proposal mardiyah ridwan
TRANSCRIPT
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
1/59
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendirian prusahaan umumnya bertujuan meningkatkan kemakmuran
pemilik atau pemegang saham. Untuk itu pemegang saham harus
memerhatikan aspek-aspek penting dalam perusahaan. Aspek-aspek tersebut
tak hanya berkisar pada produk yang dihasilkan dan bagaimana pemasaran
dilakukan, tetapi juga dibutuhkan manajemen kontrol mulai dari produksi di
pabrik hingga saat manajer melaporkan keadaan perusahaan yang
dituangkan dalam laporan keuangan. Kemakmuran pemegang saham dapat
dilihat dari tingkat pengembalian invetasi yang dilakukan oleh pemegang
saham. Hal tersebut menyebabkan nilai perusahaan akan meningkat. Nilai
perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh
suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat atau pihak
terkait terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama
beberapa tahun. Semakin tinggi nilai perusahaan, maka semakin sejahtera
pula pemiliknya (Wahyudi dan Pawestri, 2006).
Nilai perusahaan yang tinggi tidak hanya menyangkut perdagangan
saham di bursa tetapi juga ada ketekaitannya dengan kepentingan di dalam
suatu perusahaan. Penyatuan kepentingan pemegang saham, debtholders,
dan manajemen yang notabene merupakan pihak-pihak yang mempunyai
kepentingan terhadap tujuan perusahaan seringkali menimbulkan masalah-
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
2/59
2
masalah (agency problem) (Wahyudy dan Pawestri, 2006).Agency problem
banyak terjadi akibat dari adanya perbedaan kepentingan antara pemegang
saham dan pihak manajemen. Ketika pemegang saham memutuskan untuk
menunjuk manajer, tentunya manajer yang ditunjuk akan lebih mengetahui
informasi internal dan prospek perusahaan dimasa yang akan datang
dibandingkan dengan pemegang saham. Tidak hanya itu, manajer juga
merupakan orang yang bertanggung jawab atas keputusan yang diambil
untuk masa depan perusahaan. Hal ini menyebabkan manajer mempunyai
kesempatan untuk memanfaatkan kewenangan tersebut dengan melakukan
tindakan-tindakan yang menguntungkan bagi diri sendiri dibanding
menguntungan perusahaan. Inilah yang menyebabkan konflik kepentingan
antara pihak pemegang saham (prinsipal) dengan pihak pengelola
perusahaan (agen).
Jensen dan Meckling (1976) yang dikutip oleh Masnawati (2009)
menyatakan bahwa konflik tidak terjadi pada perusahaan dengan
kepemilikan seratus persen oleh manajer. Artinya jika pihak manajer
keuangan yang memiliki sebagian saham dari suatu perusahaan maka akan
memperkecil kemungkinan manajer melakukan tindakan yang dapat
merugikan perusahaan. Presentasi kepemilikan manajer terhadap saham
yang dikenal sebagai kepemilikan manajerial ini secara tidak langsung
memotivasi manajer dan dapat menjamin naiknya nilai perusahaan dimasa
depan. Karena manajer juga akan berhati-hati dalam pengambilan keputusan
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
3/59
3
yang berdampak pada saham perusahaan termasuk pada manajer tersebut
selaku salah satu pemegang saham.
Pembagian dividen juga dapat mempengaruhi tinggi rendahnya nilai
perusahaan. Laba yang diperoleh harus diputuskan, apakah laba yang
diperoleh harus dibagikan kepada pemegang saham atau ditahan. Dividen
dibagikan kepada pada pemegang saham berdasarkan banyaknyasaham
yang dimiliki, sedangkan bila dividen ditahan, maka laba tersebut akan
digunakan sebagai modal untuk kebutuhan operasional perusahaan periode
selanjutnya. Terdapat beberapa penelitian sebelumnya memaparkan bahwa
pembagian dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Salah satu yang
berpendapat demikian adalah Sudarman dan Subchan (2010), yang
melakukan analisis dan menyatakan bahwa pembagian dividen tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Pernyataan yang berbeda
diungkapkan dalam penelitian Jusriani dan Rahardjo (2013), menyimpulkan
bahwa pembagian dividen memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan. Hal tersebut mendukung penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Wijaya dan Wibawa (2010) yang menyatakan bahwa
pembagian dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Selain itu, umur perusahaan juga dapat menentukan nilai perusahaan
karena pada umumnya investor yang menanamkan modal akan menaruh
kepercayaan lebih terhadap perusahaan yang telah lama berdiri. Umumnya
perusahaan yang telah lama berdiri diyakini dapat berkembang lebih baik
http://id.wikipedia.org/wiki/Sahamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sahamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Saham -
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
4/59
4
dibandingkan perusahaan yang masih baru karena memiliki manajemen
yang baik secara internal dan eksternal. Dengan keyakinan ini, investor akan
lebih percaya untuk menanamkan modalnya sehingga harga saham suatu
perusahaan akan meningkat atau naik.
Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik
perusahaan karena dengan nilai yang tinggi menunjukan kemakmuran
pemegang saham juga tinggi. Tidak dapat dipungkiri bahwa dibidang
ekonomi, penerapan prinsip syariah di Indonesia semakin banyak
digunakan. Mulai dari reksadana syariah, asuransi berbasis syariah,
perbankan syariah, sukuk, hingga yang belakangan mucul adalah saham
syariah. Meskipun terbilang baru, tetapi banyak investor yang tertarik
dengan saham syariah ini. Oleh karena itu, Bapepam dan Lembaga
Keuangan yang saat ini dikenal sebagai Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak
tahun 2006 mengeluarkan aturan-aturan yang mengatur tentang saham
syariah. Saham syariah yang melatarbelakangi penelitian ini adalah
perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) karena
perkembangannya dinilai cukup signifikan sehingga dapat menarik investor
untuk berinvestasi secara syariah agar berdampak pada naiknya nilai
perusahaan.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Jusriani dan Rahardjo (2013) dengan melihat fenomena
terkait saham syariah, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
5/59
5
Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Pembagian Dividen, Dan Umur
Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Yang Terdaftar di Daftar Efek
Syariah (DES) Tahun 2011-2012.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah penulis paparkan, maka pokok
permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1.
Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh secara parsial terhadap nilai
perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah?
2. Apakah pembagian dividen berpengaruh secara parsial terhadap nilai
perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah?
3. Apakah umur perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap nilai
perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah?
4. Apakah kepemikan manajerial, pembagian dividen, dan umur perusahaan
berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di
Daftar Efek Syariah?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan kali ini memiliki tujuan, diantaranya:
1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kepemilikan manajerial
terhadap nilai perusahaan.
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
6/59
6
2.
Untuk menguji dan menganalisis pengaruh pembagian dividen terhadap
nilai perusahaan.
3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh umur perusahaan terhadap
nilai perusahaan.
4. Untuk menguji variabel apa yang paling banyak mempengaruhi nilai
perusahaan, apakah kepemikan manajerial, pembagian dividen, atau
umur perusahaan.
1.4 Manfaat Penelitian
Peneliti melakukan penelitian ini dengan harapan bahwa penelitian ini
dapat memberikan manfaat, yaitu:
1.
Pengembangan ilmu. Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai alat
bantu untuk mengetahui perkembangan terbaru pengetahuan ilmiah dari
penelitian-penelitian sebelumnya yang mengukur variabel-variabel yang
diidentifikasi.
2. Praktisi. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pihak yang
berkepentingan dalam menyusun strategi untuk perusahaannya dalam
menaikkan nilai dari suatu perusahaan.
3. Dan bagi akademisi, peneliti, dan mahasiswa, diharapkan penelitian ini
dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu ekonomi
terutama dalam pasar syariah dan manajer keuangan.
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
7/59
7
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini, dapat diuraikan sebagai
berikut.
Bab I: Pendahuluan. Bab ini membahas secara singkat mengenai
alasan mengapa peneliti melakukan penelitian ini. Pada bagian ini pula
diuraikan perumusan masalah, tujuan dilakukan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II: Tinjauan Pustaka. Bab ini berisi penelitian terdahulu,
landasan teori, kerangka pemikiran peneitian, dan perumusan hipotesis.
Bab III: Metodologi Penelitian. Bab ini berisi tentang jenis dan
sumber data, populasi dan teknik penarikan sampel, metode operasional
variabel, serta teknik analisis data.
Bab IV: Pembahasan dan Hasil Penelitian. Bab ini berisi analisis
data dan pembahasan terhadap hasil pengumpulan serta pengelolaan data
penelitian.
Bab V: Kesimpulan, Implikasi, dan Keterbatasan. Bab ini berisi
kesimpulan penelitian, saran untuk pihak yang berkepentingan dalam
penelitian ini, serta saran untuk penelitian selanjutnya.
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
8/59
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Agency Theory
Agency theory adalah hubungan yang mencerminkan struktur agensi
dari prinsipal dan agen yang mengikat janji berperilaku kooperatif, tetapi
dengan tujuan yang berbeda dan perilaku yang berbeda dalam menghadapi
risiko (Eisenhardy, 1989). Agency theory atau teori keagenan yang paling
terkenal yang dikemukakan Jensen dan Meckleng. Jensen dan Meckleng
(1976) menjelaskan bahwa semakin besar proporsi kepemilikan manajer
dalam suatu perusahaan maka manajer akan berupaya lebih giat untuk
memenuhi kepentingan pemegang saham yang juga dirinya sendiri. Dengan
munculnya teori ini, makastewardship theory yang menyatakan bahwa agen
(manajer) selalu bertindak sejalan dengan kepentingan prinsipal (pemilik)
mulai ditinggalkan karena tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi dalam
perjalanan perusahaan saat ini.
Menurut Eisenhardt (1989):
Agensi teori bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang dapatdiukur dalam hubungan agensi (1) masalah agensi yang muncul ketika
adanya (a) konflik tujuan antara prinsipal dan agen serta (b) kesulitan
prinsipal melakukan verifikasi pekerjaan agen. Masalahnya adalah prinsipal
tidak dapat memverifikasi bahwa agen bekerja secara layak. (2) Masalah
pembagian risiko yang muncul ketika prinsipal dan agen memiliki perilaku
yang berbeda terhadap risiko.
Prasetyo (2013) berpendapat, pendekatan teori keagenan memberikan
penjelasan bahwa struktur modal disusun sedemikian rupa dalam rangka
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
9/59
9
mengurangi konflik antar berbagai kelompok kepentingan. Konflik
kepentingan yang terjadi antara pemilik dan manajer tersebut dapat
diminimumkan dengan jalan mensejajarkan kepentingan manajer dan
pemegang saham (Imanta dan Satwiko, 2011).
Imanta dan Satwiko (2011) melakukan penelitian dengan asumsi
kepemilikan manajerial dapat mengurangi agency conflict yang terjadi.
Sehingga timbul pemikiran bahwa ada sebab atau faktor-faktor yang
mempengaruhi akibat kepemilikan manajerial dapat menguragi agency
conflict, salah satunya adalah pembagian dividen. Dengan adanya agency
problem ini, maka perusahaan membutuhkan pengawasan dari pemegang
saham. Pengawasan ini membutuhkan biaya yang disebut sebagai agency
cost atau biaya keagenan. Biaya keagenan yang tinggi menyebabkan
pemegang saham perlu mencari alterrnatif lain untuk memecahkan masalah
ini. Menurut Putri dan Natsir (2006), ada beberapa pendekatan yang
dilakukan untuk mengurangi agency cost, yaitu meningkatkan kepemilikan
manajerial dan pendekatan divident payout ratio.
2.2 Kepemilikan Manajerial
Manajer perusahaan memegang peran penting dalam perjalanan
perusahaan. Untuk itu manajer diberikan kewenangan agar manajer selalu
memprioritaskan kepentingan perusahaan, salah satunya dengan
meningkatkan struktur kepemilikan manajerial dalam suatu perusahaan.
Dengan demikian, manajer memiliki motivasi dalam hal mengawasi atau
memonitor perusahaan serta manajer dan dewan direksinya. Struktur
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
10/59
10
kepemilikan oleh manajer dipercaya memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi jalannya perusahaan yang nantinya dapat mempengaruhi
kinerja suatu perusahaan.
Jensen & Meckling (1976) yang mengeksplorasi struktur kepemilikan,
termasuk kepemilikan ekuitas oleh manajer dan bagaimana usaha menyamakan
kepentingan manajer dengan pemilik (Esienhardy, 1989). Semakin besar
kepemilikan manajerial dalam perusahaan maka manajer akan lebih giat
untuk meningkatkan kinerjanya karena manajer mempunyai tanggung jawab
untuk memenuhi keinginan dari pemegang saham yang tidak lain adalah
dirinya sendiri. Manajer akan berhati-hati dalam mengambil suatu
keputusan, karena manajer akan ikut merasakan dampak secara langsung
dari keputusan yang diambil.
Struktur kepemilikan manajerial dapat dijelaskan melalui dua sudut
pandang, yaitu pendekatan keagenan dan pendekatan ketidakseimbangan.
Pendekatan keagenan menganggap struktur kepemilikan manajerial sebagai
suatu instrument atau alat yang digunakan untuk mengurangi konflik
keagenan atau agency cost diantara beberapa klaim terhadap sebuah
perusahaan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Pendekatan
ketidakseimbangan informasi memandang mekanisme struktur kepemilikan
manajerial sebagai suatu cara untuk mengurangi ketidakseimbangan
informasi antara insider dengan outsider melalui pengungkapan informasi
didalam perusahaan.
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
11/59
11
Kepemilikan manajerial diukur sesuai dengan proporsi kepemilikan
saham yang dimiliki pihak manajer. Dengan saham yang dimiliki tersebut,
manajer dianggap sejajar dengan posisi pemegang saham sehingga tujuan
antara agen dan prisipal menjadi satu.
2.3 Pembagian dividen
Perusahaan yang telah beroperasi dan menghasilkan laba harus segera
membuat keputusan investasiterkait melakukan tindakan, apakah:
1. Menahan laba yang diakui sebagai laba ditahan, atau
2. Membayar dividen kepada pemegang saham
Gitosudarmo dan Basri (2002), menerangan ada dua pendekatan
dalam membahas masalah dividen, yaitu sebagai berikut:
1.
Sebagai Kebijaksanaan Pembelanjaan Jangka Panjang
Dalam pendekatan ini berpandangan bahwa semua laba sesudah
pajak yang diperoleh oleh perusahaan adalah merupakan sumber
dana jangka panjang. Pengumuman atas pembagian laba sebagai
dividen berarti pengurangan terhadap sumber dana jangka panjang
yang dapat dipergunakan untuk membelanjai kebutuhan
perkembangan usaha. Oleh karena itu pembagian dividen akan
berakibat penekanan terhadap perkembangan usaha ataupun
paksaan terhadap pencairan dana ekstern.
2. Sebagai Kebijaksanaan untuk Memaksimumkan Nilai Perusahaan
Dalam pendekatan ini berpadangan bahwa kejaksanaan dividenmempunyai pengaruh yang kuat terhadap harga pasar dari saham
yang beredar. Oleh karena itu manajer dalam hal ini dituntut untuk
membagikan dividen sebagai realisasi dari harapan hasil yang
didambakan oleh investor dalam mengeluarkan uangnya untuk
membeli saham tersebut.
Berdasarkan dua pendekatan diatas, tidak heran sulit menentukan
apakah laba yang dihasilkan dari kegiatan operasional perusahaan
dipertimbangkan sebagai dividen yang akan dibagikan kepada pemegang
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
12/59
12
saham atau ditangguhkan sebagai laba ditahan. Laba ditahan yang diperoleh
akan digunakan dalam upaya untuk kegiatan operasional selanjutnya dengan
harapan perusahaan tersebut akan semakin berkembang.
Bagi para investor atau pemegang saham, dividen merupakan hasil
yang diperoleh dari saham yang dimiliki sehingga dengan dibagikannya
dividen oleh perusahaan kepada pemegang saham dinilai dapat menaikkan
nilai perusahaan. Namun disisi lain, apabila dividen dibagikan kepada
pemilik, ada kemungkinan laba tersebut akan habis padahal laba yang
sebenarnya diharapkan dapat digunakan untuk perkembangan perusahaan
akan habis dan pertumbuhan perusahaan tidak akan tercapai di masa depan.
Pembagian dividen merupakan bagian integral dari keputusan
pembelanjaan perusahaan. Dividend Payout Ratio (DPR) menentukan
jumlah penghasilan yang dapat ditahan didalam perusahaan sebagai sumber
pembelanjaan. Dividen dapat dibagi menjadi empat jenis:
1. Dividen tunai; metode paling umum untuk pembagian keuntungan.
Dibayarkan dalam bentuktunai dan dikenaipajakpada tahun
pengeluarannya.
2. Dividen saham; cukup umum dilakukan dan dibayarkan dalam bentuk
saham tambahan, biasanya dihitung berdasarkan proporsi terhadap
jumlah saham yang dimiliki. Metode ini mirip dengan stock split karena
dilakukan dengan cara menambah jumlah saham sambil mengurangi nilai
tiap saham sehingga tidak mengubahkapitalisasi pasar.
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tunai&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pajakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kapitalisasi_pasarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kapitalisasi_pasarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pajakhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tunai&action=edit&redlink=1 -
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
13/59
13
3.
Dividen properti; dibayarkan dalam bentuk aset. Pembagian dividen
dengan cara ini jarang dilakukan.
4. Dividen interim; dibagikan sebelum tahun buku perseroan berakhir.
Ada beberapa teori yang menerangkan mengenai pembagian dividen,
Brigham dan Houston (2001) menerangkannya sebagai berikut:
1.
Teori Ketidakrelevanan Dividen
Teori ini adalah Merton Miller dan Franco Modigliani (MM). Mereka
berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan hanya ditentukan oleh
kemampuan dasarnya untuk menghasilkan laba dan resiko bisnisnya.
Dengan perkataan lain, MM berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan
tidak tergantung semata-mata pada pendapatan tersebut dibagi di antara
dividen dan laba yang ditahan.
2. Teori Bird-In-The-Hand
Teori ini dikemukakan oleh Myron Gordon dan John Lintner yang
berpendapat bahwa (ekuitas) akan turun apabila rasio pembagiandividen dinaikkan karena para investor kurang yakin terhadap
penerimaan keuntungan modal (capital gains) yang akan dihasilkan dari
laba yang ditahan dibandingkan dengan seandainya mereka menerimadividen.
3. Teori Preferensi pajak
Ada tiga alasan yang berkaitan dengan pajak untuk beranggapan
bahwa investor mungkin lebih menyukai pembagian dividen yang rendah
daripada yang tinggi, yaitu: (1) keuntungan modal dikenakan pajak
dengan tarif maksimun 28%, sedangkan pendapatan dividen dikenakan
tarif efektif 39,6%. (2) Pajak atas keuntungan tidak dibayarkan sampai
saham terjual. Karena adanya efek nilai waktu, satu dolar pajak yang
dibayarkan dimasa mendatang mempunyai biaya yang lebih efektif yang
lebih rendah daripada satu dolar yang dibayarkan di hari ini. (3) Jika
selembar saham dimiliki oleh seseorang sampai ia meninggal, samasekali tidak ada pajak keuntungan modal yang terutang-ahli waris yang
menerima saham itu dapat menggunakan nilai saham pada hari kematian
sebagai dasar biaya mereka, degan demikian mereka terhindar dari pajak
keuntungan modal.
Teori MM jelas mengungkapkan bahwa nilai perusahaan tidak
bergantung dari dividen. Sehingga Gitosudarmo dan Basri (2002)
menyimpulkan apabila perusahaan yang sedang menghadapi perkembangan
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
14/59
14
yang pesat dan banyak proyek-proyek investasi yang harus diperhitungkan
maka laba harus banyak seperti yang dikemukakan oleh MM teori. Akan
tetapi apabila tidak dapat kemungkinan investasi yang terbuka maka akan
lebih baik laba tersebut dibagikan kepada pemegang saham.
Selain teori yang telah disebutkan diatas, ada pula beberapa teori
mengenai pembagian dividen, teori tersebut diuraikan sebagai berikut:
1. Signaling Theory
Teori ini menyatakan bahwa kenaikan dividen sering kali diikuti
dengan kenaikan harga saham, demikian pula sebaliknya. Menurut
Modigliani dan Miller kenaikan dividen biasanya merupakan suatu signal
(tanda) kepada para investor, bahwa manajer perusahaan meramalkan suatu
penghasilan yang baik di masa mendatang. Sebaliknya, suatu penurunan
dividen atau kenaikan dividen yang dibawah normal (dari biasanya) diyakini
investor sebagai pertanda bahwa perusahaan menghadapi masa sulit diwaktu
mendatang.
Dividend signaling theorypertama kali dicetuskan oleh Bhattacharya
(1979). Dividend signaling theory mendasari dugaan bahwa pengumuman
perubahan cash dividend mempunyai kandungan informasi yang
mengakibatkan munculnya reaksi harga saham. Teori ini menjelaskan
bahwa informasi tentang cash dividendyang dibayarkan dianggap investor
sebagai sinyal prospek perusahaan di masa mendatang.
http://ekonomi.kabo.biz/2011/02/harga-saham.htmlhttp://ekonomi.kabo.biz/2011/07/teori-sinyal.htmlhttp://ekonomi.kabo.biz/2011/07/teori-sinyal.htmlhttp://ekonomi.kabo.biz/2011/07/teori-sinyal.htmlhttp://ekonomi.kabo.biz/2011/02/harga-saham.html -
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
15/59
15
2.
Clientele Effect Theory
Kelompok (Clientele) pemegang saham yang berbeda akan memiliki
preferensi yang berbeda terhadap pembagian dividen perusahaan. Kelompok
pemegang saham yang membutuhkan penghasilan pada saat ini lebih
menyukai suatu dividend payout ratio (DPR) yang tinggi. Jika ada
perbedaan pajak bagi individu dapat menunda pembayaran pajak.
Kelompok ini lebih senang jika perusahaan membagi dividen yang kecil.
Wahyudi dan Pawestri (2006), dividen dikonfirmasikan melalui
dividend payout ratio (DPR) dan dividend yield ratio (DYR). DPR
merupakan presentasi laba yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam
bentuk kas. Sedangkan DYR menunjukkan perbandingan dividen per
lembar saham yang dibagikan dengan harga pasar saham. Dividen dalam
penelitian ini dikonfirmasikan menggunakan dividend payout ratio (DPR).
Dengan rumus:
2.4 Umur Perusahaan
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), umur adalah lama
waktu hidup atau ada (sejak dilahirkan atau diadakan). Sedangkan menurut
Undang-undang No. 3 Tahun 1982 dalam pasal 1 huruf (b) UU Wajib
Daftar Perusahaan, perusahaan didefinisikan sebagai setiap bentuk usaha
yang dijalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus-menerus dan
didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia
untuk bertujuan memperoleh keuntungan atau laba. Dari kedua penjelasan
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
16/59
16
terpisah diatas dapat diketahui bahwa definisi dari umur perusahaan adalah
lama waktu hidup suatu bentuk usaha yang didirikan guna memperoleh laba
atau keuntungan secara terus menerus.
Pada umumnya perusahaan yang berdiri, secara yuridis kesatuan
usaha didukung keberadaannya, tetapi batas kesatuan usaha dari segi
akuntansi bukanlah kesatuan yuridis atau hukum melainkan kesatuan
ekonomik. Paton dan Littleton mengungkapkan, apabila tidak ada tanda,
gejala -gejala, atau rencana pasti di masa datang bahwa kesatuan usaha akan
dibubarkan atau dilikuidasi maka akuntansi menganggap bahwa kesatuan
usaha tersebut akan berlangsung terus sampai waktu tak terbatas. Sehingga,
perusahaan yang telah lama berdiri dianggap lebih mampu untuk
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan walaupun operasi
perusahaan dimasa datang tidak dapat diduga secara pasti.
Menurut Bestivano (2013), umur perusahaan merupakan hal yang
dipertimbangkan investor dalam menanamkan modalnya, umur perusahaan
mencerminkan perusahaan tetep survive dan menjadi bukti bahwa
perusahaan mampu bersaing dan dapat mengambil kesempatan bisnis yang
ada dalam perekonomian. Secara teoritis, perusahaan yang telah lama
berdiri akan dipercaya oleh penanam modal (investor) dari pada perusahaan
yang baru berdiri (Zen dan Herman 2007). Sehingga perusahaan yang telah
lama berdiri lebih berpotensi baik untuk melepas sahamnya kepada
masyarakat awam guna memperoleh investasi yang kemudian akan
digunakan sebagai tahap perkembangan bisnis perusahaan.
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
17/59
17
2.5 Nilai Perusahaan
Nilai Perusahaan merupakan gambaran mengenai suatu kondisi dalam
perusahaan untuk melihat perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun.
Tingginya nilai perusahaan merupakan sebuah pencapaian yang diinginkan
oleh setiap pemegang saham karena dengan tingginya nilai perusuhaan,
maka naik pula kemakmuran pemegang saham atau pemiliknya. Kekayaan
pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar
dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan
(financing), dan manajer aset.
Nilai perusahaan dalam penelitian ini dikonfirmasikan melalui price
book value (PBV). Mengacu pada penelitian Wijaya dan Wibawa (2010),
nilai perusahaan dilihat dari perbandingan antara harga pasar per lembar
saham dengan nilai buku per lembar saham. PBV mengukur nilai yang
diberikan pasar kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai
sebuah perusahaan yang terus tumbuh (Brigham dan Houston, 2001).
2.6 Saham
Setiap investor yang melakukan investasi saham memiliki tujuan yang
sama, yaitu mendapatkan capital gainatau selisih positif antara harga jual
dan harga beli saham dan dividen tunai yang diterima dari emiten karena
perusahaan memperoleh keuntungan (Samsul, 2006:160). Investasi saham
umumnya mengandung resiko, semakin besar jumlah invetasi yang
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
18/59
18
ditawarkan, maka semakin besar keuntungan maupun resiko yang harus
ditanggung oleh investor.
Ada empat aspek yang dapat mempengaruhi nilai saham menurut
Halim dan Sarwoko (1995:7), yaitu: 1) pengaruh pendapatan; 2) pengaruh
dividen; 3) pengaruh aliran kas; 4) pengaruh pertumbuhan. Kenaikan
dividen seringkali menyebabkan kenaikan harga saham, sementara
pemotongan dividen umumnya menyebabkan penurunan harga saham
(Brigham dan Houston, 2001:71).
2.6.1 Jenis-Jenis Saham
Berikut jenis-jenis saham (Gitosudarmo dan Basri, 2002:265) :
1.
Saham Biasa. Saham biasa adalah saham tidak memperoleh hak
istimewa. Pemegang saham biasa memperoleh hak untukmemperoleh dividen sepanjang perseroan memperoleh keuntungan.
Pemilik saham mempunyai hak suara pada rapat umum pemegang
saham, dan pada likuidasi perseroan pemilik saham memiliki hak
memperoleh sebagian dari kekayaan perseroan setelah tagihan
kreditur dan saham preferen dilunasi.
2. Saham Bonus. Saham bonus, diciptakan dari pos cadangan perseroan,
yang terbukti dari uang kontan yang dibagikan kepada para
pemegang saham. Penyerahan saham bonus kepada pemegang saham,
kekayaan perseroan tidak mengalami perubahan, karena tidak ada
kekayaan yang bertambah dan tidak ada modal yang dibayarkan.
Perubahannya adalah pergeseran struktur permodalan perseroan saja.
3. Saham Pegawai. Saham yang dapat dimiliki oleh para pegawai
dengan syarat tertentu dapat membeli saham perusahaan dengan kurs
dibawah kurs bursa.
4.
Saham Pendiri. Para pendiri perseroan , biasanya dihargai dengan
diberikan jasa yaitu dapat berupa saham yang disebut saham pendiri.
5.
Saham Preferen. Saham yang memberikan hak untuk mendapatkan
dividen atau pembagian kekayaan pada saat perubahan yang lebih
dahulu dari saham biasa, dan di samping itu mempunyai preferen
untuk mengajukan usul pencalonan direksi/komisaris.
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
19/59
19
6.
Saham Preferen Kumulatif. Saham preferen yang diberikan hak untuk
mendapatkan dividen yang belum dibayarkan pada tahun-tahun yang
lalu secara kumulatif.7. Saham Preferen Partisipasi. Saham yang disamping hak prioritasnya
masih dapat turut serta dalam pembagian dividen selanjutnya.
2.6.2 Perbedaan saham konvensional dan saham syariah
Pengertian saham (stockataushare) dapat didefinisikan sebagai tanda
penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan
atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang
menerangkan bahwa pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang
menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh
seberapa besar penyertaan yang ditanamkan perusahaan tersebut dan saham
dapat juga diartikan surat berharga yang merepresentasikan penyertaan
modal ke dalam suatu perusahaan.
Sementara dalam prinsip syariah, penyertaan modal dilakukan pada
perusahaan-perusahaan yang tidak melanggar prinsip-prinsip Islam, seperti
bidang perjudian, riba, memproduksi barang yang diharamkan seperti bir
dan lain-lain. Adapun yang dimaksud saham dalam pasar modal syariah
sama dengan saham dalam pasar modal konvensional. Hanya bedanya
saham yang diperdagangkan dalam pasar modal syariah harus datang dari
emiten yang memenuhi kriteria-kriteria syariah.
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
20/59
20
Adapun saham perusahaan yang dimasukkan ke dalam indeks syariah
tidak boleh bergerak dalam bidang :
1. Perbankan dan bisnis keuangan lainnya yang terkait dengan
bunga (interest)
2. Alkohol
3. Rokok
4.
Judi
5. Pabrik senjata
6. Asuransi jiwa
7. Peternakan babi, pengepakan dan pengolahan atau hal-hal
lainnya yang terkait dengan babi.
8. Sektor / perusahaan yang signifikan dipengaruhi oleh hal-hal
yang disebutkan di atas.
2.7 Pasar Modal
2.7.1 Sejarah Pasar Modal
Pasar modal adalah pasar bagi instrumen financial (misal obligasi dan
saham) jangka panjang (Sabardi, 1994:129). Pengertian pasar modal secara
umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk
didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara
dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar.
Menurut Sabardi (1994), terdapat dua macam pasar modal, yaitu pasar
modal perdana (primary market) dan pasar sekunder (secondary market).
Pasar perdana adalah penawaran surat berharga oleh perusahaan penerbit
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
21/59
21
kepada masyarakat setelah diberi ijin emisi oleh Bapepam sampai dengan
pencatatan di bursa. Sedangkan pasar sekunder adalah pasar perdagangan
surat berharga yang dilakukan pemegang saham dan calon pemegangsaham.
Bursa merupakan lembaga penunjang pasar modal. Bursa efek adalah
tempat pertemuan termasuk suatu sistem elektronik tanpa tempat pertemuan
yang diorganisasikan dan digunakan untuk menyelenggaraan jual beli atau
perdagangan efek (Sabardi, 1994:140). Perkembangan bursa efek awal
mulanya dengan didirikannya Bursa Efek di Batavia yang dikenal sekarang
dengan Jakarta. Bursa Efek Jakarta pertama kali dibuka pada tanggal 14
Desember 1912 dengan bantuan pemerintah kolonial Belanda. Bursa Efek
Jakarta sempat tutup selama periode perang dunia pertama, kemudian di
buka lagi pada tahun 1925. Selain Bursa Efek Jakarta, pemerintah kolonial
juga mengoperasikan bursa parallel di Surabaya dan Semarang.
2.7.2 Pasar Modal Syariah
Indonesia dengan mayoritas penduduk beragama islam juga turut
mengambil bagian dari perkembangan sistem keuangan syariah dalam hal
investasi dan pasar modal. Investasi syariah di pasar modal yang merupakan
bagian dari industri keuangan syariah, mempunyai peranan yang cukup
penting untuk dapat meningkatkan pangsa pasar industri keuangan syariah
di Indonesia. Meskipun perkembangannya relatif baru dibandingkan dengan
perbankan syariah dan asuransi syariah tetapi mempunyai pertumbuhan
yang signifikan di industri pasar modal Indonesia.
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
22/59
22
Selama ini, investasi Syariah di pasar modal Indonesia identik dengan
Jakarta Islamic Index (JII) yang hanya terdiri dari 30 saham Syariah yang
tercatat di BAPEPAM dan Lembaga Keuangan yang saat ini lebih dikenal
dengan sebutan OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Padahal Efek Syariah yang
terdapat di pasar modal Indonesia bukan hanya 30 saham Syariah yang
menjadi konstituen JII saja tetapi terdiri dari berbagai macam jenis Efek
selain saham Syariah yaitu Sukuk, dan reksadana Syariah.
Kemudian pada November 2007, Bapepam & LK telah mengeluarkan
Daftar Efek Syariah (DES) yang berisi daftar saham Syariah yang ada di
Indonesia. Dengan adanya DES maka masyarakat akan semakin mudah
untuk mengetahui saham-saham apa saja yang termasuk saham Syariah
karena DES adalah satu-satunya rujukan tentang daftar saham Syariah di
Indonesia. Keberadaan DES tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh BEI
dengan meluncurkan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) pada tanggal
12 Mei 2011. Konstituen ISSI terdiri dari seluruh saham Syariah yang
tercatat di BEI.
2.7.3 Perbedaan JII dan DES
Daftar Efek Syariah (DES) adalah kumpulan efek yang tidak
bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah di pasar modal yang ditetapkan
oleh Bapepam dan LK atau pihak lain yang disetujui Bapepam dan LK.
DES tersebut berisi antara lain surat negara, sukuk korporasi, saham syariah,
unit penyertaan reksa dana syariah. Saham yang masuk DES terdiri dari
saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, saham perusahaan publik dan
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
23/59
23
saham yang sudah tidak tercatat lagi di Bursa Efek Indonesia yang
memenuhi kriteria saham syariah sebagaimana diatur dalam peraturan
Bapepam dan LK no.II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan DES.
Sedangkan Jakarta Islamic Index merupakan indeks yang berisi 30 saham
syariah yang dibuat oleh Bursa Efek Indonesia. Saham-saham yang masuk
JII dipilih dari saham saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia yang
masuk DES yang ditetapkan Bapepam dan LK serta dipilih berdasarkan
urutan terbesar dari rata-rata nilai kapitalisasi dan nilai perdagangan
setahun. (Sumber: bapepam.go.id)
Adapun proses seleksi perusahaan yang masuk dalam JII yang
dilakukan oleh BEI (Sumber: idx.co.id) adalah sebagai berikut:
1.
Saham-saham yang dipilih adalah saham-saham syariah yang termasuk ke
dalam DES yang diterbitkan oleh Bapepam & LK
2. Dari saham-saham syariah tersebut kemudian dipilih 60 saham
berdasarkan urutan kapitalisasi terbesar selama 1 tahun terakhir
3. Dari 60 saham yang mempunyai kapitalisasi terbesar tersebut, kemudian
dipilih 30 saham berdasarkan tingkat likuiditas yaitu urutan nilai transaksi
terbesar di pasar reguler selama 1 tahun terakhir.
2.7.4 Tonggak Perkembangan
Tonggak perkembangan pasar modal syariah di Indonesia di awali
dengan dikeluarkannya JII pada tanggal 3 Juli 2000. Meskipun sebelumnya
PT Danareksa Investment Management telah meluncurkan Danareksa
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
24/59
24
Syariah pada tanggal 3 Juli 1997, tetapi karena pihak Self Regulatory
Organisation (SRO) belum menerbitkan yang mengeluarkan secara resmi
instrumen yang berhubungan dengan efek syariah, maka perkembangan
pasar modal syariah di hitung sejak penerbitan JII. Adapun milestones
perkembangan pasar syariah di Indonesia sampai saat ini adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.1
Tonggak Perkembangan Pasar Modal Syariah di Indonesia
Tahun Keterangan
2000 Jakarta Islamic Index(JII)
2001 Fatwa No. 20/DSN-MUI/IX/2001 tentang Pedoman
Pelaksanaan Investasi Untuk Reksadana Syariah
2002 Fatwa No. 32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah
Fatwa No. 33/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah
Mudharabah
2003 Fatwa No. 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan
Pedomans Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar
Modal
MOU Bapepam & LK dengan DSN-MUI
2004 Fatwa No. 41/DSN-MUI/III/2004 tentang Obligasi Syariah
Ijarah
2006 Peraturan Bapepam & LK No IX.A.13 tentang Penerbitan
Efek Syariah
Peraturan Bapepam & LK No IX.A.14 tentang Akad-akadYang Digunakan Dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal
Sumber:www.idx.co.id
http://www.idx.co.id/http://www.idx.co.id/http://www.idx.co.id/ -
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
25/59
25
2.8 Penelitian Terdahulu
Telah banyak penelitian yang dilakukan mengenai kepemilikan
manajerial, pembagian dividen, dan harga saham yang dapat mempengaruhi
nilai perusahaan. Berikut hasil penelitian dan penjelasannya:
1. Jusriani dan Rahardjo (2013). Penelitian ini menggunakan populasi
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011 dan
teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling.
Hasilnya, kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan, sebaliknya kebijakan manajerial tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Keterbatasan dalam
penelitian ini adalah jumlah sampel yang digunakan sedikit, karena
adanya keterbatasan data penelitian yang digunakan khususnya yang
berkaitan dengan DPR dan kepemilikan manajerial, dimana saat
dilakukan penelitian banyak perusahaan yang tidak membagikan dividen.
2. Wijaya dan Wibawa (2010). Penelitian ini melakukan perhitungan
melaluiDivident Payout Ratio (DPR) untuk kebijakan dividen dan Price
Book Value (PBV) untuk nilai perusahaan. Hasilnya, kebijakan dividen
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Penelitian selanjutnya
disarankan agar dapat melakukan dengan situasi ekonomi yang berbeda.
3. Wahyudi dan Pawestri (2006). Persamaan variabel dalam penelitian ini
adalah kepemilikan manajerial, kebijakan dividen, dan nilai perusahaan.
Penelitian ini menggunakan populasi pada perusahaan yang terdaftar di
BEI tahun 2003 yaitu sebanyak 333 perusahaan. Setelah dilakukan
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
26/59
26
seleksi, terpilihlah 168 perusahaan sebagai sampel dalam penelitian ini.
Pada penelitian ini, Untung dan Hartini menggunakan melakukan sedikit
perbedaan dari penelitian sebelumnya terhadap pengukuran kebijakan
dividen. Kebijakan dividen dalam penelitian ini dikonfirmasikan
menggunakan Divident Payout Ratio (DPR) dan Dividend Yield Ratio
(DYR) yang menunjukan perbandingan dividen per lembar saham yang
dibagikan dengan harga pasar saham. Hasilnya, analisis secara parsial
tahap keempat dengan struktur manajerial, struktur institusional,
keputusan investasi, keputusan pendanaan dan dan keijakan dividen
sebagai variabel independen dan nilai perusahaan sebagai variabel
dependen diketahui bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan dengan tingkat signifikan 0,0009,
sedangkan kebijakan dividen tidak berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan. Peneliti dalam penelitian ini menyarankan untuk
memperbanyak sampel yang diteliti atau dapat menggunakan alat analisis
yang berbeda.
4. Fenandar dan Raharja (2012). Persamaan variabel dalam penelitian ini
adalah kebijakan dividen dan nilai perusahaan. Sama halnya dengan
Wijaya dan Wibawa (2010), penelitian ini juga menggunakan
perhitungan melalui Divident Payout Ratio (DPR) untuk kebijakan
dividen dan Price Book Value (PBR) untuk nilai perusahaan. Hasil
penelitian ini menyatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif
dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Keterbatasan dari penelitian ini
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
27/59
27
terletak pada sampel penelitian, dimana sampel yang digunakan hanya
berfokus pada perusahaan manufaktur.
5. Mardiyah Ridwan (2014), meneliti mengenai nilai perusahaan sebagai
variabel dependen. Nilai perusahaan dalam peneltian ini menggunakan
perhitungan melalui Divident Payout Ratio (DPR) untuk pembagian
dividen dan Price Book Value (PBR) untuk nilai perusahaan. Selain
dividen, variabel independennya yaitu kepemilikan manajerial dan umur
perusahaan. Penelitian ini hendak menguji dan menganalisis ketiga
variabel tersebut terhadap nilai perusahaan. Sampel penelitian diperoleh
berdasarkan perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES)
yang terdiri dari berbagai jenis perusahaan, tidak hanya berfokus pada
perusahaan manufaktur saja.
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
28/59
28
Tabel 2.2 Persamaan Dan Perbedaan Penelitian Terdahulu
No Nama danJudul
Penelitian
Persamaan Perbedaan Kelemahandan/atau saran
1 Jusriani dan
Rahardjo
(2013),
Analisis
Pengaruh
Profitabilitas,
Kebijakan
Dividen,
Kebijakan
Utang, dan
Kepemilikan
Manajerial
terhadap
Nilai
Perusahaan.
-Kebijakan
Dividen (X2)
-Kepemilikan
Manajerial (X4)
-Nilai
Perusahaan (Y)
-Profitabilitas
(X1)
-Kebijakan
Utang (X3)
Jumlah sampel
yang digunakan
sedikit
2 Wijaya dan
Wibawa
(2010),
Pengaruh
Keputusan
Investasi,
Keputusan
Pendanaan,
dan
Kebijakan
Dividenterhadap
Nilai
Perusahaan
-Kebijakan
Dividen-Nilai
Perusahaan
-Keputusan
Investasi-Keputusan
Pendanaan
- Menyesuaikan
pada situasiekonoomi
selanjutnya
3 Untung
Wahyudi dan
Hartini
Prasetyaning
Pawestri
(2006),
-Kepemilikan
Manajerial (X1)
-
Kebijakan
Dividen (X5)
-
Nilai
Perusahaan (Y)
-Kepemilikan
Institusional
(X2)
-Keputusan
Investasi
(X3)
-
Keputusan
- Memperbanyak
sampel
penelitian
- Menggunakan
alat analisis
yang berbeda
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
29/59
29
Implikasi
Struktur
Kepemilikan
terhadap
Nilai
Perusahaan:
dengan
Keputusan
Keuangan
sebagai
Variabel
Intervening
Pendanaan
4 Gany Ibrahim
Fenandar dan
Surya
Raharja
(2012),
Pengaruh
Keputusan
Investasi,
Keputusan
Pendanaan,
dan
Kebijakan
Dividen
terhadap
Nilai
Perusahaan
-Kebijakan
Dividen (X3)
-Nilai
Perusahaan (Y)
- Keputusan
Investasi
(X1)
-
Keputusan
Pendanaan
(X2)
- Menggunakan
jenis
perusahaan
selain
manufaktur
5 Mardiyah
Ridwan
(2014)
-Kepemilikan
Manajerial (X1)
-
PembagianDividen (X2)
-Nilai
Perusahaan (Y)
- Umur
Perusahaan
(X3)
-
Sumber: Data sekunder diolah, 2014
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
30/59
30
2.9 Kerangka Pemikiran
Secara umum, untung dan ruginya suatu perusahaan dapat dilihat dari
nilai perusahaan (corporate values). Perusahaan akan selalu berupaya untuk
memperoleh keuntungan dalam operasional perusahaan. Namun seiring
dengan berjalannya waktu, perusahaan yang semakin besar akan diikuti
dengan resiko yang semakin besar, resiko tersebut dapat datang dari
eksternal maupun internal perusahaan. Resiko internal dalam perusahaan
salah satunya adanya perbedaan kepentingan antara agen dan prinsipal.
Kepemilikan manajerial dapat menyatukan kepentingan antara agen
dan prinsipal. Dengan saham yang dimiliki, pihak manajer akan berupaya
semaksimal mungkin untuk meningkatkan nilai saham suatu perusahaan.
Dengan meningkatnya nilai saham, maka nilai perusahaan akan meningkat.
Pembagian dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan menurut MM.
Namun, pada kenyataanya apabila dividen yang ditetapkan lebih tinggi
dibandingkan tahun sebelumnya akan mempengaruhi penilaian investor
terhadap suatu saham di perusahaan. Sehingga akan semakin banyak
investor yang melakukan investasi yang menyebabkan nilai perusahaan
meningkat.
Umur perusahaan menjadi suatu dasar seorang investor melihat sejauh
mana perkembangan perusahaan. Perusahaan yang telah lama berdiri pada
umumnya menjamin kesejahteraan pemilik atau pemegang saham.
Perusahaan yang telah lama berdiri tentunya mempunyai perancangan dan
perencanaan yang baik untuk masa depan perusahaan. Untuk itu tidak
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
31/59
31
sedikit perusahaan yang go public menginformasikan tanggal berdirinya
kepada invetor, kreditor, dan pihak yang berkentingan. Karena hal ini dapat
berdampak pada pertimbangan investor untuk melakukan investasi.
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka kerangka konseptual
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Variabel Independen
Kepemilikan Manajerial
Pembagian Dividen
Umur Perusahaan
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual Penelitian
Keterangan:
= berpengaruh parsial
= berpengaruh simultan
Variabel Dependen
Nilai Perusahaan (Y)
Variabel Dependen
Nilai Perusahaan
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
32/59
32
2.10 Hipotesis
Hipotesis merupakan hasil yang bersifat sementara terhadap
permasalahan dari suatu penelitian. Kuncoro (2009:59), menerangkan
bahwa:
Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena,
atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi. Hipotesis
merupakan pernyataan peneliti tentang hubungan anatar variabel-variabel
dalam penelitian, serta merupakan pernyataan yang palig spesifik. Dengankata lain, hipotesis merupakan jawaban sementara yang disusun oleh
peneliti, yang kemudian akan diuji kebenarannya melalui penelitian yang
dilakukan.
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran yang telah
diuraikan sebelumnya, maka rumusan hipotesis dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
H1: Kepemilikan manajerial berpengaruh parsial terhadap nilai perusahaan
yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) tahun 2011-2012.
H2: Pembagian dividen berpengaruh secara parsial terhadap nilai
perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) tahun 2011-2012.
H3: Umur perusahaan berpengaruh parsial terhadap nilai perusahaan yang
terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) tahun 2011-2012.
H4: Kepemilikan manajerial, pembagian dividen, dan umur perusahaan
berpengaruh simultan terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di Daftar
Efek Syariah (DES) tahun 2011-2012.
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
33/59
33
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini menggunakan objek penelitian yaitu kepemilikan
manajerial, pembagian deviden, dan umur perusahaan sebagai variabel
independen dan nilai perusahaan sebagai variabel dependen. Peneliti
memilih objek penelitian ini karena nilai perusahaan mencerminkan tingkat
kepercayaan masyarakat pada perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi
menyebabkan pemilik perusahaan dianggap telah mencapai kemakmuran
sesuai dengan tujuannya.
3.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian survei dimana
penelitian ini menggunakan urutan sampel dari populasi, sedangkan metode
penelitian ini bersifat verifikatif yaitu penelitian yang menggunakan
penyajian jawaban dari hasil pemikiran yang kebenarannya bersifat
sementara (hipotesis).
3.3 Jenis dan Sumber Data
1) Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah menggunakan data kuantitatif.
Data kuantitatif yaitu jenis data yang dapat dinyatakan dengan angka yang
dapat dihitung dan diolah menjadi suatu informasi. Data tersebut berupa
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
34/59
34
laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan
catatan atas laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen.
2) Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder
merupakan data primer yang telah diolah berupa grafik, tabel, diagram,
gambar, dan berupa data yang diperoleh dari pihak lain melalui media
perantara. Data yang diambil yaitu laporan keuangan akhir tahunan yang
berakhir tahun 2011-2012 yang dipublikasikan oleh BAPEPAM dan LK
dalam Daftar Efek Syariah (DES).
3.4 Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi yaitu dengan
mengumpulkan data yang berasal dari Indonesia Capital Market Directory
(ICMD), jurnal, buku, serta laporan keuangan perusahaan dengan subjek
penelitian yaitu Daftar Efek Syaiah (DES) tahun 2011-2012.
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian
3.5.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2006:72). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang sahamnya
terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) tahun 2011-2012 sebanyak 312
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
35/59
35
perusahaan. Peneliti menggunakan periode penelitian tahun 2011-2012
dikarenakan adanya keterbatasan sumber data berupa laporan keuangan
pada tahun 2013 sehingga tidak dimungkinkan untuk memperpanjang
periode penelitian hingga tahun tersebut. Populasi dalam penelitian ini dapat
dilihat pada lampiran 1.
3.5.2 Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan
purposive sampling. Pada penelitian ini sampel yang diambil mempunyai
kriteria sebagai berikut:
1. Perusahaan yang terdaftar di DES periode 2011-2012
2. Data kepemilikan saham lengkap periode penelitian
3.
Membagikan dividen periode penelitian
4. Perusahaan menginformasikan tahun berdirinya
Berdasarkan kriteria diatas, di peroleh sampel sebagai berikut:
Tabel 3.1
Sampel Penelitian
No Keterangan Jumlah Perusahaan
1
2
Perusahaan terdaftar di DES dalam tahunpengamatan
Data kepemilikan saham tidak lengkap
312
(224)
3 Tidak membagikan dividen
88
(40)
4 Perusahaan tidak menginformasikan tahun
berdirinya
48
(0)
Total perusahaan yang dijadikamn sampel
dalam tahun pengamatan
48
Sumber: Data diolah, 2014
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
36/59
36
Tabel 3.1 menunjukkan terdapat 48 perusahaan sebagai sampel
penelitian. Periode pengamatan dalam penelitian ini yakni selama dua tahun,
yaitu tahun 2011-2012. Jadi, total keseluruhan sampel adalah 96 perusahaan
(48 x 2). Daftar nama perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini
dapat dilihat pada lampiran 2.
Perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini adalah perusahaan
yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES). Peneliti mengambil kriteria
sampel yaitu perusahaan yang telah terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES)
tahun 2011-2012 dan telah go publicsehingga peneliti mudah memperoleh
data terkait variabel penelitian. Karena perusahaan yang telah go public
mempunyai kewajiban mempublikasikan laporan keuangan dan catatan
atas laporan keuangan kepada publik. Selanjutnya, peneliti mengambil
kriteria yaitu perusahaan yang mempunyai data kepemilikan lengkap
terutama perusahaan harus mencantumkan dengan jelas kepemilikan yang
dimiliki oleh pihak komisaris, dewan direksi, dan kepemilikan yang terkait
dengan kepemilikan manjerial. Perusahaan yang tidak mencantumkan data
kepemilikan secara lengkap, dikeluarkan dari sampel.
Selain itu, kriteria sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang
membagikan dividen kepada pemegang saham. Perusahaan yang tidak
membagikan dividen dalam tahun pengamatan, dikeluarkan dari sampel
penelitian yaitu sebanyak 40 perusahaan. Kriteria lainnya adalah perusahaan
yang mencantumkan tanggal berdirinya perusahaan.
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
37/59
37
3.6 Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel digunakan untuk menentukan ciri-ciri
(indikator-indikator) variabel dalam suatu penelitian. Penelitian ini
menggunakan tiga variabel independen (bebas) yang dilambangkan X dan
satu variabel dependen (terikat) yang dilambangkan Y. Masing-masing
variabel dijelaskan sebagai berikut.
3.6.1 Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan.
Mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Wibawa (2010),
nilai perusahaan dikonfirmasikan melalui Price Book Value (PBV). PBV
mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan
organisasi perusahaan yang tumbuh (Brigham dan Houston, 2001).
Price Book Value =
3.6.2 Variabel Independen (X)
Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau menjadi penyebab besar kecilnya variabel yang lain
(Suliyanto, 2005). Variasi dari perubahan variabel bebas akan berakibat
terhadap variasi perubahan variabel tergantung atau variabel dependen.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepemilikan manajerial,
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
38/59
38
Pembagian dividen, dan harga saham. Barikut variabel independen dalam
penelitian ini:
1. Kepemilikan manajerial
Kepemilikan manajerial merupakan kepemilikan saham oleh
manajemen perusahaan, yang diukur dengan proporsi kepemilikan saham
yang dimiliki oleh manajemen (dewan komisaris dan direksi) (Itturiaga dan
Sanz dalam Wahyudi dan Pawestri, 2006:6).
Kepemilikan manajerial dirumuskan dengan:
Kepemilikan Manajerial =
x
100%
2. Pembagian dividen
Pembagian dividen adalah keputusan pembagian dividen kepada
pemegang saham. Pembagian dividen ditentukan dengan Dividend Payout
Ratio (DPR) yang diukur dengan besarnya presentasi laba bersih setelah
pajak yang dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen. Alat
pengukur untuk pembagian dividen adalah sebagai berikut:
DPR =
Dimana:
DPR =Devidend Payout Ratio
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
39/59
39
DPS =Dividend Per Share
EPS =Earning Per Share
3. Umur Perusahaan
Umur Perusahaan dihitung dari tahun perusahaan tersebut berdiri
berdasarkan tahun yang ada di akte pendirian perusahaan sampai perusahaan
tersebutgo publicsesuai dengan tahun yang tercatat di bursa efek (Suharli,
2006) dalam (Febrikasari, 2008).
Tabel 3.3
Matriks Operasional Variabel
Variabel Indikator Skala
Pengukuran
Kepemilikan
Manajerial (X1),
(Jusriani dan
Raharjo, 2013)
Kepemilikan Manajerial =
x
100%
Rasio
Pembagian
Dividen (X2),
(Brigham dan
Houston, 2001)
DPR =
-
DPR: Rasio pembayaran dividen (Dividend
Payout ratio)
-DPS: Dividen per lembar saham (Dividend
Per Share)
-EPS: Laba per lembar saham (Earning Per
Rasio
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
40/59
40
Share)
Umur Perusahaan
(X3), (Gania
Kusnia, 2013)
Tahun berdirinya perusahaan Rasio
Nilai
Perusahaan (Y),
Brigham dan
Houston, 2001)
PBV =
-
PBV: rasioPrice Book Value
-Harga saham
-Nilai buku per saham (BV): ekuitas /
jumlah saham yang beredar
Rasio
Sumber: Data diolah 2014
3.7 Metode Analisis
Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu ilmiah berarti kegiatan penelitian itu
didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis
(Sugiyono: 1999). Mula-mula dilakukan pengumpulan data kemudian data
yang ada diolah dan dianalisis sehingga menghasilkan informasi yang akurat
dan berguna sebagai suatu penelitian.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Metode deskriptif ini akan menggambarkan bagaimana
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Adapun pengertian
metode deskriptif yang telah diungkapkan Sugiyono (2006), metode
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
41/59
41
deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisa data dengan
cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
umum atau generalisasi.
3.7.1 Analisis Deskriptif
Penelitian dengan menggunakan metode analisis deskriptif digunakan
untuk menggarmbarkan karakteriktik dan perkembangan secara kuantitatif
baik variabel independen maupun variabel dependen. Pengukurannya
menggunakan dasar angka tahun yaitu selama 2 periode sejak tahun 2011-
2012. Angka dalam angka tahun tersebut menggambarkan keadaan
keuangan atau aktivitas dalam perusahaan. Analisis deskriptif ini akan
digunakan sebagai acuan dasar analisi linear berganda.
3.7.2 Analisis Regresi Linear Berganda
Pada umumnya, peneliti menentukan pengukuran analisis berdasarkan
jumlah variabel yang diteliti. Analisis regresi adalah pengukuran suatu
indikator berdasarkan ketergantungan antara variabel dependen dan variabel
independen. Penelitian ini menggunakan analisis regresi liniear berganda.
Analisis ini digunakan karena variabel independen dalam penelitian ini ada
tiga, yaitu: Kepemilikan manajerial (X1), Pembagian dividen (X2), Umur
Perusahaan (X3). Sedangkan variabel dependen penelitian ini adalah nilai
perusahaan (Y). Persamaan regresi linear berganda adalah sebagai berikut:
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
42/59
42
Y = a + + + + ..... + + e
Dimana:
Y = Variabel dependen
- = Variabel independen
A = Konstanta
- = Koefisien regresi
e = Error atau sisa residual
Adapun persamaan matematis regresi linear berganda apabila
diterapkan dalam penelitian, modelnya sebagai berikut:
Y = a + + + + ..... + + e
3.8 Uji Asumsi Klasik
Penelitian ini menggunakan pengujian hipotesis dengan uji t dan uji F.
Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, secara teoritis akan menghasilkan
nilai parameter melalui uji asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik terdiri
dari uji normalitas, uji multikolnearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji
autokorelasi.
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
43/59
43
3.8.1 Uji Normalitas
Gozhali (2006) memaparkan bahwa uji normalitas dimaksudkan untuk
mengetahui normalitas data dari suatu variabel. Model regresi yang baik
adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Deteksi normalitas
dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov
dengan melihat tingkat signifikansi 5%. Dasar pengambilan keputusan
dengan melihat kriteria profitabiitas > 0,05, maka model regresi
mempunyai distribusi yang normal sehingga memenuhi asumsi normalitas,
namun sebaliknya jika data memiliki nilai profitabiitas < 0,05 maka data
yang diperoleh mempunyai distribusi yang tidak normal.
3.8.2 Uji Multikolnearitas
Pengujian multikolnearitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah
model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (independen)
Godzali (2006:91). Dengan adanya multikolnearitas ini berakibat regresinya
tidak tertentu atau kesalahan standarnya tak terhingga. Multikolnearitas ini
dapat dilihat dengan VIF (Variance Inflation Factor), bila nilai FIV kurang
dar 10 dan nilai tolerance diatas 0,10, maka tidak terdapat gejala
multikolnearitas (Ghozali, 2006:92).
3.8.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari residual atau satu observasi ke observasi lain. Uji
ini dilakukan dengan meregresikan nilai absolut residual dengan varial
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
44/59
44
independennya. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot.
3.8.4 Uji Autokerelasi
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah sebuah model regresi linear
adalah korelasi antar kesalahan pengganggu pada t dengan kesalahan pada
periode t-1 (sebelumnya). Refresi yang terdeteksi autokorelasi dapat
berakibat pada biasnya interval kepercayaan dan kitidaktepatan penerapan
uji F dan uji t.
3.9 Pengujian Hipotesis
3.9.1 Uji F
Uji F digunakan untuk mengukur apakah ketiga variabel yang diteliti
berpengaruh simultan yang signifikan terhadap variabel dependen atau
tidak. Uji ini digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh secara bersama-
sama antara variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun
formulasi uji F menurut Rangkuti (2000) dalam Muntari (2009), sebagai
berikut:
Uji F =
Dimana:
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
45/59
45
F = Dari tabel distribusi F
= Koefisien daterminasi ganda
k = Jumlah variabel independen
n = Banyaknya sampel
Untuk mengetahui variabel independen berpengaruh signifikan atau
tidak terhadap variabel dependen, maka ditentukan perbandingan antara
dengan pada tingkat kepercayaan adalah 95% ( 0,05) dengan
pedoman berikut:
i.
Jika > pada tingkat kepercayaan 95% atau = ,05 maka
terbukti secara simultan bahwa kepemilikan manajerial (X1), pembagian
dividen (X2), dan umur perusahaan (X3) berpengaruh signifikan terhadap
nilai perusahaan (Y) yang terdaftar di Daftar Efek Syarah (DES).
ii.
Jika < pada tingkat kepercayaan 95% atau = ,05 maka
terbukti secara simultan bahwa kepemilikan manajerial (X1), pembagian
dividen (X2), dan umur perusahaan (X3) tidak berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan (Y) yang terdaftar di Daftar Efek Syarah
(DES).
Nilai diperoleh dari hasil perhitungan statistik yaitu SPSS
dalam tabel ANOVA. Sedangkan deperoleh dengan mengacu pada
tabel F (sesuaia dengan tingkat kepercayaan yang ditentukan) dengan cara
df1, df2. Nilai df1 = jumlah dari variabel bebas, df2 = N-K-1. Dimana N =
jumlah populasi dan K = jumlah variabel bebas.
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
46/59
46
Dari tabel ANOVA (hasil uji SPSS) juga diperoleh koefisien
determinasi () berada diantara 1 < 0 mendekati 1, maka model
regresi linear berganda dinilai sangat kuat.
3.9.2 Uji t
Uji t atau uji parsial digunakan untuk melihat seberapa jauh pengaruh
variabel independen dan varaibel dependen berpengaruh. Untuk
menentukan tingkat signifikan yaitu sebesar 0,05 ( = 0,05), adapun
formulasi uji t (Daniel, 2002 dalam Muntari, 2009) adalah sebagai berikut:
Uji t =
Dimana:
t = Dari daftar tabel distribusi t
b = Parameter estimasi dari Xi
Sb = Standar error dari Xi
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
47/59
47
DAFTAR PUSTAKA
Brigham, F, Eugene dan Houston Joel, 2001, Manajemen Keuangan. Jakarta:
Erlangga
Eisenhardt, Kathleen M. 1989.Agency Theory: An Assesment and Review.
Academy of Management Review, 1989, Vol.14, No.1, p.5774.
Stanford University
Fenandar, Gany Ibrahim dan Raharja, Surya, 2012, Pengaruh Keputusan
Investasi, Keputusan Pendanaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap
Nilai Perusahaan.Diponegoro Journal Of Accounting, Volume 1Nomor 2 Tahun 2012. http://ejournal-
s1.undip.ac..id/index.php/acounting diakses 20 November 2013.
Gitosudarmo dan Basri, 2000, Manajemen Keuangan, Edisi Empat, Penerbit
BPFE: Yogyakarta.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Halim, Abdul dan Sarwoko, 1995,Manajemen Keuangan, Buku 2, Penerbit: AMP
YKPN, Yogyajarta.
Hennie Van Greuning Dan Zamir Iqbal, 2012, Risk Analysis For Islamic Bank,
Penerbit Salemba.
Imanta Dea Dan Satwiko Rutji, 2011, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kepemilikan Manajerial, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Volume 13
Nomor 1 April 2013.
Jusriani, Ika Fanindya dan Rahardjo, Shiddiq Nur, 2013, Analisis Pengaruh
Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang, dan kepemilikan
Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2009-2011), Diponegoro Journal Of Accounting, Volume 2
Nomor 2 Tahun 2013. http://ejournal-
s1.undip.ac..id/index.php/acounting diakses 20 November 2013
http://ejournal-s1.undip.ac..id/index.php/acounting%20diakses%2020%20November%202013http://ejournal-s1.undip.ac..id/index.php/acounting%20diakses%2020%20November%202013http://ejournal-s1.undip.ac..id/index.php/acounting%20diakses%2020%20November%202013http://ejournal-s1.undip.ac..id/index.php/acounting%20diakses%2020%20November%202013http://ejournal-s1.undip.ac..id/index.php/acounting%20diakses%2020%20November%202013http://ejournal-s1.undip.ac..id/index.php/acounting%20diakses%2020%20November%202013http://ejournal-s1.undip.ac..id/index.php/acounting%20diakses%2020%20November%202013http://ejournal-s1.undip.ac..id/index.php/acounting%20diakses%2020%20November%202013 -
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
48/59
48
Kuncoro, Mudrajat, 2009, Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi, Penerbit
Erlangga, Jakarta
Prasetyo, Teguh. 2013.Dividen, Hutang, Dan Kepemilikan Institusional Di Pasar
Modal Indonesia: Pengujian Teori Keagenan, Jurnal Dinamika
Manajemen. Volume 4 Nomor 1 PP: 10-22, Fakultas Ekonomi
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jdm diakses 12 Desember
2013.
Putri, Imanda Firmantyas Dan Natsir, Moh. 2006,Analisis Persamaan Simultan
Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Risiko, Kebijakan
Hutang, Dan Kebijakan Dividen Dalam Perspektif Teori Keagenan,SNA 9 Agustus 2006, Padang.
Rahman, Masnawati, 2009. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham Dan
Kebijakan DividenTerhadap Nilai PerusahaanPada Industri
Perbankan Yang Go Publik Di Bursa Efek Indonesia, Tesis,
Universitas Tadulako Palu.
Sabardi, Agus, 1994, Manajemen Keuangan, jilid 2, Penerbit: AMP YKPN,
Yogyajarta.
Sugiyono, 1999,Metode Penelitian Bisnis, Penerbt: CV. Alfabeta. Bandung
_________, 2003.Metode Penelitian Bisnis.Bandung. Pusat Bahasa Depdiknas.
_________, 2006.Metode Penelitian Bisnis. Penerbit: CV. Alfabeta. Bandung
Sudarman Dan Subchan, 2010.Pengaruh Struktur Modal Kebijakan Dividen Dan
Kinerja Terhadap Nilai Perusahaan. http://ejurnal.stiedharmaputra-
smg.ac.id/index.php/jema/article/view/37 diakses 12 Desember 2013
Tri Risti Jayanti Muntari, 2009,Pengaruh Struktur Modal Dan Kebijakan Dividen
Terhadap Nilai Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI, Skripsi. Fakultas
Ekonomi, Universitas Tadulako, Palu.
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jdmhttp://ejurnal.stiedharmaputra-smg.ac.id/index.php/jema/article/view/37http://ejurnal.stiedharmaputra-smg.ac.id/index.php/jema/article/view/37http://ejurnal.stiedharmaputra-smg.ac.id/index.php/jema/article/view/37http://ejurnal.stiedharmaputra-smg.ac.id/index.php/jema/article/view/37http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jdm -
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
49/59
49
Wahyudi, Untung dan Pawestri, Hartini Prasetyaning, 2006, Implikasi Struktur
Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan: Dengan Keputusan
Keuangan Sebagai Variabel Intervening, SNA 9 Agustus 2006,
Padang.
Wijaya, Lihan Rini Puspo dan Wibawa, Bandi Anas 2010, Pengaruh Keputusan
Investasi, Keputusan Pendanaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap
Nilai Perusahaan, SNA 13 2010, Purwokerto.
Website:
www.idx.co.id
www.bapepam.go.id
http://www.idx.co.id/http://www.bapepam.go.id/http://www.bapepam.go.id/http://www.bapepam.go.id/http://www.idx.co.id/ -
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
50/59
50
LAMPIRAN 1DAFTAR POPULASI PENELITIAN
No. Kode Nama Emiten
1. AALI Astra Agro Lestari Tbk.
2. ACES Ace Hardware Indonesia Tbk.
3. ACST Acset Indonusa Tbk.
4. ADES Akasha Wira International Tbk.
5. ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk.
6. ADMG Polychem Indonesia Tbk.
7. ADRO Adaro Energy Tbk.
8. AIMS Akbar Indo Makmur Stimec Tbk.9. AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.
10. AKPI Argha Karya Prima Industry Tbk.
11. AKRA AKR Corporindo Tbk.
12. ALDO Alkindo Naratama Tbk
13. ALKA Alakasa Industrindo Tbk.
14. ALTO Tri Banyan Tirta Tbk.
15. AMFG Asahimas Flat Glass Tbk.
16. ANJT Austindo Nusantara Jaya Tbk.
17. ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk.
18. APII Arita Prima Indonesia Tbk.
19. APLI Asiaplast Industries Tbk.
20. APLN Agung Podomoro Land Tbk.
21. ARGO Argo Pantes Tbk.
22. ARII Atlas Resources Tbk
23. ARNA Arwana Citramulia Tbk.
24. ARTA Arthavest Tbk.
25. ARTI Ratu Prabu Energi Tbk.
26. ASGR Astra Graphia Tbk.
27. ASIA Asia Natural Resources Tbk.
28. ASII Astra International Tbk.
29. ASRI Alam Sutera Realty Tbk.
30. ATPK ATPK Resources Tbk.
31. AUTO Astra Otoparts Tbk.
32. BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk.
33. BATA Sepatu Bata Tbk.
34. BAYU Bayu Buana Tbk.
35. BCIP Bumi Citra Permai Tbk.
36. BEST Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk.
37. BHIT MNC Investama Tbk.
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
51/59
51
38. BIPP Bhuwanatala Indah Permai Tbk.
39. BISI Bisi International Tbk.
40. BKDP Bukit Darmo Property Tbk.41. BKSL Sentul City Tbk.
42. BMSR Bintang Mitra Semestaraya Tbk.
43. BMTR Global Mediacom Tbk.
44. BRAM Indo Kordsa Tbk.
45. BRNA Berlina Tbk.
46. BRPT Barito Pacific Tbk.
47. BSDE Bumi Serpong Damai Tbk.
48. BSSR Baramulti Suksessarana Tbk.
49. BTON Betonjaya Manunggal Tbk.
50. BULL Buana Listya Tama Tbk.
51. BYAN Bayan Resources Tbk.
52. CASS Cardig Aero Services Tbk.
53. CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.
54. CENT Centrin Online Tbk.
55. CITA Cita Mineral Investindo Tbk.
56. CKRA Cakra Mineral Tbk.
57. CLPI Colorpak Indonesia Tbk.
58. CMNP Citra Marga Nusaphala Persada Tbk.
59. CMPP Centris Multipersada Pratama Tbk.60. CNKO Exploitasi Energi Indonesia Tbk.
61. COWL Cowell Development Tbk.
62. CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
63. CSAP Catur Sentosa Adiprana Tbk.
64. CTBN Citra Tubindo Tbk.
65. CTRA Ciputra Development Tbk.
66. CTRP Ciputra Property Tbk.
67. CTRS Ciputra Surya Tbk.
68. CTTH Citatah Tbk.
69. DART Duta Anggada Realty Tbk.
70. DAVO Davomas Abadi Tbk.
71. DEWA Darma Henwa Tbk.
72. DGIK Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk.
73. DILD Intiland Development Tbk.
74. DKFT Central Omega Resources Tbk.
75. DNET Indoritel Makmur Internasional
76. DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk.
77. DSFI Dharma Samudera Fishing Industries Tbk.
78. DSSA Dian Swastatika Sentosa Tbk.
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
52/59
52
79. DUTI Duta Pertiwi Tbk.
80. DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk.
81. DYAN Dyandra Media International Tbk.82. ECII Electronic City Indonesia Tbk.
83. EKAD Ekadharma International Tbk.
84. ELSA Elnusa Tbk.
85. ELTY Bakrieland Development Tbk.
86. EMDE Megapolitan Developments Tbk.
87. EMTK Elang Mahkota Teknologi Tbk.
88. EPMT Enseval Putra Megatrading Tbk.
89. ERAA Erajaya Swasembada Tbk.
90. ESSA Surya Esa Perkasa Tbk.
91. ESTI Ever Shine Textile Industry Tbk.
92. EXCL XL Axiata Tbk.
93. FAST Fast Food Indonesia Tbk.
94. FASW Fajar Surya Wisesa Tbk.
95. FISH FKS Multi Agro Tbk.
96. FMII Fortune Mate Indonesia Tbk.
97. FORU Fortune Indonesia Tbk.
98. FPNI Lotte Chemical Titan Tbk.
99. GAMA Gading Development Tbk.
100. GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk.101. GDYR Goodyear Indonesia Tbk.
102. GEMA Gema Grahasarana Tbk.
103. GEMS Golden Energy Mines Tbk.
104. GIAA Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
105. GJTL Gajah Tunggal Tbk.
106. GLOB Global Teleshop Tbk.
107. GMCW Grahamas Citrawisata Tbk.
108. GMTD Gowa Makassar Tourism Development Tbk.
109. GOLD Golden Retailindo Tbk.
110. GPRA Perdana Gapuraprima Tbk.
111. GREN Evergreen Invesco Tbk.
112. GTBO Garda Tujuh Buana Tbk.
113. GZCO Gozco Plantations Tbk.
114. HDTX Panasia Indo Resources Tbk.
115. HERO Hero Supermarket Tbk.
116. HEXA Hexindo Adiperkasa Tbk.
117. HITS Humpuss Intermoda Transportasi Tbk.
118. HOME Hotel Mandarine Regency Tbk.
119. HRUM Harum Energy Tbk.
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
53/59
53
120. IATA Indonesia Air Transport Tbk.
121. IBST Inti Bangun Sejahtera Tbk.
122. ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.123. ICON Island Concepts Indonesia Tbk.
124. IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk.
125. IIKP Inti Agri Resources Tbk.
126. IKAI Intikeramik Alamasri Industri Tbk.
127. INAF Indofarma (Persero) Tbk.
128. INAI Indal Aluminium Industry Tbk.
129. INCI Intanwijaya Internasional Tbk.
130. INCO Vale Indonesia Tbk.
131. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.
132. INDR Indo-Rama Synthetics Tbk.
133. INDS Indospring Tbk.
134. INPP Indonesian Paradise Property Tbk.
135. INRU Toba Pulp Lestari Tbk.
136. INTA Intraco Penta Tbk.
137. INTD Inter Delta Tbk.
138. INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
139. INVS Inovisi Infracom Tbk.
140. IPOL Indopoly Swakarsa Industry Tbk.
141. ISAT Indosat Tbk.142. ISSP Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk.
143. ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk.
144. JAWA Jaya Agra Wattie Tbk.
145. JECC Jembo Cable Company Tbk.
146. JIHD Jakarta International Hotels & Dev. Tbk.
147. JKON Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk.
148. JKSW Jakarta Kyoei Steel Works Tbk.
149. JPFA JAPFA Comfeed Indonesia Tbk.
150. JPRS Jaya Pari Steel Tbk.
151. JRPT Jaya Real Property Tbk.
152. JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk.
153. JSPT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk.
154. JTPE Jasuindo Tiga Perkasa Tbk.
155. KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk.
156. KARW ICTSI Jasa Prima Tbk.
157. KBLI KMI Wire and Cable Tbk.
158. KBLM Kabelindo Murni Tbk.
159. KBLV First Media Tbk.
160. KBRI Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk.
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
54/59
54
161. KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk.
162. KIAS Keramika Indonesia Assosiasi Tbk.
163. KICI Kedaung Indah Can Tbk.164. KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk.
165. KKGI Resource Alam Indonesia Tbk.
166. KLBF Kalbe Farma Tbk.
167. KOBX Kobexindo Tractors Tbk.
168. KOIN Kokoh Inti Arebama Tbk.
169. KRAH Grand Kartech Tbk.
170. LAMI Lamicitra Nusantara Tbk.
171. LAPD Leyand International Tbk.
172. LCGP Laguna Cipta Griya Tbk.
173. LION Lion Metal Works Tbk.
174. LMPI Langgeng Makmur Industri Tbk.
175. LMSH Lionmesh Prima Tbk.
176. LPCK Lippo Cikarang Tbk.
177. LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk.
178. LPKR Lippo Karawaci Tbk.
179. LPLI Star Pacific Tbk.
180. LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk.
181. LTLS Lautan Luas Tbk.
182. MAGP Multi Agro Gemilang Plantation Tbk183. MAIN Malindo Feedmill Tbk.
184. MAPI Mitra Adiperkasa Tbk.
185. MASA Multistrada Arah Sarana Tbk.
186. MBSS Mitrabahtera Segara Sejati Tbk.
187. MBTO Martina Berto Tbk.
188. MDLN Modernland Realty Tbk.
189. MDRN Modern Internasional Tbk.
190. MERK Merck Tbk.
191. META Nusantara Infrastructure Tbk.
192. MFMI Multifiling Mitra Indonesia Tbk.
193. MICE Multi Indocitra Tbk.
194. MIDI Midi Utama Indonesia Tbk.
195. MIRA Mitra International Resources Tbk.
196. MITI Mitra Investindo Tbk.
197. MKPI Metropolitan Kentjana Tbk.
198. MLPL Multipolar Tbk.
199. MLPT Multipolar Technology Tbk.
200. MNCN Media Nusantara Citra Tbk.
201. MPPA Matahari Putra Prima Tbk.
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
55/59
55
202. MRAT Mustika Ratu Tbk.
203. MSKY MNC Sky Vision Tbk.
204. MTDL Metrodata Electronics Tbk.205. MTLA Metropolitan Land Tbk.
206. MTSM Metro Realty Tbk.
207. MYOH Samindo Resources Tbk.
208. MYOR Mayora Indah Tbk.
209. NELY Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk.
210. NIKL Pelat Timah Nusantara Tbk.
211. NIRO Nirvana Development Tbk.
212. NRCA Nusa Raya Cipta Tbk.
213. PBRX Pan Brothers Tbk.
214. PDES Destinasi Tirta Nusantara Tbk.
215. PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
216. PGLI Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk.
217. PJAA Pembangunan Jaya Ancol Tbk.
218. PKPK Perdana Karya Perkasa Tbk.
219. PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk.
220. PRAS Prima Alloy Steel Universal Tbk.
221. PSAB J Resources Asia Pasifik Tbk.
222. PSDN Prasidha Aneka Niaga Tbk.
223. PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk.224. PTIS Indo Straits Tbk.
225. PTPP PP (Persero) Tbk.
226. PTSN Sat Nusapersada Tbk.
227. PTSP Pioneerindo Gourmet International Tbk.
228. PWON Pakuwon Jati Tbk.
229. PYFA Pyridam Farma Tbk.
230. RAJA Rukun Raharja Tbk.
231. RALS Ramayana Lestari Sentosa Tbk.
232. RANC Supra Boga Lestari Tbk.
233. RBMS Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk.
234. RDTX Roda Vivatex Tbk.
235. RICY Ricky Putra Globalindo Tbk.
236. RIGS Rig Tenders Indonesia Tbk.
237. RIMO Rimo Catur Lestari Tbk.
238. RODA Pikko Land Development Tbk.
239. SAME Sarana Meditama Metropolitan Tbk
240. SCBD Danayasa Arthatama Tbk.
241. SCCO Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk.
242. SCMA Surya Citra Media Tbk.
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
56/59
56
243. SDMU Sidomulyo Selaras Tbk.
244. SDPC Millennium Pharmacon International Tbk.
245. SGRO Sampoerna Agro Tbk.246. SHID Hotel Sahid Jaya International Tbk.
247. SIAP Sekawan Intipratama Tbk.
248. SIDO Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.
249. SILO Siloam International Hospitals Tbk.
250. SIMA Siwani Makmur Tbk.
251. SIMP Salim Ivomas Pratama Tbk.
252. SIPD Sierad Produce Tbk.
253. SKBM Sekar Bumi Tbk.
254. SKLT Sekar Laut Tbk.
255. SKYB Skybee Tbk.
256. SMAR SMART Tbk.
257. SMBR Semen Baturaja (Persero) Tbk.
258. SMCB Holcim Indonesia Tbk.
259. SMDM Suryamas Dutamakmur Tbk.
260. SMDR Samudera Indonesia Tbk.
261. SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk.
262. SMRA Summarecon Agung Tbk.
263. SMRU SMR Utama Tbk.
264. SMSM Selamat Sempurna Tbk.265. SOBI Sorini Agro Asia Corporindo Tbk.
266. SONA Sona Topas Tourism Industry Tbk.
267. SQBB Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk.
268. SRAJ Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk.
269. SRSN Indo Acidatama Tbk.
270. SRTG Saratoga Investama Sedaya Tbk.
271. SSIA Surya Semesta Internusa Tbk.
272. SSTM Sunson Textile Manufacturer Tbk.
273. STAR Star Petrochem Tbk.
274. STTP Siantar Top Tbk.
275. SUGI Sugih Energy Tbk.
276. TAXI Express Transindo Utama Tbk.
277. TBLA Tunas Baru Lampung Tbk.
278. TCID Mandom Indonesia Tbk.
279. TELE Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
280. TFCO Tifico Fiber Indonesia Tbk.
281. TGKA Tigaraksa Satria Tbk.
282. TINS Timah (Persero) Tbk.
283. TIRA Tira Austenite Tbk.
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
57/59
57
284. TIRT Tirta Mahakam Resources Tbk.
285. TKGA Permata Prima Sakti Tbk.
286. TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.287. TMPI AGIS Tbk.
288. TMPO Tempo Inti Media Tbk.
289. TOBA Toba Bara Sejahtra Tbk.
290. TOTL Total Bangun Persada Tbk.
291. TOTO Surya Toto Indonesia Tbk.
292. TPIA Chandra Asri Petrochemical Tbk.
293. TRIL Triwira Insanlestari Tbk.
294. TRIS Trisula International Tbk.
295. TRST Trias Sentosa Tbk.
296. TSPC Tempo Scan Pacific Tbk.
297. TURI Tunas Ridean Tbk.
298. ULTJ Ultrajaya Milk Industry & Trading Co. Tbk.
299. UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk.
300. UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk.
301. UNTR United Tractors Tbk.
302. UNTX Unitex Tbk.
303. UNVR Unilever Indonesia Tbk.
304. VIVA Visi Media Asia Tbk.
305. VOKS Voksel Electric Tbk.306. WAPO Wahana Pronatural Tbk.
307. WICO Wicaksana Overseas International Tbk.
308. WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk.
309. WINS Wintermar Offshore Marine Tbk.
310. WSKT Waskita Karya (Persero) Tbk.
311. YPAS Yanaprima Hastapersada Tbk.
312. ZBRA Zebra Nusantara Tbk.
Sumber: www.idx.co.id
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
58/59
58
LAMPIRAN 2DAFTAR SAMPEL PENELITIAN
No Kode Nama Perusahaan
1 ACES Ace Hardware Indonesia Tbk.
2 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk.
3 AKRA AKR Corporindo Tbk.
4 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk.
5 ASII Astra International Tbk.
6 AUTO Astra Otoparts Tbk.
7 BATA Sepatu Bata Tbk.
8 BHIT MNC Investama Tbk.
9 BRAM Indo Kordsa Tbk.
10 BRNA Berlina Tbk.
11 BYAN Bayan Resources Tbk.
12 CLPI Colorpak Indonesia Tbk.
13 CMNP Citra Marga Nusaphala Persada Tbk.
14 CTRA Ciputra Development Tbk.
15 GZCO Gozco Plantations Tbk.
16 HRUM Harum Energy Tbk.17 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.
18 INTA Intraco Penta Tbk.
19 ISAT Indosat Tbk.
20 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk.
21 JKON Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk.
22 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk.
23 KBLM Kabelindo Murni Tbk.
24 KKGI Resource Alam Indonesia Tbk.
25 LION Lion Metal Works Tbk.26 LMSH Lionmesh Prima Tbk.
27 LTLS Lautan Luas Tbk.
28 MBTO Martina Berto Tbk.
29 MERK Merck Tbk.
30 MICE Multi Indocitra Tbk.
31 MKPI Metropolitan Kentjana Tbk.
32 MLPL Multipolar Tbk.
33 MNCN Media Nusantara Citra Tbk.
34 MTDL Metrodata Electronics Tbk.
-
7/21/2019 Proposal Mardiyah Ridwan
59/59
35 MTLA Metropolitan Land Tbk.
36 SCMA Sidomulyo Selaras Tbk.
37 SKLT Sekar Laut Tbk.
38 SMDR Samudera Indonesia Tbk.
39 SMSM Selamat Sempurna Tbk.
40 SSIA Surya Semesta Internusa Tbk.
41 TBLA Tunas Baru Lampung Tbk.
42 TCID Mandom Indonesia Tbk.
43 TGKA Tigaraksa Satria Tbk.
44 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
45 TOTL Total Bangun Persada Tbk.
46 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk.
47 UNTR United Tractors Tbk.
48 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Sumber: Data diolah sendiri, 2014