program studi diploma iii manajemen bisnis …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
“PENTINGNYA PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA UNTUK MENANGGULANGI RESIKO KECELAKAAN KERJA
KARYAWAN BAGIAN SERVICE BENGKEL PADA PT SUN STAR
MOTOR SOLO”
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat mencapai sebutan Ahli Madya Di
Bidang Manajemen Bisnis
Disusun Oleh:
STEFFANI RETNO SUSILOWATI
F3509070
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN BISNIS
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Akhir dengan judul : PENTINGNYA PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA UNTUK MENANGGULANGI RESIKO KECELAKAAN KERJA KARYAWAN BENGKEL PADA PT SUN STAR MOTOR
SOLO
Juli
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO
Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; Carilah, maka kamu akan mendapatkan; Ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu (Matius, 7:7)
I can do all things through Christ who strengthens me.
(Philippi 4:13)
I do the best, God will do the rest
(Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini penulis persembahkan untuk :
Bapak dan Ibu tercinta Kakak dan adik tersayang
Nenek tercinta Almamater
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yesus yang
telah melimpahkan berkah dan rahmad-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Pentingnya Penerapan Keselamatan
dan Kesehatan kerja untuk menanggulangi resiko kecelakaan kerja karyawan
bagian service bengkel pada PT.Sun Star Motor Solo” dengan baik dan tepat
waktu.
Tugas Akhir ini disusun berdasarkan data yang diambil sebagai hasil
magang, setelah melalui pengamatan dan wawancara secara langsung yang telah
dilaksanakan selama 3 bulan dan dari berbagai literatur yang menunjang. Maksud
dari penyusunan Tugas Akhir ini yaitu untuk persyaratan Kurikulum dalam
rangka memperoleh gelar Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi jurusan
Manajemen Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penyusunan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapatkan bantuan yang
diberikan oleh berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr.Wisnu Untoro, MS. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas
Sebelas Maret yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk menyusun
Tugas Akhir
2. Ibu Sinto Sunaryo, SE, Msi. Selaku Ketua Program Studi Manajemen Bisnis,
Diploma III, Fakultas Ekonomi Sebelas Maret Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
3. Ibu Dra.Ignatia Sri Seventi M.Si selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, motivasi, dan saran sehingga Tugas Akhir ini dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu
4. Bapak dan Ibu Dosen Manajemen Bisnis yang telah membimbing selama
perkuliahan
5. Bapak Gansar selaku pimpinan HRD PT.Sun Star Motor Solo yeng telah
berkenan memberikan ijin kepada penulis untuk magang kerja
6. Ibu Maria Fransiska, Pak Ihsan, Ibu Hartini, Ibu Uke, Ibu Christina Aprilia,
Bapak Totok, Pak Nizar, Mas Ave, Mas Danan yang telah memberikan arahan
selama magang
7. Seluruh staff PT.Sun Star Motor Solo atas keramahan dan bantuan yang
diberikan selama magang kerja
8. Kedua Orang tua tercinta yang telah membesarkan, mendidik, dan selalu
memberikan kasih sayang, motivasi, semangat serta doa untuk menyelesaikan
Tugas Akhir ini
9. Kakak ku tersayang Monika Widyastuti Surtikanthi yang selalu memberikan
nasehat dan motivasi
10. Adekku tersayang Dionisius Widi Admojo untuk keceriaan dan semangat
yang diberikan
11. Geng Narsis Rempong: Silma, Sintya, Lia, Syeila dan Yustian yang selalu
memberikan keceriaan, penghiburan, semangat, dan motivasi kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan tepat waktu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
12. Dhanty Kusuma Wardhani yang telah memberikan keceriaan, semangat, serta
doa
13. Wisudawan Kusuma Rajasa yang telah banyak menyumbangkan waktu,
tenaga, doa, serta support dan nasehat agar segera terselesaikan Tugas Akhir
ini dengan baik dan tepat waktu
14. Joko Susanto atas doa dan support yang diberikan
15. Teman-Teman Angkatan 2009 yang telah memberikan keceriaan selama
perkuliahan
16. Semua pihak yang belum disebutkan yang secara tidak langsung telah
mendukung penulis selama masa kuliah dan penyusunan Tugas Akhir
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan Kritik yang bersifat membangun akan
penulis terima dengan senang hati. Namun demikian, karya sederhana ini
diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan
Surakarta, 12 Juni 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………i
ABSTRACT …………………………..…………………………………………..ii
ABSTRAKSI .........................................................................................................iii
HALAMAN PERSETUJUAN …………………………………………………..iv
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………v
HALAMAN MOTTO ……………………………………………………………vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………………...vii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………….viii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………..xi
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………….xii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………...xiii
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………...xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………...…………...1
B. Rumusan Masalah ………………...………………………………4
C. Tujuan Penelitian ……………………………………………….....5
D. Manfaat Penelitian ………………………………………………...5
E. Metode Penelitian ………………………………………………....6
F. Kerangka Pemikiran ……………………………………………....9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia ………………….10
B. Pengertian Keselamatan Kerja …………………………………...12
C. Pengertian Kesehatan Kerja ……………………………………...12
D. Peraturan Perundang-Undangan dalam bidang K3 ……………...13
E. Pengertian Kecelakaan Kerja……………………………………..16
F. Alat Pelindung Diri ………………………………………………18
G. Sebab-sebab Kecelakaan Kerja ………………………………….22
H. Inspeksi Tempat Kerja …………………………………………...23
BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan …………………………………...25
B. Laporan Magang Kerja …………………………………………..41
C. Pembahasan Masalah …………………………………………….43
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN …………………………………………………51
B. SARAN ………………………………………………………….51
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................53
LAMPIRAN .........................................................................................................54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
3.1 Jumlah Karyawan ..................................................................................37
3.2 Aktivitas dan Alat Pelindung Diri .........................................................49
3.3 Identifikasi Kecelakaan Kerja ...............................................................50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
1.1 Kerangka Pemikiran ..........................................................................................9
3.1 Struktur Organisasi PT Sun Star Motor ..........................................................29
3.2 Proses Service Tune Up ..................................................................................46
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Pernyataan
Lampiran 2 Surat Keterangan Magang dari PT Sun Star Motor
Lampiran 3 Formulir Penilaian Magang
Lampiran 4 Foto Kondisi Lingkungan di PT Sun Star Motor Bagian Service
Bengkel
Lampiran 5 Foto Mesin-mesin di bagian Service Bengkel
Lampiran 6 Foto Ruang Peralatan
Lampiran 7 Foto Ruang oli
Lampiran 8 Foto Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
Lampiran 9 Foto Tabung Pemadam Kebakaran
Lampiran 10 Foto Panel Kelistrikan
Lampiran 11 Foto Aktivitas Karyawan di Bagian Service
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT THE IMPORTANCE OF OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH TO
OVERCOME THE ACCIDENT RISK IN THE SERVICE PART OF SUN
STAR MOTOR SOLO COMPANY
STEFFANI RETNO SUSILOWATI F3509070
Safety is an importance element toward workers. Thus each company has to implement the the occupational safety and health within work activities. It has a purpose to protect and create safe and comfortable condition toward workers.
The object of this research is Sun Star Motor Solo Company which is located on Kolonel Sutarto Street Number 19 Jebres region in Surakarta especially on the impelementation of the occupational safety and health toward service part workers. This research is conducted by collecting secondary data. The data collected technique is conducted by observing, interviewing with the workers, and the literature review.
The objectives of this research are to find out the implementation of the occupational safety and health in Sun Star Motor Company and to find out the accidents which probably occur during the service operation and also to find out the role of the occupational safety and health in order to overcome the accident in the company.
The implementation of the occupational safety and health in Sun Star Motor Company is good enough. The company has Safety Inspector which has done the duty such as: evaluating the implementation of Safety and Health Procedure in order to observe the accident that probably occurs. The accidents that occur namely scracthed by the car’s body part and screwdriver.
Based on the findings, a preventif way such as giving information about the importance of the occupational safety and health toward workers. This is to give knowledge about the implementation of the occupational safety and health. Safety Inspector should address straightly the workers if they probably ignore to implement the the occupational safety and health in their work.
Keyword : Occupational Safety and Health, Accident Risk in the Service Part
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAKSI
PENTINGNYA PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA UNTUK MENANGGULANGI RESIKO KECELAKAAN KERJA
KARYAWAN BAGIAN SERVICE BENGKEL PADA PT SUN STAR
MOTOR SOLO
STEFFANI RETNO SUSILOWATI F3509070
Keselamatan merupakan unsur perlindungan terhadap tenaga kerja. Maka
setiap perusahaan mutlak untuk menerapkan standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam setiap tahapan kerja. Hal ini bertujuan untuk memberikan perlindungan dan menciptakan rasa aman dan nyaman pada tenaga kerja.
Obyek dari penelitian ini adalah PT.Sun Star Motor yang berlokasi di jalan Kolonel Sutarto No.19 Kecamatan Jebres, kota Surakarta khususnya pada penerapan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan bagian bengkel. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penelitian lapangan, wawancara dengan karyawan, dan studi pustaka
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan keselamatan dan kesehatan kerja pada PT.Sun Star Motor sehingga dapat di ketahui kecelakaan kerja yang rawan terjadi saat proses operasi jasa serta dapat mengetahui peran keselamatan dan kesehatan kerja guna menanggulangi kecelakaan kerja pada PT.Sun Star Motor tersebut.
Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja pada PT.Sun Star Motor telah cukup baik pengelolaannya. Perusahaan memiliki Safety Inspector yang telah melakukan tugasnya dengan baik seperti: melakukan evaluasi mengenai keselamatan dan kesehatan kerja guna dapat mengidentifikasi kecelakaan kerja yang rawan terjadi. Adapun kecelakaan kerja yang masih terjadi adalah tergores body part mobil dan terkena obeng.
Dari temuan diatas, tindakan preventif seperti penyuluhan tentang penerapan K3 kepada karyawan sangat penting untuk diberikan. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan pada karyawan bahwa pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja dalam proses operasi jasa. Safety Inspector juga diharapkan untuk bertindak tegas dalam menegur karyawan yang lalai dalam menerapkan standar K3 dalam tahapan kerja.
Kata kunci : Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Kecelakaan Kerja Karyawan bagian Service Bengkel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam era globalisasi dengan pesatnya kemajuan di bidang teknologi
telekomunikasi dan transportasi, dunia seakan tanpa batas dan jarak. Dengan
demikian pembangunan sumber daya manusia menjadi sangat penting,
terlebih lagi dengan diberlakukannya perdagangan bebas yang berarti semua
produk-produk yang dihasilkan oleh industri kita harus memenuhi standar
kualitas yang disepakati oleh dunia internasional. Oleh karena itu dunia
industri kita harus cerdas dan cepat mengambil langkah-langkah untuk
mengantisipasi perkembangan teknologi tersebut agar semua produk yang
dihasilkan mempunyai daya saing di pasar bebas.
Penggunaan teknologi maju sangat diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia secara luas, namun tanpa disertai dengan
pengendalian yang tepat akan dapat merugikan manusia itu sendiri.
Penggunaan teknologi maju tidak dapat dielakkan terutama pada era
industrialisasi yang ditandai adanya proses mekanisasi, elektrifikasi dan
modernisasi serta transformasi globalisasi. Dalam keadaan demikian
penggunaan mesin-mesin, pesawat, instalasi dan bahan-bahan berbahaya akan
terus meningkat sesuai proses produksi maupun pelayanan jasa, tentunya efek
samping yang tidak dapat dielakkan adalah bertambahnya jumlah dan ragam
sumber bahaya bagi pengguna teknologi itu sendiri. Di samping itu, faktor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
lingkungan kerja yang tidak memenuhi syarat Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3), proses kerja tidak aman, dan sistem kerja yang semakin komplek
dan modern dapat menjadi ancaman tersendiri bagi keselamatan dan
kesehatan pekerja.
Kondisi lain, masih kurangnya kesadaran dari sebagian masyarakat
perusahaan, baik pengusaha maupun tenaga kerja akan arti pentingnya K3
merupakan hambatan yang sering dihadapi. Berdasarkan data ILO 2003,
ditemukan bahwa di Indonesia tingkat pencapaian penerapan kinerja K3 di
perusahaan masih sangat rendah. Dari data tersebut ternyata hanya sekitar 2%
(sekitar 317 buah) perusahaan yang telah menerapkan K3. Sedangkan sisanya
sekitar 98% (sekitar 14.700 buah) perusahaan belum menerapkan K3 secara
baik. Berdasarkan data Jamsostek, bahwa pengawasan K3 secara nasional
masih belum berjalan secara optimal. Hal ini dapat dilihat dari jumlah
kecelakaan yang terjadi, dimana pada tahun 2003 terjadi kecelakaan sebanyak
105.846 kasus, tahun 2004 sebanyak 95.418 kasus, tahun 2005 sebanyak
96.081 kasus dan pada tahun 2006 terjadi kecelakaan sebanyak 70.069 kasus
kecelakaan kerja dan sepanjang tahun 2007 telah terjadi kecelakaan kerja
sebanyak 65.474 kejadian. Angka tersebut tentunya masih sangat fantastis
dan dapat dijadikan tolak ukur pencapaian kinerja K3.
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin,
pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahan, landasan kerja dan
lingkungan kerja serta cara-cara melakukan pekerjaan dan proses produksi.
Keselamatan kerja merupakan tugas semua orang yang berada di perusahaan.
Dengan demikian jelas bahwa, keselamatan kerja merupakan sarana utama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang dapat menimbulkan
kerugian yang berupa luka/cidera, cacat atau kematian, kerugian harta benda
dan kerusakan perlatan, mesin, dan lingkungan secara luas (Tarwaka,
2008:4). Dengan adanya pengetahuan tentang Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) diharapkan dapat mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit
akibat kerja sehingga akan dicapai keamanan dan keselamatan kerja untuk
memberikan jaminan rasa aman dan tentram, meningkatnya kegairahan
bekerja bagi para tenaga kerja guna mempertinggi kualitas pekerjaan,
meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
PT. Sun Star Motor Solo yang beralamatkan di Jl.Kolonel Sutarto
Kecamatan Jebres Surakarta merupakan sebuah perusahaan yang bergerak
dalam bidang otomotif yang melayani penjualan kendaraan roda empat merk
Mitsubishi, penjualan suku cadang dan juga service kendaraan. PT Sun Star
Motor Solo merupakan main dealer utama di kawasan Jawa Tengah. Ada
beberapa aktiftas operasional pada bagian service bengkel, seperti tune up
(perawatan mesin) pada kendaraan berbahan bakar diesel maupun bensin dan
service lainnya; seperti penyetelan mesin, klep, pembersihan busi, filter,
bahan bakar, pengecekan waktu pengapian, dan tes emisi.
Dalam setiap aktifitas service, PT Sun Star Motor Solo sudah
menerapkan sistem keselamatan dan kesehatan kerja. Hal ini dapat dilihat dari
penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada setiap aktifitas operasi jasa.
Namun dalam pelaksanaannya ada beberapa hal yang sering diabaikan oleh
karyawan yang berkaitan dengan penggunaan APD. Para karyawan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
cenderung mengabaikan standar keselamatan kerja yang sudah diterapkan
oleh perusahaan.
Dari latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengambil tema
penelitian dengan judul “PENTINGNYA PENERAPAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA UNTUK
MENANGGULANGI RESIKO KECELAKAAN KERJA KARYAWAN
BAGIAN SERVICE BENGKEL PADA PT SUN STAR MOTOR SOLO”
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan bagian
service bengkel pada PT SUN STAR MOTOR SOLO ?
2. Apa sajakah kecelakaan kerja yang terjadi pada karyawan bagian service
bengkel pada PT SUN STAR MOTOR SOLO?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai
oleh penulis ialah:
1. Untuk mengetahui penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dalam
upaya menanggulangi resiko kecelakaan kerja karyawan bagian service
bengkel pada PT SUN STAR MOTOR SOLO
2. Untuk mengetahui apa saja kecelakaan kerja yang terjadi pada karyawan
bagian service bengkel pada PT SUN STAR MOTOR SOLO
D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
1. Manfaat Akademis
a. Bagi Penulis
1) Memperoleh gambaran yang jelas tentang keselamatan dan
kesehatan kerja
2) Dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh dari teori-teori
pembelajaran dikampus khususnya tentang keselamatan dan
kesehatan kerja apabila telah bekerja pada sebuah perusahaan
b. Bagi Peneliti lain
1) Sebagai tambahan informasi mengenai penerapan kesehatan dan
keselamatan kerja pada suatu perusahaan
2) Dapat menjadi referensi apabila peneliti lain akan mengangkat
pokok permasalahan yang serupa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perusahaan
1) Dapat menjadi masukan bagi PT Sun Star Motor Solo terkait
usaha mempertahankan kesehatan dan keselamatan kerja karyawan
2) Perusahaan dapat melakukan evaluasi terhadap potensi bahaya yang
mungkin timbul dalam setiap tahapan kerja
E. METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu pengumpulan
data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status
terakhir dari subyek penelitian (Kuncoro 2003:8)
Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data yang terkait
Kesehatan dan keselamatan kerja serta kecelakaan kerja yang terjadi PT Sun
Star Motor Solo
2. Obyek Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada PT.Sun Star Motor Surakarta yang
beralamatkan di jalan Kolonel Sutarto no.19 Kecamatan Jebres kota
Surakarta
3. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa:
a. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh dengan survei lapangan yang menggunakan
semua metode pengumpulan data original (Kuncoro, 2003:127). Adapun
data primer yang diperoleh dari perusahaan berupa:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
1) Wawancara dengan Kepala bagian service bengkel tentang alat
pelindung karyawan bengkel yang telah diterapkan dan prosedur
kegiatan rutin pelayanan bengkel pada PT Sun Star Motor Solo
2) Observasi langsung ke bagian bengkel
b. Data Sekunder
Menurut Kuncoro (2003:127) data sekunder adalah data yang telah
dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada
masyarakat pengguna data. Dalam penelitian ini data sekunder yang
diperoleh dari perusahaan berupa:
1) Sejarah berdirinya PT SUN Star Motor Solo
2) Struktur organisasi
3) Data jumlah karyawan yang bekerja pada bagian bengkel
4) Data absensi karyawan bagian bengkel
c. Teknik Pengumpulan Data
1) Wawancara
Menurut Jogiyanto (2007:89) wawancara adalah komunikasi dua arah
untuk mendapatkan data dari responden. Wawancara dilakukan
dengan tujuan memperoleh data dengan cara tenya jawab secara
langsung kepada pembimbing lapangan dan karyawan bagian service
bengkel pada PT SUN STAR MOTOR SOLO
2) Observasi
Menurut Jogiyanto (2007:89) observasi adalah teknik atau pendekatan
untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung
obyek datanya Dengan pengamatan langsung, penulis melakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
penelitian langsung untuk mengetahui bagaimana proses service mobil
dari awal sampai akhir ketika dikerjakan oleh karyawan bengkel, serta
mengamati potensi bahaya apa saja yang dapat mengancam
keselamatan kerja para karyawan service bengkel pada PT Sun Motor
Solo
3) Studi Pustaka
Mempelajari buku-buku referensi yang berhubungan dengan masalah
untuk mendapatkan data yang akan digunakan sebagai landasan dalam
membahas kenyataan dan evaluasi dalam pembahasan masalah. Buku-
buku referensi tersebut: buku-buku dari perpustakaan dan Tugas Akhir
yang berhubungan dengan topik penelitian.
4) Teknik Pembahasan
Teknik Pembahasan yang dilakukan dengan menggunakan metode
deskriptif yaitu membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat
mengenai obyek yang diteliti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
F. KERANGKA PEMIKIRAN
Gambar 1.1
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Keterangan:
Keselamatan dan Kesehatan kerja merupakan faktor intern yang
mempengaruhi kinerja karyawan. Dalam pencapaian tujuannya, karyawan
merupakan sumber utama dalam menjalankan kegiatan di perusahaan. Dalam
setiap kegiatan yang ada di perusahaan kecenderungan terjadinya kecelakaan
kerja sangat mungkin terjadi. Seorang karyawan tidak dapat bekerja secara
maksimal apabila keselamatan dan kesehatan kerjanya tidak terjamin. Oleh
karena itu, perusahaan perlu memperhatikan kondisi fisik maupun mental
melalui pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja. Dengan adanya
jaminan keselamatan dan kesehatan kerja dapat diminimalisir potensi bahaya
yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja, sehingga para karyawan dapat
bekerja secara aman dan nyaman serta tercapailah peningkatan kinerja
karyawan yang efektif.
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan kerja
Identifikasi Kecelakaan
kerja
Pentingnya Penerapan Keselamatan dan
Kesehatan kerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sumber Daya Manusia
1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia adalah pemanfaatan sejumlah
individu untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Para individu yang
berurusan dengan masalah-masalah sumber daya manusia menghadapi
sejumlah besar tantangan, mulai dari tenaga kerja yang berubah secara
terus menerus hingga peraturan-peraturan pemerintah yang selalu ada,
revolusi teknologi. Lebih jauh persaingan global memaksa perusahaan
besar maupun kecil untuk lebih sadar akan biaya-biaya dan
produktivitas.(Mondy Wayne, 2008:4)
Ada beberapa definisi mengenai Manajemen Sumber Daya
Manusia:
a. Manajemen Sumber Daya Manusia adalah berhubungan dengan sistem
rancangan formal dalam suatu organisasi untuk menentuka efektivitas
dan efisiensi dilihat dari bakat seseorang untuk mewujudkan sasaran
suatu organisasi (Mathis dan Jackson, 2001 : 4)
b. Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan penerapan pendekatan
sumber daya manusia di mana secara bersama-sama terdapat dua tujuan
yang ingin dicapai (Mangkuprawira, 2004:14) yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
1) Tujuan untuk perusahaan
2) Untuk Karyawan
Menurut Mathis dan Jackson(2001:11) Fokus utama dari
manajemen sumber daya manusia adalah memberikan kontribusi pada
suksesnya organisasi. Kunci untuk meningkatkan kinerja organisasi adalah
dengan memastikan sumber daya manusia mendukung usaha organisasi
yang terfokus pada :
a. Produktivitas : Diukur dari jumlah output per tenaga kerja, peningkatan
tanpa henti pada produktivitas telah menjadi kompetisi global.
Produktivitas tenaga kerja di sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh
usaha, program, dan sistem manajemen
b. Kualitas : Kualitas suatu barang maupun jasa akan sangat
mempengaruhi kesuksesan jangka panjang organisasi. Jika suatu
organisasi mempunyai reputasi menyediakan barang maupun jasa yang
buruk kualitas, hal ini akan mengurangi perkembangan dan kinerja
organisasi tersebut
c. Pelayanan : Sumber Daya Manusia sering kali terlibat pada proses
produksi barang maupun jasa, Manajemen sumber daya manusia harus
diikutsertakan pada saat merancang proses operasi. Pemecahan masalah
harus melibatkan semua karyawan, tidak hanya manajer, di mana proses
tersebut sering kali membutuhkan perubahan pada budaya perusahaan,
gaya kepemimpinan, dan kebijakan serta praktik Sumber Daya
Manusia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
B. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan
mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahan, landasan kerja
dan lingkungan kerja serta cara-cara melakukan pekerjaan dan proses
produksi. Dengan demikian jelas bahwa, keselamatan kerja merupakan
sarana utama untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang dapat
menimbulkan kerugian yang berupa luka/cidera, cacat atau kematian,
kerugian harta benda dan kerusakan peralatan/mesin dan lingkungan
secara luas (Tarwaka, 2008 : 4)
Menurut Mathis dan Jackson (2001 : 245) tujuan utama program
keselamatan kerja yang efektif di perusahaan adalah mencegah kecelakaan
atau cidera yang terkait dengan pekerjaan.
C. Pengertian Kesehatan kerja
1. Beberapa pengertian mengenai kesehatan kerja:
a. Kesehatan Kerja (Occupational Health) adalah suatu aspek atau unsur
kesehatan yang erat berkaitan dengan lingkungan kerja dan pekerjaan,
yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi
efisiensi dan produktivitas kerja (Tarwaka, 2008 : 22)
b. Menurut Mathis dan Jackson (2001 : 245) kesehatan merujuk pada
kondisi fisik, mental, dan stabilitas emosi secara umum. Individu yang
sehat adalah yang bebas dari penyakit, cedera, serta masalah mental dan
emosi yang bisa mengganggu aktivitas manusia normal umumnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
c. Menurut Tarwaka (2008 : 22) dalam upaya penyelenggaraan kesehatan
kerja di perusahaan, pada dasarnya bertujuan untuk :
1) Meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan tenaga kerja
setinggi-tingginya baik fisik, mental dan sosial di semua lapangan
pekerjaan
2) Mencegah timbulnya gangguan kesehatan yang disebabkan oleh
kondisi lingkungan kerja
3) Melindungi tenaga kerja dari bahaya kesehatan yang ditimbulkan
akibat pekerjaan
4) Menempatkan tenaga kerja pada lingkungan kerja yang sesuai
dengan kondisi fisik, faal tubuh dan mental psikologis tenaga kerja
yang bersangkutan
D. Peraturan Perundang-undangan dalam bidang K3
1. Undang-Undang Ketenagakerjaan
a. Undang-undang no.13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan,
merupakan UU pengganti UU sebelumnya yaitu UU No. 14 tahun 1964
tentang ketentuan-ketentuan pokok mengenai tenaga kerja; UU No.25
tahun 1997 tentang ketenagakerjaan. UU 13/2003 tersebut mulai
berlaku sejak diundangkan pada tanggal 25 Maret 2003.
b. Pada paragraf 5 tentang keselamatan dan kesehatan kerja:
Pasal 86 dinyatakan bahwa:
1) Setiap pekerja/ buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas:
a) Keselamatan dan Kesehatan Kerja
b) Moral dan Kesusilaan; dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
c) Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat serta nilai-nilai
agama
2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/ buruh guna mewujudkan
produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya K3
Pasal 87 (1) dinyatakan bahwa: setiap perusahaan wajib menerapkan
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) yang
terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan. Sebagai
pelaksanaan dari pasal 86 dan 87 UU No.13 tahun 2003 tersebut
adalah diterbitkannya Permenaker No.per-05/MEN/1996 tentang
SMK3
2. Undang-undang pengawasan ketenagakerjaan
a. Undang-undang Nomor 21 tahun 2003 tentang pengesahan Konvensi
ILO Nomer 81 mengenai Pengawasan Ketenagakerjaan dalam industri
dan perdagangan dimaksudkan untuk dapat melaksanakan pengawasan
ketenagakerjaan secara efektif sesuai standar yang ditetapkan oleh
International Labour Organisation (ILO)
b. Retifikasi konvensi ILO juga dimaksudkan untuk memperkuat
pengaturan pengawasan Ketenagakerjaan yang diamanatkan oleh
Undang-Undang Nomer 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
3. Undang-Undang Keselamatan Kerja
a. Undang-undang Nomer 1 tahun 1970 tentang Keselamtan Kerja,
yang terdiri dari 11 bab 18 pasal
b. Selanjutkan sebagai dasar pembidangan teknis maupun pembidangan
industri secara sektoral dalam bentuk:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
1) Peraturan Pemerintah (PP)
2) Peraturan Menteri (PERMEN)
3) Keputusan Menteri (KEPMEN)
4) Surat Edaran Menteri (S.E.)
4. Undang-Undang Jaminal Sosial Tenaga Kerja
a. Undang-Undang Nomer 3 Tahun 1992 tantang Jaminan Sosial Tenaga
Kerja (Jamsostek)
b. Peraturan Pemerintah No.33 tahun 1977 tentang Asuransi Sosial
Tenaga Kerja (Astek)
5. Undang-Undang Kesehatan
Di dalam Undang-Undang No. 23 tahun 1992 Tentang Kesehatan,
khususnya pada pasal 23 dinyatakan bahwa Kesehatan Kerja
diselenggarkan untuk mewujudkan produktivitas kerja yang optimal yang
meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja, dan
syarat kesehatan kerja. Secara garis besar di dalam penjelasan undang-
undang ini, diuraikan hal-hal sebagai berikut:
a. Kesehatan kerja diselenggarakan untuk maksud agar setiap pekerja
dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan
masyarakat sekelilingnya, agar diperoleh produktivitas kerja yang
optimal, sejalan dengan program perlindungan tenaga kerja
b. Upaya Kesehatan Kerja hakekatnya merupakan penyerasian kapasitas
kerja, beban kerja, dan lingkungan kerja. Pelayanan kesehatan kerja
adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pekerja sesuai
dengan jaminan sosial tenaga kerja dan mencakup upaya peningkatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan. Syarat kesehatan kerja meliputi persyaratan
kesehatan pekerja baik fisik maupun psikis sesuai dengan jenis
pekerjaannya, persyaratan bahan baku, peralatan, dan proses kerja
serta persyaratan tempat atau lingkungan kerja
c. Tempat Kerja adalah tempat yang terbuka atau tertutup, bergerak atau
tetap, yang dipergunakan untuk memproduksi barang dan jasa, oleh
satu atau beberapa orang pekerja. Tempat kerja yang wajib
menyelenggarakan kesehatan kerja adalah tempat yang mempunyai
resiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit, atau mempunyai
karyawan paling sedikit (sepuluh) orang.
E. Kecelakaan Kerja
1. Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang jelas tidak dikehendaki
dan sering kali tidak terduga semula yang dapat menimbulkan kerugian baik
waktu, harta benda atau properti maupun korban jiwa yang terjadi di dalam
suatu proses kerja industri atau yang berkaitan dengannya Dengan demikian
kecelakaan kerja mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
a. Tidak diduga semula, oleh karena dibelakang peristiwa kecelakaan tidak
terdapat unsur kesengajaan dan perencanaan
b. Tidak diinginkan atau diharapkan, karena setiap peristiwa kecelakaan
akan selalu disertai kerugian baik fisik maupun mental
c. Selalu menimbulkan kerugian dan kerusakan, yang sekurang-kurangnya
menyebabkan gangguan proses kerja (Tarwaka, 2008:5)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
2. Sebab-sebab Kecelakaan Kerja
Menurut Tarwaka (2008: 7) sebab utama dari kecelakaan kerja adalah
faktor dan persyaratan K3 yang belum dilaksanakan secara benar
(substandards). Sebab utama kecelakaan kerja meliputi faktor:
a. Faktor manusia atau dikenal dengan istilah tindakan tidak aman (Unsafe
Actions) yaitu merupakan tindakan berbahaya dari para tenaga kerja
yang mungkin di latar belakangi oleh berbagai sebab antara lain:
1) Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan ( lack of knowledge and
skill)
2) Ketidak mampuan untuk bekerja secara normal (Inadequate
Capability)
3) Tidak berfungsinya tubuh karena cacat yang tidak nampak (bodilly
defect)
4) Kelelahan dan kejenuhan (fatique and boredom)
5) Sikap dan tingkah laku yang tidak aman (unsafe attitude and habits)
6) Kebingungan dan stres ( Confuse and Stress) karena prosedur kerja
yang baru belum dapat dipahami
7) Belum menguasai/belum terampil dengan peralatan atau mesin-
mesin baru (lack of skill)
8) Penurunan konsentrasi (difficulty in concentrating) dari tenaga kerja
saat melakukan pekerjaan
9) Sikap masa bodoh (ignorance) dari tenaga kerja
10) Kurang adanya motivasi kerja (Improper Motivation) dari tenaga
kerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
11) Kurang adanya kepuasan (low job satisfaction)
a) Faktor lingkungan atau dikenal dengan kondisi tidak aman
(Unsafe Condition)
kondisi tidak aman meliputi : mesin, peralatan, pesawat, bahan,
lingkungan, tempat kerja, proses kerja, sifat pekerjaan, dan
sistem kerja
b) Interaksi manusia dan sarana pendukung kerja
Interaksi manusia dan sarana pendukung kerja merupakan
sumber penyebab kecelakaan. Apabila interaksi antara
keduanya tidak sesuai maka akan menyebabkan terjadinya
suatu kesalahan yang mengarah kepada terjadinya kecelakaan
kerja.
F. Alat Pelindung Diri (APD)
1. Pengertian Alat Pelindung Diri (APD)
Alat Pelindung Diri (APD) adalah seperangkat alat keselamatan
yang digunakan oleh pekerja untuk melindungi seluruh atau sebagian
tubuhnya dari kemungkinan adanya pemaparan potensi bahaya lingkungan
kerja terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Secara teknis alat
pelindung diri tidaklah dapat melindungi tubuh secara sempurna terhadap
paparan potensi bahaya, namun demikian alat pelindung diri akan dapat
mengurangi tingkat keparahan dari suatu kemungkinan terjadinya
kecelakaan atau penyakit akibat kerja (Tarwaka, 2008:178)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
2. Pemenuhan Terhadap Peraturan Perundangan
Kewajiban dalam penggunaan alat pelindung diri di tempat kerja
yang mempunyai resiko terhadap timbulnya kecelakaan dan penyakit
akibat kerja telah diatur di dalam Undang-Undang No.1 tahun 1970
Tentang Keselamatan Kerja. Pasal-Pasal yang mengatur tentang
penggunaan alat pelindung diri antara lain:
a. Pasal 3 (1:f) : Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-
syarat keselamatan kerja untuk memberikan alat-alat pelindung diri
pada pekerja
b. Pasal 9 (1:c) : Pengurus diwajibkan menunjukkan dan
menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang; alat-alat
pelindung diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan
c. Pasal 12 (b) : Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban
dan atau hak tenaga kerja untuk; memakai alat-alat pelindung diri
yang diwajibkan
d. Pasal 14 (c) : Pengurus diwajibkan menyediakan secara cuma-
cuma, semua alat pelindung diri yang diwajibkan pada tenaga kerja
yang berada dibawah pimpinannya dan menyediakan bagi setiap
orang lain yang memasuki tempat kerja tersebut, disertai dengan
petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut petunjuk pegawai,
pengawas, atau ahli-ahli keselamatan kerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
3. Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri
Jenis-jenis alat pelindung diri yang ada di pasaran cukup banyak,
menurut Tarwaka (2008:181) berdasarkan bagian tubuh yang dilindungi
dari kontak dengan potensi bahaya dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Alat Pelindung Kepala (Headwear)
Alat Pelindung Kepala ini digunakan untuk melindungi rambut
terjerat oleh mesin yang berputar dan untuk melindungi kepala dari
bahaya terbentur benda tajam atau keras, bahaya kejatuhan benda atau
terpukul benda yang melayang, percikan bahan kimia korosif, panas
sinar matahari. Jenis alat pelindung kepala antara lain:
a) Topi pelindung (Safety Helmets)
Alat ini berfungsi untuk melindungi kepala dari benda-
benda keras yang terjatuh, benturan kepala, terjatuh dan terkena
arus listrik. Topi pelindung harus tahan terhadap pukulan, tidak
mudah terbakar, tahan terhadap perubahan iklim dan tidak dapat
menghantarkan arus listrik
b) Tutup Kepala
Alat ini berfungsi untuk melindungi kepala dari
kebakaran, korosi, suhu panas atau dingin. Tutup kepala ini
biasanya terbuat dari asbestos, kain tahan api/korosi, kulit dan
kain tahan air
2) Topi (Hats/Cap)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Alat ini berfungsi untuk melindungi kepala atau rambut dari
kotoran/ debu atau mesin yang berputar. Topi ini biasanya terbuat dari
kain katun
3) Alat Pelindung Mata (Eye Protection)
Alat pelindung jenis ini digunakan untuk melindungi mata dari
percikan bahan kimia korosif, debu dan pertikel-partikel kecil yang
melayang di udara, gas atau uap yang dapat menyebabkan iritasi mata,
radiasi gelombang elektromagnetik, panas radiasi sinar matahari,
pukulan dan benturan benda keras. Ada 2 macam alat pelindung mata:
a) Kacamata (spectacles) : Alat ini berfungsi
untuk melindungi mata dari partikel-partikel kecil, debu dan radiasi
gelombang elektromagnetik
b) Goggles : Alat ini berfungsi untuk melindungi
mata. Gas, debu, uap dan percikan larutan bahan kimia. Goggles
biasanya terbuat dari plastik transparan dengan lensa berlapis
kobalt untuk melindungi bahaya radiasi gelombang
elektromagnetik mengion
4) Alat Pelindung Telinga (Ear Protection)
Alat pelindung jenis ini digunakan untuk mengurangi intensitas
suara yang masuk ke dalam telinga
Sumbat Telinga (Ear Plug)
Ukuran dan bentuk saluran telinga tiap-tiap individu atau bahkan
untuk kedua telinga dari orang yang sama berbeda-beda. Untuk itu ear
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
plug harus dipilih sedemikian rupa sehingga sesuai dengan ukuran dan
bentuk saluran telinga pemakainya
5) Alat Pelindung Tangan (Hand Protection)
Alat pelindung jenis ini digunakan untuk melindungi tangan dan
bagian lainnya dari benda tajam atau goresan, bahan kimia, benda panas
dan dingin, kontak dengan arus arus listrik.
6) Alat Pelindung Kaki (Feet Protection)
Alat pelindung jenis ini digunakan untuk melindungi kaki dan
bagian lainnya dari benda-benda keras, benda tajam, logam/kaca,
larutan kimia, benda panas, kontak dengan arus listrik
7) Pakaian Pelindung (Body Protection)
Alat pelindung jenis ini digunakan untuk melindungi seluruh atau
sebagian tubuh dari percikan api, suhu panas atau dingin, cairan bahan
kimia.
8) Sabuk Pengaman Keselamatan (safety belt)
Alat pelindung jenis ini digunakan untuk melindungi tubuh tubuh
dari kemungkinan terjatuh dari ketinggian, seperti pada pekerjaan
mendaki, memanjat dan pada pekerjaan konstruksi bangunan.
G. Sebab-sebab Kecelakaan Kerja
Suatu kecelakaan kerja hanya akan terjadi apabila terdapat berbagai
faktor penyebab secara bersamaan pada suatu tempat kerja atau proses
produksi (Tarwaka, 2008: 6).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Secara umum penyebab kecelakaan kerja dikelompokan sebagai
berikut:
1. Sebab Dasar atau asal mula
a. Komitmen atau partisipasi dari pihak manajemen atau pimpinan
perusahaan dalam upaya penerapan K3 di perusahaannya
b. Manusia atau para pekerjanya sendiri
c. Kondisi tempat kerja, sarana kerja, dan lingkungan kerja
2. Sebab Utama
a. Faktor manusia atau dikenal dengan istilah tindakan
tidak aman (unsafe actions)
b. Faktor Lingkungan atau dikenal dengan kondisi tidak
aman (unsafe conditions)
c. Interaksi manusia dan sarana pendukung kerja (Tarwaka,
2008: 7)
H. Inspeksi Tempat Kerja
Program Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang efektif
merupakan suatu program pencegahan yang sangat penting yang dapat
dilakukan untuk menjamin agar lingkungan kerja selalu aman, sehat, dan
selamat (Tarwaka, 2008:125)
Jenis-jenis inspeksi pada umumnya meliputi:
1. Inspeksi Informal
2. Inspeksi Terencana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
a. Inspeksi umum atau inspeksi rutin terhadap sumber-sumber bahaya
ditempat kerja secara menyeluruh
b. Inspeksi khusus
1) Inspeksi khusus tehadap objek-objek atau area tertentu
yang mempunyai resiko tinggi terhadap kerugian dan kecelakaan
kerja
2) Inspeksi khusus yang dilakukan berdasarkan adanya
keluhan atau komplain dari tenaga kerja di suatu unit kerja
3) Inspeksi khusus yang dilakukan berdasarkan adanya
permintaan atau instruksi dari pengurus perusahaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Berdirinya dan Perkembangan Perusahaan
SUN MOTOR lahir dari sebuah tekad dan kegigihan Bapak dan Ibu
Sundoro Hosea pada tahun 1974 di Solo, Jawa Tengah. Dengan nama UD
Sun Motor, bidang usaha yang ditekuni pada awalnya adalah kredit mobil
di beberapa kota di Jawa Tengah. Bahu-membahu dengan suaminya,
Sundoro Hosea, ia terus membesarkan usaha ini hingga berkembang
menjadi dealer besar mobil dan sepeda motor bahkan melangkah juga ke
bidang bisnis lain.
Pantang menyerah, jujur dan fokus pada pekerjaan merupakan
falsafah kerja yang secara konsisten dijalankan pasangan ini dalam
mengembangkan bisnis dan diturunkan pada anak-anaknya sampai hari ini.
Hasilnya terbukti dari perkembangan perusahaan ini dari tahun ke tahun.
Sampai saat ini SUN MOTOR telah terpercaya oleh para Agen Tunggal
Pemegang Merek (ATPM) yang menjadi pemain utama dalam bisnis
otomotif di Indonesia. Ada 53 cabanga di Jakarta, Bandung, Semarang,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Solo, Surabaya, Denpasar, Medan dan kota-kota lain di Indonesia yang
menjadi DEALER RESMI 12 merek mobil, di antaranya MITSUBUSHI,
SUZUKI, NISSAN, MAZDA, VOLVO, HINO, CHEVROLET,
RENAULT, CHRYSLER, JEEP dan TOYOTA.
Selain mobil, SUN MOTOR memiliki divisi khusus yang
menangani sepeda motor Suzuki dengan 37 cabang di berbagai kota.
Tantangan adalah selalu menjadi peluang untuk berkembang bagi
SUN MOTOR. Maka dari mobil dan sepeda motor SUN MOTOR juga
merambah ke bisnis property, jasa keuangan dan penyewaan kenadaraan.
Salah satu bukti prestasinya adalah Hotel Novotel-Solo yang didirikan tahun
1996, disusul Hotel Grand Mercure, Yogyakarta dan Novotel Semarang.
Didukung lebih dari 3.500 karyawan yang secara berkala mendapat
pelatihan dan pengembangan, SUN MOTOR terus menapaki bisnis dengan
visi menjadi perusahaan terkemuka dan menciptakan nilai bagi
stakeholdersnya. Untuk memenuhi hal tersebut, SUN MOTOR tak akan
berhenti memberikan produk dan layanan berkuallitas dengan harga yang
terjangkau pada konsumen.
Bisnis mobil dan motor merupakan tulang punggung bisnis SUN
MOTOR GROUP. Berawal di tahun 1987 sebagai agen Mitsubishi, berbagai
merek mobil lain berturut-turut masuk pula, diantaranya Suzuki, Nissan,
Mazda, Volvo, Hino, Chevrolet, Renault, Chrysler, Jeep, Toyota dan yang
paling akhir adalah Hyundai di tahun 2001. Dengan demikian sampai saat
ini SUN MOTOR telah menjadi agen dari 12 merek mobil di 53 cabang di
berbagai kota. Pada tahun 2005 tingkat penjualan perusahaan berhasil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
mencapai 20.002 unit. Sementara itu, dalam dalm bisnis motor tahun 2005
perusahaan berhasil mencetak angka penjualan sampai 104.249 unit motor
Suzuki. Angka ini diraih oleh 37 cabang diberbagai kota di Indonesia.
Sukses dalam penjualan mobil dan motor ini juga didukung oleh jaringan
service dan penjualan suku cadang asli pada para pelanggan SUN MOTOR.
Meskipun Indonesia mengalami krisis ekonomi di akhir era 90-an,
SUN MOTOR tetap memberikan pelayanan yang snagat baik sehingga
pelanggannya tetap loyal memilih SUN MOTOR.
Ketangguhan SUN MOTOR diakui oleh Pimpinan General Motor
dengan memberi penghargaan kepada SUN MOTOR sebagai salah satu
agennya yang terkuat dan terbesar di Indonesia. Dan ini merupakan hasil
kerja keras, daya juang tinggi serta konsisten pada kejujuran yang sejak
awal senantiasa melandasi etos kerja perusahaan.
2. Lokasi Perusahaan
PT.Sun Star Motor tepatnya beralamatkan di Jl. Kolonel Sutarto
No.19 Surakarta. Selain mendirikan usaha di Solo, PT.Sun Motor Solo juga
mempunyai beberapa anak cabang di wilayah jawa tengah dan jawa timur
Untuk wilayah Jawa Tengah perusahaan ini mempunyai anak cabang
di Kudus, Semarang, Salatiga, Wonosobo, Sragen, Jogja, dan Purwokerto.
Sedangkan anak cabang yang tersebar di Jawa Timur diantaranya berada di
Surabaya, Probolinggo, Kediri, Malang dan Sidoarjo
3. Visi dan Misi Perusahaan SUN MOTOR :
a. Visi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Menjadi perusahaan yang terkemuka dan menciptakan nilai bagi
stakeholders.
b. Misi
1) Mengantisipasi kecenderungan pasar dan kebutuhan pelanggan.
2) Mengutamakan manajemen yang profesional dan berintegritas.
3) Mengembangkan sumber daya manusia serta memberikan
penghargaan atas prestasi kerja.
4) Mengembangkan budaya inovatif
5) Menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.
4. Struktur Organisasi
Organisasi merupakan suatu sistem kerjasama dan wadah
kegiatan sekelompok orang terkoordinir dengan baik dalam
melaksanakan tugas dan tujuan. Untuk itu pengorganisasian sangat
diperlukan oleh perusahaan dalam usahanya mencapai tujuan.
Setiap perusahaan memiliki struktur organisasi, struktur
organisasi memiliki tujuan untuk menjelaskan dimana dan bagaimana
kedudukan seseorang, dan tugas dan tanggung jawab yang harus
dijalankan.
Struktur organisasi yang ada pada perusahaan PT SUN Star
Motor adalah struktur organisasi garis yaitu pembagian wewenang dan
tanggung jawab masing-masing bagian yang dilaksanakan dari
pimpinan sampai bawahan/pekerja. Untuk lebih jelasnya struktur
organisasi PT SUN Star Motor adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Ow
ner
Dire
ktur
PGA
Man
ajer
Um
um
Keua
ngan
Mar
ketin
g Stoc
k Ka
nwil
Sale
sman
Coun
ter
Akun
tans
i Pr
omos
i
Bang
unan
Beng
kel
Prop
erty
Au
dit
Ope
rato
r IT
Se
rvic
e
Spar
epar
t
Gam
bar
3.1
Stru
ktur
Org
anis
asi
Sum
ber
: PT
SU
N S
tar
Mot
or S
olo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
5. Job Description
Berdasarkan gambar struktur organisasi pada PT Sun Motor cabang
sparepart dapat dijelaskan tugas dan wewenang serta tanggung jawab
yang dijalankan antara lain sebagai berikut :
a. Owner
Tugas dan tanggung jawab dari Owner antara lain adalah :
1) Mengawasi dan menertibkan pelaksanaan kegiatan untuk
mencapai tujuan perusahaan.
2) Merumuskan strategi perusahaan dan membuat kebijakan.
3) Merencanakan kegiatan jangka panjang, mengawasi dan
mengkoordinasi seluruh kegiatan dalam perusahaan untuk
mencapai tujuan.
b. Direktur
Tugas dan tanggung jawab Direktur adalah :
1) Meninjau kegiatan yang dilaksanakan oleh manajer.
2) Membuat rencana kerja dengan manajer.
3) Mengevaluasi laporan dan pertanggungjawaban para manajer.
4) Bertanggung jawab atas perusahaan secara keseluruhan.
c. Manajer Umum
Tugas dan tanggung jawab Manajer Umum adalah :
1) Mendukung program kerja perusahaan yang telah ditetapkan
baik dari segi Sumber Daya Manusia, penyediaan, kendaraan,
lokasi dan gudang.
2) Menciptakan hubungan kerja yang harmonis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
3) Menciptakan lingkungan kerja yang bersih, nyaman dan aman.
4) Bertanggung jawab kepada direktur utama.
d. Personal and General Affair (PGA)
Tugas dan tanggung jawab dari PGA antara lain adalah :
1) Melihat atau mengecek absensi karyawan.
2) Melaksanakan pelatihan dan pengembangan serta penilaian
terhadap karyawan.
3) Melaporkan kondisi karyawan kepada instansi yaitu Depnaker.
4) Menyediakan segala kebutuhan perusahaan.
e. Marketing
Tugas dan tanggung jawab dari Marketing antara lain adalah :
1) Mengelola kegiatan pemasaran produk, baik melalui direct
marketing, promotion event, trade exhibition.
2) Mengelola kegiatan market intelligent, meliputi pemetaan
kebutuhan pasar, peta persaingan, kekuatan pesaing, kekuatan
produk dan suku cadang serta atribut pemasaran lainnya.
3) Mengelola pemantauan kinerja penjualan produk dan suku
cadang, sehingga memahami langkah perbaikan pemasaran yang
diperlukan.
f. Keuangan
Tugas dan tanggung jawab dari Keuangan antara lain adalah :
1) Menyusun prosedur dan pengumpulan rancangan anggaran
devisa keuangan perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
2) Mengumpulkan penerimaan dan pengeluaran perusahaan secara
efektif dan efisien.
3) Melaksanakan fungsi kontrol atas cash flow perusahaan dan
administrasi keuangan sesuai kebijakan yang teah ditetapkan
oleh perusahaan.
g. Stock Kanwil
Tugas dan tanggung jawab dari Stock Kanwil antara lain adalah :
1) Mencatat dan mengoreksi data input stok dari cabang.
2) Melakukan koordinasi dengan cabang-cabang mengenai stok.
h. Salesman
Tugas dan tanggung jawab dari Salesman antara lain adalah :
1) Membuat laporan penjualan.
2) Membuat perkiraan penjualan.
3) Memastikan delivery barang yang dijual dan repeat order.
4) Menawarkan barang.
i. Counter
Tugas dan tanggung jawab dari Counter antara lain adalah :
1) Memastikan pelaksanaan layanan counter sesuai prosedur.
2) Mengelola kegiatan pelayanan pelanggan.
3) Melakukan verifikasi transaksi harian.
j. Promosi
Tugas dan tanggung jawab dari Promosi antara lain adalah :
1) Membuat iklan terhadap produk yang ditawarkan.
2) Membuat event tahunan diberbagai cabang wilayah Jateng.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
3) Membuat properti untuk menunjang iklan seperti membuat
pamflet, brosur, kalender, dll.
k. Properti
Tugas dan tanggung jawab dari Properti antara lain adalah :
1) Memimpin kegiatan penyusunan strategi harga dan pemasaran
produk properti.
2) Memimpin kegiatan pemasaran semua jenis produk properti
yang akan diperkenalkan kepada pelanggan, baik melalui tim
pemasaran internal serta agen penjualan eksternal yang dikelola
secara langsung.
3) Memimpin pemantauan kinerja penjualan unit produk properti
yang telah tercapai dan menentukan inisiatif penyempurnan dan
peningkatan yang diperlukan.
l. Bangunan
Tugas dan tanggung jawab dari Bangunan antara lain adalah :
1) Merencanakan pembangunan lokasi baru.
2) Menentukan lokasi yang strategis bagi pembangunan
perusahaan baru.
3) Memenuhi dan melakukan perbaikan terhadap semua fasilitas
perusahaan.
m. Akuntansi
Tugas dan tanggung jawab dari Akuntansi antara lain adalah :
1) Melakukan pengawasan terhadap kekayaan dan kewajiban-
kewajiban perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
2) Melaksanakan proses pencatatan dan pelaporan pembukuan
dalam siklus akuntansi secara tepat waktu dan akurat dengan
pedoman standar akuntansi keuangan yang berlaku.
n. Audit
Tugas dan tanggung jawab dari Audit antara lain adalah :
1) Mengarahkan penilaian resiko tahunan dan secara kontinyu
memantau resiko strategis, keuangan dan operasional perusahaan.
2) Memimpin audit internal (Manajemen, Keuangan /Akuntansi,
Operasional & Teknologi Informasi) dan kegiatan manajemen
resiko dalam unit bisnis/usaha/cabang.
3) Bertindak sebagai corporate advisor untuk komite audit, top
management, kepala unit bisnis dan memimpin pengembangan
dan pelaksanaan best practice.
o. Informasi dan Teknologi (IT )
Tugas dan tanggung jawab dari IT antara lain adalah :
1) Memimpin pengembangan strategi teknologi informasi
perusahaan secara menyeluruh, baik dengan semua fungsi serta
unit bisnis terkait.
2) Memimpin pengembangan “platform” dan “blue print”
teknologi informasi perusahaan secara menyeluruh, mencakup
rencana pengembangan sistem, infrastruktur, database dan
layanan telekomunikasi secara terintegrasi.
3) Memimpin kegiatan pengembangan semua sistem teknologi
informasi dan telekomunikasi, baik aplikasi serta software
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
terkait lainnya yang terintegrasi bagi semua fungsi dan unit
bisnis terkait.
4) Memimpin kegiatan pengembangan semua aspek infrastruktur /
hardware teknologi informasi dan telekomunikasi yang
terintegrasi bagi semua fungsi, area serta unit bisnis secara
menyeluruh.
p. Operator
Tugas dan tanggung jawab dari Operator antara lain adalah :
1) Menerima dan menyampaikan pesan.
2) Menghubungkan pesan dari cabang ke pusat.
q. Service
Tugas dan tanggung jawab dari Service antara lain adalah :
1) Memimpin tim pelayanan dalam melaksanakan dan mencapai
kebijakan standar pelayanan, termasuk kegiatan body repair.
2) Mengendalikan pemanfaatan dan peningkatan pelayanan
prasarana dan sarana.
3) Memimpin dan memantau pelaksanaan kepada pelanggan,
termasuk program pelayanan merek.
4) Mengatur proses pemesanan suku cadang dan utilitas untuk
bengkel, termasuk pemantauan penyimpanan dan manajemen
persediaan suku cadang operasional bengkel.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
r. Bengkel
Tugas dan tanggung jawab dari Bengkel antara lain adalah :
1) Melayani servis kendaraan pelanggan.
2) Mengganti suku cadang kendaraan yang rusak.
s. Sparepart
Tugas dan tanggung jawab dari Sparepart antara lain adalah :
1) Memimpin, memantau dan mengendalikan tim penjualan dalam
pencapaian target penjualan suku cadang asli, suku cadang
generik serta suku cadang remanufaktur.
2) Memimpin dan memantau penjualan baik langsung maupun
tidak langsung, termasuk pelaksanaan program pemasaran suku
cadang semua jenis.
3) Mengatur penilaian kinerja penjualan dan evaluasi penjualan
suku cadang semua jenis.
Mengelola kegiatan operasional remanufaktur suku cadang tertentu
berdasarkan pesanan dan kebutuhan pelanggan dan pasar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
6. Aspek Personalia
a. Jumlah Karyawan
Tabel 3.1
Jumlah Karyawan
No Divisi Jumlah Karyawan 1 P PGA 4 2 K Keuangan 6 3 A Akuntansi 13 4 A Audit 9 5 M Marketing 3 6 IT 12 7 St Stock kanwil 2 8 Pr Promosi 3 9 Sa Salesman 17
10 Pr Properti 5 11 BaBangunan 3 12 Service 9 13 Bengkel 12 14 SpSparepart 6 15 Counter 7 16 Operator 2 Jumlah 113
Sumber: PT.Sun Star Motor
b. Jam Kerja Karyawan
Pada PT.Sun Star Motor Solo jam kerja karyawan adalah
sebagai berikut:
1) Senin-jumat : 08.30 – 16.30
2) Sabtu : 08.30 – 14.30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
c. Sistem penggajian
Sistem penggajian pada PT Sun Motor dilakukan secara
bulanan yaitu diberikan pada akhir bulan setiap tanggal 25.
Dalam pemberian gaji perusahaan menerapkan UMR dan
ditambah dengan komponen lain seperti tunjangan jabatan,
tunjangan BBM, jumlah jam lembur, dinas keluar kota dan
bonus apabila dapat melakukan penjualan diatas target (tetapi
hanya diberikan kepada karyawan tertentu).
Dalam hal kesejahteraan karyawan :
1) Perusahaan mengikut sertakan semua
karyawan dalam jamsostek. Hal ini terkait dengan usaha
perusahaan dalam memberikan jaminan perlindungan
keselamatan dan kesehatan para karyawan.
2) Perusahaan menanggung perawatan
kesehatan seluruh karyawan tetap, serta istri dan anak dari
karyawan tersebut juga mendapatkan bantuan kesehatan
dari perusahaan.
3) Seluruh karyawan tetap diikutsertakan
dalam program ansuransi jiwa.
4) Perusahaan memberikan bantuan kepada
karyawan yang meninggal dunia, bantuan tersebut akan
diberikan kepada keluarganya.
7. Aspek Promosi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Dalam menghadapi persaingan yang ketat terhadap produk-produk
sejenis dari persaingannya, baik pesaing lokal maupun asing, PT.Sun
Star Motor melaksanakan kegiatan promosi sebagai usaha untuk
mempertahankan produknya di pasaran. Pada PT.Sun Star Motor hal
tersebut dilakukan dengan cara melaksanakan kebijakan dasar promosi
yang telah ditetapkan oleh bagian penjualan. Adapun kegiatan Promosi
yang dilakukan PT.Sun Star Motor adalah sebagai berikut:
a. Peiklanan merupakan salah satu alat
marketing yang bertugas untuk memberikan Informasi kepada
kelompok orang dan meninggikan nilai barang atau jasa yang
diiklankan. Iklan yang dilakukan PT.Sun Star Motor terdiri dari
iklan cetak, iklan radio/tv, katalog film, majalah/koran, brosur,
poster, web yang digunakan untuk membangun citra jangka
panjang.
b. Promosi Penjualan adalah kegiatan yang
dilakukan dalam rangka mendorong penjualan suatu produk/jasa
dalam bentuk sampel, pameran perdagangan, dan demonstrasi
promosi penjualan, yang dapat digunakan untuk menaikkan
penjualan yang sedang menurun.
c. Hubungan masyarakat merupakan
kegiatan untuk menjamin perhatian publik terehadap pesan-pesan
yang ditanamkan. Adapun hubungan masyarakat yang dilakukan
PT.Sun Star Motor terdiri dari sumbangan sponsor, teks dan media,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
identitas yang dirancang untuk memperbaiki, mempertahankan
maupun melindungi suatu citra perusahaan maupun produk.
d. Penjualan Personal adalah kegiatan yang
dilakukan penjual secara langsung berbicara kepada pembeli untuk
mengenalkan produknya. Adapun penjualan personal yang
dilakukan PT.Sun Star Motor terdiri dari: pertemuan penjual,
pemasaran jarak jauh(e-mail, telepon), dan pameran perdagangan.
Tujuannya adalah melakukan penjualan dengan cara membangun
frekuensi, keyakinan, dan tindakan pembeli.
8. Aspek Penjualan
PT.Sun Star Motor adalah sebuah perusahaan otomotif yang bergerak
dalam bidang penjualan produk dan penjualan jasa. Bidang Penjualan
Produk yaitu kegiatannya melakukan penjualan kendaraan bermotor
merk MITSUBISHI, yang biasanya disebut sebagai dealer kendaraan
bermotor merk MITSUBISHI Motor. Adapun jenis mobil yang dijual
PT.Sun Star Motor Solo adalah sebagai berikut:
a. Kendaraan Penumpang:
1) Pajero Super Exceed
2) Pajero Sport
3) Lancer
4) Strada Triton
b. Kendaraan Niaga
1) New colt diesel
2) Fuso
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
3) Tractor Head FV
c. Kendaraan Niaga Ringan
1) Mitsubishi colt L300
2) Mitsubishi colt T120 SS 1,5 MPI
B. LAPORAN MAGANG KERJA
1. Deskripsi Magang Kerja
Makin pesatnya era globalisasi membawa konsekuensi yang
cukup besar pada pengembangan sumner daya manusia. Dalam hal ini
ditujukan bagi mahasiwa yang berbekal pendidikan dari bangku
perkuliahan untuk dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh.
Magang Kerja merupakan salah satu upaya untuk mengarahkan
mahasiswa agar dapat merasakan situasi dunia kerja., melihat, dan
melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan program studinya.
Magang Kerja juga merupakan kegiatan penunjang perkuliahan yang
bersifat wajib dengan berorientasi pada dunia kerja atau dunia usaha, baik
jasa maupun manufaktur. Kegiatan Magang yang dilakukan oleh
mahasiswa dapat dilakukan secara individu maupun kelompok dengan
terjun langsung ke instansi pemerintah, swasta, maupun UKM. Sebelum
melaksanakan magang kerja. Mahasiswa terlebih dahulu dibekali dengan
ketrampilan dan pengetahuan praktis, sehingga diharapkan mampu untuk
ikut serta dalam memecahkan masalah yang akan di hadapi dalam obyek
magang tersebut.
2. Tujuan Magang Kerja
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan magang kerja adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
a. Agar Mahasiswa mendapatkan pengalaman dan pengetahuan secara
langsung tentang aktivitas dalam dunia usaha
b. Melatih Mahasiswa untuk menemukan penyebab masalah dalam obyek
yang diteliti sehingga dapat memecahkan masalah tersebut dan
memberikan solusi bagi perusahaan
3. Manfaat Magang Kerja
a. Bagi Perusahaan
1) Menjalin hubungan kaerja sama dengan dunia pendidikan
2) Membantu menyiapkan tenaga kerja yang profesional
b. Bagi Mahasiswa
1) Mengubah cara pikir mahasiwa menjadi lebih praktis dan pragmatis
2) Menjadi bekal bagi mahasiswa untuk dapat menerapkan teori-teori
yang didapat selama perkuliahan di dalam dunia kerja
4. Kegiatan Magang Kerja
Magang Kerja dilaksanakan mulai tanggal 2 januari 2012 sampai
dengan tanggal 2 April 2012 (surat keterangan magang terlampir). Pada
bulan pertama, Magang kerja dilaksanakan pada bagian promosi. Bulan
kedua pada bagian stock dan keuangan, dan pada bulan ketiga pada bagian
service bengkel.
a. Tempat dan waktu pelaksanaan magang kerja
Magang kerja dilaksanakan di PT.Sun Star Motor Solo yang
beralamatkan di Jl. Kolonel Sutarto No.19 Surakarta.
Penulis melakukan penelitian di Perusahaan tersebut selama 3 bulan,
yakni pada tanggal 2 januari 2012 sampai dengan tanggal 2 April 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
b. Kegiatan yang dilakukan mahasiswa selama magang kerja
1) Bulan Pertama : pengenalan pada staf bagian HRD PT.Sun Star
Motor Solo dilanjutkan penempatan pada bagian promosi.
2) Bulan Kedua : Penulis ditempatkan pada bagian Stock. Pada bagian
ini penulis diajarkan mengenai pencatatan input data stock berbagai
cabang, baik cabang jawa timur maupun jawa Tengah
3) Bulan Ketiga : Penulis ditempatkan pada bagian keuangan. Pada
bagian ini Penulis diajarkan tentang penulisan giro dan aktivitas
keuangan lainnya
Pada bulan ketiga minggu terkhir penulis ditempatkan pada bagian
service, pada bagian ini penulis melakukan observasi secara langsung
pada bagian service bengkel dan pencarian data-data untuk kelengkapan
menyelesaikan tugas akhir.
C. Pembahasan Masalah
1. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pada era globalisasi ini terutama dalam menghadapi persaingan
perdagangan internasional maka penerapan K3 merupakan syarat utama
yang berpengaruh besar terhadap kelangsungan usaha perusahaan.
Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang
otomotif, PT SUN STAR MOTOR tentunya tidak terlepas dari potensi
bahaya kecelakaan kerja,baik yang diakibatkan kondisi tempat kerja,
sarana kerja, maupun lingkungan kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
merupakan bentuk kebutuhan karyawan yang harus di pahami oleh pihak
perusahaan. Penanggulangan dan pencegahan kecelakaan kerja pada PT
SUN STAR MOTOR SOLO telah dikelola dengan cukup baik dan berada
di bawah pengawasan serta tanggung jawab Safety Inspector. Safety
Inspector bertanggung jawab langsung pada kepala bagian bengkel. Secara
umum Safety Inspector bertanggung jawab melakukan inspeksi dan
menyatakan bahwa alat ini masih layak digunakan atau tidak serta tahu
bagaimana pemeliharaan alat-alat bengkel.
Program kerja yang dimiliki oleh Safety Inspector pada PT SUN
STAR MOTOR SOLO dibuat untuk memperjelas kebijaksanaan
keselamatan dan kesehatan kerja, sehingga seluruh tugas dan kewajiban
Safety Inspector dapat berjalan dengan baik. Program kerja tersebut antara
lain:
a. Evaluasi mengenai keselamatan dan kesehatan kerja untuk memperoleh
data potensi kecelakaan kerja
b. Mengidentifikasi kecelakaan kerja, penyebab kecelakaan, serta
penanggulangannya secara berkala sehingga dapat menjadi bahan
evaluasi
c. Penyelenggaraan sosialisasi serta usaha-usaha preventif kepada
karyawan bengkel akan pentingnya keselamatan kerja baik secara
langsung maupun tidak langsung. Contohnya: Pelatihan dan Simulasi
Penanggulangan Kebakaran yang dilakukan setiap 6 bulan sekali.
d. Evaluasi tentang cara penggunaan alat-alat bengkel apakah sudah sesuai
standar yang ditentukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Usaha preventif yang diselenggarakan oleh Safety Inspector antara lain
adalah mengadakan Pelatihan dan Simulasi Penanggulangan Kebakaran. Hal
ini penting dilakukan karena bahaya kebakaran pada sebuah perusahaan
khususnya pada bagian bengkel sangat mungkin terjadi. Maka Safety Inspector
perlu untuk mengagendakannya setiap 6 bulan sekali. Pelatihan dan Simulasi
Penanggulangan Kebakaran ini bekerja sama dengan Dinas Kebakaran Kota
Surakarta. Para karyawan diberi bekal keahlian bagaimana mengatasi
kebakaran dengan meminimalisir korban sekecil mungkin. Setelah itu
dibentuklah tim sesuai dengan tugas masing-masing. Seperti tim evakuasi
korban, tim penanggulangan kebakaran, dan tim evakuasi penyelamatan
dokumen penting perusahaan.
a. Hasil evaluasi data kecelakaan kerja
Hasil evaluasi data kecelakaan kerja oleh Safety Inspector menunjukkan
bahwa sumber potensial penyebab terjadinya kecelakaan kerja berasal dari :
1) Tenaga Kerja (sikap dan disiplin kerja)
Penerapan K3 di PT.Sun Star Motor Solo sudah dikelola dengan
cukup baik, namun dalam prakteknya penulis mengamati masih ada
beberapa karyawan yang tidak disiplin dalam menerapkan standard yang
sudah ditetapkan perusahaan. Hal ini dapat di lihat dari:
a) Tidak mengenakan sarung tangan pada saat proses tune up bagian
pembersihan bahan bakar.
b) Tidak menggunakan masker wajah saat melakukan operasi jasa yakni
saat proses tune up bagian pembersihan karburator dan busi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
b. Proses Service Tune Up
Pada bagian service bengkel di PT Sun Star Motor melayani tune up
mobil baik berbahan bakar bensin maupun solar. Berikut adalah proses tune
up di PT Sun Star Motor:
Bagan 3.2
Keterangan :
1) Pengecekan Awal : meliputi pengecekan mesin. Pada tahapan ini
karyawan memastikan kondisi mesin dalam keadaan hidup
2) Permbersihan karburator : Pada tahapan ini karyawan melepas filter udara
kemudian karyawan membongkar karburator, membersihkan komponen
Pengecekan Awal
Pengecekan Karburator
Pembersihan busi
Pembersihan filter udara
Pembersihan bahan bakar
Car Lifting
Finishing Check
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
dengan injection cleaner setelah itu merakit kembali dan melakukan setting
ulang
3) Pembersihan filter udara : karyawan melakukan pengecekan umur filter
setelah itu melakukan penggantian filter
4) Pembersihan bahan bakar : karyawan membuka silinder pop setelah itu
karyawan mencari posisi pop yang benar. Kemudian dilakukan penyetelan
celah valve atau katup sesuai waktu pengapian. Terakhir silinder pop
ditutup kembali
5) Lifting car : mobil dinaikkan dengan menggunakan lift untuk
mengecek roda-roda.
6) Finishing check : pada bagian ini dilakukan pengecekan/ penggantian oli
dan pengecekan suspensi yang meliputi pengecekan rem dan tekanan angin
c. Fasilitas keselamatan dan kesehatan kerja pada PT SUN STAR MOTOR
SOLO :
1) Pakaian Kerja atau jas
Baju kerja yang dipakai oleh karyawan Bengkel pada PT Sun Star
Motor Solo terbuat dari bahan yang kuat yang tidak mudah sobek
sehingga dapat melindungi anggota tubuh karyawan dari benda-benda
tajam dibengkel. Walaupun terbuat dari bahan yang kuat dan tidak
mudah sobek , namun tetap nyaman di pakai sehingga memudahkan
karywan untuk bergerak aktif dalam menjalankan pekerjaan
2) Kacamata dan Goggles
Pelindung mata dan Goggles penting digunakan untuk pekerjaan
seperti di bengkel. Kacamata dan Goggles digunakan Karyawan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
bengkel pada PT SUN STAR MOTOR SOLO untuk melindungi mata
dari bahaya saat proses service. Goggles digunakan saat pengecekan
waktu dan pengapian
3) Pelindung Kaki
Untuk melindungi kaki dari kemungkinan kejatuhan benda-benda
berat, tumpahan bahan-bahan operasi seperti obeng, oli dan lain-lain
Karyawan diwajibkan memakai safety shoes juga untuk menghindari
lantai yang licin, terkena benda-benda yang tajam yang dapat melukai
kaki. Safety shoes yang digunakan bertumit rendah dan tidak licin.
Safety Shoes yang digunakan terbuat dari baja dan dapat tahan selama
10 tahun
4) Sarung Tangan
Mengingat bahwa dalam proses service karyawan menggunakan
alat-alat yang cukup berbahaya seperti obeng yang dapat mengenai
tangan/jari-jari tangan maka diwajibkan untuk memakai sarung tangan.
Sarung tangan juga dapat melindungi telapak tangan dari tumpahan oli
dan pelumas
Fasilitas tersebut diatas digunakan pada saat proses service.
Berikut tabel yang menjelaskan tentang fasilitas yang disediakan PT
Sun Star Motor beserta dengan aktivitas karyawan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Tabel 3.2 Aktivitas dan Alat Pelindung Diri
Aktivitas Karyawan Alat Pelindung Diri
Pengecekan awal hingga pembersihan
filter udara
Baju/ jas dan pelindung kaki (safety
shoes)
Pembersihan bahan bakar SST (Special Service Tool) yang meliputi
baju/ jas, pelindung kaki (safety shoes),
sarung tangan, googles
Lifting Car SST dan juga menggunakan helm
pelindung
Finishing Check SST (Special Service Tool) yang meliputi
baju/ jas, pelindung kaki (safety shoes),
sarung tangan.
Sumber : PT Sun Star Motor Solo 2. Identifikasi Kecelakaan Kerja
Kendati penerapan standar K3 pada bagian service PT Sun Star Motor
sudah baik namun resiko kecelakaan kerja masih terjadi. Kecelakaan kerja
dalam hal ini bersifat kecil. Walaupun demikian hal ini juga tidak bisa
diabaikan begitu saja. Berikut kecelakaan kerja yang terjadi:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Tabel 3.3
Identifikasi Kecelakaan Kerja bulan Maret 2012 Tgl Identifikasi Kecelakan Kerja Penyebab Penanganan 1 Tidak Terjadi Kecelakaan Kerja - - 2 Tidak Terjadi Kecelakaan Kerja - - 3 Tidak Terjadi Kecelakaan Kerja - - 4 Minggu - - 5 Tidak Terjadi Kecelakaan Kerja - - 6 Tidak Terjadi Kecelakaan Kerja - - 7 Tidak Terjadi Kecelakaan Kerja - - 8 Tidak Terjadi Kecelakaan Kerja - - 9 Tidak Terjadi Kecelakaan Kerja - - 10 Tidak Terjadi Kecelakaan Kerja - - 11 Minggu - - 12 Tidak Terjadi Kecelakaan Kerja - - 13 Terjadi Kecelakaan Kerja Tergores obeng saat
melakukan pembersihan busi Ditangani dengan
pemberian obat yang tersedia dalam kotak P3K
14 Tidak Terjadi Kecelakaan Kerja - - 15 Tidak Terjadi Kecelakaan Kerja - - 16 Tidak Terjadi Kecelakaan Kerja - - 17 Terjadi Kecelakaan Kerja
Tergores body part mobil saat pembersihan karburator dan
filter udara
Ditangani dengan pemberian obat yang
tersedia dalam kotak P3K
18 Minggu
- -
19 Tidak Terjadi Kecelakaan Kerja - - 20 Tidak Terjadi Kecelakaan Kerja - - 21 Tidak Terjadi Kecelakaan Kerja - - 22 Terjadi Kecelakaan Kerja Tergores obeng pada saat
pembersihan busi Ditangani dengan
Pemberian obat yang tersedia dalam kotak P3K
23 Libur Hari Raya Nyepi - - 24 Tidak Terjadi Kecelakaan Kerja - - 25 Minggu - - 26 Tidak Terjadi Kecelakaan Kerja - - 27 Tidak Terjadi Kecelakaan Kerja - - 28 Tidak Terjadi Kecelakaan Kerja - - 29 Tidak Terjadi Kecelakaan Kerja - - 30 Tidak Terjadi Kecelakaan Kerja - - 31 Tidak Terjadi Kecelakaan Kerja - - Sumber : PT Sun Star Motor Solo
Dari uraian kecelakaan yang terjadi diatas, penyebab utamanya adalah
beberapa karyawan kurang disiplin dalam menerapkan standar K3 pada beberapa
aktivitas service tune up. Contohnnya tidak memakai sarung tangan pada saat
proses pembersihan karburator hingga pembersihan busi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian pembahasan pada Bab III diatas, diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
1. Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di PT.Sun Star Motor Solo
telah dikelola dengan baik oleh perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari
evaluasi Safety Inspector dalam usahanya mengevaluasi dan
mengidentifikasi potensi bahaya yang mungkin terjadi. Perusahaan juga
telah menerapkan standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dengan
baik. Terbukti dengan menyediakan fasilitas yang dapat digunakan oleh
karyawan pada setiap aktivitas tahapan kerja.
2. Kendati penerapan standar K3 di PT Sun Star Motor sudah baik, namun
dalam prakteknya masih terjadi kecelakaan kerja. Pada bulan Maret ada 3
kecelakaan kerja yang terjadi. Hal ini disebabkan oleh ketidakdisiplinan
beberapa karyawan dalam menerapkan standar K3 pada tahapan kerja.
B. SARAN
Berdasarkan pembahasan diatas, penulis memberikan saran sebagai
berikut:
1. Untuk PT Sun Star Motor
a. Perusahaan dalam hal ini Safety Inspector harus lebih tegas dalam
melakukan inspeksi ke tempat kerja bengkel, mengawasi apakah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
karyawan telah menggunakan alat-alat sesuai prosedur. Apabila
diperlukan Safety Inspector dapat menegur karyawan secara langsung
jika ada ketidakdisiplinan terhadap penerapan standar K3.
b. Perusahaan mengadakan penyuluhan tentang penerapan K3 kepada
karyawan bagian service bengkel agar karyawan lebih mengetahui
akan pentingnya penerapan K3 di lingkungan kerja sehingga potensi
kecelakaan kerja dapat diminimalisir.
2. Untuk Karyawan PT Sun Star Motor Bagian Service
Karyawan hendaknya lebih disiplin lagi dalam menaati standar K3
yang sudah ditetapkan oleh PT Sun Star motor sehingga potensi
kecelakaan kerja dapat dihindarkan dan pada akhirnya karyawan dapat
bekerja dengan nyaman dan aman.