profil kesehatan provinsi sulawesi barat tahun 2012
TRANSCRIPT
PROFIL KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Tahun 2013
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Jalan Kurungan Bassi No. 19 Mamuju
Telpon : 0426-21027 Fax 0426-22579
Website : dinkes.sulbarprov.go.id
Email : [email protected]; Facebook : Portal Dinkes Sulbar
Diterbitkan oleh :
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Jalan Kurungan Bassi No. 19 Mamuju
Telpon : 0426-21027 Fax 0426-22579
Website : dinkes.sulbarprov.go.id
Email : [email protected]; Facebook : Portal Dinkes Sulbar
Diterbitkan oleh :
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Barat tahun 2012 ini
dapat tersusun.
Profil Kesehatan ini memuat informasi penting tentang berbagai capaian program
dan kegiatan pada tahun 2012. Informasi tersebut bisa menjadi salah satu tolak
ukur keberhasilan pembangunan kesehatan di Propinsi Sulawesi Barat. Data yang
digunakan dalam proses penyusunan buku profil kesehatan ini bersumber dari
berbagai sektor baik sektor kesehatan maupun sektor di luar kesehatan. Data dan
informasi yang disajikan masih terdapat banyak keterbatasan dan kekurangan.
Banyak kendala dan tantangan dalam penyediaan data dan informasi tepat waktu,
sehingga masih ada beberapa tabel yang belum terisi. Namun dengan segala
keterbatasan dan kekurangan ini, saya berharap Profil Kesehatan Propinsi
Sulawesi Barat tahun 2012 dapat dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan
yang didasari kepada data dan informasi serta digunakan sebagai salah satu
rujukan data dan informasi yang terkait dengan bidang kesehatan.
Penyusunan Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Barat tahun 2012 ini merupakan
tahun pertama penyusunan Profil dalam bentuk data terpilah menurut Jenis
kelamin. Olehnya masih banyak terdapat kekurangan baik kelengkapan maupun
akurasi serta ketepatan waktu penyajiannya. Karena sifat manusia tidak luput dari
kesalahan dan kekhilafan.
ii
Untuk itu, diharapkan saran dan kritik yang membangun, serta partisipasi dari
semua pihak khususnya dalam upaya mendapatkan data/informasi yang akurat,
tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan. Kepada semua pihak yang telah
menyumbangkan pikiran dan tenaganya dalam penyusunan Profil Kesehatan
Propinsi Sulawesi Barat, saya sampaikan terima kasih.
Biilahi Taufik Walhidayah
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Mamuju, Agustus 2013
Kepala Dinas Kesehatan
Propinsi Sulawesi Barat
dr. H.Achmad Azis,M,Kes
Nip. 19590515 198903 1 016
iii
DAFTAR ISI
Kata Sambutan ......................................................................................................... .............i
Daftar Isi .................................................................................................................. ............iii
Daftar Grafik,Tabel dan gambar .............................................................................. ............v
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
BAB II GAMBARAN UMUM .............................................................................. 5
A. Keadaan Geografi ................................................................................. 5
B. Keadaan penduduk ............................................................................... 7
C. Keadaan pendidikan ............................................................................. 8
D. Keadaan Ekonomi ................................................................................ 9
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN ..................................................... 11
A. Angka Kematian ................................................................................... 12
1. Angka Kematian Bayi ............................................................. 14
2. Angka Kematian Balita ........................................................... 16
3. Angka Kematian Ibu ............................................................... 18
B. Morbiditas ............................................................................................ 19
1. Penyakit terbanyak di Rumah Sakit ........................................ 20
2. Penyakit Menular .................................................................... 21
3. Penyakit potensial KLB........................................................... 30
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN .......................................................... 36
A.Pelayanan Kesehatan Dasar .................................................................... 36
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi ................................................ 36
2. Pelayanan Imunisasi ....................................................................... 45
3. Perbaikan Gizi Masyarakat ............................................................ 48
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN ............................................ 52
A. Sarana Kesehatan ................................................................................... 52
B. Tenaga Kesehatan ................................................................................. 56
C. Pembiayaan Kesehatan ...................................................................... 57
LAMPIRAN TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta Provinsi Sulawesi Barat tahun 2012 5
Gambar 2.2 Luas dan persentase Kabupaten Se-Provinsi Sulawesi Barat
Tahun 2012
6
Gambar 2.3 Jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Barat Menurut Kabupaten
Tahun 2012
7
Gambar 2.4 Angka Kemiskinan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2007-2012 10
Gambar 3.5 Angka Kematian Bayi Provinsi Sulawesi Barat tahun 2007-
2012
13
Gambar 3.6 Angka Kematian Bayi Kabupaten Provinsi Sulawesi Barat
tahun 2012
13
Gambar 3.7 Angka Kematian Balita Provinsi Sulawesi Barat tahun 2007-
2012
15
Gambar 3.8 Jumlah kematian Ibu menurut kabupaten tahun 2012 17
Gambar 3.9 Angka kematian Ibu menurut Kabupaten tahun 2012 18
Gambar 3.10 Jumlah kematia Ibu Maternal Provinsi Sulawesi Barat tahun
2006 – 2012
19
Gambar 3.11 Jumlah 6 penyakit terbanyak pada rawat jalan dan rawat inap
di RS Provinsi Sulawesi Barat tahun 2012
20
Gambar 3.12 Angka penemuan kasus (CDR) per kabupaten Provinsi
Sulawesi Barat tahun 2012
24
Gambar 3.13 Penderita Pneumonia pada balita menurut Kabupaten tahun
2007 – 2012
28
Gambar 3.14 Angka penemuan kasus kusta baru tahun 2007 - 2012 29
Gambar 3.15 Jumlah kasus AFP (lumpuh layuh) provinsi Sulawesi Barat
tahun 2007 – 2012
31
Gambar 3.16 Cakupan penemuan penderita diare menurut kabupaten di
Provinsi Sulawesi Barat tahun 2012
32
Gambar 3.17 Cakupan penemuan penderita diare menurut di Provinsi
Sulawesi Barat tahun 2012
35
v
Gambar 3.18 Trend kasus filariasis di Provinsi Sulawesi Barat tahun 2012 34
Gambar 4.19 Cakupan pelayanan K1 dan K4 di Provinsi Sulawesi Barat
tahun 2012
38
Gambar 4.20 Cakupan pelayanan K1 dan K4 menurut Kabupaten tahun 2012 35
Gambar 4.21 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun
2012
40
Gambar 4.22 Persentase penanganan komplikasi ibu hamil tahun 2012 41
Gambar 4.23 Persentase penanganan komplikasi ibu hamil Kabupaten tahun
2012
42
Gambar 4.24 Cakupan kunjungan ibu nifas di Sulawesi Barat tahun 2012 44
Gambar 4.25 Cakupan desa UCI di Provinsi Sulawesi Barat tahun 2012 46
Gambar 4.26 Cakupan desa UCI menurut kabupaten di Provinsi Sulawesi
Barat tahun 2012
47
Gambar 4.27 Cakupan FE3 pada ibu hami di Provinsi Sulawesi Barat tahun
2007 – 2012
48
Gambar 4.28 Cakupan pepenimbangan balita tahun 2012 49
Gambar 4.29 Cakupan pepenimbangan balita menurut kabupatentahun 2012 50
Gambar 5.30 Jumlah RS Sulawesi Barat tahun 2012 53
Gambar 5.31 Jumlah Puskesmas Sulawesi Barat tahun 2006 - 2012 54
Gambar 5.32 Jumlah Puskesmas Perawatan dan non Perawatan Sulawesi
Barat tahun 2006 – 2012
55
Gambar 5.33 Alokasi Anggaran Dinas Kesehatan 2012 58
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jumlah kematian bayi menurut kabupaten Tahun 2012 14
Tabel 3.2 Straregi kampanye gebrak malaria 22
vii
DAFTAR LAMPIRAN
TABEL U R A I A N
Tabel 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH
PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA DAN KEPADATAN
PENDUDUK MENURUT KABUPATEN
Tabel 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK
UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN
DAN KABUPATEN
Tabel 3 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK
UMUR.
Tabel 4 PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KEATAS YANG
MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN
Tabel 5
PERSENTASE PENDUDUK LAKI – LAKI DAN PEREMPUAN
BERUSIA 10 TAHUN KEATAS DIRINCI MENURUT TINGKAT
PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KABUPATEN
Tabel 6 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN
Tabel 7 JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS
KELAMIN, KABUPATEN
Tabel 8 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR,
KABUPATEN
Tabel 9 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO)
MENURUT KABUPATEN
Tabel 10 JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB
PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN
Tabel 11 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+
MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN
Tabel 12 JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT
JENIS KELAMIN , KABUPATEN
viii
Tabel 13 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS
KELAMIN, KABUPATEN
Tabel 14 JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR
SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN
Tabel 15 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV – AIDS
MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN
Tabel 16 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN,
KABUPATEN
Tabel 17 JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN,
KABUPATEN
Tabel 18 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2
MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN
Tabel 19 JUMLAH KASUS DAN PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT
JENIS KELAMIN, KABUPATEN
Tabel 20 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT
JENIS KELAMIN, KABUPATEN
Tabel 21 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN
IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN
Tabel 22
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN
IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN –
Lanjutan
Tabel 23 JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN
Tabel 24 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS
KELAMIN, KABUPATEN
Tabel 25 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN,
KABUPATEN
Tabel 26 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN,
KABUPATEN
Tabel 27 STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN
ix
Tabel 28
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG
TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
MENURUT KABUPATEN
Tabel 29 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL
MENURUT KABUPATEN
Tabel 30 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3
MENURUT KABUPATEN
Tabel 31
JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO
TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN,
KABUPATEN
Tabel 32 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, BALITA, DAN IBU
NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN
Tabel 33 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI,
KABUPATEN
Tabel 34 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI,
KABUPATEN
Tablel 35 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN AKTIF MENURUT KABUPATEN
Tabel 36 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN,
KABUPATEN
Tabel 37 CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN,
KABUPATEN
Tabel 38 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KABUPATEN
Tabel 39
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB DAN CAMPAK PADA BAYI
MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN
Tabel 40
CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT
JENIS KELAMIN, KABUPATEN
Tabel 41 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS
x
KELAMIN, KABUPATEN
Tabel 42
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23
BULAN DARI KELUARGA MISKIN MENURUT JENIS KELAMIN,
KABUPATEN
Tabel 43 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS
KELAMIN, KABUPATEN
Tabel 44 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN,
KABUPATEN
Tabel 45 CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPATKAN
PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN
Tabel 46 CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD DAN
SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN
Tabel 47 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD SETINGKAT
MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN
Tabel 48 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT
JENIS KELAMIN, KABUPATEN
Tabel 49 PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN
PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR) LEVEL 1
Tabel 50 DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM
MENURUT KABUPATEN
Tabel 51 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT
JENIS KLB
Tabel 52 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS
KELAMIN, KABUPATEN
Tabel 53 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS
KELAMIN, KABUPATEN (Lanjutan)
Tabel 54 JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
xi
Tabel 55 CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PARA BAYAR
MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN
Tabel 56
CAKUPAN PALAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN
(DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN,
JENIS KELAMIN, KABUPATEN
Tabel 57
CAKUPAN PALAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN
(DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN,
JENIS KELAMIN, KABUPATEN
Tabel 58
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN
KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN
KESEHATAN
Tabel 59 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
Tabel 60 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
Tabel 61 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPRILAKU HIDUP BERSIH
SEHAT MENURUT, KABUPATEN
Tabel 62 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KABUPATEN
Tabel 63 PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK
AEDES MENURUT KABUPATEN
Tabel 64 PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH
YANG DIGUNAKAN, KABUPATEN
Tabel 65 PERSENTASE KELUARGA MENURUT SARAN AIR MINUM YANG
DIGUNAKAN, KABUPATEN
Tabel 66 PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA
SANITASI DASAR MENURUT KABUPATEN
Tabel 67 PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN
(TPUM) SEHAT MENURUT KABUPATEN
Tabel 68 PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA
MENURUT KABUPATEN
Tabel 69 KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT
xii
Tabel 70 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT
KEPEMILIKAN
Tabel 71 SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN
LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR
Tabel 72 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KABUPATEN
Tabel 73 UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
MENURUT KABUPATEN
Tabel 74 JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN
Tabel 75 JUMLAH TENAGA PERAWATAN DI SARANA KESEHATAN
Tabel 76 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA
KESEHATAN
Tabel 77 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI
SARANA KESEHATAN
Tabel 78 JUMLAH TENAGA TEKNIS MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARAN
KESEHATAN
Tabel 79 ANGGARAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI BARAT
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya untuk mewujudkan Negara Indonesia
menjadi bangsa yang sehat,maju, mandiri, sejahtera, adil dan makmur dengan
sasaran meningkatnuya kualitas sumber daya manusia yang ditandai dengan
meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Pembangunan
Gender (IPG) dan semakin kuatnya jati diri dan karakter bangsa.
Pembangunan kesehatan harus dilaksanakan dengan keterlibatan masyarakat
luas dan dilaksanakan dengan semangat kemitraan lintas sektor, antara
pemerintah dan swasta, serta antara pusat dengan daerah. Pembangunan
kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan : 1). Upaya kesehatan, 2).
Teknologi dan Produk Teknologi Kesehatan, 3). Pembiayaan Kesehatan, 4).
SDM Kesehatan, 5). Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Makanan, 6).
Manajemen, Informasi, Regulasi Kesehatan, dan 7). Pemberdayaan Masyarakat.
Sesuai dengan amanat yang tertiuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014 dan Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan RI tahun 2010 – 2014, yang ditujukan untuk
meningkatkan status kesehatan setinggi-tingginya, serta mencapai MDG,s yang
merupakan salah satu tugas penting dari Pemerintah. Diupayakan percepatan
pencapaian target sasaran yang telah ditetapkan dengan pembangunan
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 2
2
kesehatan yang lebih fokus, sistematis, terpadu, efisien, terintegrasi yang
memerlukan kerjasama dan komitmen dari seluruh stakeholders.
Untuk menjamin terlaksananya pembangunan secara efektif dan efisien
khususnya dalam bidang Kesehatan maka diperlukan data dan informasi
kesehatan yang cepat, tepat dan akurat sebagai bahan dasar penyusunan
perencanaan pembangunan kesehatan yang sistematis, terarah, terpadu dan
menyeluruh . Data yang akurat menjadi salah satu indikator penting dalam
penyusunan perencanaan pembangunan kesehatan
Profil Kesehatan 2012 yang berbasis data terpilah menurut jenis kelamin. Profil
Kesehatan Propinsi Sulawesi Barat tahun 2012 adalah gambaran situasi
kesehatan di Provinsi Sulawesi Barat yang memuat berbagai data tentang
situasi dan hasil pembangunan kesehatan selama tahun 2012. Data dan
informasi yang termuat antara lain data kependudukan, fasilitas kesehatan,
pencapaian program-program kesehatan, masalah kesehatan dan lain
sebagainya. Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Barat ini disajikan secara
sederhana dan informatif dengan harapan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat
luas.
Selain untuk menyajikan informasi kesehatan, profil Kesehatan Propinsi
Sulawesi Barat bisa dipakai sebagai tolok ukur keberhasilan/kemajuan
pembangunan kesehatan yang telah dilakukan selama tahun 2012 dibandingkan
dengan target yang sudah ditetapkan, sekaligus bisa dipakai sebagai bahan
evaluasi perwujudan menuju Sulawesi Barat yang sejahtera.
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 3
3
B. MAKSUD DAN TUJUAN
I. Maksud
Maksud dalam penyusunan Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Barat Tahun
2012 adalah untuk memantapkan dan mengembangkan Sistem Informasi
Kesehatan, sehingga dapat digunakan secara aplikatif sebagai acuan dalam
manajemen pelaksanaan upaya pelayanan kesehatan.
II. Tujuan
a. Tujuan Umum
Memberikan informasi tentang program-program pembangunan kesehatan,
pencapaian pembangunan kesehatan dan kinerja pembangunan kesehatan.
b. Tujuan Khusus
1. Tersedianya data tentang data geografi, demografi, dan sosial-ekonomi.
2. Evaluasi keberhasilan upaya kesehatan
3. Evaluasi kinerja pembangunan kesehatan
4. Terciptanya suatu sistem informasi kesehatan yang dapat digunakan
sebagai indikator pencapaian program dan kegiatan kesehatan
C. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Profil Kesehatan diharapkan bisa lebih informatif, maka profil kesehatan ini
disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut:
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 4
4
Bab I – Pendahuluan. Bab ini secara ringkas menjelaskan latar belakang,
maksud dan tujuan serta sistematika penulisan. Di dalamnya berisi pula uraian
ringkas dari masing-masing bab.
BAB II - Gambaran Umum. Bab ini menyajikan tentang gambaran umum
Propinsi Sulawesi Barat. Di dalamnya berisi uraian tentang keadaan geografis,
keadaan penduduk, keadaan pendidikan, keadaan ekonomi, dan keadaan
lingkungan di Propinsi Sulawesi Barat
BAB III - Situasi Derajat Kesehatan. Bab ini menyajikan situasi Derajat
Kesehatan berisi uraian tentang angka kematian, angka kesakitan, dan keadaan
gizi;
BAB IV - Situasi Upaya Kesehatan . Bab ini membahas tentang upaya – upaya
kesehatan yang telah dilaksanakan di Sulawesi Barat sampai tahun 2012.
BAB V - Tenaga Kesehatan berisi uraian tentang jenis tenaga kesehatan, unit
kerja penempatan tenaga kesehatan, dan persebaran tenaga kesehatan di unit
kerja Propinsi Sulawesi Barat
**************
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 5
5
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. KEADAAN GEOGRAFI
Sulawesi Barat merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang cukup
strategis karena berada diantara dua Provinsi, yaitu Sulawesi Selatan dan
Sulawesi Barat. Provinsi Sulawesi Barat sebelah barat berbatasan langsung
dengan Selat Makassar, Sebelah timur berbatasan dengan Sulawesi Selatan,
sebelah utara berbatasan dengan Sulawesi tengah dan Sulawesi selatan
berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Selatan.
Gambar 2.1
Peta Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2012
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 6
6
Luas wilayah Provinsi Sulawesi Barat sebesar 16.678 km2, secara administratif
terbagi menjadi 5 kabupaten, yang tersebar menjadi 645 desa/kelurahan.
Wilayah terluas adalah Kabupaten Mamuju dengan luas 7.943 km2, atau sekitar
47,5% dari luas total Provinsi Sulawesi Barat, sedangkan Kabupaten Majene
merupakan wilayah yang luasnya paling kecil di Sulawesi barat, yaitu seluas
948 km2.
Gambar 2.2
Luas dan Persentase Kabupaten Se- Provinsi Sulawesi Barat
Tahun 2012
Secara topografi, wilayah Sulawesi Barat memiliki kondisi yang bervariasi
yaitu pegunungan, perbukitan, dataran rendah, pesisir pantai serta rawa-rawa.
Sebagian besar wilayah di Sulawesi Barat merupakan daerah yang sulit
dijangkau disebabkan kondisi daerah yang sangat berat sehingga hanya bisa
dilalui dengan kuda dan jalan kaki. Disamping itu masih terdapat sekelompok
masyarakat terasing yang menutup diri dari kemajuan ilmu pengetahuan.
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 7
7
B. KEADAAN PENDUDUK
Jumlah penduduk Sulawesi Barat tahun 2012 (Hasil Estimasi Dinas Kesehatan
masing-masing kabupaten) sebesar 1.182.219 Jiwa. Dengan luas wilayah
sebesar 16.678,4 km2,maka rata – rata kepadatan penduduk di Sulawesi Barat
sebesar 71 jiwa untuk setiap kilometer persegi (km2). Wilayah terpadat adalah
Kabupaten Polewali Mandar, dengan tingkat kepadatan penduduk sekitar 235
jiwa per kilometer persegi (km2). Wilayah terlapang di Sulawesi Barat adalah
Kabupaten Mamuju, dengan tingkat kepadatan penduduk sekitar 42 jiwa per
kilometer persegi (km2). Dengan demikian dapat dilihat bahwa persebaran
penduduk se Sulawesi Barat belum merata.
Gambar 2.3
Jumlah Penduduk Provinsi Sulawesi Barat
Menurut Kabupaten Tahun 2012
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten tahun 2012
Dengan jumlah rumah tangga sebesar 255.512 rumah tangga, maka rata-rata
jumlah rumah tangga di Sulawesi Barat adalah 4,55 Jiwa untuk setiap rumah
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 8
8
tangga. Jumlah penduduk tertinggi berada di Kabupaten Polewali Mandar dan
terendah di Kabupaten Mamuju Utara.
Komposisi penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat dari rasio jenis
kelamin yaitu perbandingan penduduk laki-laki dengan penduduk perempuan
per 100 penduduk. Berdasarkan hasil proyeksi Dinas Kesehatan Kabupaten
tahun 2012 didapatkan jumlah penduduk laki-laki di Sulawesi Barat sulit
ditentukan karena kelengkapan data yang kurang dari kabupaten. Data
mengenai Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) dapat dilihat pada lampiran tabel 2.
Struktur/komposisi penduduk Sulawesi Barat menurut umur dan jenis kelamin
menunjukkan bahwa penduduk laki maupun perempuan mempunyai proporsi
terbesar pada kelompok umur 10 – 14 tahun dan 5–9 tahun.
C. KEADAAN PENDIDIKAN
Keadaan pendidikan merupakan salah satu indikator yang kerap ditelaah dalam
mengukur tingkat pembangunan manusia suatu daerah. Melalui pengetahuan,
pendidikan berkonstribusi penting terhadap perubahan perilaku kesehatan
masyarakat. Pengetahuan yang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan merupakan
salah satu faktor pencetus yang berperan dalam mempengaruhi keputusan
seseorang untuk berperilaku sehat.
Angka buta huruf berkolerasi dengan angka kemiskinan. Sebab, pendududk
yang tidak bisa membaca secara tidak langsung mendekatkan mereka pada
kebodohan, sedangkan kebodohan itu sendiri mendekatkan kepada kemiskinan.
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 9
9
D. KEADAAN EKONOMI
Proporsi penduduk yang tingkat pendapatannya kurang dari $1 per kapita per
hari adalah persentase penduduk yang hidup dengan pendapatan di bawah $1
(PPP) per hari. Nilai dolar dimaksud adalah nilai dolar berdasarkan Paritas
Daya Beli atau Purchasing Power Parity (PPP) yang konversinya dengan mata
uang lokal berdasarkan harga tahun 1993.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat tidak melakukan
pendataan tingkat kemiskinan dengan parameter pendapatan kurang dari US$
1,00 per kapita perhari, oleh karena itu tolak ukur yang digunakan adalah garis
kemiskinan yang telah ditentukan secara nasional.
Salah satu pendekatan dalam pengukuran kemiskinan di Indonesia menurut
Badan Pusat Statistik adalah seseorang yang dianggap miskin jika tak mampu
memenuhi kebutuhan dasar makanan yang disetarakan 2100 kilokalori serta
kebutuhan bukan makanan, yakni kebutuhan minimum perumahan, sandang,
pendidikan dan kesehatan yang dibawah rata-rata minimum, konsep dan
Pendekatan di atas dikenal denga nama pemenuhan kebutuhan dasar (Basic
Needs Approach).
Jumlah Penduduk miskin di Provinsi Sulawesi Barat sejak Maret 2007 sampai
dengan Maret 2010 terus mengalami penurunan yang signifikan. Tahun 2007
presentase penduduk miskin mencapai kisaran 19,03 persen atau setara dengan
189,9 ribu orang, kemudian mengalami penurunan yang cukup besar hingga
tahun 2010, yaitu sebesar 13,58 persen atau sekitar 141,33 ribu orang, pada
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 10
10
tahun 2011 mengalami peningkatan menjadi 13,89% dan pada tahun 2012
turun menjadi 13,24%
Gambar 2.4
Angka Kemiskinan Provinsi Sulawesi Barat
Tahun 2007-2011
Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Barat, 2012
Kecenderungan data garis Kemiskinan dari hasil pendataan Badan Pusat
Statistik Provinsi Sulawesi Barat menunjukkan hasil yang positif, dimana
garis kemiskinan rata-rata penduduk di Provinsi Sulawesi Barat dari tahun
2007 sampai dengan tahun 2012 semakin membaik.
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 11
11
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Gambaran masyarakat Provinsi Sulawesi Barat masa depan yang ingin dicapai
oleh segenap kelompok masyarakat melalui pembangunan kesehatan Provinsi
Sulawesi Barat adalah “Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas
Dan Mandiri Pada Tahun 2016”. Untuk mewujudkan visi tersebut ada lima
misi yang diemban oleh seluruh jajaran petugas kesehatan di masing-masing
jenjang administrasi pemerintahan, yaitu Mewujudkan, memelihara dan
meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau bagi
seluruh masyarakat; Mengupayakan pengendalian penyakit dan
penanggulangan masalah kesehatan; Menjamin Ketersediaan obat esensial
sesuai standar; Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.Guna
mempertegas rumusan visi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
“Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Dan Mandiri Pada
Tahun 2016” maka ditempuh strategi percepatan berupa Peningkatan cakupan
pemeriksaan dan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan; Peningkatan
pengetahuan dan partisipasi masyarakat terhadap pelayanan kesehan yang
berkualitas ditingkat dasar maupun rujukan terutama bagi bayi; Peningkatan
pengetahuan dan partisipasi masyarakat terhadap pentingnya pemeriksaan
balita di sarana pelayanan kesehatan; Peningkatan cakupan kunjungan balita ke
Sarana Pelayanan Kesehatan; Meningkatkan upaya promosi kesehatan dalam
mencapai perubahan Perilaku dan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat;
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 12
12
Meningkatkan keterpaduan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan;
Fasilitasi Peningkatana Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Adapun situasi derajat kesehatan masyarakat di Provinsi Sulawesi Barat adalah
sebagi berikut :
A. ANGKA KEMATIAN
Kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu dapat
menggambarkan status kesehatan masyarakat secara kasar, kondisi atau tingkat
permasalahan kesehatan, kondisi lingkungan fisik dan biologic secara tidak
langsung. Disamping itu dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian
keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan.
1. Angka Kematian Bayi
Angka kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi (0-12 bulan) per
1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKB dapat
menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang berkaitan
dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi
ibu hami, tingkat keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi lingkungan
dan social ekonomi. Bila AKB disuatu wilayah tinggi, berarti status kesehatan
diwilayah tersebut rendah.
AKB di Provinsi Sulawesi Barat tahun 2012 sebesar 14,5/1000 kelahiran hidup,
meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 11,6/1000 kelahiran
hidup. Apabila dibandingkan dengan target Nasional dalam RPJMN 24/1000
kelahiran hidup, maka AKB Provinsi Sulawesi Barat sudah melampaui target
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 13
13
Nasional, demikian juga bila dibandingkan dengan target yang diharapkan
dalam MDD (Millennium Development Goals) tahun 2015 yaitu 23/1000
kelahiran hidup.
Pe AKB di Provinsi Sulawesi Barat satu tahun terakhir dapat memberi
gambaran pelayanan kesehatan yang meningkat secara keseluruh lapisan
masyarakat.
Gambar 3.5
Angka Kematian Bayi di Provinsi Sulawesi Barat
Tahun 2007-2012
Sumber : Program KIA
Dinas Kesehatan Sulawesi
Barat, 2012
Kabupaten dengan Angka Kematian Bayi tertinggi pada tahun 2012 adalah
kabupaten Mamuju dengan AKB sebesar 18,26/1000 Kelahiran hidup atau
sebanyak sedangkan yang terendah adalah Kabupaten Mamasa 6/1000
kelahiran hidup
Gambar 3.6
Angka Kematian
Bayi Kabupaten di Provinsi
Sulawesi Barat Tahun2011
Sumber : Program KIA
Dinas Kesehatan Provinsi,
tahun 2012
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 14
14
Angka kematian bayi yang bervariasi dan tidak merata ditiap kabupaten
merupakan masalah pelayanan kesehatan. Akses pelayanan yang tidak merata
ditiap kabupaten memerlukan intervensi yang berbeda.
Tabel 3.1
Jumlah kematian bayi menurut Kabupaten tahun 2011 dan 2012
Sumber : Program KIA
Dinas Kesehatan
Provinsi 2012
2. Angka Kematian Balita
Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah kematian balita (1 – 5 tahun)
per 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKABA dapat
menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak balita, tingkat pelayanan
KIA/Posyandu, tingkat keberhasilan program KIA/Posyandu, dan kondisi
sanitasi lingkungan.
Angka kematian balita atau AKABA menggambarkan peluang untuk
meninggal pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun. Berdasarkan
laporan Dinas kesehatan 5 Kabupaten di Propinsi Sulawesi Barat, Angka
kematian balita tahun 2007 sebesar 17,2 per 1.000 kelahiran hidup, tahun 2008
mengalami penurunan menjadi 11,4 per 1000 kelahiran hidup dan pada tahun
2009 meningkat lagi menjadi 14,02 per 1000 kelahiran hidup, tahun 2010
Kabupaten 2011 2012
Majene 41 50
Polman 75 109
Mamasa 14 23
Mamuju 87 128
Mamuju Utara 47 43
Sulawesi Barat 265 353
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 15
15
menurun menjadi 16,42 per 1000 kelahiran hidup, tahun 2011 menjadi
12,1/1000 Kelahiran hidup dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 15,4 per
1000 kelahiran hidup . Hal ini menandakan Angka Kematian Balita 3 tahun
terakhir sifatnya fluktuatif
Kasus kematian Balita berhubungan erat dengan kondisi lingkungan, perilaku,
infeksi penyakit, status gizi dan imunitas serta mutu dari pelayanan kesehatan.
Format pelaporan program KIA yang selama ini digunakan tidak bisa
mengakomodasi jumlah kematian balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas
sehingga data kematian balita (1 – 4 th) tidak bisa diketahui.
Gambar 3.7
Angka Kematian Balita (AKABA) per 1000 kelahiran hidup
Propinsi Sulawesi Barat Tahun 2007-2012
Sumber : Program KIA Dinas Kesehatan Sulawesi Barat, 2013
Pada gambar 3.7 nampak bahwa Angka Kematian Balita selama periode 2007-
2009 menunjukkan flukstuasi, mengalami penurunan pada tahun 2011 dan
kembali mengalami kenaikan pada tahun 2012. Pencapaian AKABA Sulawesi
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 16
16
Barat sudah mencapai target MDGs yakni 32 / 1000 kelahiran hidup yang mesti
dicapai pada tahun 2015
Data kematian balita ini termasuk dalam indikator pemantauan pada cakupan
pelayanan anak balita (12-59 bulan). Jadi, kasus kematian yang terjadi
tergantung dari peran tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan sesuai
standar meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8x setahun, pemantuan
perkembangan min 2x setahun dan pemberian vitamin A 2x setahun. Termasuk
dalam pelayanan mendapatkan MTBS, khusus untuk anak yang sakit sehingga
kematian dapat dicegah.
3. Angka Kematian Ibu
AKI yang didefinisikan sebagai banyaknya kematian perempuan pada saat
hamil atau bersalin per 100.000 kelahiran hidup yang disebabkan oleh
kehamilan atau pengelolaannya, kecuali yang disebabkan oleh kecelakaan.
Angka kematian Ibu merupakan salah satu indikator penting yang
merefleksikan derajat kesehatan di suatu daerah, yang mencakup tingkat
kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan Ibu, kondisi kesehatan
lingkungan serta tingkat pelayanan kesehatan terutama bagi ibu hamil, ibu
melahirkan dan ibu pada masa nifas.
Kesehatan Ibu hamil/bersalin dan AKI memiliki korelasi erat dengan kesehatan
bayi dan AKB. Faktor kesehatan ibu saat ia hamil dan bersalin berkontribusi
terhadap kondisi kesehatan bayi yang dikandung serta resioko bayi yang
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 17
17
dilahirkan dengan lahir mati (still birth) atau yang mengalami kematian
neonatal dini (umur 0-6 hari).
Gambar 3.8
Jumlah Kematian Ibu Menurut Kabupaten Tahun 2011 dan 2012
Sumber : Program KIA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, 2013
Sebagai Provinsi baru Sulawesi Barat belum memiliki data statistik vital yang
langsung dapat menghitung Angka Kematian Ibu (AKI). Jumlah Kematian Ibu
didapatkan dengan mengumpulkan informasi dari Puskesmas semasa
kehamilan, persalinan atau selama melahirkan. Seperti indikator kesehatan lain
pada umumnya, terdapat perbedaan AKI antar wilayah di Sulawesi Barat.
Berdasarkan data Jumlah Kematian Ibu di provinsi Sulawesi Barat pada tahun
2012 di 5 (lima) kabupaten menunjukkan bahwa kabupaten Mamasa
mempunyai jumlah kematian Ibu yang paling rendah yaitu 4 ibu di bandingkan
dengan Mamuju 21 ibu yang meninggal pada tahun 2012.
Pemerintah sudah mengupayakan berbagai intervensi untuk menurunkan AKI.
Pemerintah merasa segala upaya pelayanan kesehatan yang diberikan sudah
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 18
18
apat dikatakan “cukup” secara kuantitas namun secara kualitas masih ada
pihak-pihak yang meragukan, atau di duga kualitas pelayanan kesehatan di
Sulawesi barat masih di bawah standar. Sayangnya upaya – upaya intervensi
pelayanan kesehatan belum terukur secara kualitas, apakah kualitasnya baik,
sedang atau buruk.
Gambar 3.9
Angka Kematian Ibu Menurut Kabupaten Tahun 2011 dan 2012
Provinsi Sulawesi Barat
Sumber : Program KIA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2013
Dari gambar di atas maka Kabupaten Mamuju Utara perlu mendapat
perhatian khusus kaitannya dengan penurunan Angka Kematian Ibu. Angka
Kematian Ibu per tahun di Provinsi Sulawesi Barat belum dapat ditentukan
karena jumlah kelahiran hidup di Sulawesi Barat pada tahun 2011, sebesar
24.295 kelahiran hidup. Namun untuk menjadi acuan program dalam
pelaksanaan kebijakan program bidag kesehatan dan pembanding capaian tiap
kabupaten maka konstanta yang digunakan dalam perhitungan Angka Kematian
Ibu pada gambar 3.9 adalah per 100.000 kelahiran hidup. Jadi dalam buku ini
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 19
19
penyusun hanya angka absolut atau jumlah sebenarnya, dan dengan
menggunakan rumus per 100.000 kelahiran hidup.
Gambar 3.10
Jumlah Kematian Ibu Maternal Sulawesi Barat
Tahun 2006-2011
Sumber : Program KIA Dinas Kesehatan Sulawesi Barat,2012
Pada tahun 2012 terjadi penimgkatan Jumlah ibu matio di Provinsi Sulawesi
Barat dari 42 ibu pada tahun 2011 menjadi 59 pada tahun 2103. Evaluasi
terhadap pelaksanaan program Kesehatan yang melakukan intervensi terhadap
penurunan kematian Ibu perlu di evaluasi efektifitas programnya
B. Morbiditas
Morbiditas adalah angka kesakitan (insidensi atau prevalensi) dari suatu
penyakit yang terjadi pada suatu populasi dalam kurun waktu tertentu.
Morbiditas berhubungan dengan terjadinya atau terjangkitnya penyakit didalam
populasi, baik fatal maupun non-fatal. Angka morbiditas lebih cepat
menentukan keadaan kesehatan masyarakat dari pada angka mortalitas, karena
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 20
20
banyak penyakit yang mempengaruhi kesehatan hanya mempunyai mortalitas
yang rendah.
1. Penyakit terbanyak di Rumah Sakit
Penyakit terbesar di rumah sakit sepanjang tahun 2012 di Sulawesi Barat
menurut catatan Bidang Pelayanan Medik Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Barat menunjukkan pasien yang paling banyak berkunjung adalah pasien
dengan faktor yang mempengaruhi keadaan kesehatan dan berhubungan dengan
pelayanan kesehatan.
Perincian penyakit yang melakukan kunjungan rawat jalan di rumah sakit
menurut catatan Bidang Pelayanan Medik Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Barat tahun 2012 adalah sebagai berikut :
Kunjungan terbesar pertama rawat jalan adalah Diare dengan Jumlah kunjungan
1888 orang dan penyakit kedua adalah Demam Berdarah dengan jumlah
kunjungan 1232 orang.
Gambar 3.11
Jumlah 6 Penyakit Terbanyak Pada Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap
Dirumah Sakit Di Sulawesi Barat Tahun 2012
Sumber : Bina Pelayanan
Medik Dinkes Sulbar tahun
2012
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 21
21
2. Penyakit Menular
a. Malaria
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya pengendaliannya
menjadi komitmen global dalam Millennium Development Goals (MDGs).
Malaria disebabkan oleh hewan bersel satu (protozoa). Plasmodium yang
ditularkan melaui gigitan nyamuk Anopheles. Wilayah endemis malaria di
Sulawesi Barat pada umumnya adalah desa – desa terpencil dengan kondisi
lingkungan yang tidak baik, sarana transportasi dan komunikasi yang sulit,
akses pelayanan kesehatan kurang, tingkat pendidikan dan social ekonomi
masyarakat yang rendah.
Direktorat Jenderal PP&PL Kementerian Kesehatan telah menetapkan
stratifikasi endemisitas malaria di suatu wilayah di Indonesia menjadi 4 strata
yaitu:Endemis tinggi bila API > 5 per 1.000 penduduk; Endemis sedang bila
API berkisar antara 1 - < 5 per 1.000 penduduk; Endemis rendah bila API 0 – 1
per 1.000 penduduk; Non Endemis adalah daerah yang tidak terdapat penularan
malaria (Daerah pembebasan malaria) atau API = 0.
Guna mencapai target yang di canangkan secara nasional maka ada beberapa
program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat
diantaranya sebagai berikut :
1. Gebrak Malaria yang bertujuan untuk memastikan 80% dari masyarakat
yang beresiko terjangkit malaria mendapatkan perlindungan melalui
metode pengendalian vector yang sesuai keadaan setempat; 80%
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 22
22
penderita malaria didiagnosis dan diobati dengan menggunakan
antimalarial yang adekuat; 80% perempuan ibu hamil didaerah penularan
yang stabil mendapat perawatan pencegahan berkala (IPTp); dan beban
akibat penyakit malaria berkurang sampai 50% dan pada tahun 2015,
penyakit dan kematian akibat malaria berkurang 75 persen dibandingkan
dengan tahun 2005, tervapainya target MDG dan intervensi efektif
diterapkan secara universal
Tabel 3.2
Strategi Kampanye Gebrak Malaria
Strategi Utama Tujuan Utama
Memobilisasi dan memberdayakan
masyarakat menuju hidup sehat
Semua desa menjadi “desa siaga”-
pemberdayaan dan pelibatan
masyarakat dalam pemberantasan dan
pengendalian malaria dan penyakit lain
yang merupakan masalah utama
kesehatan
Meningkatkan akses ke pelayanan
kesehatan yang berkualitas
Setiap bayi, anak dan kelompok resiko
tinggi terlindung dari penyakit-penyakit
Memperbaiki sistem surveilans,
monitoring dan informasi
Setiap kejadian penyakit dilaporkan
secara tepat waktu dan akurat kepada
dinas kesehatan terdekat
Setiap kejadian luar biasa/wabah
dikendalikan secara cepat dan tepat
Peningkatan ketersediaan pendanaan
malaria
2. Penelitian Malaria terpadu kerjasama Universitas Hasanuddin dengan
Dinas Kesehatan Sulawesi Barat. Penelitian ini dilaksanakan di kabupaten
Mamuju yang merupakan daerah endemis malaria tinggi di Sulawesi
Barat dan berlangsung selama 3 tahun mulai 2010 – 2012.
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 23
23
Di Sulawesi Barat terdapat dua kabupaten yang termasuk dalam daerah endemis
tinggi yakni Mamuju dan Mamuju Utara. Kondisi wilayah yang ada menjadi
salah satu faktor tingginya kasus malaria di kedua wilayah tersebut di
bandingkan dengan wilayah lain di Sulawesi Barat.
API Sulawesi Barat pada tahum 2010 adalah 6,7 per 1.000, mengalami
penurunan menjadi 5,9 per 1000 penduduk Sulawesi barat pada tahun 2011 dan
menjadi 2,6 pada tahun 2012. Di hubungkan dengan target MDGs angka API
Sulawesi Barat masih sangat tinggi. Begitupula dengan target nasional yang
yang menargetkan jumlah kasus kejadian malaria menjadi kurang dari 1 per
1000 kasus malaria positif yang ditemukan melalui pelayanan rutin. Sulawesi
Barat mesti memacu diri untuk mencapai target nasional Indonesia bebas
malaria tahun 2030.
b. TB Paru
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi
bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar melalui
droplet orang yang telah terinfeksi hasil TB. Bersama dengan malaria dan HIV
AIDS, TB menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi
komitmen global dalam MDGs.
Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah Case
Detection Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah pasien baru TBA Positif yang
ditemukan dan diobati terhadap jumlah pasien baru BTA positif yang
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 24
24
diperkirakan ada dalam wilayah tersebut. Kementerian Kesehatan menetapkan
target CDR minimal pada tahun 2010 sebesar 70%.
Dalam upaya peningkatan efektifitas pengendalian TB, Sulawesi Barat telah
melakukan upaya penguatan DOTS yang merupakan kebijakan nasional dalam
pengendalian Tuberkulosis. Kunci utama dalam DOTS yaitu : komitmen,
doagnosa yang benar dan baik. Ketersediaan dan lancarnya distribusi obat,
pengawasan penderita menelan obat dan pencatatan dan pelaporan penderira
dengan baik dan benar dengan sistem kohort.
Gambar 3.12
Angka Penemuan Kasus (CDR) Per Kabupaten Provinsi Sulawesi Barat tahun 2011
Sumber : Program P2PL Dinas Kesehatan Sulawesi Barat, 2012
Angka penemuan kasus Case Detection Rate (CDR) Sulawesi Barat tahun 2012
sebesar 57% mengalami peningkatan dibandingkatb tahun 2012 sebesar 55%.
Kabupaten Majene adalah Kabupaten dengan pencapaian CDR sebesar 108%
dan paling rendah adalah Kabupaten Mamasa sebesar 20%. CDR Sulawesi
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 25
25
Barat sebesar 57%. Capaian ini belum mencapai target MDGs sebesar 70%. Hal
ini tentu menjadi tantangan terbesar bagi Sulawesi Barat untuk dapat mencapai
target MDGs pada tahun 2015.
Tantangan yang dihadapi dalam upaya penanganan TB di Sulawesi Barat antara
lain:
1. Masih rendahnya kesadaran masyarakat mengakibatkan tingginya resiko
penyebaran infeksi. Hal ini terkait dengan advokasi, komunikasi dan
mobilisasi social belum optimal, terbatasnya akses pelayanan dan belum
maksimalnya kemitraan antara public-swasta;
2. Masih tingginya penemuan kasus yang belum diimbangi dengan
ketersediaan pelayanan pengobatan yang memadai. Layanan pengobatan
untuk TB secara rutin belum merata.
3. Masih terbatasnya penguatan kebijakan pengendalian TB berbasis local di
Sulawesi Barat. Diperlukan penguatan pelayanan kesehatan, informasi
dan pendanaan tingkat daerah
4. Belum optimalnya sistem informasi untuk penyusunan kebijakan berbasis
fakta. Saat ini penerapan elemen strategi TB, penguatan sistem kesehatan,
peran serta petugas kesehatan, ASCM, dan riset masih kurang optimal
5. Masih terbatasnya sumber pendanaan untuk menanggulangi TB di
Sulawesi Barat. Selama ini sumber dana pendanaan penanggulangan TB
di Sulawesi Barat sebagian besar berasal dari bantuan luar negeri (GF
TB).
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 26
26
c. HIV AIDS
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus (retrovirus) yang
menginfeksi sel-sel sistem imunologi sehingga merusak sistem kekebalan tubuh
manusia. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah kondisi
kesehatan seseorang ketika HIV telah merusak sistem kekebalan terhadap
penyakit Infeksi menular seksual (IMS) merupakan penyakit yang sangat erat
keterkaitannya dengan kejadian HIV dan AIDS.
Keberadaan penderita HIV/AIDS bagaikan fenomena gunung es, dimana
jumlah penderita yang ditemukan jauh lebih sedikit dibandingkan penduduk
yang terinfeksi dan diperkirakan pada tahun 2010 jumlah Orang Dengan HIV
AIDS (ODHA) di Sulawesi Barat mencapai 000000 orang. Kondisi tersebut
berkaitan dengan keadaan geografis Sulawesi Barat yang berada dalam posisi
“Segitia emas” terletak diantara Sulawesi selatan dan Sulawesi Tengan dan
berbatasan langsung dengan pulau Kalimantan menjadi salah satu faktor
mobilisasi penduduk yang cepat. Selain itu banyaknya penduduk yang masuk
menyebabkan adanya perubahan pola hidup dan perubahan perilaku seksual
yang tidak aman serta penggunaan Narkoba, Psikotropika dan Zat Adiktif
lainnya (NAPZA) suntik yang semakin meluas.
