proposal 2 rekayasa lalin
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Proposal 2 Rekayasa Lalin
1/34
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Umum
Padatnya penduduk di kota-kota besar merupakan faktor yang menyebabkan
permasalahan lalu lintas Berdasarkan kepadatan penduduknya Denpasar merupakan urutan
!" di Indonesia Denpasar #uga merupakan kota terpadat kendaraan di Bali Hal ini
menun#ukkan bah$a kota Denpasar memiliki kesibukan penduduk yang tinggi %leh karena
itu& kelan'aran dan kemudahan arus lalu lintas adalah salah satu faktor yang mendukung hal
tersebut
Persimpangan merupakan #alinan #alan yang memiliki posisi penting dan kritis dalam
mengatur arus lalu lintas (idak praktis dan tidak optimalnyanya kiner#a simpang akan
menimbulkan permasalahan %leh karena itu& pengaturan kiner#a simpang dan pemakaiansinyal yang optimal sangat diperlukan untuk mengatur arus lalu lintas agar tidak ter#adi
permasalahan pada persimpangan-persimpangan di kota Denpasar
)! Latar Belakang
Dengan meningkatnya mobilitas penduduk& #alan merupakan penun#ang bagi penduduk
dalam melakukan aktifitas dan sarana untuk meningkatkan perekonomian yang paling
penting *aka dari itu& perlu di buat persimpangan bersinyal di++++++++ untuk
memberikan laynan dan kemudahan bagi pengguna #alan agar ter'ipta lalu lintas yang lebih
praktis& hemat& dan mempersingkat $aktu
,emula pengaturan lalu lintas di persimpangan+++++++++ diatur tanpa
sinyal&Hal ini mengakibatkan kema'etan yang disebabkan oleh kepadatan #umlah
pengendara ,e#auh ini upaya yang di lakukan adalah dengan merubah bentuk pulau lalu
lintas sehingga memungkinkan bagi pengguna #alan untuk lurus langsung dan memasang
lampu lalu lintas untuk mengatur persimpangan tersebut
Dengan kasus seperti di atas& maka perlu adanya ealuasi kiner#a pengaturan lalu lintas
yang didukung oleh suatu studi pengaturan lalu lintas untuk menghasilkan kiner#a simpang
yang optimal
-
7/26/2019 Proposal 2 Rekayasa Lalin
2/34
). Perumusan *asalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah proyek akhir adalah
sebagai berikut /
a Bagaimana olume kendaraan di persimpangan 0alan+++
b Apa sa#a yang menyebabkan kema'etan lalu lintas di persimpangan 0alan+++1' Bagaimana solusi untuk mengatasi kema'etan lalu lintas di persimpangan 0alan+
)2 (u#uan Penelitian
Berdasarkan pada perumusan masalah di atas& maka tu#uan dari penelitian adalah sebagai
berikut /
a Untuk mengetahui olume kendaraan di persimpangan 0alan+
b Untuk mengetahui apa sa#a yang menyebabkan kema'etan lalu lintas di
perssimpangan 0alan+
' Untuk mengetahui solusi dalam mengatasi kema'etan lalu lintas di persimpangan
0alan+
)3 Batasan Permasalahan
Adapun batasan permasalahan meliputi /
a 4olume kendaraan di persimpangan 0alan+
b Penyebab kema'etan lalu lintas di persimpangan 0alan+
' ,olusi untuk mengatasi kema'etan lalu lintas di persimpangna 0alan+
)5 *anfaat Penelitian
*anfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui olume kendaraan serta penyebabkema'etan lalu lintas di persimpangan 0alan+ Dengan melakukan surey di persimpangan
terebut maka didapatkan solusi untuk masalah yang ter#adi di persimpangan tersebut
)6 Denah Lokasi
-
7/26/2019 Proposal 2 Rekayasa Lalin
3/34
BAB II
(IN0AUAN PU,(A7A
2.1. PersimpanganPersimpangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua sistem #alan 7etika
berkendara di dalam kota& orang dapat melihat bah$a kebanyakan #alan di daerah perkotaan
biasanya memiliki persimpangan& di mana pengemudi dapat memutuskan untuk #alan terus
atau berbelok dan pindah #alan
*enurut Departemen Perhubungan Direktorat 0enderal Perhubungan Darat 8)""59&
persimpangan adalah simpul pada #aringan #alan di mana #alan-#alan bertemu dan lintasan
kendaraan berpotongan Lalu lintas pada masing-masing kaki persimpangan bergerak se'ara
bersama-sama dengan lalu lintas lainnya Persimpangan-persimpangan merupakan faktor-
faktor yang paling penting dalam menentukan kapasitas dan $aktu per#alanan pada suatu
#aringan #alan& khususnya di daerah-daerah perkotaan
7arena persimpangan harus dimanfaatkan bersama-sama oleh setiap orang yang ingin
menggunakannya& maka persimpangan tersebut harus diran'ang dengan hati-hati& dengan
mempertimbangkan efisiensi& keselamatan& ke'epatan& biaya operasi& dan kapasitas
Pergerakan lalu lintas yang ter#adi dan urutan-urutannya dapat ditangani dengan berbagai
'ara& tergantung pada #enis persimpangan yang dibutuhkan 8: 0otin 7histy& !;;.9
7histy 8!;;.9 menambahkan& persimpangan dibuat dengan tu#uan untuk mengurangi
potensi konflik diantara kendaraan 8termasuk pe#alan kaki9 dan sekaligus menyediakan
kenyamanan maksimum dan kemudahan pergerakan bagi kendaraan
2.1.1. Jenis-jenis Persimpangan
,e'ara umum terdapat tiga #enis persimpangan& yaitu persimpangan sebidang&
pembagian #alur #alan tanpa ramp& dan simpang susun atau interchange87histy& !;;.9
,edangkan menurut
-
7/26/2019 Proposal 2 Rekayasa Lalin
4/34
Pada simpang empat lengan& titik-titik konflik yang ter#adi terdiri dari )5 titik
crossing, = titikdiverging dan = titikmerging seperti ditun#ukan dalam >ambar !)
>ambar !) (itik 7onflik pada ,impang Empat Lengan
8,umber/ 7histy& !;;.9
2.2. Lampu Lalu Lintas
,atu metode yang paling penting dan efektif untuk mengatur lalu lintas di persimpangan
adalah dengan menggunakan lampu lalu lintas *enurut : 0otin 7histy 8!;;.9& lampu lalu
lintas adalah sebuah alat elektrik 8dengan sistem pengatur $aktu9 yang memberikan hak #alan
pada satu arus lalu lintas atau lebih sehingga aliran lalu lintas ini bisa mele$at persimpangan
dengan aman dan efisien
:larkson H %glesby 8)"""9 menyebutkan bah$a setiap pemasangan lampu lalu lintas
bertu#uan untuk memenuhi satu atau lebih fungsi-fungsi yang tersebut di ba$ah ini/
) *endapatkan gerakan lalu lintas yang teratur
! *eningkatkan kapasitas lalu lintas pada perempatan #alan. *engurangi frekuensi #enis ke'elakaan tertentu
2 *engkoordinasikan lalu lintas di ba$ah kondisi #arak sinyal yang 'ukup baik&
sehingga aliran lalu lintas tetap ber#alan menerus pada ke'epatan tertentu
3 *emutuskan arus lalu lintas tinggi agar memungkinkan adanya penyebrangan
kendaraan lain atau pe#alan kaki
5 *engatur penggunaan #alur lalu lintas
6 ,ebagai pengendali ramp pada #alan masuk menu#u #alan bebas hambatan 8entrance
freeway9
= *emutuskan arus lalu lintas bagi le$atnya kendaraan darurat 8ambulance9 atau pada#embatan gerak
Di lain pihak& :larkson H %glesby 8)"""9 menyebutkan bah$a terdapat hal-hal yang
kurang menguntungkan dari lampu lalu lintas& antara lain adalah/
) 7ehilangan $aktu yang berlebihan pada pengemudi atau pe#alan kaki
! Pelanggaran terhadap indikasi sinyal umumnya sama seperti pada pemasangan
khusus
. Pengalihan lalu lintas pada rute yag kurang menguntungkan
2 *eningkatkan frekuensi ke'elakan& terutama tumbukan bagian belakang kendaraan
dengan pe#alan kaki
-
7/26/2019 Proposal 2 Rekayasa Lalin
5/34
2.3. Simpang Bersinyal
,impang-simpang bersinyal merupakan bagian dari sistem kendali $aktu tetap yang
dirangkai atau sinyal aktual kendaraan terisolir ,impang bersinyal biasanya memerlukan
metode dan perangkat lunak khusus dalam analisanya
7apasitas simpang dapat ditingkatkan dengan menerapkan aturan prioritas sehingga
simpang dapat digunakan se'ara bergantian Pada #am-#am sibuk hambatan yang tinggi dapat
ter#adi& untuk mengatasi hal itu pengendalian dapat dibantu oleh petugas lalu lintas namun
bila olume lalu lintas meningkat sepan#ang $aktu diperlukan sistem pengendalian untuk
seluruh $aktu (full time)yang dapat beker#a se'ara otomatis Pengendalian tersebut dapat
digunakan alat pemberi isyarat lalu intas (traffic signal)atau sinyal lalu lintas
>ambar !! 7onflik-konflik pada simpang bersinyal empat lengan 8,umber/ *70I& )""69
*enurut *70I 8)""69& pada umumnya penggunaan sinyal lalu lintas pada persimpangan
dipergunakan untuk satu atau lebih alasan berikut ini
) Untuk menghindari kema'etan simpang akibat adanya konflik arus lalu lintas&
sehingga ter#amin bah$a suatu kapasitas tertentu dapat dipertahankan& bahkan selamakondisi lalu lintas #am pun'ak
! Untuk memberi kesempatan kepada kendaraan dan?atau pe#alan kaki dari #alan
simpang 8ke'il9 untuk memotong #alan utama
. Untuk mengurangi #umlah ke'elakaan lalu lintas akibat tabrakan antara kendaraan-
kendaraan dari arah yang bertentangan
2.4. Prosedur Perhitungan ,impang Bersinyal
Banyak persoalan lain yang berhubungan dengan Ahli (eknik Lalu-lintas dan (eknik0alan @aya dapat diselesaikan dengan 'ara 'oba-'oba yaitu menggunakan se#umlah
-
7/26/2019 Proposal 2 Rekayasa Lalin
6/34
kumpulan data yang berbeda 7arena tugas ini memerlukan banyak $aktu& dan #uga tidak
selalu menghasilkan penyelesaian terbaik& maka bagian panduan rekayasa lalu-lintas telah
dibuat pada setiap bagian Pedoman ini harus dipela#ari lebih dulu sebelum menggunakan
metode perhitungan rin'i untuk setiap tipe fasilitas lalu-lintas& karena berisi saran yang dapat
membantu pengguna *70I untuk memilh ren'ana sementara sebelum memulai analisa
terin'i Panduan tersebut meliputi /
) Ambang arus lalu-lintas untuk menentukan tipe dan ren'ana ruas #alan dan simpang
yang paling ekonomis berdasarkan analisa& pemakai #alan dan biaya pembuatan
#alan& sepan#ang umur fasilitas 8analisa biaya siklus hidup9
! Perilaku lalu-lintas dari berbagai tipe simpang dan #alan dengan rentang kondisi yang
luas
. Dampak perubahan ren'ana geometrik dan bentuk pengaturan lalu-lintas pada
keselamatan lalu-lintas dan polusi kendaraan
2 ,aran mengenai ren'ana geometrik terin'i dan peralatan pengaturan lalu-lintas yang
mempengaruhi kapasitas dan keselamatan lalu-lintas
,impang-simpang bersinyal yang merupakan bagian dari kendali $aktu tetap yang
dirangkai atau sinyal aktuasi kendaraan terisolir& biasanya memerlukan metoda dan perangkat
lunak khusus dalam analisanya Calau demikian masukan untuk $aktu sinyal dari suatu
simpang yang berdiri sendiri dapat diperoleh dengan menggunakan program bantuan 7A0I
Proses perhitungan ,impang Bersinyal ini digunakan untuk menentukan $aktu sinyal&
kapasitas dan perilaku lalu-lintas 8tundaan& pan#ang antrian dan resiko kendaraan terhenti9
pada simpang bersinyal di daerah perkotaan dan semi perkotaan
A Data *asukan
) Kondisi Geometri Pengaturan Lalu Lintas dan Kondisi Lingungan
Perhitungan diker#akan se'ara terpisah untuk setiap pendekat ,atu lengan
simpang dapat terdiri lebih dari satu pendekat& yaitu dipisahkan men#adi dua atau
lebih sub pendekat Hal ini ter#adi #ika gerakan belok kanan dan?atau belok kiri
mendapat sinyal hi#au pada fase yang berlainan dengan lalu-lintas yang lurus& atau
#ika dipisahkan se'ara fisik dengan pulau-pulau lalu-lintas dalam pendekat
Untuk masing-masing pendekat atau sub pendekat lebar efektif 8C'9 ditetapkan
dengan mempertimbangkan denah dari bagian masuk dan ke luar suatu simpang dan
distribusi dari gerakan-gerakan membelok
-
7/26/2019 Proposal 2 Rekayasa Lalin
7/34
Data-data yang ada dimasukkan ke dalam formulir sesuai dengan perintah yang
ada pada masing-masing kolom yang tersedia& yaitu /
a Umum
*engisi tanggal diker#akan& oleh siapa& kota& simpang dan $aktu 8pun'ak&
pagi9 pada bagian #udul formulir
b Ukuran kota
*engisi #umlah penduduk perkotaan
' 9&antar hi#au 8I>9 pada setiap kotak fase& dan
mengisi $aktu siklus serta $aktu total yang hilang 8 L( I> 9 untuk
setiap kasus yang ditin#au 8 #ika tersedia 9
d Belok kiri langsung
(ampak dalam diagram-diagram fase dalam pendekat-pendekat mana gerak
belok kiri langsung dii#inkan
e Denah
*engisi ruang kosong pada bagian tengah formulir untuk membuat sketsa
persimpangan dan mengisi seluruh masukan data geometrik yang
diperlukan /
(ata Letak dan posisi mulut persimpangan 8 *P 9 atau pendekat& pulau-
pulau lalu lintas& garis henti& penyeberangan kaki& marka #alur dan arahpanah
Lebar 8 dengan pendekatan sepersepuluh meter 9 dari bagian perkerasan
mulut persimpangan& masuk 8 entry 9& keluar 8 eFit 9
Pan#ang la#ur dan garis menerus atau garis larangan
>ambar pada arah Utara pada sketsa& #ika tata letak dan desain
persimpangan tidak diketahui& untuk analisis menggunakan asumsi
sesuai dengan nilai-nilai dasar
f 7ode pendekat
-
7/26/2019 Proposal 2 Rekayasa Lalin
8/34
*engisi arah mata angin untuk memberi nama pendekat atau indikasi yang
'ukup #elas untuk memberi nama pendekat
g (ipe Lingkungan 0alan *engisi tipe lingkungan #alan untuk setiap pendekat
/
7omersial 8 :%* 9
(ata guna lahan komersial& 'ontoh / restoran& kantor& dengan #alan
masuk langsung bagi pe#alan kaki dan kendaraan
Permukiman 8 @E, 9
(ata guna lahan tempat tinggal dengan #alan masuk langsung bagi
pe#alan kaki dan kendaraan
Akses (ebatas
0alan masuk terbatas atau tidak ada sama sekali
h *edian 8#ika ada9
*engisi dengan ada atu tidaknya median pada sisi kanan garis henti pada
pendekat
i (ingkat hambatan samping
(inggi /
Besar arus berangkat pada tempat masuk dan keluar berkurang oleh
karena aktiitas di samping #alan pada pendekat seperti angkutan umum
berhenti& pe#alan kaki ber#alan di samping #alan
@endah /
Besar arus berangkat pada tempat masuk dan keluar tidak berkurang
oleh hambatan samping dari #enis-#enis tersebut di atas
# Lebar pendekat
Dimasukkan dari sketsa& lebar bagian yang diperkeras dari masing-masing
pendekat & belok kiri langsung& tempat masuk dan tempat keluar 8 bagian
tersempit setelah mele$ati #alan melintang 9
k 7elandaian
*engisi kelandaian dalam G 8 naik G& turun -G9
l Belok kiri langsung 8 L(%@ 9
*engisi dengan ada atau tidaknya gerakan belok kiri boleh langsung
m 0arak ke kendaraan parkir pertama
*engisi #arak normal antara garis henti dan kendaraan parkir pertama padabagian hilir dari pendekat
! 7ondisi Arus Lalu Lintas
Perhitungan dilakukan per satuan #am untuk satu atau lebih periode& misalnya
didasarkan pada kondisi arus lalu-lintas ren'ana #am pun'ak pagi& siang dan sore
Arus lalu-lintas 89 untuk setiap gerakan 8belok kiri L(& lurus ,( dan belok
kanan @(9 dikonersi dari kendaraan per #am men#adi satuan mobil penumpang
8smp9 per #am dengan menggunakan ekialen kendaraan penumpang 8emp9 untuk
masing-masing pendekat terlindung& dan terla$an
-
7/26/2019 Proposal 2 Rekayasa Lalin
9/34
0enis 7endaraanemp untuk tipe pendekat
(erlindung (erla$an
7endaraan @ingan 8L49 )&; )&;
7endaraan Berat 8H49 )&. )&.
,epeda *otor 8*:9 ;&! ;&2
P= (smp/jam)Total (smp/jam)
PRT= RT(smp/jam)Total(smp/jam)
2.!. Koordinasi Simpang Bersinyal
7oordinasi sinyal antar simpang diperlukan untuk mengoptimalkan kapasitas #aringan
#alan karena dengan adanya koordinasi sinyal ini diharapkan tundaan 8delay9 yang dialami
kendaraan dapat berkurang dan menghindarkan antrian kendaraan yang pan#ang 7endaraan
yang telah bergerak meninggalkan satu simpang diupayakan tidak mendapati sinyal merah
pada simpang berikutnya& sehingga dapat terus ber#alan dengan ke'epatan normal ,istem
sinyal terkoordinasi mempunyai indikasi sebagai salah satu bentuk mana#emen transportasi
yang dapat memberikan keuntungan berupa efisiensi biaya operasional 8,andra :hitraAmelia& !;;= dikutip dari Arouffy& !;;!9
*enurut (aylor dkk& 8)""59 koordinasi antar simpang bersinyal merupakan salah satu
#alan untuk mengurangi tundaan dan antrian Adapun prinsip koordinasi simpang bersinyal
menurut (aylor ditun#ukan dalam >ambar !. berikut
>ambar !. Prinsip 7oordinasi ,inyal dan >reen Cae
8,umber / (aylor dkk 8)""59& Understanding (raffi' ,ystem9
Dari >ambar !. di atas& terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
-
7/26/2019 Proposal 2 Rekayasa Lalin
10/34
mengkoordinasikan sinyal& yaitu/
) Caktu siklus pada sinyal tiap simpang diusahakan sama& hal ini untuk mempermudah
menentukan selisih nyala sinyal hi#au dari simpang yang satu dengan simpang
berikutnya
! ,ebaiknya pola pengaturan simpang yang dipergunakan adalah fixed time signal,
karena koordinasi sinyal dilakukan se'ara terus menerus
,istem koordinasi sinyal dibagi men#adi empat ma'am sebagai berikut ini/
) ,istem serentak (simultaneous system)& semua indikasi $arna pada suatu koridor #alan
menyala pada saat yang sama
! ,istem berganti-ganti (alternate system),sistem dimana semua indikasi sinyal berganti
pada $aktu yang sama& tetapi sinyal atau kelompok sinyal pada simpang didekatnya
memperlihatkan $arna yang berla$anan
. ,istem progresif sederhana (simple progressive system)& berpedoman pada siklus yang
umum tetapi dilengkapi dengan indikasi sinyal #alan se'ara terpisah
2 ,istem progresif fleksibel (flexible progressive system), memiliki mekanisme
pengendali induk yang mengatur pengendali pada tiap sinyal Pengendalian ini tidak
hanya memberikan koordinasi yang baik diantara sinyal-sinyal tetapi #uga
memungkinkan pan#ang siklus dan pengambilan silkus pada interal di sepan#ang hari
2.!.1. Syarat Koordinasi Sinyal
Pada situasi di mana terdapat beberapa sinyal yang mempunyai #arak yang 'ukup
dekat& diperlukan koordianasi sinyal sehingga kendaraan dapat bergerak se'ara efisien
melalui kumpulan sinyal-sinyal tersebut
Pada umumnya& kendaraan yang keluar dari suatu sinyal akan tetap
mempertahankan grupnya hingga sinyal berikutnya 0arak di mana kendaraan akan tetap
mempertahankan grupnya adalah sekitar .;; meter 8*',hane dan @oess& )"";9
Untuk mengkoordinasikan beberapa sinyal& diperlukan beberapa syarat yang
harus dipenuhi 8*',hane dan @oess& )"";9& yaitu/
) 0arak antar simpang yang dikoordinasikan tidak lebih dari =;; meter 0ika lebih dari
=;; meter maka kordinasi sinyal tidak akan efektif lagi
! ,emua sinyal harus mempunyai pan#ang $aktu siklus (cycle time)yang sama
. Umumnya digunakan pada #aringan #alan utama 8arteri& kolektor9 dan #uga dapatdigunakan untuk #aringan #alan yang berbentuk grid
2 (erdapat sekelompok kendaraan (platoon)sebagai akibat lampu lalu lintas di bagian
hulu
,elain itu& (aylor& dkk 8)""59 #uga mengisyaratkan bah$a fungsi dari sistem
koordinasi sinyal adalah mengikuti olume lalu lintas maksimum untuk mele$ati
simpang tanpa berhenti dengan mulai $aktu hi#au (green periods) pada simpang
berikutnya mengikuti kedatangan dari kelompok (platoon).
2.!.2. "##set dan Band$idt%
-
7/26/2019 Proposal 2 Rekayasa Lalin
11/34
Offset merupakan perbedaan $aktu antara dimulainya sinyal hi#au pada simpang
pertama dan a$al hi#au pada simpang setelahnya 8:, Papa'ostas& !;;39 Caktu offset
dapat dihitung melalui diagram koordinasi Namun& $aktu offset #uga dapat digunakan
untuk memulai membentuk lintasan koordinasi
,edangkan bandwidthadalah perbedaan $aktu dalam lintasan paralel sinyal hi#au
antara lintasan pertama dan lintasan terakhir 8:, Papa'ostas& !;;39 7eduanya berada
dalam ke'epatan yang konstan dan merupakan platoon yang tidak terganggu sinyal
merah sama sekali
Untuk lebih #elasnya& offset dan bandwidthdapat dilihat pada gambar diagram
koordinasi empa simpang di ba$ah ini
>ambar !2 %ffset dan Band$idth dalam Diagram 7oordinasi
2.!.3. Konsep dasar oordinasi lampu lalu lintas
*enurut Pedoman ,istem Pengendalian Lalu Lintas (erpusat NoA02;)?)?6?)"")
7eputusan Direktur 0endral Perhubungan Darat& dasar pendekatan dari peren'anaan
sistem terkoordinasi pengaturan lalu lintas sepan#ang suatu #alan arteri adalah bah$a
kendaraan-kendaraan yang le$at #alan tersebut akan mela#u dalam bentuk iring-iringan
dari satu simpang ke simpang berikutnya Berdasarkan ke'epatan gerak iring-iringan
tersebut& interal lampu dan lama lampu hi#au menyala di satu simpang dan di simpang
berikutnya dapat ditentukan& sehingga iring-iringan tersebut dapat mela#u terus tanpa
hambatan sepan#ang #alan yang lampu pengatur lalu lintasnya terkoordinasikan
) 7oordinasi pada #alan satu arah dan #alan dua arah
Bentuk paling sederhana dari satu koordiansi pengaturan lampu lalu lintas
adalah pada suatu #alan satu arah di mana tidak ada lalu lintas yang dapat masuk
ke dalam ruas #alan tersebut dia antara dua persimpangan Lampu lalu lintas bagi
penyebarangan pe#alan kaki pada ruas #alan tersebut diatur sedemikian rupa
sehingga arus lalu lintas kendaraan yang bergerak dengan ke'epatan tertentu
seolah-olah tidak mengalami hambatan
7esulitan mun'ul seandainya #alan tersebut harus melayani lalu lintas dua
arah 0ika pengaturan untuk penyebrang #alan diterapkan berdasarkan parameter
pergerakan arus lalu lintas dari satu arah tertentu& maka arus lalu lintas arahberla$anan akan menderita kerugian 7e'uali #ika lokasi penyebrangan tepat
-
7/26/2019 Proposal 2 Rekayasa Lalin
12/34
berada di tengah-tengah ruas #alan tersebut
! Diagram $aktu #arak
7onsep koordinasi pengaturan lampu lalu lintas biasanya dapat digambarkan
dalam bentuk DiagramCaktu-#arak 8Time Distance Diagram9 seperti
diperlihatkan pada >ambar !. Diagram $aktu-#arak adalah isualisasi dua
dimensi dari beberapa simpang yang terkoordiansi sebagai fungsi #arak dan pola
indikasi lampu lalu lintas di masing-masing simpang yang bersangkutan sebagai
fungsi $aktu
. *etode koordinasi lampu lalu lintas
Pola pengaturan $aktu tetap (Fixed Time ontrol). Pola pengaturan $aktu
yang diterapkan hanya satu& tidak berubah-ubah Pola pengaturan tersbut
merupakan pola pengaturan yang paling 'o'ok untuk kondisi #alan atau
#aringan #alan yang terkordinasikan Pola-pola pengaturan tersebut ditetapkan
berdasarkan data-data dan kondisi dari #alan atau #aringan yang bersangkutan
Pola pengaturan $aktu berubah berdasarkan kondisi lalu lintas Pola
pengaturan $aktu yang diterapkan tidak hanya satu tetapi diubah-ubah
sesuai dengan kondisi lalu lintas yang ada Biasanya ada tiga pola yang
diterapkan yang sudah se'ara umum ditetapkan berdasarkan kondisi lalu
lintas sibuk pagi (morning pea! condition),kondisi lalu lintas sibuk sore
(evening pea! condition),dan kondisi lalu lintas di antara kedua periode
$aktu tersebut (off pea! condition).
Pola pengaturan $aktu berubah sesuai kondisi lalu lintas (traffic
responsive system). Pola pengaturan $aktu yang diterapkan dapat
berubah-ubah setiap $aktu sesuai dengan perkiraan kondisi lalu lintas
yang ada pada $aktu yang bersangkutan Pola-pola tersebut ditetapkan
berdasarkan perkiraan kedatangan kendaraan yang dilakukan beberapa
saat sebelum penerapannya ,udah barang tentu metode ini hanya dapat
diterapkan dengan peralatan-peralatan yang lengkap
2.!.4. Keuntungan dan e 'egati# Sistem (eroordinasi
*asih menurut Pedoman ,istem Pengendalian Lalu Lintas (erpusatNoA02;)?)?6?)"") 7eputusan Direktur 0endral Perhubungan Darat& terdapat beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam mengkoordinasikan lalu lintas dalam perkotaan&
beberapa diantaranya adalah keuntungan dan efek negatif dari penerapan sistem tersebut
Dalam penerapan sistem pengaturan terkoordinasi& beberapa keuntungannya
adalah/
) Diperolehnya $aktu per#alanan total yang lebih singkat bagi kendaraan-
kendaraan dengan karakteristik tertentu
! Penurunan dera#at polusi udara dan suara
. Penurunan konsumsi energi bahan bakar
2 Penurunan angka ke'elakaan
-
7/26/2019 Proposal 2 Rekayasa Lalin
13/34
Di samping keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari penerapan sistem
pengaturan lalu lintas terkoordinasi ini& perlu pula diperhatikan akibat negatifnya& seperti/
) 7emungkinan ter#adi $aktu per#alanan yang lebih pan#ang bagi lalu lintas
kendaraan yang karakteristik operasinya berbeda dengan karakteristik operasi
kendaraan yang diatur se'ara terkoordinasi
! *anfaat penerapan sistem ini akan berkurang #ika mempertimbangkan #enis
lalu lintas lain seperti pe#alan kaki& sepeda& dan angkutan umum Umumnya&
keuntungan lebih besar akan diperoleh #ika sistem ini diterapkan di suatu
#aringan #alan arteri utama dibandingkan dengan #aringan #alan yang memiliki
banyak hambatan
. 7oordinsai lampu lalu lintas pada #alan arteri utama akan efektif #ika satu
simpang dengan simpang yang lain ber#arak kurang lebih =;; meter 0ika
#arak lebih dari itu& maka keefektiannya akan berkurang
2.). (eori *KJ+
2.).1. Karateristi Sinyal Lalu Lintas
Penggunaan sinyal dengan lampu tiga $arna 8hi#au& kuning& merah9 diterapkan
untuk memisahkan lintasan dari gerakan-gerakan lalu lintas yang saling bertentangan
dalam dimensi $aktu
)
-
7/26/2019 Proposal 2 Rekayasa Lalin
14/34
7etentuan $aktu antar hi#au berdasarkan ukuran simpang menurut *70I
8)""69 dapat dilihat pada (abel !)
(abel !) Caktu Antar Hi#au
Lebar Nilai normalUkuran simpang #alan @ata- $aktu antar hi#au
rata
7e'il 5 J " m 2 detik?fase
,edang ); J )2 m 3 detik?fase
Besar K)3 m K 5 detik?fase
. Caktu ,iklus dan Caktu Hi#au
Caktu siklus adalah urutan lengkap dari indikasi sinyal 8antara dua saat
permulaan hi#au yang berurutan di dalam pendekat yang sama9 Caktu siklus
yang paling rendah akan menyebabkan kesulitan bagi pe#alan kaki untuk
menyebrang& sedangkan $aktu siklus yang lebih besar menyebabkan
meman#angnya antrian kendaraan dan bertambahnya tundaan& sehingga akan
mengurangi kapasitas keseluruhan simpang
a Caktu siklus sebelum penyesuaian
:ua 8)3x"T#+39
8!)9
8)F$9
Dengan /:ua $aktu siklus sebelum penyesuaian
L(I $aktu hilang total per siklus
-
7/26/2019 Proposal 2 Rekayasa Lalin
15/34
dilihat pada (abel !! sebagai berikut
(abel !! Nilai Ekialen *obil Penumpang
0enis 7endaraan(erlindun (erla$
g an
7endaraan ringan 8L49 )&; )&;
7endaraan berat 8H49 )&. )&.
,epeda motor 8*: ;&! ;&2
@umus yang digunakan dari *70I 8)""69 untuk menghitung arus #enuh lalu lintas
adalah sebagai berikut /
) *enentukan arus #enuh dasar 8,o9 untuk setiap pendekat& untuk pendekat tipe
P 8arus terlindung9
%o & 5;; F 'e....................................................... 8!29
dengan / Ce Lebar efektif
! *enghitung nilai arus #enuh , yang dinyatakan sebagai hasil perkalian dari
arus #enuh dasar untuk keadaan standar& dengan faktor penyesuaian 8
-
7/26/2019 Proposal 2 Rekayasa Lalin
16/34
Ukuran kota penyesuaianpenduduk
8's9 ukuran kota8#uta9
8
-
7/26/2019 Proposal 2 Rekayasa Lalin
17/34
-
7/26/2019 Proposal 2 Rekayasa Lalin
18/34
Untuk menghitung olume lalu lintas per#am pada #am-#am pun'ak arus sibuk&
agar dapat menentukan kapasitas #alan maka data olume kendaraan arus lalu lintas 8per
arah ! total 9 harus diubah men#adi satuan mobil penumpang 8smp9 dengan menggunakan
ekialen mobil Penumpang
Ekialen mobil penumpang 8emp9 untuk masing-masing tipe kendaraan
tergantung pada tipe #alan dan arus lalu lintas total dinyatakan dalam ) #am,emua nilai smp untuk kendaraan yang berbeda berdasarkan koefisien ekialen
penumpang 8emp9
2.).!. Panjang ,ntrian
Pan#ang Antrian adalah pan#ang antrian kendaraan dalam suatu pendekat dan
antrian dalam #umlah kendaraan yang antri dalam suatu pendekat 8kendaraan&smp9
) Untuk D,K ;&3/DS0,5
8x (C)
(DS1 )2+(DS1 )+
NQ1=0,25xCx
+8!=9
Dengan /
N) #umlah smp yang tertinggal dari fase hi#au sebelumnya 8smp9
D, Dera#at ke#enuhan
>@ @asio hi#au
: 7apasitas 8smp?#am9 arus #enuh dikalikan rasio hi#au 8,F>@9
! Untuk D, ;3 maka N) ;
Untuk menghitung antrian smp yang datang selama fase merah 8N!9 /
NQ2=c x
1GR1GRxDS
x Q
3600 ++++++8!"9
Dengan /
N! 0umlah smp yang datang selama fase merah
D, Dera#at ke#enuhan>@ @asio hi#au
' Caktu siklus 8det9
masuk Arus lalu-lintas pada tempat masuk di luar L(%@ 8smp?#am9
. Penyesuaian arus/
peny 8*masu!*!eluar8smp?#am9 8!);9
2 0umlah kendaraan antrian/
N N)HN!8smp9 8!))9
-
7/26/2019 Proposal 2 Rekayasa Lalin
19/34
3 Pan#ang antrian/
L +*maFx!; 8m9 8!)!9'
masu!
5 7endaraan terhenti/
Angka henti 8N,9 masing-masing pendekat /
N, ;&"F+*x.5; 8smp?#am9 8!).9
*xc
6 0umlah kendaraan terhenti 8Ns9 masing-masing pendekat/Ns M Ns 8smp?#am9 8!)29
= Angka henti seluruh simpang/
Ns total +sv
8!)39*total
2.).). (undaan(undaan adalah $aktu tempuh tambahan yang diperlukan untuk mele$ati
simpang bila dibandingkan dengan situasi tanpa simpang
) *enghitung tundaan lalu lintas
(undaan lalu lintas rata-rata untuk setiap pendekat akibat pengaruh timbal
balik dengan gerakan-gerakan lainnya pada simpang berdasarkan *70I&)""6
sebagai berikut /
D() 8' F A9N)F .5;; 8!)59
:
Dengan /
D( tundaan lalu lintas rata-rata untuk pendekat #
: $aktu siklus yang disesuaikan 8det9
A ;3x8) $9!
8!)698)$xD%9
Dengan /
A konstanta
-
7/26/2019 Proposal 2 Rekayasa Lalin
20/34
! *enentukan tundaan geometri rata-rata 8D>9
(undaan geometri untuk masing-masing pendekat akibat pengaruh
perlambatan dan per'epatan ketika menunggu giliran pada suatu simpang atau
ketika dihentikan oleh lampu merah
D># 8)-Ps9 F 8PsF29 8det?smp9 8!)=9
Dengan /
D># tundaan geometri rata-rata untuk pendekat #
Ps rasio kendaraan terhenti pada suatu pendekat
. *enghitung tundaan geometri gerakan belok kiri langsung 8L(%@9
(undaan lalu lintas dengan belok kiri langsung 8L(%@9 diasumsikan tundaan
geometri rata-rata 5 detik
2 *enghitung tundaan rata-rata 8det?#am9
(undaan rata-rata dihitung dengan men#umlahkan tundaan lalu lintas 8D(9
dan tundaan geometri rata-rata untuk pendekat # 8D>#9
3 *enghitung tundaan total
(undaan (otal dalam detik dengan mengalihkan tundaan rata-rata dengan
arus lalu lintas
5 *enghitung tundaan rata-rata untuk seluruh simpang 8D)9
(undaan rata-rata untuk seluruh simpang 8D)9 dihitung dengan membagi
#umlah nilai tundaan pada kolom )5 dengan #umlah arus total 8tot9 dalam
smp?#am
D) 8*xD9 8det?smp9 8!)"9*tot
(undaan rata-rata dapat digunakan sebagai indikator tingkat pelayanan dari
masing-masing pendekat demikian #uga dari suatu simpang se'ara keseluruhan
-
7/26/2019 Proposal 2 Rekayasa Lalin
21/34
-
7/26/2019 Proposal 2 Rekayasa Lalin
22/34
BAB III
*E(%DEL%>I PENELI(IAN
.) Umum,e'ara umum& inti dari dibuatnya metode penelitian adalah untuk menguraikan
bagaimana tata 'ara analisa yang dilakukan (u#uan dari adanya metodologi ini adalah untuk
mempermudah pelaksanaan dalam melakukan peker#aan guna memperoleh peme'ahan
masalah dengan maksud dan tu#uan yang telah ditetapkan ,elain itu& metodologi #uga
disusun dengan prosedur ker#a yang sistematis& teratur& dan tertib& sehingga dapat
diter#emahkan se'ara ilmiah
.! ,lat dan a%an penelitian
,. ,lat penelitian) Laptop
! >P,& utnuk menentukan titik koordinat di lapangan
. :he'klist
2 7amera digital
3 Ar' >I, ".& untuk proses pemetaan
5 Printer& untuk men'etak hasil penelitian
6 *s %ffi'e& untuk pengolahan data
B. Ba%an penelitian
) :itra ui'kbird sepan#ang #alan kaliurang
! Data ke'elakaan lalu lintas di sepan#ang #alan kaliurang dari tahun !;;=-!;;"
. Data olume lalu lintas harian di sepan#ang #alan kaliurang dari tahun !;;=-
!;;"
.. Loasi dan atu Pelasanaan
Lokasi surey dilakukan di Persimpangan 0alan0endral ,udirman& 0alan Caturenggong&
dan 0alan (ukad eh BuiDan #uga ruas #alan Caturenggong (imur
-
7/26/2019 Proposal 2 Rekayasa Lalin
23/34
Gamar 3.1"o!asi %urvei
Pelaksanaan surey lalu lintas bisa di#elaskan sebagai berikut /
0ad$al $aktu pelaksanaan surei
N% (anggal 7egiatan Caktu
) ;= Noember !;)! ,urey Pengumpulan Data Arus Lalu
Lintas di Persimpangan
;5;; J ;=;; Cita
! )2 Noember !;)! ,urey Pengumpulan Data Arus Lalu
Lintas di @uas 0alan dan Pengumpulan
Data 7e'eptan ,esaat
;5;; J ;=;; Cita
3.4. *etode Pengamilan /ataBerikut ini adalah perin'ian pelaksanaan surei lalu lintas yang dilakukan /
Susunan "ranisasi Pelasanaan Sur0ey Lalulintas
Untuk pelaksanaan ,urey Lalu Lintas telah disusun %rganisasi sebagai berikut/
Lokasi ,urey
Pengumpulan Data Arus
Lalu Lintas di @uas
0alan dan Pengumpulan
Data 7e'e tan ,esaat
Lokasi ,urey
Pengumpulan DataArus Lalu Lintas di
Persim an an
-
7/26/2019 Proposal 2 Rekayasa Lalin
24/34
K
or
d
i
na
t
o
r
K
or
d
i
na
t
o
r
A
n
g
g
o
t
a
A
n
g
g
o
t
a
3.4.1. Sur0ey Pengumpulan /ata ,rus Lalulintas di Persimpangan
1. (enaga pelasana
(ugas untuk pengumpulan data arus lalu lintas di persimpangan /
No NamaPo
s
(ugas
) I *ade Putra ,an#aya )
7oordinator lapangan dan bertanggung
#a$ab atas seluruh hasil surey Dan
mengambil dokumentasi
!I >usti Nyoman *erta
7epakisan)
*enghitung #umlah kendaraan berat dan
kendaraan ringan dari 0alan 0endral
,udirman menu#u 0alan Caturenggong
(imur
-
7/26/2019 Proposal 2 Rekayasa Lalin
25/34
. Ni Putu uni Ardani )
*enghitung #umlah sepeda motor dan
kendaraan tak bermotor dari 0alan 0endral
,udirman menu#u 0alan Caturenggong
(imur
2De$a Ayu Putu Nita
Cahyuni)
*enghitung #umlah kendaraan berat dan
kendaraanringan dari 0alan 0endral
,udirman menu#u 0alan Caturenggong
Barat,erta *eghitung #umlah kendaraan
ringan dari 0alan ,udirman menu#u 0alan
(ukad Banyusari
3 I >ede udha 7usuma
Putra)
*enghitung #umlah kendaraan sepeda
motor dan kendaraan tak bermotor dari
0alan 0endral ,udirman menu#u 0alan
Caturenggong Barat
5I Nyoman >de
Pramudya)
*eghitung #umlah kendaraan sepeda motor
dan kendaraan tak bermotor dari 0alan
,udirman menu#u 0alan (ukad Banyusari
6 )
*enghitung #umlah semua #enis kendaraan
yang berbalik arah& dari #alan sudirman ke
sudirman
= I 7adek Partika !
*enghitung #umlah kendaraan berat dan
kendaraanringan dari 0alan Caturenggong
(imur menu#u 0alan Caturenggong Barat
" Iana 0esslyn @ !
*enghitung #umlah kendaraan sepeda
motor dan kendaraan tak bermotor dari dari
0alan Caturenggong (imur menu#u 0alan
Caturenggong Barat
);Dhendy @aynaldus
Ngongo!
*eghitung #umlah sepeda motor dan
kendaraan tak bermotor dari 0alan
Caturenggong (imur menu#u 0alan (ukad
Banyusari
)) Eustoliano * ,oares !
*eghitung #umlah kendaraan ringan dari
0alan Caturenggong (imur menu#u 0alan
(ukad Banyusari
-
7/26/2019 Proposal 2 Rekayasa Lalin
26/34
)!Dominggos ,implisio
,.
*enghitung #umlah kendaraan berat dan
kendaraan ringan dari 0alan Caturenggong
(imur menu#u 0alan ,udirman
). I Cayang Erry ,antika .
*enghitung #umlah sepeda motor dan
kendaraan tak bermotor dari 0alan
Caturenggong (imur menu#u 0alan
,udirman
)2 A A Ngr Darmayudha 2
*enghitung #umlah semua #enis kendaraan
dari 0alan (ukad Banyusari menu#u 0alan
Caturenggong Barat
)3I 7adek :handra
Dyatmika2
*enghitung #umlah semua #enis kendaraan
dari 0alan (ukad Banyusari menu#u 0alan
,udirman
2. Peralatanperlengapan
ang perlu dipersiapkan untuk ) orang pengamat dalam pelaksanaan surey
ini antara lain /
-
7/26/2019 Proposal 2 Rekayasa Lalin
27/34
g Hasil pengamatan di'atat dalam formulir yang telah disediakan dengan
'ara memberi satu garis tiap kendaraan dan diikat setiap lima data
Setsa Gamar /i Lapangan
3.4.2. Sur0ey Pengumpulan /ata ,rus Lalu Lintas di uas Jalan
1. (enaga pelasana
(ugas untuk pengumpulan data arus lalu lintas di ruas #alan
No Nama Pos (ugas
)I *ade 7usuma
Ciranata)-!
7oordinator lapangan dan bertanggung
#a$ab atas seluruh hasil surey
! Angela *
-
7/26/2019 Proposal 2 Rekayasa Lalin
28/34
b9 Lokasi pengamatan dibagi atas ! pos pengamatan
'9 ,etiap Pos ditugaskan 2 orang pengamat
2 Pelasanaan
a9 Pengamat menempati pos pengamatan pada suatu titik di ruas #alan
b9 Posisi pengamat di tepi #alan dengan pandangan berhadapan dengan
arah pergerakan kendaraan yang diamati
'9 ,etiap pengamat menghitung kendaraan berdasarkan #enis dan
arusnya dengan interal pen'atatan )3 menit sepan#ang ! #am $aktu
pengumpulan data
d9 Hasil pengamatan di'atat dalam formulir yang telah disediakan
Gamar ilustrasi di lapangan
3.4.3. Sur0ey Pengumpulan /ata Ke5eptan Sesaat di uas Jalan
1. (enaga pelasana
(ugas untuk pengumpulan data ke'epatan sesaat di ruas #alan
No Nama Pos (ugas
) I *ade 7usuma CiranataA)-
B!
7oordinator lapangan dan
bertanggung #a$ab atas seluruh hasil
surey dan mengambil dokumentasi
! I Cayang Erry ,antika A)
*emberi Instruksi kepada pengamat
titik B untuk memulai perhitungan
$aktu
. @eelino @omario O B A)
*embantu melihat kendaraan yang
akan diamati dan men'atat nomor
kendaraan
2 I 7adek :handra Dyatmika A!
*emberi Instruksi kepada pengamat
titik B untuk memulai perhitungan
$aktu
3 *arselus Putra *a$okasa , A!
*embantu melihat kendaraan yang
akan diamati dan men'atat nomor
kendaraan
5 A A Ngr Darmayudha B)
*enghidupkan stop$at'h ketika
mendapat instruksi dari pengamat A
dan men'atat $aktu tempuh
kendaraan tersebut
6 Ida Bagus >ede Cidiantara B! *enghidupkan stop$at'h ketika
mendapat instruksi dari pengamat A
dan men'atat $aktu tempuhkendaraan tersebut
-
7/26/2019 Proposal 2 Rekayasa Lalin
29/34
2. Peralatanperlengapan
Alat tulis
-
7/26/2019 Proposal 2 Rekayasa Lalin
30/34
.3 *etode Pengumpulan /ata
Adapun metode penulisan yang digunakan dalam penulisan (ugas Akhir ini yaitudengan menggunakan metode obserasi dan metode deskriptif
.3) *etode "ser0asi
Dengan meggunakan metode ini penulis se'ara langsung melakukan pengamatan
di lapangan guna pengumpulan dataa-data Adapuin yang diobserasi yaitu #umlah
kendaraan yang le$at& arah lalu lintas dan hambatan samping yang ada di kanan dan kiri
ruas #alan yang diamati
Pengambilan dan Pengumpulan data-data di lapangan yang diperlukan meliputi /
Data olume lalu lintas Data hambatan samping Data geometrik #alan
) Pengambilan data 4olume lalu lintas
Pengambilan data olume lalu lintas dilaksanakan selama 6 8tu#uh9 hari atau
satu minggu& hal ini dimaksudkan agar nantinya didapat bukan hanya #am
tersibuk sa#a melainkan #uga kemungkinan hari tersibuk pada ruas #alan tersebut
Adapun pengambilan data ini dimulai pada tanggal " *ei !;;2 - )3 *ei !;;2
Alat yang digunakan dalam pengambilan data olume lalu lintas ini
menggunakan alat pen'a'ah 8hand tally 'ounter9& dimana data tersebut kemudiandimasukan pada kertas formulir pengisian data yang telah disediakan
Data olume yang diamati dan dilakukan pada #am-#am pun'ak?sibuk& yaitu /
Pagi hari& #am ;6;; J ;";; CI(A ,iang hari& #am )!;; J )2;; CI(A ,ore hari& #am )5;; J )=;; CI(A
,emua data yang didapat di'atat dalam #angka 5; menit& berdasarkan pada
*anual 7apasitas 0alan Indonesia 8*70I9
Untuk pen'atatan masing-masing #enis kendaraan dikelompokan pada /
7endaraan ringan 8L49 misalnya mobil penumpang& sedan& minibus&pi'kup& #eep
-
7/26/2019 Proposal 2 Rekayasa Lalin
31/34
7endaraan berat 8H49 misalnya dump tru'k& trailler& bus ,epeda motor 8*:9 misalnya kendaraan roda dua dan tiga
Dari data ini diharapkan diperoleh data olume lalu lintas pada #am sibuk?pun'ak
! Pengambilan data hambatan sampingPen'atatan frakuensi ke#adian hambatan samping dilakukan selama 6 hari
bersamaan dengan pengambilan data olume lalu lintas& dimana surey ini #uga
menggunakan alat pen'a'ah dan disarkan pada aturan *anual 7apasitas 0alan
Indonesia 8*70I9
. Pengambilan data geometrik
Pada pengambilan data ini digunakan meteran sebagai alat utama yang
dipakai& Adapun data yang diambil sebagai berikut /
a Pan#ang segmen #alan yang diamati pada #alan , Parman adalah .;;
meter
b Lebar #alur #alan untuk masing masing sisi adalah /
,isi A 5&3; *eter & 8arah menu#u dalam kota9& dimana dibagi
men#adi dua la#ur
,isi B 5&3; *eter & 8arah menu#u keluar kota9& dimana dibagi
men#adi dua la#ur
' Lebar pemisah arah?median ;&3 *eter
d Lebar trotoar efektif yaitu /
,isi A )&3; *eter ,isi B )&3; *eter
-
7/26/2019 Proposal 2 Rekayasa Lalin
32/34
BAB I4
HA,IL DAN PE*BAHA,AN
!.1. Kesimpulan
-
7/26/2019 Proposal 2 Rekayasa Lalin
33/34
DA
-
7/26/2019 Proposal 2 Rekayasa Lalin
34/34
BAB 4
PENU(UP