proposal skripsi pengaruh interaksi guru … · proposal skripsi pengaruh interaksi guru dan siswa...

19
1 PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH INTERAKSI GURU DAN SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI MI PSM DADAPAN NGRONGGOT NGANJUK TAHUN AJARAN 2015/2016 A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang pasti mengadakan hubungan atau interaksi dengan orang lain. Interaksi tersebut dapat berupa interaksi yang berlangsung dalam bidang sosial, ekonomi, politik, pendidikan, dan sebagainya. Salah satu dari interaksi tersebut dapat berupa interaksi edukatif yang berarti interaksi yang berlangsung dalam ikatan proses pendidikan. Interaksi edukatif dapat berlangsung baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Interaksi edukatif yang berlangsung secara khusus dengan ketentuan- ketentuan tertentu di lingkungan sekolah lazim disebut interaksi belajar mengajar. Interaksi belajar mengajar mengandung arti adanya kegiatan interaksi dari guru yang melaksanakan tugas mengajar di satu pihak, dengan warga belajar (siswa, anak didik/subyek belajar) yang sedang melaksanakan kegiatan belajar di pihak lain. Menurut Abu Ahmadi, bahwa “ interaksi belajar mengajar di arahkan agar aktivitas berada pada pihak anak didik. Hal ini menjadi keharusan, karena memang anak didik merupakan orientasi dari setiap proses atau langkah kegiatan belajar mengajar. Peranan guru di sini sebagai pembimbing yang dapat mengarahkan siswa dan memberikan motivasi untuk mencapai hasil yang optimal”. 1 Ketika sebagai anak mulai masuk sekolah, anak sudah dianggap akan terlibat dalam proses belajar. Dalam hal ini banyak hal yang harus diketahui oleh seorang guru tentang proses belajar itu. Seperti yang di kemukakan oleh Amir Achsin, bahwa “banyak hal yang harus diketahui oleh seorang guru, mulai dari bagaimana cara mempersiapkan sesuatu yang akan diajarkan, bagaimana mengajarkannya sampai kepada bagaimana cara mengevaluasi hasil belajar anak”. 2 Menurut Muhammad Ali, bahwa “ bila ditelusuri secara mendalam proses belajar mengajar merupakan inti dari aktivitas pendidikan. Di dalam terjadi interaksi antara 1 Abu Ahmadi dan Joko Triprasetya, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: Pustaka Setia,1997), h. 118-119. 2 Amir Achsin, Pengelolaan kelas Dan Interaksi Belajar Mengajar (Ujung Pandang: IKIP Ujung Pandang Press, 1990), h. 98.

Upload: doanquynh

Post on 28-Apr-2018

264 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH INTERAKSI GURU … · PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH INTERAKSI GURU DAN SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ... Dalam kehidupan sehari-hari, setiap …

1

PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH INTERAKSI GURU DAN SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

SISWA DI MI PSM DADAPAN NGRONGGOT NGANJUK

TAHUN AJARAN 2015/2016

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang pasti mengadakan hubungan atau

interaksi dengan orang lain. Interaksi tersebut dapat berupa interaksi yang berlangsung

dalam bidang sosial, ekonomi, politik, pendidikan, dan sebagainya. Salah satu dari interaksi

tersebut dapat berupa interaksi edukatif yang berarti interaksi yang berlangsung dalam

ikatan proses pendidikan.

Interaksi edukatif dapat berlangsung baik di lingkungan keluarga, sekolah

maupun masyarakat. Interaksi edukatif yang berlangsung secara khusus dengan ketentuan-

ketentuan tertentu di lingkungan sekolah lazim disebut interaksi belajar mengajar. Interaksi

belajar mengajar mengandung arti adanya kegiatan interaksi dari guru yang melaksanakan

tugas mengajar di satu pihak, dengan warga belajar (siswa, anak didik/subyek belajar) yang

sedang melaksanakan kegiatan belajar di pihak lain.

Menurut Abu Ahmadi, bahwa “ interaksi belajar mengajar di arahkan agar

aktivitas berada pada pihak anak didik. Hal ini menjadi keharusan, karena memang anak

didik merupakan orientasi dari setiap proses atau langkah kegiatan belajar mengajar.

Peranan guru di sini sebagai pembimbing yang dapat mengarahkan siswa dan memberikan

motivasi untuk mencapai hasil yang optimal”.1

Ketika sebagai anak mulai masuk sekolah, anak sudah dianggap akan terlibat

dalam proses belajar. Dalam hal ini banyak hal yang harus diketahui oleh seorang guru

tentang proses belajar itu. Seperti yang di kemukakan oleh Amir Achsin, bahwa “banyak

hal yang harus diketahui oleh seorang guru, mulai dari bagaimana cara mempersiapkan

sesuatu yang akan diajarkan, bagaimana mengajarkannya sampai kepada bagaimana cara

mengevaluasi hasil belajar anak”.2

Menurut Muhammad Ali, bahwa “ bila ditelusuri secara mendalam proses belajar

mengajar merupakan inti dari aktivitas pendidikan. Di dalam terjadi interaksi antara

1 Abu Ahmadi dan Joko Triprasetya, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: Pustaka Setia,1997), h. 118-119. 2 Amir Achsin, Pengelolaan kelas Dan Interaksi Belajar Mengajar (Ujung Pandang: IKIP Ujung Pandang

Press, 1990), h. 98.

Page 2: PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH INTERAKSI GURU … · PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH INTERAKSI GURU DAN SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ... Dalam kehidupan sehari-hari, setiap …

2

berbagai komponen pengajaran yang dikelompokkan ke dalam tiga kategori terutama yaitu

guru, isi, atau materi pelajaran dan siswa”.3

Untuk menyukseskan belajar mengajar sebenarnya interaksi antara guru dan

siswa sangat penting, tanpa interaksi keduanya proses belajar mengajar tidak berjalan

dengan maksimal.

