profil komunikasi antar budaya peserta didik di kelas …

150
PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 3 KOTA SOLOK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1) DIAN SETIANI NPM: 13060184 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2017

Upload: others

Post on 20-Oct-2021

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK

DI KELAS XI SMA NEGERI 3 KOTA SOLOK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1)

DIAN SETIANI

NPM: 13060184

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2017

Page 2: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …
Page 3: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …
Page 4: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …
Page 5: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

iv

ABSTRAK

Dian Setiani, 13060184, Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik

di Kelas XI SMA Negeri 3 Kota Solok, Skripsi, Program Studi

Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang, 2017.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya peserta didik yang

memperlakukan teman dengan gurauan yang dianggapnya biasa, namun

serius menurut teman yang berbeda budaya, peserta didik memperlakukan

temannya dengan bercanda karena intonasi bahasa mereka berbeda, dan

peserta didik beranggapan bahwa dirinya tidak perlu menyesuaikan diri

dengan peserta didik dari budaya lain. Tujuan penelitian ini, yaitu untuk

mendeskripsikan: (1) Profil komunikasi antar budaya peserta didik dilihat

dari komunikasi verbal. (2) Profil komunikasi antar budaya peserta didik

dilihat dari komunikasi nonverbal.

Jenis penelitian ini digolongkan pada penelitian deskriptif kuantitatif

dengan populasi mencakup seluruh peserta didik kelas XI di SMA Negeri 3

Kota Solok yang berbeda budaya dengan jumlah 236 peserta didik.

Pengambilan sampel menggunakan total sampling terhadap peserta didik

selain budaya minang dan purposive sampling terhadap peserta didik yang

dari budaya minang, dengan jumlah sampel sebanyak 55 peserta didik.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket, sedangkan

untuk analisis data menggunakan teknik persentase.

Hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan diperoleh hasil

bahwa: 1) Profil komunikasi antar budaya peserta didik dilihat dari

komunikasi verbal berada pada kategori baik, 2) Profil komunikasi antar

budaya peserta didik dilihat dari komunikasi nonverbal berada pada kategori

baik. Berdasarkan penelitian ini direkomendasikan kepada Guru BK agar

dapat memberikan pelayanan berupa pemberian informasi mengenai teori

sikap dalam komunikasi efektif terhadap budaya lain peserta didik untuk

dapat membentuk dan meningkatkan komunikasi yang lebih efektif di

sekolah khususnya terhadap kebudayaan orang lain.

Page 6: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT,

atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Skripsi ini ditulis berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis dengan

judul “PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI

KELAS XI SMA NEGERI 3 KOTA SOLOK”.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk melengkapi syarat mencapai gelar

sarjana pendidikan pada Program Studi Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat.

Pelaksanaan penelitian dan penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan

bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan ucapan

terimakasih kepada:

1. Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI

Sumatera Barat Ibu Dr. Zusmelia, M.Si, Wakil Ketua Bidang Akademik dan

Keuangan Ibu Sri Imelwaty, M.Pd.,P.h.D, Wakil Ketua Bidang

Kemahasiswaan, Kerjasama, dan Alumni Bapak Jarudin, MA, Ph.D. yang

telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk dapat menuntut ilmu di

STKIP PGRI Sumatera Barat.

2. Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling di STKIP PGRI Sumatera

Barat Bapak Ahmad Zaini, S.Ag.,M.Pd, yang telah memberikan motivasi

kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Page 7: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

vi

3. Sekretaris Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera

Barat Ibu Rahma Wira Nita, M.Pd, Kons yang sekaligus sebagai penguji I dan

sebagai dosen pengejudge instrumen penelitian, yang telah memberikan

masukan dan saran yang membangun kepada peneliti demi perbaikan dalam

pembuatan skripsi ini.

4. Pembimbing I Ibu Dra. Hj. Fitria Kasih, M.Pd.,Kons yang selalu memberikan

bimbingan dan arahan dengan penuh sabar kepada peneliti dalam penyelesaian

skripsi ini.

5. Pembimbing II Bapak Mori Dianto, M.Pd yang selalu memberikan bimbingan

dan arahan dengan penuh sabar kepada peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Penguji II Bapak Joni Adison, S.Pd.I., M.Pd., dan penguji III Ibu Besti Nora

Dwi Putri, M.Pd., Kons yang telah memberikan masukan dan saran yang

membangun kepada peneliti demi perbaikan dalam pembuatan skripsi ini.

7. Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Kota Solok Bapak Eko Gunanto, S.Pd. yang

telah bersedia memberikan izin untuk melaksanakan penelitian di SMA Negeri

3 Kota Solok.

8. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling di STKIP

PGRI Padang Sumatera Barat yang telah memberikan arahan kepada peneliti

sehingga terselesaikannya skripsi ini.

9. Admin Program Studi Bimbingan dan Konseling Ibu Meta Purnama Sari, S.E

yang telah membantu memberikan kelancaran pada peneliti semasa

perkuliahan.

Page 8: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

vii

10. Ayahanda tercinta (Zul Abrar) dan Ibunda terkasih (Fitri Wati) yang selalu

mencurahkan dan melimpahkan cinta dan kasih sayangnya yang tulus, selalu

memfasilitasi kebutuhan peneliti dalam penyelesaian skripsi ini serta selalu

mendo’akan dan memberikan semangat kepada peneliti hingga mampu

menyelesaikan skripsi ini dengan motivasi yang besar, kesabaran, dan penuh

kelancaran. Semoga dengan bukti skripsi ini dapat membuat hati ayah dan ibu

terobati atas jerih payah selama ini.

11. Terimakasih kepada Ibu Esa Novemra, S.Pd dan Ibu Nurmailis Wanti, S.Pd

yang juga berperan dalam membantu kelancaran dalam pembuatan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini penulis berusaha semaksimal mungkin untuk

memberikan hasil yang terbaik, namun sebagai manusia biasa penulis tidak lepas

dari kekhilafan. Oleh Karena itu penulis mengharapkan kepada pembaca untuk

memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan

skripsi ini. Semoga bantuan yang diberikan dalam penulisan skripsi ini dapat

dibalas oleh Allah SWT dengan pahala yang berlipat ganda.

Padang, Agustus 2017

Dian Setiani

(13060184)

Page 9: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

viii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK .......................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 6

C. Batasan Masalah........................................................................................ 7

D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 8

E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 8

F. Manfaat Penelitian ................................................................................... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Komunikasi ............................................................................................... 10

1. Pengertian Komunikasi ...................................................................... 10

2. Unsur-unsur Komunikasi ................................................................... 12

3. Faktor Penghambat/Gangguan Komunikasi ...................................... 15

4. Bentuk-bentuk Komunikasi ............................................................... 18

a. Komunikasi Verbal ...................................................................... 18

b. Komunikasi Nonverbal ................................................................ 20

B. Budaya....................................................................................................... 21

1. Pengertian Budaya ............................................................................. 21

2. Unsur-unsur Budaya ........................................................................... 24

3. Komponen Budaya ............................................................................. 25

4. Pelaku Budaya .................................................................................... 28

C. Komunikasi Antar Budaya ....................................................................... 30

1. Pengertian Komunikasi Antar Budaya ............................................... 30

Page 10: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

ix

Halaman

2. Hambatan Komunikasi Antar Budaya ............................................... 32

3. Prinsip Komunikasi Antar Budaya .................................................... 34

D. Kerangka Pikir ......................................................................................... 35

BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitan .................................................................... 37

B. Jenis Penelitian .......................................................................................... 37

C. Definisi Operasional ................................................................................. 38

D. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................ 39

1. Populasi .............................................................................................. 39

2. Sampel ................................................................................................ 40

E. Jenis dan Sumber Data ............................................................................. 42

1. Jenis Data ........................................................................................... 42

2. Sumber Data ....................................................................................... 42

F. Alat Pengumpulan Data ........................................................................... 43

G. Teknik Analisis Data ................................................................................ 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................................ 50

1. Deskripsi Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik

Dilihat Secara Umum ......................................................................... 50

2. Deskripsi Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik

dalam Bentuk Komunikasi .................................................................. 51

a. Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik Dilihat Dari

Komunikasi Verbal ....................................................................... 51

b. Profil Komunikasi Peserta Didik Dilihat dari Komunikasi

Nonverbal ..................................................................................... 56

3. Rekapitulasi Deskripsi Hasil Penelitian ............................................. 64

B. Pembahasan ............................................................................................... 65

1. Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik Dilihat dari

Komunikasi Verbal ............................................................................ 67

Page 11: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

x

Halaman

2. Profil Komunikasi Peserta Didik Dilihat dari Komunikasi

Nonverbal ........................................................................................... 71

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 82

B. Saran ......................................................................................................... 82

KEPUSTAKAAN ............................................................................................... 84

Page 12: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1. Populasi Penelitian ............................................................................... 40

Tabel 2.1 Sampel Penelitian (Berbeda Budaya) ................................................ 41

Tabel 2.2 Sampel Penelitian (Budaya Minang) ................................................. 42

Tabel 3. Alternatif Pernyataan ......................................................................... 44

Tabel 4. Hasil Uji Validitas Item Pernyataan 1 ................................................. 46

Tabel 5. Rentang Klasifikasi ............................................................................... 49

Tabel 6. Profil Komunikasi Peserta Didik yang Memiliki Latar Belakang

Budaya Berbeda Secara Umum ........................................................... 50

Tabel 7. Profil Komunikasi Peserta Didik yang Memiliki Latar Belakang

Budaya Berbeda dalam Bentuk Komunikasi Verbal ........................... 52

Tabel 8. Profil Komunikasi Peserta Didik yang Memiliki Latar Belakang

Budaya Berbeda dalam Bentuk Komunikasi Lisan .............................. 54

Tabel 9. Profil Komunikasi Peserta Didik yang Memiliki Latar Belakang

Budaya Berbeda Dilihat dari Bahasa Tulisan ...................................... 55

Tabel 10. Profil Komunikasi Peserta Didik yang Memiliki Latar Belakang

Budaya Berbeda dalam Bentuk Komunikasi Nonverbal .................... 56

Tabel 11. Profil Komunikasi Peserta Didik yang Memiliki Latar Belakang

Budaya Berbeda Dilihat dari Pesan Kinestetik (Raut Wajah) ........... 58

Tabel 12. Profil Komunikasi Peserta Didik yang Memiliki Latar Belakang

Budaya Berbeda Dilihat dari Pesan Gestural (Anggota Badan) ........ 59

Tabel 13. Profil Komunikasi Peserta Didik yang Memiliki Latar Belakang

Budaya Berbeda Dilihat dari Pesan Proksemik (Jarak/Keakraban) ... 61

Tabel 14. Profil Komunikasi Peserta Didik yang Memiliki Latar Belakang

Budaya Berbeda Dilihat dari Pesan Artifaktual (Penampilan) .......... 63

Tabel 15. Rekapitulasi Deskripsi Hasil Penelitian ............................................. 65

Page 13: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1. Kerangka Pikir................................................................................... 35

Gambar 2. Profil Komunikasi Peserta Didik yang Memiliki Latar Belakang

Budaya Berbeda Secara Umum ........................................................ 51

Gambar 3. Profil Komunikasi Peserta Didik yang Memiliki Latar Belakang

Budaya Berbeda dalam Bentuk Komunikasi Verbal ....................... 53

Gambar 4. Profil Komunikasi Peserta Didik yang Memiliki Latar Belakang

Budaya Berbeda dalam Bentuk Komunikasi Lisan ......................... 54

Gambar 5. Profil Komunikasi Peserta Didik yang Memiliki Latar Belakang

Budaya Berbeda Dilihat dari Bahasa Tulisan .................................. 56

Gambar 6. Profil Komunikasi Peserta Didik yang Memiliki Latar Belakang

Budaya Berbeda dalam Bentuk Komunikasi Nonverbal ................. 57

Gambar 7. Profil Komunikasi Peserta Didik yang Memiliki Latar Belakang

Budaya Berbeda Dilihat dari Pesan Kinestetik (Raut Wajah) ......... 59

Gambar 8. Profil Komunikasi Peserta Didik yang Memiliki Latar Belakang

Budaya Berbeda Dilihat dari Pesan Gestural (Anggota Badan) ...... 60

Gambar 9. Profil Komunikasi Peserta Didik yang Memiliki Latar Belakang

Budaya Berbeda Dilihat dari Pesan Proksemik (Jarak/Keakraban) . 62

Gambar 10. Profil Komunikasi Peserta Didik yang Memiliki Latar Belakang

Budaya Berbeda Dilihat dari Pesan Artifaktual (Penampilan) ..... 64

Page 14: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran. 1 Kisi-kisi Angket sebelum di Judge .............................................. 87

Lampiran. 2 Item Angket sebelum di Judge .................................................... 91

Lampiran. 3 Rekapitulasi Judge angket ........................................................... 98

Lampiran. 4 Kisi-kisi Angket setelah di Judge ................................................ 101

Lampiran. 5 Item Angket setelah di Judge ...................................................... 105

Lampiran. 6 Kisi-kisi Angket setelah Uji Coba ............................................... 111

Lampiran. 7 Item Angket setelah Uji Coba ..................................................... 115

Lampiran. 8 Uji Validitas ................................................................................. 119

Lampiran. 9 Uji Reliabilitas ............................................................................. 121

Lampiran.10 Pengolahan Data Penelitian ........................................................ 123

Lampiran.11 Surat Penelitian ........................................................................... 133

Page 15: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk sosial yang hanya dapat hidup berkembang

dan berperan sebagai manusia dengan berhubungan dan bekerja sama dengan

manusia lain, salah satu cara terpenting untuk berhubungan dan bekerja sama

dengan manusia adalah komunikasi. Komunikasi merupakan salah satu aspek

terpenting dan kompleks bagi kehidupan manusia. Manusia sangat

dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukannya dengan manusia lain, baik

yang sudah dikenal maupun yang tidak dikenal sama sekali. Komunikasi

memiliki peran yang sangat vital bagi kehidupan manusia, karena itu kita

harus memberikan perhatian yang seksama terhadap komunikasi.

Menurut Mashudi (2012:103) komunikasi adalah suatu proses

penyampaian pesan (ide/gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar

terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya. Pada umumnya, komunikasi

dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh

kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti

oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan

gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, cara seperti ini disebut

komunikasi dengan bahasa nonverbal.

Menurut Sambas (2016:180) komunikasi antar budaya merupakan

hal yang penting bagi semua penduduk dunia. Kemunculan komunikasi antar

budaya didesak oleh adanya interdependensi antar bangsa yang semakin nyata,

baik itu dibidang ekonomi, IPTEK, politik, dan lain-lain. Mobilitas penduduk

1

Page 16: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

2

dunia yang semakin tinggi dan kemajuan teknologi komunikasi yang

berkembang pesat juga semakin memungkinkan terjadinya komunikasi antar

budaya. Perbedaan kultur dari orang-orang yang berkomunikasi yang

menyangkut kepercayaan, nilai, serta cara berperilaku serta latar belakang

budaya yang berbeda inilah yang menjadi ciri terpenting yang menandai

komunikasi antar budaya.

Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang

berbeda budaya, maka menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, ini

membuktikan bahwa budaya itu penting untuk dipelajari.

Maka, komunikasi antar budaya adalah komunikasi yang terjadi diantara

orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa beda ras, etnik,

atau sosio ekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan ini). Seperti kita

ketahui bahwa budaya mempengaruhi cara seseorang berkomunikasi. Budaya

bertanggungjawab atas seluruh aspek komunikasi yang dilakukan oleh seorang

individu atau kelompok, baik secara verbal maupun nonverbal.

Menurut Matsumoto & Juang, 2004 (Sarwono, 2004:60) hubungan

timbal balik antara budaya dan bahasa menunjukkan bahwa tidak ada satu pun

budaya yang dapat dipahami tanpa memahami bahasanya, begitu pula

sebaliknya. Melalui bahasa, kita dapat memahami bagaimana pola pikir

manusia dari suatu budaya tertentu. Hal ini juga membantu kita untuk

memahami bagaimana ia memandang dunia. Oleh karena itu, salah satu cara

untuk mengamati hubungan antara budaya dan bahasa adalah dengan mencatat

Page 17: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

3

hubungan antara perbedaan bahasa pada masing-masing budaya dan kosa

katanya.

Menurut Harapan dan Ahmad (2016:25) komunikasi adalah setiap

bentuk perilaku seseorang baik verbal maupun nonverbal yang ditanggapi oleh

orang lain. Komunikasi mencakup pengertian yang lebih luas dari hanya

sekedar dialog. Setiap bentuk perilaku yang mengungkapkan pesan tertentu,

sehingga perilaku tersebut melahirkan sebentuk komunikasi, yang mana dapat

dijelaskan yaitu:

a. Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan

simbol-simbol verbal. Simbol verbal berupa bahasa merupakan pencapaian

manusia yang paling impresif dalam berkomunikasi dengan menggunakan

lambang-lambang bahasa lisan dan bahasa tulisan.

b. Komunikasi Nonverbal

Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang menggunakan

pesan-pesan nonverbal, untuk melukiskan semua peristiwa komunikasi di

luar kata-kata terucap dan tertulis.

Jalaludin, 1985 (Harapan dan Ahmad, 2016:30)

mengelompokkan pesan-pesan nonverbal. Adapun penjelasannya sebagai

berikut:

1) Pesan Kinestik (raut wajah)

Menggunakan raut wajah untuk menyampaikan makna

tertentu, misalnya: kebahagiaan, kemarahan, ketakutan dan

kemuakan.

Page 18: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

4

2) Pesan Gestural (anggota badan)

Menggunakan mata dan tangan untuk mengungkapkan

kesukaan dan ketidaksukaan terhadap individu yang lain.

3) Pesan Proksemik (jarak/keakraban)

Mengatur jarak kita mengungkapkan keakraban dengan orang

lain.

4) Pesan Artifaktual (penampilan)

Orang sering berprilaku dalam hubungan dengan orang lain

sesuai dengan persepsinya tentang tubuhnya.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi

verbal adalah komunikasi yang dilakukan oleh individu berhubungan dengan

lisan (perkataan) atau tulisan yang diucapkan oleh seseorang terhadap orang

lain dalam berkomunikasi. Sedangkan komunikasi nonverbal adalah

komunikasi yang dilakukan secara tidak langsung yang berhubungan dengan

raut wajah, anggota badan, jarak/keakraban dan penampilan yang ditunjukan

oleh seseorang yang berkomunikasi.

Harun dan Ardianto (2011:56) membagi kelas-kelas komunikasi

antar manusia (human comuniction) ke dalam dua bentuk komunikasi, yaitu:

1. Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan

lambang-lambang bahasa yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan.

2. Komunikasi nonverbal adalah komunikasi dengan menggunakan

ekspresi fasial, gerak anggota tubuh, pakaian, warna, musik,

waktu dan ruang, serta rasa, sentuhan dan bau.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi

merupakan proses pemindahan informasi dan pengertian antara dua orang atau

lebih baik itu secara verbal maupun nonverbal, dimana masing-masing

berusaha untuk memberikan arti pada pesan-pesan simbolik yang dikirim

melalui suatu media, di samping itu pentingnya komunikasi agar tujuan dari

proses pembelajaran dapat tercapai secara optimal, karena komunikasi ini

Page 19: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

5

adalah suatu penghubung individu yang satu dengan individu yang lain,

dengan kemampuan komunikasi akan mempermudah peserta didik dalam

proses pemberian dan penerimaan pesan, jika kemampuan peserta didik bagus

maka akan mempermudah peserta didik untuk membina hubungan baik antara

sesama peserta didik maupun kepada guru dalam bentuk komunikasi verbal

(lisan/tulisan) maupun bentuk nonverbal (ekspresi/sentuhan).

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa orang peserta didik

pada saat pelaksanaan kegiatan PPLBK Sekolah pada tanggal 25 Juli 2016

sampai 17 Desember 2016 bertempat di lingkungan SMA Negeri 3 Kota

Solok, peserta didik tersebut berpendapat bahwa komunikasi merupakan

hubungan timbal balik yang dilakukan oleh pemberi pesan terhadap penerima

pesan, baik secara verbal maupun nonverbal. Dalam berkomunikasi sering

adanya peserta didik yang memperlakukan teman dengan gurauan yang

dianggapnya biasa, namun serius menurut teman yang berbeda budaya, peserta

didik memperlakukan temannya dengan bercanda karena intonasi bahasa

mereka berbeda, peserta didik beranggapan bahwa dirinya tidak perlu

menyesuaikan diri dengan peserta didik dari budaya lain, adanya

kesalahpahaman antara peserta didik karena tidak memahami bahasa

nonverbal dari peserta didik yang lain budaya, adanya kesamaan bahasa

nonverbal antara peserta didik yang berbeda budaya, namun memiliki makna

yang berbeda.

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 25 Juli 2016,

diperoleh hasil bahwa ada tata cara bahasa peserta didik yang salah dalam

Page 20: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

6

proses komunikasi dengan teman yang berbeda budaya, ada peserta didik yang

berbicara kotor terhadap teman yang berbeda budaya, peserta didik kurang

menghargai komunikasi terhadap budaya orang lain, dan adanya peserta didik

yang tidak memahami bahasa kiasan dari teman yang berbeda budaya

terhadap dirinya.

Berdasarkan fenomena di atas, peneliti ingin melihat lebih lanjut lagi

tentang ”Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik di Kelas XI SMA

Negeri 3 Kota Solok”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi ke

dalam beberapa masalah sebagai berikut:

1. Adanya peserta didik yang tidak senang diolok-olok teman dengan

gurauan yang dianggapnya biasa, namun serius menurut teman yang

berbeda budaya, seperti olokan nama mereka masing-masing.

2. Adanya peserta didik yang memperlakukan temannya dengan bercanda,

karena intonasi bahasa mereka berbeda, seperti kata-kata yang diucapkan

oleh peserta didik berbeda nada penyampaiannya.

3. Adanya peserta didik yang beranggapan bahwa dirinya tidak perlu

menyesuaikan diri dengan peserta didik dari budaya lain.

4. Adanya kesalahpahaman antara peserta didik, karena tidak memahami

bahasa nonverbal dari peserta didik yang lain budaya. Seperti raut wajah

orang yang memberikan respon senang atau tidak dalam berkomunikasi,

akan terlihat dari raut wajah.

Page 21: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

7

5. Adanya kesamaan bahasa nonverbal diantara peserta didik yang berbeda

budaya, namun memiliki makna yang berbeda. Seperti mengacungkan

tangan ketika ingin berpendapat, sebagian daerah mengartikan itu simbol

untuk meminta izin ada keperluan lain.

6. Adanya peserta didik yang tata cara bahasanya salah dalam proses

komunikasi dengan teman yang berbeda budaya.

7. Adanya peserta didik yang berbicara kotor atau kasar terhadap temannya

yang berbeda budaya.

8. Adanya peserta didik yang kurang menghargai komunikasi terhadap

budaya orang lain.

9. Adanya peserta didik yang tidak memahami bahasa kiasan dari teman

yang berbeda budaya terhadap dirinya. Seperti anggukan kepala yang

menyimbolkan setuju dalam berkomunikasi.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka batasan masalah

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Profil komunikasi antar budaya peserta didik dilihat secara umum.

2. Profil komunikasi antar budaya peserta didik dilihat dari komunikasi

verbal.

3. Profil komunikasi antar budaya peserta didik dilihat dari komunikasi

nonverbal.

Page 22: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

8

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka

dirumuskan masalah penelitian ini adalah “Bagaimana profil komunikasi antar

budaya peserta didik di kelas XI SMA Negeri 3 Kota Solok?”

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini, yaitu untuk

mengetahui:

1. Profil komunikasi antar budaya peserta didik dilihat secara umum.

2. Profil komunikasi antar budaya peserta didik dilihat dari komunikasi

verbal.

3. Profil komunikasi antar budaya peserta didik dilihat dari komunikasi

nonverbal.

F. Manfaat Penelitian

Peneliti berharap agar penelitian ini bermanfaat bagi:

1. Peserta didik, dapat memberikan pemahaman untuk menciptakan

hubungan yang baik dengan mempelajari komunikasi dari budaya lain.

Agar tidak terjadinya diskriminasi terhadap kebudayaan yang berbeda,

baik sesama peserta didik maupun dengan guru.

2. Guru BK, sebagai bahan masukan dalam penyelesaian masalah

komunikasi yang dihadapi oleh peserta didik dengan menggunakan

layanan yang ada di dalam bimbingan dan konseling.

Page 23: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

9

3. Kepala sekolah, sebagai bahan masukan serta mengetahui bagaimana

pelaksanaan layanan dalam bimbingan dan konseling terhadap masalah

yang dihadapi oleh para peserta didik di sekolah.

4. Pengelola Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI

Sumatera Barat sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan

program perkuliahan untuk menyiapkan tenaga-tenaga guru pembimbing

di sekolah yang profesional, khususnya dalam penyelesaian masalah

komunikasi peserta didik yang memiliki latar belakang budaya yang

berbeda di sekolah.

5. Peneliti sendiri, dalam rangka menambah wawasan, pengetahuan dan

gambaran dalam melaksanakan penelitian dan mengetahui manfaat yang

diperoleh peserta didik dalam penyelesaian masalah komunikasi terhadap

budaya yang berbeda berdasarkan komunikasi verbal dan nonverbal yang

digunakan oleh peserta didik di sekolah.

6. Peneliti selanjutnya dapat digunakan sebagai sumber informasi atau

bacaan dan bisa melakukan penelitian lanjutan mengenai masalah ini

dengan variabel berbeda.

Page 24: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi

Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris

“communication”), secara etimologis atau menurut asal katanya adalah

dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata

communis. Dalam kata communis ini memiliki makna „berbagi‟ atau

„menjadi milik bersama‟ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk

kebersamaan atau kesamaan makna. Komunikasi secara terminologis

merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh

seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam

komunikasi adalah manusia.

Menurut Harold Laswell dan Mulyana, 2004 (Sambas, 2016:54)

mendefinisikan komunikasi sebagai gambaran mengenai orang yang

melakukan komunikasi, hal-hal yang dibicarakan, orang yang dituju,

media yang digunakan, dan efeknya. Sementara menurut Mashudi

(2012:103) komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide,

gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar saling terjadi saling

mempengaruhi di antara keduanya. Umumnya, komunikasi dilakukan

menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang

dapat dipahami oleh pihak lain.

10

Page 25: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

11

Menurut Sendjaja, 2004 (Sambas, 2016:55), Pengantar Ilmu

Komunikasi, dijabarkan tujuh definisi yang dapat mewakili sudut pandang

dan konteks pengertian komunikasi, yaitu sebagai berikut:

a. Komunikasi adalah proses yang dilalui oleh seseorang (komunikator)

dalam menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata),

dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lain

(khalayak).

b. Hovland, Janis and Kelley (1953) mengemukakan bahwa komunikasi

adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan

lain-lain, melalui penggunaan simbol, seperti kata-kata, gambar dan

lain-lain.

c. Berelson dan Stainer (1964) mengemukakan bahwa komunikasi

merupakan proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan

saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who?

Say what? In which channel? To whom? With what effect?).

d. Lasswell (1960), komunikasi adalah proses yang membuat sesuatu dari

yang semula dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi

dimiliki oleh dua orang atau lebih.

e. Gode (1959), komunikasi timbul karena didorong oleh kebutuhan

untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif,

mempertahankan, atau memperkuat ego.

f. Barnlund (1964), komunikasi adalah proses yang menghubungkan satu

bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan.

Page 26: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

12

g. Ruesch (1957), komunikasi adalah seluruh prosedur melalui pikiran

seseorang yang dapat memengaruhi pikiran orang lain.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa

komunikasi merupakan salah satu bentuk interaksi yang paling penting dan

harus dilakukan oleh sesama manusia. Pada dasarnya komunikasi tidak

hanya dilakukan secara vertikal yaitu antar sesama manusia, akan tetapi

bisa dilakukan secara horizontal. Dalam interaksi tersebut adanya proses

penyampaian pesan dan penerimaan pesan antara komunikator dan

komunikan.

2. Unsur-unsur Komunikasi

Pengertian komunikasi yang telah dikemukakan, jelas bahwa

komunikasi antar manusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang yang

menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu, artinya

komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan,

media, penerima, dan efek. Unsur-unsur ini bisa juga disebut komponen

atau elemen komunikasi (Cangara, 2007:24), dapat dilihat seperti berikut:

a. Sumber

Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat

atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa

terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok

misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber sering disebut

pengirim, komunikator atau dalam bahasa inggrisnya disebut source,

sender atau encoder.

Page 27: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

13

b. Pesan

Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang

disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan

dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa

berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda.

Dalam bahasa inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan kata

message, content atau information.

c. Media

Media yang dimaksud di sini ialah alat yang digunakan untuk

memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Terdapat beberapa

pendapat mengenai saluran atau media. Ada yang menilai bahwa

media bisa bermacam-macam bentuknya, misalnya dalam komunikasi

antarpribadi panca indera dianggap sebagai media komunikasi. Selain

indera manusia, ada juga saluran komunikasi seperti telepon, surat,

telegram yang digolongkan sebagai media komunikasi antarpribadi.

d. Penerima

Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang

dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa

dalam bentuk kelompok, partai atau negara. Penerima bisa disebut

dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran, komunikan,

atau dalam bahasa inggris disebut audience atau receiver. Dalam

proses komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah

Page 28: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

14

akibat karena adanya sumber. Tidak ada penerima jika tidak ada

sumber.

Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi,

karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan

tidak diterima oleh penerima, akan menimbulkan berbagai macam

masalah yang sering kali menuntut perubahan, apakah pada sumber,

pesan, atau saluran.

e. Pengaruh

Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan,

dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah

menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan

tingkah laku seseorang. Oleh karena itu, pengaruh bisa juga diartikan

perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap, dan

tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.

f. Tanggapan Balik

Ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah

satu bentuk dari pada pengaruh yang berasal dari penerima. Akan

tetapi sebenarnya umpan balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti

pesan dan media, meski pesan belum sampai pada penerima. Misalnya

sebuah konsep surat yang memerlukan perubahan sebelum dikirim,

atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan itu mengalami

gangguan sebelum sampai ketujuan. Hal-hal seperti itu menjadi

tanggapan balik yang diterima oleh sumber.

Page 29: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

15

g. Lingkungan

Lingkungan atau situasi ialah faktor-faktor tertentu yang dapat

memengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas

empat macam, yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya,

lingkungan psikologis, dan dimensi waktu.

Berdasarkan pemaparan di atas, jadi setiap unsur memiliki

peranan yang sangat penting dalam membangun proses komunikasi.

Bahkan ketujuh unsur ini saling bergantung satu sama lainnya. Artinya,

tanpa keikutsertaan satu unsur akan memberi pengaruh pada jalannya

komunikasi.

3. Faktor Penghambat/Gangguan Komunikasi

Jika melihat hakikat komunikasi sebagai suatu sistem, gangguan

komunikasi bisa terjadi pada semua elemen atau unsur-unsur yang

mendukungnya, termasuk faktor lingkungan dimana komunikasi itu

terjadi. Menurut Shannon dan Weaver, 1949 (Cangara, 2007:153)

gangguan komunikasi terjadi jika terdapat intervensi yang mengganggu

salah satu elemen komunikasi, sehingga proses komunikasi tidak dapat

berlangsung secara efektif.

Sedangkan rintangan komunikasi dimaksudkan ialah adanya

hambatan yang membuat proses komunikasi tidak dapat berlangsung

sebagaimana harapan komunikator dan penerima. Gangguan atau

rintangan komunikasi (Cangara, 2007:153) pada dasarnya dapat dibedakan

atas enam macam, yakni sebagai berikut:

Page 30: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

16

a. Gangguan Teknis

Gangguan teknis terjadi jika salah satu alat yang digunakan dalam

berkomunikasi mengalami gangguan, sehingga informasi yang

ditransmisi melalui saluran mengalami kerusakan (channel noise).

Misalnya gangguan pada stasiun radio atau TV, gangguan jaringan

telepon, rusaknya pesawat radio sehingga terjadi suara bising dan

semacamnya.

b. Gangguan Semantik dan Psikologis

Gangguan semantik ialah gangguan komunikasi yang disebabkan

karena kesalahan pada bahasa yang digunakan (Blake, 1979).

Gangguan semantik sering terjadi karena:

1) Kata-kata yang digunakan terlalu banyak memakai jargon bahasa

asing sehingga sulit dimengerti oleh khalayak tertentu.

2) Bahasa yang digunakan pembicara berbeda dengan bahasa yang

digunakan oleh penerima.

3) Struktur bahasa yang digunakan tidak sebagaimana mestinya,

sehingga membingungkan penerima.

4) Latar belakang budaya yang menyebabkan salah persepsi terhadap

simbol-simbol bahasa yang digunakan.

c. Rintangan Fisik

Rintangan fisik ialah rintangan yang disebabkan karena kondisi

geografis misalnya jarak yang jauh sehingga sulit dicapai, tidak adanya

sarana kantor pos, kantor telepon, jalur transportasi dan semacamnya.

Page 31: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

17

Dalam komunikasi antarmanusia, rintangan fisik juga diartikan karena

adanya gangguan organik, yakni tidak berfungsinya salah satu panca

indra pada penerima.

d. Rintangan Status

Rintangan status ialah rintangan yang disebabkan karena jarak sosial

diantara peserta komunikasi, misalnya perbedaan status antara senior

dan junior atau atasan dan bawahan. Perbedaan seperti ini biasanya

menuntut perilaku komunikasi yang selalu memperhitungkan kondisi

dan etika yang sudah membudaya dalam masyarakat, yakni bawahan

cenderung hormat pada atasannya, atau rakyat pada raja yang

memimpinnya.

e. Rintangan Kerangka Berpikir

Rintangan kerangka berpikir ialah rintangan yang disebabkan adanya

perbedaan persepsi antara komunikator dan khalayak terhadap pesan

yang digunakan dalam berkomunikasi. Ini disebabkan karena latar

belakang pengalaman dan pendidikan yang berbeda.

f. Rintangan Budaya

Rintangan budaya ialah rintangan yang terjadi disebabkan karena

adanya perbedaan norma, kebiasaan dan nilai-nilai yang dianut oleh

pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi. Di negara-negara sedang

berkembang masyarakat cenderung menerima informasi dari sumber

yang banyak memiliki kesamaan dengan dirinya, seperti bahasa,

agama, dan kebiasaan-kebiasaan lainnya.

Page 32: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

18

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

dalam berkomunikasi adanya pesan yang akan disampaikan dari sumber

kepada penerima, jika pesan yang disampaikan tersebut tidak tepat maka

akan menyebabkan gangguan atau hambatan antara komunikator dan

komunikan.

4. Bentuk-bentuk Komunikasi

Dalam kebanyakan peristiwa komunikasi yang berlangsung,

hampir selalu melibatkan penggunaan lambang-lambang verbal dan non

verbal secara bersama-sama. keduanya, bahasa verbal dan non verbal,

memiliki sifat yang holistik (masing-masing tidak dapat dipisahkan).

Dalam banyak tindakan komunikasi, bahasa nonverbal menjadi

komplemen atau pelengkap bahasa verbal.

Menurut Harapan dan Ahmad (2016:25) komunikasi adalah

setiap bentuk perilaku seseorang baik verbal maupun nonverbal yang

ditanggapi oleh orang lain. Setiap bentuk perilaku yang mengungkapkan

pesan tertentu, sehingga perilaku tersebut melahirkan sebentuk

komunikasi, yang mana dapat dijelaskan yaitu:

a. Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan

simbol-simbol verbal. Simbol verbal berupa bahasa merupakan

pencapaian manusia yang paling impresif dalam berkomunikasi

dengan menggunakan lambang-lambang bahasa lisan dan bahasa

tulisan.

Page 33: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

19

Bahasa lisan adalah bentuk bahasa yang diungkapkan secara

langsung menggunakan tutur kata secara lisan. Oleh karena itu, bentuk

bahasa ini terikat dengan ruang dan waktu, di mana aspek situasi

berpengaruh besar terhadap pemahaman isi bahasa tersebut. Selain

ucapan, pengungkapan bahasa lisan biasanya juga dilengkapi dengan

nada suara, gerak tubuh, dan ekspresi wajah.

Sedangkan bahasa tulisan adalah bentuk bahasa yang

memakai teks tertulis sebagai media perantaranya. Itu sebabnya, jenis

bahasa ini tidak terikat dengan ruang dan waktu. Dalam

pembuatannya, bahasa tulisan mempunyai aturan-aturan dasar yang

bersifat mengikat. Pada umumnya, bahasa tulisan banyak

memanfaatkan tanda baca, diksi yang tepat, dan unsur-unsur

gramatikal lainnya untuk memudahkan pemahaman akan isi bahasa.

Larry, 1984 (Harapan dan Ahmad, 2016:27) menyatakan

bahasa mempunyai tiga fungsi yaitu:

1) Fungsi penanaman atau penjulukan, usaha

mengidentifikasikan objek, tindakan atau orang dengan

menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam

komunikasi.

2) Fungsi interaksi, gagasan dan emosi yang dapat

mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan dan

kebingungan.

3) Transmisi informasi, informasi yang lintas waktu, yang

menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan.

Page 34: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

20

b. Komunikasi Nonverbal

Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang

menggunakan pesan-pesan nonverbal, untuk melukiskan semua

peristiwa komunikasi di luar kata-kata terucap dan tertulis.

Jalaludin, 1985 (Harapan dan Ahmad, 2016:30)

mengelompokkan pesan-pesan nonverbal. Adapun penjelasannya

sebagai berikut:

1) Pesan Kinestik (raut wajah)

Menggunakan raut wajah untuk menyampaikan makna

tertentu, misalnya: kebahagiaan, kemarahan, ketakutan

dan kemuakan.

2) Pesan Gestural (anggota badan)

Menggunakan mata dan tangan untuk mengungkapkan

kesukaan dan ketidaksukaan terhadap individu yang lain.

3) Pesan Proksemik (jarak/keakraban)

Mengatur jarak kita mengungkapkan keakraban dengan

orang lain.

4) Pesan Artifaktual (penampilan)

Orang sering berprilaku dalam hubungan dengan orang

lain sesuai dengan persepsinya tentang tubuhnya.

Harun dan Ardianto (2011:56) membagi kelas-kelas

komunikasi antar manusia (human comuniction) ke dalam dua bentuk

komunikasi yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.

1) Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan

lambang-lambang bahasa yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan.

2) Komunikasi nonverbal adalah komunikasi dengan menggunakan

ekspresi fasial, gerak anggota tubuh, pakaian, warna, musik, waktu

dan ruang, serta rasa, sentuhan dan bau.

Page 35: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

21

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

komunikasi verbal adalah komunikasi yang dilakukan secara langsung

dengan seseorang individu atau dengan kelompok dengan cara bertatap

muka atau melewati media komunikasi agar terjalinnya komunikasi yang

baik. Sedangkan komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang dilakukan

secara tidak langsung yang dilakukan dengan gerak tubuh, mimik wajah

sehingga pesan dapat tersampaikan dengan baik.

B. Budaya

1. Pengertian Budaya

Kebudayaan atau budaya yang berasal dari bahasa Sanskerta

yaitu “buddhayah” merupakan wujud jamak dari buddhi (budi atau akal)

diartikan sebagai hal-hal yang memiliki kaitan dengan budi, serta akal

manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut sebagai “culture”

yang berasal kata Latin colere (mengerjakan atau mengolah). Dapat juga

diartikan sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture sering juga

diartikan sebagai “kultur” yang dalam bahasa Indonesia.

Menurut Harrison dan Huntington, 1998 (Samovar, 2010:27)

istilah budaya tentu saja mempunyai arti banyak dalam disiplin ilmu serta

konteks yang berbeda. Sifat sulit untuk dipahami ini mungkin dapat

dicerminkan dalam fakta bahwa pada tahun 1952 ulasan tentang literatur

antropologi mengungkap 164 definisi berbeda dari kata budaya.

Seperti yang dikemukakan oleh Lonner dan Malpass, 1972

(Samovar, 2010:27), defenisi ini mencakup pengertian yang kompleks dan

Page 36: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

22

tidak masuk akal, juga pengertian yang sederhana seperti, budaya

merupakan pemprograman pikiran‟ atau „budaya merupakan yang dibuat

manusia dalam lingkungan. Media juga menggunakan kata ini untuk

menggambarkan aspek yang mengagumkan dalam diri manusia seperti

musik klasik, ilmu seni atau makanan dan anggur yang luar biasa. Hal ini,

tentu saja bukanlah cara yang kita rencanakan dalam menggunakan kata

ini. Untuk tujuan kita, kita memperhatikan pengertian yang mengandung

tema bagaimana budaya dan komunikasi itu berhubungan. Satu pengertian

yang memenuhi persyaratan tersebut adalah yang dijabarkan oleh Triandis,

1971 (Samovar, 2010:27):

Kebudayaan merupakan elemen subjektif dan objektif yang

dibuat manusia yang masa lalu meningkatkan kemungkinan

untuk bertahan hidup dan berakibat dalam kepuasan pelaku

dalam ceruk ekologi, dan demikian tersebar diantara mereka

yang dapat berkomunikasi satu sama lainnya, karena mereka

mempunyai kesamaan bahasa dan mereka hidup dalam waktu

dan tempat yang sama.

Sedangkan budaya secara luas memiliki pengertian sebagai

himpunan pengalaman yang dipelajari Keesing, 1999 (Sambas, 2016:13).

Budaya mengacu pada pola perilaku yang ditransmisikan secara sosial

sehingga menjadi kekhususan dari suatu kelompok sosial. Selanjutnya,

Keesing (1999) mengutip pendapat Taylor (1871), Linton (1940),

Kluckhohn dan Kelly (1945), Kroeber (1948), Herskovits (1955), dan

Kroeber dan Kluckhohn (1952) yang menjelaskan pengertian budaya

sebagai berikut:

Page 37: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

23

a. Budaya adalah keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan,

kepercayaan, seni, kesusilaan, hokum, adat-istiadat, kesanggupan, dan

kebiasaan lainnya yang dipelajari oleh manusia sebagai anggota

masyarakat.

b. Keseluruhan dari pengetahuan, sikap, dan pola perilaku sebagai

kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota masyarakat

tertentu.

c. Pedoman potensial untuk perilaku manusia bagi semua rancangan

hidup yang tercipta secara historis, baik yang eksplisit maupun

implisit, rasional, irasional, dan nonrasional pada suatu waktu.

d. Realisasi gerak, kebiasaan, tata cara, gagasan, nilai-nilai yang

dipelajari dan diwariskan, dan perilaku yang ditimbulkan.

e. Bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia; pola,

eksplisit, dan implisit, tentang dan untuk perilaku yang dipelajari dan

diwariskan melalui symbol yang merupakan prestasi khas manusia,

termasuk perwujudannya dalam benda budaya.

Selanjutnya menurut Smith, 1973 (Sambas, 2016:21) yang

mengungkapkan bahwa pengertian budaya adalah suatu kode yang telah

kita pelajari secara bersama dan untuk hal itu dibutuhkan adanya

komunikasi. Komunikasi tersebut membutuhkan adanya pengkodean dan

simbol-simbol yang mesti dipelajari. Godwin C Chu, 1976 (Sambas,

2016:21) telah mengatakan bahwa setiap pola budaya dan pada setiap

tindakan tersebut telah melibatkan komunikasi. Untuk bisa dipahami maka

Page 38: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

24

keduanya mesti dipelajari secara bersama-sama. Budaya tidak akan bisa

terpahami tanpa kita mempelajari komunikasi dan komunikasi tersebut

hanya bisa terpahami dengan kita bisa memahami budaya yang menjadi

pendukungnya.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa

pengertian budaya merupakan sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat

pengetahuan, serta meliputi sistem ide atau sebuah gagasan yang ada

dalam pikiran seorang manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,

kebudayaan itu bersifat abstrak.

2. Unsur-unsur Budaya

Para ahli antropolgi membagi seluruh kebudayaan yang

terintegrasi ke dalam unsur-unsur besar, yang disebut unsur-unsur

kebudayaan universal. Hal ini seperti yang diuraikan oleh Kluckhohn,

1951 (Sambas, 2016:25) dalam karangannya Universal Categories of

Culture. Dengan mengambil intisari dari berbagai kerangka mengenai

unsur-unsur kebudayaan universal, unsur-unsur kebudayaan yang dapat

ditemukan pada semua bangsa di dunia, yang dapat disebut sebagai isi

pokok setiap kebudayaan, yaitu:

a. Bahasa, terdiri atas bahasa lisan, bahasa tertulis, dan bahas kuno

b. Sistem pengetahuan, meliputi teknologi dan kepandaian dalam hal

tertentu

c. Organisasi sosial, terdiri atas subsistem kekerabatan, sistem komunitas,

sistem pelapisan sosial, sistem politik, dan lain-lain

Page 39: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

25

d. Sistem peralatan hidup dan teknologi, terdiri atas alat-alat produksi,

senjata, wadah, alat untuk menyalakan api, pakaian dan perhiasan,

perumahan, dan alat transportasi

e. Sistem mata pencaharian hidup, meliputi perburuan, perladangan,

perkebunan, pertanian, perternakan, perdagangan industry, kerajinan,

pertambangan, industri jasa, dan industry manufaktur

f. Sistem religi, berwujud sebagai sistem keyakinan dan gagasan tentang

Tuhan, dewa, ruh halus, neraka dan surge, juga berbentuk upacara atau

benda suci serta religius

g. Kesenian, berwujud berupa gagasan, ciptaan, pikiran, dongeng atau

syair yang indah, juga dapat berupa benda-benda yang indah, candi,

dan kain tenun.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa unsur-

unsur budaya itu terdiri dari bahasa yang digunakan sebagai alat dalam

berkomunikasi yang akan menghasilkan suatu sistem pengetahuan,

kesenian yang disebabkan karena banyaknya bahasa yang ada di dunia ini,

selain itu juga dapat berguna sebagai sistem mata pencaharian hidup oleh

manusia.

3. Komponen Budaya

Berdasarkan wujudnya tersebut, budaya memiliki beberapa

elemen atau komponen, menurut ahli antropologi Cateora, 2007 (Sambas,

2016:30), yaitu:

Page 40: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

26

a. Kebudayaan material

Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang

nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah

temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi:

mangkuk tanah liat, perhiasan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan

material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat

terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin

cuci.

b. Kebudayaan nonmaterial

Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang

diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita

rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.

c. Lembaga sosial

Lembaga sosial, dan pendidikan memberikan peran yang banyak

dalam kontek berhubungan, dan berkomunikasi di alam masyarakat.

Sistem sosial yang terbentuk dalam suatu Negara akan menjadi dasar,

dan konsep yang berlaku pada tatanan sosial masyarakat. Contoh di

Indonesia ada kota, dan desa dibeberapa wilayah, wanita tidak perlu

sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada satu instansi atau perusahaan.

Tetapi di kota-kota besar hal tersebut terbalik, wajar seorang wanita

memiliki karier.

Page 41: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

27

d. Sistem kepercayaan

Bagaimana masyarakat mengembangkan, dan membangun sistem

kepercayaan atau keyakinan terhadap sesuatu, hal ini akan

mempengaruhi sistem penilaian yang ada dalam masyarakat. Sistem

keyakinan ini akan mempengaruhi dalam kebiasaan, bagaimana

memandang hidup, dan kehidupan, cara mereka berkonsumsi, sampai

dengan cara bagaimana berkomunikasi.

e. Estetika

Berhubungan dengan seni, dan kesenian, musik, cerita, dongeng,

hikayat, drama, tari-tarian yang berlaku dan berkembang dalam

masyarakat. Seperti di Indonesia setiap masyarakatnya memiliki nilai

estetika sendiri. Nilai estetika ini perlu dipahami dalam segala peran,

agar pesan yang akan kita sampaikan dapat mencapai tujuan, dan

efektif. Misalkan dibeberapa wilayah, dan bersifat kedaerah, setiap

akan membangun bangunan jenis apa saja harus meletakan janur

kuning dan buah-buahan, sebagai simbol yang arti disetiap daerah

berbeda. Tetapi di kota besar seperti Jakarta jarang mungkin tidak

terlihat masyarakatnya menggunakan cara tersebut.

f. Bahasa

Bahasa merupakan alat pengantar dalam berkomunikasi, bahasa untuk

setiap walayah, bagian, dan Negara memiliki perbedaan yang sangat

kompleks. Dalam ilmu komunikasi bahasa merupakan komponen

komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki keunikan, dan

Page 42: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

28

kompleks, yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna bahasa

tersebut. Jadi keunikan, dan kekomplekan bahasa ini harus dipelajari,

dan dipahami agar komunikasi lebih baik, dan efektif dengan

memperoleh nilai empati, dan simpati dari orang lain.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

komponen budaya itu terdiri dari kebudayaan material, nonmaterial,

lembaga sosial yang berguna untuk meningkatkan hubungan interaksi

antara makhluk sosial yang lainnya, selain itu sistem kepercayaan yang

merupakan suatu keyakinan yang dianut oleh masing-masing makhluk

hidup tergantung pada kebudayaan yang dimilikinya, sedangkan estetika

berhubungan dengan kesenian yang berkembang dimasyarakat Indonesia,

dan bahasa merupakan alat pengantar dalam berkomunikasi yang memiliki

keunikan karena banyaknya budaya yang ada diberbagai Negara di dunia.

4. Pelaku Budaya

Setiap orang atau sekelompok orang memiliki budaya yang

berbeda. Budaya itu an sich tidak dapat disebut buruk atau baik. Kesan

buruk baik tatkala timbul ketika seseorang berinteraksi (berkomunikasi)

dengan orang lain dengan menggunakan budayanya sendiri (encoder)

tanpa memperhatikan dan menyesuaikan dirinya dengan budaya orang lain

itu (decoder). Setiap orang terlibat di dalam proses perubahan nilai dan

proses perubahan budaya (Ndraha, 2003:46). Oleh karena itu, pelaku

budaya adalah keseluruhan dari masyarakat itu sendiri.

Page 43: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

29

Menurut Ndraha (2003:47), budaya eksis karena ada pelakunya

yang disebut pelaku budaya. Posisi dan peran manusia dalam sejarah

kebudayaan dapat diidentifikasi sebagai berikut:

a. Sebagai tenaga kerja, sejka zaman perbudakan sampai zaman manusia

dipandang sebagai alat (objek), tak ubahnya seperti kerbau, sapi, unta,

keledai, dan kuda.

b. Sebagai tenaga pengolah, manusia dapat dengan menggunakan alat

sederhana (pembuat alat sederhana) dalam menyelesaikan sesuatu, hal

ini merupakan pewarisan yang ia pelajari dari budayanya.

c. Sebagai pengguna produk orang lain, manusia dalam suatu budaya

tidak menutup kemungkinan akan menggunakan barang dan jasa dari

budaya lain, begitu juga sebaliknya.

d. Sebagai peniru atau pelaksana produk orang lain, banyak dalam suatu

budaya meniru produk dari budaya lain karena dipandang memiliki

nilai dan kebermanfaatan yang lebih.

e. Sebagai penemu objek atau cara baru, melalui trial and error,

hipotesis, dan eksperimen. Budaya akan terus mengalami

perkembangan tanpa meninggalkan identitas dasarnya. Perkembangan

ini bertujuan untuk memberikan manfaat dan keuntungan tersendiri

bagi masyarakatnya.

f. Sebagai eigneer, designer, atau pembaru (innovator). Banyak hal-hal

atau produk-produk baru yang dapat diciptakan oleh orang-orang dari

Page 44: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

30

budaya tertentu, hal ini sebagai implikasi dari budaya yang bersifat

dinamis, fleksibel, dan tidak kaku.

g. Sebagai pemikir dan pencipta sesuatu yang belum ada dan menjadi

warisan budaya. Hal ini dijadikan sebagai identitas tersendiri oleh

masyarakat suatu budaya, dan akan diwariskan secara turun temurun

dari generasi ke generasi.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa pelaku

budaya adalah orang bekerja dalam mengolah dan penemuan objek baru

untuk menciptakan suatu pemikiran yang belum ada terhadap budaya yang

baru agar dapat dijadikan sebagai suatu warisan budaya.

C. Komunikasi Antar Budaya

1. Pengertian Komunikasi Antar Budaya

Menurut Sambas (2016:180) komunikasi antar budaya

merupakan komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang memilliki

kebudayaan berbeda, seperti ras, etnik, atau sosioekonomi, atau gabungan

dari semua perbedaan ini. Sementara tidak jauh berbeda dari L. Tubbs,

2000 (Sambas, 2016:180) komunikasi antar budaya adalah komunikasi

antar orang yang berbeda budaya, baik dalam ras, etnik, maupun sosio

ekonomi.

Sedangkan menurut Martin dan Thomas, 2007 (Sambas,

2016:180), ada dua konsep utama yang mewarnai komunikasi antarbudaya

(interculture communication), yaitu konsep kebudayaan dan konsep

komunikasi. Hubungan keduanya sangat kompleks, budaya mempengaruhi

Page 45: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

31

komunikasi dan pada gilirannya komunikasi turut menentukan,

menciptakan, dan memelihara realitas budaya dari komunitas/kelompok

budaya.

Budaya dan komunikasi tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Budaya merupakan landasan komunikasi sehingga apabila budaya

beragam, beragam pula praktik komunikasi yang berkembang. Dengan

memahami kedua konsep utama itu, studi komunikasi antar budaya dapat

diartikan sebagai studi yang menekankan pada efek kebudayaan terhadap

komunikasi.

Beberapa defenisi komunikasi antar budaya dirilis oleh Liliweri,

2003 (Sambas, 2016:181) sebagai berikut:

a. Andrea L. Rich dan Dennis M. Ogawa, 1979 komunikasi antar budaya

adalah komunikasi antar orang-orang yang berbeda kebudayaan,

misalnya antar suku bangsa, antar etnik dan ras, dan antar kelas sosial.

b. Samovar dan Porter, 1993 menyatakan bahwa “Komunikasi antar

budaya terjadi di antara prosedur pesan dan penerima pesan yang latar

belakang kebudayaannya berbeda”.

c. Charley H. Dood, 1998 mengatakan bahwa komunikasi antar budaya

meliputi komunikasi yang melibatkan peserta komunikasi yang

mewakili pribadi, antar pribadi, dan kelompok, dengan tekanan pada

perbedaan latar belakang kebudayaan yang mempengaruhi perilaku

komunikasi para peserta.

Page 46: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

32

d. Guo-Ming Chen dan William J. Starosta, 1996 menyatakan bahwa

“Komunikasi antar budaya adalah proses negosiasi atau pertukaran

sistem simbolik yang membimbing perilaku manusia dan membatasi

mereka dalam menjalankan fungsinya sebagai kelompok”.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa

komunikasi antar budaya merupakan suatu proses komunikasi atau

penyampaian pesan yang lebih memberi penekanan pada aspek perbedaan

budaya sebagai faktor yang menentukan keberlangsungan proses

komunikasi. Selain itu budaya dan komunikasi saling berkaitan dan

mempengaruhi satu sama lainnya.

2. Hambatan Komunikasi Antar Budaya

Lebih spesifik, Chaney dan Martin, 2004 (Sambas, 2016:218)

menyebutkan Sembilan jenis hambatan komunikasi antar budaya.

Hambatan komunikasi ini lebih mudah untuk dilihat karena berbentuk

fisik. Hambatan-hambatan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Fisik (physical); hambatan komunikasi semacam ini berasal dari

hambatan waktu, lingkungan, kebutuhan diri, dan media fisik.

b. Budaya (cultural); hambatan ini berasal dari etnik, agama yang

berbeda, dan perbedaan sosial antara budaya yang satu dan budaya

yang lainnya.

c. Persepsi (perceptual); hambatan yang disebabkan perbedaan persepsi

mengenai suatu hal sehingga untuk mengartikan sesuatu, setiap budaya

mempunyai pemikiran yang berbeda-beda.

Page 47: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

33

d. Motivasi (motivational); yaitu hambatan yang berkaitan dengan tingkat

motivasi dari pendengar. Maksudnya, apakah pendengar yang

menerima pesan ingin menerima pesan tersebut atau justru malas dan

tidak mempunyai motivasi sehingga dapat menjadi hambatan

komunikasi.

e. Pengalaman (experiantial); yaitu jenis hambatan yang terjadi karena

setiap individu tidak memiliki pengalaman hidup yang sama sehingga

setiap individu mempunyai persepsi dan konsep yang berbeda-beda

dalam melihat sesuatu.

f. Emosi (emotional); hal ini berkaitan dengan emosi atau perasaan

pribadi dari pendengar. Apabila emosi pendengar sedang buruk,

hambatan komunikasi yang terjadi akan semakin besar dan sulit untuk

dilalui.

g. Bahasa (linguistic); yaitu hambatan komunikasi yang terjadi apabila

pengirim pesan (sender) dan penerima pesan (receiver) menggunakan

bahasa yang berbeda atau penggunaan kata-kata yang tidak dimengerti

oleh penerima pesan.

h. Nonverbal: yaitu hambatan komunikasi yang tidak berbentuk kata-

kata, tetapi dapat menjadi hambatan komunikasi.

i. Kompetisi (competition); hambatan semacam ini muncul apabila

penerima pesan sedang melakukan kegiatan lain sambil

mendengarkan.

Page 48: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

34

Selain beberapa hal yang menghambat dalam usaha untuk

mencapai komunikasi antar budaya yang efektif, ada pula beberapa faktor

pengahambat (Sambas, 2016:219), yaitu:

a. Etnosentrisme, stereotip dan prasangka

b. Etnosentrisme, merupakan tingkatan individu yang menilai budaya

orang lain sebagai inferior terhadap budaya mereka

c. Prasangka, merupakan sikap yang kaku terhadap suatu kelompok yang

didasarkan pada keyakinan atau prakonsepsi yang keliru, juga dapat

dipahami sebagai penilaian yang tidak didasari oleh pengetahuan dan

pengujian terhadap informasi yang tersedia

d. Stereotip, merupakan generalisasi tentang beberapa kelompok orang

yang sangat menyederhanakan realitas.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

hambatan dalam komunikasi antar budaya itu bisa terjadi karena

disebabkan oleh fisik, budaya, persepsi, motivasi, pengalaman, emosi,

bahasa (verbal maupun nonverbal), kompetisi, selain itu juga dapat

disebabkan oleh etnosentrisme, prasangka dan stereotip.

3. Prinsip Komunikasi Antar Budaya

Prinsip komunikasi dalam penerapan konteks kebudayaan dapat

dipahami dalam konteks perbedaan budaya dalam memersepsi objek social

tertentu. Menurut Aubrey Fisher, 2003 (Sambas, 2016:192) homofily dan

heterofily adalah salah satu aspek penerapan prinsip komunikasi dalam

Page 49: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

35

konteks antar budaya yang biasanya menjadi subjek kajian ilmuwan

psikologi dan ilmuwan komunikasi, yaitu:

a. Prinsip Homofily

Homofily adalah derajat atau tingkatan kesamaan dari pasangan

sumber dan penerima pesan yang disebabkan oleh ciri-ciri atribut

(unsur-unsur budaya) yang sama pada unsur-unsur budaya yang

terdapat pada kepercayaan, pendidikan, atau status sosial.

b. Prinsip Heterofily

Heterofily adalah derajat ketidaksamaan dari pasangan sumber dan

penerima pesan yang disebabkan oleh ciri-ciri atribut (unsur budaya)

kepercayaan, pendidikan, atau status social.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa prinsip

komunikasi antar budaya merupakan penerapan dalam konteks

kebudayaan yang dipahami dalam perbedaan budaya yang terdiri dari

homofily dan heterofily.

D. Kerangka Pikir

Kerangka pikir ini dimaksudkan untuk membantu dan

mempermudah peneliti dalam melaksanakan penelitian ini, sehingga

penelitian dapat terlaksana secara terarah. Adapun kerangka konseptual

penelitian ini sebagai berikut:

Page 50: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

36

Gambar 1 : Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta di Kelas XI SMA

Negeri 3 Kota Solok

Keterangan :

Berdasarkan kerangka pikir di atas dapat dijelaskan arah dan tujuan

penelitian untuk mempermudah pelaksanaan penelitian ini, maka dibuat

kerangka pikir, sehingga jelas arah dan tujuan dari penelitian, bahwa profil

komunikasi antar budaya peserta didik dilihat dari komunikasi verbal dan

komunikasi nonverbal.

Peserta Didik

Komunikasi Antar Budaya

Komunikasi

Verbal

Komunikasi

Nonverbal

1. Bahas Lisan

2. Bahasa

Tulisan

1. Pesan Kinestik

(raut wajah)

2. Pesan Gestural

(anggota badan)

3. Pesan Proksemik

(jarak/keakraban)

4. Pesan Artifaktual

(penampilan)

Page 51: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Juli sampai 28 Juli 2017

di SMA Negeri 3 Kota Solok. Alasan peneliti memilih sekolah ini sebagai

tempat penelitian, karena sekolah tersebut merupakan lokasi tempat peneliti

melaksanakan praktik lapangan sekolah pada tahun kemarin dan masalah yang

akan diteliti dalam penelitian ini ditemukan di SMA Negeri 3 Kota Solok,

yaitu mengenai profil komunikasi antar budaya peserta didik di sekolah

tersebut.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan penelitian deskriptif

kuantitatif (descriptive research). Lehman (Yusuf, 2007:83) menyatakan

bahwa: penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan

mendeskriptifkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenal fakta dan

sifat populasi tertentu atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail.

Sedangkan menurut Yusuf (2005: 83) penelitian deskriptif adalah salah satu

jenis penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis,

faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi tertentu atau

mencoba menggambarkan fenomena secara detail.”

Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian

deskriptif adalah penelitian yang dilaksanakan berdasarkan pada masalah yang

terjadi pada masa sekarang dan bertujuan menggambarkan secara tepat suatu

keadaan, bagaimana penyebaran dan frekuensinya sehingga pemahaman

37

Page 52: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

38

menjadi lebih jelas. Dengan demikian penelitian ini akan mendeskripsikan

tentang profil komunikasi antar budaya peserta didik di kelas XI SMA Negeri

3 Kota Solok.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini ditujukan untuk mencegah

agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penelitian ini, maka peneliti

mengemukakan penjelasan variabel yang terdapat dalam judul penelitian yaitu

mengenai profil komunikasi antar budaya peserta didik di SMA Negeri 3 Kota

Solok.

Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari

seseorang kepada orang lain baik secara verbal maupun nonverbal melalui

proses tertentu sehingga tercapai apa yang dimaksudkan atau yang diinginkan

dalam proses penyampaian dan penerimaan pesan antara peserta didik di

sekolah. Sedangkan budaya merupakan sesuatu yang akan mempengaruhi

tingkat pengetahuan, serta meliputi sistem ide atau sebuah gagasan yang ada

dalam pikiran seorang manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,

kebudayaan itu bersifat abstrak.

Komunikasi antar budaya merupakan suatu proses komunikasi atau

penyampaian pesan yang lebih memberi penekanan pada aspek perbedaan

budaya sebagai faktor yang menentukan keberlangsungan proses komunikasi,

berdasarkan aspek perbedaan kebudayaan yang berbeda, seperti ras, etnik,

atau sosioekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan itu.

Page 53: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

39

Dalam berkomunikasi ada bentuk-bentuk komunikasi ada dua yaitu:

1. Komunikasi verbal

Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan

simbol-simbol verbal. Simbol verbal berupa bahasa merupakan pencapaian

manusia yang paling impresif dalam berkomunikasi dengan menggunakan

lambang-lambang bahasa lisan dan bahasa tulisan.

2. Komunikasi nonverbal

Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang dilakukan secara

tidak langsung yang berhubungan dengan raut wajah, anggota badan,

jarak/keakraban dan penampilan yang ditunjukan oleh seseorang yang

berkomunikasi.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi akan memberikan gambaran yang tepat tentang berbagai

kejadian, namun dalam jumlah yang besar, daerah yang luas dan variasi

yang banyak dan waktu yang banyak. Yusuf (2007:183) menyatakan

“Populasi adalah keseluruhan manusia atau individu yang terdapat dalam

area yang telah ditetapkan”. Kemudian Darmawan (2013:137) menyatakan

populasi adalah sumber data dalam penelitian tertentu yang memiliki

jumlah banyak dan luas. Jika data diambil dari populasi, maka akan

memerlukan dana dan waktu yang cukup banyak sehingga dalam

penelitian hal itu terlalu mahal.

Page 54: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

40

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa populasi

adalah keseluruhan dari objek yang diteliti dalam penelitian yang memiliki

karakter tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Maka populasi dari

penelitian ini yaitu mencakup seluruh peserta didik kelas XI di SMA

Negeri 3 Kota Solok yang berbeda budaya. Agar lebih jelasnya dapat

dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 1. Populasi Penelitian

No Kelas

Jumlah

Peserta

didik

Jumlah Budaya

Minang Jawa Batak Melayu

1 XI.IPA 1 30 27 2 1 0 30

2 XI.IPA 2 29 28 1 0 0 29

3 XI.IPA 3 31 29 1 0 1 31

4 XI.IPA 4 30 28 1 0 1 30

5 XI.IPA 5 30 29 0 0 1 30

6 XI.IPA 6 31 30 1 0 0 31

7 XI.IPS 1 29 26 1 2 0 29

8 XI.IPS 4 26 24 0 1 1 26

∑ 8 236 221 7 4 4 236

Sumber: Tata Usaha SMAN 3 Kota Solok Data Tahun Ajaran 2016/2017.

2. Sampel

Menurut Yusuf (2005:186) “Sampel adalah sebagian dari

populasi yang terpilih dan mewakili populasi tersebut. Kemudian Yusuf,

(2005:187) menyatakan bahwa sampel adalah “suatu jumlah yang terbatas

dari unsur-unsur yang terpilih dari suatu populasi dan unsur-unsur tersebut

hendaklah mewakili populasi”.

Berhubung jumlah populasi yang berbeda budaya tidak terlalu

besar, maka sampel penelitian ini merupakan penelitian “total sampling”

yaitu semua populasi yang berbeda budaya diambil. Sebagaimana

Page 55: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

41

dikatakan oleh Arikunto (2010:107) apabila subjeknya kurang dari 100,

lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian

populasi. Sampel penelitian ini adalah keseluruhan populasi yaitu

berjumlah 15 orang.

Sedangkan teknik pengambilan sampel dalam penelitian peserta

didik yang berbudaya minang menggunakan teknik purposive sampling

yaitu sampel yang digunakan dilandasi tujuan atau pertimbangan-

pertimbangan tertentu terlebih dahulu. Dengan demikian pengambilan

sampel didasarkan pada maksud yang telah ditetapkan sebelumnya.

Purposive dapat diartikan sebagai maksud, tujuan dan kegunaan (Yusuf,

2005:205).

Jadi, jumlah keseluruhan sampel penelitian profil komunikasi

peserta didik yang memiliki latar belakang budaya berbeda adalah

sebanyak 55 peserta didik.

Tabel 2.1 Sampel Penelitian (Berbeda Budaya)

No Kelas Jumlah Budaya

Jumlah Jawa Batak Melayu

1 XI.IPA 1 2 1 0 3

2 XI.IPA 2 1 0 0 1

3 XI.IPA 3 1 0 1 2

4 XI.IPA 4 1 0 1 2

5 XI.IPA 5 0 0 1 1

6 XI.IPA 6 1 0 0 1

7 XI.IPS 1 1 2 0 3

8 XI.IPS 4 0 1 1 2

∑ 8 7 4 4 15

Page 56: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

42

Tabel 2.2 Sampel Penelitian (Budaya Minang)

E. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data

interval. Menurut Bungin (2011: 131) “Data interval adalah data yang

punya ruas atau interval atau jarak yang berdekatan dan sama”. Jarak itu

berpedoman pada ukuran tertentu misalnya nilai rata-rata (mean), bilangan

kelipatan atau nilai lainya yang disepakati. Jadi, data yang diintervalkan

dalam penelitian ini adalah profil komunikasi antar budaya peserta didik di

kelas XI SMA Negeri 3 Kota Solok.

2. Sumber Data

Menurut Riduwan (2012:69) data primer adalah data yang

dihimpun langsung oleh peneliti diperoleh dari sumber data. Berdasarkan

tujuan penelitian maka data yang diperlukan adalah data primer dan data

sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden

(peserta didik kelas XI) dan data sekunder dimana data lengkap yang

diperoleh dari orang yang mengetahui tentang masalah penelitian dalam

No Kelas Jumlah Budaya Minang Jumlah

1 XI.IPA 1 27 5

2 XI.IPA 2 28 5

3 XI.IPA 3 29 5

4 XI.IPA 4 28 5

5 XI.IPA 5 29 5

6 XI.IPA 6 30 5

7 XI.IPS 1 26 5

8 XI.IPS 4 24 5

∑ 8 221 40

Page 57: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

43

hal ini adalah (tata usaha SMA Negeri 3 Kota Solok) guna untuk

memperoleh data tentang jumlah peserta didik secara keseluruhan.

F. Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan mengadministrasikan questioner (angket). Sehingga untuk

mengumpulkan data dalam penelitian ini digunakan atau disusun instrument

dalam bentuk angket.

Riduwan (2013: 25) menyatakan angket adalah daftar pertanyaan

yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respons (responden)

yang sesuai dengan permintaan pengguna. Tujuan penyebaran angket ialah

mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa

merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai

dengan kenyataan dalam mengisi daftar pertanyaan.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk

mengumpulkan data atau keterangan apa adanya melalui pertanyaan atau

pernyataan yang diberikan kepada peserta didik yang berhubungan dengan

profil komunikasi antar budaya peserta didik di kelas XI SMA Negeri 3 Kota

Solok.

Untuk angket dalam penelitian ini ada lima alternatif jawaban dari

item pernyataan diberi skor. Alternatif jawaban disusun berdasarkan lima

kategori untuk pertanyaan positif dan negatif, yaitu: Selalu (SL), Sering (SR),

Kadang-kadang (KK), Jarang (JR) dan Tidak Pernah (TP). Melalui Tabel

berikut dapat dilihat kategori jawaban dan skor masing-masing pertanyaan.

Page 58: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

44

Tabel 3. Alternatif Pernyataan

Pilihan Jawaban Positif Negatif

Selalu (SL) 5 1

Sering (SR) 4 2

Kadang-kadang (KK) 3 3

Jarang (JR) 2 4

Tidak Pernah (TP) 1 5

Untuk mengumpulkan data mengenai profil komunikasi antar budaya

peserta didik di kelas XI SMA Negeri 3 Kota Solok digunakan angket yang

diberikan kepada peserta didik. Adapun langkah-langkah yang harus

dilakukan dalam pembuatan angket sebagai berikut:

1. Melakukan kajian literatur untuk mengkaji konsep-konsep atau variabel

yang akan diukur.

2. Menyusun kisi-kisi instrumen berdasarkan kajian teori yang dipakai, mulai

dari menjabarkan variabel sampai kepada perumusan item pernyataan.

3. Menyusun item pernyataan mengenai profil komunikasi antar budaya

peserta didik di kelas XI SMA Negeri 3 Kota Solok.

4. Menelaah kesesuaian pernyataan instrumen yang bertujuan untuk

mengetahui apakah item-item yang dikembangkan memiliki indikator.

5. Menyusun petunjuk pengisian instrumen penelitian. Hal ini bertujuan

untuk memudahkan responden dalam memahami tujuan yang hendak

dicapai oleh instrumen dan untuk menghindari kesalahan dalam

mengumpulkan data.

6. Untuk menguji alat pengumpulan data atau instrumen, maka dilakukan

judge oleh ahli.

7. Setelah di judge kemudian angket diperbaiki dan dikonsultasikan kembali.

Page 59: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

45

8. Melakukan uji coba angket.

9. Melakukan uji validitas angket yang telah di uji coba.

a) Validitas

Menurut Sugiyono (Iskandar, 2009: 94) instrument yang

valid adalah instrument yang digunakan untuk mendapatkan data

(mengukur) itu valid. Untuk mendapatkan skala pengukuran yang baik

harus memiliki validitas dan reliabilitas instrument yang akan

digunakan dalam penelitian tersebut.

Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas

tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki

validitas rendah. Pernyataan dikatakan valid apabila > 0,361. Rumus

yang digunakan yaitu:

( ) ( )( )

√* ( ) +* ( ) +

Keterangan:

∑X = Jumlah skor masing-masing item

∑Y = Jumlah skor seluruh item (total)

∑XY = Jumlah skor antara X dan Y

N = Banyaknya subjek

X² = Kuadrat dijumlah skor tiap item

Y² = Kuadrat dari skor total

Kriteria: bila r hitung > r tabel, maka item angket dikatakan valid.

Page 60: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

46

Tabel 4. Hasil Uji Validitas Item Pernyataan 1

No (Y) X XY X2 Y

2

1 275 3 825 9 75625

2 302 2 604 4 91204

3 237 4 948 16 56169

4 271 3 813 9 73441

5 228 3 684 9 51984

6 239 4 956 16 57121

7 275 3 825 9 75625

8 231 3 693 9 53361

9 251 3 753 9 63001

10 246 5 1230 25 60516

11 249 5 1245 25 62001

12 299 4 1196 16 89401

13 263 3 789 9 69169

14 243 5 1215 25 59049

15 294 3 882 9 86436

16 297 5 1485 25 88209

17 222 2 444 4 49284

18 282 4 1128 16 79524

19 286 5 1430 25 81796

20 266 5 1330 25 70756

21 262 3 786 9 68644

22 299 5 1495 25 89401

23 294 4 1176 16 86436

24 241 3 723 9 58081

25 255 4 1020 16 65025

26 302 5 1510 25 91204

27 274 4 1096 16 75076

28 309 5 1545 25 95481

29 228 2 456 4 51984

30 246 2 492 4 60516

Total 7966 111 29774 443 2135520

2222 YYn.XXn.

YXXYn

hitungr

Page 61: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

47

30 (29774) – (111) (7966)

r hitung =

{30 x 443) – 12321}{30 x 2135520 – 63457156}

(893220 – 884226)

r hitung =

{(13290 – 12321)} {(64065600 – 63457156)}

8994

r hitung =

(969 x 608444)

8994

r hitung = = 0,370

24281,31

b) Reliabilitas

Menurut Arikunto (2013: 221) reliabilitas adalah suatu

instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. instrumen yang

sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang

dapat dipercaya juga.

Pengukuran reliabilitas menunjukan stabilitas dan konsistensi

instrumen pengukuran dalam mengukur konsep. Cara yang digunakan

untuk uji reliabilitas adalah dengan menggunakan metode alpha

sebagai berikut:

*

+

Keterangan:

Ykk = Reliabilitas instrumen

k = Banyak butir soal atau butir pernyataan

∑Si² = Jumlah varians item

St² = varians total

Page 62: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

48

Angka Koefisien Alfa pada kisaran 0,70 adalah dapat diterima dan di

atas 0,80 adalah baik.

(

)(

)

G. Teknik Analisis Data

Angket yang telah dikumpulkan dari peserta didik yang menjadi

subjek penelitian kemudian diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Memeriksa kelengkapan dan kesesuaian isi angket oleh peneliti.

2. Membuat tabel pengolahan data berdasarkan angket penelitian.

3. Mencari dan menghitung jumlah skor serta memasukkan ke dalam tabel

pengolahan.

4. Menghitung total jawaban dari masing-masing responden.

5. Menghitung persentase masing-masing frekuensi yang diperoleh dengan

rumus yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013:94) yaitu:

P =

X 100

Page 63: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

49

Keterangan:

P = Tingkat persentase jawaban

f = Frekuensi jawaban atau jumlah skor

N = Jumlah keseluruhan responden

6. Menganalisis masing-masing data persentase yang diperoleh. Kriteria

interprestasi skor untuk masing-masing analisis data sebagaimana yang

dikemukakan oleh Riduwan (2010: 89) yaitu:

Tabel 5. Rentang Klasifikasi

Persentase Keterangan

81% - 100% Sangat Baik

61% - 80% Baik

41% - 60% Cukup Baik

21% - 40% Kurang Baik

0% - 20% Sangat Kurang Baik

Page 64: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan, maka temuan

penelitian disajikan dan dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian yang telah

ditetapkan yaitu untuk mendeskripsikan Profil Komunikasi Antar Budaya

Peserta Didik di Kelas XI SMA Negeri 3 Kota Solok .

1. Deskripsi Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik Dilihat

Secara Umum

Berdasarkan data yang dikumpulkan mengenai profil komunikasi

antar budaya peserta didik di kelas XI SMA Negeri 3 Kota Solok dilihat

dari komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Berikut profil

komunikasi antar budaya peserta didik secara umum berdasarkan kriteria

pengelompokkan data deskriptif penelitian dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6: Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik Secara

Umum

Klasifikasi Kategori F %

81% - 100% Sangat Baik 14 25.45

61% - 80% Baik 41 74.55

41% - 60% Cukup Baik 0 0.00

21% - 40% Kurang Baik 0 0

0% - 20% Sangat Kurang Baik 0 0

Jumlah 55 100

Berdasarkan Tabel 6, profil komunikasi antar budaya peserta

didik di kelas XI SMA Negeri 3 Kota Solok secara umum yaitu: adanya 41

orang peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya pada

kategori baik dengan persentase 74,55%, dan adanya 14 orang peserta

50

Page 65: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

51

didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya padaa kategori sangat

baik dengan persentase 25,45%, dan tidak ada peserta didik yang memiliki

profil komunikasi antar budaya cukup baik, kurang baik dan sangat kurang

baik pada budaya yang berbeda. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

gambar berikut:

Gambar 2: Profil Komunikasi Antar Budaya dilihat Secara Umum

Jadi dapat disimpulkan bahwa profil komunikasi antar budaya di

kelas XI SMA Negeri 3 Kota Solok berada pada kategori baik.

2. Deskripsi Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik dalam

Bentuk Komunikasi:

a. Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik Dilihat dari

Komunikasi Verbal.

Berdasarkan jawaban responden tentang profil komunikasi

antar budaya peserta didik di kelas XI SMA Negeri 3 Kota Solok

dilihat dari komunikasi verbal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel berikut:

0 0 0 0,00

74,55

25,45

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Sangat KurangBaik

Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik

0% - 20% 21% - 40% 41% - 60% 61% - 80% 81% - 100%

Page 66: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

52

Tabel 7: Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik Dilihat

dari Komunikasi Verbal.

Klasifikasi Kategori F %

81% - 100% Sangat Baik 11 20.00

61% - 80% Baik 41 74.55

41% - 60% Cukup Baik 3 5.45

21% - 40% Kurang Baik 0 0

0% - 20% Sangat Kurang Baik 0 0

Jumlah 55 100

Berdasarkan Tabel 7, profil komunikasi antar budaya peserta

didik di kelas XI SMA Negeri 3 Kota Solok secara umum yaitu:

adanya 41 orang peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar

budaya berada pada kategori baik dengan persentase 74,55%, adanya

11 orang peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya

berada pada kategori sangat baik dengan persentase 20,00%, adanya 3

orang peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya

berada pada kategori cukup baik dengan persentase 5,45%, dan tidak

ada peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya

kurang baik dan sangat kurang baik pada budaya yang berbeda. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:

Page 67: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

53

Gambar 3: Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik Dilihat

dari Komunikasi Verbal.

Temuan ini mendeskripsikan bahwa profil komunikasi antar

budaya peserta didik di kelas XI SMA Negeri 3 Kota Solok dilihat dari

komunikasi verbal berada pada kategori baik. Selanjutnya gambaran

penjelasan hasil pengolahan data bentuk komunikasi verbal dilihat dari

indikator sebagai berikut:

1) Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik Dilihat dari

Bahasa Lisan.

Berdasarkan hasil data yang dikumpulkan mengenai

profil komunikasi antar budaya peserta didik di kelas XI SMA

Negeri 3 Kota Solok dalam bahasa lisan sebagai berikut:

0 0 5,45

74,55

20,00

01020304050607080

SangatKurang Baik

Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik

0% - 20% 21% - 40% 41% - 60% 61% - 80% 81% - 100%

Page 68: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

54

Tabel 8: Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik

Dilihat dari Bahasa Lisan.

Klasifikasi Kategori F %

81% - 100% Sangat Baik 11 20.00

61% - 80% Baik 41 74.55

41% - 60% Cukup Baik 3 5.45

21% - 40% Kurang Baik 0 0

0% - 20% Sangat Kurang Baik 0 0

Jumlah 55 100

Berdasarkan Tabel 8, profil komunikasi antar budaya

peserta didik di kelas XI SMA Negeri 3 Kota Solok dilihat dari

bahasa lisan yaitu: adanya 41 orang peserta didik yang memiliki

profil komunikasi antar budaya berada pada kategori baik dengan

persentase 74,55%, adanya 11 orang peserta didik yang memiliki

profil komunikasi antar budaya berada pada kategori sangat baik

dengan persentase 20,00%, adanya 3 orang peserta didik memiliki

profil komunikasi antar budaya berada pada kategori baik dengan

persentase 5,45%, dan tidak ada peserta didik yang memiliki profil

komunikasi antar budaya kurang baik dan sangat kurang baik.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:

0 0 5,45

74,55

20,00

01020304050607080

SangatKurang Baik

Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik

0% - 20% 21% - 40% 41% - 60% 61% - 80% 81% - 100%

Page 69: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

55

Gambar 4: Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik

Dilihat dari Bahasa Lisan.

Berdasarkan gambar di atas dapat disimpulkan bahwa

profil komunikasi antar budaya peserta didik di kelas XI SMA

Negeri 3 Kota Solok dilihat dari bahasa lisan berada pada kategori

baik.

2) Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik Dilihat dari

Bahasa Tulisan.

Berdasarkan hasil data yang dikumpulkan mengenai

profil komunikasi antar budaya peserta didik di kelas XI SMA

Negeri 3 Kota Solok dilihat dari bahasa tulisan sebagai berikut:

Tabel 9: Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik

Dilihat dari Bahasa Tulisan.

Klasifikasi Kategori F %

81% - 100% Sangat Baik 0 0.00

61% - 80% Baik 0 0.00

41% - 60% Cukup Baik 0 0.00

21% - 40% Kurang Baik 0 0.00

0% - 20% Sangat Kurang Baik 55 100

Jumlah 55 100

Berdasarkan Tabel 9, profil komunikasi antar budaya

peserta didik di kelas XI SMA Negeri 3 Kota Solok dilihat dari

bahasa lisan yaitu: adanya 55 orang peserta didik yang memiliki

profil komunikasi antar budaya berada pada kategori sangat kurang

baik dengan persentase 100%, dan tidak ada peserta didik yang

memiliki profil komunikasi antar budaya pada kategori sangat baik,

baik, cukup baik dan kurang baik. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada gambar berikut:

Page 70: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

56

Gambar 5: Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik

Dilihat dari Bahasa Tulisan.

