proposal program kreativitas mahasiswa judul … · program kreativitas mahasiswa penelitian...
TRANSCRIPT
i
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
KAJIAN ETNOGRAFIS MENGENAI KONSISTENSI MASYARAKAT
SAMIN BLORA TERHADAP BUDAYA SEDULUR SIKEP SEBAGAI
SOLUSI MENGATASI KRISIS MORAL DI KALANGAN MASYARAKAT
MODERN
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh :
Ria Susanty 13060114140011 2014
Irwan Sigit 13060114190003 2014
Dwi Aniek Yuliani 13060114140009 2014
Dwi Wahyuningsih 13060114190010 2014
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015
ii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL……….…………..……………………............... i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................... …... ii
DAFTAR ISI………………………………………….....……................ iii
RINGKASAN….……………………………......................................... iv
BAB. 1. PENDAHULUAN.……………………………….....………. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................... 1
1.2 Rumusan Masalah........…………………………...... …… 2
1.3 Tujuan Program.……………………………………......... 2
1.4 Luaran........................................................................... 2
1.4 Manfaat Program............................................................ 2
BAB. 2. TINJAUAN PUSTAKA....................................................... 4
BAB. 3. METODE PENELITIAN.....………………………....…....... 6
BAB. 4. BIAYA DAN KEGIATAN.………...………………...…...... 8
4.1 Rancangan Biaya...................................................... ....... 8
4.2 Jadwal Kegiatan.......…………………………................. 8
DAFTAR PUSTAKA..……………………………………...…............ 10
LAMPIRAN – LAMPIRAN.................................................................. 11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping........ 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan….................................. 19
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas 22
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana…........................... 23
iv
RINGKASAN
Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKM-P) ini bertujuan untuk
mengadopsi konsistensi masyarakat Samin terhadap budaya sedulur sikep pada
masyarakat Samin Blora tepatnya di Desa Klopoduwur sebagai solusi alternatif
dalam mengatasi krisis moral di Indonesia, salah satu contohnya adalah kasus
Salim Kancil. Alasan pentingnya penelitian ini adalah untuk memberi informasi
kepada pemerintah dan masyarakat luar (non samin) mengenai solusi mengatasi
krisis moral di Indonesia dengan mengadopsi kekonsistensian masyarakat Samin
terhadap ajaran sedulur sikep.
Sasaran dari PKM-P ini adalah masyarakat Samin yang mendiami Desa
Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode etnografi dimana peneliti melakukan observasi
penuh, wawancara mendalam, partisipasi penuh serta analisis kualitatif sehingga
data didapatkan secara metode ilmu Antropologi.
Target dari PKM-P ini adalah mendapatkan alasan dibalik konsistensi
masyarakat Samin Blora tepatnya di Desa Klopoduwur terhadap budaya sedulur
sikep yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda sebagai solusi alternatif
dalam mengatasi krisis moral di Indonesia.
Oleh karena itu, dengan adanya penelitian ini, luaran yang diharapkan
adalah menerbitkan jurnal dalam lingkup lokal, nasional, maupun internasional.
Jurnal tersebut mencakup alasan dibalik konsistensi masyarakat Samin Blora
terhadap budaya sedulur sikep sebagai solusi alternatif dalam mengatasi krisis
sosial di Indonesia dan hal-hal yang memang sekiranya penting dan mendukung
selama kegiatan penelitian berlangsung.
1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Belum lama ini peneliti mendengar sebuah berita mengenai kasus
kemanusiaan Salim Kancil. Dalam kasus tersebut sedikit menggambarkan
bagaimana keadaan krisis moral yang sedang melanda dikalangan masyarakat
Indonesia. Kasus tersebut merupakan kasus penculikan serta pembunuhan seorang
aktivis anti penambangan di Kota Lumajang, Jawa Timur. Secara kronologis,
Salim Kancil diculik dan dibunuh dengan alasan dia merupakan demonstran yang
menolak penambangan liar. Salim Kancil mengikuti demonstrasi tersebut karena
dia dan petani lainnya menolak penambangan liar yang dapat merusak ekosistem
dan merugikan warga. Kejadian ini dilakukan oleh oknum secara terbuka dan
secara tidak sengaja terlihat oleh anak-anak PAUD yang kebetulan sedang ada
kegiatan belajar di sekitar kejadian. Seharusnya orang dewasa tidak melakukan
hal buruk tersebut di depan anak-anak kecil, apalagi dengan sengaja. Karena hal
itu dapat dengan mudah dicontoh oleh anak-anak kecil seusia mereka.
Dari contoh kasus di atas, dapat kita simpulkan bahwa krisis moral di
kalangan masyarakat Indonesia telah mencapai titik puncaknya. Sehingga,
dibutuhkan suatu solusi dalam mengatasinya.
Dari banyak sistem pengetahuan lokal yang berkembang di Indonesia, sedulur
sikep merupakan budaya yang dirasa dapat dijadikan solusi atas krisis moral yang
sedang marak terjadi di masyarakat. Budaya sedulur sikep yang dipahami Wong
Sikep popular sebagai salah satu gerakan perlawanan untuk menentang kolonial.
Wong Sikep ialah sekelompok orang yang mengikuti ajaran Samin Surosentiko
yang muncul pada masa kolonial Belanda. Samin Surosentiko di usianya yang 31
tahun pada tahun 1890 mulai menyebarkan ajarannya kepada orang-orang
sedesanya. Ajarannya mendapat tanggapan baik, dan segera memikat orang
banyak dari desa-desa sekitarnya. Semula ajaran itu tidak serta merta menarik
minat pemerintah dan tidak juga menimbulkan persoalan bagi pemerintahan
kolonial. Namun sekitar tahun 1905 terjadi perubahan, karena para pengikut
Samin mulai menarik diri dari kehidupan umum di desanya, menolak memberikan
sumbangan pada lumbung desa dan menggembalakan ternaknya bersama ternak
yang lain. (Widiyanto, 1983), sehingga pada waktu itu masyarakat Samin dapat
diidentifikasikan sebagai masyarakat yang ingin membebaskan dirinya dari ikatan
tradisi besar yang dikuasai oleh elit penguasa yaitu pemerintahan kolonial. Dan
hingga sampai saat ini pun, budaya sedulur sikep masih menjadi ajaran yang
diikuti oleh masyarakat Samin yang tersebar di daerah Pati, Blora, dan
Bojonegoro.
Dari berbagai fakta tersebut, maka peneliti ingin menganalisis lebih lanjut
mengenai bagaimanakah konsistensi masyarakat samin, khususnya masyarakat
samin di Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora dalam
menerapkan budaya sedulur sikep di era modern saat ini.
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka didapatkan perumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana model budaya sedulur sikep yang dianut oleh masyarakat
samin terutama masyarakat samin di Blora?
2. Bagaimana persepsi masyarakat samin dalam memaknai budaya sedulur
sikep yang dianut?
3. Bagaimana konsistensi masyarakat samin dalam menganut budaya sedulur
sikep di era modern?
4. Bagaimanakah model sedulur sikep yang tepat untuk dijadikan sebagai
solusi dalam mengatasi krisis moral dikalangan masyarakat modern?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1. Mengetahui budya sedulur sikep yang dianut oleh masyarakat samin
terutama masyarakat samin di Blora
2. Mengetahui persepsi masyarakat samin dalam memaknai budaya sedulur
sikep yang dianut
3. Mengetahui konsistensi masyarakat samin dalam menganut budaya
sedulur sikep di era modern
4. Mengetahui model budaya sedulur sikep yang tepat untuk dijadikan
sebagai solusi dalam mengatasi krisis moral dikalangan masyarakat
modern
1.4 Luaran Penelitian
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Menghasilkan artikel ilmiah mengenai konsistensi masyarakat Samin
Blora terhadap budaya sedulur sikep sebagai solusi mengatasi krisis moral
di kalangan masyarakat modern.
2. Sebagai model konsistensi masyarakat samin Blora yang dapat menjadi
referensi masyarakat modern dalam mengatasi krisis moral yang sedang
marak terjadi.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut:
Secara teoritis
1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, dan pemahanan
terhadap kekonsistenan masyarakat samin terhadap budaya sedulur sikep
dalam mengatasi krisis moral dikalangan masyarakat modern.
2. Sebagai sumber informasi dan bahan bacaan bagi pengembangan
penelitian sejenis dimasa yang akan datang.
3
Secara Praktis:
1. Sebagai solusi dalam mengatasi krisis moral dikalangan masyarakat
modern.
2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran dan masukan bagi
pemerintah dalam menentukan kebijakan-kebijakan dalam hal
kebudayaan.
4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Masyarakat Samin Blora
Masyarakat Samin merupakan para pengikut budaya Sedulur Sikep yang
berasal dari seorang tokoh yang bernama Kiai Samin Surasentika, yang lahir di
Ploso, Blora, Jawa Tengah, tahun 1859. Ajaran Saminisme muncul sebagai akibat
atau reaksi terhadap pemerintah kolonial Belanda yang sewenang-wenang.
Perlawanan dilakukan tidak secara fisik tetapi berwujud penentangan terhadap
segala peraturan dan kewajiban yang harus dilakukan rakyat terhadap Belanda,
misalnya dengan tidak membayar pajak. Terbawa oleh sikapnya yang menentang
tersebut, mereka membuat tatanan, adat istiadat, dan kebiasaan tersendiri
(Mumfangati, dkk., 2006:29).
Menurut Prasongko (Mumfangati, dkk., 2003:26), orang Samin
sebenarnya kurang suka dengan sebutan “Wong Samin” karena sebutan tersebut
mengandung arti yang tidak terpuji yaitu orang Samin dianggap sebagai
sekelompok orang yang tidak mau membayar pajak, sering membantah dan
menyangkal aturan yang telah ditetapkan, sering keluar masuk penjara, sering
mencuri kayu jati, dan perkawinannya tidak dilaksanakan menurut hukum Islam.
Para pengikut Saminisme lebih suka disebut Wong Sikep, artinya orang yang
bertanggung jawab, sebutan untuk orang yang berkonotasi baik dan jujur. Orang
Samin atau yang biasa juga disebut Wong Sikep atau sedulur Sikep memiliki
prinsip dan sikap hidup yang dipegang dengan sangat kuat. Sikap ini diajarkan
dan dijalankan sepanjang masa dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Masyarakat Samin di Blora ini tersebar di beberapa wilayah meliputi beberapa
desa seperti Desa Bapangan, Kecamatan Mendenrejo; Desa Tanduran, Kecamatan
Kedungtuban; Desa Kaliareng, Kecamatan Sambong; dan Desa Sumber,
Kecamatan Kradenan (Mumfangati, dkk, 2006:5). Dan tak tertinggal juga desa
yang akan kita teliti yaitu Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten
Blora.
2.2 Ajaran Sedulur Sikep
Konsep ajaran sedulur sikep masuk kedalam kategori budaya masyarakat
Samin yang berupa keseimbangan, harmoni, kesetaraan, dan keadilan merupakan
prinsip dan falsafah hidup masyarakat Samin yang tetap diyakini sampai saat ini.
Mereka menjaga tradisi tersebut dengan tradisi lisan dari generasi ke generasi
hingga akhirnya mereka mendapat pengakuan dari masyarakat.
Pokok ajaran sedulur sikep adalah sebagai beikut:
1. Tidak pernah mengingkari atau membenci agama, yang penting adalah
tabiat dalam hidupnya.
5
2. Jangan mengganggu orang, jangan bertengkar, jangan suka iri hati dan
jangan suka mengambil milik orang.
3. Bersikap sabar dan jangan sombong.
4. Manusia hidup harus memahami kehidupannya.
5. Bila berbicara harus bisa menjaga mulut, jujur dan saling menghormati.
Berdagang bagi orang Samin dilarang karena dalam perdagangan ada
unsur "ketidakjujuran'' dan juga tidak boleh menerima sumbangan dalam bentuk
uang. Sebagaimana paham lain yang dianggap oleh pendukungnya sebagai agama,
orang Samin juga memiliki kitab suci yang disebut Jamus Kalimasada. Dengan
berpedoman kitab itulah, orang Samin hendak membangun sebuah negara batin
yang jauh dari sikap Drengki, Srei, Tukar Padu, Dahpen Kemeren. Sebaliknya,
mereka hendak mewujudkan perintah. lakonono sabar trokol, sabare dieling-eling,
trokale di lakoni walaupun masa penjajahan Belanda dan Jepang telah berakhir.
Secara umum, perilaku orang Samin sangat jujur dan polos tetapi juga
kritis. Bagi mereka menghormati orang lain tidak dari bahasa yang di gunakan
tapi sikap dan perubahan yang ditunjukkan. Demikian beberapa ajaran
kepercayaan yang diajarkan Samin Surosentiko pada pengikutnya yang sampai
sekarang masih dipatuhi.
Dewasa kini, apabila kita menengok kepada masa yang diisi oleh orang
yang individualis dan matrealis ini, sakit hati rasanya hidup diantara orang-orang
yang bisa dibilang rendah moralnya. Hidup ini memang fana, si miskin begitu
tertindas, begitu sulit hidupnya, begitu berat beban yang dipinggulnya. Sedangkan
yang kaya, begitu berkuasa dan begitu tega bagaikan jelmaan dewa. Contohnya
dalam kasus Salim Kancil.
Miris sekali mengetahui hal yang terjadi di Negara tercinta ini, khususnya
pada zaman yang kebenaran dibungkam, tapi keburukan merajalela. Zaman di
mana uang lebih berharga dibanding nyawa, zaman dimana Tuhan diabaikan.
sedulur sikep muncul sebagai bukti bahwa masih ada dan penulis masih dapat
mengubah dasar dan pola kehidupan yang sangat krisis ini. Banyak pelajaran yang
bisa diambil dari kebudayaan sedulur sikep. Oleh karena itu ajaran atau budaya
sedulur sikep merupakan solusi yang tepat dalam mengatasi krisis moral di
kalangan masyarakat modern ini.
6
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Desain penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yaitu penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata lisan maupun tulisan.
3.2 Metode Penelitian
Dalam penelitian kali ini, peneliti menggunakan metode Etnografi.
Etnografi adalah studi penelitian mengenai masyarakat dan kebudayaan. Adapun
ciri-ciri khas dari metode penelitian lapangan etnografi ini adalah sifatnya yang
holistik-integratif, thick decription. Dan analisis kualitatif dalam rangka
mendapatkan native’s point of view. Metode ini sesuai dengan penelitian peneliti,
karena penelitian peneliti mendekati penelitian yang berbasis Antropologi,
sehingga metode yang paling tepat untuk digunakan adalah metode Etnografi.
(Spradley, 1997:xvi)
3.3 Waktu dan lokasi penelitian
Waktu : Bulan ke 2-4.
Lokasi : Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora.
3.4 Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian (Suharsimi Arikuonto, 2006:118). Variabel dalam penelitian ini
adalah konsistensi Masyarakat Samin Blora terhadap budaya sedulur sikep
sebagai solusi mengatasi krisis moral khususnya dikalangan masyarakat modern.
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data
primer diperoleh langsung dari lapangan sedangkan data sekunder
diperoleh dari instansi-instansi yang terkait, perpustakaan atau penelitian-
penelitaian lain yang dianggap relevan. Teknik pengambilan data dalam
penelitian ini yaitu:
a. Observasi-Partisipasi
Penelitian ini berisi proses-proses pengamatan dan ingatan.
Pada penelitian ini, penulis ingin melihat bagaimana persepsi
masyarakat Samin Blora terhadap budaya sedulur sikep, serta
konsistensi dari masyarakat Samin terhadap budaya sedulur
sikep dalam upaya mengatasi krisis moral yang terjadi di
kalangan masyarakat modern. Sedangkan partisipasi
didefinisikan sebagai kegiatan yang terlibat langsung ke dalam
7
masyarakat Samin dengan mengikuti kegiatan sehari-hari
masyarakat samin secara penuh.
b. Wawancara Terbuka
Interview atau disebut juga wawancara atau kuisioner lisan
adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh peneliti untuk
memperoleh informasi dari informan yang mendalam, yang
dilakukan dalam jangka waktu yang relatif lama.
Wawancara dilakukan dengan bertanya langsung kepada
informan dengan mengunakan pedoman wawancara. Dalam
penelitian ini informan dapat berasal dari masyarakat atau
kepala desa setempat.
3.6 Teknik analisis data
Proses analisis data dalam penelitian ini dilakukan atau dilaksanakan
melalu empat tahap yaitu : tahap pengumpulan data, reduksi data, menyususn
dalam satuan, memeriksa keabsahan data.
Selanjutnya menurut Jannice McDrury (1999) dalam (Lexy Moleong,
2010:248) tahap analisis data kualitatif adalah:
a. Membaca atau mempelajari data, menandai kata-kata kunci dan
gagasan yang ada dalam data.
b. Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema-
tema yang berasal dari data.
c. Menuliskan “model” yang ditemukan.
d. Koding yang telah dilakukan
8
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Rancangan Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan Penunjang Rp 3.000.000,00
2 Bahan Habis Pakai Rp 4.200.000,00
3 Perjalanan Rp 3.000.000,00
4 Lain-lain Rp 1.800.000,00
Jumlah Rp 12.000.000,00
4.2 Jadwal Kegiatan
No Pelaksanaan
Jadwal
Waktu Pelaksanaan
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengumpulan
literatur
2 Pengolahan data
awal dari literatur
3 Menyusun teori
yang
berhubungan
dengan masalah
4 Survey ke lokasi
5 Mengkaji dan
meneliti temuan-
temuan di lokasi
6 Pengolahan data
7 Menganalisis
temuan di lokasi
8 Menyusun
laporan akhir
9
9 Menyusun artikel
ilmiah
10 Publikasi
10
DAFTAR PUSTAKA
Mumfangati, Titi, dkk. 2004. Kearifan Lokal di Lingkungan Masyarakat Samin,
Kabupaten Blora, Jawa Tengah. DIY: Kementerian Kebudayaan dan
Pariwisata DIY.
Lexy, Moleong. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT REMAJA
ROSDAKARYA.
Sugiyono. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, Dan R & D. Bandung : Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : PT Rineka Cipta.
Suyami. Ed. 2007. Kearifan Lokal di Lingkungan Masyarakat Samin Kabupaten
Blora Jawa Tengah. Yogyakarta. Kantor Pariwisata Kabupaten Samin
Pemkab Jawa Tengah.
Spradley, James P. 1997. Metode Etnografi, ter. Elizabeth Misbah Zulfa.
Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Lampiran 2. Justifikasi Penggunaan Anggaran
1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah (Rp)
Memory
Card
Alat tambahan pada kamera
DSLR 2 buah 80.000 160.000
Flashdisk Penyimpanan data, untuk
ketua dan anggota. 4 buah 60.000 240.000
Buku
Litelatur
Membeli buku yang perlu
sebagai bahan litelatur. 1 set 576.000 576.000
Sewa
kamera
DSLR
Sebagai pendukung saat
penelitian di lapangan. @
30.000/hari x 20 hari
1 buah 600.000 600.000
Buku
Catatan
Peralatan Penunjang saat
penelitian di lapangan 4 buah 25.000 100.000
Bolpoin Peralatan penunjang saat
penelitian di lapangan 2 pak 25.000 50.000
Sewa
Printer
Komputer
Penggadaan laporan,
proposal penelitian. 1 buah 350.000 350.000
Sewa
handycam
Peralatan penunjang saat
penelitian di lapangan. @
20.000/hari x 42 hari
1 buah 924.000 924.000
SUB TOTAL (Rp) 3.000.000
2. Biaya Habis Pakai
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah (Rp)
Kertas
A4
Penggadaan laporan dan
proposal. 2 rim 61.500 123.000
Tinta
Printer
Keperluan pencetakan. 2 buah 275.000 550.000
20
Pulsa
Telpon
Untuk kelancaran anggota
kelompok dalam hal
komunikasi.
4 orang 150.000 600.000
Langanan
Internet
Mencari literature, promosi
melalui media social 4 orang 100.000 400.000
Materai Keperluan untuk surat
pernyataan ketua. 1 6.500 7.000
Konsumsi Konsumsi yang dianggarkan
untuk 4 orang (3 kali sehari) 42 hari 60.000 2.520.000
SUB TOTAL (Rp) 4.200.000,00
3. Perjalanan
Material Justifikasi Anggaran Kuantitas Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
Tiket
Perjalanan
Semarang-
Blora (pp)
Untuk biaya tiket Bus dari
Semarang ke Blora. 4 orang 300.000 1.200.000
Biaya
transportasi
umum ke
lokasi
Biaya transportasi umum
4 orang 125.000 500.000
Penginapan Biaya penginapan di Blora
untuk 4 orang 20 hari 325.000 1.300.000
SUB TOTAL (RP) 3.000.000
4. Lain-Lain
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Penjilidan
dan
Penyampulan
Penjilidan (dan
sampul) yang
dilakukan selama
berjalannya
program
Selama
Program
Berlangsung 100.000 100.000
21
Publikasi
Dalam Jurnal
Ilmiah
Biaya publikasi. 1 kali
500.000 500.000
Bingkisan +
kaos
Informan
Biaya pembelian
bingkisan untuk
informan
10 orang
120.000 1.200.000
SUB TOTAL (Rp) 1.800.000,00
SUB TOTAL PERALATAN PENUNJANG (Rp) 3.000.000
SUB TOTAL BIAYA HABIS PAKAI (Rp) 4.200.000
SUB TOTAL PERJALANAN (Rp) 3.000.000
SUB TOTAL LAIN-LAIN (Rp) 1.800.000
TOTAL KESELURUHAN BIAYA YANG DIBUTUHKAN
(Rp) 12.000.000
22
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No Nama / NIM Program Studi Bidang Ilmu Alokasi
Waktu (jam
/minggu)
Uraian Tugas
1 Ria Susanty
(13060114140011)
S1 Antropologi
Sosial
5jam/Minggu Mencari literature,
penyususn
proposal,
penelitian ke
lokasi,
penyusunan
laporan
2 Irwan Sigit
(13060114190003)
S1 Antropologi
Sosial
5jam/Minggu Mencari literature,
penyususn
proposal,
penelitian ke
lokasi,
penyusunan
laporan
3 Dwi Aniek Yuliani
(13060114140009)
S1 Antropologi
Sosial
5jam/Minggu Mencari literature,
penyususn
proposal,
penelitian ke
lokasi,
penyusunan
laporan
4 Dwi
Wahyuningsih
(13060114190010)
S1 Antropologi
Sosial
5jam/Minggu Mencari literature,
penyususn
proposal,
penelitian ke
lokasi,
penyusunan
laporan
23