proposal 20 pasar hijau kali code yogyakarta
TRANSCRIPT
i
PROPOSAL Sayembara Nasional Prakarsa Masyarakat Dalam Penataan Ruang
Untuk Kota Lestari
FORUM MASYARAKAT CODE UTARA (FMCU) YOGYAKARTA bekerjasama dengan
MAHASISWA JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK UGM
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT INTEGRATIF: PASAR HIJAU, PENGOLAHAN SAMPAH, DAN PENATAAN
LINGKUNGAN
I. LATAR BELAKANG
Kehidupan berbangsa dan bernegara tak pernah lepas dari upaya untuk
mensejahterakan masyarakat yang menjadi unsur utama dalam suatu Negara.
Pembangunan adalah salah satu mekanisme yang harus diterapkan untuk mewujudkan
kesejahteraan yang diharapkan. Menurut Prayitno (1986), yang dimaksud dengan
pembangunan adalah kemajuan yang diharapkan secara sosial ekonomi. Sehingga,
pembangunan selalu identik dengan perubahan sosial dan pertumbuhan ekonomi. Pada
dasarnya pembangunan memiliki penekanan fungsi akan terciptanya suatu perubahan.
Sehingga pembangunan dapat dipahami sebagai jenis perubahan sosial dimana ide-ide
baru diperkenalkan kepada suatu sistem sosial untuk menghasilkan pendapatan perkapita
dan tingkat kehidupan yang lebih tinggi melalui metode produksi yang lebih baik. ( Roger &
S. Schoemaker, 1971).
Akan tetapi pembangunan tidak hanya berbicara mengenai sosial dan ekonomi.
Pembangunan dapat pula diartikan sebagai proses berbagai-bagai dimensi yang
melibatkan perubahan terhadap struktur masyarakat, sikap, dan institusi yang juga
melibatkan pertumbuhan ekonomi, pengurangan kadar ketidakadilan dan penghapusan
kemiskinan.(Todaro,2000).
Jim (1996) menyatakan bahwa pembangunan masyarakat bertujuan untuk
menempatkan kembali masyarakat sebagai manusia yang memiliki kebutuhan hidup
(kebutuhan dasar) secara manusiawi dan tersrtuktur dalam mengakses peningkatan
kesejahteraan, ekonomi, globalisasi, birokrasi dan sebagainya. Dengan demikian kita tahu
bahwa sebenarnya pembangunan bukan sekedar angka ekonomi melainkan bagaimana
caranya agar masyarakat mampu mengakses hasil positif dari pertumbuhan ekonomi
tersebut.
Jim (1996) mengidentifikasi bahwa terdapat 6 dimensi dalam pembangunan
masyarakat. Keenam dimensi pembangunan masyarakat ini antara lain :
1. Pembangunan Sosial
2. Pembangunan Ekonomi
3. Pembangunan Politik
4. Pembangunan Budaya
5. Pembangunan Lingkungan
6. Pembangunan Pribadi/Rohani.
Berdasarkan enam dimensi tersebut dapat dipahami bahwa dalam pembangunan
harus saling mengintegrasikan antar dimensi yang ada. Sehingga, pembangunan yang
tercipta tidak hanya mengejar angka pertumbuhan ekonomi namun lebih mengedepankan
masyarakat sebagai objek sekaligus pelaku pembangunan.
Jim (1996) juga memaparkan mengenai Principles of Community Development
yang mencakup mengenai dasar-dasar pembangunan masyarakat agar berjalan dengan
baik. Pembangunan masyarakat akan terhindar dari upaya mengejar angka pertumbuhan
ekonomi ketika pembangunan tersebut memiliki integrasi yakni pembangunan masyarakat
yang mengkonsentrasikan dan menghubungkan unsur-unsur pembangunan dengan
memacu titik berat satu unsur terhadap unsur lainnya. Kemudian pembangunan harus
mengentaskan kelemahan struktural. Dengan adanya pengentasan kelemehana struktural
tersebut maka pembangunan akan terhindar dari sifat-sifat penindasan terhadap
masyarakat serta berusaha mengcounter tekanan-tekanan yang ada melalui upaya-upaya
seperti memberikan kesempatan yang sama, meningkatkan kesedaran masyarakat dan
pendidikan.
Pembangunan juga harus menghargai hak asasi manusia, berkesinambungan
serta memberikan kesempatan, pengetahuan dan keahlian kepada masyarakat untuk
meningkatkan kepastian masa depan mereka dan untuk berpartisipasi dalam
komunitasnya. Pembangunan harus menghargai hak milik masyarakat, tanpa kekerasan,
adanya kerjasama dan partisipatif khususnya yang berhubungan dengan budaya dan adat
istiadat lokal. Ketika ada rasa saling menghargai maka pembangunan yang dilakukan akan
mempermudah proses pencapaian tujuan yang diharapkan.
Pembangunan merupakan poin penting yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah
wilayah. Pembangunan merupakan upaya untuk mencapai keadaan wilayah beserta
segenap aspek pembentuk kehidupan di dalamnya untuk berkembang menjadi lebih baik
pada masa yang akan datang. Salah satu hal mendasar dalam pembangunan adalah
dibutuhkannya sebuah perencanaan. Perencanaan merupakan tahapan awal dari sebuah
upaya pembangunan. Dan sebagai tahap awal pembangunan, perencanaan merupakan
tahapan yang sangat kompleks dan sangat penting, karena dalam perencanaan inilah
ditentukan arah pembangunan yang hendak dilaksanakan.
Mengacu pada hakekat ruang yang terbatas dan jumlahnya relatif tetap dan
berbanding terbalik dengan aktivitas manusia mengakibatkan kebutuhan akan ruang
semakin tinggi. Aktivitas yang terus bertambah akan menimbulkan berbagai macam
permasalahan terutama masalah pemanfaatan ruang dalam konteks kehidupan sosial
masyarakat. Di tengah hiruk pikuknya kehidupan dan perkembangan kota, ternyata masih
ada kehidupan di kawasan tepi sungai yang juga terus berkembang dengan keadaan
lingkungan yang makin memprihatinkan. Seperti halnya di Kota Yogyakarta, kawasan
sungai code merupakan salah satu bagian penting dari kota yang terus berkembang dan
menghadapi tantangan khususnya dalam hal kualitas lingkungan perkotaan.
Keinginan untuk maju dan melepaskan kesan negatif terhadap kehidupan di
bantaran sungai perkotaan menginspirasi masyarakat code untuk melakukan penataan
lingkungan secara lebih baik. Terutama untuk kawasan code utara, kegiatan pengelolaan
Kawasan Code Utara Yogyakarta yang dilakukan oleh Forum Masyarakat Code Utara
(FMCU) telah dimulai sejak tahun 2001. FMCU merupakan forum rembug warga pinggiran
Kali Code yang terdiri dari perwakilan masyarakat Jetisharjo,Cokrokusuman, Gondolayu
dan Terban.
Pengelolaan Code berbasis sungai dan kampung lebih ditujukan sebagai usaha
mewujudkan hunian layak. Karena tekanan jumlah penduduk dengan mayoritas kaum
miskin kota, kawasan Code cenderung menjadi kumuh. Tumpukan sampah terlihat di
sepanjang pinggir sungai, sanitasi yang buruk, akses jalan sempit, udara panas dan
pengap, sungai yang berubah menjadi selokan comberan.
Prioritas penanganan oleh FMCU adalah sampah sungai, akses jalan pertolongan,
penghijauan pinggir sungai kembali dan pengelolaan sumber mata air yang melimpah.
Hingga saat ini sungai relatif bebas dari sampah domestik, jalan dan penerangan pinggir
sungai cukup, rumah-rumah mulai menghadap ke sungai. Dan sistem pengelolaan air
bersih sudah seperti layaknya PDAM skala kampung.
Pada tahap perkembangan selanjutnya perlu dipikirkan pengembangan ekonomi
warga bertumpu pada potensi lokal. Dari berbagai kajian muncul gagasan kawasan Code
Utara layak dikembangkan sebagai pendukung pariwisata Yogyakarta dengan andalan
budaya kampung pinggir sungai. Salah satu daya tarik yang akan dikembangkan adalah
pasar hijau yang meliputi kegiatan pengelolaan sampah, budidaya tanaman dan
pembuatan kerajinan sampah daur ulang serta penyelenggaraan event rutin pasar tiban
minggu pagi. Konsep Pasar Hijau ini menjadi salah satu strategi untuk memberdayakan
masyarakat sekitar serta meningkatkan partisipasi dalam kegiatan penataan lingkungan
kawasan. Konsep Pasar Hijau tidak hanya mengedepankan nilai-nilai ekonomi semata,
namun terintegrasi dengan aktivitas pendukung lainnya seperti budidaya tanaman,
pengelolaan sampah, pembuatan kompos dan event-event yang diharapkan mampu
meningkatkan daya tarik kawasan Code Utara sebagai elemen ruang Kota Yogyakarta.
Berdasarkan pemikiran inilah, maka Tim Mahasiswa Jurusan Teknik Arsitektur dan
Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada berinisiatif untuk bekerjasama
dengan Forum Masyarakat Code Utara merumuskan suatu rencana serta program yang
implementasi yang tidak hanya bersifat menata lingkungan namun juga memberi
penekanan pada partisipasi masyarakat di dalam mengelola lingkungan kawasan yang
kemudian diikutsertakan dalam Sayembara Nasional Prakarsa Masyarakat Dalam
Penataan Ruang Untuk Kota Lestari yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Penataan
Ruang Departemen Pekerjaan Umum. Menjadi suatu harapan besar jika pada akhirnya
proposal proyek kegiatan penataan lingkungan berbasis masyarakat di kawasan code
utara ini dapat direalisasikan.
II. TUJUAN
Tujuan penyelenggaraan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Integratif: Pasar Hijau,
Pengolahan Sampah, dan Penataan Lingkungan di kawasan code utara adalah :
1. Pengelolaan sampah rumah tangga bagi warga bantaran Kali Code agar tidak ada
sampah yang dibuang di sungai.
2. Penghijauan kawasan bantaran Kali Code dengan tanaman-tanaman produktif
dengan memanfaatkan ruang terbuka (jalan setapak) di bantaran Kali Code.
3. Peningkatan pendapatan ekonomi warga bantaran Kali Code
4. Mendukung peningkatan pariwisata Yogyakarta dengan wisata alternatif di Kali
Code.
III. SASARAN DAN TARGET
Sasaran kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Integratif: Pasar Hijau, Pengolahan
Sampah, dan Penataan Lingkungan yang terdiri dari : RT 24 & 25 RW 06 Jetisharjo, RT
31,30 & 32 RW 07 Jetisharjo, Rt 37 RW 08, RT 45 RW 09, RT 01 dn 04 RW 01 Terban
Gambar 1 . Peta Orientasi Wilayah
Sumber : Peta Bakorsurtanal 2007
Gambar 2 . Peta Kawasan Perencanaan
Sumber : Peta Bakorsurtanal 2007
Selanjutnya Target Pencapaian kegiatan ini adalah :
1. Terwujudnya area hijau sepanjang 300 m di kanan kiri Kali Code wilayah
Jetisharjo,Terban,Cokrokusuman di Tahun 2010
2. Terbentuk kelompok tani plasma di Code Utara tahun 2010
3. Pengolahan Sampah Organik Menjadi Produk Pupuk Kompos Untuk Mendukung
Kegiatan Pasar Hijau
4. Terselenggaranya event pasar hijau di Code Utara secara rutin dan berkelanjutan
5. Terjadi transaksi produk / komoditas pasar hijau di tahun 2011
IV. MANFAAT
Manfaat yang diperoleh dari kegiatan ini bagi masyarakat dan lingkungan adalah :
1. Meningkatnya kualitas lingkungan di kawasan code utara terutama dengan
penerapan sistem pengelolaan sampah yang terintegritas.
2. Terciptanya aktivitas ekonomi yang diharapkan mampu menjadi pemicu
masyarakat untuk meningkatkan pendapatannya.
3. Terciptanya sumber daya manusia yang mandiri dan berkualitas melalui
pendidikan dan “transfer of knowledge” kepada masyarakat lokal kawasan.
4. Meningkatnya daya tarik kawasan yang pada akhirnya diharapkan kawasan code
utara mampu menjadi kawasan pendukung pariwisata Kota Yogyakarta di masa
yang akan datang.
V. DESKRIPSI PROGRAM “Pasar Hijau Kali Code” Yogyakarta
V.1 Deskripisi Kegiatan Pasar Hijau Kali Code
Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Integratif: Pasar Hijau, Pengolahan
Sampah, dan Penataan Lingkungan dituangkan dalam program Pasar Hijau Kali
Code (Green Market of Code Yogyakarta). Pasar hijau merupakan sebuah
penciptaan kegiatan ekonomi riil masyarakat dengan cara budidaya tanaman
holtikultura secara mandiri dan alami yang kemudian hasil produk tanaman
holtikultura dipasarkan melalui sebuah event pasar tiban sehingga terjadi kegiatan
transaksi ekonomi. Kegiatan tersebut berbasis masyarakat pinggiran Kali Code
Kota Yogyakarta. Kegiatan budidaya tanaman holtikultura dilakukan secara
alamiah sehingga proses dan produknya bersifat ramah lingkungan. Lahan untuk
melakukan kegiatan budidaya tanaman holtikultura menggunakan bagian dari
jalan setapak di sepanjang bantaran Kali Code wilayah Jetisharjo-Cokrokusuman-
Terban Yogyakarta (300 meter di sisi barat sungai dan 100 meter di sisi timur
sungai). Mekanisme budidaya tanaman holtikultura adalah dengan memasang rak-
rak tanaman beserta sistem penyiraman di sepanjang lahan budidaya. Kemudian
rak-rak tanaman tersebut ditempati tanaman-tanaman holtikultura dalam polibag.
Alasan pemakaian format rak-rak tanaman yang menyatu dengan pagar
pengaman di jalan setapak bantaran Kali Code adalah untuk memaksimalkan
ruang kosong yang tersedia di kawasan lingkungan terbangun sehingga tidak
mempergunakan sisa bantaran sungai yang masih dalam kondisi alami.
Untuk menjaga kesuburan tanah yang ada di dalam polibag maka
diperlukan proses pemupukan. Adapun pupuk yang digunakan adalah pupuk
alamiah yang terbuat dari sampah-sampah organik rumah tangga yang kemudian
diolah oleh masyarakat bantaran Kali Code menjadi produk pupuk kompos.
Masyarakat bantaran Kali Code memproduksi pupuk kompos secara mandiri untuk
digunakan dalam proses pemupukan tanaman holtikultura dan untuk dipasarkan
keluar wilayah bantaran Kali Code.
Produk budidaya tanaman holtikultura dapat berupa pupuk kompos, pupuk
cair organik, komposter, tanaman hias, sayur dan buah-buahan, kerajinan daur
ulang sampah. Untuk pemasaran hasil produk tersebut maka akan
diselenggarakan sebuah event yang bertajuk “Pasar Tiban Minggu Pagi”. Kegiatan
pasar tiban minggu pagi ini mengambil lokasi di lahan budidaya tanaman
holtikultura tersebut dan diselenggarakan pada setiap hari minggu. Mekanisme
dari pelaksanaan kegiatan pasar tiban minggu pagi tersebut adalah dengan
mendatangkan para pembeli ke lokasi budidaya tanaman holtikultura sehingga
para pembeli tersebut dapat memilih dan memetik sendiri produk yang ingin dibeli
secara langsung. Selain dipasarkan dalam kegiatan pasar tiban minggu pagi, hasil
produk budidaya tanaman holtikultura juga akan dipasarkan di pasar-pasar
tradisional maupun pasar modern yang ada di Yogyakarta sehingga mampu
memberikan kontribusi secara ekonomi kepada masyarakat kampung Code Utara.
Gambar 3. Skema Konsep Pemberdayaan Masyarakat Integratif: Pasar Hijau, Pengolahan
Sampah, dan Penataan Lingkungan
Guna menunjang kegiatan pasar hijau tersebut maka diperlukan kegiatan
pengembangan sumber daya manusia dan pengembangan fasilitas penunjang.
Untuk itu ada beberapa agenda yang secara bertahap akan dilakukan antara lain :
1. Penguatan Kapasitas Kelembagaan
FMCU merupakan forum koordinasi, diskusi dan komunikasi masyarakat
kampung code utara. Ada beberapa divisi yang dimiliki oleh FMCU, salah satunya
adalah divisi ekonomi. Khusus untuk divisi ekonomi FMCU dilakukan penjajakan
untuk menjadi sebuah Koperasi Code Utara yang bertujuan merintis bidang usaha
tanaman holtikultura. Fungsi dari koperasi tersebut nantinya adalah untuk
mengelola penyaluran modal (uang, bibit, maupun peralatan budidaya) kepada
kelompok masyarakat petani serta untuk mengelola kegiatan transaksi ekonomi
Pasar Hijau.
Kelompok masyarakat tani merupakan forum koordinasi, komunikasi dan
diskusi masyarakat kampung Code Utara yang profesinya adalah petani.
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT INTEGRATIF
PASAR HIJAU PENGOLAHAN SAMPAH
PENATAAN LINGKUNGAN
KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
Kelompok masyarakat tani tersebut berfungsi untuk melakukan koordinasi,
komunikasi, dan diskusi antar masyarakat petani berkaitan dengan pelaksanaan
kegiatan mereka.
2. Pelatihan / Workshop budidaya tanaman holtikultura, komposting sampah
rumah tangga, dan Event Organizer.
Pelatihan / workshop tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat kampung Code Utara dalam hal budidaya tanaman holtikultura,
komposting sampah, dan penyelenggaraan kegiatan. Untuk pelatihan mengenai
budidaya tanaman holtikultura dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman dan
kemampuan kelompok masyarakat tani kampung Code Utara tentang proses dan
produk budidaya tanaman holtikultura. Sasaran dari kegiatan pelatihan budidaya
tanaman holtikultura adalah kelompok masyarakat tani kampung Code Utara.
Manfaat dari pelatihan budidaya tanaman holtikultura tersebut adalah terciptanya
sumber daya manusia (kelompok masyarakat tani) yang siap dan mampu untuk
melakukan proses budidaya tanaman holtikultura.
Untuk pelatihan komposting sampah rumah tangga dan kerajinan daur ulang
sampah rumah tangga dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman dan
kemampuan masyarakat rumah tangga kampung Code Utara tentang sampah
buangan rumah tangga, pemilahan sampah rumah tangga, dan pengolahan
sampah rumah tangga organik menjadi pupuk kompos serta daur ulang sampah
non-organik menjadi kerajinan. Sasaran dari kegiatan pelatihan komposting
sampah rumah tangga dan kerajinan daur ulang sampah rumah tangga adalah
masyarakat rumah tangga kampung Code Utara. Manfaat dari pelatihan
komposting sampah rumah tangga dan kerajinan daur ulang sampah rumah
tangga tersebut adalah terciptanya sumber daya manusia (masyarakat rumah
tangga) yang siap dan mampu untuk melakukan proses komposting sampah
rumah tangga menjadi pupuk kompos dan daur ulang sampah menjadi kerajinan.
Untuk pelatihan event organizer dimaksudkan untuk meningkatkan
pemahaman dan kemampuan masyarakat kampung Code Utara tentang prosedur
penyelenggaraan kegiatan seperti bursa tanaman holtikultura, pameran produk
(display), pasar tiban minggu pagi. Sasaran dari kegiatan pelatihan event
organizer adalah masyarakat umum kampung Code Utara. Manfaat dari pelatihan
event organizer tersebut adalah terciptanya sumber daya manusia (masyarakat
umum) yang siap dan mampu untuk menyelenggarakan kegiatan seperti bursa
tanaman holtikultura, pameran produk (display), pasar tiban minggu pagi secara
mandiri.
3. Pengadaan / Pembangunan Sarana Prasarana
Guna mendukung proses kegiatan Pasar Hijau tersebut baik kegiatan
budidaya tanaman holtikultura maupun pemasaran hasil produk tanaman
holtikultura maka diperlukan pengadaan / pembangunan sarana prasarana
pendukung meliputi : jalan setapak dan pagar pengaman, rak tanaman, pot dan
polibag, saung tempat melakukan transaksi ekonomi (pembayaran), sistem
penyiraman tanaman, alat timba air, etalase, papan nama, papan informasi,
gapura bambu pintu masuk, dan jembatan bambu. Untuk rincian rancangannya
akan dibahas pada bagian Design Pembangunan Fasilitas-Fasilitas Pendukung
Kegiatan Pasar Hijau Kali Code.
4. Permodalan
Pemberian modal bagi kelompok masyarakat tani sangat diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan budidaya tanaman holtikultura. Bentuk dari permodalan
tersebut meliputi uang, bibit tanaman, peralatan budidaya , pemeliharaan tanaman
(pemupukan), serta pemasaran hasil produk. Mekanisme permodalan akan
dikelola oleh divisi ekonomi FMCU (Koperasi FMCU) yang penyalurannya melalui
kelompok masyarakat tani.
Gambar 4. Skema Pengelolaan dan Penyaluran Modal Dalam Kegiatan Pasar
Hijau Kali Code Yogyakarta
FMCU
Divisi Ekonomi /
Koperasi FMCU
Kelompok
Masyarakat Tani
MODAL
MODAL DARI
PEMERINTAH DAN
SWASTA
Pelaksanaan
Budidaya
Kegiatan Pemasaran
Hasil Produk
Budidaya
Pendapatan
Masyarakat
Kesejahteraan
Masyarakat
uang, bibit tanaman,
peralatan budidaya ,
pemeliharaan
tanaman
(pemupukan), serta
pemasaran hasil
produk
PENGELOLAAN
PENYALURAN
PELAKSANAAN
Masyarakat (umum)
Pembuatan Pupuk
Kompos
Perputaran
Modal
5. Budidaya Tanaman Holtikultura
Kegiatan ini dilakukan oleh kelompok masyarakat tani pada lahan di bantaran
sungai dengan memanfaatkan rak-rak tanaman yang dibangun pada pagar
pengaman di sepanjang jalan setapak (300 meter di sisi barat dan 100 meter di
sisi timur). Proses penyiraman akan memanfaatkan air sungai dengan
menggunakan sistem penyiraman intregated yaitu dengan membangun sistem
penyiraman dengan pipa sepanjang rak-rak tanaman dengan sumber air dari
sebuah penampungan air. Sistem pengambilan air dari sungai ke penampungan
air akan memanfaatkan alat timba air. Untuk proses pemupukan akan
memanfaatkan pupuk kompos hasil dari komposting sampah rumah tangga oleh
masyarakat sendiri.
6. Komposting Sampah Rumah Tangga dan Daur Ulang Sampah Rumah
Tangga
Kegiatan komposting / pengolahan sampah rumah tangga organik menjadi
pupuk kompos dimaksudkan untuk menunjang kegiatan pemupukan dalam
kegiatan budidaya tanaman holtikultura. Penggunaan pupuk kompos adalah untuk
upaya budidaya tanaman yang bersifat ramah lingkungan. Penggunaan bahan-
bahan alami dalam kegiatan budidaya tanaman holtikultura bertujuan untuk
menjaga kelestarian lingkungan hidup di sepanjang bantaran sungai code. Bahan-
bahan alami yang digunakan tersebut tidak akan mencemari lingkungan.
Selain komposting sampah rumah tangga organik juga ada kegiatan daur
ulang sampah non-organik menjadi kerajinan. Kegiatan daur ulang sampah non-
organik menjadi produk kerjinan adalah salah satu upaya untuk meningkatkan nilai
tambah sampah non-organik yang ketika masih dalam bentuk sampah tidak
memiliki nilai jual sama sekali menjadi produk olahan berupa kerajinan yang
memiliki nilai jual. Contoh dari produk kerajinan dari kegiatan daur ulang antara
lain tas dari bungkus / kemasan minuman dan makanan yang sekarang sering
dijumpai beredar di pasaran.
Pelaksana pengolahan sampah rumah tangga menjadi kompos dan daur
ulang sampah non-organik menjadi kerajinan adalah masyarakat umum kampung
Code Utara. Tujuan pelibatan masyarakat umum kampung Code Utara adalah
untuk menekan volume pembuangan sampah-sampah organik dari rumah tangga
sehingga bisa mengurangi pencemaran terhadap lingkungan. Selain itu juga untuk
memberikan kegiatan kepada masyarakat yang bersifat ekonomis karena hasil
olahan sampah rumah tangga yang berupa pupuk kompos selain digunakan untuk
pemupukan tanaman holtikultura dalam kegiatan budidaya juga bisa untuk dijual /
dipasarkan di luar kegiatan budidaya tersebut seperti dijual keluar dari wilayah
kampung Code Utara sehingga bisa menjadi tambahan bagi pendapatan
masyarakat kampung Code Utara.
Gambar 4. Skema Kegiatan Pemanfaatan Sampah Rumah Tangga Oleh Masyarakat
SAMPAH
RUMAH TANGGA
SAMPAH NON-ORGANIK SAMPAH ORGANIK
TPS
TPA
KERAJINAN
DAUR ULANG
SAMPAH
KOMPOSTING
MENJADI PUPUK
KOMPOS
ALTERNATIF
PILIHAN KEGIATAN KEGIATAN
UTAMA
DIJUAL DALAM
PRODUK
KEMASAN
PEMUPUKAN
BUDIDAYA
TANAMAN
PENDAPATAN
MASYARAKAT
KEGIATAN RUMAH
TANGGA
Nilai Tambah
7. Penyelenggaraan Event Pasar Tiban Minggu Pagi di Kampung Code Utara.
Sebagai bentuk pemasaran hasil produk budidaya tanaman holtikultura
tersebut maka diselenggarakan kegiatan yang dinamakan pasar tiban minggu pagi
di Kawasan Code Utara. Karakter lokasi kawasan Code Utara yang unik karena
berada di pinggiran sungai code mampu menyajikan nuansa alamiah bagi para
pengunjunag. Format dari pasar tiban minggu pagi ini adalah dengan
mendatangkan para pembeli ke lokasi budidaya tanaman holtikultura sehingga
para pembeli tersebut dapat memilih dan memetik sendiri produk yang ingin dibeli
secara langsung. Pelaksanaan pasar tiban minggu pagi tersebut dilaksanakan
seminggu sekali yaitu oada hari minggu dimana merupakan hari libur sehingga
diharapkan mampu mendatangkan para pengunjung.
Selain pasar tiban hari minggu, masyarakat kampung Code Utara juga akan
menyelenggarakan event pameran dan bursa tanaman holtikultura tingkat kota /
propinsi yang pengelola kegiatannya adalah masyarakat sendiri. Kegiatan tersebut
dilakukan untuk mempromosikan dan mengkampanyekan kegiatan Green Market
of Code. Adapun event yang akan diadakan untuk mempromosikan Green Market
of Code antara lain : Lomba Lukis Anak, Bursa Tanaman Holtikultura, Pameran
Kampung Hijau, Pertunjukan Seni Musik/Tari, Lomba Mancing, Latihan Burung
Kicau. Kegiatan tersebut akan memanfaatkan lahan dan jalan setapak di pinggir
Kali Code sebagai ruang pajang / pamer. Alasan pemakaian lahan tersebut adalah
untuk memaksimalkan ruang kosong yang ada di lingkungan terbangun sehingga
tidak menggunakan sisa bantaran sungai yang kondisinya masih alami.
V.2 Design Pembangunan Fasilitas-Fasilitas Pendukung Kegiatan Pasar Hijau Kali
Code
V.3 Kelembagaan Pengelola dan Pelaksana Kegiatan Pasar Hijau Kali Code
Dalam melaksanakan kegiatan pasar hijau kali code diperlukan pengelola dan
pelaksana agar kegiatan bisa berjalan dengan baik. Pengelola punya tanggung
jawab untuk mengelola kegiatan pasar hijau yang meliputi pengelolaan /
penyaluran modal, penyelenggaraan event-event yang berkaitan dengan pasar
hijau, penyediaan alat-alat budidaya dan komposting, dan menyelenggarakan
pelatihan / workshop. Sedangkan untuk pelaksana bertanggung untuk melakukan
kegiatan budidaya tanaman holtikultura, kegiatan komposting sampah rumah
tangga organik menjadi pupuk kompos, dan kegiatan daur ulang sampah non-
organik menjadi produk kerajinan. Adapun format kelembagaan seperti yang ada
dalam skema di bawah ini :
Gambar 5. Skema Format Kelembagaan Pengelola dan Pelaksana Kegiatan Pasar Hijau
Kali Code
Forum Masyarakat
Code Utara (FMCU)
Tim Fasilitator /
Konsultan Teknis
(Mahasiswa Jurusan
Teknik Arsitektur dan
Perencanaan)
Divisi Ekonomi FMCU /
Koperasi FMCU
Masyarakat / Rumah
Tangga
Kelompok Masyarakat
Tani
Kegiatan Pasar Hijau
Koordinasi
PENGELOLA /
MANAJEMEN
PELAKSANA
Event
Organizer
Keterangan :
- Forum Masyarakat Code Utara : sebuah forum koordinasi, diskusi dan
informasi antar warga kampung Code Utara yang fungsi utamanya adalah
untuk melakukan koordinasi, menyampaikan informasi, serta melakukan
diskusi bersama yang berkaitan dengan kegiatan kemasyarakatan di
Kampung Code Utara.
- Divisi Ekonomi / Koperasi FMCU : sebuah divisi / bagian dari FMCU yang
mempunyai fungsi utama untuk melakukan pengelolaan keuangan yang
berkaitan dengan bantuan modal dari pihak luar / donatur bagi kepentingan
bersama / kemasyarakatan.
- Kelompok Masyarakat Tani : sebuah forum koordinasi, diskusi, dan informasi
antar warga kampung Code Utara yang berprofesi sebagai petani. Fungsi
utamanya adalah untuk melakukan koordinasi, menyampaikan informasi, serta
melakukan diskusi bersama yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat
petani.
- Masyarakat / Rumah Tangga : orang-orang yang bertempat tinggal dan
terdaftar sebagai masyarakat kampung Code Utara secara administratif.
- Tim Fasilitator : Mahasiswa Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan
Universitas Gadjah Mada. Fungsi utamanya sebagai pendamping masyarakat
dan menjadi konsultan teknis dalam proses perencanaan dan implementasi.
Rencana Anggaran Biaya Pelaksanaan Program (dalam rupiah)
NO URAIAN SAT VOLUME HARGA JUMLAH KET
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A. Kesekretariatan
1 ATK paket 1 x 1 3.000.000 3.000.000
2 Rapat-rapat Team org 10 x 10 kali 10.000 1.000.000
3 Transpotasi & Komunikasi Team org 10 x 5 bl 300.000 15.000.000
4 Sewa LCD/Laptop kali 10 x 1 200.000 2.000.000
B. Rembug Warga
1 Tahap I : Sosialisasi Pengelolaan Lingkungan Bantaran Code org 30 x 1 kali 20.000 600.000 Tempat : Sekret FMCU
2 Tahap II: Sosialisasi Kelembagaan Pasar Hijau Code org 30 x 1 kali 20.000 600.000 Tempat : Sekret FMCU
a. Konsumsi org 30 x 2 kali 10.000 600.000 Tempat :Pinggir Kali Code
b. Nara sumber org 2 x 1 kali 200.000 400.000
C. Workshop Komposting dan Budidaya Hortikultura
1 Workshop Komposting
a. Konsumsi org 30 x 1 kali 20.000 600.000 Tempat :Rumah Gadang Jetis
b. Komposter ls 100 x 1 kali 50.000 5.000.000
2 Workshop Budidaya Hortikultura
a. Konsumsi org 30 x 1 kali 20.000 600.000 Tempat :Rumah Gadang Jetis
b. Pembicara (Ket.Asosiasi Tan.Hias Yogyakarta) org 2 x 1 kali 200.000 400.000
c. Perlengkapan (polibag, pupuk, bantuan bibit) ls 30 x 1 kali 50.000 1.500.000
5 Pelatihan Event Organizer 0
a. Konsumsi org 10 x 1 kali 20.000 200.000 Tempat :Rumah Gadang Jetis
b. Pembicara (Indro Kimpling) org 2 x 1 kali 200.000 400.000
c. Perlengkapan (kaos) ls 20 x 1 kali 50.000 1.000.000
C. Pemberian Modal Usaha untuk Kelompok Tani tahap I unit 3 x 1 kali 5.000.000 15.000.000
D. Launching dan Event 0
a. Konsumsi org 40 x 1 kali 20.000 800.000 Tempat :Rumah Gadang Jetis
a. Bursa Tanaman Hias Tk Kota ls 3 x 1 kali 5.000.000 15.000.000 bekerjasama dg sponsor
b. Pameran Kampung Hijau tk Prop. DIY ls 1 x 1 kali 7.000.000 7.000.000 bekerjasama dg sponsor
c. Lomba Lukis tk kota ls 2 x 1 kali 2.500.000 5.000.000 bekerjasama dg sponsor
Jumlah 75.700.000
E. Sarana Prasarana Pendukung
1 Pembuatan Gapura Penanda "Kampung Code" unit 1 x 1 20.000.000 20.000.000
2 Akses jalan setapak (penghubung bawah jembatan) m 30 2 325.000 19.500.000
3 Pagar pengaman m 200 1 150.000 30.000.000
4 Pembuatan rak tanaman dr bambu (300 m) bh 1 x 1 15.000.000 15.000.000
5 Pembuatan saung kayu/bambu unit 1 x 1 5.000.000 5.000.000
6 Pengadaan instalasi air penyiram m 400 x 1 50.000 20.000.000
7 Pembuatan Rumah Kompos unit 1 x 1 11.000.000 11.000.000
8 Pembuatan timba air bh 1 x 1 1.000.000 1.000.000
9 Pembuatan papan nama / Himbauan bh 10 x 1 250.000 2.500.000
Jumlah 124.000.000
JUMLAH KESELURUHAN 199.700.000
Rencana Waktu Pelaksanaan Program
No Program Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V Bulan VI Bulan VII Bulan VIII Bulan IX Bulan X Bulan XI Bulan XII
Aktor Pelaksana
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1. Rembug Warga
a. Sosialisasi Program Tahap I FMCU dan team
b. Sosialisasi Program Tahap II FMCU dan team
2. Pembangunan Fisik
a. Akses Jalan penghubung bawah jembatan (12X2M) Masyarakat
b. Pagar Pengaman 100 M Masyarakat
c. Rak tanaman 300 M (barat) dan 100 M (timur) Masyarakat
d. Rumah Kompos Masyarakat
e. Jembatan Bambu Masyarakat
f. Pompa dan Instalasi Penyiraman Masyarakat
g. Saung dan Gapura Masyarakat
h. Peta Informasi Kawasan (Master Plan) Masyarakat
i. Papan Informasi Masyarakat
3. Workshop
a. Kompos FMCU
b. Budidaya Pertanian FMCU
4. Pemodalan FMCU
5. Pembuatan Kompos Kelompok Tani
6. Budidaya Pertanian Kelompok Tani
7. Pelatihan EO FMCU
8. Launching dan Event FMCU dan Kelompok Tani