program pasca sarjana universitas sebelas …/hubungan... · dengan memanjatkan puji syukur...

153
i HUBUNGAN ANTARA SIKAP INOVATIF DAN KEDISIPLINAN DENGAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS RONGGOWARSITO KECAMATAN NGADIROJO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2008 TESIS Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan Oleh IGNATIUS SUMARNO NIM S.810108009 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

Upload: trinhcong

Post on 11-Apr-2019

229 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

i

HUBUNGAN ANTARA SIKAP INOVATIF DAN KEDISIPLINAN DENGAN

KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS

RONGGOWARSITO KECAMATAN NGADIROJO

KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2008

TESIS

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh

IGNATIUS SUMARNO NIM S.810108009

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2009

ii

HUBUNGAN ANTARA SIKAP INOVATIF DAN KEDISIPLINAN DENGAN

KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS

RONGGOWARSITO KECAMATAN NGADIROJO

KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2008

TESIS

Oleh

IGNATIUS SUMARNO NIM S.810108009

Telah Disetujui oleh Tim Pembimbing

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal Pembimbing I Prof. Dr. Sri Yutmini,M.Pd. NIP 130259809 .......................... Pembimbing II Drs. Soekamto,M.Sc. NIP. 130814584 ..........................

Mengetahui

Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan

Prof. Dr. Mulyoto,M.Pd. NIP. 130367766

iii

HUBUNGAN ANTARA SIKAP INOVATIF DAN KEDISIPLINAN DENGAN

KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS

RONGGOWARSITO KECAMATAN NGADIROJO

KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2008

Disusun oleh :

IGNATIUS SUMARNO

NIM S.810108009

Telah Disetujui dan Disyahkan oleh Tim Penguji :

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal Ketua Prof. Dr. H. Mulyoto, M.Pd. ........................... Sekretaris Dr. Nunuk Suryani, M.Pd. ............................ Anggota Penguji 1. Prof. Dr. Sri Yutmini,M.Pd. ...........................

2. Drs. Soekamto,M.Sc. ...........................

Mengetahui

Ketua Program Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd.

Studi Teknologi NIP. 130367766 ..........................

Pendidikan

Direktur Program Prof. Drs. Suranto, M.Pd, Ph.D

Pasca Sarjana NIP. 131472192 ...........................

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini saya : Nama : Ignatius Sumarno

NIM : S810108009

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tesisi berjudul HUBUNGAN

ANTARA SIKAP INOVATIF DAN KEDISIPLINAN DENGAN

KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS

RONGGOWARSITO KECAMATAN NGADIROJO KABUPATEN

WONOGIRI TAHUN 2008

Adalah benar-benar karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis

tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh

dari tesis tersebut.

Surakarta, Juni 2009 Yang membuat pernyataan ( Ignatius Sumarno )

v

MOTTO

Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran karena mereka akan

dipuaskan

(Matius, 5 : 6)

vi

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

penulis dapat menyelesaikan tesis pada program studi Teknologi Pendidikan,

Program Pascasarjan Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan judul

HUBUNGAN ANTARA SIKAP INOVATIF DAN KEDISIPLINAN DENGAN

KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS

RONGGOWARSITO KECAMATAN NGADIROJO KABUPATEN

WONOGIRI TAHUN 2008

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa penulisan tesis ini dapat

terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak terutama :

1. Prof. Dr. H. Much Syamsulhadi, Sp. Kj (K) Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba

ilmu di Program Pascasarjana.

2. Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D Direktur Program Pascasarjana yang telah

memberikan kesempatan untuk terlaksananya penulisan tesis ini.

3. Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd. Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan yang

telah memberikan kesempatan dan dorongan untuk terlaksananya penulisan

tesis ini.

4. Prof. Dr. Sri Yutmini, M.Pd. selaku pembimbing pertama yang telah

memberikan arahan, masukan dan dorongan selama pembimbingan penulisan

tesis ini.

vii

5. Drs. Soekamto, M.Sc. selaku pembimbing kedua yang telah memberikan

arahan, masukan dan dorongan selama pembimbingan penulisan tesis ini.

6. Seluruh dosen Program Studi Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana

UNS.

7. Drs. H. Suparno, M.Pd. selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri

yang telah memberikan rekomendasi untuk mengadakan penelitian.

8. Drs. Suratun,M.Si. selaku Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Ngadirojo

yang telah memberikan ijin untuk try out penelitian.

9. Semua pihak yang tidak mungkin saya sebut satu per satu melalui keterlibatan

dan andil dalam membantu penyelesaian tesis ini.

Penulis berharap agar semua bantuan tersebut menjadi amal kebaikan

dan memohon agar mendapat imbalan yang berlipat dari Tuhan Yang MAha

Esa. Selain itu penulis menyadari pula akan kekurangan dan keterbatasan tesis

ini, untuk itu segala kritik dan saran demi perbaikan senantiasa penulis terima

dengan senang hati. Akhir kata mudah-mudahan tesis ini dapat memberikan

manfaat bagi dunia pendidikan.

Surakarta, Juli 2009

Peneliti

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………………………………….......................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................……………………….. ii

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN........................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN......................................................... v

KATA PENGANTAR............................................................................ vi

DAFTAR ISI.......................................................................................... vii

DAFTAR TABEL .................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR............................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................... x

ABSTRAK............................................................................................ xi

ABSTRACK.......................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………. 1

A. Latar Belakang Masalah…………………………… 1

B. Identifikasi Masalah………………………………… 3

C. Pembatasan Masalah ………………………………. 3

D. Rumusan Masalah…………………………………. 4

E. Tujuan Penelitian …………………………………… 4

F. Manfaat Penelitian …………………………………. 5

BAB II KAJIAN TEORI,KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori ……………………………………… 6

1. Sikap Inovatif………………………………....... 6

2. Kedisiplinan……………………..……………… 28

3. Kompetensi Guru ……………………………… 37

B. Penelitian yang Relevan............................................ 48

C. Kerangka Berfikir ………………………………… 49

D. Hipotesis…………………………………………… 52

ix

BAB III METODE PENELITIAN…………………………… 53

A. Tempat dan Waktu Penelitian…………………….. 53

B. Metode Penelitian…………………………………. 53

C. Populasi, Sampel, dan Sampling ………………….. 54

D. Definisi Operasional................................................. 55

E. Metode Pengumpulan Data ……..……………….... 56

F. Teknik Uji Validitas dan Reliabilitas……………… 56

G. Uji Persyaratan…………………………………….... 58

H. Teknik Analisis Data……………………………..... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN.................................................... 61

A. Deskripsi Data ........................................................... 61

B. Uji Persyaratan Analisis............................................ 70

C. Pengujian Hipotesis................................................... 72

D. Pembahasan Hasil Analisis Data ............................... 76

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN………… 80

A. Kesimpulan……………………………………….. 80

B. Implikasi Penelitian……………………………… 80

C. Saran-saran………………………………………… 81

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………… 83

LAMPIRAN

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jadwal Penelitian ............................................................. 53

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Sikap Inovatif.................................. 62

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Kedisiplinan .................................. 65

Tabel 4 Distribusi Frekuensi Kompetensi Guru............................ 68

Tabel 5 Hasil Uji Normalitas......................................................... 71

Tabel 6 Hasil Uji Linearitas........................................................ 71

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Histogram Sikap Inovatif........................................... 63

Gambar 2 Histogram Kedisiplinan Guru.................................... 66

Gambar 3 Histogram Kompetensi Guru..................................... 69

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-kisi Angket Sikap Inovatif ........................ 85

Lampiran 2 Angket Sikap Inovatif........................................ 86

Lampiran 3 Kisi-kisi Angket Sikap Kedisiplinan.................. 90

Lampiran 4 Angket Kedisiplinan .......................................... 91

Lampiran 5 Kisi-kisi Angket Kompetensi Guru................... 95

Lampiran 6 Angket Kompetensi Guru.................................. 96

Lampiran 7 Tabulasi Hasil Angket Sikap Inovatif................. 100

Lampiran 8 Tabulasi Hasil Angket Kedisiplinan................... 103

Lampiran 9 Tabulasi Hasil Angket Kompetensi Guru.......... 106

Lampiran 10 Tabulasi Perhitungan Reliabilitas Angket Sikap

Inovatif.............................................................. 109

Lampiran 11 Perhitungan Reliabilitas Angket Sikap Inovatif 113

Lampiran 12 Tabulasi Perhitungan Reliabilitas Angket

Kedisiplinan ....................................................... 114

Lampiran 13 Perhitungan Reliabilitas Angket Kedisiplinan..... 118

Lampiran 14 Tabulasi Perhitungan Reliabilitas Angket

Kompetensi Guru................................................ 119

Lampiran 15 Perhitungan Reliabilitas Angket Kompetensi guru 123

Lampiran 16 Tabulasi Angket Penelitian Sikap Inovatif.......... 124

Lampiran 17 Tabulasi Angket Penelitian Kedisiplinan............ 126

Lampiran 18 Tabulasi Angket Penelitian Kompetensi Guru..... 128

Lampiran 19 Uji Normalitas....................................................... 130

Lampiran 20 Uji Linieritas.......................................................... 131

Lampiran 21 Uji Multikolinearitas .......................................... 134

Lampiran 22 Regresion.............................................................. 135

Lampiran 23 Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif.......... 139

xiii

ABSTRAK

Ignatius Sumarno. Hubungan Antara Sikap Inovatif Dan Kedisiplinan Dengan Kompetensi Guru Sekolah Dasar Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Tahun 2008, Tesis. Surakarta : Program Studi Teknologi Pendidikan. Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret. 2009. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Hubungan antara sikap inovatif dengan kompetensi guru Sekolah Dasar Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Tahun 2008. (2) Hubungan antara kedisiplinan dengan kompetensi guru Sekolah Dasar Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Tahun 2008. (3) Hubungan antara sikap inovatif dan kedisiplinan dengan kompetensi guru Sekolah Dasar Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Tahun 2008. Penelitian ini menggunakan metode survey jenis deskriptif korelasional. Populasi penelitian adalah seluruh guru gugus Ronggowarsito UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri sebanyak 48 guru yang sekaligus sebagai sampel penelitian. Data sikap inovatif, kedisiplinan dan kompetensi guru dikumpulkan melalui instrumen berbentuk angket. Validitas instrumen diuji dengan menggunakan validitas internal, sedangkan untuk mengetahui reliabilitas digunakan uji keandalan Spearman Brown. Data dianalisis dengan menggunakan teknik regresi dan korelasi dengan uji persyaratan analisis melalui uji normalitas, uji linearitas, dan uji multikolinearitas. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : (1) Ada hubungan antara sikap inovatif dengan kompetensi guru Sekolah Dasar Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Tahun 2008 ( tabelhit rr >( atau 0,395 >0,28 pada taraf signifikansi 5%) (2) Ada hubungan antara kedisiplinan dengan kompetensi guru Sekolah Dasar Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Tahun 2008 ( tabelhit rr >( atau 0,580 >0,28 pada taraf signifikansi 5%) (3) Ada hubungan antara sikap inovatif dan kedisiplinan dengan kompetensi guru Sekolah Dasar Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Tahun 2008 ( tabelhit rr >( atau 0,570 >0,28 pada taraf signifikansi 5%), sehingga hipotesis yang dikemukakan teruji kebenarannya. Model hubungan antara 21XX dengan Y adalah Y = 40,136 + 0,495 1X +0,480

2X . Model ini signifikan secara statistik.

xiv

ABSTRACT

Ignatius Sumarno, ”The Correlation between Innovative and Discipline Attitudes with The Competence of the Primary School Teachers of Ronggowarsito Cluster, Ngadirojo District of Wonogiri Regency, 2008 Academic Year”. Thesis, Education Technology Study Program, graduate Program, Sebelas Maret University, 2009. The aim of the research is to find out 1) the correlation between innovation attitude and competence of the primary school teachers in Ronggowarsito cluster, 2) the correlation between discipline and competence of the teachers, and 3) the correlation between innovative and discipline attitudes with the competence of the teachers. The research used a descriptive correlational survey method. The population involved in the research was 48 teachers as samples from the primary schools of Ronggowarsito cluster. The data of the three variables of the research were collected through questionnaire. The instrument validity was tasted with internal validity, whereas for the reliability test, Spearman Brown was used. The data were analyzed using regression and correlation technique after prerequisite tests of normality, linearity, and multi co-linearity. The result of the data analysis show that 1) there is a significant correlation between innovative attitude and competence of the primary school teachers in Ronggowarsito cluster as shown by ((r hit > r table or 0.395>0.28 with 5% significant level, 2) a significant correlation is found between the relationship between discipline and competence of the teacher as shown by (( r hit > r table or 0.580>0.28 with 5% significant level, and finally 3) there is a significant as shown by ((r hit > r table or 0.570>0.28 with 5% significant level. As a result the hypotheses made are proven right since the correlation model between X1, X2 with Y is Y =40.136+0.495 X1 + 0.480 X2.

xv

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

Negara (UU No 20/2003, pasal 1 : 4)

Dengan demikian maka pendidikan hendaknya dikelola secara optimal

agar dapat menumbuhkan dan menghasilkan sumber daya manusia yang

berkualitas, baik secara akademik maupun non akademik. Agar tujuan tersebut

dapat tercapai maka guru selaku pelaku pendidikan hendaknya senantiasa

belajar dan mengembangkan potensi dirinya secara optimal. Setinggi apapun

potensi awal siswa dan sarana prasarana yang mendukung apabila tidak

ditunjang dengan kemampuan guru yang optimal maka mustahil tujuan

pembelajaran dapat dicapai secara optimal.

Dalam menciptakan pengetahuan yang bermakna guru harus selalu

mengembangkan diri melalui sikap inovatif dan meningkatkan kedisiplinan

dalam tugas di lapangan. Sikap inovatif diperlukan oleh guru dalam rangka

menyesuaikan dan mengikuti perkembangan yang terjadi baik di dunia

xvi

pendidikan maupun di luar pendidikan. Dengan berkembangnya sikap inovatif

pada guru maka guru akan mampu mengatisipasi dan menyesuaikan proses

pembelajaran dengan situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan. Dengan

demikian maka akan mengangkat prestasi belajar siswa pada khususnya dan

sekolah pada umumnya.

Perlu disadari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa

ini sulit untuk dikendalikan oleh siapapun. Cara yang terbaik adalah

menyesuaiakan dan mengikutinya meskipun hal ini tidak boleh bertentangan

dengan nilai-nilai dasar manusia Indonesia. Apabila guru kurang mampu

dalam menyesuaikan dengan situasi dan kondisi dewasa ini maka dapat

dipastikan bahwa proses pembelajaran akan berjalan secara monoton dan

membosankan bagi siswa.

Selain sikap inovatif, sikap mental guru hendaknya selalu ditingkatkan,

terutama kedisiplinan. Guru meskipun mempunyai potensi akademik yang

tinggi dan kreatif akan tetapi kurang dalam kedisiplinan maka bukan tidak

mungkin dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya akan mengalami

kesulitan terutama rasa kepercayaan dan tanggung jawab dari atasannya. Guru

adalah digugu dan ditiru, bagaimana mungkin seorang guru yang senantiasa

terlambat datang ke sekolah bisa dijadikan teladan bagi para siswanya di

sekolah.

Oleh sebab itu guru juga diharapkan mempunyai kedisiplinan yang

tinggi dan sikap inovatif yang memadai, agar mampu melaksanakan tugas dan

tanggung jawabnya dengan baik. Kinerja seorang guru dapat dilihat dari

xvii

kedisiplinan dan sikap menerima perubahan positif untuk dapat diterapkan

dalam rangka melaksanakan tugas pembelajaran. Semakin tinggi sikap

inovatif dan kedisiplinan seorang guru maka dapat diduga semakin tinggi pula

kompetensinya dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat diidentifikasi hal-hal

sebagai berikut :

1. Apakah guru telah mempunyai pemahaman yang memadai inovasi di

bidang pendidikan dalam rangka meningkatkan kompetensi yang dimiliki?

2. Apakah kedisiplinan guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya sebagai seorang pendidik, pengajar dan pembimbing bagi siswa

di sekolah telah sesuai dengan yang diharapkan?

3. Apakah semua guru sekolah dasar telah mampu memahami, melaksanakan

bidang tugasnya sesuai dengan kompetensinya masing-masing?

4. Apakah kesejahteraan yang meningkat dapat mempengaruhi professional

kedisiplinan dan kompetensinya dalam bidang tugasnya di lapangan ?

5. Apakah situasi dan kondisi lingkungan dinas mendukung terciptanya sikap

inovatif dan meningkatkan kedisiplinan guru ?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat keterbatasan kemampuan, dana dan waktu serta agar

penelitian dapat lebih mendalam maka dibatasi pada masalah hubungan antara

Sikap inovatif dan kedisiplinan dengan kompetensi Guru Sekolah Dasar

xviii

Negeri Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri

Tahun 2008.

D. Rumusan Masalah

Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada hubungan antara sikap inovatif dengan kompetensi guru

Sekolah Dasar Negeri Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo

Kabupaten Wonogiri Tahun 2008?

2. Apakah ada hubungan antara kedisiplinan dengan kompetensi guru

Sekolah Dasar Negeri Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo

Kabupaten Wonogiri Tahun 2008?

3. Apakah ada hubungan antara sikap inovatif dan kedisiplinan dengan

kompetensi guru Sekolah Dasar Negeri Gugus Ronggowarsito Kecamatan

Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Tahun 2008?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui hubungan antara sikap inovatif dengan kompetensi guru

Sekolah Dasar Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo Kabupaten

Wonogiri Tahun 2008

2. Mengetahui hubungan antara kedisiplinan dengan kompetensi guru

Sekolah Dasar Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo Kabupaten

Wonogiri Tahun 2008

xix

3. Mengetahui hubungan antara sikap inovatif dan kedisiplinan dengan

kompetensi guru Sekolah Dasar Gugus Ronggowarsito Kecamatan

Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Tahun 2008.

F. Manfaat Penelitian

Ada beberapa manfaat praktis dan teoritis yang dapat diambil dari hasil

penelitian ini, yaitu

1. Manfaat Teoritis.

a. Sebagai bahan kajian lebih lanjut, dan referensi untuk penelitian lebih

lanjut.

b. Dapat menambah khazanah ilmu tentang sikap inovatif, kedisiplinan

dan kompetensi guru.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai masukan kepada para penentu kebijakan untuk menentukan

kebijakan di bidang pengelolaan sekolah dasar.

b. Sebagai bahan pertimbangan kepala sekolah dalam upaya pembinaan

terhadap para guru.

c. Sebagai bahan pertimbangan bagi pengawas dalam rangka

melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap kompetensi guru

xx

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Sikap Inovatif

a. Pengertian Sikap Inovatif

1) Sikap

Masri (1972:12), mengartikan sikap sebagai kesediaan yang

diarahkan untuk menilai atau menanggapi sesuatu. Berkman dan

Gilson (1981 :34) mendefinisikan sikap adalah evaluasi individu yang

berupa kecenderungan (inclination) terhadap berbagai elemen di luar

dirinya. Allfort (dalam Assael, 1984 :25) mendefinisikan sikap adalah

keadaan siap (predisposisi) yang dipelajari untuk merespon objek

tertentu yang secara konsisten mengarah pada arah yang mendukung

(favorable) atau menolak (unfavorable). Hawkins Dkk (1986 : 45)

menyebutkan, sikap adalah pengorganisasian secara ajeg dan bertahan

(enduring) atas motif, keadaan emosional, persepsi dan proses-proses

kognitif untuk memberikan respon terhadap dunia luar.

Sikap manusia, atau untuk singkatnya disebut sikap, telah

didefnisikan dalam berbagai versi oleh para ahli. Berkowitz (1972:20)

bahkan menemukan adanya lebih dari tiga paluh defnisi .sikap.

Puluhan defnisi dan pengertian itu pada umumnya dapat dimasukkan

ke dalam salah satu diantaranya tiga kerangka pemikiran.

xxi

Pertama, adalah kerangka pemikiran tentang di bidang

pengukuran sikap, menyebutkan bahwa: sikap adalah suatu bentuk

evaluasi atau reaksi perasaan. Pendapat Berkowitz (1972:20), sikap

seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau

memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak

memihak (ufavorable) pada objek tersebut. secara lebih spesifik,

formulasi sikap sebagai derajat efek positf atau efek negatif terhadap

suatu objek psikologis.

Kedua, bahwa konsepsi mengenai sikap lebih kompleks.

Bahwa sikap merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap -

uatu objek dengan cara-cara tertentu. Dapat dikatakan bahwa kesiapan

yang dimaksudkan merupakan kecenderungan Potensial untuk bereaksi

dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus

yang menghendaki adanya respon. Sikap sebagai suatu pola perilaku,

tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan

diri dalam situasi sosial atau secara sederhana, sikap adalah respons

terhadap stimulasi sosial yang telah terkondisikan.

Ketiga adalah kelompok yang berorientasi kepada skema

triadik (triadic scheme). Menurut kerangka pemikiran ini suatu sikap

merupakan konstelasi komponen-komponen kognitif, efektif dan

konatif yang saling berinteraksi dalam memahami, merasakan, dan

berperilaku terhadap suatu objek. Misalnya mendefisnikan sikap

sebagai keteraturan tertentu dalam hal Perasaan (afeksi), pemikiran

xxii

(kognisi), dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu

aspek di lingkungan sekitarnya.

2) Inovatif

Kata inovasi berasal dalam bahasa Inggris "innovation" yang

berarti proses pembaharuan atau perubahan baru. Menurut Noor

(2000:541) membicarakan inovasi berkaitan erat dengan istilah

invention dan discovery. Discovery adalah penemuan sesuatu benda

yang sebelurnnya sudah ada. Dalam inovasi dapat diartikan suatu

usaha menemukan benda dengan melakukan inovation dan discovery.

Dinyatakan pula. bahwa inovasi adalah penemuan yang dapat berupa

ide, barang, kejadian. metode yang diamati sebagai sesuatu hal baru

bagi seseorang atau kelompok dalam masyarakat. Inovasi dapat berupa

hasil invention dan discovery karena inovasi dilakukan nntuk tujuan

tertentu dalam pemecahan masalah.

Bila Idris menyebut invention sebagai penemuan yang benar-

benar baru sebagai hasil karya individu, maka Benyamin Setiawan

(2001:20) menyebutnya sebagai penemuan kreativitas. Gagasan baru

yang kreatif dan inovatif menyebabkan adanya perubahan yang terus

menerus dalam masyarakat.

Dalam kreativitas menurut Benyamin Setiawan (2001:22) yang

menonjol orisinalitas (keaslian) artinya bahwa produk, proses dan

orangnya mampu menciptakan sesuatu yang baru belum diciptakan

orang lain. Sedangkan inovasi yang terjadi adalah proses

xxiii

penyempurnaan suatu produk atau proses yang tidak ada. Dalam suatu

inovasi produk atau proses yang telah ada diperbaiki, disempurnakan

agar lebih praktis, lebih menarik, lebih mudah dikerjakan.

Di Indonesia pendidikan yang diberikan orang tua maupun. di

sekolah kurang banyak memberikan kesempatan berani mengutarakan

pendapat, kurang percaya diri. Bila hal ini terjadi terus menerus dan

para orang tua maupun guru tidak berakap inovatif, maka pendidikan

akan statis dan tidak teljadi perubahan menuju pembaharuan. Sifat

pribadi inovatif meliputi: Proaktif, berfikir akan tujuan akhir, ada

prioritas, menghargai karya orang lain, kedewasaan, sinergi dan

saling menguntungkan. Sikap pribadi inovatif dinyatakan dalam

akronim "DJITU" yang meliputi D = dedikasi dan disiplin, J = jujur

danjeli, I = inovatif dan inisiatif, T = tegas dan teliti. U = unggulan dan

ulet (Benyamin Setiawan, 2001:123-124).

Implementasi inovasi dan perubahan dalam pengelolaan

institusi dan organisasi sangat bervariasi, yang disebabkan oleh adanya

ketidaksesuaian staf dengan pimpinan kurang cukup sumber dana

untuk menyusun program pembaharuan yang etektif, bahkan kurang

efektifaya penggunaan waktu yang tersedia. Berbagai perubahan dan

inovasi pendidikan yang membutuhkan strategi inovasi yang berhasil

meliputi :

a) Perubahan dan organisasi institusi

b) Perubahan pengelolaan finansial dan alokasi sumber

xxiv

c) Perubahan dalam sistem penyampaian pendidikan

d) Perubahan pada organisasi, lembaga penelitian dan pengembangan

aktivitas yang ada (Sanyal, 1995:6).

3) Sikap inovatif

Menurut kerangka pemikiran ini, sikap merupakan konstelasi

komponen-komponen kognitif, afektif, dan konatif yang saling

berinteraksi dalam memahami, merasaka dan berperilaku terhadap

suatu objek, Backman (1964 dalam Saifudin Azwar, 2007:5).

Komponen sikap terdiri dari kognitif, afektif dan konatif. Dengan

pendekatan itu terjadilah respon verbal yang berupa pernyataan-

pernyataan tentang keyakinan. perasaan dan pernyataan intensitas

perilaku seseorang terhadap obyek sikap. Sehingga pengukuran sikap

dilakukan terdiri dari respon kognitif verbal, respon afektif verbal dan

respon konatif verbal.

Inovasi adalah suatu pembaharuan atau perubahan baru yang

mencakup ide atau gagasan, proses dan produk yang meliputi

penerimaan dan penolakan inovasi, penerapan inovasi dan dampak

penerapan inovasi. Dalam inovasi tidak hanya menciptakan ide atau

gagasan yang baru, tetapi juga penyempurnaan proses dan produk yang

telah ada. Penerimaan inovasi seseorang dalam mengadopsi gagasan

baru atau suatu inovasi pada prosesnya sudah langsung menerima dan

melaksanakan gagasan baru atau inovasi yang ditawarkan, melainkan

terlebih dahulu melalui beberapa proses. Dalam hal ini, tahap

xxv

seseorang dalam mengadopsi gagasan baru atau inovasi dalam lima

tahap sebagai berikut (Unruh & Alexander, 1991:243-245):

a) Tahap kesadaran (awareness), pada tahap ini seseorang telah

menyadari adanya inovasi, tetapi mengenai informasi masih relatif

kecil.

b) Tahap ketertarikan (interest), pada tahap ini seseorang mulai

mencari informasi mengenai inovasi atau gagasan baru yang

diterimanya karena telah mulai tertarik akan inovasi.

c) Tahap evaluasi (evaluation), pada tahap ini mulai

mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari suatu inovasi

atau gagasan baru tersebut.

d) Tahap mencoba (trial), pada tahap ini individu mulai mencoba

meski dalam skala kecil untuk meningkatkan estimasi pada

inovasi.

e) Tahap adopsi (adoption), pada tahap ini individu memutuskan

untuk mcnggunakan sepenuhnya gagasan baru atau inovasi

tersebut.

Penolakan inovasi atau tidak dapat diterimanya inovasi oleh

para pelaksana inovasi alau adopter disebabkan oleh antara lain (Unruh

& Alexander, 1991:152):

a) Para pelaksana inovasi di lapangan termasuk para guru tidak

dilibatkan dalam proses perencanaan, penciptaan ide/gagasan baru

serta pelaksanaan inovasi sehingga ide baru atau inovasi dianggap

xxvi

bukan milik dan.kemauannya, merupakan program orang lain yang

tidak perlu dilaksanakan, karena tidak sesuai dengan keinginan dan

kondisi di lapangan baik sekolah guru maupun siswa.

b) Pengguna inovasi (guru) ingin mempertahankan sistem atau

metode yang mereka lakukan sekarang. Sistem yang dilaksanakan

dianggap memberikan rasa aman dan kepuasan.

c) Inovasi yang datang dari pusat dianggap belum sepenuhnya

memenuhi kebutuhan dan aspirasi dari pelaksana sehingga adalah

kecenderungan untuk kepentingan para pejabat atau atasan.

d) Dengan adanya kekuasaan dari pusat cenderung rnemberi tekanan

kepada pengguna inovasi baik sekolah maupun guru yang belum

tentu sesuai dengan kemauan dan kemampuan sekolah dan guru.

Penerapan inovasi di bidang pendidikan akan mencapai

keberhasilan apabila memperhatikan faktor-faktor guru, siswa,

fasilitas, program dan tujuan yang jelas. Guru sebagai ujung tombak

dalam pelaksanaan inovasi-inovasi pendidikan merupakan pihak

yang sangat bertanggung jawab dalam proses belajar mengajar.

Kemampuan dan kewibawaan guru sangat menentukan keberhasilan

proses belajar mengajar yang inovatif, baik di kelas maupun di luar

kelas. Dalam penerapan inovasi hendaknya guru dilibatkan mulai dari

perencanaan inovasi sampai inovasi layak diimplementasikan. Siswa

sebagai subjek didik yang dalam proses belajar mengajar menjadi

pelaku dan beraktivitas untuk mempelajari pengetahuan dan sistem

xxvii

inovatif. Siswa beraktivitas dalam belajar dengan kemampuan

intelegensi, ketrampilan motorik, strategi kognitif, kemauan dan

perasaannya. Siswa terlibat dalam penerapan inovasi. Peran siswa

dalam inovasi sebagai penerima pelajaran yang inovatif, pembelajaran

yang aktif dalam mendiskusikan materi yang inovatif, sebagai tutor

bagi teman-temannya. Oleh karera itu dalam penerapan inovasi

pendidikan bukan sekedar menerimanya saja.

Fasilitas pembelajaran yang meliputi sarana dan prasarana

pendidikan tidak bisa diabaikan dalam proses pembelajaran. Semakin

memenuhi era informasi perangkat keras dan perangkat lunak semakin

banyak dimanfaatkan. Bila sekolah, guru dan siswa tidak

memanfaatkan inovasi teknologi pendidikan maka penerapan inovasi

pendidikan akan tidak berjalan dengan baik. Ketersediaan fasilitas

pembelajaran disesuaikan dengan kemampuan para pelaksana inovasi

tersebut.

Program dan tujuan inovasi yang jelas akan sangat membantu

para pelaksana inovasi, khususnya guru. Kejelasan program dan tujuan

akan dapat dipelajari dan dilaksanakan sesuai dengan program yang

berlaku. Sebagai dampak penerapan inovasi secara langsung maupun

tidak langsung akan memhawa perubahan lingkungan sekolah,

masyarakat dan orang-orangnya sebenarnya apa yang ingin diterapkan

dari inovasi dampaknya akan mengubah masyarakat dalam struktur

xxviii

maupun gaya hidup masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam

penerapan inovansi, merupakan dampak dari inovasi tersebut.

Oleh karena itu, sebagai perubahan yang terarah dan terencana,

dalam penerapannya perlu memperhatikan berbagai pihak. Inovasi

juga merupakan proses internal psikologi yang dialami seseorang atau

kelompok sejak menerima inovasi, menerapkan inovasi maupun

mengadopsinya menjadi suatu kebiasaan yang rutin. Model keputusan

dan penentuan sikap inovatif terdiri dari lima tahap (Unruh &

Alexander, 1991:57):

a) Pengenalan {knowledge), dimana seseorang mengenal, mengetahui

adanya inovasi dan bagaimana suatu inovasi berfungsi.

b) Persuasi, dimana seseorang membentuk sikap terhadap inovasi

apakah sanggup menerima inovasi atau menolak.

c) Keputusan, dimana seseorang bersikap menerima atau menolak

inovasi.

d) Konfermasi, dimana seseorung mencari penguat bagi keputusan

inovasi.

e) Rutinitas, artinya inovasi-inovasi telah dilak.sanakan

sebagaimana dalam pelaksanaan tugas sehari-hari yang lebih

menjadi tugas rutin dan tugas biasa.

Guru sebagai profesional di sekolah, mempunyai peran yang

tepat dalam inovasi. Di sekolah, guru adalah seorang figur yang akan

dicontoh oleh murid maupun rekan sekerjanya. Figur yang signifikan

xxix

dalam mengadopsi suatu inovasi pendidikan mendorong guru dalam

bersikap secara ultima, antara lain sikap inovatif dalam mengajar atau

proses pembelajaran seakan-akan perubahan dan inovasi menjadi milik

seorang guru atau setidaknya perubahan nampak dalam perencanaan,

proses, maupun dalam organisasi pengajaran.

b. Pengukuran Sikap

Salah satu aspek yang sangat penting guna memahami sikap dan

perilaku manusia adalah masalah pengungkapan (assessment) atau

pengukuran (measurement) sikap. Sikap merupakan respons evaluatif

yang dapat berbentuk positif maupun negatif. Hal ini berarti bahwa

dalam sikap terkandung adanya preferensi atau rasa suka-tak suka

terhadap .sesuatu sebagai objek sikap. Sekilas, tampaknya sikap hanya

berjalan pada satu dimensi kontinum afektif.

Sesungguhnya sikap dapat difahami lebih daripada sekedar

seberapa favorabel atau seberapa tidak favorabelnya perasaan

seseorang, lebih daripada sekedar seberapa positif atau seberapa

negatifnya. Sikap dapat diungkap dan difahami dari dimensinya yang

lain.

Dalam bukunya yang berjudul Principles of Educational and

Psychological Measurement and Evaluation, Sax (dalam Saifudin

Azwar, 2007:87) menunjukkan karakteristik (dimensi) sikap yaitu

arah, intensitas, keluasan, konsistensi, dan spontanitasnya.

xxx

Sikap yang mempunyai arah, artinya sikap terapilah pada dua

arah kesetujuan yaitu apakah setuju atau tidak setuju, apakah

mendukung atau tidak mendukung, apakah memihak atau tidak

memihak terhadap sesuatu atau seseorang sebagai objek. Orang yang

setuju, mendukung atau memihak terhadap suatu objek sikap berarti

memiliki sikap arahnya positif, sebaliknya mereka yang tidak setuju

atau tidak mendukung dikatakan sebagai memiliki sikap yang arahnya

negatif.

Sikap memiliki intensitas, artinya kedalaman atau kekuatan

sikap terhadap sesuatu belum tentu sama walaupun arahnya mungkin

tidak berbeda. Dua orang yang sama tidak sukanya terhadap sesuatu,

yaitu sama-sama memiliki sikap yang berarah negatif belum tentu

memiliki sikap negatif yang sama intensitasnya. Orang pertama

mungkin tidak setuju tapi orang kedua dapat saja sangat tidak setuju.

Begitu juga sikap yang positif dapat berbeda kedalamannya bagi setiap

orang, mulai dari agak setuju sampai pada kesetujuannya yang ekstrim.

Sikap juga memiliki keluasan, maksdnya kesetujan atau

ketidaksetujuan terhadap suatu objek sikap dapat mengenai hanya

aspek yang sedikit dan sangat spesifik akan tetapi dapat pula

mencakup banyak sekali aspek yang ada pada objek sikap. Seseorang

dapat mempunyai sikap favorable terhadap program keluarga

berencana seeara menyeluruh, yaitu pada semua aspek dan kegiatan

keluarga berencana sedangkan orang lain mungkin mempunyai sikap

xxxi

positif yang lebih terbatas (sempit) dengan hanya setuju pada aspek-

aspek tertentu saja kegiatan program keluarga berencann tersebut.

Sikap juga memiliki konsistensi, maksudnya adalah kesesuaian

antara pernyataan sikap yang dikemukakan dengan responsnya

terhadap objek sikap termaksud. Konsistensi sikap diperlihatkan oleh

kesesuaian sikap antar waktu untuk dapat konsisten, sikap harus

bertahan dalam diri individu untuk waktu yang relatif panjang. Sikap

Yang sangat cepat berubah, yang labil, tidak dapat bertahan lama

dikatakan sebagai sikap yang inkonsiisten.

Kosistensi juga diperlihatkan oleh tidak adanya kebimbangan

dalam bersikap. Konsistensi dalam bersikap tidak sama tingkatannya

pada setiap diri individu dan setiap objek sikap. Sikap yang tidak

konsisten, yang tidak menunjukkan kesesuaian antara pernyataan sikap

dan perilakunya, atau yang mudah berubah-ubah dari waktu ke waktu

akan sulit diinterpretasikan dan tidak banyak berarti dalam memahami

serta memprediksi perilaku individu yang bersangkutan.

Harus dibedakan antara pengertian sikap yang tidak konsisten

dan pengertian sikap yang tidak memihak. Sikap yang tidak memihak

atau netral tetap disebut sikap juga walaupun arahnya tidak positif dan

tidak negatif. Orang dapat saja bersikap netral secara konsisten.

Karakteristik sikap yang terakhir adalah spontanitasnya, yaitu

menyangkut sejauh mana kesiapan individu untuk menyatakan

sikapnya secara spontan. Sikap dikatakan memiliki spontanitas yang

xxxii

tinggi apabila dapat dinyatakan secara terbuka tanpa harus melakukan

pengungkapan atau desakan lebih dahulu agar individu

mengemukakannya. Hal ini tampak dari pengamatan terhadap

indikator sikap atau perilaku sewaktu individu berkesempatan untuk

mengemukakan sikapnya. Dalam berbagai bentuk skala sikap yang

umumnya harus dijawab dengan "setuju" atau "tidak setuju",

spontanitas sikap ini pada umumnya tidak dapat terlihat,

Pengukuran dan pemahaman terhadap sikap, idealnya harus

mencakup kesemua dimensi tersebut di atas. Tentu saja hal itu sangat

sulit untuk dilakukan, bahkan mungkin sekali merupakan hal yang

mustahil. Belum ada atau mungkin tak akan pernah ada instrumen

pengukuran sikap yang dapat mengungkap kesemua dimensi itu

sekaligus. Banyak diantara skala yang digunakan pengukuran sikap

hanya mengungkapkan dimensi arah dan dimensi intensitas sikap saja,

yaitu dengan hanya menunjukkan kecenderungan sikap positif atau

negatif dan memberikan tafsiran mengenai derajat kesetujuan atau

ketidaksetujuan terhadap respon individu.

c. Kawasan Sikap dan Perilaku

Kawasan sikap dan perilaku (afektif) merupakan tujuan yang,

berhubungan dengan perasaan, emosi, sistem nilai, dan sikap hati

(attitude) yang menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap

sesuatu. Tujuan afektif terdiri dari yang paling sederhana, yaitu

memperhatikan suatu, fenomena sampai kepada yang kompleks yang

xxxiii

merupakan faktor internal seseorang. seperti kepribadian dan hati

nurani. Dalam literatur tujuan afektif disebut sebagai (Martinis Yamin,

2006:32): minat, sikap hati, sikap menghargai, sistem nilai serta

kecenderungan emosi.

Perumusan tujuan instruksional pada kawasan afektif tidak

berbeda jauh bila dibandingkan dengan kawasan kognitif, tetapi dalam

mengukur hasil belajarnya jauh lebih sukar karena menyangkut

kawasan sikap dan apresiasi. Di samping itu, kawasan afektif juga sulit

dicapai pada pendidikan formal, karena pada pendidikan formal

perilaku yang nampak dapat diasumsikan timbul sebagai akibat dari

kekakuan aturan, disiplin belajar, waktu belajar, tempat belajar, dan

norma-norma lainnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

perilaku seperti itu timbul karena siswa telah sadar dan menghayati

betui tentang. kebutuhan akan sikap dan periiaku tersebut, tetapi

dilakukan karena sekedar untuk memenuhi atuan dan disiplin saja agar

tidak mendapat hukuman.

Hal ini perlu diperhatikan sungguh-sungguh karena peranan

kawasan afektif dalam bidang pendidikan sangat penting. Agar

peranannya dapat digunakan dengan tepat, maka satu-satunya cara

yang baik untuk ditempuh adalah dengan menuliskan tujuan

instruksional kawasan afektif sesuai dengan ketentuan.

xxxiv

Menurut Martinis Yamin (2006:33) untuk memperoleh gambaran

tentang kawasan tujuan instruksional afektif secara utuh, berikut ini

akan dijelaskan setiap tingkat secara berurutan:

1) Tingkat menerima (receiving)

Menerima di sini diartikan sebagai proses pembentukan sikap

dan perilaku dengan cara membangkitkan kesadaran tentang

adanya (stimulus) tertentu yang mengandung estetika.

2) Tingkat tanggapan (responding)

Tanggapan atau jawaban (responding) mempunyai beberapa

pengertian, antara lain:

a) Tanggapan dilihat dari segi pendidikan diartikan sebagai

perilaku baru dari sasaran didik (siswa) sebagai manifestasi

dari pendapatnya yang timbul karena adanya perangsang pada

saat ia belajar.

b) Tanggapan dilihat dari segi psikologi perilaku (behavior

psychology) adalah scgala perubahan perilaku organisme yang

terjadi atau yang timbul karena adanya perangsang dan

perubahan tersebut dapat diamati.

c) Tanggapan dilihat dari segi adanya kemauan dan kemampuan

untuk bereaksi terhadap suatu kejadian (stimulus) dengan cara

berpartisipasi dalam berbagai bentuk.

3) Tingkat menilai

Menilai dapat diartikan sebagai:

xxxv

a) Pengakuan secara objektif (jujur) bahwa siswa itu objek, sistem

atau benda tertentu mempunyai kadar manfaat.

b) Kemajuan untuk menerima suatu objek atau kenyataan setelah

seseorang itu sadar bahwa objek tersebut mempunyai nilai atau

kekuatan, dengan cara menyatakan dalam bentuk sikap atau

perilaku positif atau negatif.

4) Tingkat organisasi (organization)

a) Proses konseptualisasi nilai-nilai dan menyusun hubungan

antar nilai-nilai tersebut, kemudian memilih nilai-nilai yang

terbaik untuk diterapkan.

b) Kemungkinan untuk mengorganisasikan nilai-nilai,

menentukan hubungan antar nilai dan menerima bahwa suatu

nilai itu lebih dominan dibanding nilai yang lain apabila

kepadanya diberikan berbagai nilai.

5) Tingkat karakterisasi (characterization)

Karakterisasi adalah sikap dan perbuatan yang secara

konsisten dilakukan oleh seseorang selaras dengan nilai-nilai yang

dapat diterimanya, sehingga sikap dan perbuatan itu seolah-olah

telah menjadi ciri-ciri pelakunya.

Berdasarkan pada kelima tingkatan yang dirumuskan oleh

Bloom dan Krathwood tersebut di atas, maka Romiszowski dalam

bukunya Producing Instruction System (1984), mengelompokkan

xxxvi

aspek afektif tersebut menjadi dua tipe yang berbeda (dalam

Martinis Yamin, 2006:36), yaitu:

1) Reflek yang terkondisi (reflexive conditional), yaitu reaksi

kepada situmuli khusus tertentu yang dilakukan secara spontan

tanpa direncanakan lebih dahulu tujuan reaksinya.

2) Sukarela (voluntary) adalah aksi dan reaksi yang terencana

untuk mengarahkan ke tujuan tertentu dengan cara

membiasakan dengan latihan-latihan untuk mengontrol diri.

d. Strategi Dasar Pembaharuan

Pambaharuan yang pada hakekatnya juga merupakan

perubahan, tidak dapai terjadi dan menghasilkan dampak dan kinerja

yang prima, tanpa adanya strategi yang ditetapkan dan dilaksanakan

secara cermat.

Menurut Wahjosumidjo (1998:6) ada tiga unsur pendukung

usaha pembaharuan, yaitu:

1) Komitmen (Commitment)

Kesepakatan mendalam dari semua pihak yang

berhubungan dengan upaya mewujudkan suatu pembaharuan.

Komitmen hanya dapat tercipta, apabila terdapat prakondisi yang

mendukungnya, seperti:

a) Tersedianya informasi yang sahih dalam organisasi (valid

information).

b) Kesepakatan untuk membuat pilihan bebas (choice).

xxxvii

c) Saling percaya diantara sesama warga organisasi (trust).

d) Ketentuan yang konstruktif dan dinamis (openness).

e) Mengembangkan rasa tanggung jawab pada organisasi

(responsibility).

f) Keterlibatan setiap warga untuk berkonsultasi secara optimal

(Imvolment).

2) Kemitraan (Alignment)

Adalah kebersamaan dalam kesetaraan untuk mencapai

suatu kesamaan derap langkah, irarna dan arah perjalanan

organisasi. Kemitraan juga bermaksud penggalangan kekuatan

untuk menciptakan nilai tambah dari ikatan yang dibuat.

Beberapa kondisi yang diperlukan demi terwujudnya

kemilraan:

a) Adanya tata nilai, suasana dan kekuasaan menjadi mitra

bersama (Shared Values, Norms and Power).

b) Adanya suasana kesederajatan dalam berbagai aspek kerjasama

(Equality).

c) Adanya keuntungan yang diterima oleh semua pihak yang

terilibat (Mutual Benefits).

d) Adanya jaringan kerja yang saling menunjang pertumbuhan

bersama (Networking).

e) Adanya kerjasama yang efektif dan produktif

(Collaboration).

xxxviii

3) Pemberdayaan (Empowerment)

Adalah proses tranformasi ataupun instruksi dari berbagai

Pihak yang berdampak pada saling menumbuhkan, saling

meningkatkan, saling memperkuat dan menambah nilai daya yang

secara potensial terdapat dalam warga organisasi untuk diarahkan

sebagai energi organisasi dalam mencapai tujuan bersama.

Beberapa kondisi yang perlu diciptakan untuk dapat

mewujudkan proses pemberdayaan, antara lain;

a) Adanya dorongan untuk berani mencoba mengambii bagian

dalam proses pembaharuan yang dilakukan dalam

organisasinya (Encouragement).

b) Diberikannya tantangan bagi para pelaksana pembaharuan

untuk dapat bergerak dan termotivasi dalam proses

pembaharuan (Challenge).

c) Diberikannya peluang untuk terlibat dan mengambil peran

dalam proses pembaharuan (Opportunity).

d) Pemberian kesempatan untuk mengikuti pelatihan dan

diberikan bimbingan dalam mencoba melaksanakan suatu

inovasi (Training and Guidance).

e) Pemberian dukungan baik moril maupun pendukung lainnya,

sehingga pihak yang bersangkutan dapat ikut dalam proses

pembaharuan (Support).

xxxix

f) Disediakannya penghargaan yang tepat untuk setiap

keberhasilan dalam melaksanakan atau mencoba suatu

pembaharuan (Reward).

e. Pola Kerja Pembaharuan

Pola pikir yang berorientasi kesatuan dan kebulatan dimensi

Kerja yang tidak hanya sekedar menghasilkan beban kerja tetapi juga

harus mengembangkan jaringan kerja serta menciptakan kerja yang

bermakna dan bernilai pembaharuan. Pada dasarnya konsep ini

menyarankan agar para pemimpin memiliki kemampuan untuk

menyatukan tiga dimensi berfikir menjadi pola kerja dalam menangani

pembaharuan organisasi.

Secara garis besar kerja pembaharuan dibagi ke dalam empat

kerja (Wahjosumidjo, 1998:8):

1) Doing Power Work

Pengertiannya adalah proses kerja yang berorientasi pada

penyelesaian beban kerja yang telah ditetapkan.

- Melaksanakan apa yang telah ditetapkan.

- Mengawasi dan mengendalikan.

- Mengukur hasil kerja.

2) Developing Net Work

Suatu konsep kerja yang berorientasi pada pengembangan

kerjasama, pengembangan potensi sumber daya manusia, ataupun

pengembangan kerja untuk saling menunjang dan menumbuhkan.

xl

Pengembangan kerja yang dipakai:

- Integrating relationship (menetapkan hubungan).

- Nurturing talent (mengembangkan bobot dan potensi).

3) Discovering Value Work

Pengertiannya, bahwa setiap pimpinan diharuskan selalu berusaha

mencari dan menentukan karya-karya baru yang bersifat inovatif

dan kreatif sebagai perwujudan dari kemampuan imajinatif dari

pemimpin.

Pendekatan kerja yang dipakai:

- Searching for break through (mencari terobosan).

- Creating Value (mcnciptakan nilai).

4) Determining Meta Work

Adalah kemampuan kerja yang mengintegrasikan ketiga dimensi

menjadi satu pola kerja yang dilakukan secara konsisten. Meta

Work juga dapat diartikan seorang pemimpin yang memiliki pola

pikir dan pola tindak yang berorientasi secara seimbang terhadap

ketiga dimensi kerja di atas.

Singkatnya Meta Work, keterpaduan pelaksanaan pola kerja dalam

menyelesaikan beban kerja, mengembangkan jaringan kerjasama

dan menciptakan kerja baru yang bermutu. Organisasi yang secara

konsisten melakukan keenam elemen keria

f. Kepemimpinan yang Visioner dan Pola Pikir Pembaharuan

xli

1) Pemimpin yang memiliki arah dan wujud masa depan yang jelas

yang merupakan gambaran masa depan yang disepakati dengan

rasa kebersamaan dan komitmen yang tinggi untuk

mewujudkannya.

Ciri-ciri pokok:

a) Memiliki wawasan pandang ke depan.

b) Mampu menggerakkan seluruh potensi organisasi ke arah masa

depan yang dicita-citakan.

c) Pribadi yang mampu menggetarkan rasa setiap pribadi

sehingga rela dan ikhlas mengabdikan diri untuk mencapai

tujuan.

d) Kepemimpinannya bermakna sebagai proses untuk

mewujudkan visi bersama.

2) Sebaliknya organise yang belajar memiliki ciri-ciri:

a) Selalu berusaha memberdayakan manusia anggotanya.

b) Menterpadukan antara prakarsa kreatif demi perkembangan

mutu kehidupan organisasi.

c) Menciptakan ruang gerak belajar yang bebas.

d) Memacu pertumbuh kerjasama dari berbagai sikap

keberhasilan.

e) Meningkatkan semangat penyelidikan terhadap ketertutupan

dan ketidakpastian yang menghambat kemajuan kinerja

organisasi.

xlii

f) Menciptakan peluang belajar yang berkesinambungan bagi

semua.

Membelajarkan organisasi seharusnya menjadi orientasi setiap

pemimpin dalam menghadapi dan mengantisipasi setiap perubahan

yang terjadi.

3) Peter Senger (dalam Wahjosumidjo 1998:2), menawarkan pola

pikir bagi setiap pimpinan untuk siap memiliki LIMA DISIPLIN

BELAJAR, agar organisasi memiliki kemampuan untuk dapat

berhasil dalam mengantisipasi setiap bentuk perubahan. Lima

disiplin belajar terdiri dari :

a) Berfokus secara sistim (System thinking).

b) Peningkatan kemampuan perubahan secara optimal (Personal

Mastery).

c) Belajar secara team (Team Learning).

d) Memiliki sikap dan pola mental yang tepat (Mental Model).

e) Mempunyai visi yang dipahami dan diterima bersama (Shared

Vision).

2. Kedisiplinan

a. Pengertian Kedisiplinan

Istilah disiplin mengandung banyak arti, Echlos dan Shadly

(2000:385) mengemukakan bahwa disiplin berasal dari kata “displine”

yang berarti ketertiban. Poerwodarminto ( 1982 : 254 ) menjelaskan

kata disiplin berasal dari kata Inggris “disipline” yang artinya

xliii

ketertiban. Hasibuan (2001:94) menjelaskan disiplin adalah mematuhi

peraturan peraturan yang ada dan melakukan pekerjaan sesuai intruksi

yang diberikan kepadanya. Pidarta (1995 : 64 ) memberikan batasan

disiplin sebagai tata kerja yang sesuai dengan aturan atau norma yang

telah disepakati bersama sebelumnya. Disiplin diartikan juga sebagai

kepatuhan atau ketaatan diri seseorang atau kelompok terhadap

ketentuan atau peraturan yang berlaku.

Poerwodarminto (1994 : 132 ) menjelaskan bahwa disiplin

adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari

serangkaian perilaku yang menunjukan nilai nilai ketaatan, kepatuhan,

kesetiaan dan ketertiban. Selanjutnya dia menyatakan bahwa disiplin

mempunyai tiga aspek yaitu :

1) Pemahaman yang baik mengenai sistem aturan perilaku, norma

kriteria dan standar yang demikian rupa, sehingga pemahaman

yang mendalam atau mendasar, bahwa ketaatan akan aturan norma,

kreteria dan standar tadi merupakan syarat mutlak untuk mencapai

keberhasilan (sukses)

2) Sikap mental (mental Attitude ) yang merupakan sikap taat dan

tertib sebagai hasil atau pengembangan dari latihan, pengendalian

pikiran dan pengendalian watak.

3) Sikap kelakuan yang secara wajar menunjukkan kesungguhan hati

untuk mentaati segala hal yang secara cermat dan tertib.

xliv

Darmodiharjo (1982 : 25 ) menjelaskan disiplin adalah sikap

mental yang mengandung kesadaran untuk mematuhi semua ketentuan

dan norma yang berlaku dalam menunaikan tugas dan tanggung

jawabnya, sedangkan Jowono mengemukakan disiplin adalah kejiwaan

seseorang atau kelompok orang yang senantiasa berkehendak

mengikuti atau mematuhi keputusan yang ditetapkan ( Revianto,

1985 : 102 )

Pentingnya perilaku disiplin dalam bekerja dengan tujuan

untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas. Dalam pelaksanan

proses belajar mengajar disiplin merupakan masalah penting, karena

tanpa adanya kesadaran kan keharusan mematuhi peraturan yang sudah

ditentukan sebelumnya, pengajaran tidak mungkin mencapai target

maksimal ( Suharsimi Arikunto , 1988 : 72 )

Madsen (1981 : 186 ) menjelaskan disiplin adalah suatu proses

yang diwarnai oleh pemantapan hubungan-hubungan atau (asosiasi

asosiasi) tertentu. Menurut Gagne (1987:165) disiplin adalah rasa

tanggung jawab untuk bertingkah laku. Jadi dapat disimpulkan ciri

utama dari disiplin adalah adanya keteraturan dan ketertiban. Disiplin

merupakan suatu usaha untuk menanamkan kesadaran para personal

tentang tugas dan tanggung jawab agar semua orang bersedia dan

mampu memikul tanggung jawabnya ( Nawawi 1987 : 121)

Selain itu istilah disiplin dalam bahasa Indonesia berasal dari

bahasa Belanda, yang kemudian dipengaruhi juga oleh bahasa Inggris.

xlv

Istilah disiplin menurut pengertian kedua bahasa tersebut berasal dari

bahasa Latin “diciplina”.

Menurut Lemhanas ( 1997 : 11-12 ) disiplin diartikan sebagai

berikut : 1) Latihan yang memperkuat, 2) Koreksi dan sanksi,

3) Kendali atau terciptanya ketertiban dan keteraturan, 4) Sistem

aturan tatalaku

Untuk lebih jelasnya penulis uraikan sebagai berikut :

1) Latihan yang memperkuat.

Yang dimaksud dengan arti disiplin dikaitkan dengan

latihan yang memperkuat ini, terutama ditekankan pada pikiran dan

watak untuk menghasilkan kendali diri, kebiasaan untuk patuh dan

sebagainya. Latihan-latihan dalam rangka kebiasaan patuh dilihat

pada penanaman disiplin di kalangan Angkatan Bersenjata. Ibadah

puasa dapat digolongkan sebagai suatu latihan dalam arti

penanaman disiplin yang tujuannya untuk mempertinggi daya

kendali diri.

2) Koreksi dan sanksi.

Arti disiplin dalam kaitannya dengan koreksi atau sanksi

terutama diperlukan dalam suatu lembaga yang tidak mempunyai

tata tertib yang baik. Bagi yang melanggar tata tertib dilakukan dua

macam tindakan, yaitu berupa koreksi untuk memperbaiki

kesalahan dan sanksi. Keduanya harus dilaksanakan secara

konsisten untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan

xlvi

pelanggaran terhadap norma dan kaidah yang telah disepakati

bersama.

3) Kendali atau terciptanya ketertiban dan keteraturan.

Orang-orang yang berdisiplin adalah orang-orang yang

mampu mengendalikan dirinya. Tetapi perkembangan teknologi

dan pertumbuhan ekonomi yang pesat, mengakibatkan terjadinya

perubahan dalam masyarakat berupa pergeseran nilai-nilai serta

tradisi yang ada. Hal ini berpengaruh terhadap sikap serta

pandangan hidup manusia, sehingga terjadi hal-hal yang tidak

terkendali. Demi ketertiban masyarakat, pembinaan disiplin harus

disesuaikan dengan tingkat perkembangan teknologi dan tingkat

perkembangan masyarakat. Perpaduan antara ketertiban dan

keteraturan menghasilkan suatu sistem aturan tatalaku.

4) Sistem aturan tatalaku.

Setiap kelompok manusia, masyarakat atau bangsa selalu

terikat kepada berbagai peraturan yang mengatur hubungan sesama

anggotanya maupun hubungan dengan masyarakat, bangsa dan

negara. Manusia, masyarakat dan lembaga-lembaga negara

masing-masing wajib berperilaku sesuai dengan tata peraturan

yang berlaku, baik yang formal, non formal maupun yang

disepakati, jika ingin masyarakat atau bangsa itu disebut

berdisiplin.

xlvii

Dari beberapa definisi tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa disiplin adalah sikap yang sesuai dengan peraturan yang

mengaturnya.

b. Terbentuknya Disiplin

Disiplin tidak dapat secara otomatis terbentuk, tetapi melalui

rangkaian kegiatan, antara lain :

1) Disiplin harus ditumbuhkembangkan dan diterapkan dalam semua

aspek menerapkan sanksi serta dengan bentuk ganjaran dan hukuman

yang sesuai dengan amal perbuatan para pelaku. Orang tua

mendisiplinkan anak agar anak itu kelak menjadi manusia dan warga

negara yang baik dan mandiri, sehingga dapat mengatur dan

mengendalikan dirinya agar tidak melakukan perbuatan yang secara

sosial tidak dapat diterima lingkungannya.

2) Disiplin seseorang adalah produk sosialisasi sebagai hasil interaksi

dengan lingkungannya, terutama lingkungan sosial. Oleh karena itu,

pembentukan disiplin tunduk pada kaidah-kaidah proses belajar.

3) Dalam membentuk disiplin, ada pihak yang memiliki kekuasaan lebih

besar, sehingga mampu mempengaruhi tingkah laku pihak lain kearah

tingkah laku yang diinginkannya. Sebaliknya, pihak lain memiliki

ketergantungan pada pihak pertama, sehingga ia bisa menerima apa

yang diajarkan kepadanya. Hal ini berarti bahwa karakteristik penting

dari situasi pembentukan disiplin adalah kehadiran gejala kekuasaan –

ketergantungan.

xlviii

c. Ciri-ciri Disiplin

Seseorang yang mempunyai disiplin yang tinggi dapat dilihat

seberapa besar ciri-ciri yang nampak pada kepribadiannya. Ciri-ciri

seseorang yang mempunyai disiplin yang tinggi menurut Lembaga

Ketahanan Nasional (1997 : 14) adalah

1) Bertaqwa

2) Mempunyai kepatuhan yang dinamis

3) Mempunyai kesadaran bertindak

4) Rasional

5) Sikap mental yang mantap

6) Sebagai suri tauladan

7) Berani dan jujur

Adapun ciri-ciri tersebut penulis jelaskan sebagai berikut :

1) Bertaqwa

Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berarti melaksanakan

perintah-perintahNya dan menghindari segala larangannya.

2) Mempunyai kepatuhan yang dinamis

Kepatuhan dinamis yaitu bukan suatu kepatuhan yang mati dalam

mewajibkan setiap warga negara mematuhi kesepakatan nasional

dalam arti mematuhi kebijaksanaan yang digariskan oleh pimpinan

nasional.

xlix

3) Mempunyai kesadaran bertindak

Kepatuhan ini tidak bermakna jika tanpa kesadaran, karena dengan

belum menyatunya hati dan perbuatan dikhawatirkan sikap tersebut

akan bersifat semu.

4) Rasional

Kepatuhan yang rasional berarti kepatuhan melalui proses berfikir.

Sikap rasional dituntut terutama dalam menghadapi kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi serta perubahan sosial yang berlangsung

cepat dan dinamis.

5) Sikap mental yang mantap

Hal ini berarti kepatuhan sudah terjabarkan dalam setiap perilaku dan

perbuatan, baik sebagai pribadi maupun sebagai warga yang

bertanggung jawab terhadap bangsa dan negara.

6) Sebagai suri tauladan

Setiap orang. khususnya para pemimpin, harus menjadi teladan atau

contoh yang baik bagi orang lain dalam bersikap dan berperilaku

mewujudkan disiplin pada kehidupan sehari-hari.

7) Berani dan jujur

Ini berarti sikap yang tidak mendua, yaitu sikap tegas dan lugas dalam

menerapkan aturan atau sanksi. Usaha mewujudkan disiplin nasional

tidak mengenal sikap yang dapat mengaburkan makna disiplin nasional

itu sendiri.

l

d. Cara Memupuk Disiplin

Cara memupuk disiplin menurut Jane Nielsen (1997 : vi – viii) adalah

sebagai berikut :

1) Menggunakan pemacu atau motivasi untuk membatasi kelakuannya

yang keliru.

2) Menyediakan waktu khusus kepada anak

3) Adakan pertemuan keluarga.

4) Berikan tugas yang bermanfaat.

5) Putuskan bersama tugas yang dilakukan.

6) Jangan memvonis negatif anak yang berbuat salah.

7) Berilah waktu berlatih.

8) Berikan hukuman yang adil.

9) Buang gagasan gila untuk membuat anak menjadi lebih baik.

10) Ajarkan dan beri contoh rasa saling menghargai.

11) Bahaslah masalah setelah emosi mereda.

12) Gunakanlah konsekuensi yang logis.

13) Bersikap demokratis.

14) Hindari pertengkaran di pagi hari.

15) Ajarilah bahwa kesalahan merupakan kesempatan terbaik untuk

belajar.

e. Fungsi Disiplin

li

Fungsi utama disiplin adalah untuk mengajar mengendalikan diri

dengan mudah, menghormati dan mematuhi otoritas. Selain fungsi utama

tersebut ada beberapa fungsi lain dari didiplin ini, yaitu :

1) Meresapkan pengetahuan dan pengertian sosial antara lain mengenai

hak milik orang lain.

2) Mengerti dan segera menurut, untuk menjalankan kewajiban dan

secara langsung mengerti larangan-larangan.

3) Mengerti tingkah laku yang baik dan buruk.

4) Belajar mengendalikan keinginan dan berbuat sesuatu tanpa merasa

terancam olehnya.

5) Mengorbankan kesenangan sendiri tanpa peringatan orang lain.

3. Kompetensi Guru

Louise Moqvist (2003 : 123) mengemukakan bahwa “competency

has been defined in the light of actual circumstances relating to the

individual and work.. Kompetensi merupakan segala sesuatu yang akan

dimiliki seseorang dan merupakan komponen utama yang harus

dirumuskan terlebih dahulu. Kompetensi yang jelas, mampu memberikan

petunjuk yang jelas terhadap tujuan yang akan dicapai, Mulyasa

(2005:76). Menurut W Gulo (2002: 34) disebut pula dengan kemampuan.

Pendapat W.Gulo ini menunjukkan bahwa kemampuan dapat dipahami

dalam dua aspek, yaitu yang nampak dan yang tidak nampak. Kompetensi

yang nampak disebut dengan performance (penampilan), dan yang tidak

nampak disebut dengan kompetensi rasional.

lii

Kompetensi juga dapat diartikan kinerja. Istilah kinerja berasal dari

kata “ Job Performance atau actual Performance ( Prestasi kerja atau

prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang ). Pengertian kinerja

(prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya. ( Anwar Prabu,200:124).

Selanjutnya dikatakan bahwa kinerja pegawai (guru) dipengaruhi oleh dua

faktor yaitu motivasi (motivation) dan kemampuan (ability). Seorang

pegawai yang memiliki kemampuan diatas rata-rata dengan pendidikan

yang memadai untuk jabatannya dan trampil dalam mengerjakan pekerjaan

sehari-hari, akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan.

Mengacu pada pengertian kompetensi di atas, maka dalam hal ini

kompetensi guru dapat dimaknai sebagai gambaran tentang apa yang

seyogyanya dapat dilakukan seseorang guru dalam melaksanakan

pekerjaannya, baik berupa kegiatan, berperilaku maupun hasil yang dapat

ditunjukkan.. Lebih jauh, Raka Joni sebagaimana dikutip oleh Suyanto dan

Djihad Hisyam (2000 : 124) mengemukakan tiga jenis kompetensi guru,

yaitu :

1. Kompetensi profesional; memiliki pengetahuan yang luas dari bidang

studi yang diajarkannya, memilih dan menggunakan berbagai metode

mengajar di dalam proses belajar mengajar yang diselenggarakannya.

2. Kompetensi kemasyarakatan; mampu berkomunikasi, baik dengan

siswa, sesama guru, maupun masyarakat luas.

liii

3. Kompetensi personal; yaitu memiliki kepribadian yang mantap dan

patut diteladani. Dengan demikian, seorang guru akan mampu menjadi

seorang pemimpin yang menjalankan peran : ing ngarso sung tulada,

ing madya mangun karsa, tut wuri handayani

Sementara itu, dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional,

pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana

tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan, yaitu :

1. Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam

pengelolaan peserta didik yang meliputi: (a) pemahaman wawasan atau

landasan kependidikan; (b) pemahaman terhadap peserta didik;

(c)pengembangan kurikulum/ silabus; (d) perancangan pembelajaran;

(e) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis; (f) evaluasi

hasil belajar; dan (g) pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

2. Kompetensi kepribadian yaitu merupakan kemampuan kepribadian

yang: (a) mantap; (b) stabil; (c) dewasa; (d) arif dan bijaksana; (e)

berwibawa; (f) berakhlak mulia; (g) menjadi teladan bagi peserta didik

dan masyarakat; (h) mengevaluasi kinerja sendiri; dan (i)

mengembangkan diri secara berkelanjutan.

3. Kompetensi sosial yaitu merupakan kemampuan pendidik sebagai

bagian dari masyarakat untuk : (a) berkomunikasi lisan dan tulisan; (b)

liv

menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional;

(c) bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik,

tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik; dan (d) bergaul

secara santun dengan masyarakat sekitar.

4. Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi: (a) konsep,

struktur, dan metoda keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/koheren

dengan materi ajar; (b) materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah;

(c) hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; (d) penerapan

konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari; dan (e)

kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap

melestarikan nilai dan budaya nasional.

Sebagai pembanding, dari National Board for Profesional Teaching

Skill (2002 :145) telah merumuskan standar kompetensi bagi guru di

Amerika, yang menjadi dasar bagi guru untuk mendapatkan sertifikasi

guru, dengan rumusan What Teachers Should Know and Be Able to Do,

didalamnya terdiri dari lima proposisi utama, yaitu:

1. Teachers are Committed to Students and Their Learning yang

mencakup : (a) penghargaan guru terhadap perbedaan individual siswa,

(b) pemahaman guru tentang perkembangan belajar siswa, (c)

perlakuan guru terhadap seluruh siswa secara adil, dan (d) misi guru

dalam memperluas cakrawala berfikir siswa.

lv

2. Teachers Know the Subjects They Teach and How to Teach Those

Subjects to Students mencakup : (a) apresiasi guru tentang pemahaman

materi mata pelajaran untuk dikreasikan, disusun dan dihubungkan

dengan mata pelajaran lain, (b) kemampuan guru untuk menyampaikan

materi pelajaran (c) mengembangkan usaha untuk memperoleh

pengetahuan dengan berbagai cara (multiple path).

3. Teachers are Responsible for Managing and Monitoring Student

Learning mencakup: (a) penggunaan berbagai metode dalam

pencapaian tujuan pembelajaran, (b) menyusun proses pembelajaran

dalam berbagai setting kelompok (group setting), kemampuan untuk

memberikan ganjaran (reward) atas keberhasilan siswa, (c) menilai

kemajuan siswa secara teratur, dan (d) kesadaran akan tujuan utama

pembelajaran.

4. Teachers Think Systematically About Their Practice and Learn from

Experience mencakup: (a) Guru secara terus menerus menguji diri

untuk memilih keputusan-keputusan terbaik, (b) guru meminta saran

dari pihak lain dan melakukan berbagai riset tentang pendidikan untuk

meningkatkan praktek pembelajaran.

5. Teachers are Members of Learning Communities mencakup : (a) guru

memberikan kontribusi terhadap efektivitas sekolah melalui kolaborasi

dengan kalangan profesional lainnya, (b) guru bekerja sama dengan tua

orang siswa, (c) guru dapat menarik keuntungan dari berbagai sumber

daya masyarakat.

lvi

Secara esensial, ketiga pendapat di atas tidak menunjukkan adanya

perbedaan yang prinsipil. Letak perbedaannya hanya pada cara

pengelompokkannya. Isi rincian kompetensi pedagodik yang disampaikan

oleh Depdiknas, menurut Raka Joni sudah teramu dalam kompetensi

profesional. Sementara dari NBPTS tidak mengenal adanya

pengelompokan jenis kompetensi, tetapi langsung memaparkan tentang

aspek-aspek kemampuan yang seyogyanya dikuasai guru.

Siswa merupakan hasil proses pendidikan sedangkan kinerja guru

mempunyai peran penting dan merupakan kunci pokok keberhasilan

peningkatan mutu pendidikan. Dalam melaksanakan tugasnya guru

merupakan tenaga spesialis di bidangnya. Dalam hal ini guru

melaksanakan tugasnya baik sebagai perencana mengajar, sebagai

pelaksana, maupun evaluator pengajaran. Sesuai dengan tugas pokok guru

yaitu menyusun program pengajaran, menyajikan program pengajaran,

evaluasi belajar, analsis hasil evaluasi, menyusun program perbaikan dan

pengayaan terhadap peserta didikmenjadi tanggung jawabnya ( Menpan

84/1993 .25). Bahkan guru diharapkan mampu memodifikasi rancangan

pelaksanaan pengajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa .

Untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya tersebut guru

dituntut kinerja yang profesional serta memiliki kompetensi yang

meyakinkan dalam segi pengetahuan, ketrampilan serta penguasaan

kurikulum, materi atau bahan ajar, teknik evaluasi dan memiliki komitmen

dalam melasanakan tugas serta disiplin yang tinggi. Untuk itu kualitas

lvii

profesional guru perlu ditingkatkan. Guru yang baik adalah yang berhasil

dalam pengajaran, mampu mempersiapkan siswanya mencapai tujuan

yang telah dirumuskan dalam kurikulum. Dengan profesionalismenya

diharapkan kinerja guru semakin meningkat. Profesi adalah suatu jabatan

atau pekerjaan yang menuntut keahlian (ekpertise) dari para anggotanya

yang berarti pekerjaan itu tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang

yang tidak terlatih dan tidak disiapkan secara khusus untuk melakukan

pekerjaan tersebut.

Seperti yang dikutip oleh Dedi Supriyadi dari Educational

Leadership, edisi Maret 1997, bahwa seorang guru yang profesional

dituntut memiliki lima hal :

a. Pertama, guru mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya

ini berarti bahwa komitmen tertinggi guru adalah kepada kepentingan

siswanya.

b. Kedua, guru menguasai secara mendalam materi / mata pelajaran yang

diajarkannya serta cara menyajikannya kepada para siswa.

c. Ketiga, guru bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa

melalui berbagai teknik evaluasi, mulai cara pengamatan dalam

perilaku siswa sampai tes hasil belajar.

d. Keempat, guru mampu berfikir secara sistematis tentang apa yang

dilakukannya, dan belajar dari pengalamannya. Artinya, harus selalu

ada waktu bagi guru untuk refleksi dan koreksi terhadap apa yang telah

dilakukannya. Untuk bisa belajar dari pengalaman ia harus tahu mana

lviii

yang benar dan salah serta baik dan buruk dampaknya pada proses

belajar siswa.

e. Guru bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya dan

organisasi profesi lain.

Untuk menilai kemampuan atau kinerja guru, PPPG telah

merumuskan 10 (sepuluh) kemampuan dasar bagi seorang guru

(Soedijarto,1993 :88) yaitu :

1) Menguasai bahan

2) Mengelola program belajar mengajar

3) Mengelola kelas

4) Menggunakan media / sumber

5) Menguasai landasan-landasan kependidikan

6) Mengelola interaksi belajar mengajar

7) Menilai prestasi untuk kepentingan pengajaran

8) Mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan

9) Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah

10) Memahami dan menafsirkan hasil-hasil penelitian guna keperluan

pengajaran

Selanjutnya dikatakan behawa kesepuluh kemampuan tersebut pada

hakekatnya ada yang berkaitan dengan peningkatan mutu, proses dan hasil

belajar, yakni : (1) kemampuan merencanakan program belajar mengajar, (2)

kemampuan melaksanakan dan memimpin proses belajar mengajar (3)

lix

kemampuan menafsirkan dan memanfaatkan hasil penilaian kemajuan belajar

mengajar dan informasi lainnya bagi penyempurnaan proses belajar mengajar.

Ketiga kemampuan ini merupakan kemampuan yang harus dikuasai

oleh seorang guru yang profesional. Seorang guru yang profesional adalah

muara dari segala pengetahuan teori, segala penguasaan berbagai ketrampilan

dasar, dan pemahaman yang mendalam tentang para pelajar, objek belajar, dan

situasi belajar. Untuk memperjelas 3 (tiga) kemampuan pokok guru tersebut

dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Kemampuan merencanakan program belajar mengajar.

Mengikuti pola KTSP dengan kegiatan merencanakan program belajar

mengajar meliputi langkah-langkah berikut :

1) Merumuskan indikator :

Hakekat tujuan instruksional khusus adalah gambaran dari tingkat

penguasaan peserta didik, dalam suatu kurun waktu yang ditetapkan

tentang suatu pokok yang diharapkan akan menunjang pencapaian

lebih lanjut tujuan instruksional umum. Oleh karena itu, seorang

perencana harus menguasai tentang : a) bentuk tingkah laku siswa

setelah mempelajari materi pelajaran dalam waktu yang ditentukan, b)

hakekat pokok bahasan yang dijadikan objek belajar, c) hubungan atau

relevansi antara tujuan khusus dengan tujuan instruksional umum, d)

Hubungan hierarkhis antara tujuan satuan pelajaran yang disusun

dengan tujuan satuan sebelum dan sesudahnya, e) hakekat siswa dalam

kemampuan dan latar belakangnya.

lx

2) Mengurangi deskripsi RPP:

Satuan bahasan sebagai materi pelajaran di ambil dari SK dan KD

kurikulum yang berlaku. Karena itu seorang perencana program

belajar mengajar dituntut untuk mampu menguraikan satuan bahasan

dalam deskripsi yang menunjuk pada tingkat kedalaman dan keluasaan

pokok yang akan dipelajari sesuai dengan tingkatan usia siswa, waktu

yang tersedia, dan peranan satuan tersebut dalam hubungannya dengan

satuan berikutnya.

3) Merancang kegiatan belajar mengajar

Pada bagian ini kemampuan profesional guru benar-benar diuji, sebab

seorang perancang harus dapat menjawab hal-hal sebagai berikut :

a) Proses belajar manakah yang harus ditempuh oleh para siswa agar

dalam waktu yang disediakan dapat menguasai tujuan-tujuan

instruksional khusus yang telah ditetapkan?

b) Bagaimanakah proses belajar yang telah dipilih diorganisasikan

agar secara ekonomis ampuh dan efektif dapat membantu

mencapai tujuan ?

4) Memilih berbagai media dari sumber belajar untuk dpat memberikan

fasilitas bagi dapat berlangsungnya proses belajar mengajar secara

optimal. Mempunyai pengetahuan tentang berbagai media dan sumber

belajar dengan segala potensi dan kegunaannya serta mampu

memanfaatkan secara optimal merupakan prasyarat bagi dapat

tersusunnya rencana proses belajar mengajar dengan memadai. Bahkan

lxi

hasil belajar akan semakin baik dicapai oleh pebelajar melalui

pendayagunaan teknologi pendidikan. Tetapi hasil belajar itu sendiri

belumlah cukup jika pebelajar tidak mampu mengkaitkan pengetahuan

dengan konteks kehidupan nyata, dan menghubungkan antara

pengetahuan dan komunitas yang ada di kehidupan sekitarnya. (Punaji

styosari. 2005:7).

5) Menyusun instrumen untuk menilai tingkat penguasaan tujuan .

Dalam hal ini perencanaan harus memiliki pengetahuan dan

kemampuan tentang : a) Hakekat tujuan yang akan diukur dan

indikator tentang telah tercapainya tujuan, b) Bentuk tes yang

diperkirakan dapat mendeteksi atau mengukur telah tercapainya tujuan

sebagaimana terlihat dari indikator-indikator, c) Dapat merumuskan

dan menyusun butir-butir alat ukur untuk setiap bentuk tes.

b. Kemampuan melaksanakan dan memimpin proses belajar mengajar.

Dalam tahap ini semua ketentuan yang telah ditetapkan dalam

rencana akan dicoba dilaksanakan dengan berbagai modifikasi sesuai

dengan perkembangan yang terjadi dalam interaksi guru – siswa dalam

kaitan proses belajar mengajar. Maka seorang perencana harus

memiliki kemampuan menangkap perubahan , mengambil keputusan

secara tepat dan benar, mengambil dan memilih alternatif pemecahan

dengan segera. Secara rinci kemampuan dalam kegiatan proses belajar

mengajar ini meliputi :

1) Memimpin dan membimbing proses belajar mengajar.

lxii

2) Mengatur dan mengubah suasana belajar mengajar

3) Menetapkan dana mengubah urutan kegiatan belajar mengajar

c. Menilai kemajuan proses belajar mengajar

Setiap guru dapat melakukan penilaian tentang kemajuan yang

dicapai para siswa, baik melalui pengamatan yang terus menerus

tentang perubahan dan kemajuan yang dihadapi siswa atau melalui

pemberian skor, penentuan kinerja individu pekerja akan sangat

dipengaruhi oleh, faktor individu, psikhologis dan faktor organisasi.

Kinerja individu ini akan tercapai apabila didukung oleh berbagai

dorongan yang mendukung pada kinerja seperti : kemampuan,

keahlian dan yang lainnya. Pada akhirnya apabila faktor-faktor

pendukung tersbut dimiliki oleh pekerja, maka akan memberikan

dorongan kepada pekerja bekerja dengan baik, yang pada gilirannya

akan meningkatkan kinerja bagi yang bersangkutan. Oleh karena itu

diduga ada pengaruh positis antara disiplin seseorang pada waktu

bekerja dengan tingkat kinerja yang diperoleh.

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Kusnadi (2000) tentang Hubungan antara

sikap terhadap profesi guru dan iklim organisasi sekolah dengan kinerja

guru. Penelitian yang telah dilakukan terhadap guru Madrasah Aliyah

Negeri ini bertujuan untuk mengetahui variabel yang mempunyai

hubungan dengan kinerja subjek penelitian. Berdasarkan data yang

dikumpulkan dari 80 orang guru sebagai responden. Kesimpulannya

lxiii

adalah semakin baik sikap guru terhadap profesinya, semakin baik pula

kinerja guru dalam menjalankan tugas-tugasnya.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Sobirin (2004) Program Pascasarjana UNS,

tentang Hubungan disiplin kerja, motivasi kerja, semangat kerja dengan

kinerja guru di SMU Negeri, dengan subjek penelitian sebanyak 50 orang

responden. Setelah dianalisis dengan teknik regresi dan korelasi ternyata

adanya hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin kerja guru,

motivasi kerja guru, dan semangat kerja guru dengan kinerja guru.

C. Kerangka Berfikir

Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai arah penelitian

maka disajikan kerangka berfikir sebagai berikut :

1. Hubungan antara sikap inovatif dengan kompetensi guru.

Sikap inovatif diperlukan guru dalam rangka mengembangkan

potensi dan mengikuti perkembangan jaman. Dalam hal ini tahapan

seseorang dalam mengadopsi gagasan baru ada lima tahap sebagai berikut:

kesadaran seseorang telah menyadari adanya inovasi,; ketertarikan,

seseorang mulai mencari informasi mengenai inovasi atau gagasan baru

yang diterima karena mulai tertarik akan inovasi; evaluasi,

mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari suatu inovasi;

mencoba, individu mulai mencoba meskipun dalam skala kecil untuk

meningkatkan estimasi pada inovasi; dan adopsi, individu memutuskan

untuk menggunakan sepenuhnya gagasan baru atau inovasi tersebut.

lxiv

Sikap inovatif guru tercermin dalam pelaksanaan tugas profesinya.

Penerapan inovasi dapat dimulai dari perencanaan pembelajaran yang

inovatif, metode yang inovatif yang mampu memberikan hasil belajar

yang inovatif pula. Jika para guru mampu memperhatikan perubahan dan

inovasi dalam proses pembelajaran diharapkan hasil belajar meningkat.

Semakin tinggi sikap inovatif yang dimiliki guru diduga kompetensi yang

dimilikinya akan meningkat dan berkembang secara optimal.

2. Hubungan antara Kedisplinan dengan kompetensi guru

Guru dituntut untuk memiliki kedisiplinan yang tinggi dalam rangka

melaksanakan tugas profesinya. Kedisiplinan yang tinggi tercermin dari

Bertaqwa, Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berarti melaksanakan

perintah-perintahNya dan menghindari segala larangannya; Mempunyai

kepatuhan yang dinamis, Kepatuhan dinamis yaitu bukan suatu kepatuhan

yang mati dalam mewajibkan setiap warga negara mematuhi kesepakatan

nasional dalam arti mematuhi kebijaksanaan yang digariskan oleh

pimpinan nasional; Mempunyai kesadaran bertindak, Kepatuhan ini tidak

bermakna jika tanpa kesadaran, karena dengan belum menyatunya hati dan

perbuatan dikhawatirkan sikap tersebut akan bersifat semu.; Rasional,

Kepatuhan yang rasional berarti kepatuhan melalui proses berfikir. Sikap

rasional dituntut terutama dalam menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta perubahan sosial yang berlangsung cepat dan dinamis;

Sikap mental yang mantap, Hal ini berarti kepatuhan sudah terjabarkan

dalam setiap perilaku dan perbuatan, baik sebagai pribadi maupun sebagai

lxv

warga yang bertanggung jawab terhadap bangsa dan negara; Sebagai suri

tauladan, Setiap orang. khususnya para pemimpin, harus menjadi teladan

atau contoh yang baik bagi orang lain dalam bersikap dan berperilaku

mewujudkan disiplin pada kehidupan sehari-hari; Berani dan jujur, Ini

berarti sikap yang tidak mendua, yaitu sikap tegas dan lugas dalam

menerapkan aturan atau sanksi. Usaha mewujudkan disiplin nasional tidak

mengenal sikap yang dapat mengaburkan makna disiplin nasional itu

sendiri. Semakin tinggi kediplinan seorang guru maka diharapkan

kompetensi guru juga meningkat dengan baik.

3. Hubungan antara Sikap inovatif dan Kedisiplinan dengan kompetensi

guru.

Sikap inovatif merupakan kemampuan yang dimiliki oleh masing-

masing guru dalam merancang proses pembelajaran yang akan

disampaikan dalam proses pembelajaran dalam periode tertentu dengan

tujuan untuk mengetahui prestasi belajar dari masing-masing siswa.

Kedisiplinan merupakan sikap dari guru untuk mentaati peraturan

dan ketentuan yang ada dalam menjalankan tugas profesinya. Kedisiplinan

menyangkut disipkin diri maupun disiplin terhadap lingkungan.Sikap

inovatif yang tinggi akan membantu meningkatkan kompetensi guru

dalam rangka melaksanakan tugas di lapangan khususnya proses

pembelajaran siswa dan kemampuannya pada umumnya .

lxvi

D. Hipotesis

1. Ada hubungan yang signifikan antara sikap inovatif dengan kompetensi

guru Sekolah Dasar Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo

Kabupaten Wonogiri Tahun 2008.

2. Ada hubungan yang signifikan antara kedisiplinan dengan kompetensi

guru Sekolah Dasar Gugus Ronggowarsito Kecamatan Ngadirojo

Kabupaten Wonogiri Tahun 2008

3. Ada hubungan bersama antara sikap inovatif dan kedisiplinan dengan

kompetensi guru Sekolah Dasar Gugus Ronggowarsito Kecamatan

Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Tahun 2008.

Y

Kompetensi Guru

X1

Sikap Inovatif

X2 Kedisiplinan

lxvii

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian di laksanakan di lingkungan UPT Dinas Pendidikan

Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri, khususnya pada guru sekolah

dasar negeri. Jadwal penelitian selengkapnya sebagai berikut :

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan Ex Post Facto. Menurut

Sugiyono (2001:3) penelitian Ex Post Facto adalah suatu penelitian yang

dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan merunut ke belakang

untuk mengetahui faktor-faktor yang mendahului peristiwa tersebut.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

korelasional, yaitu untuk mengetahui sikap inovatif dan kedisiplinan dengan

kompetensi guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Ngadirojo Kabupaten

Wonogiri Tahun 2008.

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 16 17

1 Survey Lapangan2 Konsultasi Penyusunan Tesis

OKTOBER 08 NOPEMBER 08W A K T U

No KEGIATAN Agust-08 SEPTEMBER 08

I II III IV I II III IV I II III IV1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 143 Penyusunan Laporan4 Ujian Tesis5 Revisi Laporan

PEBRUARI 09W A K T U

No KEGIATAN Des-08 JANUARI 09

lxviii

Yang menjadi variabel penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel Bebas

a. Sikap Inovatif

b. Kedisiplinan

2. Variabel Terikat

Kompetensi Guru

C. Populasi, Sampel ,dan Sampling

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah sekelompok subjek penelitian. (Suharsimi

Arikunto, 1992:40). Sedangkan menurut (Sutrisno Hadi 1987:20), Populasi

adalah seluruh penduduk yang maksudkan untuk diselidiki. Populasi

dibatasi sebagai jumlah penduduk atau individu yang paling sedikit

mempunyai satu sifat yang sama.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua guru

Gugus Ronggowarsito di Kecamatan Ngadirojo sebanyak 48 orang.

2. Sampel

Menurut Saefudin Anwar (1999:79) yang dimaksud dengan sampel

adalah sebagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri yang dimiliki oleh

populasinya. Menurut Hadari Nawawi (1985 :144) Sampel adalah sebagian

dari populasi untuk mewakili seluruh populasi. Menurut Sutrisno Hadi,

(2000 : 70) sampel adalah sebagian individu yang diselidiki. Dalam

penelitian ini semua anggota populasi sebagai sampel penelitian dengan

demikian pengambilan sampel dengan probabilitas.

lxix

D. Definisi Operasional

1. Sikap Inovatif

Sikap Inovatif adalah suatu sikap individu terhadap pembaharuan atau

perubahan baru yang mencakup ide atau gagasan dan produk yang

meliputi penerimaan dan penolakan inovasi, penerapan dan dampak

inovasi. Dalam inovasi tidak hanya menciptakan ide baru tetapi juga

menyempurnakan proses dan produk yang telah ada. Dalam inovasi ada

lima tahap yaitu : a) Tahap kesadaran, b) Tahap ketertarikan, c) Tahap

evaluasi, d) mencoba, e) adopsi.

2. Kedisiplinan

Disiplin adalah sikap yang sesuai dengan peraturan yang mengaturnya.

Ciri-ciri guru yang memiliki kedisiplinan tinggi adalah sebagai berikut :

1) mempunyai kepatuhan, 2) mempunyai kesadaran bertindak, 3) rasional,

4) berani, 5) sebagai suri teladan.

3. Kompetensi Guru

Segala sesuatu yang akan dimiliki seseorang dan merupakan komponen

utama yang harus dirumuskan terlebih dahulu. Kompetensi yang jelas,

mampu memberikan petunjuk yang jelas terhadap tujuan yang akan

dicapai. Kompetensi dalam penelitian ini meliputi : 1) Merencanakan

program pembelajaran, 2) Melaksanakan pembelajaran, 3) mengevaluasi

pembelajaran, 4) mengadakan interaksi dengan guru, 5) melaksanakan

administrasi dengan baik.

lxx

E. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang menunjang

pemecahan masalah yang penulis ajukan dalam penelitian ini, penulis

menggunakan angket. Baik untuk sikap inovatif, kedisiplinan maupun untuk

kompetensi guru. Langkah awal yang dipersiapkan adalah dengan membuat

kisi-kisi dan instrumen angket.

F. Teknik Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum soal digunakan dalam pengumpulan data, maka diujicobakan

untuk mengetahui validitas dan reliabilitas butir angket. Validitas dan

reliabilitas dipakai dalam penelitian ini adalah untuk menguji angket dan

dokumentasi itu memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas butir angket.

1. Validitas

Validitas berarti kesahihan alat dengan tujuan dan bahan pelajaran

dengan tujuan agar dapat dipertanggung jawabkan tingkat kelayakan atau

kesahihannya. (Burhan Nurgiyanto, 1988:99). Untuk mengetahui validitas

item, penulis menggunakan rumus korelasi product moment sebagai

berikut:

rxy = ( )( )

( ){ } ( ){ }å åå åååå -

YYXX2222 - N - N

Y X XYN

Dimana

rxy : koefisiensi korelasi antara x dan y

X : nilai x

Y : nilai y

lxxi

X2 : kuadrat dari x

Y2 : kuadrat dari y

XY : jumlah perkalian x dan y

N : jumlah subjek

Berdasarkan hasil penghitungan validitas diperoleh hasil sebagai berikut :

a. Angket Sikap Inovatif, dari 30 butir soal yang diujikan 2 soal masuk

dalam kategori tidak valid yaitu no 7 dan no 10 serta 28 butir soal

valid. Hasil selengkapnya lihat lampiran 1.

b. Angket Kedisiplinan, dari 30 butir soal yang diujikan semua butir

instrumen angkat valid. Hasil selengkapnya lihat lampiran 2.

c. Angket Kompetensi guru, dari 30 butir soal yang diujikan 28 butir

valid dan 2 butir yang tidak valid yaitu no 1 dan no 7. Hasil

selengkapnya lihat lampiran 3

2. Uji reliabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan suatu tes

dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan tingi jika tes tersebut dapat

memberikan hasil tepat.

Reliabilitas adalah tingkat kemampuan suatu alat ukur dikatakan

mantap apabila dalam pengukuran sesuatu berulang kali, alat ukur tersebut

memberikan hasil yang sama dan dengan syarat kondisi pada waktu

pengukuran tidak berubah. (Masri Singarimbun, 1989:88)

Dalam penelitian ini penulis menggunakan belah dua. Dengan cara

pembelahan ganjil genap. Dimana untuk mengetahui tepat reliabilitasnya

lxxii

adalah dengan menggunakan rumus korelasi product moment untuk

menghitung reliabilitas digunakan rumus Alpha Cronbach. (Suharsimi

Arikunto, 75) sebagai berikut

úúû

ù

êêë

é-÷

øö

çèæ

-= å

t

b

k

kr

2

2

11 11 s

s

Dimana:

r11 : reliabilitas

k : banyaknya soal

2å bs : jumlah varians butir

21s : varians total

Berdasarkan hasil penghitungan validitas diperoleh hasil sebagai berikut :

a. Angket Sikap Inovatif, berdasarkan penghitungan diperoleh hasil

sebesar 0,951. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran

b. Angket Kedisiplinan, berdasarkan penghitungan diperoleh hasil

sebesar 0,945. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran

c. Angket Kedisiplinan, berdasarkan penghitungan diperoleh hasil

sebesar 0,951. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran

G. Uji Persyaratan

Dalam penelitian ini disamping menggunakan syarat normalitas, juga

menggunakan syarat uji linearitas dan independen.

lxxiii

1. Uji normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji normal tidaknya sebaran data

yang akan dianalisis. Untuk menguji normalitas data digunakan rumus

Kolmogorov - Smirnov yang dibantu dengan menggunakan program SPSS

Versi 11.0.

2. Uji linearitas

Uji ini dimaksudkan untuk menguji linear tidaknya data yang di

analisis, adapun rumus yang digunakan menurut Nana Sudjana (1998:355)

sebagai berikut :

F = ( )G R

(Tc)R

rjk

rjk

Dimana

F = Bilangan untuk linier

)(TcRrjk = Rerata jumlah kuadrat tuna cocok

)(GRrjk = Rerata jumlah kuadrat kekeliruan.

Dalam penghitungannya dibantu dengan program SPSS

3. Uji Multikolinieritas

Mulktikolinieritas adalah adanya suatu hubungan linier yang

sempurna (mendekati sempurna ) antara beberapa atau semua variabel

bebas (Mudrajat Kuncoro,2001:114). Jadi antara variabel bebas tidak

boleh terjadi hubungan yang terlalu kuat. Dalam perhitungannya

dibantu dengan program SPSS Versi 11.0

lxxiv

H. Teknik Analisis Data

Untuk data yang terkumpul penulis menggunakan metode statistik

dengan analisis regresi. Analisis regresi adalah cara atau teknik untuk mencari

hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dan dinyatakan

dalam bentuk persamaan Matematika dalam hubungan yang fungsional.

Adapun teknik yang digunakan adalah Regresi Linier ganda dengan rumus

sebagai berikut :

kXaXaY ++= 2211 ( Sutrisno Hadi, 2000 : 235 )

Dimana

Y = Kriterium (kinerja guru )

X1 = Prediktor 1

X2 = Prediktor 2

1a = koefisien prediktor 1x

2a = koefisien prediktor 2x

k = bilangan konstan

Pengujian keberartian regresi ganda dapat dilakukan dengan mengikuti

langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menentukan rumusan hipotesis.

2. Menentukan uji statistik yang sesuai yaitu uji F

3. Menentukan nilai kritis

4. Membandingkan nilai uji F terhadap nilai tabel F dengan kriteria pengujian.

5. Membuat kesimpulan

Dalam penghitungannya dibantu dengan program SPSS Versi 11.0.

lxxv

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Pada bab ini secara berturut-turut akan disajikan tentang deskripsi data,

pengujian persyaratan analisis, pengujian hipotesis, pembahasan hasil

penelitian dan keterbatasan penelitian. Pada deskripsi data, akan

dideskripsikan data dalam bentuk ukuran pemusatan data, antara lain rata-rata

(mean), nilai tengah (median), frekuensi terbanyak yang muncul (modus).

Ukuran persebaran yang akan dideskripsikan meliputi rentangan skor (range)

dan simpangan baku (standar deviasi), kemudian sebaran data untuk masing-

masing variabel akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan

histogram. Analisis deskripsi selengkapnya adalah sebagai berikut :

1. Sikap Inovatif

Dari data yang dikumpulkan mengenai sikap inovatif (X1) dengan

mempergunakan skala penilaian 1 sampai dengan 5 dari jumlah

pertanyaan atau pernyataan 28 butir, akan diperoleh rentangan skor antara

28 sampai dengan 140 atau skor minimum dan maksimum. Berdasarkan

hasil analisis terhadap skor sikap inovatif (X1) diperoleh skor tertinggi

dan skor terendah

Dari hasil perhitungan Program SPSS Versi 11.0 diperoleh :

1) skor rata-rata (mean) sebesar 80,50. 2) nilai tengah (median) sebesar 78

lxxvi

3) simpangan baku sebesar 16,332. Sebaran skor angket tentang sikap

inovatif dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

Tabel 2

Distribusi Frekuensi Sikap Inovatif

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent 42 2 4,2 4,2 4,2

45 2 4,2 4,2 8,3

65 2 4,2 4,2 12,5

71 4 8,3 8,3 20,8

72 8 16,7 16,7 37,5

73 1 2,1 2,1 39,6

75 1 2,1 2,1 41,7

78 5 10,4 10,4 52,1

81 2 4,2 4,2 56,3

84 2 4,2 4,2 60,4

85 1 2,1 2,1 62,5

89 1 2,1 2,1 64,6

91 1 2,1 2,1 66,7

92 4 8,3 8,3 75,0

93 2 4,2 4,2 79,2

98 5 10,4 10,4 89,6

103 2 4,2 4,2 93,8

105 1 2,1 2,1 95,8

106 2 4,2 4,2 100,0

Valid

Total 48 100,0 100,0

lxxvii

Sikap Inovatif

110,0

100,0

90,0

80,0

70,0

60,0

50,0

40,0

Sikap Inovatif

Und

efin

ed e

rror

#60

706

- C

anno

t ope

n te

xt fi

le "

C:\P

RO

GR

AM

FIL

ES

\SP

SS

\en

16

14

12

10

8

6

4

2

0

Std. Dev = 16,33

Mean = 80,5

N = 48,00

Dari tabel 2, maka untuk kepentingan interprestasi data dengan

tanpa mengurangi makna yang terkandung di dalamnya, dilakukan

pengelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah

sebagai berikut :

Kategori Frekuensi %

Tinggi (89 – 106)

Sedang ( 70 – 88 )

Rendah (42 – 69 )

18

24

6

37,5%

50 %

12,5 %

Jumlah 48 100,00

Gambar 1 Histogram Sikap Inovatif Guru

lxxviii

Berdasarkan pengelompokkan tersebut, dikategorikan mempunyai sikap

inovatif yang rendah sebesar 12,5 persen, kategori sedang sebesar 50

persen, dan 37,5 persen termasuk kategori sikap inovatif yang tinggi.

2. Kedisiplinan

Dari data yang dikumpulkan mengenai kedisiplinan (X2) dengan

mempergunakan skala penilaian 1 sampai dengan 5 dari jumlah

pertanyaan atau pernyataan 30 butir, akan diperoleh rentangan skor antara

30 sampai dengan 150 atau skor minimum dan maksimum. Berdasarkan

hasil analisis terhadap skor sikap inovatif (X1) diperoleh skor tertinggi

dan skor terendah .

Dari hasil perhitungan Program SPSS Versi 11.0 diperoleh :

1) skor rata-rata (mean) sebesar 80,67, 2) nilai tengah (median) sebesar

79,5 3) simpangan baku sebesar 16,014. Sebaran skor angket tentang

kedisiplinan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

lxxix

Tabel 3

Distribusi Frekuensi Kedisiplinan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent 42 2 4,2 4,2 4,2

45 2 4,2 4,2 8,3

65 1 2,1 2,1 10,4

71 4 8,3 8,3 18,8

72 8 16,7 16,7 35,4

73 1 2,1 2,1 37,5

78 6 12,5 12,5 50,0

81 2 4,2 4,2 54,2

82 1 2,1 2,1 56,3

84 1 2,1 2,1 58,3

85 3 6,3 6,3 64,6

86 1 2,1 2,1 66,7

89 1 2,1 2,1 68,8

92 4 8,3 8,3 77,1

93 1 2,1 2,1 79,2

98 4 8,3 8,3 87,5

100 1 2,1 2,1 89,6

101 1 2,1 2,1 91,7

103 1 2,1 2,1 93,7

105 1 2,1 2,1 95,8

106 2 4,2 4,2 100,0

Valid

Total 48 100,0 100,0

lxxx

kedisiplinan

110,0

100,0

90,0

80,0

70,0

60,0

50,0

40,0

kedisiplinan

Und

efin

ed e

rror

#60

706

- C

anno

t ope

n te

xt fi

le "

C:\P

RO

GR

AM

FIL

ES

\SP

SS

\en

16

14

12

10

8

6

4

2

0

Std. Dev = 16,01

Mean = 80,7

N = 48,00

Dari tabel 3, maka untuk kepentingan interprestasi data dengan

tanpa mengurangi makna yang terkandung di dalamnya, dilakukan

pengelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah

sebagai berikut :

Kategori Frekuensi %

Tinggi (89 – 106)

Sedang ( 70 – 88 )

Rendah (42 – 69 )

16

27

5

33,33

56,25

10,42

Jumlah 48 100,00

Gambar 2 Histogram Kedisiplinan Guru

lxxxi

Berdasarkan pengelompokkan tersebut, dikategorikan mempunyai

sikap inovatif yang rendah sebesar 10,42 persen, kategori sedang sebesar

56,25 persen, dan 33,33 persen termasuk kategori sikap inovatif yang

tinggi

3. Kompetensi guru

Dari data yang dikumpulkan mengenai Kompetensi Guru (Y)

dengan mempergunakan skala penilaian 1 sampai dengan 5 dari jumlah

pertanyaan atau pernyataan 28 butir, akan diperoleh rentangan skor antara

28 sampai dengan 140 atau skor minimum dan maksimum. Berdasarkan

hasil analisis terhadap skor sikap inovatif (X1) diperoleh skor tertinggi

dan skor terendah .

Dari hasil perhitungan Program SPSS Versi 11.0 diperoleh :

1) skor rata-rata (mean) sebesar 118,69, 2) nilai tengah (median) sebesar

126. 3) simpangan baku sebesar 19,480. Sebaran skor angket tentang

kompetensi guru dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

lxxxii

Tabel 4

Distribusi Frekuensi Kompetensi Guru

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent 50 1 2,1 2,1 2,1

78 1 2,1 2,1 4,2

80 1 2,1 2,1 6,3

84 1 2,1 2,1 8,3

90 2 4,2 4,2 12,5

91 1 2,1 2,1 14,6

98 1 2,1 2,1 16,7

99 1 2,1 2,1 18,8

106 2 4,2 4,2 22,9

109 1 2,1 2,1 25,0

110 2 4,2 4,2 29,2

117 1 2,1 2,1 31,3

120 3 6,3 6,3 37,5

121 2 4,2 4,2 41,7

123 2 4,2 4,2 45,8

124 1 2,1 2,1 47,9

125 1 2,1 2,1 50,0

127 3 6,3 6,3 56,3

130 3 6,3 6,3 62,5

131 3 6,3 6,3 68,8

132 1 2,1 2,1 70,8

133 4 8,3 8,3 79,2

134 1 2,1 2,1 81,2

135 5 10,4 10,4 91,7

136 3 6,3 6,3 97,9

137 1 2,1 2,1 100,0

Valid

Total 48 100,0 100,0

lxxxiii

Kompetensi guru

140,0

130,0

120,0

110,0

100,0

90,0

80,0

70,0

60,0

50,0

Kompetensi guru

Und

efin

ed e

rror

#60

706

- C

anno

t ope

n te

xt fi

le "

C:\P

RO

GR

AM

FIL

ES

\SP

SS

\en

20

10

0

Std. Dev = 19,48

Mean = 118,7

N = 48,00

Dari tabel 4, maka untuk kepentingan interprestasi data dengan

tanpa mengurangi makna yang terkandung di dalamnya, dilakukan

pengelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah

sebagai berikut :

Kategori Frekuensi %

Tinggi (109 – 137)

Sedang ( 79 – 108)

Rendah (50 – 78)

38

9

1

79,166

17,75

2,083

Jumlah 48 100,00

Gambar 3 Histogram Kompetensi Guru

lxxxiv

Berdasarkan pengelompokkan tersebut, dikategorikan mempunyai

kompetensi guru yang rendah sebesar 2,083 persen, kategori sedang sebesar

17,75 persen, dan 79,166 persen termasuk kategori kompetensi guru yang

tinggi.

B. Uji Persyaratan Analisis

Dalam menganalisis data untuk suatu pengujian hipotesis, maka perlu

diperhatikan tentang data yang akan diolah. Dalam penelitian ini data yang

digunakan berbentuk tunggal. Penyebaran data adalah bagaimana data tersebut

tersebar antara nilai paling tinggi dengan nilai paling rendah, serta variabilitas

di dalamnya. Penggunaan teknik statistik dalam analisis data akan ditentukan

oleh sebaran data, yaitu berbentuk sebaran normal atau tidak merupakan

sebaran normal. Di samping itu perlu memperhatikan faktor keseragaman

variasi sampel yang diambil dari populasi. Oleh karena itu dalam penelitian ini

sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian

terhadap asumsi tersebut.

1. Uji Normalitas

Persyaratan pertama, terhadap persyaratan pertama bahwa sampel

penelitian adalah semua anggota populasi yang berjumlah 48 orang guru

sekolah dasar negeri di gugus Ronggowarsito. Persyaratan kedua,

pengujian normalitas sebagai persyaratan kedua, dilakuan dengan

menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov. Pengujian normalitas

memerlukan hipotesis sebagai berikut: (1) Ho : data populasi berdistribusi

normal. (2) Hi : data populasi tidak berdistribusi normal. Kriteria

lxxxv

pengujian yang digunakan adalah Ho ditolak bila a maksimum < D tabel,

dan Hi diterima bila a maksimum > Nilai signifikansi = 0,05. Hasil

perhitungan uji normalitas adalah sebagai berikut:

Hasil Pengujian Normalitas Berdasarkan Uji Kolmogorov-Smirnov

Harga signifikansi Model a maksimum N signifikansi

Keterangan

X, 1,077 0,05 Normal

X2 1,170 0,05 Normal

Y 1,485 0,05 Normal

Sumber: Data Primer (diolah)

Berdasar tabel di atas, maka dapat disimpulkan semua hipotesis nol

yang berbunyi populasi berdistribusi normal tidak dapat ditolak (diterima).

Dengan demikian data yang akan digunakan dan diuji dalam penelitian ini

tclah memenuhi syarat normalitas.

2. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan sebagai salah satu uji pendahuluan data

penelitian dalam penggunaan statistik parametrik. Nilai signifikansi < 0,05

menunjukkan adanya hubungan yang linear antar variabel. Hasil dari test of

linearity data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 14. Uji Linearitas Variabel Independen terhadap Variabel Dependen

Variabel F Sig

Sikap Inovatif 17,495 0,000

Kedisiplinan 19,956 0,000

Sumber: Data Primer yang diolah

lxxxvi

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa variabel yang digunakan

dalam penelitian ini, yaitu variabel sikap inovatif dan kedisiplinan

mempunyai sifat hubungan yang linear. Hasil dari test of linearity dengan

alat bantu SPSS Versi 11.0 menunjukkan bahwa nilai F berkisar antara

17,495 sampai dengan 19,956 dengan tingkat signifikansi 0,000 yang berarti

variabel tersebut mempunyai sifat hubungan yang linear. Keterangan lebih

lanjut dapat dilihat pada lampiran 20

3. Pemeriksaan Multikolinearitas / Uji Independensi

Pemeriksaan multikolinearitas dilaksanakan untuk mengetahui apakah

ada keterkaitan antara variabel bebas dalam penelitian. Analisa yang

digunakan untuk menguji digunakan uji Spearman's rho dengan alat bantu

SPSS Versi 11.0. Dari hasil perhitungan di atas diketahui nilai variance

inflation factor (VIF) kedua variabel sebesar 1,183 lebih kecil dari 5 maka

dapat dikatakan bahwa antar variabel independen tidak terjadi persoalan

multikolinearitas.Hasil selengkapnya pada lampiran 21.

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang

dirumuskan dapat teruji kebenarannya atau tidak terbukti. Maka untuk

pengujian hipotesis dalam penelitian ini, menggunakan teknik analisis

Korelasi dan Regresi berganda.

lxxxvii

1. Pengujian Hasil Analisa Data

Untuk pengujian hasil analisis data yang diperoleh dari hasil

Perhitungan teknis analisis korelasi dan regresi ganda, maka hipotesis

yang telah dirumuskan dapat terjawab sebagai berikut:

a. Hubungan antara sikap inovatif (X1) dengan kompetensi guru (Y)

Untuk menguji hipotesis yang berbunyi terdapat hubungan yang

signifikan antara sikap inovatif dalam pembelajaran dengan

kompetensi guru digunakan teknik analisa Regresi.

Berdasarkan hasil perhitungan yang dibantu dengan program

komputer untuk statistik yaitu SPSS Versi 11.0, dengan rumus

Spearman's rho diperoleh X1,Y = 0,570. Hasil perhitungan ini

dikonsultasikan dengan tabel dengan N = 48 dan taraf signifikansi 0,05

diperoleh = 0.288, karena r hitung > r tabel, atau 0.570 > 0,288 Hasil

selengkapnya pada lampiran 22

Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa, hipotesis

yang berbunyi, terdapat hubungan yang signifikan antara sikap inovatif

dalam pembelajaran dengan kompetensi guru terbukti kebenarannya.

b. Hubungan antara kedisiplinan (X2) dengan kompetensi guru (Y)

Untuk menguji hipotesis yang berbunyi terdapat hubungan yang

signifikan antara kedisiplinan dan kompetensi guru digunakan teknik

analisa regresi linier.

lxxxviii

Berdasarkan hasil perhitungan yang dibantu dengan program

komputer untuk statistik yaitu SPSS Versi 11.0, dengan rumus

Spearman's rho diperoleh X,Y = 0,558. Hasil perhitungan ini

dikonsultasikan dengan . tabel dengan N = 48 dan taraf signifikansi

0,05 diperoleh 0.288, karena r hitung > r tabel atau 0.558 > 0,288

Hasil selengkapnya pada lampiran 22

Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa, hipotesis

yang berbunyi, terdapat hubungan yang signifikan antara kedisiplinan

dan kompetensi guru terbukti kebenarannya.

c. Hubungan antara sikap inovatif (X1) dan kedisiplinan (X2) dengan

kompetensi guru (Y)

Untuk menguji hipotesis yang berbunyi terdapat hubungan yang

signifikan antara sikap inovatif dalam pembelajaran dan kedisiplinan

guru di sekolah dengan kompetensi guru digunakan teknik analisa

Regresi ganda

Berdasarkan hasil perhitungan yang dibantu dengan program

komputer untuk statistik yaitu SPSS Versi 11.0, dengan rumus

Spearman's rho diperoleh X1 dan X2 terhadap Y = 0,676. Hasil

perhitungan ini dikonsultasikan dengan tabel dengan N = 48 dan taraf

signifikansi 0,05 diperoleh 0.288, karena r hitung > r tabel maka

0,676 > 0,288. Hasil selengkapnya pada lampiran 22

lxxxix

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa, hipotesis yang

berbunyi terdapat hubungan yang signifikan antara sikap inovatif dan

kedisiplinan dengan kompetensi guru terbukti kebenarannya.

2. Penafsiran Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil analisis pengujian hipotesis yang telah

dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :

a. Besarnya koefisien korelasi antara X1 terhadap Y sebesar 0,570

menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara X1

terhadap Y.

b. Besarnya koefisien korelasi antara X2 terhadap Y sebesar 0,558

menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara X1

terhadap Y

c. Besarnya koefisien korelasi antara X1 dan X2 terhadap Y sebesar

0,676 menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara

X1 terhadap Y

3. Kesimpulan Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil analisis data dan penafsiran pengujian hipotesis di

atas, maka dapat disimpulkan bahwa :

a. Hipotesa yang menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara

sikap inovatif dalam pembelajaran dengan kompetensi guru dapat

diterima dengan atau 0,570 > 0,288 pada taraf signifikan 0,05.

xc

b. Hipotesa yang menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara

kedisiplinan dalam pembelajaran dengan kompetensi guru dapat

diterima atau 0,558 > 0,288 pada taraf signifikan 0,05.

c. Hipotesa yang menyalakan terdapat hubungan yang signifikan antara

sikap inovatif dan kedisiplinan dengan kompetensi guru dapat diterima

atau 0,676> 0,288 pada taraf signifikan 0,05

Hasil uji keberartian Regresi ganda diperoleh Freg = 18,893 nilai

F tabel dengan menggunakan a = 0,05 dan df, = 2, dts = 45 (F(o,o5,2,45))

diperoleh nilai F tabel = 3,23. Karena F reg > F tabel, atau 18,893 > 3,23

maka dapat dikatakan koefisien korelasi tersebut berarti atau signifikan.

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, maka dilakukan

pembahasan sebagai berikut:

1. Hubungan antara Sikap Inovatif (X1) dengan Kompetensi Guru (Y)

Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui variabel sikap

inovatif ikut menentukan kompetensi guru. Hal ini dapat diketahui dengan

perolehan korelasi 0,570 atau dari hasil korelasi ini dapat diketahui

sumbangan efektif sebesar 23,3% dan sumbangan relatifnya sebesar 51%.

Hasil selengkapnya pada lampiran 23

Sikap inovatif adalah suatu sikap individu terhadap pembaharuan

atau perubahan. Sikap inovatif guru akan tercermin dalam pelaksanaan

xci

tugas profesinya. Penerapan inovasi dapat dimulai dari perencanaan

pembelajaran, metode yang inovatif. Dengan sikap inovatif guru

berhubungan terhadap kompetensi guru juga akan meningkat.

2. Hubungan antara Kedisiplinan (X2) dengan Kompetensi Guru (Y)

Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui variabel

kedisiplinan ikut menentukan kompetensi guru. Hal ini dapat diketahui

dengan perolehan korelasi 0,558 atau dari hasil korelasi ini dapat diketahui

sumbangan efektif sebesar 22,39 % dan sumbangan relatifnya sebesar

49 %. Hasil selengkapnya pada lampiran 23

Kedisiplinan yang tinggi tercermin dari Bertaqwa, Taqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa berarti melaksanakan perintah-perintahNya dan

menghindari segala larangannya; Mempunyai kepatuhan yang dinamis,

Kepatuhan dinamis yaitu bukan suatu kepatuhan yang mati dalam

mewajibkan setiap warga negara mematuhi kesepakatan nasional dalam

arti mematuhi kebijaksanaan yang digariskan oleh pimpinan nasional;

Mempunyai kesadaran bertindak, Kepatuhan ini tidak bermakna jika tanpa

kesadaran, karena dengan belum menyatunya hati dan perbuatan

dikhawatirkan sikap tersebut akan bersifat semu; Rasional, Kepatuhan

yang rasional berarti kepatuhan melalui proses berfikir. Sikap rasional

dituntut terutama dalam menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi serta perubahan sosial yang berlangsung cepat dan dinamis;

Sikap mental yang mantap, Hal ini berarti kepatuhan sudah terjabarkan

dalam setiap perilaku dan perbuatan, baik sebagai pribadi maupun sebagai

xcii

warga yang bertanggung jawab terhadap bangsa dan negara; Sebagai suri

tauladan, Setiap orang. khususnya para pemimpin, harus menjadi teladan

atau contoh yang baik bagi orang lain dalam bersikap dan berperilaku

mewujudkan disiplin pada kehidupan sehari-hari; Berani dan jujur, Ini

berarti sikap yang tidak mendua, yaitu sikap tegas dan lugas dalam

menerapkan aturan atau sanksi. Usaha mewujudkan disiplin nasional tidak

mengenal sikap yang dapat mengaburkan makna disiplin nasional itu

sendiri. Semakin tinggi kediplinan seorang guru maka diharapkan

kompetensi guru juga meningkat dengan baik.

3. Hubungan antara Sikap Inovatif (X1) dan Kedisiplinan (X2) dengan

Kompetensi Guru (Y)

Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa variabel sikap

inovatif dan kedisiplinan menentukan kompetensi guru. Hal ini dapat

diketahui dengan perolehan korelasi sebesar 0,676

Sikap inovatif merupakan kemampuan yang dimiliki oleh masing-

masing guru dalam merancang proses pembelajaran yang akan

disampaikan dalam proses pembelajaran dalam periode tertentu dengan

tujuan untuk mengetahui prestasi belajar dari masing-masing siswa.

Kedisiplinan merupakan sikap dari guru untuk mentaati peraturan

dan ketentuan yang ada dalam menjalankan tugas profesinya. Kedisiplinan

menyangkut disiplin diri maupun disiplin terhadap lingkungan.Sikap

inovatif yang tinggi akan membantu meningkatkan kompetensi guru

xciii

dalam rangka melaksanakan tugas di lapangan khususnya proses

pembelajaran siswa dan kemampuannya pada umumnya .

Dengan demikian, secara bersama-sama terdapat hubungan antara

sikap inovatif dan kedisiplinan terhadap kompetensi guru. Semakin tinggi

sikap inovatif dan kedisiplinan, maka semakin tinggi pula kompetensi guru

sekolah dasar.

xciv

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian statistik maupun analisis terhadap data

dapat disimpulkan bahwa:

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara sikap inovatif dengan

kompetensi guru, artinya semakin tinggi kualitas maupun kuantitas sikap

inovatif guru maka akan semakin tinggi pula kompetensi guru.

2. Terdapat hubungan yang signifikan antara kedisiplinan dengan

kompetensi guru, artinya semakin tinggi kedisiplinan guru maka akan

semakin tinggi pula kompetensi guru.

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara sikap inovatif dan

kedisiplinan dengan kompetensi guru, artinya semakin tinggi kualitas

maupun kuantitas sikap inovatif guru dan kedisiplinan guru maka akan

semakin tinggi pula kompetensi guru.

B. Implikasi

Berdasarkan teori dan hasil penelitian yang telah teruji kebenarannya

menyatakan bahwa sikap inovatif dan kedisiplinan mempengaruhi kompetensi

guru. Sikap inovatif sebagai faktor internal memberikan kontribusi yang nyata

terhadap kompetensi guru, namun apabila ditelaah lebih mendalam sikap

inovatif guru sekolah dasar belum ditunjang oleh sikap mereka terhadap

xcv

kompetensi guru. Oleh karena itu perlu diperhatikan 1) identifikasi terhadap

faktor-faktor internal pada guru, 2) perlu dilakukan identifikasi karakteristik

kedisiplinan yang mampu menunjang terbentuknya kompetensi guru yang

lebih profesional, 3) menyamakan persepsi guru dan kepala sekolah tentang

kedisiplinan yang mendukung kompetensi guru.

C. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka perlu diberikan beberapa saran

kepada :

1. Bagi guru-guru sekolah dasar

Sikap inovatif, kedisiplinan dan kompetensi guru perlu diintensifkan dan

ditingkatkan. Kontribusi ketiga variabel akan menumbuhkan guru yang

lebih profesional terutama dalam proses pembelajaran dan administrasi di

bidang pendidikan.

2. Dinas Pendidikan

Hasil penelitian ini sebagai bahan pertimbangan untuk lebih meningkatkan

peranan guru dalam menjalankan tugas-tugas pembelajaran dan

administrasi, sehingga diperoleh proses pembelajaran yang lebih bermutu.

Dinas pendidikan dapat menggunakan variabel dalam penelitian ini

sebagai upaya peningkatan sumber daya manusia guru di masa yang akan

datang.

xcvi

3. Perguruan Tinggi

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan kegiatan penelitian

yang menitikberatkan pada kajian terhadap hasil peningkatan sikap

inovatif, kedisiplinan dan kompetensi guru dalam proses pembelajaran.

xcvii

DAFTAR PUSTAKA

Assael, H. 1984. Consumer Behavior and Marketing Action. (Second edition ) Boston : Kent Publishing Company.

Benyamin Setiawan.2001. Peran Kreativitas : Inovasi Untuk Meningkatkan

Kesejahteraan Hidup Masyarakat. Jakarta : Pustaka Populer Obor. Berkman, H.W. dan Gilson, C. 1981. Consumer Behavior : Concept and

Strategies. (Second editions). Boston : Kent Publishing Company Berkowitz,L. 1972. Social Psikology. Glenview, I 11: Foresman and Company. Depdiknas. 2004. Undang-undang No 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan

Nasional. Jakarta : Grafika .2006. Standar Kompetensi Kepala Sekolah TK, SD, SMP, SMA, SMK

& SLB. Jakarta : BP. Cipta Karya. Hawkins, D.I, Best, R.J. dan Coney, K.A. 1986. Consumer Behavior : Implication

for Marketing Strategy. Plano-Texas : Bussiness Publication, Inc. Lemhanas. 1997 . Pembangunan Nasional. Jakarta : Balai Pustaka Louise Moqvist. 2003. The Competency Dimension of Leardership : Findings

from a Study of Self-Image among Top Managers in the Changing Swedish Public Administration. Centre for Studies of Humans, Technology and Organisation, Linkoping Universuty.

Mary E. Dilworth & David G. Imig. 1995. Professional Teacher Development

and the Reform Agenda. ERIC Digest. (Accesed, 31 Oct 2008). Mulyasa,E. 2005. Menjadi Kepala Sekolah Profesional, dalam konteks

menyukseskan KBK dan MBS. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. National Board for Professional Teaching Standards. 2002. Five Core

Propositions. NBPTS Home Page. (Accesed, 31 Oct 2008) Noor Idris. ” Sebuah Tinjauan Teoritis Tentang Inovasi di Indonesia”. Jurnal

Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Tahun ke-6 No.026 Oktober 2000(Pp.11-17)

Pidarta, Made. 1999. Jurnal Ilmu Pendidikan. Malang : Lembaga Pendidikan

Tenaga Kependidikan dan Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia, November.

xcviii

Poerwodarminta,W.J.S. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Saefudin Azwar. 1989. Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta :

Liberty .1999. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Sanafiah Faisal. 1981. Dasar-dasar dan Teknik Menyusun Angket. Surabaya :

Usaha Nasional. Sanyal, Bikas C. 1995. Innovation in University Management. Paris : Unesco

Publishing International Institute for Educational Planning. Suharsimi Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian. : Jakarta : Ghalia Indonesia.

Sudjana. 1996. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Sutrisno Hadi. 1997. Bimbingan Menulis Skripsi Thesis. Yogyakarta : Andi

Offset. ___________.2000. Metodologi Research. Yogyakarta : Andi Offset.

Tim Penyusun. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Wahyosumidjo. 2001. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Winarno Surachmad. 1969. Pengantar Metodologi Ilmiah. Bandung : Transito

, 1970. Dasar dan Teknik Research. Bandung : Transito.

.

xcix

KISI-KISI ANGKET SIKAP INOVATIF

Komponen Nomor Butir No Indikator

Kognitif Afektif Konatif Positif Negatif

Jml

1 Kesadaran 2 2 2 1,2,3,4, 5,6 6

2 Ketertarikan 2 2 2 7,8,9,10 11,12 6

3 Evaluasi 2 2 2 13,14,15,16 17,18 6

4 Mencoba 2 2 2 19,20,21,22 23,24 6

5 Adopsi 2 2 2 25,26,27,28, 29,30 6

Jumlah 20 10 30

c

ANGKET SIKAP INOVATIF

PETUNJUK

Bacalah angket ini dengan cermat. Angket ini berisi pertanyaan yang berkaitan

dengan sikap inovatif anda sebagai sseorang guru Sekolah Dasat di Kecamatan

Ngadirojo Kabupaten Wonogiri yang meliputi Kesadaran, ketertarikan, evaluasi,

mencoba dan adopsi. Cara pengisian instrumen cukup dengan memberikan tanda

cek (V) pada alternatif jawaban yang terdiri dari lima pilihan dengan makna

sebagai berikut :

No Pertanyaan SS S R TS STS

1 Saya bersedia setiap ada gagasan baru yang

berkaitan dengan mata pelajaran di sekolah

2 Saya akan menerima inovasi memerlukan

waktu dan persiapan yang matang

3 Saya merasa bangga apabila inovasi tersebut

mempunyai dampak positif pada diri anda

4 Kebanggaan saya belum tentu datangnya

dari adanya inovasi

5 Saya berpikiran inovasi pada suatu sekolah

dasar tidak akan membawa hasil

6 Saya tidak menginginkan adanya inovasi

pada dirinya mauun lingkungannya.

Untuk pertanyaan / pernyataan positif

jawaban

SS : sangat setuju diberi skor 5

S : setuju diberi skor 4

KS : kurang setuju diberi skor 3

TS : tidak setuju diberi skor 2

STS : sangat tidak setuju diberi skor 1

Untuk pertanyaan / pernyataan negatif

jawaban

SS : sangat setuju diberi skor 1

S : setuju diberi skor 2

KS : kurang setuju diberi skor 3

TS : tidak setuju diberi skor 4

STS : sangat tidak setuju diberi skor 5

ci

7 Gagasan baru yang tepat akan mendorong

saya mengembangkan pembelajaran

8 Pendekatan inovatif seperti inkuiri dan

discoveri memberi peluang saya untuk

kreatif

9 Penerapan inovasi dalam desain

pembelajaran memberatkan saya sebagai

guru sekolah dasar

10 Saya mengeluh karena merasa terbebani

dengan adanya perubahan-perubahan

kurikulum dan metode pembelajaran yang

mendadak

11 Suatu inovasi dalam metode dan strategi

pembelajaran sering bertolak belakang

dengan yang telah dilaksanakan di lapangan

12 Saya menyambut adanya inovasi untuk

pembelajaran tidak perlu diberi toleransi

13 Menurut saya penerapan inovasi dalam

sistem penilaian, lebih tepat bila

menggunakan sistem penilaian portofolio

14 Saya akan segera meninindaklanjuti sebuah

inovasi agar tidak hilang begitu saja

15 Saya dapat menerima dengan senang hati,

apabila rencana inovatif lebih meningkatkan

prioritas pada sekolah

16 Penerapan strategi pembelajaran dalam

proses pembelajaran mendorong saya

berkreasi

17 Menurut saya inovasi dapat dikaji kembali

apabila hasil prestasi siswa menurun

cii

18

Tanpa kreasi dan inovasi saya tidak dapat

memberi kontribusi positif terhadap hasil

pembelajaran

19 Sebelum melaksanakan pembelajaran, saya

sebaiknya mencoba materi pembelajaran

20 Menurut saya tes penguasaan materi perlu

dilakukan sebelum memberikan materi baru

21 Menurut saya kajian terhadap penguasaan

siswa pada KD perlu dilakukan.

22 Saya akan memberi motivasi agar siswa mau

mencoba materi yang telah diberikan

23 Hasil pengamatan saya terhadap penguasaan

siswa perlu ditindaklanjuti dengan

percobaan materi lanjutan

24 Saya harus menguasai evaluasi siswa

terhadap setiap KD

25 Pengadopsi program televisi ke dalam

proses pembelajaran menurut saya

merupakan langkah inovasi yang tepat

26 Menurut saya proses pembelajaran yang

inovatif adalah pembelajaran yang

berdampak kreatif dan inovatif

27 Saya akan melaksanakan kegiatan

pembelajaran yang inovatif karena

memberikan dampak penerapan

pembelajaran yang berbasis lingkungan dan

masyarakat

28 Menurut saya film kartun yang dapat

diterapkan dalam inovasi dan pembentukan

ciii

moral dan jiwa kepahlawanan

29 Saya akan menggunankan cerita tentang

kepahlawanan dan sejarah perjuangan perlu

diberikan di sela-sela pembelajaran

30 Saya akan memperhatikan siswa berprestasi

perlu diberikan di hadapan siswa lain agar

termotivasi.

civ

KISI-KISI ANGKET KEDISIPLINAN

No soal NO INDIKATOR Positif Negatif

Banyak soal

1 Mempunyai kepatuhan 1,3,4,6,29 2,25,30 8

2 Mempunyai kesadaran

bertindak

8,16,17 14,18 5

3 Rasional 10,23 20,27,28 5

4 Berani 7,13 9,12,15,19,26 7

5 Sebagai suri teladan 5,22,24 11,21 5

Jumlah 15 15 30

cv

KEDISIPLINAN Identitas dan Petunjuk Pengisian

A. Identitas

Nama : ..........

No Urut : ..........

B. Petunjuk Pengisian

1. Bacalah dengan seksama terlebih dahulu pernyataan-pernyataan yang ada

pada lembar pertanyaan.

2. Pilihlah pernyataan yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya

3. Jawaban pernyataan dijamin kerahasiaannya dan tidak akan

dipublikasikan.

4. Alternatif pilihan jawaban adalah sebagai berikut

Petunjuk penskoran

1. Untuk pertanyaan / pernyataan positif jawaban

SS : sangat setuju diberi skor 5

S : setuju diberi skor 4

KS : kurang setuju diberi skor 3

TS : tidak setuju diberi skor 2

STS : sangat tidak setuju diberi skor 1

2. Untuk pertanyaan / pernyataan negatif jawaban

SS : sangat setuju diberi skor 1

S : setuju diberi skor 2

KS : kurang setuju diberi skor 3

TS : tidak setuju diberi skor 4

STS : sangat tidak setuju diberi skor 5

cvi

No

Pernyataan

SS

S

RR

KS

TS

1.

Saya berusaha agar selalu datang ke kantor tepat waktu.

2.

Saya sengaja datang terlambat setiap hari

3.

Saya mengerjakan tugas/pekerjaan saya sesuai aturan.

4.

Saya hanya akan pulang ke rumah jika saatnya sudah tiba.

5.

Saya berusaha berpakaian rapi selama berada di kantor.

6.

Saya ingin mengubah beberapa peraturan yang mengekang kebebasan saya.

7.

Meskipun tidak setuju, saya tetap melaksanakan peraturan yang dibuat.

8.

Saya berusaha mengajak teman-teman agar mengubah peraturan yang mengekang kebebasan kami.

9.

Jika teman saya bolos kerja, saya akan mengikutinya.

10.

Saya lebih menghormati peraturan dari pada pimpinan.

11.

Saya tidak berusaha menjaga kebersihan lingkungan kerja saya.

12.

Jika ada teman yang melanggar peraturan, saya akan diam saja.

13.

Saya akan menegur pimpinan jika melanggar peraturan.

cvii

14.

Setiap saat tidak pernah menyadari kalau saya telah melanggar peraturan.

15.

Saya akan mencari dalih lain jika saya terbukti melanggar peraturan.

16.

Saya sadar setiap larangan yang ada adalah untuk ketertiban kami.

17.

Saya menyadari bahwa meninggalkan larangan yang sudah dibuat adalah semata-mata untuk kebaikan diri saya.

18.

Setiap larangan yang dibuat terkesan mengada-ada, jadi perlu dirombak agar saya lebih memiliki kebebasan.

19.

Saya akan mengubah beberapa larangan yang sudah dibuat agar saya dapat lebih bebas.

20.

Tidak ada satu pegawai pun yang dapat memahami makna larangan yang ada di kantor termasuk saya.

21 Saya akan menuntut orang lain mentaati peraturan sebelum memberi contoh.

22 Saya akan memanfaat waktu luang untuk menyelesaikan pekerjaan daripada duduk santai

23 Saya akan menuntut menyelesaikan tugas dan kewajiban saya tepat waktu

24 Bila tujuan belum tercapai saya tidak akan berhenti bekerja

25 Saya akan meninggalkan tempat kerja tanpa minta ijin pada pimpinan

26 Saya akan berontak apabila ada kebijakan pimpinan yang tidak sesuai dengan hati nurani.

27 Semua kebijakan sekolah yang tidak sesuai dengan peraturan yang ada tetap saya laksanakan

28 Apabila saya melakukan kesalahan dan mendapat teguran dari pimpinan, maka akan saya diamkan saja.

cviii

29 Selama jam dinas saya akan tetap di sekolah.

30 Saya akan mengikuti seminar daripada melaksanakan tugas sehari-hari.

Mohon jawabannya diperiksa sekali lagi dan terima kasih

cix

KISI-KISI ANGKET KOMPETENSI GURU

Nomor Soal No Indikator Positif Negatif

Jumlah

1` Merancang pembelajaran - Pengorganisasian bahan

pelajaran - Pengelolaan bahan pelajaran - Penggunaan media dan sumber

mengajar

1 3 5

2 4 6

2 2 2

Jumlah 3 3 6 2. Melaksanakan pembelajaran

- Membuka dan menyampaikan tujuan pengajaran

- Menyampaikan materi - Penggunaan metode dan bahan

latihan sesuai dengan rencana - Mendorong keterlibatan siswa

dalam pengajaran

7 9,10 11 13,14

8 12

2 2 2 2

Jumlah 6 2 8 3. Mengevaluasi pembelajaran

- Evaluasi prestasi siswa - Pemanfaatan hasil evaluasi

16 17

15 18

2 2

Jumlah 2 2 4

4 Interaksi dengan guru - Tanggung jawab dalam PBM - Kemampuan dalam pemecahan

masalah

20 21,22

19

2 2

Jumlah 3 1 4 5 Melaksanakan adaministrasi

- Kedisiplinan administrasi - Kemampuan dalam bekerja

sama - Kepemimpinan - Loyalitas dalam pengabdian

23 25,26 27,28 29

24 30

2 2 2 2

Jumlah 6 2 8

cx

ANGKET KOMPETENSI GURU Identitas siswa dan Petunjuk Pengisian

A. Identitas

Nama : ..........

Alamat : ..........

B. Petunjuk Pengisian

1.Bacalah dengan seksama terlebih dahulu pernyataan-pernyataan yang ada

pada lembar pertanyaan.

2.Pilihlah pernyataan yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya

3.Jawaban pernyataan dijamin kerahasiaannya dan tidak akan dipublikasikan.

4.Alternatif pilihan jawaban adalah sebagai berikut

a. Untuk pertanyaan / pernyataan positif jawaban

SS : sangat setuju diberi skor 5

S : setuju diberi skor 4

KS : kurang setuju diberi skor 3

TS : tidak setuju diberi skor 2

STS: sangat tidak setuju diberi skor 1

b. Untuk pertanyaan / pernyataan negatif jawaban

SS : sangat setuju diberi skor 1

S : setuju diberi skor 2

KS : kurang setuju diberi skor 3

TS : tidak setuju diberi skor 4

STS: sangat tidak setuju diberi skor 5

5. Selamat mengerjakan dan terima kasih.

No PERNYATAAN SS S KR TS STS

1 Saya perlu menggunakan bahan pelajaran

yang tercantum dalam kurikulum sekolah

2 Menurut saya menentukan bahan pengayaan

bidang studi tidak wajib dilakukan guru

dalam proses pembelajaran

cxi

3 Dalam menyusun bahan pengajaran saya

perlu mempertimbangkan jenjang materi

4 Saya tidak perlu merumuskan indikator yang

akan dicapai dalam pembelajaran

5 Saya akan menentukan metode pengajaran

yang akan digunakan langkah awal yang

diterapkan dalam persiapan mengajar

6 Saya tidak perlu menentukan langkah-

langkah mengajar yang akan diterapkan

dalam persiapan mengajar

7 Saya perlu menentukan cara mengenalkan

pokok pelajaran kepada siswa

8 Menurut saya tidak ada kendala umum dalam

proses pembelajaran, sehingga tidak perlu

direncanakan

9 Kegiatan saya yang cukup melelahkan adalah

mengetahui kesesuaian antara pendahuluan

dan inti pelajaran.

10 Agar praktis, strategi pembelajaran yang saya

kembangkan adalah penyampaian materi yang

berfokus pada inti pelajaran

11 Strategi yang perlu saya kembangkan yakni

keterangan yang menarik siswa.

12 Menurut saya tidak ada kendala dalam proses

pembelajaran.

13 Menurut saya strategi pembelajaran yang sulit

diterapkan yakni penggunaan prosedur

melibatkan siswa pada awal pembelajaran

14 Upaya yang banyak saya lakukan yakni

memberi kesempatan pada siswa untuk

cxii

berpartisipasi aktif dalam pembelajaran

15 Penilaian selama PBM bukan merupakan

tugas rutin saya

16 Kendala prinsip saya adalah menerapkan

kesesuaian ragam penilaian dengan tahap,

jenis dan tujuan penilaian

17 Saya tdak mengalami adanya kendala dalam

evaluasi mengolah skor dan menetapkan nilai

akhir.

18

Menurut saya penggunaan hasil evaluasi

siswa pada prinsipnya untuk kepentingan saya

saja

19 Saya tidak bertanggung jawab atas hasil

belajar siswa

20 Saya bertanggung jawab atas perkembangan

etika dan moral siswa

21 Saya dituntut untuk menyelesaikan berbagai

masalah pembelajaran melalui prosedural

22 Semakin tinggi kemampuan dalam

pemecahan masalah maka semakin tinggi pula

profesional saya

23 Saya dalam mengajar harus melakukannya

secara disiplin

24 Saya tidak rutin dalam melaksanakan tugas

administrasi sekolah

25 Kemampuan bekerja sama dengan teman

sejawat sulit saya lakukan

26 Saya harus meningkatkan kemampuan

bekerja sama dengan teman sejawat

cxiii

27 Penerapan azas kepemimpinan demokratis

dalam menjalankan tugas profesional

termasuk tugas saya

28 Membina siswa untuk berjiwa pemimpin dan

tampil berwibawa merupakan tugas saya

29 Saya ingin berhasil maka wajib memiliki

kesetiaan pada tugas

30 Saya dalam melaksanakan tugas tidak perlu

loyalitas dan pengabdian.

cxiv

TABULASI HASIL ANGKET SIKAP INOVATIF

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4

2 3 3 5 3 2 3 3 3 3 3

3 2 5 5 2 1 2 2 2 2 2

4 3 5 5 3 1 3 3 3 3 3

5 3 5 5 3 3 3 3 3 3 3

6 3 5 3 5 5 5 5 5 5 1

7 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3

8 4 4 4 4 1 4 1 4 4 1

9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

10 5 5 1 1 1 1 1 1 1 1

11 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2

12 5 3 3 3 3 3 1 3 3 4

13 5 5 2 2 1 2 2 2 2 4

14 5 5 4 4 4 4 1 4 4 4

15 1 5 2 2 3 2 1 2 2 1

16 5 5 4 4 4 4 1 4 4 1

17 5 5 3 3 1 3 1 3 3 3

18 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2

19 5 5 5 5 5 5 1 5 4 1

20 5 5 3 3 4 1 1 3 5 1

21 5 5 3 3 4 1 1 3 3 5

22 5 3 3 3 4 3 1 4 4 1

23 5 4 4 4 4 4 1 4 4 1

24 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1

25 5 5 5 5 1 5 1 5 1 1

26 2 5 5 5 5 5 1 5 5 1

27 3 3 5 1 1 3 1 3 3 2

28 5 4 1 2 1 1 1 4 3 1

29 5 5 5 5 5 5 1 5 5 1

30 5 2 1 1 1 2 1 2 2 1

X 112 123 100 91 74 89 49 97 93 61

X2 480 545 392 321 254 313 113 351 327 169

Y 2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907

Y2 296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665

XY 11380 12324 10130 9397 7729 9142 4807 9903 9469 5994

RXY 0,5477 0,51912 0,46941 0,70567 0,53974 0,60477 0,08382 0,67332 0,60067 0,10126

Validitas Valid Valid Valid Valid Valid Valid Invalid Valid Valid Invalid

cxv

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 3 3 4 3 3 3 3 5 5 5 5

2 2 2 2 2 2 5 2 5 2 2 5

4 4 3 4 4 3 3 3 5 3 3 3

5 5 4 4 4 3 3 3 5 3 3 3

3 3 5 4 4 3 3 3 5 5 5 5

3 4 5 3 4 1 1 2 3 4 2 4

4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 2 2 2 5 5 5 2 2 2 2 2

1 5 1 5 5 5 5 5 5 1 5 5

5 5 5 5 2 5 5 5 2 2 2 2

3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3

5 2 2 1 2 3 3 4 4 2 4 2

4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4

2 2 2 2 2 2 2 5 2 2 2 2

99 103 103 108 103 101 104 103 110 96 99 102

367 393 399 424 391 381 402 391 448 350 365 386

2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907

296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665

10098 10617 10509 10979 10522 10314 10536 10462 11286 9905 10213 10457

0,6499 0,82869 0,64092 0,70764 0,72358 0,67293 0,58168 0,64338 0,7666 0,75266 0,81849 0,74809

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

cxvi

23 24 25 26 27 28 29 30 Jml

4 4 4 4 4 4 4 1 114 12996

3 3 3 3 3 3 3 3 91 8281

2 2 2 2 2 2 2 2 65 4225

3 3 3 3 3 3 3 3 92 8464

3 3 3 3 3 3 3 3 94 8836

5 5 3 5 5 5 5 5 140 19600

3 3 3 3 3 3 3 3 92 8464

4 4 4 4 4 4 4 4 111 12321

2 2 2 2 2 2 2 2 60 3600

5 5 5 5 5 1 1 5 110 12100

2 2 2 2 2 2 2 2 63 3969

5 5 5 5 5 3 3 3 125 15625

2 2 2 2 2 5 2 2 72 5184

4 4 4 4 4 5 4 4 120 14400

2 2 2 2 2 5 2 2 66 4356

4 4 4 4 4 5 4 4 117 13689

5 5 5 5 5 3 3 4 110 12100

5 2 2 2 2 5 2 4 74 5476

5 3 3 3 3 5 3 4 112 12544

5 3 3 3 3 5 3 4 105 11025

5 5 5 5 5 5 3 4 118 13924

5 4 2 2 1 1 1 4 87 7569

4 4 4 4 4 4 4 4 116 13456

5 2 5 2 2 1 2 1 68 4624

5 1 5 1 5 5 5 5 114 12996

2 2 2 2 2 5 2 3 104 10816

5 3 3 3 3 3 1 4 102 10404

2 2 4 2 2 1 2 4 76 5776

5 4 4 4 4 5 4 4 126 15876

2 2 2 2 2 2 2 4 63 3969

113 95 100 93 96 105 84 101 2907 296665

473 341 370 329 350 431 270 375

2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907

296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665

11512 9779 10137 9605 9974 10665 8624 10196

0,66761 0,73942 0,6032 0,75992 0,83884 0,50297 0,67098 0,56532

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

cxvii

TABULASI HASIL ANGKET KEDISIPLINAN

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 5 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4

2 4 5 3 3 4 3 4 3 3 3 3

3 4 5 3 3 4 2 4 2 2 2 2

4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3

5 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3

6 4 4 3 3 4 5 4 5 5 1 5

7 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3

8 4 4 4 4 1 4 1 4 4 1 4

9 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2

10 5 5 1 1 1 1 1 1 1 1 5

11 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2

12 5 3 3 3 3 3 5 3 3 4 5

13 5 5 2 2 1 2 2 2 2 4 2

14 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4

15 1 5 2 2 3 2 1 2 2 1 2

16 5 5 4 4 4 4 5 4 4 1 4

17 5 5 3 3 1 3 5 3 3 3 3

18 4 2 2 2 1 2 5 2 2 2 2

19 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4

20 5 5 3 3 4 1 5 3 5 5 5

21 5 5 3 3 4 1 5 3 3 5 3

22 5 3 3 3 4 3 5 4 4 1 3

23 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4

24 1 2 1 2 1 2 5 2 2 1 2

25 5 5 5 5 1 5 5 5 1 5 1

26 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

27 3 3 5 1 1 3 5 3 3 5 3

28 5 4 1 2 1 1 5 4 3 1 5

29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4

30 5 2 1 1 1 2 5 2 2 1 2

X 123 122 91 90 86 89 120 97 93 88 99

X2 551 534 321 308 316 313 546 351 327 334 367

Y 3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038

Y2 322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538

XY 12908 12773 9789 9565 9203 9511 12616 10312 9850 9439 10483

RXY 0,54228 0,5573 0,70116 0,59957 0,48579 0,58353 0,46806 0,65575 0,56936 0,49634 0,59073

Validitas Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

cxviii

12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 3 4 3 3 3 3 5 5 5 5

2 2 2 2 2 5 2 5 2 2 5

4 3 4 4 3 3 3 5 3 3 3

5 4 4 4 3 3 3 5 3 3 3

3 5 4 4 3 3 3 5 5 5 5

4 5 3 4 1 1 2 3 4 2 4

4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 2 2 5 5 5 2 2 2 2 2

5 1 5 5 5 5 5 5 1 5 5

5 5 5 2 5 5 5 2 2 2 2

5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3

2 2 1 2 3 3 4 4 2 4 2

4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4

2 2 2 2 2 2 5 2 2 2 2

103 104 109 104 102 105 104 111 97 100 103

393 404 429 396 386 407 396 453 355 370 391

3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038

322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538

11040 11008 11498 11035 10823 11066 10979 11848 10364 10696 10961

0,79614 0,59201 0,65647 0,69254 0,64634 0,5646 0,61548 0,76535 0,6895 0,77052 0,71125

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

cxix

23 24 25 26 27 28 29 30 Jml

3 3 3 3 3 3 3 5 104 10816

3 3 3 3 3 3 3 3 95 9025

4 4 4 4 4 4 4 2 105 11025

3 3 3 3 3 3 3 3 94 8836

3 3 3 3 3 3 3 3 94 8836

5 5 3 5 5 5 5 5 136 18496

3 3 3 3 3 3 3 3 94 8836

4 4 4 4 4 4 4 4 111 12321

2 2 2 2 2 2 2 2 60 3600

5 5 5 5 5 1 1 5 110 12100

2 2 2 2 2 2 2 2 62 3844

5 5 5 5 5 3 3 3 129 16641

2 2 2 2 2 5 2 2 72 5184

4 4 4 4 4 5 4 4 124 15376

2 2 2 2 2 5 2 2 66 4356

4 4 4 4 4 5 4 4 121 14641

5 5 5 5 5 3 3 4 114 12996

5 2 2 2 2 5 2 4 81 6561

5 3 3 3 3 5 3 4 120 14400

5 3 3 3 3 5 3 4 113 12769

5 5 5 5 5 5 3 4 122 14884

5 4 2 2 1 1 1 4 91 8281

4 4 4 4 4 4 4 4 124 15376

5 2 5 2 2 1 2 1 72 5184

5 1 5 1 5 5 5 5 122 14884

2 2 2 2 2 5 2 3 112 12544

5 3 3 3 3 3 1 4 109 11881

2 2 4 2 2 1 2 4 80 6400

5 4 4 4 4 5 4 4 134 17956

2 2 2 2 2 2 2 4 67 4489

114 96 101 94 97 106 85 105 3038 322538

478 346 375 334 355 436 275 399

3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038

322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538

12086 10230 10640 10048 10445 11205 9057 11060

0,66312 0,66887 0,57108 0,68999 0,79271 0,49205 0,62997 0,62349

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

cxx

TABULASI HASIL ANGKET KOMPETENSI GURU

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 3 5 4 5 4 4 4 5 4 4

2 3 3 4 5 3 3 4 5 5 3

3 3 3 4 5 5 2 4 5 2 2

4 3 3 4 5 4 3 4 5 3 3

5 3 3 5 3 4 3 4 5 3 4

6 3 3 5 3 5 5 4 5 5 1

7 3 3 5 3 4 3 4 3 5 3

8 4 3 4 4 1 4 1 4 4 1

9 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2

10 5 5 1 1 1 1 1 1 1 1

11 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2

12 5 3 3 3 3 3 5 3 3 4

13 5 5 2 2 1 2 2 2 2 4

14 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4

15 1 5 2 2 3 2 1 2 2 1

16 5 5 4 4 4 4 5 4 4 1

17 5 5 3 3 1 3 5 3 3 3

18 4 2 2 2 1 2 5 2 2 2

19 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5

20 5 5 3 3 4 1 5 3 5 5

21 5 5 3 3 4 1 5 3 3 5

22 5 3 3 3 4 3 5 4 4 1

23 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5

24 1 2 1 2 1 2 5 2 2 1

25 1 5 5 5 1 5 5 5 1 5

26 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5

27 1 3 5 1 1 3 5 3 3 5

28 5 4 1 2 1 1 5 4 3 1

29 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5

30 5 2 1 1 1 2 5 2 2 1

X 104 113 101 98 87 89 120 107 97 89

X2 434 467 397 372 327 313 546 429 359 341

Y 3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045

Y2 325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613

XY 10697 11809 10909 10437 9460 9542 12652 11424 10290 9511

RXY 0,12789 0,41037 0,67724 0,52895 0,56623 0,56494 0,45168 0,63653 0,51305 0,42314

Validitas Invalid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

cxxi

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 3 3 4 3 3 3 3 5 5 5 4

2 2 2 2 2 2 5 2 5 2 2 4

4 4 3 4 4 3 3 3 5 3 3 4

5 5 4 4 4 3 3 3 5 3 3 4

3 3 5 4 4 3 3 3 5 5 5 4

3 4 5 3 4 1 1 2 3 4 2 4

4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4

2 2 2 2 5 5 5 2 2 2 2 4

1 5 1 5 5 5 5 5 5 1 5 4

5 5 5 5 2 5 5 5 2 2 2 4

3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 4

5 2 2 1 2 3 3 4 4 2 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4

2 2 2 2 2 2 2 5 2 2 2 4

100 104 106 109 106 103 107 106 112 99 102 112

374 400 424 437 416 399 427 416 466 375 390 444

3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045

325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613

10660 11173 11374 11685 11384 11054 11416 11331 12049 10736 11044 11880

0,62174 0,76354 0,6798 0,75489 0,75455 0,69196 0,64117 0,69057 0,76523 0,76906 0,81733 0,78264

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

cxxii

23 24 25 26 27 28 29 30 Jml

5 5 5 5 5 5 5 5 140 19600

3 3 3 3 3 3 3 3 98 9604

4 4 4 4 4 4 4 2 109 11881

3 3 3 3 3 3 3 3 97 9409

4 4 4 4 4 4 4 4 117 13689

5 5 3 5 5 5 5 5 137 18769

3 3 3 3 3 3 3 3 96 9216

4 4 4 4 4 4 4 4 110 12100

2 2 2 2 2 2 2 2 60 3600

5 5 5 5 5 1 1 5 110 12100

2 2 2 2 2 2 2 2 62 3844

5 5 5 5 5 1 3 3 127 16129

1 1 1 1 1 1 1 1 49 2401

4 4 4 4 4 1 4 4 120 14400

2 2 2 2 2 5 2 2 66 4356

4 4 4 4 4 1 4 4 117 13689

5 5 5 5 5 3 3 4 113 12769

5 2 2 2 2 5 2 4 80 6400

5 3 3 3 3 1 3 4 117 13689

5 3 3 3 3 1 3 4 110 12100

5 5 5 5 5 1 3 4 117 13689

5 4 2 2 1 1 1 4 91 8281

4 4 4 4 4 4 4 4 122 14884

5 2 5 2 2 1 2 1 74 5476

5 1 5 1 5 1 5 5 113 12769

2 2 2 2 2 1 2 3 109 11881

5 3 3 3 3 3 1 4 108 11664

2 2 4 2 2 1 2 4 82 6724

5 4 4 4 4 1 4 4 126 15876

2 2 2 2 2 1 2 4 68 4624

116 98 103 96 99 70 87 105 3045 325613

498 366 395 354 375 232 295 403

3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045

325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613

12411 10610 10992 10428 10789 7257 9419 11190

0,70411 0,76107 0,6497 0,77731 0,82835 0,1426 0,70015 0,69481

Valid Valid Valid Valid Valid Invalid Valid Valid

cxxiii

TABULASI PERHITUNGAN RELIABILITAS ANGKET SIKAP INOVATIF

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 4 4 4 4 1 4 4 4

2 3 3 5 3 2 3 3 3

3 2 5 5 2 1 2 2 2

4 3 5 5 3 1 3 3 3

5 3 5 5 3 3 3 3 3

6 3 5 3 5 5 5 5 5

7 3 5 3 3 3 3 3 3

8 4 4 4 4 1 4 4 4

9 2 2 2 2 2 2 2 2

10 5 5 1 1 1 1 1 1

11 2 2 2 2 1 2 2 2

12 5 3 3 3 3 3 3 3

13 5 5 2 2 1 2 2 2

14 5 5 4 4 4 4 4 4

15 1 5 2 2 3 2 2 2

16 5 5 4 4 4 4 4 4

17 5 5 3 3 1 3 3 3

18 1 2 2 2 1 2 2 2

19 5 5 5 5 5 5 5 4

20 5 5 3 3 4 1 3 5

21 5 5 3 3 4 1 3 3

22 5 3 3 3 4 3 4 4

23 5 4 4 4 4 4 4 4

24 1 2 1 2 1 2 2 2

25 5 5 5 5 1 5 5 1

26 2 5 5 5 5 5 5 5

27 3 3 5 1 1 3 3 3

28 5 4 1 2 1 1 4 3

29 5 5 5 5 5 5 5 5

30 5 2 1 1 1 2 2 2

X 112 123 100 91 74 89 97 93

X2 480 545 392 321 254 313 351 327

Y 2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907

Y2 296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665

XY 11380 12324 10130 9397 7729 9142 9903 9469

RXY 0,5477 0,51912 0,46941 0,70567 0,53974 0,60477 0,67332 0,60067

Varians butir 2,0622 1,3567 1,9556 1,4989 2,3822 1,6322 0 1,2456 1,29 Varians Total 477,87 K 28

cxxiv

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 3 3 3 3 3 3 3 3

2 2 2 2 2 2 2 2 2

3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3

5 5 5 5 5 5 5 5 5

3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 2 2 2 2 2 2 2 2

5 5 5 5 5 5 5 5 5

2 2 4 4 2 2 2 2 2

5 5 5 5 5 5 5 5 5

2 2 2 4 2 2 2 2 2

4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 2 2 4 2 2 2 2 2

4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 3 3 4 3 3 3 3 5

2 2 2 2 2 2 5 2 5

4 4 3 4 4 3 3 3 5

5 5 4 4 4 3 3 3 5

3 3 5 4 4 3 3 3 5

3 4 5 3 4 1 5 2 1

4 4 5 4 4 4 4 4 4

2 2 2 2 5 5 5 2 2

1 5 1 5 5 5 5 5 5

5 5 5 5 2 5 5 5 2

3 5 5 5 5 5 5 5 5

5 2 2 1 2 3 3 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 5

2 2 2 2 2 2 2 5 2

99 103 103 108 103 101 104 103 110

367 393 399 424 391 381 402 391 448

2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907

296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665

10098 10617 10509 10979 10522 10314 10536 10462 11286

0,6499 0,82869 0,64092 0,70764 0,72358 0,67293 0,58168 0,64338 0,7666

0 1,3433 1,3122 1,5122 1,1733 1,2456 1,3656 1,3822 1,2456 1,4889

cxxv

20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

5 5 5 5 5 3 5 5 5 5

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

5 5 5 5 5 5 5 5 1 1

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

5 5 5 5 5 5 5 5 3 3

2 2 2 2 2 2 2 2 5 2

4 4 4 4 4 4 4 4 5 4

2 2 2 2 2 2 2 2 5 2

4 4 4 4 4 4 4 4 5 4

5 5 5 5 5 5 5 5 3 3

2 2 5 5 2 2 2 2 5 2

3 3 3 5 3 3 3 3 5 3

3 3 3 5 3 3 3 3 5 3

5 5 5 5 5 5 5 5 5 3

1 3 4 5 4 2 2 1 1 1

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 2 2 5 2 5 2 2 1 2

1 5 5 5 1 5 1 5 5 5

2 2 2 2 2 2 2 2 5 2

3 3 3 5 3 3 3 3 3 1

2 4 2 2 2 4 2 2 1 2

5 4 4 5 4 4 4 4 5 4

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

96 99 102 113 95 100 93 96 105 84

350 365 386 473 341 370 329 350 431 270

2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907 2907

296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665 296665

9905 10213 10457 11512 9779 10137 9605 9974 10665 8624

0,75266 0,81849 0,74809 0,66761 0,73942 0,6032 0,75992 0,83884 0,50297 0,67098

1,4267 1,2767 1,3067 1,5789 1,3389 1,2222 1,3567 1,4267 2,1167 1,16

cxxvi

30 Jml 1 106 11236 3 85 7225 2 61 3721 3 86 7396 3 88 7744 5 134 17956 3 86 7396 4 109 11881 2 56 3136 5 108 11664 2 59 3481 3 120 14400 2 66 4356 4 115 13225 2 64 4096 4 115 13225 4 106 11236 4 71 5041 4 110 12100 4 103 10609 4 112 12544 4 85 7225 4 114 12996 1 66 4356 5 112 12544 3 102 10404 4 99 9801 4 74 5476 4 124 15376 4 61 3721

101 2797 275567

375 2907

296665 10196

0,56532 1,1656 40,868

cxxvii

PERHITUNGAN RELIABILITAS ANGKET SIKAP INOVATIF

Perhitungan Varian butir no 1

062,230

87,6130

13,41848030

30

112480

2

)1(2 ==

-=

-=s

Untuk varians butir lainnya dapat dilihat pada Tabulasi Perhitungan Reliabilitas

Angket Sikap Inovatif.

å = 868,402bs

Varians Total Total :

11,49330

37,1479330

63,26077327556730

30

2797275567

2

)1(2 ==

-=

-=s

Kemudian dimasukkan dalam rumus Alpha Cronbach

( )2

2t

2

11

SD-

1 t

t

SD

SD

kk

r å÷øö

çèæ

-=

951,0

9171,0037,1)0829,01(037,1

11,493868,40

12728

1128

282

2

11

=

=-=

úû

ùêë

é-úû

ùêëé=

úúû

ù

êêë

é-úû

ùêëé

-= å

xx

xrt

b

ss

cxxviii

TABULASI PERHITUNGAN RELIABILITAS ANGKET KEDISIPLINAN

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 5 5 3 3 4 4 4 4 4

2 4 5 3 3 4 3 4 3 3

3 4 5 3 3 4 2 4 2 2

4 4 4 3 3 4 3 4 3 3

5 4 4 3 3 4 3 4 3 3

6 4 4 3 3 4 5 4 5 5

7 4 4 3 3 4 3 4 3 3

8 4 4 4 4 1 4 1 4 4

9 2 2 2 3 2 2 1 2 2

10 5 5 1 1 1 1 1 1 1

11 2 2 2 2 1 2 1 2 2

12 5 3 3 3 3 3 5 3 3

13 5 5 2 2 1 2 2 2 2

14 5 5 4 4 4 4 5 4 4

15 1 5 2 2 3 2 1 2 2

16 5 5 4 4 4 4 5 4 4

17 5 5 3 3 1 3 5 3 3

18 4 2 2 2 1 2 5 2 2

19 5 5 5 5 5 5 5 5 4

20 5 5 3 3 4 1 5 3 5

21 5 5 3 3 4 1 5 3 3

22 5 3 3 3 4 3 5 4 4

23 5 4 4 4 4 4 5 4 4

24 1 2 1 2 1 2 5 2 2

25 5 5 5 5 1 5 5 5 1

26 2 5 5 5 5 5 5 5 5

27 3 3 5 1 1 3 5 3 3

28 5 4 1 2 1 1 5 4 3

29 5 5 5 5 5 5 5 5 5

30 5 2 1 1 1 2 5 2 2

X 123 122 91 90 86 89 120 97 93

X2 551 534 321 308 316 313 546 351 327

Y 3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038

Y2 322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538

XY 12908 12773 9789 9565 9203 9511 12616 10312 9850

RXY 0,54228 0,5573 0,70116 0,59957 0,48579 0,58353 0,46806 0,65575 0,56936 Varians butir 1,55667 1,26222 1,49889 1,26667 2,31556 1,63222 2,2 1,24556 1,29 Varians Total 43,1 K 30 46,7 37,867 44,967 38 69,467 48,967 66 37,367 38,7

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

cxxix

4 4 4 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

2 2 2 4 4 4 4 4 4 4

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

1 5 5 5 5 5 5 5 5 5

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

1 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

1 5 5 5 5 5 5 5 5 5

2 2 2 4 4 2 2 2 2 2

4 5 5 5 5 5 5 5 5 5

4 2 2 2 4 2 2 2 2 2

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

1 2 2 2 4 2 2 2 2 2

1 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 3 3 3 4 3 3 3 3 5

2 2 2 2 2 2 2 5 2 5

5 4 4 3 4 4 3 3 3 5

5 5 5 4 4 4 3 3 3 5

5 3 3 5 4 4 3 3 3 5

1 3 4 5 3 4 1 5 2 1

5 4 4 5 4 4 4 4 4 4

1 2 2 2 2 5 5 5 2 2

5 1 5 1 5 5 5 5 5 5

5 5 5 5 5 2 5 5 5 2

5 3 5 5 5 5 5 5 5 5

1 5 2 2 1 2 3 3 4 4

5 4 4 4 4 4 4 4 4 5

1 2 2 2 2 2 2 2 5 2

88 99 103 104 109 104 102 105 104 111

334 367 393 404 429 396 386 407 396 453

3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038

322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538

9439 10483 11040 11008 11498 11035 10823 11066 10979 11848

0,49634 0,59073 0,79614 0,59201 0,65647 0,69254 0,64634 0,5646 0,61548 0,76535

2,52889 1,34333 1,31222 1,44889 1,09889 1,18222 1,30667 1,31667 1,18222 1,41

75,867 40,3 39,367 43,467 32,967 35,467 39,2 39,5 35,467 42,3

cxxx

20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

5 5 5 5 5 3 5 5 5 5

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

5 5 5 5 5 5 5 5 1 1

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

5 5 5 5 5 5 5 5 3 3

2 2 2 2 2 2 2 2 5 2

4 4 4 4 4 4 4 4 5 4

2 2 2 2 2 2 2 2 5 2

4 4 4 4 4 4 4 4 5 4

5 5 5 5 5 5 5 5 3 3

2 2 5 5 2 2 2 2 5 2

3 3 3 5 3 3 3 3 5 3

3 3 3 5 3 3 3 3 5 3

5 5 5 5 5 5 5 5 5 3

1 3 4 5 4 2 2 1 1 1

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 2 2 5 2 5 2 2 1 2

1 5 5 5 1 5 1 5 5 5

2 2 2 2 2 2 2 2 5 2

3 3 3 5 3 3 3 3 3 1

2 4 2 2 2 4 2 2 1 2

5 4 4 5 4 4 4 4 5 4

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

97 100 103 114 96 101 94 97 106 85

355 370 391 478 346 375 334 355 436 275

3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038 3038

322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538 322538

10364 10696 10961 12086 10230 10640 10048 10445 11205 9057

0,6895 0,77052 0,71125 0,66312 0,66887 0,57108 0,68999 0,79271 0,49205 0,62997

1,37889 1,22222 1,24556 1,49333 1,29333 1,16556 1,31556 1,37889 2,04889 1,13889

41,367 36,667 37,367 44,8 38,8 34,967 39,467 41,367 61,467 34,167

cxxxi

30 Jml Kuadrat skor total

5 104 10816 3 95 9025 2 105 11025 3 94 8836 3 94 8836 5 136 18496 3 94 8836 4 111 12321 2 60 3600 5 110 12100 2 62 3844 3 129 16641 2 72 5184 4 124 15376 2 66 4356 4 121 14641 4 114 12996 4 81 6561 4 120 14400 4 113 12769 4 122 14884 4 91 8281 4 124 15376 1 72 5184 5 122 14884 3 112 12544 4 109 11881 4 80 6400 4 134 17956 4 67 4489

105 3038 322538

399 3038

322538 11060

0,62349 1,05 43,129

31,5

cxxxii

PERHITUNGAN RELIABILITAS ANGKET KEDISIPLINAN

Perhitungan Varian butir no 1

55667,130

7,4630

3,50455130

30

123551

2

)1(2 ==

-=

-=s

Untuk varians butir lainnya dapat dilihat pada Tabulasi Perhitungan Reliabilitas

Angket Kedisiplinan

å = 1,432bs

Varians Total Total :

329.49630

87,1488930

13,30764832253830

30

3038322538

2

)1(2 ==

-=

-=s

Kemudian dimasukkan dalam rumus Alpha Cronbach

úúû

ù

êêë

é-÷

øö

çèæ

-= å

t

b

k

kr

2

2

11 11 s

s

945,0

9132,00345,1)0868,01(0345,1

329,4961,43

12930

1130

302

2

11

=

=-=

úû

ùêë

é-úû

ùêëé=

úúû

ù

êêë

é-úû

ùêëé

-= å

xx

xrt

b

ss

cxxxiii

TABULASI PERHITUNGAN RELIABILITAS ANGKET KOMPETENSI GURU

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 5 4 5 4 4 4 5 4

2 3 4 5 3 3 4 5 5

3 3 4 5 5 2 4 5 2

4 3 4 5 4 3 4 5 3

5 3 5 3 4 3 4 5 3

6 3 5 3 5 5 4 5 5

7 3 5 3 4 3 4 3 5

8 3 4 4 1 4 1 4 4

9 2 2 3 2 2 1 2 2

10 5 1 1 1 1 1 1 1

11 2 2 2 1 2 1 2 2

12 3 3 3 3 3 5 3 3

13 5 2 2 1 2 2 2 2

14 5 4 4 4 4 5 4 4

15 5 2 2 3 2 1 2 2

16 5 4 4 4 4 5 4 4

17 5 3 3 1 3 5 3 3

18 2 2 2 1 2 5 2 2

19 5 5 5 5 5 5 5 4

20 5 3 3 4 1 5 3 5

21 5 3 3 4 1 5 3 3

22 3 3 3 4 3 5 4 4

23 4 4 4 4 4 5 4 4

24 2 1 2 1 2 5 2 2

25 5 5 5 1 5 5 5 1

26 5 5 5 5 5 5 5 5

27 3 5 1 1 3 5 3 3

28 4 1 2 1 1 5 4 3

29 5 5 5 5 5 5 5 5

30 2 1 1 1 2 5 2 2

X 113 101 98 87 89 120 107 97

X2 467 397 372 327 313 546 429 359

Y 3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045

Y2 325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613

XY 11809 10909 10437 9460 9542 12652 11424 10290

RXY 0,41037 0,67724 0,52895 0,56623 0,56494 0,45168 0,63653 0,51305 Varians butir 1,3789 1,8989 1,7289 2,49 1,6322 2,2 1,5789 1,5122 Varians Total 44,3 K 28 41,367 56,967 51,867 74,7 48,967 66 47,367 45,367

cxxxiv

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

4 4 4 5 5 5 5 5 5 5

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

2 2 2 4 4 4 4 4 4 4

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

1 5 5 5 5 5 5 5 5 5

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

1 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

1 5 5 5 5 5 5 5 5 5

2 2 2 4 4 2 2 2 2 2

4 5 5 5 5 5 5 5 5 5

4 2 2 1 1 1 1 1 1 1

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

1 2 2 2 4 2 2 2 2 2

1 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 3 3 3 4 3 3 3 3 5

2 2 2 2 2 2 2 5 2 5

5 4 4 3 4 4 3 3 3 5

5 5 5 4 4 4 3 3 3 5

5 3 3 5 4 4 3 3 3 5

1 3 4 5 3 4 1 5 2 1

5 4 4 5 4 4 3 4 4 3

1 2 2 2 2 5 5 5 2 2

5 1 5 1 5 5 5 5 5 5

5 5 5 5 5 2 5 5 5 2

5 3 5 5 5 5 5 5 5 5

1 5 2 2 1 2 3 3 4 4

5 4 4 4 4 4 4 4 4 5

1 2 2 2 2 2 2 2 5 2

89 100 104 106 109 106 103 107 106 112

341 374 400 424 437 416 399 427 416 466

3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045

325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613

9511 10660 11173 11374 11685 11384 11054 11416 11331 12049

0,42314 0,62174 0,76354 0,6798 0,75489 0,75455 0,69196 0,64117 0,69057 0,76523

2,5656 1,3556 1,3156 1,6489 1,3656 1,3822 1,5122 1,5122 1,3822 1,5956 76,967 40,667 39,467 49,467 40,967 41,467 45,367 45,367 41,467 47,867

cxxxv

20 21 22 23 24 25 26 27 28

5 5 5 5 5 5 5 5

3 3 3 3 3 3 3 3

4 4 4 4 4 4 4 4

3 3 3 3 3 3 3 3

4 4 4 4 4 4 4 4

5 5 5 5 5 3 5 5

3 3 3 3 3 3 3 3

4 4 4 4 4 4 4 4

2 2 2 2 2 2 2 2

5 5 5 5 5 5 5 5

2 2 2 2 2 2 2 2

5 5 5 5 5 5 5 5

1 1 1 1 1 1 1 1

4 4 4 4 4 4 4 4

2 2 2 2 2 2 2 2

4 4 4 4 4 4 4 4

5 5 4 5 5 5 5 5

2 2 4 5 2 2 2 2

3 3 4 5 3 3 3 3

3 3 4 5 3 3 3 3

5 5 4 5 5 5 5 5

1 3 4 5 4 2 2 1

4 4 4 4 4 4 4 4

2 2 4 5 2 5 2 2

1 5 4 5 1 5 1 5

2 2 4 2 2 2 2 2

3 3 4 5 3 3 3 3

2 4 4 2 2 4 2 2

5 4 4 5 4 4 4 4

2 2 4 2 2 2 2 2

99 102 112 116 98 103 96 99

375 390 444 498 366 395 354 375

3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045 3045

325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613 325613

10736 11044 11880 12411 10610 10992 10428 10789

0,76906 0,81733 0,78264 0,70411 0,76107 0,6497 0,77731 0,82835

1,61 1,44 0,8622 1,6489 1,5289 1,3789 1,56 1,61

48,3 43,2 25,867 49,467 45,867 41,367 46,8 48,3 0

cxxxvi

29 30 Jml 5 5 132 17424 3 3 92 8464 4 2 102 10404 3 3 91 8281 4 4 110 12100 5 5 129 16641 3 3 90 8100 4 4 102 10404 2 2 56 3136 1 5 104 10816 2 2 58 3364 3 3 121 14641 1 1 43 1849 4 4 114 12996 2 2 60 3600 4 4 111 12321 3 4 105 11025 2 4 71 5041 3 4 111 12321 3 4 104 10816 3 4 111 12321 1 4 85 7225 4 4 113 12769 2 1 72 5184 5 5 111 12321 2 3 107 11449 1 4 104 10816 2 4 76 5776 4 4 124 15376 2 4 62 3844

87 105 2871 290825

295 403 3045 3045

325613 325613 9419 11190

0,70015 0,69481 1,4233 1,1833 44,3

42,7 35,5

cxxxvii

PERHITUNGAN RELIABILITAS ANGKET KOMPETENSI GURU

Perhitungan Varian butir no 1

379,130

37,4130

63,42546730

30

113467

2

)1(2 ==

-=

-=s

Untuk varians butir lainnya dapat dilihat pada Tabulasi Perhitungan Reliabilitas

Angket Kedisiplinan

å = 3,442bs

Varians Total Total :

677,53530

3,1607030

7,27475429082530

30

2871290825

2

)1(2 ==

-=

-=s

Kemudian dimasukkan dalam rumus Alpha Cronbach

úúû

ù

êêë

é-÷

øö

çèæ

-= å

t

b

k

kr

2

2

11 11 s

s

951,0

9173,0037,1)0827,01(037,1

677,535

3,441

27

281

128

282

2

11

=

=-=

úû

ùêë

é-úû

ùêëé=

úúû

ù

êêë

é-úû

ùêëé

-= å

xx

xrt

b

ss

cxxxviii

UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Sikap

Inovatif kedisiplinan Kompetensi

guru N 48 48 48 Normal Parameters(a,b) Mean 80,50 80,67 118,69 Std. Deviation 16,332 16,014 19,480 Most Extreme Differences

Absolute ,155 ,169 ,214

Positive ,082 ,070 ,174 Negative -,155 -,169 -,214 Kolmogorov-Smirnov Z 1,077 1,170 1,485 Asymp. Sig. (2-tailed) ,197 ,129 ,024

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Penerimaan atau penolakan berdasarkan pada : a. Jika nilai sig. Atau

signifikansi atau probabilitas kurang dari 0,05 distribusi data tidak normal, dan b.

Jika nilai sig. atau probabilitas lebih dari 0,05 distribusi data normal.

Dari hasil uji Liliefors Significance Correction dari Kolmogorov-Smirnov

yang dibantu dengan Program SPSS Versi 11.0 diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Untuk Angket Sikap Inovatif diperoleh hasil sebesar 1,077 yang berarti

berdistribusi normal karena lebih besar dari 0,05.

2. Untuk Angket Kedisiplinan diperoleh hasil sebesar 1,170 yang berarti

berdistribusi normal karena lebih besar dari 0,05

3. Untuk Angket Kompetensi Guru diperoleh hasil sebesar 1,485 yang berarti

berdistribusi normal karena lebih besar dari 0,05

cxxxix

UJI LINIERITAS Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent Kompetensi guru * Sikap Inovatif 48 100,0% 0 ,0% 48 100,0%

Kompetensi guru * kedisiplinan 48 100,0% 0 ,0% 48 100,0%

Kompetensi guru * Sikap Inovatif Kompetensi guru

Sikap Inovatif Mean N Std. Deviation 42 91,50 2 58,690 45 85,50 2 7,778 65 96,50 2 17,678 71 109,75 4 23,243 72 115,38 8 19,964 73 132,00 1 . 75 106,00 1 . 78 123,20 5 14,043 81 133,00 2 4,243 84 115,00 2 7,071 85 135,00 1 . 89 110,00 1 . 91 133,00 1 . 92 129,75 4 4,856 93 130,50 2 4,950 98 127,60 5 8,678 103 127,50 2 10,607 105 121,00 1 . 106 133,00 2 2,828 Total 118,69 48 19,480

cxl

ANOVA Table

Sum of

Squares df Mean

Square F Sig. Kompetensi guru * Sikap Inovatif

Between Groups

(Combined) 8232,438 18 457,358 1,381 ,214

Linearity 5792,594 1 5792,594 17,495 ,000 Deviation from

Linearity 2439,843 17 143,520 ,433 ,963

Within Groups 9601,875 29 331,099 Total 17834,313 47

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared Kompetensi guru * Sikap Inovatif ,570 ,325 ,679 ,462

Kompetensi guru * kedisiplinan Report Kompetensi guru

kedisiplinan Mean N Std. Deviation 42 83,50 2 47,376 45 106,00 2 21,213 65 84,00 1 . 71 97,25 4 9,500 72 113,38 8 19,799 73 109,00 1 . 78 131,17 6 4,446 81 103,50 2 33,234 82 124,00 1 . 84 133,00 1 . 85 127,33 3 7,506 86 135,00 1 . 89 137,00 1 . 92 125,50 4 10,724 93 133,00 1 . 98 129,00 4 6,377 100 136,00 1 . 101 135,00 1 . 103 120,00 1 . 105 136,00 1 . 106 123,00 2 2,828 Total 118,69 48 19,480

cxli

ANOVA Table Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared Kompetensi guru * kedisiplinan ,558 ,311 ,761 ,579

Sum of

Squares df Mean

Square F Sig. Kompetensi guru * kedisiplinan

Between Groups

(Combined) 10334,188 20 516,709 1,860 ,066

Linearity 5543,526 1 5543,526 19,956 ,000 Deviation from

Linearity 4790,661 19 252,140 ,908 ,580

Within Groups 7500,125 27 277,782 Total 17834,313 47

cxlii

UJI MULTIKOLINEARITAS

Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 kedisiplinan, Sikap

Inovatif(a) . Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Kompetensi guru Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 ,676(a) ,456 ,432 14,677

a Predictors: (Constant), kedisiplinan, Sikap Inovatif ANOVA(b)

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Regression 8140,017 2 4070,008 18,893 ,000(a)

Residual 9694,296 45 215,429

1

Total 17834,313 47

a Predictors: (Constant), kedisiplinan, Sikap Inovatif b Dependent Variable: Kompetensi guru Coefficients(a)

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF Sikap Inovatif ,846 1,183 1

kedisiplinan ,846 1,183

a Dependent Variable: Kompetensi guru Collinearity Diagnostics(a)

Variance Proportions

Model Dimension Eigenvalue

Condition Index (Constant) Sikap Inovatif kedisiplinan

1 2,959 1,000 ,00 ,00 ,00 2 ,023 11,322 ,01 ,78 ,61

1

3 ,018 12,886 ,99 ,22 ,39

a Dependent Variable: Kompetensi guru

cxliii

REGRESSION Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N Kompetensi guru 118,69 19,480 48 kedisiplinan 80,67 16,014 48 Sikap Inovatif 80,50 16,332 48

Correlations

Kompetensi

guru kedisiplinan Sikap Inovatif Kompetensi guru 1,000 ,558 ,570 kedisiplinan ,558 1,000 ,393

Pearson Correlation

Sikap Inovatif ,570 ,393 1,000 Kompetensi guru . ,000 ,000 kedisiplinan ,000 . ,003

Sig. (1-tailed)

Sikap Inovatif ,000 ,003 . Kompetensi guru 48 48 48 kedisiplinan 48 48 48

N

Sikap Inovatif 48 48 48

Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 Sikap Inovatif,

kedisiplinan(a)

. Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Kompetensi guru Model Summary(b)

Change Statistics

Model R

R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

R Square Change

F Change df1 df2

Sig. F Change

1 ,676(a) ,456 ,432 14,677 ,456 18,893 2 45 ,000

a Predictors: (Constant), Sikap Inovatif, kedisiplinan b Dependent Variable: Kompetensi guru

cxliv

ANOVA(b)

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Regression 8140,017 2 4070,008 18,893 ,000(a)

Residual 9694,296 45 215,429

1

Total 17834,313 47

a Predictors: (Constant), Sikap Inovatif, kedisiplinan b Dependent Variable: Kompetensi guru

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

95% Confidence Interval for B Correlations

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta

Lower Bound

Upper Bound

Zero-order

Partial Part

Tolerance VIF

1 (Constant) 40,136

12,960 3,097 ,003 14,033 66,239

kedisiplinan ,480 ,145 ,395 3,301 ,002 ,187 ,773 ,558 ,442 ,363 ,846 1,183

Sikap Inovatif ,495 ,143 ,415 3,472 ,001 ,208 ,782 ,570 ,460 ,382 ,846 1,183

a Dependent Variable: Kompetensi guru Collinearity Diagnostics(a)

Variance Proportions

Model Dimension Eigenvalue

Condition Index (Constant) kedisiplinan Sikap Inovatif

1 2,959 1,000 ,00 ,00 ,00 2 ,023 11,322 ,01 ,61 ,78

1

3 ,018 12,886 ,99 ,39 ,22

a Dependent Variable: Kompetensi guru Residuals Statistics(a)

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 81,08 140,54 118,69 13,160 48 Residual -32,32 34,65 ,00 14,362 48 Std. Predicted Value -2,858 1,661 ,000 1,000 48 Std. Residual -2,202 2,360 ,000 ,978 48

a Dependent Variable: Kompetensi guru

cxlv

2,252,00

1,751,50

1,251,00

,75,50,25

0,00-,25

-,50-,75

-1,00-1,25

-1,50-1,75

-2,00-2,25

Undefined error #61644 - Cannot open text file "C:\PROGRAM FILES\SPSS\enU

ndef

ined

err

or #

6162

5 -

Can

not o

pen

text

file

"C

:\PR

OG

RA

M F

ILE

S\S

PS

S\e

n10

8

6

4

2

0

Std. Dev = ,98

Mean = 0,00

N = 48,00

Undefined error #61634 - Cannot open text file "C:\PROGRAM FILES\SPSS\en

1,0,8,5,30,0

Und

efin

ed e

rror

#61

635

- C

anno

t ope

n te

xt fi

le "

C:\P

RO

GR

AM

FIL

ES

\SP

SS

\en

1,0

,8

,5

,3

0,0

cxlvi

Undefined error #61641 - Cannot open text file "C:\PROGRAM FILES\SPSS\en

3210-1-2-3

Kom

pete

nsi g

uru

140

120

100

80

60

40

R2 = 0,456

÷÷ø

öççè

æ= ååå n

YXYX 1

1

5,45860848

2201320848

569738641 ==÷

øö

çèæ=å x

YX

÷÷ø

öççè

æ= ååå n

YXYX 2

2

495,0

480,0

45955848

2205878448

56973872

2

1

2

=

=

==÷øö

çèæ=å

b

b

xYX

0475,44759984,2205872075,227011 =+=regJk

Sumbangan Relatif (SR)

cxlvii

%51%1000475,447599

2075,227011%10011

1 === å xxJK

yxbSRX

reg

%49%1000475,447599

84,220587%10022

2 === å xxJK

yxbSRX

reg

Sumbangan Efektif (SE)

a. Sumbangan Efektif X1

%3,23233,0456,051,0211 ===+= xRxSRXSEX

b. Sumbangan Efektif X2

%39,222239,0325,0491,0222 ===+= xRxSRXSEX

cxlviii

TABULASI PENELITIAN ANGKET SIKAP INOVATIF

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 5 4 2 4 1 4 4 2 2 4 2 4 1 4 2 2 3 3 5 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 5 5 2 1 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 4 3 5 5 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 5 3 5 5 3 3 3 4 3 3 5 5 3 3 5 4 6 3 5 3 1 1 2 1 1 2 5 5 1 5 1 1 7 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 8 5 4 1 4 1 2 4 2 4 3 3 5 3 4 5 9 5 2 2 2 2 2 5 2 3 2 4 2 2 5 2

10 5 5 4 4 3 4 4 3 5 3 4 3 2 2 3 11 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 12 5 3 3 1 3 1 3 3 5 2 1 2 3 1 2 13 5 5 2 2 1 2 2 2 3 4 4 4 2 2 2 14 5 2 4 4 2 4 3 2 4 2 4 3 2 4 3 15 1 5 2 2 3 2 5 2 5 2 2 4 4 5 2 16 1 1 2 1 2 1 2 1 2 4 5 4 1 2 4 17 2 1 3 3 1 3 3 3 1 1 3 1 3 3 3 18 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 4 4 2 2 4 19 1 1 1 1 1 1 1 1 4 5 3 4 4 3 3 20 3 5 3 3 4 1 3 3 4 3 4 4 4 3 3 21 5 5 3 3 4 1 3 2 3 1 1 2 1 2 2 22 5 3 5 3 4 3 5 4 2 2 5 3 4 5 2 23 3 2 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 24 1 2 1 2 1 2 2 3 1 4 2 3 5 5 5 25 5 1 5 1 1 5 1 1 1 4 1 5 1 5 5 26 2 5 1 5 1 5 5 1 5 1 5 5 2 5 1 27 3 3 5 1 1 3 3 3 3 5 3 5 5 3 5 28 5 4 1 2 1 1 4 3 5 2 2 1 2 3 3 29 5 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 30 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 31 5 5 2 5 2 5 3 4 4 4 3 4 4 3 3 32 5 5 3 3 4 1 3 3 5 3 4 2 4 3 3 33 5 5 3 3 4 1 3 3 3 3 2 2 4 2 3 34 2 3 2 3 2 3 4 2 3 4 2 3 4 1 1 35 3 4 2 1 2 4 2 1 4 4 1 4 1 4 1 36 5 2 3 2 1 2 2 3 2 4 2 2 5 5 3 37 5 4 2 2 1 5 2 1 1 5 1 2 5 5 2 38 2 5 5 2 3 5 3 5 5 5 4 4 2 5 5 39 3 3 1 1 1 1 3 1 3 1 5 1 5 1 5 40 5 4 1 2 3 3 4 3 5 2 2 1 3 3 5 41 3 2 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 42 1 2 1 2 1 2 2 3 1 4 2 3 5 5 5 43 5 1 5 1 1 5 1 1 1 4 1 5 1 5 5 44 2 5 1 5 1 5 5 1 5 1 5 5 2 5 1 45 3 3 5 1 1 3 3 3 3 5 3 5 5 3 5 46 5 4 1 2 1 1 4 3 5 2 2 1 2 3 3 47 5 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 48 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2

cxlix

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Jml 4 4 1 2 4 4 1 4 2 4 2 4 2 83

3 3 3 3 3 2 3 3 1 1 3 3 3 80

5 2 5 2 4 5 5 4 5 5 2 5 5 92

3 2 3 3 3 2 3 1 2 1 1 2 1 73

4 3 3 4 5 3 4 5 4 2 5 5 2 106

5 1 5 2 2 5 2 3 5 2 2 5 2 78

3 3 3 5 3 3 5 3 5 3 5 3 3 93

5 5 4 5 4 5 4 5 3 5 3 3 4 105

1 2 3 2 3 2 4 2 3 2 3 3 3 75

3 5 5 5 5 3 4 5 5 5 1 1 5 106

5 2 3 2 5 2 4 4 4 5 5 4 3 81

3 4 4 4 3 5 4 2 4 4 3 4 3 85

5 2 5 2 4 5 2 4 4 2 5 5 2 89

4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 2 4 1 92

4 5 2 5 2 4 4 5 4 4 5 4 4 98

4 1 4 2 4 1 3 3 1 3 3 2 1 65

3 4 4 4 3 4 4 2 1 1 3 3 2 72

2 4 2 2 2 3 2 4 5 2 5 3 4 72

3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 5 3 4 78

4 4 3 4 3 5 3 3 5 2 5 3 4 98

3 1 2 1 2 3 5 4 2 4 2 2 2 71

3 3 5 2 2 2 4 2 2 5 2 3 2 92

1 4 1 2 1 1 4 1 1 1 1 1 1 45

2 2 2 4 2 5 2 5 2 2 1 3 1 72

1 1 1 5 1 2 1 2 1 5 2 3 5 72

5 2 1 1 2 1 2 2 1 2 5 2 3 78

5 4 3 3 3 5 3 3 4 3 3 4 4 98

4 4 2 1 2 2 2 4 2 2 1 2 4 71

4 3 5 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 103

1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 42

3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 91

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 4 93

3 3 2 3 3 2 5 3 3 2 2 3 4 84

2 3 2 2 4 2 2 2 2 1 1 1 2 65

4 1 4 1 4 4 1 1 4 1 4 4 1 72

2 2 2 2 2 5 2 4 2 2 1 2 1 72

5 2 1 5 2 5 1 3 3 2 2 2 2 78

5 2 2 5 2 2 2 2 4 2 5 2 3 98

1 5 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 4 71

4 4 2 4 2 4 5 4 2 2 4 4 5 92

1 4 1 2 1 1 4 1 1 1 1 1 1 45

2 2 2 4 2 5 2 5 2 2 1 3 1 72

1 1 1 5 1 2 1 2 1 5 2 3 5 72

5 2 1 1 2 1 2 2 1 2 5 2 3 78

5 4 3 3 3 5 3 3 4 3 3 4 4 98

4 4 2 1 2 2 2 4 2 2 1 2 4 71

4 3 5 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 103

1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 42

cl

TABULASI PENELITIAN ANGKET KEDISIPLINAN

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 1 5 2 3 3 1 2 4 4 2 4 4 1 3 3 3 3 3 1 3 2 4 5 3 1 2 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 4 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 4 2 3 2 2 2 3 4 4 4 3 2 2 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 5 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 5 3 3 3 3 3 6 4 1 3 3 1 1 4 1 2 1 2 3 1 2 5 2 2 1 2 7 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 8 4 1 1 1 3 1 3 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 9 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 3 4 2 2 2 3 2 3 3

10 5 5 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 2 3 2 3 2 3 2 11 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 12 5 3 3 3 3 3 5 3 3 4 5 5 4 2 3 4 4 3 4 13 5 5 2 2 1 2 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 2 2 2 14 5 5 4 4 4 4 5 4 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 1 15 1 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 16 1 2 4 2 4 2 2 2 4 2 4 1 2 1 1 4 2 1 4 17 5 1 3 3 1 3 1 2 3 3 3 3 3 4 1 3 3 3 1 18 4 2 2 2 1 2 5 2 2 2 1 2 2 2 2 2 5 2 1 19 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 4 3 4 2 3 2 3 2 20 5 5 3 3 4 1 5 3 5 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 21 5 3 3 3 2 1 2 3 3 2 3 1 2 4 2 3 3 2 1 22 5 3 3 3 4 3 5 4 4 2 3 4 5 3 4 1 1 2 3 23 3 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 24 1 2 1 2 1 2 5 2 2 1 2 2 2 2 5 5 5 2 2 25 3 3 5 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 26 2 5 5 2 3 2 5 2 2 2 2 1 2 4 4 4 2 2 2 27 3 3 5 1 1 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 28 5 4 1 2 1 1 1 4 3 1 1 2 2 1 2 3 3 4 4 29 2 5 2 4 2 5 5 2 5 2 4 4 4 4 4 4 4 2 5 30 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 31 4 4 4 2 4 2 1 4 2 2 2 2 4 3 4 2 4 2 1 32 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 2 5 1 2 2 33 5 5 2 2 1 2 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 2 4 2 34 5 5 4 4 1 2 2 4 2 2 2 2 4 2 4 1 1 1 1 35 1 5 2 4 5 4 1 2 4 4 2 2 4 4 2 2 4 5 2 36 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 3 5 3 4 3 3 3 3 3 37 5 5 3 3 1 3 5 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 38 4 2 2 2 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 2 5 2 5 39 5 5 5 1 1 3 3 3 1 1 1 1 1 4 1 3 3 3 1 40 5 5 3 3 4 1 5 3 5 3 3 3 3 4 4 3 3 3 5 41 5 5 3 3 4 1 5 3 3 4 3 3 2 4 4 3 3 3 2 42 5 3 3 3 4 3 2 4 4 1 3 4 5 3 4 1 1 2 3 43 2 4 4 4 2 4 2 4 4 2 4 4 1 3 2 4 2 4 2 44 1 2 1 2 1 2 5 2 2 1 2 2 2 2 5 5 5 2 4 45 5 5 5 5 1 5 2 2 1 5 1 2 1 5 2 5 2 2 5 46 2 5 5 5 5 2 1 2 2 2 2 1 3 5 3 2 3 2 3 47 3 3 5 1 1 3 2 3 3 2 3 1 5 1 5 1 5 1 5 48 3 3 5 1 1 3 2 3 3 5 3 3 2 2 2 2 2 2 2

cli

20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jml 2 3 3 3 2 3 3 3 1 3 5 85 1 3 1 3 1 1 3 3 1 3 1 72 2 4 2 2 4 2 3 2 3 2 2 72 2 3 1 3 2 3 2 3 2 3 4 78 5 3 3 5 3 3 2 3 3 1 3 98 3 2 3 2 3 3 1 2 5 1 5 71 2 3 2 4 3 1 3 2 3 4 3 92 2 1 1 1 1 3 1 1 2 1 2 45 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 72 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 72 2 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 78 3 3 3 2 2 3 4 5 2 1 1 98 2 2 2 2 1 2 2 2 5 2 2 71 4 4 4 4 2 4 2 4 3 4 4 100 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 42 1 2 1 2 4 1 1 4 1 1 2 65 1 1 2 1 1 5 1 1 3 3 4 72 2 2 1 5 2 2 2 2 5 2 4 72 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 78 3 3 3 5 2 2 1 2 5 2 4 98 2 2 2 3 1 2 2 1 1 3 4 71 4 2 4 5 4 2 2 1 1 1 4 92 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 45 2 2 2 5 2 5 2 2 1 2 1 72 3 1 3 3 1 2 3 2 2 2 1 72 2 2 2 1 2 2 2 2 5 2 3 78 2 1 3 5 3 3 3 3 3 1 4 98 2 4 2 2 2 4 2 2 1 2 3 71 5 4 4 2 1 1 4 2 5 2 4 103 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 42 5 5 5 2 2 2 2 2 2 2 2 84 1 1 2 1 5 2 1 1 3 3 3 81 4 5 2 5 2 5 2 5 5 4 4 92 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 73 5 5 5 5 5 2 5 5 5 2 3 106 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 78 1 1 1 2 2 5 5 5 3 3 4 93 2 3 5 5 2 2 2 2 5 2 4 105 3 1 3 5 3 3 3 3 5 3 4 82 3 3 3 5 3 3 3 3 5 3 4 106 1 1 2 1 1 2 1 1 1 3 4 81 4 2 3 3 4 2 2 1 1 1 4 85 4 3 4 2 2 4 2 4 2 2 2 89 4 4 4 3 2 5 5 5 4 4 4 92 1 5 2 5 1 5 1 5 5 5 5 101 2 2 2 4 4 2 2 2 5 2 3 85 3 3 3 4 3 3 3 3 3 1 4 86 3 3 3 2 2 3 3 2 3 1 4 78

clii

TABULASI PENELITIAN ANGKET KOMPETENSI GURU

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3 5 5 4 2 3 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 3 3 4 5 5 3 4 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 3 5 3 5 2 4 5 5 2 2 2 2 2 3 3 4 7 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 8 3 4 4 3 4 3 5 4 3 4 4 4 4 5 5 5 9 2 2 3 5 4 4 5 4 5 2 2 2 5 4 4 5

10 5 5 5 5 5 5 5 3 4 3 5 5 5 5 5 5 11 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 12 5 5 4 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 13 5 2 2 5 4 5 5 4 5 5 2 1 1 1 5 5 14 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 15 4 4 5 5 3 5 3 4 3 4 3 4 5 3 5 3 16 5 4 4 4 4 5 3 2 3 2 3 2 4 2 4 2 17 5 3 3 1 3 5 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 19 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 3 5 5 5 5 20 5 3 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 4 4 3 3 21 3 3 3 4 1 3 3 3 5 3 3 3 4 2 3 3 22 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 23 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 24 2 5 4 4 4 2 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 25 5 5 5 1 5 4 5 1 2 3 2 3 2 2 3 2 26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 27 3 5 5 5 4 5 3 3 5 3 5 5 5 5 5 5 28 4 1 2 4 4 5 4 3 4 5 2 2 4 2 3 3 29 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 30 2 1 1 1 2 5 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 31 5 5 5 5 3 5 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 32 5 3 3 3 3 5 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 33 2 3 3 2 3 5 3 3 4 5 5 5 5 3 4 3 34 2 3 3 2 3 5 3 3 4 5 5 5 5 4 5 5 35 2 3 3 2 3 5 3 3 4 5 5 5 5 5 5 4 36 5 4 3 5 3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 37 5 5 3 5 3 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 38 5 3 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 39 5 3 3 2 3 5 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 40 5 3 3 2 3 5 3 3 4 4 5 5 5 5 5 5 41 2 3 3 2 3 5 3 3 4 5 5 5 3 5 5 2 42 5 3 3 3 3 5 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 43 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 44 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 45 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 46 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 47 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 48 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5

cliii

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 JML 5 3 5 3 5 4 5 4 5 4 4 4 120 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 130 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 131 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 132 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 131 3 2 4 2 3 5 5 3 5 5 5 5 99 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 134 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 121 4 5 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 106 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 135 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 136 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 135 5 5 5 4 3 4 3 4 5 5 5 5 110 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 136 5 3 5 5 5 5 3 5 4 5 4 5 117 3 4 3 3 2 2 3 2 3 1 3 2 84 3 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 106 5 5 4 5 5 5 2 3 2 4 2 2 123 3 5 5 3 4 5 3 5 5 3 4 3 123 3 5 4 5 4 5 4 5 5 5 3 3 120 3 5 5 5 3 3 2 3 2 2 3 5 90 5 5 5 5 4 4 5 3 5 5 5 2 127 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 113 2 2 2 2 4 5 2 5 2 2 2 2 98 3 2 3 2 3 2 1 2 1 2 2 5 78 5 2 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 130 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 130 4 2 2 4 4 2 2 4 2 2 5 5 90 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 120 1 1 1 2 4 2 2 2 2 2 2 2 50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 133 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 127 4 5 4 3 4 3 5 5 4 5 5 5 110 5 2 5 3 5 3 2 5 4 4 5 4 109 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 121 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 133 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 133 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 136 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 125 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 125 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 3 3 80 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 127 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 137 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 131 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 135 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 135 3 5 5 3 5 4 5 5 5 5 5 5 135 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 133