profildaftar lampiran tabel no tabel judul tabel lampiran tabel 1 luas wilayah, jumlah desa, jumlah...
TRANSCRIPT
PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAMBI
2013
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI JAMBI
2014
TIM PENYUSUN
Pengarah
Dr. Hj. Andi Pada, M.Kes
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi
Ketua
Drs. Saprimail Harahap, M.Kes
Kepala Bidang Bina Pendataan, Evaluasi dan
Pendayagunaan Tenaga Kesehatan
Sekretaris
Yan Niaga, SKM, M.Kes
Kepala Seksi Pendataan
Editor
Arnaliadevi, SKM
Anggota
Ika Asrini M, S.Pd; Parida Harahap, S. Psi; Heriyantomi, A.MKep;
Kontributor
BPS Provinsi Jambi, Sekretaris Dinas Kesehatan, Bidang Bina Pendataan, Evaluasi dan Pendayagunaan Tenaga Kesehatan, Bidang
Bina Pelayanan Kesehatan, Bidang Bina Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, dan Bidang Bina Pemberdayaan Kesehatan
Masyarakat
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kepada Allah SWT selalu kami panjatkan, karena dengan rahmat dan
karuniaNya Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2013 telah dapat diselesaikan. Profil
Kesehatan Provinsi Jambi merupakan sarana penyajian data dan informasi
kesehatan yang merupakan potret status kesehatan masyarakat dengan
berbagai faktor yang mempengaruhinya. Profil kesehatan Provinsi Jambi selain
sebagai penyajian data dan informasi kesehatan juga dimanfaatkan sebagai
bahan evaluasi dari program-program pembangunan kesehatan di kabupaten/
kota. Data Profil Kesehatan Provinsi Jambi saat ini telah pula dimanfaatkan
dalam penyusunan RPJMD dan renstra Dinas Kesehatan.
Penyajian data dalam profil kesehatan diupayakan dalam bentuk data “facility
based” dan data “community based” serta data yang disajikan diupayakan
lengkap dari segi jenis dan cakupan. Profil Kesehatan Provinsi Jambi tahun 2013
ini penyusunannya berbeda dari profil kesehatan sebelumnya, profil kesehatan
yang sekarang penyajiannya menyesuaikan dengan Profil Kesehatan Indonesia,
lebih banyak penyajian datanya. Sumber data masih sama dengan profil
sebelumnya yaitu bersumber dari profil kesehatan kabupaten/ kota, data dari
program dan juga data dari lintas sektor terkait.
Seksi Pendataan dan Pengendalian Dinas Kesehatan Provinsi Jambi sebagai
koordinator Penyusunan Profil Kesehatan Provinsi Jambi bersama-sama dengan
program di Dinas Kesehatan menyusun Profil Kesehatan. Profil Kesehatan
Provinsi Jambi ditampilkan dalam bentuk yang lebih menarik agar para pembaca
lebih mudah menggunakannya. Profil Kesehatan ini menggambarkan tentang
kondisi derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan dan faktor
terkaitlainnya serta perbandingan dengan Nasional.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2013 dengan segala keterbatasannya tetap
diupayakan agar dapat terbit lebih cepat dari tahun sebelummya. Profil
ii
Kesehatan Provinsi Jambi 2013 dibuat dalam bentuk cetakan buku, bagi yang
membutuhkan dapat menghubungi Seksi Pendataan dan Pengendalian Dinas
Kesehatan Provinsi Jambi. Kritik dan saran sangat kami butuhkan dalam
penyusunan Profil Kesehatan Provinsi Jambi ini.
Mudah-mudahan “Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2013” ini bermanfaat dalam
mengisi kebutuhan data informasi di bidang kesehatan.
Billahit taufiq walhidayah, wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Jambi, November 2014
Tim Penyusun
iii
SAMBUTAN
KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kahadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan bimbinganNya, Dinas
Kesehatan Provinsi Jambi telah menerbitkan “Profil Kesehatan Provinsi Jambi
2013” yang mencakup seluruh kabupaten/ kota. Meskipun berat dan banyak
tantangan didalam proses pengumpulan data dan informasi kesehatan ini,
akhirnya Seksi Pendataan berhasil menghimpun data tahun 2013 dan
menyusunnya dalam bentuk “Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2013”.
Tantangan dan kendala dalam penyediaan data dan informasi yang tepat waktu
ternyata cukup banyak, sehingga data dan informasi dari kabupaten/ kota
maupun program masih belum dapat terisi secara lengkap. Dengan terbitnya
“Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2013” ini, saya harapkan dapat bermanfaat bagi
berbagai pihak baik institusi pemerintah, swasta, profesi, mahasiswa dan lainnya
diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan evaluasi.
Ucapan selamat dan penghargaan yang tinggi saya sampaikan kepada semua
pihak, terutama kepada Seksi Pendataan dan Pengendalian yang telah menjadi
coordinator dalam penyusunannya, dan kontribusi program, sehinga
memungkinkan tersusunnya “Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2013” ini.
Billahit taufiq walhidayah, wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Jambi, November 2014
Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi Jambi
Dr. Hj. Andi Pada, M.Kes
NIP 19620318 198901 2 002
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR LAMPIRAN v
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK 6
A. Letak Geografi, Tofografi dan Pemerintahan 6
B. Keadaan Penduduk 10
C. Keadaan Ekonomi 14
D. Keadaan Pendidikan 21
E. Keadaan Kesehatan Lingkungan 24
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN 31
A. Mortalitas 31
B. Morbiditas 41
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 69
A. Pelayanan Kesehatan Dasar 70
B. Pelayanan Kesehatan Rujukan 101
C. Perbaikan Gizi Masyarakat 108
BAB V SUMBER DAYAKESEHATAN 121
A. Sarana Kesehatan 121
B. Tenaga Kesehatan 131
C. Pembiayaan Kesehatan 138
BAB VI PERBANDINGAN PROVINSI JAMBI DENGAN NASIONAL 143
A. Kependudukan 143
B. Derajat Kesehatan 150
C. Upaya Kesehatan 153
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN TABEL
No Tabel Judul Tabel Lampiran Tabel 1 Luas Wilayah, Jumlah Desa, Jumlah Penduduk, Jumlah
Rumah Tangga Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur,
Rasio Beban Tanggungan, Rasio Jenis Kelamin, Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 3 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Kelompok
Umur Di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 4 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Yang
Melek Huruf Menurut Jenis Kelamin Dan Kabupaten / Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 5 Persentase Penduduk Laki-laki Dan Perempuan Berusia 10
Ke Atas Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Dan Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 6 Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin Dan Kabupaten /
Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 7 Jumlah Kematian Bayi Dan Balita Menurut Jenis Kelamin
Dan Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 8 Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompk Umur Dan
Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 9 Jumlah Kasus AFP (NON POLIO) Dan AFP Rate (NON
POLIO) Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tbel 10 Jumlah Kasus Baru TB Paru Dan kematian Akibat TB Paru
Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 11 Jumlah Kasus Dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA+
Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 12 Jumlah KAsus Dan Kesembuhan TB Paru BTA+ Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 13 Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi tahun 2013.
Lampiran Tabel 14 Jumlah Kasus Baru HIV,AIDS, Dan Infeksi Meular Lainnya
Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi tahun 2013.
Lampiran Tabel 15 Persentse Donor Darah Diskrining Terhadap HIV, AIDS,
Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 16 Kasus Diare yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin
Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 17 Jumlah Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin kabupaten
/ Kota di Provinsi Jambi tahun 2013. Lampiran Tabel 18 Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun dan Cacat Tingkat 2 Menurut
Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 19 Jumlah Kasus dan Prevalansi Penyakit Kusta Menurut Jenis
Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 20 Persentase Penderita Kusta selesai Berobat Menurut Jenis
Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 21 Jumlah Kasus Penyakit Yang Dicegah Dengan Imunisasi
Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi jambi tahun 2013.
Lampiran Tabel 22 Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis Kelamin kabupaten/ Kota Tahun 2013.
Lampiran Tabel 23 Jumlah Kasus DBD Menurut jenis Kelamin Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jambi tahun 2013. Lampiran Tabel 24 Kesakitan Dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis
Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 25 Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin
Kabupaten/ Kota di Provinsi JambiTahun 2013.
Lampiran Tabel 26 Bayi Berat Badan Lahir Rendah Menurut Jenis Kelamin
Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 27 Status Gizi Balita Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di
Provinsi Jambi Tahun 2011. Lampiran Tabel 28 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga
Kesehatan Dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 29 Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Ibu Hamil Menurut
Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampira Tabel 30 Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapat Tablet FE I Dan FE 3
Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 31 Jumlah Dan Persenatase Ibu Hamil Dan Neonatal Resiko
Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 32 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi, Balita, Ibu Nifas
Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 33 Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi
Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 34 Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi
Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi tahun 2013. Lampiran Tabel 35 Jumlah Peserta KB Baru Dan KB Aktif Menurut Kabupaten/
Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 36 Cakupan Kunjungan Neonatus Menurut Jenis Kelamin
Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 37 Cakupan Kunjungan Bayi Menurut Jenis Kelamin
Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 38 Cakupan Desa/Kelurahan UCI Menurut Kabupaten / Kota di
Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 39 Cakupan Imunisasi DPT, HB Dan Campak Pada Bayi
Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 40 Cakupan Imunisasi BCG Dan Polio Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin kabupaten? Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 41 Jumlah Bayi Yang Diberi ASI Eksklusif Menurut Jenis
Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2011. Lampiran Tabel 42 Pemberian Makanan Pendamping ASI Usia Anak 6-23 Bulan
Keluarga Miskin Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 43 Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin
Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 44 Jumlah Balita Yang Ditimbang Menurut Jenis Kelamin
Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 45 Cakupan Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan Menurut
Jenis Kelamin Kabupate/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 46 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD & Setingkat
Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 47 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD Dan Setingkat
Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 48 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis
Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Tahun 2013. Lampiran Tabel 49 Persentase Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan
Pelayanan Gawat Darurat (Gadar) Level I Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 50 Jumlah Penderita Dan Kematian Pada KLB Menurut Jenis
KLB Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi tahun 2013. Lampiran Tabel 51 Desa/Kelurahan Terkena KLB Yang Ditangani < 24 Jam
Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 52 Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Menurut Jenis
Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 53 Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak SD Dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 54 Jumlah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Kabupaten/ Kota di
Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 55 Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar
Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 56 Cakupan Pelayanan Rawat JAlan Masyarakat Miskin
(Hampir Miskin) Menurut Strata Sarana Kesehatan, Jenis Kelamin Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 57 Cakupan Pelayanan Rawat Inap Masyarakat Miskin (Hampir
Miskin) Menurut Strata Kesehatan, Jenis Kelamin di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 58 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Inap, Dan Kunjungan
Gangguan Jiwa Disarana Kesehatan Kabupaten/ Kota di Provinsi jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 59 Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit di Provinsi Jambi
Tahun 2013. Lampiran Tabel 60 Indikator Kenerja Pelayanan di Ruamh sakit Kabupaten/
Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 61 Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih Dan
Sehat Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 62 Persenatse Rumah Sehat Menurut Kabupaten/ Kota di
Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 63 Persentase Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk
AEDES Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 64 Persentase Keluarga Menurut Sarana Air Bersih Yang
Digunakan Di Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 65 Persenatase Keluarga Menurut Sumber Air Bersih Yang
Digunakan Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 66 Persentase Keluarga dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Menurut kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 67 Persentase Tempat Umum Dan Pengelolaan Makanan
(TUPM) Sehat Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 68 Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya
Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 69 Ketersediaan Obat Menurut Jenis Obat di Provinsi Jambi
Tahun 2013. Lampiran Tabel 70 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kepemilikan
di Provinsi Jambi tahun 2013. Lampiran Tabel 71 Sarana Pelayanan Kesehatan Dengan Kemampuan Labkes
Dan Memiliki Sfesialis Dasar di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 72 Jumlah Posyandu Menurut Strata Dan Kabupaten/ Kota di
provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 73 Usaha Kesehatan Yang Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jmbi Tahun 2013.
Lampiran Tabel 74 Jumlah Tenaga Medis di Sarana Kesehatan di Provinsi
Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 75 Jumlah Tenaga Keperawatan di Sarana Kesehatan di
Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 76 Jumlah Tenaga Kefarmasian Dan Gizi di Sarana Kesehatan
di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 77 Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarkat Dan Sanitasi Di
Sarana Kesehatan di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 78 Jumlah Tenaga Teknisi Medis Dan Fsioterafis di Sarana
Kesehatan di Provinsi Jambi Tahun 2013. Lampiran Tabel 79 Anggaran Kesehatan Kabupten/ Kota di Provinsi Jambi
Tahun 2013.
BAB I
PENDAHULUAN
embangunan kesehatan pada hakikatnya adalah upaya yang
dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya.
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui
pengelolaan pembangunan kesehatan yang disusun dalam Sistem
Kesehatan Nasional (SKN). Komponen pengelolaan kesehatan
dikelompokkan dalam subsistem :
1. Upaya Kesehatan
2. Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
3. Pembiayaan Kesehatan
4. Sumber Daya Manusia Kesehatan
5. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Makanan
6. Manajemen, Informasi, dan regulasi kesehatan, dan
7. Pemberdayaan Masyarakat.
Tantangan pembangunan kesehatan menuntut adanya dukungan
sumber daya yang cukup serta arah kebijakan dan strategi
pembangunan kesehatan yang tepat. Sistem informasi kesehatan
adalah salah satu upaya pemerintah untuk menyediakan data dan
informasi kesehatan. Sistem informasi kesehatan yang ada saat ini
P
2
masih belum dapat menyediakan data dan informasi yang evidence
based sehingga belum mampu menjadi alat manajemen kesehatan
yang efektif. Masih terfrakmentasinya sistem informasi. kesehatan
sehingga mengakibatkan redundant data, duplikasi kegiatan dan tidak
efisiennya penggunaan sumber daya, situasi ini mengakibatkan
pendistribusian informasi menjadi terlambat terutama dari sumber data
di unit pelayanan.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi merupakan gambaran tentang situasi
pembangunan kesehatan di Provinsi Jambi yang selalu diterbitkan
setiap tahun. Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2013, merupakan alat
ukur capaian indikator pembangunan kesehatan di kabupaten/ kota
dibandingkan dengan target provinsi, nasional dan target Millenium
Development Goals (MDGs). Profil Kesehatan Provinsi Jambi
memuat berbagai data kesehatan dan pendukung lainnya yang
berhubungan dengan kesehatan.seperti kependudukan, ekonomi,
pendidikan dan keluarga berencana.
Data dianalisis secara sederhana dengan bentuk tampilan tabel, grafik,
peta dan narasi, dengan melihat peringkat dari tiap indikator, sehingga
kabupaten/ kota dapat mengetahui dimana posisinya dalam setiap
indikator pembangunan kesehatan dibandingkan dengan kabupaten/
kota lainnya. Data profil kesehatan Provinsi Jambi juga digunakan
sebagai bahan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan upaya
kesehatan di kabupaten/ kota.
3
Dalam penyajian data Profil Kesehatan Provinsi Jambi diusahakan
untuk menampilkan data dan informasi yang dapat menjawab visi dan
misi Kementrian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi Jambi.
Dimana visi Kementrian Kesehatan adalah “Masyarakat Sehat yang
Mandiri” sedangkan visi Dinas Kesehatan Provinsi Jambi adalah
“Masyarakat Jambi Sehat Adil dan Mandiri” dengan misi adalah
sebagai berikut :
1. Mendorong kemandirian dan kesadaran masyarakat untuk hidup
sehat.
2. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau.
3. Meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan kualitas
lingkungan.
4. Meningkatkan dan mendayagunakan sumber daya manusia
bidang kesehatan.
5. Meningkatkan kualitas manjemen, pembiayaan kesehatan dan
jaminan pemeliharaan kesehatan.
Meningkatnya tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat maka,
mengakibatkan kebutuhan informasi kesehatan dan akses terhadap
informasi tentang segala hal yang berhubungan dengan informasi
kesehatan. Hal ini membawa dampak luas dalam pelayanan kesehatan
termasuk kesiapan informasi untuk mendisain dan menilai pelayanan
kesehatan yang tepat. Disentralisasi adalah kebijakan yang mendorong
untuk terjadinya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.
4
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2013 diharapkan dapat bermanfaat
dalam mendukung menajemen kesehatan yang lebih baik terutama
untuk mendukung visi dan misi pembangunan kesehatan baik pusat
dan daerah.
Adapun sistimatika Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2013 terdiri atas
6 (enam) BAB, yaitu :
Bab I. Pendahuluan, bab ini menyajikan tentang latar belakang
diterbitkannya Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2013 serta
sistimatikanya.
Bab II. Situasi Umum dan Perilaku Penduduk, bab ini menyajikan
tentang gambaran umum Provinsi Jambi yang meliputi, (1). Letak
geografis, fotografi, dan pemerintahan. (2). Kependudukan (3).
Perekonomian. (4). Pendidikan. (5). Lingkungan fisik dan, (6).
Perilaku penduduk yang terkait dengan kesehatan.
Bab III. Situasi Derajat Kesehatan, bab ini berisikan tentang uraian
hasil-hasil pembangunan kesehatan sampai dengan tahun 2013, yang
mencakup angka kematian, umur harapan hidup, angka kesakitan, dan
status gizi masyarakat.
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan, bab ini berisikan tentang upaya
yang telah dilaksakan oleh bidang kesehatan sampai tahun 2013,
gambaran upaya kesehatan yang dilakukan meliputi : pencapaian
kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan, upaya pencegahan dan
pemberantasan penyakit, dan upaya perbaikan gizi masyarakat.
Bab V. Situasi Sumber Daya Kesehatan. Bab ini menyajikan tentang
sumber daya pembangunan bidang kesehatan sampai dengan tahun
5
2013. gambaran sumber daya mencakup keadaan tenaga, sarana
kesehatan, dan pembiayaan kesehatan.
Bab VI. Perbandingan Provinsi Jambi dengan Provinsi lain di
Sumatera, Bab ini menyajikan perbandingan beberapa indikator yang
meliputi data kependudukan, angka kelahiran, angka kematian, dan
beberapa penyakit tertentu.
***
BAB II
GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK
A. Letak Geografi, Tofografi dan Pemerintahan
rovinsi Jambi adalah salah satu Provinsi di Indonesia yang
berada di Pulau Sumatera, Provinsi Jambi secara resmi berdiri
menjadi provinsi tahun 1958 sesuai dengan Undang-Undang Republik
Indonesia No. 61 tahun 1958 tanggal 25 Juni 1958. Provinsi Jambi
terletak antara 0° 45' sampai 2° 45' Lintang Selatan dan 101° 0' - 104°
55' Bujur Timur, terletak ditengah pulau sumatera membujur
sepanjang pantai timur sampai barat, dengan luas wilayah keseluruhan
50.160,05.Km². Secara geografis Provinsi Jambi terletak pada Pantai
Timur Pulau Sumatera berhadapan dengan laut Cina Selatan.
Gambar 2.1
Letak Geografis Provinsi Jambi
P
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
7
Batas wilayah Provinsi Jambi adalah sebagai berikut ; sebelah utara
dengan Provinsi Riau dan Kepulauan Riau, sebelah selatan dengan
Provinsi Sumatera Selatan, sebelah barat dengan Provinsi Sumatera
Barat dan Bengkulu, sebelah timur dengan Laut Cina Selatan. Provinsi
Jambi termasuk dalam kawasan segi tiga pertumbuhan Indonesia-
Malaysia-Singapore (IMS-GT) dan Indonesia-Malaysia-Thailand
(IMT-GT). Jarak tempuh Jambi ke Singapura jalur laut melalui Batam
dengan menggunakan kapal cepat (jet-foil) ditempuh ± 5 jam.
Luas wilayah Provinsi Jambi 50.160,05 km2, dengan luas wilayah per
kabupaten/ kota adalah sebagai berikut :
- Kabupaten Kerinci 3.355,27 km2 ( 6,69%)
- Kabupaten Merangin 7.679,00 km2 (15,31%)
- Kabupaten Sarolangun 6.184,00 km2 (12,33%)
- Kabupaten Batanghari 5.804,00 km2 (11,57%)
- Kabupaten Muaro Jambi 5.326,00 km2 (10,62%)
- Kabupaten Tanjung Jabung Timur 5.445,00 km2 (10,86%)
- Kabupaten Tanjung Jabung Barat 4.649,85 km2 ( 9,27%)
- Kabupaten Tebo 6.461,00 km2 (12,88%)
- Kabupaten Bungo 4.659,00 km2 ( 9,29%)
- Kota Jambi 205,43 km2 ( 0,41%)
- Kota Sungai Penuh 391,50 km2 ( 0,78%)
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
8
Persentase luas wilayah kabupaten/ kota dalam Provinsi Jambi dapat
dilihat pada gambar 2.2, dimana kabupaten terluas wilayahnya adalah
Kabupaten Merangin, sedangkan wilayah terkecil adalah Kota Jambi.
Gambar 2.2
Persentase Luas Wilayah Kabupaten/ Kota
Provinsi Jambi
Sumber : BPS Provinsi Jambi
Otonomi daerah membuat adanya pemekaran wilayah sesuai dengan
Undang-Undang No. 54 tahun 1999 tentang pembentukan Kabupaten
Merangin, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo dan Kabupaten
Tanjung Jabung Timur, maka ada 4 kabupaten yang dimekarkan.
Wilayah Kabupaten Sarolangun Bangko dimekarkan menjadi dua
yaitu Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Merangin, Kabupaten
Sarolangun beribukota di Sarolangun dan Kabupaten Merangin
beribukota di Bangko. Kabupaten Tanjung Jabung dimekarkan
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
9
menjadi dua kabupaten yaitu Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Kabupaten Tanjung
Jabung Barat beribukota di Kuala Tungkal dan Kabupaten Tanjung
Jabung Timur beribukota di Muara Sabak. Kabupaten Bungo Tebo
dimekarkan menjadi dua kabupaten yaitu Kabupaten Bungo dan
Kabupaten Tebo, Kabupaten Kabupaten Bungo beribukota di Muara
Bungo dan Kabupaten Tebo beribukota di Muara Tebo.
Dengan ditetapkannya Kota Sungai Penuh sebagai daerah tingkat II
yang baru berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2008, maka
Provinsi Jambi mempunyai 2 Kota dalam wilayahnya. Kota Sungai
Penuh ini dimekarkan dari Kabupaten Kerinci sebagai induknya.
Wilayah kecamatan yang menjadi bagian Kota Sungai Penuh adalah
Kecamatan Tanah Kampung, Sungai Penuh, Hamparan Rawang,
Pesisir Bukit dan Kumun Debai.
Saat ini Provinsi Jambi terbagi menjadi 9 Kabupaten dan 2 Kota, yaitu
Kabupaten Kerinci ibukotanya Sungai Penuh, Kabupaten Sarolangun
ibukotanya Sarolangun, Kabupaten Merangin ibukotanya Bangko,
Kabupaten Bungo ibukotanya Muara Bungo, Kabupaten Tebo
ibukotanya Muara Tebo, Kabupaten Batanghari ibukotanya Muara
Bulian, Kabupaten Muaro Jambi ibukotanya Sengeti, Kabupaten
Tanjung Jabung Barat ibukotanya Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung
Jabung Timur ibukotanya Muara Sabak, dan Kota Jambi yang juga
merupakan ibukota Provinsi Jambi, dan yang terakhir adalah
pembentukan Kota Sungai Penuh. Sampai dengan bulan Desember
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
10
2013 kecamatan di Provinsi Jambi berjumlah 189 kecamatan
sedangkan desa dan kelurahan berjumlah 1.550 desa/ kelurahan.
Adanya pemekaran wilayah kabupaten/ kota kini jarak tempuh melalui
jalan darat dari pusat kota Provinsi Jambi ke 9 Kabupaten dan 2 Kota
terdiri dari :
Prov. Jambi Ke Kab. Kerinci (Sungai Penuh) 419 Km.
Prov. Jambi Ke Kab. Merangin (Bangko) 290 Km.
Prov. Jambi Ke Kab. Sarolangun (Sarolangun) 179 Km.
Prov. Jambi Ke Kab. Bungo (Muara Bungo) 252 Km.
Prov. Jambi Ke Kab. Tebo (Muara Tebo) 206 Km.
Prov. Jambi Ke Kab. Batanghari (Muara Bulian) 60 Km.
Prov. Jambi Ke Kab. Muara Jambi (Sengeti) 27 Km.
Prov. Jambi Ke Kab. Tanjung Jabung Barat (Kuala Tungkal) 131 Km.
Prov. Jambi Ke Kab. Tanjung Jabung Timur (Muara Sabak) 129 Km.
Prov. Jambi Ke Kota Jambi (Kota Baru) 3 Km.
Prov. Jambi Ke Kota Sungai Penuh (Sungai Penuh) 420 Km.
B. Keadaan Penduduk
Berdasarkan data agregat per kabupaten/ kota hasil Sensus Penduduk
2010, Proyeksi jumlah penduduk Provinsi Jambi pada tahun 2013
adalah sebanyak 3.309.011 jiwa, yang terdiri dari 1.692.796 jiwa
penduduk laki-laki dan 1.616.215 jiwa penduduk perempuan. Jika
dilihat distribusi sebaran jumlah penduduk menurut jenis kelamin per
kabupaten/ kota adalah ;
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
11
Tabel 2.1
Distribusi Penduduk Provinsi Jambi Menurut Jenis Kelamin
Tahun 2013
Kabupaten/ Kota Laki-laki Perempuan Total
1. Kab. Kerinci 118,194 118,568 236,762
2. Kab. Merangin 183,658 174,872 358,530
3. Kab. Sarolangun 136,344 131,205 267,549
4. Kab. Batanghari 131,730 126,286 258,016
5. Kab. Muaro Jambi 194,679 181,940 376,619
6. Kab. Tanjab Timur 108,924 103,294 212,218
7. Kab. Tanjab Barat 156,196 137,250 293,446
8. Kab. Tebo 165,841 155,800 321,641
9. Kab. Bungo 168,783 161,151 329,934
10. Kota Jambi 286,289 283,042 569,331
11. Kota Sungai Penuh 42,158 42,807 84,965
Provinsi Jambi 1.692.796 1.616.215 3.309.011
Sumber : BPS Provinsi Jambi, 2013
Tingkat persebaran penduduk Provinsi Jambi masih terpusat di Kota
Jambi yaitu sebesar 17,21 persen. Sedangkan kabupaten/ kota lainnya
seperti Kabupaten Muaro Jambi ditempati oleh sekitar 11,38 persen
penduduk, Kabupaten Merangin ditempati oleh 10,83 persen
penduduk dan kabupaten/ kota lain ditempati oleh kurang dari 10
persen penduduk provinsi Jambi. Tiga kabupaten/ kota lainnya dengan
jumlah penduduk terendah di Provinsi Jambi yaitu Kota Sungai penuh,
Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Kerinci. Provinsi
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
12
Jambi dengan luas wilayah sebesar 50.160,05 kilometer persegi dan
jumlah penduduk 3.317.034 jiwa, maka rata-rata tingkat kepadatan
penduduk Provinsi Jambi sebanyak 66,13 jiwa per kilometer persegi.
Kabupaten/Kota yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya
adalah Kota Jambi yaitu sebesar 2.771,41 jiwa per kilometer persegi,
sedangkan kabupaten dengan tingkat kepadatan paling rendah adalah
Kabupaten Tanjung Jabung Timur yaitu 38,97 jiwa per kilometer
persegi.
Distribusi penduduk Provinsi Jambi menurut jenis kelamin dan
kelompok umur dapat kita lihat pada piramida penduduk Provinsi
Jambi tahun 2013 seperti pada gambar 2.3. Indikator tentang struktur
umur penduduk bermanfaat untuk mengetahui piramida penduduk
yang memberikan gambaran jumlah penduduk pada usia-usia belum
produktif (0-14), usia produktif (15-64) dan tidak produktif lagi (65+).
Jika ternyata jumlah penduduk usia produktif lebih sedikit
dibandingkan penduduk usia belum dan tidak produktif lagi, maka
beban tanggungan penduduk produktif di suatu wilayah akan besar.
Piramida penduduk Provinsi Jambi tahun 2013 dapat digolongkan
dalam piramida penduduk muda (expansive) yang dicirikan dengan
tingkat kelahiran tinggi serta tingkat kematian yang cukup rendah
sehingga angka pertumbuhan penduduk relatif tinggi. Selain penduduk
pada kelompok umur kurang dari 15 tahun yang terlihat sangat
menonjol, penduduk pada kelompok umur 25-29 tahun juga terlihat
lebih besar dibandingkan kelompok umur lainnya. Penduduk pada
kelompok umur ini adalah mereka yang terlahir di tahun 1980an dan
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
13
termasuk dalam generasi baby boom, dimana pada saat periode sensus
memasuki usia produktif.
Gambar 2.3
Piramida Penduduk Provinsi Jambi Tahun 2013
200,000 150,000 100,000 50,000 0 50,000 100,000 150,000 200,000
0 - 4
5 - 9
10 - 14
15 - 19
20 - 24
25 - 29
30 - 34
35 - 39
40 - 44
45 - 49
50 - 54
55 - 59
60 - 64
65 - 69
70 - 74
75+
Laki-Laki Perempuan
Sumber : BPS Provinsi Jambi, 2013
Dari komposisi penduduk menurut umur, dapat diketahui berapa
banyak penduduk usia non produktif yang harus ditanggung oleh
penduduk usia produktif. Angka ini disebut sebagai angka beban
tanggungan (Dependency Ratio). Dependency Ratio tahun 2013
sebesar 50,61 mengandung arti bahwa setiap 100 orang penduduk usia
produktif harus menanggung 51 orang penduduk tidak produktif yang
terdiri dari 45 orang penduduk berumur kurang dari 15 tahun dan 5
orang penduduk berumur lebih dari 65 tahun.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
14
Angka beban tanggungan adalah angka yang menyatakan
perbandingan antara penduduk usia tidak produktif (di bawah 15 tahun
dan 65 tahun ke atas) dengan usia produktif (antara 15 sampai 64
tahun) dikalikan 100. Di Provinsi Jambi Kabupaten/ Kota dengan
persentase beban tanggungan tertinggi adalah Kabupaten Sarolangun
yaitu sebesar 58,22 %, diikuti oleh Kabupaten Bungo sebesar 56,14 %
dan Kabupaten Tanjab Barat sebesar 56,23 %. Sedangkan kabupaten
dengan beban tanggungan terendah adalah Kota Jambi yaitu sebesar
44,30 % dan Kabupaten Muaro Jambi sebesar 51,80 %.
C. Keadaan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi menunjukkan pertumbuhan produksi barang
dan jasa di suatu wilayah perekonomian dan dalam selang waktu
tertentu. Produksi tersebut diukur dalam nilai tambah (value added)
yang diciptakan oleh sektor-sektor ekonomi di wilayah bersangkutan
yang secara total dikenal sebagai Produk Domestik Bruto (PDB). Oleh
karena itu, pertumbuhan ekonomi adalah sama dengan pertumbuhan
PDB. Apabila “diibaratkan” kue, PDB adalah besarnya kue tersebut.
Pertumbuhan ekonomi sama dengan membesarnya “kue” tersebut
yang pengukurannya merupakan persentase pertambahan PDB pada
tahun tertentu terhadap PDB tahun sebelumnya .
PDB disajikan dalam dua konsep harga, yaitu harga berlaku dan harga
konstan; dan penghitungan pertumbuhan ekonomi menggunakan
konsep harga konstan (constant prices) dengan tahun dasar tertentu
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
15
untuk mengeliminasi faktor kenaikan harga. Saat ini BPS
menggunakan tahun dasar 2000.
Kondisi perekonomian merupakan salah satu aspek yang diukur dalam
menentukan keberhasilan pembangunan suatu negara. Perekonomian
di Provinsi Jambi selama 2013 telah tumbuh dengan baik.
Pertumbuhan ekonomi Jambi tidak hanya bisa berada di atas target
yang ditetapkan sekitar 7 persen, bahkan tingkat pertumbuhannya
berada di atas tingkat pertumbuhan ekonomi nasional. Pada tahun
2013 ini pertumbuhan perekonomian nasional ditargetkan tumbuh 5
persen, namun setelah melihat riak ekonomi semakin membaik lalu
pemerintah menaikkan targetnya menjadi 5.5 persen. Pertumbuhan
ekonomi Jambi 2013 ternyata masih jauh di atas target pertumbuhan
nasional yang telah disesuaikan tersebut.
Tabel 2.2
Indikator Ekonomi Provinsi Jambi Tahun 2005 s/d 2013
No Tahun
Jenis Indikator
Inflasi PDRB (miliyar Rupiah) Pertumbuhan
Ekonomi Berlaku Konstan Perkapita
1. 2005 16,50 22.487,01 12.619,97 7.625,66 5,57
2. 2006 10,66 26.061,77 13.363,62 8.680,76 5,89
3. 2007 7,24 32.076,68 14.275,16 11.697,44 6,82
4. 2008 11,57 41.056,48 15.297,77 14.724,72 7,16
5. 2009 2,49 42.815,92 16.272,26 15.107,07 6,37
6. 2010 10,52 53.816,69 17.465,00 17.424,19 7,30
7. 2011 2,76 63.268,14 18.962,40 19.959,57 8,54
8. 2012 4,22 72.564,20 20.373,50 22.283,10 7,44
9. 2013 8,74 40.540,37 10.652,59 7,84
Ket: 2013 masih data semester 1
Sumber : BPS Provinsi Jambi, 2013
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
16
Tingkat capaian yang lebih tinggi dari target ini terutama didorong
oleh semakin membaiknya harga produk-produk sektor pertanian
dalam arti luas seperti produk perkebunan, peternakan, perikanan, dan
pertanian tanaman pangan.
Bagusnya kondisi perekonomian Provinsi Jambi juga ditopang oleh
indikator ekonomi lainnya seperti tingkat inflasi yang masih berada
dalam ambang batas normal. Inflasi adalah Kenaikan harga barang
dan jasa secara umum dimana barang dan jasa tersebut merupakan
kebutuhan pokok masyarakat atau turunnya daya jual mata uang suatu
negara. Inflasi Provinsi Jambi pada tahun 2013 sebesar 8,74 %,
sedangkan pertumbuhan ekonominya adalah 7,84 %. Di samping itu,
kebijakan otoritas moneter yang menetapkan tingkat suku bunga
rendah ikut pula berpengaruh terhadap sektor riil. Salah satu faktor
lain yang menjadi determinan membaiknya perekonomian Provinsi
Jambi adalah iklim politik dan keamanan yang semakin kondusif.
Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jambi pada tahun 2013 berdasarkan
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mengalami kenaikan dari
7,44% (2012) menjadi 7,84. Perekonomian Provinsi Jambi yang
diukur berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun 2013
mencapai Rp. 40.540,37 milyar, sedangkan PDRB atas dasar harga
konstan pada tahun 2013 sebesar Rp. 10.652,59 milyar (data semester
1 2013).
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
17
Salah satu isu penting dalam ketenagakerjaan, di samping keadaan
angkatan kerja (economically active population) dan struktur
ketenagakerjaan adalah isu pengangguran. Dari sisi ekonomi,
pengangguran merupakan produk dari ketidakmampuan pasar kerja
dalam menyerap angkatan kerja yang tersedia. Ketersediaan lapangan
kerja yang relatif terbatas, tidak mampu menyerap para pencari kerja
yang senantiasa bertambah setiap tahun seiring dengan bertambahnya
jumlah penduduk. Tingginya angka pengangguran tidak hanya
menimbulkan masalah-masalah dibidang ekonomi, melainkan juga
menimbulkan berbagai masalah dibidang sosial, seperti kemiskinan
dan kerawanan sosial.
Data tentang situasi ketenagakerjaan merupakan salah satu data pokok
yang dapat menggambarkan kondisi perekonomian, sosial, bahkan
tingkat kesejahteraan penduduk di suatu wilayah dan dalam
suatu/kurun waktu tertentu. Sakernas merupakan survei yang
dirancang khusus untuk mengumpulkan data ketenagakerjaan dengan
pendekatan rumah tangga. Tenaga kerja merupakan modal bagi
bergeraknya roda pembangunan. Jumlah dan komposisi tenaga kerja
akan terus mengalami perubahan seiring dengan berlangsungnya
proses demografi.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
18
Tabel 2.3
Penduduk Bukan Angkatan Kerja Berumur 15 Tahun ke Atas
di Provinsi Jambi Tahun 2007 s/d 2012
Tahun Bukan Angkatan Kerja
Sekolah Mengurus Rumah
Tangga
Lainnya Total
2007 176.031 392.415 84.956 653.402
2008 171.621 400.766 94.169 666.556
2009 186.312 390.743 90.806 667.861
2010 212.777 484.057 107.225 804.059
2011 198.096 433.284 82.956 714.336
2012 218.501 480.057 91.210 789.768
Sumber : BPS Provinsi Jambi, 2012
Salah satu alat ukur untuk melihat keberhasilan pemerintah dalam
menjalankan program-program pembangunan adalah dengan melihat
indikator ketenagakerjaan yang dihasilkan baik dari data Survei
maupun Sensus.
Akses ke pasar tenaga kerja yang lebih baik menyebabkan kesempatan
kerja dan kesempatan berusaha penduduk juga meningkat, sehingga
hal ini dapat menekan tingkat pengangguran di suatu wilayah. Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) merupakan perbandingan jumlah
antara penduduk yang tergolong dalam angkatan kerja dengan
penduduk usia kerja. Jika digambarkan menurut kelompok umurnya,
pola TPAK penduduk Provinsi Jambi menyerupai huruf ’U’ terbalik.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
19
Pada kelompok usia muda, tingkat partisipasi angkatan kerjanya
cenderung kecil, karena sebagian besar dari mereka masih berada di
bangku sekolah. Angka TPAK tertinggi berada pada kelompok umur
25-59 tahun, untuk kemudian mulai mengalami penurunan pada usia
di atas 60 tahun. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
menggambarkan banyaknya penduduk yang mencari pekerjaan,
mempersiapkan usaha dan mereka yang merasa tidak mungkin
mendapat pekerjaan (discourage worker). Pada umumnya pola TPT
menurut kelompok umur di Provinsi Jambi mengindikasikan angka
yang relatif tinggi di kelompok umur muda untuk kemudian
mengalami penurunan pada kelompok umur setelahnya.
Indonesia memiliki ribuan suku bangsa yang beraneka ragam. Masing-
masing suku bangsa saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
kebudayaan daerah lain atau kebudayaan yang berasal dari luar. Salah
satu diantara suku bangsa tersebut adalah Suku Anak Dalam yang
hidup di daerah Jambi. Suku Anak Dalam disebut juga Suku Kubu
atau Orang Rimba. Suku Anak Dalam hidup secara nomaden atau
tidak menetap dan mendasarkan hidupnya pada berburu dan meramu,
walaupun diantara mereka sudah banyak yang telah memiliki lahan
karet ataupun pertanian lainnya. Sebagian dari mereka masih
berpaham animisme, meskipun sudah ada yang mengenal agama Suku
Anak Dalam di Provinsi Jambi hidup di 3 wilayah ekologis yang
berbeda, yaitu di wilayah utara Provinsi Jambi (sekitaran Taman
Nasional Bukit 30), Taman Nasional Bukit 12, dan wilayah selatan
Provinsi Populasi Suku Anak Dalam hasil pendataan Sensus
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
20
Penduduk 2010 berjumlah 3.205 orang yang hidup di wilayah
administrasi Merangin, Sarolangun, Batang Hari, Tanjung Jabung
Barat, Tebo dan Bungo.
Tabel 2.4
Jumlah Suku Anak Dalam per Kabupaten/ Kota
Di Provinsi Jambi Tahun 2013
Kabupaten/ Kota Jumlah Penduduk
Laki-laki Perempuan Total
Merangin 436 429 865
Sarolangun 534 559 1.093
Batang Hari 39 40 79
Tanjung Jabung Barat 31 26 57
Tebo 416 406 822
Bungo 147 142 289
Total 1.603 1.602 3.205
Sumber : BPS Provinsi Jambi, Berdasarkan SP2010
Kemiskinan menjadi isu yang cukup menyita perhatian berbagai
kalangan termasuk kesehatan. Kemiskinan juga menjadi hambatan
besar dalam pemenuhan kebutuhan terhadap makanan yang sehat
sehingga dapat melemahkan daya tahan tubuh yang dapat berdampak
pada kerentanan untuk terserang penyakit-penyakit tertentu. Pada
tahun 2009 tingkat kemiskinan di Provinsi Jambi relatif lebih rendah
dibanding tingkat kemiskinan nasional. Tingkat kemiskinan Provinsi
Jambi 8,42 persen lebih rendah dari nasional yang sebesar 14,15
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
21
persen. Untuk wilayah Sumatera, Provinsi Jambi menempati urutan
ketiga terendah setelah Bangka Belitung dan Kepulauan Riau.
Persentase jumlah penduduk miskin di Provinsi Jambi pada tahun
2013 mencapai 8,42 %.
Gambar 2.6
Persentase Penduduk Miskin di Provinsi Jambi
Tahun 2005 s/d 2013
11.88 11.3710.27
9.288.55 8.4 8.65 8.28 8.42
0
2
4
6
8
10
12
14
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Sumber : BPS Provinsi Jambi, 2013
D. Keadaan Pendidikan
Indikator pendidikan dapat memberikan gambaran kualitas penduduk
secara akademis yang merupakan modal pemerintah untuk evaluasi,
perencanaan, dan intervensi program pendidikan yang menyangkut
penduduk yang putus sekolah, buta huruf, meningkatkan pendidikan
masyarakat, dll. Pendidikan merupakan salah satu tolok ukur untuk
melihat tingkat kemajuan sosial di suatu wilayah. Semakin tinggi
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
22
pendidikan yang ditamatkan, semakin tinggi pula kemampuan
seseorang untuk baca tulis dan bersosialisasi sehingga dengan
demikian peran serta dalam kehidupan sosial serta peluang untuk
mengakses informasi dan berkomunikasi dengan pihak lain semakin
terbuka lebar.
Secara umum penduduk di perkotaan mempunyai kemampuan baca
tulis yang lebih baik dibandingkan penduduk perdesaan. Angka melek
huruf tertinggi terdapat di Kota Jambi sebesar 99,07 Dibandingkan
provinsi lainnya, ternyata penduduk Provinsi Jambi bersekolah relatif
lebih lama, dimana indikator ini ditunjukkan dengan rata-rata lama
sekolah 8,05 tahun, atau memutuskan berhenti ketika kelas 2 SMP.
Tabel 2.5
Indikator Pendidikan Provinsi Jambi Tahun 2008 s/d 2013
Uraian 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Angka Melek Huruf 96,20 96,85
Laki-laki 98,05 98,34 98,44 97,82
Perempuan 93,57 93,85 96,87 94,14
Rata-rata Lama Sekolah 8,20 8,32
Laki-laki/
Perempuan
7,63 7,68 7,84 8,05
Angka Partisipasi Sekolah
7 - 12 97,59 98,11 98,27 98,34 98,65 98,78
13 - 15 84,78 85,10 85,56 88,07 90,83 91,53
16 - 18 55,72 55,13 56,11 59,49 59,11 63,51
19 - 24 12,77 11,83 12,81 15,36 15,23 19,89 Sumber : BPS Provinsi Jambi, 2013
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
23
Capaian di bidang pendidikan terkait erat dengan ketersediaan fasilitas
pendidikan. Jumlah guru yang tersedia pada suatu sekolah baik secara
langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi kualitas
pendidikan di suatu sekolah. Semakin besar rasio jumlah guru
disekolah maka mutu pendidikan diharapkan akan lebih baik,
dibanding sekolah yang mempunyai guru yang sedikit.
Kemajuan pembangunan manusia secara umum dapat dipengaruhi
oleh perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang
mencerminkan capaian kemajuan di bidang pendidikan, kesehatan dan
ekonomi. Dengan melihat perkembangan angka IPM tiap tahun,
tampaknya kemajuan yang dicapai Provinsi Jambi dalam
pembangunan manusia tidak terlalu signifikan. Angka IPM Provinsi
Jambi dalam 9 tahun terakhir hanya mengalami peningkatan dari
70,95 pada tahun 2005 menjadi 74,35 pada tahun 2013.
Gambar 2.7
Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Jambi
Tahun 2005 s/d 2013
74.35
73.7873.3
72.74
70.95
72.4571.99
71.4671.29
69
70
71
72
73
74
75
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Sumber : BPS Provinsi Jambi, 2013
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
24
E. Keadaan Kesehatan Lingkungan
Salah satu faktor penting lainnya yang berpengaruh terhadap derajat
kesehatan masyarakat adalah kondisi lingkungan yang tercermin
antara lain dari akses masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi
dasar. Kesehatan lingkungan yang merupakan kegiatan lintas-sektor
belum dikelola dalam suatu sistem kesehatan kewilayahan.
Lingkungan merupakan salah satu variable yang kerap mendapat
perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Untuk
menilai keadaan lingkungan dan upaya yang dilakukan untuk
menciptakan lingkungan sehat telah dipilih empat indikator, yaitu
persentase keluarga yang memiliki akses air bersih, presentase rumah
sehat, keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar, Tempat
Umum dan Pengolahan Makanan (TUPM) . Didalam memantau
pelaksanaan program kesehatan lingkungan dapat dilihat beberapa
indikator kesehatan lingkungan sebagai berikut :
1. Air Bersih
Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang
bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk
dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka sehari-hari
termasuk diantaranya adalah sanitasi. Syarat-syarat air minum
adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak
mengandung logam berat. Walaupun air dari sumber alam dapat
diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa air ini telah
tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
25
berbahaya. Hasil capaian pelaksanaan program air bersih untuk
akses terhadap air bersih per kabupaten/ kota di Provinsi Jambi
tahun 2013 dapat dilihat pada gambar 2.8.
Gambar 2.8
Persentase Akses Terhadap Air Bersih per Kabupaten/ Kota
Di Provinsi Jambi dari Tahun 2013
43.87
56
62.4
63.15
69.6
74.7
76.1
81.5
85
86.5
91.5
71.8
0 20 40 60 80 100
Tanjab Timur
Tebo
Muaro Jambi
Bungo
Batang hari
Sarolangun
Merangin
Kerinci
Kota Jambi
Tanjab Barat
Sungai Penuh
Provinsi Jambi
Sumber : Bidang P2PL, 2013
Berdasarkan gambar 2.8 dapat dilihat bahwa akses terhadap air
bersih di Provinsi Jambi pada tahun 2013 yaitu sebesar 71,8 %
sedangkan tahun 2012 yaitu sebesar 70,3% menunjukkan adanya
peningkatan sebesar 1,5 %, jika dibandingkan dengan tahun 2011
( 69,98 %) menunjukkan adanya peningkatan sebesar 0,32%.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
26
Berdasarkan standar yang telah ditetapkan maka untuk tahun
2012 ( 70,3%) hasil dari pemeriksaan terhadap keluarga yang
telah diperiksa jenis sarana air bersihnya maka hasilnya telah
melewati target yang ditetapkan untuk daerah pedesaan dengan
standar air bersih untuk daerah pedesaan yaitu sebesar 63,5%.
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa jumlah keluarga yang
telah diperiksa akses terhadap air minum pada tahun tahun 2012
hasil pemeriksaan tertinggi adalah Kabupaten Merangin dan
Kabupaten Tanjung Jabung Barat masing-masing sebesar 100%,
dan diikuti Kabupaten Sarolangun (99,11%) dan Kabupaten
Bungo (85,99%). Sedangkan cakupan terendah dari keluarga
yang diperiksa adalah Kabupaten Tanjung Jabung Timur
(39,11%) dan Kota Jambi (42,57%).
2. Rumah Sehat
Bagi sebagian besar masyarakat, rumah merupakan tempat
berkumpul bagi semua anggota keluarga dan menghabiskan
sebagian besar waktunya, sehingga kondisi kesehatan perumahan
dapat berperan sebagai media penularan penyakit diantara
anggota keluarga atau tetangga sekitarnya.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
27
Gambar 2.9
Persentase Rumah Sehat di Provinsi Jambi Tahun 2012
55.4
66.1
73
45.2
77.6
56.7
82.9
75.3
94.5
81.9
52.6
72.1
0 20 40 60 80 100
Kerinci
Tebo
Bungo
Tanjab Timur
Sarolangun
Tanjab Barat
Muaro Jambi
Merangin
Kota Jambi
Batang hari
Sungai Penuh
Provinsi Jambi
Sumber : Bidang P2PL, 2012
Berdasarkan dari hasil pemeriksaan terhadap 229.710 rumah pada
tahun 2012 khusus untuk kegiatan penyehatan lingkungan
pemukiman pada 2012 dapat dilihat pada gambar 2.9, dimana
untuk tahun 2012 persentase rumah sehat di Provinsi Jambi
adalah sebesar 72,1 %, jika dibandingkan dengan tahun 2011
sebesar 66,2 % mengalami peningkatan sebesar 5,9 %. Persentase
kabupaten/ kota dengan rumah sehat tertinggi adalah Kota Jambi
yaitu sebesar 94,5 % diikuti oleh Kabupaten Muaro Jambi
sebesar 82,9 %, sedangkan kabupaten/ kota terendah adalah
Kabupaten Tanjung Jabung Timur yaitu sebesar 45,2 %.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
28
3. Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat
Sanitasi tempat-tempat umum adalah suatu usaha untuk
mengawasi dan mencegah kerugian akibat dari tidak terawatnya
tempat-tempat umum tersebut yang mengakibatkan timbul dan
menularnya berbagai jenis penyakit. Sasaran khusus yang harus
diberikan dalam pengawasan tempat-tempat umum meliputi :
(1) Manusia sebagai pelaksana kegiatan (kebersihan secara
umum maupun personal hygiene) ;
(2) Alat-alat kebersihan ;
(3) Tempat kegiatan.
Pelaksanaan program tempat-tempat umum di Provinsi Jambi
tahun 2013 memperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 2. 6
Persentase Tempat-Tempat Umum Sehat
Di Provinsi Jambi Tahun 2008 s/d 2013
No Kabupaten / Kota % Tempat-Tempat Umum Sehat
2008 2009 2010 2011 2012 2013
1. Kerinci 75,85 72,98 57,2 49,87 54,24 100,00
2. Merangin 70,96 73,09 65,3 75,48 66,86 65,50
3. Sarolangun 56,74 58,87 --- 64,37 73,74 73,10
4. Batanghari 63,86 65,99 68,63 55,61 38,94 61,50
5. Muaro Jambi 71,07 78,22 57,88 --- 11,29 56,00
6. Tanjung Jabung Timur 44,86 46,99 36,01 58,31 58,60 67,18
7. Tanjung Jabung Barat 45,81 47,94 --- 48,34 14,80 40,70
8. Tebo 56,16 58,29 74,27 63,90 65,58 46,00
9. Bungo 72,61 74,74 72,70 75,24 63,95 77,96
10. Kota Jambi 68,00 75,80 77,93 67,17 76,59 80,00
11. Kota Sungai Penuh --- --- --- 65,08 32,20 86,67
Jumlah 55,57 63,37 65,50 58,54 58,82 68,6
Sumber : Bidang P2PL, 2012
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
29
Dari tabel 2.6 dapat dilihat bahwa persentase tempat-tempat
umum yang memenuhi syarat kesehatan pada tahun 2013
sebanyak 68,6 % pada tahun 2012 sebanyak 3.067 buah
(58,82%) dari semua TTU yang telah diperiksan (5.807 buah),
dan jika dibandingkan dengan tahun 2011 (58,54 %) mengalami
peningkatan sebesar 0,28 %.
Tabel 2.7
Persentase Tempat Pengolahan Makanan (TPM)
Di Provinsi Jambi Tahun 2013
No Kabupaten/ Kota Jumlah
Jumlah
Memenuhi
Syarat
%
Memenuhi
Syarat
1 Kerinci 942 48 5,10
2 Merangin 1438 658 45,76
3 Sarolangun 858 201 23,43
4 Batanghari 370 1 0,27
5 Muaro Jambi 847 546 64,46
6 Tanjung Jabung Timur 407 226 55,53
7 Tanjung Jabung Barat 588 355 60,37
8 Tebo 2012 199 9,89
9 Bungo 1699 958 56,39
10 Kota Jambi 976 773 79,20
11 Kota Sungai Penuh 441 189 42,86
Provinsi 10.578 41.54 39,27
Sumber : Bidang P2PL, 2013
Upaya penyehatan makanan ditujukan untuk melindungi
masyarakat dan konsumen terhadap penyakit-penyakit yang
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
30
ditularkan melalui makanan dan mencegah masyarakat dari
keracunan makanan. Upaya tersebut meliputi orang yang
menangani makanan, tempat pengolahan makanan dan proses
pengolahan makanannya. Sedangkan untuk pemeriksaan Tempat
pengolahan makanan (TPM) di Provinsi Jambi tahun 2013 hasilnya
dapat dilihat pada tabel 2.7.
Dari tabel 2.7 dapat dilihat bahwa pada tahun 2013 tercatat Tempat
Pengolahan Makanan di Provinsi Jambi berjumlah sebanyak
10.578 . Jumlah yang diperiksa yang baru memenuhi syarat
berjumlah sebanyak 41.54 tempat (39,27 %). Berdasarkan
kabupaten/ Kota persentase tertinggi yang memenuhi syarat adalah
Kab Bungo yaitu sebanyak 958 tempat (56,39 %) dan yang
terendah adalah Kabupaten Bt.Hari yaitu sebanyak 1 tempat (0,27
%).
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
erajat kesehatan masyarakat banyak dipengaruhi oleh berbagai
faktor, bukan hanya dilakukan oleh sektor kesehatan saja seperti
pelayanan kesehatan, sarana dan prasarana namun juga dipengaruhi
oleh faktor ekonomi, lingkungan sosial, keturunan dan faktor lainnya.
Faktor-faktor ini juga mempengaruhi kajadian morbiditas, mortalitas
dan status gizi masyarakat. Situasi derajat kesehatan di Indonesia
digambarkan melalui Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian
Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI), dan angka morbiditas
beberapa penyakit, serta Umur Harapan Hidup (UHH) dan status gizi
masyarakat.
A. MORTALITAS
Mortalitas adalah angka kematian yang tejadi pada kurun waktu dan
tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa
penyakit maupun sebab lainnya. Berikut ini adalah beberapa angka
kematian yaitu kematian bayi, balita, ibu, dan angka kematian kasar.
1. Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR)
dapat didefenisikan sebagai banyaknya bayi meninggal sebelum
mencapai usia 1 tahun yang di nyatakan dalam 1.000 kelahiran
hidup pada tahun yang sama. Angka kematian bayi merupakan
D
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
32
indikator yang biasa digunakan untuk menentukan derajat
kesehatan masyarakat, baik pada tingkat provinsi maupun
nasional. Banyak upaya kesehatan yang dilakukan dalam
menurunkan angka kematian bayi.
Gambar 3.1
Estimasi Angka Kematian Bayi
per 1.000 Kelahiran Hidup di Provinsi Jambi dan Indonesia
Tahun 1991 s/d 2012
68
60.2
68.3
3539
74
57
46
32 34
34
2932
26
0
20
40
60
80
1991 1994 1997 2003 2007 2010* 2012
JAMBI
NASIONAL
Sumber : BPS, Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2012
* Hasil Sensus Penduduk 2010.
Secara nasional berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) terjadi penurunan AKB sejak tahun 1991, pada
tahun 1991 estimasi AKB nasional sebesar 68 per 1.000 kelahiran
hidup, hasil SDKI 2007 estimasi AKB sebesar 34 per 1.000 kelahiran
hidup, sedangkan hasil SP 2010 estimasi AKB tahun 2010 sebesar 26
per 1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi di Provinsi Jambi
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
33
menunjukkan kecenderungan menurun juga dari tahun 1991 AKB di
Provinsi Jambi sebesar 74 per 1.000 kelahiran hidup, pada tahun 2007
AKB Provinsi Jambi telah mencapai angka 39 per 1.000 kelahiran
hidup sedangkan hasil SP2010 AKB Provinsi Jambi tahun 2010
sebesar 29 per 1.000 kelahiran hidup. Dibandingkan dengan angka
nasional AKB Provinsi Jambi pada tahun 2010 masih berada di atas
angka nasional. Pada tahun 2012 AKB berdasarkan hasil SDKI 2012
Provinsi Jambi berada diangka 34 per 1.000 kelahiran hidup
sedangkan nasional 32 per 1.000 kelahiran hidup.
Beberapa faktor dapat menyebabkan adanya penurunan AKB seperti
yang ditampilkan, diantaranya pemerataan pelayanan kesehatan dan
fasilitasnya. Hal ini disebabkan AKB sangat sensitif terhadap
perbaikan pelayanan kesehatan. Perbaikan status ekonomi masyarakat
yang meningkat juga dapat berkontribusi terhadap penurunan
kematian bayi.
Hasil laporan fasilitas kesehatan pada tahun 2013 dapat dilihat jumlah
bayi yang meninggal di Provinsi Jambi. Jumlah bayi yang meninggal
paling banyak di laporkan terdapat di Kabupaten Merangin (17 orang)
sedangkan paling sedikit terdapat di Kota Sungai Penuh dan
Kabupaten Tanjung Jabung Barat (1 orang), gambaran jumlah
kematian bayi (1 – 12 bulan) yang di laporkan per kabupaten/ kota di
Provinsi Jambi tahun 2013 dapat di lihat pada Gambar 3.2 berikut dan
lampiran tabel 7.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
34
Gambar 3.2
Jumlah Kematian Bayi (1 -12 bulan) Per kabupaten/ kota
di Provinsi Jambi Tahun 2013
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota 2013
2. Angka Kematian Balita (AKABA).
Angka Kematian Balita adalah jumlah anak yang meninggal
sebelum mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka
per 1.000 kelahiran hidup. Pada periode tahun tertentu.
AKABA mempersentasekan peluang terjadinya kematian pada
pase antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun. Millenium
Developmeant Goals (MDGs) menetapkan nilai normative
AKABA, yaitu sangat tinggi dengan nilai > 140, tinggi dengan
nilai 71-140, sedang dengan nilai 20-70 dan rendah dengan nilai
< 20. Secara nasional hasil SDKI 2007 terjadi penurunan
AKABA di Indonesia. Pada tahun 1991 AKABA nasional
adalah 97 per 1.000 kelahiran hidup sedangkan pada tahun 2012
AKABA adalah 40 per 1.000 kelahiran hidup.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
35
Gambar 3.3
Angka Kematian Balita (AKABA)
di Provinsi Jambi dan Indonesia Tahun 1991 s/d 2012
102
87.5
62.4
5147
36
97
81
58
46 4440
0
20
40
60
80
100
120
1991 1994 1997 2002/2003 2007 2012
AK
AB
A P
er
1.0
00 K
ela
hir
an H
idup JAMBI
INDONESIA
Sumber : BPS, Hasil SDKI, 2013
AKABA di Provinsi Jambi pada tahun 1991 tercatat pada angka
102 per 1.000 kelahiran hidup sedangkan pada tahun 2012
terjadi penurunan yaitu pada angka 36 per 1.000 kelahiran
hidup, angka ini sudah dibawah angka nasional.
Berdasarkan laporan dari pelayanan kesehatan diketahui jumlah
balita yang meninggal di Provisi Jambi tahun 2013 adalah 17
orang, jumlah kematian balita paling banyak terjadi di
Kabupaten Tanjung Jabung Timur (6 orang). Gambaran jumlah
kematian balita per kabupaten/ kota di Provinsi Jambi pada
tahun 2013 dapat dilihat pada gambar 3.4 dan lampiran tabel 7.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
36
Gambar 3.4
Jumlah Kematian Anak Balita per Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jambi Tahun 2013.
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota, 2013
3. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate
(MMR) adalah jumlah kematian ibu akibat proses kelahiran
persalinan dan pasca persalinan per 100.000 kelahiran hidup
pada masa tertentu. atau angka pengukuran resiko kematian
wanita yang berkaitan dengan peristiwa kehamilan. Kematian
ibu adalah kematian wanita dalam masa kehamilan, persalinan
dan dalam masa 42 hari (6 minggu) setelah berakhirnya
kehamilan tanpa memandang usia kehamilan maupun tempat
melekatnya janin, oleh sebab apapun yang berkaitan dengan
atau diperberat oleh kehamilan atau pengelolaannya, bukan
akibat kecelakaan.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
37
AKI dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait
dengan kehamilan. Indikator ini dipengaruhi status kesehatan
umum, pendidikan dan pelayanan selama kehamilan dan
melahirkan. Sensitifitas AKI terhadap perbaikan pelayanan
kesehatan menjadikannya indikator keberhasilan pembangunan
sektor kesehatan. AKI mengacu pada jumlah kematian ibu yang
terkait dengan masa kehamilan, persalina dan nifas. Hasil SDKI
2007 AKI secara nasional menunjukkan kecenderungan
menurun pada tahun 1994 AKI nasional adalah 390 per 100.000
kelahiran hidup, sedangkan pada tahun 2007 menjadi 228 per
100.000 kelahiran hidup tetapi pada tahun 2012 terjadi
peningkatan angka kematian ibu menjadi 359 per 100.000
kelahiran hidup. Gambar 3.5 menunjukkan kecenderungan
penurunan AKI secara nasional dari tahun 1994 s/d tahun 2012
per 100.000 kelahiran hidup.
Gambar 3.5
Angka kematian Ibu (per 100.0000 Kelahiran hidup)
di Indonesia Tahun 1994 - 2012
359
228
307334
390
0
100
200
300
400
500
1994 1997 2002 2007 2012
AK
I P
er
100.0
00 K
H
Sumber : BPS, Hasil SDKI, 2013
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
38
Hasil laporan dari fasilitas pelayanan kesehatan terdapat jumlah
kematian ibu (hamil, bersalin dan nifas) di Provinsi Jambi tahun
2013 adalah 58 kasus dengan jumlah kelahiran hidup sebanyak
64.448 kelahiran hidup. Jika diproyeksikan angka kematian ibu
di Provinsi Jambi tahun 2013 adalah 90 per 100.000 kelahiran
hidup. Hal ini jika dibandingkan dengan tahun 2012 terjadi
penurunan angka proyeksi kematian ibu dari 110 per 100.000
kelahiran hidup tahun 2012 menjadi 90 per 100.000 kelahiran
hidup tahun 2013
.
Gamber 3.6
Proyeksi Angka Kematian Ibu di Provinsi Jambi
Tahun 2009 – 2013
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota, 2013.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
39
Jumlah kematian ibu terbanyak terdapat di Kabupaten Merangin (12
kasus) sedangkan paling sedikit terdapat di Kota Sungai Penuh (0
kasus). Gambaran jumlah kematin ibu per kabupaten/ kota di Provinsi
Jambi pada tahun 2013 dapat di lihat pada gambar 3.6 dan lampiran
tabel 8
Gambar 3.7
Jumlah Kematian Ibu per Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jambi Tahun 2013
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota, 2013.
4. Angka Kematian Kasar (AKK)
Angka Kematian Kasar adalah banyaknya kematian selama
setahun per 1.000 penduduk pada pertengahan tahun. Angka
kematian kasar di Indonesia pada tahun 2007, berdasarkan estimasi
SUPAS 2005 adalah sebesar 6.9 per 1.000 penduduk.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
40
5. Umur Harapan Hidup Waktu Lahir
Umur Harapan Hidup (UHH) merupakan salah satu indikator
menilai derajat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat selain
sebagai salah satu indikator derajat kesehatan UHH juga digunakan
sebagai indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Keberhasilan pembangunan sektor kesehatan akan mempengaruhi
peningkatan Umur Harapan Hidup. Umur Harapan Hidup di
Provinsi Jambi tahun 2011 sebesar 69,25 tahun, Umur Harapan
Hidup tertinggi tahun 2011 pada kabupaten/kota adalah Kota
Sungai Penuh yaitu sebesar 71,03 tahun dan terendah adalah
Kabupaten Bungo 67,54 tahun. Pada tahun 2012 sebesar 69,44
tahun, Umur Harapan Hidup tertinggi tahun 2012 pada
kabupaten/kota adalah Kota Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci dan
Tanjung Jabung Timur yaitu sebesar 71,09 tahun dan terendah
adalah Kabupaten Bungo 67,81 tahun. Pada tahun 2013 sebesar
69,61 tahun, Umur Harapan Hidup tertinggi tahun 2013 pada
kabupaten/kota adalah Kabupaten Tanjung Jabung Timur yaitu
sebesar 71,23 tahun dan terendah adalah Kabupaten Bungo 67,95
tahun.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
41
Gambar 3.8
Umur Harapan Hidup Waktu Lahir
Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013
67.95
69.15
69.47
69.49
69.8
69.85
70.15
70.29
71.19
71.19
71.23
69.61
66 67 68 69 70 71 72
Bungo
Merangin
Tebo
Muaro Jambi
Batang hari
Sorolangun
Kota Jambi
Tanjab Barat
Sungai Penuh
Kerinci
Tanjab Timur
Provinsi Jambi
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2011
B. MORBIDITAS
Morbiditas dapat diartikan sebagai angka kesakitan, baik insident
maupun prevalen dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan
kejadian penyakit pada kurun waktu tertentu.
1. Pola 10 penyakit terbanyak di Provinsi
Pola 10 penyakit terbanyak di Provinsi Jambi pada tahun 2013
menurut daftar tabulasi menunjukkan bahwa kasus terbanyak
merupakan penyakit infeksi saluran pernafasan bagian atas akut
lainnya dengan jumlah kasus sebanyak 30,39 % kasus. Adapun
persentase rincian mengenai 10 penyakit terbanyak di Provinsi
Jambi dapat di lihat pada tabel berikut .
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
42
Tabel 3.1
Pola 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Provinsi Jambi
Tahun 2010 s/d 2013
No Jenis Penyakit Persentase
2011 2012 2013
1. Infeksi akut lain saluran
pernafasan atas 1. 36.6 1. 24.43 1. 30,39
2. Penyakit sistem otot dan
jaringan pengikat 2. 11,8 3. 11,22 2. 13,00
3. Penyakit tekanan darah tinggi 3. 9,8 4. 10.05 3. 12,63
4. Gastritis 4. 9,1 6. 8.74 4. 10,30
5. Penyakit kulit alergi 6. 8,4 7. 7.82 5. 9,53
6. Diare (termasuk tersangka
kolera) 5. 9,0 5. 8.78 6. 8,83
7. Penyakit infeksi kulit 8. 4,9 8. 4,23 7. 5,32
8. Penyakit lain pada saluran
pernafasan atas 7. 5,8 2. 21.40
8. 5,11
9. Penyakit pulpa & jaringan/
rongga 10. 1,9 10. 1,9 9. 2,86
10. Kecelakaan dan rudapaksa 9. 2,8 9. 2,10 10. 2,04
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan, 2013
Gambaran pola 10 penyakit terbanyak selama 3 (tiga) tahun terakhir
menunjukkan pola yang cenderung sama, yaitu penyakit infeksi akut
lain saluran pernafasan atas dan penyakit sistem otot dan jaringan
pengikat masih merupakan penyakit yang banyak ditemukan
dimasyarakat. Dari 10 pola penyakit terbanyak di Puskesmas Provinsi
Jambi pada tahun 2013 untuk penyakit infeksi Akut lain pada saluran
Pernapasan Bagian Atas masih merupakan penyakit tertinggi yaitu
sebanyak (30,39 %) kasus.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
43
2. Penyakit Menular
a. Malaria
Malaria merupakan masalah kesehatan dunia termasuk di
Indonesia karena mengakibatkan dampak yang luas dan berpeluang
menjadi penyakit emerging dan re-emerging. Kondisi ini dapat
terjadi karena adanya kasus import, resistensi obat dan beberapa
insektisida yang digunakan dalam pengendalian vektor, serta
adanya vektor potensial yang dapat menularkan dan menyebarkan
malaria. Malaria disebabkan oleh hewan bersel satu (protozoa)
Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles.
Wilayah endemis malaria pada umumnya adalah desa-desa
terpencil dengan kondisi lingkungan yang tidak baik, sarana
traspormasi dan komunikasi yang sulit, akses pelayanan kesehatan
kurang, tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat yang
rendah, serta buruknya perilaku masyarakat terhadap kebiasan
hidup sehat.
Kementrian Kesehatan telah menetapkan Sertifikasi endemisitas
malaria suatu wilayah di indonesia menjadi 4 strata yaitu :
1. Endemis Tinggi bila API > 5 per 1.000 penduduk.
2. Endemis Sedang bila API berkisar antara 1 - < 5 per 1.000
penduduk.
3. Endemis Rendah bila API 0 – 1 per 1.000 penduduk.
4. Non Endemis adalah daerah yang tidak terdapat penularan
malaria (daerah pembebasan malaria) atau API = 0.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
44
Gambar 3.9
Angka Kesakitan Malaria
(Annual Parasite Inciddence) Di Provinsi Jambi
Tahun 2009 s/d 2013
Sumber : Bidang P2PL, 2013
Upaya pengendalian malaria di Provinsi Jambi menggunakan Annual
Parasite Incidence (API). Pada gambar 3.9 menunjukkan bahwa API
di Provinsi Jambi dari tahun 2009 sampai dengan 2013 cenderung
menurun. Pada tahun 2009 API di Provinsi Jambi berada pada angka
1,85 per 1.000 penduduk sampai dengan tahun 2013 menunjukkan
angka 1,12 per 1.000 penduduk.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
45
Gambar 3.10
Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasite Inciddence)
Per Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2013
Sumber : Bidang P2PL, 2013
Angka kesakitan Malaria per kabupaten/ kota di Provinsi Jambi pada
tahun 2013 tertinggi adalah Kabupaten Tebo yaitu 3,24 per 1.000
penduduk dan terendah adalah Kota Sungai Penuh yaitu 0,01 per
1.000 penduduk .
b. TB Paru
Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru termasuk penyakit menular
kronis. Waktu pengobatan yang panjang dengan jenis obat lebih
dari satu menyebabkan penderita sering terancam putus berobat
selama masa penyembuhan dengan berbagai alasan, antara lain
merasa sudah sehat atau faktor ekonomi. Akibatnya pola
pengobatan harus dimulai dari awal dengan biaya yang bahkan
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
46
menjadi lebih besar serta mengabiskan waktu berobat yang lebih
lama. Tuberkulosis paru merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Penyakit ini dapat menyebar melalui doplet orang yang telah
terinfeksi basil TB. TB Paru menjadi salah satu penyakit yang
pengendaliannya menjadi komitmet global dalam MDGs.
Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB Paru
adalah Case Detection Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah pasien
baru BTA positif ditemukan dan diobati terhadap jumlah pasien
baru BTA positif yang yang diperkirakan ada dalam wilayah
tersebut. Kementrian Kesehatan menetapkan target CDR minimal
pada tahun 2013 sebesar > 70 %. Dalam gambar 3.11 berikut ini
dapat dilihat angka penemuan kasus BTA (+) pada tahun 2013, dan
persentase penemuan setiap kabupaten/ kota di Propinsi Jambi.
Gambar 3.11
Cakupan Case Detection Rate (CDR) TB Paru BTA (+)
di Provinsi Jambi Tahun 2013
44.43
49.41
55.01
57.33
63.9
66.71
68.01
74.74
77.3
77.51
88.21
66.6
0 20 40 60 80 100
Kerinci
Merangin
Sungai Penuh
Tebo
Muaro Jambi
Bungo
Batang hari
Kota Jambi
Sarolangun
Tanjab Barat
Tanjab Timur
Provinsi Jambi
Sumber : Bidang P2PL, 2013
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
47
Pencapaian CDR Provinsi Jambi pada tahun 2013 sebesar 66,60 %,
angka ini belum memenuhi target minimal yang telah ditetapkan
nasional yaitu sebesar > 70%. Pada tingkat kabupaten/ kota, CDR
tertinggi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur yaitu sebesar (88,21
%) diikuti Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebesar (77,51 %).
sedangkan kabupaten dengan CDR terendah terdapat di Kabupaten
Kerinci yaitu sebesar (43,33 %).
Dalam mengukur keberhasilan pengobatan TB Paru digunakan
angka keberhasilan pengobatan (SR=Succes Rate) yang
mengindikasikan persentase pasien baru TB paru BTA positif
menyelesaikan pengobatan, baik yang sembuh maupun yang
menjalani pengobatan lengkap diantara pasien baru TB paru BTA
positif.
Tabel 3.3
Hasil Cakupan Pengobatan Penderita TBC
di Provinsi Jambi Tahun 2010 s/d 2013
No Indikator Tahun
2010 2011 2012 2013
1. Perkiraan penderita TB Paru 4.779 4.934 5.108 5.228
2. Jumlah suspek yg diperiksa 31.393 6.900 11.551
3. Case Detect Rate (CDR)
(%)
68,31 67,43 72,04 66,60
4. Penderita diobati 3.455 3.147 3.156 1.111
5. Konversi
(%)
91,01
91,27 88,87 91,00
6. Sukses Rate (%) 93,45 93.38 93,54 )*
Ket : *) Angka Sukses Rate baru dievaluasi Th. 2014
Sumber : Bidang P2PL, 2013
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
48
Berdasarkan Tabel 3.3 terlihat bahwa pencapaian Success Rate
(SR) pada tahun 2010 s/d 2013 telah melampaui target nasional 85
%. Adapun angka Succes Rate (SR) untuk tahun 2012 yang telah
dievaluasi pada tahun 2013 telah mencapai angka 93, 54 %.
Sedangkan untuk Angka Suskses Rate tahun 2013 baru bisa
dievaluasi pada tahun 2014.
c. HIV & AIDS
Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immuno
Deficiency Syndrome (AIDS) disebabkan oleh infeksi virus Human
Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh
yang menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan
tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam
penyakit lain. Penyakit ini ditularkan melalui cairan tubuh
penderita yang terjadi melalui proses hubungan heteroseksual,
tranfusi darah yang tidak aman, penggunaan jarum suntik bersama
yang terkontaminasi secara bergantian, dan penularan dari ibu ke
anak dalam kandungan melalui kandungan dan menyusui.
Di Provinsi Jambi HIV & AIDS menunjukkan trend penurunan
setiap tahun. Pada tahun 2013 di Provinsi Jambi jumlah kasus baru
HIV dan AIDS adalah 137 kasus HIV dan 90 AIDS. Kasus baru
HIV dan AIDS terbanyak berada di Kota Jambi dengan jumlah
kasus masing-masing adalah HIV 95 kasus dan AIDS 66.
Sedangkan untuk Kabupaten/ Kota terendah pada tahun 2013
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
49
adalah Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci dengan jumlah
kasus 1 orang dengan HIV.
Gambar 3.12
Jumlah Kasus Baru HIV dan AIDS Per Kabupaten/ Kota di
Provinsi Jambi Tahun 2013
95
16
8
5
4
2
2
2
1
1
1
66
7
6
6
2
1
1
0
1
0
0
0 20 40 60 80 100
Kota Jambi
Tanjab Barat
Batang Hari
Muaro Jambi
Tebo
Tanjab Timur
Bungo
Merangin
Sarolanun
Kerinci
Sungai Penuh HIV AIDS
Sumber : Bidang P2PL, 2013.
d. Pneumonia
Pneumonia atau radang paru-paru adalah sebuah penyakit pada
paru-paru di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang menyerap
oksigen dari atmosfer meradang dan terisi oleh cairan. Radang
paru-paru dapat disebabkan oleh beberapa penyebab, termasuk
infeksi oleh bakteria, virus, jamur, atau pasilan (parasite). Radang
paru-paru dapat juga disebabkan oleh kepedihan zat-zat kimia atau
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
50
cedera jasmani pada paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit
lainnya, seperti kanker paru-paru atau berlebihan minum alkohol.
Pneumonia merupakan infeksi akut yang mengenai jaringan paru
(aveoli). Radang paru-paru adalah penyakit umum, yang terjadi di
seluruh kelompok umur, dan merupakan penyebab kematian
peringkat atas di antara orang tua dan orang yang sakit menahun.
Populasi yang rentan terserang pneumonia adalah anak-anak usia
usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau orang
yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan
imunologi).
Tahun 2011 di Provinsi Jambi, cakupan penemuan pneumonia
pada balita sebesar 15,3 % dengan jumlah kasus yang ditemukan
sebanyak 4.963 kasus. Sedangkan tahun 2012 jumlah kasus
pneumonia balita di Provinsi Jambi di temukan sebanyak 5.972
kasus atau dengan cakupan sebesar 21,7% . Jika dibandingkan
dengan tahun 2011 maka untuk tahun 2012 mengalami
peningkatan sebesar 20,33% (peningkatan sebesar 1.099 kasus).
Sedangkan pada tahun 2013 penemuan penderita pneumoni 5.489
kasus atau dengan cakupan 17,20 %.
Untuk mengetahui besarnya cakupan penemuan kasus Pneumonia
Balita menurut kabupaten/ kota di Provinsi Jambi tahun 2013 dapat
dilihat pada gambar 3.13, kasus pneumonia balita tertinggi
berturut-turut adalah Kota Jambi (1.382 kasus), Kabupaten
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
51
Merangin (1.239 kasus) dan Kabupaten Bungo (1.097 kasus), dan
yang terendah terdapat pada Kabupaten Tanjab Timur (15 kasus).
Gambar 3.13
Cakupan Penemuan Pneumonia Balita
Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013
0.68
1.1
2.11
5.87
7.13
7.2
19.77
21.74
24.13
33.39
40.73
17.2
0 10 20 30 40 50
Tanjab Timur
Tanjab Barat
Kerinci
Sungai Penuh
Tebo
Sarolangun
Muaro Jambi
Batang hari
Kota Jambi
Bungo
Merangin
Provinsi Jambi
Sumber : Bidang P2PL, 2013.
e. Kusta
Kusta adalah penyakit menular yang menahun dan disebabkan oleh
kuman kusta (Mycobacterium Leprae) yang menyerang saraf tepi,
kulit dan jaringan tubuh lainnya. Penyakit ini sering kali
menimbulkan masalah yang sangat kompleks. Masalah yang
dimaksud bukan hanya dari segi medis tetapi meluas sampai
masalah sosial, ekonomi, budaya, keamanan dan ketahanan
nasional. Penyakit kusta bukan penyakit keturunan atau kutukan
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
52
tuhan. Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat menyebabkan
Kusta menjadi progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada
kulit, saraf, anggota gerak dan mata.
Penyakit kusta pada umumnya terdapat di negara-negara yang
sedang berkembang sebagai akibat keterbatasan kemampuan
negara tersebut dalam memberikan pelayanan yang memadai
dalam bidang kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan sosial
ekonomi pada masyarakat. Penyakit kusta sampai saat ini masih
ditakuti masyarakat, keluarga termasuk sebagian petugas kesehatan
. Hal ini disebabkan masih kurangnya pengetahuan/ pengertian,
kepercayaan yang keliru terhadap kusta dan cacat yang
ditimbulkannya.
Kemajuan teknologi dibidang penyakit kusta, maka penyakit kusta
sudah bisa diatasi dan seharusnya tidak lagi menjadi masalah
kesehatan masyarakat. Akan tetapi mengingat kompleksnya
masalah penyakit kusta, maka diperlukan program pengendalian
secara terpadu dan menyeluruh melalui strategi yang sesuai dengan
endemisitas penyakit kusta, guna mencegah kecacatan.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
53
Tabel 3.14
Jumlah Kasus Baru Penderita Kusta Tipe PB dan MB
di Provinsi Jambi Tahun 2004 s/d 2013
91
81
6975
31
17 14 16
0
25
50
75
100
2010 2011 2012 2013PB MB
Sumber : Bidang P2PL, 2013
Pada tahun 2010 di Provinsi Jambi dilaporkan terdapat kasus baru
tipe Pausi Basiler sebanyak 31 kasus dan tipe Multi Basiler
sebanyak 91 kasus. Sedangkan pada tahun 2011 jumlah kasus baru
kusta tipe Pausi Basiler (PB) berjumlah 17 kasus terjadi penurunan
yang cukup banyak yaitu berkurang 14 kasus dan kusta tipe Multi
Basiler (MB) berjumlah 81 kasus terjadi penurunan sebanyak 10
kasus dibandingkan tahun 2010. Pada tahun 2012 untuk kasus
kusta baik tipe Multi Basiler maupun tipe Pausi Basiler
mengalami penurunan, dimana tipe Multi Basiler dari 81 kasus
(2011) menjadi 69 kasus (2012) begitu juga dengan tipe Pausi
Basiler dari 17 kasus (2011) menjadi 14 kasus (2012). Namun
ditahun 2013 Kasus Baru kusta PB dan MB mengalami sedikit
peningkatan yaitu kasus PB 16 kasus dan MB 75 kasus. Di
Provinsi Jambi penyakit Kusta pada tahun 2010 termasuk Provinsi
yang low endemic dengan prevalensi < 1 per 100.000 penduduk,
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
54
tetapi secara spesifik daerah masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat yang perlu menjadi perhatian, karena setiap tahun
masih ditemukan penderita baru dibeberapa kabupaten/ kota, rata-
rata 1 – 44 kasus tiap tahun atau NCDR antara 1 - 3 /100.000
penduduk. Pada tahun 2010 NCDR sebesar 3,95 per 100.000
penduduk.
Gambar 3.13
Kasus Baru Kusta Per Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi
Tahun 2013
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
13
1
1
2
3
4
4
5
8
12
13
22
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Sungai Penuh
Tanjab Barat
Kerinci
Tebo
Batang hari
Sarolangun
Bungo
Merangin
Kota Jambi
Muaro Jambi
Tanjab Timur
PB MB
Sumber : Bidang P2PL, 2013
Keberhasilan dalam mendeteksi kasus baru dapat diukur dari
tingginya proporsi cacat tingkat II, sedangkan untuk mengetahui
tingkat penularan di masyarakat digunakan indikator proporsi anak
(0 – 14 tahun) diantara penderita baru. Kabupaten dengan kasus
terbanyak adalah kabupaten Tanjung Jabung Timur (37 kasus),
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
55
diikuti Kabupaten Muaro Jambi (14 kasus) dan Kota Jambi (13
kasus). sedangkan kasus terendah adalah Kota Sungai Penuh dan
Kabupaten Tanjung Jabung Barat (1 kasus).
f. Rabies
Kasus gigitan hewan penular rabies di Provinsi Jambi pada tahun
2013 terjadi peningkatan jumlah dibandingkan tahun sebelumnya
2012 (672 kasus), pada tahun 2013 berjumlah sebanyak 741 kasus
gigitan yang tersebar di 11 kabupaten/ Kota. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada table berikut dibawah ini.
Tabel 3.4
Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies
Di Provinsi Jambi Tahun 2011 - 2013
NO KABUPATEN / KOTA TAHUN
2011 2012 2013
1 Kab. Kerinci 21 40 82
2 Kab. Merangin 51 18 41
3 Kab. Sarolangun 43 93 166
4 Kab. Batang Hari 59 74 110
5 Kab. Muaro Jambi 119 119 77
6 Kab. Tanjab Timur 85 44 22
7 Kab. Tanjab Barat 125 67 66
8 Kab. Tebo 77 86 82
9 Kab. Bungo 64 61 57
10 Kota Jambi 78 37 15
11 Kota Sungai Penuh 42 33 23
Provinsi Jambi 764 672 741
Untuk kasus penyakit rabies yang terjadi pada tahun 2013
berjumlah sebanyak 741 kasus, yang tersebar di 11 (sebelas)
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
56
kabupaten Kota. Untuk kasus tertinggi terjadi di Kabupaten
Sarolangun (166 kasus) dan Kabupaten Batang hari (110 kasus),
sedangkan kasus terendah terdapat di Kota Jambi (158 kasus).
3. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
a. Tetanus Neonatorium
Penyakit tetanus neonatorum pada bayi baru lahir dengan tanda
klinik yang khas, setelah 2 hari pertama bayi hidup, menangis
dan menyusui secara normal, pada hari ketiga atau lebih timbul
kekakuan seluruh tubuh yang ditandai dengan kesulitan
membuka mulut dan menetek, disusul dengan kejang–kejang.
Kejang yang sering di jumpai pada bayi baru lahir, yang bukan
karena trauma kelahiran atau asfiksia, tetapi disebabkan oleh
infeksi selama masa neonatal, yang antara lain terjadi sebagai
akibat pemotongan tali pusat / perawatannya yang tidak bersih.
Tetanus Neonatorium (TN) disebabkan oleh basil Clostridium
tetani, yang masuk kedalam tubuh melalui luka. Penyakit ini
menginfeksikan bayi yang baru lahir yang salah satunya
disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak
steril. Kuman tersebut terdapat ditanah, saluran pencernaan
manusia dan hewan. Kuman clostridium tetani membuat spora
yang tahan lama dan menghasilkan 2 toksin utama yaitu
tetanospasmin dan tetanolysin. Di Provinsi Jambi pada tahun
2013 dari 11 kabupaten/ kota dilaporkan tidak terdapat adanya
kasus Tetanus Neonatorium.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
57
b. Campak
Campak adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang
ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan
selaput ikat mata/ konjungtiva) dan ruam kulit. Penyakit ini
disebabkan karena infeksi virus campak golongan
Paramyxovirus. Penularan infeksi terjadi karena menghirup
percikan ludah penderita campak. Penderita bisa menularkan
infeksi ini dalam waktu 2 - 4 hari sebelum timbulnya ruam kulit
dan 4 hari setelah ruam kulit ada.
Jika seseorang pernah menderita campak, maka seumur
hidupnya dia akan kebal terhadap penyakit ini. Campak
merupakan salah satu penyakit PD3I yang disebabkan oleh
virus campak. Penularan dapat terjadi melalui udara yang telah
terkontaminasi oleh sekret yang terinfeksi. Berikut dapat
ditampilkan Insidence Rate (IR) Campak menurut kabupaten/
kota di Provinsi Jambi tahun 2013.
Gambar 3.14
Insidence Rate (IR) Penyakit Campak Klinis
Penduduk < 15 Tahun Per 100.000 Penduduk
di Provinsi Jambi Tahun 2010 – 2013
8.510 11.3811.86
0
2
4
6
8
10
12
14
2010 2011 2012 2013
Sumber : Bidang P2PL, 2013
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
58
Pada tahun 2010 jumlah kasus penyakit campak klinis penduduk < 15
tahun adalah 270 dengan incidence rate (IR) 8,5 per 100.000
penduduk. Tahun 2011 dilaporkan terdapat 314 kasus campak dengan
Incidence Rate tertinggi tahun 2012 terdapat di Kota Jambi sebesar
199 kasus (2,15 per 10.000 penduduk) diikuti oleh Kabupaten Muaro
Jambi sebesar 1,47 per 10.000 penduduk, dan Kota Sungai Penuh
sebesar 0,69 per 10.000 penduduk serta Kabupatan Batang hari
sebesar 0,51 per 10.000 penduduk. Pada tahun 2013 Insidence rate
penyakit campak per kabupaten/ kota di Provinsi Jambi dapat dilihat
seperti pada gambar 3.15.
Gambar 3.15
Insidence Rate (IR) Penyakit Campak Klinis
Penduduk < 15 Tahun Per 100.000 Penduduk
Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013
0
0.28
0.77
1.13
1.53
1.67
2.26
5.3
7.9
33.52
38.45
11.38
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
Kerinci
Merangin
Batang hari
Sarolangun
Bungo
Tanjab Barat
Tanjab Timur
Tebo
Sungai Penuh
Kota Jambi
Muaro Jambi
Provinsi Jambi
Sumber : Bidang P2PL, 2013
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
59
Incidence Rate tertinggi tahun 2013 terdapat di Kabupaten
Muaro Jambi sebesar 142 kasus (38,45 per 100.000 penduduk)
diikuti oleh Kota Jambi sebesar 33,52 per 100.000 penduduk,
dan Kota Sungai Penuh sebesar 7,9 per 100.000 penduduk serta
Kabupatan Tebo sebesar 5,3 per 100.000 penduduk. Sedangkan
Incidence Rate terendah terdapat Kabupaten Kerinci ( 0 per
100.000 penduduk).
c. Polio dan AFP (Acute Paralisis Layu Akut)
Polio merupakan salah satu penyakit menular yang termasuk
kedalam PD3I yang disebabkan oleh virus yang menyerang
sistem syaraf hingga penderita mengalami kelumpuhan.
Penyakit yang pada umumnya menyerang anak berumur 0 - 3
tahun ini ditandai dengan munculnya demam, lelah, mual, kaku
di leher dan sakit di tungkai dan tangan. Sedangkan AFP
merupakan kondisi abnormal ketika seseorang mengalami
penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas kemudian
beakibat pada kelumpuhan.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
60
Tabel 3.5
Target dan Penemuan Kasus AFP per Kabupaten/Kota
Dalam Provinsi Jambi Tahun 2013
No Kab/ Kota Target
Penemuan
Jml
Kasus
AFP Rate (Per
100.000 pddk < 15 Th)
1 Kab. Kerinci 1 1 2.00
2 Kab. Merangin 2 0 0.00
3 Kab. Sarolangun 2 3 3.00
4 Kab. Batang Hari 2 5 5.00
5 Kab. Ma. Jambi 2 3 3.00
6 Kab. Tanjab Timur 1 4 8.00
7 Kab. Tanjab Barat 2 2 2.00
8 Kab. Tebo 2 2 0.00
9 Kab. Bungo 2 3 3.00
10 Kota Jambi 3 4 4.00
11 Kota Sungai Penuh 1 3 6.00
J u m l a h 20 30 3.00
Sumber : Bidang P2PL, 2013
Penemuan kasus AFP di Provinsi Jambi pada tahun 2013
sebanyak 30 kasus, dengan target penemuan 21 kasus, artinya
melebihi dari target penemuan kasus AFP yang telah
ditetapkan. Tahun 2013 di Provinsi Jambi kasus non polio AFP
Rate tertinggi adalah Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebesar
8 per 100.000 anak usia < 15 tahun, diikuti oleh Kabupaten
Batanghari 5 per 100.000 anak usia < 15 tahun, Kota Sungai
Penuh sebesar 6 per 100.000 anak usia <15 tahun, Kabupaten
Muaro Jambi, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Bungo, Kota
Sungai Penuh sebesar 3 per 100.000 anak. Sedangkan
kabupaten dengan non polio AFP Rate terendah adalah
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
61
Kabupaten Kerinci, Mearangin,Kota Jambi 0 per 100.000 anak
usia < 15 tahun.
4. Penyakit Potensial KLB/ Wabah
Terdapat beberapa penyakit yang berpotensi KLB/Wabah yang
sering terjadi di Indonesia, diantaranya adalah Demam Berdarah
(DBD), Diare,dan Cikungunya. Seluruh penyaki potensial KLB ini
banyak mengakibatkan kematian dan kerugian secara ekonomi.
a. Demam Berdarah Dengue
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang
disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk
Aedes Aegypty. Penyakit ini sebagian besar menyerang anak
berumur < 15 tahun, namun juga bisa menyerang orang dewasa.
Masalah DBD tidak hanya berdampak pada masalah klinis
individu yang terkena DBD, namun juga berdampak pada
kondisi sosial dan ekonomi masyarakat sehingga
penanganannya tidak hanya diselesaikan oleh sektor kesehatan
saja namun memerlukan peran aktif masyarakat, lintas sektor/
Pokjanal DBD, Pemerintah Daerah dan DPRD, khususnya
ditingkat kabupaten/ kota. Hal ini sejalan dengan diterapkannya
sistem otonomi daerah.
Sektor kesehatan sebagai instansi tekhnis dalam
penanggulangan demam berdarah dengue dalam upaya
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
62
penemuan dan tatalaksana penderita DBD masih dihadapkan
pada beberapa permasalahan antara lain bahwa penemuan kasus
DBD secara dini bukanlah hal yang mudah, karena pada awal
perjalanan penyakit, gejala dan tandanya sulit dibedakan dengan
gejala penyakit infeksi lainnya. Selain sulitnya penemuan dini
kasus DBD secara surveilans epidemiologis permasalahannya
adalah kasus-kasus yang dilaporkan sebagai DBD, tidak
semuanya didukung dengan hasil pemeriksaan laboratorium
klinik, terutama adanya peningkatan hematokrit dan penurunan
trombosit sebagaimana kriteria yang ditetapkan WHO. Hal ini
menyebabkan pengelompokan penderita dan pelaporan demam
dengue (DD), DBD atau Sindrom Syok Dengue (SSD) belum
terlaksana seperti yang diharapkan.
Di Provinsi Jambi, kejadian Demam Berdarah Dengue telah
menyebar ke seluruh kabupaten / kota. Kota Jambi masih
mencatat kasus tertinggi sepanjang tahun 2006 hingga tahun
2012, sesuai dengan pattern of disease dari penyakit DBD,
yaitu Urban Disease. Hal ini dapat dimengerti mengingat Kota
Jambi telah mempunyai fasilitas pelayanan kesehatan dengan
laboratorium yang mendukung dan mobilitas penduduk dari dan
ke daerah endemis DBD merupakan faktor resiko tingginya
kasus DBD di Kota Jambi. Untuk tahun 2013 pada umumnya di
Provinsi Jambi ( 91 %) kabupaten Kota telah terjangkit penyakit
DBD dan hanya kabupaten kerinci yang masih bebas dari
penyakit DBD.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
63
Jika dibandingkan capaian angka kesakitan (diukur dengan
incidence rate) dan angka kematian (diukur dengan case
fatality rate) periode 5 tahun terakhir angkanya terlihat relatif
menurun (IR tahun 2006 sebesar 10,1 per 100.000 penduduk;
tahun 2007 sebesar 11,3 per 100.000 penduduk; tahun 2008
sebesar 8,6 per 100.000 penduduk, tahun 2009 sebesar 8,5 per
100.000 penduduk dan tahun 2010 sebesar 6,0 per 100.000
penduduk) sementara angka kematian masih berfluktuasi (CFR
tahun 2006 sebesar 5,1%; tahun 2007 sebesar 1,6%; tahun 2008
sebesar 3,7%; tahun 2009 sebesar 2,0% dan tahun 2010 sebesar
2,8%). Tahun 2011 di Provinsi Jambi IR kasus DBD adalah
59,4 per 100.000 penduduk dan CFR 2,1 %. Tahun 2012 di
Provinsi Jambi IR kasus DBD adalah 30,5 per 100.000
penduduk dan CFR 2,2 %. Pada tahun 2013 IR kasus DBD
adalah 18,9 per 100.000 penduduk dengan CFR 2,8 %.Angka
Incidence Rate DBD di Provinsi Jambi tahun 2013 lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.16 dibawah ini.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
64
Gambar 3.16
Incidence Rate DBD Per 10.000 Penduduk dan
Case Fatality Rate DBD di Provinsi Jambi Tahun 2013
30.6
18.9
60.9
68.58.610.1 11.3
2.8
2.2
2.8
2.12
3.7
1.6
5.1
0
25
50
75
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
IR P
er
10
0.0
00
Pe
nd
ud
uk
0
1
2
3
4
5
6
CF
R (
%)
IR CFR
Sumber : Bidang P2PL, 2013
Incidence Demam Berdarah Dengue di Provinsi Jambi pada
periode 5 tahun terakhir relatif menurun. Hal ini dimungkinkan
oleh dampak intervensi adanya kejadian luar biasa demam
chikungunya tahun 2009, dimana upaya pembersihan sarang
nyamuk oleh masyarakat masih terus dilakukakan. Karena penyakit
ini sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan (Environment Based
Disease) yang terkait erat dengan perilaku hidup bersih dari
masyarakat. Tetapi pada tahun 2011 terjadi Kejadian Luar Biasa
(KLB) di Kota Jambi sehingga total jumlah kasus mencapai 1.879
kasus DBD di Provinsi Jambi.
b. Diare
Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami
rangsangan buang air besar yang terus-menerus dan tinja atau
feses yang masih memiliki kandungan air berlebihan. Diare
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
65
merupakan penyakit yang terjadi ketika terdapat perubahan
konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar.
Seseorang dikatakan menderita diare bila feses lebih berair dari
biasanya, atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau
buang air besar yang berair tetapi tidak berdarah dalam waktu
24 jam.
Penyakit Diare sering kita jumpai dimasyarakat bahkan timbul
dalam bentuk Kejadian Luar Biasa (KLB), sehingga membuat
panik masyarakat dan petugas kesehatan. Hal ini dapat kita lihat
dari angka kesakitan penyakit diare dari tahun ketahun selalu
meningkat. Beberapa faktor yang menjadi penyebab timbulnya
penyakit diare adalah oleh kuman melalui kontaminasi
makanan/ minuman yang tercemar tinja dan atau kontak
langsung dengan penderita diare. Sasaran program
penanggulangan penyakit diare adalah semua kelompok umur
dengan mengutamakan pelayanan bagi golongan balita.
Pada tahun 2013 penemuan penderita diare di Provinsi Jambi
berjumlah 72.108 kasus yang tersebar pada 11 kabupaten/ kota.
Jika dibandingkan dengan tahun 2012 terjadi penurunan kasus
sebesar 18.642 kasus. Dilihat pada tahun 2012 kasus Diare di
Provinsi Jambi dari 11 kabupaten/ kota berjumlah sebesar
90.757 kasus. Jika dibandingkan dengan tahun 2011 (84.188
kasus) terjadi peningkatan sebesar 1,5% (1.213 kasus).
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
66
Jumlah kasus diare di Provinsi Jambi tahun 2013 terbanyak
terdapat di Kabupaten Merangin yaitu sebesar 11.483 kasus,
Kota Jambi (10.573 kasus). Adapun kasus terendah adalah Kota
Sungai Penuh (1.770 kasus). ntuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada gambar 3.17 dibawah ini.
Gambar 3.17
Jumlah Kasus Diare per Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jambi Tahun 2013
1,770
3,139
4,303
4,430
6,128
6,314
7,377
7,439
9,152
10,573
11,483
0 2,500 5,000 7,500 10,000 12,500
Sungai Penuh
Kerinci
Tanjab Barat
Tanjab Timur
Batang hari
Muaro Jambi
Tebo
Sarolangun
Bungo
Kota Jambi
Merangin
Sumber : Bidang P2PL, 2013
c. Filariasis
Sesuai dengan kesepakatan global WHO tahun 2000 yaitu “The
Global Goal of Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public
Health Problem by year 2020” yang merupakan realisasi dari
resolusi WHO pada tahun 1997, ditetapkan 2 pilar utama
kegiatan eliminasi filariasis, yaitu pengobatan massal untuk
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
67
memutuskan transmisi penyakit dan penatalaksanaan kasus
kronis untuk meringankan beban penderita filariasis kronis.
Filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit berupa
cacing filaria, yang terdiri dari Wuchereria bancroofti, Brugia
malayi dan timori. Penyakit ini menginfeksi jaringan limfe
(Getah Bening). Filariasis menular melalui gigitan nyamuk
yang mengandung cacing filaria dalam tubuhnya. Dalam tubuh
manusia, cacing tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan
menetap dijaringan limfe sehingga menyebabkan
pembengkakan dilengan dan organ genital.
Dalam rangka melaksanakan komitmen Global Eliminasi
Limfatik Filariasis di Provinsi Jambi telah dilakukan kegiatan
pengobatan massal di 5 (lima) kabupaten endemis Filariasis,
yaitu: Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung
Timur, Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Batang
Hari serta Kabupaten Merangin. Kabupaten Muara Jambi dan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan Pilot Project
Pengobatan Massal filariasis yang awal pelaksanaannya dengan
kecamatan sebagai unit implementasi (2 kecamatan
percontohan) yang diharapkan pada tahun ke 5 pengobatan
massal sudah mencakup seluruh desa dalam Kabupaten.
Kabupaten Tanjab Barat telah selesai melaksanakan pengobatan
massal filariasis, sampai saat ini tinggal 4 kabupaten saja yang
sedang melaksanakan pengobatan massal filariasis, pengobatan
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
68
massal filariasis dilakukan selama 5 tahun berturut-turut.
Berikut adalah hasil pengobatan massal penyakit Filariasis
tahun 2012 dan tahun 2013 di 4 kabupaten di Provinsi Jambi.
Tabel 3.5
Cakupan Pengobatan Massal Filariasis
di Provinsi Jambi Tahun 2012 - 2013
NO KABUPATEN
CAKUPAN PENGOBATAN
MASSAL DARI SASARAN (%)
2012 2013
1. Kab. Merangin 91.89 86.35
2. Kab. Tanjab Timur 96.99 93.78
3. Kab. Batanghari 90.15 91.03
4. Kab. Muaro Jambi 87.58 95.83 Sumber : Bidang P2PL, 2013
Dari data diatas terlihat bahwa pengobatan massal penyakit
filariasis yang dilakukan di 4 kabupaten endemis termasuk
berhasil karena target minimal dalam pengobatan massal
filariasis yang ditetapkan WHO adalah minimal 65 % dari
target sasaran harus tercapai.
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
ujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, untuk itu dilakukan berbagai upaya
pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal bagi masyarakat, diselenggarakan upaya
kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan
(promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit
(kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan
secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan.
Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu
upaya kesehatan, masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya
kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah, dan atau masyarakat serta swata, untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan di masyarakat.
Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan
pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit
serta memulihkan kesehatan perorangan. Kesehatan perorangan
mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pencegahan penyakit,
T
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
70
pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan
pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan.
A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR
Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang
sangat penting dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan pada
masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara
cepat dan tepat diharapkan sebagian besar masalah kesehatan
masyarakat dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang
dilaksanakan adalah sebagai berikut. ;
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya dibidang kesehatan
yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu
bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah.
Seorang ibu berperan penting dalam pertumbuhan bayi dan
perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang di alami seorang
ibu yang sedang hamil dapat mempengaruhi kesehatan janin dalam
kandungannya hingga kelahiran dan masa pertumbuhan anaknya.
Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus
berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan
perawatan bayi baru lahir yang diberikan disemua jenis fasilitas
pelayanan kesehatan, dari posyandu sampai rumah sakit
pemerintah atau fasilitas pelayanan kesehatan swasta.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
71
Dalam pencapaian MDG’s dan tujuan pembangunan kesehatan,
peningkatan pelayanan kesehatan ibu diprioritaskan yaitu dengan
menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 102 per 100.000
Kelahiran Hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000 kelahiran
hidup pada tahun 1992 (SKRT). Untuk menurunkan Angka
Kematian Ibu diperlukan upaya-upaya terkait seperti ; peningkatan
akses antenatal (cakupan ibu hamil K1), pelayanan kesehatan ibu
hamil sesuai standar (K4), dan Persalinan yang ditolong oleh
tenaga kesehatan.
Upaya untuk mempercepat penurunan AKI telah dimulai sejak
akhir tahun 1980-an melalui program Safe Motherhood Initiative
yang mendapat perhatian besar dan dukungan dari berbagai pihak
baik dalam maupun luar negeri. Pada akhir tahun 1990-an secara
konseptual telah diperkenalkan lagi upaya untuk menajamkan
strategi dan intervensi dalam menurunkan AKI melalui Making
Pregnancy Safer (MPS) yang di canang oleh pemerintah pada
tahun 2000. Setelah melewati tahun 2010 dengan berbagai kegiatan
yang memicu pemikiran-pemikiran baru tentang kesehatan ibu dan
anak maka pada tahun 2011 terjadi perubahan antara lain:
Berubahnya pandangan yang selama ini tidak mementingkan
pendekatan klinik dan penanganan Rumah Sakit untuk
mengurangi angka kematian ibu dan anak. Pendekatan baru
menyatakan bahwa pengurangan kematian sebaiknya dilakukan
secara integratif antara preventif dan kuratif, tidak bisa
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
72
dilakukan secara terpisah-pisah. Penanganan perlu dilakukan
dengan pendekatan “natural history of disease”.
Penanganan Puskesmas dan Rumah Sakit dalam pelayaan KIA
akan berada di bawah satu unit yang berdampak pada integrasi
lebih baik PONED dan PONEK. Restrukturisasi sangat penting
untuk mengurangi fragmentasi pelayanan primer dengan
sekunder dan tertier.
Peran penyedia pelayanan swasta ditingkatkan secara optimal.
Kebijakan mengenai penyebaran tenaga kesehatan yang
mencakup sistem kontrak dalam kelompok, dokter plus dalam
MDG4 dan MDG5, dan kepemimpinan teknis oleh klinisi.
Adanya kebijakan Jaminan Persalinan Nasional (Jampersal) dan
BOK Puskesmas.
a. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4)
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh
tenaga kesehatan untuk selama masa kehamilannya,
dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang
berkompeten yang memberikan pelayanan antenatal kepada ibu
hamil antara lain dokter spesial kebidanan, dokter, bidan dan
perawat.
Pelayanan kesehatan antenatal yang sesuai standar meliputi
timbang berat badan, pungukuran tinggi badan, tekanan darah,
nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas), tinggi fundus uteri
menentukan presetasi janin dan denyut jantung janin (DJJ),
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
73
skrining status imunisasi tetanus dan memberikan imunisasi
Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan, pemberian tablet zat besi
minimal 90 tablet selama kehamilan, test laboratorium (rutin
dan khusus), tatalaksana kasus, serta temu wicara (konseling)
termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
(P4K), serta KB pasca persalinan.
Pelayanan antenatal disebut lengkap apabila dilakukan oleh
tenaga kesehatan serta memenuhi standar tersebut. Ditetapkan
pula bahwa distribusi frekuensi pelayanan antenatal adalah 4
kali selama masa kehamilan, dengan ketentuan pemberian
pelayanan yang dianjurkan yaitu : minimal 1 kali pada triwulan
pertama, 1 kali pada trwulan kedua, dan 2 kali pada triwulan
ketiga. Standar untuk pelayanan kesehatan antenatal tersebut
dianjukan untuk menjamin perlindungan kepada ibu hamil,
berupa deteksi dini faktor resiko dan penanganan komplikasi.
Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan ibu hamil dapat
dinila dengan menggunakan indikator cakupan K1 dan K4 yang
di hitung dengan membagi jumlah ibu hamil yang melakukan
pemeriksaan antenatal yang pertama kali oleh tenaga kesehatan
(untuk menghitung indikator K1) atau ibu hamil yang
melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali sesuai
standar oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah pada kurun
waktu tertentu (untuk menghitung indikator K4) dengan jumlah
sasaran ibu hamil yang ada di wilayah kerja dalam 1 tahun.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
74
Gambar 4.1 memperlihat cakupan kunjungan K1 dan K4 pada
ibu hamil selama enam tahun terakhir. Terlihat bahwa cakupan
K1 selama tahun 2007 sampai tahun 2013 terus mengalami
peningkatan dari 91,78 % pada tahun 2007 menjadi 97,8 %
pada tahun 2013. Sedangkan cakupan K4 sama dengan K1 pada
tahun 2007 sampai dengan tahun 2013 juga cenderung
meningkat, pada tahun 2007 dari 82,42 % menjadi 93,61 %
pada tahun 2013.
Gambar 4.1
Persentase Cakupan Pelayanan Ibu Hamil K1 dan K4
Di Provinsi Jambi Tahun 2007 s/d 2013
97.8
91.78 92.1894.58 95.59
97.83 96.93
93.61
82.42 83.6188.03 88.1
92.65 92.16
50
70
90
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
K1 K4
Sumber : Bidang Yankes, 2013
Dari gambar 4.1 dapat dilihat kesenjangan yang terjadi antara
cakupan K1 dan K4. Pada tahun 2007 terjadi selisih antara
cakupan K1 dan K4 sebesar 9,36 % kemudian pada tahun 2013
kesenjangan atau selisih menjadi lebih kecil yaitu sebesar 4,19
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
75
%. Kesenjangan cakupan K1 dan K4 menunjukkan angka drop
out K1-K4, dengan kata lain kesenjangan K1 dan K4 kecil
maka hampir semua ibu hamil yang melakukan kunjungan
pertama pelayanan neonatal meneruskan hingga kunjungan
keempat pada triwulan 3, sehingga kehamilannya dapat
dipantau oleh petugas kesehatan.
Gambar 4.2
Cakupan Pelayanan Ibu Hamil (K1) Per Kabupaten/ Kota
Di Provinsi Jambi Tahun 2013
94.33
96.18
97.04
97.22
97.56
97.59
98.79
98.89
99.11
99.17
100
97.8
90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
Merangin
Tebo
Bungo
Muaro Jambi
Tanjab Timur
Kerinci
Sarolangun
Batang hari
Tanjab Barat
Sungai Penuh
Kota Jambi
Provinsi
Sumber : Bidang Yankes, 2013
Gambar 4.2 menyajikan hasil pencapaian cakupan ibu hamil K1
per kabupaten/ kota di Provinsi Jambi tahun 2013, yang
menunjukkan pencapaian sebesar 97,8 %, yang berarti belum
mencapai target K1 Provinsi Jambi tahun 2013 yaitu sebesar 98
%. Kota Jambi merupakan kabupaten/ kota dengan pencapaian
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
76
K1 100 %. Sedangkan Kabupaten Merangin (94,33 %)
merupakan kabupaten dengan capaian K1 terendah yaitu
dibawah target Provinsi Jambi.
Gambar 4.3
Cakupan Pelayanan Ibu Hamil (K4) Per Kabupaten/ Kota
Di Provinsi Jambi Tahun 2013
86.21
86.6
89.32
90.38
94.54
94.99
95.34
95.9
96.59
98.02
98.05
93.61
80 82 84 86 88 90 92 94 96 98 100
Tebo
Merangin
Tanjab Timur
Kerinci
Batang hari
Muaro Jambi
Sungai Penuh
Bungo
Sarolangun
Tanjab Barat
Kota Jambi
Provinsi
S
umber : Bidang Yankes, 2013
Pada tahun 2013, hasil pencapain indikator pelayanan K4 di
Provinsi Jambi sebesar 93,61 % yang berarti masih dibawah
target yang ditetapkan di Provinsi Jambi yaitu sebesar 94 %.
Dari kabupaten/ kota yang ada di Provinsi Jambi sebagian besar
kabupaten/ kota telah mencapai target cakupan K4 yang
ditetapkan Provinsi Jambi. Kota Jambi merupakan kabupaten/
kota dengan capaian K4 tertinggi (98,05 %), diikuti Kabupaten
Tanjab Barat (98,02 %) Sedangkan Kabupaten Tebo dan
Merangin dengan capaian K4 terendah (86,21 %) dan ( 86,6 %).
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
77
Gambar 4.4
Pencapaian Cakupan K4 Ibu Hamil Per Kabupaten/ Kota
Di Provinsi Jambi Tahun 2013
Sumber : Bidang Yankes, 2013
b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehtan dengan
Kompetensi Kebidanan (Pn)
Periode persalinan merupakan salah satu periode yang
berkontribusi terhadap Angka Kematian Ibu di Indonesia.
Kematian saat bersalin dan 1 minggu pertama diperkirakan 60%
dari kematian ibu (Maternal Mortality: who, when, where and
why; lancet 2006). Sedangkan dalam target MDG’s salah satu
upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesehatan ibu
adalah menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
78
kelahiran hidup pada tahun 1992 (SKRT) serta meningkat
pertolongan persalinan oleh tenaga keseahatan menjadi 90 %
pada tahun 2015 dari 40,7 % pada tahun 1992 (BPS).
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan
persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
dengan kompetensi kebidanan.
Gambar 4.5
Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan
oleh Tenaga Kesehatan Di Provinsi Jambi Tahun 2007 s/d 2013
92.390.291.1
86.7885.7485.91
75.94
50
70
90
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Pn
Sumber : Bidang Yankes, 2013
Gambar 4.5 menggambarkan cakupan persalinan yang ditolang
oleh tenaga kesehatan di Provinsi Jambi dari tahun 2007 sampai
2013 cenderung meningkat. Pada tahun 2013 cakupan
pertolongan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan di
Provinsi Jambi telah mencapai 92,3 % dengan target sebesar 89
%.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
79
Dari indikator capaian cakupan persalinan oleh tenaga
kesehatan per kabupaten/ kota di Provinsi Jambi tahun 2013,
dapat dilihat seperti pada gambar 4.6 bahwa kabupaten/ kota
hamper semuanya telah melebihi target Provinsi (89 %) hanya
ada 2 (dua) kabupaten yang belum mencapai target yaitu
Kabupaten Merangin dan Tebo.
Gambar 4.6
Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2013
82.7
86.9
90.8
90.9
92
92.1
93.5
93.6
95
95.4
98.8
92.3
70 75 80 85 90 95 100 105
Merangin
Tebo
Kerinci
Tanjab Timur
Muaro Jambi
Sarolangun
Sungai Penuh
Bungo
Tanjab Barat
Batang hari
Kota Jambi
Provinsi
Sumber : Bidang Yankes, 2013
Pada tahun 2013 semua kabupaten/ kota di Provinsi Jambi telah
mencapai target cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yaitu sebesar 89 %. Pada gambar 4.6 terlihat bahwa
sebanyak 9 kabupaten/ kota di Provinsi Jambi yang memiliki
cakupan Pn diatas 90 %, kabupaten/ kota yang lainnya memiliki
pencapaian kurang dari 90 %. Sehingga dalam upaya
peningkatan cakupan persalinan perlu dilakukan melalui upaya
pelaksanaan program unggulan kesehatan ibu, diantaranya
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
80
adalah kemitraan bidan dukun, peningkatan persalinan
difasilitas kesehatan melalui jaminan program persalinan,
model rumah tunggu di kabupaten/ kota dengan Puskesmas di
daerah terpencil guna pencegahan terhadap komplikasi yang
terjadi selama persalinan, revitalisasi Bidan Koordinator
melalui pelaksanaan supervisi fasilitatif untuk peningkatan
mutu dan kualitas tenaga penolong persalianan, serta
peningaktan kualitas suveilans kesehatan ibu pelaksanaan
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak.
c. Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas (KF3)
Pelayanan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar
pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh
tenaga kesehatan. Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas
diperlukan pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan
kunjungan nifas minimal 3 kali dengan distribusi waktu : 1)
kunjungan nifas pertama (KF1) pada 6 jam setelah persalinan
sampai 3 hari; 2) kunjungan nifas yang kedua (KF2) dilakukan
pada minggu ke-2 setelah persalinan; dan 3) kunjungan nifas
yang ke-3 (KF3) dilakukan pada minggu ke-6 setelah
persalinan. Diupayakan kunjungan nifas ini dilakuakan pada
saat dilaksanakannya kegiatan diposyandu dan dilakukan secara
bersamaan pada kunjungan bayi.
Pelayanan ibu nifas yang diberikan meliputi ; 1) pemeriksaan
tekanan darah nadi, respirasi dan suhu; 2) pemeriksaan lokhia
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
81
dan pengeluaran per vaginam lainnya; 3) pemeriksaan payudara
dan anjuran ASI eksklusif 6 bulan; 4) pemberian kapsul vitamin
A 200.000 IU sebanyak dua kali (2 x 24 jam; dan 5) pelayanan
KB pasca persalinan.
Gambar 4.8 berikut ini menyajikan persentase pelayanan ibu
nifas menurut kabupaten/ kota di Provinsi Jambi tahun 2013.
Gambar 4.8
Persentase Cakupan Pelayanan Ibu Nifas
Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2013
83.42
89.41
91.31
91.96
92.12
92.64
92.88
93.52
95.39
95.78
96.97
92.38
75 80 85 90 95 100
Merangin
Tebo
Kerinci
Muaro Jambi
Sarolangun
Tanjab Timur
Bungo
Sungai Penuh
Tanjab Barat
Batang hari
Kota Jambi
Provinsi
Sumber : Bidang Yankes, 2013
Cakupan kunjungan ibu nifas rata-rata pada di Provinsi Jambi
tahun 2013 adalah 92,38 %. Sementara taget kunjungan ibu
nifas di Provinsi Jambi pada tahun 2013 adalah 89 %. Hasil
capaian kunjungan ibu nifas tertinggi adalah Kota Jambi dengan
capaian sebesar 96,97 % jauh melampaui target provinsi,
kemudian Kabupaten Batangharii (95,78 %). Kabupaten dengan
cakupan terendah adalah Kabupaten Merangin (83,42 %).
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
82
d. Penanganan Komplikasi Obstetri dan Neonatal
Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh tenaga bidan di
desa dan Puskesmas, ibu hamil yang memiliki resiko tinggi
(resti) dan memerlukan pelayanan kesehatan, karena
terbatasnya kemampuan dalam memberikan pelayanan, maka
kasus tersebut perlu dilakukan upaya rujukan ke unit pelayanan
kesehatan yang memadai.
Risti/ komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal,
yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu
maupun bayi. Risti/ komplikasi kebidanan meliputi Hb < 8 g%
tekanan darah tinggi (sistole > 140 mmHg, diastole > 90
mmHg), oedeme nyata, eklamsia, perdarahan per vaginam,
ketuban pecah dini, letak lintang pada usia kehamilan 32
minggu, letak sungsang primigravida, infeksi berat/ sepsis, dan
persalinan prematur.
Gambar 4.9
Persentase Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan
Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2013
48.53
60.69
66.45
67.16
71.76
77.73
82.03
82.38
85.26
92.18
97.57
76.74
0 20 40 60 80 100 120
Sungai Penuh
Kerinci
Merangin
Kota Jambi
Tanjab Timur
Tanjab Barat
Bungo
Sarolangun
Muaro Jambi
Tebo
Batang hari
Provinsi
Sumber : Bidang Yankes, 2013
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
83
Gambar 4.9 memperlihatkan cakupan komplikasi kebidanan
menurut kabupaten/ kota di Provinsi Jambi tahun 2013.
Sebagian Kabupaten/ kota sudah mencapai target cakupan
penanganan komplikasi kebidanan tahun 2013 yaitu sebesar 71
%, dan Kabupaten Batanghari merupakan capaian cakupan
komplikasi kebidanan tertinggi ( 97,57 %). Kabupaten/ kota
terendah adalah Kota Sungai Penuh dengan cakupan hanya
48,53 %.
Neonatus risti/ komplikasi meliputi asfiksia, tetanus
neonatorium, sipsis, trauma lahir, BBLR (Berat Badan Lahir <
2.500 gram), sindroma ganggguan pernafasan dan kelainan
neonatal. Neonatus risti/ komplikasi yang ditangani adalah
neonatus risti/ komplikasi yang mendapat pelayanan oleh
tenaga kesehatan yang terlatih yaitu dokter dan bidan di
polindes, puskesmas, rumah bersalin dan rumah sakit.
Pada tahun 2010 cakupan penanganan neonatal komplikasi
yang di laporkan sebesar 19,76 %, kemudian pada tahun
berikutnya 2011 cakupan mencapai 44,52 %, tahun 2012
cakupan penanganan neonatal komplikasi turun menjadi 45,92
% sedangkan pada tahun 2013 meningkat menjadi 58,69 %.
Sementara target yang ditetapkan di Provinsi Jambi untuk
indikator tersebut yang harus dicapai pada tahun 2013 yaitu
sebesar 75 %. Gambaran cakupan penanganan komplikasi
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
84
neonatal per kabupaten/ kota dapat dilihat pada Gambar 4.10
berikut ini. Terdapat 4 Kabupaten/kota yang capaian cakupan
penanganan neonatal komplikasi melebihi target capaian
Provinsi tahun 2013. Sedangkan pencapaian cakupan
penanganan neonatal komplikasi tertinggi adalah Kabuapten
Muaro Jambi yaitu 89,23 %, sedangkan cakupan yang terendah
adalah Kota Jambi sebanyak 27,15 %.
Gambar 4.10
Persentase Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatal
Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2013
27.15
30.11
33.49
39.97
65.84
68.01
70.67
80.14
80.32
84.14
89.23
58.69
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Kota Jambi
Merangin
Batang hari
Tebo
Sarolangun
Muaro Jambi
Sumber : Bidang Yankes, 2013
e. Kunjungan Neonatal
Kunjungan neonatal adalah kontak neonatal dengan tenaga
kesehatan minimal dua kali untuk mendapatkan pelayanan dan
pemeriksaan kesehatan neonatal, baik didalam maupun diluar
gedung puskesmas, termasuk bidan didesa, polindes dan
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
85
kunjungan kerumah. Pelayanan tersebut meliputi pelayanan
kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan
hipotermia, pemberian ASI dini dan eksklusif, pencegahan
infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian
imunisasi); pemberian vitamin K; manajemen Terpadu Balita,
Muda (MTBM); dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah
menggunakan buku KIA. Dalam melaksanakan pelayanan
neonatal, petugas kesehatan disamping melakukan pemeriksaan
kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi
kepada ibu.
Bayi umur 0 - 28 hari merupakan golongan umur yang
memiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya
kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut
antara lain dengan melakukan persalinan oleh tenaga kesehatan
dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0 - 28 hari) minimal
tiga kali, yaitu pada 6 jam sampai dengan 48 jam setelah lahir;
pada hari 3 sampai dengan 7 hari, dan hari 8 sampai dengan 28
hari.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
86
Gambar 4.11
Persentase Cakupan Kunjungan Neonatal (KN1)
Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2013
91.4
93.4
95.1
96.1
96.4
97.6
98.3
99.4
99.9
100
108.5
98.3
80 85 90 95 100 105 110
Merangin
Kerinci
Bungo
Tanjab Timur
Muaro Jambi
Batang hari
Tebo
Sarolangun
Tanjab Barat
Sungai Penuh
Kota Jambi
Provinsi Jambi
Sumber : Bidang Yankes, 2013
Berdasarkan target capaian pelayanan kesehatan bayi menurut
laporan rutin tahun 2012 yaitu cakupan kunjungan neonatal
pertama (KN1) yang sebesar 94,5 %, sedangkan pada tahun
2013 cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1) yang sebesar
98,3 % sementara itu Provinsi Jambi sudah mencapai target
yang diharapkan yaitu 94 %. Gambar 4.11 memperlihatkan
kunjungan neonatal pertama (KN1) per kabupaten/ kota di
Provinsi Jambi tahun 2013.
Dari hasil laporan masing-masing kabupaten/ kota di Provinsi
Jambi hampir rata-rata kabupaten/ kota telah mencapai target.
Untuk cakupan KN1 tertinggi adalah Kota Jambi mencapai
108,5 %. Sedangkan untuk kabupaten/ kota yang terendah
adalah Kota Jambi dan Kabupaten Merangin yaitu sebesar 91,4
%.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
87
f. Pelayanan Kesehatan Pada Bayi
Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan kunjungan bayi
berumur 29 hari sampai dengan 11 bulan disarana pelayanan
kesehatan (polindes, pustu, puskesmas, rumah bersalin dan
rumah sakit) maupun dirumah, posyandu, tempat penititipan
anak, panti asuhan dan sebagainya melalui kunjungan petugas
kesehatan. Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan
minimal 4 kali dalam setahun, yaitu pada umur 29 hari sampai
dengan 3 bulan, satu kali pada umur 3 s/d 6 bulan, 1 kali pada
umur 6 s/d 9 bulan, dan satu kali pada umur 9 s/d 11 bulan.
Pelayanan kesehatan yang di berikan meliputi pemberian
imunisasi dasar (BCG, DPT/ HB1 s/d 3, Polio 1 s/d 4, dan
Campak), indikator ini mengukur kemampuan manajemen
program KIA dalam melindungi bayi sehingga kesehatannya
terjamin melalui penyedian pelayanan kesehatan.
Gambar 4.12
Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi
Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2013
77
78.4
89.4
91.5
92
92.8
93.2
94.6
96.9
98.2
99.3
92.4
0 20 40 60 80 100 120
Batang hari
Kerinci
Tanjab Barat
Merangin
Sungai Penuh
Sarolangun
Tanjab Timur
Bungo
Muaro Jambi
Kota Jambi
Tebo
Provinsi Jambi
Sumber : Bidang Yankes, 2013
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
88
Pada tahun 2010 cakupan pelayanan kesehatan bayi adalah
89,48 %, kemudian pada tahun 2011 cakupan pelayanan
kesehatan bayi adalah 91,22 %, pada tahun 2012 cakupan
pelayanan kesehatan bayi di Provinsi Jambi yaitu sebesar 90,0
% sedangkan pada tahun 2013 akupan cpelayanan kesehatan
bayi adalah 92,4 % sementara target yang ditetapkan Provinsi
Jambi yaitu sebesar 85 %. Terdapat 3 Kabupaten/ kota yang
mencapai target provinsi yaitu ; paling tinggi adalah Kabupaten
Tebo dengan capaian 99,3 % diikuti oleh Kota Jambi dengan
capaian sebesar 98,2 %. Sedangkan kabupaten/ kota yang
belum mencapai target provinsi adalah paling rendah adalah
Kabupaten Batanghari dengan capaian 77 %.
g. Pelayanan Kesehatan Pada Balita
Balita merupakan anak usia 1 - 4 tahun, pelayanan kesehatan
pada anak balita, meliputi ; pemeriksaan kesehatan anak balita
secara berkala; penyuluhan pada orang tua ( Kebersihan anak,
Perawatan gigi, Perbaikan gizi/ pola pemberian makan anak,
Kesehatan lingkungan, Pendidikan seksual dimulai sejak balita
atau sejak anak mengenali identitasnya sebagai laki-laki atau
perempuan, Perawatan anak sakit, dan Jauhkan anak dari
bahaya); Cara menstimulasi perkembangan anak; Imunisasi dan
upaya pencegahan penyakit; Pemberian vitamin A, kapsul vit.A
berwarna merah diberikan 2 kali dalamsetahun; dan Identifikasi
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
89
tanda kelainan dan penyakit yang mungkin timbul pada bayi
dan cara menanggulanginya.
Gambar 4.13
Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Pada Balita
Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2013
38.91
58.96
76.71
80.25
83.6
83.63
86.03
90.41
93.16
93.32
93.32
77.37
0 20 40 60 80 100
Tebo
Bungo
Kerinci
Tanjab Timur
Batang hari
Merangin
Tanjab Barat
Kota Jambi
Sarolangun
Sungai Penuh
Muaro Jambi
Provinsi Jambi
Sumber : Bidang Yankes, 2013
Pada tahun 2010 cakupan pelayanan kesehatan anak balita (1 - 4
Tahun) sebesar 69,3 %, tahun 2011 cakupan sebesar 71,73 %,
tahun 2012 cakupan sebesar 72,52 %, sedangkan pada tahun
2013 cakupan kesehatan anak balita adalah 76,1 % hal ini
terjadi sedikit peningkatan dari tahun sebelumnya. Sementara
target yang harus dicapai pada tahun 2013 adalah sebesar 85 %
masih belum tercapai. Cakupan pelayanan kesehatan anak balita
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
90
per kabupaten/ kota dapat dilihat pada gambar 4.13 dimana
kabupaten/ kota yang capaiannya tertinggi adalah Kota Sungai
Penuh dan Kabupaten Muaro Jambi yaitu sebesar 93,32 %,
sedangkan kabupaten paling rendah adalah Kabupaten Tebo
yaitu sebesar 38,91 %.
h. Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan Setingkat
Pelayanan kesehatan pada kelompok ini dilakukan dengan
pelaksanaan pemantauan dini terhadap tumbuh kembang dan
pemantauan kesehatan anak pra sekolah, pemeriksaan anak
Sekolah Dasar/ Sederajat, serta pelayanan kesehatan pada anak
remaja, baik yang dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun
peran serta tenaga terlatih lainnya seperti kader kesehatan, guru
UKS, dan dokter kecil.
Berbagai data menunjukkan bahwa masalah kesehatan anak
usia sekolah semakin kompleks. Pada anak usia sekolah dasar
biasanya berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) seperti menggosok gigi dengan baik dan benar,
mencuci tangan menggunakan sabun. Beberapa masalah
kesehatan yang sering dialami oleh anak usia sekolah adalah
karies gigi, kecacingan, kelainan refleksi/ ketajaman
penglihatan dan masalah gizi.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
91
Gambar 4.14
Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD/ Setingkat
Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2013
76.29
82.55
94.21
98.4
98.4
98.11
98.25
99.63
100
100
100
93.93
0 20 40 60 80 100 120
Merangin
Tanjab Barat
Sarolangun
Bungo
Batanghari
Tebo
Tanjab Timur
Kerinci
Muaro Jambi
Sungai Penuh
Kota Jambi
Provinsi Jambi
Sumber : Bidang Yankes, 2013
Kabupaten/ kota dengan capaian cakupan penjaringan murid SD
dan setingkat tertinggi adalah Kota Jambi, Kabupaten Sungai
Penuh, dan Kabupaten Muaro Jambi dengan capaian 100 %,
sedangkan kabupaten/ kota dengan capaian terendah adalah
paling rendah Kabupaten Merangin dengan capaian sebesar
76,29 %.
2. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
Menurut hasil penelitian, usia subur wanita biasanya antara 15 - 49
tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau
menjarangkan kelahiran, wanita/ pasangan ini lebih diprioritaskan
mengguanakan alat/ cara KB.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
92
Tingkat pencapaian keluarga berencana dapat dilihat cakupan
peserta KB yang sedang/ pernah menggunakan alat kontrasepsi,
tempat pelayanan KB, dan jenis kontrasepsi yang digunakan
akseptor. Proporsi peserta KB Aktif dan KB Baru menurut jenis
kontrasepsi yang digunakan di Provinsi Jambi dapat di lihat pada
gambar 4.15.
Gambar 4.15
Proporsi Peserta KB Aktif dan KB Baru
Menurut Jenis Kontrasepsi Di Provinsi Jambi Tahun 2011
0
4,2
32,2
54,7
6,7
0,1
0,1
2
9,9
2,3
30,6
40,8
11,5
0,7
0,2
4
0 10 20 30 40 50 60
Lainnya
Kondom
Pil
Suntik
Implan
MOW
MOP
IUD
Peserta KB Baru Peserta KB Aktif
Sumber : Bidang Yankes, 2011
Proporsi peserta KB Aktif dan KB Baru menurut jenis kontrasepsi
yang digunakan di Provinsi Jambi yang terbanyak adalah jenis
kontrasepsi Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (Non MKJP)
yaitu Suntik lebih dari 40 %, untuk peserta KB Aktif yang
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
93
mengunkan Suntik yaitu sebesar 40,8 % sedangkan peserta KB
Baru sebesar 54,7 %. Jenis kontrasepsi paling sedikit yang
digunakan adalah Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
yaitu MOP, untuk peserta KB Aktif sebesar 0,2 %, sedangkan
peserta KB Baru sebesar 0,1 %.
Proporsi peserta KB Aktif menurut kabupaten/ kota di Provinsi
Jambi tahun 2013, Provinsi Jambi memiliki capaian peserta KB
Aktif sebesar 85,3%. Kabupaten Tanjung Jabung Timur
merupakan kabupaten dengan capaian peserta KB Aktif tertinggi
(110,7 %) diikuti Kota Sungai Penuh dengan capaian peserta KB
Aktif sebesar (97,1 %).
Gambar 4.16
Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Kabupaten/ Kota
Di Provinsi Jambi Tahun 2013
84.3
97.1
72.5
81.5
79.2
80.8
87.6
86
110.7
87.1
84.5
85.3
0 20 40 60 80 100 120
Bungo
Sungai Penuh
Kerinci
Muaro Jambi
Batanghari
Merangin
Tanjab Barat
Kota Jambi
Tanjab Timur
Tebo
Sarolangun
Provinsi Jambi
Sumber : Bidang Yankes, 2013
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
94
Sebagian besar Kabupaten/kota mendekati angka capaian peserta
KB Aktif Provinsi Jambi. Perbedaan persentase capaian tidak
terlalu signifikan dimana capaian terendah KB Aktif adalah
Kabupaten Kerinci 72,5 % diikuti Kabupaten Batanghari 79,2 %.
Persentase peserta KB Baru menurut kabupaten/ kota di Provinsi
Jambi tahun 2013 terlihat dalam gambar 4.17. Pada tahun 2013
Kabupaten Tebo dengan persentase tertinggi yaitu sebesar 46,6 %,
diikuti Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebesar 34,4 %.
Sementara ada 3 Kabupaten/kota dengan capaian persentase
peserta KB Baru terendah yaitu Kabupaten/kota
Kerinci,Sarolangun dan Sungai Penuh.
Gambar 4.17
Proporsi Peserta KB Baru Menurut Kabupaten/ Kota
Di Provinsi Jambi Tahun 2013
0
0
0
6.4
7.4
12.7
19.5
27.2
28.2
34.4
46.6
18.5
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Sungai Penuh
Sarolangun
Kerinci
Bungo
Tanjab Barat
Muaro Jambi
Batanghari
Merangin
Kota Jambi
Tanjab Timur
Tebo
Provinsi Jambi
Sumber : Bidang Yankes, 2013
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
95
3. Pelayanan Imunisasi
Bayi dan anak-anak memiliki resiko yang lebih tinggi terserang
penyakit menular yang dapat mematikan, seperti: Difteri, Tetanus,
Hepatitis B, Typhus, Radang selaput otak, Radang paru-paru, dan
masih banyak penyakit lainnya. Untuk itu salah satu pencegahan
yang terbaik dan sangat vital agar kelompok beresiko ini
terlindungi adalah melalui imunisasi.
Pada saat pertama kali kuman (antigen) masuk kedalam tubuh,
maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang disebut
dengan antibodi. Pada umumnya reaksi pertama tubuh untuk
membentuk antibodi tidak terlalu kuat, karena tubuh belum
mempunyai “pengalaman”. Tetapi pada reaksi yang ke-2, ke-3 dan
seterusnya, tubuh sudah mempunyai memori untuk mengenali
antigen tersebut sehingga pembentukan antibodi terjadi dalam
waktu yang lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak.
Itulah sebabnya, pada beberapa jenis penyakit yang dianggap
berbahaya, dilakukan tindakan imunisasi atau vaksinasi. Hal ini
dimaksudkan sebagai tindakan pencegahan agar tubuh tidak
terjangkit penyakit tersebut, atru seandainya terkena pun, tidak
akan menimbulkan akibat yang vatal.
Imunisasi ada dua macam, yaitu imunisasi aktif dan pasif.
Imunisasi aktif adalah pemberian kuman atau kuman yang sudah
dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan untuk merangsang tubuh
memproduksi antibodi sendiri. Contohnya adalah imunisasi Polio
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
96
atau Campak. Sedangkan imunisasi pasif adalah penyuntikan
sejumlah antibodi, sehingga kadar antibodi dalam tubuh
meningkat. Contohnya adalah penyuntikan ATS (Anti Tetanus
Serum) pada orang yang mengalami kecelakaan. Contoh lain
adalah yang terdapat pada bayi yang baru lahir dimana bayi
tersebut menerima berbagai jenis antibodi dari ibunya melalui
darah plasenta selama masa kandungan, misalnya antibodi terhadap
Tetanus dan Campak.
a. Imunisasi Dasar Pada Bayi
Program imunisasi dasar lengkap (LIL/Lima Imunisai Dasar
Lengkap) pada bayi meliputi : 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4
dosis Polio, 4 dosis Hepatitis B, dan 1 dosis Campak.
Diantara penyakit pada balita yang dapat dicegah dengan
imunisasi, campak adalah penyebab utama kematian pada
balita. Oleh karena itu pencegahan campak merupakan faktor
penting dalam mengurangi angka kematian balita. Dari
beberapa tujuan yang disepakati dalam pertemuan dunia
mengenai anak, salah satunya adalah mempertahankan cakupan
imunisasi campak sebesar 90 %.
Dalam upaya untuk mencapai target Desa UCI, Kemenkes RI
menetapkan kebijakan upaya percepatan dengan Gerakan
Akselerasi Imunisasi Nasional Universal Child Immunization
(GAIN-UCI) 2010 - 2014 di seluruh desa/kelurahan yang
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
97
dilaksanakan Pemerintah bersama seluruh lapisan masyarakat.
Untuk tahun 2013 target desa UCI sebesar 95 % belum
terlampaui untuk Provinsi Jambi.
Gambar 4.18
Distribusi Desa/ Keluarahan Universal Child Immunizayion (UCI)
per Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013
Sumber : Bidang P2PL, 2013
Tahun 2013 target UCI Desa/Kelurahan yang ditetapkan adalah
sebesar 95 % dengan realisasi baru capaian 91,6 %.
Permasalahan belum tercapai target adalah adanya penambahan
jumlah desa hampir mencapai 10 % dari desa yang ada pada
tahun 2012 (dari 1393 pada Tahun 2012 menjadi 1532 desa
pada Tahun 2013), serta diantaranya merupakan daerah sulit/
sangat sulit yang memerlukan dukungan sarana dan prasarana
serta sumber daya yang memadai.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
98
Gambar 4.19
Persentase Cakupan UCI di Tingkat Desa/ Kelurahan
Dalam Provinsi Jambi Tahun 2007 s/d 2013
92.1
90.7
94.9
88.6
83.9785.8885.06
70
80
90
100
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
UCI
Sumber : Bidang P2PL, 2013
Cakupan desa UCI di Provinsi Jambi sampai dengan tahun 2013
berjumlah 1.416 desa/kelurahan dengan persentase cakupan
sebesar 92,1 %, jika dibandingkan dengan tahun 2012 cakupan
desa uci mengalami peningkatan sebesar 1,4 %. Dari 11
kabupaten/ kota di Provinsi Jambi dapat dilihat bahwa cakupan
desa yang telah UCI untuk tahun 2013 tertinggi adalah di 2
kabupaten/ kota yaitu Kabupaten Baranghari, dan Muaro Jambi
sebesar 100 %, sedangkan yang terendah adalah Kabupaten
Kerinci sebesar 81,5 %.
b. Imunisasi Pada Ibu Hamil
Tetanus disebabkan oleh bakteri yang masuk melalui luka
terbuka dan menghasilkan racun yang kemudian menyerang
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
99
sistem saraf pusat. Tetanus disebabkan oleh toksin yang
diproduksi oleh bakteri yang disebut Clostridium tetani.
Penderita mengalami kejang otot serta diikuti kesulitan menelan
dan bahkan bernafas. Imunisasi Tetanus Toksoid adalah proses
untuk membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan
terhadap infeksi tetanus. Vaksin Tetanus yaitu toksin kuman
tetanus yang telah dilemahkan dan kemudian dimurnikan.
Tetanus khususnya beresiko pada bayi-bayi yang dilahirkan
dengan bantuan dukun bayi dirumah dengan peralatan yang
tidak steril. Mereka juga beresiko ketika alat-alat yang tidak
bersih digunakan untuk memotong tali pusar dan olesan-olesan
tradisional atau abu digunakan untuk menutup luka bekas
potongan.
Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE)
merupakan program eliminasi tetanus pada neonatal dan wanita
usia subur termasuk ibu hamil. Upaya pencegahan tetanus
neonatorum dilakukan dengan memberikan imunisasi TT
(Tetanus Toksoid) pada ibu hamil.
Manfaat Imunisasi TT Ibu Hamil adalah melindungi bayi baru
lahir dari tetanus neonatorum. Tetanus neonatorum adalah
penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi berusia
kurang 1 bulan) yang disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu
kuman yang mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
100
sistem saraf pusat. Dan melindungi ibu terhadap kemungkinan
tetanus apabila terluka. Jumlah dan Dosis Pemberian Imunisasi
TT untuk Ibu Hamil diberikan 2 kali, dengan dosis 0,5 cc
diinjeksikan intramuskuler/ subkutan dalam.
Imunisasi TT sebaiknya diberikan sebelum kehamilan 8 bulan
untuk mendapatkan imunisasi TT lengkap. TT 1 dapat diberikan
sejak diketahui positif hamil dimana biasanya diberikan pada
kunjungan pertama ibu hamil ke sarana kesehatan Jarak
pemberian (interval) imunisasi TT 1 dengan TT 2 minimal 4
minggu.
Gambar 4.20
Cakupan TT 2+ Pada Ibu Hamil Di Provinsi Jambi
Tahun 2013
8.9
26.5
73.1
75.2
76
78.7
87
87.8
90.4
100.3
109.3
73.4
-10 10 30 50 70 90 110
Tebo
Kerinci
Sarolangun
Kota Jambi
Muaro Jambi
Batanghari
Bungo
Tanjab Timur
Merangin
Sungai Penuh
Tanjab Barat
Provinsi Jambi
Sumber : Bidang Yankes, 2013
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
101
Pada tahun 2013 capaian persentase cakupan TT 2+ Provinsi
Jambi sebesar 73,4%. Kabupaten/ kota dengan cakupan ibu
hamil yang mendapat imunisasi TT2+ tertinggi adalah
Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan capaian sebesar 109,3
%, di ikuti dengan Kota Sungai Penuh sebesar 100,3% dan
terendah adalah Kabupaten Tebo yaitu 8,9 %, di ikuti
Kabupaten Kerinci 26,5% Gambar 4.20 dan lampiran table 30
memperlihatkan dari 11 kabupaten/ kota di Provinsi Jambi
hanya 5 kabupaten/ kota yang berhasil mencapai cakupan
imunisasi TT2+ pada ibu hamil > 80 % yaitu Kabupaten
Tanjung Jabung Barat, Merangin dan Tanjung Jabung Timur,
Bungo Kota Sungai Penuh. Sedangkan kabupaten/ kota dengan
capaian 60 – 79 % adalah Kabupaten Sarilangun, Batanghari,
Muaro Jambi dan Kota Jambi. Kabupaten kerinci dan Tebo
memiliki capaian < 60 %.
B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan adalah
peningkatan pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan bagi
penduduk miskin dikelas III di rumah sakit, cakupan pelayanan gawat
darurat , dan lain-lain.
1. Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit
Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit biasanya
dilihat dari berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana, mutu
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
102
dan tingkat efisiensi pelayanan. Beberapa indikator standar terkait
dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang dipantau antara
lain pemanfaatan tempat tidur (Bed Occupancy Rate/ BOR), rata-
rata lama hari perawatan (Length of Stay/ LOS), rata-rata tempat
tidur dipakai (Bed Turn Over/ BTO), rata-rata selang waktu
pemakaian tempat tidur (Turn of Interval/ TOI), persentase pasien
keluar yang meninggal (Gross Death Rate/ GDR), dan persentase
pasien keluar yang meninggal ≥ 48 jam perawatan (Net Death
Rate/ NDR).
Berdasarkan data Bidang Pelayanan Kesehatan, tingkat pelayanan
tempat tidur (BOR) di rumah sakit umum di Provinsi Jambi tahun
2011 sebagian besar belum mencapai angka ideal yang diharapkan
(yaitu 60-85%). Beberapa rumah sakit pemerintah yang mencapai
BOR diatas 60 % yaitu Rumah Sakit Umum Raden Mattaher
sebesar 141,7%, Rumah Sakit Bratanata sebesar 94,8 %, Rumah
Sakit St. Theresia sebesar &9,6 % dan Rumah Sakit Umum Daerah
H. Hanafie sebesar 66,0 %. Sedangkan BOR tertinggi adalah
Rumah Sakit Umum Raden Mattaher sebesar 141,7 % dan RS
Bratanata sebesar 94,8 %.
BTO adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode
(biasanya satu tahun), berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu
satuan waktu tertentu. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur
rata-rata dipakai 40-50 kali. Pada tahun 2011 BTO rumah sakit
belum mencapai angka ideal, yaitu hanya sebesar 25 kali. Padahal
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
103
selama enam tahun sebelumnya BTO di rumah sakit selalu berada
pada kisaran 40-50 kali.
Tabel 4.1
Indikator Kinerja Pelayanan Rumah Sakit
Di Provinsi Jambi Tahun 2013
NO KODE RS NAMA RS PROSENTASE INDIKATOR PELAYANAN RATA-RATA
KUNJUNGAN BOR AVLOS BTO TOI NDR GDR
1 1571012 RSUD Raden Mattaher Jambi 65.9 5.2 46.7 2.7 36.4 61.4 47
2 1571036 RS Jiwa Provinsi Jambi 67 41,1 2,5 16,53 0 0,001 88
3 1501012 RSUD Mayjend HA Thalib Kerinci 61 3 84 2 1 4 32
4 1502014 RSUD Kol.Abundjani Bangko 41.8 3.6 52.8 3.9 0.9 2.5 37
5 1503036 RSUD Prof.DR K. Quzwain Sarolangun 31.35 2.96 30.63 6.1 13.75 39.08 0
6 1509013 RSUD H.Hanafie Muaro Bungo 70 4 68 2 1 5 35
7 1502013 RSUD Sulthan Thaha Saifuddin Tebo 35,00 77.84 38,08 6,20 3,13 14,10 32,38
8 1504015 RSUD H.Abdoel Madjid Batoe 59.12 3.3 58 2.57 2.7 0.7 0
9 1505016 RSUD Ahmad Ripin Muaro Jambi 26.85 2,95 25,56 10,44 1 5 31
10 1507010 RSUD Daud Arif Kuala Tungkal 45.14 3.06 61.3 3.43 1.37 5.46 12
11 1506011 RSUD Nurdin Hamzah Muara Sabak 28.08 3 36 7 0.7 2.15 5
12 1571158 RSUD H.Abdul Manap Kota Jambi 45.8 3.1 3.4 4.9 9.98 0 0
13 1505027 RSUD Sungai Bahar 5.9 1.8 12.1 28.4 0.7 9
14 1505028 RSUD Sungai Gelam 63,32 3 5,98 1,86 0,33 1,33 2
15 1571034 RS Bhayangkara 37 3,4 40 9 0,36 0,76 5,4
16 1571023 RS dr.Bratanata 74,18 2,17 82,28 0,69 1,2 3,2 76
17 1571045 RS St.Theresia 76,86 3,33 86,14 0,98 0,92 2,05 26
18 1571147 Siloam Hospital 45,42 3,31 51,20 3,89 1,19 2,14 137
19 1571056 RS Budhi Graha 41 4 21 9 4 4 0
20 1571067 RS Mayang Medical Centre 31 3.9 41.4 8.8 0.15 0.01 48
21 1509024 RS Bersaudara Mandiri 0 0 0 0 0 0
22 1571161 RSIA Annisa 77.8 21.2 48.54 0.842 0,305 0,9 0
23 1571159 RS Islam Arafah 55.57 3.24 63.48 2.56 5 11 89
24 1571162-S RS Kambang 47.52 2,73 5,4 3,33 0,19 0.4 7
25 1571164-S RS Rimbo Medika 0,45 13,16 18,09 19,35 73.02 0 0
26 1504017-S RS Royal Prima 17.89 2.49 11.95 11.83 0 1.52 34.65
27 1509016-S RS Central Medika 63.7 58 10 2 0 0 25
28 1571163-S RS Baiturrahim 76.7 2.57 10.71 31.45 1.33 1.33 2
Sumber : Bidang Yankes, 2013
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
104
LOS adalah rata-rata lama rawat (hari) seorang pasien. Indikator
ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat
memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada
diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang
lebih lanjut. Secara umum nilai LOS yang ideal antara 6-9 hari.
Tabel 4.1 memperlihatkan rata-rata LOS di Provinsi Jambi masing-
masing rumah sakit umum selama tahun 2013 yang berkisar antara
0 – 77,84 hari dan belum mencapai angka ideal. Berdasarkan
rumah sakit, RSUD Sulthan Thaha Saifuddin Tebo memiliki LOS
tertinggi (77,84 hari) dan RS Bersaudara Mandiri memiliki LOS
terendah (0 hari).
Indikator pelayanan rumah sakit yang lain adalah TOI. TOI adalah
rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah
digunakan sampai saat digunakan kembali (rata-rata lama tempat
tidur kosong antar pasien satu dengan pasien berikutnya). Idealnya
tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. Pada tahun
2013 TOI di rumah sakit berkisar antara 0 – 31,45 hari.
GDR adalah angka kematian umum untuk setiap 1.000 penderita
keluar dari rumah sakit. Pada GDR, tidak melihat berapa lama
pasien berada di rumah sakit dari masuk sampai meninggal. Nilai
ideal GDR adalah < 45 per 1.000 pasien keluar. Pada tahun 2013
angka GDR di rumah sakit Provinsi Jambi berkirar antara 0 – 61,4
kematian per 1.000 pasien keluar rumah sakit.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
105
NDR adalah angka kematian pasien setelah dirawat ≥ 48 jam per
1.000 pasien keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu
pelayanan di rumah sakit. Asumsinya jika pasien meninggal
setelah mendapatkan perawatan 48 jam berarti ada faktor
pelayanan rumah sakit yang terlibat dengan kondisi meninggalnya
pasien. Namun jika pasien meninggal kurang dari 48 jam masa
perawatan, dianggap faktor keterlambatan pasien datang kerumah
sakit yang menjadi penyebab utama pasien meninggal. Nilai NDR
yang ideal adalah < 25 per 1.000 pasien keluar. NDR pada tahun
2013 berada pada kisaran 0 – 73,02 per 1.000 pasien keluar.
Dengan demikian NDR telah mencapai angka ideal yaitu < 25 per
1.000 pasien keluar.
2. Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat
Tujuan penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat
(Jamkesmas) yaitu untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan
kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan hampir miskin
agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara
efektif dan efisien. Melalui Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Masyarakat diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu,
menurunkan angka kematian bayi dan balita serta menurunkan
angka kelahiran disamping dapat terlayaninya kasus-kasus
kesehatan bagi masyarakat miskin umumnya. Program ini telah
berjalan lima tahun, dan telah memberikan banyak manfaat bagi
peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat miskin dan
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
106
hampir miskin di puskesmas dan jaringannya serta pelayanan
kesehatan rumah sakit.
Pemerintah pusat telah melaksanakan program Jamkesmas untuk
memberikan jaminan pemeliharaan kesehatan terhadap masyarakat
miskin dan tidak mampu. Berdasarkan ketetapan Menteri
Kesehatan RI jumlah masyarakat miskin dan tidak mampu di
Provinsi Jambi yang menjadi kuota penjaminan melalui
Jamkesmas tahun 2013 sebesar 821.557 jiwa sementara masyarakat
miskin dan tidak mampu yang ada sebesar 821.554 maka terdapat
sisa yang dijamin melalui Jamkesmasda.
Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
686/Menkes/SK/VI/2010 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Jamkesmas, Bahwa Apabila masih terdapat masyarakat miskin dan
tidak mampu diluar kuota Jamkesmas maka pembiayaan
kesehatannya menjadi tanggungjawab Pemda setempat (Provinsi
dan Kabupaten/Kota) dan mekaniskme pengelolaannya
seyogyanya mengikuti Jamkesmas.
Provinsi Jambi bersama kabupaten/ kota telah mengembangkan
Jamkesmasda tahun 2013 yang mencakup kepesertaan lebih kurang
226.787 jiwa. Kepersertaan jaminan kesehatan masyarakat miskin
di Provinsi Jambi pada tahun 2013, untuk kepesertaan Jamkesmas
berjumlah 821.557 maskin dan 226.787 maskin menggunakan
Jamkesda. Sedangkan Jumlah masyarakat miskin di Provinsi Jambi
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
107
berdasrkan data tahun 2008 berjumlah 849.016 maskin. Gambaran
kepesertaan Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin menurut
kabupaten/ kota di Provinsi Jambi seperti pada gambar 4.21.
Gambar 4.21
Kepesertaan Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin Menurut
Kabupaten / Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013
17,693
54,859
60,948
62,282
69,405
72,914
78,763
81,518
88,977
93,185
141,013
54,895
60,948
62,282
69,405
72,914
78,763
76,709
88,977
93,076
146,154
33,072
7,042
14,434
15,938
56,648
7,231
24,359
13,607
18,431
16,427
44,124
17,431
0 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 140,000 160,000
Provinsi Jambi
Sungai Penuh
Tanjab Timur
Bungo
Tebo
Batanghari
Merangin
Tanjab Barat
Kerinci
Muaro Jambi
Sarolangun
Kota Jambi
Maskin Jamkesmas Jamkesda
Sumber : Bidang PKM, 2013
Berdasarkan data tahun 2013 jumlah masyarakat miskin terbanyak
berada di Kota Jambi yaitu sebanyak 141.013 maskin, dan paling
sedikit adalah Kota Sungai Penuh dengan jumlah 17.693 maskin.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
108
C. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
Program perbaikan gizi masyarakat secara umum ditujukan untuk
meningkatkan kemampuan, kesadaran dan keinginan masyarakat
dalam mewujudkan kesehatan yang optimal khususnya pada bidang
gizi, terutama bagi golongan rawan dan masyarakat yang
berpenghasilan rendah baik di desa maupun di kota.
Kegiatan pokok Kementerian Kesehatan dalam mengimplementasikan
Perbaikan Gizi Masyarakat meliputi, peningkatan pendidikan gizi,
penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), anemia gizi besi,
Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), kurang Vitamin A, dan
kekurangan zat gizi lebih, peningkatan surveillance gizi, dan
pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi
(Perpres, 2007). Adapun sasaran pokok program Perbaikan Gizi
Masyarakat yakni menurunnya prevalensi kurang gizi pada balita,
terlaksananya penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), anemia
gizi besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), kurang Vitamin
1. Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe)
Untuk mengatasi masalah anemia kekurangan zat besi pada ibu
hamil pemerintah sejak tahun 1970 telah melaksanakan suatu
program pemberian tablet zat besi pada ibu hamil di Puskesmas
dan Posyandu dengan mendistribusikan tablet tambah darah,
dimana 1 tablet berisi 200 mg fero sulfat dan 0,25 mg asam folat
(setara dengan 60 mg besi dan 0.25 mg asam folat). Setiap ibu
hamil dianjurkan minum tablet tambah darah dengan dosis satu
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
109
tablet setiap hari selama masa kehamilannya dan empat puluh
hari setelah melahirkan.
Anemia merupakan salah satu keadaan kurang gizi dengan
keadaan kadar hemoglobin (Hb) di dalam darah lebih rendah dari
keadaan normal. Orang yang mempunyai Hb yang rendah, secara
fisik belum menunjukkan gejala anemia dan masih terlihat berada
dalam keadaan yang relative sehat. Namun makin rendah Hb,
menunjukkan makin berat keaadaan anemia yang diderita dan
makin rendah pula kemampuan kerja fisiknya.
Gambar 4.22
Persentase Ibu Hamil yang Mendapat Tablet Fe
Di Provinsi Jambi Tahun 2007 s/d 2013
Fe1, 96.08
Fe1, 75.67Fe1, 72.87
Fe1, 80Fe1, 78.19
Fe1, 96.51 Fe1, 94.98
Fe3, 91.42Fe3, 89.82Fe3, 90.23
Fe3, 70.9
Fe3, 64.85Fe3, 69.93
Fe3, 73.89
0
25
50
75
100
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Fe1 Fe3
Sumber : Bidang PKM, 2013
Penangulangan masalah anemia gizi besi saat ini terfokus pada
pemberian tablet tambah darah (Fe) pada ibu hamil. Ibu hamil
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
110
mendapat tablet tambah darah 90 tablet selama kehamilannya.
Cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah (Fe)
di Provinsi Jambi selama 6 tahun terakhir dapat dilihat pada
gambar 4.22 berikut ini.
Cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah (Fe)
selama tahun 2007 sampai dengan tahun 2013 terlihat ada
kecendrungan peningkatan baik cakupan Fe1 dan Fe3. Pada tahun
2007 cakupan Fe1 Provinsi Jambi yaitu sebesar 75,67 % sampai
dengan tahun 2013 meningkat menjadi 96,08 %. Sedangkan
untuk Fe3 di Provinsi Jambi tahun 2007 yaitu sebesar 69,93 %
meningkat menjadi 91,42 % pada tahun 2013. Sebaran cakupan
pemberian tablet tambah darah (Fe3) pada ibu hamil menurut
kabupaten/ kota di Provinsi Jambi pada tahun 2013 dapat dilihat
pada gambar 4.23 berikut ini.
Gambar 4.23
Persentase Ibu Hamil Mendapat Tablet Tambah Darah (Fe3)
Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2013
84.67
86.73
88.61
89.95
90.39
93.61
94.54
94.95
95
96.22
96.34
91.42
78 80 82 84 86 88 90 92 94 96 98
Merangin
Tebo
Tanjab Timur
Kota Jambi
Kerinci
Bungo
Batanghari
Sarolangun
Muaro Jambi
Sungai Penuh
Tanjab Barat
Provinsi Jambi
Sumber : Bidang PKM, 2013
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
111
Kabupaten/ kota dengan cakupan tertinggi adalah Kabupaten
Tanjung Jabung Barat yaitu sebesar 96,34 %, diikuti oleh Kota
Sungai Penuh sebesar 96,22 %. Sedangkan cakupan terendah
adalah Kabupaten Merangin sebesar 84,67 %, diikuti
Kabupaten Tebo sebesar 86,73 %.
2. Pemberian Kapsul Vitamin A
Pelaksanaan pemberian kapsul vitamin A pada bayi (6-11 bulan)
dan balita (12-59 bulan), dilakukan secara serentak dua kali
setahun yaitu pada bulan Februari dan Agustus di posyandu atau
puskesmas. Untuk bayi diberikan kapsul vitamin A berwarna biru
dengan dosis 100.000 SI, sedangkan untuk balita kapsul berwarna
merah dengan dosis 200.000 SI. Tujuan pemberian kapsul
vitamin A pada balita adalah untuk meningkatkan daya tahan
balita terhadap penyakit serta meningkatkan proses penglihatan.
Dan juga bertujuan untuk menurunkan angka kematian, dan
menghindari masalah kekurangan vitamin A. Kapsul vitamin A
dalam dosis tinggi terbukti efektif dalam mengatasi masalah
diatas apabila cakupannya tinggi.
Ada berbagai bukti yang menunjukkan peran besar vitamin A
dalam menurunkan angka kematian anak. Jadi selain diberikan
untuk menghindari kebutaan, maka pemberian vitamin A saat ini
juga utamanya dikaitkan dengan masalah kelangsungan hidup
anak, berikut kesehatan dan pertumbuhan mereka.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
112
Vitamin A berguna bagi kesehatan mata serta mencegah
kebutaan, dan juga untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Anak
yang mendapatkan cukup vitamin A, tidak akan terlalu parah
kondisinya saat ia terkena diare, campak, atau penyakit lain,
sehingga penyakit yang menyerang tersebut tidak akan sampai
mengancam jiwanya. Sementara itu pemberian kapsul vitamin A
pada ibu nifas, diharapkan dapat dilaksanakan secara terpadu
bersama dengan pelayanan kesehatan ibu nifas. Meski demikian,
bila ibu nifas belum juga memperoleh kapsul vitamin A, maka
vitamin ini masih bisa diberikan diluar pelayanan tersebut.
Gambar 4.24
Persentase Bayi, Balita dan Ibu Nifas Mendapat Vitamin A
Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2013
57.2
80.5
83.6
84.8
85.9
89
89.1
90.3
94.5
97.4
98.2
84.8
76
81.3
84.1
85.2
85
88.3
87.1
92.1
98.3
96.9
96.9
87.7
100
99.53
78.92
100
95.49
98.35
96.6
99.51
100
99.94
100
97.59
0 20 40 60 80 100 120
Merangin
Kota Jambi
Kerinci
Sungai Penuh
Tebo
Bungo
Tanjab Barat
Tanjab Timur
Muaro Jambi
Batanghari
Sarolangun
Provinsi Jambi
Bufas
Balita
Bayi
Sumber : Bidang PKM, 2013
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
113
Pada tahun 2013 di Provinsi Jambi dengan jumlah 11 kabupaten/
kota terdapat 56.520 bayi laki-laki dan perempuan, namun hanya
sebanyak 26.951 bayi berumur 6 – 11 bulan yang mendapat
vitamin A sehingga persentasenya hanya 47,7% dari total bayi
yang ada. Jumlah anak balita laki-laki dan perempuan sebanyak
243.708 dengan anak yang mendapatkan vitamin A 2x sebanyak
181.770, dan persentasenya mencapai 68,14 %. Ada sebanyak
73.128 ibu nifas dan yang mendapat vitamin A adalah 68.967
orang hingga persentasenya mencapai 94,3 %.
3. Cakupan Konsumsi Garam Beryodium
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) merupakan
sekumpulan gejala yang muncul akibat kurangnya unsur Iodium
secara terus menerus dalam jangka waktu lama pada tubuh
seseorang. Kekurangan Iodium saat ini tidak terbatas hanya pada
gondok dan kretinisme, melainkan juga berpengaruh pada
kualitas sumber daya manusia dalam arti luas. Mulai dari masalah
tumbuh kembang, termasuk perkembangan otak yang
menyebabkan terjadinya penurunan potensi tingkat kecerdasan
(Intelligence Quotient = IQ). Pemantauan GAKY dilakukan
melalui Ekspresi Yodium dalam Urine (EYU) sebagai cerminan
mengenai asupan yodium serta cajupan rumah tangga
mengonsumsi garam beryodium.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
114
Permasalahan mengenai masih rendahnya cakupan konsumsi
garam beryodium dimasyarakat disebabkan antara lain, belum
optimalnya pemberdayaan masyarakat juga kampanye untuk
menkonsumsi garam beryodium, dan ditambah dengan regulasi
yang belum memadai. Masalah lain yang juga muncul adalah
belum teraturnya pelaksanaan pemantauan garam beryodium
dimasyarakat secara terus menerus.
Gambar 4.25
Persentase Rumah Tangga yang Mengkonsumsi Garam
Beryodium
Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2013
0
79.41
96.1
97.17
97.69
98.28
99.4
99.65
99.87
100
100
97.93
0 20 40 60 80 100 120
Merangin
Tebo
Sarolangun
Kerinci
Sungai Penuh
Bungo
Tanjab Timur
Tanjab Barat
Kota Jambi
Batang Hari
Muaro Jambi
Provinsi Jambi
Sumber : Bidang PKM, 2013
Pada gambar 4.25 dapat dilihat cakupan garam beryodium yang
Cukup tinggi untuk tingkat rumah tangga adalah Kabupaten
Muaro Jambi dan Batanghari sebesar 100 % dan terendah di
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
115
Kabupaten Tebo sebesar 79.41 %, untuk angka Provinsi tahun
2013 adalah sebesar 97.93 % sedangkan tahun 2012 sebesar
99,10 % dan tahun 2011 adalah sebesar 97,80 %.
4. Cakupan Pemberian ASI Eksklusif
Pedoman internasional yang menganjurkan pemberian ASI
eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah
tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan,
dan perkembangannya. ASI memberi semua energi dan gizi
(nutrisi) yang dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama hidupnya.
Pemberian ASI eksklusif mengurangi tingkat kematian bayi yang
disebabkan berbagai penyakit yang umum menimpa anak-anak
seperti diare dan radang paru, serta mempercepat pemulihan bila
sakit dan membantu menjarangkan kelahiran.
Cara pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalah
menyusui bayi secara eksklusif sejak lahir sampai dengan umur 6
bulan dan meneruskan menyusui anak sampai umur 24 bulan.
Mulai umur 6 bulan, bayi mendapat makanan pendamping ASI
yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
116
Gambar 4.26
Persentase Bayi yang Diberikan ASI Eksklufif
Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2013
44.2
55.97
58.9
61.31
62.91
66.46
68.92
74.76
75.29
75.55
78.9
64
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Bungo
Tebo
Tanjab Barat
Kota Jambi
Sungai Penuh
Tanjab Timur
Batanghari
Muaro Jambi
Merangin
Sarolangun
Kerinci
Provinsi Jambi
Sumber : Bidang PKM, 2013
Cakupan pemberian ASI Eksklusif di Provinsi Jambi Tahun 2013
sebesar 64 %. Cakupan ini masih jauh di bawah target pencapaian
pemberian ASI Eksklusif Nasional yaitu 80 %. Untuk pemberian
ASI Eksklusif tertinggi adalah Kabupaten Kerinci sebesar 78,9 %
dan yang terendah adalah Kabupaten Bungo sebesar 44,2 %.
5. Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu (D/S)
Cakupan penimbangan balita di posyandu (D/S) merupakan
indikator yang berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi pada
balita, cakupan pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi
serta prevalensi gizi kurang. Semakin tinggi cakupan D/S,
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
117
semakin tinggi cakupan vitamin A, semakin tinggi cakupan
imunisasi dan semakin rendah prevalensi gizi kurang.
Gambar 4.27
Persentase Kunjungan Balita yang Ditimbang di Posyandu
(D/S) Menurut Kabupaten/ Kota Di Provinsi Jambi Tahun 2013
50.09
61.22
63.86
74.96
75.64
79.86
83.99
84.22
85.29
87.16
98.7
72.7
0 20 40 60 80 100 120
Kota Jambi
Tebo
Merangin
Kerinci
Bungo
Tanjab Timur
Muaro Jambi
Sungai Penuh
Tanjab Barat
Batanghari
Sarolangun
Provinsi Jambi
Sumber : Bidang PKM, 2013
Berdasarkan laporan dari kabupaten/ kota di Provinsi Jambi tahun
2013 cakupan penimbangan balita di posyandu sebesar 72,7 %.
Cakupan penimbangan balita di posyandu menurut kabupaten/
kota tahun 2013 dapat dilihat pada gambar 4.27.
Masalah yang berhubungan dengan kunjungan posyandu antara
lain: dana operasional serta sarana prasarana untuk
menggerakkan kegiatan posyandu; tingkat pengetahuan kader
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
118
berikut kecakapan petugas dalam pemantauan pertumbuhan dan
konseling; tingkat pemahaman keluarga dan masyarakat akan
manfaat posyandu; dan pelaksanaan pembinaan kader.
D. PELAYANAN KESEHATAN DALAM SITUASI BENCANA
Bisa dikatakan bahwa ada dua kategori bencana di Indonesia yaitu
bencana lingkungan hidup dan bencana alam. Bencana lingkungan
hidup terjadi akibat dari kerusakan lingkungan seperti banjir, tanah
longsor, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, kecelakaan industri,
tumpahan minyak dilaut; sementara bencana alam terjadi sebagai
akibat dari aktivitas lapisan/ kerak bumi/ fenomena alam seperti
gempa bumi, gelombang tsunami, letusan gunung berapi, badai atau
angin ribut yang kejadiannya sulit diprediksi.
Kejadian bencana umumnya mempunyai dampak yang merugikan,
seperti rusak/ hancurnya sarana dan prasarana fisik maupun
permukiman, terhambatnya roda perekonomian bahkan jatuhnya
korban jiwa baik cedera maupun meninggal dunia, serta arus
pengungsian penduduk. Kejadian bencaba ada yang dapat dicegah
namun ada pula yang tidak mungkin dihilangkan sama sekali, dengan
kata lain, hanya pengurangan dampak yang dapat dilakukan. Semakin
berkurangnya dampak bencana, semakin kecil pula risiko krisis
kesehatan yang akan muncul.
Berdasarkan data kejadian bencana yang ada di Provinsi Jambi
terdapat 8 (delapan) jenis bencana, antara lain sebagai berikut :
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
119
Jenis dan Ancaman Bencana yang ada di Provinsi Jambi
1. Banjir / Banjir Bandang
2. Kebakaran (Lahan, Hutan, Rumah)
3. Angin Putting Beliung (Angin Kencang)
4. Longsor
5. Konflik
6. Gempa Bumi
7. Letusan Gunung
8. Kabut Asap
Sumber: BPBD Prov. Jambi 2011
Berdasarkan persentase bencana yang terjadi pada tahun 2013 adalah
seperti grafik 1.5 dibawah ini. Banjir merupakan bencana tersering
yang terjadi di Provinsi Jambi, yang diikuti dengan kebakaran rumah,
kabut asap, dan kebakaran lahan.
Gambar 4.27
Persentase Kejadian Krisis Kesehatan Akibat Bencana
di Provinsi Jambi Tahun 2010 s/d 2013
Sumber : Bidang P2PL, 2013
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
120
Tabel 4.2
Kejadian Krisis Kesehatan Akibat Bencana
Tahun 2010 – 2013
No Kejadian
Bencana
Tahun Total
Kumu
latif 2010 2011 2012 2013
1. Banjir 8 kali - - 8 kali 16 kali
2. Kebakaran Rumah - 3 kali 2 kali 5 kali 10 kali
3. Kabut Asap - 3 kali 6 kali - 9 kali
4. Kebakaran Lahan - 1 kali 6 kali - 7 kali
5. Puting Beliung 1 kali 2 kali 3 kali 6 kali
6. Tanah Longsor 1 kali - 1 kali 1 kali 3 kali
7. Banjir Bandang 1 kali 1 kali - - 2 kali
Jumlah 10 kali 9 kali 15 kali 17 kali 51 kali
Sumber : Bidang P2PL, 2013
* * *
BAB V
SUMBER DAYA KESEHATAN
umber daya kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung
dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas, dengan
harapan bisa memperbaiki derajat kesehatan masyarakat. Pada bab ini,
sumber daya kesehatan diulas dengan memaparkan gambaran keadaan
sarana kesehatan, tenaga kesehatan, dan pembiayaan kesehatan.
A. SARANA KESEHATAN
Sarana kesehatan yang disajikan meliputi: puskesmas, rumah sakit
(rumah sakit umum dan rumah sakit khusus), sarana Upaya Kesehatan
Bersumber daya Masyarakat (UKBM), sarana produksi dan distribusi
kefarmasian dan alat kesehatan, serta institusi pendidikan tenaga
kesehatan.
1. Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat atau yang biasa dikenal dengan
Puskesmas merupakan salah satu unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten/ kota. Puskesmas sebagai unit pelayanan
kesehatan tingkat pertama dan terdepan dalam sistem pelayanan
kesehatan, harus melakukan upaya kesehatan wajib (basic six) dan
beberapa upaya kesehatan pilihan yang disesuaikan dengan
kondisi, kebutuhan, tuntutan, kemampuan dan inovasi serta
kebijakan pemerintah daerah setempat. Puskesmas memiliki fungsi
S
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
122
sebagai : 1) pusat pembangunan berwawasan kesehatan; 2) pusat
pemberdayaan masyarakat; 3) pusat pelayanan kesehatan
masyarakat primer; dan 4) pusat pelayanan kesehatan perorangan
primer.
Jumlah puskesmas di Provinsi Jambi sampai dengan tahun 2012
jumlah puskesmas di Provinsi Jambi sudah mencapai 178 unit,
yang saat dirinci akan menunjukkan bahwa jumlah puskesmas
perawatan sebanyak 72 unit, sementara puskesmas non perawatan
sendiri berjumlah 106 unit. Tahun 2013 jumlah puskesmas di
Provinsi Jambi sudah sebanyak 182 unit, dengan jumlah
puskesmas perawatan sebanyak 75 unit dan puskesmas non-
perawatan sebanyak 107 unit.
Untuk meningkatkan jangkauan pelayanan puskesmas terhadap
masyarakat diwilayah kerjanya, puskesmas didukung oleh sarana
pelayanan kesehatan berupa puskesmas keliling dan puskesmas
pembantu. Untuk mengetahui rasio puskesmas terhadap penduduk
dari tahun 2005 s/d tahun 2013 dapat dilihat pada gambar 5.1
dibawah ini.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
123
Gambar 5.1
Rasio Puskesmas Per 100.000 Penduduk
Di Provinsi Jambi Tahun 2005 s/d 2013
5.55.455.495.565.755.675.45.225.12
0
2
4
6
8
10
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Tahun
Pe
r 1
00
.00
0 P
en
du
du
k
Rasio Pusk
Sumber : Bidang Evdal, 2013
Salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui
keterjangkauan penduduk terhadap puskesmas adalah rasio
puskesmas per 100.000 penduduk. Pada kurun waktu 2005 s/d
2013 rasio puskemas per 100.000 penduduk di Provinsi Jambi
adalah dari 5,12 menjadi 5,50 per 100.000 penduduk. Di tahun
2012 jumlah puskesmas keliling di Provinsi Jambi sebanyak 282
unit, dengan jumlah puskesmas pembantu mencapai 1,101 unit,
sehingga total jumlah puskesmas keliling dan puskesmas pembantu
di Provinsi Jambi adalah berjumlah 1,383 unit. Rasio puskesmas
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
124
per 100.000 penduduk di Provinsi Jambi pada tahun 2013 sudah
mencapai angka 5,5 per 100.000 penduduk.
Gambar 5.2
Rasio Puskesmas per 100.000 penduduk
Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi Tahun 2013
Sumber : Bidang Evdal, 2013
Rasio Puskesmas per 100.000 penduduk menurut kabupaten/ kota
menunjukkan bahwa rasio tertinggi pada tahun 2013 adalah
Kabupaten Tanjung Jabung Timur yaitu sebesar 8,01 per 100.000
penduduk, sedangkan rasio terkecil adalah Kota Jambi yaitu
sebesar 3,51 per 100.000 penduduk.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
125
2. Rumah Sakit
Ruang lingkup pembangunan kesehatan selain merupakan upaya
promotif dan preventif, juga meliputi pembangunan kesehatan
yang bersifat kuratif dan rehabilitatif. Rumah sakit merupakan
pelayanan kesehatan pada masyarakat yang bergerak dalam
lingkup kegiatan kuratif dan rehabilitatif. Rumah sakit juga
berfungsi sebagai sarana pelayanan kesehatan rujukan.
Tahun 2012 Provinsi Jambi sudah memiliki rumah sakit sebanyak
24 unit, dengan rincian yaitu; rumah sakit umum (RSU) sebanyak
22 unit dan rumah sakit khusus (RSK) sebanyak 2 unit. Dari 24
unit rumah sakit di Provinsi Jambi terdiri dari rumah sakit umum
(RSU) sebanyak 22 unit dan rumah sakit khusus (RSK) sebanyak 2
unit. Pada tahun 2013 jumlah rumah sakit di Provinsi Jambi sudah
sebanyak 30 unit, dengan rumah sakit umum (RSU) berjumlah 28
unit dan 2 unit rumah sakit khusus (RSK). Ke 30 rumah sakit
tersebut tidak hanya dikelola oleh Pemerintah Provinsi, atau
Pemerintah Kabupaten/ Kota, tapi juga TNI/ POLRI, serta sektor
swasta
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
126
Gambar 5.3
Persentase Kepemilikan Rumah Sakit
di Provinsi Jambi Tahun 2013
TNI/ Polri, 7%
Swasta, 47% Pemerintah,
46%
Sumber : Bidang Yankes, 2013
Jumlah tempat tidur pada suatu rumah sakit dapat digunakan untuk
menggambarkan kemampuan rumah sakit dimaksud dalam
memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Di Provinsi
Jambi tahun 2013 jumlah tempat tidur berjumlah sebanyak 3.159
tempat tidur. Adapun jumlah tempat tidur tahun 2013 terbanyak
masih dimiliki oleh RSU Raden Mattaher Jambi dengan 365
tempat tidur diikuti oleh Rumah Sakit Jiwa dengan 270 tempat
tidur. Sedangkan jumlah tempat tidur paling sedikit terdapat di
Rumah Sakit Bersalin Puri Medika dengan hanya 11 tempat tidur.
3. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dilakukan dengan
menerapkan berbagai pendekatan, termasuk dengan melibatkan
masyarakat sesuai dengan potensi yang mereka miliki. Pendekatan
dimaksud bisa dilihat dalam pengembangan sarana Upaya
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
127
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM). UKBM antara
lain terdiri dari Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pos Kesehatan
Desa (Poskesdes) di Desa Siaga, Tanaman Obat Keluarga (Toga),
dan Pos Obat Desa (POD).
Salah satu jenis UKBM yang sudah lama dikembangkan dan
sangat dikenal baik oleh masyarakat adalah posyandu. Dalam
menjalankan fungsinya, posyandu diharapkan dapat melaksanakan
5 program prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga
berencana, perbaikan gizi, imunisasi, dan penanggulangan diare..
Dalam rangka menilai kinerja dan perkembangannya, posyandu
diklasifikasikan menjadi empat tingkatan yakni, Posyandu
Pratama, Posyandu Madya, Posyandu Purnama dan Posyandu
Mandiri.
Di tahun 2012 Provinsi Jambi terdapat 3.313 Posyandu aktif,
dimana angka tersebut didapat dari penjumlahan semua posyandu
aktif di Provinsi Jambi yaitu 471 Posyandu Pratama, 1470
Posyandu Madya, 1.076 Posyandu Purnama, dan 336 Posyandu
Mandiri. Sedangkan pada tahun 2013 terdapat 3.332 posyandu di
Provinsi Jambi dengan rincian sebagai berikut; 459 Posyandu
Pratama, 1474 Posyandu Madya, 1098 Posyandu Purnama, dan
301 Posyandu Mandiri.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
128
Jumlah Posyandu Pratama di tahun 2012 berkurang di tahun 2013,
yakni dari 471 menjadi 459 posyandu, begitu juga dengan jumlah
Posyandu Mandiri tahun 2012 dan 2013, dari 336 menjadi 301
posyandu. Namun demikian 1470 Posyandu Madya di tahun 2012
meningkat menjadi 1474 posyandu di tahun 2013, dan 1076
Posyandu Purnama di tahun 2012 bertambah menjadi 1098
posyandu pada tahun 2013. Informasi selengkapnya mengenai
keadaan posyandu di tiap kabupaten/kota dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.
Gambar 5.4
Persentase Posyandu Aktif Menurut Kabupaten/ Kota
Di Provinsi Jambi Tahun 2013
5.19
13.45
36.33
37.34
40
45.03
46.39
46.7
47.81
50.3
62.8
41.99
0 10 20 30 40 50 60 70
Sungai Penuh
Bungo
Kerinci
Merangin
Tebo
Kota Jambi
Tanjab Barat
Muaro Jambi
Tanjab Timur
Sarolangun
Batanghari
Provinsi Jambi
Sumber : Bidang PKM, 2013
Poskesdes merupakan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
yang dibentuk didesa sebagai upaya untuk mempermudah akses
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
129
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dengan mendekatkan
penyediaan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa.
Kegiatan utama poskesdes yaitu pengamatan dan kewaspadaan dini
(surveilans perilaku beresiko, lingkungan dan masalah kesehatan
lainnya), penanganan kegawatdaruratan kesehatan dan
kesiapsiagaan terhadap bencana serta pelayanan kesehatan.
Pelayanan yang diberikan poskesdes juga mencakup tempat
pertolongan persalinan dan pelayanan KIA. Poskesdes merupakan
salah satu indikator sebuah desa untuk disebut desa siaga. Untuk
tahun 2012 jumlah Poskesdes di Provinsi Jambi adalah 570,
dengan jumlah Desa Siaga sebanyak 1.329 desa dan Desa Siaga
Aktif sebanyak 655 desa. Di tahun 2013 Provinsi Jambi sudah
memiliki 614 Poskesdes dan 1.548 Desa Siaga.
4. Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan
a. Jumlah, Jenis dan Persebaran Institusi
Pembangunan kesehatan berkelanjutan membutuhkan tenaga
kesehatan yang memadai baik dari segi jumlah maupun kualitas.
Untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang berkualitas tentu saja
dibutuhkan proses pendidikan yang berkualitas pula. Kementrian
Kesehatan merupakan institusi dari sektor pemerintah yang
berperan didalam penyedian tenaga kesehatan yang berkualitas
tersebut. Dalam penyelenggaraan tenaga kesehatan jenjang
pendidikan menengah dan Diploma (D-III) yang berada dibawah
pembinaan Kementrian Kesehatan dikelompokkan dalam
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
130
Politeknik Kesehatan (milik Kemenkes) dan Non Poltekkes (milik
swasta,TNI/ POLRI dan Pemda). Pada tahun 2013 dan 2012
jumlah institusi Diknakes di Provinsi Jambi sebanyak 16 institusi,
yang terdiri dari 4 jurusan/ program studi di Poltekes dan 12
institusi Non poltekkes.
Gambar 5.5
Jumlah Program Studi Pada Institusi Poltekes dan Non
Poltekes Di Provinsi Jambi tahun 2013
1 1 1 1
7
6
1 1
0
2
4
6
8
Keperawatan Kebidanan Kesling Kesehatan
Gigi
Analis Kes Farmasi
Poltekes Non Poltekes
Sumber : Bidang Evdal, 2013
Gambar menunjukkan jumlah program pada institusi Diknakes non
poltekkes; untuk prodi keperawatan terdiri dari keperawatan,
kebidanan, kesehatan lingkungan dan kesehatan gigi.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
131
b. Akreditasi Institusi
Dengan banyaknya institusi pendidikan tenaga kesehatan yang ada
saat ini, Kementrian Kesehatan berusaha melakukan upaya untuk
terus meningkatkan kualitas pendidikan. Akreditasi merupakan
salah satu upaya pembinaan yang dilakukan terhadap institusi-
institusi pendidikan kesehatan yang ada, selain itu juga untuk
melihat kualitas dari masing-masing institusi.
Akreditasi dilaksanakan bagi institusi yang telah menjalankan
perkuliahan sampai dengan semester V (lima), dan institusi lama
yang telah habis masa berlaku akreditasinya. Pada tahun 2007 ,
institusi Diknakes milik Kemenkes mengalami perubahan status
kelembagaan dari Akdemi menjadi Poltekkes. Untuk melihat
perubahan-perubahan yang terjadi pada Poltekkes, mulai tahun
2004 Pusdiknakes melakukan akreditasi terhadap jurusan /
program studi poltekkes yang ada.
B. TENAGA KESEHATAN
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri
dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau
keterampilan melalui pendidikan dibidang kesehatan yang untuk
jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan.
Pada 2011 Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDM-Kesehatan)
yang bekerja pada unit kerja/ unit pelayanan kesehatan dalam
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
132
wilayah administratif Provinsi Jambi berjumlah : 12.499 orang,
terdiri dari 10.087 orang memiliki latar belakang pendidikan
formal kesehatan dan 2.412 orang memiliki latar belakang
pendidikan formal non-kesehatan. Untuk tahun 2012 jumlah
Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDM-Kesehatan) yang bekerja
pada unit kerja/ unit pelayanan kesehatan dalam wilayah
administratif Provinsi Jambi adalah : 14.419 orang, terdiri dari
11.729 orang memiliki latar belakang pendidikan formal kesehatan
dan 2.690 orang memiliki latar belakang pendidikan formal non-
kesehatan. Sedangkan pada tahun 2013 jumlah Sumber Daya
Manusia Kesehatan (SDM-Kesehatan) yang bekerja pada unit
kerja/ unit pelayanan kesehatan dalam wilayah administratif
Provinsi Jambi adalah : 14.337 orang, terdiri dari 11.863 orang
memiliki latar belakang pendidikan formal kesehatan dan 2.474
orang memiliki latar belakang pendidikan formal non-kesehatan.
Gambar 5.6
Proporsi SDM Kesehatan Menurut Latar Belakang Pendidikan
Di Provinsi Jambi Tahun 2013
Non Kesehatan,
17.26%
Kesehatan,
82.74%
Sumber : Bidang Evdal, 2013
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
133
1. Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan
Salah satu unsur yang berperan dalam percepatan pembangunan
kesehatan adalah tenaga kesehatan yang bertugas di sarana
pelayanan kesehatan dimasyarakat. Menurut pendataan Bidang
Evaluasi dan Pengendalian, jumlah tenaga medis di Kabupaten/
Kota dan Provinsi Jambi tahun 2013 sebanyak 1.121 orang terdiri
dari dokter spesialis sebanyak 293 orang, dokter umum sebanyak
664 dan dokter gigi sebanyak 164 orang. Rasio dokter umum
terhadap 100.000 penduduk adalah sebesar 16,2 per 100.000
penduduk di kabupaten/ kota. Tahun 2013 dokter spesialis
berjumlah 312 orang dengan rasio sebesar 9,43 per 100.000
penduduk di kabupaten/ Kota. Rasio dokter gigi tahun 2013 adalah
sebesar 4,53 per 100.0000 penduduk.
Adapun Rasio dokter umum terhadap jumlah penduduk menurut
kabupaten/ kota dapat dilihat pada gambar 5.7
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
134
Gambar 5.7
Rasio Dokter Umum Terhadap 100.000 Penduduk
Di Provinsi Jambi Tahun 2013
9.02
9.88
11.16
12.73
12.95
13.67
14.58
16.67
18.85
26.19
47.25
20.07
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Tebo
Tanjab Barat
Merangin
Bungo
Sungai Penuh
Tanjab Timur
Sarolangun
Batanghari
Muaro Jambi
Kerinci
Kota Jambi
Provinsi Jambi
Sumber : Bidang Evdal, 2013
Pada tahun 2013 jumlah dokter umum yang ada diPuskesmas per
kabupaten/ kota berjumlah sebanyak 664 orang. Apabila dilihat
dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rasio dokter umum terhadap
100.000 penduduk yang ada di Kabupaten Kota tertinggi adalah di
Kota Jambi (47,25 per 100.000 penduduk), sedangkan yang
terendah adalah di Kabupaten Tebo (9,02 per 100.000 penduduk).
Adapun rasio dokter umum untuk Provinsi Jambi sebesar 20,07 per
100.000 penduduk.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
135
Jumlah tenaga dokter gigi dipuskesmas di kabupaten/kota pada
tahun 2013 sebanyak 164 orang dengan rasio sebesar 4,96 per
100.000 penduduk. Kabupaten/ kota dengan rasio tertinggi adalah
Kota Jambi dengan rasio sebesar 9,31 per 100.000 penduduk,
sedangkan terendah adalah Kabupaten Sarolangun dengan rasio
2,99 per 100.000 penduduk.
Terdapat 3.433 bidan dikabupaten/ kota dalam Provinsi Jambi pada
tahun 2013 dengan rasio sebesar 103,75 per 100.000 penduduk.
Kabupaten/ kota dengan rasio tertinggi terdapat pada Kabupaten
Kerinci dengan rasio 155,43 per 100.000 penduduk dan yang
terendah adalah Kota Sungai Penuh dengan rasio 44,72 per
100.000 penduduk.
Sementara itu jumlah perawat di Provinsi Jambi tahun 2013 adalah
4.405 orang dengan rasio sebesar 133,12 terhadap 100.000
penduduk, Kabupaten/ kota dengan rasio tertinggi terdapat pada
Kota Jambi dengan rasio 315,46 per 100.000 penduduk dan yang
terendah adalah Kabupaten Kerinci dengan rasio 55,75 per 100.000
penduduk. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada lampiran tabel 74 s/d
78.
2. Persebaran Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan
Sumber Daya Manusia Kesehatan di Provinsi Jambi terdiri dari
SDM Kesehatan yang bertugas di unit kesehatan (sarana pelayanan
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
136
dan non pelayanan) diprovinsi dan kabupaten/ kota, dengan status
kepegawaian PNS, CPNS, PTT, TNI/ POLRI dan swasta. SDM
Kesehatan tersebut bekerja di Dinas Kesehatan Provinsi dan unit
pelaksana teknis (UPT), Dinas Kabupaten/Kota dan UPT, rumah
sakit/ Poliklinik dan sarana kesehatan lainnya milik pemerintah
pusat, pemerintah daerah, swasta dan TNI/ POLRI.
Dari data yang diterima tahun 2012 terdapat sebanyak 14.419
orang bekerja pada sector kesehatan yang terdiri dari 11.729 orang
tenaga kesehatan dan 2.690 orang tenaga non kesehatan. Tenaga
kesehatan terdiri dari 1.330 orang tenaga medis, 4.753 orang
tenaga keperawatan, 2.876 orang tenaga bidan, 726 orang tenaga
kefarmasian, 721 orang tenaga kesehatan masyarakat, 232 orang
tenaga gizi, 70 orang tenaga keterapian fisik, 566 orang keteknisan
medis. Sementara itu tahun 2013 terdapat sebanyak 14.337 orang
bekerja pada sektor kesehatan yang terdiri dari 11.863 orang tenaga
kesehatan dan 2.474 orang tenaga non kesehatan. Tenaga
kesehatan terdiri dari 1.121 orang tenaga medis, 4.748 orang
tenaga keperawatan, 3.433 orang tenaga bidan, 664 orang tenaga
kefarmasian, 1.066 orang tenaga kesehatan masyarakat, 234 orang
tenaga gizi, 61 orang tenaga keterapian fisik, 536 orang keteknisan
medis.
Puskesmas merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan
masyarakat, kinerjanya sangat dipengaruhi ketersediaan sumber
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
137
daya manusia yang dimiliki, terutama ketersedian tenaga
kesehatan. Pada tahun 2011 terdapat 5.684 orang yang bertugas di
puskesmas dengan rincian 5.382 orang tenaga kesehatan dan 302
orang tenaga non kesehatan. Dari seluruh jumlah tenaga kesehatan,
dokter umum yang bertugas di puskesmas sebanyak 300 orang, bila
dibandingkan jumlah puskesmas yang terdata tenaganya (172
puskesmas) dengan jumlah dokter, maka rasio dokter umum
adalah 1,7 dokter umum per puskesmas. Jumlah dokter gigi di
Puskesmas pada tahun 2011 sebanyak 86 orang, bila dibandingkan
dengan seluruh puskesmas maka dapat diartikan bahwa belum
seluruh puskesmas memiliki dokter gigi. Rasio dokter gigi
terhadap puskesmas yaitu 0,5 per puskesmas.
Tahun 2012 terdapat 6.666 orang yang bertugas di puskesmas
dengan rincian 6.308 orang tenaga kesehatan dan 358 orang tenaga
non kesehatan. Dari keseluruhan jumlah tenaga kesehatan, dokter
umum yang bertugas di puskesmas sebanyak 328 orang, yang jika
dibandingkan dengan jumlah puskesmas yang terdata tenaganya
(174 puskesmas) dengan jumlah dokter, maka rasio dokter umum
adalah 1,88 dokter umum per puskesmas. Jumlah dokter gigi di
Puskesmas tahun 2012 sebanyak 108 orang, bila dibandingkan
dengan seluruh puskesmas maka dapat diartikan bahwa belum
seluruh puskesmas memiliki dokter gigi. Rasio dokter gigi
terhadap puskesmas yaitu 0,62 per puskesmas.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
138
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Salah satu komponen sumber daya yang diperlukan dalam
menjalankan pembangunan kesehatan adalah pembiayaan
kesehatan. Pembiayaan kesehatan bersumber dari pemerintah dan
pembiayaan yang bersumber dari masyarakat.
1. Anggaran Kesehatan Provinsi
Anggaran Kesehatan APBD Provinsi Jambi dibagi berdasarkan
program/ kegiatan kesehatan yang terdiridari Dinas Kesehatan
Provinsi, Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Jiwa. Program/
kegiatan yang bersifat promotif yaitu promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat diberikan pada Dinas Kesehatan.
Sedangkan program/ kegiatan yang bersifat kuratif dan
rehabilitatif diberikan pada Rumah Sakit.
Tabel 5.1
Alokasi Anggaran Kesehatan Sumber Dana APBD dan
APBN Provinsi Jambi Tahun 2013
No Sumber Dana Alokasi
1. Total APBN Provinsi Rp. 424.944.630.411.
2. Total APBD Provinsi Rp. 255.339.786.631.
a. APBD Dinkes Provinsi Rp. 43.361.599.523.
b. APBD RSU Provinsi Rp. 175.929.629.448.
c. APBD RSJ Provinsi Rp. 36.048.557.660.
Jumlah Dana Kesehatan Rp. 682.284.417.042. Sumber : Subbag Program & Evdal Prov. Jambi, 2013 dan Official Website Prov Jambi
Untuk tahun 2013 dana yang tersedia berjumlah sebesar
Rp. 682.284.417.042. yang terdiri dari dana APBN sebesar
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
139
Rp. 424.944.630.411 dan APBD sebesar Rp. 255.339.786.631.
Selain anggaran bersumber dari APBD Provinsi, anggaran
kesehatan juga bersumber dari APBN dalam bentuk dana
dekonsentrasi, DAK, dan BOK. Informasi selengkapnya tentang
alokasi anggaran kesehatan di Provinsi Jambi tahun 2013
terdapat pada lampiran tabel 82 .
Gambar 5.8
Alokasi Anggaran Kesehatan Di Provinsi Jambi
Tahun 2013
APBN, 62.47%
APBD Prov,
37.53%
Sumber ; Bidang Evdal, 2013 dan Official Website Prov Jambi
2. Pembiayaan Jaminan Kesehatan Masyarakat
Menurut data tahun 2012 hanya 42 % penduduk yang tercakup
oleh jaminan pembiayaan/ asuransi kesehatan. Persentase
penduduk yang memiliki jaminan pembiayaan oleh program
jaminan pembiayaan/ asuransi disajikan pada gambar 5.9
menurut sumber pembiayaan sampai tahun 2012.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
140
Gambar 5.9
Persentase Yang Dilindungi Jaminan Kesehatan
Masyarakat/ Asuransi Kesehatan
Di Provinsi Jambi Tahun 2013
Jamkesda
3.86% Mandiri
3.21%Jamsostek
3.80%
PBI
67.46%
TNI
0.88%Polri
0.83%
Askes
19.96%
Askes TNI Polri PBI
Jamsostek Jamkesda Mandiri
Sumber ; Bidang PKM, 2013
Pada tahun 2012 terdapat 178 unit Puskesmas di Provinsi Jambi
melayani Jamkesmas. Untuk pelayanan kesehatan rujukan
tersedia 12 Rumah Sakit yang persentase terbesarnya
merupakan rumah sakit umum dan khusus milik pemerintah
sebanyak 26.130 orang rawat jalan dan 8.741 rawat inap secara
keseluruhan peserta jamkesmas dilayani oleh rumah sakit
pemerintah. Gambar 5.10 menunjukkan cakupan pemberi
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
141
pelayanan kesehatan rujukan peserta jamkesmas di Provinsi
Jambi tahun 2012.
Gambar 5.10
Cakupan Layanan Kesehatan Rujukan Rawat Inap dan Rawat
Jalan Peserta Jamkesmas Menurut Kabupaten/ Kota
Di Provinsi Jambi Tahun 2012
3,22
1,62
0,31
0,81
2,86
0,55
1,55
4,33
1,3
1,14
0
3,33
2,1
1,6
0,3
0,3
0,9
0,2
1,9
1,7
1,3
0,7
0
1
0 1 2 3 4 5
Kerinci
Sarolangun
Muaro Jambi
Tanjab Timur
Tanjab Barat
Tebo
Bungo
Kota Jambi
Merangin
Batanghari
Sungai Penuh
Provinsi Jambi
R Inap
R Jalan
Sumber : Bidang PKM, 2013
Sementara di tahun 2012 terdapat sekitar 42% penduduk yang
tercakup oleh jaminan pembiayaan/ asuransi kesehatan. Data
mengenai persentase penduduk yang memiliki jaminan
pembiayaan/ asuransi kesehatan menurut kabupaten/ kota untuk
tahun 2012 terdapat pada Lampiran tabel 55.
Peserta Jamkesmas mendapatkan pelayanan kesehatan
komprehensif dan berjenjang dari pelayanan kesehatan dasar di
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
142
puskesmas dan jaringannya hingga pelayanan kesehatan rujukan
di Rumah Sakit.
Dalam upaya meningkatkan keterjangkauan masyarakat miskin
dan hampir miskin terhadap pelayanan kesehatan, pemerintah
melalui Kementrian Kesehatan dan beberapa pemerintah daerah
telah memberikan jaminan pelayanan kesehatan secara gratis di
puskesmas dan kelas III di rumah sakit bagi peserta Jaminan
Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Jumlah penduduk yang di
tanggung oleh program Jamkesmas pada tahun 2011 sebanyak
784.842 jiwa. Untuk tahun 2012 Jumlah penduduk yang
ditanggung oleh program Jamkesmas berjumlah 785.224 dan
terjadi peningkatan sebesar 0,05 % (382 jiwa).
* * *
BAB VI
PERBANDINGAN PROVINSI JAMBI DENGAN
NASIONAL
A. KEPENDUDUKAN
eberapa alasan yang melandasi pemikiran bahwa kependudukan
merupakan faktor yang sangat strategis dalam kerangka
pembangunan nasional, antara lain adalah ;
Pertama, kependudukan, atau dalam hal ini adalah penduduk,
merupakan pusat dari seluruh kebijaksanaan dan program
pembangunan yang dilakukan. Sebagai subyek pembangunan maka
penduduk harus dibina dan dikembangkan sehingga mampu menjadi
penggerak pembangunan. Sebaliknya, pembangunan juga harus dapat
dinikmati oleh penduduk yang bersangkutan.
Kedua, keadaan dan kondisi kependudukan yang ada sangat
mempengaruhi dinamika pembangunan yang dilakukan oleh
pemerintah. Jumlah penduduk yang besar jika diikuti dengan kualitas
penduduk yang memadai akan merupakan pendorong bagi
pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya jumlah penduduk yang besar jika
diikuti dengan tingkat kualitas yang rendah, menjadikan penduduk
tersebut sebagai beban bagi pembangunan.
Ketiga, dampak perubahan dinamika kependudukan baru akan terasa
dalam jangka yang panjang. Karena dampaknya baru terasa dalam
jangka waktu yang panjang, sering kali peranan penting penduduk
B
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
144
dalam pembangunan terabaikan. Sebagai contoh, beberpa ahli
kesehatan memperkirakan bahwa krisis ekonomi dewasa ini akan
memberikan dampak negatif terhadap kesehatan seseorang selama 25
tahun kedepan atau satu genarasi.
Gambar 6.1
Jumlah Penduduk Menurut Provinsi Tahun 2013
Sumber : Kemkes RI, 2013
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
145
Hasil estimasi jumlah penduduk pada tahun 2013 sebesar 248.422.956
jiwa, yang terdiri atas jumlah penduduk laki-laki sebesar 125.058.484
jiwa dan jumlah penduduk perempuan 123.364.472 jiwa. Jumlah
penduduk di Indonesia meningkat dengan relatif cepat. Diperlukan
kebijakan untuk mengatur atau membatasi jumlah kelahiran agar
kelahiran dapat dikendalikan dan kesejahteraan penduduk makin
meningkat. Rasio jenis kelamin pada tahun 2013 sebesar 101. Angka
ini berarti bahwa terdapat 101 laki-laki diantara 100 perempuan.
Sedangkan penduduk Provinsi Jambi berjumlah 3.329.887 jiwa,
dengan 1.701.091 jiwa laki-laki dan 1.628.796 jiwa perempuan.
Berdasarkan hasil estimasi, jumlah penduduk tertinggi di Indonesia
terdapat di Provinsi Jawa Barat dengan jumlah penduduk sebesar
45.472.830, Jawa Timur sebesar 38.268.825 dan Jawa Tengah sebesar
32.684.579. Sedangkan jumlah penduduk terendah terdapat di
Provinsi Papua Barat dengan jumlah penduduk sebesar 846.711,
Gorontalo sebesar 1.110.294 dan Maluku Utara sebesar 1.114.917.
1. Laju Pertumbuhan Penduduk
Indikator tingkat pertumbuhan penduduk sangat berguna untuk
memprediksi jumlah penduduk disuatu wilayah dimasa yang akan
dating. Dengan diketahuinya jumlah penduduk yang akan datang,
diketahui pula kebutuhan dasar penduduk disegenap bidang
kehidupan termasuk bidang kesehatan. Indikator tersebut biasa
dikenal dengan laju pertumbuhan penduduk. Laju pertumbuhan
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
146
penduduk dipengaruhi 3 faktor, yaitu kelahiran, kematian dan
migrasi penduduk. Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia dapat
dilihat pada gambar 6.2 berikut.
Gambar 6.2
Laju Pertumbuhan Penduduk Per Provinsi
di Indonesia Tahun 1990 - 2000
0.080.17
0.480.630.70.72
0.940.97
1.171.311.321.33
1.451.461.49
1.591.64
1.821.84
2.032.29
2.392.57
2.812.972.99
3.153.213.22
4.35
0 1 2 3 4 5
MalukuDKI Jakarta
Maluku UtaraSumatera Barat
Jawa TimurDI YogyakartaJawa Tengah
Kep. Bangka BelitungL a m p u n g
B a l iSumatera UtaraSulawesi Utara
Kalimantan SelatanNanggroe Aceh
Sulawesi SelatanGorontalo
Nusa Tenggara TimurNusa Tenggara Barat
J a m b iJawa Barat
Kalimantan BaratSumatera SelatanSulawesi TengahKalimantan Timur
B e n g k u l uKalimantan TengahSulawesi Tenggara
BantenPapuaR i a u
Sumber : BPS Pusat, 2010
Laju pertumbuhan penduduk secara Nasional pada periode tahun
1990 – 2000 adalah sebesar 1,49. Pada gambar 6.2 dapat dilihat
bahwa Provinsi dengan laju pertumbuhan penduduknya yang tinggi
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
147
hádala Provinsi Riau dengan pertumbuhan 4,35, sedangkan paling
kecil ádalah Provinsi Maluku dengan pertumbuhan 0,08.
Sedangkan untuk Provinsi Jambi masih berada ditengah dengan
pertumbuhan 1,84.
2. Penduduk Menurut Kelompok Umur
Distribusi penduduk Indonesia menurut jenis kelamin dan kelompok
umur dapat kita lihat pada piramida penduduk tahun 2012 seperti pada
gambar 6.3. Indikator tentang struktur umur penduduk bermanfaat
untuk mengetahui piramida penduduk yang memberikan gambaran
jumlah penduduk pada usia-usia belum produktif (0-14), usia
produktif (15-64) dan tidak produktif lagi (65+). Jika ternyata jumlah
penduduk usia produktif lebih sedikit dibandingkan penduduk usia
belum dan tidak produktif lagi, maka beban tanggungan penduduk
produktif di suatu wilayah akan besar.
Gambar 6.3 Jumlah Penduduk dan Anka Beban tanggungan Menurut Jenis Kelamin dan
Kelompok Usia Produktif dan Non Produktif di Indonesia
Tahun 2013
Sumber : Kemkes RI, 2013
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
148
Dari komposisi penduduk menurut umur, dapat diketahui berapa
banyak penduduk usia non produktif yang harus ditanggung oleh
penduduk usia produktif. Angka ini disebut sebagai angka beban
tanggungan (Dependency Ratio). Dependency Ratio Nasional tahun
2013 sebesar 51,3 mengandung arti bahwa setiap 100 orang penduduk
usia produktif harus menanggung 51 orang penduduk tidak produktif
yang terdiri dari 29 orang penduduk berumur kurang dari 15 tahun dan
5 orang penduduk berumur lebih dari 65 tahun.
3. Indeks Pembangunan Manusia
Human Development Index (HDI) merupakan suatu ukuran gabungan
tiga dimensi tentang pembangunan manusia, yaitu panjang umur, dan
menjalani hidup sehat (diukur dari usia harapan hidup), terdidik
(diukur dari angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah) dan
memiliki standar hidup yang layak (diukur dari penghasilan/
pengeluaran riil perkapita).
Kemajuan pembangunan manusia secara umum dapat dipengaruhi
oleh perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang
mencerminkan capaian kemajuan di bidang pendidikan, kesehatan dan
ekonomi. Dengan melihat perkembangan angka IPM tiap tahun,
tampaknya kemajuan yang dicapai Provinsi Jambi dalam
pembangunan manusia tidak terlalu signifikan. Angka IPM Provinsi
Jambi dalam 5 tahun terakhir hanya mengalami sedikit peningkatan
dari 70,95 pada tahun 2005 menjadi 72,45 pada tahun 2009.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
149
Sedangkan IPM Indonesia dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009
adalah 69,57 pada tahun 2005 menjadi 71,76 pada tahun 2009 dan
pada tahun 2010 menjadi 72,27. Dilihat dari peringkat rangking
Provinsi Jambi pada tahun 2005 berada pada angka 70,95, kemudian
naik menjadi 72,45 pada tahun 2009 dan 2010 naik lagi menjadi ke
72,74.
Namun demikian berdasarkan data angka Indeks Pembangunan
Manusia dan Komponen Menurut Provinsi Tahun 2011 – 2013 dari
Badan Pusat Statistik 2014, terdapat peningkatan angka IPM tahun
2012 dimana angka IPM nasional adalah 73,29, maka angka IPM
Provinsi Jambi adalah sebesar 73,78. Sedangkan pada tahun 2013 IPM
Provinsi Jambi naik menjadi 74,35.
Gambar 6.4
Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Jambi
Tahun 2009 s/d 2013
72.45 72.74 73.1873.78
74.35
50
55
60
65
70
75
80
2009 2010 2011 2012 2013
Sumber : BPS Pusat, 2013
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
150
B. DERAJAT KESEHATAN
Angka kematian bayi merupakan indikator yang biasa digunakan
untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat, baik pada tingkat
provinsi maupun nasional. Banyak upaya kesehatan yang
dilakukan dalam menurunkan angka kematian bayi.
Gambar 6.5
Estimasi Angka Kematian Bayi
per 1.000 Kelahiran Hidup di Provinsi Jambi dan Indonesia
Tahun 1991 s/d 2012
68
60.2
68.3
39
74
57
46
34
35
29
34
32
2632
0
10
20
30
40
50
60
70
80
1991 1994 1997 2003 2007 2010* 2012
JAMBI
NASIONAL
Sumber : BPS, Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2012
2010* Hasil Sensus Penduduk 2010
Secara nasional berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) terjadi penurunan AKB sejak tahun 1991, pada
tahun 1991 estimasi AKB nasional sebesar 68 per 1.000 kelahiran
hidup, sedangkan hasil SDKI 2007 estimasi AKB sebesar 34 per 1.000
kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi di Provinsi Jambi
menunjukkan kecenderungan menurun juga dari tahun 1991 AKB di
Provinsi Jambi sebesar 74 per 1.000 kelahiran hidup sedangkan pada
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
151
tahun 2007 AKB Provinsi Jambi telah mencapai angka 39 per 1.000
kelahiran hidup. Dibandingkan dengan angka nasional AKB Provinsi
Jambi pada tahun 2007 masih berada di atas angka nasional. Pada
tahun 2010 berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010 AKB
Provinsi jambi masih diatas angka Nasional yaitu 29 per 1.000
kelahiran hidup, dan nasional 26 per 1.000 kelahiran hidup.
Sedangkan berdasarkan SDKI 2012 AKB Provinsi Jambi masih diatas
angka Nasional yaitu 34 per 1.000 kelahiran hidup, dan nasional 32
per 1.000 kelahiran hidup.
Millenium Developmeant Goals (MDGs) menetapkan nilai normative
AKABA, yaitu sangat tinggi dengan nilai > 140, tinggi dengan nilai
71-140, sedang dengan nilai 20-70 dan rendah dengan nilai < 20.
Secara nasional hasil SDKI 2007 terjadi penurunan AKABA di
Indonesia. Pada tahun 1991 AKABA nasional adalah 97 per 1.000
kelahiran hidup sedangkan pada tahun 2002 AKABA adalah 46 per
1.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2007 AKABA nasional adalah 44
per 1.000 kelahiran hidup sedangkan pada tahun 2012 AKABA adalah
40 per 1.000 kelahiran hidup.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
152
Gambar 6.6
Angka Kematian Balita (AKABA) per 1000 Kelahiran Hidup
di Provinsi Jambi dan Indonesia Tahun 1991 s/d 2012
36
4751
62.4
87.5
102
40
4446
58
81
97
0
20
40
60
80
100
120
1991 1994 1997 2002/2003 2007 2012
AK
AB
A P
er
1.0
00
Ke
lah
ira
n H
idu
p JAMBI
INDONESIA
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2012
Hasil SDKI 2007 AKI secara nasional menunjukkan
kecenderungan menurun pada tahun 1994 AKI nasional adalah
390 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan pada tahun 2007
menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup. Gambar 3.5
menunjukkan kecenderungan penurunan AKI secara nasional
dari tahun 1994 s/d tahun 2007 per 100.000 kelahiran hidup.
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
153
Gambar 6.7
Angka kematian Ibu (per 100.0000 Kelahiran hidup)
di Indonesia Tahun 1994 -2012
359
228
307334
390
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
1994 1997 2002 2007 2012
AK
I P
er
100.0
00 K
H
Sumber : BPS, 2008
C. UPAYA KESEHATAN
Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu
upaya kesehatan, masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya
kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah, dan atau masyarakat serta swata, untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan di masyarakat.
Dalam pencapaian MDG’s dan tujuan pembangunan kesehatan,
peningkatan pelayanan kesehatan ibu diprioritaskan yaitu dengan
menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 102 per 100.000 Kelahiran
Hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000 kelahiran hidup pada
tahun 1992 (SKRT). Untuk menurunkan Angka Kematian Ibu
Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2014
154
diperlukan upaya-upaya terkait seperti ; peningkatan akses antenatal
(cakupan ibu hamil K1), pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar
(K4), dan Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan.
* * *
PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAMBI
2013
TABEL LAMPIRAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI JAMBI
2014
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/ KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/ KOTA
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATANWILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km 2) TANGGA TANGGA per km 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 KERINCI 3,355.27 263 24 287 236,762 68,781 3.44 70.562 MERANGIN 7,679.00 207 10 217 358,530 71,706 5.00 46.693 SAROLANGUN 6,184.00 152 6 158 267,549 64,664 4.14 43.264 BATANGHARI 5,804.00 107 7 114 258,016 63,052 4.09 44.455 MUARO JAMBI 5,326.00 150 3 153 376,619 94,544 3.98 70.716 TANJAB TIMUR 5,445.00 80 13 93 212,218 52,807 4.02 38.977 TANJAB BARAT 4,649.85 114 20 134 293,446 75,907 3.87 63.118 TEBO 6,461.00 109 3 112 321,641 79,762 4.03 49.789 BUNGO 4,659.00 144 10 154 329,934 80,825 4.08 70.82
10 KOTA JAMBI 205.43 3 59 62 569,331 135,483 4.20 2,771.4111 KOTA SUNGAI PENUH 391.50 35 34 69 84,965 22,274 3.81 217.02
JUMLAH (KAB/KOTA) 50,160.1 1364 189 1553 3,309,011 809,805 4.09 65.97
Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota
JUMLAHPENDUDUK
JUMLAHNO KABUPATEN DESA KELURAHAN DESA +
KELURAHAN
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMURPROVINSI JAMBI
TAHUN 2013
JUMLAH PENDUDUKLAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6
1 0 - 4 174,756 167,265 342,021 104.482 5 - 9 170,118 160,911 331,029 105.723 10 - 14 161,406 152,795 314,201 105.644 15 - 19 149,054 144,849 293,903 102.905 20 - 24 147,647 147,355 295,002 100.206 25 - 29 154,439 153,958 308,397 100.317 30 - 34 152,263 146,919 299,182 103.648 35 - 39 137,299 118,427 255,726 115.949 40 - 44 116,128 108,914 225,042 106.62
10 45 - 49 96,557 90,024 186,581 107.2611 50 - 54 77,955 71,820 149,775 108.5412 55 - 59 58,334 51,373 109,707 113.5513 60 - 64 38,568 35,180 73,748 109.6314 65 - 69 23,992 25,549 49,541 93.9115 70 - 74 17,921 19,714 37,635 90.9016 75+ 16,359 21,162 37,521 77.30
JUMLAH 1,692,796 1,616,215 3,309,011 104.74ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 50.61
Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/kota
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+
PEREMPUAN1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS
2 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANGMELEK HURUF
TABEL 3
JUMLAH PERSENTASE
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
NO VARIABEL
DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
2 MELEK HURUF
3 PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANGDITAMATKAN:a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD
b. SD/MIc. SMP/ MTsd. SMA/ MAe. SEKOLAH MENENGAH KEJURUANf. DIPLOMA I/DIPLOMA IIg. AKADEMI/DIPLOMA IIIh. UNIVERSITAS/DIPLOMA IVi. S2/S3 (MASTER/DOKTOR)
Sumber: …………… (sebutkan)
TABEL 4
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KERINCI 18 2,194 11 2,205 2,243 9 2,252 4,437 20 4,4572 MERANGIN 22 3,835 50 3,885 3,676 18 3,694 7,511 68 7,5793 SAROLANGUN 13 2,798 18 2,816 2,576 8 2,584 5,374 26 5,4004 BATANGHARI 17 2,677 30 2,707 2,540 25 2,565 5,217 55 5,2725 MUARO JAMBI 19 4,191 15 4,206 4,064 16 4,080 8,255 31 8,2866 TANJAB TIMUR 17 1,950 12 1,962 1,885 13 1,898 3,835 25 3,8607 TANJAB BARAT 16 3,481 9 3,490 3,226 9 3,235 6,707 18 6,7258 TEBO 16 3,387 13 3,400 3,218 9 3,227 6,605 22 6,6279 BUNGO 18 3,231 20 3,251 3,200 20 3,220 6,431 40 6,47110 KOTA JAMBI 20 6,869 19 6,888 6,723 1 6,724 13,592 20 13,61211 KOTA SUNGAI PENUH 6 882 5 887 932 3 935 1,814 8 1,822
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 35,495 202 35,697 34,283 131 34,414 69,778 333 70,1115.7 3.8 4.7
Sumber: ………. (sebutkan)
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
NO KABUPATEN JUMLAHPUSKESMAS
HIDUP
PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MATI HIDUP + MATI
LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI
JUMLAH KELAHIRAN
TABEL 5
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASPROVINSI JAMBI
TAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 KERINCI 18 19 3 0 0 19 3 0 0 38 6 0 02 MERANGIN 22 49 11 0 11 16 6 0 6 65 17 0 173 SAROLANGUN 13 13 2 0 2 6 3 2 5 19 5 2 74 BATANGHARI 17 11 3 1 4 6 1 0 1 17 4 1 55 MUARO JAMBI 19 17 2 2 4 12 2 0 2 29 4 2 66 TANJAB TIMUR 17 6 3 2 5 4 0 4 4 10 3 6 97 TANJAB BARAT 16 9 10 1 11 9 9 0 9 18 19 1 208 TEBO 16 10 3 0 3 6 3 0 3 16 6 0 69 BUNGO 18 13 5 2 7 5 3 0 3 18 8 2 1010 KOTA JAMBI 20 19 1 1 2 6 1 2 3 25 2 3 511 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 166 43 9 49 89 31 8 36 255 74 17 855 1 0 1 3 1 0 1 4 1 0 1
Sumber: ………. (sebutkan)
Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUANJUMLAH KEMATIAN
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
BAYI BALITA BAYI ANAKBALITA BALITANEONATAL
NO KABUPATEN JUMLAHPUSKESMAS
BALITAANAKBALITA BAYI ANAK
BALITANEONATAL NEONATAL
TABEL 6JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
< 20tahun
20-34tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20
tahun20-34tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20
tahun20-34tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20
tahun20-34tahun ≥35 tahun JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 KERINCI 18 4,437 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 3 3 0 2 3 52 MERANGIN 22 7,689 0 0 0 1 0 0 0 8 0 0 0 3 0 0 0 123 SAROLANGUN 13 5,374 0 0 0 0 0 2 2 4 0 2 0 2 0 4 2 64 BATANGHARI 17 5,217 0 0 0 0 0 1 0 1 0 2 0 2 0 3 0 35 MUARO JAMBI 19 8,255 0 0 0 0 1 1 1 3 0 2 0 2 1 3 1 56 TANJAB TIMUR 17 3,835 0 1 1 2 0 2 1 3 0 0 1 1 0 3 3 67 TANJAB BARAT 16 6,707 0 0 2 2 0 1 2 3 0 0 0 0 0 1 4 58 TEBO 16 6,605 0 3 0 3 0 2 0 2 0 2 0 2 0 7 0 79 BUNGO 18 6,431 0 1 0 1 0 2 1 3 0 2 0 2 0 5 1 6
10 KOTA JAMBI 20 13,592 0 1 0 1 0 1 0 1 0 2 0 2 0 4 0 411 KOTA SUNGAI PENUH 6 1,814 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 69,956 0 7 3 11 1 13 7 29 0 12 4 19 1 32 14 59ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 84
Sumber: ………. (sebutkan)Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
JUMLAH KEMATIAN IBU HAMILKEMATIAN IBU
JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBUNO KABUPATEN JUMLAHPUSKESMAS
JUMLAH LAHIRHIDUP
TABEL 7
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KERINCI 18 118,194 118,568 236,762 372 0.00 0.00 5 0.002 MERANGIN 22 183,658 174,872 358,530 154 64 86 35.83 240 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 2 #DIV/0!3 SAROLANGUN 13 136,344 131,205 265,329 267 83 55 17.08 322 267 83 55 17.08 322 0 0.004 BATANGHARI 17 131,730 126,286 258,232 183 65 99 35.11 282 205 64 113 35.53 318 3 0.945 MUARO JAMBI 19 194,679 181,940 368,715 212 60 142 40.11 354 216 60 146 40.33 362 3 0.836 TANJAB TIMUR 17 108,924 103,294 212,218 0 0 0 0.00 310 0 0 0 0.00 310 0 0.007 TANJAB BARAT 16 156,196 137,250 300,207 187 52 174 48.20 361 188 52 174 48.07 362 0 0.008 TEBO 16 165,841 155,800 321,641 0 0 0.00 283 0 0.00 352 0.009 BUNGO 18 168,783 161,151 329,934 220 63 129 36.96 349 243 62 146 37.53 389 11 310 KOTA JAMBI 20 286,289 283,042 572,688 426 62 259 37.81 685 488 61 310 38.85 798 50 6.2711 KOTA SUNGAI PENUH 6 42,158 42,807 84,965 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 1,692,796 1,616,215 3,309,221 1,649 46 944 27 3,558 1,607 50 944 29 3,218 69 2CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 49.83 28.53 107.52CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 48.56 28.53 97.24
Sumber: …………….. (sebutkan)Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 3309011
JUMLAH SELURUHKASUS TB
L PL+P
KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUKMENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KASUS TB ANAK0-14 TAHUNNO KABUPATEN JUMLAH
PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
JUMLAH KASUS BARU BTA+
L PL+P
TABEL 8
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASPROVINSI JAMBI
TAHUN 2013
TB PARU
L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KERINCI 18 0 0 1,261 101 65 166 #DIV/0! #DIV/0! 13.162 MERANGIN 22 0 0 1,858 154 86 240 #DIV/0! #DIV/0! 12.92
% BTA (+)TERHADAP SUSPEKBTA (+)NO KABUPATEN JUMLAH
PUSKESMASSUSPEK
3 SAROLANGUN 13 2,277 815 3,092 267 55 322 11.73 6.75 10.414 BATANGHARI 17 0 0 1,987 183 99 282 #DIV/0! #DIV/0! 14.195 MUARO JAMBI 19 3,071 2,843 5,914 212 142 354 6.90 4.99 5.996 TANJAB TIMUR 17 0 0 2,563 0 0 310 #DIV/0! #DIV/0! 12.107 TANJAB BARAT 16 1,291 1,197 2,488 188 174 362 14.56 14.54 14.558 TEBO 16 2,561 285 #DIV/0! #DIV/0! 11.139 BUNGO 18 2,086 1,292 3,378 222 129 351 10.64 9.98 10.3910 KOTA JAMBI 20 0 0 5,835 426 259 685 #DIV/0! #DIV/0! 11.7411 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 8,725 6,147 30,937 1,753 1,009 3,357 20.09 16.41 10.85
Sumber: …………….. (sebutkan)Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 9
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 241 KERINCI 18 0 0 67 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 145 216.42 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 216.42 0 0 02 MERANGIN 22 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 03 SAROLANGUN 13 260 62 322 260 100.00 62 100.00 322 100.00 4 1.54 3 4.84 7 2.17 101.54 104.84 102.17 0 0 04 BATANGHARI 17 162 108 270 0 0.00 0 0.00 189 70.00 0 0.00 0 0.00 37 13.70 0.00 0.00 226.00 0 0 155 MUARO JAMBI 19 232 128 360 233 100.43 120 93.75 353 98.06 19 8.19 14 10.94 33 9.17 108.62 104.69 107.22 3 3 6
JUMLAH KEMATIANSELAMA PENGOBATAN
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L L + P
ANGKA PENGOBATAN LENGKAP(COMPLETE RATE)
L PBTA (+) DIOBATI
ANGKA KEBERHASILANPENGOBATAN
(SUCCESS RATE/SR)P L + P
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)
NO KABUPATEN JUMLAHPUSKESMAS
5 MUARO JAMBI 19 232 128 360 233 100.43 120 93.75 353 98.06 19 8.19 14 10.94 33 9.17 108.62 104.69 107.22 3 3 66 TANJAB TIMUR 17 0 0 310 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 235 75.81 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 75.81 0 0 07 TANJAB BARAT 16 188 174 362 152 80.85 136 78.16 288 79.56 152 80.85 136 78.16 288 79.56 161.70 156.32 159.12 0 0 08 TEBO 16 171 114 285 0 0.00 0 0.00 252 88.42 0 0.00 0 0.00 14 4.91 0.00 0.00 93.33 0 0 79 BUNGO 18 244 129 373 210 86.07 145 112.40 355 95.17 4 1.64 0 0.00 4 1.07 87.70 112.40 96.25 7 3 1010 KOTA JAMBI 20 0 0 704 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 576 81.82 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 35 4.97 #DIV/0! #DIV/0! 86.79 0 0 1511 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 1,257 715 3,053 855 68.02 463 64.76 2,715 88.93 179 14.24 153 21.40 418 13.69 82.26 86.15 102.62 10 6 53ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 0.3 0.2 1.6
Sumber: …………….. (sebutkan)Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 10
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASPROVINSI JAMBI
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KERINCI 18 23,684 - - 2,368 #DIV/0! #DIV/0! 48 2.02 MERANGIN 22 17,040 16,650 33,690 3,353 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1,280 38.23 SAROLANGUN 13 15,298 13,662 28,960 1,530 1,366 2,896 106 6.9 81 5.9 187 6.54 BATANGHARI 17 13,118 12,502 25,620 1,312 1,250 2,562 300 22.9 236 18.9 536 20.95 MUARO JAMBI 19 18,948 17,629 36,577 1,895 1,763 3,658 7 0.4 5 0.3 595 16.36 TANJAB TIMUR 17 - - 10 - - 1 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0.07 TANJAB BARAT 16 13,072 12,145 25,217 1,307 1,215 2,522 76 5.8 60 4.9 136 5.48 TEBO 16 - - 32,743 - - 3,274 #DIV/0! #DIV/0! 213 6.59 BUNGO 18 14,294 17,467 31,761 1,429 1,747 3,176 501 35.0 610 34.9 1,097 34.5
10 KOTA JAMBI 20 30,108 29,354 59,462 3,011 2,935 5,946 810 26.9 656 22.3 1,466 24.711 KOTA SUNGAI PENUH 6 7,405 - - 741 #DIV/0! #DIV/0! 52 7.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 121,878 119,409 305,129 10,484 10,276 30,497 1,800 17.2 1,648 16.0 5,610 18.4
Sumber: …………….. (sebutkan)Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAANPENDERITANO KABUPATEN JUMLAH
PUSKESMAS
PNEUMONIA PADA BALITAPENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
L P L + P
TABEL 11
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
L P L+PPROPORSIKELOMPOK
UMURL P L+P
PROPORSIKELOMPOK
UMURL P L+P
PROPORSIKELOMPOK
UMURL P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 < 1 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0
2 1 - 4 TAHUN 1 2 3 2.19 1 0 1 1.11 0 0 0 0.00 0 0 0
3 5 - 14 TAHUN 1 1 2 1.46 3 0 3 3.33 0 0 0 0.00 1 0 1
4 15 - 19 TAHUN 2 1 3 2.19 0 1 1 1.11 0 1 1 2.63 0 0 0
5 20 - 29 TAHUN 18 25 43 31.39 24 6 30 33.33 0 6 6 15.79 7 1 8
6 30 - 39 TAHUN 42 25 67 48.91 22 11 33 36.67 7 23 30 78.95 5 7 12
7 40 - 49 TAHUN 7 6 13 9.49 13 3 16 17.78 0 0 0 0.00 3 0 3
8 50 - 59 TAHUN 4 0 4 2.92 5 1 6 6.67 1 0 1 2.63 0 1 1
9 ≥ 60 TAHUN 2 0 2 1.46 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 77 60 137 68 22 90 8 30 38 16 9 25
PROPORSI JENIS KELAMIN 56.20 43.80 75.56 24.44 21.05 78.95 64.00 36.00
Sumber: …………….. (sebutkan)Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
AIDS SYPHILIS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN
H I V
NO KELOMPOK UMUR
TABEL 12
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
POSITIF HIV
L + P L P L + PJUMLAH PENDONOR
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAHSAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP
HIVL P
1 RSUD H HANAFIE 618 84 702 618 100.00 84 100.00 702 100.00 3 0.49 0 0.00 3 0.43
2 Lab RSUD KH.Daud Arif 989 110 1,099 989 100.00 110 100.00 1,099 100.00 1 0.10 0 0.00 1 0.09
JUMLAH 1,607 194 1,801 1,607 100.00 194 100.00 1,801 100.00 4 0.25 0 - 4 0.22
Sumber: …………….. (sebutkan)
TABEL 13
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASPROVINSI JAMBI
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 KERINCI 18 118,194 118,568 236,762 2,529 2,537 4,869 0 0 0 02 MERANGIN 22 183,658 174,872 358,530 3,189 3,044 13,774 0 0 0 0 12,188 883 SAROLANGUN 13 136,344 131,205 267,549 2,899 2,779 5,678 0 0 0 0 0 04 BATANGHARI 17 131,730 126,286 258,016 2,829 2,697 5,526 3,196 113 2,970 110 6,166 1125 MUARO JAMBI 19 194,679 181,940 376,619 4,088 3,803 7,891 212 5 208 5 4,466 576 TANJAB TIMUR 17 108,924 103,294 212,218 2,770 2,626 4,541 2,770 100 2,626 100 5,396 1197 TANJAB BARAT 16 156,196 137,250 293,446 6,583 6,116 12,699 5,949 90 5,361 88 11,310 898 TEBO 16 165,841 155,800 321,641 6,819 6,360 13,179 0 0 0 0 7,531 579 BUNGO 18 168,783 161,151 329,934 3,820 4,669 8,448 3,700 97 4,513 97 8,213 9710 KOTA JAMBI 20 286,289 283,042 569,331 6,176 6,080 12,256 4,721 76 4,552 75 9,273 7611 KOTA SUNGAI PENUH 6 42,158 42,807 84,965 902 916 1,897 0 0 1,770 93
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 1,692,796 1,616,215 3,309,011 42,603 41,628 90,757 20,548 48.2 20,230 48.6 66,313 73.1ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214
Sumber: …………….. (sebutkan)
P L + PLNO KABUPATEN JUMLAHPUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUKDIARE
JUMLAH PERKIRAAANKASUS
DIARE DITANGANI
TABEL 14
JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASPROVINSI JAMBI
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KERINCI 18 0 0 0 0 1 1 0 1 12 MERANGIN 22 0 0 0 6 2 8 6 2 83 SAROLANGUN 13 0 0 0 3 1 4 3 1 44 BATANGHARI 17 0 0 0 5 1 6 5 1 65 MUARO JAMBI 19 1 0 1 6 7 13 7 7 146 TANJAB TIMUR 17 8 6 14 15 6 21 23 12 357 TANJAB BARAT 16 0 7 7 7 0 78 TEBO 16 0 0 0 3 0 3 3 0 39 BUNGO 18 1 0 1 3 1 4 4 1 510 KOTA JAMBI 20 1 0 1 8 4 12 9 4 1311 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 0 2 2 0 2 2
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 11 6 17 56 25 81 67 31 98PROPORSI JENIS KELAMIN 64.71 35.29 69.14 30.86 68.37 31.63ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 2.02 0.94 2.96
Sumber: …………….. (sebutkan)
PB + MBPausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta BasahNO KABUPATEN JUMLAHPUSKESMAS
KASUS BARU
TABEL 15
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
L P L+P JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 KERINCI 18 - 1 1 - 0.00 0 02 MERANGIN 22 6 2 8 - 0.00 0 03 SAROLANGUN 13 3 1 4 - 0.00 0 04 BATANGHARI 17 5 1 6 - 0.00 0 05 MUARO JAMBI 19 7 7 14 1 7.14 4 28.66 TANJAB TIMUR 17 23 12 35 - 0.00 3 8.67 TANJAB BARAT 16 7 - 7 0.00 08 TEBO 16 3 - 3 0.00 09 BUNGO 18 4 1 5 - 0.00 0 0
10 KOTA JAMBI 20 9 4 13 - 0.00 0 0.011 KOTA SUNGAI PENUH 6 - 2 2 0.00 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 67 31 98 1 1.02 7 7.14ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK 0
Sumber: …………….. (sebutkan)
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA KUSTA PENDERITA KUSTA0-14 TAHUN
KASUS BARU
CACAT TINGKAT 2NO KABUPATEN JUMLAHPUSKESMAS
TABEL 16
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASPROVINSI JAMBI
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 KERINCI 18 0 0 0 0 1 1 0 1 12 MERANGIN 22 0 0 0 6 2 8 6 2 83 SAROLANGUN 13 0 0 0 0 0 0 0 0 04 BATANGHARI 17 0 0 0 5 1 6 5 1 65 MUARO JAMBI 19 1 0 1 6 7 13 7 7 146 TANJAB TIMUR 17 8 6 14 15 6 21 23 12 357 TANJAB BARAT 16 0 10 0 0 108 TEBO 16 0 0 0 3 0 3 3 0 39 BUNGO 18 1 0 1 3 1 4 4 1 510 KOTA JAMBI 20 0 0 0 8 5 13 8 5 1311 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 5 0 0 5
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 10 6 16 46 23 84 56 29 100ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0.2 0.1 0.3
Sumber: …………….. (sebutkan)
NO KABUPATEN JUMLAH PUSKESMAS
KASUS TERCATAT
Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
TABEL 17
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASPROVINSI JAMBI
TAHUN 2013
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
L P L+P JUMLA % JUMLA % JUMLA % L P L+P JUMLA % JUMLA % JUMLA %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 211 KERINCI 18 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 1 1 0 #DIV/0! 0 0 0 02 MERANGIN 22 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 4 #DIV/0!3 SAROLANGUN 13 2,285 1,875 1,875 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!4 BATANGHARI 17 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 7 3 10 4 57 2 67 6 605 MUARO JAMBI 19 0 0 0 6 #DIV/0! 1 #DIV/0! 7 #DIV/0! 8 1 9 8 100 1 100 9 1006 TANAJAB TIMUR 17 11 0 11 11 100 0 #DIV/0! 11 100 32 0 32 0 0 0 #DIV/0! 0 07 TANJAB BARAT 16 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 2 #DIV/0!8 TEBO 16 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 3 0 3 3 100 1 #DIV/0! 4 1339 BUNGO 18 0 0 0 1 #DIV/0! 6 #DIV/0! 7 #DIV/0! 5 4 9 2 40 3 75 5 56
10 KOTA JAMBI 20 0 1 1 0 #DIV/0! 0 0 0 0 3 2 5 3 100 2 100 5 10011 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 2,296 1,876 1,887 18 0.8 7 0.4 25 1.3 58 11 69 20 34 9 82 35 51
Sumber: …………….. (sebutkan)
NO KABUPATEN JUMLAHPUSKESMAS
RFT PBL + P
PENDERITA PB PENDERITA MBL + P
RFT MBL PL P
TABEL 18
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
NO KABUPATEN JUMLAHPUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK<15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP(NON POLIO)
1 2 3 4 51 KERINCI 18 75,384 02 MERANGIN 22 109,347 03 SAROLANGUN 13 80,884 34 BATANGHARI 17 0 55 MUARO JAMBI 19 105,766 36 TANJAB TIMUR 17 57,788 47 TANJAB BARAT 16 67,186 28 TEBO 16 101,292 29 BUNGO 18 97,948 3
10 KOTA JAMBI 20 174,609 011 KOTA SUNGAI PENUH 6 27,032 3
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 897,236 25AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 2.79
Sumber: …………….. (sebutkan)Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar: 987,251
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TABEL 19
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASPROVINSI JAMBI
TAHUN 2013
JUMLAH KASUS PD3I
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KERINCI 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 MERANGIN 22 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 03 SAROLANGUN 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 BATANGHARI 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 15 MUARO JAMBI 19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06 TANJAB TIMUR 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 07 TANJAB BARAT 16 0 0 0 0 11 4 15 0 0 0 0 0 0 0 08 TEBO 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 09 BUNGO 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 KOTA JAMBI 20 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 011 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 1 1 2 0 11 4 15 0 1 1 0 1 0 1 1
CASE FATALITY RATE (%) 0.00 0.00 100.00
Sumber: …………….. (sebutkan)
PERTUSISNO KABUPATEN JUMLAHPUSKESMAS
DIFTERIJUMLAH KASUS MENINGGAL JUMLAH KASUS MENINGGAL
TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUMJUMLAH KASUS MENINGGAL
TABEL 20
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 KERINCI 18 0 0 0 0 02 MERANGIN 22 23 SAROLANGUN 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 BATANGHARI 17 1 2 3 0 0 0 0 0 0 05 MUARO JAMBI 19 0 0 128 0 0 0 0 0 0 06 TANJAB TIMUR 17 1 1 2 0 0 0 0 0 0 07 TANJAB BARAT 16 14 9 23 0 0 0 0 0 0 08 TEBO 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 09 BUNGO 18 5 0 5 0 3 0 3 0 0 0
10 KOTA JAMBI 20 13 16 29 0 0 0 0 0 0 011 KOTA SUNGAI PENUH 6 7 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 34 28 199 0 3 0 3 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0.0
Sumber: …………….. (sebutkan)
JUMLAH KASUS PD3I
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CAMPAKJUMLAH KASUS MENINGGAL
POLIO HEPATITIS BNO KABUPATEN JUMLAHPUSKESMAS
TABEL 21
JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASPROVINSI JAMBI
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 KERINCI 18 2 4 6 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!2 MERANGIN 22 20 11 31 1 0 1 5.0 0.0 3.23 SAROLANGUN 13 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!4 BATANGHARI 17 22 15 37 1 0 1 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!5 MUARO JAMBI 19 21 11 32 1 0 1 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!6 TANJAB TIMUR 17 49 38 87 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!7 TANJAB BARAT 16 47 61 108 2 1 3 4.3 1.6 2.88 TEBO 16 9 10 19 0 0.0 0.0 0.09 BUNGO 18 34 27 61 0 0 0 0.0 0.0 0.0
10 KOTA JAMBI 20 184 131 315 6 4 10 69.0 3.1 69.511 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 388 308 696 11 5 16 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 11.7 9.3 21.0
Sumber: …………….. (sebutkan)Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
NO KABUPATEN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSJUMLAH
PUSKESMAS
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
TABEL 22
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 KERINCI 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 MERANGIN 22 0 0 7,579 - - 7,579 391 #DIV/0! 199 #DIV/0! 196 2.59 0 0 0 0.00 0.00 0.003 SAROLANGUN 13 2,285 1,875 4,160 510 424 934 162 31.76 64 15 253 27.10 0 0 0 0.00 0.00 0.004 BATANGHARI 17 0 0 6,330 - - 6,234 231 #DIV/0! 131 #DIV/0! 362 5.81 0 0 0 0.00 0.00 0.005 MUARO JAMBI 19 0 0 6,524 9 6 6,524 5 55.56 1 17 521 7.99 1 0 1 20.00 0.00 0.196 TANJAB TIMUR 17 197 186 383 197 186 383 96 48.73 89 48 108 28.16 0 0 0 0.00 0.00 0.007 TANJAB BARAT 16 398 352 750 533 496 1,029 533 100.00 496 100 107 10.44 0 0 0 0.00 0.00 0.008 TEBO 16 2,621 2,978 602 #DIV/0! 398 #DIV/0! 1,000 33.58 0 0.00 0.00 0.009 BUNGO 18 1,184 1,193 2,377 273 276 549 87 31.87 23 8 110 20.04 0 0 0 0.00 0.00 0.00
10 KOTA JAMBI 20 0 0 7,362 - - 7,362 77 #DIV/0! 70 #DIV/0! 147 2.00 0 0 0 0.00 0.00 0.0011 KOTA SUNGAI PENUH 6 3 - - #DIV/0! 1 #DIV/0! 1 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0.00 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 4,064 3,606 38,089 1,522 1,388 2,910 2,184 143.50 1,472 106 148.37 5.10 1 0 1 0.05 0.00 0.67
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: …………….. (sebutkan)
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CFRMENINGGALSUSPEK
MALARIA
NO KABUPATEN JUMLAHPUSKESMAS POSITIF
L P L+P
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
TABEL 23
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASPROVINSI JAMBI
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 KERINCI 18 0 0 0 0 0 02 MERANGIN 22 0 1 1 0 1 13 SAROLANGUN 13 0 0 0 0 0 04 BATANGHARI 17 0 0 0 50 26 765 MUARO JAMBI 19 0 49 23 726 TANJAB TIMUR 17 0 0 0 102 37 1397 TANJAB BARAT 16 0 42 16 588 TEBO 16 0 0 0 0 0 09 BUNGO 18 0 0 0 0 0 010 KOTA JAMBI 20 1 0 1 4 5 911 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 5 5 10
0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 182 1 1 2 252 113 365ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 8 3 11
Sumber: …………….. (sebutkan)Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KABUPATEN JUMLAHPUSKESMAS
PENDERITA FILARIASIS
TABEL 24
CAKUPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASPROVINSI JAMBI
TAHUN 2013
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI +PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KERINCI 18 0 0 0 0 0 0 0 0 02 MERANGIN 22 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!3 SAROLANGUN 13 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!4 BATANGHARI 17 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!5 MUARO JAMBI 19 136,120 126,829 262,949 0 0.00 0 0.00 4,678 1.786 TANJAB TIMUR 17 3,935 4,144 8,079 3,935 100.00 4,144 100.00 8,079 100.007 TANJAB BARAT 16 120,796 112,225 233,021 62,710 51.91 59,841 53.32 122,551 52.598 TEBO 16 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!9 BUNGO 18 48,489 48,386 96,875 0.00 0.00 0 0.00
10 KOTA JAMBI 20 200,153 197,926 398,079 28,270 14.12 30,613 15.47 58,883 14.7911 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 509,493 489,510 999,003 94,915 18.63 94,598 19.33 189,513 18.97
Sumber: …………….. (sebutkan)
DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUANNO KABUPATEN JUMLAHPUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK ≥ 15 TAHUN
TABEL 25
CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASPROVINSI JAMBI
TAHUN 2013
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI +PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KERINCI 18 0 0 0 0 0 0 0 0 02 MERANGIN 22 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!3 SAROLANGUN 13 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!4 BATANGHARI 17 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!5 MUARO JAMBI 19 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!6 TANJAB TIMUR 17 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!7 TANJAB BARAT 16 64,020 61,126 125,146 88 0.14 74 0.12 162 0.138 TEBO 16 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!9 BUNGO 18 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!10 KOTA JAMBI 20 7,544 7,102 14,646 332 4.40 697 9.81 1,029 7.0311 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 4 #DIV/0! 0 #DIV/0! 4 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 71,564 68,228 139,792 424 0.59 771 1.13 1,195 0.85
Sumber: …………….. (sebutkan)
NO KABUPATEN JUMLAHPUSKESMAS
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DANJARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
TABEL 26
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8
1 KERINCI 18 0 0 0 0 02 MERANGIN 22 #DIV/0! #DIV/0!3 SAROLANGUN 13 #DIV/0! #DIV/0!4 BATANGHARI 17 #DIV/0! #DIV/0!5 MUARO JAMBI 19 107919 2 0 2 06 TANAJAB TIMUR 17 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!7 TANJAB BARAT 16 42116 0 0 0 08 TEBO 16 0 78 #DIV/0! 78 #DIV/0!9 BUNGO 18 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 KOTA JAMBI 20 87228 120 0 106 011 KOTA SUNGAI PENUH 6 #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 200 #DIV/0! 186 #DIV/0!
Sumber: …………….. (sebutkan)Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
CBE: Clinical Breast Examination
PEMERIKSAAN IVA PEMERIKSAAN KLINIS PAYUDARA(CBE)NO KABUPATEN JUMLAH
PUSKESMASPEREMPUAN
USIA 30-49 TAHUN
TABEL 27
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)PROVINSI
TAHUN
DIKETAHUI DITANGGU-LANGI AKHIR L P L+P 0-7
HARI8-28HARI
1-11BLN
1-4THN
5-9THN
10-14THN
15-19THN
20-44THN
45-54THN
55-59THN
60-69THN
70+THN L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 KERACUNAN MAKANAN 1 1 8 7 15 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - -2 HEPATITIS A 1 1 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!3 KERACUNAN MAKANAN 1 1 7 7 14 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - -4 KERACUNAN MAKANAN 1 1 7 6 13 1 0 0 7 1 3 1 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - -5 KERACUNAN MAKANAN 1 1 0 6 6 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - -6 KERACUNAN MAKANAN 1 1 22 51 73 0 119 #DIV/0! #DIV/0! 61.34 - - -7 CAMPAK 1 1 5 2 7 1 1 2 5 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - -8 CAMPAK 1 1 7 2 9 1 2 4 3 2 0 2,656 #DIV/0! #DIV/0! 0.34 - - -9 KERACUNAN MAKANAN 1 1 0 0 0 700 #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
10 DIARE 1 1 14 26 40 5 13 2 3 15 2 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - -11 TETANUS NEONATORIUM 1 1 0 1 1 1 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - -12 KERACUNAN MAKANAN 1 1 0 0 0 20 #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!13 KERACUNAN MAKANAN 1 1 0 6 6 0 26 #DIV/0! #DIV/0! 23.08 #DIV/0! - -14 CAMPAK 1 1 0 1 1 0 44 #DIV/0! #DIV/0! 2.27 #DIV/0! - -15 DIPTHERI 1 1 2 9 11 1 0 1,491 #DIV/0! #DIV/0! 0.74 - - -16 CAMPAK 1 1 9 17 26 1 3 2 2 3 1,700 #DIV/0! #DIV/0! 1.53 - -17 HEPATITIS A 1 1 18 18 36 2 4 19 1 38 #DIV/0! #DIV/0! 94.74 - -18 KERACUNAN MAKANAN 1 1 1 0 1 5 1 1 29 1 #DIV/0! #DIV/0! 100.00 - #DIV/0!19 TETANUS NEONATORIUM 1 1 16 25 41 1 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - -20 HEPATITIS A 1 1 3 2 5 41 700 #DIV/0! #DIV/0! 0.71 - -21 CAMPAK 1 1 1 0 1 #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!22 DIFTERI 1 1 0 0 26 #DIV/0! #DIV/0!23 HEPATITIS A 1 124 DBD 1 1 1
WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) KELOMPOK UMUR PENDERITA
2013JAMBI
JUMLAHDESA/KEL
CFR (%)NO JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIAN JUMLAH PENDUDUKTERANCAM
JUMLAHKEC
YANG TERSERANG
TABEL 28
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %1 2 3 4 5 6
1 KERINCI 18 0 0 #DIV/0!2 MERANGIN 22 3 3 100.003 SAROLANGUN 13 4 4 100.004 BATANGHARI 17 4 4 100.005 MUARO JAMBI 19 3 3 100.006 TANJAB TIMUR 17 1 1 100.007 TANJAB BARAT 16 4 4 100.008 TEBO 16 0 0 #DIV/0!9 BUNGO 18 0 0 #DIV/0!
10 KOTA JAMBI 20 3 3 100.0011 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 22 22 100.00
Sumber: ………………….. (sebutkan)
KLB DI DESA/KELURAHANNO JUMLAHPUSKESMASKABUPATEN
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM
TABEL 29
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASPROVINSI JAMBI
TAHUN 2013
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 KERINCI 18 5101 4979 97.6 4611 90.4 4867 4423 90.9 4,232 87.0 4,447 91.370452 MERANGIN 22 9,047 8,534 94.3 7,835 86.6 9,063 7,710 85.1 7,706 85.0 7,630 84.188463 SAROLANGUN 13 6099 6025 98.8 5901 96.8 5827 5367 92.1 5,345 91.7 5,826 99.982844 BATANGHARI 17 5765 5724 99.3 5450 94.5 5497 5246 95.4 5,263 95.7 5,263 95.743135 MUARO JAMBI 19 9328.49 9212 98.8 9012 96.6 8904.468 8369 94.0 8,364 93.9 8,364 93.930376 TANJAB TIMUR 17 4,353 4,247 97.6 3,893 89.4 4,155 3,755 90.4 3,825 92.1 3,851 92.683517 TANJAB BARAT 16 7,423 7,319 98.6 7,239 97.5 7,250 6,699 92.4 6,725 92.8 6,725 92.758638 TEBO 16 7,422 7,142 96.2 6,402 86.3 6,765 6,314 93.3 6,102 90.2 6,491 95.959 BUNGO 18 7,201 6,987 97.0 6,906 95.9 6,882 6,444 93.6 6,373 92.6 6,392 92.8799810 KOTA JAMBI 20 14,546 14,124 97.1 13,233 91.0 13,918 12,901 92.7 12,901 92.7 12,164 87.3976111 KOTA SUNGAI PENUH 6 2,037 2,020 99.2 1,942 95.3 1,818 #DIV/0! #DIV/0! 1,814 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 78,322 76,313 97.4 72,424 92.5 73,128 69,046 94.4 66,836 91.4 68,967 94.30937
Sumber: ………. (sebutkan)
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
IBU BERSALIN/NIFASIBU HAMILPERSALINAN
DITOLONG NAKESMENDAPAT
YANKES NIFASIBU NIFAS
MENDAPAT VIT AJUMLAH K1 K4NO KABUPATEN JUMLAHPUSKESMAS JUMLAH
TABEL 30
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASPROVINSI JAMBI
TAHUN 2013
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 KERINCI 18 5,101 830 16.3 559 11.0 385 7.5 248 4.9 161 3.2 1,353 26.52 MERANGIN 22 9,047 5,923 65.5 5,649 62.4 1,270 14.0 739 8.2 520 5.7 8,178 90.43 SAROLANGUN 13 6,099 3,895 63.9 3,580 58.7 399 6.5 219 3.6 259 4.2 4,457 73.14 BATANGHARI 17 5,765 4,013 69.6 3,455 59.9 558 9.7 197 3.4 329 5.7 4,539 78.75 MUARO JAMBI 19 9,328 2,663 28.5 2,854 30.6 1,515 16.2 1,165 12.5 1,555 16.7 7,089 76.06 17 17 4,353 2,446 56.2 2,345 53.9 819 18.8 333 7.6 325 7.5 3,822 87.87 TANJAB BARAT 16 7,423 4,453 60.0 3,834 51.7 2,021 27.2 1,319 17.8 937 12.6 8,111 109.38 TEBO 16 7,422 429 5.8 395 5.3 195 2.6 47 0.6 25 0.3 662 8.99 BUNGO 18 7,201 6,142 85.3 5,661 78.6 121 1.7 332 4.6 150 2.1 6,264 87.0
10 KOTA JAMBI 20 14,546 4,852 33.4 4,358 30.0 2,661 18.3 2,012 13.8 1,914 13.2 10,945 75.211 KOTA SUNGAI PENUH 6 2,037 0 - 688 33.8 770 37.8 463 22.7 123 6.0 2,044 100.3
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 78,322 35,646 45.5 33,378 42.6 10,714 13.7 7,074 9.0 6,298 8.0 57,464 73.4
Sumber: …………….. (sebutkan)
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU
HAMILNO KABUPATEN JUMLAHPUSKESMAS
TABEL 31
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASPROVINSI JAMBI
TAHUN 2013
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 KERINCI 18 50,036 830 1.7 559 1.1 385 0.8 248 0.5 161 0.3 1,353 2.72 MERANGIN 22 82,283 5,923 7.2 5,649 6.9 1,270 1.5 739 0.9 520 0.6 8,178 9.93 SAROLANGUN 13 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!4 BATANGHARI 17 65,487 4,945 7.6 3,979 6.1 818 1.2 299 0.5 183 0.3 5,279 8.15 MUARO JAMBI 19 81,228 1,106 1.4 627 0.8 261 0.3 187 0.2 204 0.3 1,279 1.66 TANAJAB TIMUR 17 52,392 2,838 5.4 2,625 5.0 839 1.6 339 0.6 280 0.5 4,083 7.87 TANJAB BARAT 16 53,560 16,795 31.4 3,863 7.2 270 0.5 0 - 0 - 4,133 7.78 TEBO 16 69,504 429 0.6 395 0.6 195 0.3 47 0.1 25 0.0 662 1.09 BUNGO 18 82,214 895 1.1 585 0.7 180 0.2 86 0.1 38 0.0 889 1.1
10 KOTA JAMBI 20 59,780 6,812 11.4 5,497 9.2 3,547 5.9 2,643 4.4 2,510 4.2 14,197 23.711 KOTA SUNGAI PENUH 6 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 596,484 40,573 6.8 23,779 4.0 7,765 1.3 4,588 0.8 3,921 0.7 40,053 6.7
Sumber: …………….. (sebutkan)
NO KABUPATEN JUMLAHPUSKESMAS
JUMLAH WUS(15-39 TAHUN)
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS
TABEL 32
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASPROVINSI JAMBI
TAHUN 2013
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 81 KERINCI 18 5101 4,979 97.61 4,611 90.392 MERANGIN 22 9047 8,338 92.16 7,660 84.673 SAROLANGUN 13 6099 5,863 96.13 5,791 94.954 BATANGHARI 17 5765 5,709 99.03 5,450 94.545 MUARO JAMBI 19 9328 9,070 97.23 8,862 95.006 TANAJAB TIMUR 17 4353 4,198 96.44 3,857 88.617 TANJAB BARAT 16 7423 7,241 97.55 7,151 96.348 TEBO 16 7422 7,036 94.80 6,437 86.739 BUNGO 18 7201 7,003 97.25 6,741 93.61
10 KOTA JAMBI 20 14546 13,795 94.84 13,084 89.9511 KOTA SUNGAI PENUH 6 2037 2,020 99.17 1,960 96.22
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 78322 75,252 96.08 71,604 91.42
Sumber: ……………… (sebutkan)
KABUPATEN JUMLAH IBUHAMILNO JUMLAH PUSKESMAS
TABEL 33
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
% L P L + P L P L + P % % %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 KERINCI 18 5,101 1,020 619 60.7 2,194 2,243 4,437 329 336 666 148 45.0 131 38.9 279 41.92 MERANGIN 22 9,047 1,809 1202 66.4 3,926 3,763 7,689 637 634 1,271 279 43.8 147 23.2 426 33.53 SAROLANGUN 13 6,099 1,220 997 81.7 2,798 2,576 5,374 420 386 806 352 83.9 297 76.9 649 80.54 BATANGHARI 17 5,765 1,153 1112 96.4 2,677 2,540 5,217 402 381 783 283 70.5 245 64.3 528 67.55 MUARO JAMBI 19 9,328 1,866 1726 92.5 4,191 4,064 8,255 629 610 1,238 576 91.6 567 93.0 1,143 92.36 TANAJAB TIMUR 17 4,353 871 619 71.1 1,950 1,885 3,835 301 293 594 196 65.1 197 67.2 393 66.17 TANJAB BARAT 16 7,423 1,485 1148 77.3 3,481 3,226 6,707 522 484 1,006 417 79.9 390 80.6 807 80.28 TEBO 16 7,422 1,484 1636 110.2 3,387 3,218 6,605 508 483 991 - 0.0 - 0.0 674 68.09 BUNGO 18 7,201 1,440 1182 82.1 3,231 3,200 6,431 485 480 965 404 83.4 418 87.1 822 85.2
10 KOTA JAMBI 20 14,546 2,909 2209 75.9 6,869 6,723 13,592 1,030 1,008 2,039 304 29.5 335 33.2 639 31.311 KOTA SUNGAI PENUH 6 2,037 407 0.0 882 932 1,814 132 140 272 0.0 0.0 - 0.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 78,322 15,664 12450 79.5 35,586 34,370 69,956 5,395 5,235 10,630 2,959 54.8 2,727 52.1 6,360 59.8
Sumber: ……………… (sebutkan)
JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATALMENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO JUMLAHPUSKESMASKABUPATEN JUMLAH
IBU HAMILJUMLAH LAHIR HIDUP
PERKIRAANBUMIL
DENGANKOMPLIKASIKEBIDANAN
PERKIRAAN NEONATALKOMPLIKASI
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
L + PL P
PENANGANANKOMPLIKASIKEBIDANAN
TABEL 34
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
PESERTA KB AKTIFMKJP
IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL % OBAT
VAGINA % LAINNYA % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 271 KERINCI 18 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!2 MERANGIN 22 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!3 SAROLANGUN 13 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!4 BATANGHARI 17 582 1.7 237 0.7 237 0.7 3,408 10.0 4,464 13.1 674 2.0 17,584 51.8 11,242 33.1 2 0.0 0 0.0 29,502 86.9 33,966 100.05 MUARO JAMBI 19 2,405 4.8 88 0.2 244 0.5 2,896 5.8 5,633 11.2 1,615 3.2 22,275 44.4 20,638 41.1 0 0.0 0 0.0 44,528 88.8 50,161 100.06 TANJAB TIMUR 17 1,248 3.4 231 0.6 187 0.5 4,148 11.3 5,814 15.9 1,344 3.7 15,194 41.5 14,268 39.0 0 0.0 0 0.0 30,806 84.1 36,620 100.07 TANJAB BARAT 16 3,353 7.1 103 0.2 188 0.4 5,708 12.1 9,352 19.8 1,725 3.6 18,250 38.5 18,019 38.1 0 0.0 0 0.0 37,994 80.2 47,346 100.08 TEBO 16 3,186 7.2 11 0.0 47 0.1 7,781 17.5 11,025 24.8 4,122 9.3 22,630 50.9 6,665 15.0 0 0.0 0 0.0 33,417 75.2 44,442 100.09 BUNGO 18 1,155 2.6 132 0.3 441 1.0 4,366 9.8 6,094 13.7 2,112 4.7 22,897 51.4 13,408 30.1 0.0 0.0 38,417 86.3 44,511 100.0
10 KOTA JAMBI 20 5,824 7.4 114 0.1 1,212 1.5 3,999 5.1 11,149 14.2 1,744 2.2 36,926 46.9 28,950 36.8 0 0.0 0 0.0 67,620 85.8 78,769 100.011 KOTA SUNGAI PENUH 6 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 ##### 5.3 916 0.3 2,556 0.8 32,306 9.6 53,531 15.9 13,336 4.0 155,756 46.4 113,190 33.7 2 0.0 0 0.0 282,284 84.1 335,815 100.0
Sumber: ……………….. (sebutkan)Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MKJP +NON MKJP
% MKJP +NON MKJP
NO KABUPATEN JUMLAHPUSKESMAS
NON MKJP
TABEL 35
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
PESERTA KB BARUMKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL % OBATVAGINA % LAIN
NYA % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 271 KERINCI 18 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!2 MERANGIN 22 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!3 SAROLANGUN 13 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!4 BATANGHARI 17 131 1.6 49 0.6 49 0.6 908 10.9 1,137 13.6 178 2.1 4,089 49.0 2,941 35.2 0 0.0 0 0.0 7,208 86.4 8,345 100.05 MUARO JAMBI 19 345 4.4 28 0.4 26 0.3 128 1.6 527 6.7 356 4.5 4,841 61.7 2,124 27.1 0 0.0 0 0.0 7,321 93.3 7,848 100.06 TANJAB TIMUR 17 289 2.5 25 0.2 9 0.1 1,023 9.0 1,346 11.8 502 4.4 4,540 39.9 4,989 43.9 0 0.0 0 0.0 10,031 88.2 11,377 100.07 TANJAB BARAT 16 135 3.4 7 0.2 194 4.8 229 5.7 565 14.1 102 2.5 1,723 42.9 1,626 40.5 0 0.0 0 0.0 3,451 85.9 4,016 100.08 TEBO 16 2,777 11.7 11 0.0 47 0.2 5,114 21.5 7,949 33.4 2,457 10.3 9,018 37.9 4,349 18.3 0 0.0 0 0.0 15,824 66.6 23,773 100.09 BUNGO 18 52 1.5 0 0.0 18 0.5 350 10.4 420 12.5 86 2.6 2,269 67.3 594 17.6 0 0.0 0 0.0 2,949 87.5 3,369 100.0
10 KOTA JAMBI 20 1,329 5.1 2 0.0 520 2.0 595 2.3 2,446 9.5 9,379 36.3 9,379 36.3 4,618 17.9 0 0.0 0 0.0 23,376 90.5 25,822 100.011 KOTA SUNGAI PENUH 6 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 5,058 6.0 122 0.1 863 1.0 8,347 9.9 14,390 17.0 13,060 15.4 35,859 42.4 21,241 25.1 0 0.0 0 0.0 70,160 83.0 84,550 100.0
Sumber: ……………….. (sebutkan)Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NON MKJP MKJP +NONMKJP
% MKJP+ NONMKJP
NO KABUPATEN JUMLAHPUSKESMAS
TABEL 36
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASPROVINSI JAMBI
TAHUN 2013
PESERTA KB BARUJUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 81 KERINCI 18 37,181 0 0.0 26,968 72.52 MERANGIN 22 52,417 14,245 27.2 42,339 80.83 SAROLANGUN 13 42,215 0 0.0 35,682 84.54 BATANGHARI 17 42,873 8,345 19.5 33,966 79.25 MUARO JAMBI 19 61,575 7,848 12.7 50,161 81.56 TANJAB TIMUR 17 33,072 11,377 34.4 36,620 110.77 TANJAB BARAT 16 54,037 4,016 7.4 47,346 87.68 TEBO 16 51,046 23,773 46.6 44,442 87.19 BUNGO 18 52,822 3,369 6.4 44,517 84.3
10 KOTA JAMBI 20 91,645 25,822 28.2 78,769 86.011 KOTA SUNGAI PENUH 6 14,182 0 0.0 13,773 97.1
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 533,066 98,795 18.5 454,583 85.3
Sumber: …………….. (sebutkan)
PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KABUPATEN JUMLAH
PUSKESMAS
TABEL 37
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KERINCI 18 2,194 2,243 4,437 6,680 304.5 12,165 542.3 18,845 424.7 45 0.67365 28 0.2 73 0.42 MERANGIN 22 3,926 3,763 7,689 - 0.0 0 0.0 0 0.0 93 #DIV/0! 51 #DIV/0! 144 #DIV/0!3 SAROLANGUN 13 2,798 2,576 5,374 2,798 100.0 2,576 100.0 5,374 100.0 59 2.1 47 1.8 106 2.04 BATANGHARI 17 2,677 2,540 5,217 2,677 100.0 2,540 100.0 5,217 100.0 68 2.5 69 2.7 137 2.65 MUARO JAMBI 19 4,191 4,064 8,255 4,178 99.7 4,055 99.8 8,233 99.7 130 3.1 134 3.3 265 3.26 TANAJAB TIMUR 17 1,950 1,885 3,835 1,950 100.0 1,885 100.0 3,835 100.0 27 1.4 29 1.5 56 1.57 TANJAB BARAT 16 3,481 3,226 6,707 3,308 95.0 3,065 95.0 6,373 95.0 15 0.5 12 0.4 27 0.48 TEBO 16 3,387 3,218 6,605 3,387 100.0 3,218 100.0 6,605 100.0 89 2.6 58 1.8 147 2.29 BUNGO 18 3,231 3,200 6,431 3,231 100.0 3,200 100.0 6,431 100.0 36 1.1 53 1.7 89 1.4
10 KOTA JAMBI 20 6,869 6,723 13,592 6,143 89.4 5,968 88.8 11,794 86.8 26 0.4 21 0.4 47 0.411 KOTA SUNGAI PENUH 6 882 932 1,814 0.0 0.0 0 0.0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 35,586 34,370 69,956 34,352 96.5 38,672 112.5 72,707 103.9 588 1.7 502 1.3 1,091 1.5
Sumber: ………. (sebutkan)
NO KABUPATEN JUMLAHPUSKESMAS
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P LL + P L + PBBLR
JUMLAH LAHIR HIDUP LBAYI BARU LAHIR DITIMBANG
P
TABEL 38
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASPROVINSI JAMBI
TAHUN 2013
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 181 KERINCI 18 2,301 2,359 4,660 2,191 95.2 2,236 94.8 4,427 95.0 2,203 95.7 2,236 94.8 4,439 95.32 MERANGIN 22 4,223 4,219 8,442 3,947 93.5 3,768 89.3 7,715 91.4 3,885 92.0 3,756 89.0 7,641 90.53 SAROLANGUN 13 2,762 2,616 5,378 2,793 101.1 2,563 98.0 5,356 99.6 2,721 98.5 2,536 96.9 5,257 97.84 BATANGHARI 17 2,738 2,607 5,345 2,677 97.8 2,540 97.4 5,217 97.6 2,667 97.4 2,542 97.5 5,209 97.55 MUARO JAMBI 19 8,480 4,154 #DIV/0! 4,022 #DIV/0! 8,176 96.4 4,142 #DIV/0! 4,011 #DIV/0! 8,153 96.16 TANJAB TIMUR 17 4,393 4,087 8,480 4,154 94.6 4,022 98.4 8,176 96.4 4,137 94.2 4,010 98.1 8,147 96.17 TANJAB BARAT 16 3,462 3,253 6,715 3,481 100.5 3,226 99.2 6,707 99.9 3,473 100.3 3,220 99.0 6,693 99.78 TEBO 16 0 0 6,765 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 6,583 97.3 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 6,116 90.49 BUNGO 18 3,337 3,259 6,596 3,186 95.5 3,040 93.3 6,226 94.4 3,170 95.0 3,028 92.9 6,198 94.010 KOTA JAMBI 20 6,684 6,571 13,255 6,143 91.9 5,969 90.8 12,112 91.4 5,962 89.2 5,840 88.9 11,802 89.011 KOTA SUNGAI PENUH 6 1,796 878 #DIV/0! 929 #DIV/0! 1,807 100.6 875 #DIV/0! 924 #DIV/0! 1,799 100.2
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 29,900 28,971 75,913 33,604 112.4 32,315 111.5 72,502 95.5 33,235 111.2 32,103 110.8 71,454 94.1
Sumber: ………. (sebutkan)
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)P L + PL
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)L
JUMLAH BAYINO KABUPATEN JUMLAHPUSKESMAS P L + P
TABEL 39
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KERINCI 18 1,144 1,179 2,323 864 75.5 895 75.9 1,759 75.72 MERANGIN 22 4,223 4,219 8,442 - 0.0 - 0.0 1,952 23.13 SAROLANGUN 13 2,762 2,616 5,378 1,270 46.0 1,495 57.1 2,765 51.44 BATANGHARI 17 - - 2,327 - #DIV/0! - #DIV/0! 1,603 68.95 MUARO JAMBI 19 - - 4,243 - #DIV/0! - #DIV/0! 1,856 43.76 TANJAB TIMUR 17 901 846 1,747 530 58.8 448 53.0 978 56.07 TANJAB BARAT 16 1,792 1,664 3,456 1,003 56.0 937 56.3 1,940 56.18 TEBO 16 - - 2,980 - #DIV/0! - #DIV/0! 1,590 53.49 BUNGO 18 1,672 1,677 3,349 804 48.1 812 48.4 1,616 48.3
10 KOTA JAMBI 20 12,498 12,206 36,264 4,478 35.8 4,596 37.7 16,070 44.311 KOTA SUNGAI PENUH 6 1,796 #DIV/0! #DIV/0! 368 20.5
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 24,992 24,407 72,305 8,949 35.8 9,183 37.6 32,497 44.9
Sumber: ……………… (sebutkan)
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIFUSIA 0-6 BULAN
L + P
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KABUPATEN JUMLAH BAYIJUMLAHPUSKESMAS L P
TABEL 40
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASPROVINSI JAMBI
TAHUN 2013
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KERINCI 18 2,301 2,359 4,660 1,799 78.2 1,921 81.4 3,720 79.82 MERANGIN 22 4,223 4,219 8,442 3,941 93.3 3,782 89.6 7,723 91.53 SAROLANGUN 13 2,762 2,616 5,378 2,582 93.5 2,403 91.9 4,985 92.74 BATANGHARI 17 2,738 2,607 5,345 2,282 83.3 1,832 70.3 4,114 77.05 MUARO JAMBI 19 4,393 4,087 8,480 4,171 94.9 4,047 99.0 8,218 96.96 TANJAB TIMUR 17 2,016 1,941 3,957 1,935 96.0 1,904 98.1 3,839 97.07 TANJAB BARAT 16 3,462 3,253 6,715 3,093 89.4 2,907 89.4 6,000 89.48 TEBO 16 0 0 6,765 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 6,646 98.29 BUNGO 18 3,337 3,259 6,546 3,073 92.1 3,136 96.2 6,209 94.9
10 KOTA JAMBI 20 6,684 6,571 13,255 5,965 89.2 5,778 87.9 11,743 88.611 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 0 1,796 #DIV/0! #DIV/0! 0 0.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 31,916 30,912 71,340 28,841 90.4 27,710 90 63,197 88.6
Sumber: ………. (sebutkan)
P L + PLNO KABUPATEN JUMLAHPUSKESMAS
JUMLAH BAYI PELAYANAN KESEHATAN BAYI
TABEL 41
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
1 2 3 4 5 61 KERINCI 18 287 233 81.22 MERANGIN 22 212 191 90.13 SAROLANGUN 13 158 135 85.44 BATANGHARI 17 113 113 100.05 MUARO JAMBI 19 155 155 100.06 TANJAB TIMUR 17 93 83 89.27 TANJAB BARAT 16 134 129 96.38 TEBO 16 112 102 91.19 BUNGO 18 153 149 97.4
10 KOTA JAMBI 20 62 62 100.011 KOTA SUNGAI PENUH 6 69 -
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 1,548 1,352 87.3
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
% DESA/KEL UCINO KABUPATEN JUMLAHPUSKESMAS
JUMLAHDESA/KELURAHAN DESA/KEL UCI
TABEL 42
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASPROVINSI JAMBI
TAHUN 2013
BAYI DIIMUNISASIDPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16.0 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 KERINCI 18 2,226 2,291 4,517 1,673 75.2 1,657 72.3 3,330 73.7 2,616 117.5 2,659 116.1 5,275 116.8 2,548 114.5 2,490 108.7 5,038 111.5 -52.30 -50.27 -51.292 MERANGIN 22 4,223 4,219 8,442 3,881 91.9 3,825 90.7 7,706 91.3 3,728 88.3 3,861 91.5 7,589 89.9 3,764 89.1 3,687 87.4 7,451 88.3 3.01 3.61 3.313 SAROLANGUN 13 2,762 2,616 5,378 2,896 104.9 2,708 103.5 5,604 104.2 2,909 105.3 2,789 106.6 5,698 106.0 2,954 107.0 2,776 106.1 5,730 106.5 -2.00 -2.51 -2.254 BATANGHARI 17 2,738 2,607 5,345 2,821 103.0 2,759 105.8 5,580 104.4 2,649 96.7 2,678 102.7 5,327 99.7 2,691 98.3 2,605 99.9 5,296 99.1 4.61 5.58 5.095 MUARO JAMBI 19 4,393 4,087 8,480 4,528 103.1 4,341 106.2 8,869 104.6 4,443 101.1 4,184 102.4 8,627 101.7 4,439 101.0 3,987 97.5 8,426 99.4 1.97 8.15 4.996 TANJAB TIMUR 17 2,016 1,941 3,957 2,003 99.4 2,025 104.3 4,028 101.8 1,974 97.9 2,004 103.2 3,978 100.5 1,961 97.3 1,924 99.1 3,885 98.2 2.10 4.99 3.557 TANJAB BARAT 16 3,462 3,253 6,715 4,073 117.6 3,896 119.8 7,969 118.7 4,066 117.4 3,997 122.9 8,063 120.1 3,902 112.7 3,928 120.7 7,830 116.6 4.20 -0.82 1.748 TEBO 16 - - 6,765 3,366 #DIV/0! 3,227 #DIV/0! 6,593 97.5 3,278 #DIV/0! 3,255 #DIV/0! 6,533 96.6 3,339 #DIV/0! 3,267 #DIV/0! 6,606 97.6 0.80 -1.24 -0.209 BUNGO 18 3,337 3,259 6,546 3,544 106.2 3,262 100.1 6,806 104.0 3,544 106.2 3,346 102.7 6,890 105.3 3,544 106.2 3,227 99.0 6,771 103.4 0.00 1.07 0.51
10 KOTA JAMBI 20 6,684 6,571 13,255 6,254 93.6 6,056 92.2 12,310 92.9 6,107 91.4 5,986 91.1 12,093 91.2 5,939 88.9 5,787 88.1 11,726 88.5 5.04 4.44 4.7411 KOTA SUNGAI PENUH 6 - - 1,796 #DIV/0! #DIV/0! 0 0.0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0.0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 31,841 30,844 71,197 35,039 110.0 33,756 109.4 68,795 96.6 35,314 110.9 34,759 112.7 70,073 98.4 35,081 110.2 33,678 109.2 68,759 96.6 -0.12 0.23 0.05
Sumber: …………….. (sebutkan)
L + P L P L + PNO KECAMATAN
L PPUSKESMAS
JUMLAH BAYIL P L + P
DO RATE (%)
L P L + P
TABEL 43
CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASPROVINSI JAMBI
TAHUN 2013
BAYI DIIMUNISASIBCG POLIO4 IMUNISASI DASAR LENGKAP
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 KERINCI 18 2,301 2,359 4,660 1,967 85 1,821 77 3,788 81 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 MERANGIN 22 4,223 4,219 8,442 3,823 91 3,797 90 7,620 90 3,728 88.27848 3,825 90.66129 7,553 89.46932 0 0 0 0 0 03 SAROLANGUN 13 2,762 2,616 5,378 3,057 111 2,774 106 5,831 108 3,004 108.7618 2,829 108.1422 5,833 108.4604 1,439 52.09993 2,979 113.8761 4,418 82.14954 BATANGHARI 17 2,738 2,607 5,345 2,803 102 2,670 102 5,473 102 2,618 95.61724 2,659 101.9946 5,277 98.72778 2,751 100.4748 2,605 99.92328 5,356 100.20585 MUARO JAMBI 19 4,393 4,087 8,480 4,482 102 4,340 106 8,822 104 4,437 100.9983 4,174 102.1212 8,611 101.5395 4,434 100.93 4,058 99.2831 8,492 100.13626 TANJAB TIMUR 17 2,016 1,941 3,957 2,018 100 1,974 102 3,992 101 1,962 97.32143 2,018 103.967 3,980 100.5812 1,959 97.17262 1,929 99.38176 3,888 98.256257 TANJAB BARAT 16 3,462 3,253 6,715 3,810 110 3,621 111 7,431 111 4,068 117.5018 4,025 123.726 8,093 120.5171 3,902 112.707 3,928 120.7443 7,830 116.60068 TEBO 16 0 0 6,765 3,330 #DIV/0! 3,304 #DIV/0! 6,634 98 3,254 #DIV/0! 3,350 #DIV/0! 6,604 97.6201 3,050 #DIV/0! 3,332 #DIV/0! 6,382 94.39 BUNGO 18 3,337 3,259 6,546 3,544 106 3,381 104 6,925 106 3,497 104.7947 3,376 103.5901 6,873 104.9954 3,426 102.6671 3,173 97.36115 6,599 100.8
10 KOTA JAMBI 20 6,684 6,571 13,255 5,783 87 5,554 85 11,337 86 5,627 84.18612 5,831 88.7384 11,458 86.44285 3,648 54.5781 3,490 53.11216 7,138 53.8513811 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 0 1,796 #DIV/0! #DIV/0! 0 - #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 31,916 30,912 71,340 34,617 108 33,236 108 67,853 95 32,195 100.8735 32,087 103.7996 64,282 90.10694 24,609 77.105 25,494 82.47161 50,103 70.23161
Sumber: …………….. (sebutkan)
P L + P L L P L + PNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH BAYIP L + PL
TABEL 44
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASPROVINSI JAMBI
TAHUN 2013
BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
L P L+P Ʒ % % % L P L+P % % % L P L+P % % %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 KERINCI 18 1,144 1,179 2,323 979 85.58 978 82.95 1,957 84.24 11,371 11,705 23,076 9,450 83.11 9,549 81.58 18,999 82.33 12,515 12,884 25,399 10,429 83.33 10,527 81.71 20,956 82.512 MERANGIN 22 4,223 4,219 8,442 - 0.00 - 0.00 - 0.00 17,040 16,550 33,590 - 0.00 - 0.00 - 0.00 21,263 20,769 42,032 - 0.00 - 0.00 - 0.003 SAROLANGUN 13 2,762 2,616 5,378 - 0.00 - 0.00 - 0.00 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 2,762 2,616 5,378 - 0.00 - 0.00 - 0.004 BATANGHARI 17 - - 2,665 - #DIV/0! - #DIV/0! 2,594 97.34 - - 20,284 - #DIV/0! - #DIV/0! 19,431 95.79 - - 22,966 - #DIV/0! - #DIV/0! 22,021 95.895 MUARO JAMBI 19 - #DIV/0! 4,187 98 14861 13,541 ####### - 0.00 - - 26,395 93 14860.52 13,541 28761.93 - 0.00 - - - - #DIV/0! #DIV/0! - ######6 TANJAB TIMUR 17 2,016 1,941 1,854 - 0.00 - 0.00 1,707 92.07 - - 16,484 - #DIV/0! - #DIV/0! 14,489 87.90 2,016 1,941 18,028 - 0.00 - 0.00 15,801 87.657 TANJAB BARAT 16 1,670 1,589 3,259 1,617 96.82 1,496 94.14 3,113 95.51 9,610 8,892 18,502 8,299 86.36 7,696 86.55 15,995 86.45 11,280 10,481 21,761 9,916 87.91 9,192 87.70 19,108 87.818 TEBO 16 - - 6,765 - #DIV/0! - #DIV/0! 6,375 94.24 - - 25,956 - #DIV/0! - #DIV/0! 18,489 71.23 - - 32,743 - #DIV/0! - #DIV/0! 24,864 75.949 BUNGO 18 3,337 3,259 6,596 1,751 52.47 1,753 53.79 3,504 53.12 11,694 11,700 23,394 9,552 81.68 10,555 90.21 20,107 85.95 14,070 14,015 28,085 12,307 87.47 12,308 87.82 24,615 87.64
10 KOTA JAMBI 20 6,684 6,571 13,255 3,610 54.01 3,480 52.96 6,777 51.13 24,213 24,411 48,624 21,770 89.91 23,102 94.64 44,872 92.28 30,897 30,982 61,879 27,823 90.05 26,582 85.80 54,405 87.9211 KOTA SUNGAI PENUH 6 - - 1,796 #DIV/0! #DIV/0! 924 51.45 7,403 #DIV/0! #DIV/0! - 0.00 - - 8,488 #DIV/0! #DIV/0! - 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 21,836 #DIV/0! 56,520 8,055 36.89 21,248 #DIV/0! 26,951 47.68 73,928 73,258 243,708 49,164 66.50 64,443 87.97 152,382 62.53 94,803 93,688 266,759 60,475 63.79 58,609 62.56 181,770 68.14
Sumber: ……………… (sebutkan)
JUMLAHL + P
MENDAPAT VIT ANO KECAMATAN PUSKESMASL + P
JUMLAH BAYIPLP
MENDAPAT VIT ALL PL + P
MENDAPAT VIT AJUMLAH
TABEL 45
JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASPROVINSI JAMBI
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 181 KERINCI 18 4,576 4,721 9,297 3,521 3,560 7,081 76.9 75.4 76.2 12 0.3 10 0.3 22 0.32 MERANGIN 22 0 0 14,025 0 0 10,265 #DIV/0! #DIV/0! 73.2 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 104 1.03 SAROLANGUN 13 12,184 9,067 #DIV/0! #DIV/0! 74.4 #DIV/0! #DIV/0! 25 0.34 BATANGHARI 17 0 0 10,623 0 0 9,082 #DIV/0! #DIV/0! 85.5 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 20 0.25 MUARO JAMBI 19 0 0 12,956 0 0 11,444 #DIV/0! #DIV/0! 88.3 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 41 0.46 TANJAB TIMUR 17 0 0 8,313 0 0 6,798 #DIV/0! #DIV/0! 81.8 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 43 0.67 TANJAB BARAT 16 6,924 6,506 13,430 6,401 5,896 12,297 92.4 91 91.6 17 0.3 10 0.2 27 0.28 TEBO 16 0 0 0 0 0 9,163 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0.09 BUNGO 18 6,676 6,687 13,363 5,120 5,128 10,248 76.7 77 76.7 24 0.5 25 0.5 49 0.510 KOTA JAMBI 20 17,972 17,525 35,497 7,601 7,127 14,728 42.3 41 41.5 30 0.4 33 0.5 63 0.411 KOTA SUNGAI PENUH 6 3,565 14,817 #DIV/0! #DIV/0! 415.6 #DIV/0! #DIV/0! 13 0.1
3,039JUMLAH (KAB/KOTA) 182 36,148 35,439 133,253 22,643 21,711 118,029 62.6 61 88.6 83 0.4 78 0.4 407 0.3
Sumber: ………. (sebutkan)
% (D/S) L P L+PNO KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)JUMLAH BADUTADILAPORKAN (S)
DITIMBANG BGMJUMLAH (D)
TABEL 46
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 KERINCI 18 11,370 11,706 23,076 9,115 80.2 9,052 77.3 18,167 78.72 MERANGIN 22 17,040 16,650 33,690 14,319 84.0 13,912 83.6 28,231 83.83 SAROLANGUN 13 11,380 10,799 22,179 10,481 92.1 10,182 94.3 20,663 93.24 BATANGHARI 17 10,380 9,895 20,275 8,475 81.6 8,575 86.7 17,050 84.15 MUARO JAMBI 19 14,861 13,541 28,402 13,884 93.4 12,620 93.2 26,504 93.36 TANJAB TIMUR 17 0 0 21,952 8,728 #DIV/0! 8,399 #DIV/0! 17,127 78.07 TANJAB BARAT 16 9,610 8,892 18,502 8,176 85.1 7,740 87.0 15,916 86.08 TEBO 16 0 0 32,743 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 15,400 47.09 BUNGO 18 12,497 12,497 24,994 9,060 72.5 9,600 76.8 18,660 74.7
10 KOTA JAMBI 20 24,213 24,411 48,624 21,170 87.4 20,489 83.9 41,659 85.711 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 111,351 108,391 274,437 103,408 92.9 100,569 92.8 219,377 79.9
Sumber: ………. (sebutkan)
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + PMENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
TABEL 47
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASPROVINSI JAMBI
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH
% JUMLAH
% JUMLAH
%1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 181 KERINCI 18 9,080 9,346 18,426 6,299 6,294 12,593 69.4 67.3 68.3 11 0.2 13 0.2 24 0.22 MERANGIN 22 0 0 33,527 0 0 21,618 64.5 0 0 159 0.73 SAROLANGUN 13 15,298 13,662 28,960 12,500 11,086 23,586 81.7 81 81.4 135 1.1 138 1.2 273 1.24 BATANGHARI 17 0 0 13,817 0 0 12,070 #DIV/0! #DIV/0! 87.4 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 32 0.35 MUARO JAMBI 19 0 0 30,283 0 0 25,372 #DIV/0! #DIV/0! 83.8 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 10 0.06 TANJAB TIMUR 17 0 0 19,173 0 0 15,233 #DIV/0! #DIV/0! 79.5 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 83 0.57 TANJAB BARAT 16 13,073 12,144 25,217 12,270 11,387 23,657 93.9 94 93.8 35 0.3 25 0.2 60 0.38 TEBO 16 0 0 28,818 0 0 19,170 #DIV/0! #DIV/0! 66.5 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 50 0.39 BUNGO 18 8,690 8,696 17,386 6,211 6,217 12,428 71.5 71 71.5 34 0.5 34 0.5 68 0.5
10 KOTA JAMBI 20 30,108 29,354 59,462 7,426 7,376 14,802 24.7 25 24.9 50 0.7 60 0.8 110 0.711 KOTA SUNGAI PENUH 6 9,124 7,685 #DIV/0! #DIV/0! 84.2 #DIV/0! #DIV/0! 30 0.4
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 76,249 73,202 284,193 44,706 42,360 188,214 58.6 58 66.2 265 0.6 270 0.6 899 0.5
Sumber: ………. (sebutkan)
PDITIMBANG
JUMLAH (D) % (D/S)NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BALITA
DILAPORKAN (S)
BALITA
L+PBGM
L
TABEL 48
CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASPROVINSI JAMBI
TAHUN 2013
KASUS BALITA GIZI BURUK
L P L+P % % %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KERINCI 18 3 4 7 3 100.0 4 100.0 7 100.02 MERANGIN 22 - - 31 31 100.03 SAROLANGUN 13 135 138 273 - 0.0 - 0.0 - 0.04 BATANGHARI 17 4 1 5 4 100.0 1 100.0 5 100.05 MUARO JAMBI 19 5 7 12 5 100.0 7 100.0 12 100.06 TANJAB TIMUR 17 3 1 4 3 100.0 1 100.0 4 100.07 TANJAB BARAT 16 2 1 3 2 100.0 1 100.0 3 100.08 TEBO 16 4 5 9 4 100.0 5 100.0 9 100.09 BUNGO 18 2 1 3 2 100.0 1 100.0 3 100.0
10 KOTA JAMBI 20 8 10 18 8 100.0 10 100.0 18 100.011 KOTA SUNGAI PENUH 6 4 2 6 4 100.0 2 100.0 6 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 170 170 371 35 20.6 32 18.8 98 26.4
Sumber: ……………… (sebutkan)
P L + PMENDAPAT PERAWATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS LJUMLAH DITEMUKAN
TABEL 49
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 KERINCI 18 2,254 2,193 4,447 2,196 97.4 2,115 96.4 4,311 96.9 4,447 4,311 972 MERANGIN 22 4,004 3,672 7,676 3,783 94.5 3,467 94.4 7,250 94.5 0 0 03 SAROLANGUN 13 2,204 2,114 4,318 2,204 100.0 2,114 100.0 4,318 100.0 0 0 04 BATANGHARI 17 4,030 3,967 7,997 4,030 100.0 3,967 100.0 7,997 100.0 214 214 1005 MUARO JAMBI 19 4,116 3,706 7,822 0 0.0 0 0.0 0 0.0 41,862 0 41,8626 TANJAB TIMUR 17 2,504 2,388 4,892 2,504 100.0 2,388 100.0 4,892 100.0 4,892 4,892 9,7847 TANJAB BARAT 16 3,698 3,231 6,929 3,582 96.9 3,127 96.8 6,709 96.8 221 221 1008 TEBO 16 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 09 BUNGO 18 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 010 KOTA JAMBI 20 5,973 5,815 11,788 6,080 101.8 5,602 96.3 11,742 99.6 276 261 2011 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 0 1,805 848 #DIV/0! 737 #DIV/0! 1,585 87.8 83 82 593
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 28,783 27,086 57,674 25,227 87.6 23,517 86.8 48,804 84.6 51,995 9,981 52,556CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 87.6 86.8 84.6
Sumber: ………. (sebutkan)
P L + P
SD DAN SETINGKAT
JUMLAH
MENDAPATPELAYANANKESEHATAN
(PENJARINGAN)
%
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)L
TABEL 50
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
TUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN GIGI TETAP RASIO TUMPATAN/PENCABUTAN
1 2 3 4 5 61 KERINCI 18 28 1,633 0.02 MERANGIN 22 63 2,117 0.03 SAROLANGUN 13 1 1,079 0.04 BATANGHARI 17 87 2,675 0.05 MUARO JAMBI 19 5 161 0.06 TANJAB TIMUR 17 31 1,318 0.07 TANJAB BARAT 16 2,356 1,901 1.28 TEBO 16 22 1,261 0.09 BUNGO 18 50 3,235 0.0
10 KOTA JAMBI 20 3,442 12,585 0.311 KOTA SUNGAI PENUH 6 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/ KOTA) 182 6,085 27,965 0.2
Sumber: …………… (sebutkan)
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN
TABEL 51
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASPROVINSI JAMBI
TAHUN 2013
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 261 KERINCI 18 268 59 22.0 220 82.1 2,254 2,193 4,447 2,196 97.4 2,115 96.4 4,311 96.9 - - 3,044 - #DIV/0! - ##### 1,633 53.62 MERANGIN 22 #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! ##### - #####3 SAROLANGUN 13 156 - 0.0 212 135.9 2,073 1,983 4,056 1,717 82.8 1,634 82.4 3,351 82.6 302 122 424 - 0.0 - 0.0 - 0.04 BATANGHARI 17 214 214 100.0 214 100.0 4,030 3,967 7,997 4,030 100.0 3,967 100.0 7,997 100.0 - - 569 - #DIV/0! - ##### 569 100.05 MUARO JAMBI 19 #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! ##### - #####6 TANJAB TIMUR 17 226 189 83.6 189 83.6 2,506 2,388 4,894 2,504 99.9 2,388 100.0 4,892 100.0 - - - - #DIV/0! - ##### - #####7 TANJAB BARAT 16 221 221 100.0 221 100.0 20,035 17,797 37,832 10,502 52.4 9,381 52.7 19,883 52.6 2,405 1,658 4,063 1,223 50.9 1,052 63.5 2,275 56.08 TEBO 16 237 25 10.5 237 100.0 21,205 19,513 40,718 2,465 11.6 2,828 14.5 5,293 13.0 1,555 1,667 3,222 690 44.4 803 48.2 1,493 46.39 BUNGO 18 246 246 100.0 246 100.0 23,491 21,491 44,982 4,408 18.8 4,090 19.0 8,498 18.9 2,031 1,877 3,908 4,315 212.5 4,076 217.2 8,391 214.7
10 KOTA JAMBI 20 276 155 56.2 244 88.4 28,910 25,027 53,937 9,139 31.6 8,923 35.7 18,325 34.0 3,171 3,816 6,987 1,126 35.5 1,530 40.1 2,506 35.911 KOTA SUNGAI PENUH 6 #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! ##### - #####
JUMLAH (KAB/ KOTA) 182 1,844 1,109 60.1 1,783 96.7 104,504 94,359 198,863 36,961 35.4 35,326 37.4 72,550 36.5 9,464 9,140 22,217 7,354 77.7 7,461 81.6 ##### 75.9
Sumber: …………… (sebutkan)
MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN JUMLAH MURID SD/MI
UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH
JUMLAHSD/MI
JUMLAHSD/MI DGNSIKAT GIGI
MASSAL
JUMLAHSD/MI
MENDAPATYAN. GIGI
% %MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN
TABEL 52
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KERINCI 18 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!2 MERANGIN 22 11,350 11,931 23,281 9,990 88.02 10,503 88.03 20,493 88.023 SAROLANGUN 13 9,905 10,490 20,395 4,483 45.26 5,332 50.83 9,815 48.124 BATANGHARI 17 0 0 0 4,279 #DIV/0! 4,251 #DIV/0! 8,530 #DIV/0!5 MUARO JAMBI 19 11,288 10,503 21,791 22,064 195.46 26,234 249.79 48,298 221.646 TANJAB TIMUR 17 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!7 TANJAB BARAT 16 21,165 19,664 40,828 13,769 65.06 12,212 62.10 25,981 63.648 TEBO 16 6,917 7,029 13,946 5,488 79.34 5,489 78.09 10,977 78.719 BUNGO 18 2,513 7,221 9,734 2,513 100.00 7,221 100.00 9,734 100.00
10 KOTA JAMBI 20 15,427 16,361 31,788 6,224 40.34 7,762 47.44 13,986 44.0011 KOTA SUNGAI PENUH 6 0 0 18,143 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 7,298 40.22
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 78,565 83,198 179,906 68,810 87.58 79,004 94.96 155,112 86.22
Sumber: ………. (sebutkan)
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
USILA (60TAHUN+)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 53
PROVINSI JAMBI2013
KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
JUMLAH KEGIATANPENYULUHAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGANRUMAH
PENYEBARANINFORMASI
1 2 3 4 5 61 KERINCI 18 298 17177 68832 MERANGIN 22 8280 0 03 SAROLANGUN 134 BATANGHARI 17 2209 10794 27645 MUARO JAMBI 19 2416 119763 76 TANJAB TIMUR 17 3 0 37 TANJAB BARAT 16 2988 1186 808 TEBO 16 2869 2507 4979 BUNGO 18 0 0 0
10 KOTA JAMBI 20 5512 7924 477511 KOTA SUNGAI PENUH 6 325 1 17
SUB JUMLAH 182 24900 159352 150261 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota2 Rumah Sakit
JUMLAH (KAB/KOTA) 24900 159352 15026
NO KABUPATEN JUMLAH PUSKESMAS
TAHUN
JUMLAH KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
TABEL 54
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
%L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 JAMKESMAS 0 0.00 0.00 0.00
2 ASKES PNS 0 0.00 0.00 0.00
3 JPK JAMSOSTEK 0 0.00 0.00 0.00
4 TNI/POLRI/PNS/KEMHAN/PNS POLRI 0 0.00 0.00 0.00
5 ASURANSI PERUSAHAAN 0 0.00 0.00 0.00
6 ASURANSI SWASTA 0 0.00 0.00 0.00
7 JAMKESDA 0 0.00 0.00 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0.00 0.00 0.00
CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
NO JENIS JAMINAN KESEHATANPESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
JUMLAH
TABEL 55
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 KERINCI 0 0 90 902 MERANGIN 2,482 4,515 239,721 3,279 3,489 9,609 0 0 643 SAROLANGUN 21,831 18,532 40,363 2,507 1,972 4,479 0 0 04 BATANGHARI 0 0 176,730 0 0 2,083 0 0 555 MUARO JAMBI 4,181 4,730 17,778 528 662 3,633 0 0 06 TANJAB TIMUR 0 0 118,977 0 0 822 0 0 797 TANAJAB BARAT 112,333 103,898 216,231 543 488 1,031 179 117 2968 TEBO 0 0 0 0 0 0 170 76 2469 BUNGO 665 356 1,021 0 0 0 665 356 1,021
10 KOTA JAMBI 361,921 474,765 934,432 37,993 45,018 83,011 34,437 27,022 61,45911 KOTA SUNGAI PENUH 45,163 54,808 99,971 733 982 1,715 1,558 1,609 3,167
0 0 0661,604 1,845,224 45,583 52,611 106,383 37,009 29,270 66,477
1 RS. Bhayangkara 2,981 2,285 5,266 1,351 921 2,272 297 0 2972 RSD. Raden Mathaher 47,036 53,466 100,502 7,438 9,604 17,042 1,167 679 1,8463 RSD. Abdul Manap 19,193 25,162 44,355 2,667 3,943 6,610 0 0 04 RS Internasional Siloam 24,477 24,000 48,477 2,500 2,620 5,120 0 0 05 RS.Budhi Graha 42 37 79 232 863 1,095 0 0 06 RS.Mayang Medikal Center 7,812 6,393 14,205 2,013 1,342 3,355 0 0 07 RS.Theresia 23,671 32,719 56,390 3,923 5,639 9,562 7 16 238 RSB.Anissa 3,405 19,236 22,641 1,500 1,449 2,949 0 0 09 RS Dr. Bratanata 0 0 0 6,000 7,896 13,896 0 0 0
10 RSJ.Jambi 20,650 11,517 32,167 5,235 2,282 7,517 25,885 13,799 39,68411 RS.Bakti Lestari 164 140 304 21 20 41 185 160 34512 RS Islam Arafah 13,769 18,802 32,571 1,946 2,879 4,825 0 0 013 RS. Kambang 15,000 20,146 35,146 1,000 1,469 2,469 0 0 014 RSB.Puri Medika 0 0 0 150 197 347 0 0 015 RS ROYAL 4,898 4,960 9,858 875 922 1,797 5,773 5,882 11,65516 RSIA. Rimbo Medika 212 4,581 4,793 160 1,467 1,627 372 6,048 6,42017 RSU.Baiturahim 1,970 6,857 8,827 200 400 600 0 1 118 RSUD Chatib Quzwain 7,121 6,269 13,390 2,098 1,605 3,703 019 RSUD Kol Abunjani Bangko 2,482 4,515 6,997 3,279 3,489 6,768 0
SUB JUMLAH II 194,883 241,085 435,968 42,588 49,007 91,595 33,686 26,585 60,2711 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 02 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 03 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 04 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
0 0 0SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 194,883 902,689 2,281,192 88,171 101,618 197,978 70,695 55,855 126,748JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 1,692,796 1,616,215 3,309,011 1,692,796 1,616,215 3,309,011CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 11.5 55.9 68.9 5.2 6.3 6.0
Sumber: ……………… (sebutkan)Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
TABEL 56
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 RSU Rd. Mattaher Jambi 365 7,438 9,604 17,042 596 451 1,047 354 267 621 87,414.0 47.0 61.4 47.6 27.8 36.42 RS Jiwa Daerah Jambi 270 1,500 2,012 3,512 4 4 8 3 3 6 2.7 2.0 2.3 2.0 1.5 1.73 RSUD H. Abdul Manaf Kota Jambi 160 2,667 3,943 6,610 80 85 165 33 33 66 30.0 21.6 25.0 12.4 8.4 10.04 RSUD H. Abdoel Madjid Batoe 125 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!5 RSUD Sultan Thaha Saifudin Tebo 84 1,430 1,808 3,238 32 21 53 12 5 17 22.4 11.6 16.4 8.4 2.8 5.36 RSUD H. Hanafie Muaro Bungo 206 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!7 RSUD Kol Abunjani Bangko 125 3,279 3,489 6,768 62 10 - - 9.2 - - 1.58 RSUD Prof, DR. H.M Chotib Quzwan 89 2,175 1,535 3,710 83 62 145 31 20 51 38.2 40.4 39.1 14.3 13.0 13.79 RSUD Mayjen H A. Thalib Kerinci 95 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
11 RSUD K.H. Daud Arif 69 1,757 2,400 4,157 118 110 228 33 31 64 6.7 4.6 5.5 1.9 1.3 1.514 RSUD Nurdin Hamzah 44 823 800 1,623 20 15 35 7 5 12 24.3 18.8 21.6 8.5 6.3 7.415 RS Budi Graha 36 500 595 1,095 1 1 2 1 1 2 2.0 1.7 1.8 2.0 1.7 1.816 RS DR Bratanata 287 5,242 4,848 10,090 242 152 394 80 72 152 46.2 31.4 39.0 15.3 14.9 15.117 RS. St. Theresia 125 3,923 5,639 9,562 101 95 196 53 35 88 25.7 16.8 20.5 13.5 6.2 9.218 RS Bhayangkara 64 1,351 921 2,272 10 9 19 7 4 11 7.4 9.8 8.4 5.2 4.3 4.819 Siloam Hospital 100 2,500 2,620 5,120 50 60 110 30 31 61 20.0 22.9 21.5 12.0 11.8 11.920 RS Mayang Medical Centra 81 2,013 1,342 3,355 19 13 32 2 3 5 9.4 9.7 9.5 1.0 2.2 1.521 RS Bersaudara Mandiri 2322 RSIA Annisa 62 2,625 2,949 5,574 23 27 50 8 9 17 8.8 9.2 9.0 3.0 3.1 3.023 RS Islam Arafah 79 2,134 3,067 5,201 26 28 54 13 13 26 12.2 9.1 10.4 6.1 4.2 5.024 RS Kambang 72 1,200 1,269 2,469 9 9 18 6 7 13 7.5 7.1 7.3 5.0 5.5 5.325 RS Bersalin Puri Medika 11 150 197 347 - - - - - - - - - - - -26 RS Bakti Lestari 35 21 20 41 - - - - - - - - - - - -27 RS Rimbo Medika 22 372 6,048 6,420 6 2 8 - - - 16.1 0.3 1.2 - - -28 RS Central Medika 6029 RS Royal Prima 67 865 932 1,797 11 10 21 1 3 4 12.7 10.7 11.7 1.2 3.2 2.2
RS. AHMAD RIPIN 94 2,443 13 7 #DIV/0! #DIV/0! 5.3 #DIV/0! #DIV/0! 2.9RS. SUNGAI BAHAR 71 315 541 856 4 2 6 4 2 6 12.7 3.7 7.0 12.7 3.7 7.0RS. SUNGAI GELAM 50 157 177 334 1 4 5 - 2 2 6.4 22.6 15.0 - 11.3 6.0RS Baiturrahim 56 200 400 600 5 2 7 5 2 7 25.0 5.0 11.7 25.0 5.0 11.7RSUD HAMBA 132 7,650 104 6 110 54 #DIV/0! #DIV/0! 14.4 #DIV/0! #DIV/0! 7.1
3,159 44,637 57,156 111,886 1,545 1,168 2,788 683 548 1,302 3.5 2.0 2.5 1.5 1.0 1.2
Sumber: ……………… (sebutkan)Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
JUMLAHTEMPAT TIDUR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN/KOTA
GDR NDRPASIEN KELUAR MATIPASIEN KELUAR(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI≥ 48 JAM DIRAWATNO NAMA RUMAH SAKITa
TABEL 57
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKITPROVINSI JAMBI
TAHUN 2013
NO NAMA RUMAH SAKITa JUMLAHTEMPAT TIDUR
PASIEN KELUAR(HIDUP + MATI)
JUMLAH HARIPERAWATAN
JUMLAH LAMADIRAWAT BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1064 2272 6449 6450 27.6 35.5 7.4 2.8
1 RS. Bhayangkara 365 17042 87414 88631 65.6 46.7 2.7 5.22 RSD. Raden Mathaher 160 6610 0.0 41.3 8.8 0.03 RSD. Abdul Manap 100 5120 110 61 0.3 51.2 7.1 0.04 RS Internasional Siloam 36 1095 6570 6600 50.0 30.4 6.0 6.05 RS.Budhi Graha 81 3355 0.0 41.4 8.8 0.06 RS.Mayang Medikal Center 125 9562 31138 9340 68.2 76.5 1.5 1.07 RS.Theresia 62 5574 16219 11715 71.7 89.9 1.2 2.18 RSB.Anissa 287 10090 39038 25965 37.3 35.2 6.5 2.69 RS Dr. Bratanata 270 3512 0.0 13.0 28.1 0.010 RSJ.Jambi 35 41 92 100 0.7 1.2 309.3 2.411 RS.Bakti Lestari 79 5201 16025 16100 55.6 65.8 2.5 3.112 RS Islam Arafah 72 2469 9006 6750 34.3 34.3 7.0 2.713 RS. Kambang 11 347 1191 1041 29.7 31.5 8.1 3.014 RSB.Puri Medika 67 1797 4377 4480 17.9 26.8 11.2 2.515 RS ROYAL 22 6420 0.0 291.8 1.3 016 RSIA.Rimbo Medika 56 600 1,568 1,543 7.7 10.7 31.5 2.617 RSU. Baiturrahim 84 3,238 3,238 13,725 10.6 38.5 8.5 4.218 RSUD H. Hanafie Muaro Bungo 206 - 0.0 0 #DIV/0! #DIV/0!19 RSUD Kol Abunjani Bangko 125 6,768 19,084 24,516 41.8 54.144 3.9 3.620 RSUD Chatib Quzwain 89 3,710 10,184 13 31.3 41.68539326 6.0 0.021 RSUD Mayjen H A. Thalib Kerinci 95 - 0.0 0 #DIV/0! #DIV/0!22 RSUD K.H. Daud Arif 69 4,157 12,530 49.8 60.2 3.0 0.023 RSUD Nurdin Hamzah 44 1,623 0.0 36.9 9.9 0.024 RS Bersaudara Mandiri 23 0.025 RSUD HAMBA 132 7,650 28,484 25,336 59.1 58.0 2.6 3.326 RS. AHMAD RIPIN 94 2,443 9,212 7,081 26.8 26.0 10.3 2.927 RS. SUNGAI BAHAR 71 856 1,552 1,552 6.0 12.1 28.5 1.828 RS. SUNGAI GELAM 50 334 1,104 1,104 6.0 6.68 51.3 3.3
1138 31379 86,956 20.9 27.57 10.5 0.0
Sumber: ……………… (sebutkan)Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
JUMLAH JUMLAHDIPANTAU % DIPANTAU JUMLAH
BER- PHBS % BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 81 KERINCI 18 60,236 20,534 34.1 6,783 33.02 MERANGIN 22 89,472 - - 18,772 #DIV/0!3 SAROLANGUN 13 59,971 35,863 59.8 24,269 67.74 BATANGHARI 17 56,720 10,794 19.0 6,816 63.15 MUARO JAMBI 19 87,528 119,763 136.8 76,766 64.16 TANJAB TIMUR 17 51,198 23,621 46.1 12,082 51.17 TANJAB BARAT 16 75,496 26,913 35.6 13,975 51.98 TEBO 16 78,209 17,463 22.3 13,834 79.29 BUNGO 18 75,696 72,592 95.9 49,618 68.4
10 KOTA JAMBI 20 152,687 16,648 10.9 11,135 66.911 KOTA SUNGAI PENUH 6 21,518 10,803 50.2 7,555 69.9
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 808,731 354,994 43.9 241,605 68.1
Sumber ……
RUMAH TANGGA
TABEL 58
NO KABUPATEN JUMLAHPUSKESMAS
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 131 KERINCI 18 58691 16,762 28.56 #VALUE! 8,973 #VALUE! 5645 62.91095509 16,761 28.558041272 MERANGIN 22 83660 39,567 47.30 78641.00 49,443 62.87 38397 77.66 38,397 45.903 SAROLANGUN 13 59210 19,986 33.75 39224.00 26,089 66.51 19986 76.61 39,972 67.514 BATANGHARI 17 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!5 MUARO JAMBI 19 73582 52,509 71.36 1,000 #DIV/0! 801 80.10 53,310 72.456 TANJAB TIMUR 17 53536 23,075 43.10 30461.00 4,414 8.24 3220 72.95 26,295 49.127 TANJAB BARAT 16 75496 45,826 60.70 29669.85 12,706 42.82 11099 87.35 56,925 75.408 TEBO 16 76300 48,388 63.42 27912 27,912 100.00 27912 100.00 76,300 100.009 BUNGO 18 65773 99,621 151.46 26161 6,777 25.90 1442 21.28 41,054 62.42
10 KOTA JAMBI 20 125612 57,366 45.67 68246.00 31,579 46.27 25989 82.30 77,785 61.9211 KOTA SUNGAI 6 19644 4,977 25.34 6,411 77.66 4979 77.66 9,956 50.68
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 691,504 408,077 59.01 175,304 #DIV/0! 139470 79.56 436,755 63.16
JUMLAHPUSKESMAS
JUMLAHSELURUH
RUMAH
Sumber: …………………….. (sebutkan)
TABEL 59
RUMAH MEMENUHI SYARAT(RUMAH SEHAT)
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
RUMAH MEMENUHI SYARAT(RUMAH SEHAT)
2012JUMLAH
RUMAH YANGBELUM
MEMENUHISYARAT
RUMAH DIBINA RUMAH DIBINA MEMENUHISYARAT
2013
NO KABUPATEN
TABEL 60
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 361 KERINCI 18 236,762 - 0 0 0 - 0 0 0.00 0 - 0 0 0 - - 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 #DIV/0!2 MERANGIN 22 291,234 48,786 262736 28173 188173.00 - 0 0 0.00 0 - 0 0.00 0 - - 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 12869 80130 10481 74419.00 262592 90.173 SAROLANGUN 13 265,329 7,752 7752 5275 5275.00 - 0 0 0.00 0 - 0 0.00 15 15 12 12.00 346 346 341 341.00 0 0 0 0.00 6162 6162 5709 5752.00 11380 4.294 BATANGHARI 17 258,232 258,232 28203 0 2360 - 0 0 0.00 0 - 0 0.00 0 - - 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0.005 MUARO JAMBI 19 368,715 57,190 300957 39417 218925 20 129 20 129 76 458 76 458.00 0 - - 0.00 2 215 2 215.00 3 25 3 25.00 12 13181 12 13181.00 232933 63.176 TANJAB TIMUR 17 212,218 2,690 2690 0 0.00 108 108 0 0.00 287 1,895 0 0.00 36 1,700 - 0.00 0 0 0 0.00 16070 16070 0 0.00 1726 1726 0 0.00 24276 11.447 TANJAB BARAT 16 300,207 300,207 12368 13560 12368 13,560 0 0 0.00 0 - 0 0.00 0 - - 0.00 0 0 0 0.00 0 37154 37264 37154.00 37264 5073 5073 5073.00 5073 558978 TEBO 16 321,641 20,480 21049 12914 13176 16,457 16763 10798 0.00 617 683 486 0.00 0 - - 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 2721 2661 1704 1798.00 14974 4.669 BUNGO 18 329,934 41,919 205301 31444 163339 - 0 0 0.00 1741 9,556 1478 8121.00 0 - - 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 7179 53889 5784 47312.00 218772 66.31
10 KOTA JAMBI 20 572,688 50,617 116742 29913 87654.00 3,141 11005 3211 13298.00 586 2,055 479 1624.00 12 314 8 250.00 26 150 23 137.00 91 306 72 275.00 56617 148564 54965 131379.60 277407 48.4411 KOTA SUNGAI PENUH 6 88,627 - 325 0 0.00 - 53 0 0.00 0 - 0 0.00 0 - - 0.00 0 82 0 0.00 0 18 0 0.00 0 17659 0 0.00 0 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 3,245,587 787,873 958123 160696 691270 33286 28058 14029 13427 3307 14647 2519 10203 63 2029 20 262 374 793 366 693 16164 53573 37339 37454 124550 329045 83728 278915 ###### 32.27
Sumber: ………………… (sebutkan)
PENDUDUK YANGMEMILIKI AKSES
AIR MINUM
BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
MEMENUHISYARAT
MEMENUHISYARAT
MEMENUHISYARATKABUPATEN JUMLAH
PUSKESMAS PENDUDUK
TERMINAL AIR
MEMENUHISYARAT
MATA AIR TERLINDUNG
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA
NO MEMENUHI SYARAT MEMENUHISYARAT
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
MEMENUHISYARAT
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
TABEL 61
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8
1 KERINCI 18 #DIV/0! #DIV/0!2 MERANGIN 22 103 20 19.42 14 703 SAROLANGUN 13 50 #DIV/0! 13 264 BATANGHARI 17 #DIV/0! #DIV/0!5 MUARO JAMBI 19 154 116 75 116 1006 TANJAB TIMUR 17 61 34 56 22 657 TANJAB BARAT 16 12 12 100 12 1008 TEBO 16 115 42 37 0 09 BUNGO 18 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 KOTA JAMBI 20 379 379 100.00 379 10011 KOTA SUNGAI PENUH 6 35 0.00 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: ………………… (sebutkan)
MEMENUHI SYARAT(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)NO KABUPATEN
JUMLAHPENYELENGGARA
AIR MINUM
JUMLAHPUSKESMAS
PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA
TABEL 62
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 261 KERINCI 18 236762 - - - - #DIV/0! 1,067 583,298 258 338 0.0579 1,384 1,922 206 132 6.86785 1,087 1,496 206 338 22.59 808 #DIV/0!2 MERANGIN 22 358530 - - - - #DIV/0! 39,250 358,530 31,552 216,492 60.383 - - - - #DIV/0! - - - - ##### 210741 58.83 SAROLANGUN 13 265329 - - - - #DIV/0! 31,477 41,477 29,770 28,914 69.711 2,065 2,065 1,986 1,986 96.1743 3,924 3,924 2,107 2,106 53.67 33006 12.44 BATANGHARI 17 258232 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! - - - - ##### 0 0.05 MUARO JAMBI 19 368715 - - - - #DIV/0! 44,744 285,820 42,112 206,673 72.309 10,327 54,645 9,212 42,612 77.9797 1,841 8,902 1,395 6,158 69.18 255443 69.36 TANJAB TIMUR 17 212218 - - - - #DIV/0! 12,361 12,361 - - 0 6,006 6,006 - - 0 13,819 13,819 - - 0 0 0.07 TANJAB BARAT 16 300207 - - - - 0 22,627 86,489 6,048 39,737 45.945 9,067 38,013 1,760 16,119 42.4038 13,654 55,128 4,103 23,604 42.82 79460 26.58 TEBO 16 321641 - - - - #DIV/0! 27,276 27,579 17,613 17,895 64.886 - - - - #DIV/0! 13,905 14,289 9,395 9,612 67.27 27507 8.69 BUNGO 18 329934 #DIV/0! 30,988 147,359 23,659 118,394 80.344 14,083 61,540 9,614 42,348 68.8138 4,363 20,828 2,173 12,395 59.51 173137 52
10 KOTA JAMBI 20 572688 9 62,659 11 520 0.8299 93,680 371,098 136,412 285,389 76.904 8,716 91,339 19,480 27,085 29.6533 2,876 38,915 1,951 3,152 8.1 314811 55.011 KOTA SUNGAI PENUH 6 88627 14,905 - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! - - - - ##### 0 0.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 3,312,883 14,914 62,659 11 520 0.8299 303,470 1,914,011 287,424 913,832 47.744 51,648 255,530 42,258 130,282 50.985 55,469 157,301 21,330 57,365 36.47 ######## 33.1
Sumber: ………………… (sebutkan)
LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG
MEMENUHI SYARAT
KOMUNAL
MEMENUHI SYARATMEMENUHI SYARAT
PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MEMENUHI SYARAT
PENDUDUK DENGANAKSES SANITASI
LAYAK
NO KABUPATEN JUMLAHPUSKESMAS
JENIS SARANA JAMBAN
TABEL 63
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 KERINCI 18 287 10 3.48 0 9 3.142 MERANGIN 22 212 2 0.9 0 2 0.943396233 SAROLANGUN 13 158 44 27.8 0 - 04 BATANGHARI 17 113 48 42 19 16.8 48 425 MUARO JAMBI 19 155 35 23 76 49.0 45 296 TANJAB TIMUR 17 93 12 13 13 14.0 13 147 TANJAB BARAT 16 134 124 93 124 92.5 124 938 TEBO 16 112 0.0 10 8.93 09 BUNGO 18 153 51 33 13 8 13 8
10 KOTA JAMBI 20 62 36 58.1 35.0 56.5 36 58.111 KOTA SUNGAI PENUH 6 9 9 100.0 0 9 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 1,488 371 24.9 0 299 20.09
Sumber: ………………… (sebutkan)
JUMLAHPUSKESMAS
JUMLAH DESA/KELURAHAN
DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
KABUPATEN DESA STBMNO DESA MELAKSANAKANSTBM
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
DESA STOP BABS(SBS)
TABEL 64
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 271 KERINCI 18 222 222 222 8 - - - 674 222 100.0 222 100.0 222 100.0 7 87.5 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 673 99.92 MERANGIN 22 306 47 25 22 1 - 11 412 186 60.8 38 80.9 17 77.3 22 100.0 1 100.0 0 #DIV/0! 11 100.0 276 67.03 SAROLANGUN 13 237 51 61 13 1 2 7 372 153 64.6 24 47.1 78 127.9 7 53.8 1 100.0 2 100.0 5 71.4 270 72.64 BATANGHARI 17 205 44 22 17 1 - 7 296 85 41.5 26 59.1 10 45.5 15 88.2 1 100.0 0 #DIV/0! - - 137 46.35 MUARO JAMBI 19 251 72 31 18 3 - 1 376 221 88.0 68 94.4 31 100.0 18 100.0 3 100.0 0 #DIV/0! 1 100.0 342 91.06 TANJAB TIMUR 17 229 67 38 17 1 - 5 357 146 63.8 38 56.7 22 57.9 12 70.6 1 100.0 0 #DIV/0! 2 40.0 221 61.97 TANJAB BARAT 16 221 81 38 16 1 - 17 374 221 100.0 81 100.0 38 100.0 16 100.0 1 100.0 0 #DIV/0! 11 64.7 368 98.48 TEBO 16 483 - - 16 1 - - 500 142 29.4 - #DIV/0! - #DIV/0! 4 25.0 1 100.0 0 #DIV/0! - #DIV/0! 147 29.49 BUNGO 18 244 82 49 18 3 2 12 410 156 63.9 48 58.5 30 61.2 18 100.0 3 100.0 2 100.0 7 58.3 264 64.4
10 KOTA JAMBI 20 276 77 69 43 12 6 58 541 221 80.1 61 79.2 51 73.9 40 93.0 10 83.3 6 100.0 41 70.7 430 79.511 KOTA SUNGAI PENUH 6 73 15 15 6 1 - 13 123 - - - - - - 0 - - - 0 #DIV/0! 2 15.4 2 1.6
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 2,747 758 570 194 25 10 131 4,435 1,753 63.8 606 79.9 499 87.5 159 82.0 22 88.0 10 100.0 80 61.1 3,129 70.6
Sumber: …………………….. (sebutkan)
RUMAH SAKITUMUM
HOTELSARANA PENDIDIKAN
SD BINTANG NON BINTANG
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TEMPAT-TEMPAT UMUM
NO KABUPATEN JUMLAHPUSKESMAS
SARANA PENDIDIKAN TEMPAT-TEMPATUMUM
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
SARANA KESEHATAN
PUSKESMAS
YANG ADA
SARANAKESEHATAN HOTEL
SLTP SLTA
TABEL 65
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
JASA BOGARUMAHMAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIRMINUM(DAM)
MAKANANJAJANAN TOTAL % JASA BOGA
RUMAHMAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIRMINUM(DAM)
MAKANANJAJANAN TOTAL %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 161 KERINCI 18 942 0 10 24 14 48 5.10 2 31 12 27 72 7.642 MERANGIN 22 1438 0 52 47 559 658 45.76 0 103 71 606 780 54.243 SAROLANGUN 13 858 0 121 80 0 201 23.43 0 35 25 0 60 6.994 BATANGHARI 17 370 1 0 0 0 1 0.27 1 132 163 73 369 99.735 MUARO JAMBI 19 847 2 102 123 319 546 64.46 2 81 56 162 301 35.546 TANJAB TIMUR 17 407 0 30 34 162 226 55.53 0 39 27 115 181 44.477 TANJAB BARAT 16 588 0 73 35 247 355 60.37 0 83 49 128 233 39.638 TEBO 16 2012 0 55 72 72 199 9.89 3 102 43 182 330 16.409 BUNGO 18 1699 8 78 84 788 958 56.39 2 68 35 333 438 25.78
10 KOTA JAMBI 20 976 48 219 379 144 773 79.20 17 112 62 75 266 27.2511 KOTA SUNGAI PENUH 6 441 0 0 35 0 189 42.86 0 0 0 0 248 56.24
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 10578 59 740 913 2305 4154 39.27 27 786 543 1701 3278 30.99
Sumber: …………………….. (sebutkan)
KABUPATEN
TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI
NO JUMLAHPUSKESMAS
JUMLAHTPM
TABEL 66
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 KERINCI 18 72 0 5 27 18 50 69.44 48 44 0 0 0 44 91.672 MERANGIN 22 1403 0 0 0 0 0 0.00 1185 0 0 0 0 0 0.003 SAROLANGUN 13 60 0 156 105 0 261 435.00 201 0 0 0 0 0 0.004 BATANGHARI 17 369 1 102 163 48 314 85.09 1 1 0 0 0 1 100.005 MUARO JAMBI 19 301 2 40 27 50 119 39.53 546 0 0 2 0 2 0.376 TANJAB TIMUR 17 181 0 39 27 115 181 100.00 226 0 0 0 0 0 0.007 TANJAB BARAT 16 278 0 83 49 146 278 100.00 310 0 73 35 202 310 100.008 TEBO 16 330 0 0 0 0 0 0.00 199 0 0 0 0 0 0.009 BUNGO 18 535 10 146 119 1121 1396 260.93 966 0 0 0 0 0 0.00
10 KOTA JAMBI 20 266 17 112 62 75 266 100.00 591 13 82 62 25 182 30.8011 KOTA SUNGAI PENUH 6 248 0 0 0 0 0 0.00 189 0 0 0 0 0 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 4043 30 683 579 1573 2865 70.86 4462 58 155 99 227 539 12.08
Sumber: …………………….. (sebutkan)
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK
NO KABUPATEN
JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK
JUMLAHPUSKESMAS
TABEL 68
JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKANPROVINSI JAMBI
TAHUN 2013
PEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 12 2 13 282 RUMAH SAKIT KHUSUS 1 1 2
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 10 10 - JUMLAH TEMPAT TIDUR 53
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 12 123 PUSKESMAS KELILING 22 224 PUSKESMAS PEMBANTU 88 88
1 RUMAH BERSALIN 10 102 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 8 83 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 1 14 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 64 645 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 377 3776 BANK DARAH RUMAH SAKIT -7 UNIT TRANSFUSI DARAH -
1 INDUSTRI FARMASI -2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL -3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL -4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 1 15 PEDAGANG BESAR FARMASI 3 31 346 APOTEK 0 260 2607 TOKO OBAT 0 170 1708 PENYALUR ALAT KESEHATAN 3 1015 1,018
SARANA PELAYANAN LAIN
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
NO FASILITAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
TABEL 69
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH %1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM PEMERINTAH 13 13 100.00
RUMAH UMUM SWASTA 15 15 100.00
2 RUMAH SAKIT KHUSUS
RUMAH SAKIT ANISA 1 1 100.00
RUMAH SAKIT JIWA 1 1 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 28 28 100.00
Sumber: ……………… (sebutkan)
PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
TABEL 70
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15
1 KERINCI 18 25 8.65 159 55.02 102 35.29 3 1.04 289 105 36.332 MERANGIN 22 118 29.57 132 33.08 86 21.55 63 15.79 399 149 37.343 SAROLANGUN 13 24 7.27 140 42.42 134 40.61 32 9.70 330 166 50.304 BATANGHARI 17 3 1.02 106 36.18 127 43.34 57 19.45 293 184 62.805 MUARO JAMBI 19 30 7.92 172 45.38 153 40.37 24 6.33 379 177 46.706 TANJAB TIMUR 17 47 17.15 96 35.04 109 39.78 22 8.03 274 131 47.817 TANJAB BARAT 16 66 25.10 75 28.52 93 35.36 29 11.03 263 122 46.398 TEBO 16 31 10.33 149 49.67 88 29.33 32 10.67 300 120 40.009 BUNGO 18 91 33.09 147 53.45 30 10.91 7 2.55 275 37 13.45
10 KOTA JAMBI 20 6 1.32 243 53.64 172 37.97 32 7.06 453 204 45.0311 KOTA SUNGAI PENUH 6 18 23.38 55 71.43 4 5.19 0 0.00 77 4 5.19
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 459 13.78 1474 44.24 1098 32.95 301 9.03 3332 1399 41.991
Sumber: ……………………. (sebutkan)
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
JUMLAH
STRATA POSYANDUPRATAMA
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MADYA PURNAMA MANDIRIPOSYANDU AKTIFNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 71
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
POSKESDES POLINDES POSBINDU POSMALDES POS TB DESA1 2 3 6 7 8 9 10 11
1 KERINCI 18 287 37 0.00 - 0.002 MERANGIN 22 212 50 47.00 - 0.003 SAROLANGUN 13 158 85 0.00 - 0.004 BATANGHARI 17 113 55 0.00 76 0.005 MUARO JAMBI 19 155 114 75.00 - 0.006 TANJAB TIMUR 17 93 - 0.00 - 0.007 TANJAB BARAT 16 134 85 2 18 6 168 TEBO 16 112 101 0 112 0 -9 BUNGO 18 153 67 67.00 4 0.00 4
10 KOTA JAMBI 20 62 12 0.00 15 0.0011 KOTA SUNGAI PENUH 6 69 8 0.00 46 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 1,548 614 191 271 6
Sumber: ………. (sebutkan)
DESA/KELURAHAN
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 72
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 KERINCI 18 287 54 161 71 0 286 1002 MERANGIN 22 215 116 20 23 56 215 1003 SAROLANGUN 13 158 24 140 134 32 330 2094 BATANGHARI 17 113 42 37 1 0 80 715 MUARO JAMBI 19 155 85 61 5 1 152 986 TANJAB TIMUR 17 93 9 22 4 3 41 447 TANJAB BARAT 16 134 68 17 7 13 105 788 TEBO 16 112 47 45 16 4 112 1009 BUNGO 18 153 136 17 - 0 153 100
10 KOTA JAMBI 20 62 - 0 - 8 8 1311 KOTA SUNGAI PENUH 6 69 34 27 6 2 69 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 182 1,551 615 547 267 119 1,551 100
Sumber: ………. (sebutkan)
DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAHDESA/
KELURAHAN
TABEL 73
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 KERINCI - - - - - 16 - - - - - 6 - - - - - -MERANGIN - - 4 - - 61 - - 65 - - 19 - - - - - 19SAROLANGUN 6 1 7 15 23 42 21 24 45 4 11 15 - - - 4 11 15BATANGHARI - - - 10 17 27 10 17 27 2 16 18 - - - 2 16 18MUARO JAMBI - - - - - 62 - - 62 - - 18 - - - - - 18TANJAB TIMUR - - - - - 20 - - - - - 5 - - - - - -
DOKTERSPESIALIS GIGI
TOTAL
JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
TOTAL DOKTER GIGINO UNIT KERJA
TANJAB TIMUR - - - - - 20 - - - - - 5 - - - - - -TANJAB BARAT - - - 14 10 24 14 10 24 4 5 9 - - - 4 5 9TEBO - 13 13 26 13 13 26 3 6 9 - 3 6 9BUNGO - 10 18 28 10 18 28 2 7 9 - 2 7 9KOTA JAMBI 182 77 294 83 169 256 259 234 493 13 40 53 1 1 2 14 41 55KOTA SUNGAI PENUH - - - 2 7 9 2 7 9 - 4 4 - - - - 4 4
- - - - - - - - - -SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 188 78 305 147 257 571 329 323 779 28 89 165 1 1 2 29 90 156
1 RSUD Chatib Quzwain 6 1 7 4 9 13 10 10 20 2 1 3 - 2 1 3 dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - - - - - - -
dan swasta dan termasuk - - - - - - - - - -pula Rumah Bersalin) - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 6 1 7 4 9 13 10 10 20 2 1 3 - - - 2 1 3SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAINKLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - -KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - -JUMLAH (KAB/KOTA) 194 79 312 151 266 584 339 333 799 30 90 168 1 1 2 31 91 159RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 9.4288 17.649 24.146 5.077 0.0604 4.8051
Keterangan : a termasuk S3Sumber: ……………… (sebutkan)
TABEL 74
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 KERINCI 90 0 0 119.00 0 0 22.002 MERANGIN 499 0 0 485.00 0 0 26.003 SAROLANGUN 269 65 194 259.00 0 10 10.004 BATANGHARI 215 76 135 211.00 4 26 305 MUARO JAMBI 426 0 0 220.00 0 0 45.006 TANJAB TIMUR 231 0 0 190.00 0 0 377 TANJAB BARAT 110 62 96 158.00 2 19 218 TEBO 224 61 83 144 7 12 199 BUNGO 289 103 150 253 3 11 14
10 KOTA JAMBI 502 220 1197 1597.00 11 87 98.0011 KOTA SUNGAI PENUH 37 22 56 78.00 0 9 9.00
0.00 0.00SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2892 609 1911 3714.00 27 174 331.001.00 RSUD Chatib Quzwain 41 17 85 102.00 0.00
dst. (mencakup RS Pemerintah 0.00 0.00dan swasta dan termasuk 0.00 0.00pula Rumah Bersalin) 0.00 0.00
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 41 17 85 102.00 0 0 0.00SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0.00 0.00KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0.00 0.00KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0.00 0.00JUMLAH (KAB/KOTA) 2933 626 1996 3816.00 27 174 331.00RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 181.47 115.32 10.00
Sumber: ……………… (sebutkan)Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
BIDAN PERAWATa
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJAPERAWAT GIGI
TABEL 75
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa APOTEKER
L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14
1 KERINCI - - 13 - - 1 - - -2 MERANGIN - - - - - 6 - - 63 SAROLANGUN 2 28 24 1 9 10 3 29 324 BATANGHARI 3 13 16 - - - 3 13 165 MUARO JAMBI - - 24 - - 6 - - 306 TANJAB TIMUR - - 15 - - 2 - - 177 TANJAB BARAT 2 18 20 - 4 4 2 22 248 TEBO 3 18 21 - - - 3 18 21
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA TOTAL
TENAGA KEFARMASIAN
8 TEBO 3 18 21 - - - 3 18 219 BUNGO 2 11 13 - 2 11 13
10 KOTA JAMBI 16 182 198 8 26 34 24 208 23211 KOTA SUNGAI PENUH 2 7 9 - - - 2 7 9
- - - - -SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 30 277 353 9 39 63 39 308 400
1 RSUD Chatib Quzwain 1 13 14 1 7 8 2 20 22RSUD Kol Abunjani Bangko
dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - -dan swasta dan termasuk - - - - -pula Rumah Bersalin) - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 13 14 1 7 8 2 20 22SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -JUMLAH (KAB/KOTA) 31 290 367 10 46 71 41 328 422RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 12.75306
Sumber: ……………… (sebutkan)Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
TABEL 76
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGANL P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 81 KERINCI - - 19 - - -
MERANGIN - - 44 - - 14SAROLANGUN 12 15 17 7 19 26BATANGHARI 3 5 8 5 8 13MUARO JAMBI - - 22 - - 30TANJAB TIMUR - - 16 - - 20TANJAB BARAT 8 6 14 7 14 21TEBO 6 6 12 5 8 13BUNGO 13 12 25 6 10 16KOTA JAMBI 20 26 46 33 60 93KOTA SUNGAI PENUH 2 4 6 5 8 13
- -SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 64 74 229 68 127 259
1 RSUD Chatib Quzwain 2 9 11 5 4 9RSUD Kol Abunjani Bangko 20 -
dst. (mencakup RS Pemerintah - -dan swasta dan termasuk - -pula Rumah Bersalin) - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 9 31 5 4 9SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - -KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - -KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - -JUMLAH (KAB/KOTA) 66 83 260 73 131 268RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 7.857332599 8.099096679
Sumber: ……………… (sebutkan)
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TABEL 77
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
NUTRISIONIS DIETISIEN
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 KERINCI - - - - - - - - -2 MERANGIN - - 18 - - - - - 183 SAROLANGUN 3 16 19 - - - 3 12 154 BATANGHARI - 4 4 - - - - 4 45 MUARO JAMBI - - 5 - - - - - 56 TANJAB TIMUR - - - - - - - - -7 TANJAB BARAT 1 3 4 - - - 1 3 48 TEBO 1 11 12 - 1 11 12
TOTAL
JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
9 BUNGO 2 5 7 2 5 710 KOTA JAMBI 6 66 73 - 1 1 6 67 7411 KOTA SUNGAI PENUH - 6 6 - - - - 6 6
- - - - -- - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 13 111 148 - 1 1 13 108 1451 RSUD Chatib Quzwain 3 5 8 - 3 5 8
RSUD Kol Abunjani Bangko 9 - - - 9dan swasta dan termasuk - - - - -pula Rumah Bersalin) - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 3 5 17 - - - 3 5 17SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -JUMLAH (KAB/KOTA) 16 116 165 - 1 1 16 113 162RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 4.986384149 0.03022051 4.895722619
Sumber: ……………… (sebutkan)
TABEL 78
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
FISIOTERAPI TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA AKUPUNKTURL P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 171 KERINCI - - - - - - - - - - - - - - -
MERANGIN - - - - - - -SAROLANGUN - - - - - - -BATANGHARI - - - - - - -MUARO JAMBI - - - - - - - - - - - - - - -TANJAB TIMUR - - - - - - -TANJAB BARAT 1 - 1 - - - - - - - - - 1 - 1TEBO - - - - - - - - - - - - - - -BUNGO - - - - - - -KOTA JAMBI 10 24 34 - - - 1 1 2 - - - 11 25 36KOTA SUNGAI PENUH
- - - - - - -SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 11 24 35 - - - 1 1 2 - - - 12 25 37
1 RS ………… - - - - - - - RSUD Kol Abunjani Bangko 3 - - - - - 3
dan swasta dan termasuk - - - - - - -pula Rumah Bersalin) - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - 3 - - - - - - - - - - - 3SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - -KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -JUMLAH (KAB/KOTA) 11 24 38 - - - 1 1 2 - - - 12 25 37RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 1.1484 0 0.0604 0 1.1182
Sumber: ……………… (sebutkan)
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA TENAGA TEKNISI MEDIS TOTAL
TABEL 79
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 KERINCI - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -2 MERANGIN - - - - - - - - - - - - - - 17 - - - - - - - - - - - - - - - - - 173 SAROLANGUN - - - - - - - - - - - - -4 BATANGHARI - - - - - - - - - - - - - 11 11 - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 12 125 MUARO JAMBI - - - - - - - - - - - - - - 27 - - - - - - - - - - - - - - - - - 276 TANJAB TIMUR - - - - - - - - - - - - - - 23 - - - - - - - - - - - - - - - - - -7 TANJAB BARAT - - - - - - - - - - - - 3 14 17 - - - - - - 1 - 1 - - - - - - 4 14 188 TEBO - - - - 4 11 15 - - - - - 4 11 159 BUNGO - - - - 6 5 11 - - - - - 6 5 11
10 KOTA JAMBI 17 16 33 - - - 4 1 5 1 2 3 36 149 185 2 2 4 - - - 5 14 19 1 - 1 - - - 66 184 25011 KOTA SUNGAI PENUH - - - - - - - - - - - - 2 3 5 1 - 1 - - - - - - - - - - - - 3 3 6
- - - - - - - - - - - - -SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 17 16 33 - - - 4 1 5 1 2 3 51 193 311 3 2 5 - - - 6 15 21 1 - 1 - - - 83 229 356
1 RS ………… - - - - - - - - - - - - - RSUD Kol Abunjani Bangko - - - - 20 - - - - - - - 20
dan swasta dan termasuk - - - - - - - - - - - - -pula Rumah Bersalin) - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - - - - - - - 20 - - - - - - - - - - - - - - - - - 20SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - -KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - -KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - -JUMLAH (KAB/KOTA) 17 16 33 - - - 4 1 5 1 2 3 51 193 331 3 2 5 - - - 6 15 21 1 - 1 - - - 83 229 376RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 11.36
Sumber: ……………… (sebutkan)Keterangan:
*yang memiliki klinik/pelayanan kesehatan
RADIOTERAPIS TEKNISIELEKTROMEDIS TEKNISI GIGI ANALISIS
KESEHATANREFRAKSIONIS
OPTISIENORTETIK
PROSTETIK
REKAM MEDIS DANINFORMASI
KESEHATAN
TEKNISI TRANSFUSIDARAH
TEKNISIKARDIOVASKULER JUMLAH
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA TEKNISI MEDIS
RADIOGRAFER
TABEL 80
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 KERINCI - - - - - - - - -2 MERANGIN - - - - -3 SAROLANGUN - - - - -4 BATANGHARI5 MUARO JAMBI6 TANJAB TIMUR7 TANJAB BARAT - - - 6 6 12 6 6 128 TEBO - - - 4 4 8 4 4 89 BUNGO - - - - -
10 KOTA JAMBI - - - - -11 KOTA SUNGAI PENUH - - - - -
- - - - -- - - - -- - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 10 10 20 10 10 201 RS ………… - - - - -
RSUD Kol Abunjani Bangko - - - - -dan swasta dan termasuk - - - - -pula Rumah Bersalin) - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - -SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -JUMLAH (KAB/KOTA) - - - 10 10 20 10 10 20
Sumber: ……………… (sebutkan)
JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KESEHATAN LAINNYATOTALPENGELOLA PROGRAM
KESEHATAN TENAGA KESEHATAN LAINNYA
TABEL 81
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 KERINCI - - - - - - - - - -MERANGIN - - - - - - - - - -SAROLANGUN - - - - - - - - - -BATANGHARI - - - 6 6 12 - - - - - - - - - - - - - - - 6 6 12MUARO JAMBI - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -TANJAB TIMUR - - 34 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -TANJAB BARAT 25 7 32 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 25 7 32TEBO 11 5 16 10 2 12 - - - - - - - - - - - - - - - 21 7 28BUNGO 15 3 18 40 29 69 - - - - - - - - - - - - - - - 55 32 87KOTA JAMBI 17 15 32 169 254 423 - - - - - - - - - - - - - - - - - -KOTA SUNGAI PENUH
- - - - - - - - - -SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 68 30 132 225 291 516 - - - - - - - - - - - - - - - 107 52 159
1 RS ………… - - - - - - - - - - RSUD Kol Abunjani Bangko - - - - - - - - - -
dan swasta dan termasuk - - - - - - - - - -pula Rumah Bersalin) - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - -INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - -DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - -JUMLAH (KAB/KOTA) 68 30 132 225 291 516 - - - - - - - - - - - - - - - 107 52 159
Sumber: ……………… (sebutkan)
STAF PENUNJANGPERENCANAAN TENAGA PENDIDIK TENAGA
KEPENDIDIKAN JURU
JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA NON KESEHATANTOTALPEJABAT
STRUKTURALSTAF PENUNJANG
ADMINISTRASISTAF PENUNJANG
TEKNOLOGI
TABEL 82
PROVINSI JAMBITAHUN 2013
ALOKASI ANGGARAN KESEHATANRupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 46,277,424,718 29.75
a. Belanja Langsung 22,717,814,695
b. Belanja Tidak Langsung 23,559,610,023
2 APBD PROVINSI 0.00
3 APBN : 109,265,344,000 70.25
- Dana Dekonsentrasi 21,646,964,000 13.92
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 2,816,810,000 1.81
- Kantor Daerah 36,301,570,000
- TP APBN (DINKES) 13,500,000,000
TP APBN (RS) 35,000,000,000
- ASKESKIN 0.00
- Lain-lain (sebutkan) 0.00
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0.00
(sebutkan project dan sumber dananya)
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0.00
155,542,768,718 100.0
#DIV/0!
47,005.82
Sumber: ……................ (sebutkan)
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
NO SUMBER BIAYA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN