profesionalisme gurumelaluipembelajaraninovatif
TRANSCRIPT
MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU MELALUI PEMBELAJARAN INOVATIF
I WAYAN REDHANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
Makalah Disajikan pada Seminar Nasional I dalam Rangka Memperingati HUT PGRI Kota Ternate
12 Desember 2009
PENDAHULUAN
• PP No. 19 Th. 2005 ttg. Standar Nasional Pendidikan:
Seorang guru sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini haruslah memiliki kompetensi PEDAGOGIK, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional; dan kompetensi sosial
• UU No. 20 Th. 2003 ttg. Sistem Pendidikan Nasional: pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan SUASANA BELAJAR DAN PROSES PEMBELAJARAN agar siswa secara aktif mengembangkan potensinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, keserdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara
• Untuk mewujudkan amanah PP dan UU di atas:
Guru-guru perlu mengembangkan MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBL)
• PBL berkembang th. 1970-an di Sekolah Medis Universitas McMaster Canada
• Sekolah Medis Maastrict di Belanda dan Newcastle di Australia
• Program sains kesehatan di Mexico
• Skr. diterapkan: bisnis, pendidikan, kerja sosial, dan administrasi
TUJUAN PBL
• Membantu siswa belajar reflektif dan mandiri yang dapat mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan (Tan, 2004).
• Membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi/berpikir kritis Yuzhi (2003).
MASALAH DALAM PBL (Kolmos et al., 2008):
• masalah berhubungan dengan dunia nyata
• masalah bersifat kompleks dan ill-structured
• masalah bersifat open-ended
• masalah memacu kerja tim
• masalah mengembangkan pengalaman sebelumnya
PEMECAHAN MASALAH DLM PBL = KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
(dalam Arends, 2004):
• nonalgoritmik • kompleks • menghasilkan solusi jamak • pertimbangan dan interpretasi • aplikasi dari banyak kriteria • ketidaktentuan • pengendalian diri dan proses berpikir • penemuan struktur dalam ketidakteraturan • penuh dengan semangat • melibatkan kerja mental
PERANAN GURU
• guide on the side, sage on the stage,fasilitator
• hanya memberi bantuan, bukan mencampuri cara belajar siswa
• pelatih metakognisi
KARAKTERISTIK PBL:
Savoi & Hughes (1994):
• Memulai pembelajaran dengan masalah
• menggunakan masalah dunia nyata
• mengorganisasi materi subyek di sekitar masalah
• memberikan siswa tanggung jawab belajar
• menggunakan kelompok kecil
• mendemonstrasikan produk atau kinerja
KARAKTERISTIK PBL:
Arends (2004):
• Mulai dengan masalah
• Berfokus pada keterkaitan antar disiplin
• Penyelidikan otentik
• Menghasilkan karya/produk dan memamerkannya
• Kerjasama
SINTAKS PBL (Arends, 2004):
Tahapan Prilaku Guru
Tahap 1: Orientasi
siswa pada masalah
Mengyampaikan tujuan pembelajaran, dan memotivasi siswa dalam aktivitas pemecahan masalah
Tahap 2: Mengor-
ganisasi siswa
untuk belajar
Membimbing siswa mendefinisikan
dan mengorganisasikan tugas belajar
Tahap 3: Membim-
bing penyelidikan
individu maupun
kelompok
Mendorong siswa mengumpulkan
informasi, melaksanakan
eksperimen, dan memperoleh
penjelasan dan pemecahan masalah
SINTAKS PBL (lanjutan):
Tahapan Prilaku Guru
Tahap 4: Mengem-
bangkan,
menyajikan, dan
memamerkan hasil
karya
Membimbing siswa merencanakan
dan menyiapkan karya, seperti
laporan, video, dan model, dan
membantu mereka untuk berbagi
tugas dengan temannya
Tahap 5: Menga-
nalisis dan menge-
valuasi proses
pemecahan
masalah
Mmembantu siswa melakukan
refleksi atau evaluasi terhadap
penyelidikan dan proses-proses yang
mereka lakukan
Contoh masalah ill-structured:
1. TV lokal melaporkan bahwa banyak anggota masyarakat Ternate menderita demam berdarah. Sekitar 150 orang sedang dirawat di umah sakit. Pemerintah kota Ternate telah meminta bantuan kepada kelompok ahli untuk memikirkan cara pengendalian ledakan populasi nyamuk tersebut dan pihak pemerintah siap menyediakan dana dan fasilitas yang diperlukan. Jika Anda termasuk anggota kelompok ahli tersebut, apa yang Anda rekomendasikan?
Contoh masalah ill-structured (lanjutan):
2. ABC adalah sebuah perusahaan yang memproduksi AC (air conditioning). AC yang telah diproduksi dan dipasarkan ini tidak hemat listrik. Sekarang ini, negara sedang mengalami krisis listrik. Anda seorang konsultan di perusahaan tersebut dan Anda ditugaskan oleh perusahaan untuk merancang AC yang dapat menghemat penggunaan energi listrik.
Contoh masalah ill-structured (lanjutan):
3. Di sebuah desa akan didirikan sebuah pabrik pengolahan sampah. Beberapa warga tidak setuju dengan pendirian pabrik tersebut, sementara yang lain setuju. Anda seorang pemimpin di desa dan bermaksud mengadakan rapat berkaitan dengan pendirian pabrik pengolahan sampah tersebut. Apa persiapan rapat yang Anda lakukan dan bagaimana Anda mengantisipasi jika terjadi ketegangan antara warga yang setuju dan warga yang tidak setuju?
Contoh masalah ill-structured (lanjutan):
4. Para produsen kue mulanya menggunakan bahan pewarna alami untuk memberi warna pada kue yang dibuat. Namun, karena diperlukan dalam jumlah banyak, biaya yang dikeluarkan juga banyak. Sebagai penggantinya, para produsen kue menggunakan bahan pawarna sintetis.
Contoh masalah ill-structured (lanjutan):
Sayang sekali, penggunaan bahan pewarna sintetis ini disinyalir dapat menimbulkan penyakit kanker pada manusia. Bagaimana Anda menjelaskan terjadinya kanker yang disebakan oleh bahan pewarna sintetis dan upaya apa yang dilakukan untuk mengobati penyakit kanker tersebut?
Pemecahan masalah: K N L
Pewarna kue
alami &
sintetis
Diperlukan jml
banyak, biaya
banyak
Penggantinya,
pewarna
sintetis
pewarna
sintetis dapat
menimbulkan
kanker
Perbedaan bahan
pewarna alami &
sintetis
Makanan
dicerna?
Makanan diserap
oleh tubuh
Makanan
ditransport?
Makanan sebagai
sumber energi?
Sel kanker?
Ciri-ciri pewarna alami & sintetis
Contoh pewarna alami & sintetis
Kandungan kimia pewarna alami
& sintetis
Alasan pemilihan pewarna
sintetis
Alasan tidak menggunakan
pewarna alami
Perhitungan biaya
Komponen sistem pencernaan
Peranan kelenjar pencernaan
Enzim-enzim yang terlibat dalam
sistem pencernaan
Pemecahan masalah (lanjutan):
K N L
Pewarna
sintetis
menye-
babkan
kanker?
Pencernaan mekanis & kimiawi
Sistem peredaran darah pada manusia
Fungsi darah
Proses peredaran darah
Metabolisme zat-zat makanan
Energi yang dihasilkan pada metabolisme makanan
Ekspresi gen
Faktor-faktor yang menyebabkan mutasi gen
Hubungan pewarna alami & mutasi gen
Hubungan mutasi gen dan kanker
Hubungan pewarna sintetis & kanker
Upaya yang dilakukan untuk mengobati kanker
PERTANYAAN SOCRATIK
Socrates:
• Salah seorang ahli filosofi yang sangat terkenal dan sangat berpengaruh pada pengembangan berpikir kritis
• Seorang pemikir kritis yang ideal
• Untuk menghormati: pertanyaan Socratik
PERTANYAAN SOCRATIK:
• strategi pembelajaran yang sangat baik untuk mengembangkan KBK siswa
• jantung dari KBK
• bertujuan untuk mengklarifikasi informasi, mengidentifikasi pendapat atau ide, menemukan asumsi, dan mendeteksi kesalahan dalam penalaran
Jenis pertanyaan Socrates (Paul, 1990):
Perta-nyaan
Penjelasan
Klarifika-si
memperoleh verifikasi, informasi tambahan, klarifikasi pendapat/ide utama, memfrase konten, atau menjelaskan pernyataan khusus
Menyeli-diki asumsi
pertanyaan tentang klarifikasi, verifikasi, eksplanasi, atau reliabilitas suatu masalah
menyelidiki alasan & bukti
meminta contoh tambahan, bukti/alasan, kecukupan alasan, proses yang menghasilkan keyakinan, sesuatu yang mungkin mengubah pikiran siswa
Perta-nyaan
Penjelasan
Penda-pat/ per-spektif
menemukan alternatif tertentu, membandingkan kemiripan dan perbedaan di antara pendapat
Menyeli-diki im-plikasi/ akibat
mendorong siswa menguraikan dan mendiskusikan implikasi dari apa yang dikatakan, alternatif, pengaruh, dan/atau penyebab dari tindakan
tentang perta-nyaan
menguraikan pertanyaan menjadi pertanyaan yang lebih kecil atau menentukan apakah suatu evaluasi diperlukan atau tidak
Jenis pertanyaan Socrates (Paul, 1990):
Perta-nyaan
Penjelasan
Klarifikasi 1) Apa yang Anda maksudkan dengan __?
2) Apa pendapat utama Anda?
3) Dapatkah Anda memberikan saya contoh?
4) Apa Anda berpikir isu utama ada di sini?
Menyeli-diki asumsi
1) Apa yang Anda asumsikan?
2) Bgmn. Anda mempertanggungjawabkan hal ini?
3) Apakah ini berupa kasus?
menyelidiki alasan & bukti
1) Apa contohnya?
2) Dapatkah Anda menjelaskan alasan kepada saya?
3) Apakah alasan yang Anda sampaikan sudah cukup?
Contoh pertanyaan Socrates (Paul, 1990):
Perta-nyaan
Penjelasan
Penda-pat/ per-spektif
Bagaimana kelompok lain merespon? Mengapa?
Bagaimana menjawab keberatan bahwa __ terjadi?
Bagaimana mengetahui dengan cara yang lain?
Menyeli-diki im-plikasi/ akibat
Apa implikasi yang Anda buat?
Apa akibat yang akan terjadi?
Apa yang menjadi alternatif?
Jika ini suatu kasus, maka apa lagi yang harus benar?
tentang perta-nyaan
Bagaimana kita dapat menemukan?
Dapatkah kita menguraikan pertanyaan ini?
Apa yang diasumsikan dari pertanyaan ini?
Mengapa pertanyaan ini penting?
Jenis pertanyaan Socrates (Paul, 1990):
Tahap pelaksanaan (Redhana & Maharani, 2008)
Kegiatan guru Kegiatan siswa
Guru menyajikan masalah, fenomena, prosedur, hasil percobaan
Siswa mempelajari masalah, fenomena, prosedur, atau hasil percobaan
Guru mengajukan pertanyaan awal untuk menggali ide siswa
Siswa menghasilkan ide-ide
Guru mengajukan pertanyaan Socratik untuk mengembang-kan ide siswa
Siswa memperdalam pemahamannya
Guru memberikan situasi baru/masalah
Siswa mengaplikasn konsep yang dipelajari pada situasi baru
Guru melaksanakan evaluasi Siswa terlibat dalam evaluasi
PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI
Inkuiri (Gallagher,2007 ): invesitigasi ttg,fenomena, dg.: (1) mengajukan pertanyaan, (2) melakukan observasi, (3) menggunakan mengkomunikasikan hasil observasi dan untuk menggambarkan pola, (4) menarik kesimpulan, mengidentifikasi pola, dan merumuskan prediksi dan hipotesis, (5) merancang eksperimen untuk menguji prediksi dan hipotesis, (6) melakukan eksperimen, (7) mencatat hasil observasi, (8) menganalisis dan menginterpretasi data untuk memberikan makna pada informasi yang direkam, dan (9) menarik kesimpulan
Karakteristik Pembelajaran Berbasis Inkuiri
Karakteristik penting
Variasi
Siswa terlibat dalam pertanyaan ilmiah
Siswa mengajukan pertanyaan
Siswa me-ngajukan pertanyaan berdasarkan pertanyaan yang dise-diakan
Siswa mempertajam atau mengklari-fikasi pertanya-an yang dise-diakan guru, materi ajar
Siswa terlibat dalam perta-nyaan yang disediakan guru, materi ajar
Siswa mem-berikan prioritas pada bukti dalam merespon pertanyaan
Siswa me-nentukan apa yang menyusun bukti dan mengumpulkannya
Siswa diarah-kan me-ngumpulkan data tertentu
Siswa diberikan data dan ditugaskan menganali-sisnya
Siswa diberi-kan data dan diberitahu bagaimana cara menga-nalisisnya
Karakteristik penting
Variasi
Siswa mem-formulasikan penjelasan dari bukti
Siswa mem-formulasi-kan penjela-san setelah mering-kaskan bukti
Siswa dibim-bing dalam proses mem-formulasikan penjelasan dari bukti
Siswa diberikan cara-cara menggunakan bukti untuk memformulasi-kan penjelasan
Siswa dise-diakan bukti dan diberikan cara menggu-nakan bukti untuk mem-formulasikan penjelasan
Siswa meng-hubungkan antara penje-lasan dan pengetahuan ilmiah
Siswa me-meriksa sumber & bentuk yang berhu-bungan dg penjelasan
Siswa diarah-kan pada bidang dan sumber pengetahuan ilmiah
Siswa diberikan hubungan-hubungan yang mungkin
-
Karakteristik Pembelajaran Berbasis Inkuiri (lanjutan)
Karakteristik Pembelajaran Berbasis Inkuiri (lanjutan)
Karakteristik penting
Variasi
Siswa meng-komunikasi-kan dan men-justifikasi penjelasan
Siswa mem-bentuk argumen yang logis untuk mengkomunikasikan penjelasan
Siswa berlatih mengem-bangkan komunikasi
Siswa disediakan bimbingan untuk mengembang-kan komunikasi
Siswa diberikan tahap-tahap dan prosedur untuk berkomunikasi
Banyak --------------------- Kemandirian siswa ------------------------- Sedikit Sedikit ----------------- Arahan dari guru atau materi ------------------ Banyak
Tahap pembelajaran MPBI (NRC, 2000)
Fase Aktivitas Siswa
1. Siswa terlibat dalam pertanyaan ilmiah, peristiwa, atau fenomena
2. Siswa mengekplorasi ide-ide melalui pengalaman hands-on, merumuskan dan menguji hipotesis, memecahkan masalah
3. Siswa menganalisis dan menginterpretasi data, mensintesis ide-idenya, membuat model, dan mengklarifikasi konsep dan penjelasan
4. Siswa memperluas pemahaman dan kemampuan-kemampuan baru dan menerapkan apa yang mereka sudah pelajari pada situasi baru
5. Siswa, bersama guru, mengkaji dan mengases apa yang mereka sudah pelajari dan bagaimana mereka mempelajarinya
PEMBELAJARAN BERBASIS PETA ARGUMEN
• Argumen: mengandung daftar pernyataan
yang mengandung kesimpulan (klaim),
yang didukung oleh premis
• Untuk dapat berpikir secara kritis, siswa
harus dapat mengidentifikasi,
mengkonstruksi, dan mengevaluasi
argumen (Lau & Chan, 2009)
• Seorang pemikir kritis yang baik: orang
yang terampil dalam mengartikulasikan dan
mengevaluasi argumen (Twardy , 2004)
Pembelajaran Berbasis Peta Argumen
Peta argumen:
• diagram kotak dan garis yang menyajikan struktur logis dari argumen secara visual
• mengklarifikasi dan mengorganisasikan pikiran seseorang
• mengembangkan kemampuan siswa untuk memahami argumen kompleks (Twardy, 2004)
• membuat informasi lebih mudah diproses oleh pikiran
• Peta argumen: meningkatkan kemampuan
siswa mengartikulasikan, memahami, dan
mengkomunikasikan penalaran (van Gelder,
2003)
• Efektif meningkatkan keterampilan berpikir
kritis siswa (Redhana, 2009a; Redhana et
al., 2009)
Pembelajaran Berbasis Peta Argumen
Pembuatan peta argumen (Lau & Chan, 2009):
• Mengidentifikasi kesimpulan utama/bagian yang
paling penting dari argumen
• Mengidentifikasi premis yang mendukung
kesimpulan
• Jika argumen tambahan mendukung beberapa
premis, maka identifikasi dilakukan terhadap
premis dari argumen tambahan tersebut, kemudian
mengulangi lagi prosedur ini. Label premis dan
kesimpulan ditulis menggunakan bilangan
• Menulis label dalam “struktur pohon” dan
menggambar panah dari sejumlah premis menuju
kesimpulan yang didukung oleh premis
Keuntungan membuat peta argumen:
• tayangan struktur argumen sangat efisien di mana
peta argumen dapat meringkaskan beberapa
halaman buku/isu
• tayangan dari struktur argumen dapat ditampilkan
dengan jelas
• masing-masing ko-premis dapat ditunjukkan
secara eksplisit
Pendek kata, peta argumen: cara efektif menyajikan
argumen dan membuat operasi keterampilan
berpikir kritis menjadi lebih jelas sehingga
menghasilkan perkembangan keterampilan berpikir
kritis yang lebih cepat.
Contoh pembuatan peta argumen:
1. Argumen terdiri dari satu klaim
dan satu premis (argumen
sederhana)
2. Argumen terdiri dari satu klaim
dan dua premis, tetapi kedua
premis ini saling tergantung
satu satu sama lain
3. Argumen terdiri dari satu klaim
dan dua premis, tetapi premis
yang satu tidak tergantung
pada premis yang lain
2
1
2
1
3
1
3
2
Contoh pembuatan peta argumen (lanjutan):
4. Argumen terdiri dari satu
premis dan dua klaim, tetapi
antara klaim yang satu
dengan yang lain tidak
tergantung satu sama lain
4. Argumen dengan sistem
bertingkat, di mana suatu
klaim dapat menjadi premis
bagi klaim yang lain
(argumen kompleks)
2
1
3
2
6
4 5
1 3
Langkah pembelajaran pembelajaran berbasis peta argumen (Redhana, 2009a; Redhana et al., 2009)
Kegiatan guru Kegiatan siswa
Guru membagi siswa ke dalam
kelompok kecil, 4-5 orang
Peserta membagi diri dalam
kelompok kecil
Guru membagikan bahan ajar,
Guru dapat menyediakan
bimbingan, jika diperlukan
Siswa mempelajari bahan ajar,
mendiskusikan peta argumen
dalam kelompok
Guru melaksanakan diskusi kelas
Guru bertindak sbg.muderator
dan fasilitator
Salah satu klp menyajikan
peta argumen, kelompok lain
memberi tanggapan
Guru memberikan perbaikan jika
terdapat kesalahan konsep
Siswa memperbaiki konsepnya
yang salah, jika ada
Guru melaksanakan evaluasi:
proses dan hasil
Siswa terlibat dalam evaluasi
yang dilaksanakan oleh guru
PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF
Pada pembelajaran konstruktivist, guru-guru
harus mampu menumbuhkan kebiasan
berpikir produktif, yang ditandai dengan
menumbuhkan (Marzano, dalam Wena,
2009):
1) kemampuan berpikir dan belajar yang teratur secara mandiri,
2) sikap kritis dalam berpikir, dan 3) sikap kreatif dalam berpikir dan belajar.
Karakteristik pembelajaran kreatif-produktif:
• Keterlibatan siswa secara intelektual dan
emosional dalam pembelajaran.
• Siswa didorong untuk
menemukan/mengkonstruksi konsep sendiri.
• Siswa diberi kesempatan untuk bertanggung
jawab menyelesaikan tugas bersama.
• Pada dasarnya untuk menjadi kreatif,
seseorang harus bekerja keras, berdedikasi
tinggi, antusias, dan percaya diri.
Karakteristik pembelajaran kreatif-produktif:
• Keterlibatan siswa secara intelektual dan
emosional dalam pembelajaran.
• Siswa didorong untuk
menemukan/mengkonstruksi konsep sendiri.
• Siswa diberi kesempatan untuk bertanggung
jawab menyelesaikan tugas bersama.
• Pada dasarnya untuk menjadi kreatif,
seseorang harus bekerja keras, berdedikasi
tinggi, antusias, dan percaya diri.
Tahap Kegiatan guru Kegiatan siswa Orientasi Menyampaikan tujuan,
dan penilain Mendiskusikan tujuan & sistem penilaian
Eksplo-rasi
Mengarahkan dan memberikan bimbingan belajar
Membaca, observasi, wawancara, percobaan, browsing internet, dsb.
Interpre-tasi
Membimbing dan mengarahkan belajar siswa
Melakukan analisis, diskusi, tanya jawab, atau melaku-kan percobaan kembali
Re-kreasi Membimbing, dan menumbuhkan daya cipta
Mengambil keputusan, menghasilkan sesuatu/produk baru
Evaluasi Melakukan evaluasi dan memberi balikan
Mendiskusikan hasil evaluasi
Tahapan pembelajaran kreatif-produktif:
PEMBELAJARAN GENERATIF
• Pertama kali diperkenalkan oleh
Osborne & Cosgrove (dalam Wena,
2009).
• Pembelajaran generatif ini terdiri
dari empat tahap: eksplorasi,
pemokusan, tantangan atau
pengenalan konsep, dan penerapan
konsep
Tahapan pembelajaran generatif:
Tahap Kegiatan guru Kegiatan siswa Eksplo-rasi
Memberikan aktivitas melalui demonstrasi/ mengajuan pertanyaan
Mengeksplorasi pengetahuan, ide atau konsepsi awal, merumuskan hipotesis
Pemfo-kusan
Membimbing siswa melakukan pengujian hipotesis
Melakukan pengujian hipotesis, menarik kesimpulan
Tantangan
Mengarahkan dan memfasilitasi agar terjadi pertukaran ide di antara siswa
Memberikan pertimbangan ide kepada: (a) siswa lain, (b) semua siswa dalam kelas
Aplikasi Membimbing siswa memecahkan masalah
Mengaplikasikan konsep pada situasi baru