program kreativitas mahasiswa um
TRANSCRIPT
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UM, 2008Halaman Awal Tentang Masuk Daftar Cari Terkini Arsip Halaman Awal > 2008 > Firnaherera, dkk Ukuran Huruf: PEMANFAATAN KULIT BUAH PISANG SEBAGAI SELAI KULIT BUAH PISANGVice Admira Firnaherera Admira Firnaherera, dkk
Abstrak
PEMANFAATAN KULIT BUAH PISANG SEBAGAI SELAI KULIT BUAH PISANG
Vice Admira Firnaherera
Dida Erlina
Ria Anisatus Sholihah
Universitas Negeri Malang.
ABSTRAK
Pisang adalah tanaman buah berupa herba yang tumbuh baik di Indonesia. Pasar pisang di Indonesia sangat baik karena hampir semua masyarakat kita mengonsumsi pisang. Di pasaran, pisang dijual dengan berbagai tingkatan mutu, dengan harga yang sangat bervariasi satu sama lain. Di Indonesia, terdapat lebih dari 230 jenis pisang. Selain buahnya, bonggol hingga daun pisang juga dapat dimanfaatkan. Pemanfaatan lain yang bisa dilakukan adalah membuat selai kulit buah pisang. Kulit buah pisang yang biasanya tidak berguna, dan dibuang begitu saja akan diolah menjadi produk olahan berupa selai yang menambah nilai ekonomis dari buah pisang.
Telaah ini bertujuan untuk memotivasi mahasiswa dan masyarakat untuk mengembangkan usaha tersebut. Hal ini akan menambah added value dari kulit buah pisang dan menciptakan peluang usaha baru dalam masyarakat. Metode pembuatan selai kulit buah pisang adalah (a) penyiapan alat dan bahan, (b) Buah pisang masak dicuci bersih dan dikupas, (c) kulit buah pisang bagian dalam dikerok ,(d) daging kulit buah pisang dan buah pisang diblender, (e) adonan ditambah gula pasir dan garam kemudian dimasak sampai mendidih, (f) setelah mendidih adonan ditambah agar-agar, natrium benzoat, dan asam sitrat, (g) adonan yang sudah jadi siap untuk dikemas, dan (h) selai kulit buah pisang siap untuk di jual. Kulit pisang yang awalnya tidak ada harganya karena merupakan limbah, jika dibuat selai kulit buah pisang harganya
adalah Rp.1500 tiap 100 gr. Kegiatan ini menunjukkan signal yang positif dilihat dari omzet penjualan dan potensi pasar. Hal ini merupakan indikator positif untuk mengembangkan produk selai kulit buah pisang sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, dan meningkatkan nilai ekonomis buah pisang.
Kata Kunci : Selai, Kulit Buah Pisang, Usaha Baru
PENDAHULUAN
Pisang adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan di Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Pisang telah lama akrab dengan masyarakat Indonesia, terbukti dari seringnya pohon pisang digunakan sebagai perlambang dalam berbagai upacara adat. Buah yang cukup umur untuk dipanen berumur 80-100 hari dengan siku-siku buah yang masih jelas sampai hampir bulat. Buah pisang masih tahan disimpan 10 hari setelah diterima konsumen. Pasar pisang di dalam negeri sangat baik karena hampir semua masyarakat kita mengonsumsi pisang. Umumnya masyarakat menginginkan pisang yang rasanya manis atau manis sedikit asam, serta beraroma harum.
Di pasaran, pisang dijual dengan berbagai tingkatan mutu, dengan harga yang sangat bervariasi satu sama lain. Perkebunan pisang yang permanen (diusahakan terus menerus) dengan mudah dapat ditemukan di Meksiko, Jamaika, Amerika Tengah, Panama, Kolombia, Ekuador dan Filipina. Di negara tersebut, budidaya pisang sudah merupakan suatu industri yang didukung oleh kultur teknis yang prima dan stasiun pengepakan yangmodern dan pengepakan yang memenuhi standard internasional. Hal tersebut menunjukkan bahwa pisang memang komoditas perdagangan yang sangat tidak mungkin diabaikan. Permintaan pisang dunia memang sangat besar terutama
jenis pisang Cavendish yang meliputi 80% dari permintaan total dunia. Di Indonesia pisang hanya ditanam dalam skala rumah tangga atau kebun yang sangat kecil.
Pisang matang merupakan buah yang mudah busuk karena kadar airnya yang cukup tinggi. Untuk memperpanjang daya awet dan daya gunanya, buah pisang dapat diolah menjadi berbagai produk. Selain buahnya, tanaman pisang juga dapat dimanfaatkan dari bagian bonggol hingga daunnya. Bonggol tanaman pisang (berupa umbi batang) dan batang muda dapat diolah menjadi sayuran. Bunga pisang (dikenal sebagai jantung pisang) dapat digunakan untuk sayur, manisan, acar, maupun lalapan. Daunnya dapat memberikan rasa harum spesifik pada nasi yang dibungkus dalam keadaan panas.
Buah pisang mentah dapat diolah menjadi gaplek, tepung, pati, sirop glukosa, tape, dan keripik. Buah pisang matang dapat diolah menjadi sale, selai, dodol, sari buah, anggur, pure, saus, nectar, pisang goreng, pisang epe, pisang rebus, kolak, getuk, ledre, pisang panggang keju, serta aneka kue lainnya.Pemanfaatan lain yang bisa dilakukan adalah membuat selai kulit buah pisang.
Kulit buah pisang yang biasanya tidak berguna, dan dibuang begitu saja akan diolah menjadi produk olahan berupa selai yang menambah nilai ekonomis dari buah pisang. Selai kulit buah pisang adalah bahan berupa pasta yang berkadar gula tinggi dan dibuat dari bubur kulit buah pisang. Pembuatan bahan ini tidak sulit, dan biayanya tidak mahal. Saat ini, selai kulit pisang masih jarang dijumpai dipasaran. Padahal kulit pisang sebagai limbah dari buah pisang ini tidak kalah lezat dengan selai buah lainnya, dan nilai gizinyapun juga tinggi.
Tabel 1.Komposisi kimia kulit buah pisang tiap 100 g
Senyawa
Komposisi
Air (gram) Karbohidrat (gram) Protein (gram) Lemak (gram)
Kalsium (mg) P (mg) Fe (mg)
Vitamin B1 (mg)
Vitamin C (mg)
68,9018,50
0,32
2,11
715117
1,6
0,12
17,5
Sumber : Direktorat Gizi Deprtemen Kesehatan RI
Tabel 1.Komposisi kimia buah pisang tiap 100 g
Senyawa
Komposisi
Air (gram) Energi (K)
Karbohidrat (gram) Protein (gram) Lemak (gram) Kalsium (mg) P (mg) Fe (mg)
Vitamin B1 (mg)
Vitamin C (mg)
75,0088,00
23,00
1,20
0,20
8,0028,000,60439,000,04
Pembuatan selai kulit buah pisang ini bisa membuka lapangan usaha baru, menambah keanekaragaman produk pengolahan buah pisang, dan meningkatkan nilai ekonomis kulit buah pisang yang biasanya menjadi limbah.
METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Uraian kegiatan yang telah di laksanakan adalah sebagai berikut
1. Pembuatan Konsep dan Riset Pasar
Waktu : 13-15 Maret 2008
Tempat : 1. Pasar Sawojajar
2. Pasar Besar Kota Malang
2. Pelaksanaan Kegiatan
Waktu : 16 Maret - 30 Mei 2007
Tempat : 1. Fakultas Ekonomi UM
2. Pasar Minggu Kota Malang
3. Jalan Danau Kerinci Raya F4E14 Malang
4. Kopma UM
5. Lingkungan Kampus dan Masyarakat Sekitar UM, dan
Kelurahan Sawojajar
6. Pasar Sawojajar
7. Pembuatan Laporan
Jadwal dan Kegiatan Program
No
Kegiatan
Bulan 1
Bulan II
Bulan III
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1.
Persiapan
P
P
2.
Pengolahan selai kulit pisang
P
P
P
P
P
P
P
P
3.
Pengemasan selai kulit pisang
P
P
P
P
P
P
P
P
4.
Pemasaran
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
Tahap-Tahap Kegiatan
1. Konsultasi dengan pembimbing mengenai proposal PKMK.
2. Riset Pemasaran.
3. Membuat rancangan desain kemasan dan label produk
4. Menyiapkan tempat, peralatan, dan perlengkapan.
5. Melakukan kegiatan produksi.
6. Merintis jaringan pemasaran.
7. Evaluasi program membuat dan menyusun rencana tindak lanjut.
8. Membuat laporan dan menyusun rencana ke depan.
Tahap Pelaksanaan
Persiapan Kegiatan
Kegiatan produksi yang dilakukan meliputi beberapa tahap
1. Penyiapan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Pencucian buah pisang yang sudah matang
3. Kulit pisang dikerok bagian dalamya
4. Daging kulit buah pisang dicampur buah pisang diblender
5. Hasil adonan ditambah dengan gula, natrium benzoat, asam sitrat, garam, dan agar-agar
6. Hasil adonan dikemas dalam cup plastik
7. Selai kulit buah pisang siap untuk di jual.
Pemasaran.
Pemasaran merupakan kunci sukses sebuah wirausaha, untuk keperluan promosi produk selai kulit buah pisang. Kami membuat pamflet yang ditempel di kampus, kos-kosan, dan tempat strategis lainnya. Selain itu juga lewat promosi langsung dari orang ke orang, dengan cara pemberian gratis selai kulit buah pisang kepada konsumen untuk mencoba. Kami juga menitipkan di warung-warung, kopma UM, minimarket sigma FE UM, dan penjualan langsung kepada konsumen. Dari berbagai macam kegiatan promosi yang paling efisien dan efektif adalah melakukan penjualan langsung.
Instrumen Kegiatan
Dalam pembuatan selai kulit buah pisang, tim PKM melakukan pembelian alat dan bahan yang di butuhkan yaitu :
Bahan-bahan yang di gunakan
Pisang, kulit buah pisang, garam, agar-agar, natrium benzoat, asam sitrat
Alat-alat yang di gunakan
Blender, tampah, panci, wajan, kompor, sendok, cup plastik
HASIL
Proses produksi di mulai dari awal bulan Maret 2008 sampai dengan Mei 2008. PKM ini telah melakukan kegiatan produksi selama 6 kali
1) Produksi I
Produksi I dilakukan pada tanggal 16 Maret 2008 di rumah Vice Admira di Sawojar. Buah pisang dicuci bersih lalu dikupas dan dikerok daging bagian dalamnya. Lalu daging kulit buah pisang buah pisang dimasak hingga menjadi bubur. Adonan kemudian ditambah gula pasir dengan perbandingan 1:1 sambil diaduk hingga merata. Sambil diaduk ditambahkan asam sitrat dan natrium Hasilnya adalah selai kulit buah pisang yang encer dan rasanya manis. Produksi I ini menghasilkan 50 buah selai kulit buah pisang dengan berat masing-masing 100 g. Produk pertama ini tidak di jual tapi di gunakan untuk promosi hal ini mengingat produk ini masih baru dan belum di kenal oleh masyarakat, di harapkan nantinya jika tertarik bisa membeli produk ini.
2) Produksi II
Produksi II dilakukan pada tanggal 23 Maret 2008 di rumah Vice Admira di Sawojajar. Buah pisang dicuci bersih lalu dikupas dan dikerok daging bagian dalamnya. Lalu daging kulit buah pisang buah pisang diblender bersama dengan buah pisang. Perbandingannya adalah 1:4. 1 bagian untuk buah pisang, dan 4 bagian untuk daging dari kulit buah pisang hingga menjadi bubur. Adonan kemudian ditambah gula pasir dengan perbandingan 1:1 sambil diaduk hingga merata. Bubur buah kemudian ditambah dengan tepung agar-agar. Tiap kg bubur buah ditambah 6 g tepung agar-agar. Sambil diaduk ditambahkan asam sitrat dan natrium Hasilnya adalah selai kulit buah pisang yang kenyal dan rasanya manis. Produksi II ini menghasilkan 150 buah selai kulit buah pisang dengan berat masing-masing 100 g. Pada produksi ini yang 100 di jual dan yang 50 tidak di jual karena digunakan sebagai promosi.
3) Produksi III
Produksi III dilakukan tanggal 6 April 2008 di rumah Vice, Sawojajar. Produksi III menghasilkan 200 buah selai kulit pisang. Pada produksi ini kami melakukan penyempurnaan pembuatan sehingga produk. Metode penjualan yang digunakan adalah cara langsung ke konsumen.
4) Produksi IV
Produksi III dilakukan tanggal 13 April 2008 di rumah Vice, Sawojajar. Produksi IV menghasilkan 200 buah selai kulit buah pisang. Produk dikemas dalam cup plastik dan kami titipkan di Kopma UM, tempat-tempat kos, toko di pasar Sawojajar, dan minimarket Sigma FE UM.
Proses pemasaran produk pada awalnya sulit karena masyarakat merasa aneh jika kulit buah pisang dibuat selai. Setelah melakukan promosi dan pemberian sempel produk untuk di coba peluang pasar semakin terbuka. Konsumen pun merasa senang dan ingin menikmati selai kulit buah pisang. Strategi lain yang digunakan dalam pengembangan selai kulit buah pisang ini adalah menggunakan direct marketing dan melakukan analisasis swot terhadap produk.
5) Produksi V tanggal 27 April 2008
Produksi V menghasilkan 150 kemasan selai kulit buah pisang. Pada produksi ini kami melakukan perluasan penjualan ke pasar minggu stadion gajayana Kota Malang.
6) Produksi VI tanggal 13 Mei 2007
Produksi VI menghasilkan 250 selai kulit buah pisang. Pada produksi ini kami sudah mulai mendapat pelanggan tetap yaitu temen-temen di lingkungan kampus dan kos-kosan sehingga dalam pemasaran kami tidak mengalami kesulitan. Setelah PKMK ini berakhir, kami berencana mengembangkan kegiatan industri selai kulit buah pisang yang lebih profesional dan menarik.
Dalam proses produksi dan penjualan produk selai kulit buah pisang tersebut khususnya mulai produksi ke III-IV kami juga mengalami retur selai kulit buah pisang yang kami titipkan di kos-kosan, kopma UM, dan Laboratorium sigam FE UM. Hal ini tidak terlepas karena selai kulit buah pisang adalah produk baru yang belum begitu dikenal masyarakat. Proses pemasaran produk pada awalnya sulit karena masyarakat merasa aneh dan tidak percaya bahwa ada selai terbuat dari kulit buah pisang. Tetapi setelah melakukan promosi dan pemberian sempel produk untuk di coba, maka peluang pasar semakin terbuka dan konsumen merasa senang.
Untuk pelaksanaan pemasaran produk harus di lakukan lebih baik dengan berbagai media promosi agar masyarakat tahu bahwa ada sebuah produk selai kulit buah pisang yang dapat di jadikan alternatif usaha baru. Strategi lain yang digunakan dalam pengembangan industri selai kulit buah pisang ini adalah menggunkan direct marketing serta melakukan analisasis swot terhadap produk selai kulit buah pisang sehingga kita bisa lebih memahami keunggulan, kelemahan, ancaman dan peluang dalam pengembangan selai kulit buah pisang.
PEMBAHASAN
Kegiatan produksi selai kulit buah pisang ini yang paling penting adalah proses sebelum memblender. Daging kulit buah pisang akan menghitam jika terlalu lama terkena udara. Solusinya adalah, daging kulit buah pisang cepat diblender. Daya tahan selai kulit buah pisang ini adalah 4 bulan.
Tahapan-tahapan dalam kegiatan produksi
Penyediaan bahan dan alat produksi
Pencucian buah pisang
Adonan dicampur dengan garam, dan gula
Diaduk sampai mendidih
Pengemasan produk
Selai kulit buah pisang siap jual
Kegiatan pemasaran dan penjualan produk selai kulit buah pisang ini dilakukan dengan berbagai metode. Mulai dari kegiatan promosi yaitu penempelan brosur, penyebaran informasi dari mulut ke mulut, penitipan di warung-warung, di kos-kosan, di lingkungan kampus, di kopma UM, pasar minggu kota malang,dan komplek UKM UM, serta di minimarket Sigma UM. Sebagai langkah awal, kami melakukan pembagian gratis produk selai kulit buah pisang kepada konsumen mahasiswa, dosen, dan masyarakat. Hal ini dilakukan dengan harapan jika mereka tertarik mereka akan membeli produk selai kulit buah pisang ini. Produk PKMK ini di pasaran kami beri nama "Banana's Selai" dengan kapasitas produksi berkisar 200 buah per 2 pekan.
Kegiatan industri selai kulit buah pisang ini telah terbukti dapat meningkatkan nilai tambah dari buah pisang. Berikut ini adalah analisis profit yang kami dapat dari pembuatan selai kulit buah pisang.
Biaya Produksi 10 kg selai kulit buah pisang
Pisang matang : Rp 20.000
Gula pasir 10 kg : Rp 60.000
Garam : Rp 250
Natrium benzoat : Rp 1.000
Asam sitrat : Rp 1.000
Kemasan selai : Rp 20.000
Gas elpiji : Rp 5.000
Ongkos tenaga kerja : Rp 10.000 +
Rp 117.250
Harga jual Rp.1500 @ buah = Penjualan 100 x Rp.1.500 =Rp.150.000
Jadi laba/rugi = Jumlah penjualan-biaya Produksi
Rp.150.000 -Rp.117.250 = Rp.32.750
Keuntungan per kemasan = Rp32.750:100 = Rp. 328
Di bawah ini diuraikan perhitungan usaha menengah selai kulit buah pisang.
1. Perhitungan Investasi
1) modal tetap:
a) tanah : Rp 5.000.000
b) bangunan : Rp10.000.000
c) alat produksi : Rp 1.000.000
d) peralatan kantor : Rp 300.000 +
Rp 16.300.000
2) modal kerja untuk 1 bulan
a) bahan baku dan pengemas : Rp 1.500.000
b) gaji dan upah : Rp 1.000.000
c) biaya tak terduga (10%) : Rp 250.000 +
Rp 2.250.000
2. Perhitungan Biaya Produksi untuk Satu Tahun
1) Biaya tetap :
a) Gaji (pimpinan dan karyawan)
12 bulan x Rp 1.000.000 : Rp 12.000.000
b) Pemeliharaan (bangunan,
alat kantor, dll) : Rp 500.000
c) Penyusutan
Bangunan : Rp 1.300.000
Peralatan : Rp 200.000
d) Pengawasan mutu : Rp 240.000
e) Bunga Modal
Modal tetap (15 %) : Rp 2.445.000
Modal kerja (20%) : Rp 450.000 +
Jumlah biaya tetap : Rp 17.135.000
2) Biaya tidak tetap
a) Bahan baku dan pengemas (12 bl) : Rp 18.000.000
b) Gaji karyawan harian
300.000 x 12 bl : Rp 3.600.000+
Rp 21.600.000
3. Biaya Produksi untuk Satu Tahun
Rp 17.135.000 + Rp 21.600.000 = Rp 38.735.000
4. Analisis BEP (Break Event Point)
1) BEP = Biaya tetap
1- Biaya tidak tetap
Hasil penjualan
= 17.135.000
1- 21.600.000
90.000.000
= Rp 22.546.052
2) Nilai BEP = 22.546.052 : 25, 05%
90.000.000
3) Batas laba rugi = 25,05% x 900 = 226 kg
3. Proyeksi Cash Flow
No
Uraian
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
A
1
2
3
Sumber Dana
Modal investasi
Modal operasional
Hasil penjualan
jumlah
2.250.000
90.000.000
92.250.000
16.300.000
0
90.000.000
90.000.000
0
90.000.000
90.000.000
0
90.000.000
90.000.000
B.
1.
2.
Penggunaan
Investasi
Operasional:
a. Biaya
tetap
b. Biaya tidak tetap
16.300.000
17.135.000
21.600.000
0
17.135.000
21.600.000
0
17.135.000
21.600.000
0
17.135.000
21.600.000
jumlah
55.035.000
37.735.000
37.735.000
37.735.000
C
Balance
(A-B)
37.215.000
52.785.000
52.785.000
52.785.000
D
E
Kas awal
Kas akhir
0
37.215.000
15.362.000
68.147.000
16.462.000
69.247.000
18.862.000
71.647.000
KESIMPULAN
Dari hasil telaah dapat diambil kesimpulan bahwa usaha selai kulit buah pisang sangat potensial untuk dikembangkan. Hal ini karena kulit buah pisang yang biasanya dibuang sebagai limbah, kini mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Dengan adanya selai kulit buah pisang maka muncul peluang usaha baru yang dapat dikembangkan masyarakat sebagai mata pencaharian. Usaha ini mempunyai prospek yang menjanjikan karena belum ada di pasaran.
Jika ingin mengembangkan lebih lanjut, hanya membutuhkan pengelolaan yang baik dan strategi pemasaran yang tepat, guna memperkenalkan pada masyarakat. Proses dan biaya produksi yang tidak mahal menjadikan nilai tambah tersendiri dari produk selai kulit buah pisang. Usaha ini akan lebih maju jika dari pihak-pihak terkait berpartisipasi untuk mengembangkan dan terus melakukan suatu terobosan-terobosan kearah perbaikan dan kesempurnan.
DAFTAR PUSTAKA
Hendro Soenarjono. 1998. Teknik Memanen Buah Pisang agar Berkualitas Baik.
Trubus no. 341. Jakarta, Februari 2000
Muhidin. Mengenal jam (jem) dan jelly (jeli)( berikut pengolahannya. Selera, VI (8), Agustus 1987 : 30-31
Rismunandar. 1990. Bertanam Pisang. C.V. Bandung: Sinar Baru
Rismunandar. 1990. Membudidayakan Tanaman Buah-buahan. Bandung: C.V. Sinar Baru
Stover, R.H & N.W. Simmonads. 1993. Banana. Tropical Agriculture Series.
Longman Scientific ang Technical. New York.