Tantangan lain yang dihadapi adalah terbatasnya akses terhadap pelayanan
kesehatan dalam pencegahan, perawatan dan pengobatan HIV AIDS. Sistem
layanan kesehatan perlu diperkuat dalam menangani kasus HIV/AIDS;
terbatasnya alokasi anggaran dan ketersediaan dana yang berkesinambungan
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 27
27
dalam pengendalian HIV/AIDS. Masalah dana menjadi kendala utama dalam
mengani HIV/AIDS; masih lemahnya koordinasi linta sektor sistem monitoring
dan evaluasi; dan masih terbatasnya fasilitas dan tenaga kesehatan baik dalam
hal kuantitas dan kualitas maupun kapasitas dalam penanganan HIV AIDS.
Upaya pencegahan dan penanggulangan yang dilakukan memalui penyuluhan
ke masyarakat, pembentukan klinik IMS dan Voluntary Concealing Test VCT
di puskesmas, pengobatan dan pemeriksaan berkala penyakit menular seksual,
pengamatan darah donor dan kegiatan lain yang menunjang pemberantasan
penyakit HIV/AIDS.
Pengembangan jejaring HIV/AIDS serta kerjasama dengan Komisi
Penanggulangan AIDS Nasional (KPA) tingkat provinsi dan kabupaten, Majelis
Ulama (MU) serta organisasi masyarakat lainnya yang terkait merupakan usaha
lain dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dalam penanggulangan
HIV/AIDS.
Meski demikian jumlah penderita HIV/AIDS di Provinsi Sulawesi Barat hingga
tahun 2011 belum ada laporan secara tertulis penduduk yang tercatat sebagai
penderita positif, namun penderita positif tersebut diperkirakan ada di sekitar
kita.
d. Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)
ISPA seringkali menjadi penyebab utama kematian pada bayi dan balita,
dimana pneumonia diduga sebagai faktor utama penyebabnya. ISPA juga
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 28
28
merupakan salah satu penyebab kunjungan berobat pasien di rumah sakit dan
Puskesmas.
Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) atau Acute Respiratory
Infection (ARI) adalah penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian
dan atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung hingga alveoli termasuk
jaringan adneksanya seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura. Penyakit
ISPA yang menjadi fokus program kesehatan adalah Pneumonia, karena
pneumonia merupakan salah satu penyebab utama kematian pada anak.
Gambar 3.13
Penderita Pneumonia pada Balita
Menurut Kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2007 – 2012
Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, 2013
Berdasarkan laporan bidang pencegahan dan pengendalian penyakit dari dinas
kesehatan kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Barat, kasus pneumonia
mengalami penurunan yang cukup tajam dari tahun 2007. Pada tahun 2012
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 29
29
kasus pneumonia menunjukkan adanya kecenderungan penurunan dari 1729
pada tahun 2011 menjadi 1577 pada tahun 2012
e. Kusta
Penyakit kusta atau disebut penyakit lepra adalah penyakit infeksi kronis yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Leprae yang menyerang syaraf tepi
dan jaringan tubuh lainnya. Bila tidak ditangani dengan baik, kusta dapat
menjadi progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, syaraf,
anggota gerak dan mata.
Penyakit kusta menurut jenis penyakitnya dibedakan menjadi kusta Pausi
Basiler (PB) dan kusta Multi Basiler (MB) dan pengobatannya disesuaikan
dengan klasifikasi jenisnya.
Gambar 3.14
Angka Penemuan Kasus Kusta Baru
Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2007 – 2012
Sumber :Bagian P2PL Dina Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, 2012
Angka penemuan kasus kusta baru pada tahun 2012 mengalami penurunan baik
dari jenis MB maupun PB. Sedangkan untuk persebarannya, kasus kusta
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 30
30
terdapat di semua kabupaten dengan jumlah kasus yang berbeda-beda.Hal ini
disebabkan masalah dalam pengelolaan pengendalian penyakit kusta baik di
tingkat provinsi maupun kabupaten.
Dalam upaya penanggulangan penyakit kusta di Indonesia, salah satu indikator
yang digunakan untuk menilai keberhasilannya adala angka proporsi cacat
tingkat II (kecatatatn yang dapat dilihat dengan mata) sebesar 5% dan proporsi
anak di antara kasus baru. Angka proporsi cacat tingkat II digunakan untuk
menilai kinerja petugas dalam upaya peningkatan penemuan kasus.
3. Penyakit Potensial KLB/Wabah
a. Demam Berdarah
Demam Berdarah Dengue (Dengue Haemorraghic Fever) adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus dengue serta disebarkan dengan perantaraan nyamuk
Aedes Aegypty dan Aedes Albopictus yang hidup di genangan air bersih atau
jernih di sekitar rumah atau tempat-tempat yang dapat menampung dan menjadi
genangan air dan umumnya kasus ini mulai meningkat pada musim penghujan.
Penyakit DBD merupakan salah satu penyakit menular yang sampai saat ini
masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan sering muncul sebagai
Kejadian Luar Biasa (KLB) sehingga menimbulkan kepanikan di masyarakat
karena penyebarannya yang sangat cepat dan berpotensi menimbulkan kematian
bila tidak mendapatkan penangan secara cepat dan tepat.
Angka kesakitan DBD di Provinsi Sulawesi Barat sampai tahun 2012 cukup
tinggi walaupun secara umum mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 31
31
sebelumnya. Pada tahun 2012 jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD)
sebanyak 325 kasus meningkat dibandingkan tahun 2010 sebesar 169 kasus.
Jumkah penderita yang meninggal pada tahun 2011 sebanyak 5 orang yang
tersebar 1 di kabupaten Mamuju dan 4 di Kabupaten Mamuju Utara. Adanya
kasus kematian yang terjadi di Mamuju Utara ini karena adanya kasus KLB
yang membuat 139 orang menderita DBD dan 4 diantaranya meninggal.
Gambar 3.15
Jumlah kasus DBD tahun 2010 dan 2011
Menurut Kabupaten Provinsi Sulawesi Barat 2011
Sumber : Program P2PL Dinas Kesehatan Sulawesi Barat 2013
b. Diare
Diare dapat didefinisikan sebagai perubahan konsistensi fases selain dari
frekuensi buang air besar. Dikatakan diare apabila fases lebih berair dari
biasanya. Diare juga didefinisikan bila Buang Air Besar (BAB) tiga kali atau
lebih atau BAB lebih berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam. Sementara
diare yang berdarah didefinisikan sebagai disentri.
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 32
32
Selain angka kesakitan yang masih tinggi, penyakit diare juga sering
menimbulkan KLB dengan tingkat CFR yang juga tinggi. Salah satu upaya
menurunkan kematian akibat diare adalah dengan tatalaksana yang tepat dan
cepat. Pengolahan, analisa, dan interpretasi data secara rutin juga akan
dilakukan, sebagai upaya kewaspadaan dini KLB Diare. Upaya ini dilakukan
dengan mengadakan pelatihan petugas terintegrasi dengan pelatihan
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), serta pengamatan tatalaksana diare
di puskesmas sentinel.
Gambar 3.16
Cakupan Penemuan Penderita Diare
Menurut Kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2012
Sumber : Bagian P2PL Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, 2013
Untuk tahun 2012, kejadian diare tertinggi tercatat di Kabupaten Polewali
Mandar sebanyak 15.148 kasus terendah di Kabupaten Mamasa sebanyak
4.314 kasus dengan kasus perkiraan sebenayak 6261 kasus
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 33
33
Gambar 3.17
Cakupan Penanganan Penderita Diare Menurut
Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2008 - 2012.
Sumber : Bagian P2PL Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2012
Penanganan kasus diare di Provinsi Sulawesi Barat sudah mulai menunjukkan
peningkatan dari tahun 2010 ke tahun 2011 secara signifikan. Pada tahun 2010
sebesar 43,9% dan menjadi 110,5% pada tahun 2011 namun kembali pengalami
penurunan pada tahun 2012 menjadi 85,6%. Hal ini disebabkan oleh rendahnya
cakupan penanganan diare di kabupaten Mamuju yang hanya 52%. Jumlah
kasus diare yang terjadi lebih tinggi dari perkiraan kasus. Hal ini terjadi karena
adanya kasus KLB diare yang terjadi beberapa kali selama kurun waktu tahun
2012.
c. Filariasis
Limpathic Filariasis adalah penyakit parasit dimana cacing filaria (Wuchereria
bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori) menginfeksi jaringan limfe (getah
bening). Parasit ini ditularkan pada manusia melalui gigitan berbagai jenis
nyamuk yang telah terinfeksi dan kemudian menjadi cacing dewasa dan hidup
di jaringan limfe.
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 34
34
Penyakit ini sering menyebabkan menurunkan daya kerja dan produktifitas
serta timbulnya cacat tubuh yang menetap atau permanen berupa pembesaran
kaki, lengan dan alat kelaminsebagai tanda tingkat lanjut dari penyakit.
Penyakit ini juga sering disebut Elefantiasis atau yang sering juga disebut
penyakit kaki gajah karena penderitanya sering mengalami bengkak di kaki
yang sangat besar menyerupai kaki gajah.
Pada tahun 2012 penyakit ini menyebar di Kabupaten Polewali Mandar dan
Mamuju Utara. Di Polewali Mandar berdasarkan data yang masuk tercatat 10
kasus, Mamuju 5 kasus dan Mamuju Utara sebanyak 31 kasus. Survey
pemetaan endemitas telah di beberapa kabupaten namun hingga saat ini belum
dapat diketahui secara akurat prevalensi dan jumlah penderita secara pasti.
Penemuan kasus filariasis selama ini hanya setelah timbulnya tanda tingkat
lanjut dari penyakit ini mengingat penyakit ini bersifat kronis. Belum pernah
ditemukan orang yang menderita filaria secara dini walaupun orang tersebut
bermukim di daerah endemis atau terdapat penderita filariasis disekitarnya.
Gambar 3.18
Trend Kejadian Kasus Filariasis Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2007 - 2012
Sumber : Bagian P2PL Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, 2012
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 35
35
Dalam upaya mencapai eradikasi filariasis pada tahun 2020 diperlukan upaya
pencegahan dan pemberantasan dilakukan dengan memutus rantai penularan
dan mengobati penderita untuk mencegah infeksi sekunder serta alat/sarana
yang sensitive untuk penegakan diagnosis sehingga penderita dapat ditemukan
dalam stadium dini dan sampai tidak menimbulkan kecatatan.
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 36
36
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan yaitu meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya pelayanan
kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan gambaran situasi upaya kesehatan
yang telah dilakukan di Provinsi Sulawesi Barat.
A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR
Pelayanan Kesehatan Dasar merupakan langkah awal yang sangat penting
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan
pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat, diharapkan
sebagian besar masalah kesehatan dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan
dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan dan jaringannya
adalah sebagai berikut :
1. Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Bayi
Ibu mempunyai peran besar didalam pertumbuhan bayi dan perkembangan
anak. Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu yang sedang hamil bisa
berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa
pertumbuhan bayi / anaknya.
Pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi antara lain pelayanan antenatal,
persalinan, nifas dan perawatan bayi baru lahir yang diberikan di sarana
kesehatan mulai Posyandu sampai rumah sakit.
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 37
37
a. Pelayanan Antenatal (K 1 dan K 4)
Pelayanan Antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
professional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan
dan perawat) kepada ibu hamil sesuai pedoman.Kegiatan pelayanan antenatal
meliputi pengukuran berat badan dan tekanan darah, pemeriksaan tinggi fundus
uteri, imunisasi Tetanus Toxoid (TT) serta pemberian tablet besi pada ibu hamil
selama masa kehamilannya. Titik berat kegiatan adalah promotif dan preventif
dan hasilnya terlihat dari cakupan K1 dan K4
Cakupan K1 untuk mengukur akses pelayanan ibu hamil, menggambarkan
besaran ibu hamil yang melakukan kunjungan pertama ke fasilitas kesehatan
untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Indikator ini digunakan untuk
mengetahui jangkauan pelayanan antenatal dan kemampuan program dalam
menggerakan masyarakat. Cakupan K1 tahun 2012 menurun dibandingkan 2
tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2011 sebesar 97,8%, dan tahun 2010
sebesar 99,2%.
Cakupan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan
pelayanan antenatal sesuai standar, minimal empat kali kunjungan selama masa
kehamilannya (sekali di trimester pertama, sekali di trimester kedua dan dua
kali di trimester ketiga). Indikator ini berfungsi untuk menggambarkan tingkat
perlindungan dan kualitas pelayanan kesehatan pada ibu hamil.
Cakupan K4 Provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2012 sebesar 78,3% dan
mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2011 sebesar 78,1%.
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 38
38
Gambar 4.19
Persentase cakupan pelayanan K1 dan K4 ibu hamil
Di Sulawesi Barat Tahun 2006-2012
Sumber : Program Kesehatan Ibu dan Anak 2013
Dari grafik tersebut terlihat cakupan K4 di Sulawesi Barat menunjukan capaian
K1 berada di atas target SPM 90%. Namun Cakupan K1 dan K4 mengalami
penurunan selama 1 tahun terakhir. Hal ini menunjukkan adanya penurunan
program memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama bagi ibu hamil.
Keadaan ini perlu menjadi perhatian dari pemegang program untuk
meningkatkan program pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan
memberikan kesadaran kepada masyarakat (ibu hamil) untuk memeriksakan
kesehatannya, terutama kabupaten Mamasa yang cakupannya terendah 88,7%.
Gambaran cakupan pelayanan K1 dan K4 menurut Kabupaten di Sulawesi
Barat, dapat di lihat pada gambar 4.20 berikut:
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 39
39
Gambar 4.20
Persentase Cakupan Pelayanan K1 dan K4 Ibu Hamil
Menurut Kabupaten Tahun 2011
Sumber : Program Ibu dan Anak, Binkesmas Dinkes Sulbar, 2012
Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa tahun 2012 presentase ibu hamil
yang mendapat pelayanan ANC sampai 4 kali (cakupan K4) yang tertinggi
adalah Kabupaten Majene (89,9%) dan yang terendah adalah Kabupaten
Mamasa (67,2%).
b. Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Yang memiliki
kompetensi Kebidanan
Komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir sebagian besar
terjadi pada masa disekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan
pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai
kompetensi kebidanan (profesional).
Dalam kurun waktu 4 tahun terakhir, cakupan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan mengalami fluktuasi. Tahun 2012 Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 86,7% meningkat di bandingkan tahun
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 40
40
2011 sebesar 79,3% % Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
tahun 2006-2011 cenderung meningkat selama 5 tahun terakhir, namun belum
mencapai target Standar Pelayanan Minimal tahun 2015 sebesar 90%. Capaian
Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat hal dapat di lihat
pada gambar 4.23 berikut ini :
Gambar 4.21
Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan
Oleh tenaga Kesehatan Tahun 2006-2012
Sumber : Program Kesehatan Ibu dan Anak Bidang Bina Kesehatan Masyarakat Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2012
Untuk dapat meningkatkan cakupan linakes dapat didukung dengan kegiatan
Program Perencanaan Persalinan dan Penanganan Komplikasi (P4K), kemitraan
bidan dan dukun, kelas ibu hamil serta pelatihan APN bagi bidan sehingga
dapat menambah keterampilan bidan menangani persalinan disamping pelatihan
– pelatihan lainnya yang menunjang peningkatan keterampilan bidan
memberikan pelayanan di masyarakat. Serta membuat rumah tunggu untuk ibu
hamil yang tempat tinggalnya jauh dari tenaga kesehatan dan fasilitas
kesehatan.
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 41
41
Serta diharapkan peran serta kader dalam mencari dan membawa dengan
memberikan sosialisasi penggunaan buku KIA sehingga kader dapat mengenali
tanda – tanda dan mendeteksi secara dini.
c. Ibu Hamil Resiko Tinggi (Risti)/komplikasi yang ditangani
Risiko tinggi pada ibu hamil adalah keadaan penyimpangan dari normal yang
secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi.
Risti/komplikasi kebidanan meliputi Hb<8 %, Tekanan darah tinggi (Sistole
>140 mmHg, diastole > 90 mmHg), oedema nyata, ekslampsia, perdarahan
pervaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia kehamilan > 36
minggu, letak sungsang pada pramigravida, infeksi berat/sepsis, persalinan
prematur.
Gambar 4.22
Persentase Penanganan Komplikasi Ibu Hamil Di Sulawesi Barat Tahun 2006 - 2012
Sumber : Program Ibu dan Anak Dinkes Sulawesi Barat tahun 2012
Pada tahun 2012 terdapat 28.426 ibu hamil di Propinsi Sulawesi Barat. Dari
jumlah tersebut, terdapat sebanyak 5.685 ibu hamil risiko tinggi/komplikasi
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 42
42
atau sebesar 20% dari jumlah ibu hamil yang ada. Jumlah ibu hamil risiko
tinggi/komplikasi yang ditangani sebesar 4141ibu hamil atau sebesar 72,8% .
Gambar 4.23
Persentase Penanganan Komplikasi Ibu Hamil menurut Kabupaten Di Sulawesi Barat
Tahun 2012
Sumber : Program Ibu dan Anak Dinkes Sulawesi Barat tahun 2012
Persentase cakupan ibu hamil komplikasi yang ditangani (PK) yang tertinggi
adalah Kabupaten Polman (103,6%) dan yang terendah adalah Kabupaten
Mamasa (26,6%). Untuk dapat meningkatkan cakupan PK dapat didukung
dengan kegiatan Program Perencanaan Persalinan dan Penanganan Komplikasi
(P4K) sehingga ibu hamil yang komplikasi dapat lebih dini terdeteksi jika
bumil melakukan ANC lengkap, dapat pula didukung oleh kegiatan
pemeriksaan ibu hamil secara brkala dengan menggunakan USG Mobile yang
dilakukan oleh dokter obgyn ke daerah yang sulit dijangkau, kemitraan bidan
dan dukun, kelas ibu hamil sera PKM mampu PONED sehingga bila ada yang
ditedeksi bumil resti oleh nakes maupun masyarakat dapat terlebih dahulu
ditangani di PKM PONED sebelum dirujuk ke RS. Tapi kendala yang ada yaitu
tim PONED di PKM masih banyak yang belum aktif memberikan pelayanan
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 43
43
disebabkan oleh tiak adanya alat PONED serta seringnya terjadi pergeseran
petugas kesehatan.
Serta diharapkan peran serta kader dalam mencari dan membawa bumil resti
yang perlu mendapatkan penanganan dengan memberikan sosialisasi
penggunaan buku KIA sehingga kader dapat mengenali tanda – tanda dan
mendeteksi secara dini.
d. Pelayanan Nifas
Masa nifas adalah masa 6-8 minggu setelah persalinan dimana organ reproduksi
mulai mengalami masa pemulihan untuk kembali normal, walau pada
umumnya organ reproduksi akan kembali normal dalam waktu 3 bulan pasca
persalinan.
Dalam masa nifas, ibu seharusnya memperoleh pelayanan kesehatan yang
meliputi pemeriksaan kondisi umum, payudara, dinding perut, perineum,
kandung kemih dan organ kandungan. Karena dengan perawatan nifas yang
tepat akan memperkecil resiko kelainan bahkan kematian ibu nifas.
Pada tahun 2011 jumlah sasaran ibu bersalin di Sulawesi Barat sebanyak
26.911 orang dan 21.708 (81,1) mengalami peningkatan dibandingkan tahun
2010 sebesar 76,89%. Capaian tertinggi pelayanan nifas yang mendapat
pelayanan nifas sesuai standar tahun 2011 adalah kabupaten Majene (96,4%)
dan terendah Mamasa (71,9%).
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 44
44
Persentase pelayanan nifas tidak sama dengan cakupan persalinan oleh tenaga
kesehatan. Di Kabupaten Majene, Mamasa, Mamuju dan Mamuju Utara ada
kecenderungan cakupan pelayanan nifas lebih tinggi dibandingkan dengan
persalinan oleh tenaga kesehatan. Hal ini menandakan bahwa adanya ibu hamil
yang dilahirkan dengan bantuan tenaga non kesehatan yang masa nifasnya
ditangani oleh tenaga kesehatan. Sebaliknya di Kabupaten Polewali Mandar
cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan lebih tinggi dibandingkan dengan
cakupan pelayanan ibu nifas. Sehingga dapat diasumsikan bahwa adanya ibu
hamil yang ditangani oleh tenaga kesehatan yang tidak mendapatkan pelayanan
nifas sebesar 7,1% atau sebanyak 657 ibu hamil.
Gambar 4.24
Cakupan Kunjungan Ibu Nifas Menurut Kabupaten Di Sulawesi Barat Tahun 2012
Sumber : Program Ibu dan Anak, Dinkes Sulawesi Barat 2011
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 45
45
e. Kunjungan Neonatus (KN2)
Kunjungan neonatus adalah bayi usia 0-28 hari yang kontak dengan tenaga
kesehatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan minimal tiga kali yaitu dua
kali pada umur 0 -7 hari dan satu kali pada umur 8-28 hari (KN2).
Adapun pelayanan kesehatan yang diberikan adalah pelayanan kesehatan
neonatal dasar yang meliputi tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia,
pemberian ASI dini dan ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata,
tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi, pemberian vitamin K, manajemen
terpadu balita muda (MTBM) dan konseling untuk ibunya tentang perawatan
neonatus di rumah dengan menggunakan buku KIA.
Berdasarkan laporan Program Kesehatan ibu dan Anak jumlah perkiraan
dengan risiko tinggi/komplikasi pada neonatal di Propinsi Sulawesi Barat tahun
2012 sebanyak 3.254 bayi. Dari jumlah tersebut cakupan penanganan neonatal
resiko tinggi ditangani sebanyak 1.640 atau sebesar 50,4%.
4. Pelayanan Imunisasi
Beberapa penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi dapat
dikelompokkan ke dalam dua kelompok vaksin, yaitu vaksin yang tergabung
dalam kelompok vaksin virus dan kelompok vaksin bakteri. Kelompok vaksin
bakteri misalnya tuberculosis, difteri, pertusis, tetanus, meningitis
meningokokus, tipus abdominalis, kolera, hemophilus influenza tipe B dan
pneumonia pneumokokus.
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 46
46
Sedangkan vaksin virus termasuk di dalamnya adalah penyakit campak, polio,
hepatitis B, hepatitis A, influenza, rabies, Japanese encephalitis, yellow fever
(demam kuning), rubella, varicella, parotitis epidemica dan rotavirus. Banyak
penyakit lain yang sedang dikembangkan seperti malaria, demam berdarah,
HIV/AIDS dan AI.
Indikator yang digunakan untuk menilai keberhasilan program imunisasi secara
nasional adalah angka cakupan Universal Child Immunization (UCI) pada
wilayah desa/kelurahan. Untuk tahun 2011 indikator perhitungan UCI adalah
cakupan imunisasi lengkap pada bay1 >85% untuk semua antigen. Sehingga
bila cakupan UCI dikaitkan dengan batas wilayah maka dapat menggambarkan
besarnya tingkat kekebalan masyarakat atau bayi terhadap penularan PD3I di
wilayah tersebut.
Gambar 4.25
Cakupan Desa / Kelurahan UCI
Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2007 – 2012
Sumber : Program P2PL Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2012
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 47
47
Cakupan UCI desa/kelurahan di Provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2012
sebesar 75,3% meningkat dibandingkan tahun 2011 sebesar 65,6%. Pencapaian
UCI Sulawesi Barat tahun 2012 belum mencapai target nasional sebesar 85%.
Sedangkan untuk cakupan UCI per Kabupaten, Kabupaten Mamuju memiliki
cakupan UCI desa/kelurahan tertinggi 75,5%, yang paling terendah adalah
Kabupaten Mamasa (56,2%)
Gambar 4.26
Cakupan Desa/Kelurahan UCI Menurut Kabupaten
Provinsi Sulawesi Barat tahun 2012
Sumber : Bagian P2PL Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, 2013
Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi kepada bayi umur 0 – 1
tahun (BCG, DPT, Polio, Campak, HB), imunisasi kepada Wanita Usia Subur
(WUS)/ibu hamil (TT) dan imunisasi kepada anak sekolah dasar kelas 1 : DT,
kelas 2-3 : TT) sedangkan kegiatan imunisasi tambahan dilakukan atas dasar
ditemukannya masalah, seperti desa non UCI, potensial/risti KLB, ditemukan
adanya virus polio liar atau kegiatan lainnya berdasarkan kebijakan teknis.
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 48
48
5. Perbaikan Gizi Masyarakat
Upaya perbaikan gizi masyarakat dilakukan melalui distribusi tablet besi (Fe)
pada ibu hamil, distribusi Vitamin A pada balita dan pemberian kapsul yodium
pada WUS.
a. Pemberian Tablet Besi (Fe) pada ibu hamil
Tablet Tambah Darah ( TTD ) atau Tablet Fe adalah suplemen gizi yang
mengandung 60 mg element besi dan 0,25 mg asam folat. Pemberian Tablet
Besi ( Fe ) pada ibu hamil bertujuan untuk mengatasi dan mencegah terjadinya
kasus anemia serta meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe pada
ibu hamil karena kekurangan Fe dapat mengakibatkan terjadinya abortus,
kecacatan pada bayi dan BBLR.
Gambar 4.27
Cakupan Fe 1 dan Fe3 Pada Ibu hamil
Provinsi Sulawesi Barat tahun 2012
Sumber : Program Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, 2013
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 49
49
Berdasarkan grafik diatas pencapaian cakupan TTD ibu hamil ( Fe.1 ) provinsi
Sulawesi barat pada tahun 2012 cakupan ibu hamil mendapat Fe3 72,78 % dan
cakupan Fe1 90,33%. Masih sangat banyak Ibu hamil yang telah mendapatkan
Fe1 namun tidak mendapatkan Fe3. Cakupan Fe3 juga belum mencapai target
nasional. Hal ini bisa saja disebabkan beberapa hal yaitu ibu malas datang
keposyandu atau kesarana kesehatan , tingkat pengetahuan dan kesadaran ibu
hamil akan manfaat tablet tambah darah masih rendah, system pencatatan dan
pelaporan distribusi TTD masih lemah sehingga banyak data yang tidak
terinput
b. Balita di timbang Berat Badannya
Persentase D/S memberikan gambaran partisipasi masyarakat terhadap
kegiatan posyandu dan persentase N/D memberikan gambaran keberhasilan
program.
Gambar 4.28
Cakupan Penimbangan Balita Menurut Provinsi Sulawesi Barat
Tahun 2006 – 2012
Sumber : Program Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, 2013
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 50
50
Berdasarkan hasil pencatatan pelaporan hasil penimbangan balita di Provinsi
Sulawesi Barat dalam kurun waktu 5 tahun yaitu dari tahun 2007 sampai tahun
2012 sudah mengalami peningkatan walaupun belum signifikan . Hal ini dapat
dilihat dari cakupan D/S provinsi Sulawesi barat tahun 2007 hanya 49,20 %
dan meningkat menjadi 67,4 % pada tahun 2012. Peningkatan ini belum bisa
mencapai target nasional yaitu 70% . Usaha peningkatan cakupan D/S saat ibi
dilakukan melaui beberapa program pengembangan. Salah satu program yang
dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan RI adalah Penanggulangan Daerah
bermasalah Kesehatan yang melakukan intervensi utama terhadap indikator
IPKM.
Gambar 4.29
Cakupan penimbangan Balita menurut Kabupaten
Provinsi Sulawesi Barat tahun 2012
Sumber : Program Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, 2013
Dari 5 kabupaten yang ada di provinsi Sulawesi barat , 3 kabupaten sudah
mencapai target nasional tahun 2011 yaitu kabupaten majene 72,10%, Polewali
mandar 70,80% dan Mamuju Utara 73,90%
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 51
51
Rendahnya partisipasi masyarakat menunjukan bahwa perhatian masyarakat
akan pentingnya pemantauan pertumbuhan balita ( penimbangan berat badan
balita ) masih sangat rendah. Hal ini disebabkan masih kurangnya kesadaran
ibu – ibu akan pentingya memantau pertumbuhan dan perkembangan anak
sehingga malas membawa anak keposyandu, dan juga sebagian ibu yang
anaknya sudah mendapat imunisasi lengkap tidak lagi mau membawa anaknya
keposyandu dan factor kebosanan Selain itu kerjasama lintas sector terkait
belum optimal sehingga pencapain target nasional yaitu 70 % belum tercapai.
Pertumbuhan balita dapat digambarkan oleh pertambahan atau kenaikan berat
badan anak pada penimbangan diposyandu setiap bulannya. Saat ini perhatian
mulai diutamakan pada balita yang tidak naik berat badannya, tetap atau
kenaikan berat badannya tidak dapat mengikuti garis pertumbuhan atau
kenaikan berat badan minimal ( KBM ).
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 52
52
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Sumber Daya Kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung dalam
penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas, yang diharapkan dapat
meningkatkan derajat kesehatan masayarakat.
A. SARANA KESEHATAN
1. Rumah Sakit
Rumah sakit sebagai salah satu sub sistem pelayanan kesehatan
menyelenggarakan dua jenis pelayanan untuk masyarakat yaitu pelayanan
kesehatan dan pelayanan Administrasi. Pelayanan kesehatan mencakup
pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, rehabilitasi medik dan
pelayanan perawatan. Pelayanan tersebut dilaksanakan melalui unit gawat
darurat, unit rawat jalan, dan unit rawat inap. Dalam perkembangannya
pelayanan rumah sakit tidak terlepas dari pembangunan ekonomi masyarakat.
Perkembangan ini tercermin pada perubahan fungsi klasik RS yang pada
awalnya hanya memberikan pelayanan yang bersifat penyembuhan (kuratif)
terhadap pasien melalui rawat inap. Pelayanan rumah sakit kemudian bergeser
karena kemajuan ilmu pengetahuan khususnya ilmu kedokteran, peningkatan
pendapatan dan pendidikan masyarakat. Pelayanan kesehatan di rumah sakit ini
tidak saja bersifat kuratif (penyembuhan) tetapi juga besifat pemulihan
(rehabilitatif). Keduanya dilaksanakan secara terpadu melalui upaya promosi
kesehatan (promotif) dan pencegahan (preventif). Dengan demikian sarana
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 53
53
pelayanan kesehatan rumah sakit bukan hanya untuk individu pasien tetapi juga
berkembang untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. Fokus perhatiannya
memang pasien yang datang atau yang dirawat sebagai individu dan bagian dari
keluarga. Atas dasar sikap seperti itu pelayanan kesehatan di rumah sakit
merupakan pelayanan kesehatan yang paripurna (kompeherensife dan holistik)
Gambar 5.30
Jumlah Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta
Tahun 2012
Sumber : Dinas Kesehatan kabupaten, 2013
Pada tahun 2012 jumlah rumah sakt di Sulawesi Barat sebanyak 8 Unit yang
terdiri atas rumah sakit umum (RSU) berjumlah 6 Unit dan rumah sakit swasta
sebanyak 2 unit. Rumah sakit tersebut dikelola oleh Pemerintah Provinsi,
pemerintah kabupaten/kota serta sektor swasta.
2. Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan sarana pelayanan
kesehatan dasar yang menyelenggarakan kegiatan Promosi Kesehatan,
Kesehatan Lingkungan, Pelayanan Kesehatan Ibu & Anak (KIA) termasuk
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 54
54
Keluarga Berencana (KB), Perbaikan Gizi, Pemberantasan Penyakit Menular,
dan Pengobatan. Beberapa Puskesmas yaitu Puskesmas Perawatan, selain
menyelenggarakan pelayanan kesehatan seperti Puskesmas pada umumnya,
juga menyediakan fasilitas pelayanan rawat inap. Dengan demikian Puskesmas
Perawatan juga berfungsi sebagai “Pusat Rujukan Antara” yang melayani
penderita gawat darurat sebelum dirujuk ke rumah sakit.Puskesmas merupakan
Unit pelaksana teknis dari Dinas Kesehatan kabupaten yang berada di semua
wilayah kecamatan yang melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan
kesehatan.
Pada tahun 2012 jumlah Puskesmas di seluruh Sulawesi Barat sebanyak 92
unit. Jika dilihat dari tahun 2011 ke tahun 2012 terlihat adanya peningkatan
sebanyak 6 PKM baru.
Gambar 5.31
Jumlah Puskesmas Sulawesi Barat
Tahun 2006-2012
Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, 2013
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 55
55
Bila dilihat dari kabupaten, puskesmas terbanyak berada di kabupaten Mamuju
sebanyak 30 Unit dan paling sedikit di Kabupaten Majene 11 unit Puskemas.
Puskesmas di Sulawesi barat terdiri atas dua jenis yaitu Puskesmas Perawatan
dan non Perawatan. pada tahun 2012 Puskesmas Perawatan sebanyak 35 Unit
dan puskesmas Non perawatan 57 Unit.
Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di puskesmas, maka kedepan
puskesmas non perawatan akan ditingkatkan menjadi puskesmas perawatan.
Gambar 5.32
Jumlah Puskesmas Perawatan dan Non Perawataan
Tahun 2006-2012
Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, 2012
Untuk meningkatkan jangkauan pelayanan Puskesmas terhadap masyarakat di
wilayah kerjanya, puskesmas di dukung sarana pelayanan kesehatan berupa
puskesmas pembantu (pustu). Jumlah pustu pada tahun 2011 dilaporkan
sebanyak 221 buah meningkat didbandingkan tahun 2010 sebesar 218 Pustu.
Mamasa menjadi kabupaten dengan jumlah pustu terbanyak 82 buah dan
Kabupaten Mamuju tidak memiliki Pustu karena adanya peraturan Pemerintah
Daerah Mamuju yang merubah status Puskesmas pembantu menjadi poskesdes
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 56
56
B. TENAGA KESEHATAN
Peningkatan mutu pelayanan kesehatan dilakukan melalui perbaikan fisik dan
penambahan sarana prasarana, penambahan peralatan dan ketenagaan serta
pemberian biaya operasional dan pemeliharaan. Namun dengan semakin
tingginya pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, tuntutan masyarakat akan
mutu pelayanan semakin meningkat. Untuk itu dibutuhkan penambahan tenaga
kesehatan yang terampil dan siap pakai sesuai dengan karateristik dan fungsi
tenaganya.
Tenaga kesehatan merupakan setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Salah satu unsur yang berperan
dalam percepatan pembangunan kesehatan adalah tenaga kesehatan yang
bertugas di sarana pelayanan kesehatan di Masyarakat.
Tenaga Dokter yang ada di Provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2012
sebanyak 21 dokter spesialis, 181 dokter umum dan 51 dokter gigi.
Penyebaran dokter spesialis lebih banyak di Rumah Sakit Polewali
Mandar sebanyak 11 dokter.
Bidan dengan total sebanyak 1019 yang menyebar di Puskesmas dan
jaringannya sebanyak 934 Bidan dan di Rumah sakit sebanyak 918
bidan
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 57
57
Perawat dengan jumlah total sebanyak 1112 perawat. Puskesmas
sebanyak 796 perawat dan di rumah sakit dan sarana kesehatan lainnya
sebanyak 295 dan 21 perawat
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Arah kebijakan pembangunan kesehatan sebagaimana dicanangkan dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM-N) mencakup
upaya peningkatan jumlah, jaringan dan kualitas puskesmas sertapeningkatan
kualitas tenaga medis, pemgembangan sistem jaminan kesehatan terutama bagi
penduduk miskin.
Anggaran yang di kelola di Dinas Kesehatan Provinsi Pada tahun 2012
dibagi/dikelompokkan dalam menjadi dua sumber utama yaitu Dekonsentrasi
dan APBD. Anggaran yang dikelola di tujukan kedalam pelaksanaan 4
kelompok besar, yaitu program/kegiatan yang bersifat promotif, preventif,
kuratif dan preventif. Program/kegiatan yang bersifat preventif antara lain
penerapan kepemerintahan yang baik, program obat dan perbekalan kesehatan,
program pencegahan dan pemberantasan penyakit, penelitian dan
pengembangan kesehatan, program sumber daya kesehatan, kebijakan dan
manajemen pembangunan kesehatan dan program pendidikan kedinasan.
Program/kegiatan yang bersifat promotif yaitu promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat. Program/kegiatan yang bersifat kuratif yaitu
program upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat.
Profil Kesehatan Sulawesi Barat tahun 2012 58
58
Sedangkan program/kegiatan yang bersifat rehabilitatif yaitu perbaikan gizi
masyarakat.
Gambar 5.33
Alokasi Anggaran Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Tahun Anggaran 2012
Sumber : Program dan Pelaporan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2012
Dari gambar daiatas Nampak bahwa pada tahun 2012 alokasi anggaran yang
dikelola oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2012 lebih
banyak bersumber dana APBN (Dekonsentrasi) dibandingkan dengan APBD
yang hanya sebesar 8.417.393.600. Gambar di atas juga menunjukkan bahwa
anggaran kesehatan melalui Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat lebih
banyak melalui APBN. Alokasi APBD menjadi dukungan untuk kegiatan-
kegiatan yang sementara belum dapat di biayai APBN Provinsi.
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
L P L + P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 16.678 Km2Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 645 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 593.314 588.906 1.182.220 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4,5 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km270,9 Jiwa/Km2
Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 67,7 Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 100,7 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 83,1 82,8 82,6 % Tabel 4
9 Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan
tertinggi SMP+ 34,0 34,1 34,0 % Tabel 5
B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 6.633 6.315 24.295 Bayi Tabel 6
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 15,6 13,3 14,4 Tabel 6
12 Jumlah Bayi Mati 128 73 353 Bayi Tabel 7
13 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 19,3 11,6 14,5 per 1.000 KH Tabel 7
14 Jumlah Balita Mati 136 82 374 Balita Tabel 7
15 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 20,5 13,0 15,4 per 1.000 KH Tabel 7
16 Jumlah Kematian Ibu 59 Ibu Tabel 8
17 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 242,8 per 100.000 KH Tabel 8
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
B.2 Angka Kesakitan
18 AFP Rate (non polio) < 15 th 2,08 per 100.000 pend <15thn Tabel 9
19 Angka Insidens TB Paru 143 102 122,82 per 100.000 penduduk Tabel 10
20 Angka Prevalensi TB Paru 153 110 131,36 per 100.000 penduduk Tabel 10
21 Angka kematian akibat TB Paru 2 1 1,35 per 100.000 penduduk Tabel 10
22 Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) 16,92 11,72 14,27 % Tabel 11
23 Success Rate TB Paru 79,44 78,88 85,16 % Tabel 12
24 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 10,8483825 8,53938523 12,8758869 % Tabel 13
25 Jumlah Kasus Baru HIV 7 5 12 Kasus Tabel 14
26 Jumlah Kasus Baru AIDS 4 2 6 Kasus Tabel 14
27 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 107 38 145 Kasus Tabel 14
28 Jumlah Kematian karena AIDS 0 0 0 Jiwa Tabel 14
29 Donor darah diskrining positif HIV 0,26 0,00 0,20 % Tabel 15
30 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 81,94 84,34 85,60 % Tabel 16
31 Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) 21 28 73 Kasus Tabel 17
32 Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) 48 35 160 Kasus Tabel 17
33 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 12 11 20 per 100.000 penduduk Tabel 17
34 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 14,49 19,05 14,59 % Tabel 18
35 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 2,90 0,00 0,86 % Tabel 18
36 Angka Prevalensi Kusta 1,11 0,90 2,10 per 10.000 Penduduk Tabel 19
37 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 82,35 85,71 90,63 % Tabel 20
38 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 78,26 79,17 71,65 % Tabel 20
39 Jumlah Kasus Difteri 2 1 13 Kasus Tabel 21
40 Case Fatality Rate Difteri 15 % Tabel 21
41 Jumlah Kasus Pertusis 2 2 9 Kasus Tabel 21
42 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 2 2 36 Kasus Tabel 21
43 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 6 % Tabel 21
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
44 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 2 1 3 Kasus Tabel 21
45 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 100 % Tabel 21
46 Jumlah Kasus Campak 6 6 25 Kasus Tabel 22
47 Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 22
48 Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 22
49 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 22
50 Incidence Rate DBD 49,05 39,56 44,32 per 100.000 penduduk Tabel 23
51 Case Fatality Rate DBD 1,37 13,01 7,92 % Tabel 23
52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0,01 5,66 6,29 per 1.000 penduduk Tabel 24
53 Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,06 0,03 % Tabel 24
54 Angka Kesakitan Filariasis 6 2 4 per 100.000 penduduk Tabel 25
B.3 Status Gizi
55 Bayi baru lahir ditimbang 98 100 100 % Tabel 26
56 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 4,10 4,17 3,65 % Tabel 26
57 Balita Gizi Baik 79,32 79,30 89,25 % Tabel 27
58 Balita Gizi Kurang 7,49 8,04 7,84 % Tabel 27
59 Balita Gizi Buruk 2,11 2,08 2,09 % Tabel 27
C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
60 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 96 % Tabel 28
61 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 77,61 % Tabel 28
62 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 86,75 % Tabel 28
63 Pelayanan Ibu Nifas 86,47 % Tabel 28
64 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 72,95 % Tabel 29
65 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 72,78 % Tabel 30
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
66 Bumil Risti/Komplikasi ditangani 72,84 % Tabel 31
67 Neonatal Risti/Komplikasi ditangani 45,70 42,18 50,40 % Tabel 31
68 Bayi Mendapat Vitamin A 69,39 70,29 55,44 % Tabel 32
69 Anak Balita Mendapat Vitamin A 114,10 120,69 88,53 % Tabel 32
70 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 84,31 % Tabel 32
71 Peserta KB Baru 22,29 % Tabel 35
72 Peserta KB Aktif 47,78 % Tabel 35
73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 98,43 99,07 98,46 % Tabel 36
74 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 0,93 92,46 91,80 % Tabel 36
75 Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) 77,52 80,11 93,94 % Tabel 37
76 Desa/Kelurahan UCI 75,35 % Tabel 38
77 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 95,71 % Tabel 39
78 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 2,27 % Tabel 39
79 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 47,15 50,19 32,11 % Tabel 41
80 Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin 22,54 20,07 21,24 % Tabel 42
81 Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) 59,74 60,22 66,12 % Tabel 43
82 Balita ditimbang 66,83 67,93 67,38 % Tabel 44
83 Balita berat badan naik 70 70 70 % Tabel 44
84 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 6 7 6 % Tabel 44
85 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 63,54 60,52 62,04 % Tabel 45
86 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan
Setingkat
75,80 76,30 69,02 % Tabel 46
87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan
Setingkat
53,36 53,90 51,40 % Tabel 47
88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 29,72 27,05 28,32 % Tabel 48
89 Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 51,02 % Tabel 49
90 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 72,41 % Tabel 51
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
91 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0,19 0,19 0,19 Tabel 52
92 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 18,41 sekolah Tabel 49
93 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 46,86 sekolah Tabel 49
94 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 32,29 34,52 28,87 % Tabel 53
95 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 74,85 76,44 69,86 % Tabel 53
96 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut 74,85 76,44 69,86 % Tabel 53
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar 43,93 43,30 43,62 % Tabel 55
98 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup
Askeskin/Jamkesmas - - 76,67 % Tabel 56
99 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1
38,28 52,54 75,18 %
Tabel 56
100
Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3
- - 0,74 %
Tabel 56
101 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1
- - 0,61 %
Tabel 57
102
Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3
- - - %
Tabel 57
103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 10,91 10,88 75,98 % Tabel 58
104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 0,87 1,04 2,13 % Tabel 58
105 Gross Death Rate (GDR) di RS 2,59 2,20 3,53 per 100.000 pasien keluar Tabel 59
106 Nett Death Rate (NDR) di RS 1,00 0,70 1,02 per 100.000 pasien keluar Tabel 59
107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS #REF! % Tabel 60
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
108 Length of Stay (LOS) di RS #REF! Hari Tabel 60
109 Turn of Interval (TOI) di RS #REF! Hari Tabel 60
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat
110 Rumah Tangga ber-PHBS #REF! % Tabel 61
C.4 Keadaan Lingkungan
111 Rumah Sehat 47,58 % Tabel 62
112 Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 4,95 % Tabel 63
113 Keluarga dengan sumber air minum terlindung 36,03 % Tabel 65
114 Keluarga memiliki Jamban Sehat 67,94 % Tabel 66
115 Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat 89,44 % Tabel 66
116 Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 73,72 % Tabel 66
117 TUPM Sehat 49,61 % Tabel 67
118 Institusi dibina kesehatan lingkungannya 42,75 % Tabel 68
D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
119 Jumlah Rumah Sakit Umum 8,00 Tabel 70
120 Jumlah Rumah Sakit Khusus - Tabel 70
121 Jumlah Puskesmas Perawatan 39,00 Tabel 70
122 Jumlah Puskesmas non-Perawatan 52,00 Tabel 70
123 Jumlah Apotek 54,00 Tabel 70
124 Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan #DIV/0! % Tabel 71
125 Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar #DIV/0! % Tabel 71
126 Jumlah Posyandu 1.583,00 Posyandu Tabel 72
127 Posyandu Aktif 30,01 % Tabel 72
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
128 Rasio posyandu per 100 balita 1,11 per 100 balita Tabel 72
129 Jumlah Desa Siaga 290,00 Desa Tabel 73
130 Desa Siaga Aktif 68,97 % Tabel 73
131 Jumlah Poskesdes 366,00 Poskesdes Tabel 73
D.2 Tenaga Kesehatan
132 Jumlah Dokter Spesialis 6,00 4,00 11,00 Orang Tabel 74
133 Rasio Dokter Spesialis 1,01 0,68 0,93 per 100.000 penduduk Tabel 74
134 Jumlah Dokter Umum 52,00 85,00 181,00 Orang Tabel 74
135 Rasio Dokter Umum 8,76 14,43 15,31 per 100.000 penduduk Tabel 74
136 Jumlah Dokter Gigi 9,00 40,00 51,00 Orang Tabel 74
137 Jumlah Bidan 101,00 918,00 1.019,00 Orang Tabel 75
138 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 85,77 Tabel 75
139 Jumlah Perawat 211,00 439,00 1.112,00 Orang Tabel 75
140 Jumlah Tenaga Kefarmasian 13,00 83,00 121,00 Orang Tabel 76
141 Jumlah Tenaga Gizi 9,00 53,00 86,00 Orang Tabel 76
142 Jumlah Tenaga Kesmas 28,00 66,00 158,00 Orang Tabel 77
143 Jumlah Tenaga Sanitasi 29,00 32,00 76,00 Orang Tabel 77
144 Jumlah Tenaga Teknisi Medis 12,00 28,00 68,00 Orang Tabel 78
145 Jumlah Fisioterapis 7,00 9,00 18,00 Orang Tabel 78
D.3 Pembiayaan Kesehatan
146 Total Anggaran Kesehatan ######### Rp Tabel 79
147 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 13,99 % Tabel 79
148 Anggaran Kesehatan Perkapita 88.052,36 Rp Tabel 79
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,
DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN
WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km 2) TANGGA TANGGA per km 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Majene 948,0 62 20 82 151.107 31.261 4,83 159,40
2 Polman 1.738,0 146 21 167 409.648 87.062 4,71 235,71
3 Mamasa 3.005,9 166 12 178 142.416 33.825 4,21 47,38
4 Mamuju 7.942,8 144 11 155 336.973 75.746 4,45 42,43
5 Mamuju Utara 3.043,8 59 4 63 142.075 33.499 4,24 46,68
JUMLAH (KAB/KOTA) 16.678,4 577 68 645 1.182.219 261.393 4,52 71
Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota
- Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Tahun 2012
JUMLAH
PENDUDUK
JUMLAH
NO KABUPATENDESA KELURAHAN DESA+KEL.
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,
RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN
0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH 0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Majene 151.107 9.533 18.992 32.691 9.318 3.139 73.673 9.118 18.178 35.283 10.726 4.129 77.434 71,68 95,14
2 Polman 409.648 23.317 50.792 79.098 38.466 8.010 199.683 23.692 48.210 84.809 42.881 10.374 209.966 67,03 95,10
3 Mamasa 142.416 8.149 19.715 31.956 9.346 3.106 72.273 7.596 18.503 31.097 9.536 3.411 70.143 73,81 103,04
4 Mamuju 336.973 21.869 42.094 82.384 21.896 5.170 173.413 20.294 39.347 80.236 19.023 4.660 163.560 65,56 106,02
5 Mamuju Utara 142.075 9.724 17.409 36.659 8.688 1.792 74.272 9.404 16.353 34.162 6.544 1.340 67.803 65,10 109,54
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.182.220 72.592 149.002 262.788 87.714 21.217 593.314 70.104 140.591 265.587 88.710 23.914 588.906 67,74 100,75
Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/kota
- sumber lain…... (sebutkan)
Catatan : Jumlah kolom 3 = jumlah kolom 9 + jumlah kolom 15, yaitu sebesar: 1.182.220
RASIO
BEBAN
TANG
GUNGAN
RASIO
JENIS
KELAMIN
NO KECAMATANJUMLAH
PENDUDUK
TABEL 3
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
PROVINSI
TAHUN
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN
1 2 3 4 5
1 0 - 4 0
2 5 - 9 0
3 10 - 14 0
4 15 - 19 0
5 20 - 24 0
6 25 - 29 0
7 30 - 34 0
8 35 - 39 0
9 40 - 44 0
10 45 - 49 0
11 50 - 54 0
12 55 - 59 0
13 60 - 64 0
14 65 - 69 0
15 70 - 74 0
16 75+ 0
Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/kota
- Sumber lain…... (sebutkan)
SULAWESI BARAT
2012
0JUMLAH 0 0
NOKELOMPOK UMUR
(TAHUN)
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
JUMLAHMELEK
HURUF% JUMLAH
MELEK
HURUF% JUMLAH
MELEK
HURUF%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Majene 53.986 44.569 82,56 58.712 48.776 83,08 112.698 93.345 82,83
2 Polman #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
3 Mamasa #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
4 Mamuju #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
5 Mamuju Utara #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!53.986 44.569 82,56 58.712 48.776 83,08 112.698 93.345 82,83
Sumber: …………… (sebutkan)
LAKI-LAKI PEREMPUANNO
JUMLAH (KAB/KOTA)
TABEL 4
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
TABEL 5
PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS
MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH
TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI
SD/MI SMP/ MTsSMA/
SMK/ MA
AK/
DIPLOMA
UNIVERSI
TASJUMLAH
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH
TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI
SD/MI SMP/ MTsSMA/
SMK/ MA
AK/
DIPLO
MA
UNIVERSI
TASJUMLAH
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH
TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI
SD/MI SMP/ MTsSMA/
SMK/ MA
AK/
DIPLO MA
UNIVERSI
TASJUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Majene 7.402 16.889 18.017 8.622 9.370 3.618 195 64.113 9.306 16.259 19.446 9.597 9.300 4.306 52 68.266 16.708 33.148 37.463 18.219 18.670 7.924 247 132.379
2 Polman - - 0 0 0 0 0 0 0 -
3 Mamasa - - 0 0 0 0 0 0 0 -
4 Mamuju - - 0 0 0 0 0 0 0 -
5 Mamuju Utara - - 0 0 0 0 0 0 0 -
JUMLAH (KAB/KOTA) 7.402 16.889 18.017 8.622 9.370 3.618 195 64.113 9.306 16.259 19.446 9.597 9.300 4.306 52 68.266 16.708 33.148 37.463 18.219 18.670 7.924 247 132.379
Sumber : ………sebutkan
NO KECAMATAN
TABEL 6
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Majene 11 1.790 42 1.832 1.816 37 1.853 3.606 79 3.685
2 Polman 20 0 0 8.749 125 8.874
3 Mamasa 17 1.143 12 1.155 1.190 19 1.209 2.333 31 2.364
4 Mamuju 30 3.700 51 3.751 3.309 29 3.338 7.009 80 7.089
5 Mamuju Utara 14 0 0 2.598 41 2.639
JUMLAH (KAB/KOTA) 92 6.633 105 6.738 6.315 85 6.400 24.295 356 24.651
ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN) 15,6 13,3 14,4
Sumber: ………. (sebutkan)
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MATIHIDUP +
MATI
LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP MATIHIDUP +
MATI
JUMLAH KELAHIRAN
NO KECAMATANJUMLAH
PUSKESMASHIDUP
PEREMPUAN
HIDUP MATIHIDUP +
MATI
TABEL 7
JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 2011 2012
1 Majene 11 35 2 37 15 2 17 50 4 54 Majene 12,4 13,87
2 Polman 20 0 0 109 2 111 Polman 9,3 12,46
3 Mamasa 17 13 13 10 1 11 23 1 24 Mamasa 6 9,88
4 Mamuju 30 80 6 86 48 6 54 128 12 140 Mamuju 13,2 18,26
5 Mamuju Utara 14 0 0 43 2 45 Matra 19,2 16,55
JUMLAH (KAB/KOTA) 128 8 136 73 9 82 353 21 374 Sulbar 11,6 14,53
19,3 1,2 20,5 11,6 1,4 13,0 14,5 0,9 15,4
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Tahun 2012
Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
PUSKESMAS
JUMLAH KEMATIAN
PEREMPUAN
BALITA ANAK
BALITABAYI
ANAK
BALITA
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
BAYI BALITA
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
BAYI ANAK
BALITABALITA
LAKI - LAKINO KECAMATAN
TABEL 8
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
JUMLAH KEMATIAN IBU
< 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Majene 11 3.606 0 0 1 1 0 2 5 7 0 0 1 1 0 2 7 9
2 Polman 20 8.749 0 1 0 1 1 5 3 9 0 1 1 2 1 7 4 12
3 Mamasa 17 2.333 0 0 0 0 0 4 0 4 0 0 0 0 0 4 0 4
4 Mamuju 30 7.009 2 3 2 7 0 4 2 6 1 3 4 8 3 10 8 21
5 Mamuju Utara 14 2.598 0 0 0 1 0 0 0 10 0 0 0 2 0 0 0 13
92 24.295 2 4 3 10 1 15 10 36 1 4 6 13 4 23 19 59
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 242,8
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Tahun 2012
Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
JUMLAH (KAB/KOTA)
KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
LAHIR HIDUPKEMATIAN IBU HAMIL
TABEL 9
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
<15 TAHUN
JUMLAH KASUS
AFP (NON POLIO)
AFP RATE
(NON POLIO)
1 2 3 4 5 6
1 Majene 11 55.821 1 1,79
2 Polman 20 146.011 0 0,00
3 Mamasa 17 53.963 4 7,41
4 Mamuju 30 123.604 3 2,43
5 Mamuju Utara 14 52.890 1 1,89
JUMLAH (KAB/KOTA) 432.289 9 2,08
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Tahun 2012
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di di RS
Catatan : Jumlah kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 3, yaitu sebesar: 0
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TABEL 10
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Majene 11 73.673 77.434 151.107 218 137 355 4 2 6 222 139 361 301 180 239 0 0 0
2 Polman 20 199.683 209.966 409.649 342 248 590 5 8 13 347 256 603 174 122 147 6 1 7
3 Mamasa 17 72.273 70.143 142.416 36 30 66 0 3 3 36 33 69 50 47 48 0 0 0
4 Mamuju 30 173.413 163.560 336.973 183 155 338 47 28 75 230 183 413 133 112 123 1 3 4
5 Mamuju Utara 14 74.272 67.803 142.075 70 33 103 1 3 4 71 36 107 96 53 75 4 1 5
JUMLAH (KAB/KOTA) 593.314 588.906 1.182.220 849 603 1.452 57 44 101 906 647 1.553 153 110 131 11 5 16
ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK 143,1 102,4 122,8 KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK 1,9 0,8 1,4
Sumber: …………….. (sebutkan)
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUMLAH KASUS TB PARUPREVALENSI
(PER 100.000 PENDUDUK)
JUMLAH KEMATIAN
AKIBAT TB PARUNOJUMLAH PENDUDUK
KECAMATAN PUSKESMAS KASUS BARU KASUS LAMA KASUS BARU +
KASUS LAMA
TABEL 11
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Majene 11 154 163 317 1.985 1.956 3.941 210 132 342 136,36 80,98 107,89
2 Polman 20 4.193 4.409 8.602 3.599 2.532 6.131 342 248 590 8,16 5,62 6,86
3 Mamasa 17 150 145 295 280 234 514 28 30 58 18,67 20,69 19,66
4 Mamuju 30 190 174 364 135 90 225 168 146 314 88,42 83,91 86,26
5 Mamuju Utara 14 148 135 283 460 70 33 103 47,30 24,44 36,40
JUMLAH (KAB/KOTA) 4.835 5.026 9.861 5.999 4.812 11.271 818 589 1.407 16,92 11,72 14,27
Sumber: …………….. (sebutkan)
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TB PARU
ANGKA PENEMUAN
KASUS (CDR)BTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PERKIRAAN
KASUS BARU KLINIS
TABEL 12
JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2011
L P L + P
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Majene 11 214 139 353 185 86,45 120 86,33 305 86,40 8 3,74 4 2,88 12 3,40 90,19 89,21 89,80
2 Polman 20 180 85 265 162 90,00 74 87,06 236 89,06 3 1,67 0 0,00 3 1,13 91,67 87,06 90,19
3 Mamasa 17 25 24 49 15 60,00 10 41,67 25 51,02 9 36,00 12 50,00 21 42,86 96,00 91,67 93,88
4 Mamuju 30 114 93 207 84 73,68 65 69,89 149 71,98 13 11,40 10 10,75 23 11,11 85,09 80,65 83,09
5 Mamuju Utara 14 70 33 103 0,00 0,00 28 27,18 0,00 0,00 30 29,13 0,00 0,00 56,31
JUMLAH (KAB/KOTA) 603 374 977 446 73,96 269 71,93 743 76,05 33 5,47 26 6,95 89 9,11 79,44 78,88 85,16
Sumber: …………….. (sebutkan)
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
L L + P
PENGOBATAN LENGKAP
L PNO KECAMATAN PUSKESMAS
TB PARU
BTA (+) DIOBATI ANGKA KESUKSESAN
(SUCCESS RATE/SR)P L + P
KESEMBUHAN
TABEL 13
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Majene 11 7.367 7.744 15.111 737 774 1.511 497 67,5 420 54,2 917 60,7
2 Polman 20 23.317 23.692 47.009 2.332 2.369 4.701 0 0,0 0,0 272 5,8
3 Mamasa 17 7.227 7.014 14.241 723 701 1.424 33 4,6 27 3,8 60 4,2
4 Mamuju 30 16.820 15.866 32.686 1.664 1.568 3.269 138 8,3 70 4,5 208 6,4
5 Mamuju Utara 14 7.025 6.413 13.438 703 641 1.343 0,0 0,0 120 8,9
JUMLAH (KAB/KOTA) 61.756 60.729 122.485 6.158 6.054 12.248 668 10,8 517 8,5 1.577 12,9
Sumber: …………….. (sebutkan)
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN
PENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS
PNEUMONIA PADA BALITA
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
L P L + P
TABEL 14
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Majene 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Polman 20 0 0 0 0 44 5 49 0 0 0
3 Mamasa 17 0 0 0 0 0 0
4 Mamuju 30 7 5 12 4 2 6 29 8 37 0 0 0
5 Mamuju Utara 14 0 0 34 25 59 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 7 5 12 4 2 6 107 38 145 0 0 0
Sumber: …………….. (sebutkan)
Ket: Jumlah kasus baru adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT
AIDS
JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KECAMATAN PUSKESMASINFEKSI MENULAR SEKSUAL
LAINNYAA I D S
JUMLAH KASUS BARU
NO H I V
TABEL 15
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 RSUD MAJENE 600 25 625 600 100,00 25 100,00 625 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
2 UNIT TRANSFUSI DARAH 945 418 1.363 945 100,00 418 100,00 1.363 100,00 4 0,42 0 0,00 4 0,29
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH 1.545 443 1.988 1.545 100,00 443 100,00 1.988 100,00 4 0,26 0 - 4 0,20
Sumber: …………….. (sebutkan)
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS MENURUT JENIS KELAMIN
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA
L P
POSITIF HIV
L + P L P L + PJUMLAH PENDONOR
TABEL 16
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
44
3
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 3
1 Majene 11 73.673 77.434 151.107 3.028 3.183 6.211 5.015 166 4.912 154 9.927 160 30
2 Polman 20 199.683 209.966 409.649 8.207 8.630 16.837 7.564 92 7.584 88 15.148 90 11
3 Mamasa 17 72.273 70.143 142.416 3.203 3.058 6.261 2.070 65 2.244 73 4.314 69 13
4 Mamuju 30 173.413 163.560 336.973 7.127 6.722 13.850 5.456 77 5.759 86 7.210 52 16
5 Mamuju Utara 14 70.244 64.125 134.369 2.971 2.712 5.683 0 0 5.211 92 16
JUMLAH (KAB/KOTA) 589.286 585.228 1.174.514 24.536 24.304 48.841 20.105 81,9 20.499 84,3 41.810 85,6
Sumber: …………….. (sebutkan)
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
DIAREJUMLAH PERKIRAAAN
KASUS
DIARE DITANGANI
TABEL 17
JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Majene 11 4 7 11 8 12 20 12 19 31 4 2 6 24 16 40 28 18 46 40 37 77
2 Polman 20 0 0 3 0 0 21 0 0 24 9 68 0 0 77 0 0 101
3 Mamasa 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Mamuju 30 0 4 1 5 4 1 5 1 1 2 10 5 15 11 6 17 15 7 22
5 Mamuju Utara 14 1 2 3 4 6 10 5 8 13 0 9 11 20 9 11 20 14 19 33
JUMLAH (KAB/KOTA) 5 9 17 16 19 56 21 28 73 5 3 17 43 32 143 48 35 160 69 63 233
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 11,63 10,70 19,71
Sumber: …………….. (sebutkan)
NO KECAMATAN PUSKESMASPausi Basiler (PB)/ Kusta kering
0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN
KASUS BARU
PB + MBMulti Basiler (MB)/ Kusta Basah
JUMLAH 0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN JUMLAH
TABEL 18
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Majene 11 40 37 77 8 20,00 9 24,32 17 22,08 0,00 0,00 - 0,00
2 Polman 20 - - 101 - #DIV/0! - #DIV/0! 12 11,88 #DIV/0! #DIV/0! - 0,00
3 Mamasa 17 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
4 Mamuju 30 15 7 22 1 6,67 1 14,29 2 9,09 0,00 0,00 - 0,00
5 Mamuju Utara 14 14 19 33 1 7,14 2 10,53 3 9,09 2 14,29 0,00 2 6,06
JUMLAH (KAB/KOTA) 69 63 233 10 14,49 12 19,05 34 14,59 2 2,90 - 0,00 2 0,86
Sumber: …………….. (sebutkan)
LNO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA KUSTAPENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN
L P L+P P L+P
CACAT TINGKAT 2
KASUS BARU
TABEL 19
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Majene 11 6 7 13 28 20 48 34 27 61
2 Polman 20 14 115 0 0 129
3 Mamasa 17 0 0 0 0 0
4 Mamuju 30 2 1 3 16 6 22 18 7 25
5 Mamuju Utara 14 5 8 13 9 11 20 14 19 33
JUMLAH (KAB/KOTA) 13 16 43 53 37 205 66 53 248
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 1,1 0,9 2,1
Sumber: …………….. (sebutkan)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS TERCATAT
PB MB JUMLAH
TABEL 20
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
2011 2010
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Majene 11 7 6 13 6 86 5 83 11 85 22 7 29 21 95 7 100 28 97
2 Polman 20 26 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 26 100 57 0 #DIV/0! #DIV/0! 36 63
3 Mamasa 17 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 Mamuju 30 5 7 12 3 60 5 71 8 67 15 8 23 7 47 4 50 11 48
5 Mamuju Utara 14 5 8 13 5 100 8 100 13 100 9 9 18 8 89 8 89 16 89
JUMLAH (KAB/KOTA) 17 21 64 14 82,4 18 85,7 58 90,6 46 24 127 36 78 19 79 91 72
Sumber: …………….. (sebutkan)
L + P
RFT MB
L PL P
PENDERITA PB PENDERITA MBNO KECAMATAN PUSKESMAS
RFT PB
L + P
TABEL 21
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
JUMLAH KASUS PD3I
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Majene 11 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Polman 20 10 0 5 32 0
3 Mamasa 17 0 0 0 0
4 Mamuju 30 2 1 3 2 2 1 3 2 2 4 2 2 1 3 3
5 Mamuju Utara 14 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 1 13 2 2 2 9 2 2 36 2 2 1 3 3
CASE FATALITY RATE (%) 15 6 100
Sumber: …………….. (sebutkan)
JUMLAH KASUS MENING-
GAL
TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
JUMLAH KASUS MENING-
GAL
PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI
JUMLAH KASUS MENING-
GAL
TABEL 22
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Majene 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Polman 20 13 0 0
3 Mamasa 17 0 4 4 0 0
4 Mamuju 30 1 1 0 0
5 Mamuju Utara 14 5 2 7 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 6 6 25 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0,0
Sumber: …………….. (sebutkan)
JUMLAH KASUS PD3I
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CAMPAK
JUMLAH KASUSMENINGGAL
POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 23
JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Majene 11 3 2 5 0 0 0 0,0 0,0 0,0
2 Polman 20 7 8 15 0 1 1 0,0 12,5 6,7
3 Mamasa 17 1 1 2 0 0 0 0,0 0,0 0,0
4 Mamuju 30 73 26 99 1 0 1 1,4 0,0 1,0
5 Mamuju Utara 14 207 196 403 0 1 1 0,0 0,5 0,2
JUMLAH (KAB/KOTA) 291 233 524 1 2 3 1,4 13,0 7,9
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 49,0 39,6 44,3
Sumber: …………….. (sebutkan)
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMAS
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
TABEL 24
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Majene 11 3858 145 3,76 0 0 0 102 43 145 0 1 1 0,0 2,3 0,7
2 Polman 20 8793 113 1,29 0 0 0 70 43 113 0 0,0 0,0 0,0
3 Mamasa 17 #DIV/0! 1 2 3 1.169 1.050 2.219 0 0 0 0,0 0,0 0,0
4 Mamuju 30 17.732 1051 5,93 0 647 404 1.051 0 0,0 0,0 0,0
5 Mamuju Utara 14 #DIV/0! 4 4 8 2.112 1.796 3.908 0 1 1 0,0 0,1 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 5 6 11 4.100 3.336 7.436 0 2 2 0,0 0,1 0,0
ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK 0,0 5,7 6,3
Sumber: …………….. (sebutkan)
MALARIA
Diperiksa Positif % Positif
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA
DENGAN PEMERIKSAAN
SEDIAAN DARAH
TANPA PEMERIKSAAN
SEDIAAN DARAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS CFRMENINGGAL
SEDIAAN DARAH
TABEL 25
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Majene 11 0 0 0 0 0 0
2 Polman 20 0 10 0 10
3 Mamasa 17 0 0 0 0
4 Mamuju 30 0 2 3 5
5 Mamuju Utara 14 6 4 10 23 8 31
JUMLAH (KAB/KOTA) 6 4 10 35 11 46
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 6 2 4
Sumber: …………….. (sebutkan)
JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA FILARIASIS
TABEL 26
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Majene 11 1.790 1.816 3.606 1.793 100,2 1.822 100,3 3.615 100,2 103 5,7 116 6,4 219 6,1
2 Polman 20 0 0 8.749 #DIV/0! #DIV/0! 8.749 100,0 #DIV/0! #DIV/0! 355 4,1
3 Mamasa 17 1.143 1.190 2.333 1.101 96,3 1.226 103,0 2.327 99,7 11 1,0 17 1,4 28 1,2
4 Mamuju 30 3.700 3.309 7.009 3.612 97,6 3.261 98,5 6.873 98,1 119 3,3 87 2,7 206 3,0
5 Mamuju Utara 14 0 0 2.598 #DIV/0! #DIV/0! 2.678 103,1 34 #DIV/0! 43 #DIV/0! 77 2,9
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.633 6.315 24.295 6.506 98,1 6.309 99,9 24.242 99,8 267 4,1 263 4,2 885 3,7
Sumber: ………. (sebutkan)
L
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
PNO KECAMATAN PUSKESMAS
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P LL + P L + P
BBLRJUMLAH LAHIR HIDUP
TABEL 27
STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Majene 11 5.346 5.553 10.899 20 0,37 32 0,58 52 0,48 4.524 84,62 4.681 84,30 9.205 84,46 463 8,66 506 9,11 969 8,89 339 6,34 334 6,01 673 6,17
2 Polman 20 16.378 16.907 33.285 241 1,47 321 1,90 562 1,69 14.781 90,25 15.339 90,73 30.120 90,49 1.216 7,42 1.218 7,20 2.434 7,31 140 0,85 119 0,70 259 0,78
3 Mamasa 17 4.673 4.472 9.145 13 0,28 11 0,25 24 0,26 0,00 0,00 8.202 89,69 405 8,67 388 8,68 851 9,31 30 0,64 23 0,51 53 0,58
4 Mamuju 30 9.882 9.520 19.402 59 0,60 42 0,44 101 0,52 8.691 87,95 8.198 86,11 16.889 87,05 783 7,92 921 9,67 1.704 8,78 348 3,52 366 3,84 714 3,68
5 Mamuju Utara 14 4.992 4.804 9.796 14 0,28 12 0,25 26 0,27 4.739 94,93 4.500 93,67 9.239 94,31 226 4,53 283 5,89 509 5,20 13 0,26 15 0,31 28 0,29
JUMLAH (KAB/KOTA) 41.271 41.256 82.527 347 0,84 418 1,01 765 0,93 32.735 79,32 32.718 79,30 73.655 89,25 3.093 7,49 3.316 8,04 6.467 7,84 870 2,11 857 2,08 1.727 2,09
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Tahun 2012
GIZI LEBIH GIZI BURUK
L+P
GIZI KURANG
L
NO KECAMATAN PUSKESMAS BALITA DITIMBANG
BALITA
PL+P
GIZI BAIK
L PL L+PL+PP LP
TABEL 28
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
SULAWESI BARAT
2012
JUMLAH K1 % K4 % JUMLAHDITOLONG
NAKES% JUMLAH
MENDAPAT
YANKES%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Majene 11 3.659 3.981 108,8 3.290 89,9 3.492 3.399 97,3 3.492 3.555 101,8
2 Polman 20 9.913 9.921 100,1 7.717 77,8 9.463 8.467 89,5 9.463 7.734 81,7
3 Mamasa 17 3.446 2.612 75,8 2.316 67,2 3.290 2.361 71,8 3.290 2.159 65,6
4 Mamuju 30 8.155 7.741 94,9 6.387 78,3 7.785 6.780 87,1 7.415 6.656 89,8
5 Mamuju Utara 14 3.253 3.169 97,4 2.350 72,2 2.905 2.358 81,2 2.616 2.616 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 28.426 27.424 96,5 22.060 77,6 26.935 23.365 86,7 26.276 22.720 86,5
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Tahun 2012
IBU NIFAS
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
PROVINSI
TAHUN
IBU BERSALIN
PUSKESMASNO KECAMATAN
IBU HAMIL
TABEL 29
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Majene 11 3.659 2.557 69,9 2.115 57,8 206 5,6 66 1,8 124 3,4 2.511 68,6
2 Polman 20 9.913 7.034 71,0 5.828 58,8 1.019 10,3 373 3,8 369 3,7 7.589 76,6
3 Mamasa 17 3.446 1.981 57,5 1.623 47,1 28 0,8 15 0,4 23 0,7 1.689 49,0
4 Mamuju 30 8.155 4.600 56,4 3.845 47,1 1.108 13,6 434 5,3 433 5,3 5.820 71,4
5 Mamuju Utara 14 3.253 3.169 97,4 3.124 96,0 - - 4 0,1 3.128 96,2
JUMLAH (KAB/KOTA) 92 28.426 19.341 68,0 16.535 58,2 2.361 8,3 888 3,1 953 3,4 20.737 73,0
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten, 2013
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU
HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 30
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Majene 11 3659 4.062 111,01 3.207 87,65
2 Polman 20 9913 9.503 95,86 7.150 72,13
3 Mamasa 17 3446 2.223 64,51 2.409 69,91
4 Mamuju 30 8155 6.720 82,40 5.401 66,23
5 Mamuju Utara 14 3253 3.169 97,42 2.522 77,53
JUMLAH (KAB/KOTA) 28426 25.677 90,33 20.689 72,78
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Tahun 2012
KECAMATANJUMLAH
IBU HAMILNO PUSKESMAS
TABEL 31
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
S % L P L + P L P L + P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Majene 11 3.659 732 597 81,6 1.790 1.816 3.606 269 272 541 167 62,2 145 53,2 312 57,7
2 Polman 20 9.913 1.983 2054 103,6 - - 8.749 - - 1.312 #DIV/0! ###### 786 59,9
3 Mamasa 17 3.446 689 183 26,6 1.104 1.229 2.333 166 184 350 56 33,8 55 29,8 111 31,7
4 Mamuju 30 8.155 1.631 790 48,4 3.700 3.309 7.009 555 496 1.051 229 41,3 202 40,7 431 41,0
5 Mamuju Utara 14 3.253 651 517 79,5 - - - - - - #DIV/0! ###### - ######
JUMLAH (KAB/KOTA) 28.426 5.685 4141 72,8 6.594 6.354 21.697 989 953 3.254 452 45,7 402 42,2 1.640 50,4
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Tahun 2012
L + PL P
BUMIL
RISTI/KOMPLIKAS
I DITANGANI
JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN
JUMLAH
IBU
HAMIL
JUMLAH LAHIR HIDUPBUMIL
RISTI/
KOMPLIKAS
I
PERKIRAAN NEONATAL
RISTI/KOMPLIKASI
NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI
TABEL 32
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
BAYI ANAK BALITA (1-4 TAHUN) IBU NIFAS
L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Majene 11 1.622 1.704 3.326 818 50,4 809 47,5 1.627 48,9 5.745 6.040 11.785 5.469 95,20 5.879 97,33 11.348 96,29 3.492 3.623 103,75
2 Polman 20 8.749 2.483 2.594 5.077 58,0 29.854 12.514 13.156 25.670 85,99 9.463 7.964 84,16
3 Mamasa 17 1.590 1.543 3.133 0,0 0,0 2.405 76,8 5.543 5.383 10.926 0,00 0,00 9.590 87,77 3.237 2.407 74,36
4 Mamuju 30 3.815 3.598 7.413 1.893 49,6 1.799 50,0 3.692 49,8 13.005 12.268 25.273 11.139 85,65 11.082 90,33 22.221 87,92 7.415 5.860 79,035 Mamuju Utara 14 1.634 1.492 3.126 816 49,9 658 44,1 1.474 47,2 5.479 5.002 10.481 4.848 88,48 4.512 90,20 9.360 89,30 3.105 2.667 85,89
JUMLAH (KAB/KOTA) 92 8.661 8.337 25.747 6.010 69,4 5.860 70,3 14.275 55,4 29.772 28.693 88.319 33.970 114,1 34.629 120,69 78.189 88,53 26.712 22.521 84,31
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Tahun 2012
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAHL + P
JUMLAH MENDAPAT VIT A 2X
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L + P
BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A
VIT A
MENDAPAT JUMLAH
L P
TABEL 33
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
PESERTA KB AKTIF
MKJP
IUD % MOP % MOW %IM
PLAN%
JUMLA
H%
SUNTI
K% PIL %
KON
DOM %
OBAT
VAGIN
A
%LAIN
NYA%
JUMLA
H%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Majene 11 301 3,4 27 0,3 57 0,6 388 4,4 773 8,8 4.065 46,1 3.021 34,3 950 10,8 0 0,0 0 0,0 8.036 91,2 8.809 100,0
2 Polman 20 111 0,6 24 0,1 39 0,2 514 3,0 688 4,0 8.130 46,7 8.184 47,0 405 2,3 0 0,0 0 0,0 16.719 96,0 17.407 100,0
3 Mamasa 17 1.037 5,0 11 0,1 305 1,5 1.317 6,3 2.670 12,9 6.367 30,7 9.823 47,3 1.899 9,1 0 0,0 0 0,0 18.089 87,1 20.759 100,0
4 Mamuju 30 527 1,4 23 0,1 60 0,2 1.826 4,8 2.436 6,4 16.179 42,2 17.637 46,0 2.054 5,4 0,0 0,0 35.870 93,6 38.306 100,0
5 Mamuju Utara 14 73 0,6 8 0,1 47 0,4 665 5,1 793 6,0 7.429 56,5 4.351 33,1 585 4,4 0,0 0,0 12.365 94,0 13.158 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.049 2,1 93 0,1 508 0,5 4.710 4,8 7.360 7,5 42.170 42,8 43.016 43,7 5.893 6,0 0 0,0 0 0,0 91.079 92,5 98.439 100,0
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Tahun 2013
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MKJP +
NON
MKJP
%
MKJP +
NON
MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMASNON MKJP
TABEL 34
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
PESERTA KB BARU
MKJP
IUD % MOP % MOW %IMPLA
N%
JUMLA
H% SUNTIK % PIL % KONDOM %
OBAT
VAGIN
A
%LAIN
NYA%
JUMLA
H%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Majene 11 4 0,9 0 0,0 6 1,3 50 10,8 60 12,9 241 51,8 143 30,8 21 4,5 0 0,0 0 0,0 405 87,1 465 100,0
2 Polman 20 108 1,3 20 0,2 40 0,5 384 4,5 552 6,5 3.385 39,7 4.165 48,8 433 5,1 0 0,0 0 0,0 7.983 93,5 8.535 100,0
3 Mamasa 17 387 6,5 0 0,0 47 0,8 740 12,4 1.174 19,6 1.848 30,9 1.854 31,0 1.105 18,5 0 0,0 0 0,0 4.807 80,4 5.981 100,0
4 Mamuju 30 478 3,6 64 0,5 80 0,6 498 3,7 1.120 8,3 6.472 48,1 4.818 35,8 1.049 7,8 0,0 0,0 12.339 91,7 13.459 100,0
5 Mamuju Utara 14 0,0 53 0,3 8 0,0 692 4,3 753 4,7 8.498 52,6 6.232 38,6 683 4,2 0,0 0,0 15.413 95,3 16.166 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 977 2,2 137 0,3 181 0,4 2.364 5,3 3.659 8,2 20.444 45,8 17.212 38,6 3.291 7,4 0 0,0 0 0,0 40.947 91,8 44.606 100,0
Sumber: ……………….. (sebutkan)
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NON MKJP MKJP +
NON
MKJP
% MKJP
+ NON
MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 35
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
PESERTA KB BARU
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Majene 11 24.224 465 1,9 8.809 36,4
2 Polman 20 59.542 8.535 14,3 17.407 29,2
3 Mamasa 17 22.412 5.981 26,7 20.759 92,6
4 Mamuju 30 62.677 13.459 21,5 38.306 61,1
5 Mamuju Utara 14 22.837 14.279 62,5 6.308 27,6
JUMLAH (KAB/KOTA) 191.692 42.719 22,3 91.589 47,8
Sumber: …………….. (sebutkan)
PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 36
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
L P L + PJUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Majene 11 1.790 1.816 3.606 1.790 100,0 1.816 100,0 3.606 100,0 1.747 1,0 1.746 96,1 3.493 96,9
2 Polman 20 0 0 8.749 0 8.457 96,7 0 7.734 88,4
3 Mamasa 17 1.143 1.190 2.333 1.195 104,5 1.147 96,4 2.342 100,4 1.107 1,0 1.068 89,7 2.175 93,2
4 Mamuju 30 3.700 3.309 7.009 3.544 95,8 3.293 99,5 6.837 97,5 3.338 0,9 3.025 91,4 6.363 90,8
5 Mamuju Utara 14 0 0 2.598 #DIV/0! #DIV/0! 2.678 103,1 #DIV/0! #DIV/0! 2.539 97,7
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.633 6.315 24.295 6.529 98,4 6.256 99,1 23.920 98,5 6.192 0,9 5.839 92,5 22.304 91,8
Sumber: ………. (sebutkan)
JUMLAH BAYI LAHIR HIDUPNO KECAMATAN PUSKESMAS P L + P
KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP)
P L + PL
KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1)
L
TABEL 37
CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASPROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Majene 11 1.622 1.704 3.326 1.681 103,6 1.706 100,1 3.387 101,8
2 Polman 20 0 0 8.749 0 8.256 94,4
3 Mamasa 17 1.590 1.543 3.133 1.553 97,7 1.609 104,3 3.162 100,9
4 Mamuju 30 3.815 3.598 7.413 3.480 91,2 3.364 93,5 6.844 92,3
5 Mamuju Utara 14 1.634 1.492 3.126 0,0 0,0 2.539 81,2
JUMLAH (KAB/KOTA) 8.661 8.337 25.747 6.714 77,5 6.679 80 24.188 93,9
Sumber: ………. (sebutkan)
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI
KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI)
TABEL 38
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
1 2 3 4 5 6
1 Majene 11 82 68 82,9
2 Polman 20 167 153 91,6
3 Mamasa 17 178 76 42,7
4 Mamuju 30 155 148 95,5
5 Mamuju Utara 14 63 41 65,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 645 486 75,3
Sumber: …………….. (sebutkan)
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
% DESA/KEL UCINO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI
TABEL 39
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
BAYI DIIMUNISASI
DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16,0 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Majene 11 1.622 1.704 3.326 1.989 122,6 1.977 116,0 3.966 119,2 1.620 99,9 1.665 97,7 3.285 98,8 1.743 107,5 1.732 101,6 3.475 104,5 12,4 12,4 12,4
2 Polman 20 - - 8.749 7.931 90,7 #DIV/0! #DIV/0! 8.117 92,8 #DIV/0! #DIV/0! 8.170 93,4 #DIV/0! #DIV/0! -3,0
3 Mamasa 17 1.590 1.543 3.133 0,0 0,0 2.857 91,2 0,0 0,0 2.741 87,5 0,0 0,0 2.721 86,8 #DIV/0! #DIV/0! 4,8
4 Mamuju 30 3.815 3.598 7.413 3.805 99,7 3.614 100,4 7.419 100,1 3.786 99,2 3.627 100,8 7.413 100,0 3.808 99,8 3.608 100,3 7.416 100,0 -0,1 0,2 0,0
5 Mamuju Utara 14 1.634 1.492 3.126 0,0 0,0 3.041 97,3 0,0 0,0 2.824 90,3 0,0 0,0 2.860 91,5 #DIV/0! #DIV/0! 6,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 8.661 8.337 25.747 5.794 66,9 5.591 67,1 25.214 97,9 5.406 62,4 5.292 63,5 24.380 94,7 5.551 64,1 5.340 64,1 24.642 95,7 4,2 4,5 2,3
Sumber: …………….. (sebutkan)
L P L + P
DO RATE (%)
L P L + PL + P L P L + P
NO KECAMATANL P
PUSKESMASJUMLAH BAYI
TABEL 40
CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
BAYI DIIMUNISASI
BCG POLIO3
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Majene 11 1.622 1.704 3.326 1.860 115 1.869 110 3.729 112 1.822 112 1.756 103 3.578 108
2 Polman 20 0 0 8.749 #DIV/0! #DIV/0! 8.119 93 #DIV/0! #DIV/0! 7.948 91
3 Mamasa 17 1.590 1.543 3.133 - - 2.862 91 0 0 2.838 91
4 Mamuju 30 3.815 3.598 7.413 3.848 101 3.601 100 7.449 100 3.797 100 3.629 101 7.426 100
5 Mamuju Utara 14 1.634 1.492 3.126 - - 2.868 92 0 0 2.952 94
JUMLAH (KAB/KOTA) 8.661 8.337 25.747 5.708 66 5.470 66 25.027 97 5.619 64,877035 5.385 64,59158 24.742 96,096633
Sumber: …………….. (sebutkan)
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI
P L + PL P L + P L
TABEL 41
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Majene 11 1.622 1.704 3.326 478 29,5 526 30,9 1.004 30,2
2 Polman 20 - - 8.749 1.295 1.388 2.683 30,7
3 Mamasa 17 1.590 1.543 3.133 423 26,6 410 26,6 833 26,6
4 Mamuju 30 3.815 3.598 7.413 1.289 33,8 1.283 35,7 2.572 34,7
5 Mamuju Utara 14 1.634 1.492 3.126 599 36,7 577 38,7 1.176 37,6
JUMLAH (KAB/KOTA) 8.661 8.337 25.747 4.084 47,2 4.184 50,2 8.268 32,1
Sumber: ……………… (sebutkan)
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
NO KECAMATANJUMLAH BAYI
PUSKESMAS L P L + P
TABEL 42
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Majene 11 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 Polman 20 3.528 4.058 7.586 500 489 989 14,17 12,05 13,04
3 Mamasa 17 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 Mamuju 30 886 820 1.706 495 490 985 55,87 59,76 57,74
5 Mamuju Utara 14 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 4.414 4.878 9.292 995 979 1.974 22,54 20,07 21,24
Sumber: ……………… (sebutkan)
NO
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN
%KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK 6-23 BULAN
DARI KELUARGA MISKIN MENDAPAT MP-ASI
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
TABEL 43
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Majene 11 5.745 6.040 11.785 5.047 87,9 5.175 85,7 10.222 86,7
2 Polman 20 0 0 29.854 0 0,0 0 0,0 19.664 65,9
3 Mamasa 17 7.110 6.899 14.009 4.844 68,1 4.611 66,8 9.455 67,5
4 Mamuju 30 12.593 12.680 25.273 8.771 69,6 8.828 69,6 17.599 69,6
5 Mamuju Utara 14 5.793 5.289 11.082 0,0 0,0 3.888 35,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 31.241 30.908 92.003 18.662 59,7 18.614 60,2 60.828 66,1
Sumber: ………. (sebutkan)
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + P
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
TABEL 44
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Majene 11 7.367 7.744 15.111 5.346 72,6 5.553 71,7 10.899 72,1 3.941 73,7 4.052 73,0 7.993 73,3 339 6,3 334 6,0 673 6,2
2 Polman 20 23.317 23.692 47.009 16.378 70,2 16.907 71,4 33.285 70,8 12.094 73,8 12.410 73,4 24.504 73,6 692 4,2 702 4,2 1.394 4,2
3 Mamasa 17 7.227 7.014 14.241 4.673 64,7 4.472 63,8 9.145 64,2 3.560 76,2 3.366 75,3 6.926 75,7 426 9,1 393 8,8 819 9,0
4 Mamuju 30 16.820 15.866 32.686 9.882 58,8 9.520 60,0 19.402 59,4 6.821 69,0 6.488 68,2 13.309 68,6 851 8,6 1.046 11,0 1.897 9,8
5 Mamuju Utara 14 7.025 6.413 13.438 4.992 71,1 4.804 74,9 9.796 72,9 2.459 49,3 2.493 51,9 4.952 50,6 226 4,5 283 5,9 509 5,2
JUMLAH (KAB/KOTA) 61.756 60.729 122.485 41.271 66,8 41.256 67,9 82.527 67,4 28.875 70,0 28.809 69,8 57.684 69,9 2.534 6,1 2.758 6,7 5.292 6,4
Sumber: ………. (sebutkan)
NO KECAMATAN PUSKESMASP
BALITA YANG ADALL+P L+P
BALITA
BGM
L+P L P
DITIMBANG BB NAIK
L P
TABEL 45
CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
BALITA GIZI BURUK
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Majene 11 339 334 673 339 100,0 334 100,0 673 100,0
2 Polman 20 140 119 259 138 98,6 118 99,2 256 98,8
3 Mamasa 17 13 7 20 13 100,0 7 100,0 20 100,0
4 Mamuju 30 348 366 714 39 11,2 35 9,6 74 10,4
5 Mamuju Utara 14 13 15 28 13 100,0 15 100,0 28 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 853 841 1.694 542 63,5 509 60,5 1.051 62,0
Sumber: ……………… (sebutkan)
P L + P
MENDAPAT PERAWATANNO KECAMATAN PUSKESMAS
LJUMLAH
TABEL 46
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Majene 11 0 0 4.446 0 #DIV/0! #DIV/0! 3.957 89,0
2 Polman 20 5.276 5.470 10.746 3.926 74,4 4.083 74,6 8.009 74,5
3 Mamasa 17 4.192 #DIV/0! #DIV/0! 464 11,1
4 Mamuju 30 4.962 4.605 9.567 4.254 85,7 3.985 86,5 8.239 86,1
5 Mamuju Utara 14 799 799 1.598 186 23,3 229 28,7 415 26,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 11.037 10.874 30.549 8.366 75,8 8.297 76,3 21.084 69,0
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 75,8 76,3 69,0
Sumber: ………. (sebutkan)
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAHMENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P L + P
TABEL 47
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
MURID SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Majene 11 0 0 7.214 #DIV/0! #DIV/0! 1.070 14,8
2 Polman 20 25.179 25.387 50.566 18.540 73,6 19.795 78,0 38.335 75,8
3 Mamasa 17 4.040 4.006 8.046 4.040 100,0 4.006 100,0 8.046 100,0
4 Mamuju 30 29.821 28.323 58.144 9.164 30,7 7.476 26,4 16.640 28,6
5 Mamuju Utara 14 799 739 1.538 186 23,3 229 31,0 415 27,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 59.839 58.455 125.508 31.930 53,4 31.506 53,9 64.506 51,4
Sumber: ………. (sebutkan)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + PJUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR
L
TABEL 48
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Majene 11 6.012 5.414 11.426 4.779 79,49 4.139 76,45 8.918 78,05
2 Polman 20 29.025 34.258 63.283 1.871 6,45 2.752 8,03 4.623 7,31
3 Mamasa 17 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 Mamuju 30 6.331 5.882 12.213 5.644 89,15 5.432 92,35 11.076 90,69
5 Mamuju Utara 14 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 41.368 45.554 86.922 12.294 29,72 12.323 27,05 24.617 28,32
Sumber: ………. (sebutkan)
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
USILA (60TAHUN+)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 49
SULAWESI BARAT
2012
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH %
1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 5 4 80,00
2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 -
3 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 0 0 -
4 PUSKESMAS PERAWATAN 34 19 55,88
5 SARANA YANKES.LAINNYA 10 2 20,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 49 25 51,02
Sumber: ……………… (sebutkan)
PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
PROVINSI
TAHUN
TABEL 50
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB
o PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
YANG TERSERANG
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Malaria 1 1 608 634 1.242 29 17 46 4,77 2,68 3,70 0 0 0 - - -
2 Varicella 1 1 115 108 223 7 3 10 6,09 2,78 4,48 0 0 0 - - -
3 Diare 1 6 675 734 1.409 134 165 299 19,85 22,48 21,22 1 0 1 0,75 - 0,33
4 Diare 1 4 575 629 1.204 124 172 296 21,57 27,34 24,58 1 0 1 0,81 - 0,34
5 DBD 8 12 10.917 10.357 21.274 69 67 136 0,63 0,65 0,64 2 2 4 2,90 2,99 2,94
6 Difteri 2 2 5.443 5.336 10.779 2 1 3 0,04 0,02 0,03 2 0 2 100,00 - 66,67
7 Tetanus Neo 3 3 4.708 4.543 9.251 2 1 3 0,04 0,02 0,03 2 1 3 100,00 100,00 100,00
0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: ………………… (sebutkan)
JUMLAH
DESA
CFR (%)NO JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK
TERANCAMJUMLAH
KEC
TABEL 51
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
JUMLAH
RATA2 KEJADIAN
DESA/KELURAHAN
KLB PER JUMLAH
DESA/KELURAHAN
DITANGANI <24
JAM%
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Majene 11 82 2 0,02 2 100,00
2 Polman 20 167 10 0,06 2 20,00
3 Mamasa 17 178 0,00 #DIV/0!
4 Mamuju 30 155 9 0,06 9 100,00
5 Mamuju Utara 14 63 8 0,13 8 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 645 29 0,04 21 72,41
Sumber: ………………….. (sebutkan)
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB
NO PUSKESMASJUMLAH
DESA/KELURAHANKECAMATAN
TABEL 52
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Majene 11 - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 Polman 20 619 623 1.245 2.177 2.128 4.305 0,3 0,3 0,3
3 Mamasa 17 19 33 52 254 290 544 0,1 0,1 0,1
4 Mamuju 30 13 17 30 1.011 1.171 2.182 0,0 0,0 0,0
5 Mamuju Utara 14 100 554 #DIV/0! #DIV/0! 0,2
JUMLAH (KAB/ KOTA) 651 673 1.427 3.442 3.589 7.585 0,2 0,2 0,2
Sumber: …………… (sebutkan)
PENCABUTAN GIGI TETAPRASIO TUMPATAN/
PENCABUTAN
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN TUMPATAN GIGI TETAP
TABEL 53
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Majene 11 136 127 93,4 101 74,3 10.540 2.433 #DIV/0! 3.049 #DIV/0! 5.482 52,0 1.049 #DIV/0! #DIV/0! 705 67
2 Polman 20 378 - 0,0 269 71,2 25.179 25.387 50.566 9.417 37,4 9.606 37,8 19.023 37,6 3.684 3.606 7.290 2.743 74,5 2.798 77,6 5.541 76
3 Mamasa 17 #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
4 Mamuju 30 352 49 13,9 78 22,2 18.352 17.323 35.675 1.182 6,4 1.084 6,3 2.266 6,4 1.234 1.470 2.704 938 76,0 1.082 73,6 2.020 75
5 Mamuju Utara 14 90 0,0 0,0 2.968 1.024 #DIV/0! 1.005 #DIV/0! 2.029 68,4 790 #DIV/0! #DIV/0! - 0
JUMLAH (KAB/ KOTA) 956 176 18,4 448 46,9 43.531 42.710 99.749 #### 32,3 #### 34,5 28.800 28,9 4.918 5.076 #### 3.681 74,8 3.880 76,4 8.266 70
Sumber: …………… (sebutkan)
%
MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN
JUMLAH MURID SD/MI
UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF)
JUMLAH
SD/MI
JUMLAH
SD/MI DGN
SIKAT GIGI
MASSAL
JUMLAH
SD/MI
MENDAPA
T YAN.
GIGI
%
TABEL 54
PROVINSI SULAWESI BARAT
2012
PENYULUHAN KESEHATAN
JUMLAH SELURUH
KEGIATAN
PENYULUHAN
KELOMPOK
JUMLAH KEGIATAN
PENYULUHAN
MASSA
1 2 3 4 5
1 Majene 11 377 42
2 Polman 20 183 34
3 Mamasa 17 3097
4 Mamuju 30 5074
5 Mamuju Utara 14 53
SUB JUMLAH I 8784 76
1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
2 Rumah Sakit
JUMLAH (KAB/KOTA) 8784 76
Sumber: ……………. (sebutkan)
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TAHUN
TABEL 55
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Majene 11 73.673 77.434 151.107 13.019 0 95.288 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
2 Polman 20 199.682 209.966 409.648 10.967 11.529 22.496 0 74.492 78.312 152.804 85.459 89.841 175.300
3 Mamasa 17 72.273 70.143 142.416 0 0 97.513 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
4 Mamuju 30 173.413 163.560 336.973 173.413 163.560 336.973 123.356 191.562 173.413 163.560 336.973 100,0 100,0 100,0
5 Mamuju Utara 14 70.244 64.125 134.369 0 0 17.539 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 589.285 585.228 1.174.513 184.380 175.089 372.488 0 0 0 74.492 78.312 486.500 0 0 191.562 258.872 253.401 512.273
PERSENTASE (KAB/KOTA) 31,3 29,9 31,7 0,0 0,0 0,0 12,6 13,4 41,4 0,0 0,0 16,3 43,9 43,3 43,6 43,9 43,3 43,6
Sumber: ……………….. (sebutkan)
CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
%JUMLAH PENDUDUK
ASKESNO KECAMATAN PUSKESMAS JAMSOSTEK ASKESKIN/JAMKESMAS LAINNYA JUMLAH
TABEL 56
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Majene 11 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 6.005 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
2 Polman 20 74.492 78.312 152.804 0,0 0,0 152.654 99,9 48.065 64,5 67.197 85,8 115.262 75,4 0,0 0,0 3.089 2,0
3 Mamasa 17 97.513 #DIV/0! #DIV/0! 97.513 100,0 #DIV/0! #DIV/0! 109.801 112,6 #DIV/0! #DIV/0! 556 0,6
4 Mamuju 30 123.356 #DIV/0! #DIV/0! 123.356 100,0 #DIV/0! #DIV/0! 137.655 111,6 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
5 Mamuju Utara 14 73.276 67.011 140.287 0,0 0,0 20.534 14,6 8.499 11,6 9.156 13,7 17.655 12,6 0,0 0,0 180 0,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 147.768 145.323 513.960 - 0,0 - 0,0 394.057 76,7 56.564 38,3 76.353 52,5 386.378 75,2 - 0,0 - 0,0 3.825 0,7
Sumber: ……………….. (sebutkan)
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)
MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA
3)
DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMASJUMLAH YANG ADA
PELAYANAN KESEHATAN DASAR
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
P L + PL P L + P L P L + P L
TABEL 57
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Majene 11 - - - #DIV/0! #DIV/0! 47 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
2 Polman 20 74.492 78.312 152.804 0,0 0,0 743 0,5 0,0 0,0 - 0,0
3 Mamasa 17 - - 97.513 #DIV/0! #DIV/0! 792 0,8 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
4 Mamuju 30 - - 123.356 #DIV/0! #DIV/0! 1.227 1,0 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
5 Mamuju Utara 14 73.276 67.011 140.287 0,0 0,0 318 0,2 0,0 0,0 - 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 147.768 145.323 513.960 - 0,0 - 0,0 3.127 0,6 - 0,0 - - - 0,0
Sumber: ……………….. (sebutkan)
L P L + P
JUMLAH YANG ADA
MENDAPAT YANKES RAWAT INAP
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PELAYANAN KESEHATAN DASAR
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
L P L + P
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)NO KECAMATAN PUSKESMAS
MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN
TABEL 58
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Majene 6.005 47 3
2 Polman 317.497 3.436 931
3 Mamasa 52.971 51.867 104.838 394 537 931 23 7 30
4 Mamuju 410.321 1.090 1.181 2.271 8 14 22
5 Mamuju Utara 0 0 0
SUB JUMLAH I 52.971 51.867 838.661 1.484 1.718 6.685 31 21 986
1 RS Majene 0 0 0
2 RS Polman 35.634 10.425 25
3 RSUD minake 733 802 1.535 137 245 382 0
4 RS BANUA MAMASE 304 364 668 304 364 668 0
5 RS Mamuju 10.708 11.067 21.775 3.262 3.792 7.054 0
6 RS Mamuju Utara 0 0 0
7 RS Regional Provinsi 0 0 0
SUB JUMLAH II 11.745 12.233 59.612 3.703 4.401 18.529 0 0 25
1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
2 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
3 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
4 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
0 0 0
SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 64.716 64.100 898.273 5.187 6.119 25.214 31 21 1.011
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 593.314 588.906 1.182.220 593.314 588.906 1.182.220
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 10,9 10,9 76,0 0,9 1,0 2,1
Sumber: ……………… (sebutkan)
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
TABEL 59
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 RSUD Majene RS Umum 120 2.615 2.835 5.450 135 112 247 55 48 103 5,2 4,0 4,5 2,1 1,7 1,9
2 RSUD Polewali RS Umum 179 10.425 480 131 4,6 1,3
3 RS BANUA MANASE SWASTA 40 304 364 668 9 10 19 2 1 3 3,0 2,7 2,8 0,7 0,3 0,4
4 RSUD MINAKE RS UMUM 24 137 245 382 13 20 33 2 2 4 9,5 8,2 8,6 1,5 0,8 1,0
5 RSUD Mamuju Utara RS Umum 54 1.105 20 2 #DIV/0! #DIV/0! 1,8 #DIV/0! #DIV/0! 0,2
6 RSUD Mamuju RS Umum 104 3.262 3.792 7.054 74 67 141 33 28 61 2,3 1,8 2,0 1,0 0,7 0,9
- - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
KABUPATEN/KOTA
401 3.703 4.401 19.634 96 97 693 37 31 201 2,6 2,2 3,5 1,0 0,7 1,0
Sumber: ……………… (sebutkan)
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
PASIEN KELUAR MATI
≥ 48 JAM DIRAWATNO NAMA RUMAH SAKITa
JUMLAH
TEMPAT
TIDUR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
GDR NDRJENIS RS
b PASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
TABEL 60
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR
MATI
PASIEN KELUAR
MATI ≥ 48 JAM
DIRAWAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 RS Majene RS Umum 120 5.450 247 103 27.235 62,2 5,0 3,0
2 RS Poman RS Umum 179 10.425 480 131 48.046 73,5 4,6 1,7
3 RS Banua Mamasa Swasta 40 364 19 3 0,0 0,0 40,1
4 RS Minake RS Umum 24 245 33 4 0,0 0,0 35,8
5 RS Mamuju RS Umum 104 7.054 141 61 4 0,0 0,0 5,4
6 RS Mamuju Utara RS Umum 54 1.015 20 2 0,0 0,0 19
7 RS Regional #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! 75.285 #REF! #REF! #REF!
Sumber: ……………… (sebutkan)
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
NO NAMA RUMAH SAKITa
JENIS RSb
JUMLAH
TEMPAT
TIDUR
JUMLAH PASIEN
JUMLAH HARI
PERAWATANBOR LOS TOI
KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
JUMLAHJUMLAH
DIPANTAU% DIPANTAU BER PHBS * %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Majene 11 31.261 7.819 25,0 5.467 69,9
2 Polman 20 56.908 39.507 69,4 22.106 56,0
3 Mamasa 17 33.358 17.820 53,4 8.335 46,8
4 Mamuju 30 75.746 6.895 9,1 3.577 51,9
5 Mamuju Utara 14 #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 197.273 72.041 36,5 39.485 54,8
Sumber ……
RUMAH TANGGA
TABEL 61
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
JUMLAH YANG
ADA
JUMLAH YANG
DIPERIKSA% DIPERIKSA
JUMLAH YANG
SEHAT
% RUMAH
SEHAT
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Majene 11 #DIV/0! #DIV/0!
2 Polman 20 56.908 39.507 69,4 16.084 40,7
3 Mamasa 17 #DIV/0! #DIV/0!
4 Mamuju 30 75.746 30.590 40,4 21.579 70,5
5 Mamuju Utara 14 31.380 31.380 100,0 10.617 33,8
JUMLAH (KAB/KOTA) 92 164.034 101.477 61,9 48.280 47,6
Sumber: …………………….. (sebutkan)
TABEL 62
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
RUMAH
TABEL 63
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Majene 11 #DIV/0! #DIV/0!
2 Polman 20 #DIV/0! #DIV/0!
3 Mamasa 17 33.358 17.820 53,42 51 0,29
4 Mamuju 30 #DIV/0! #DIV/0!
5 Mamuju Utara 14 30.850 1.084 3,51 884 81,55
JUMLAH ( KAB/KOTA) 64.208 18.904 29,44 935 4,95
Sumber: ........................... (sebutkan)
PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIKNO PUSKESMASKECAMATAN
JUMLAH
RUMAH/BANGUNAN
YANG ADA
TABEL 64
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
JUMLA
H% JUMLAH %
JUMLA
H% JUMLAH % JUMLAH %
JUMLA
H% JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 Majene 11 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
2 Polman 20 84.967 40.365 47,5 - 0,0 10.594 26,2 4.525 11,2 13.555 33,6 - 0,0 - 0,0 - 0,0 28.674 71,0
3 Mamasa 17 33.825 17.820 52,7 0,0 10.644 59,7 0,0 610 3,4 1.842 10,3 96 0,5 3.878 21,8 17.070 95,8
4 Mamuju 30 75.746 69.696 92,0 103 0,1 206 0,3 2.810 4,0 33.836 48,5 11.352 16,3 652 0,9 16.895 24,2 65.854 94,5
5 Mamuju Utara 14 34.202 19.958 58,4 0,0 0,0 54 0,3 15.781 79,1 0,0 82 0,4 4.052 20,3 19.969 100,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 228.740 147.839 64,6 103 0,1 21.444 14,5 7.389 5,0 63.782 43,1 13.194 8,9 830 0,6 24.825 16,8 131.567 89,0
Sumber: ………………… (sebutkan)
NO KECAMATAN
PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KEMASAN JUMLAH
JENIS SARANA AIR BERSIH
LEDENG SPT PAH LAINNYASGL MATA AIRPUSKESMASJUMLAH
KELUARGA
YANG ADA
JUMLAH
KELUARGA
DIPERIKSA
SUMBER AIR
BERSIHNYA
%
KELUARGA
DIPERIKSA
TABEL 65
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 Majene 11 26.336 - 0,0 706 2,7 5.142 19,5 - 0,0 3 0,0 7.627 29,0 543 2,1 3 0,0 456 1,7 431 1,6 1.663 6,3 2.200 8,4 14.021 53,2
2 Polman 20 40.365 - 0,0 0,0 10.594 26,2 0,0 4.525 11,2 13.555 33,6 - 0,0 0,0 8.896 22,0 0,0 0,0 1.238 3,1 28.674 71,0
3 Mamasa 17 15.029 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 - 0,0
4 Mamuju 30 70.843 105 0,1 2.094 3,0 7.377 10,4 0,0 46 0,1 7.932 11,2 1.868 2,6 270 0,4 379 0,5 1.249 1,8 270 0,4 92 0,1 19.422 27,4
5 Mamuju Utara 14 19.958 0,0 44 0,2 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 82 0,4 0,0 0,0 0,0 0,0 44 0,2
JUMLAH (KAB/KOTA) 92 172.531 105 0,1 2.844 1,6 23.113 13,4 - 0,0 4.574 2,7 29.114 16,9 2411 1,4 355 0,2 9.731 5,6 1.680 1,0 1933 1,1 3.530 2,0 62.161 36,0
Sumber: ………………… (sebutkan)
PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
KELUARGA
DIPERIKSA
SUMBER
AIR
MINUMNYA
AIR KEMASAN LAIN-LAINAIR ISI ULANG
SUMBER AIR MINUM KELUARGA KELUARGA
DENGAN SUMBER
AIR MINUM
TERLINDUNG
MATA AIR TAK
TERLINDUNGAIR SUNGAIAIR HUJAN
LEDING
METERAN
LEDING
ECERANPOMPA
SUMUR
TERLINDUNG
SUMUR TAK
TERLINDUNG
MATA AIR
TERLINDUNG
TABEL 66
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 Majene 11 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 Polman 20 84.967 56.908 67,0 50.390 88,5 37.677 74,8 56.908 67,0 32.654 57,4 32.654 100,0 56.908 67,0 23.737 41,7 16.131 68,0
3 Mamasa 17 33.825 0,0 14.728 #DIV/0! 7.895 53,6 0,0 6.161 #DIV/0! 5.598 90,9 0,0 5.826 #DIV/0! 5.500 94,4
4 Mamuju 30 75.746 66.094 87,3 42.185 63,8 33.321 79,0 65.588 86,6 29.458 44,9 22.810 77,4 63.604 84,0 30.812 48,4 22.878 74,3
5 Mamuju Utara 14 34.202 16.966 49,6 16.966 100,0 5.538 32,6 11.369 33,2 0,0 #DIV/0! 8.451 24,7 0,0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 228.740 139.968 61,2 124.269 88,8 84.431 67,9 133.865 58,5 68.273 51,0 61.062 89,4 128.963 56,4 60.375 46,8 44.509 73,7
Sumber: ………………… (sebutkan)
PUSKESMASJUMLAH
KELUARGA
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
KELUARGA
MEMILIKISEHAT
KELUARGA
DIPERIKSA
KELUARGA
DIPERIKSA
PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN SEHATKELUARGA
MEMILIKISEHAT
JAMBAN TEMPAT SAMPAH
KELUARGA
DIPERIKSA
KELUARGA
MEMILIKI
TABEL 67
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24
1 Majene 11 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0!
2 Polman 20 21 14 8 57,14 539 330 173 52,42 27 14 1 7,14 933 561 321 57,22 1.520 919 503 54,733
3 Mamasa 17 11 11 5 45,45 41 41 12 29,27 #DIV/0! #DIV/0! 52 52 17 32,692
4 Mamuju 30 31 12 9 75,00 100 29 17 58,62 62 33 7 21,21 245 24 9 37,50 438 98 42 42,857
5 Mamuju Utara 14 6 6 4 66,67 47 47 6 12,77 16 16 - - 15 15 - - 84 84 10 11,905
JUMLAH (KAB/KOTA) 69 43 26 60,47 727 447 208 46,53 105 63 8 12,70 1.193 600 330 55,00 2.094 1.153 572 49,61
Sumber: …………………….. (sebutkan)
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
JUMLAH TUPM
NO PUSKESMAS
HOTEL PASAR TUPM LAINNYARESTORAN/R-MAKAN
KECAMATAN
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
JUMLA
HDIBINA %
JUMLA
HDIBINA %
JUMLA
HDIBINA %
JUMLA
HDIBINA %
JUMLA
HDIBINA %
JUMLA
HDIBINA %
JUMLA
HDIBINA %
1 2 3 4 5 6 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Majene 11 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - #DIV/0!
2 Polman 20 143 143 100,0 63 45 71,4 829 438 52,8 751 364 48,5 378 270 71,4 820 208 25,4 2.984 1.468 49,2
3 Mamasa 17 116 - #DIV/0! 183 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 299 - -
4 Mamuju 30 194 172 88,7 #DIV/0! 578 367 63,5 842 299 35,5 294 118 40,1 #DIV/0! 1.908 956 50,1
5 Mamuju Utara 14 90 7 7,8 3 3 100,0 202 9 4,5 494 120 24,3 107 39 36,4 #DIV/0! 896 178 19,9
JUMLAH (KAB/KOTA) 543 322 59,3 66 48 72,7 1.792 814 45,4 2.087 783 37,5 779 427 54,8 820 208 25,4 6.087 2.602 42,7
TABEL 68
NO KECAMATAN
PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
JUMLAHSARANA LAINPERKANTORAN
Sumber: …………………….. (sebutkan)
PUSKESMASSARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH
INSTALASI
PENGOLAHAN AIR
MINUM
SARANA PELAYANAN
KESEHATAN
TABEL 69
KABUPATEN MAMASA
TAHUN 2012
NO NAMA OBAT SATUAN STOCK OBAT
PEMAKAIAN
RATA-RATA/
BULAN
TINGKAT
KECUKUPAN
(BULAN)1 2 3 4 5 6
1 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Btl 60 ml 8.223 144.42 56.94
2 Amoksisilin kapsul 500 mg Ktk @ 120 kap 12.307 27,279.42 0.45
3 Antasida DOEN tablet Btl @ 1000 tab 4.760 7,385.00 0.64
4 Antalgin tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 1.765 6,801.67 0.26
5 Deksametason inj 5 mg/ml – 2ml Ktk @ 100 ampul 31 153.58 0.20
6 Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml 3.950 86.58 45.62
7 Dekstrometorfan Tab 15 mg Btl @ 1000 tab 581 20,806.42 0.03
8 Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml Ktk @ 100 ampul 40 38.50 1.04
9 Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Btl @ 1000 tab 819 56,147.58 0.01
10 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml 9.350 16.08 64.01
11 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab 200 499.17 0.40
12 Kloramfenikol kapsul 250 mg Btl @ 250 Kapsul 208 10,192.83 0.02
13 Kotrimoksazol tablet 480 mg Btl @ 100 tab 4.296 7,607.83 0.56
14 Kotrimoksazol tablet 120 mg Btl @ 100 tab 2.557 3,030.83 0.84
15 Kotrimoksazol Sirup Btl 60 ml 3.368 470.50 7.16
16 Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Tablet 215 54,101.83 0.00
17 Kloroquin tablet Tablet 130 1,451.08 0.09
18 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Btl 500 ml 120 34.00 3.53
19 Parasetamol Tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 13.812 47,513.08 0.29
20 Ringer Laktat Infus steril Btl 500 ml 15.104 83.92 179.98
21 Vitamin B Kompleks Kapsul Btl @ 1000 Kapsul 1.267 9,518.33 0.13
22 Retinol 200.000 IU Btl @ 30 Kapsul 213.25
23 Tablet Tambah darah Ktk @ 30 Tablet 81 14,991.42 0.01
24 Multivitamin Sirup Botol
25 Garam Oralit Bungkus 111 2,766.00 0.04
26 OAT Kat 1 Pkt
27 OAT Kat 2 Pkt
28 OAT Kat 3 Pkt
29 OAT Kat Sisipan Pkt
30 OAT Kat Anak Pkt
31 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Btl @ 1000 Tablet 188 344.50 0.55
32 Salep 2-4 Pot 71 50.00 1.42
33 Infus set dewasa Kantong 2.940 130.83 22.47
34 Infus set anak Kantong 115 32.25 3.57
Sumber: Bidang Farmasi dan Perbekalan Kesehatan Dinkes Kab.Mamasa.
KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT
KLASIFIKASI TABEL
TABEL 69
KABUPATEN MAMUJU
TAHUN 2012
NO NAMA OBAT SATUAN STOCK OBAT
PEMAKAIAN
RATA-RATA/
BULAN
TINGKAT
KECUKUPAN
(BULAN)1 2 3 4 5 6
1 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Btl 60 ml #DIV/0!
2 Amoksisilin kapsul 500 mg Ktk @ 120 kap #DIV/0!
3 Antasida DOEN tablet Btl @ 1000 tab #DIV/0!
4 Antalgin tablet 500 mg Btl @ 1000 tab #DIV/0!
5 Deksametason inj 5 mg/ml – 2ml Ktk @ 100 ampul #DIV/0!
6 Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml #DIV/0!
7 Dekstrometorfan Tab 15 mg Btl @ 1000 tab #DIV/0!
8 Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml Ktk @ 100 ampul #DIV/0!
9 Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Btl @ 1000 tab #DIV/0!
10 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml #DIV/0!
11 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab #DIV/0!
12 Kloramfenikol kapsul 250 mg Btl @ 250 Kapsul #DIV/0!
13 Kotrimoksazol tablet 480 mg Btl @ 100 tab #DIV/0!
14 Kotrimoksazol tablet 120 mg Btl @ 100 tab #DIV/0!
15 Kotrimoksazol Sirup Btl 60 ml #DIV/0!
16 Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Tablet #DIV/0!
17 Kloroquin tablet Tablet #DIV/0!
18 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Btl 500 ml #DIV/0!
19 Parasetamol Tablet 500 mg Btl @ 1000 tab #DIV/0!
20 Ringer Laktat Infus steril Btl 500 ml #DIV/0!
21 Vitamin B Kompleks Kapsul Btl @ 1000 Kapsul #DIV/0!
22 Retinol 200.000 IU Btl @ 30 Kapsul #DIV/0!
23 Tablet Tambah darah Ktk @ 30 Tablet #DIV/0!
24 Multivitamin Sirup Botol #DIV/0!
25 Garam Oralit Bungkus #DIV/0!
26 OAT Kat 1 Pkt #DIV/0!
27 OAT Kat 2 Pkt #DIV/0!
28 OAT Kat 3 Pkt #DIV/0!
29 OAT Kat Sisipan Pkt #DIV/0!
30 OAT Kat Anak Pkt #DIV/0!
31 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Btl @ 1000 Tablet #DIV/0!
32 Salep 2-4 Pot #DIV/0!
33 Infus set dewasa Kantong #DIV/0!
34 Infus set anak Kantong #DIV/0!
Sumber:
KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT
TABEL 69
KABUPATEN/KOTA MAMUJU UTARA
TAHUN 2012
NO NAMA OBAT SATUAN STOCK OBAT PEMAKAIAN RATA-
RATA/ BULAN
TINGKAT
KECUKUPAN
(BULAN)1 2 3 4 5 6
1 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Btl 60 ml - 69 0,00
2 Amoksisilin kapsul 500 mg Ktk @ 120 kap 302 883 0,34
3 Antasida DOEN tablet Btl @ 1000 tab 90 14 6,43
4 Antalgin tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 137 10 13,70
5 Deksametason inj 5 mg/ml – 2ml Ktk @ 100 ampul - 21 0,00
6 Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml 677 49 13,82
7 Dekstrometorfan Tab 15 mg Btl @ 1000 tab 201 36 5,58
8 Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml Ktk @ 100 ampul - 1 0,00
9 Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Btl @ 1000 tab 239 19 12,58
10 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml 50 83 0,60
11 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab 4 49 0,08
12 Kloramfenikol kapsul 250 mg Btl @ 250 Kapsul 13 6 2,17
13 Kotrimoksazol tablet 480 mg Btl @ 100 tab 186 57 3,26
14 Kotrimoksazol tablet 120 mg Btl @ 100 tab - 7 0,00
15 Kotrimoksazol Sirup Btl 60 ml - 57 0,00
16 Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Tablet 280 35 8,00
17 Kloroquin tablet Tablet - - #DIV/0!
18 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Btl 500 ml - 42 0,00
19 Parasetamol Tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 438 44 9,95
20 Ringer Laktat Infus steril Btl 500 ml 1.890 344 5,49
21 Vitamin B Kompleks Kapsul Btl @ 1000 Kapsul 144 43 3,35
22 Retinol 200.000 IU Btl @ 30 Kapsul 80 39 2,05
23 Tablet Tambah darah Ktk @ 30 Tablet 5.780 380 15,21
24 Multivitamin Sirup Botol - - #DIV/0!
25 Garam Oralit Bungkus 80 35 2,29
26 OAT Kat 1 Pkt 98 10 9,80
27 OAT Kat 2 Pkt 3 0 7,50
28 OAT Kat 3 Pkt - - #DIV/0!
29 OAT Kat Sisipan Pkt 3 - #DIV/0!
30 OAT Kat Anak Pkt 3 0 10,00
31 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Btl @ 1000 Tablet - 2 0,00
32 Salep 2-4 Pot 384 68 5,65
33 Infus set dewasa Kantong 1.850 96 19,27
34 Infus set anak Kantong 763 186 4,10
KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT
Sumber: Data Kefarmasian Dinkes Matra Tahun 2012
TABEL 69
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
NO NAMA OBAT SATUAN STOCK OBAT PEMAKAIAN RATA-
RATA/ BULAN
TINGKAT
KECUKUPAN
(BULAN)1 2 3 4 5 6
1 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Btl 60 ml - 400 0,00
2 Amoksisilin kapsul 500 mg Ktk @ 120 kap 4.969 1.020 4,87
3 Antasida DOEN tablet Btl @ 1000 tab 5.613 827 6,79
4 Antalgin tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 554 300 1,85
5 Deksametason inj 5 mg/ml – 2ml Ktk @ 100 ampul - 2 0,00
6 Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml 1.524 400 3,81
7 Dekstrometorfan Tab 15 mg Btl @ 1000 tab 3.844 458 8,39
8 Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml Ktk @ 100 ampul 39 4 9,75
9 Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Btl @ 1000 tab 385 125 3,08
10 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml 2.755 206 13,37
11 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab - 150 0,00
12 Kloramfenikol kapsul 250 mg Btl @ 250 Kapsul - 65 0,00
13 Kotrimoksazol tablet 480 mg Btl @ 100 tab 2.761 450 6,14
14 Kotrimoksazol tablet 120 mg Btl @ 100 tab - 85 0,00
15 Kotrimoksazol Sirup Btl 60 ml 4.232 847 5,00
16 Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Tablet 1.728 190 9,09
17 Kloroquin tablet Tablet #DIV/0!
18 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Btl 500 ml 5.051 71 71,14
19 Parasetamol Tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 33.150 1.560 21,25
20 Ringer Laktat Infus steril Btl 500 ml 6.612 1.164 5,68
21 Vitamin B Kompleks Kapsul Btl @ 1000 Kapsul 1.270 135 9,41
22 Retinol 200.000 IU Btl @ 30 Kapsul #DIV/0!
23 Tablet Tambah darah Ktk @ 30 Tablet 1.858 3.000 0,62
24 Multivitamin Sirup Botol #DIV/0!
25 Garam Oralit Bungkus - 90 0,00
26 OAT Kat 1 Pkt #DIV/0!
27 OAT Kat 2 Pkt #DIV/0!
28 OAT Kat 3 Pkt #DIV/0!
29 OAT Kat Sisipan Pkt #DIV/0!
30 OAT Kat Anak Pkt #DIV/0!
31 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Btl @ 1000 Tablet 208 39 5,33
32 Salep 2-4 Pot 140 15 9,33
33 Infus set dewasa Kantong 2.824 548 5,15
34 Infus set anak Kantong - 302 0,00
Sumber:
KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT
TABEL 69
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
NO NAMA OBAT SATUAN STOCK OBAT PEMAKAIAN RATA-
RATA/ BULAN
TINGKAT
KECUKUPAN
(BULAN)1 2 3 4 5 6
1 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Btl 60 ml #DIV/0!
2 Amoksisilin kapsul 500 mg Ktk @ 120 kap #DIV/0!
3 Antasida DOEN tablet Btl @ 1000 tab #DIV/0!
4 Antalgin tablet 500 mg Btl @ 1000 tab #DIV/0!
5 Deksametason inj 5 mg/ml – 2ml Ktk @ 100 ampul #DIV/0!
6 Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml #DIV/0!
7 Dekstrometorfan Tab 15 mg Btl @ 1000 tab #DIV/0!
8 Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml Ktk @ 100 ampul #DIV/0!
9 Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Btl @ 1000 tab #DIV/0!
10 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml #DIV/0!
11 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab #DIV/0!
12 Kloramfenikol kapsul 250 mg Btl @ 250 Kapsul #DIV/0!
13 Kotrimoksazol tablet 480 mg Btl @ 100 tab #DIV/0!
14 Kotrimoksazol tablet 120 mg Btl @ 100 tab #DIV/0!
15 Kotrimoksazol Sirup Btl 60 ml #DIV/0!
16 Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Tablet #DIV/0!
17 Kloroquin tablet Tablet #DIV/0!
18 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Btl 500 ml #DIV/0!
19 Parasetamol Tablet 500 mg Btl @ 1000 tab #DIV/0!
20 Ringer Laktat Infus steril Btl 500 ml #DIV/0!
21 Vitamin B Kompleks Kapsul Btl @ 1000 Kapsul #DIV/0!
22 Retinol 200.000 IU Btl @ 30 Kapsul #DIV/0!
23 Tablet Tambah darah Ktk @ 30 Tablet #DIV/0!
24 Multivitamin Sirup Botol #DIV/0!
25 Garam Oralit Bungkus #DIV/0!
26 OAT Kat 1 Pkt #DIV/0!
27 OAT Kat 2 Pkt #DIV/0!
28 OAT Kat 3 Pkt #DIV/0!
29 OAT Kat Sisipan Pkt #DIV/0!
30 OAT Kat Anak Pkt #DIV/0!
31 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Btl @ 1000 Tablet #DIV/0!
32 Salep 2-4 Pot #DIV/0!
33 Infus set dewasa Kantong #DIV/0!
34 Infus set anak Kantong #DIV/0!
Sumber:
KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT
TABEL 70
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
PEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 8
2 RUMAH SAKIT JIWA -
3 RUMAH SAKIT BERSALIN -
4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA -
5 PUSKESMAS PERAWATAN 1 39
6 PUSKESMAS NON PERAWATAN 2 52
7 PUSKESMAS KELILING 46
8 PUSKESMAS PEMBANTU 229
9 RUMAH BERSALIN -
10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 3
11 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 1
12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 58
13 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL 1
14 POSKESDES 4 367
15 POSYANDU 9 1.720
16 APOTEK 54
17 TOKO OBAT 75
18 GFK 3
19 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL -
20 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL -
-
Sumber: ……................ (sebutkan)
NO FASILITAS KESEHATAN
TABEL 71
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7
1 RUMAH SAKIT UMUM #DIV/0! #DIV/0!
2 RUMAH SAKIT JIWA #DIV/0!
3 RUMAH SAKIT KHUSUS #DIV/0!
4 Labkesda
4 PUSKESMAS 1 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 1 #DIV/0!
Sumber: ……………… (sebutkan)
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH
SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR
LABORATORIUM KESEHATAN 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
TABEL 72
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Majene 11 72 27,48 122 46,56 67 25,57 1 0,38 262 100,00 68 25,95
2 Polman 20 208 40,47 218 42,41 83 16,15 5 0,97 514 100,00 88 17,12
3 Mamasa 17 275 91,97 24 8,03 0 0,00 0 0,00 299 100,00 243 81,27
4 Mamuju 30 161 37,44 231 53,72 34 7,91 4 0,93 430 100,00 38 8,84
5 Mamuju Utara 14 23 29,49 17 21,79 31 39,74 7 8,97 78 100,00 38 48,72
739 46,68 612 38,66 215 13,58 17 1,07 1583 100,00 475 30,01
1,11
Sumber: ……………………. (sebutkan)
KECAMATAN PUSKESMAS
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUMLAH (KAB/KOTA)
POSYANDU
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH
POSYANDU
AKTIFNO
TABEL 73
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Majene 11 82 23 28,05 23 100,00 50 262 2 Polman 20 167 83 49,70 70 84,34 86 514 3 Mamasa 17 178 33 18,54 33 100,00 35 299 4 Mamuju 30 155 132 85,16 60 45,45 173 430 5 Mamuju Utara 14 63 19 30,16 14 73,68 22 78
JUMLAH (KAB/KOTA) 645 290 44,96 200 68,97 366 1.583
Sumber: ………. (sebutkan)
DESA SIAGA DESA SIAGA AKTIFPOSYANDU
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN
JUMLAH
DESA/
KELURAHANPOSKESDES
PUSKESMAS
TABEL 74
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14 9 10 11
1 Majene - - 9 8 17 9 8 17 1 8 9 2 Polman - 31 - - - - 3 Mamasa 1 3 5 8 3 5 8 1 1 4 Mamuju - 17 31 48 17 31 48 2 19 21 5 Mamuju Utara - 13 14 27 13 14 27 3 7 10
- - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - 1 42 58 131 42 58 100 6 35 41
1 RS Majene 2 2 1 6 7 1 8 9 - 3 3 RS Poman - 13 - - 24 2 RS Banua Mamasa - 1 2 3 - - RS Minake - 3 3 6 3 3 6 1 1
RS Mamuju 6 2 8 5 12 17 11 14 25 3 3 RS Mamuju Utara - 4 4 - 4 4 1 1 RS Regional - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 6 4 10 10 27 50 15 29 68 3 5 10
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 1,0 0,7 0,9 8,8 14,4 15,3 9,6 14,8 14,2 1,5 6,8 4,3
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - -
Majene - - - - - -
Polman - 2 - - 2 1
Mamasa - - - - - -
Mamuju - - - - - -
Mamuju Utara - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 6 4 11 52 85 181 57 87 168 9 40 51
Keterangan : a termasuk S3 b termasuk Dokter Gigi Spesialis
JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN
JUMLAH
Sumber: ……………… (sebutkan)
DOKTER GIGI bNO UNIT KERJA
TABEL 75
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
BIDAN PERAWAT
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Majene 10 136 146 4 5 9 37 93 130 8 12 20 49 110 159
2 Polman 22 181 203 11 220 - - - 231
3 Mamasa 26 137 163 3 14 17 63 76 3 14 156
4 Mamuju 13 264 277 5 8 13 42 91 133 - 47 99 146
5 Mamuju Utara 14 131 145 3 3 36 65 101 - 68 65 104
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 85 849 934 15 27 53 249 8 12 96 167 288 796
1 RS Majene 3 14 17 2 1 3 13 38 51 - - - 15 39 54
2 RS Poman 6 14 20 4 112 - - - 116
3 RS Banua Mamasa 1 1 1 1 2 8 10 - 3 8 11
4 RS Minake 1 1 2 1 3 4 3 6 9 - 4 9 13
5 RS Mamuju 5 19 24 7 7 9 47 56 1 1 9 55 64
6 RS Mamuju Utara 16 16 1 2 3 5 29 34 - 6 31 37
7 RS Regional - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 15 65 80 5 13 22 128 - 1 37 142 295
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - -
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 86 34 73 92
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - -
1 Dinas Kesehatan Majene 1 - 1 2 3 5 5 5 10 - 1 1 7 9 16
2 Dinas Kesehatan Polewali Mandar - 4 4 - - 1 - - 4 - - - - - 5
3 Dinas Kesehatan Mamasa - - - - - - - - - - - - - - -
4 Dinas Kesehatan Mamuju - - - - - - - - - - - - - - -
5 Dinas kesehatan Mamuju Utara - - - - - - - - - - - - - - -
Dinas Kesehatan 1 4 5 2 3 6 5 5 14 - 1 1 7 9 21
JUMLAH (KAB/KOTA) 101 918 1.019 22 43 81 5 382 14 8 13 98 211 439 1.112
Sumber: ……………… (sebutkan)
Keterangan : a termasuk S2 dan S3 b termasuk SLTA, D-I, dan D-III
D-I Perawat
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN
BIDAN DIII BIDAN JUMLAHSARJANA KEPERAWATAN aNO UNIT KERJA JUMLAHD-III Perawat
TABEL 76
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI
APOTEKER DAN
SARJANA FARMASI aD-III FARMASI DAN
ASS APOTEKERD-IV/SARJANA GIZI a DI DAN D-III GIZI
L P L + P L P L + P L P L + P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Majene 1 5 6 1 3 4 2 8 10 - - - - 9 9 - 9 9
2 Polman 5 14 - - 19 13 9 - - 22
3 Mamasa 1 7 8 1 6 7 2 13 15 3 3 1 11 12 1 14 15
4 Mamuju 5 5 3 3 - 8 8 2 5 7 4 7 11 6 12 18
5 Mamuju Utara 2 11 13 4 4 2 15 17 - 8 8 - 8 8
- - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 4 28 37 2 16 32 6 44 69 2 8 23 5 35 49 7 43 72
1 RS Majene - 8 8 1 1 - 9 9 2 2 1 1 2 1 3
2 RS Poman 4 2 - - 6 1 1 - - 2
3 RS Banua Mamasa 1 1 - 1 - 1 - 1 1 - 1 1
4 RS Minake 1 2 3 1 1 1 3 4 - - - - -
5 RS Mamuju 9 9 1 5 6 1 14 15 - 5 5 - 5 5
6 RS Mamuju Utara 2 9 11 2 4 6 4 13 17 - 2 2 - 2 2
7 RS Regional - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 4 28 36 3 11 16 7 39 52 2 - 3 - 9 10 2 9 13
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - -
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 2 14 10 2 9 7
1 Dinkes Majene - - - 1 1 - 1 1
2 Dinkes Polewali Mandar 2 1 3 2 2 3
3 Dinkes Mamasa - - - - - -
4 Dinkes Mamuju - - - - - -
5 Dinkes Mamuju Utara - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 8 56 73 5 27 48 13 83 121 4 9 27 5 44 59 9 53 86
Sumber: ……………… (sebutkan)
Keterangan : a termasuk S2 dan S3
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJA JUMLAH JUMLAH
TABEL 77
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
TENAGA KESMAS TENAGA
SANITASI
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Majene 2 12 14 - - - 2 12 14 5 5 10 2 Polman 37 14 - - 51 14 3 Mamasa 2 5 7 - 2 5 7 3 7 10 4 Mamuju 8 12 20 - 8 12 20 12 9 21 5 Mamuju Utara 5 14 19 - 5 14 19 3 6 9
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 17 43 97 - - 14 17 43 111 23 27 64
1 RS Majene 4 6 10 - - - 4 6 10 1 - 1 2 RS Poman - - 9 - - 4 - - 13 - - 1 3 RS Banua Mamasa - - - - - - 4 RS Minake 1 3 4 - 1 3 4 - 5 RS Mamuju 1 8 9 - 1 8 9 3 1 4 6 RS Mamuju Utara 1 1 - - 1 1 2 2 7 RS Regional - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 6 18 33 - - 4 6 18 37 4 3 8
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - -
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 3,9 10,4 12,5 4,6 5,1 6,1
1 Dinkes Majene 5 5 10 - - - 5 5 10 2 2 4
2 Dinkes Polewali Mandar - - - - - -
3 Dinkes Mamasa - - - - - -
4 Dinkes Mamuju - - - - - -
5 Dinkes Mamuju Utara - - - - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 5 5 10 - - - 5 5 10 2 2 4
JUMLAH (KAB/KOTA) 28 66 140 - - 18 28 66 158 29 32 76
Sumber: ……………… (sebutkan)
Keterangan: a termasuk S2 dan S3 b termasuk D-I
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJA JUMLAH SARJANA KESMAS a D-III KESMAS b
TABEL 78
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESIL P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Majene 2 3 5 - - 2 3 5 1 - 1 Polman - - 17 - - - - - - - - 17 - - - Mamasa 5 6 11 - - - - Mamuju 2 6 8 - - 2 6 8 - Mamuju Utara 1 1 - - - 1 1
- - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 10 15 42 - - - - - - 4 9 30 2 - 2
1 RS Majene 2 2 4 1 4 5 - - - 3 6 9 - 2 2 2 RS Poman - - 1 - - 9 - - 1 - - 11 - - 2 3 RS Banua Mamasa 1 1 - - 1 - 1 1 1 4 RS Minake 3 3 1 1 - - 4 4 1 1 2 5 RS Mamuju 1 5 6 3 4 7 - 4 9 13 2 2 4 6 RS Mamuju Utara 1 2 3 2 4 6 - - 1 4 5 7 RS Regional - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 5 12 18 6 13 28 - - 1 8 19 38 5 9 16
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - -
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 2,0 4,8 5,8 1,2 1,5 1,5
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT -
Dinas Kesehatan Majene - - - - -
Dinas Kesehatan Polewali Mandar 3 - 3
Dinas Kesehatan Mamasa - - - - -
Dinas Kesehatan Mamuju - - - - -
Dinas kesehatan Mamuju Utara - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 15 27 60 6 13 28 - - 1 12 28 68 7 9 18
Sumber: ……………… (sebutkan)
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN
TENAGA TEKNISI MEDISFISIOTERAPIS
JUMLAH NO UNIT KERJA
TABEL 79
PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
Rupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 171.193.552.669 164,46
a. Belanja Langsung 75.699.629.072
b. Belanja Tidak Langsung 95.493.923.597
-
2 APBD PROVINSI - 0,00
-
3 APBN : 31.029.872.000 29,81
- Dana Dekonsentrasi - 0,00
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 17.261.235.000 16,58
- Jamkesmas/Jampersal 11.472.870.000 11,02
- Bantuan Operasional Kesehatan 6.625.800.000 6,37
1.672.707.000
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 2.692.030.500 2,59
- GF TB 106.881.000
- GF Malaria 176.969.500
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN - 0,00
-
104.097.173.708 100,0
0
1.223.763.419.997
13,99
88.052,36
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
NO SUMBER BIAYA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN