prosiding seminar nasional pendidikan kimia,eprints.ulm.ac.id/4947/1/18.pdf · prosiding seminar...

16

Upload: doankiet

Post on 30-Apr-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia,eprints.ulm.ac.id/4947/1/18.pdf · Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8 Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin,
Page 2: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia,eprints.ulm.ac.id/4947/1/18.pdf · Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8 Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin,

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8

Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build

Excellent and Productive Generation”| i

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KIMIA

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to

Build Excellent and Productive Generation”

Sabtu, 17 November 2018

Penerbit

Program Studi Pendidikan Kimia

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lambung Mangkurat

Banjarmasin

Page 3: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia,eprints.ulm.ac.id/4947/1/18.pdf · Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8 Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin,

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8

Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build

Excellent and Productive Generation”| ii

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KIMIA

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to

Build Excellent and Productive Generation”

ISBN: 9786026030658

Ketua Pelaksana : Liana Wahyuni

Wakil Ketua I : Fathur Rahman

Wakil Ketua II : Hanifah Wahyudi

Sekretaris : Nurlaila Hayati

Bendahara : Riska Yulianti

IT dan Website : Munira Aidhea

Muhammad Fakhri Nawidi

Rahmi Febriani

Humas & Publikasi : Puput Rahayu

Rani Widya Astuti

Sponsor & Promosi : Muhammad Kholilul Rahman

Sisiliana B.Z

Sarana dan Prasarana : Riza Zulfahnur

Budi Harianto

Ahmad Yani

Melania Saputri

Acara : Aulia Ulfah

Annisa Zakiyah Fajriani

Kesekretariatan : Larasatie Melani Dewi sawitri

Mutiara

Eka Aulia Nisa

Steering Committee:

Drs. Iriani Bakti, M.Si.

Dra. Hj. Rilia Iriani, M.Si.

Muhammad Isra‘i Rahman

Muhammad Rizal

Riviewer:

Rahmat Eko Sanjaya, S.Pd., M.Si.

Dra. Hj. Rilia Iriani, M.Si.

Drs. H. Bambang Suharto, M.Si.

Drs. Syahmani, M.Si.

Dr. Arif Sholahuddin, S.Pd., M.Si.

Drs. Mahdian, M.Si.

Drs. H. Abdul Hamid, M.Si.

Page 4: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia,eprints.ulm.ac.id/4947/1/18.pdf · Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8 Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin,

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8

Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build

Excellent and Productive Generation”| iii

Editor:

Dr. Hj. Atiek Winarti, M.Pd., M.Sc.

Drs. Rusmansyah, M.Pd.

Almubarak, S.Pd., M.Pd.

Drs. Parham Saadi, M.Si.

Managing Editor:

Drs. H. Muhammad Kusasi, M.Pd.

Restu Prayogi, S.Pd.

Tata Letak:

Aulia Ulfah

Annisa Zakiyah Fajriani

Salis Padli

Mustika Suci Lestari

Nasrina Wadhhah

Dina Safira

Penerbit:

Program Studi Pendidikan Kimia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lambung Mangkurat

Redaksi:

Jl. Brigjend. H. Hasan Basri Laboratorium MIPA FKIP ULM

Kayutangi-Banjarmasin 70123

Telp 089528398393

Email : [email protected]

Email: [email protected]

Cetakan pertama, November 2018

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak karya tulis ini

dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit.

Page 5: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia,eprints.ulm.ac.id/4947/1/18.pdf · Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8 Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin,

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8

Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build

Excellent and Productive Generation”| iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya

Seminar Nasional Pendidikan Kimia tahun 2018, sehingga prosiding seminar

nasional pendidikan kimia ini dapat diselesaikan.

Seminar Nasional Pendidikan Kimia ini merupakan agenda rutin bagi Program

Studi Pendidikan Kimia yang akan diselenggarakan setiap tahun. Prosiding ini

bertujuan mendokumentasikan dan mengomunikasikan hasil penelitian bidang

Kimia, Biologi, IPA, dan terapannya pada seminar nasional yang

diselenggarakan oleh pendidikan kimia di Aula Rektorat Lantai 1 Universitas

Lambung Mangkurat.

Terima kasih disampaikan kepada pemakalah yang telah berpartisipasi pada

desiminasi hasil kajian atau penelitian yang dimuat pada prosiding ini. Terima

kasih juga disampaikan pada tim reviewer, tim prosiding, dan segenap yang

terlibat.

Akhir kata, seiring permohonan maaf, apabila dalam pelaksanaan Seminar

Nasional Pendidikan Kimia tahun 2018 ini, kami selaku panitia belum

mampu menyajikan persembahan terbaik. Kami selalu bertekad untuk

memperbaiki setiap kekurangan pada kegiatan-kegiatan yang akan datang.

Semoga prosiding ini bermanfaat.

Banjarmasin, November 2018

Ketua,

Liana Wahyuni

Page 6: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia,eprints.ulm.ac.id/4947/1/18.pdf · Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8 Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin,

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8

Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build

Excellent and Productive Generation”| vi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iv

SAMBUTAN KETUA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA ................................ v

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... vi

MAKALAH SESI PARALEL

BLENDED LEARNING, MENJAWAB TANTANGAN REVOLUSI

INDUSTRI 4,0 .................................................................................................................... 1

I Wayan Redhana

PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DARI LINGKUNGAN LAHAN

BASAH MELALUI PENDEKATAN CTL TERHADAP HASIL BELAJAR

PADA PEMBELAJARAN LARUTAN ASAM BASA ................................................... 20

Amalia Yunita, Parham Saadi, Muhammad Kusasi

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

MENGGUNAKAN PERTANYAAN SOCRATIK UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL

BELAJAR PADA MATERI SISTEM KOLOID ............................................................. 29

Farah Medina, Muhammad Kusasi, Syahmani

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PADA PROSES

PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI TERHADAP SISWA SMA ......................... 39

Habibah Nuhayati

JENIS DAN KERAPATAN BURUNG DARA LAUT (FAMILI

STERNIDAE) DI KAWASAN DESA SUNGAI RASAU KECAMATAN

BUMI MAKMUR SEBAGAI HANDOUT MATERI PENGAYAAN

BIOLOGI SMA KELAS X ............................................................................................... 44

Hardiansyah, Disyacitta Camelia,Mahrudin

PENGARUH IMPLEMENTASI MODEL PBL BERBASIS KEARIFAN

LOKAL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN

BERPIKIR KRITIS .......................................................................................................... 55

Helda Rahmawati, Rise Hidayati Viktres, Nurfina Aznam SU

STUDI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA MELALUI

PEER ASSESSMENT DALAM TRAINING PRA-INSTRUMENT .................................... 71

Herlina Apriani

PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN KIMIA TIPE

TPSS-BRAIN BASED LEARNING ................................................................................ 77

Ikhwan Khairu Sadiqin, Samsuni, Saidah

Page 7: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia,eprints.ulm.ac.id/4947/1/18.pdf · Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8 Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin,

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8

Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build

Excellent and Productive Generation”| vii

PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR BERBASIS LINGKUNGAN

PADA PEMBELAJARAN SEL VOLTA MENGGUNAKAN MODEL

INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI,

PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

SISWA KELAS XII MIPA 3 SMA NEGERI 8 BANJARMASIN TAHUN

PELAJARAN 2017/2018 .................................................................................................. 84

Khoirotun Nisa SA, M. Pd

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS LINGKUNGAN PADA MATERI

KIMIA IPA SMP .............................................................................................................. 94

Lisnawati, Abudarin

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BASED LEARNING

DENGAN PENDEKATAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP SELF

EFFICACY DAN HASIL BELAJAR KESETIMBANGAN ION DALAM

LARUTAN GARAM ........................................................................................................ 99

Nadya Hidayati, Leny, Rilia Iriani

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA DASAR

BERBASIS WEB POKOK BAHASAN ATOM, MOLEKUL DAN ION ..................... 108

Nopriawan Berkat Asi, Maya Erliza Anggraeni

PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING (IT) TERHADAP

PEMAHAMAN KONSEP MIKROSKOPIS LARUTAN PENYANGGA

PESERTA DIDIK KELAS XI MIPA MAN 2 MODEL BANJARMASIN ................... 117

Nurusshobah, Leny, Atiek Winarti

ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED

LEARNING (PJBL) PADA MAHASISWA PENGIKUT MATAKULIAH

FISIOLOGI TUMBUHAN ............................................................................................. 124

Riya Irianti, Noorhidayati

ANALISIS PERBEDAAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK

PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA ANTARA MODEL

PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING (POGIL) DAN

MODEL DIRECT INSTRUCTION (DI) ......................................................................... 129

Rizaldi, Bambang Suharto, Parham Saadi

PROFIL HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN METAKOGNISI

DALAM MENYELESAIKAN MASALAH KIMIA KOLOID MELALUI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SELF-REGULATED

LEARNING (SRL) DI KELAS XI SMAN 1 BANJARMASIN ..................................... 135

Rizki Fahreza, Parham Saadi, Syahmani

PENERAPAN MODEL AUDITOY INTELLECTUALLY REPETITION

(AIR) DALAM PEMBELAJARAN KELARUTAN DAN HASIL KALI

Page 8: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia,eprints.ulm.ac.id/4947/1/18.pdf · Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8 Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin,

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8

Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build

Excellent and Productive Generation”| viii

KELARUTAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR

KRITIS DAN HASIL BELAJAR ................................................................................... 146

Rushapiana, Mahdian, Rusmansyah

AKTIVITAS DAN RESPON SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 25

BANJARMASIN TERHADAP PENERAPAN BAHAN AJAR BERBASIS

INKUIRI TERBIMBING ............................................................................................... 152

Saidatun Ni‘mah, Almira Ulimaz, Nana Citrawati Lestari

VALIDITAS DAN PRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN REACT BERBANTUAN

METACOGNITIVE QUESTIONING UNTUK MENINGKATKAN

KOGNISI DAN KETERAMPILAN METAKOGNISI PADA MATERI

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT ................................................ 159

Siti Rahmah, Syahmani, Atiek Winarti

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF DAN

HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MODEL

PEMBELAJARAN DISCOVERY PADA MATERI ELEKTROKIMIA DI

SMK NEGERI 2 BANJARMASIN ................................................................................ 168

Iriani Bakti, Siti Rahmah, Leny

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS KAJIAN KONSEP

MIKROSKOPIK PADA BUKU TEKS KIMIA KELAS X DAN

PEMAHAMAN KONSEP MIKROSKOPIK PADA MATERI LARUTAN

ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT .................................................................... 179

Triana Maulida Agustini, Atiek Winarti, Rusmansyah

Page 9: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia,eprints.ulm.ac.id/4947/1/18.pdf · Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8 Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin,

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8

Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build

Excellent and Productive Generation | 152

AKTIVITAS DAN RESPON SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 25

BANJARMASIN TERHADAP PENERAPAN BAHAN AJAR BERBASIS INKUIRI

TERBIMBING

Activities and Responses of Class VII C Students at SMP Negeri 25 Banjarmasin to the

Implementation of Guided Based Inquiry-Based Teaching Materials

Saidatun Ni’mah1, Almira Ulimaz1, Nana Citrawati Lestari1

1STKIP PGRI Banjarmasin, Jalan Sultan Adam Komp. H. Iyus No. 18 RT. 23 Banjarmasin, Kota

Banjarmasin

*email: [email protected]

Abstrak. Hasil wawancara dengan guru IPA di SMP Negeri 25 Banjarmasin menyatakan

bahwa banyak siswa yang masih pasif dalam pembelajaran di kelas dan guru lebih dominan

menggunakan metode ceramah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dan

respon siswa SMP Negeri 25 Banjarmasin kelas VIIC terhadap penerapan bahan ajar berbasis

inkuiri terbimbing pada materi pencemaran lingkungan. Penelitian ini merupakan jenis

penelitian semu (quasi experiment) dengan empat kali pertemuan. Data yang diperoleh dalam

penelitian ini hanya aktivitas dan respon siswa. Data diambil melalui observasi untuk

mengamati aktivitas siswa dan lembar angket untuk mengetahui respon siswa. Teknik analisis

data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui

aktivitas siswa yang diperoleh mengalami peningkatan pada setiap pertemuannya dan hasil

angket respon siswa menunjukkan sebesar 96,88% siswa memberikan respon positif. Adanya

aktivitas dan respon yang sangat tinggi diberikan oleh siswa menunjukkan bahwa siswa

tersebut berminat dan senang mengikuti pembelajaran dengan menerapkan bahan ajar

berbasis inkuiri terbimbing.

Kata kunci: aktivitas, respon, bahan ajar, inkuiri terbimbing

Abstract. The results of interviews with science teachers at SMP Negeri 25 Banjarmasin

stated that the students were still passive in class learning and the teachers were more

dominant using with the lecture method. This study aimed to know the activities and the

responses of students at SMP Negeri 25 Banjarmasin class VIIC on the application of guided

inquiry-based teaching materials on environmental pollution material. This study was a

quasi-experimental type with four meetings. The data obtained in this study was only student

activities and responses. Data is taken through observation to observe students’ activities and

questionnaire sheets to determine students’ responses. Technical analysis of data is using

qualitative descriptive. The result showed that the students’ activities had felt increased in

every meeting and the results of students’ responses showed 96.88% of students gave a

positive response. The students’ activities and responses were high and those had a mark that

the students are happy and enjoy to learn and apply guided inquiry-based teaching materials.

Keywords: activities, responses, teaching materials, guided inquiry

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan usaha sadar untuk mengembangkan manusia menuju kedewasaan,

baik kedewasaan intelektual, sosial, maupun moral. Maka dari itu, hakikat pendidikan pada

dasarnya adalah interaksi manusia, pembinaan, dan pengembangan potensi manusia, berlangsung

sepanjang hayat, kesesuaian dengan kemampuan dan tingkat perkembangan siswa, keseimbangan

antara kebebasan subjek didik dan kewibawaan guru, serta peningkatan kualitas hidup (Walid,

2017). Sebagaimana yang tertuang dalam UU RI NO. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS adalah

sebagai berikut: “Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa

untuk memberdayakan semua warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang

berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah”

Page 10: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia,eprints.ulm.ac.id/4947/1/18.pdf · Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8 Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin,

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8

Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build

Excellent and Productive Generation | 153

(Munirah, 2015). Agar siswa menjadi manusia yang berkualitas, maka pembelajaran juga haruslah

berkualitas.

Pembelajaran yang berkualitas sama dengan pembelajaran yang efektif. Pembelajaran yang

efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan

aktivitas sendiri. Proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas merupakan aktivitas

mentransformasikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan (Yamin, 2007). Aktivitas merupakan

prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi saat proses pembelajaran berlangsung

(Sardiman, 2006).

Pembelajaran adalah proses penyusunan informasi dan penataan lingkungan dalam proses

penemuan ilmu pengetahuan (Sadjati, 2012). Pembelajaran berorientasi aktivitas siswa dapat

dipandang sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa

secara optimal. Penekanan pada aktivitas siswa secara optimal bertujuan untuk memperoleh hasil

belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang (Walid,

2017). Siswa dalam proses pembelajarannya terkadang kesulitan mengingat apa yang telah

dipelajari. Belajar tidak hanya sebatas membaca materi, tetapi juga mengingat dan memahami apa

yang telah dibaca. Pembelajaran akan bermakna jika si pembelajar dapat secara aktif berinteraksi

dengan lingkungan, memanipulasi objek-objek yang ada di dalamnya dan mengamati pengaruh

dari manipulasi objek-objek tersebut (Muchtadi, Hartono, & Oktaviana, 2017). Maka dari itu agar

siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran, maka perlunya pembelajaran direncanakan dengan

sedemikian rupa sehingga dapat berjalan dengan baik.

Hasil wawancara dengan guru IPA di SMP Negeri 25 Banjarmasin menyatakan bahwa

banyak siswa yang masih pasif dalam pembelajaran di kelas dan guru lebih dominan

menggunakan metode ceramah. Pembelajaran tersebut berpeluang menciptakan pola

pembelajaran yang monoton dan kurang sesuai dengan karakteristik materi serta karakteristik

siswa sehingga dapat berdampak pada pelaksanaan pembelajaran dan hasil pembelajaran.

Pembelajaran monoton yang dimaksud adalah pembelajaran yang hanya didominasi ceramah oleh

guru. Pembelajaran yang demikian akan berdampak pada pelaksanaan pembelajaran dan hasil

pembelajaran. Siswa dengan latar belakang dari berbagai daerah dan kebiasaan belajar siswa yang

bervariasi juga ikut mempengaruhi dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran agar dapat berjalan dengan baik juga membutuhkan bahan ajar yang baik.

Bahan ajar mempunyai peran penting dalam proses pembelajaran. Bahan ajar akan menggurangi

beban guru dalam menyajikan materi (tatap muka), sehingga guru lebih banyak waktu untuk

membimbing dan membantu peserta didik dalam proses pembelajaran. Bahan ajar berguna

membantu pendidik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran (Sungkono, 2009).

Bahan ajar sebagai media dan metode pembelajaran sangat besar, artinya di dalam

menambah dan meningkatkan efektivitas pembelajaran. Bahan ajar sangat penting, artinya bagi

guru maupun siswa dalam proses pembelajaran. Tanpa bahan ajar akan sulit bagi guru untuk

meningkatkan efektivitas pembelajaran. Demikian pula tanpa bahan ajar akan sulit bagi siswa

untuk mengikuti proses belajar di kelas, apalagi jika gurunya mengajarkan materi dengan cepat

dan kurang jelas. Mereka dapat kehilangan jejak, tanpa mampu menelusuri kembali apa yang telah

diajarkan gurunya. Oleh sebab itu, bahan ajar dianggap sebagai bahan yang dapat dimanfaatkan,

baik oleh guru maupun siswa, sebagai salah satu instrumen untuk memperbaiki mutu pembelajaran

(Sadjati, 2012).

Bahan ajar yang digunakan pada penelitian ini ialah bahan ajar berbasis inkuiri terbimbing.

Wallace dan Metz (Bilgin, 2009) mengemukakan bahwa hal terpenting dalam penerapan model

pembelajaran inkuiri terbimbing adalah kegiatan siswa sebagai peneliti dengan bimbingan guru,

yang melatih siswa agar mampu berperan sebagai problem solver. Model pembelajaran inkuiri

terbimbing merupakan suatu rangkaian kegitan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh

kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, logis, analisis sehingga

mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri (Gulo, 2002). Dengan

demikian, model pembelajaran inkuiri terbimbing mampu memberikan dampak positif untuk

meningkatkan aktivitas siswa. Selain itu, diharapkan pembelajaran menggunakan bahan ajar

berbasis inkuiri terbimbing ini mendapat respon yang baik dari siswa.

Page 11: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia,eprints.ulm.ac.id/4947/1/18.pdf · Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8 Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin,

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8

Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build

Excellent and Productive Generation | 154

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian semu (quasi experiment) dengan empat kali

pertemuan. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Kelas VII di Kecamatan Banjarmasin

Barat sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIC SMP Negeri 25 Banjarmasin

sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas VIIC SMP Negeri 33 Banjarmasin sebagai kelas kontrol.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini hanya aktivitas dan respon siswa yang diambil dari kelas

eksperimen. Data diperoleh melalui observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan lembar angket

untuk mengetahui respon siswa.

Siswa di kelas VIIC SMP Negeri 25 Banjarmasin diberikan bahan ajar berupa LKPD

(Lembar Kerja Peserta Didik). LKPD adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus

dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kerja biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk

menyelesaikan suatu tugas. Tugas yang diperintahkan dalam lembar kerja harus jelas kompetensi

dasar yang akan dicapainya. LKPD yang dibuat dalam penelitian ini mengikuti prinsip

pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing dengan acuan kurikulum 2013.

Data aktivitas siswa yang diamati antara lain 1) memperhatikan guru

berbicara/menjelaskan, 2) berdiskusi/tanya jawab antar siswa, 3) mengerjakan LKPD/praktik yang

disediakan, dan 4) membuat ringkasan/kesimpulan. Aktivitas siswa diamati oleh tiga orang

pengamat. Data respon ialah tanggapan siswa terhadap penerapan bahan ajar berbasis inkuiri

terbimbing, yakni tanggapan positif dan tanggapan negatif. Angket respon diisi oleh seluruh siswa

kelas VIIC SMP Negeri 25 Banjarmasin. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif

kualitatif.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian berupa data aktivitas dan respon siswa terhadap penerapan bahan ajar

berbasis inkuiri terbimbing.

Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa yang diamati ada empat yaitu 1) memperhatikan guru

berbicara/menjelaskan; 2) berdiskusi/tanya jawab antar siswa; 3) mengerjakan LKPD/praktik yang

disediakan; dan 4) membuat ringkasan/kesimpulan. Data pengamatan terhadap aktivitas siswa

oleh tiga orang pengamat dianalisis secara deskriptif. Dari pertemuan pertama hingga keempat

terus terjadi peningkatan terhadap nilai pengamatan aktivitas siswa.

Pengamatan terhadap Aktivitas 1 “Memperhatikan Guru Berbicara/ Menjelaskan”,

diperoleh hasil pada pertemuan ke-1 sebesar 41,38%, pertemuan ke-2 sebesar 71,26%, pertemuan

ke-3 96,17%, dan pertemuan ke-4 sebesar 98,85%. Berdasarkan angka presentase tersebut dapat

dikatakan bahwa siswa semakin tertib dalam memperhatikan saat guru berbicara atau menjelaskan

pelajaran. Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa memperhatikan guru saat berbicara atau

menjelaskan disajikan pada Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Pengamatan Aktivitas 1. Memperhatikan Guru Berbicara/Menjelaskan

Pengamat Aktivitas 1. Memperhatikan Guru Berbicara/Menjelaskan

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4

1 48,28 72,41 96,55 96,55

2 41,38 72,41 96,55 100

3 34,48 68,97 95,40 100

Jumlah 124,14 213,79 288,50 296,55

Rerata Persentase (%) 41,38 71,26 96,17 98,85

Data pengamatan Aktivitas 2 “Berdiskusi/Tanya Jawab antar Siswa”, diperoleh rerata pada

pertemuan ke-1 sebesar 40,23%, pertemuan ke-2 sebesar 64,37%, pertemuan ke-3 sebesar

74,41%, dan pertemuan ke-4 meningkat menjadi 94,25%. Dari pertemuan 1 ke pertemuan-

pertemuan selanjutnya, siswa semakin aktif dalam kegiatan diskusi dan tanya jawab. Siswa

semakin percaya diri dalam bertanya dan memberikan jawaban. Hasil pengamatan terhadap

Page 12: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia,eprints.ulm.ac.id/4947/1/18.pdf · Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8 Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin,

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8

Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build

Excellent and Productive Generation | 155

aktivitas siswa saat berdiskusi atau melakukan tanya jawab antar siswa disajikan pada Tabel 2

berikut ini.

Tabel 2. Pengamatan Aktivitas 2. Berdiskusi/Tanya Jawab Antar Siswa

Pengamat Aktivitas 2. Berdiskusi/Tanya Jawab Antar Siswa

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4

1 34,48 65,52 75,86 100

2 41,38 62,07 75,86 93,10

3 44,83 65,52 72,41 89,66

Jumlah 120,69 193,11 224,13 282,76

Rerata Persentase (%) 40,23 64,37 74,71 94,25

Melalui pengamatan Aktivitas 3 “Mengerjakan LKPD/Praktik yang Disediakan”, diperoleh

hasil rerata pada pertemuan ke-1 sebesar 91,95%, pertemuan ke-2 sebesar 97,70%, pertemuan ke-

3 dan ke-4 menjadi 100%. Berdasarkan persentase nilai pengamatan tersebut, dapat dikatakan

bahwa siswa semakin aktif dan fokus dalam mengerjakan LKPD/praktik. Jawaban siswa pada

LKPD pun semakin membaik. Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam mengerjakan

LKPD. Praktik yang disediakan disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Pengamatan Aktivitas 3. Mengerjakan LKPD/Praktik yang Disediakan

Pengamat Aktivitas 3. Mengerjakan LKPD/Praktik yang Disediakan

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4

1 89,66 100 100 100

2 93,10 96,55 100 100

3 93,10 96,55 100 100

Jumlah 275,86 293,10 300 300

Rerata Persentase (%) 91,95 97,70 100 100

Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam membuat ringkasan atau kesimpulan

pembelajaran disajikan pada Tabel 4. Untuk aktivitas 4 “Membuat Ringkasan/Kesimpulan”,

diperoleh hasil rerata pertemuan ke-1 sebesar 31,03%, pertemuan ke-2 sebesar 67,82%, pertemuan

ke-3 sebesar 94,25%, dan pertemuan ke-4 sebesar 100%.

Tabel 4. Pengamatan Aktivitas 4. Membuat Ringkasan/Kesimpulan

Pengamat Aktivitas 4. Membuat Ringkasan/Kesimpulan

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4

1 31,03 65,52 96,55 100

2 31,03 68,97 93,10 100

3 31,03 68,97 93,10 100

Jumlah 93,09 203,46 282,75 300

Rerata Persentase (%) 31,03 67,82 94,25 100

Data pengamatan seluruh aktivitas oleh tiga orang pengamat dirata-ratakan sehingga

didapat angka yang lebih menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa pada pembelajaran

yang menerapkan bahan ajar berbasis inkuiri terbimbing. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 1.

Page 13: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia,eprints.ulm.ac.id/4947/1/18.pdf · Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8 Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin,

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8

Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build

Excellent and Productive Generation | 156

Gambar 1. Rerata Persentase Seluruh Aktivitas Siswa Tiap Pertemuan

oleh Tiga Orang Pengamat

Berdasarkan hasil pengamatan siswa mulai dari pertemuan ke-1 hingga ke-4, dapat

diketahui telah terjadi peningkatan terhadap aktivitas siswa. Di awal pembelajaran menggunakan

bahan ajar berbasis inkuiri terbimbing, siswa memang masih kurang memperhatikan saat guru

berbicara atau menjelaskan. Namun semakin lama semakin terjadi perubahan positif semenjak

digunakannya model pembelajaran inkuiri ini, sehingga pada pertemuan ke-4 meningkat menjadi

98,85% dari total 29 orang siswa di kelas. Begitu pula dengan aktivitas siswa dalam berdiskusi

atau melakukan tanya jawab, telah terjadi banyak perubahan positif mulai dari awal pertemuan ke-

1 hingga ke-4.

Sama halnya dengan kemampuan siswa dalam membuat ringkasan/kesimpulan. Siswa yang

pada awalnya kurang mengerti bagaimana cara membuat kesimpulan sehingga di pertemuan ke-1

hanya 31,03% siswa yang mengerjakan tugas untuk membuat ringkasan/kesimpulan. Dan di

pertemuan ke-4, semua siswa di kelas (100%) sudah mampu bembuat ringkasan/kesimpulan,

meskipun masih secara sederhana. Sedangkan untuk aktivitas siswa dalam mengerjakan

LPKD/Praktik, mulai dari pertemuan ke-1 sudah menunjukkan hasil yang bagus, yakni sudah

sebanyak 91,95% siswa mengerjakan dengan baik. Di pertemuan ke-1 belum mencapai angka

100% karena ada beberapa siswa yang tidak mampu menyelesaikan LKPDnya karena masih

kurang bisa mengatur waktu dalam mengerjakan soal. Namun pada pertemuan ke-4, seluruh siswa

telah mampu mengerjakan LPKD/praktik dan menyelesaikannya.

Berdasarkan data yang terlihat Gambar 1, dapat diketahui nilai aktivitas siswa mengalami

peningkatan dari pertemuan 1 hinga ke pertemuan 4. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

nilai aktivitas siswa di semua aspek pengamatan telah mengalami peningkatan setelah

menggunakan bahan ajar berbasis inkuiri terbimbing tersebut. Hal ini sejalan dengan hasil

penelitian dari Henny Syahfitri, yang menyatakan bahwa bahan ajar gaya dan gerak berbasis

inkuiri terbimbing dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV MI Darun Najah

Pagak Pasuruan (Syahfitri, 2016).

Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar sudah meningkat. Hal ini dapat dilihat

bahwa siswa menyimak pelajaran dan memperhatikan guru dengan baik, mau berdiskusi dengan

sesama teman, mampu mengerjakan dan menyelesaikan LKPD/praktik dengan baik, serta dapat

membuat ringkasan/kesimpulan dari pembelajaran yang telah mereka lakukan. Hal ini senada

dengan pendapat yang dikemukakan oleh Partadjaja yang menyatakan bahwa ciri-ciri aktivitas

belajar, yaitu mencari dan memberi informasi, adanya keberanian untuk berperan serta secara aktif

dalam mengajukan pertanyaan, usaha dan kreativitas tampak nyata seperti mengemukakan

pendapat, memberi respon terhadap stimulus belajar, siswa dapat menilai sendiri hasil kerjanya,

dan siswa dapat menyimpulkan sendiri pelajarannya (Cipta, Sudana, & Renda, 2015).

Bahan ajar yang berbasis model inkuiri terbimbing memang cocok untuk meningkatkan

aktivitas belajar siswa. Karena model pembelajaran inkuiri terbimbing mampu mengembangkan

keterampilan proses sains siswa baik pada berkemampuan akademik tinggi, sedang, dan rendah

Page 14: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia,eprints.ulm.ac.id/4947/1/18.pdf · Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8 Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin,

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8

Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build

Excellent and Productive Generation | 157

serta dapat melibatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran (Wulanningsih, Prayitno, &

Probosari, 2012).

B. Respon Siswa

Berdasarkan hasil perolehan angket yang dibagikan kepada siswa menunjukkan hasil yang

signifikan yaitu siswa yang memberikan respon positif atau menjawab “ya” sebesar 96,88%

terhadap pembelajaran dan hanya 3,12% siswa yang memberikan jawaban “tidak”. Dengan

demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan bahan ajar berbasis inkuiri terbimbing

disukai oleh siswa karena banyak yang setuju terhadap penerapan tersebut. Persentase angket

siswa disajikan pada Gambar 2 berikut.

Gambar 2. Grafik Persentase Hasil Angket Respon Siswa

Tingginya respon yang diberikan oleh siswa seperti pada Gambar 2 menunjukkan bahwa

pembelajaran dengan menerapkan bahan ajar berbasis inkuiri terbimbing sudah efektif

dilaksanakan. Hal ini sejalan dengan pendapat Sani yang menyatakan bahwa pembelajaran yang

efektif tidak terlepas dari peran guru, kondisi pembelajaran, keterlibatan siswa dan sumber

belajar/lingkungan yang mendukung (Sani, 2013). Respon siswa yang sangat tinggi terhadap

pembelajaran juga dipengaruhi oleh motivasi yang ada dalam diri siswa tersebut. Motivasi

dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia

termasuk perilaku belajar (Dimyati & Mudjiono, 2013).

Respon postif siswa terhadap penerapan bahan ajar berbasis inkuiri terbimbing dirasa wajar.