Oleh karena itu, dalam proses belajar mengajar dibutuhkan situasi yang

mendukung seperti sarana prasarana maupun suasana yang akrab, demokratis yang

memungkinkan berkembangnya proses belajar mengajar.4

Motivasi belajar memegang peranan yang sangat penting dalam memberikan

gairah, semangat, rasa senang dalam belajar, sehingga yang mempunyai motivasi yang

tinggi memiliki energi yang banyak untuk melakukan kegiatan belajar. Siswa yang

motivasi tinggi sangat sedikit yang tertinggal dalam hal belajarnya dan semangat yang

menggebu-gebu sehingga sedikit pula kesalahan yang dilakukan dalam belajar.5

Dalam kegiatan belajar mengajar, apabila ada seseorang siswa, misalnya tidak

berbuat sesuatu yang seharusnya dikerjakan, maka perlu diselidiki sebab-sebabnya. Sebab-

sebab itu biasanya bermacam-macam, mungkin ia tidak senang, mungkin sakit, lapar ada

problem pribadi dan lain-lain. Hal ini berarti pada diri anak tidak terjadi perubahan energi,

tidak terangsang afeksinya untuk melakukan sesuatu, karena tidak memiliki tujuan atau

kebutuhan belajar. Keadaan semacam ini perlu dilakukan daya upaya yang dapat

menemukan sebab-musababnya dan kemudian mendorong seseorang siswa itu mau

melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan, yakni belajar. Dengan kata lain siswa itu

perlu diberikan rangsangan agar tumbuh motivasi pada dirinya. Atau singkatnya perlu

diberikan motivasi.6

Perilaku yang penting bagi manusia adalah belajar dan bekerja. Belajar

menimbulkan perubahan mental pada diri siswa. Bekerja menghasilkan sesuatu yang

bermanfaat bagi diri perilaku dan orang lain. Menurut Dimyati dan Mujiono “motivasi

belajar dan motivasi bekerja merupakan penggerak kemajuan masyarakat. Kedua motivasi

tersebut perlu dimiliki oleh siswa”.7

3 Muhammad Ali, Guru dalam Proses Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1992),

h. 4. 4 Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar, h. 197 5 Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h.84. 6 Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), h. 74-

75. 7 Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, h. 85.

Page 3: PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH INTERAKSI GURU … · PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH INTERAKSI GURU DAN SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ... Dalam kehidupan sehari-hari, setiap …

3

Ketika penulis mengadakan observasi awal, tampaknya guru dan siswa di MI

PSM Dadapan Ngronggot Nganjuk telah melakukan interaksi belajar mengajar dengan

baik. Begitu juga siswa yang ada di MI PSM Dadapan Ngronggot Nganjuk tersebut telah

mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Hal ini diduga kemungkinan ada kaitan atau

pengaruh antara interaksi guru dan siswa dengan motivasi belajar siswa di MI PSM

Dadapan Ngronggot Nganjuk.

Berangkat dari masalah tersebut diatas, penulis tertarik untuk meneliti tentang

“Pengaruh Interaksi Guru Dan Siswa Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di MI PSM

Dadapan Ngronggot Nganjuk Tahun Ajaran 2015/2016”

B. Rumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang akan

penulis angkat dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana interaksi guru dan siswa di MI PSM Dadapan Ngronggot Nganjuk Tahun

Ajaran 2015/2016?

2. Bagaiman motivasi belajar siswa di MI PSM Dadapan Ngronggot Nganjuk Tahun

Ajaran 2015/2016?

3. Adakah pengaruh yang signifikan antara interaksi guru dan siswa dengan motivasi

belajar siswa di MI PSM Dadapan Ngronggot Nganjuk Tahun Ajaran 2015/2016?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui interaksi guru dan siswa di MI PSM Dadapan Ngronggot Nganjuk

Tahun Ajaran 2015/2016.

2. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa di MI PSM Dadapan Ngronggot Nganjuk

Tahun Ajaran 2015/2016.

3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara interaksi guru dan

siswa dengan motivasi belajar siswa di MI PSM Dadapan Ngronggot Nganjuk Tahun

Ajaran 2015/2016.

D. Kegunaan Penelitian

Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kegunaan

antara lain:

1. Sekolah, sebagai sumbangan pikiran dan bahan masukan dalam rangka meningkatkan

prestasi belajar dan kualitas pembelajaran.

2. Guru yang mengajar di MI PSM Dadapan Ngronggot Nganjuk untuk meningkatkan

kualitas interaksi dengan para siswanya.

Page 4: PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH INTERAKSI GURU … · PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH INTERAKSI GURU DAN SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ... Dalam kehidupan sehari-hari, setiap …

4

3. Penulis, mendapatkan wawasan dan pengalaman praktis di bidang penelitian. Selain itu,

hasil penelitian juga dapat dijadikan sebagai bekal dalam mengembangkan dunia

pendidikan dan pembelajaran.

4. Bagi siswa MI PSM Dadapan Ngronggot Nganjuk, antara lain:

a. Siswa merasa bersemangat dalam pembelajaran.

b. Konsep pembelajaran lebih tertanam kuat di ingatan siswa.

c. Meningkatkan prestasi belajar siswa.

E. Hipotesis Penelitian

Dalam penelitian ini, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara interaksi guru dan siswa dengan motivasi

belajar siswa di MI PSM Dadapan Ngronggot Nganjuk Tahun Ajaran

2015/2016.

Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara interaksi guru dan siswa dengan

motivasi belajar siswa di MI PSM Dadapan Ngronggot Nganjuk Tahun Ajaran

2015/2016.

F. Penelitian Terdahulu

Pada bagian ini diungkapkan beberapa hasil penelitian yang ada kaitannya dengan pokok

masalah ini. Hasil penelitian tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Ririn Yustika (2009). Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Mengajar

Guru Dan Motivasi Belajar Siswa Dengan Hasil Belajar IPS Ekonomi Siswa Kelas XI

Penjualan Semester Ganjil Di SMK Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran

2008/2009. Dalam penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang positif dan

signifikan antara persepsi siswa tentang kemampuan mengajar guru dengan hasil

belajar IPS ekonomi siswa, dengan hasil perhitungan r hitung > r tabel yaitu 0,565 >

0,226 sehingga hipotesis pertama diterima. Dalam penelitian ini juga menunjukkan ada

hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar siswa dengan hasil belajar

IPS ekonomi siswa, dengan hasil perhitungan r hitung > r tabel yaitu 0,466 > 0,226

sehingga hipotesis kedua diterima.

2. Misfi Laili Rohmi (2010). Pengaruh Motivasi Belajar Dan Cara Belajar Mahasiswa

Terhadap Prestasi Belajar Pengantar Akuntansi Pada Mahasiswa Program Studi

Pendidikan Ekonomi FKIP Unila Angkatan 2007 Non Reguler Tahun Akademik

2008/2009. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi belajar mempunyai

pengaruh positif terhadap prestasi belajar.

Page 5: PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH INTERAKSI GURU … · PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH INTERAKSI GURU DAN SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ... Dalam kehidupan sehari-hari, setiap …

5

Dari penelitian yang telah dilakukan di atas tersebut dapat diketahui bahwa motivasi

dijadikan sebagai variabel bebas yang mempengaruhi variabel terikatnya. Sedangkan dalam

penelitian ini, motivasi belajar dijadikan sebagai variabel terikat yang diasumsikan

dipengaruhi oleh variabel bebas, yaitu interaksi belajar guru dan siswa.

G. Landasan Teori

1. Tinjauan Umum Interaksi Guru dan Siswa

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai Interaksi Guru dan Siswa, maka ada

baiknya dikemukakan pendapat para ahli tentang pengertian interaksi edukatif sebagai

landasan berpijak di antaranya, yaitu:

Menurut Sardiman interaksi edukatif adalah “Interaksi yang dikatakan sebagai

interaksi edukatif apabila secara sadar mempunyai tujuan untuk mendidik, untuk

mengantarkan anak didik ke arah kedewasaannya”.8

Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah bahwa interaksi edukatif adalah “

sebuah interaksi belajar mengajar yaitu sebuah proses interaksi yang menghimpun

sejumlah nilai (norma) yang merupakan substansi, sebagai medium antara guru dengan

anak didik dalam rangka mencapai tujuan”.9

Dari beberapa definisi di atas dapat diketahui bahwa interaksi edukatif adalah

hubungan timbal balik antar guru dan siswa dalam rangka mencapai suatu tujuan

pendidikan.

2. Bentuk Interaksi Guru dan Siswa

a. Guru sebagai Orang Tua Anak Didik

Guru adalah orang tua, anak didik adalah anak. Orang tua dan anak adalah

dua sosok insani yang diikat oleh tali jiwa, belaian kasih sayang adalah naluri jiwa

orang tua yang sangat diharapkan oleh anak, sama halnya dengan belaian kasih dan

sayang seorang guru dan anak didiknya. Ketika guru hadir bersama-sama anak didik

di sekolah, di dalam jiwanya seharusnya sudah tertanam niat untuk mendidik anak

didik agar menjadi orang yang berilmu pengetahuan, mempunyai sikap dan watak

yang baik, cakap dan terampil, berasusila dan berakhlak mulia.

Syaiful Bahri Djamarah mengatakan “semua norma yang diyakini

mengandung kebaikan perlu ditanamkan ke dalam jiwa anak didik melalui peranan

8 Sardiman, Interaksi dan Motivasi, h. 8. 9 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (Jakarta: Rineka Cipta, 2000),

h.62.

Page 6: PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH INTERAKSI GURU … · PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH INTERAKSI GURU DAN SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ... Dalam kehidupan sehari-hari, setiap …

6

guru dalam pengajaran. Guru dan anak berada dalam suatu relasi kejiwaan. Interaksi

antara guru dan anak didik terjadi karena saling membutuhkan”.

Kegiatan proses belajar mengajar tidak lain adalah menanamkan sejumlah

norma ke dalam jiwa anak didik. Anak didik ingin menimba ilmu dari guru dan

guru ingin membina dan membimbing anak didik dengan memberikan sejumlah

ilmu kepada anak didik yang membutuhkan.

b. Guru sebagai Pendidik

Guru dan anak didik adalah yang menggerakkan proses interaksi edukatif, di

mana interaksi edukatif tersebut mempunyai suatu tujuan. Ketika interaksi edukatif

tersebut berproses, guru harus dengan ikhlas dalam bersikap dan berbuat serta mau

memahami anak didik dengan konsekuensinya. Semua kendala yang menghambat

jalannya proses interaksi edukatif harus dihilangkan dan membiarkan, karena

keberhasilan interaksi edukatif lebih banyak ditentukan oleh guru dalam mengelola

kelas.10

Seseorang dikatakan sebagai guru tidak cukup “tahu” sesuatu materi yang

akan diajarkan, tetapi pertama kali ia harus merupakan seseorang yang memiliki

“kepribadian guru”, dengan segala ciri tingkat kedewasaannya. Dengan kata lain

bahwa untuk pendidik atau guru, seseorang harus berkepribadian.

Masalahnya yang penting adalah mengapa guru dikatakan “pendidik” Guru

memang seorang “pendidik” sebab dalam pekerjaannya ia tidak hanya “mengajar”

seseorang agar tahu beberapa hal, tetapi guru juga melatih beberapa keterampilan

dan terutama sikap mental anak didik. “mendidik” sikap mental seseorang tidak

cukup hanya “mengajarkan” sesuatu pengetahuan, tetapi bagaimana pengetahuan

itu harus dididik, dengan guru sebagai idolanya.11

3. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi merupakan faktor yang sangat penting dalam belajar, karena dengan

adanya motivasi , siswa akan bergairah atau semangat dalam belajar, sehingga siswa

yang bermotivasi kuat memiliki energi banyak untuk melakukan kegiatan belajar.

Menurut Mc. Donald yang dikutip oleh Oemar Hamalik dan Syaiful Bahri Djamarah

“Motivation is aenergy chage within the person chracterixted by effective orausa and

anticipatory goll rections”.12 Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang

10 Ibid., h. 3-4. 11 Sardiman, Interaksi dan Motivasi., h. 137. 12 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru, 1992), h. 173.

Page 7: PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH INTERAKSI GURU … · PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH INTERAKSI GURU DAN SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ... Dalam kehidupan sehari-hari, setiap …

7

yang ditandai dengan munculnya feelling dan dilalui dengan tanggapan terhadap

adanya tujuan. Definisi ini berisi tiga hal, yaitu motivasi dimulai dengan suatu

perubahan tenaga dalam diri seseorang, motivasi timbul dengan timbulnya perasaan,

motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi mencapai tujuan.

Riskel, dalam Ahmad Rohani HM mengemukakan “Motivasi is a pedagigical

sense, as the concius effort on the teacher to estoblisa in student motives leadiang to

sistained activity foward the learning goals”13. Motivasi adalah usaha yang disadari

oleh pihak guru untuk menimbulkan motif-motif pada diri peserta didik atau pelajar

yang menunjang kegiatan ke arah tujuan-tujuan belajar.

Sedangkan pengertian belajar menurut Rakajoni yang dikutip oleh Mahfud

Sholahudin merupakan perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman kecuali

perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh proses menjadi matangnya seseorang”.

Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa belajar menurut Mahfudh Shalahudin:

Adalah suatu proses tingkah laku melalui pendidikan atau lebih khusus

melalui prosedur latihan. Perubahan itu sendiri berangsur- angsur dimulai

dari sesuatu yang tidak dikenalnya, untuk kemudian dikuasai atau

dimilikinya dan dipergunakan sampai pada suatu saat untuk dievaluasi oleh

yang mengalami proses belajar itu.14

4. Macam-macam Motivasi Belajar

Berbicara tentang macam-macam jenis motivasi in dapat dilihat dari berbagai

sudut pandang. Dengan demikian motivasi atau motif itu sangat bervariasi.

a. Motivasi dilihat dari dasar bentuknya.

1) Motif- motif bawaan. Motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi

motivasi ini ada tanpa dipelajari. Misalnya dorongan untuk makan, bekerja,

beristirahat, seksual dan sebagainya.

2) Motif- motif yang dipelajari. Motif-motif yang timbul karena dipelajari.

Misalnya dorongan untuk belajar, untuk mengajar sesuatu dalam masyarakat

didalam kegiatan belajar mengajar inilah hal yang dapat membuat dalam usaha

mencapai prestasi.15

a) Menurut Fransden yang dikutip oleh Sardiman jenis- jenis motif ini

adalah:

13 Ahmad Rohani HM dan Abu Ahmadi, Pengelolaan Pengajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), h. 10. 14 Mahfudh Shalahudin, Pengantar Psikologi Pendidikan (Surabaya :Bina Ilmu, 1990), h. 27-28. 15 Sardiman, Interaksi dan Motivasi, h. 86-87.

Page 8: PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH INTERAKSI GURU … · PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH INTERAKSI GURU DAN SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ... Dalam kehidupan sehari-hari, setiap …

8

Cognitive. Motif ini menunjukkan gejala instrinsik, yakni

menyangkut kepuasan individual. Kepuasan individual yang

berada di dalam manusia dan biasanya berwujud proses dan produk

mental.

Self- Expresion. Penampilan diri adalah sebagian dari perilaku

manusia. Untuk ini memang diperlukan kreativitas, imajinasi. Jadi

dalam hal ini seseorang itu ada keinginan untuk aktualisasi diri.

Self- enhancement. Melalui aktualisasi diri dan pengembangan

kompetensi akan meningkatkan kemajuan diri seseorang untuk

mencapai suatu prestasi.16

b) Jenis motivasi menurut pembagian dari Wood Worh dan Martius dalam

Sardiman adalah:

Motif atau kebutuhan organis, misalnya kebutuhan untuk minum,

makan, bernafas, seksual dan sebagainya.

Motif- motif darurat. Yaitu dorongan untuk menyelamatkan diri

untuk berusaha, untuk membalas dan sebagainya. Dorongan ini

karena rangsangan dari luar.

Motif –motif Obyektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan

untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk

menaruh minat. Hal ini muncul karena dorongan untuk dapat

menghadapi dunia luar secara efektif17.

b. Motivasi berdasarkan jalarannya, maka orang membedakan adanya dua macam

motif, antara lain:

1) Motivasi Intrinsik

Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam diri individu sendiri

tanpa ada paksaan dan dorongan lain tetapi atas kemauan sendiri., misalnya kita

mau belajar karena ingin memperoleh ilmu pengetahuan dan ingin menjadi

orang yang berguna bagi nusa, bangsa dan negara. Oleh karena itu kita pun rajin

belajar tanpa ada suruhan dari orang lain.

2) Motivasi Ekstrinsik

Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu,

apakah karena adanya ajakan, suruhan atau paksaan akhirnya ia mau melakukan

sesuatu atau belajar. Misalnya seorang anak mau belajar karena dia disuruh

oleh orang tuanya agar mendapat peringkat pertama dikelasnya.18

5. Hubungan Antara Interaksi Guru dan Siswa Dengan Motivasi Belajar Siswa.

Perilaku di kelas dan hasil belajar banyak dipengaruhi oleh kualitas pengajaran.

Guru menguasai banyak faktor yang mempengaruhi motivasi, prestasi dan perilaku

16 Ibid. 17 Ibid, h. 88. 18 Cholidjah Hasan, Dimensi-Dimensi Psikologi Pendidikan (Surabaya: Al-ikhlas, 1994), h. 145.

Page 9: PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH INTERAKSI GURU … · PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH INTERAKSI GURU DAN SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ... Dalam kehidupan sehari-hari, setiap …

9

siswa mereka. Lingkungan fisik di kelas, level kenyamanan emosi yang dialami siswa

dan kualitas komunikasi antar guru dan siswa merupakan faktor penting yang bisa

memampukan atau menghambat pembelajaran yang optimal. Ini berarti bahwa

hubungan guru-siswa dan iklim kelas yang positif merupakan faktor penting dalam

mempengaruhi bagaimana anak mendapat pengalaman bersekolah. Guru tidak hanya

mengajar pengetahuan dan keterampilan, mereka juga membantu siswa untuk

menjelaskan siapa mereka. Dari interaksi sehari-hari dengan guru, anak belajar

mengetahui apakah mereka penting atau tidak, pintar atau lambat, disukai atau tak

disukai.

Seorang guru mengirimkan pesan-pesan ini melalui perilakunya, gesture, dan

kata-kata. Dari pesan yang diterima anak ini mereka memutuskan untuk meresikokan

partisipasi di kegiatan kelas atau tidak. Guru harus mengetahui bahwa keterlibatan

tersebut tidak selalu datang dengan mudah dan bahwa ini memerlukan sebuah

lingkungan kelas yang nyaman secara psikologis dan dipercaya.

Motivasi untuk belajar dan untuk berperilaku berdasarkan pada minat. Jika guru

berhasil merangsang keingintahuan di antara siswa, mereka akan juga menemukan

kesediaan di antara siswa untuk belajar dan berperilaku baik. Pengajaran yang

memuaskan keingintahuan anak jauh lebih memotivasi dengan efektif daripada

memaksa mereka untuk mengerjakan tugas-tugas yang mereka anggap tidak relevan

dan membosankan. Oleh karena itu cara guru berinteraksi dengan anak dan cara

mengajarnya itu penting dalam mencegah perilaku tak pantas.

Dalam interaksi edukatif tidak semua anak didik termotivasi untuk bidang study

tertentu. Motivasi anak didik untuk menerima pelajaran tentu berbeda-beda, ada anak

didik yang memiliki motivasi yang tinggi, ada yang sedang dan ada juga yang sedikit

sekali memiliki motivasi. Hal ini perlu disadari oleh guru agar dapat memberi motivasi

yang bervariasi kepada anak didik.

Jika terdapat anak didik yang kurang termotivasi untuk belajar, peranan

motivasi ekstrinsik yang bersumber dari luar diri anak didik sangat diperlukan. Motivasi

ekstrinsik ini diberikan bisa dalam bentuk ganjaran, pujian, hadiah, dan sebagainya.

Tugas guru sekarang adalah bagaimana menciptakan interaksi edukatif yang dapat

mendorong rasa ingin tahu, ingin mencoba, bersikap mandiri, dan ingin maju dari anak

Page 10: PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH INTERAKSI GURU … · PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH INTERAKSI GURU DAN SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ... Dalam kehidupan sehari-hari, setiap …

10

didik tumbuh dan berkembang, yang pada akhirnya menopang keberhasilan pengajaran

yang gemilang.19

Sehubungan dengan fungsinya sebagai “pengajar, pendidik dan pembimbing”,

maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Peranan guru ini akan

senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang diharapkan dalam berbagai

interaksinya baik dengan siswa ( yang terutama) sesama guru, maupun dengan staf yang

lain. Dari berbagai peranan kegiatan interaksi belajar mengajar, dapat dipandang

sebagai sentral bagi peranannya. Sebab baik disadari atau tidak bahwa sebagian dari

waktu dan perhatian guru banyak dicurahkan untuk menggarap proses belajar mengajar

dan berinteraksi dengan siswanya.

Peranan guru dalam interaksi belajar mengajar, secara singkat dapat disebutkan

sebagai berikut :

1. Korektor

Sebagai korektor, guru harus bisa membedakan mana nilai yang baik dan mana

nilai yang buruk. Kedua nilai yang berbeda ini harus betul-betul dipahami dalam

kehidupan masyarakat. Latar belakang kehidupan anak didik yang berbeda-beda sesuai

dengan sosio-kultural masyarakat di mana anak didik tinggal akan mewarnai

kehidupannya. Semua nilai yang baik harus guru pertahankan dan semua nilai yang

buruk harus disingkirkan dari jiwa dan watak anak didik. Koreksi yang harus guru

lakukan terhadap sifat dan sikap anak didik tidak hanya di sekolah tetapi di luar sekolah

pun harus dilakukan.

2. Inspirator

Sebagai inspirator, guru harus dapat memberikan ilham yang baik bagi

kemajuan belajar anak didik. Guru harus dapat memberikan petunjuk (ilham)

bagaimana cara belajar yang baik. Petunjuk itu tidak harus bertolak dari sejumlah teori-

teori belajar, dari pengalaman pun bisa dijadikan petunjuk bagaimana cara belajar yang

baik.

3. Informan

Sebagai informan, guru harus dapat memberikan informasi perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, selain sejumlah bahan pelajaran untuk setiap mata

pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum.

4. Organisator

19 Djamarah, Guru dan Anak, h. 64.

Page 11: PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH INTERAKSI GURU … · PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH INTERAKSI GURU DAN SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ... Dalam kehidupan sehari-hari, setiap …

11

Sebagai organisator, adalah sisi lain dari peranan yang diperlukan dari guru.

Dari bidang ini guru memiliki kegiatan pengelolaan kegiatan akademik, menyusun tata

tertib sekolah, menyusun kalender akademik, dan sebagainya.

5. Motivator

Sebagai motivator, guru hendaknya dapat mendorong anak didik agar bergairah

dan aktif belajar. Peranan guru sebagai motivator sangat penting dalam interaksi

edukatif, karena menyangkut esensi pekerjaan mendidik yang membutuhkan

kemahiran sosial, menyangkut performance dalam personal dan sosialisasi diri.

6. Inisiator

Dalam peranannya sebagai inisiator, guru harus dapat menjadi pencetus ide-ide

kemajuan dalam pendidikan dan pengajaran. Proses interaksi edukatif yang ada

sekarang harus diperbaiki sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

dibidang pendidikan. Guru harus menjadikan dunia pendidikan, khususnya interaksi

edukatif agar lebih baik dari dulu. Bukan mengikuti tanpa mencetuskan ide-ide inovasi

bagi kemajuan pendidikan dan pengajaran.

7. Pembimbing

Peranan guru yang tidak kalah pentingnya dari semua peran yang telah

disebutkan di atas, adalah sebagai pembimbing. Peranan harus lebih dipentingkan,

karena kehadiran guru disekolah adalah untuk membimbing anak didik menjadi

manusia dewasa susila yang cakap. tanpa bimbingan, anak didik akan mengalami

kesulitan dalam menghadapi perkembangan dirinya.

8. Pengelola kelas

Sebagai pengelola kelas, guru hendaknya dapat mengelola kelas dengan baik,

karena kelas adalah tempat berhimpun semua anak didik dan guru dalam rangka

menerima bahan pelajaran dari guru.20

Seperti diuraikan di atas, bahwa peranan seorang guru sangat menunjang akan

keberhasilan interaksi edukatif antara guru dan anak didik pada lembaga yang

bersangkutan. Selain itu juga meningkatkan motivasi anak didik dalam belajar. Sebagai

contoh dalam pengelolaan kelas, kelas yang dikelola dengan baik akan menunjang

jalannya interaksi edukatif. Sebaliknya, kelas yang tidak dikelola dengan baik akan

menghambat kegiatan pengajaran. Hal ini akan berakibat mengganggu jalannya proses

48 ibid, h. 43- 47.

Page 12: PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH INTERAKSI GURU … · PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH INTERAKSI GURU DAN SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ... Dalam kehidupan sehari-hari, setiap …

12

interaksi edukatif, yang menyebabkan rendahnya motivasi dalam belajar pada anak

didik.

Jadi, pada dasarnya motivasi belajar siswa dapat tercapai dengan baik jika

interaksi edukatif antara guru dan anak didik juga baik. Dan hal ini perlu diperhatikan

adalah interaksi edukatif antara guru dan anak didik merupakan modal untuk meraih

agar anak didik memiliki motivasi belajar yang tinggi.

H. Kerangka Berpikir

Motivasi belajar dapat diartikan sebagai a pedagigical sense, as the concius effort on

the teacher to estoblisa in student motives leadiang to sistained activity foward the learning

goals. Banyak faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya motivasi belajar seorang siswa.

Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari dalam diri siswa (internal) ataupun dari luar diri

siswa (eksternal). Sesuai teori yang telah dipaparkan sebelumnya, salah satu hal yang dapat

mempengaruhi motivasi belajar yaitu faktor lingkungan sekolah dalam bentuk interaksi guru

dan siswa.

Variabel yang akan diselidiki dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas

(independen) dan satu variabel terikat (dependen). Variabel bebas (independen) adalah

interaksi guru dan siswa (X) dan variabel terikat (dependen) yaitu motivasi belajar (Y).

Kemampuan mengajar guru sebagai pendidik di sekolah mempunyai peranan penting

dalam proses belajar mengajar. Siapapun yang berprofesi sebagai guru harus benar-benar

mengetahui kedudukannya di sekolah dan khususnya di kelas. Seorang guru harus

mengetahui apa tugas dan tanggung-jawab yang ada dipundaknya sebagai seorang pendidik.

Seorang guru juga dituntut untuk dapat memberikan motivasi belajar pada anak didiknya

dalam rangka mencapai hasil belajar yang optimal.

Dari uraian di atas, maka kerangka pikir pada penelitian ini digambarkan sebagai

berikut.

Interaksi Guru-Siswa

(independen variable)

Motivasi Belajar

(dependen variable)

Page 13: PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH INTERAKSI GURU … · PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH INTERAKSI GURU DAN SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ... Dalam kehidupan sehari-hari, setiap …

13

I. Metode Penelitian

1. Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini direncanakan untuk dilakukan di MI PSM Dadapan Ngronggot

Nganjuk yang beralamat di Jl. Diponegoro No. 67 Ngronggot Nganjuk pada tahun

pelajaran 2015/2016. Waktu Penelitian direncanakan kurang lebih selama 4 bulan,

yang dimulai pada bulan Februari sampai Mei tahun 2016, dengan jadwal kegiatan

pelaksanaannya sebagai berikut:

1) bulan Februari tahun 2016 adalah tahap persiapan dengan kegiatannya adalah:

a) Mengurus surat-surat

b) Observasi tempat penelitian

c) Menyusun instrument yaitu test dan koisioner atau angket

2) bulan Maret dan April tahun 2016 adalah tahap uji coba instrument, tahap

pengumpulan dan analisa data dan kegiatannya adalah :

a) Uji coba instrument

b) Analisis instrument

c) pengumpulan data

d) Analisis data dengan kegiatanya adalah klasifikasi data, tabulasi dan editing

data, cheking keabsahan dan interprestasi data

3) Bulan Mei tahun 2016 adalah tahap penyusunan laporan adalah:

a) Laporan awal

b) Review laporan

c) Laporan akhir

d) Penggandaan

2. Bentuk dan strategi penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan

korealasional yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mencari bukti ada tidaknya

hubungan dan apabila ada berarti (signifikan) atau tidak hubungan itu.

Jenis hipotesa penelitian korelasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah

hipotesis asosiatif. Menurut Sugiono hipotesis asosiatif merupakan dugaan adanya

hubungan antara variabel dalam populasi melalui data yang ada hubungan antara variabel

dalam sampel.

Dalam proses penelitian koreasional ini meliputi :

a. Penelitian korelasi sederhana digunakan untuk membuktikan: Hubungan antara

variabel X dengan variabel Y.

Page 14: PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH INTERAKSI GURU … · PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH INTERAKSI GURU DAN SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ... Dalam kehidupan sehari-hari, setiap …

14

b. Penelitian korelasi sederhana dilanjutkan untuk melakukan prediksi atau peramalan

dengan menggunakan Regresi linier sederhana yang menunjukkan arah dan untuk

mengetahui kuatnya korelasi atau hubungan antara variabel X dalam mempengaruhi

variabel Y.

Menurut Sugiyono bahwa korelasi sederhana yang bersifat kausalitas (hubungan

sebab akibat), maka korelasi sederhana tersebut harus dilanjutkan dengan regresi linier

sederhana, di mana tujuannya adalah untuk melakukan prediksi atau peramalan

terhadap nilai dependent vaeiable (Y) berdasarkan atas nilai independent variable (X).

Sedangkan rancangan penelitian korelasional ini secara sederhana dapat digambar

dalam bentuk skema sebagai berikut:

X ------------- > Y

3. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MI PSM Dadapan Ngronggot

Nganjuk yang berjumlah 209 siswa.

b. Sampel dan Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan stratified random

sampling yaitu dengan memilih beberapa kelas secara acak pada salah satu tingkat

yang merupakan bagian dari populasi. Berdasarkan teknik tersebut, sampel dalam

penelitian ini diperoleh sebanyak 120 siswa.

4. Variabel Penelitian

Penelitian ini meliputi 2 variabel yang terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat

yaitu:

a. Variabel bebas (variabel X) yaitu interaksi guru dan siswa yang dimaknai sebagai

hubungan timbal balik antar guru dan siswa dalam rangka mencapai suatu tujuan

pendidikan, dengan pengukuran menggunakan instrumen angket.

b. Variabel terikat yaitu motivasi belajar siswa adalah usaha yang disadari oleh pihak guru

untuk menimbulkan motif-motif pada diri peserta didik atau pelajar yang menunjang

kegiatan ke arah tujuan-tujuan belajar. Adapun yang dimaksudkan dalam penelitian ini

adalah untuk mencari data tentang motivasi siswa melalui angket tentang skala sikap

yang dibuat dan dilakukan oleh peneliti berdasarkan konsep dari skala Likert.

5. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian kuantitatif ini, antara lain ialah :

Page 15: PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH INTERAKSI GURU … · PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH INTERAKSI GURU DAN SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ... Dalam kehidupan sehari-hari, setiap …

15

a. Responden adalah seseorang atau beberapa orang yang dapat menjawab pertanyaan

atau merespon terhadap pertanyaan maupun memberikan tanggapan terhadap apa

yang diminta peneliti baik secara lisan maupun tertulis terutama yang berbentuk

angket atau kuisioner. Dalam penelitian kuantitatif ini biasanya yang dimaksud

responden adalah para siswa MI PSM Dadapan Ngronggot Nganjuk.

b. Arsip atau dokumen adalah catatan atau bahan tertulis yang bersifat formal seperti

buku induk para siswa dan buku leger nilai dari hasil prestasi belajar siswa diambil

sebagai data penelitian untuk pembanding dari hasil test yang dilakukan peneliti untuk

mengetahui valid tidaknya hasil test tersebut. Selain itu arsip atau dokumen juga dapat

berupa benda bersejarah atau benda yang berhubungan erat dengan kegiatan atau

peristiwa tertentu yang berupa rekaman baik berbentuk tulisan maupun gambar yang

dapat dimanfaatkan sebagai sumber data dalam penelitian.

c. Peristiwa atau aktivitas adalah setiap rangkaian kegiatan yang berkaitan erat dengan

sasaran penelitian, seperti proses kegiatan belajar mengajar, dan kegiatan anak-anak

di lingkungan sekolah serta kegiatan belajar anak-anak di rumah. Peristiwa atau

aktivitas ini dapat dilakukan dengan melalui pengamatan atau observasi. Misalnya

sebelum melakukan test bidang studi tertentu, peneliti dapat melakukan pengamatan

atau observasi dengan cara minta waktu untuk mengajar bidang studi tertentu tersebut

sehingga selama melakukan kegiatan belajar mengajar sekaligus digunakan untuk

observasi atau melakukan pengamatan.

6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Metode Angket

Metode angket merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara

sistematis, kemudian diisi oleh responden, setelah diisi, angket dikembalikan kepada

peneliti. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang interaksi guru dan

siswa serta tingkat motivasi belajar siswa.

b. Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto, yaitu “metode yang digunakan untuk mencari data

mengenai hal- hal atau variabel yang berupa catatan agenda, buku dan sebagainya.”.

Dalam metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang daftar guru dan

staf, daftar siswa, struktur organisasi sekolah, sarana dan prasarana dan lain

sebagainya.

Page 16: PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH INTERAKSI GURU … · PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH INTERAKSI GURU DAN SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ... Dalam kehidupan sehari-hari, setiap …

16

7. Pengujian instrumen penelitian

Uji instrumen dalam penelitian ini terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas.

a. Uji validitas kuisioner atau Angket yaitu :

1. Uji validitas butir kuisioner atau angket adalah mengkorelasikan antara skor butir

dengan skor total, yang dimaksudkan adalah skor-skor butir test dan kuisioner atau

angket dikorelasikan dengan skor total, dengan menggunakan rumus product

moment oleh Karl Pearson sebagai berikut:

rxy =n ∑ 𝑋𝑌 − (∑ X) (∑ Y)

√{n ∑ 𝑋 ² − (∑ 𝑋 )²} {n ∑ 𝑌 ² − (∑ 𝑌 )²}

2. Uji validitas isi angket dari butir pernyataan yang sudah valid. Uji validitas isi

angket ini menurut Saifuddin Azwar, tidak melalui analaisis statistika, tetapi

dengan analisis rasional yaitu membandingkan antara kisi-kisi instrumen dengan

butir pernyataan yang valid dengan disesuaikan dengan blue-printnya.

b. Uji Reliabilitas, Uji reliabilitas kuisioner atau angket dengan menggunakan rumus

Alpha.

𝜶 = 𝒌

𝒌 − 𝟏 ( 𝟏 −

∑ 𝑺𝒊𝟐

∑ 𝑺𝒕𝟐

)

Keterangan:

α = koefisien reliabilitas alpha

k = jumlah item

ΣSi2 = Mean kuadran kesalahan

St2 = varians total

8. Uji Persyarat analisis

Uji Persyarat analisis adalah proses uji yang dilakukan dengan penghitungan statistik

untuk membuktikan bahwa hasil penelitian ini telah memenuhi syarat-syarat yang

meliputi:

a. Uji Normalitas; dapat dilakukan salah satunya dengan metode Liliefors. Metode ini

digunakan apabila data penelitian tidak dalam distribusi frekuensi data bergolong.21

Dengan rumus sebagai berikut:

L = Maks |F(zi) – S(zi)|

21 Budiono, Statistika untuk Penelitian (Surakarta: UNS Press, 2009), h. 170-171.

Page 17: PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH INTERAKSI GURU … · PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH INTERAKSI GURU DAN SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ... Dalam kehidupan sehari-hari, setiap …

17

dengan

L = Nilai Normalitas Liliefors

F(zi) = P(Z≤ zi ); Z ~ N(0,1);

S(zi) = proporsi cacah Z ≤ zi terhadap seluruh zi

b. Uji Autokorelasi/Independensi; yaitu proses uji yang membuktikan bahwa data variabel

X adalah bebas atau independent. Uji Autokorelasi/Independensi dengan menggunakan

rumus uji Durbin-Watson, sebagai berikut:

𝒅 =𝚺 (𝒆𝒕 − 𝒆𝒕−𝟏)𝟐

𝚺𝒆𝒕𝟐

Keterangan:

d = nilai uji durbin-watson

et = residual tempo tertentu

et-1 = residual tempo tertentu dikurangi tempo sebelumnya

c. Uji Linieritas; yaitu proses uji yang membuktikan bahwa data Regresi Sederhana

variabel kreterium Y atas variabel prediktor X adalah linier. Budiono

mengemukakan bahwa uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah suatu

variabel memiliki hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Untuk

menentukan suatu hubungan linier atau tidak, maka harus ditentukan dahulu nilai F

observasi (Fobs) yaitu dengan rumus:

𝑭𝒐𝒃𝒔 = 𝑹𝑲𝑮𝑻𝑪

𝑹𝑲𝑮𝑴

Dimana:

Fobs = nilai F observasi

𝑅𝐾𝐺𝑇𝐶 = Rerata Kuadran Galat Tuna Cocok

𝑅𝐾𝐺𝑀 = Rerata Kuadran Galat Murni

9. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

a. Teknik Analisis Korelasi Sederhana

Teknik analisis sederhana adalah proses penghitungan statistik untuk mencari bukti

bahwa derajat koefisiensi korelasi itu signifikan terhadap arah dan kuatnya hubungan

antara variabel independen (bebas) dengan variabel dependen (terikat). Teknik analisis

Page 18: PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH INTERAKSI GURU … · PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH INTERAKSI GURU DAN SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ... Dalam kehidupan sehari-hari, setiap …

18

korelasi sederhana di sini adalah proses perhitungan statistik untuk mencari bukti

signifikasi atau keberartian arah dan kuatnya hubungan variabel independen (X) dengan

variabel dependen (Y).

Dalam proses penghitungan korelasi sederhana tersebut menggunakan rumus

korelasi Product Moment menurut Pearson sebagai berikut:

rxy =n ∑ 𝑋𝑌 − (∑ X) (∑ Y)

√{n ∑ 𝑋 ² − (∑ 𝑋 )²} {n ∑ 𝑌 ² − (∑ 𝑌 )²}

Selanjutnya dari hasil penghitungan koefisiensi korelasi sederhananya masih diuji

signifikansinya dengan uji-t. Sedangkan Rumus Uji-t sebagai berikut:

)1(

)2(

211

r

nrr

b. Teknik Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana variable dependen (y)

dapat diprediksi melalui variable independen (x).22 Jadi, hasil analisis regresi dapat

digunakan dalam rangka untuk melakukan peramalan (prediksi). Dengan rumus berikut

:

y = a + bx

𝑎 = (∑𝑌)(∑𝑋2) − (∑𝑋)(∑𝑋𝑌)

𝑛∑𝑋2 − (∑𝑋)2

𝑏 = 𝑛(∑𝑋𝑌) − (∑𝑋)(∑𝑌)

𝑛∑𝑋2 − (∑𝑋)2

Keterangan:

y : Variabel terikat

a : Konstanta

x : Variabel bebas

b : Kemiringan

22 Ali Anwar, Statistika untuk Penelitian Pendidikan (Kediri: IAIT Press, 2007), h. 141.

Page 19: PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH INTERAKSI GURU … · PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH INTERAKSI GURU DAN SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ... Dalam kehidupan sehari-hari, setiap …

19

DAFTAR PUSTAKA

Achsin, Amir. Pengelolaan kelas Dan Interaksi Belajar Mengajar. Ujung Pandang: IKIP

Ujung Pandang Press. 1990.

Ahmadi, Abu dan Triprasetya, Joko. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka

Setia.1997.

Ali, Muhammad. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algensindo. 1992.

Anwar, Ali. Statistika untuk Penelitian Pendidikan. Kediri: IAIT Press. 2007.

Budiono. Statistika untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press. 2009.

Dimyati dan Mujiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta 2002.

Djamarah, Syaiful Bahri. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka

Cipta. 2000.

Hamalik, Oemar. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. 1992.

Hasan, Cholidjah. Dimensi-Dimensi Psikologi Pendidikan. Surabaya: Al-Ikhlas. 1994.

Rohani, Ahmad HM dan Ahmadi, Abu. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

1993.

Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

2003.

Shalahudin, Mahfudh. Pengantar Psikologi Pendidikan. Surabaya: Bina Ilmu. 1990.