proposal tak hipertensi

Upload: ronal-sinaga-session-ii

Post on 13-Oct-2015

52 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

terapi

TRANSCRIPT

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

Kelompok: IIITempat : Panti Werdha Warga TamaTopik: Tujuan1. Tujuan UmumKlien mampu mengurangi rasa nyeri akibat penyakit rematik yang dideritanya2. Tujuan Khusus Klien mampu melakukan beraktivitas dengan nyaman Klien mampu mengurangi nyeri saat rematik menyerang/kambuh Klien mampu menghindari factor resiko yang bias memicu timbulnya rasa nyeri akibat rematik Klien mampu mengikuti terapi aktivitas kelompok dengan baik. 1. Latar BelakangBerdasarkan hasil observasi selama bertugas di Panti Werdha Warga Tama didapatkan bahwa banyak lansia yang menderita sakit hipertensi. Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan terhadap klien, diketahui bahwa nyeri yang ditimbulkan akibat rematik mengganggu aktivitas mereka dalam menjalankan kegiatan sehari-hari.

2. Landasan TeoritisLansia merupakan suatu tahap lanjut dari proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stress lingkungan. Lansia ditandai dengan kegagalan untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi sres fisiologis. Hal ini berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup.Semakin bertambah umur sesorang, daya kerja sel juga akan mengalami penurunan. Oleh karena itu, penyakit degeneratif timbul pada lansia sejalan dengan perubahan fisiologis tubuh. Salah satu penyakit degeratif yang banyak diderita oleh lansia adalah rematik. Rematik menggangu lansia dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Ada dua tujuan umum dari terapi aktivitas kelompok ini yaitu tujuan terapeutik dan tujuan rehabilitatif. Tujuan terapeutik meliputi : 1)Menggunakan kegiatan untuk memfasilitasi interaksi, 2)Mendorong sosialisasi dengan lingkungan (hubungan dengan luar diri klien), 3)Meningkatkan stimulus realitas dan respon individu, 4)Memotivasi dan mendorong fungsi kognitif dan afektif, 5)Meningkatkan rasa dimiliki, 6)Meningkatkan rasa percaya diri, 7)Belajar cara baru dalam menyelesaikan masalah.Sedangkan tujuan rehabilitatif meliputi 1)Meningkatkan kemampuan untuk ekpresi diri, 2)Meningkatkan kemampuan empati, 3)Meningkatkan keterampilan sosial, 4)Meningkatkan pola penyelesaian masalah.Beberapa aspek dari klien yang harus diperhatikan dalam penjaringan klien yang akan diberikan aktivitas kelompok adalah :a. Aspek emosiGelisah, curiga, merasa tidak berguna, tidak dicintai, tidak dihargai, tidak diperhatikan, merasa disisihkan, merasa terpencil, klien merasakan takut dan cemas, menyendiri, menghindar dari orang lainb. Aspek intelektualKlien tidak ada inisiatif untuk memulai pembicaraan, jika ditanya klien menjawab seperlunya, jawaban klien sesuai dengan pertanyaan perawatc. Aspek sosialKlien sudah dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat, klien mengatakan bersedia mengikuti terapi aktivitas, klien mau berinteraksi minimal dengan satu perawat lain ke satu klien lainTerapi aktivitas stimulasi persepsi merupakan sebagian dari terapi aktifitas kelompok yang bisa dilaksanakan dalam praktek keperawatan jiwa. Terapi ini diharapkan dapat memacu klien untuk melakukan hubungan interpersonal yang adekuat dan mengidentifikasi secara benar stimulus persepsi eksternal.

3. Kriteria Anggota Kelompoka. Klien yang mengalami rematikb. Klien merasakan gangguan aktivitas sehari-hari akibat rematik

4. Proses Seleksia. Berdasarkan observasi terhadap klien yang dilakukan oleh perawatb. Berdasarkan gejala yang dialami oleh klienc. Melakukan kontak pada klien untuk mengikuti aktivitas yang akan dilakukan

5. Karakteristik Kliena. Lansia 1b. Lansia 2c. Lansia 3d. Lansia 4 6. Pembagian Tugasa. Leader: b. Co-Leader: c. Observer : d. Fasilitator : 7. Uraian Tugasa. Leader1. Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok sebelum kegiatan dimulai2. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan memperkenalkan dirinya3. Mampu memimpin terapi aktifitas kelompok dengan baik dan tertib4. Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok5. Menjelaskan permainanb. Co-Leader1. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas klien2. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang3. Mengatur alur permainan (menghidupkan dan mematikan tape recorder)c. Fasilitator1. Memfasilitasi klien yang kurang aktif2. Berperan sebagai role play bagi klien selama kegiatand. Observer1. Mengobservasi jalannya proses kegiatan2. Mencatat prilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan berlangsung

8. Uraian Struktur KegiatanAnalisa Situasi1) Waktu PelaksanaanHari/Tanggal : Jumat, 7 Mei 1999Waktu : Pk.16.00 17.00 WIBAlokasi Waktu : Perkenalan dan pengarahan (5 menit)Permainan (35 menit)Ekpress feeling (15 menit)Penutup (5 menit)2) Jumlah PerawatMahasiswa: 10 orang3) Alat Bantu

9. Proses Pelaksanaana. Perkenalan Kelompok perawat memperkenalkan diri, urutan dimulai dari pembimbing untuk memulai menyebut nama, kemudian leader menjelaskan tujuan dan peraturan kegiatan dalam kelompok Bila akan mengemukakan perasaannya klien diminta untuk lebih dulu menunjukkan tangannya Bila klien ingin keluar untuk minum, BAB/BAK harus minta ijin pada perawat Pada akhir perkenalan pemimpin mengevaluasi kemampuan identifikasi terhadap perawat dengan menanyakan nama perawat yang ditunjuk oleh leaderb. Permainan Selama kegiatan berlangsung observer mengamati jalannya acara .c. Peer Review (Evaluasi Kelompok) Klien mengemukakan pendapat tentang kegiatan inid. Terminasi Klien dapat menyebutkan kembali tujuan kegiatan Leader menjelaskan kembali tentang tujuan dan manfaat dari kegiatan kelompok ini

10. Antisipasi Masalah

11. Kriteria Evaluasi1. Evaluasi Input1. Tim berjumlah 8 orang yang terdiri atas 1 leader, 1 co leader, 4 fasilitator dan 2 observer2. Lingkungan memiliki syarat luas dan sirkulasi baik3. Peralatan tape recorder dan kaset dangdut berfungsi dengan baik4. Tersedia balon dengan kertas perintah5. Tersedia kotal kecil6. Tidak ada kesulitan memilih klien yang sesuai dengan kriteria dan karakteristik klien untuk melakukan terapi aktifitas kelompok sosialisasi

2. Evaluasi Proses1. Leader menjelaskan aturan main dengan jelas2. Fasilitator menempatkan diri di tengah-tengah klien3. Observer menempatkan diri di tempat yang memungkinkan untuk dapat mengawasi jalannnya permainan4. 90% klien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan dengan aktif dari awal sampai selesai.

3. Evaluasi OutputPresentasi jumlah klien yang mengikuti kegiatan sesuai dengan yang direncanakan : 90% dari jumlah klien mampu menyebutkan identitas dirinya 80% dari jumlah klien mampu menterjemahkan perintah sebagai stimulus persepsi 90% dari jumlah klien mampu berespon terhadap klien lain dengan mendengarkan klien lain yang sedang berbicara 90% dari jumlah klien mampu mengikuti aturan main yang telah ditentukan 50% dari jumlah klien mau mengemukakan pendapat tentang terapi aktifitas kelompok yang dilakukan

3. Denah Ruangan

Keterangan :[1] Leader[2] Co-Leader[3] Fasilitator[4] Observer[5] Klien

DAFTAR PUSTAKA