Berdasarkan gambar di atas dapat dideskripsikan bahwa

profil komunikasi antar budaya peserta didik di kelas XI SMA

Negeri 3 Kota Solok dilihat dari bahasa tulisan berada pada

kategori sangat kurang baik.

b. Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik Dilihat dari

Komunikasi Nonverbal.

Berdasarkan hasil data yang dikumpulkan mengenai profil

komunikasi antar budaya peserta didik di kelas XI SMA Negeri 3 Kota

Solok dilihat dari komunikasi nonverbal sebagai berikut:

Tabel 10: Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik Dilihat

dari Komunikasi Nonverbal.

Klasifikasi Kategori F %

81% - 100% Sangat Baik 16 29.09

61% - 80% Baik 39 70.91

41% - 60% Cukup Baik 0 0.00

21% - 40% Kurang Baik 0 0.00

0% - 20% Sangat Kurang Baik 0 0.00

Jumlah 55 100

100

0 0,00 0,00 0,00 0

20

40

60

80

100

120

SangatKurang Baik

Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik

0% - 20% 21% - 40% 41% - 60% 61% - 80% 81% - 100%

Page 71: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

57

Berdasarkan Tabel 10, profil komunikasi antar budaya

peserta didik di kelas XI SMA Negeri 3 Kota Solok dilihat dari

komunikasi nonverbal yaitu: adanya 39 orang peserta didik yang

memiliki profil komunikasi antar budaya berada pada kategori baik

dengan persentase 70,91%, adanya 16 orang peserta didik yang

memiliki profil komunikasi antar budaya berada pada kategori sangat

baik dengan persentase 29,09%, dan tidak ada peserta didik yang

memiliki profil komunikasi antar budaya pada kategori cukup baik,

kurang baik dan sangat kurang baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada gambar berikut:

Gambar 6: Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik Dilihat

dari Komunikasi Nonverbal.

Berdasarkan gambar di atas dapat disimpulkan bahwa profil

komunikasi antar budaya peserta didik di kelas XI SMA Negeri 3 Kota

Solok dilihat dari komunikasi nonverbal berada pada kategori baik.

0 0 0,00

70,91

29,09

01020304050607080

Sangat KurangBaik

Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik

0% - 20% 21% - 40% 41% - 60% 61% - 80% 81% - 100%

Page 72: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

58

1) Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik Dilihat dari

Pesan Kinestetik (Raut Wajah).

Berdasarkan jawaban responden tentang profil

komunikasi antar budaya peserta didik di kelas XI SMA Negeri 3

Kota Solok dilihat dari pesan kinestetik (Raut Wajah). Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 11: Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik

Dilihat dari Pesan Kinestetik (Raut Wajah).

Klasifikasi Kategori F %

81% - 100% Sangat Baik 20 36.36

61% - 80% Baik 31 56.36

41% - 60% Cukup Baik 4 7.27

21% - 40% Kurang Baik 0 0

0% - 20% Sangat Kurang Baik 0 0

Jumlah 55 100

Berdasarkan Tabel 11, profil komunikasi antar budaya

peserta didik di kelas XI SMA Negeri 3 Kota Solok dilihat dari

pesan kinestetik (raut wajah) yaitu: adanya 31 orang peserta didik

yang memiliki profil komunikasi antar budaya berada pada

kategori baik dengan persentase 56,36%, adanya 20 orang peserta

didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya berada pada

kategori sangat baik dengan persentase 36,36%, adanya 4 orang

peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya berada

pada kategori cukup baik dengan persentase 7,27%, dan tidak ada

peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya berada

pada kategori kurang baik dan sangat kurang baik. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:

Page 73: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

59

Gambar 7: Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik

Dilihat dari Pesan Kinestetik (Raut Wajah).

Temuan ini mendeskripsikan bahwa profil komunikasi

antar budaya peserta didik di kelas XI SMA Negeri 3 Kota Solok

dilihat dari pesan kinestetik (raut wajah) berada pada kategori baik.

2) Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik Dilihat dari

Pesan Gestural (Anggota Badan).

Berdasarkan hasil data yang dikumpulkan mengenai

profil komunikasi antar budaya peserta didik di kelas XI SMA

Negeri 3 Kota Solok dilihat dari pesan gestural (anggota badan)

sebagai berikut:

Tabel 12: Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik

Dilihat dari Pesan Gestural (Anggota Badan).

Klasifikasi Kategori F %

81% - 100% Sangat Baik 12 21.82

61% - 80% Baik 37 67.27

41% - 60% Cukup Baik 6 10.91

21% - 40% Kurang Baik 0 0

0% - 20% Sangat Kurang Baik 0 0

Jumlah 55 100

0 0 7,27

56,36

36,36

0

10

20

30

40

50

60

SangatKurang Baik

Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik

0% - 20% 21% - 40% 41% - 60% 61% - 80% 81% - 100%

Page 74: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

60

Berdasarkan Tabel 12, profil komunikasi antar budaya

peserta didik di kelas XI SMA Negeri 3 Kota Solok dilihat dari

pesan gestural (anggota badan) yaitu: adanya 37 orang peserta

didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya berada pada

kategori baik dengan persentase 67,27%, adanya 12 orang peserta

didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya berada pada

kategori sangat baik dengan persentase 21,82%, adanya 6 orang

peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya berada

pada kategori cukup baik dengan persentase 10,91%, dan tidak ada

peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya pada

kategori kurang baik dan sangat kurang baik. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 8: Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik

Dilihat dari Pesan Gestural (Anggota Badan).

Berdasarkan gambar di atas dapat disimpulkan bahwa

profil komunikasi antar budaya peserta didik di kelas XI SMA

0 0 10,91

67,27

21,82

01020304050607080

SangatKurang Baik

Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik

0% - 20% 21% - 40% 41% - 60% 61% - 80% 81% - 100%

Page 75: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

61

Negeri 3 Kota Solok dilihat dari pesan gestural (anggota badan)

berada pada kategori baik.

3) Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik Dilihat dari

Pesan Proksemik (Jarak/Keakraban).

Berdasarkan hasil data yang dikumpulkan mengenai

profil komunikasi antara budaya peserta didik di kelas XI SMA

Negeri 3 Kota Solok dilihat dari pesan proksemik

(jarak/keakraban) sebagai berikut:

Tabel 13: Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik

Dilihat dari Pesan Proksemik (Jarak/Keakraban).

Klasifikasi Kategori F %

81% - 100% Sangat Baik 22 40.00

61% - 80% Baik 29 52.73

41% - 60% Cukup Baik 4 7.27

21% - 40% Kurang Baik 0 0

0% - 20% Sangat Kurang Baik 0 0

Jumlah 55 100

Berdasarkan Tabel 13, profil komunikasi antar budaya

peserta didik di kelas XI SMA Negeri 3 Kota Solok dilihat dari

pesan proksemik (jarak/keakraban) yaitu: adanya 29 orang peserta

didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya berada pada

kategori baik dengan persentase 52,73%, adanya 22 orang peserta

didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya berada pada

kategori sangat baik dengan persentase 40,00%, adanya 4 orang

peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya berada

pada kategori cukup baik dengan persentase 7,27%, dan tidak ada

peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya kurang

Page 76: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

62

baik dan sangat kurang baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada gambar berikut:

Gambar 9: Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik

Dilihat dari Pesan Proksemik (Jarak/Keakraban).

Berdasarkan gambar di atas dapat dideskripsikan bahwa

profil komunikasi antar budaya peserta didik di kelas XI SMA

Negeri 3 Kota Solok dilihat dari pesan proksemik

(jarak/keakraban) berada pada kategori baik.

4) Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik Dilihat dari

Pesan Artifaktual (Penampilan).

Berdasarkan hasil data yang dikumpulkan mengenai

profil komunikasi antar budaya peserta didik di kelas XI SMA

Negeri 3 Kota Solok dilihat dari pesan artifaktual (penampilan)

sebagai berikut:

0 0 7,27

52,73

40,00

0

10

20

30

40

50

60

SangatKurang Baik

Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik

0% - 20% 21% - 40% 41% - 60% 61% - 80% 81% - 100%

Page 77: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

63

Tabel 14: Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik

Dilihat dari Pesan Artifaktual (Penampilan).

Klasifikasi Kategori F %

81% - 100% Sangat Baik 20 36.36

61% - 80% Baik 29 52.73

41% - 60% Cukup Baik 6 10.91

21% - 40% Kurang Baik 0 0

0% - 20% Sangat Kurang Baik 0 0

Jumlah 55 100

Berdasarkan Tabel 14, profil komunikasi antar budaya

peserta didik di kelas XI SMA Negeri 3 Kota Solok dilihat dari

pesan artifaktual (penampilan) yaitu: adanya 29 orang peserta didik

yang memiliki profil komunikasi antar budaya berada pada

kategori baik dengan persentase 52,73%, adanya 20 orang peserta

didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya berada pada

kategori sangat baik dengan persentase 36,36%, adanya 6 orang

peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya berada

pada kategori cukup baik dengan persentase 10,91%, dan tidak ada

peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya berada

pada kategori kurang baik dan sangat kurang baik. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:

Page 78: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

64

Gambar 10: Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik

Dilihat dari Pesan Artifaktual (Penampilan).

Berdasarkan gambar di atas dapat disimpulkan bahwa

profil komunikasi antar budaya peserta didik di kelas XI SMA

Negeri 3 Kota Solok dilihat dari pesan artifaktual (penampilan)

pengetahuan berada pada kategori baik.

3. Rekapitulasi Deskripsi Hasil Penelitian

Rekapitulasi deskripsi hasil penelitian Profil Komunikasi Antar

Budaya Peserta Didik di Kelas XI SMA Negeri 3 Kota Solok diuraikan

dalam tabel berikut:

0 0

10,91

52,73

36,36

0

10

20

30

40

50

60

SangatKurang Baik

Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik

0% - 20% 21% - 40% 41% - 60% 61% - 80% 81% - 100%

Page 79: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

65

Tabel 15. Rekapitulasi Deskripsi Hasil Penelitian

Variabel Sub

Variabel Indikator

Kategori %

Sangat

Baik Baik

Cukup

Baik

Kurang

Baik

Sangat

Kurang

Baik

Profil

Komuni

kasi

Antar

Budaya

Peserta

Didik

Verbal

Komunikasi

Verbal 20,00

74,5

5 5,45 0,00 0,00

Komunikasi

Nonverbal 20,00

74,5

5 5,45 0,00 0,00

Nonverb

al

Pesan

Kinestetik

(Raut

Wajah)

36,36 56,3

6 7,27 0,00 0,00

Pesan

Gestural

(Anggota

Badan)

21,82 67,2

7 10,91 0,00 0,00

Pesan

Proksemik

(Jarak/Keak

raban)

40,00 52,7

3 7,27 0,00 0,00

Pesan

Artifaktual

(Penampilan

)

36,36 52,3

7 10,91 0,00 0,00

B. Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat dideskripsikan,

profil komunikasi antar budaya peserta didik di kelas XI SMA Negeri 3 Kota

Solok secara umum yaitu: adanya 41 orang peserta didik yang memiliki profil

komunikasi antar budaya budaya berada pada kategori baik dengan persentase

74,55%, dan adanya 14 orang peserta didik yang memiliki profil komunikasi

antar budaya berada pada kategori sangat baik dengan persentase 25,45%, dan

tidak ada peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya berada

pada kategori cukup baik, kurang baik dan sangat kurang baik pada budaya

Page 80: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

66

yang berbeda. Jadi dapat disimpulkan bahwa profil komunikasi antar budaya

peserta didik berada pada kategori sangat baik.

Seperti yang dipaparkan oleh Sambas (2016:180) komunikasi antar

budaya merupakan komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang

memilliki kebudayaan berbeda, seperti ras, etnik, atau sosioekonomi, atau

gabungan dari semua perbedaan ini. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat

disimpulkan bahwa komunikasi antar budaya merupakan suatu proses

komunikasi atau penyampaian pesan yang lebih memberi penekanan pada

aspek perbedaan budaya sebagai faktor yang menentukan keberlangsungan

proses komunikasi. Selain itu budaya dan komunikasi saling berkaitan dan

mempengaruhi satu sama lainnya, karena dari kedua itulah akan adanya

hubungan timbal balik antara budaya dan bahasa , dengan melalui bahasa kita

dapat memahami pola pikir individu dari budaya yang berbeda

Berdasarkan penjelasan tersebut dan berdasarkan data yang diperoleh

oleh peneliti, dapat dimaknai bahwa profil komunikasi antar budaya peserta

didik secara umum rata-rata termasuk dalam kategori baik. Hal ini

dikarenakan bahwa dalam kehidupan sehari-hari komunikasi yang sering

digunakan itu adalah komunikasi verbal, komunikasi dari bahasa yang

diucapkan atau disampaikan oleh seseorang dengan mudah akan dimengerti,

sesuai dengan hasil persentasenya lebih tinggi dari 55 responden, 41 orang

peserta didik memiliki profil komunikasi antar budaya peserta didik yang

berada pada kategori baik dengan persentase 74,55%. Profil tersebut

Page 81: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

67

berdasarkan atas komunikasi antar budaya peserta didik di kelas XI SMA

Negeri 3 Kota Solok dari masing-masing peserta didik.

Berikut ini dapat di uraikan pembahasan berdasarkan masing-masing

sub variabel :

1. Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik Dilihat dari

Komunikasi Verbal.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat

dideskripsikan, profil komunikasi antar budaya peserta didik di kelas XI

SMA Negeri 3 Kota Solok secara umum yaitu: adanya 41 orang peserta

didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya berada pada kategori

baik dengan persentase 74,55%, adanya 11 orang peserta didik yang

memiliki profil komunikasi antar budaya berada pada kategori sangat baik

dengan persentase 20,00%, adanya 3 orang peserta didik yang memiliki

profil komunikasi antar budaya berada pada kategori cukup baik dengan

persentase 5,45%, dan tidak ada peserta didik yang memiliki profil

komunikasi antar budaya berada pada kategori kurang baik dan sangat

kurang baik pada antar budaya yang lain. Temuan ini mendeskripsikan

bahwa profil komunikasi antar budaya di kelas XI SMA Negeri 3 Kota

Solok dilihat dari komunikasi verbal berada pada kategori baik.

Menurut Harapan dan Ahmad (2016:25) komunikasi adalah

setiap bentuk perilaku seseorang baik verbal maupun nonverbal yang

ditanggapi oleh orang lain. Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan

menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol verbal berupa bahasa

merupakan pencapaian manusia yang paling impresif dalam

Page 82: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

68

berkomunikasi dengan menggunakan lambang-lambang bahasa lisan dan

bahasa tulisan. Seperti yang kita ketahui, bahwa komunikasi sangat

mempengaruhi hubungan interaksi antar sesama individu. Karena

komunikasi dapat dikatakan sebagai suatu proses penyampaian atau

pertukaran pesan atau informasi dari satu pihak kepada pihak lain agar

terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya, pada umumnya

komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan) atau tulisan

yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak tersebut.

Berdasarkan penjelasan dan keterangan tersebut dapat dimaknai,

bahwa profil komunikasi antar budaya peserta didik dilihat dari

komunikasi verbal rata-rata berada pada kategori baik, walaupun ada

beberapa orang peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar

budaya berada pada kategori sangat baik, cukup baik, dan tidak ada satu

orang peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya yang

kurang baik dan sangat kurang baik.

a. Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik Dilihat dari

Bahasa Lisan.

Berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan pada umumnya,

profil komunikasi antar budaya peserta didik di kelas XI SMA Negeri

3 Kota Solok dilihat dari bahasa lisan yaitu: adanya 41 orang peserta

didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya berada pada

kategori baik dengan persentase 74,55%, adanya 11 orang peserta

didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya berada pada

kategori sangat baik dengan persentase 20,00%, adanya 3 orang

Page 83: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

69

peserta didik memiliki profil komunikasi antar budaya berada pada

kategori baik dengan persentase 5,45%, dan tidak ada peserta didik

yang memiliki profil komunikasi antar budaya berada pada kategori

kurang baik dan sangat kurang baik. Temuan ini mendeskripsikan

bahwa, profil komunikasi antar budaya peserta didik di kelas XI SMA

Negeri 3 Kota Solok dilihat dari bahasa lisan berada pada kategori baik

Menurut Harapan dan Ahmad (2016:25) bahasa lisan adalah

bentuk bahasa yang diungkapkan secara langsung menggunakan tutur

kata secara lisan. Oleh karena itu, bentuk bahasa ini terikat dengan

ruang dan waktu, di mana aspek situasi berpengaruh besar terhadap

pemahaman isi bahasa tersebut. Selain ucapan, pengungkapan bahasa

lisan biasanya juga dilengkapi dengan nada suara, gerak tubuh, dan

ekspresi wajah.

Seperti yang kita ketahui, bahwa komunikasi sangat

mempengaruhi hubungan interaksi antar sesama individu. Karena

hubungan timbal balik antara budaya dan bahasa dapat menunjukan

bahwa tidak ada satu pun budaya yang dapat dimengerti atau dipahami

tanpa memahami akan bahasanya, begitu pula sebaliknya. Artinya,

dalam penyampaian informasi atau pesan kepada pihak lain, tutur kata

dalam bahasa secara lisan berpengaruh terhadap ruang dan waktu

dalam pemahaman isi bahasa dari kebudayaan lain.

Berdasarkan penjelasan dan keterangan tersebut dapat

dimaknai, bahwa profil komunikasi antar budaya peserta didik dilihat

Page 84: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

70

dari bahasa lisan rata-rata berada pada kategori baik, walaupun ada

beberapa orang peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar

budaya berada pada kategori sangat baik, cukup baik, dan tidak ada

satu orang peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya

yang kurang baik dan sangat kurang baik.

b. Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik Dilihat dari

Bahasa Tulisan.

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan, profil komunikasi

antar budaya peserta didik di kelas XI SMA Negeri 3 Kota Solok

dilihat dari bahasa lisan yaitu: adanya 55 orang peserta didik yang

memiliki profil komunikasi antar budaya berada pada kategori sangat

kurang baik dengan persentase 100%, dan tidak ada peserta didik yang

memiliki profil komunikasi antar budaya berada pada kategori sangat

baik, baik, cukup baik dan kurang baik. Temuan ini mendeskripsikan

bahwa, profil komunikasi antar budaya peserta didik di kelas XI SMA

Negeri 3 Kota Solok dilihat dari bahasa tulisan berada pada kategori

sangat kurang baik.

Menurut Harapan dan Ahmad (2016:25) bahasa tulisan

adalah bentuk bahasa yang memakai teks tertulis sebagai media

perantaranya. Itu sebabnya, jenis bahasa ini tidak terikat dengan ruang

dan waktu. Dalam pembuatannya, bahasa tulisan mempunyai aturan-

aturan dasar yang bersifat mengikat. Pada umumnya, bahasa tulisan

banyak memanfaatkan tanda baca, diksi yang tepat, dan unsur-unsur

gramatikal lainnya untuk memudahkan pemahaman akan isi bahasa.

Page 85: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

71

Seperti yang kita ketahui, bahwa komunikasi sangat

mempengaruhi hubungan interaksi antar sesama individu. Karena

hubungan timbal balik antara budaya dan bahasa dapat menunjukan

bahwa tidak ada satu pun budaya yang dapat dimengerti atau dipahami

tanpa memahami akan bahasanya, begitu pula sebaliknya. Artinya,

dalam komunikasi antar budaya dilihat dari bahasa tulisan memakai

teks tertulis sebagai media perantaranya. Hal itulah yang membuatnya

tidak terikat akan ruang dan waktu, sehingga sulit bagi individu untuk

memahami dan mengerti akan bahasa tulisan dari kebudayaan yang

berbeda, yang disebabkan adanya aturan-aturan dasar yang bersifat

mengikat.

Berdasarkan penjelasan dan keterangan tersebut dapat

dimaknai, bahwa profil komunikasi antar budaya peserta didik dilihat

dari bahasa lisan semua responden berada pada kategori sangat kurang

baik, hal ini dapat disebabkan karena individu sulit dalam memahami

bahasa tulisan yang disampaikan melalui media perantara yang terikat

akan aturan-aturan dasarnya.

2. Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik Dilihat dari

Komunikasi Nonverbal.

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan, profil komunikasi antar

budaya peserta didik dilihat dari komunikasi nonverbal yaitu: adanya 39

orang peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya berada

pada kategori baik dengan persentase 70,91%, adanya 16 orang peserta

didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya berada pada kategori

Page 86: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

72

sangat baik dengan persentase 29,09%, dan tidak ada peserta didik yang

memiliki profil komunikasi antar budaya berada pada kategori cukup baik,

kurang baik dan sangat kurang baik. Temuan ini mendeskripsikan bahwa,

profil komunikasi antar budaya peserta didik di kelas XI SMA Negeri 3

Kota Solok dilihat dari komunikasi nonverbal berada pada kategori baik.

Menurut Jalaludin, 1985 (Harapan dan Ahmad, 2016:30)

komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang menggunakan pesan-pesan

nonverbal, untuk melukiskan semua peristiwa komunikasi di luar kata-kata

terucap dan tertulis. Seperti pesan kinestik (raut wajah), pesan gestural

(anggota badan), pesan proksemik (jarak/keakraban), dan pesan artifaktual

(penampilan).

Seperti yang kita ketahui, bahwa komunikasi sangat

mempengaruhi hubungan interaksi antar sesama individu. Karena

komunikasi dapat dikatakan sebagai suatu proses penyampaian atau

pertukaran pesan atau informasi dari satu pihak kepada pihak lain agar

terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya, pada umumnya

komunikasi dilakukan dengan menggunakan pesan-pesan nonverbal, untuk

melukiskan semua peristiwa komunikasi di luar kata-kata terucap dan

tertulis. Misalnya, dengan menggunakan ekspresi wajah, sentuhan, emosi,

penampilan dan lain sebagainya dalam penyampaian pesan kepada pihak

dari kebudayaan lain, sesuai dengan simbol-simbol yang pada umumnya

ada di dalam budaya tersebut agar terjadi hubungan timbal balik antara

kedua belah pihak yang berkomunikasi.

Page 87: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

73

Berdasarkan penjelasan dan keterangan tersebut dapat dimaknai,

bahwa profil komunikasi antar budaya peserta didik dilihat dari

komunikasi nonverbal rata-rata berada pada kategori baik, walaupun ada

beberapa orang peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar

budaya berada pada kategori sangat baik, dan tidak ada satu orang peserta

didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya yang cukup baik,

kurang baik dan sangat kurang baik.

a. Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik Dilihat dari Pesan

Kinestetik (Raut Wajah).

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan, profil komunikasi

antar budaya peserta didik di kelas XI SMA Negeri 3 Kota Solok

dilihat dari pesan kinestetik (raut wajah) yaitu: adanya 31 orang

peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya berada

pada kategori baik dengan persentase 56,36%, adanya 20 orang

peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya berada

pada kategori sangat baik dengan persentase 36,36%, adanya 4 orang

peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya berada

pada kategori cukup baik dengan persentase 7,27%, dan tidak ada

peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya di kelas

XI SMA Negeri 3 Kota Solok kurang baik dan sangat kurang baik.

Temuan ini mendeskripsikan bahwa, profil komunikasi antar budaya

peserta didik di kelas XI SMA Negeri 3 Kota Solok dilihat dari pesan

kinestetik (raut wajah) berada pada kategori baik.

Page 88: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

74

Menurut Jalaludin, 1985 (Harapan dan Ahmad, 2016:30)

pesan kinestetik (raut wajah) merupakan komunikasi yang

menggunakan raut wajah untuk menyampaikan makna tertentu, seperti

kebahagiaan, kemarahan, ketakutan dan kemuakan dalam

menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan agar

terjalinnya hubungan interaksi yang saling mempengaruhi satu sama

lain.

Seperti yang kita ketahui, bahwa komunikasi sangat

mempengaruhi hubungan interaksi antar sesama individu. Karena

komunikasi dapat dikatakan sebagai suatu proses penyampaian atau

pertukaran pesan atau informasi dari satu pihak kepada pihak lain agar

terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya, pada umumnya

komunikasi dilakukan dengan menggunakan pesan-pesan nonverbal,

untuk melukiskan semua peristiwa komunikasi di luar kata-kata

terucap dan tertulis. Misalnya, dengan menggunakan ekspresi wajah

yang ditunjukkan dalam penyampaian pesan kepada pihak dari

kebudayaan lain, misalnya ketika merespon dengan baik proses

komunikasi dengan pihak yang berbeda budaya, maka pihak pertama

menunjukan ekspresi senang sesuai dengan simbol-simbol yang pada

umumnya ada di dalam budaya tersebut agar terjadi hubungan timbal

balik antara kedua belah pihak yang berkomunikasi untuk memberikan

tanggapan dalam pesan yang disampaikan.

Page 89: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

75

Berdasarkan penjelasan dan keterangan tersebut dapat

dimaknai, bahwa profil komunikasi antar budaya peserta didik di kelas

XI SMA Negeri 3 Kota Solok dilihat dari pesan kinestetik (raut wajah)

rata-rata berada pada kategori baik, walaupun ada beberapa orang

peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya sangat

baik, cukup baik, dan tidak ada peserta didik yang berada pada

kategori kurang baik dan sangat kurang baik.

b. Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik Dilihat dari Pesan

Gestural (Anggota Badan).

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan profil komunikasi

antar budaya peserta didik di kelas XI SMA Negeri 3 Kota Solok

dilihat dari pesan gestural (anggota tubuh) yaitu: adanya 37 orang

peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya berada

pada kategori baik dengan persentase 67,27%, adanya 12 orang

peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya berada

pada kategori sangat baik dengan persentase 21,82%, adanya 6 orang

peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya berada

pada kategori cukup baik dengan persentase 10,91%, dan tidak ada

peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya kurang

baik dan sangat kurang baik. Temuan ini mendeskripsikan bahwa,

dapat disimpulkan bahwa profil komunikasi antar budaya peserta didik

di kelas XI SMA Negeri 3 Kota Solok dilihat dari pesan gestural

(anggota badan) berada pada kategori baik.

Page 90: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

76

Seperti yang dikemukakan oleh Jalaludin, 1985 (Harapan dan

Ahmad, 2016:30) pesan gestural (anggota badan) merupakan

komunikasi yang menggunakan anggota badan untuk menyampaikan

makna tertentu, seperti menggunakan mata dan tangan untuk

mengungkapkan kesukaan dan ketidaksukaan terhadap individu yang

lain dalam menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan

agar terjalinnya hubungan interaksi yang saling mempengaruhi satu

sama lain.

Seperti yang kita ketahui, bahwa komunikasi sangat

mempengaruhi hubungan interaksi antar sesama individu. Karena

komunikasi dapat dikatakan sebagai suatu proses penyampaian atau

pertukaran pesan atau informasi dari satu pihak kepada pihak lain agar

terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya, pada umumnya

komunikasi dilakukan dengan menggunakan pesan-pesan nonverbal,

untuk melukiskan semua peristiwa komunikasi di luar kata-kata

terucap dan tertulis. Misalnya, dengan menggunakan anggota badan

dalam penyampaian pesan kepada pihak dari kebudayaan lain saat

melakukan komunikasi, misalnya dengan menggunakan gerakan tubuh

atau sentuhan dalam proses komunikasi dengan pihak yang berbeda

budaya, maka pihak pertama menunjukan gerakan anggukan ketika

mengatakan iya terhadap sesuatu yang didengarnya, sesuai dengan

simbol-simbol yang pada umumnya ada di dalam budaya tersebut agar

terjadi hubungan timbal balik antara kedua belah pihak yang

Page 91: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

77

berkomunikasi untuk memberikan tanggapan dalam pesan yang

disampaikan.

Berdasarkan penjelasan dan keterangan tersebut dapat

dimaknai, bahwa profil komunikasi antar budaya peserta didik di kelas

XI SMA Negeri 3 Kota Solok dilihat dari pesan gestural (anggota

badan) rata-rata berada pada kategori baik, walaupun ada beberapa

orang peserta didik yang memiliki profil komunikasi berbeda budaya

sangat baik, cukup baik, dan tidak ada peserta didik yang berada pada

kategori kurang baik dan sangat kurang baik.

c. Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik Dilihat dari Pesan

Proksemik (Jarak/Keakraban)

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan profil komunikasi

antar budaya peserta didik di kelas XI SMA Negeri 3 Kota Solok

dilihat dari pesan proksemik (jarak/keakraban) yaitu: adanya 29 orang

peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya berada

pada kategori baik dengan persentase 52,73%, adanya 22 orang

peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya berada

pada kategori sangat baik dengan persentase 40,00%, adanya 4 orang

peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya berada

pada kategori cukup baik dengan persentase 7,27%, dan tidak ada

peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya kurang

baik dan sangat kurang baik. Temuan ini mendeskripsikan bahwa,

dapat dideskripsikan profil komunikasi antar budaya peserta didik di

Page 92: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

78

kelas XI SMA Negeri 3 Kota Solok dilihat dari pesan proksemik

(jarak/keakraban) berada pada kategori baik.

Seperti yang dikemukakan oleh Jalaludin, 1985 (Harapan dan

Ahmad, 2016:30) pesan proksemik (jarak/keakraban) merupakan

komunikasi yang menggunakan pengaturan dalam jarak kita terhadap

mengungkapkan keakraban dengan orang lain dalam menyampaikan

pesan dari komunikator kepada komunikan agar terjalinnya hubungan

interaksi yang saling mempengaruhi satu sama lain.

Seperti yang kita ketahui, bahwa komunikasi sangat

mempengaruhi hubungan interaksi antar sesama individu. Karena

komunikasi dapat dikatakan sebagai suatu proses penyampaian atau

pertukaran pesan atau informasi dari satu pihak kepada pihak lain agar

terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya, pada umumnya

komunikasi dilakukan dengan menggunakan pesan-pesan nonverbal,

untuk melukiskan semua peristiwa komunikasi di luar kata-kata

terucap dan tertulis. Misalnya, dengan menggunakan jarak/keakraban

dalam penyampaian pesan kepada pihak dari kebudayaan lain saat

melakukan komunikasi, misalnya dengan merasa sudah dekat dengan

teman yang baru dikenalnya, walaupun berkomunikasi dengan pihak

yang berbeda budaya, maka pihak pertama menunjukan sikap yang

merasa nyaman dalam proses komunikasi.

Berdasarkan penjelasan dan keterangan tersebut dapat

dimaknai, bahwa profil komunikasi antar budaya peserta didik di kelas

Page 93: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

79

XI SMA Negeri 3 Kota Solok dilihat dari pesan proksemik

(jarak/keakraban) rata-rata berada pada kategori baik, walaupun ada

beberapa orang peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar

budaya sangat baik, cukup baik, dan tidak ada peserta didik yang

berada pada kategori kurang baik dan sangat kurang baik.

d. Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik Dilihat dari Pesan

Artifaktual (Penampilan).

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan profil komunikasi

antar budaya peserta didik di kelas XI SMA Negeri 3 Kota Solok

berbeda dilihat dari pesan artifaktual (penampilan) yaitu: adanya 29

orang peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya

berada pada kategori baik dengan persentase 52,73%, adanya 20 orang

peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya berada

pada kategori sangat baik dengan persentase 36,36%, adanya 6 orang

peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya berada

pada kategori cukup baik dengan persentase 10,91%, dan tidak ada

peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya kurang

baik dan sangat kurang baik. Temuan ini mendeskripsikan bahwa,

dapat disimpulkan bahwa profil komunikasi antar budaya peserta didik

di kelas XI SMA Negeri 3 Kota Solok dilihat dari pesan artifaktual

(penampilan) pengetahuan berada pada kategori baik.

Seperti yang dikemukakan oleh Jalaludin, 1985 (Harapan dan

Ahmad, 2016:30) pesan artifaktual (penampilan) merupakan

komunikasi yang digunakan oleh seseorang dan orang sering

Page 94: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

80

berprilaku dalam hubungan dengan orang lain sesuai dengan

persepsinya tentang tubuhnya dalam berkomunikasi dengan orang-

orang disekitarnya.

Seperti yang kita ketahui, bahwa komunikasi sangat

mempengaruhi hubungan interaksi antar sesama individu. Karena

komunikasi dapat dikatakan sebagai suatu proses penyampaian atau

pertukaran pesan atau informasi dari satu pihak kepada pihak lain agar

terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya, pada umumnya

komunikasi dilakukan dengan menggunakan pesan-pesan nonverbal,

untuk melukiskan semua peristiwa komunikasi di luar kata-kata

terucap dan tertulis. Misalnya, dengan menggunakan penampilan

dalam penyampaian pesan kepada pihak dari kebudayaan lain saat

melakukan komunikasi. Artinya, dalam berkomunikasi salah satu

pihak menilai penampilan atau gaya dari pihak yang satunya, karena

tampilan dari kebudayaan mereka berbeda.

Berdasarkan penjelasan dan keterangan tersebut dapat

dimaknai, bahwa profil komunikasi antar budaya peserta didik di kelas

XI SMA Negeri 3 Kota Solok dilihat dari pesan artifaktual

(penampilan) rata-rata berada pada kategori baik, walaupun ada

beberapa orang peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar

budaya sangat baik, cukup baik, dan tidak ada peserta didik yang

berada pada kategori kurang baik dan sangat kurang baik.

Page 95: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

81

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dlakukan di SMA Negeri 3 Kota Solok

mengenai Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Profil komunikasi antar budaya peserta didik dilihat secara umum berada

pada kategori baik.

2. Profil komunikasi antar budaya peserta didik dilihat dari komunikasi

verbal berada pada kategori baik.

3. Profil komunikasi antar budaya peserta didik dilihat dari komunikasi

nonverbal berada pada kategori baik.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan

beberapa saran kepada pihak-pihak berikut:

1. Peserta Didik

Agar peserta didik mampu untuk menjalin komunikasi yang lebih

baik lagi dengan menciptakan hubungan yang baik dengan mempelajari

bahasa atau komunikasi dari kebudayaan teman-teman yang ada di

sekolah. Sehingga tidak terjadinya kesalahpahaman antara sesama peserta

didik terhadap bahasa atau komunikasi dari budaya yang berbeda, agar

lebih baik lagi komunikasinya dari yang sebelumnya dan lebih bisa lagi

dalam menghargai kebudayaan yang ada disekitarnya.

81

Page 96: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

82

2. Guru bimbingan dan konseling

Agar guru BK dapat mengembangkan dan meningkatkan cara

berkomunikasi yang baik dan benar di sekolah terhadap peserta didik antar

budaya. Melalui pemberian layanan yang ada di dalam bimbingan dan

konseling, seperti pemberian layanan informasi mengenai komunikasi

yang efektif. Sehingga peserta didik mampu untuk mempelajari dan

menghargai komunikasi dari budaya yang berbeda, untuk menghindari

terjadinya diskriminasi terhadap komunikasi antar budaya.

3. Kepala Sekolah

Agar dapat meningkatkan kerjasama dengan Guru BK, dalam

membantu memfasilitasi sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk

meningkatkan kualitas pelayanan serta meningkatkan minat peserta didik

untuk mengikuti pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah. Sehingga

terjalinnya komunikasi yang efektif antara sesama personil sekolah

maupun dengan peserta didik.

4. Pengelola Program Studi Bimbingan dan Konseling

Agar dapat meningkatkan kualitas calon guru BK yang akan

melaksanakan pelayanan dalam bimbingan dan konseling, serta dapat

menambahkan lagi bahan ajar untuk penguasaan guru BK yang lebih

handal dan profesional.

5. Peneliti Selanjutnya

Disarankan membahas bimbingan dan konseling berbasis

komunikasi antar budaya dengan variabel yang berbeda, agar dapat

Page 97: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

83

mengembangkan teori ini lebih luas lagi. Serta dapat melanjutkan

penelitian ini dengan mengkaji profil komunikasi antar budaya peserta

didik dengan sudut pandang yang berbeda, seperti faktor penghambat atau

gangguan dalam komunikasi, jenis-jenis komunikasi, dan sebagainya.

Page 98: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

84

KEPUSTAKAAN

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2013). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Bungin, Burhan. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, dan

Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.

Cangara, Hafied. (2007). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Darmawan, Deni. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Harapan, Edi dan Ahmad Syarwani. (2016). Komunikasi Antar Pribadi. Jakarta:

RajaGrafindo Persada.

Harun, Rochajat dan Ardianto, Elvinaro. (2011). Komunikasi Pembangunan

Perubahan Sosial Perspektif Dominan, Kaji Ulang dan Teori Kritis.

Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Iskandar. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan

Kualitatif). Jakarta: GP Press.

Lufri. (2005). Metode Penelitian. Padang: UNP Press.

Mashudi, Farid. (2012). Psikologi Konseling (Buku Panduan Lengkap dan Praktis

Menerapkan Psikologi Konseling). Yogyakarta: IRCiSoD.

Mulyana, Deddy. (2011). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Ndraha, Talizidulu. (2003). Budaya Organisasi. Jakarta: Rineka Cipta.

Rakhmat, Jalaluddin. (1992). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Riduwan. (2010). Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistik. Bandung: Alfabeta.

Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta.

Riduwan. (2013). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfa

Beta.

Page 99: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

85

Sambas, Syukriadi. (2016). Antropologi Komunikasi. Bandung: Pustaka Setia.

Samovar, Larry A, dkk. (2000). Komunikasi Lintas Budaya. Jakarta: Salemba

Humanika.

Sarwono, Sarlito. W. (2014). Psikologi Lintas Budaya. Jakarta : Raja Grafindo

Persada.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metodelogi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Yusuf, A Muri. (2005). Metode Penelitian. Padang: UNP Press.

Yusuf, A Muri. (2007). Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press.

Page 100: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …
Page 101: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …
Page 102: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

87

KISI-KISI INSTRUMEN

Variabel Sub

Variabel Indikator

Item Total

Positif Negatif

Bentuk

Komunikasi

Verbal

Bahasa Lisan 1, 2, 3, 4,

5 dan 6

7, 8, 9,

10, 11

dan 12

12

Bahasa Tulisan

13, 14,

15, 16,

17 dan

18

19, 20,

21, 22,

23, dan

24

12

Nonverbal

Pesan Kinestetik

(Raut Wajah)

25, 26,

27, 28,

29, dan

30

31, 32,

33, 34, 35

dan 36

12

Pesan Gestural

(Anggota Badan)

37, 38,

39, 40,

41 dan

42

43, 44,

45, 46, 47

dan 48

12

Pesan Proksemik

(Jarak/Keakraban)

49, 50,

51, 52,

53 dan

54

55, 56,

57, 58, 59

dan 60

12

Pesan Artifaktual

(Penampilan

61, 62,

63, 64,

65 dan

66

67, 68,

69, 70, 71

dan 72

12

Total Keseluruhan Item 36 36 72

Page 103: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

88

ANGKET PENELITIAN

A. Kata Pengantar

Puji dan syukur Saya ucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa

yang telah memberikan rahmat dan nikmat-Nya kepada kita semua, sehingga

kita dapat bertemu hari ini dalam keadaan sehat walafiat, semoga Ananda

selalu dalam lindungan-Nya. Amin.

Angket ini bukanlah sebuah tes ataupun ujian, melainkan alat ungkap

untuk mengetahui Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik di Kelas XI

SMA Negeri 3 Kota Solok. Oleh karena itu, diharapkan kepada Ananda untuk

menjawab pernyataan ini dengan jujur dan sungguh-sungguh. Jawaban

Ananda tidak akan dinilai benar atau salah, melainkan merupakan gambaran

tentang komunikasi antar budaya peserta didik.

Semua jawaban yang Ananda berikan akan dijaga kerahasiaannyan

dan tidak memiliki pengaruh terhadap nilai Ananda dalam mata pelajaran

apapun. Oleh karena itu Ananda tidak perlu ragu dalam mengungkapkan

keadaan yang sebenarnya sesuai dengan yang Ananda alami. Atas kesediaan

Ananda dalam mengisi angket ini peneliti mengucapkan terimakasih.

Solok, Juli 2017

Dian Setiani

PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK

DI KELAS XI SMA NEGERI 3 KOTA SOLOK

PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK

DI KELAS XI SMA NEGERI 3 KOTA SOLOK

Page 104: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

89

B. Petunjuk Pengisian

Angket ini berisikan pernyataan-pernyataan tentang pelaksanaan

pelayanan bimbingan dan konseling ditinjau dari budaya. Bacalah terlebih

dahulu setiap pernyataan tersebut dengan teliti. Kemudian pilihlah salah satu

dari 5 (lima) alternatif jawaban yag telah disediakan dengan memberikan

tanda checklist (√) pada kolom yang telah disediakan. Untuk membantu

Ananda mempertimbangkan kemungkinan jawaban pendapat tersebut, berikut

diberikan perkiraan persentase tentang isi butir pendapat yaitu:

SL Selalu Apabila isi pernyataan memiliki kesesuaian

dengan keadaan diri saudara antara 81%-100%.

SR Sering Apabila isi pernyataan memiliki kesesuaian

dengan keadaan diri saudara antara 61%-80%.

KK Kadang-kadang Apabila isi pernyataan memiliki kesesuaian

dengan keadaan diri saudara antara 41%-60%.

JR Jarang Apabila isi pernyataan memiliki kesesuaian

dengan keadaan diri saudara antara 21%-40%.

TP Tidak Pernah Apabila isi pernyataan memiliki kesesuaian

dengan keadaan diri saudara antara 0%-20%.

Untuk memudahkan Ananda dalam pengisian, berikut diberikan contoh:

Pernyataan

Alternatif Jawaban

Selalu Sering Kadang-

kadang Jarang

Tidak

Pernah

Saya menuliskan pesan

pada teman yang berbeda

budaya dengan bahasa

yang dimengerti.

Keterangan: Jika Ananda memberi tanda checklist (√) pada kolom

SL seperti contoh di atas, hal itu berarti Ananda memilih alternatif jawaban

“Selalu” dengan pernyataan yang terpapar pada contoh tersebut.

Sebelum Ananda menjawab setiap pertanyaan terlebih dahulu

tuliskan identitas diri Ananda. Bekerjalah dengan teliti dan serius, Ananda

Page 105: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

90

diharapkan mengisi atau menjawab seluruh butir pernyataan. Jika ada hal-hal

yang masih diragukan, Ananda dapat mengajukan pertanyaan secara langsung.

Selamat bekerja.

C. Format Identitas

Nama/Inisial :

Jenis Kelamin :

Kelas :

Sekolah : SMA Negeri 3 Kota Solok

Tanggal Pengisian :

Page 106: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

91

No. Pernyataan Alternatif Jawaban

SL SR KK JR TP

Komunikasi Verbal

Bahasa Lisan

1. Saya memahami istilah-istilah daerah dari

teman yang berbeda budaya di sekolah. (+)

2. Saya berbicara menggunakan bahasa daerah

yang dimengerti oleh teman-teman di sekolah

yang berbeda budaya. (+)

3. Saya mempelajari bahasa daerah dari teman di

sekolah yang berbeda budaya. (+)

4. Saya mengajarkan teman memahami bahasa

daerah yang berbeda budaya ketika di sekolah.

(+)

5. Saya senang dengan bahasa daerah dari teman

di sekolah walaupun berbeda budaya. (+)

6. Saya memahami makna intonasi dari teman di

sekolah yang berbeda budaya ketika berbicara.

(+)

7. Saya bingung dalam memahami bahasa daerah

teman di sekolah yang berbeda budaya. (-)

8. Saya merasa bahasa daerah teman yang berbeda

budaya di sekolah terdengar jelek. (-)

9. Saya menertawakan teman di sekolah yang

berbeda budaya ketika berbicara. (-)

10. Saya memaksakan teman yang berbeda budaya

untuk memahami bahasa daerah saya ketika di

sekolah. (-)

11. Saya hanya ingin berkomunikasi dengan teman

yang satu budaya saat di sekolah. (-)

12. Saya menganggap bahasa daerah teman di

sekolah yang berbeda budaya terdengar aneh.(-)

Bahasa Tulisan

13. Saya menuliskan pesan pada teman sekolah

yang berbeda budaya dengan bahasa daerah

yang dimengerti. (+)

14. Saya memahami makna kata-kata yang ditulis

dalam bahasa daerah teman di sekolah

walaupun berbeda budaya. (+)

15. Saya dapat menuliskan kata-kata berbahasa

daerah dengan benar sesama teman di sekolah.

(+)

16. Saya dapat menuliskan dengan benar kata-kata

berbahasa daerah teman di sekolah yang

memiliki budaya berbeda. (+)

Page 107: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

92

No. Pernyataan Alternatif Jawaban

SL SR KK JR TP

17. Saya lebih senang berkomunikasi dengan teman

yang berbeda budaya melalui tulisan ketika di

sekolah. (+)

18. Saya senang belajar menulis kata-kata

berbahasa daerah teman di sekolah yang

berbeda budaya. (+)

19. Saya belum dapat memaknai dengan baik

bahasa daerah yang dituliskan oleh teman di

sekolah yang memiliki budaya berbeda. (-)

20. Saya belum dapat menuliskan dengan baik kata-

kata dalam bahasa daerah teman yang berbeda

budaya saat di sekolah. (-)

21. Saya bosan jika menuliskan kata-kata berbahasa

daerah pada teman saya di sekolah. (-)

22. Saya merasa lucu membaca tulisan berbahasa

daerah teman di sekolah yang berbeda budaya

dengan saya. (-)

23. Saya melakukan kesalahan ketika menuliskan

kata-kata dalam bahasa daerah teman di

sekolah. (-)

24. Saya hanya ingin berkomunikasi terhadap

teman di sekolah dengan menggunakan bahasa

daerah secara tertulis. (-)

Komunikasi Nonverbal

Pesan Kinestetik (Raut Wajah)

25. Saya memahami makna ekspresi senang teman

di sekolah yang berbeda budaya ketika

berkomunikasi. (+)

26. Saya segera meminta maaf ketika teman di

sekolah yang berbeda budaya menunjukan

ekspresi wajah tersinggung saat berkomunikasi.

(+)

27. Saya memahami perbedaan ekspresi sedih dan

murung setiap teman-teman di sekolah yang

berbeda budaya. (+)

28. Saya memperlihatkan ekspresi bahagia yang

sesuai dengan apa yang saya rasakan ketika

berkomunikasi terhadap teman di sekolah. (+)

29. Saya senang jika teman-teman di sekolah yang

berbeda budaya dapat memahami dengan baik

makna dari ekspresi senang ketika

berkomunikasi. (+)

Page 108: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

93

No. Pernyataan Alternatif Jawaban

SL SR KK JR TP

30. Saya berusaha belajar memahami makna

ekspresi cemburu teman di sekolah yang

berbeda budaya ketika berkomunikasi dengan

teman yang lain. (+)

31. Saya belum dapat memahami makna ekspresi

senang dan marah teman-teman di sekolah yang

berbeda budaya ketika berkomunikasi. (-)

32. Saya belum dapat menunjukan ekspresi sedih

yang sesuai dengan perasaan jika

berkomunikasi terhadap teman di sekolah. (-)

33. Saya menganggap semua ekspresi senang

teman di sekolah yang berbeda budaya

memiliki makna yang sama. (-)

34. Saya marah ketika teman di sekolah yang

berbeda budaya memperlihatkan muka murung

ketika berkomunikasi. (-)

35. Saya menunjukan ekspresi kesal pada teman-

teman di sekolah yang berbeda budaya setiap

waktu dalam berkomunikasi. (-)

36. Saya mengharuskan semua teman di sekolah

untuk selalu memperlihatkan ekspresi senang

yang baik dalam berkomunikasi. (-)

Pesan Gestural (Anggota Badan )

37. Saya memberikan tatapan yang menyenangkan

ketika berkomunikasi dengan teman di sekolah

walaupun berbeda budaya. (+)

38. Saya memperlihatkan tatapan dengan baik

ketika berkomunikasi dengan teman di sekolah

walaupun berbeda budaya. (+)

39. Saya dapat memahami makna anggukan teman

di sekolah yang memiliki budaya berbeda. (+)

40. Saya menggunakan gerakan yang tepat dalam

memberikan respon ketika berkomunikasi

dengan teman di sekolah yang memiliki budaya

berbeda. (+)

41. Saya dapat menggunakan simbol-simbol

gerakan badan, seperti ketika menunjukkan

sesuatu kepada teman saat berkomunikasi di

sekolah walaupun berbeda budaya. (+)

42. Saya membaca buku-buku tentang komunikasi

kebudayaan teman-teman di sekolah dari

budaya yang berbeda. (+)

Page 109: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

94

No. Pernyataan Alternatif Jawaban

SL SR KK JR TP

43. Saya belum dapat memahami dengan baik

makna gelengan teman di sekolah yang berbeda

budaya ketika berkomunikasi. (-)

44. Saya kurang peduli dengan sentuhan teman di

sekolah yang berbeda budaya ketika

berkomunikasi. (-)

45. Saya hanya ingin teman di sekolah yang

berbeda budaya memberikan tatapan kepada

saya dalam berkomunikasi. (-)

46. Saya belum dapat menunjukan anggukan yang

sesuai dengan situasi diri saya ketika

berkomunikasi di sekolah. (-)

47. Saya memperlihatkan rasa kurang suka dengan

teman di sekolah yang berbeda budaya dengan

mengalihkan muka ketika bertemu. (-)

48. Saya kurang dapat mempercayai teman-teman

di sekolah yang berbeda budaya menganggukan

kepala bermakna “Ya”. (-)

Pesan Proksemik (Jarak/Keakraban)

49. Saya membina hubungan pertemanan yang baik

dengan teman-teman di sekolah yang memiliki

budaya berbeda. (+)

50. Saya senang dapat berinteraksi dengan teman-

teman di sekolah yang berbeda budaya. (+)

51. Saya mudah dalam mendekatkan diri dengan

teman-teman di sekolah yang memiliki budaya

berbeda. (+)

52. Saya senang berkomunikasi dengan teman-

teman di sekolah walaupun berbeda budaya. (+)

53. Saya belajar banyak bahasa daerah yang

berbeda dari teman-teman di sekolah walaupun

berbeda budaya. (+)

54. Saya dan teman-teman yang berbeda budaya

berkomunikasi dengan sangat bersahabat saat di

sekolah. (+)

55. Saya hanya senang berkomunikasi dengan

teman yang satu budaya dengan saya ketika di

sekolah. (+)

56. Saya belum dapat membina komunikasi yang

baik dengan teman-teman yang berbeda budaya

ketika di sekolah. (-)

Page 110: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

95

No. Pernyataan Alternatif Jawaban

SL SR KK JR TP

57. Saya merasa sangat kaku ketika berkomunikasi

dengan teman yang berbeda budaya saat di

sekolah. (-)

58. Saya belum pernah berkomunikasi dengan

teman-teman yang berbeda budaya saat di

sekolah. (-)

59. Saya hanya ingin teman sekolah dari budaya

berbeda berkomunikasi menggunakan bahasa

daerah saya. (-)

60. Saya kurang diperhatikan oleh teman yang

berbeda budaya ketika berkomunikasi di

sekolah. (-)

Pesan Artifaktual (Penampilan)

61. Saya menyenangi cara berpakaian teman yang

berbeda budaya saat di sekolah. (+)

62. Saya berpakaian rapi seperti teman yang

berbeda budaya ketika di sekolah. (+)

63. Saya menanyakan cara membersihkan diri agar

terlihat rapi dengan teman yang berbeda budaya

saat berkomunikasi di sekolah.

64. Saya berpendapat bahwa teman di sekolah yang

memiliki budaya berbeda mempunyai daya

tarik tersendiri. (+)

65. Saya senang dengan teman-teman di sekolah

yang berbeda budaya, yang dapat menyesuaikan

diri ketika berkomunikasi dalam bahasa daerah.

(+)

66. Saya berusaha tampil sebaik mungkin ketika

berkomunikasi dengan teman-teman yang

berbeda budaya saat di sekolah. (+)

67. Saya kurang senang dengan gaya berpakaian

teman-teman yang berbeda budaya karena

terlalu berlebihan ketika di sekolah. (-)

68. Saya merasa teman-teman yang berbeda budaya

tidak dapat menyesuaikan diri dengan saya saat

di sekolah. (-)

69. Saya hanya ingin teman-teman yang berbeda

budaya menyesuaikan diri dengan budaya yang

saya miliki saat di sekolah. (-)

70. Saya hanya ingin berkomunikasi dengan teman

berbeda budaya yang berpakaian bersih dan rapi

ketika di sekolah. (-)

71. Saya merasa tidak dihargai oleh teman yang

Page 111: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

96

berbeda budaya ketika berkomunikasi di

sekolah. (-)

72 Saya merasa dituntut oleh teman yang berbeda

budaya untuk mengikuti gaya berpakaiannya

ketika berkomunikasi di sekolah. (-)

Solok, Juli 2017

Ttd

( )

Page 112: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

97

Page 113: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

98

TABEL REKAPITULASI HASIL JUDGE ANGKET PENELITIAN

OLEH TIGA ORANG DOSEN

PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK

DI KELAS XI SMA NEGERI 3 KOTA SOLOK

No

Item

Dosen Penimbang

I

Dosen Penimbang

II

Dosen Penimbang

III Keterangan

Rahma Wira Nita,

M.Pd.,Kons.

Joni Adison S.Pd.I,

M.Pd.

Besti Nora Dwi

Putri, M.Pd. Kons

1 √ √ √ DITERIMA

2 √ √ √ DITERIMA

3 √ √ √ DITERIMA

4 √ √ √ DITERIMA

5 √ √ √ DITERIMA

6 √ √ √ DITERIMA

7 √ √ √ DITERIMA

8 √ √ √ DITERIMA

9 √ √ √ DITERIMA

10 √ √ √ DITERIMA

11 √ √ √ DITERIMA

12 √ √ √ DITERIMA

13 √ √ √ DITERIMA

14 √ √ √ DITERIMA

15 √ √ √ DITERIMA

16 √ √ √ DITERIMA

17 √ √ √ DITERIMA

18 √ √ √ DITERIMA

19 √ √ √ DITERIMA

20 √ √ √ DITERIMA

21 √ √ √ DITERIMA

22 √ √ √ DITERIMA

23 √ √ √ DITERIMA

24 √ √ √ DITERIMA

25 √ √ √ DITERIMA

26 √ √ √ DITERIMA

27 √ √ √ DITERIMA

28 √ √ √ DITERIMA

29 √ √ √ DITERIMA

30 √ √ √ DITERIMA

31 √ √ √ DITERIMA

32 √ √ √ DITERIMA

33 √ √ √ DITERIMA

34 √ √ √ DITERIMA

35 √ √ √ DITERIMA

Page 114: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

99

36 √ √ √ DITERIMA

37 √ √ √ DITERIMA

38 √ √ √ DITERIMA

39 √ √ √ DITERIMA

40 √ √ √ DITERIMA

41 √ √ √ DITERIMA

42 √ √ X DITERIMA

43 √ √ √ DITERIMA

44 √ √ √ DITERIMA

45 √ √ √ DITERIMA

46 √ X X DITOLAK

47 √ √ √ DITERIMA

48 √ √ √ DITERIMA

49 √ √ √ DITERIMA

50 √ √ √ DITERIMA

51 √ √ √ DITERIMA

52 √ √ X DITERIMA

53 √ √ X DITERIMA

54 √ √ √ DITERIMA

55 √ √ √ DITERIMA

56 √ √ √ DITERIMA

57 √ √ √ DITERIMA

58 √ √ √ DITERIMA

59 √ √ √ DITERIMA

60 √ √ √ DITERIMA

61 √ √ √ DITERIMA

62 √ √ √ DITERIMA

63 X √ √ DITERIMA

64 X √ √ DITERIMA

65 X √ √ DITERIMA

66 √ √ √ DITERIMA

67 √ √ √ DITERIMA

68 X √ √ DITERIMA

69 X √ √ DITERIMA

70 √ √ √ DITERIMA

71 X √ √ DITERIMA

72 √ √ √ DITERIMA

Jumlah item yang diterima 71

Jumlah item yang ditolak 1

Jadi, jumlah item setelah dilakukan judge adalah 71 item dan tidak ada item

yang ditolak.

Page 115: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

100

PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK

DI KELAS XI SMA NEGERI 3 KOTA SOLOK

Angket Penelitian

DIAN SETIANI

NPM: 13060184

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2017

Page 116: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

101

KISI-KISI INSTRUMEN SETELAH DIJUDGE

Variabel Sub

Variabel Indikator

Item Total

Positif Negatif

Bentuk

Komunikasi

Verbal

Bahasa Lisan 1, 2, 3, 4,

5 dan 6

7, 8, 9,

10, 11

dan 12

12

Bahasa Tulisan

13, 14,

15, 16,

17 dan

18

19, 20,

21, 22,

23, dan

24

12

Nonverbal

Pesan Kinestetik

(Raut Wajah)

25, 26,

27, 28,

29, dan

30

31, 32,

33, 34, 35

dan 36

12

Pesan Gestural

(Anggota Badan)

37, 38,

39, 40,

41 dan

42

43, 44,

45, 46

dan 47

11

Pesan Proksemik

(Jarak/Keakraban)

48, 49,

50, 51,

52 dan

53

54, 55,

56, 57, 58

dan 59

12

Pesan Artifaktual

(Penampilan)

60, 61,

62, 63,

64 dan

65

66, 67,

68, 69, 70

dan 71

12

Total Keseluruhan Item 36 35 71

Page 117: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

102

ANGKET PENELITIAN

A. Kata Pengantar

Puji dan syukur Saya ucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa

yang telah memberikan rahmat dan nikmat-Nya kepada kita semua, sehingga

kita dapat bertemu hari ini dalam keadaan sehat walafiat, semoga Ananda

selalu dalam lindungan-Nya. Amin.

Angket ini bukanlah sebuah tes ataupun ujian, melainkan alat ungkap

untuk mengetahui Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik di Kelas XI

SMA Negeri 3 Kota Solok. Oleh karena itu, diharapkan kepada Ananda untuk

menjawab pernyataan ini dengan jujur dan sungguh-sungguh. Jawaban

Ananda tidak akan dinilai benar atau salah, melainkan merupakan gambaran

tentang komunikasi antar budaya peserta didik.

Semua jawaban yang Ananda berikan akan dijaga kerahasiaannyan

dan tidak memiliki pengaruh terhadap nilai Ananda dalam mata pelajaran

apapun. Oleh karena itu Ananda tidak perlu ragu dalam mengungkapkan

keadaan yang sebenarnya sesuai dengan yang Ananda alami. Atas kesediaan

Ananda dalam mengisi angket ini peneliti mengucapkan terimakasih.

Solok, Juli 2017

Dian Setiani

PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK

DI KELAS XI SMA NEGERI 3 KOTA SOLOK

Page 118: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

103

B. Petunjuk Pengisian

Angket ini berisikan pernyataan-pernyataan tentang pelaksanaan

pelayanan bimbingan dan konseling ditinjau dari budaya. Bacalah terlebih

dahulu setiap pernyataan tersebut dengan teliti. Kemudian pilihlah salah satu

dari 5 (lima) alternatif jawaban yag telah disediakan dengan memberikan

tanda checklist (√) pada kolom yang telah disediakan. Untuk membantu

Ananda mempertimbangkan kemungkinan jawaban pendapat tersebut, berikut

diberikan perkiraan persentase tentang isi butir pendapat yaitu:

SL Selalu Apabila isi pernyataan memiliki kesesuaian

dengan keadaan diri saudara antara 81%-100%.

SR Sering Apabila isi pernyataan memiliki kesesuaian

dengan keadaan diri saudara antara 61%-80%.

KK Kadang-kadang Apabila isi pernyataan memiliki kesesuaian

dengan keadaan diri saudara antara 41%-60%.

JR Jarang Apabila isi pernyataan memiliki kesesuaian

dengan keadaan diri saudara antara 21%-40%.

TP Tidak Pernah Apabila isi pernyataan memiliki kesesuaian

dengan keadaan diri saudara antara 0%-20%.

Untuk memudahkan Ananda dalam pengisian, berikut diberikan contoh:

Pernyataan

Alternatif Jawaban

Selalu Sering Kadang-

kadang Jarang

Tidak

Pernah

Saya menuliskan pesan pada

teman yang berbeda budaya

dengan bahasa yang dimengerti. √

Keterangan: Jika Ananda memberi tanda checklist (√) pada kolom

SL seperti contoh di atas, hal itu berarti Ananda memilih alternatif jawaban

“Selalu” dengan pernyataan yang terpapar pada contoh tersebut.

Sebelum Ananda menjawab setiap pertanyaan terlebih dahulu

tuliskan identitas diri Ananda. Bekerjalah dengan teliti dan serius, Ananda

Page 119: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

104

diharapkan mengisi atau menjawab seluruh butir pernyataan. Jika ada hal-hal

yang masih diragukan, Ananda dapat mengajukan pertanyaan secara langsung.

Selamat bekerja.

C. Format Identitas

Nama/Inisial :

Jenis Kelamin :

Kelas :

Sekolah : SMA Negeri 3 Kota Solok

Tanggal Pengisian :

Page 120: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

105

No. Pernyataan Alternatif Jawaban

SL SR KK JR TP

1. Saya memahami istilah-istilah daerah dari

teman yang berbeda budaya di sekolah.

2. Saya berbicara menggunakan bahasa daerah

yang dimengerti oleh teman-teman di sekolah

yang berbeda budaya.

3. Saya mempelajari bahasa daerah dari teman di

sekolah yang berbeda budaya.

4. Saya mengajarkan teman memahami bahasa

daerah yang berbeda budaya ketika di sekolah.

5. Saya senang dengan bahasa daerah dari teman

di sekolah walaupun berbeda budaya.

6. Saya memahami makna intonasi dari teman di

sekolah yang berbeda budaya ketika berbicara.

7. Saya bingung dalam memahami bahasa daerah

teman di sekolah yang berbeda budaya.

8. Saya merasa bahasa daerah teman yang berbeda

budaya di sekolah terdengar jelek.

9. Saya menertawakan teman di sekolah yang

berbeda budaya ketika berbicara.

10. Saya memaksakan teman yang berbeda budaya

untuk memahami bahasa daerah saya ketika di

sekolah.

11. Saya hanya ingin berkomunikasi dengan teman

yang satu budaya saat di sekolah.

12. Saya menganggap bahasa daerah teman di

sekolah yang berbeda budaya terdengar aneh.

13. Saya menuliskan pesan pada teman sekolah

yang berbeda budaya dengan bahasa daerah

yang dimengerti.

14. Saya memahami makna kata-kata yang ditulis

dalam bahasa daerah teman di sekolah

walaupun berbeda budaya.

15. Saya dapat menuliskan kata-kata berbahasa

daerah dengan benar sesama teman di sekolah.

16. Saya dapat menuliskan dengan benar kata-kata

berbahasa daerah teman di sekolah yang

memiliki budaya berbeda.

17. Saya lebih senang berkomunikasi dengan teman

yang berbeda budaya melalui tulisan ketika di

sekolah.

Page 121: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

106

No. Pernyataan Alternatif Jawaban

SL SR KK JR TP

18. Saya senang belajar menulis kata-kata

berbahasa daerah teman di sekolah yang

berbeda budaya.

19. Saya belum dapat memaknai dengan baik

bahasa daerah yang dituliskan oleh teman di

sekolah yang memiliki budaya berbeda.

20. Saya belum dapat menuliskan dengan baik kata-

kata dalam bahasa daerah teman yang berbeda

budaya saat di sekolah.

21. Saya bosan jika menuliskan kata-kata berbahasa

daerah pada teman saya di sekolah.

22. Saya merasa lucu membaca tulisan berbahasa

daerah teman di sekolah yang berbeda budaya

dengan saya.

23. Saya melakukan kesalahan ketika menuliskan

kata-kata dalam bahasa daerah teman di

sekolah.

24. Saya hanya ingin berkomunikasi terhadap

teman di sekolah dengan menggunakan bahasa

daerah secara tertulis.

25. Saya memahami makna ekspresi senang teman

di sekolah yang berbeda budaya ketika

berkomunikasi.

26. Saya segera meminta maaf ketika teman di

sekolah yang berbeda budaya menunjukan

ekspresi wajah tersinggung saat berkomunikasi.

27. Saya memahami perbedaan ekspresi sedih dan

murung setiap teman-teman di sekolah yang

berbeda budaya.

28. Saya memperlihatkan ekspresi bahagia yang

sesuai dengan apa yang saya rasakan ketika

berkomunikasi terhadap teman di sekolah.

29. Saya senang jika teman-teman di sekolah yang

berbeda budaya dapat memahami dengan baik

makna dari ekspresi senang ketika

berkomunikasi.

30. Saya berusaha belajar memahami makna

ekspresi cemburu teman di sekolah yang

berbeda budaya ketika berkomunikasi dengan

teman yang lain.

Page 122: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

107

No. Pernyataan Alternatif Jawaban

SL SR KK JR TP

31. Saya belum dapat memahami makna ekspresi

senang dan marah teman-teman di sekolah yang

berbeda budaya ketika berkomunikasi.

32. Saya belum dapat menunjukan ekspresi sedih

yang sesuai dengan perasaan jika

berkomunikasi terhadap teman di sekolah.

33. Saya menganggap semua ekspresi senang

teman di sekolah yang berbeda budaya

memiliki makna yang sama.

34. Saya marah ketika teman di sekolah yang

berbeda budaya memperlihatkan muka murung

ketika berkomunikasi.

35. Saya menunjukan ekspresi kesal pada teman-

teman di sekolah yang berbeda budaya setiap

waktu dalam berkomunikasi.

36. Saya mengharuskan semua teman di sekolah

untuk selalu memperlihatkan ekspresi senang

yang baik dalam berkomunikasi.

37. Saya memberikan tatapan yang menyenangkan

ketika berkomunikasi dengan teman di sekolah

walaupun berbeda budaya.

38. Saya memperlihatkan tatapan dengan baik

ketika berkomunikasi dengan teman di sekolah

walaupun berbeda budaya.

39. Saya dapat memahami makna anggukan teman

di sekolah yang memiliki budaya berbeda.

40. Saya menggunakan gerakan yang tepat dalam

memberikan respon ketika berkomunikasi

dengan teman di sekolah yang memiliki budaya

berbeda.

41. Saya dapat menggunakan simbol-simbol

gerakan badan, seperti ketika menunjukkan

sesuatu kepada teman saat berkomunikasi di

sekolah walaupun berbeda budaya.

42. Saya membaca buku-buku tentang komunikasi

kebudayaan teman-teman di sekolah dari

budaya yang berbeda.

43. Saya belum dapat memahami dengan baik

makna gelengan teman di sekolah yang berbeda

budaya ketika berkomunikasi.

Page 123: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

108

No. Pernyataan Alternatif Jawaban

SL SR KK JR TP

44. Saya kurang peduli dengan sentuhan teman di

sekolah yang berbeda budaya ketika

berkomunikasi.

45. Saya hanya ingin teman di sekolah yang

berbeda budaya memberikan tatapan kepada

saya dalam berkomunikasi.

46. Saya memperlihatkan rasa kurang suka dengan

teman di sekolah yang berbeda budaya dengan

mengalihkan muka ketika bertemu.

47. Saya kurang dapat mempercayai teman-teman

di sekolah yang berbeda budaya menganggukan

kepala bermakna “Ya”.

48. Saya membina hubungan pertemanan yang baik

dengan teman-teman di sekolah yang memiliki

budaya berbeda.

49. Saya senang dapat berinteraksi dengan teman-

teman di sekolah yang berbeda budaya.

50. Saya mudah dalam mendekatkan diri dengan

teman-teman di sekolah yang memiliki budaya

berbeda.

51. Saya senang berkomunikasi dengan teman-

teman di sekolah walaupun berbeda budaya.

52. Saya belajar banyak bahasa daerah yang

berbeda dari teman-teman di sekolah walaupun

berbeda budaya.

53. Saya dan teman-teman yang berbeda budaya

berkomunikasi dengan sangat bersahabat saat di

sekolah.

54. Saya hanya senang berkomunikasi dengan

teman yang satu budaya dengan saya ketika di

sekolah.

55. Saya belum dapat membina komunikasi yang

baik dengan teman-teman yang berbeda budaya

ketika di sekolah.

56. Saya belum pernah berkomunikasi dengan

teman-teman yang berbeda budaya saat di

sekolah.

57. Saya merasa sangat kaku ketika berkomunikasi

dengan teman yang berbeda budaya saat di

sekolah.

Page 124: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

109

No. Pernyataan Alternatif Jawaban

SL SR KK JR TP

58. Saya hanya ingin teman sekolah dari budaya

berbeda berkomunikasi menggunakan bahasa

daerah saya.

59. Saya kurang diperhatikan oleh teman yang

berbeda budaya ketika berkomunikasi di

sekolah.

60. Saya menyenangi cara berpakaian teman yang

berbeda budaya saat di sekolah.

61. Saya berpakaian rapi seperti teman yang

berbeda budaya ketika di sekolah.

62. Saya menanyakan cara membersihkan diri agar

terlihat rapi dengan teman yang berbeda budaya

saat berkomunikasi di sekolah.

63. Saya berpendapat bahwa teman di sekolah yang

memiliki budaya berbeda mempunyai daya

tarik tersendiri.

64. Saya senang dengan teman-teman di sekolah

yang berbeda budaya, yang dapat menyesuaikan

diri ketika berkomunikasi dalam bahasa daerah.

65. Saya berusaha tampil sebaik mungkin ketika

berkomunikasi dengan teman-teman yang

berbeda budaya saat di sekolah.

66. Saya kurang senang dengan gaya berpakaian

teman-teman yang berbeda budaya karena

terlalu berlebihan ketika di sekolah.

67. Saya merasa teman-teman yang berbeda budaya

tidak dapat menyesuaikan diri dengan saya saat

di sekolah.

68. Saya hanya ingin teman-teman yang berbeda

budaya menyesuaikan diri dengan budaya yang

saya miliki saat di sekolah.

69. Saya hanya ingin berkomunikasi dengan teman

berbeda budaya yang berpakaian bersih dan rapi

ketika di sekolah.

70. Saya merasa tidak dihargai oleh teman yang

berbeda budaya ketika berkomunikasi di

sekolah.

71 Saya merasa dituntut oleh teman yang berbeda

budaya untuk mengikuti gaya berpakaiannya

ketika berkomunikasi di sekolah.

Solok, Juli 2017

Ttd

( )

Page 125: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

110

PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK

DI KELAS XI SMA NEGERI 3 KOTA SOLOK

Angket Penelitian

DIAN SETIANI

NPM: 13060184

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2017

Page 126: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

111

KISI-KISI INSTRUMEN SETALAH UJI COBA

Variabel Sub

Variabel Indikator

Item Total

Positif Negatif

Bentuk

Komunikasi

Verbal

Bahasa Lisan 1, 2 dan

3

4,5,6,7, 8

dan 9 9

Bahasa Tulisan 10 dan

11

12, 13

dan 14 5

Nonverbal

Pesan Kinestetik

(Raut Wajah)

15, 16,

17, 18,

19 dan

20

21, 22

dan 23 9

Pesan Gestural

(Anggota Badan)

24, 25,

26, 27

dan 28

29, 30

dan 31 8

Pesan Proksemik

(Jarak/Keakraban)

32, 33,

34, 35,

36 dan

37

38, 39,

40, 41, 42

dan 43

12

Pesan Artifaktual

(Penampilan

44, 45,

46 dan

47

48, 49, 50

dan 51 8

Total Keseluruhan Item 26 25 51

Page 127: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

112

ANGKET PENELITIAN

A. Kata Pengantar

Puji dan syukur Saya ucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa

yang telah memberikan rahmat dan nikmat-Nya kepada kita semua, sehingga

kita dapat bertemu hari ini dalam keadaan sehat walafiat, semoga Ananda

selalu dalam lindungan-Nya. Amin.

Angket ini bukanlah sebuah tes ataupun ujian, melainkan alat ungkap

untuk mengetahui Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik di Kelas XI

SMA Negeri 3 Kota Solok. Oleh karena itu, diharapkan kepada Ananda untuk

menjawab pernyataan ini dengan jujur dan sungguh-sungguh. Jawaban

Ananda tidak akan dinilai benar atau salah, melainkan merupakan gambaran

tentang komunikasi antar budaya peserta didik.

Semua jawaban yang Ananda berikan akan dijaga kerahasiaannyan

dan tidak memiliki pengaruh terhadap nilai Ananda dalam mata pelajaran

apapun. Oleh karena itu Ananda tidak perlu ragu dalam mengungkapkan

keadaan yang sebenarnya sesuai dengan yang Ananda alami. Atas kesediaan

Ananda dalam mengisi angket ini peneliti mengucapkan terimakasih.

Solok, Juli 2017

Dian Setiani

PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK

DI KELAS XI SMA NEGERI 3 KOTA SOLOK

Page 128: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

113

B. Petunjuk Pengisian

Angket ini berisikan pernyataan-pernyataan tentang pelaksanaan

pelayanan bimbingan dan konseling ditinjau dari budaya. Bacalah terlebih

dahulu setiap pernyataan tersebut dengan teliti. Kemudian pilihlah salah satu

dari 5 (lima) alternatif jawaban yag telah disediakan dengan memberikan

tanda checklist (√) pada kolom yang telah disediakan. Untuk membantu

Ananda mempertimbangkan kemungkinan jawaban pendapat tersebut, berikut

diberikan perkiraan persentase tentang isi butir pendapat yaitu:

SL Selalu Apabila isi pernyataan memiliki kesesuaian

dengan keadaan diri saudara antara 81%-100%.

SR Sering Apabila isi pernyataan memiliki kesesuaian

dengan keadaan diri saudara antara 61%-80%.

KK Kadang-kadang Apabila isi pernyataan memiliki kesesuaian

dengan keadaan diri saudara antara 41%-60%.

JR Jarang Apabila isi pernyataan memiliki kesesuaian

dengan keadaan diri saudara antara 21%-40%.

TP Tidak Pernah Apabila isi pernyataan memiliki kesesuaian

dengan keadaan diri saudara antara 0%-20%.

Untuk memudahkan Ananda dalam pengisian, berikut diberikan contoh:

Pernyataan

Alternatif Jawaban

Selalu Sering Kadang-

kadang Jarang

Tidak

Pernah

Saya menuliskan pesan pada

teman yang berbeda budaya

dengan bahasa yang dimengerti. √

Keterangan: Jika Ananda memberi tanda checklist (√) pada kolom

SL seperti contoh di atas, hal itu berarti Ananda memilih alternatif jawaban

“Selalu” dengan pernyataan yang terpapar pada contoh tersebut.

Sebelum Ananda menjawab setiap pertanyaan terlebih dahulu

tuliskan identitas diri Ananda. Bekerjalah dengan teliti dan serius, Ananda

Page 129: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

114

diharapkan mengisi atau menjawab seluruh butir pernyataan. Jika ada hal-hal

yang masih diragukan, Ananda dapat mengajukan pertanyaan secara langsung.

Selamat bekerja.

C. Format Identitas

Nama/Inisial :

Jenis Kelamin :

Kelas :

Sekolah : SMA Negeri 3 Kota Solok

Tanggal Pengisian :

Page 130: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

115

No. Pernyataan Alternatif Jawaban

SL SR KK JR TP

1. Saya memahami istilah-istilah daerah dari

teman yang berbeda budaya di sekolah. (+)

2. Saya mempelajari bahasa daerah dari teman di

sekolah yang berbeda budaya. (+)

3. Saya senang dengan bahasa daerah dari teman

di sekolah walaupun berbeda budaya. (+)

4. Saya bingung dalam memahami bahasa daerah

teman di sekolah yang berbeda budaya. (-)

5. Saya merasa bahasa daerah teman yang berbeda

budaya di sekolah terdengar jelek. (-)

6. Saya menertawakan teman di sekolah yang

berbeda budaya ketika berbicara. (-)

7. Saya memaksakan teman yang berbeda budaya

untuk memahami bahasa daerah saya ketika di

sekolah. (-)

8. Saya hanya ingin berkomunikasi dengan teman

yang satu budaya saat di sekolah. (-)

9. Saya menganggap bahasa daerah teman di

sekolah yang berbeda budaya terdengar aneh.(-)

10. Saya memahami makna kata-kata yang ditulis

dalam bahasa daerah teman di sekolah

walaupun berbeda budaya. (+)

11. Saya senang belajar menulis kata-kata

berbahasa daerah teman di sekolah yang

berbeda budaya. (+)

12. Saya bosan jika menuliskan kata-kata berbahasa

daerah pada teman saya di sekolah. (-)

13. Saya melakukan kesalahan ketika menuliskan

kata-kata dalam bahasa daerah teman di

sekolah. (-)

14. Saya hanya ingin berkomunikasi terhadap

teman di sekolah dengan menggunakan bahasa

daerah secara tertulis. (-)

15. Saya memahami makna ekspresi senang teman

di sekolah yang berbeda budaya ketika

berkomunikasi. (+)

16. Saya segera meminta maaf ketika teman di

sekolah yang berbeda budaya menunjukan

ekspresi wajah tersinggung saat berkomunikasi.

(+)

17. Saya memahami perbedaan ekspresi sedih dan

murung setiap teman-teman di sekolah yang

berbeda budaya. (+)

Page 131: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

116

18. Saya memperlihatkan ekspresi bahagia yang

sesuai dengan apa yang saya rasakan ketika

berkomunikasi terhadap teman di sekolah. (+)

19. Saya senang jika teman-teman di sekolah yang

berbeda budaya dapat memahami dengan baik

makna dari ekspresi senang ketika

berkomunikasi. (+)

20. Saya berusaha belajar memahami makna

ekspresi cemburu teman di sekolah yang

berbeda budaya ketika berkomunikasi dengan

teman yang lain. (+)

21. Saya belum dapat memahami makna ekspresi

senang dan marah teman-teman di sekolah yang

berbeda budaya ketika berkomunikasi. (-)

22. Saya belum dapat menunjukan ekspresi sedih

yang sesuai dengan perasaan jika

berkomunikasi terhadap teman di sekolah. (-)

23. Saya menunjukan ekspresi kesal pada teman-

teman di sekolah yang berbeda budaya setiap

waktu dalam berkomunikasi. (-)

24. Saya memberikan tatapan yang menyenangkan

ketika berkomunikasi dengan teman di sekolah

walaupun berbeda budaya. (+)

25. Saya memperlihatkan tatapan dengan baik

ketika berkomunikasi dengan teman di sekolah

walaupun berbeda budaya. (+)

26. Saya dapat memahami makna anggukan teman

di sekolah yang memiliki budaya berbeda. (+)

27. Saya dapat menggunakan simbol-simbol

gerakan badan, seperti ketika menunjukkan

sesuatu kepada teman saat berkomunikasi di

sekolah walaupun berbeda budaya. (+)

28. Saya membaca buku-buku tentang komunikasi

kebudayaan teman-teman di sekolah dari

budaya yang berbeda. (+)

29. Saya kurang peduli dengan sentuhan teman di

sekolah yang berbeda budaya ketika

berkomunikasi. (-)

30. Saya hanya ingin teman di sekolah yang

berbeda budaya memberikan tatapan kepada

saya dalam berkomunikasi. (-)

31. Saya memperlihatkan rasa kurang suka dengan

teman di sekolah yang berbeda budaya dengan

mengalihkan muka ketika bertemu. (-)

32. Saya membina hubungan pertemanan yang baik

dengan teman-teman di sekolah yang memiliki

Page 132: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

117

budaya berbeda. (+)

33. Saya senang dapat berinteraksi dengan teman-

teman di sekolah yang berbeda budaya. (+)

34. Saya mudah dalam mendekatkan diri dengan

teman-teman di sekolah yang memiliki budaya

berbeda. (+)

35. Saya senang berkomunikasi dengan teman-

teman di sekolah walaupun berbeda budaya. (+)

36. Saya belajar banyak bahasa daerah yang

berbeda dari teman-teman di sekolah walaupun

berbeda budaya. (+)

37. Saya dan teman-teman yang berbeda budaya

berkomunikasi dengan sangat bersahabat saat di

sekolah. (+)

38. Saya hanya senang berkomunikasi dengan

teman yang satu budaya dengan saya ketika di

sekolah. (+)

39. Saya belum dapat membina komunikasi yang

baik dengan teman-teman yang berbeda budaya

ketika di sekolah. (-)

40. Saya belum pernah berkomunikasi dengan

teman-teman yang berbeda budaya saat di

sekolah. (-)

41. Saya merasa sangat kaku ketika berkomunikasi

dengan teman yang berbeda budaya saat di

sekolah. (-)

42. Saya hanya ingin teman sekolah dari budaya

berbeda berkomunikasi menggunakan bahasa

daerah saya. (-)

43. Saya kurang diperhatikan oleh teman yang

berbeda budaya ketika berkomunikasi di

sekolah. (-)

44. Saya menyenangi cara berpakaian teman yang

berbeda budaya saat di sekolah. (+)

45. Saya berpakaian rapi seperti teman yang

berbeda budaya ketika di sekolah. (+)

46. Saya senang dengan teman-teman di sekolah

yang berbeda budaya, yang dapat menyesuaikan

diri ketika berkomunikasi dalam bahasa daerah.

(+)

47. Saya berusaha tampil sebaik mungkin ketika

berkomunikasi dengan teman-teman yang

berbeda budaya saat di sekolah. (+)

48. Saya kurang senang dengan gaya berpakaian

teman-teman yang berbeda budaya karena

Page 133: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

118

terlalu berlebihan ketika di sekolah. (-)

49. Saya merasa teman-teman yang berbeda budaya

tidak dapat menyesuaikan diri dengan saya saat

di sekolah. (-)

50. Saya merasa tidak dihargai oleh teman yang

berbeda budaya ketika berkomunikasi di

sekolah. (-)

51 Saya merasa dituntut oleh teman yang berbeda

budaya untuk mengikuti gaya berpakaiannya

ketika berkomunikasi di sekolah. (-)

Solok, Juli 2017

Ttd

( )

Page 134: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

119

Page 135: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …

120

Page 136: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …
Page 137: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …
Page 138: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …
Page 139: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …
Page 140: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …
Page 141: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …
Page 142: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …
Page 143: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …
Page 144: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …
Page 145: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …
Page 146: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …
Page 147: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …
Page 148: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …
Page 149: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …
Page 150: PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS …