produksi
DESCRIPTION
Tugas Kapita Selekta FarmakoterapiTRANSCRIPT
KAPITA SELEKTA INDUSTRI
PRODUKSIAgrifina Akardias M., S.Farm (148-168)Eva Christiana, S.Farm (148-180)Inggrid Tokan, S.Farm (148-186)Lusia D. N. Gorantokan, S.Farm (148-192)Paulus Prim Kapi, S.Farm (148-200)
Disusun oleh:Disusun oleh:
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKERUNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2015
1Excellent in Quality, Competitiveness, and Care
Produksi di Industri Farmasi
Proses mentransformasikan
/mengubah suatu input menjadi output
Excellent in Quality, Competitiveness, and Care
2
PRODUKSI
PEDOMANCPOB, CPOTB
dan CPKB
Produk → memenuhi persyaratan mutu
yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan
penggunaannya
HASIL
(Priyambodo, 2007).
Excellent in Quality, Competitiveness, and Care
3
Produksi di Industri Farmasi
Hal-hal yang diperhatikan • Pengadaan Bahan Awal• Pencegahan Pencemaran
Silang• Penimbangan dan Penyerahan• Pengembalian• Pengolahan• Kegiatan Pengemasan• Pengawasan Selama Proses
Produksi• Karantina Produk Jadi
Tanggung jawab(bidang produksi)
• Proses• Kapasitas• Persediaan• Tenaga
kerja• Mutu/
Kualitas
(Badan POM, 2012).
• Memastikan bahwa obat diproduksi dan disimpan sesuai prosedur agar memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan.
• Memberikan persetujuan kerja yang terkait dengan produksi dan memastikan bahwa petunjuk kerja diterapkan secara tepat.
• Memastikan bahwa catatan produksi telah dievaluasi dan ditandatangani oleh Kepala Bagian Produksi sebelum diserahkan kepada Kepala Bagian Manajemen Mutu (Pemastian Mutu).
• Memeriksa pemeliharaan bangunan fasilitas serta peratalat di bagian produksi.
• Memastikan bahwa validasi yang sesuai telah dilaksanakan.
• Memastikan bahwa pelatihan awal dan berkesinambungan bagi personil di departemennya dilaksanakan dan diterapkan sesuai kebutuhan.
Excellent in Quality, Competitiveness, and Care
5
Tugas dan wewenang
Kepala Bagian Produksi
Excellent in Quality, Competitiveness, and Care
6
• Menyetujui atau menolak bahan awal, bahan pengemasan, produk antara, produk ruahan dan produk jadi.
• Memastikan bahwa seluruh pengujian yang diperlukan telah dilaksanakan.• Memberikan persetujuan kerja pengambilan contoh, metode pengujian dan
prosedur pengawasan mutu lain.• Memberi persetujuan dan memantau semua kontrak analisis.• Memeriksa bangunan dan fasilitas serta peralatan di bagian pengawasan
mutu• Memastikan bahwa pelatihan awal berkesinambungan bagi personil di
departemennya dilaksanakan dan diterapkan sesuai kebutuhan
Tugas dan wewenang
Kepala bagian pengawasan
Excellent in Quality, Competitiveness, and Care
7
• Memastikan penerapan (dan bila diperlukan, membentuk) sistem mutu.• Ikut serta dalam atau memprakarsai pembentukan acuan mutu
perusahaan• Memprakarsai dan mengawasi audit internal atau inspeksi diri berkala.• Melakukan pengawasan terhadap fungsi bagian penagawasn mutu.• Memprakarsai dan berpartisipasi dalam pelaksanaan audit eksternal.• Memprakarsai dan berpartisipasi dalam program validasi.• Memastikan pemenuhan persyaratan teknik atau peraturan Otoritas
Pengawasan Obat (OPO) yang berkaitan dengan mutu produk.• Mengevaluasi catatan bets• Meluluskan atau menolah produk jadi untuk penjualan dengan
mempertimbangkan semua faktor terkait
Tugas dan wewenang
Kepala bagian manajemen mutu
Kasus 1
Tanggal 16 Desember 2014, bagian Quality Control perusahaan tersebut menemukan adanya cemaran bakteri Burkholderida cepacia pada sampel
dengan nomor batch 100413 dari produk tersebut. Oleh karena produk dengan nomor batch tersebut tidak dapat dipasarkan
Excellent in Quality, Competitiveness, and Care
9
Perusahaan Oh Baby Baby11 Januari 2012
KOSMETIK
mouthwash dengan rasa mint
MASALAH
Fishbone
Excellent in Quality, Competitiveness, and Care
10
Adanya cemaran bakteri
Burkholderia cepacia
Measurement: -
Mesin:
Pump tidak bekerja dengan maksimal sehingga mengakibatkan death zone pada sistem penyimpanan air
Material:
Kualitas air tidak dilakukan pengecekan secara berkala
Lingkungan:
Tidak ada pengontrolan sumber air secara berkala
Metode:
Tidak ada maintenance system yang sesuai dengan peraturan dari WHO
Human:
•Kurang responsive karena tidak ada training berkala
•Tidak ada pengawasan khusus pada storage water.
Excellent in Quality, Competitiveness, and Care
12
Matrix CAPA
Temuan Kriteria Persyaratan R. Cause Analyse Dampak CAPA Time line PIC
Cemaran Bakteri
Kritikal Air yang digunakan untuk kosmetik dites atau dimonitor secara berkala untuk memastikan kualitas air ( kimia, fisika dan mikrobiologi)
Sumber air dan sistem pengolahan dan air yang telah diolah dilakukan pengecekan secara berkala (WHO, 2012)
Sistem pengolahan air yang digunakan untuk pembuatan kosmetik diatur agar tidak stagnan dan dipastikan tidak ada resiko kontaminan (adanya pengecekan berkala) (Cosmetic Good Manufacturing Practices)
Death zone pada T di sistem penyimp-anan.
Terjadi cemaran mikroba pada air yang telah diolah sehingga produk yang menggunakan air olahan tersebut tidak dapat dipasarkan dan mengakibat-kan kerugian besar
CA: Penghentian proses produksi. Pengecekan semua produk yang
baru dihasilkan, yang sedang dalam proses dan sampel tertinggal yang telah dihasilkan yang menggunakan sumber air yang sama.
Pengecekan sumber air dan sistem pengolahan air yang digunakan dan air yang telah diolah.
PA:
Membenahi sistem pengolahan air.
Dilakukan pengecekan PW secara berkala untuk meminimalisir terjadinya cemaran.
16 Desember 2014 16 Desember – 23 Desember 2014
16 Desember – 19 Desember 2014
19 Desember – 26 Desember 2014
3 bulan sekali pada hari Senin
QA dan teknisi (teknik mesin).
Excellent in Quality, Competitiveness, and Care
15
Kasus 2
Perusahan Paingan
2 Maret 2015, QC melakukan inspeksi
menemukan bahwa pada strip dengan nomor bets
12345678 terdapat kekurangan jumlah tablet
dalam 1 strip
Seharusnya dalam 1 strip berisi 10 tablet, namun pada strip dengan nomor bets 12345678 hanya terdapat 9 tablet. Strip tersebut ditemukan pada area pengemasan sekunder. Setelah melakukan investigasi lanjutan, ditemukan
bahwa terdapat 17 strip dengan nomor bets 12345678 mengalami kekosongan 1 pocket.
MASALAH
Excellent in Quality, Competitiveness, and Care
16
FishboneHuman:
Kurangnya pemahaman tentang maintenance alat pengemas
Adanya kekurangan jumlah tablet dalam 1 strip
Mesin:
Kesalahan dalam rejection funnel.
Material: -Lingkungan: -
Metode:
Tidak ada maintenance systemMeasurement: -
Excellent in Quality, Competitiveness, and Care
18
Matrix CAPA
Temuan Kriteria Persyaratan R. Cause Analyse Dampak CAPA Time line PIC
Strip kosong
Minor Kegiatan pengemasan berfungsi membagi dan mengemas produk ruahan menjadi produk jadi. Pengemasan hendaklah dilaksanakan di bawah pengendalian yang ketat untuk menjaga identitas, keutuhan dan mutu produk akhir yang dikemas (CPOB)
Terjadi kesalahan pada alat pengemas strip bagian rejection funnel
Masalah di pengemasan yang mengakibatkan kerugian (waktu dan tenaga pekerja) dan menghambat proses produksi yang lain.
CA: Mengkoreksi ulang kesesuaian
jumlah produk ( tablet) yang telah dikemas dengan kemasan strip dalam 1 nomor batch.
Melakukan penghentian pengemasan produk strip dengan strip pada alat tersebut untuk melakukan pengecekan.
Pembenaran alat pengemasan bagian rejection funnel.
PA:
Dilakukan evaluasi SOP mengenai mesin pengemas
2 Maret 2015
2 Maret 2015
2 Maret –
5 Maret 2015
5 Maret 2015
Produksi, QA
• Melakukan pembenahan SOP yang jelas.• Melakukan training operator agar dapat
mengoperasikan sistem dengan baik. • Melakukan pembenahan sistem sesuai
dengan SOP. • Melakukan maintenance dan pengecekan
terhadap alat dan bahan baku.
Excellent in Quality, Competitiveness, and Care
20
Kesimpulan
BPOM, 2012, Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor Hk.03.1.33.12.12.8195 Tentang Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik, Depkes RI, Indonesia, hal. 28—36, 45-47.
Depkes RI 2009, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian, Depkes RI, Indonesia, hal. 2.
FDA, 2013, Guidance for industry Cosmetic Good Manufacturing Practice, FDA, USA
Fuad, Nurlela, Sugiarto, Christine, dan Paulus, 2000, Pengantar Bisnis, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hal 142.
GMP, 2011, http://gmp-center.com/2011/03/09/pedoman-cpob-gmp-pharma-personalia/, diakses tanggal 19 Maret 2015.
Priyambodo, B., 2007, Manajemen Farmasi Industri, Global Pustaka Utama, Yogyakarta.
WHO, 2012, Good Manufacturing Practice : Water for Pharmaceutical Use, WHO, Jenewa
Daftar Pustaka
21