Hal ini dikarenakan Bahkan pada salah satu penelitian terdahulu, yang berjudul “Pengembangan

Bahan Ajar Fisika Berbasis Inkuiri pada Materi Fluida Statis untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa”, dikatakan bahwa ada peningkatan respon belajar siswa setelah menggunakan bahan ajar

Fisika berbasis Inkuiri pada materi Fluida Statis, pada pertemuan pertama diperoleh 59,24 dengan

kategori “cukup baik”, pertemuan kedua diperoleh 77,99 dengan kategori “baik”, dan pada

pertemuan ketiga diperoleh 84,091 dengan kategori “sangat baik” (Tampubolon, Sahyar, & Sirait,

2015).

Respon adalah suatu perbuatan yang merupakan hasil akhir adanya simulasi atau

rangsangan. Lalu, respon siswa merupakan reaksi sosial yang dilakukan siswa dalam menanggapi

pengaruh atau rangsangan dalam dirinya dari situasi pengulangan yang dilakukan orang lain,

seperti tindakan pengulangan guru dalam proses pembelajaran (Walgito, 2004). Tingginya respon

positif yang diberikan oleh siswa menunjukkan bahwa siswa berminat dan senang mengikuti

pembelajaran dengan menerapkan bahan ajar berbasis inkuiri terbimbing. Rasa senang

menunjukkan tanggapan positif, rasa tidak senang menunjukkan tanggapan negatif.

SIMPULAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa mengalami peningkatan pada setiap

pertemuannya dan hasil angket respon siswa menunjukkan sebesar 96,88% siswa memberikan

respon positif. Adanya aktivitas dan respon yang sangat tinggi diberikan oleh siswa menunjukkan

bahwa siswa berminat dan senang mengikuti pembelajaran dengan menerapkan bahan ajar

berbasis inkuiri terbimbing.

Page 15: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia,eprints.ulm.ac.id/4947/1/18.pdf · Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8 Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin,

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8

Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018

“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build

Excellent and Productive Generation | 158

DAFTAR RUJUKAN

Bilgin, I. (2009). The Effects of Guided Inquiry Instruction Incorporating a Cooperative Learning

Approach on University Students’ Achievement of Acid and Bases Concepts and Attitude

Toward Guided Inquiry Instruction. Scientific Research and Essay Vol.4 (10), 1038-1046.

Cipta, I. M., Sudana, D. N., & Renda, N. T. (2015). Penerapan Model Pembelajaran Inquiri

Terbimbing untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V. e-Journal

PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Volume 3 No: 1.

Dimyati, & Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Gulo, W. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo.

Muchtadi, Hartono, & Oktaviana, D. (2017). Hubungan Aktivitas dan Respon Terhadap Hasil

Belajar Program Linier Melalui Penerapan Pembelajaran Genius Learning pada Program

Studi Pendidikan Matematika. EduSains: Jurnal Pendidikan Sains & Matematika, Vol.5

No.1, 45-55.

Munirah. (2015). Sistem Pendidikan di Indonesia: Antara Keinginan dan Realita. Auladuna, VOL.

2 NO. 2, Desember, 233-245.

Sadjati, I. M. (2012). Modul 1: Hakikat Bahan Ajar. In I. M. Sadjati, Pengembangan Bahan Ajar

(pp. 1.1-1.62). http://repository.ut.ac.id/4157/1/IDIK4009-M1.pdf.

Sani, R. A. (2013). Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Sanjaya, W. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sardiman, A. M. (2006). Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Sungkono. (2009). Pengembangan dan Pemanfaatan Bahan Ajar Modul dalam Proses

Pembelajaran. Majalah Ilmiah Pembelajaran, Nomor 1 Volume 5, Edisi Mei.

Syahfitri, H. (2016). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa Subtema Gaya dan Gerak Kelas IV MI Darun Najah Pagak Pasuruan.

Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Tampubolon, R., Sahyar, & Sirait, M. (2015). Pengembangan Bahan Ajar Fisika Berbasis Inkuiri

pada Materi Fluida Statis untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Tabularasa PPS

Unimed, Volume 12 Nomor 2, 189-199.

Walgito, B. (2004). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.

Walid, A. (2017). Strategi Pembelajaran IPA`. Yogyakarta: Pustaka Pelajar (Anggota IKAPI) &

IAIN Bengkulu Press.

Wulanningsih, S., Prayitno, B., & Probosari, R. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri

Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains Ditinjau dari Kemampuan Akademik

Siswa SMA Negeri 5 Surakarta. Jurnal Pendidikan Biologi Volume 4 Nomor 2, 33-43.

Yamin, M. (2007). Profesionalisasi Guru & Implementasi KTSP. Jakarta: Gaung Persada Press.

Page 16: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia,eprints.ulm.ac.id/4947/1/18.pdf · Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8 Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin,