problematika pembelajaran tematik kelas iv di …

176
PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI SEKOLAH DASAR NEGERI 76/IX MENDALO DARAT KABUPATEN MUARO JAMBI SKRIPSI RIZKY PRATAMA TPG. 161953 PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI

SEKOLAH DASAR NEGERI 76/IX MENDALO DARAT

KABUPATEN MUARO JAMBI

SKRIPSI

RIZKY PRATAMA

TPG. 161953

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 2: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

i

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI

SEKOLAH DASAR NEGERI 76/IX MENDALO DARAT

KABUPATEN MUARO JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

RIZKY PRATAMA

TPG.161953

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 3: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

ii

Page 4: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

iii

Page 5: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

iv

Page 6: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

v

Page 7: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

vi

Page 8: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

vii

Page 9: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

viii

Page 10: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

ix

PERSEMBAHAN

Hidup ini penuh dengan perjalanan, perjuangan membutuhkan proses

didalamnya berisikan usaha dan do’a-do’a ada permintaan semoga hari ini lebih

dari pada hari kemarin. Liku dan masalah adalah titian dan rintangan untuk

menggapai kesuksesan agar hidup menjadi lebih berarti, berharga dan membuat

bahagia.

Kupersembahkan skripsi ini kehadapan ayahanda Sawal dan ibunda Inem

Rahayu dan adikku Sindy Dwi Resti yang telah menyayangiku, yang selalu

memberiku semangat, yang selalu memberiku inspirasi yang utuh dalam mengapai

cita-cita, serta teman-teman terbaik dan teman-teman seperjuangan.

Suatu keindahan dan kebahagian yang tak terhingga didalam hati dan

hidupku sebagai dari wujud cinta dan kasih sayang yang tulus telah memberiku

dukungan, semangat dan inspirasi yang utuh dalam menyelesaikan skripsi ini.

Aku bersyukur kepada Allah SWT diperjalanan hidup ini, aku dipertemukan

dengan orang-orang yang sangat menyayangiku. Semoga atas segala pengorbanan,

perjuangan serta kesabaranya mendapat balasan dan Ridho Allah SWT, Aamiin.

Page 11: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

x

MOTTO

فان مع العسر يسرا )ه(Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan (Q.S. Al-Insyirah:5)

Al-Qur’anul Karim dan Terjemah (Al-Muntaz, 2015: 596)

Page 12: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

xi

KATA PENGANTAR

ن الرحيم الرم بسم الل Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang

kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkanya, atas iradahnya sehingga skripsi

ini dapat dirampungkan. Shalawat dan salam atas Nabi SAW pembawa risalah

pencerahan bagi manusia.

Penulisan Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya

bahwa penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan pihak yang telah memberikan

motivasi baik moril maupun materil, untuk melalui kolom ini penulis menyampaikan

terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H.Su’aidi Asy’ari, MA, Ph.D selaku Rektor UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi, Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati, SE., M. EI selaku Wakil

Rektor I UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Bapak Dr. As’ad Isma, M.Pd

selaku Wakil Rektor II UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, dan Bapak Dr.

Bahrul Ulum, S.Ag.,MA selaku Wakil Rektor III UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

2. Ibu Dra. Hj. Fadlilah, M.Pd, Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Ibu Dr. Risnita, M.Pd selaku Wakil

Dekan I Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi, Bapak Najmul Hayat, S.Ag.,M.Pd.I selaku Wakil Dekan II Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, dan Ibu Dr.

Yusria, S.Ag. M.Pd. selaku Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Page 13: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

xii

3. Ibu Ikhtiati, M.Pd.I selaku ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah dan Ibu Nasyariah Siregar, M.Pd.I selaku Sekretaris Jurusan

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

4. Ibu Dr. Minnah El Widdah, M.Ag selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak

Amirul Mukminin Al-Anwari, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing II yang

telah meluangkan waktu dan mencurahkan pemikiranya demi mengarahkan

penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.

5. Ibu Amrina, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN 76/IX Mendalo Darat

Kabupaten Muaro Jambi yang telah memberikan kemudahan kepada

penulis dalam memperoleh data dilapangan, Ibu Sri Martini, S.Pd selaku

guru tematik kelas IV dan Ibu Sri Noviarti, S.Pd Selaku guru tematik kelas

IV, dan Ibu Maryani, A.Ma.Pd yang telah banyak memberikan informasi

guna memudahkan penulis memperoleh data di kelas.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi yang telah memberikan pengetahuan penulis.

7. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi tiada henti hingga

menjadi kekuatan pendorong bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Sahabat-sahabat seangkatan dan senasib seperjuangan penulis, semangat

dan motivasi dari kalian semua sangat membantu penulis dalam

menyelesaikan Skripsi ini.

Akhirrnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan amal

semua pihak yang telah membantu. Semogga Skripsi ini bermanfaat bagi

pengembangan ilmu.

Jambi, Juni 2020

Penulis

Page 14: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

xiii

ABSTRAK

Nama : Rizky Pratama

Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul :PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI

SEKOLAH DASAR NEGERI 76/IX MENDALO DARAT

KABUPATEN MUARO JAMBI.

Skripsi ini membahas tentang Problematika Pembelajaran Tematik di Sekolah

Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi. Penelitian ini

merupakan penelitian Kualitatif, Fokus dari penelitian ini yaitu problematika yang

dihadapi guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi terhadap

pembelajaran tematik di kelas IV di Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat

Kabupaten Muaro Jambi, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan

problematika yang dihadapi guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan

mengevaluasi terhadap Pembelajaran Tematik, kemudian teknik pengumpulan data

dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.

Hasil dari data menunjukan bahwa Problematika Pembelajaran Tematik di

Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi, belum begitu

optimal hal ini dapat dilihat dari beberapa probelamatika yang ditemui diantaranya,

sarana dan prasarana kurang memadai, kurangnya pemahaman guru tentang

pebelajaran tematik, guru kurang mempersiapkan sumber belajar, guru kurang

menguasai penilaian sehingga sulit memberikan penilaian serta guru sedikit

memahami dalam pengisian raport kurikulum 2013.

Kata Kunci : Problematika Pembelajaran Tematik

Page 15: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

xiv

ABSTRACT

Name : Rizky Pratama

Study Program : Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education

Title : PROBLEMATICS LEARNING THEMATIC CLASS IV IN

STATE 76 / IX STATE SCHOOL OF MENDALO DARAT

MUARO JAMBI REGENCY

This thesis discusses the Thematic Learning Problems in the Elementary

School 76 / IX Mendalo Darat Muaro Jambi District. This research is a qualitative

research, the focus of this study is the problems faced by teachers in planning,

implementing, and evaluating thematic learning in class IV at the Elementary School

76 / IX Mendalo Darat Muaro Jambi District, the purpose of this study is to describe

the problems faced the teacher in planning, implementing, and evaluating Thematic

Learning, then the technique of data collection is done by observation, interview and

documentation techniques.

The results of the data show that Thematic Learning Problematics in the

Elementary School 76 / IX Mendalo Darat Muaro Jambi District, not so optimal it

can be seen from several probelamatika found including, inadequate facilities and

infrastructure, lack of teacher understanding of thematic learning, teachers lacking

prepare learning resources, teachers lack mastery of assessment so it is difficult to

give an assessment and teachers have little understanding in filling out the 2013

curriculum report cards.

Keywords: Thematic Learning Problems

Page 16: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

NOTA DINAS ................................................................................................. ii

PERSETUJUAN SKRIPSI .............................................................................. iv

PENGESAHAN .............................................................................................. vi

PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................................. viii

PERSEMBAHAN ............................................................................................ ix

MOTO .............................................................................................................. x

KATA PENGANTAR ..................................................................................... xi

ABSTRAK ....................................................................................................... xiii

ABSRACT ....................................................................................................... xiv

DAFTAR ISI .................................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xviii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

B. Fokus Penelitian .................................................................................... 5

C. Rumusan Masalah ................................................................................. 5

D. Tujuan dan Kegunaan Peneltian ............................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 8

A. Kajian Teoritik ...................................................................................... 8

1. Pembelajaran Tematik ...................................................................... 8

a. Pengertian Pembelajaran Tematik ............................................. 8

b. Karakteristik Pembelajaran Tematik ......................................... 11

c. Prinsip-Prinsip Pembelajaran tematik ....................................... 13

Page 17: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

xvi

d. Rambu-Rambu Pembelajaran Tematik...................................... 14

e. Pembelajaran Tematik dalam Kurikulum 2013 ......................... 15

f. Landasan Pembelajaran tematik ................................................ 16

g. Model-model pembelajaran tematik .......................................... 18

h. Tema pembelajaran tematik kelas IV kurikulum 2013 .... ........ 20

i. Prosedur pembelajaran tematik ................................................. 22

2. Problematika pembelajaran .............................................................. 29

B. Studi relevan .......................................................................................... 35

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 43

A. Pendekatan penelitian ............................................................................ 43

B. Setting dan subjek penelitian ................................................................. 44

C. Jenis dan sumber data ............................................................................ 44

D. Teknik pengumpulan data ..................................................................... 46

E. Teknik analisis data ............................................................................... 48

F. Teknik pemeriksaan keabsahan data ..................................................... 51

G. Jadwal penelitian ................................................................................... 54

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN .................................................... 55

A. Temuan Umum .................................................................................... 55

B. Temuan Khusus dan Pembahasan ........................................................ 68

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 100

A. Kesimpulan .......................................................................................... 100

B. Rekomendasi ........................................................................................ 101

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 103

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 18: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Surat Pernyataan Responden / Subjek Penelitian ....................... 105

Lampiran 2: Instrumen Pengumpulan Data (IPD) .......................................... 110

Lampiran 3: Transkip Wawancara .................................................................. 116

Lampiran 4 : Program Tahunan ...................................................................... 135

Lampiran 5: Program Semester ...................................................................... 137

Lampiran 6: Silabus ........................................................................................ 145

Lampiran 7 : Dokumentasi .............................................................................. 149

Lampiran 8 : Lembar Konsultasi Skripsi ........................................................ 153

Lampiran 9 : Persetujuan Ujian Munaqasah ................................................... 155

Page 19: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Tema Pembelajaran Tematik Kelas IV K13 .................................. 21

Tabel 3.1 : Jadwal Penelitian ........................................................................... 54

Tabel 4.1 : Identitas Sekolah ............................................................................ 56

Tabel 4.2 : Tata Tertib Berpakaian .................................................................. 60

Tabel 4.3 : Sarana SDN 76 .............................................................................. 62

Tabel 4.4 : Prasarana SDN 76 .......................................................................... 64

Tabel 4.5 : Daftar Nama Guru ......................................................................... 66

Tabel 4.6 : Jumlah Siswa Kelas I-VI ............................................................... 68

Tabel 4.7 : Silabus ............................................................................................ 73

Page 20: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 : Perencanaan Pembelajaran Tematik .......................................... 87

Gambar 4.2 : Proses Pembelajaran Tematik .................................................... 88

Gambar 4.3 : Siswa Yang Sedang Ribut .......................................................... 90

Gambar 4.4 : Pelaksanaan Pembelajaran Tematik ........................................... 95

Gambar 454 : Evaluasi Pembelajaran Tematik ................................................ 99

Page 21: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi perananya di masa yang akan

datang yang tercantum dalam UUR.I. No.2 Tahun 1989, Bab I, Pasal I (Oemar

Hamalik, 2014, hlm.2). Pendidikan merupakan bagian integrasi dalam

pengembangan, setiap pendidikan itu memiliki tingkatan dasar sesuai dengan

peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang standar

Nasional Pendidikan pasal 26 ayat 1 pendidikan dasar bertujuan untuk meletakkan

dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, keterampilan untuk

mampu hidup mandiri, mengikuti pendidikan lebih lanjut, Tujuan pendiidikan

sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional pasal 3, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan

membentuk watak serta peradaban yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa agar, menjadi

manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis

serta bertanggung jawab“ (Sukarjo dan Ukim Komaria, 2010, hlm. 14).

Pendidikan merupakan suatu proses yang memungkinkan seseorang mampu

mengembangkan seluruh kemampuan (potensi) yang dimiliki, sikap, kepribadian,

akhlak mulia dan bentuk-bentuk prilaku yang bernilai positif dimasyarakat. Ada tiga

macam pendidikan yaitu: Pendidikan yang dipakai oleh masyrakat umum yaitu, tidak

ilmiah, melainkan diwariskan secara turun temurun. Teori Umum pendidikan yang

mirip dengan filsafat pendidikan, yang menekankan pada prinsip-prinsip mengajar,

dan ilmu pendidikan, suatu pendidikan yang bersifat ilmiah yang utuh sebagai satu

kesatuan ilmu (Oemar Hamalik, 2014, hlm.38). Berdasarkan UU RI No. 20 tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 36 ayat 1 menyatakan bahwa

Page 22: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

2

pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional

pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional (Sukarjo dan Ukim

Komaria, 2010, hlm.14). Hal ini ditindaklanjuti dengan hadirnya kurikulum 2013

memberikan warna yang berbeda pada dunia pendidikan. Kurikulum 2013 mengalami

perubahan yang signifikan terutama pada struktur kurikulumnya yakni penekanan

pada pembelajaran tematik di kelas. Pengembangan kurikulum 2013 merupakan

bagian dari strategi meningkatkan pencapaian pendiidkan. Orientasi kurikulum 2013

adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap,

keterampilan, dan pengetahuan. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional,

kurikulum dipandan sebagai suatu rancangan pendidikan dan kurikulum menentukan

pelaksaan dan hasil pendidikan (Abdul Majid, 2014, hlm.28).

Kurikulum 2013 membentuk penerus bangsa yang produktif, kreatif, inovatif

dan berkarakter. Keberhasilan kurikuluam 2013 dalam menghasilkan insan yang

kreatif, inovatif dan produktif serta dalam merealisasikan tujuan pendidikan nasional

yakni membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat (Made Pidarta,

2007, hlm.2) sangat ditentukan oleh berbagai faktor, diantaranya yaitu kepemimpinan

kepala sekolah, guru, sarana prasarana, kreatifitas penduidik, sosialisasi, lingkungan

yang kondusif dan partisipasi warga sekolah yang mendukung terlaksananya

kurikulum 2013 (Mulyasa, 2013, hlm.39). Kurikulum 2013 berusaha menyesuaikan

dengan kondidsi dinamis pndidikan, dimana didalamnya tidak hanya menekankan

siswa untuk belajar ilmu-ilmu umum melainkan juga ilmu agama, etitut sesuai

dengan kebutuhan saat ini dan yang akan datang.

Untuk itu guru dan orang tua dapat berperan aktif dalam pendidikan anak-

anaknya sehingga anak-anaknya dapat tumbuh sesuai dengan kebutuhan zaman.

Hadirnya kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan

peserta didik saat ini dan yang akan datang. Pelaksanaan pembelajaran kurikulum

2013 yang berbasis karakter dan kompetensi sebaiknya dapat dilaksanakan sesuai

Page 23: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

3

dengan karakteristik dan kebutuhan siswa. Salah satu ciri kurikulum 2013 adalah

bersifat tematik pada sekolah dasar (Abdul Majid, 2014, hlm.80).

Kurikulum 2013 untuk jenjang Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah

menggunakan pendekatan tematik integratif dari kelas I sampai kelas VI. Hal tersebut

didasarkan pada kecenderungan belajar anak usia dasar yang memiliki tiga ciri yaitu

konkrit, integratif dan hierarki. Sebagaimana tercantum dalam Undang-undang No.

20 tahun 2003 pasal 35, yaitu kompetensi lulusan merupakan kualitas kemampuan

lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar

nasional yang telah disepakati (Abdul Majid, 2014,hlm.28). Proses pembelajaran

sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ranah sikap, pengetahuan dan

keterampilan tersebut secara utuh, dimana dapat diartikan pengembangan ranah yang

satu tidak bisa dipisahkan dengan ranah lainnya. Pembelajaran tematik merupakan

pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata

pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa.

Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok

pembicaraan. (Abdul Majid, 2014, hlm. 80). Sebagai suatu pendekatan pembelajaran

yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam

berbagai tema. Pengintegrasian dilakukan dengan pendekatan intradisipliner,

multidisipliner, dan transdisipliner. (Andi Prastowo, 2013, hlm.223). Melalui

pembelajaran tematik, siswa dapat memperoleh pengalaman langsung sehingga

menjadi penguat dalam menyimpan konsep dari apa yang dipelajari.

Kompetensi dikembangkan melalui pembelajaran tematik yang dilakukan

dengan pendekatan saintific approach mencakup kegiatan mengamati, menanya,

mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan dimana informasi yang

diperoleh berasal dari mana saja, kapan saja dan dimana saja. Dalam pembelajaran

tematik, kegiatan pembelajaran diharapkan mampu mendorong siswa untuk

menemukan, melakukan dan mengalami secara langsung serta mengalami sendiri

suatu aktivitas pembelajaran. Saat ini, proses pembelajaran yang terjadi di sekolah-

Page 24: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

4

sekolah masih cenderung bersifat teoritik dan peran guru masih sangat dominan

(teacher contered) dan gaya belajar masih satu arah. Proses pembelajaran yang terjadi

hanya sebatas pada penyampaian informasi (transfer of knowledge) kurang terkait

dengan lingkungan sehingga siswa tidak mampu memecahkan masalah dalam

kehidupan sehari-hari. Sesuai dengan tahapan perkembangan siswa yang masih

melihat segala sesuatu sebagai suatu keutuhan (holistic), pembelajaran yang

menyajikan mata pelajaran secara terpisah akan menyebabkan kurangnya

kemampuan berfikir secara keseluruhan bagi siswa. Dengan segala keterbatasan baik

segi pendidik, siswa, sarana dan prasarana, maka pembelajaran tematik yang telah

dipraktekkan oleh pendidik masih terdapat kendala-kendala dalam segi

pelaksanaannya. Permasalahan tersebut antara lain dari segi non teknis atau persiapan

perangkat pembelajaran maupun segi teknis yaitu pelaksanaan pembelajaran tematik

itu sendiri yaitu kegiatan pembelajaran dikelas.

Sebagian jenjang Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah telah menerapkan

kurikulum 2013 dengan pendekatan pembelajaran tematik termasuk lembaga

pendidikan Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi

telah menerapkan kurikulum 2013 dengan pendekatan pembelajaran tematik sesuai

dengan Undang-undang. Kurikulum 2013 sudah mulai diterapkan di lembaga

pendidikan Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi

pada kelas I, II, III, IV, V dan VI.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti di Sekolah

Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi dalam pembelajaran

tematik ditemukan problematika diantaranya yaitu pertama, problematika dari segi

perencanaan, guru masih kebingungan dalam membuat RPP sehingga guru sering

mengambil dari internet dan tidak buat sendiri, sehingga guru kebingungan dalm

mengajar pembelajaran tematik. Berikutnya yang kedua, problematika dari segi

pelaksanaan, guru masih menggunakan metode tradisional (ceramah, tanya jawab),

tidak menggunakan metode pendekatan saintifik, sedangkan pada kurikulum 2013

Page 25: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

5

menggunakan pendekatan saintifik, sehingga terlihat guru yang lebih aktif sedangkan

anak terlihat pasif. Kemudian yang ketiga dari segi evaluasi, guru masih bingung

dalam memberikan penilaian kepada siswa serta penilaian rapor yang harus

mencangkup tiga hal yaitu: pengetahuan, keterampilan dan sikap hal ini yang

menyebabkan guru kesulitan dalam mengajarkan pembelajaran tematik pada

kurikulum 2013 ini.

Berdasarkan permasalahan diatas peneliti tertarik ingin mengetahui apa saja

problematika pembelajaran tematik pada Tema indahnya keragaman di negeriku

Karena pembelajaran belum sepenuhnya berhasil, maka dari itu peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Problematika Pembelajaran Tematik Kelas

IV Di Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi”.

B. Fokus Penelitian

Aspek-aspek yang menjadi fokus penelitian yaitu: Aspek perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran tematik tema indahnya keragaman di

negeriku kelas IV semester II tahun 2020 di Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo

Darat Kabupaten Muaro Jambi.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan dan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka

rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana problematika perencanaan pembelajaran tematik indahnya

keragaman di negeriku Kelas IV semester II Tahun ajaran 2020 di Sekolah

dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi?

2. Bagaimana problematika pelaksanaan pembelajaran tematik indahnya

keragaman di negeriku Kelas IV semester II Tahun ajaran 2020 di Sekolah

dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi?

Page 26: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

6

3. Bagaimana problematika evaluasi pembelajaran tematik tema indahnya

keragaman di negeriku Kelas IV semester II Tahun ajaran 2020 di Sekolah

dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi?

D. Tujuan dan Kegunnaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan

untuk:

a. Mendeskripsikan problematika perencanaan pembelajaran tematik tema

tema indahnya keragaman di negeriku Kelas IV semester II Tahun ajaran

2020 di Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro

Jambi.

b. Mendeskripsikan problematika pelaksanaan pembelajaran tematik.

c. tema tema indahnya keragaman di negeriku Kelas IV semester II Tahun

ajaran 2020 di Sekolah dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten

Muaro Jambi.

d. Mendeskripsikan problematika evaluasi pembelajaran tematik tema tema

tema indahnya keragaman di negeriku Kelas IV semester II Tahun ajaran

2020 di Sekolah dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro

Jambi.

2. Kegunaan Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

dan manfaat bagi kepentingan ilmu pengetahuan, khususnya dalam dunia

pendidikan di sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah. Pengembangan

tersebut berkaitan dengan apa saja problematika serta hambatan yang

dihadapi pendidik dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam

pembelajaran tematik.

Page 27: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

7

Upaya tersebut dilakukan dalam rangka menciptakan kondisi

pembelajaran yang efektif, efisien, pembelajaran yang lebih menarik,

jelas, menyenangkan dan bermakna. Hasil penelitian ini diharapkan dapat

menjadi bahan pertimbanagan dalam mengefektifkan pembelajaran

tematik.

b. Manfaat Praktis

1) Bagi lembaga pendidikan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai ahan masukan dalam

mempertimbangkan pengambilan keputusan untuk mengadakan

pembinaan dan peningkatan kemampuan pendidik dalam proses

pembelajaran menjadi lebih baik.

2) Bagi pendidik

Hasil penelitian ini sangat memberikan informasi serta dapat

dijadikan sebagai bahan kajian untuk mengadakan koreksi diri,

sekaligus untuk memperbaiki kualitas diri sebagai pendidik

profesional dalam upaya untuk meningkatkan mutu, proses dan hasil

belajar siswa.

3) Bagi Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

upaya peningkatan hasil belajar siswa, sehingga dapat mengubah

perolehan peringkat yang maksimal.

4) Bagi peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

peneliti dan dapat mengembangkan wawasan peneliti khususnya

dalam proses pembelajaran.

Page 28: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

1. Pembelajaran Tematik

a. Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik adalah model pembelajaran terpadu yang

menggunakan tema untuk mengaitkan serta,menghubungkan beberapa

mata pelajaran (Abdul Majid, 2014, hlm. 80). Pembelajaran terpadu

adalah pendekatan untuk mengembangkan pengetahuan siswa dalam

pendekatan pengetahuan berdasarkan interaksi dengan lingkungan baik itu

dilingkungan sekolah maupun lingkungan dirumah dan masyrakat. Selain

itu pengembangan pengetahuan siswa juga dapat dilihat dari pengalaman

kehidupan yang pernah mereka alami (Rusman, 2011, hlm.250).

Pembelajaran tematik merupakan salah satu model dalam pembelajaran

terpadu yang merupakan suatu sistem yang memungkinkan baik secara

kelompok maupun individu aktif menggali dan menemukan konsep secara

holistik, bermakna dan autentik. Tema menjadi pokok pembicaraan dan

gagasan yang mudah memusatkan siswa pada suatu tema tertentu, dengan

strategi pembelajaran tematik ini, siswa akan lebih fokus dan konsentrasi

sehingga pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran kan lebih

mendalam (Rusman, 2011, hlm. 250).

Penggunaan pembelajaran tematik ini mengikut sertakan siswa baik

secara kelompok maupun individu aktif sehingga pembelajaran lebih

bernakna dalam pembentukan pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa

(Johni Dimyati, 2016, hlm. 6). Bermakna dapat diartikan bahwa suatu

pembelajaran dimana siswa dapat memahami konsep yang dipelajari

melalui pengelaman langsung dan secara nyata.

Page 29: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

9

Kurikulum 2013 (K13) pada jenjang sekolah dasar dilaksanakan

melalui pembelajaran dengan menggunakan pendekatan tematik dari kelas

I sampai kelas VI (Andi Prastowo, 2015, hlm. 20). Pembelajaran tematik

terpadu ini merupakan pendekatan yang mengintegrasikan berbagai mata

pelajaran kedalam berbagai tema. Sedangkan yang dimaksud dengan tema

dalam pembelajaran tematik yaitu sebagai pokok pikiran yang menjadi

pokok pembicaraan. Tema diberikan dengan maksud menyatukan isi

kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh, memprakarya perbendaharaan

bahasa serta membuat pembelajaran lebih bermakna (Abdul Majid,

2014,hlm.86). Penggunaan tema dimkasudkan agar siswa dapat dengan

mudah mengenal berbagai konsep secara jelas dan mudah. Tema menjadi

pokok gagsan dan menjadi pokok pembicaraan yang akan memusatkan

siswa pada satu tema tertentu. Dengan strategi pembelajran tematik, siswa

akan lebih konsentrasi terhadap pembelajaran yang sedang disampaikan,

inilah yang akan membuat pemahaman siswa terhadap satu materi

pelajaran akan lebih mudah dipahami secara mendalam.

Keterpaduan dalam pembelajaran tematik dapat dilihat dari aspek

proses pembelajaran, waktu, kurikulum serta dalam proses belajar

mengajar. Jadi, pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang

dirancang berdasarkan tema-tema sebagai pemersatu materi dalam

beberapa mata pelajaran dalam satu kali pertemuan. Pembelajaran tematik

dikembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Pembelajaran tematik memiliki kelebihan (Abdul Majid, 2014, hlm.92-

93). Sebagai berikut:

1) Meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep yang dipelajari

sehingga lebih memberikan pengalaman yang bermakna.

2) Mengembangkan keterampilan menemukan, mengolah dan

memanfaatkan informasi.

Page 30: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

10

3) Menumbuh kembangkan sikap positif, kebiasaan baik serta nilai-nilai

luhur yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari siswa.

4) Menumbuh kembangkan keterampilan sosial seperti kerja sama,

toleransi, komunikasi serta mengahargai pendapat orang lain.

5) Meningkatkan gairah dalam belajar serta menumbuhkan motivasi

dalam diri siswa.

Dengan menerapkan pembelajaran tematik, siswa dan guru

mendapatkan banyak kegunaan serta manfaat (Mamat dkk, 2005, hlm. 15-

17) diantara manfaat tersebut adalah:

a) Pembelajaran tematik mampu meningkatkan pemahaman siswa

terhadap keadaan realitas sesuai dengan tingkat pekembangan

intelektual siswa. Dimana tahap berfikir siswa masih melihat

sesuatu dalam bentuk konsep malalui pengalaman langsung.

b) Pembelajaran tematik memungkinkan siswa mampu

mengeksplorasi pengetahuan melalui serangkaian proses kegiatan

pembelajaran. Melalui tema, menghubungkan informasi yang

terpisah menjadi satu kesatuan yang utuh.

c) Pembelajaran tematik mampu meningkatkan keeratan hubungan

antar peserta didik dengan pola kehidupan sosial. Sangat

membantu siswa agar mampu beradaptasi dan berganti peran

dalam melakukan pekerjaan yang berbeda.

Pembelajaran tematik membantu guru dalam meningkatkan

keprofesionalannya. Pembelajaran tematik membutuhkan kecermatan dan

keseriusan guru, baik dalam menemukan tema yang kontesktual,

merancang rencana pembelajaran, menyiapkan metode yang tepat,

mengemas materi agar mudah dipahami oleh siswa, merumuskan tujuan

pembelajaran, melaksanakan pembelajaran secara konsisten dengan tema

Page 31: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

11

pembelajaran dan menyusum instrumen penilaian (evaluasi) yang relevan

dengan kegiatan pembelajaran.

b. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar, pembelajaran

tematik memiliki beberapa karakteristik khusus yang membedakan dengan

pendekatan pembelajaran lainnya. Adapun karakteristik- karakteristik

pembelajaran tematik (Abdul Majid, 2014, hlm.89-90). Yaitu sebagai

berikut:

1) Berpusat pada siswa

Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered) ,

sesuai dengan pendekatan pembelajran tematik dimana lebih banyak

menekankan siswa dalam proses pembelajran. Seperti membuat

keputusan serta memberikan keluasan kepada siswa untuk dapat aktif

dalam proses pembelajaran baik secara kelompok maupun secara

individu. Pembelajaran ini berpusat kepada siswa dikarenakan siswa

berperan sebagai subjek belajar sedangkan guru lebih banyak berperan

sebagai fasilitator yang akan memberikan kemudahan-kemudahan

kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar (Andi Prastowo, 2015,

hlm.341). Dengan pendekatan pembelajaran tematik diharapkan siswa

dapat aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip-

prinsip dari suatu pengetahuan yang harus dikuasai sesuai dengan

perkembangannya.

2) Memberikan pengalaman langsung

Pembelajaran tematik lebih bermakna jika dapat memberikan

pengalaman langsung kepada siswa. Pembelajaran tematik

dikhususkan untuk melibatkan siswa secara langsung dalam

pembelajaran. Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan

pada sesuatu yang nyata (konkrert) atau fakta yang pernah dialaminya

Page 32: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

12

sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak (Andi

Prastowo, 2015, hlm. 341). Guru lebih banyak bertindak sebagai

fasilitator yang membimbing ke arah tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai.

3) Pemisah mata pelajaran tidak begitu jelas

Pemisah bidang pengembangan antara mata pelajaran menjadi

tidak begitu jelas. Siswa dapat memusatkan perhatian pada

pengamatan dan pengkajian suatu gejala atau peristiwa dari beberapa

mata pelajaran sekaligus, tidak dari sudut pandang yang tersendiri atau

terpisah-pisah. Sehingga memungkinkan siswa untuk memahami suatu

fenomena pembelajaran dari segala sisi yang menyeluruh tanpa

terpisah. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-

tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa dan

pengalaman siswa (Andi Prastowo, 2015, hlm.342).

4) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran

Pembelajaran tematik mengkaji suatu fenomena dari berbagai

macam aspek yang akan membentuk semacam jalinan penghubung

antar pengetahuan yang dimiliki siswa, sehingga berdampak

kebermaknaan dari materi yang dipelajarinya. Pembelajaran tematik

menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu

proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa mampu memahami

konsep-konsep tersebut secara keseluruhan (Andi Prastowo, 2015,

hlm. 342). Diharapkan akan berdampak pada kemampuan siswa dalam

memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-

hari secara nyata.

5) Bersifat luwes (fleksibel)

Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat

mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran

Page 33: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

13

lainnya, bahkan guru dapat mengaitkan dengan kehidupan nyata siswa

dengan lingkunagn dimana siswa sekolah dan berada.

6) Lebih memperhatikan proses dari pada hasil

Pembelejaran tematik lebih menekankan proses dari pada hasil

yang diperoleh, karena proses akan memberikan makna yang akan

lebih bertahan lama dari pada hasil yang mereka dapatkan . dari proses

inilah siswa akan mudah memahami konsep pembelajaran dan akan

bertahan lebih lama.

7) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.

Pembelajaran yang menarik adalah pembelajaran dimana siswa

dapat bermain sambil belajar, sesuai dengan karakteristik siswa usia

sekolah dasar dimana siswa lebih suka pembelajaran yang santai tetapi

bermakna. Pembelajaran tematik mengadopsi prinsip belajar PAIKEM

yaitu pembelajaran aktif, kreatif dan menyenangkan. Pembelajaran

menyenangkan membuat iswa akan bertahan lama dalam mengikuti

proses pembelajaran tersebut.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik

mempunyau karakter fleksibel dan berpusat pada siswa , siswa sebagai

subjek sedangkan guru memfasilitasi atau menjadi fasilitator yang akan

memberikan kemudahan belajar. Sehingga nantinya pembelajaran akan

memberikan pengalaman langsung kepada siswa.

c. Prinsip-prinsip pembelajaran tematik

Adapun beberapa prinsip pembelajaran tematik sebagai berikut (Abdul

Majid, 2014, hlm.89)

1) Tema hendaknya tidak terlalu luas, namun dengan mudah dapat

digunakan untuk memadukan beberapa bidang studi. Tema yang

dipilih berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Serta berhubungan

langsung dengan pengalaman siswa (Jhoni Dimyati, 2016, hlm. 10)

Page 34: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

14

2) Tema harus bermakna, pembelajaran tematik perlu memilih materi

beberapa mata pelajaran yang mungkin saling berkaitan dan

berhubungan dengan pengalaman siswa.

3) Pembelajaran tematik tidak boleh bertentangan dengan tujuan

kurikulum melainkan harus mendukung pencapaian tujuan yang

termuat dalam kurikulum.

4) Materi pelajaran yang dipadukan mempertimbangkan kemampuan,

minat, kebutuhan serta karakteristik siswa.

5) Materi pelajaran yang kemungkinan tidak bisa dipadukan, jika tidak

dipadukan tidak apa-apa.

Prinsip pembelajaran tematik yang telah diuraikan, maka pembelajaran

tematik harus memperhatikan pemilihan tema. Tema yang sesuai dengan

materi yang akan dikaitkan. Tema yang dipilih harus sesuai dengan dunia

siswa didalam kehidupan sehari-hari, pemilihan tema juga harus

memperhatikan aspek minat, kemampuan serta perkembangan siswa.

d. Rambu-rambu pembelajaran tematik

Adapun rambu-rambu pembelajaran tematik adalah sebagai berikut

(Abdul Majid, 2014, hlm. 91).

1) Tidak semua mata pelajaran dapat disatukan atau harus dipadukan.

2) Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas

semester.

3) Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan, tidak harus

dipadukan. Dan kompetensi dasar yang tidak dapat diintegrasikan

dibelajarkan secara tersendiri.

4) Kompetensi dasar yang tidak tercangkup didalam tema harus tetap

disampaikan baik melalui tema yang lain maupun disampaikan

secara tersendiri.

Page 35: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

15

5) Kegiatan pembelajaran ditekankan pada kemampuan membaca,

menulis dan berhitung serta menanamkan nilai-nilai moral

6) Tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan perkembangan atau

karakteristik siswa, lingkungan dan daerah setempat.

e. Pembelajaran tematik dalam kurikulum 2013

Salah satu implikasi yang paling menonjol dengan diterapkannya

kurikulum 2013 pada jenjang sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah yaitu

pada penggunaan pendekatan pembelajaran tematik. Pembelajaran

tematik dirancang dengan sebaik mungkin, namun dalam kenyataannya

kebijakan tersebut tidak dapat berjalan dengan baik (Andi Prastowo, 2015,

hlm. 19). Realitanya dilapangan masih sangat sulit ditemukan pelaksanaan

pembelajaran tematik sebagaimana yang diharapkan dalam kurikulum

tersebut. Sebagian guru SD/MI, di kelas bawah sebagian besar masih

menggunakan cara pembelajaran konvensional, yaitu berbasis mata

pelajaran, guru SD/MI masih mengalami kesulitan dalam memahami dan

mengaplikasikan pembelajaran tematik tersebut dengan berbagai kendala

dan keterbatasan dilapangan.

Pembelajaran tematik terpadu yang diterapkan di SD dalam Peraturan

Pemerintah No. 67 Tahun 2013, pelaksanaan kurikulum 2013 pada

sekolah dasar/ madrasah ibtidaiyah dilakukan melalui pembelajaran

dengan pendekatan tematik terpadu dari kelas I sampai kelas VI (Abdul

Majid, 2014,hlm.86). Pelaksanaan kurikulum 2013 dilakukan dengan

berbagai pendekatan tematik. Adapun pendekatan yang dimaksud ialah:

1) Pendekatan pembelajaran tematik diberikan di sekolah dasar mulai

dari kelas I sampai kelas VI.

2) Pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan kompetensi

dasar dari berbagai mata pelajaran yaitu: intradisipliner,

interdisipliner, multidisipliner dan trandisipliner (Andi Prastwo,

Page 36: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

16

2015, hlm.29). Pendekatan intradisipliner dilakukan dengan cara

mengintegrasikan sikap, keterampilan dan pengetahuan menjadi

satu di setiap mata pelajaran. Interdisipliner dilakukan dengan

menggabungkan kompetensi dasar beberapa mata pelajaran agar

terkait satu dengan yang lainnya, sehingga memperkuat satu sama

lainnya. Multidisipliner dilakukan tanpa menggabungkan

kompetensi dasar tiap mata pelajaran sehingga mata pelajaran

masih mempunyai kompetensi dasarnya sendiri seperti IPA dan

IPS dikelas VI mempunyai komptensi dasar sendiri.

Transdidipliner dilakukan dengan mengaitkan berbagai mata

pelajaran dengan permasalahan yang sering di temukan

dikehidupan sehari-hari. Pembelajaran tematik terpadu disususn

berdasarkan gabungan berbagai kompetensi.

3) Pembelajaran tematik terpadu menyajikan konsep-konsep dari

berbagai mata pelajaran yang terdapat dalam kompetensi dasar

(KD) KI-3 dan juga keterampilan KI-4. Implementasi KI-3 dan

KI-4 diharapkan akan mengembangkan berbagai sikap yang

merupakan cerminan dari KI-3dan KI-4.

f. Landasan pembelajaran tematik

Adapun yang menjadi landasan pembelajaran tematik mencakup tiga

landasan yaitu landasan filosofis, landasan psikologis dan landasan yuridis

(Abdul Majid, 2014,hlm.87). Adapun landasan tersebut yaitu:

1) Landasan filosofis

Didalam pembelajaran tematik sangat dipengaruhi oleh tiga aliran

filsafat yatu progresivisme, kontruksivisme dan humanisme (Abdul

Majid, 2014,hlm.87). Aliran progersivisme memandang bahwa

didalam proses pembelajaran lebih ditekankan pada pembentukan

kreativitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang alami serta

Page 37: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

17

memperhatikan pengalaman siswa. Aliran konstruktivisme melihat

pengalaman langsung siswa sebagai kunci dalam pembelajaran

(Sukarjo dan Ukim Komarudin, 2010,hlm.55-56). Menurut aliran

filsafat kontruksivisme yang menjadi dasar bahwa siswa memperoleh

pengetahuan adalah karena keaktifan siswa itu sendiri.

Aliran ini juga mengatakan bahwa pengalaman siswa secara

langsung yang menjadi kunci didalam pembelajaran. Menurut aliran

ini manusia mengkontruksi pengalaman melalui intraksi dengan

obyek, fenomena, pengalaman dan lingkungan. Pengetahuan tidak

ditransfer begitu saja dari seseorang guru kepada siswa tetapi harus

diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing siswa. pengatahuan

bukanlah sesuatu yang sudah jadi, malainkan suatu proses yang

berkembang secara terus menerus.Oleh karena itu, proses

pembelajaran harus dirancang dan dikelola sedemikian rupa sehingga

mampu mendorong siswa mengorganisasi pengalamannya sendiri

menjadi pengetahuan yang bermakna (Abdul Majid, 2014,hlm.87-88).

Aliran humanisme ini melihat siswa dari segi keunikan atau kekhasan,

motivasi dan potensi yang dimilikinya.

2) Landasan psikologis

Pembelajaran tematik berkaitan dengan psikologi perkembangan

siswa dan psikologi belajar. Psikologi perkembangan sangat

diperlukan terutama dalam menentukan isi atau materi pembelajaran

yang diberikan kepada siswa agar tingkat keluasan dan kemampuan

sesuai dengan tahap perkembangan siswa (Abdul Majid, 2014, hlm.

88). Psikologi belajar ini dapat menjadi kontribusi dalam hal

bagaimana isi atau materi yang disampaikan dan seperti apa siswa

dapat mempelajarinya.

Page 38: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

18

3) Landasan yuridis

Pembelajaran tematik juga berkaitan dengan berbagai kebijakan

atau peraturan yang mendukung pelaksanaan pembelajaran tematik

disekolah dasar. Adapun landasan yuridis terdapat dalam Undang-

undang No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak yang

menyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan

pengajaran dalam rangka pengembangan kepribadiannya dan tingkat

kecerdasannya sesuai dengan bakat dan minatnya. Undang-undang

No. 20 tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

setiap siswa pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan

pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya.

g. Model-model pembelajaran tematik

Model pembelajaran pada dasarnya merupakan sistem pembelajaran

yang memungkinkan siswa baik secara individual maupun secara

kelompok aktif menggali dan menemukan konsep-konsep secara holistik,

bermakna dan autentik (Jhoni Dimyati, 2016,hlm.105). Ada tiga model

pembelajaran yang dipilih serta dikembangkan di program sekolah. Model

tersebut yaitu model keterhubungan (connected model), model jaring laba-

laba (webbed) dan model keterpaduan (integrated) (Abdul Majid,

2014,hlm.76). Masing-masing model pembelajaran meiliki keunggulan

serta kelemahan, adapun model-model tersebut yaitu:

1) Model keterhubungan (connected model)

Model keterhubungan ialah dimana pembelajaran sengaja

diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep lain,

atau satu keterampilan dengan keterampilan lain, serta

menggabungkan satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lain, satu

topik dengan topik yang lainnya (Abdul Majid, 2014,hlm.76). Kunci

utama dalam model ini yaitu adanya usaha sadar untuk

Page 39: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

19

menghubungkan bidang kajian dalam satu disiplin ilmu. Keunggulan

model ini dimana siswa akan memperoleh gambaran secara

menyeluruh tentang suatu konsep, sehingga siswa akan lebih mudah

mengembangkan konsep-konsep secara terus menerus. Memiliki

pengulangan yang terus menerus sehingga terjadi pendalaman materi

pelajaran (Jhoni Dimyati, 2016, hlm.114). Adapun kelemahan model

ini ialah masih belum memadukan berbagai materi pelajaran atau

bidang pengembangan sehingga hasil belajar siswa masih belum

holistik.

2) Model jaring laba-laba (webbed)

Model webbed sangat tepat digunakan dijenjang pendidikan taman

kanak-kanak dan sekolah dasar tingkat awal karena model ini

menggunakan pendekatan pembelajaran tematik (Jhoni Dimyati, 2016,

hlm.108). Model pembelajaran ini pada dasarnya menggunkana

pendekatan tematik, pengembangan model ini dimulai dengan

menentukan tema (Abdul Majid, 2014,hlm.76). Tema bisa ditetapkan

dengan kesepakatan antara siswa dengan guru, guru dengan guru dan

dengan cara berdiskusi. Setelah tema disepakati, dilanjutkan dengan

memilih sub tema dengan memperhatikan kaitannya antar mata

pelajaran . dari sub tema tersebut diharapkan aktivitas siswa dapat

berkembang dengan sendirinya. Model webbed sering disebut model

jaring laba-laba. Model ini memiliki keleihan dan kekurangan (Jhoni

Dimyati, 2016,hlm.108). Kelebihannya ialah mudah dilaksanakan,

sedangkan kelemahannya ialah adanya kesulitan dalam

mengaplikasikan tema secara utuh.

3) Model keterpaduan (integrated)

Model ini menggunkan pendekatan antar mata pelajaran. Model ini

diusahakan dengan cara mnggabungkan beberapa mata pelajaran

Page 40: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

20

dengan menemukan keterampilan, konsep dan sikap (Abdul Majid,

2014,hlm.76). Pada kegiatan awal guru menyeleksi konsep-konsep

keterampilan dari nilai sikap yang diajarkan dalam satu semester,

misalnya IPA, IPS, Agama dan Bahasa. Kemudian memilih

keterampilan dan sikap yang saling keterhubungan dan tumpang tindih

diantara berbagai mata pelajaran. Model ini memiliki keunggulan

dimana siswa mampu membangun motivasi belajar karena bahan ajar

terintegrasikan mejadi satu tema serta siswa dengan mudah

menghubungkan dan mengkaitkan materi dari beberapa mata

pelajaran. Adapun kelemahannya ialah sulit untuk dilaksanakan secara

keseluruhan dikarenakan keterbatasan waktu dalam setiap pertemuan

(Jhoni Dimyati, 2016,hlm.114).

h. Tema pemelajaran tematik kelas IV Kurikulum 2013

Pelaksanaan kurikulum 2013 pada sekolah dasar dilakukan melalui

pembelajaran dengan pendekatan tematik dari kelas I sampai kelas VI

(Abdul Majid, 2014, hlm. 86). Pembelajaran tematik terpadu merupakan

pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi

dari berbagai mata pelajaran kedalam berbagai tema. Tema tersebut yang

akan menjadi pokok pembicaraan. Pembelajaran tematik di kelas IV

mencakup sembilan tema. Adapun daftar tema pada pembelajaran tematik

berdasarkan Kurikulum 2013 di kelas IV sekolah dasar sebagai berikut:

Page 41: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

21

Tabel 2.1

Tema pembelajaran tematik kelas IV Kurikulum 2013

No Tema Sub Tema

1. Keberagaman budayaku

1 Indahnya kebersamaan 2. kebersamaan dalam keberagaman

3. Bersyukur atas keberagaman

1. Macam-macam sumber energi

2 Selalu berhemat energi 2. Pemanfaatan sumber energi

3. Gaya dan gerak

1. Hewan dan tumbuhan dilingkungan

rumahku

3 Peduli terhadap

makhluk hidup

2. Keberagaman makhluk hidup

dilingkunganku

3. Ayo cintai lingkungan

1. Jenis-jenis pekerjaan

4 Berbagai pekerjaan 2. Barang dan jasa

3. Pekerjaan orang tua

1. Perjuangan para pahlawan

5 Pahlawanku 2. Pahlawan kebanggaanku

3. Sikap kepahlawanan

1. Keanekaragaman hewan dan tumbuhan

6 Indahnya negeriku 2. Keindahan alam negeriku

3. Indahnya peninggalan negeriku

7

1. Aku dan cita-citaku

Cita-citaku 2. Hebatnya cita-citaku

3. Giat berusaha meraih cita-cita

1. Lingkungan tempat tinggalku

8 Tempat tinggalku 2. Keunikan daerah tempat tinggalku

3. Aku bangga dengan daerah tempat

Page 42: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

22

tinggalku

1. Makananku sehat dan bergizi

9 Makanan sehat dan

bergizi

2. Manfaat makanan sehat dan bergizi

3. Kebiasaan makananku

Pembelajaran tematik merupakan model pembelajaran yang dimana

pengembangannya dimulai dengan menggunakan topik tertentu sebagai

tema. Tema adalah pokok pikiran yang menjadi topik dalam pembicaraan

(Abdul Majid, 2014, hlm.99). Pada penelitian ini peneliti hanya

mengambil satu tema yaitu pada tema Selalu berhemat energi, dan sub

tema Macam-macam sumber energi.

i. Prosedur pembelajaran tematik

Prosedur itu sendiri adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam

proses pembelajaran. Prosedur dalam pembelajaran seperti strategi,

metode, model dan pelaksanaan evaluasi pembelajaran. Perencanaan

pembelajaran dikatakan sebagai suatu sistem, sistem ini sendiri yaitu suatu

kombinasi terorganisaasi. Sistem tersebut meliputi unsur manusiawi

(guru) material (bahan pelajaran berupa buku), fasilitas dan perlengkapan

(ruang kelas), dan prosedur yang berintraksi untuk mencapai suatu tujuan.

Sistem pembelajran adalah sekumpulan komponen pembelajaran yang

membentuk jejaring yang memiliki sifat saling ketergantungan dan saling

menentukan bagi pencapaian tujuan pembelajaran (Andi Pratowo, 2015,

hlm.37). Sistem bermanfaat untuk merancang dan merencanakan suatu

proses pembelajaran. Secara umum rencana pembelajaran tematik

dikaitkan dengan siklus pembelajaran memiliki tiga tahapan yaitu tahapan

perencanaan, tahapan pelaksanaan dan tahapan evaluasi. Adapun tahapan

perencanaan sebagai berikut:

Page 43: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

23

1) Tahapan perencanaan pembelajaran

Perencanaan yaitu suatu cara dimana terdapat langkah-langkah

antisipasi untuk membuat pembelajaran dapat berjalan dengan

semestinya (Andi Prastowo, 2015, hlm.232). Perencanaan

pembelajaran merupakan rangkaian awal sebelum kegiatan

pembelajaran dilaksanakan. Setiap melakukan pembelajaran guru

wajib memilki perencanaan. Perencanaan memiliki kedudukan yang

esensial dalam pembelajaran yang efektif dan suasana yang menarik.

Sebelum diangkat pemilihan tema dalam kegiatan pembelajaran,

guru terlebih dahulu harus menganalisis SK dan KD. Kemudian

mengelompokan SK dan KD yang memiliki keterkaitan antara satu

dengan yang lainnya. Berdasarkan SK dan KD yang telah

dikelompokan, guru kelas dan guru mata pelajaran melakukan diskusi

untuk menetapkan tema dasar dan unit tema. Tema yang dipilih juga

berdasarkan pertimbangan konsekuen antar siswa, seperti buku yang

tersedia, pengalaman dan isu-isu yang ada ditengah masyarakat. Hal

ini membutuhkan sarana dan prasarana yang mendukung serta sumber

belajar yang tersedia, serta memperhatikan tingkat perkembangan

siswa. adapun untuk menetukan tema perlu memperhatikan beberapa

prinsip (Abdul Majid, 2014, hlm. 98) yaitu:

a) Tema merupakan gabungan dari berbagai mata pelajaran.

b) Tema diangkat sebagai sarana untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

c) Memperhatikan karakteristik siswa, termasuk minat,

kemampuan dan kebutuhan.

d) Tema yang dipilih memungkinkan terjadinya proses berpikir

pada siswa.

Page 44: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

24

e) Tema bersifat problematik, artinya populer sehingga membuka

kemungkinan luas untuk melaksanakan pembelajaran yang

mengandung arti luas.

Setelah dilakukan analisis terhadap SK dan KD lalu dirumuskan

indikator pencapaian kompetensi. Untuk mendistriusikan semua SK

dan KD dan indikator dibuatlah jarinagn tema, untuk menghubungkan

KD dan indikator dengan tema pemersatu. Dengan jaringa tema

tersebut akan terlihat keterkaitan antara tema, KD dan indikator dari

setiap mata pelajaran. Jaringan tema dikembangkan sesuai dengan

alokasi waktu setiap tema. Hasil dari seluruh proses yang telah

dilakukan pada tahapan sebelumnya dijadikan dasar untuk penyusunan

silabus. Komponen silabus yaitu SK, KD, indikator pencapaian

kompetensi, materi KBM, kegiatan pembelajaran, alokasi waktu,

sistem penilaian, alat bantu belajar, media dan sumber belajar.

Mengoperasionalkan silabus dalam pelaksanaan pembelajaran perlu

disusun RPP (rencana pelaksnaan pembelajaran) tersebut merupakan

kegiatan guru dan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran

dikelas.

2) Tahapan pelaksanaan pembelajaran

Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu rencana

pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok

atau tema tertentu yang mengacu pada silabus (Andi Prastowo, 2015,

hlm. 36).

a) RPP dilaksanakan untuk pencapaian tujuan pembelajaran

dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang

ada yang dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan proses

pembelajaran.

Page 45: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

25

b) Tahapan pelaksanaan pembelajaran tematik, Pelaksanaan

merupakan kegiatan yang telah direncanakan, pada proses

pelaksanaan dapat diketahui kelemahan dan kelebihan dari

rancangan yang telah disusun. Dalam pengembangan

kurikululm rencana pelaksanaan haruslah disusun secara

sistematik, utuh dan menyeluruh, dengan beberapa

kemungkinan penyesuaian dalam situasi pembelajaran (Andi

Prastowo, 2015,hlm.45). Rencana pembelajaran merupakan

skenario pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru

dalam waktu yang telah ditentukan. Perencanaan yang terarah

akan menghasilkan pelaksanaan terarah pula.

Oleh karena itu dibutuhkan kemampuan guru dalam melaksanakan

model pembelajaran tematik, membuat proses lebih bermakna.

Adapun faktor yang mempengaruhi kualitas proses pembelajaran,

yaitu sarana dan prasarana, alat bantu belajar, media dan sumber

belajar, faktor lingkungan belajar dan termasuk yang sangat

menentukan faktor siswa itu sendiri. Prosedur pelaksanaan

pembelajaran tematik disusun dalam tiga tahapan yaitu pendahuluan,

inti dan penutup (Andi Prastowo, 2015, hlm.354).

1) Tahapan pendahuluan

Kegiatan pendahuluan atau kegiatan membuka pelajaran ini

dilakukan sebelum guru menyampaikan materi pelajaran. Adapun

tujuan dari kegiatan membuka pelajaran yaitu untuk menarik perhatian

siswa, menumbuhkan motivasi belajar siswa dan memberikan acuan

atau rambu-rambu tentang pelajaran yang akan dilakukan. Untuk itu

dalam pengembangan bagian tahap pendahuluan harus memperhatikan

ketercapian tiga tujuan tersebut. Beberapa kegiatan yang dapat

dilakukan pada tahapan pendahuluan ini yaitu, guru menanyakan

Page 46: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

26

kehadiran siswa, guru ertanya tentang sampai dimana pelajaran

seelumnya, guru mengajukan pertanyaan untuk mengetahui

kepahaman siswa tentang materi sebelumnya, guru mengulang

kembali materi sebelumnya.

2) Tahap inti

Tahap pengajaran atau inti, yakni memberikan pengalaman belajar

pada siswa. Tahap ini sangat tergantung pada strategi pembelajaran

yang akan digunakan. Adapun beberapa pertimbangan yang perlu

diperhatikan dalam menyusun tahapan ini yaitu sesuai dengan tujuan

dan kompetensi yang dicapai, sesuai dengan jenis bahan atau materi

pembelajaran, ketersediaan sumber belajar dan pengalaman belajar

harus sesuai dengan karakteristik siswa. Adapun kegiatan belajar yang

didasarkan pada pendekatan saintifik sebagaimana dijelaskan dalam

Permendikud RI No. 81a tahun 2013 yaitu mencakup kegiatan

mengamati, menanya, mengasosiasikan, mengeksplorasi dan

mengkomunikasikan (Andi Prastowo, 2015,hlm.357). Dapat

dijabarkan sebagai berikut:

a) Mengamati

Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses mengamati

adalah membaca, ,mendengar, menyimak dan melihat. Dalam

kegiatan mengamati guru membuka secara luas dan bervariasi

serta memberi kesempatan siswa untuk melakukan pengamatan

melalui kegiatan melihat tayangan gambar, menyimak, mendengar

dan membaca. Sebagai fasilitator guru memfasilitasi siswa untuk

melakukan kegiatan pengamatan, melatih siswa untuk

memperhatikan (melihat, membaca dan mendengar) dari suatu

objek.

Page 47: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

27

b) Menanya

Menanya merupakan kegiatan lanjutan dari proses

pengamatan. Dalam kegiatan mengamati guru akan membuka

kesempatan siswa secara luas untuk bertanya mengenai apa yang

sudah diamati, dilihat, disimak dan dibaca. Guru akan

membimbing siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang hasil

objek yang telah dilihat berkenaan dengan suatu objek. Kegiatan

pembelajaran yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan

tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau

pertanyaan untuk mendapatkan infornasi tentang apa yang diamati.

Pertanyaan berisikan tentang hasil pengamatan objek yang konkrit

dan absrak berkenaan dengan fakta, konsep dan prosedur. Guru

melatih siswa yang masih memerlukan bantuan untuk mengajukan

pertanyaan sampai ke tingkat dimana siswa akan mampu

mengajukan pertanyaan sendiri. Kompetensi yang dikembangkan

adalah mengembangkan kreativitas, mengembangkan rasa ingin

tahu setiap siswa dan kemampuan merumuskan pertanyaan.

Semkain banyak bertanya maka rasa ingin tahunya pun dapat

dikembangkan.

c) Mengeksplorasi/mengumpulkan informasi

Setelah diberikan kesempatan bertanya selanjutnya siswa dapat

mengumpulkan informasi dari berbagai sumber. Untuk dapat

mengumpulkan berbagai informasi siswa dapat mencari dari

berbagai sumber seperti sisiwa dapat membaca buku,

memperhatikan fenomena yang telah diteliti, atau melakukan

eksperimen, dari kegiatan tersebut terkumpullah berbagai

informasi yang didapat. Kompetensi yang dikembangkan dalam

proses pengumpulan informasi adalah mengembangkan sikap

Page 48: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

28

teliti, jujur, sopan dan menghargai pendapat orang lain, dan

kemampuan berkomunikasi. Dalam proses kegiatan eksplorasi

diartikan sebagai sebuah kegiatan yang dilakukan guru untuk

membimbing siswa guna mendapatkan pengalaman baru terkait

materi yang sedang dipelajari.

d) Mengasosiasikan

Setelah mengumpulkan berbagai informasi selanjutnya

memproses informasi untuk menemukan keterkaitan suatu

informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari

keterkaitan informasi serta mengambil ragam kesimpulan dari pola

yang ditemukan. Istilah asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada

kemauan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan

beragam peristiwa. Aktivitas ini diistilahkan sebagai kegiatan

menalar, yaitu proses berfikir yang logis. Adapun kompetensi yang

diharapkan adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin dan

kerja keras.

e) Mengkomunikasikan

Mengkomunikasikan merupakan kegiatan menyampaikan hasil

pengamatan, menceritakan tentang hasil yang telah ditemukan dari

kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan

pola. Hasil tersebut kemudian disampaikan didepan kelas secara

lisan, tertulis dan media lainnya yang hasilnya akan dinilai oleh

guru sebagai hasil belajar siswa. Kompetensi yang dikembangkan

dalam tahapan mengkomunikasikan adalah mengembangkan sikap

jujur, teliti, kemauan berfikir, mengungkapkan pendapat dan

mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

Pada kegiatan mengkomunikasikan guru diharapkan memberikan

Page 49: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

29

kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan apa yang telah

mereka pelajari.

3) Tahapan penutup (tahapan penilaian)

Tahapan penutup merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru

untuk mengakhiri pelajaran. Tahapan penutup adalah tahapan evaluasi

atau penilaian dan tindak lanjut dalam kegiatan pembelajaran. Tujuan

tahapan ini untuk mengetahui tingkat keberehasilan dari tahapan-

tahapan. Adapun kegiatan yang dilakukan guru pada tahapan penutup

ini adalah meninjau kembali dan melakukan evaluasi pada akhir

pembelajaran, selain itu guru dapat menginformasikan kegiatan

pembelajaran selanjutnya. Dalam kegiatan meninjau kembali dapat

dilakukan dengan menerangkan inti pelajaran atau membuat

ringkasan. Dalam kegiatan ini guru dapat menggunakan bentuk

pedoman evaluasi. Dalam kurikulum 2013 sistem penilaian yang

digunakan adalah penilaian autentik, penilaian autentik sangat cocok

dengan pendekatan tematik integratif dalam pembelajaran, khususnya

jenjang sekolah dasar atau mata pelajaran yang sesuai. Dalam

penilaian autentik mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar

siswa, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba,

membangun jejaring dan lain-lain.

2. Problematika Pembelajaran

Setiap pembelajaran pastinya selalu mengalami yang namanya problem

atau masalah, tidak semua pembelajaran itu sempurna namun yang mendekati

sempurna banyak. Problematika adalah suatu masalah yang timbul dan

masalah tersebut harus diselesaikan. Problem dalam proses pembelajaran

harus ditelusuri dan di cari apa penyebab terjadinya problem tersebut.

Pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung

proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrem

Page 50: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

30

yang berperan terhadap rangkaian kejadian intern yang berlangsung dan

dialami siswa. Jika problem dalam pembelajaran dapat dketahui maka akan

terjadi proses belajar yang lebih baik lagi (Djamarah dan Zain, 2014, hlm.2).

Sebagai sebuah proses, pembelajaran dihadapkan berbagai problematika.

Dalam kamus besar bahasa indonesia disebutkan : “Problematika diartikan

sebagai hal yang belum dapat dipecahkan sehingga dapat menimbulkan

permasalahan”. (Departemen pendidikan dan kebudayaan, 2002,hlm.276).

Masalah itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu persoalan atau kendala yang

harus dipecahkan dengan kata lain masalah merupakan kesenjangan antara

kenyataan dengan harapan yang diharapkan dapat terselesaikan.

Secara umum, proses pembelajaran dapat ditelusuri dari faktor-faktor

yang mempengaruhi proses belajar. Pembelajaran pada hakikatnya adalah

proses intraksi antara guru dan siswa, guru dengan guru dan siswa dengan

sumber belajar. Berhasil atau tidaknya dalam mencapai tujuan pendidikan

tergantung pada proses pembelajaran serta pendidik (Bisri Mustofa, 2015,

hlm.127). Dalam proses pembelajaran seorang pendidik sebaiknya banyak

menguasai berbagai macam strategi, model pembelajran dengan baik yang

sesuai dengan karakteristik peserta didik karena dengan adanya penggunaan

dan penguasaan beberapa strategi dan model, tujuan pembelajaran akan

terlaksana dengan baik sehingga tumbuh minat siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran. Seorang pendidik sebaiknya menguasai bahan ajar dan

menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami, agar proses

pembelajran dapat berjalan dengan efektif. Belajar pada dasarnya merupakan

usaha mengubah atau meningkatkan potensi seseorang.

Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau

tujuan, belajar bukan hanya mengingat akan tetapi mengalami (Oemar

Hamalik, 2014, hlm. 27). Hasil belajar bukan suatu penguasaan melainkan

pengubahan tingkah laku. Belajar bukan suatu tujuan tetapi merupakan suatu

Page 51: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

31

proses untuk mencapai tujuan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa problematika

pembelajaran adalah kendala atau persoalan dalam proses belajar mengajar

yang harus dipecahkan agar tercapainya sebuah tujuan pembelajaran. Adapan

faktor yang menentukan suatu keberhasilan pembelajaran yaitu bahan baku

(raw input), instrumen dan lingkungan (Bisri Mustofa, 2015, hlm.177).

Problematika pembelajaran disebabkan faktor lingkungan pada dasarnya

dapat diantisipasi dengan berbagai kebijakan. Sekolah-sekolah tertentu,

terutama yang menerapkan layanan plus, biasanya sudah mengantisipasi

faktor-faktor tersebut melalui berbagai kebijakan. Dampak lingkungan dapat

mempengaruhi keberhasilan pembelajaran sehingga proses pembelajaran

dapat berjalan sebagaimana mestinya dan materi pembelajaran dapat diserap

dengan baik. Pembelajaran tematik atau kurikulum 2013 memiliki tiga

tahapan yaitu Perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan

evaluasi atau penilaian pembelajaran

a. Perencanaan pembelajaran

Perencanaan pembelajaran adalah proses yang sistematis tentang

tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang. Sehingga

dapat diambil kesimpulan bahwa perencanaan merupakan pengambilan

keputusan mengenai langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan

kegiatan untuk mencapai tujuan. Perencanaan pembelajaran dalam

kurikulum 2013 memuat program tahunan, program semester, silabus dan

RPP. Berikut ini penjelasan mengenai program tahunan, program

semester, silabus dan RPP sebagai rancangan perencanaan pembelajaran

tematik dalam kurikulum 2013 yaitu :

1) Program Tahunan

Program tahunan merupakan rencana penetapan alokasi waktu 1

tahun pembelajaran untuk mencapai kompetensi inti, kompetensi

dasar, yang ada dalam kurikulum 2013. Prota berdasarkan kurikulum

Page 52: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

32

2013 merupakan program umum pembelajaran untuk setiap kelas yang

dikembangkan oleh guru. Prota tersebut sebagai rencana umum

pelaksanaan pembelajaran setelah diketahui kepastian jumlah jam

pembelajaran efektif dalam satu tahun, prota perlu dipersiapkan dan

dikembangkan oleh guru sebelum tahun pembelajaran karena

merupakan pedoman bagi pengembangan program-program

berikutnya yakni program semester, silabus dan RPP.

2) Program Semester

Program semester merupakan penjabaran dari prota sehingga

program tersebut tidak bisa disusun sebelum tersususnya prota.

Program semester berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang

hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut.

3) Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata

pelajaran tertentu yang mencangkup standard kompetensi, kompetensi

dasar, materi pokok atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran,

indicator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian alokasin

waktu, dan sumber belajar (Abdul majid, 2014, hlm.108). Dalam

kurikulum 2013 silabus sudah disiapkan oleh pemerintah baik untuk

kurikulum nasional maupun kurikulum wilayah, hal ini menandakan

bahwa pelaksanaanya nanti guru hanya tinggal mengembangkan

rencana pembelajaran, pernyataan tersebut menandakan bahawa

silabus perlu dipahami sebelum membuat RPP karena pada dasarnya

RPP dikembangkan berdasarkan rumusan silabus yang ditetapkan

pemerintah. (Mulyasa, 2013, hlm.181).

Page 53: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

33

4) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah rencana yang

menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk

mencapai suatu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standard isi

dan telah dijabarkan dalam silabus, lingkup rencana pembelajaran

paling luas mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri satu atau

beberapa untuk satu kali pertemuan atau lebih. Adapun komponen

pengembangan RPP yaitu :

a) Mencamtumkan identitas.

b) Mencamtumkan tujuan pembelajaran.

c) Mencamtumkan materi pembelajaran.

d) Mencamtumkan model atau metode pembelajaran.

e) Mencamtumkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran.

f) Mencamtumkan media, alat, bahan, dan sumber belajar.

g) Mencamtumkan penilaian.

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Tahapan ini merupakan pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar

sebagai unsur inti dari aktivitas pembelajaran yang dalam pelaksanaanya

disesuaikan dengan rambu-rambu yang telah disusun dalam perencanaan

sebelumnya. Langkah-langkah kegiatan yang ditempuh diterapkan

kedalam tiga langkah sebagai berikut: (Abdul Majid, 2014, hlm.129-130).

1) Kegiatan awal atau pendahuluan

Dari kegiatan membuka pola pembelajaran adalah untuk menarik

perhatian siswa yang dapat dilakukan dengan cara seperti meyakinkan

siswa bahwa materi atau pengalaman belajar yang akan dilakukan

berguna untuk dirinya, menumbuhkan motivasi belajar siswa yang

dapat dilakukan dengan cara seperti membangun suasana akrab

sehingga siswa merasa dekat, dan dilakukan dengan cara

Page 54: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

34

mengemukakan tujuan yang akan dicapai serta tugas-tugas yang harus

dilakukan dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan.

2) Kegiatan Inti

Merupakan kegiatan pokok dalam pembelajaran, dalam kegiatan

inti dilakukan pembahasan terhadap tema dan sub tema melalui

berbagai kegiatan belajar dengan menggunakan muti metode dan

media sehingga siswa mendapatkan pengalaman belajar yang

bermakna, pada waktu penyajian dan pembahasan guru dalam

penyajianya hendaknya lebih berperan sebagai fasilitator. Guru pada

kegiatan inti guru menggunakan strategi pembelajaran dengan upaya

menciptakan lingkungan belajar sedemikian rupa agar murid aktif

mempelajari permasalahan berkenaan dengan tema atau sub tema dan

selama proses pembelajaran hendaknya guru selalu memberikan

umpan agar anak berusaha mencapai jawaban dari permasalahan yang

akan dipelajari.

3) Tahapan penutup (tahapan penilaian)

Tahapan penutup merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru

untuk mengakhiri pelajaran. Tahapan penutup adalah tahapan evaluasi

atau penilaian dan tindak lanjut dalam kegiatan pembelajaran. Tujuan

tahapan ini untuk mengetahui tingkat keberehasilan dari tahapan-

tahapan. Adapun kegiatan yang dilakukan guru pada tahapan penutup

ini adalah meninjau kembali dan melakukan evaluasi pada akhir

pembelajaran, selain itu guru dapat menginformasikan kegiatan

pembelajaran selanjutnya. Dalam kegiatan meninjau kembali dapat

dilakukan dengan menerangkan inti pelajaran atau membuat

ringkasan. Dalam kegiatan ini guru dapat menggunakan bentuk

pedoman evaluasi.

Page 55: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

35

c. Tahapan Penilaian pembelajaran

Dalam kurikulum 2013 sistem penilaian yang digunakan adalah

penilaian autentik, penilaian autentik sangat cocok dengan pendekatan

tematik integrative dalam pembelajaran, khususnya jenjang sekolah dasar

atau mata pelajaran yang sesuai. Dalam penilaian autentik mampu

menggambarkan peningkatan hasil belajar siswa, baik dalam rangka

mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring dan lain-lain.

Penilaian autentik adalah suatu proses pengumpulan, pelaporan, dan

penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa dengan menerapkan

prinsip-prinsip penilaian pelaksanaan berkelanjutan, bukti autentik, akurat

dan konsisten. (Abdul Majid, 2014, hlm. 56). Jenis penilaian autentik

yaitu: Penilaian proyek, Penilaian kinerja, Penilaian portofolio, Penilaian

jurnal, Penilaian tertulis dan Penilaian non tertulis.

B. Studi Relevan

Untuk mengetahui apakah kajian yang dilakukan oleh peneliti sudah ada

ataupun belum diteliti oleh peneliti sebelumnya. Maka perlu adanya upaya komparasi

(perbandingan) apakah terdapat unsur-unsur perbedaan ataupun persamaan dengan

konteks penelitian ini. Diantara lain penelitian terdahulu yang menurut peneliti

terdapat kemiripan yaitu:

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Sumayanti tahun 2018 yang berjudul

“Problematika Pembelajaran Tematik Tema Cita-Citaku Kelas IV di Madrasah

Ibtidaiyah Nurul Hikmah Kota Jambi”. Latar belakang penelitian ini yaitu, dalam

pembelajaran tematik terlihat guru mengalami kesulitan, dari proses pembelajaran

terlihat guru yang cenderung lebih aktif dalam proses pembelajaran sedangkan siswa

terlihat pasif. Selain itu siswa-siswi dalam proses pembelajaran tematik terlihat

kurang memahami materi yang disampaikan oleh guru, dikarenakan guru cenderung

menggunakan metode konvensional serta terlihat kurang menguasai materi pada saat

Page 56: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

36

proses pembelajaran. Tidak adanya penggunaan media yang digunakan dalam proses

pembelajaran juga membuat siswa-siswi terlihat kurang memahami materi yang

disampaikan, berdasarkan permasalahan diatas peneliti tertarik ingin mengetahui apa

saja problematika pembelajaran tematik, peneliti memeilih kelas IV karena

pembelajaran tematik belum sepenuhnya berhasil maka dari itu peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian ini. Hasil penelitian ini yaitu bahwa guru kelas IV MI Nurul

Hikmah Kota Jambi mengalami problematika diantaranya, problematika perencanaan

perangkat pembelajaran, problematika pelaksanaan pembelajaran tematik tema cita-

citaku dan problematika dalam penilaian pembelajaran tematik. (Sumayanti, Skripsi

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2018).

Kesimpulan penelitian diatas adalah kurangnya pemahaman guru terhadap

pembelajaran tematik akibatnya guru merasa kesulitan dalam mengajar pembelajaran

tematik, serta guru cenderung menggunakan metode ceramah serta kurangnya

sosialisasi tentang penerapan pebelajaran tematik. Dari penelitian diatas, dapat

diambil kesimpulan bahwa persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah

sama-sama membahas tentang pembelajaran tematik dan problematika yang dialami

dalam pembelajaran tematik. Akan tetapi, perbedaan penelitian sebelumnya dengan

penelitian yang penulis teliti adalah lebih menitik beratkan terhadap problematika

pembelajaran tematik yang memiliki tema dan materi yang berbeda dengan penelitian

diatas.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Nurholisa.S tahun 2018 yang berjudul

“Problematika Pembelajaran Tematik Tema Peristiwa Materi Bilangan Kelas 1 SDIT

Al-Mutmainnah Kota Jambi”. Latar belakang penelitian ini yaitu, Kompetensi dasar

yang tidak dapat dipadukan, dipaksakan untuk dipadukan meskipun tidak ada

kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, tema-tema yang dipilih tidak sesuai dengan

karakteristik siswa, minat, lingkungan dan kondisi daerah setempat serta sarana dan

prasarana yang tersedia. Kegiatan pembelajaran tidak ditekankan pada kemampuan

membaca, menulis dan berhitung serta penanaman nilai-nilai moral namun lebih

Page 57: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

37

mementingkan pencapaian nilai kognitif. Guru masih terbiasa menyelenggarakan

pembelajaran dengan pendekatan mata pelajaran sehingga dalam pelaksanaanya

masih terdapat bats-bats yang nyata antar mata pelajaran meskipun sudah

ditematikkan. Pendekatan pembelajaran tematik dapat dipandang sebagai uapaya

untuk memperbaiki kualitas pendidikan di tingkat dasar, model pembelajaran tematik

meruapakan suatu system pembelajaran yang memungkin siswa baik dapat belajar

secara individual maupun kelompok dapat aktif mencari dan menggali serta

menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) terdapat dua proses pelaksanaan

pembelajaran tematik kelas I c di SDIT Al-Mutmainnah Kota jambi, diantaranya:

Perencanaan, dimana proses penyusunan pembelajaran yang akan dilaksanakan untuk

mencapai tujuan dengan mudah dan tepat sasaran: pelaksanaan, diamana guru adalah

member motivasi kepada siswa ataupun cerita-cerita yang berkenan dengan topik

pembahasan dan guru juga cerita-cerita yang berkenaan dengan topik pembahsan dan

guru juga menggunakan metode tanya jawab, kerja kelomppok dengan begitu siswa

tampak menyimak dan melihat media dan siswa mengerjakan tugas yang diberikan

oleh guru: (2) Problematika pembelajaran tematik kelas I c di SDIT Al-Mutmainnah

Kota jambi, diantaranya dalam proses perencanaan pembelajaran, proses evaluasi dan

penilaian. Uapaya yang telah dilakukan kepala sekolah dan para guru pembelajaran

tematik adalah dengan cara melakukan tukar pendapat dengan teman sesame guru,

ikut serta dalam kegiatan kelompok kera guru, mengikuti seminar dan diskusi,

mengikuti pendidikan dan pelatihan yang diadakan setiap satu semester sekali serta

mendatangkan instruktur dari luar yang ahli dalam bidang pembelajaran tematik. .

(Nurholisa. S, Skripsi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,

2018).

Kesimpulan penelitian diatas adalah kurangnya pemahaman guru terhadap

pembelajaran tematik akibatnya guru merasa kesulitan dalam mengajar pembelajaran

tematik, serta guru cenderung menggunakan metode ceramah serta kurangnya

Page 58: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

38

sosialisasi tentang penerapan pebelajaran tematik serta fasilits yang mendukung

pembelajaran tematik yang belum memadai baik dari fasilitas dan guru yang

mengajar. Dari penelitian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa persamaan dengan

penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama membahas tentang pembelajaran

tematik dan problematika yang dialami dalam pembelajaran tematik. Akan tetapi,

perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang penulis teliti adalah lebih

menitik beratkan terhadap problematika pembelajaran tematik yang memiliki tema

dan materi yang berbeda dengan penelitian diatas.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Rosallia Hasmi tahun 2018 yang

berjudul “Problematika penerapan kurikulum 2013 di Madrasah Ibtidaiyah Negeri

Kota jambi”. Latar belakang penelitian ini adalah, masih terdapat kendala-kendala

dilapangan, diantaranya yaitu pertama, dari segi perencanaan, kurangnya pemahaman

guru dalam menyusun RPP sehingga masih ada guru yang mengambil RPP dari

internet, dalam menyusun materi yang akan dipelajari, guru harus menyediakan buku

referensi lain karena buku yang disediakan oleh pemerintah memiliki materi yang

terbatas. Kedua, dari segi pelaksanaan kurangnya pemahaman guru untuk

menerapkan pendekatan Scientifik dalam proses pembelajaran, sehingga proses

pembelajaran masih berpusat pada guru. Masih ada guru yang menggunakan metode

pembelajaran tradisional, sehingga pembelajaran cenderung bersifat monoton,

kurangnya penggunaan media pembelajaran serta alat peraga dan dari segi evaluasi

kurangnya pemahaman guru terhadap penilaian autentik. Hasil penelitian ini yaitu,

penerapan kurikulum 2013 di MIN Kota jambi sudah cukup baik, namun dalam

pelaksanaanya masih terdapat beberapa hambatan seperti buku yang terkadang telat

datang, serta kurangnya kegiatan pelatihan tentang kurikulum 2013 yang

mengakibatkan kurangnya pemahaman guru terhadap pelaksanaan kurikulum 2013

tersebut. Problematika dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran yaitu

kurangnya pemahaman guru dalam menganalisis KD dari beberapa sumber mata

pelajaran yang sesuai dengan bukun siswa, sulit menyusun RPP, sulit menentukan

Page 59: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

39

cakupan materi dari setiap KD mata pelajaran sehingga guru sulit dalam

menyiapakan media yang menarik dan sesuai dengan materi yang ada, dan guru

mengalami kesulitan dalam mengatur keadaan kelas dan proses pembelajaran

dikarenakan juumlah siswa yang cukup banyak, menerapkan metode-metode lama

dalam proses pembelajaran yang mengakibatkan siswa kurang tertarik untuk

mengikuti proses pembelajaran. . (Rosallia Hasmi, Skripsi Universitas Islam Negeri

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2018).

Kesimpulan penelitian diatas adalah kurangnya pemahaman guru terhadap

kurikulum 2013 karena meraka lebih ahli menggunakan KTSP sedangkan di

kurikulum 2013 ini harus menrapkan pendekatan saintifik dan penilaian otenteik

akibatnya guru merasa kesulitan dalam mengajar dengan kurikulum 2013, serta

kurangnya sosialisasi tentang penerapan Kurikulum 2013 serta fasilitas yang

mendukung kurikulum 2013 yang belum memadai baik dari fasilitas dan guru yang

mengajar. Dari penelitian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa persamaan dengan

penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama membahas tentang Problematika

pembelajaran tematik yang ada pada kurikulum 2013 dan problematika yang dialami

dalam pembelajaran tematik. Akan tetapi, perbedaan penelitian sebelumnya dengan

penelitian yang penulis teliti adalah lebih menitik beratkan terhadap problematika

penerapan kurikulum 2013 yang belum seluruhnya diterapkan disekolahan tersebut,

Jika peneliti penulis meneliti tentang problematika yang ada pada pembelajaran

tematik.

Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Abdul Karim tahun 2018, yang

berjudul “Problematika Penerapan Pembelajaran Tematik di Madrasah Ibtidaiyah

Swasta An-Nizhom Kecamatan Telanai Pura Kota Jambi”. Latar belakang penelitian

ini adalah, ditemukan beberapa problematika yang pertama, problematika dari segi

perencanaan yaitu guru masih kebingungan dalam membuat RPP sehingga guru

sering mengambil dari internet dan tidak membuat sendiri, kedua problematika dari

segi pelaksanaan, guru masih menggunakan metode tradisonal tidak menggunakan

Page 60: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

40

metode Saintifk, yang ketiga dari segi evaluasi guru masih bingung dalam

memberikan penilaian kepada siswa serta raport yang harus mencangkup tiga hal

yaitu, pengetahuan, keterampilan dan sikap hal ini menyebabkan guru kesulitan

dalam merumuskan nilai untuk siswa tersebut. Hasil penelitian ini adalah penerapan

pembelajaran tematik di Madrasah Ibtidaiyah Swasta An-Nizhom Kecamatan Telanai

Pura kota jambi belum cukup optimal hal ini dapat dilihat dari beberapa problematika

yang ditemui diantaranya, rendahnya pemahaman guru dalam menerapakan

pembelajaran tematik, sarana dan prasarana yang kurang memadai, guru kurang

mempersiapkan sumber belajar, guru kurang menguasai komputer sehingga kesulitan

dalam memberi nilai selain itu kurangnya pelatihan dan sosialisasi dalam penerapan

pembelajaran tematik. (Abdul Karim, Skripsi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi, 2018).

Kesimpulan penelitian diatas adalah kurangnya pemahaman guru terhadap

kurikulum 2013 karena meraka lebih ahli menggunakan KTSP sedangkan di

kurikulum 2013 ini harus menrapkan pendekatan saintifik dan penilaian otenteik

akibatnya guru merasa kesulitan dalam mengajar dengan kurikulum 2013, serta

kurangnya sosialisasi tentang penerapan Kurikulum 2013 serta fasilitas yang

mendukung kurikulum 2013 yang belum memadai baik dari fasilitas dan guru yang

mengajar. Dari penelitian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa persamaan dengan

penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama membahas tentang Problematika

penerapan pembelajaran tematik dan problematika yang dialami dalam pembelajaran

tematik. Akan tetapi, perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang

penulis teliti adalah lebih menitik beratkan terhadap problematika penerapan

pembelajaran tematik yang belum seluruhnya diterapkan disekolahan tersebut, Jika

peneliti penulis meneliti tentang problematika yang ada pada pembelajaran tematik

Kelima, penelitian yang dilakukan oleh Ade Rosidah tahun 2018, yang

berjudul “Problematika Penerapan Kurikulum 2013 Kelas V di Madrasah Ibtidaiyah

Tarbiyah Islamiyah Kecamatan Jelutung Kota Jambi”. Latar belakang penelitian ini

Page 61: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

41

adalah penerapan kurikulum 2013 di Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyah Islamiyah

Kecamatan Jelutung Kota Jambi masih terdapat kendala-kendala dilapangan,

kurangnya pemahaman guru dalam penerapan kurikulum 2013. Dalam kegiatan

belajar mengajar, guru masih menerapkan pembelajaran dalam bentuk KTSP bukan

tematik, kemudin masih menggunakan metode ceramah, dimana siswanya hanya

mendengarkan saja tidak menggunakan pembelajaran dengan pendekatan saintifk,

selain itu kurangnya sarana dan prasarananya yang memadai dalam kegiatan belajar

mengajar. Hasil penelitian ini adalah pertama, faktor yang menyebabkan rendahnya

pemahaman guru dalam penerapan kurikum 2013, Kedua, dalam perencanaan

penerapan kurikulum 2013 kurang mampu dalam mengembangkan isi silabus, guru

kurang memahami penggunaan RPP dan guru kurang mampu dalam merancang

media yang menarik. ketiga, problematika yang dialami oleh guru dalam pelaksanaan

guru kesulitan dalam mengatur keadaan kelas dan proses pembelajaran, guru hanya

menerapkan metode-metode lama, guru kesulitan dalam memanajemen waktu, guru

belum menerapkan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran. Serta yang ke

empat dalam evaluasi guru kesulitan dalam menerapkan penilaian autentik, karena

cukup rumit dan ribet serta guru kurang trampil dalam penggunaan Komputer. (Ade

Rosidah, Skripsi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2018).

Kesimpulan penelitian diatas adalah kurangnya pemahaman guru terhadap

kurikulum 2013 karena meraka lebih ahli menggunakan KTSP sedangkan di

kurikulum 2013 ini harus menrapkan pendekatan saintifik dan penilaian otenteik

akibatnya guru merasa kesulitan dalam mengajar dengan kurikulum 2013, serta

kurangnya sosialisasi tentang penerapan Kurikulum 2013 serta fasilitas yang

mendukung kurikulum 2013 yang belum memadai baik dari fasilitas dan guru yang

mengajar. Dari penelitian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa persamaan dengan

penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama membahas tentang Problematika

penerapan pembelajaran tematik dan problematika yang dialami dalam pembelajaran

tematik. Akan tetapi, perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian kali ini

Page 62: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

42

adalah lebih menitik beratkan terhadap problematika penerapan kurikulum 2013.

Kurikulum sudah diterapkan akan tetapi sekolah tersebut belum seluruhnya

menerapkan kurikulum tersebut. Jadi, peneliti melakukan penelitian tentang

problematika yang ada pada pembelajaran tematik.

Page 63: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

43

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif,

pendekatan penelitian ini bermaksud untuk mengetahui dan mendeskripsikan secara

terperinci mengenai problematika pembelajaran tematik kelas IV tema indahnya

keragaman di negeriku Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat

Kabupaten Muaro Jambi. Pendekatan ini digunakan untuk mendapatkan data yang

mendalam dengan teknik pengumpulan data yang bersifat triangulasi, yaitu gabungan

dari teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi (Sugiyono,

2016, hlm.15). Metode penelitian yang menggunakan objek alamiah, dimana peneliti

turun langsung kelapangan untuk mengetahui apa problematika pembelajaran tematik

kelas IV tema indahnya keragaman di negeriku Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 76/IX

Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi. Tujuannya untuk menggambarkan kondisi

yang sebenarnya dari situasi yang ada. Penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif dikarenakan dalam melakukan tindakan yang sangat diutamakan adalah

mengungkapkan makna dan proses pembelajaran sebagai upaya peningkatan. Adapun

jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif,

yaitu data yang dikumpulkan merupakan data berupa kata-kata, gambar dan bukan

angka-angka (Lexy Moleong, 2013, hlm.4).

Penelitian ini termasuk kedalam penelitian kualitatif dikarenakan pendekatan

yang dilakukan peneliti melalui pendekatan deskriptif, yang artinya dalam penelitian

kualitatif data yang dikumpulkan berupa kata-kata. Data-data yang dikumpulkan

melalui observasi, wawancara dokumentasi peribadi dan dokumentasi resmi lainnya.

Sehingga yang menjadi tujuan penelitian kualitatif adalah ingin menggambarkan

realitas dibalik fenomena yang ada secara mendalam dan rinci. Maka dari itu peneliti

memilih menggunakan penelitian kualitatif.

Page 64: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

44

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat peneliti mendapatkan fakta-fakta

yang terjadi pada proses pembelajaran berlangsung. Dalam penelitian ini

peneliti mengambil lokasi penelitian di Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo

Darat Kabupaten Muaro Jambi. Subjek yang menjadi penelitian ialah guru

kelas IV Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro

Jambi.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah seseorang atau lapangan yang akan dijadikan

penelitian atau suber yang dapat diteliti dengan metode dialaog sekaligus

menjadikan data dalam penelitian. Subjek penelitian ini yang menjadi

dominan adalah guru pengajar tematik dan siswa. Namun untuk memperoleh

data yang akurat maka diperlukan juga adanya pendiskusian dengan subjek

yang lain seperti kepala sekolah, guru dan siswa. Dalam pengambilan subjek,

penelitian ini menggunakan cara purposive sampling. purposive sampling

adalah pengambilan sampel subjektif peneliti berdasarkan pada karakteristik

tertentu yang dianggapp mempunyai sangkut paut dengan karakteristik

tertentu misal peneliti tentang pendidikan, maka peneliti harus mencari

sampel para ahli pendidikan, sampel semacam ini digunakan dalam penelitian

kualitatif (Sugiono, 2009, hlm.9). Berdasarkan pandangan diatas, maka pada

dasarnya kehadiran peneliti disini disamping sebagai instrument juga menjadi

faktor penting dalam seluruh kegiatan penelitian ini.

C. Jenis Dan Sumber Data

Jenis data yang diungkapkan dalam penelitian ini adalah bersifat narasi, uraian

penjelasan data dari informan baik secara lisan maupun data dokumen yang tertulis,

perilaku subjek yang diamati dilapangan juga menjadi data dalam pengumpulan hasil

penelitian ini. Sumber data dalam penelitian adalah subjek dimana data diperoleh.

Page 65: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

45

Sedangkan menurut Loftland yang dikutip oleh Moleong mengatakan bahwa sumber

data yang utama dalam penelitian kualitaif adalah kata-kata atau tindakan, selebihnya

adalah tambahan seperti dokumen dan lain-lain (Lexy Moleong, 2013,hlm.157).

1. Data

Data yang akan diteliti oleh peneliti data yang berkaitan dengan apa saja

mengenai problematika pembelajaran tematik kelas IV tema tema indahnya

keragaman di negeriku Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat

Kabupaten Muaro Jambi

2. Sumber data

Sumber data adalah subjek yang akan peneliti pilih intuk mendapatkan

informasi atau data yang dibutuhkan dalam kelengkapan penelitian. Dalam

penelitian ini yang menjadi sumber data adalah guru kelas IV di Sekolah

Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi. Maka

pengumpulan data dapat menggunakan dua macam cara yaitu:

a) Data primer (data utama)

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya,

diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Pencatatan data utama berupa

kata-kata atau tindakan yang dilakukan melalui wawancara langsung

terhadap guru sekaligus wali kelas IV Sekolah Dasar Negeri 76/IX

Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi. Selain itu peneliti juga

mengamati langsung proses pembelajaran tematik dikelas.

b) Data sekunder

Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri

pengumpulanya oleh peneliti tetapi data yang sudah jadi dituangkan dalam

lapangan penelitian, misalnya data dari biro statistic, majalah, Koran,

keterangan dan publikasi lainya(Yamin, 2009, hlm.87). Merupakan

sumber kedua dan merupakan tambahan data primer. Data sekunder ini

berupa:

Page 66: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

46

1) Data tertulis

Data tertulis ini berupa dokumentasi sejarah sekolah, keadaan

guru, visi dan misi, keadaan siswa, keadaan sarana dan prasarana,

prestasi akademik dan non akademik serta jadwal pelajaran kelas IV

Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi

2) Foto atau gambar

Penggunaan foto adalah untuk memperoleh data yang tidak dapat

ditemukan secara tertulis sekaligus menjadi pelengkap serta bukti

penguatan penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah bagian terpenting dalam penelitian. Teknik

pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena

tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono, 2016, hlm. 308).

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara, observasi serta

dokumentasi dalam mengumpulkan data yang peneliti cari, berikut adalah penjelasan

tentang ketiga teknik tersebut:

1. Observasi

Observasi adalah instrumen yang sering di jumpai dalam penelitian.

Observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat. Observasi

juga merupakan kegiatan mengamati semua objek dengan menggunakan

seluruh indera. Dalam observasi ini peneliti lebih banyak menggunakan indera

penglihatan. Instrumen observasi akan lebih efektif jika informasi yang

hendak diambil berupa fakta alamiah, tingkah laku, hasil kerja informan

dalam situasi alami. Peneliti menggunakan metode ini untuk mengamati

secara langsung keadaan dilapangan. Intrumen observasi akan lebih efektif

jika informasi yang hendak diambil berupa fakta alami, tingkah laku, hasil

Page 67: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

47

kerja informan dalam situasi alami. Peneliti menggunakan metode ini untuk

mengamati secara langsung keadaan dilapangan, terutama data tentang:

a) Proses perencanaan pembelajaran tematik kelas IV di Sekolah Dasar

Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro jambi.

b) Proses pelaksanaan pembelajaran tematik kelas IV di Sekolah Dasar

Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro jambi.

c) Proses evaluasi pembelajaran tematik kelas IV di Sekolah Dasar

Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro jambi.

2. Wawancara

Wawancara adalah suatu proses interaksi dan komunikasi. Wawancara

digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan

studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan

apabila ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam

(Sugiyono, 2016, hlm.317). Dalam melakukan wawancara peneliti

berpedoman kepada fokus penelitian yang telah dibuat.

Peneliti melakukan wawancara tentang perencanaan mencakup pembuatan

program tahunan dan semester, silabus, RPP, langkah-langkah pembelajaran

dan evaluasi pembelajaran tematik tema indahnya kebersamaan yang

dilakukan guru selama proses pembelajaran. Pedoman wawancara yang

digunakan didalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur, karena

pertanyaan-pertanyaan yang akan digunakan telah dirumuskan terlebih dahulu

oleh peneliti. Metode wawancara ini peneliti gunakan dengan tujuan untuk

memperoleh data yang berkaitan dengan problematika pembelajaran tematik.

Adapun sumber informasi adalah guru kelas IV di Sekolah Dasar Negeri

76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro jambi.

3. Dokumentasi

Cara lain untuk memperoleh data dari informan adalah menggunakan

teknik dokumentasi. Teknik ini dilakukan dengan mempelajari catatan-catatan

Page 68: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

48

mengenai data pribadi responden. Cara pengumpulan data melalui

peninggalan tertulis, seperti arsip termasuk juga buku tentang teori, pendapat

dan lain-lain yang berthubungan dengan masalah penelitian disebut dengan

teknik dokumentasi. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-

karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berentuk tulisan misalnya

catatan harian, sejarah kehidupan,cerita, biografi, peraturan, dan kebijakan.

Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, sketsa dan lain-lain.

Dokumentasi ini peneliti gunakan untuk memperoleh data-data yang

berhubungan dengan gambaran pembelajaran tematik di kelas IV Sekolah

Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi. Dokumentasi

dalam penelitian ini seperti dokumentasi profil sekolah, foto-foto saat proses

pembelajaran tematik berlangsung dan sebagainya.

E. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif teknik analisis data yang digunakan yaitu untuk

menjawab rumusan masalah. Dalam penelitian kualitatif, data yang diperoleh dari

berbagai sumber dengan menggunakanteknik bermacam-macam (Sugiyono, 2016,

hlm. 333). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

data kualitatif, mengikuti konsep Miles and Huberman.Analisis data adalah proses

mengatur urutan data yang digunakan yaitu untuk menjawab suatu pola data yang

dikumpulkan pada setiap observasi dari pelaksanaan siklus penelitian di analisis serta

secara deskriptif untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan

pembelajaran. Menganalisis data adalah suatu proses mengolah dan menginterpretasi

data dengan tujuan untuk mendudukan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya

hingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian. Setelah

semua data terkumpul, maka lengkah berikutnya adalah pengolahan dan analisis data.

Analisis data itu sendiri adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dengan cara

Page 69: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

49

mengorganisasikan data kedalam kategori, memilih mana yang dibutuhkan dan akan

dipelajari hingga membuat kesimpulan, sehingga mudah dipahami. Dalam analisis

data selama dilapangan menggunakan model Miles and Huberman, yaitu teknik

analisis data disesuaikan dengan tahapan dalam penelitian yaitu:

1. Mereduksi data

Reduksi data, diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang sering muncul dari

catatan-catatan tertulis dilapangan. Karena data yang diperoleh dari lapangan

jumlahnya cukup banyak yang terdiri dari catatan lapanagn, gambar, foto-

foto,dokumen, dan biografi maka, dari itu perlu dicatat secara teliti dan rinci.

Data yang di peroleh harus direduksi. Mereduksi data berarti merangkum dan

memilah hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting dan

membuang yang tidak perlu (Sugiyono, 2016, hlm. 338). Dengan demikian

data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas.

Dalam merangkum data tidak terlepas dengan membuat ringkasan selama

proses penelitian. Pada tahap mereduksi data sesuai dengan fokus penelitian

mengenai problematika pembelajaran tematik masih terdapat kesulitan-

kesulitan yang dihadapi guru dalam melakukan pembelajaran tematik,

kurangnya pemahaman guru dilaksanakanya pembelajaran tematik, tingkah

laku siswa yang terlihat sangat aktif (rebut) dalam pembelajaran, keadaan

kelas yang kurang memadai, mengakibatkan guru mengalami problematika

pembelajaran tematik tema indahnya keragaman di negeriku kelas IV di

Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro jambi. Data

diambil melalui observasi, wawancara dan dokumentasi, kemudian dianalisis

dengan menggolongkan, mengarahkan dan membuang yang tidak diperlukan

sehingga data tersebut dapat disajikan.

2. Penyajian data

Setelah dilakukan reduksi data langkah selanjutnya adalah menyajikan

data secara jelas dan singkat. Penyajian data dalam penelitian kualitatif dapat

dilakukan dalam bentuk uraian singkat dan sejenisnya (Sugiyono, 2016,

hlm.341). Melalui penyajian data tersebut membantu peneliti

Page 70: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

50

mengorganisasikan data-data yang ada, sehingga tersusun dan mudah

dipahami. Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam

bentuk uraian singkat dan bagan, penelitian kualitatif penyajian datanya

dengan teks naratif. Setelah data dirangkum kemudian melakukan penyajian

data terkait dengan masalah penelitian yang ada mengenai problematika

pembelajaran tematik tema indahnya keragaman di negeriku di Sekolah Dasar

Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro jambi. Dalam hal ini, data

hasil kegiatan reduksi kemudian disajikan berdasarkan pada aspek-aspek yang

diteliti pada sekolah yang menjadi lokasi penelitian. Dengan demikian

penyajian data secara singkat dan jelas dimungkinkan dapat mempermudah

memahami gambaran keseluruhan atau bagian tertentu dari aspek yang

diteliti.

3. Verifikasi (penarikan kesimpulan)

Langkah yang terakhir dilakukan dalam analisis data kualitatif adalah

penarikan kesimpulan dan verifikasi, kesimpulan awal yang dikemukakan

masih bersifat sementara, dan akan dilakukan perubahan apabila tidak

ditemukan bukti yang kuat dan yang mendukung pada tahapan pengumpulan

data berikutnya, tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal

didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali

kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan

merupakan kesimpulan yang valid (Sugiyono, 2009, hlm.252). Kesimpulan

dalam penulisan kualiatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum

pernah ada, temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang

sebelumnya kurang jelas sehingga menjadi jelas setelah diteliti. Verifikasi

data adalah pemeriksaan benar tidaknya hasil laporan penelitian. Kesimpulan

adalah tinjauan ulang pada catatan lapangan atau kesimpulan dapat ditinjau

sebagaimana yang muncul dari data yang harus diuji kebenarannya,

Page 71: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

51

kekokohannya, kecocokannya yaitu yang merupakan validitas (Miles dan

Huberman, 2009, hlm. 20).

Langkah terakhir yang ditempuh setalah menanalisis data adalah

melakukan pengambilan kesimpulan dan verifikasi kesimpulan, data yang

telah terkumpul kesimpulan perlu dibuat dalam bentuk pernyataan singkat dan

mudah dipahami dengan mengacu pokok permasalahan yang akan diteliti,

karena merupakan intisari dari hasil penelitian (Moleong, 2010, hlm. 103).

Dengan demikian setelah data disajikan dalam penyajian data mengenai

problematika pembelajaran tematik tema indahnya kebersamaan msih terdapat

kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam proses pembelajaran

tematik indahnya keragaman di negeriku kelas IV di Sekolah Dasar Negeri

76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro jambi.

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Dalam keabsahan merupakan konsep yang penting diperbaharui dari konsep

keabsahan (validitas) dan kendala (reailitas) (Sugiyono,2016, hlm. 363).

Pemeriksaan keabsahan data didasarkan atas kriteria tertentu. Kriteria itu sendiri atas

derajat kepercayaan, kebergantungan dan kepastian. Dalam penelitian ini peneliti

mengecek keabsahan data menggunakan uji kredibilitas, uji kredibilitas data atau

kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dengan meningkatkan

ketekunan, triangulasi dan kecukupan referensi , adapun sebagai berikut:

1. Meningkatkan ketekunan

Teknik ini dimaksud untuk melakukan pengamatan secara lebih cermat,

penguji kredibilitas dengan meningkatkan ketekunan ini dilakukan dengan

cara peneliti membaca keseluruhan catatan hasil penelitian dengan cermat

(Sugiyono, 2016,hlm.371). Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan

ketekunan dengan cara membaca berbagai referensi buku maupun hasil

penelitian atau dokumen-dokumen yang terkait dengan proses perencanaan,

Page 72: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

52

pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran tematik di di Sekolah Dasar Negeri

76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro jambi.

2. Triangulasi

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan

data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu, dengan

demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi pengumpulan data dan

waktu (Sugiyono, 2015,hlm.372).

a) Triangulasi sumber

Triangulasi sumber digunakan untuk menguji kredibilitas data

dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa

sumber. Misalnya peneliti akan mencari problematika dalam pembelajaran

tematik, maka peneliti akan mengumpulkan data dari kepala sekolah, guru

kelas yang mengajar tematik, dan siswa/siswi yang ikut dalam

pembelajaran tematik. Data dari ketiga sumber tersebut, tidak bisa dirata-

ratakan seperti penilaian kuantitatif, tetapi deskripsikan, dikategorikan,

mana pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana yang lebih spesifik

dari tiga sumber data tersebut. Data yang telah dianalisis oleh peneliti

sehingga menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya sdimintakan

kesepakatan (member check) dengan tiga sumber data tersebut (Sugiyono,

2015, hlm.373).

b) Triangulasi teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan

cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang

berbeda. Misalnya data yang diperoleh dari wawancara, lalu dicek dengan

observasi, dokumentasi, atau kuisoner. Bila dengan tiga teknik pengujian

kredibilitas data tersebut, menghasilkan data yang berbeda-beda, maka

peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang

bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data mana yang dianggap

Page 73: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

53

benar, atau mungkin semuanya benar, karena dari sudut pandangnya

berbeda (Sugiyono, 2015, hlm.374).

c) Trianggulasi waktu

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber

masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih

valid sehingga lebih credible. Untuk itu dalam rangka pengujian

kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara pengecekan dengan

wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang

berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan

secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastianya (Sugiyono,

2015, hlm.374).

Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik

pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik

pengumpulan data dan sumber yang telah ada (Sugiyono, 2016, hlm.330).

Triangulasi berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang

berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.

Triangulasi dilakukan untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan

dengan teknik yeng berbeda. Penelitian ini menggunakan trianggulasi

teknik, dimana data yang diambil dengan menggunakan berbagai macam

teknik, dalam penelitian ini, peneliti berusaha membuktikan data dari hasil

wawancara, observasi dan dokumentasi

3. Kecukupan referensi

Adanya alat pendukung untuk membuktikan data yang telah

didapatkan oleh peneliti (Sugiyono, 2016, hlm.375). Dalam penelitian ini

data hasil wawancara didukung dengan menggunakan rekaman

wawancara. Selain itu juga digunakan data-data yang dilengkapi dengan

foto atau gambar, dokumen, sehingga data lebih dapat dipercaya. Dalam

Page 74: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

54

kecukupan referensial peneliti menggunakan alat bantu perekam, kamera

handphon. Kecukupan referensial ini membantu peneliti dalam wawancara

dengan informan dan mengamati fenomena yang terjadi sesuai dengan

fokus penelitian.

G. Jadwal Penelitian

Untuk memudahkan dalam melakukan penelitian dilapangan, maka peneliti

menyusun agenda penelitian secara sistematis dan disusun bertujuan untuk menjadi

pedoman dalam melakukan langkah-langkah penelitian nantinya untuk lebih jelasnya

dapat di lihat pada tabel berikut.

Tabel 3.1

No Jenis Kegiatan September

2019

Januari

2020

Februari

2020

Maret

2020

April

2020

Mei

2020

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan Judul

Proposal

X

2 Penyusunan Proposal X

3 Bimbingan Proposal X X

4 Seminar Proposal X

5 Perbaikan Proposal X X

6 Pengurusan Izin Riset X X X

7 Pelaksanaan Riset X X X X X

8 Penyusunan Data X X X

9 Penulisan Skripsi X X X

10 Perbaikan Skripsi X X

11 Penyempurnaan X

12 Munaqasah X

13 Pengadaan Skripsi X

Page 75: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

55

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

Berangkat dari fokus penelitian yang dikemukakan pada bab I yang ingin

mengungkapkan dan memaparkan tentang problematika pembelajaran tematik kelas

IV di Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi, maka

dalam bab ini peneliti akan memaparkan data sesuai dengan temuan peneliti

dilapangan. Selain itu ada pula pada bab IV ini akan memaparkan gambaran umum

tentang sekolah yang diteliti. Pembahasan pada tahap paparan pada data ini terdiri

dari 3 bagian pembahasan, yaitu: Deskripsi umum lokasi penelitian, paparan data dan

temuan penelitian.

1. Sejarah Berdirinya Objek Penelitian

Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi

merupakan sekolah yang berdiri pada tahun 1980 yang didirikan oleh Bapak

Huzen dan Bapak Sasro, pada dahulu sebelum menjadi Sekolah Dasar Negeri

76 adalah sekolah yang bernama Sekolah Dasar Negeri 156 sebelum

pemekaran, yang pada tahun itu berjumlah hanya 3 orang tenaga pengajar dan

jumlah kelasnya ada 6 kelas.

Seiring berjalanya waktu, dengan visi misi yang sangat berorientasi pada

teknologi dan sains, serta sering mengadakan kegiatan untuk mengembangkan

bakat anak.

Page 76: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

56

Tabel 4.1

Identitas sekolah (Profil)

NO Identitas Sekolah

1 Nama Sekolah Sekolah Dasar Negeri 076/IX Mendalo Darat

2 NIPSN 10502745

3 Alamat Jln. Jambi – Muara Bulian, Mendalo Darat

4 Kelurahan Mendalo Darat

5 Kecamatan Jambi Luar Kota

6 Kabupaten/Kota Muaro Jambi

7 Profinsi Jambi

8 Kode Pos 36361

9 Telephon/HP 081366770061

10 Status Sekolah Terdaftar dan Diakui

11 KBM Pagi dan siang

12 Tahun Berdiri sekolah tahun 1980 yang didirikan oleh Bapak Huzen dan

Bapak Sasro

13 Luas Tanah Bangunan 1353,80

14 Luas Tanah (m2) 1353

Sumber : Dokumentasi Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat

Kabupaten Muaro Jambi 2020

2. Letak Geografis Sekolah

Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi

terletak di Jln. Jambi – Muara Bulian, Mendalo Darat, Kecamatan Jambi Luar

Kota, Kabupaten Muaro Jambi kode pos 36361. Keberadaan lokasi Sekolah

Dasar sangatlah mudah dijangkau serta mudah untuk ditemukan oleh

masyarakat, terutama dalam lingkungan mendalo, karena terletak ditengah-

tengah keramaian penduduk, inilah yang membuat Sekolah Dasar Negeri

76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi mudah dikenal dan dijangkau

oleh kalangan masyarakat. Karena letak Sekolah Dasar mudah untuk

ditemukan serta berada dikalangan masyarakat maka timbullah niat orang tua

untuk memasukan anak-anaknya di sekolah tersebut. Letak dan geografisnya

Sekolah dasar sangatlah strategis.

Page 77: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

57

3. Visi dan Misi Sekolah

a. Visi

Adapun visi Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten

Muaro Jambi adalah sebagai berikiut:

“Unggul dalam prestasi bermutu, beriman, tampil dengan akhlak mulia”

b. Misi

Adapun misi Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten

Muaro Jambi adalah sebagai berikiut:

1) Mengutamakan pembelajaran aktif, inovatif dan menyenangkan.

2) Menanamkan pemahaman dan penghayatan terhadap kegiatan

agama serta melakukan kegiatan keagamaan.

3) Meningkatkan kompetensi siswa agar mampu bersaing kejenjang

yang lebih tinggi.

4) Mengembangkan ilmu pengetahuan peserta didik sesuai dengan

seni budaya teknologi.

4. Kurikulum Sekolah Dasar

Kurikulum yang digunakan di Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat

Kabupaten Muaro Jambi pada kelas I, II, III, IV, V dan VI digunakan

kurikulum 2013. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum tetap diterapkan oleh

pemerintah untuk menggantikan kurikulum 2006 (KTSP). Kurikulum 2013

memiliki tiga aspek penilaian yaitu aspek pengetahuan, aspek sikap dan spek

keterampilan. Pada tahun ajaran 2013/2014 tepatnya sekitar pertengahan

tahun 2013, kurikulum 2013 diimplementasikan secara terbatas pada sekolah

perintis yakni pada kelas pada kelas I dan kelas IV untuk tingkat sekolah

Dasar.

Pada tahun 2014 kurikulum 2013 sudah diterapkan kelas I, III, IV, VI dan

untuk Sekolah Dasar sedangkan untuk Sekolah Menengah Pertama kelas VII

dan VIII dan jenjang Sekolah Menengah Atas kelas X dan XI. Kurikulum

Page 78: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

58

2006 (KTSP) merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk

mewujudkan sekolah yang efektif, produktif dan berprestasi. KTSP

merupakan salah satu wujud reformasi pendidikian yang meberikan otonomi

kepada kepala sekolah dan satuan pendidikan untuk mengembangkan

kurikulum sesuai dengan potensi, ketentuan, dan kebutuhan masing-masing.

5. Program Pembelajaran

Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi

merupakan Sekolah Dasar yang berciri khas berprestasi dan beriman dan

mempunyai program-program pembelajaran yang berciri khas yang menarik.

Adapun program pembelajaran Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat

Kabupaten Muaro Jambi sebagai berikut:

a. Mata pelajaran yang diajarkan

1) Agama

2) Umum

(a) Tematik

(1) Bahasa Indonesia

(2) Pendidikan Kewarganegaraan

(3) Ilmu Pengetahuan Alam

(4) Ilmu Pengetahuan Sosial

(5) SBDP

(b) Metematika

(c) Penjaskes

(d) Bahasa Inggris

b. Ekstrakurikuler

1) Yasinan

2) Upacara pagi

3) Pramuka

4) Futsal

Page 79: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

59

c. Waktu Belajar

1) Kelas I ( Masuk pagi )

(a) 07.15-08.45 Materi pembelajaran

(b) 08.45-09.00 Istirahat

(c) 09.00-10.30 Materi pembelajaran

2) Kelas II (Masuk siang)

(a) 10.35-12.05 Materi Pembelajaran

(b) 12.05-12.20 Istirahat

(c) 14.00-13.50 Materi Pembelajaran

3) Kelas III (Masuk siang)

(a) 12.00-13.45 Materi pembelajaran

(b) 13.45-14.00 Istirahat

(c) 14.00-15.45 Materi pembelajaran

4) Kelas IV dan V (Masuk pagi)

(a) 07.15-09.00 Materi pembelajaran

(b) 09.00-19.15 Istirahat

(c) 09.15-10.25 Materi pembelajaran

(d) 10.25-10.40 Istirahat

(e) 10.40-11-50 Materi pembelajaran

5) Kelas VI (Masuk Pagi)

(a) 07.15-09.00 Materi pembelajaran

(b) 09.00-19.15 Istirahat

(c) 09.15-10.25 Materi pembelajaran

(d) 10.25-10.40 Istirahat

(e) 10.40-11-55 Materi pembelajaran

d. Tata Tertib

Tata tertib merupakan sebuah aturan yang harus dipatuhi. Masing-

masing sekolah meimiliki peraturan yang berbeda-beda. Sekolah Dasar

Page 80: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

60

Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi juga terdapat tata

tertib umumnya memiliki peraturan dan tata tertib yang bernuansa islami,

mulai dari berpakaian, pergaulan, perbuatan sehari-hari selalu

mencerminkan pada akhlakul karimah. Dalam berpakaian juga memiliki

aturan dan wajib mematuhinya tata tertib berpakaian di Sekolah Dasar

Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi sebagai berikut:

Tabel 4.2

Tata tertib berpakaian siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo

Darat Kabupaten Muaro Jambi

No Hari Pakaian Keterangan

1 Senin Merah-Putih Siswa-Siswi

2 Selasa Merah-Putih Siswa-Siswi

3 Rabu Batik-Rok Merah Siswa-Siswi

4 Kamis Batik-Rok Merah Siswa-Siswi

5 Jum’at Pramuka Siswa-Siswi

6 Sabtu Olahraga/Pramuka Siswa-Siswi

Sumber : Dokumentasi Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat

Kabupaten Muaro Jambi 2020.

6. Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat

Kabupaten Muaro Jambi

Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu yang

menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pembelajaran.

Pentingnya pembelajaran tematik diterapkan di Sekolah Dasar/Madrasah

Ibtidaiyah karena pada umumnya siswa pada tahap ini masih melihat segala

sesuatu sebagai satu keutuhan. Pebelajaran tematik sebelumnya hanya

dilaksanakan pada kelas rendah dan kelas tinggi, pembelajaran tematik di

SD/MI tidak lagi mempelajari masing-masing mata pembelajaran secara

terpisah.Sebagaian sekolah dan madrasah masih ada yang belum menerapkan

pembelajaran tematik.

Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi

telah menerapkan pembelajaran tematik pada kelas rendah yaitu kelas I, II,

sedangkan pada kelaas tinggi yaitu kelas IV, V, dan VI di . Sekolah Dasar

Page 81: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

61

Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi menerapkan

pembelajaran tematik.

Dalam kurikulum 2013 mata pembelajaran yang semula 10 mata

pelajaran di padatkan menjadi 8 mata pembelajaran yaitu, PPKN, Agama,

MTK, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Penjas, Seni Budaya, Muatan Lokal dan

Pengembangan diri menjadi Agama, PPKn, IPA, IPS, MTK, Bahasa

Indonesia, penjas dan seni budaya yang disajikan permata pelajaran, namun

pada kurikulum 2013 dipadukan menjadi PPKn, IPA, IPS, MTK, penjas dan

SBDP, Bahasa Indonesia yang dipadukan kedalam pembelajaran tematik.

Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi

menggunakan pembelajaran tematik namun ada beberapa mata pelajaran yang

tidak dipadukan kedalam pembelajaran tematik, di Sekolah Dasar Negeri

76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi pembelajaran MTK dan penjas

dipisahkan menjadi mata pelajaran tersendiri dan dilaksanakan sesuai dengan

jadwal mata pelajaran.

7. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai

alat dan fasillitas untuk mencapai sebuah tujuan. Sarana dan prasarana

bertujuan untuk mendukung terjadinya proses belajar mengajar agar

tercapainya tujuan pembelajaran. Sarana dan prasarana yang baik akan

mendukung tercapainya proses pembelajaran yang efektif serta menumbuhkan

motivasi terhadap proses pembelajaran.

Sarana dan prasarana merupakan alat atau bagian yang memiliki peran

sangat penting bagi keberhasilan dan kelancaran suatu proses. Dalam ssebuah

proses pendidikan kualitas sangat penting, kualitas pendidikan tersebut juga

didukung dengan adanya sarana dan prasrana yang memadai. Sarana dan

prasarana di Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro

Page 82: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

62

Jambi merupakan salah satu faktor yang mempunyai fungsi penting dalam

memperlancar proses belajar mengajar dan tercapainya tujuan pendidikan.

a. Sarana

Sarana merupakan alat dan faslitas yang digunakan untuk mencapai

sebuah tujuan. Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan

dalam proses belajar mengajar agar tujuan pendidikan dapat berjalan

dengan lancar. Sarana yang baik akan membantu proses pembelajaran

berjalan dengan lancar dan juga dapat memberikan motivasi kepada siswa

untuk belajar dengan giat.

Sarana merupakan perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah

dari suatu tempat ketempat lain. Adapun sarana yang dapat mendukung

berlangsungnya proses pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 76/IX

Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi dimana telah meimiliki fasilitas

yang cukup dan memadai dalam proses pembelajaran adapun sarana yang

ada di Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro

Jambi adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3

Sarana Sekolah Dasar Negeri 76/IXMendalo Darat Kabupaten Muaro

Jambi

No Fasilitas

Jumlah

Keadaan

Baik Kurang

Baik

Rusak

1 Komputer 4 √

2 Kipas Angin 13 √

3 Papan Tulis 13 √

4 Kursi 30 √

5 Meja 403 √

6 Pojok Baca 13 √

Sumber : Dokumentasi Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat

Kabupaten Muaro Jambi 2020

Berdasarakan tabel 4.3, dapat dilihat bahwa Sekolah Dasar Negeri

76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi memiliki sarana dan

Page 83: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

63

prasarana secara keseluruhan yang disedikan oleh Sekolah Dasar sudah

termasuk cukup memadai dan lengkap.

b. Prasarana

Selain Sarana terdapat juga prasarana yang merupakan fasilitas utama

yang mendukung teselenggaranya suatu proses pembelajaran, prasarana

merupakan perlengkapan pembelajaran yang tidak dapat dipindah dari

suatu tempat ketempat yang lain. Prasarana pendidikan merupakan semua

komponen yang secara tidak langsung mendukung jalanya proses belajar

mengajar disekolah.

Prasarana merupakan suatu koponen yang paling utama untuk

mencapai suatu hasil atau tujuam yang diinginkan. Prasarana sangat

mempengaruhi kemampuan siswa dalam belajar. Di Sekolah Dasar Negeri

76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi terdapat bebrapa prasarana

yang dapat mendukung proses pembelajaran juga telah memiliki gedung

yang cukup memadai, walaupun masih belum sempurna, adapun sumber

dana pembagunan Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten

Muaro Jambi dari dana swadaya masyarakat, dan pemerintah. Adapun

prasarana Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro

Jambi antara lain:

Page 84: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

64

Tabel 4.4

Keadaan Prasarana di Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat

Kabupaten Muaro Jambi

No

Bangun/Ruang

Jumlah

Keadaan

Baik Kurang

Baik

Rusak

1 Ruang Kelas 13 √

2 Ruang Ibadah/Aula 1 √

3 Ruang Kepala Sekolah 1 √

4 Ruang Guru 1 √

5 Halaman Upacara dan

Olahraga

1 √

6 WC Guru 1 √

7 WC Siswa 8 √

8 Perpustakaan 1 √

9 Musholla 1 √

10 Kantor 1 √

11 Ruang UKS 1 √

12 Kantin 2 √

Sumber : Dokumentasi Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat

Kabupaten Muaro Jambi 2020

Tabel 4.4 merupakan sarana yang dimiliki Sekolah Dasar Negeri

76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi. Namun berdasarkan

pengamatan dan observsi penulis menemukan problematika sarana yang

mengganggu pembelajaran tematik, yaitu ruang kelas yang cukup ribut

dan beresebelahan dengan kelas lain, maka dari itu cukup menghambat

siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran.

8. Struktur Organisasi

Sebagai lembaga pendidikan formal diselenggarakan secara sistematis,

terpimpin dan terarah serta dilaksanakan untuk menciptakan proses yang

terarah pada tujuan yang diharapkan, setiap jenjang sekolah memiliki

struktur organisasi yang nantinya akan menciptakan suatu proses yang

terarah.

Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi

memilik struktur organisasi dimana strukrtur organisasi ini akan menata

Page 85: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

65

seluruh proses yang berkaitan dengan Sekolah Dasar Negeri 76/IX

Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi telah menata suatu struktur

organiasasi.

9. Keadaan Guru dan Siswa

a) Keadaan Guru Dan Tenaga Kependidikan

Keadaan guru dan tenaga kependidikan yang ada di Sekolah Dasar

Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi dapat

digolongkan baik dan berkualitas. Guru mempunyai tanggung jawab

ats kelancaran proses belajar mengajar di sekolah, ia bertangung jawab

atas peningkatan sumber daya manusia dalam arti kata, bertanggung

jawab ats moral, tingkah laku, serta perkembangan emosi dan spiritual

anak.

Dalam upaya meningkatkan proses kegiatan belajar dan mengajar

dengan baik dan berkualitas maka sangatlah dibutuhkan para guru

yang rela dan bersedia menjadi tenaga pengajar di Sekolah Dasar

Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi yang sesuai

dengan jenjang pengalamanya. Pada dasarnya guru sebagai tenaga

pengajar di Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten

Muaro Jambi ini cukup bagus dan berpengalaman, karena sebagian

guru telah tercatat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang

diperbantukan sampai saat ini, sedangkan yang laiinya diambil dari

guru-guru honor terutama S1 UIN dan UNJA. Bagi guru honor

tersebut seringkali terjadi pergantian dan menyatakan berhenti dengan

alasan bahwa kesejahteraan tidak sesuai dengan tenaga yang

diharapkan.

Page 86: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

66

Tabel 4.5

Daftar Guru-Guru Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat

Kabupaten Muaro Jambi

No

Nama

Tempat/

Tanggal Lahir

Jabatan

Mulai

Tugas

Ijazah

Terakhir

1 Amrina, S.Pd Kerinci, 08-11-1960 Kepala

Sekolah

28-1-2015 S1 BK

2 Yuniarti, S.Pd Jambi, 06-02-1960 Wali Kelas

V B

01-01-1980 S1 PGSD

3 Bainur, S.Pd Jambi, 02-05-1962 Wali Kelas

VIA

10-05-1982 S1 PGSD

4 Maryani,

A.Ma.Pd

Ma.Bungo, 12-01-

1959

Wali Kelas

IIIB

10-05-1982 S1 PGSD

5 Erma, S.Pd Tanah Datar, 12-3-

1962

Wali Kelas

IIIC

01-04-1990 S1

B.Indonesia

6 Husnah, S.Pd.I Jambi, 16-02-1961 G.Agama 03-02-1987 S1 Agama

7 Elinawati, S.Pd Jambi, 24-03-1962 Bendahara 01-02-1988 S1 PGSD

8 Darna, S.Pd Kerinci, 31-12-1962 Wali Kelas

V C

01-11-2011 S1

B.Indonesia

9 Netti samjaya,

S.Pd

Panti, 17-11-1971 Wali Kelas

V A

01-02-2012 S1 MTK

10 Nurmawan,

S.Pd

Kota Rao,15-05-

1967

Wali Kelas

IVC

18-08-1999 S1 PGSD

11 Aida Deni, S.Pd Kota Teluk, 04-04-

1973

Wali Kelas

II B

15-07-2002 S1 PGSD

12 Sri Martini,

S.Pd

Jambi, 03-08-1974 Wali Kelas

IVA

13-01-2003 S1 PGSD

13 Sahrul, S.Pd Tanjab, 02-07-1963 Wali Kelas

VIC

29-10-2012 S1 PGSD

14 yusni, S.Pd P.Selatan. 18-01-

1968

Wali Kelas

I C

01-04-1993 S1 PGSD

15 Musrifah,

A,S.Ag

Ps.bengkal, 17-08-

1971

G.Agama 01-01-2007 S1 Agama

16 Sri Noviarti,

S.Pd

B.Kapas, 20-11-

1968

Wali Kelas

IVB

16-03-2007 S1 PGSD

17 Nurmina, S.Pd P.Tengah, 01-01-

1980

Wali Kelas

I B

01-06-2010 S1 PGSD

18 Yusrina, S.Pd Jambi, 20-12-1974 Wali Kelas

II A

01-03-2014 S1 PGSD

19 Nurhayati, S.Pd L.Kuari, 27-08-1965 Wali Kelas

I A

01-04-2014 S1 PGSD

20 Nurjannah, S.Pd U.Pasir, 29-01-1972 Wali Kelas

IVD

02-01-2014 S1 PGSD

21 Syamsinar, S.Pd Jambi, 02-09-1966 G.Agama 01-01-2007 S1 Agama

22 Eliya Kadam, M.Darat, 04-01- Wali Kelas 10-06-2014 S1 Agama

Page 87: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

67

S.Pd.I 1981 II C

23 Tursinah B.Hari, 05-06-1961 Wali Kelas

IIIA

10-06-2014 SMA SPG

24 Triska

Yulia,A.Ma

Padang, 24-06-1985 Wali Kelas

II D

01-06-2010 S1 PGSD

25 M.Amin B.Hari, 05-06-1961 Penjaga 05-03-1982 SMA

26 Murat Astuti,

S.Pd

Bangko, 23-11-1988 G.PJOK 01-09-2012 S1 PJOK

27 Mozam Hanif Jambi, 25-05-1992 SMA

28 Ariy Prasetyo,

S.Pd

M.Darat, 05-10-

1990

G.PJOK 01-07-2014 S1 PJOK

29 Yendharsi

Anggraini, S.Pd

Jambi, 11-07-1989 G.PJOK 01-07-2014 S1 PJOK

30 Deni Marlina Kerinci, 04-10-1984 Operator 02-01-2015 D1

Komputer

Sumber : Dokumentasi Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat

Kabupaten Muaro Jambi 2020

b) Keadaan Siswa

Siswa merupakan pelajar yang sedang duduk dibangku sekolah. Siswa

adalah objek yang didik, diarahkan serta akan belajar untuk mendapatkan

bermacam-macam ilmu pengetahuan dan berbagai keterampilan dengan

tujuan untuk menjadi manusia yang berilmu pengetahuan, terampil,

berpengalaman, berkepribadian, berakhlak mulia dan mandiri.

Siswa merupakan unsure yang utama selain guru yang ada didalam

proses belajar-mengajar, tampa adanya siswa tentu tujuan pembelajaran

tidak akan tercapai. Berdirinya Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo

Darat Kabupaten Muaro Jambi sampai saat ini telah mengeluarkan siswa-

siswi yang dapat mengantarkan mereka kejenjang pendidikan yang lebih

tinggi, adapun jumlah siswa-siswi di Sekolah Dasar Negeri 76/IX

Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi sebagai berikut:

Page 88: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

68

Tabel 4.6

Daftar Siswa Kelas 1-VI Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat

Kabupaten Muaro Jambi

No Urutan Kelas Jumlah

1 Kelas I 75

2 Kelas II 76

3 Kelas III 76

4 Kelas IV 90

5 Kelas V 75

6 Kelas VI 90

Jumlah Keseluruhan 482

Sumber: Dokumentasi Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat

Kabupaten Muaro Jambi: 2020

B. TEMUAN KHUSUS DAN PEMBAHASAN

1. Perencanaan Pembelajaran Tematik Kelas IV Sekolah Dasar Negeri

76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi

Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana, pelaksanaan

pembelajaran, berupa penyiapan media dan sumber belajar serta

merencanakan perangkat penilaian pembelajaran dan tahap-tahap

pembelajaran. Perangkat pembelajaran merupakan suatu hal yang sangat

penting dalam terlaksananya kegiatan pembelajaran, dengan adanya perangkat

pembelajaran maka program-program kegiatan pembelajaran di sebuah

lembaga pendidikan akan lebih terarah.

Perangkat pembelajaran digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan

segala kegiatan pembelajaran disekolah. Dibawah ini akan penulis paparkan

data berdasarakan temuan yang telah diperoleh melalaui teknik wawancara,

observasi dan dokumentasi. Dalam mencapai tujuan pendidikan guru harus

merencanakan proes yang akan dilalui. Setiap proses pembelajaran selalui

memiliki kendala atau permasalahan tersendiri baik dari segi perencanaan

maupun prakteknya.

Page 89: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

69

Dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran seluruh guru Sekolah

Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi mengikuti

peltihan kelompok kerja guru disinilah akan dibahas mengenai keseluruhan

dari perangkat pembelajaran. Berdasarkan observsi dengan adanya pelatihan

KKG yang dilaksanakan terlaksana secara maksimal dikarenakan guru

sebagian belum mahir dalam membuat perangkat pembelajaran tersendiri.

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi, selasa 25

Februari 2020 dengan guru kelas IV Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo

Darat Kabupaten Muaro Jambi yaitu ibu Sri Martini, S.Pd dalam perencanaan

pembelajaran tematik kelas IV ditemukan beberapa problematika.

Problematika perencanaan pembelajaran tematik kelas IV di Sekolah Dasar

Negeri 76 diantaranya:

a) Problematika Dalam Persiapan Perangkat Pembelajaran Program

Tahunan (Prota) dan Program Semester (Promes)

Perencanaan perangkat pembelajaran merupakan suatu hal yang sangat

penting dalam terlaksananya kegiatan pembelajaran. Dengan menyusun

perangkat pembelajaran maka guru akan lebih mudah melaksanakan suatu

kegiatan pembelajaran, perangkat pembelajaran dapat digunakan sebagai

pedoman dalam melaksanakan segala kegiatan pembelajaran disekolah.

Untuk mencapai tujuan pendidikan, guru sebaiknya membuat perencanaan

yang akan dijalankan. Setiap proses pembelajaran terdapat problematika atau

permasalahan tersendiri baik dari segi perencanaan mapun prakteknya.

Program tahunan dan semester merupakan perangkat perencanaan

pembelajaran, persiapan dalam pembuatan program tahunan dan program

semester dilakukan oleh setiap guru. Setiap guru diwajibkan memiliki

program yang akan dijalankan. Tidak semua guru mampu dan mahir dalam

membuat perangkat pembelajaran.

Page 90: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

70

Terdapat kesulitan tersendiri yang dihadapi oleh guru dalam menyusun

perangkat tersebut. Berdasarkan wawancara dengan guru kelas IV Ibu Sri

Martini, S.Pd dan Ibu Sri Noviarti, S.Pd, selasa 25 februari 2020 dan Senin

09-Maret-2020 dalam pembuatan prota dan prosem guru kelas IV mengacu

pada kalender akademik, apabila kalender akademik lama dikeluarkan akan

membuat kesulitan guru dalam menyusun prota dan prosem. Guru kelas IV

tidak membuat sendiri melainkan menggunakan program tahunan dan

program semester yang ada didalam internet, tapi sebagian guru ada juga yang

membuat sendiri prota dan prosem dan ada juga yang dibuatkan oleh guru lain

yang bisa membuat prota dan prosem. Berdasarkan wawancara menurut ibu

Sri Martini, S.Pd dan Ibu Sri Noviarti, S.Pd, wali kelas IV adapun yang

menjadi kesulitan dalam menyusun perangkat pembelajaran seperti program

tahunan dan program semester adalah seperti berikut ini:

“Iya ki, jadi dalam membuat prota dan prosem kita harus melihat

kalender akademik, jika kalender akademiknya belum keluar, guru

sedikit kesulitan dalam membuat prota dan prosem itu sendiri karena

kalender itu sebagian acuan kita.”(Wawancara dengan ibu Sri Martini,

S.Pd wali kelas IV Sekolah Dasar Negeri 76, selasa 25 februari 2020,

pukul 08.30-09.20 WIB).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh ibu Sri Noviarti, S.Pd Selaku Guru

kelas IV juga, sebagai berikut:

“Hmm, kesulitanya yaitu pada saat perubahan kurikulum dan kalender

pendidikan lambat dikeluarkan ki karena kalender termasuk acuan

kita, jika cepat keluar cepat pula Prota Prosem kita jadi ki.”

(Wawancara dengan ibu Sri Noviarti, S.Pd wali kelas IV Sekolah

Dasar Negeri 76, senin 09 maret 2020, pukul 09.05-09.50 WIB).

Menurut hasil wawancara tersebut ditemukan bahwa guru kelas IV

mengalami kesulitan dalam membuat prota dan prosem dikarenakan

perubahan kurikulum dan apabila kalander akademik belum dikeluarkan,

selain itu untuk mempermudah guru kelas IV dan guru lainya mempelajari

dari internet. Berikut wawancara dengan guru kelas IV terkait penyusunan

program tahunan dan program semester.

Page 91: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

71

“Karena kalender akademik terkadang lama dikeluarkan, selain itu

untuk mempermudah guru kelas IV dalam membuat perencanaan prota

dan prosem itu meminta tolong kepada guru lain untuk membuatkan

dan melihat contoh dari internet saja ki” (Wawancara dengan ibu Sri

Martini, S.Pd wali kelas IV Sekolah Dasar Negeri 76, selasa 25

februari 2020, pukul 08.30-09.20 WIB).

Menurut hasil wawancara tersebut mengenai perencanaan program

tahunan dan program semester, dalam membuat program tahunan dan

program semester guru harus mengacu pada kalender akademik. Berdasarkan

wawancara guru kelas IV mengambil prota dan prosem diinternet dan sebagai

acuan dan pegangan, serta guru juga kurang mahir dalam membuat program

tahunan dan program semester sendiri, serta untuk guru kelas IV dalam

membuat suatu perencanaan.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi selasa, 25 februari 2020

mengenai problematika dalam perencanaan program tahunan dan program

semester guru kelas IV Sekolah Dasar Negeri 76 ditemukan beberapa

problematika diantaranya:

(1) Guru kelas IV mengalami problematika dalam membuat program

tahunan dan program semester apabila mengalami perubahan

kurikulum dan kalender pendidikan belum diterbitkan

(2) Guru mengalami problematika dalam pembuatan program tahunan dan

program semester dikarenakan kurangnya pengetahuan guru dalam

membuat program tahunan dan program semester, maka dari itu guru

kelas IV mencontoh program tahunan dan semester yang diambil dari

internet.

b) Ketidak Sesuaian Silabus

Selain program tahunan dan program semester yang menjadi perencanaan,

perangkat pembelajaran silabus juga termasuk kedalam perangkat

pembelajaran yang digunakan untuk mencapai sebuah tujuan pembelajaran.

Page 92: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

72

Setelah menetapkan program semester selanjutnya dilakukan penyusunan

silabus.

Adapun problematika dalam penyusunan silabus oleh guru kelas IV di

Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi

ditemukan bahwa guru menggunakan silabus dari internet secara copy paste

tampa dianalisis kembali. Dikarenakan ketidak pahaman dalam menganalisis

isi silabus guru mengambil silabus yang ada di internet sebagai acuan atau

panduan, menurut hasil observasi, selasa, 25 februari 2020 dan Senin 09-

Maret-2020 mengenai penyusunan silabus, guru menggunakan silabus yang

diambil diinternet sebagai acuan atau panduan, hal ini menunjukan bahwa

guru kelas IV kesulitan dalam membuat dan menganalisis isi silabus. Berikut

wawancara dengan guru kelas IV terkait penyusunan silabus

“Biasanya itu kalau dalam silabus, materinya harus cocok dengan

buku paket biasanya, terkadang buku paketnya tidak cocok dengan

silabusnya, lantaran kita ni sudah canggih kan, kita bisa melihat

panduan diinternet dan mengambil juga diinternet ki, biasanya sama

antara silabus dan buku paket, lantaran kita tematik itu pertema yang

membuat silabusnya berbeda, tergantung guru yang mengajarnya

kembali.”(Wawancara dengan ibu Sri Martini, S.Pd wali kelas IV

Sekolah Dasar Negeri 76, selasa 25 februari 2020, pukul 08.30-09.20

WIB).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh ibu Sri Noviarti, S.Pd Selaku Guru

kelas IV juga, sebagai berikut:

“Dari internet ada juga ki, buat sendiri ada juga ki, mana yang enak

dipakai ya ibuk pakai ki.”(Wawancara dengan ibu Sri Noviarti, S.Pd

wali kelas IV Sekolah Dasar Negeri 76, senin 09 maret 2020, pukul

09.05-09.50 WIB).

Menurut hasil wawancara tersebut mengenai pembuatan silabus, dalam

membuat silabus guru harus mengacu pada buku paket serta panduan silabus

yang ada diinternet, dikarenakan terkadang materi antara buku paket dan

silabus tidak sesuai dan tidak adanya panduan silabus, maka dari itu guru

kelas IV mengambil silabus dari internet sebagai acuan atau panduan. Berikut

Page 93: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

73

ini contoh silabus pembelajaran tematik kelas IV yang digunakan di Sekolah

Dasar Negeri 76.

Tabel 4.7

Silabus Pembelajaran Tematik yang digunakan Sekolah Dasar Negeri 76/IX

Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi

Mata Pelajaran dan

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaran

1.4 Menerima berbagai

bentuk persatuan dan

kesatuan suku bangsa,

sosial, dan budaya di

Indonesia sebagai

anugerah Tuhan Yang

Maha Esa

2.4 Bekerja sama dalam

berbagai bentuk

keberagaman suku

bangsa, sosial, dan

budaya di Indonesia

yang terikat persatuan

dan kesatuan

3.4 Mendeskripsikan

berbagai bentuk

keberagaman suku

bangsa, sosial, dan

budaya di Indonesia

yang terikat persatuan

dan kesatuan

4.4 Bekerja sama dalam

keberagaman suku

bangsa, sosial, dan

budaya dalam

masyarakat

Bentuk keberagaman

suku bangsa, sosial,

dan budaya di

Indonesia yang terikat

persatuan dan

kesatuan

Subtema 1: Keanekaragaman Hewan dan

Tumbuhan (25 jam pelajaran)

● Menyimak cerita/gambar/tayangan

tentang keragaman hewan dan

tumbuhan di Indonesia dengan penuh

rasa syukur.

● Mendiskusikan bagaimana sikap kita

sebagai manusia Indonesia dalam

menjaga keragaman hewan dan

tumbuhan yang ada.

● Mencari informasi tentang interaksi

suku bangsa di Indonesia dengan alam

(kearifan lokal).

● Membaca teks puisi berkaitan dengan

keanekaragaman hewan dan

tumbuhan.

● Tanya jawab mengenai isi dan makna

puisi yang telah dibaca.

● Membacakan teks puisi berkaitan

dengan keanekaragaman hewan dan

tumbuhan dengan lafal dan intonasi

yang tepat.

● Pembagian Euclides dengan

menggunakan hirarki pengelompokan

hewan dan tumbuhan di sekitarnya.

(misalnya hewan yang hidup di darat,

diklasifikasikan menjadi berkaki dua

atau empat, dan seterusnya sampai

nama dari hewan tersebut)

● Mengamati dan mengidentifikasi

bagian hewan dan tumbuhan di sekitar.

● Membuat catatan hasil pengamatan

bagian hewan dan tumbuhan di sekitar

dan membuat pertanyaan untuk diskusi

● Membaca teks tentang keragaman

kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh

masyarakat terhadap keanekaragaman

hewan dan tumbuhan di daerahnya

(pertanian, perikanan, dan peternakan).

● Mendiskusikan keragaman kegiatan

ekonomi yang dilakukan oleh

Bahasa Indonesia

3.6 Menggali isi dan amanat

puisi yang disajikan

secara lisan dan tulis

dengan tujuan untuk

kesenangan

4.6 Melisankan puisi hasil

karya pribadi dengan

lafal, intonasi, dan

ekspresi yang tepat

sebagai bentuk

ungkapan diri

● Teks Puisi

● Isi dan amanat

dalam teks puisi

Page 94: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

74

Ilmu Pengetahuan Alam

3.1 Menganalisis hubungan

antara bentuk dan fungsi

bagian tubuh pada hewan

dan tumbuhan

4. 1 Menyajikan laporan hasil

pengamatan tentang

bentuk dan fungsi

bagian tubuh hewan dan

tumbuhan dan

tumbuhan.

Hubungan antara

bentuk dan fungsi

bagian tubuh hewan

dan tumbuhan

● Bagian tubuh

hewan dan

tumbuhan serta

fungsinya

● Hubungan antara

bentuk bagian

tubuh hewan dan

tumbuhan serta

fungsinya

masyarakat terhadap keanekaragaman

hewan dan tumbuhan di daerahnya.

● Mendiskusikan dasar-dasar gerak tari

melalui kegiatan mengamati,

menanyakan, dan meniru gerak dasar-

dasar gerak tari kreasi yang terinspirasi

keragaman hewan dan tumbuhan di

daerah setempat dan daerah lain.

● Meragakan dasar-dasar gerak tari

kreasi daerah yang terinspirasi

keragaman hewan dan tumbuhan di

daerah setempat dan daerah lain.

● Mengamati prosedur variasi

Subtema 2: Keindahan Alam Negeriku (25

jam pelajaran)

● Menyimak cerita/ gambar/tayangan

tentang berbagai bentuk keberagaman

tempat tinggal suku bangsa di

Indonesia yang terikat persatuan dan

kesatuan dengan penuh rasa syukur

kepada Tuhan yang Maha Esa.

● Membaca cerita dan tanya jawab

terkait berbagai bentuk keberagaman

suku bangsa, sosial, dan budaya di

Indonesia yang terikat persatuan dan

kesatuan dengan rasa ingin tahu.

● Mendengarkan puisi yang

menggambarkan keindahan alam

Indonesia dan bertanya jawab.

● Membacakan kembali puisi yang

didengar dengan lafal dan intonasi

yang tepat.

● Mengidentifikasi kelipatan dari

bilangan yang ditentukan sekurangnya

dua bilangan menggunakan contoh

tinggi tumbuhan atau hewan di

lingkungannya.

● Membaca teks mengenai fungsi

bagian-bagian hewan dan tumbuhan.

● Mendiskusikan tentang perbedaan

bentuk bagian tertentu dari hewan dan

tumbuhan berbeda dengan fungsi yang

sama. (misalnya mengapa akar pohon

mangga dan pohon kelapa berbeda

bentuknya sedangkan fungsinya sama).

● Mengamati gambar/foto/tayangan dan

mendiskusikan tentang keragaman

sosial budaya (tari, kuliner, rumah

adat, pakaian tradisional, dan lainnya)

● Mengumpulkan data tentang

Ilmu Pengetahuan Sosial

3.2 Mengidentifikasi

keragaman sosial,

ekonomi, budaya, etnis

dan agama di provinsi

setempat sebagai

identitas bangsa

Indonesia

4.2 Menyajikan hasil

identifikasi mengenai

keragaman sosial,

ekonomi, budaya, etnis

dan agama di provinsi

setempat sebagai

identitas bangsa

Indonesia

● Keragaman sosial

budaya

● Keragaman

ekonomi,

● Keragaman etnis

● Keragaman

agama

Seni Budaya dan Prakarya

3.3 Mengetahui gerak tari

kreasi daerah

4.3 Meragakan gerak tari

kreasi daerah

● Dasar gerak tari

kreasi daerah

Page 95: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

75

keragaman sosial budaya peserta didik

di sekolah.

● Mendiskusikan dasar-dasar gerak tari

melalui kegiatan mengamati,

menanyakan, dan meniru gerak dasar-

dasar gerak tari kreasi di daerah

setempat dan daerah lain.

● Meragakan dasar-dasar gerak tari

kreasi daerah sebagai ungkapan rasa

syukur atas karunia keindahan alam

dari Tuhan YME.

● Mengamati prosedur variasi gerak

dasar langkah dan ayunan lengan

mengikuti irama (ketukan)

tanpa/dengan musik dalam aktivitas

gerak berirama.

Subtema 3. Indahnya Peninggalan Sejarah

(25 jam pelajaran)

● Mengamati gambar/tayangan tentang

peninggalan sejarah di Indonesia.

● Mendiskusikan bagaimana sikap kita

sebagai manusia Indonesia dalam

menjaga peninggalan sejarah.

● Mencari informasi kebermanfaatan

peninggalan sejarah Indonesia sebagai

salah satu sarana pemersatu bangsa.

● Membaca puisi yang tentang

kemegahan peninggalan sejarah di

daerahnya

● Mendiskusikan isi dan amanat dalam

puisi yang dibaca.

● Mencari puisi tentang kemegahan

peninggalan sejarah dari sumber lain

dan membacakannya dengan lafal dan

intonasi yang tepat.

● Mencari informasi mengenai bentuk

dan fungsi bagian tubuh hewan dan

tumbuhan.

● Menyajikan informasi tentang bentuk

dan fungsi bagian tubuh hewan dan

tumbuhan dalam suatu laporan.

● Membaca teks tentang kemegahan

peninggalan sejarah di daerahnya.

● Mendiskusikan pengaruh kemegahan

peninggalan sejarah terhadap sosial

ekonomi masyarakat.

● Menyajikan secara lisan maupun

tertulis hasil diskusi pengaruh

kemegahan peninggalan sejarah

Page 96: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

76

terhadap sosial ekonomi masyarakat.

● Mencari informasi mengenai tari

daerah yang dianggap sebagai

peninggalan sejarah budaya.

● Meragakan dasar-dasar gerak tari

kreasi daerah sebagai upaya

melestarikan peninggalan sejarah

budaya.

Sumber: Silabus Pembelajaran Tematik Yang digunakan Sekolah Dasar

Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi

Sebagaimana terlihat pada tabel silabus tersebut adalah contoh silabus

pembelajaran tematik yang digunakan guru kelas IV, ditemukan bahwa isi

silabus kurang tepat, hal tersebut dikarenakan dalam penggunaan silabus

guru tidak menganalisis isi silabus yaitu, kompetensi dasar dan indikator.

Guru mencontoh dan menjadikan panduan silabus yang diambil dari

internet, hal ini menunjukkan bahwa guru kesulitan dalam menganalisis isi

silabus. Berikut data yang diperoleh dengan wawancara tentang

pertanyaan dari manakah silabus yang digunakan guru kelas IV.

“Silabusnya digunakan bersumber dari buku guru, buku siswa dan dari

internet sebagai panduanya, dan ibu juga kurang bisa menganilisis isi

silabus seperti Kompetensi Dasarnya ki, jika buku guru ada maka akan

jadilah RPP.”(Wawancara dengan ibu Sri Martini, S.Pd wali kelas IV

Sekolah Dasar Negeri 76, selasa 25 februari 2020, pukul 08.30-09.20

WIB).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh ibu Sri Noviarti, S.Pd Selaku

Guru kelas IV juga, sebagai berikut:

“Kesulitanya ki pada saat materi yang disilabus dengan materi yang

diajarkan tidak sesuai, jadi dkatakan sulit ya sulit dikatakan tidak ya

tidak juga ki, tergantung kita mengajarkan dan menggunakanya

bagaimana.”(Wawancara dengan ibu Sri Noviarti, S.Pd wali kelas IV

Sekolah Dasar Negeri 76, senin 09 maret 2020, pukul 09.05-09.50

WIB).

Menurut hasil wawancara tersebut, hal ini dikarenakan kurangnya

pengetahuan guru kelas IV dalam menganalisis isi silabus serta guru tidak

mahir dalam membuat silabus sendiri. Guru hanya menggunakan silabus

panduan dari internet, serta panduan dari buku guru dan buku siswa.

Page 97: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

77

Berikut wawancara dengan guru kelas IV mengenai kesulitan yang

dialami dalam penggunaan silabus pembelajaran tematik dalam kurikulum

2013.

“Biasanya itu kalau dalam silabus, materinya harus cocok dengan

buku paket biasanya, terkadang buku paketnya tidak cocok dengan

silabusnya dan ibu juga kurang paham ki dalam menganalisis isi

silabus misalnya menyesuaikan isi silabus dengan kompetensi dasar,

lantaran kita ni sudah canggih kan, kita bisa melihat panduan

diinternet, biasanya sama antara silabus dan buku paket, lantaran kita

tematik itu pertema yang membuat silabusnya berbeda, tergantung

guru yang mengajarnya kembali.” (Wawancara dengan ibu Sri

Martini, S.Pd wali kelas IV Sekolah Dasar Negeri 76, selasa 25

februari 2020, pukul 08.30-09.20 WIB).

Menurut wawancara tersebut guru kelas IV mengalami kesulitan

dalam menganilisis serta mencocokkan materi yang ada disilabus dengan

kompetensi dasar dari beberapa mata pelajaran yang sesuai dengan buku

guru dan buku siswa. Guru hanya menggunakan panduan silabus dari

buku guru dan buku siswa serta menggunakan panduan silabus yang ada

diinternet.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, selasa 25 februari 2020

mengenai problematika penyusunan silabus oleh guru kelas IV Sekolah

Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi, ditemukan

beberapa problematika diantaranya: Guru kelas IV mengalami kesulitan

dalam menganilisis kompetensi dasar dari beberapa pelajaran. Untuk

mengatasi masalah tersebut guru hanya menggunakan panduan silabus

yang ada diinternet serta buku guru dan buku siswa.

c) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang

menggambarkan prosedur pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi

dasar yang telah ditetapkan dan telah dijabarkan dalam silabus. Rencana

Perangkat Pembelajaran merupakan salah satu rencana yang harus dibuat

sebelum terjadinya proses pembelajaran berlangsung.

Page 98: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

78

Rencana perangkat pembelajaran sebaiknya disusun oleh guru agar tidak

terjadi kesalah pahaman dalam menyampaikan materi pembelajaran. Dalam

pembuatan RPP yang baik haruslah disesuaikan dengan prinsip serta

komponen RPP itu sendiri. Setiap guru wajib mempunyai RPP masing-

masing yang akan dijadikan langkah-langkah dalam proses pembelajaran. Di

Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi

berdasarkan observasi sebagian guru tidak membuat RPP dengan sendiri.

Berdasarkan observasi dan wawancara, selasa 25 februari 2020 dengan

guru kelas IV Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro

Jambi ditemukan bahwa dalam perencanaan guru menggunakan RPP yang

tersedia diinternet sebagai acuan dan panduan. Berikut RPP pembelajaran

tematik yang digunakan oleh guru kelas IV Sekolah Dasar Negeri 76.

Contoh RPP Pembelajaran Tematik Yang digunakan Guru Kelas IV Sekolah

Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Negeri 76

Kelas / Semester : IV / 2

Tema 7 : Indahnya Keragaman di Negeriku

Sub Tema 1 : Keragaman Suku Bangsa dan Agama di

Negeriku

Pembelajaran : 6

Alokasi Waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangganya.

Page 99: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

79

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,

melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin

tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan

benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat

bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,

dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

3.7. Menggali pengetahuan baru yang terdapat pada teks.

4.7. Menyampaikan pengetahuan baru dari teks nonfiksi ke dalam tulisan

dengan bahasa sendiri.

Indikator:

Menyebutkan kata sulit, gagasan pokok dalam setiap paragraf, dan

informasi baru dalam teks bacaan.

Menceritakan cerita rakyat dengan bahasa daerah.

SBdP

3.2. Mengetahui tanda tempo dan tinggi rendah nada.

4.2. Menyanyikan lagu dengan memerhatikan tempo dan tinggi rendah

nada.

Indikator :

Mencermati notasi lagu

Menyanyikan lagu sesuai dengan nada dan tempo lagu.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Setelah membaca teks, siswa mampu menyebutkan kata sulit,

gagasan pokok dalam setiap paragraf, dan informasi baru dalam

teks bacaan dengan benar.

Page 100: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

80

2. Setelah berlatih, siswa mampu menceritakan cerita rakyat dengan

bahasa daerahnya secara bergantian di depan kelas dengan rasa

percaya diri.

3. Setelah mencermati notasi lagu, siswa mampu menyanyikan lagu

sesuai dengan nada dan tempo lagu tersebut dengan tepat.

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Gurumemberikan salam dan mengajak semua

siswaberdo’a menurut agama dan keyakinan masing-

masing.

Gurumengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar

kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan

tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu

tentang ”Indahnya Keragaman di Negeriku”.

Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi

kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,

mengomunikasikan dan menyimpulkan.

10 menit

Inti

Siswa mencermati teks bacaan tentangkarnaval mini di

Sintang.

Siswa secara mandiri menemukan katasulit, gagasan

pokok dalam setiap paragraf,dan informasi baru dalam

teks bacaan.

Beberapa siswa membacakan hasilkegiatan di atas.

Siswa menceritakan cerita rakyat yangdibuat dengan

bahasa daerahnya secarabergantian di depan kelas.

Guru menjelaskan kepada siswa bahwabahasa daerah

juga dapat dipelajari dariberbagai lagu daerah.

Siswa diajak bertanya jawab mengenainama-nama lagu

daerah di Indonesia.

Siswa mengamati tabel lagu daerah di Indonesia yang

ada dalam tekspada Buku Siswa.

Siswa tidak harus menghafalkan seluruh judul lagu

daerah pada tabel.Siswa dapat hanya menghafalkan

judul lagu daerahnya dan daerahterdekat dari tempat

tinggalnya.

150 menit

Page 101: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

81

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Guru meminta beberapa siswamenyanyikan lagu daerah

yang dikenalsecara bergantian.

Siswa mencermati notasi lagu “BubuyBulan” dan

“Ampar-Ampar Pisang”.

Siswa menyanyikan lagu “Bubuy Bulan”dan “Ampar-

Ampar Pisang”.

Hasil yang diharapkan:

Sikap cermat dan teliti dalam menuliskan gagasan pokok

dalamparagraf serta informasi baru dalam teks.

Ketrampilan menyanyi sesuai dengan tempo dan tinggi-

rendahnyanada.Kegiatan ini ditujukan untuk

memahamkan kepada siswa tentangmateri Bahasa

Indonesia KD 3.7 dan 4.7 serta SBdP KD 3.2 dan 4.2.

Penutup

Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman

hasil belajar selama sehari

Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari

(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang

telah diikuti.

Melakukan penilaian hasil belajar

Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan

keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan

pembelajaran)

15 menit

E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Buku Pedoman Guru Tema : Indahnya Keragaman di Negeriku Kelas

4 (Buku TematikTerpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

Buku Siswa Tema : Indahnya Keragaman di Negeriku Kelas 4 (Buku

Tematik TerpaduKurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan, 2013).

Teks bacaan, notasi lagu daerah

LAMPIRAN 1

Page 102: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

82

F. MATERI PEMBELAJARAN

Gagasan pokok dalam setiap paragraf, dan informasi baru dalam

teks bacaan.

Menceritakan cerita rakyat

Mencermati syair lagu daerah beserta notasi angka

G. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Saintifik

Metode :Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan

dan ceramah

LAMPIRAN 2

H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

Penilaian Sikap

No Nama

Perubanan Tingkah Laku

Teliti Cermat Percaya Diri

K C B SB K C B SB K C B SB

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Afiza

2 Anisa

3 Agung

Dst ……………..

Keterangan:

K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4

Menyanyikan lagu ““Bubuy Bulan” atau “Ampar-Ampar Pisang”

Bentuk Penilaian: Kinerja

Instrumen Penilaian: Rubrik

KD SBdP 3.2 dan 4.2.

• Rubrik Praktik menyanyikan lagu“Bubuy Bulan” atau “Ampar-

Ampar Pisang”.

Page 103: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

83

Aspek 4 3 2 1

Kesesuaian

nada dengan

notasi pada

lagu

Dari awal hingga

akhir lagu

dinyanyikan

sudah sesuai

dengan notasinya

Ada banyak

kesesuaian

dengan notasi

pada lagu

Ada sedikit

kesesuaian

dengan notasi

pada lagu

Tidak ada

kesesuaian

sama sekali

dengan notasi

pada lagu

Ketepatan

tempo lagu

dari awal

hingga akhir

Lagu

dinyanyikan

sesuai tempo dari

awal hingga

akhir

Ada satu kali

kesalahan

tempo lagu

yang

dinyanyikan

Ada dua kali

kesalahan

tempo pada

lagu yang

dinyanyikan

Ada tiga kali

kesalahan

tempo pada

lagu yang

dinyanyikan

Kesesuaian

dengan syair

lagu

Syair lagu dapat

dilantunkan

dengan

sempurna dari

awal hingga

akhir

Ada satu syair

yang tidak

dapat

dinyanyikan

Ada beberapa

syair yang tidak

dapat

dinyanyikan

Ada banyak

syair yang

tidak dapat

dinyanyikan

Percaya diri

saat tampil

bernyanyi

Badan berdiri

tegak, rileks,

pandangan

manyapu seluruh

penonton, suara

terdengar jelas

Badan beridiri

tegak tapi

terlihat tegang,

pandangan

hanya ke satu

arah, suara jelas

Posisi tubuh

tidak tegak,

padangan ke

satu arah, suara

kurang jelas

Posisi tubuh

tidak tegak,

pandangan

merunduk

Mengetahui

Kepala Sekolah,

( Amrina, S.Pd )

NIP:1960081119841022001

Jambi, Februari 2020

Guru Kelas IV

( Sri Martini, S.Pd )

NIP : 197403081996032002

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tersebut merupakan RPP yang

diambil dari internet dan digunakan sebagai perencanaan pembelajaran. Selain

itu untuk mempermudah guru dalam pembuatan RPP guru mengambil RPP

dari internet dimana sudah terdapat prinsip serta komponen-komponen yang

sesuai dengan RPP. Guru kelas IV mempunyai problematika tersendiri

Page 104: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

84

didalam pembuatan RPP. Berikut ini wawancara mengenai dari mana RPP

yang digunakan oleh guru kelas IV.

“Kalau dari pembuatan RPP ibu mengacu pada RPP yang sudah ada ki,

nah didalam buku tematik yaitu buku guru itukan sudah terdapat juga RPP

ki, tinggal kita sesuaikan dengan indikator apa yang ingin kita sampaikan,

tapi ibu dalam pembuatan RPP itu sendiri masih menggunakan panduan

yang ada didalam dinternet ki.” (Wawancara dengan ibu Sri Martini, S.Pd

wali kelas IV Sekolah Dasar Negeri 76, selasa 25 februari 2020, pukul

08.30-09.20 WIB).

Menurut wawancara tersebut untuk mempermudah guru kelas IV

mengambil RPP yang sudah ada untuk menjadi panduan. Hal ini dikarenakan

kesulitan dalam menyusun RPP yang sesuai dengan komponen RPP. Guru

hanya menggunakan panduan diinternet dan buku guru dimana sudah terdapat

komponen-komponen RPP. Selain itu kurangnya pengetahuan guru saat

pembuatan RPP. Perbedaan kurikulum yang terdahulu dengan kurikulum

2013 hal ini yang membuat guru merasa kesulitan dalam pembuatan RPP.

Menurut guru kelas IV didalam buku tematik guru sudah terdapat RPP

yang sesuai hanya saja guru harus megembangkan dan memilah-milah

indikator dan mencari pokok-pokok pembelajaran yang sesuai dengan materi

pembelajaran yang akan diajarkan maupun yang akan disampaikan. Dari

situlah terkadang guru mengikuti perencanaan yang ada didalam buku guru

tematik. Berikut wawancara dengan guru kelas IV mengenai RPP yang

digunakan saat pembelajaran yang terdapat didalam buku tematik guru.

“Bersumber dari buku guru, buku siswa dan dari internet sebagai

panduanya, jika buku guru ada maka akan jadilah RPP.” (Wawancara

dengan ibu Sri Martini, S.Pd wali kelas IV Sekolah Dasar Negeri 76,

selasa 25 februari 2020, pukul 08.30-09.20 WIB).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh ibu Sri Noviarti, S.Pd Selaku Guru

kelas IV juga, sebagai berikut:

“Ibu menggunakan panduan dari buku guru, alat peraga dan panduan RPP

dari internet ki, sebenranya dari buku guru itu lengkap dari internet juga

lengkap jadi tinggal menyusun aja ki sesuai dengan yang ibu ajarkan.”

Page 105: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

85

(Wawancara dengan menurut ibu Sri Noviarti, S.Pd wali kelas IV Sekolah

Dasar Negeri 76, senin 09 maret 2020, pukul 09.05-09.50 WIB).

Menurut wawancara tersebut selain dari internet guru juga berdemonan

terhadap RPP yang ada didalam buku tematik guru, dimana didalam buku

tematik guru sudah terdapat komponen-komponen RPP. Berdasarkan hasil

wawancara dan observasi, selasa 25 februari 2020 dan 09 maret 2020

mengenai problematika perencanaan RPP guru kelas IV Sekolah Dasar Negeri

76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi ditemukan problematika

diantaranya yaitu:

(1) Guru kelas IV mengalami kesulitan dalam menentukan langkah-

langkah pembelajaran yang sesuai, dikarenakan cakupan materi terlalu

banyak sehingga guru kesulitan dalam memadukan langkah-langkah

pembelajaran. Untuk mengatasinya guru kelas IV menggunakan

langkah-langkah pembelajaran dengan melihat keadaan kelas

(2) Guru kelas IV mengalami kesulitan dalam merumuskan langkah-

langkah kegiiatan inti, guru kesulitan dalam menentukan batsan-

batasan kegiatan inti dalam berbagai mata pelajaran.

d) Menyusun Penilaian Tematik

Penilaian merupakan tolak ukur untuk menentukan berhasil tidaknya

tujuan pembelajaran dengan menggunakan berbagai bentuk instrument sesuai

dengan tujuan pembelajaran. Melalui wawancara dengan guru kelas IV, selasa

25 februari 2020 mengenai kesulitan dalam merencanakan jenis penilaian

yang akan digunakan dalam memiliki kriteria yang jelas dan terukur, seperti

wawancara yang dikutip sebagai berikut:

“Ibu kurang bisa dalam menentukan penilaian yang sesuai yang akan

digunakan dalam pembelajaran tematik tersebut, ibu hanya

menyesesuaikan saja dengan penililaian yang ada pada buku guru ki,

misalnya dari sikapnya itu kan ki sudah Nampak, dari sikap dia berdoa

bagaimana, sikap menanyakan pertanyaan gimana, menyanyikan lagu

Indonesia raya gimana, sikap saat dia literasi dia membaca bagaimana,

sebagai antisipsi setiap guru membuat catatan sendiri untuk menilai

Page 106: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

86

settiap anak ki.” (Wawancara dengan ibu Sri Martini, S.Pd wali kelas IV

Sekolah Dasar Negeri 76, selasa 25 februari 2020, pukul 08.30-09.20

WIB).

Menurut hasil wawancara tersebut dengan guru kelas IV mengalami

kesulitan dalam merencanakan penilaian yang sesuai dalam setiap

pembelajaran, guru hanya menyesesuaikan penilaian yang ada didalam buku

tematik guru. Guru kelas kesulitan dalam menggunakan penilaian yang sesuai

dengan K13 yaitu penilaian autentik, guru hanya menyesesuaikan penilaian

yang ada dalam buku guru.

Berdasarkan wawancara dan observsi guru kelas IV guru hanya

melakukan penilaian sesuai RPP yang ada didalam buku tematik guru dalam

setiap pertemuan. Selain itu guru juga menilai melalui keseharian siswa saat

proses pembelajaran, serta tugas-tugas terstruktur ataupun mandiri yang

diberikan. Berdasarkan observasi ditemukan bahwa setelah guru memberikan

penjelasan terhadap materi siswa kemudian mengerjakan lembar kegiatan

yang ada didalam buku siswa, dari situlah guru juga akan mengambil hasil

nilai yang diperoleh siswa.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, 25 februari 2020 mengenai

problematika dalam perencanaan penilaian ditemukan beberapa problematika

diantaranya yaitu:

(1) Guru kelas IV Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten

Muaro Jambi mengalami kesulitan dalam merencanakan penilaian yang

akan digunakan dalam menentukan tujuan pembelajaran

(2) Guru kesulitan menilai sesuai dengan kurikulum 2013 guru hanya

menyesesuaikan jenis penilaian yang ada didalam buku tematik guru pada

kurikulum 2013

Page 107: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

87

Perencanaan

Pembelajaran

Tematik Kelas IV

a) Problematika Dalam Persiapan Perangkat Pembelajaran Program

Tahunan (Prota) dan Program Semester (Promes)

(1) Guru kelas IV mengalami problematika dalam membuat program

tahunan dan program semester apabila mengalami perubahan

kurikulum dan kalender pendidikan belum diterbitkan

(2) Guru mengalami problematika dalam pembuatan program tahunan dan

program semester dikarenakan kurangnya pengetahuan guru dalam

membuat program tahunan dan program semester, maka dari itu guru

kelas IV mencontoh program tahunan dan semester yang diambil dari

internet.

b) Ketidak Sesuaian Silabus

Guru kelas IV mengalami kesulitan dalam menganilisis kompetensi dasar

dari beberapa pelajaran. Untuk mengatasi masalah tersebut guru hanya

menggunakan panduan silabus yang ada diinternet serta buku guru dan

buku siswa.

c) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

(1) Guru kelas IV mengalami kesulitan dalam menentukan langkah-

langkah pembelajaran yang sesuai, dikarenakan cakupan materi terlalu

banyak sehingga guru kesulitan dalam memadukan langkah-langkah

pembelajaran. Untuk mengatasinya guru kelas IV menggunakan

langkah-langkah pembelajaran dengan melihat keadaan kelas

(2) Guru kelas IV mengalami kesulitan dalam merumuskan langkah-

langkah kegiiatan inti, guru kesulitan dalam menentukan batasan-

batasan kegiatan inti dalam berbagai mata pelajaran.

d) Menyusun Penilaian Tematik

(1) Guru kelas IV Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten

Muaro Jambi mengalami kesulitan dalam merencanakan penilaian

yang akan digunakan dalam menentukan tujuan pembelajaran

(2) Guru kesulitan menilai sesuai dengan kurikulum 2013 guru hanya

menyesesuaikan jenis penilaian yang ada didalam buku tematik guru

pada kurikulum 2013.

Gambar 4.1. Perencanaan Pembelajaran Tematik Kelas IV

Sumber: Dokumentasi Penelitian

Page 108: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

88

2. Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Kelas IV Sekolah Dasar Negeri

76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi

a) Problematika Terkait Penguasaan Pelaksanaan Pembelajaran

Proses pembelajaran merupakan point utama dari kegiatan yang ada

disekolah. Proses pembelajaran meruapakan interaksi antara guru dengan

siswa. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran ini khususnya pada

pembelajaran tematik banyak sekali problematika yang di hadapi guru.

Mulai dari perencanaan dalam pembuatan RPP yang sering kali dalam

pengaplikasianya berbeda. Pada proses pembelajaran terlihat guru kelas

IV dalam pelaksanaan pembelajaran terlihat kurang sesuai dengan

perencanaan yang telah dibuat sebelumnya dan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) berikut ini dokumentasi saat proses pembelajaran

tematik sedang berlangsung di kelas IV.

Gambar 4.2

Proses Pembelajaran Tematik Siswa-Siswi Kelas IV

Sumber: Dokumentasi peneliti,

Pada gambar 4.2 terlihat sedang berlangsungnya proses pembelajaran

tematik. Terlihat siswa sedang mengerjakan latihan yang telah diberikan

oleh guru. Mata pelajaran tematik dilaksanakan enam kali dalam

Page 109: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

89

seminggu, tetapi hari yang seharian belajar tematik pada hari senin, jum’at

dan hari sabtu, hal pertama yang menjajdi problematika yaitu dari segi

tingkah laku para siswa dan siswi yang cenderung sangat aktif. Aktif

disini yaitu dimana siswa khususnya kelas IV sebagian siswa banyak yang

suka bermain ketika pelaksanaan proses pembelajaran, dimana pada saat

guru menjelaskan mereka asik mengobrol dengan teman sebangkunya dan

kurang memperhatikan penjelasan guru, mereka juga sering berjalan ke

kursi temanya yang lain disaat guru sedang menjelaskan. Berikut ini hasil

wawancara yang telah peneliti lakukan dengan guru kelas IV tentang

kesulitan dalam mengelola keadaan kelas dalam proses pembelajaran

tematik,

“Kita 6 kali dalam satu minggu ki, selain hari selasa ada agama, dan

mtk, rabu mtk ada agamanya juga, kamis olahraga selain itu tematik

full 1 hari, karenakan kita dalam 1 hari itu belaar tematik ada

bahasanya, sbdpnya dan PPKn.” (Wawancara dengan ibu Sri Martini,

S.Pd wali kelas IV Sekolah Dasar Negeri 76, selasa 25 februari 2020,

pukul 08.30-09.20 WIB).

Menurut wawancara tersebut siswa terkadang ada yang mengeluh

dengan pembelajaran tematik yang dilaksanakan enam kali dalam satu

minggu mereka harus belajar tematik. Guru melakukan upaya seperti

pemberian motivasi dan yel-yel agar siswa tidak merasa bosan dalam

belajar menuntut ilmu. Perbedaan karakteristik setiap siswa juga

mempengaruhi penguasaan seorang guru dalam proses pembelajaran

seperti yang dikutip dalam wawancara berikut ini.

“Namanya anak SD ki, namanya ribut itu pasti ki, kan karakteristik

setiap siswa itu kan berbeda-beda, tergantung kita juga memahami

bagaimana karakteristik anak tersebut, salah satu trik ibu untuk anak

itu kembali fokua caranya itu ibu mengadakan yel-yel atau mengajak

anak itu bernyanyi supaya anak itu fokus, pokoknya diadakan suati

kegiatan atau kata-kata yang bisa menyatukan mereka.” (Wawancara

dengan ibu Sri Martini, S.Pd wali kelas IV Sekolah Dasar Negeri 76,

selasa 25 februari 2020, pukul 08.30-09.20 WIB).

Page 110: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

90

Menurut hasil wawancara tersebut ditemukan bahwa guru kelas IV

mengalami kesulitan dalam mengatur dan mongkondisikan kelas dalam

proses pembelajaran tematik. Guru sulit mengkondisikan anak karena pola

tingkah laku siswa yang terlalu aktif dan ribut disaat guru member

penjelasan materi pembelajaran, dan keaadan kelas yang kecil. Pada data

yang terhimpun dikuatkan dengan hasil dokumentasi yang ditemukan

peneliti. Berikut dokumentasi proses pembelajaran didalam kelas.

Gambar 4.3

Siswa yang Sedang Bermain (ribut) dan salah satu siswa tidak

memperhatikan penjelasan guru saat proses pembelajaran

Sumber: Dokumentasi peneliti,

Pada gambar 4.3 terlihat keadaan siswa-siswi yang sedang ribut,

berjalan-jalan dan asik berbicara dengan teman sebangkunya saat proses

pembelajaran didalam kelas. Terlihat guru sedang menjelaskan materi

didepan kelas namun siswa kebanyakan asik bermain sendiri dan tidak

mendengarkan guru menyampaikan pembelajaran. Menurut hasil

wawancara diatas bahwa guru kelas IV kurang mampu mengkondisikan

siswanya. Guru mengkondisikan siswa dengan cara guru memperhatikan

Page 111: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

91

dan hanya meliaht kearah siswa yan ribut tanpa mengeluarkan kata-kata

dalam mengatasi siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru dan

mereka ribut, guru juga mengunakan cara menepatkan dan merubah posisi

duduk siswa agar tidak ribut lagi. Tujuanya adalah agar anak didik tidak

ribut lagi dan memperhatikan penjelasan guru. Berikut hasil wawancara

dengan menurut ibu Sri Martini, S.Pd berkaitan dengan upaya tersebut.

“Kita juga harus pandai ki jika menjadi seorang guru, kita harus jeli

mengawasi anak, jika anak itu msih ribut ki, ibu terpaksa mendiamkan

anak agar mereka paham jika ibu sudah diam berarti ibu sedang

marah. Dan jika anak itu masih ribut juga ki ibu terpaksa

memindahkan anak yang ribut tadi.” (Wawancara dengan ibu Sri

Martini, S.Pd wali kelas IV Sekolah Dasar Negeri 76, selasa 25

februari 2020, pukul 08.30-09.20 WIB).

Menurut hasil wawancara tersebut bahwa guru kelas IV kurang

mampu mengkondisikan siswanya. Guru mengkondisikan siswa dengan

cara guru memperhatikan siswa yang ribut disaat guru menjelaskan

pembelajaran, dan guru juga menggunakan cara memindahkan posisi

duduk siswa agar mereka tidak ribut kembali. Tujuanya agar anak tidak

ribut lagi dan mau untuk memperhatikan penjelasan dari guru. Berikut

hasil wawancara dengan ibu Sri Martini, S.Pd berkaitan dengan upaya

tersebut.

“Kita juga harus pandai ki jika menjadi seorang guru, kita harus jeli

mengawasi anak, jika anak itu msih ribut ki, ibu terpaksa mendiamkan

anak agar mereka paham jika ibu sudah diam berarti ibu sedang

marah. Dan jika anak itu masih ribut juga ki ibu terpaksa

memindahkan anak yang ribut tadi.” (Wawancara dengan ibu Sri

Martini, S.Pd wali kelas IV Sekolah Dasar Negeri 76, selasa 25

februari 2020, pukul 08.30-09.20 WIB).

Berdasarkan wawancara tersebut guru kelas IV kurang bisa dalam

mengkondisikan siswa-siswinya yang dalam kondisi sedang ribut. Selain

merubah tempat duduk guru juga memisahkan anak yang ribut. Selain

proses pembelajaran yang kurang efektif dan juga dikarenakan ruang kelas

yang kecil. Siswa-siswi khususnya kelas IV Sekolah Dasar Negeri 76

Page 112: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

92

berjumlah 30 0rang dimana 17 perempuan dan 13 laki-laki. Dalam hal ini

guru menyatakan bahwa untuk saat ini dengan jumlah siswa sebanyak itu

masih ideal dalam pelaksanaan proses pembelajaran, namun ruang kurang

memadai yang membuat proses pembelajaran sedikit kurang efektif.

“Ada 30 siswa, yang perempuan 17, yang laki-laki 13 siswa, cukup

banyak ki dikelas kita tapi sayangnya kondisi kelas kita yang kurang

mendukung yang membuat pembelajaran kurang efektif.” (Wawancara

dengan ibu Sri Martini, S.Pd wali kelas IV Sekolah Dasar Negeri 76,

selasa 25 februari 2020, pukul 08.30-09.20 WIB).

Menurut hasil wawancara tersebut dapat dilihat guru kelas IV dalam

satu kelas ada 30 siswa, 17 siswi perempuan dan 13 siswa laki-laki, dalam

jumlah segitu masih dikatakan ideal tetapi kondisi kelas untuk belajar

yang membuat sedikit kurang efektif. Ditambah lagi kelas yang

bersebelahan dengan kelas IV B, terkadang siswanya ribut dan membuat

kelas tersebut tidak berjalan dengan efetif. Sehingga guru harus

menyampaikan materi yang berulang-ulang agar anak paham. Berikut

hasil wawancara dengan ibu Sri Martini, S.Pd berkaitan dengan kelas yang

bersebelahan.

“Terkadang sedikit terganggu, tapi tergantung juga bisanya kita udah

menjadi privasi masing-masing dari setiap wali kelas

mengkondisikanya gimana, jika tidak ada wali kelasnya ya ribut ki,

terkadang disaat ibu menyampaikan materi pas kelas sebelah ribut ibu

mengulangi kembali materi agar materi yang ibu sampaikan

mengerti..” (Wawancara dengan ibu Sri Martini, S.Pd wali kelas IV

Sekolah Dasar Negeri 76, selasa 25 februari 2020, pukul 08.30-09.20

WIB).

Berdasarkan wawancara tersebut guru kelas IV sedikit terganggu

disaat menyampaikan materi apabila kelas yang bersebelahan tersebut

ribut, jadi guru kelas IV mengatasinya dengan mengulang kemabali materi

yang akan disampaikan maupun yang diajarkan. Berdasarkan hasil

wawancara, observasi dan dokumentasi berkaitan dengan problematika

dalam penguasaan pelaksanaan pembelajaran tematik ditemukan beberapa

problematika diantaranya yaitu:

Page 113: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

93

(1) Guru kelas IV mengalami kesulitan dalam mengelola keadaan

kelas dalam proses pembelajaran tematik, guru sulit,

mengkondisikan karena siswa tersebut terlalu aktif atau ribut.

(2) Guru kesulitan ketika berinteraksi dengan siswa, dikarenakan guru

kelas IV kesulitan dalam memahami siswa yang memiliki

karakteristik yang berbeda-beda.

b) Problematika Berkaitan dengan Materi dan Media Pembelajaran

Tematik Tema Indahnya Keberagaman Negeriku

Materi pembelajaran merupakan hal yang sangat penting didalam

suatu proses pembelajaran. Materi yang sesuai akan tercapainya tujuan

pembelajaran, apabila materi yang disampaikan tidak sesuai maka tidak

sampailah kepada tujuan pembelajaran yang diinginkan, materi harus

disampaikan secara jelas dan tepat agar siswa dapat memahaminya

Materi pembelajaran merupakan hal kedua yang menjadi problematika

pembelajaran, tidak semua siswa memiliki pemahaman yang sama dalam

menganalisa sebuah materi pembelajaran yang disampaikan. Salah satu

problematika bagi siswa terkait materi tema indahnya keberagaman

negeriku tema 7 dimana materi didalam sub banyak terdapat materi

kesenian pembelajaran SBDP dan percobaan pembelajaran IPA.

Sedangkan pemahaman guru mengenai kesenian dan percobaan itu

kurang, berikut ini hasil wawancara dengan guru kelas IV mengenai tema

7 indahnya keberagaman negeriku.

“Mungkin mata pelajaran di IPA ki, karena di IPA kan tentang

masalah percobaan, kalau yang lain tu pembelajaran IPS dan satu lagi

pembelajaran SBDP tentang alat musik, karena setiap anak belum

tentu paham atau bisa memainkan suatu alat musik, tapi kalau ipa

tidak terlalu sulit ki, tergantung anak itulah ki bagi yang bisa dapat,

bagi yang tidak ya tidak ki.” (Wawancara dengan ibu Sri Martini,

S.Pd wali kelas IV Sekolah Dasar Negeri 76, selasa 25 februari 2020,

pukul 08.30-09.20 WIB).

Page 114: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

94

Menurut wawancara tersebut guru kelas IV kesulitan dalam

menyampaikan materi tentang SBDP khususnya tentang alat musik dan

pembelajaran IPA khususnya materi tentang percobaan pembuatan sesuatu

produk. Problematika selanjutnya yang menjadi kendala pada mata

pelajaran tematik khusunya tema indahnya keberagaman negeriku, dimana

kurangnya alat musik yang mendukung tentang pembelajaran alat musik.

Menurut wawancara yang dilakukan guru kelas IV, setiap kali

pembelajaran guru kelas IV tidak membawa media yang mendukung

pembelajaran. Berdasarkan observasi terlihat guru harus mengulang

kembali saat menyampaikan materi. Pemahaman siswa yang memiliki

daya tangkap yang berbeda-beda membuat siswa kesulitan dalam

memahami materi. Berikut hasil wawancara yang telah peneliti lakukan

dengan guru kelas IV terkait tentang pemahaman siswa yang berbeda-

beda.

“Tidak juga ki 75 % materi, kan kita juga tau tingkat kemampuan anak

itu kan didalam kelas bermacam-macam, ada anak itu yang pintar, dan

anak itu yang sedang dan ada juga yang kurang atau lambat, yang

penting anak itu jika disuruh ngerjakan tugas yang ada pada buku

paket, tugas itu ada dan kepada anak yang lambat itu ki ibu mensiasati

dengan menunjukan media tentang materi yang diajarkan.”

(Wawancara dengan ibu Sri Martini, S.Pd wali kelas IV Sekolah

Dasar Negeri 76, selasa 25 februari 2020, pukul 08.30-09.20 WIB).

Menurut hasil wawancara tersebut guru kelas IV mengetahui tingkat

kemampuan anak berbeda-beda guru inilah yang membuat siswa kurang

memahami materi yang disampaikan guru, guru hanya menggunakan buku

paket pembelajaran dan memanfaatkan barang yang bisa dijadikan media

agar materi yang diajarkan ke anak dengan harapan anak itu agar lebih

paham dengan materi yang diajarkan. Berdasarkan hasil wawancara dan

observasi, selasa 25 februari 2020 denga guru kelas IV mengenai

Page 115: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

95

problematika materi dan penggunaan media saat pembelajaran tematik

ditemukan beberapa problematika diantaranya yaitu:

(1) Guru kelas IV mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi

tentang alat musik pembelajaran SBDP dan tentang percobaan

membuat sesuatu pembelajaran IPA.

(2) Guru kelas IV mengalami kesulitan dalam penggunaan media

pembelajaran ketika proses pembelajaran dikarenakan tidak

fasiltas media alat musik yang kurang mendukung.

a) Problematika Terkait Penguasaan Pelaksanaan

Pembelajaran

(1) Guru kelas IV mengalami kesulitan dalam mengelola keadaan

kelas dalam proses pembelajaran tematik, guru sulit,

mengkondisikan karena siswa tersebut terlalu aktif atau ribut.

(2) Guru kesulitan ketika berinteraksi dengan siswa, dikarenakan

guru kelas IV kesulitan dalam memahami siswa yang

memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

b) Problematika Berkaitan dengan Materi dan Media

Pembelajaran Tematik Tema Indahnya Keberagaman

Negeriku

(1) Guru kelas IV mengalami kesulitan dalam menyampaikan

materi tentang alat musik pembelajaran SBDP dan tentang

percobaan membuat sesuatu pembelajaran IPA.

(2) Guru kelas IV mengalami kesulitan dalam penggunaan media

pembelajaran ketika proses pembelajaran dikarenakan tidak

fasiltas media alat musik yang kurang mendukung.

Pelaksanaan

Pembelajaran

Tematik Kelas IV

Gambar 4.4

Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Kelas IV

Sumber :Dokumentasi Peneliti.

Page 116: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

96

3. Problematika Evaluasi Pembelajaran Tematik

a) Penilaian yang Sesuai dengan Tujuan Pembelajaran

Proses pembelajaran tematik dilaksanakan secara terpadu, dimana

tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dilaksanakan secara terpadu,

sebelum melakukan evaluasi guru harus memilah soal pada setiap mata

pelajaran dalam satu tema yang akan dijadikan sebagai tolak ukur berhasil

tidaknya suatu tujuan pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi selasa 25

februari 2020 dan 09 maret 2020 sebagaian guru Sekolah Dasar Negeri 76

dapat memilah soal yang akan dijadikan evaluasi, namun guru kelas IV

kurang mampu dalam memilah soal dalam satu tema dalam berbagai mata

pelajaran yang akan dijadikan evaluasi. Hal ini dikarenakan kurangnya

pengetahuan guru kelas IV dalam melakukan penilaian pada pembelajaran

tematik.

Penilaian merupakan tolak ukur tercapai atau tidaknya sebuah tujuan

pembelajaran. Didalam pembelajaran tematik penilaian yang digunakan

yaitu penilaian autentik, dimana penilaian yang dilakukan dengan sebenar-

benarnya. Berikut wawancara dengan guru kelas IV tentang kesulitan

dalam menilai siswa.

“Dalam tes tulis dan lisan, kendalanya jika siswa belum mengerti atau

nilainya turun dimateri tersebut maka pembelajaran tersebut kita ulang

kembali pada minggu ke 4, karena kita 1 tema ada 3 sub, 1 sub selesai

1 minggu.” (Wawancara dengan ibu Sri Martini, S.Pd wali kelas IV

Sekolah Dasar Negeri 76, selasa 25 februari 2020, pukul 08.30-09.20

WIB).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh ibu Sri Noviarti, S.Pd Selaku

Guru kelas IV juga, sebagai berikut:

“Kendalanya itu pada saat, terus terang saja ki, anak itu membaca bisa,

menulis bisa tetapi anak tersebut kurang memahami soal atau materi,

nanti baru kita nilai sesuai dengan apa yang dijawab dan

kemampuanya.” (Wawancara dengan ibu Sri Noviarti, S.Pd wali kelas

Page 117: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

97

IV Sekolah Dasar Negeri 76, senin 09 maret 2020, pukul 09.05-09.50

WIB).

Menurut hasil wawancara tersebut ditemukan bahwa guru kelas IV

mengalami kesulitan dalam menilai siswa pada proses pembelajaran. Guru

kelas IV mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian jika siswanya

belum mengerti dengan materi yang telah disampaikan. Guru kelas IV

mengulang penilaian pertemuan dihari berikutnya. Berdasarkan observasi

ditemukan bahwa guru memberikan pertanyaan dan hanya beberapa siswa

yang bisa menjawab.

“Kalau metode diskusi pas saat diskusi ibu tanya paham semua nak

paham, disaat ibu beri pertanyaan kembali tentang materi, anak

tersebut hanya sebagian yang menjawab, tergantung dari setiap guru

yang mengajarkanya juga ki.” (Wawancara dengan ibu Sri Martini,

S.Pd wali kelas IV Sekolah Dasar Negeri 76, selasa 25 februari 2020,

pukul 08.30-09.20 WIB).

Menurut wawancara tersebut hanya sebagian siswa yang bisa

menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru hal tersebut dikarenakan

ketidak pahaman siswa tentang materi yang telah disampaikan oleh guru

sehingga berpengaruh terhadap evaluasi yang akan dilaksnakan.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi selasa 25 februari 2020

mengenai problematika dalam penilaian yang sesuai dengan tujuan

pembelajaran ditemukan bebrapa problematika diantaranya yaitu:

(1) Guru kelas IV mengalami kesulitan dalam memilah soal yang

tercakup dalam satu tema dalam berbagai mata pelajaran.

(2) Gurukelas IV mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian

apabila siswa kurang memahami dengan materi yang disampaikan

guru.

b) Penulisan Hasil Akhir (raport)

Evaluasi merupakan tolak ukur untuk mengetahui berhasil tidaknya

suatu pembelajaran, hasil nilai evaluasi akan dikonkritkan dalam bentuk

Page 118: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

98

raport. Penulisan hasil akhir berbeda dan kurikulum sebelumnya KTSP,

hasil akhir pada kurikulum 2013 guru harus mendeskripsikan setiap tema

didalam buku raport siswa, disinilah guru kelas IV mendapatkan kesulitan

dalam penulisan hasil akhir. Penulisan akhir siswa dalam bentuk raport

yang berbeda dari sebelumnya juga mendapatkan kesulitan guru kelas IV

seperti yang dikutip dalam wawancara berikut ini.

“Kesulitanya yaitu pada saat berkas nilai tidak lengkap ki, misalnya

nilai ujian tidak lengkap, nilai harian tidak lengkap, nah maka dari itu

nilai pada k13 itu wajib nilainya lengkap baik itu nilai harian, ujian

dan ulangan. Masalahnya jika masalah nilai itu tidak lengkap maka di

deskripsi tidak keluar.” (Wawancara dengan ibu Sri Martini, S.Pd

wali kelas IV Sekolah Dasar Negeri 76, selasa 25 februari 2020, pukul

08.30-09.20 WIB).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh ibu Sri Noviarti, S.Pd Selaku

Guru kelas IV juga, sebagai berikut:

“Kesulitanya itu ibu kurang pandai atau bisa memainkanya, tetapi

kalau belajar itu sudah, rasanya tidak sulit ki jika nilai semuanya

lengkap, jika tidak lengkap maka susah untuk mengisi buku raport,

setiap hari guru harus menilai penilaian karakter setiap hari.”

(Wawancara dengan ibu Sri Noviarti, S.Pd wali kelas IV Sekolah

Dasar Negeri 76, senin 09 maret 2020, pukul 09.05-09.50 WIB).

Berdasarkan hasil wawancara tersebut mengenai problematika

evaluasi dalam menulis hasil akhir, adapun problematika yang ditemukan

diantaranya: Guru kelas IV mengalami kesulitan dalam mengisi raport

kurikulum 2013 jika berkas nilai tidak lengkap, jika nilai tidak lengkap

maka pengisian raport kurikulum 2013 ini tidak bisa dilakukan.

Page 119: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

99

a) Penilaian yang Sesuai dengan Tujuan Pembelajaran

(1) Guru kelas IV mengalami kesulitan dalam memilah soal yang

tercakup dalam satu tema dalam berbagai mata pelajaran.

(2) Guru kelas IV mengalami kesulitan dalam melakukan

penilaian apabila siswa kurang memahami dengan materi

yang disampaikan guru.

b) Penulisan Hasil Akhir (raport)

Guru kelas IV mengalami kesulitan dalam mengisi raport kurikulum

2013 jika berkas nilai tidak lengkap, jika nilai tidak lengkap maka

pengisian raport kurikulum 2013 ini tidak bisa dilakukan.

Problematika

Evaluasi

Gambar 4.5

Problematika Evaluasi Pembelajaran Tematik

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Page 120: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

100

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terkait dengan problematika

pembelajaran tematik kelas IV tema indahnya keberagaman negeriku. Maka dapat

disimpulkan bahwa guru kelas IV Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat

Kabupaten Muaro Jambi mengalami problematika dalam pembelajaran tematik tema

indahnya keberagaman negeriku, problematika tersebut diantaranya:

1. Problematika Perencanaan Perangkat Pembelajaran

Guru kelas IV Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten

Muaro Jambi mengalami problematika dalam penyususnan program

tahunan dan program semester, ketidak sesuaian silabus, penggunaan

RPP, dan menyusun perencanaan penilaian pembelajaran tematik.

2. Problematika Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Tema Indahnya

Keberagaman Negeriku

Guru kelas IV Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten

Muaro Jambi mengalami problematika dalam penyampaian dan

penguasaan pelaksanaan pembelajaran tematik, terkait tingkah laku siswa

yang cenderung lebih aktif (ribut).

3. Problematika Dalam Penilaian Pembelajaran Tematik

Guru kelas IV Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten

Muaro Jambi mengalami problematika dalam penilaian yang sesuai

dengan tujuan pembelajaran dan mengalami problematika dalam hal

penulisan hasil akhir siswa (raport)

Page 121: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

101

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan, maka penulis

mengajukan beberapa saran yang dapat dijadikan pertimbangan dalam perbaikan

proses pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran tematik. Adapun

saran yang diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

1. Bagi Kepala Sekolah

Kepala Sekolah diharapkan mengadakan pelatihan tambahan serta

worskop bagi guru yang kurang pandai dalam mengelola pembelajaran

tematik. Selain itu Kepala Sekolah diharapkan dapat menyediakan fasilitas

pembelajaran yang mendukung untuk keberhasilan pembelajaran tematik.

2. Bagi Guru

Guru diharapkan mengikuti pelatihan tambahan tentang pembelajaran

tematik sehingga dalam menyusun perencanaan pembelajaran tematik

sesuai dengan konsep pembelajaran tematik itu sendiri. Mengingat

pentingnya pembelajaran tematik bagi anak Sekolah Dasar, Guru

diharpakan dapat melaksanakan pembelajaran dikelas sesuai dengan

prosedur yang telah ditetapkan.

3. Bagi Sekolah

Sekolah diharapkan sebaikanya melengkapi fasilitas, sarana dan prasarana

kepada guru untuk melaksanakan pembelajaran tematik dan mendorong

untuk siswa menciptakan pembelajaran aktif, kreatif, menyenangkan dan

bermakna.

4. Bagi Dinas Pendidikan

Kurangnya pemahaman guru tentang pembelajaran tematik menyebabkan

pembelajaran tematik disekolah belum berhasil secara maksimal. Oleh

karena itu peran kepala dinas pendidikan sangat dibutuhkan untuk

mengadakan pelatihan terkait pelakasaan pembelajaran tematik di Sekolah

Dasar. Dalam pelatihan sebaiknya lebih mengacu kepada praktek

Page 122: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

102

pembelajaran tematik bukan hanya teori saja sehingga dalam

pembelajaran tematik dapat dilakukan oleh semua guru.

5. Bagi peneliti

Penelitian ini masih terbatas pada problematika pembelajaran tematik,

untuk itu perlu adanya penelitian lain lebih lanjut dengan ruang lingkup

yang lebih luas.

Page 123: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

103

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (1985). Al-Qur’anul Karim dan Terjemah. Pekanbaru Riau: Al-Muntaz.

Anonim. (2019). Panduan Penulisan Skripsi. Jambi : FTK UIN Jambi.

Departemen Pendidikan dan Keudayaan. (2012). Kamus Besar Bahasa Indonesia

Jakarta: Balai pustaka.

Dimyati Jhoni.(2016). Pembelajaran Terpadu (Untuk Taman Kanak-Kanak/Raudatul

Atfhal Dan Sekolah Dasar). Jakarta: Kharisma Puta Utama: Prenada Media

Grup.

Hamalik, Oemar. (2014). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasmi, Rosallia. (2018). Skripsi. Problematika penerapan kurikulum 2013 di

Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota jambi. Universitas Islam Negeri Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

Karim, Abdul. (2018). Skripsi. Problematika Penerapan Pembelajaran Tematik di

Madrasah Ibtidaiyah Swasta An-Nizhom Kecamatan Telanai Pura Kota

Jambi. Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Majid, Abdul. (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: Remaja Rosda

Karya.

Moleong, Lexy. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda

Karya.

Mulyasa. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:

Remaja Rosda Karya.

Mamat SB, dkk. (2005). Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Tematik. Jakarta:

Departemen Agama Direktorat Jenderal Kelembagaan Agamai Islam.

Nurholisa.S. (2018). Skripsi. Problematika Pembelajaran Tematik Tema Peristiwa

Materi Bilangan Kelas 1 SDIT Al-Mutmainnah Kota Jambi. Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Pidarta, Made. (2007). Landasan kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Page 124: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

104

Prostowo, Andi. (2015). Menyusun Rencana Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu

Implementasi Kurikulum 2013 untuk SD/MI. Jakarta: Prenada Media Grup.

Rosiddah, Ade. (2018). Skripsi. Problematika Penerapan Kurikulum 2013 Kelas V di

Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyah Islamiyah Kecamatan Jelutung Kota Jambi.

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Sugiyono. (2014). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

alfabeta.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D). Bandung: alfabeta.

Sumayanti. (2018). Skripsi. Problematika Pembelajaran Tematik Tema Cita-Citaku

Kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hikmah Kota Jambi. Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Suryabrata, Sumadi. (2010). psikologi pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Page 125: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

105

Lampiran 1 : Surat Pernyataan Responden / Subjek Penelitian

Page 126: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

106

Page 127: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

107

Page 128: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

108

Page 129: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

109

Page 130: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

110

Lampiran 2 : Instrumen Pengumpulan Data (IPD)

LIST OBSERVASI UNTUK GURU

No Observasi Iya Tidak

1 Guru membawa RPP atau silabus ke dalam kelas

2 Guru berpenampilan menarik

3 Guru memastikan siswa siap untuk mengikuti

pembelajaran

4 Guru tidak membawa media pembelajaran didalam kelas

5 Guru mengatur waktu dengan baik pada pembelajaran

pendidikan tematik

6 Guru menyiapkan media dengan baik sebelum mengajar

7 Guru memastikan siswa memperhatikan dan

mendengarkan penjelasan dari guru

8 Guru dapat mengkondisikan ketenangan didalam kelas

9 Guru meminta siswa untuk membuat catatan kecil dari

hasil penjelasanya

10 Guru memahami materi dengan baik

11 Guru memberikan soal dan latihan setelah pembelajaran

didalam kelas

12 Guru tidak mengulangi penyampaian jika siswa belum

memahami dengan baik

13 Guru menambah permainan disela-sela pembelajaran

14 Guru memberikan contoh-contoh yang menarik yang

disampaikan kepada siswa

15 Guru memastikan siswa memahami materi yang

Page 131: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

111

disampaikan pada hari itu

16 Guru memberikan perhatian pada siswa dengan baik

Page 132: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

112

LIST OBSERVASI UNTUK SISWA

No Observasi Iya Tidak

1 Siswa masuk kelas tepat waktu

2 Siswa menyiapkan perlengkapan belajar

3 Siswa tidak melakukan kegiatan lain yang akan

menganggu kegiatan belajar

4 Siswa membuat rangkuman materi yang telah diajarkan

dirumah

5 Siswa melakukan diskusi kelompok sampai batas waktu

yang ditentukan

6 Keberanian siswa maju kedepan kelas menjelaskan

kembali yang telah dijelaskan oleh guru

7 Siswa menaggapi tanya jawab dalam berdiskusi

8 Keberanian siswa untuk bertanya

9 Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan benar

10 Keberanian siswa dalam menggunakan pendapat

11 Siswa memahami materi yang disampaikan oleh guru

12 Siswa dapat mengetahui lebih jelas dari materi yang

disampaikan oleh guru

13 Siswa dapat memberikan pengetahuanya kepada teman

sebelahnya ketika kurang mengerti

14 Siswa mampu meningkatkan motivasi semangat belajar

15 Siswa mampu mendapatkan nilai yang lebih baik dari

latihan yang diberikan oleh guru

Catatan : Siswa masih bingung dalam mengikuti pembelajaran tematik

Page 133: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

113

INSTRUMEN WAWANCARA

Dalam melakukan wawancara peneliti menggunakan pertanyaan-pertanyaan

yang telah disusun secara terarah dan sistematis sebagai upaya memperoleh informasi

dan data yang obyektif. Peneliti melakukan wawancara kepada kepala Sekolah Dasar

Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi dalam problematika

pembelajaran tematik kelas IV di Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat

Kabupaten Muaro Jambi.

Adapun pertanyaan-pertanyaan yang peneliti ajukan dalam wawancara

sebagai berikut :

A. Pertanyaan Wawancara Untuk Kepala Sekolah

1. Bagaimana sejarah Berdirinya SDN 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro

jambi ini bu?

2. Jumlah siswa dari kelas 1-6 berapa bu?

3. Latar belakang pendidikan guru di SD 76 ini dari mana saja bu?

4. Usaha ibu sebagai kepala sekolah untuk meningkatkan mutu guru di SD 76

ini?

5. kendala dalam menerapkan kurikulum 2013 ini?

6. kendala dalam mempersiiapkan perangkat pembelajaran pada kurikulum 2013?

7. RPP guru disini buat sendiri atau mengambil dari internet bu?

8. Prasarana dalam menerapkan pembelajaran tematik kita ada tidak bu?

9. Pada k13 ini masih menerapkan metode ceramah tidak bu?

B. Pertanyaan Wawancara Untuk Guru

1. Apa kesulitan ibu dalam menyusun program tahunan dan program

semester?

2. Apa kesulitan ibu dalam pembuatan RPP?

3. Kesulitan apa yang dialami ibu dalam menggunakan silabus pembelajaran

tematik?

Page 134: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

114

4. Dari manakah silabus yang digunakan oleh guru kelas IV?

5. Ibu kan mengacu pada RPP yang sudah ada didalam buku, apakah sesuai

dengan pengaplikasianya bu?

6. Di SDN 76 kita ini masih ada ya bu menggunakan KTSP ?

7. Bagaimana cara ibu mengatasi problematika pelaksanaan pembelajaran

tematik di kelas 4 yang ibu ajarkan ini?

8. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran tematik tema 7 ini bu?

9. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pembelajaran tematik

tema 7 ini?

10. Bagaimana suasana ketika ibu mengajar pembelajaran tematik tema 7 ini?

11. Menurut ibu lebih enak yang mana KTSP atau K13 ?

12. Pembelajaran tematik 1 minggu dilaksanakan berapa kali bu?

13. Ada tidak cara khusus ibu untuk mengatasi anak yang ribut dan susah

diatur?

14. Dalam menyampaikan materi pembelajaran ibu sering menggunakan

metode apa?

15. Dikelas yang ibu ajarkan ada berapa jumlah siswa?

16. Dengan siswa yang cukup banyak, apakah efesien bu menggunakan metode

ceramah dan tanya jawab (diskusi) ?

17. Dengan kelas yang bersebelahan seperti ini, apakah tidak terganggu dalam

proses pembelajaran?

18. Kalau sumber belajar yang digunakan apa saja bu?

19. Didalaam proses pembelajaran khususnya pembelajaran tematik tema

indahnya negeriku

20. Dalam K13 penilaian yang mana bu yang paling dominan bu ?

21. Apa saja kesulitan dalam menilai 3 ranah afektif, psikomotorik, dan

kognitif?

22. Apa kendala ibu dalam melakukan tes tulis dan lisan disaat ulangan harian?

Page 135: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

115

23. Apa kesulitan ibu dalam menulis hasil akhir dalam buku raport?

24. Biasanya apa saja yang dibahas bu dalam pelatihan itu bu?

25. Dalam k13 menggunakan metode saintifik? Nah bagaimana dengan konsep

tersebut bu, apakah pernah ibu terapkan?

C. Pertanyaan Wawancara Untuk Siswa

1. Apakah anak bapak masuk kelas tepat waktu?

2. Apakah anak bapak sudah menyiapkan perlengkapan pembelajaran?

3. Setelah belajar tematik apakah anak bapak membuat rangkuman tentang

materi yang telah diajarkan?

4. Apakah anak bapak aktif dalam melakukan diskusi didalam kelompok?

5. Jika salah satu disuruh presentasi tentang tugas yang diberikan, apakah anak

bapak berani untuk maju kedepan?

6. Apakah anak bapak sering bertanya apabila tidak paham dengan materi?

7. Pelajaran apa yang paling sulit dari tema 7 yang telah diajarkan?

8. Materi apa yang paling sulit menurut anak bapak dalam pembelajaran

tematik?

9. Suka tidak merasa bosan belajar tematik?

10. Apakah sering diadakan yel-yel atau kegiatan lain untuk semangat belajar ?

11. Jika diberikan PR dirumah apakah anak bapak selalu mengerjakan tugas ?

12. Suka terganggu tidak apabila teman-teman ribut saat proses pembelajaran ?

13. Anak bapak merasa sempit tidak dengan kelas kita ini ?

14. Apakah anak bapak sering disuruh membuat tugas dari bahan-bahan bekas?

Page 136: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

116

Lampiran 3 : Transkip Wawancara

WAWANCARA I

Informasi : Ibu Amrina, S.Pd

Kompetensi : Kepala Sekolah

Tanggal : 24 februari 2020

Jam : 08.45-09.20

Tempat : Ruang Guru/ Ruang Tamu

Peneliti : Assallamualaikum Wr.Wb bu, Selamat pagi bu, mohon maaf bu

mengganggu waktu ibu sebentar

Informan : Walaikumsallam Wr.Wb ki, iya tidak apa-apa Selagi bisa ibu bantu

jawab.

Peneliti : Kita Langsung ke pertanyaan iya bu.

Informan : Oke. Selagi bisa ibu bantu ki.

Peneliti : Bagaimana sejarah berdirinya SDN 76 ini bu ?

Informan : Untuk sejarah tanya saja dengan ibu maryani ya ki.

Peneliti : Siap bu. Bagaimana Visi dan misi SDN 76 kita bu ?

Informan : kiki lihat saja di depan ada visi dan misi sekolah kita.

Peneliti : hehe oke bu.

Peneliti : Jumlah siswa dari kelas 1-6 berapa bu ?

Informan : Siswanya semua 482 ki.

Peneliti : Latar belakang pendidikan guru di SD 76 ini dari mana saja bu?

Informan : Ada yang dari PGSD ki, agama, bahasa, BK, penjas, Komputer

Peneliti : Usaha ibu sebagai kepala sekolah untuk meningkatkan mutu guru di

SD 76 ini?

Page 137: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

117

Informan : Kita memberi pelatihan kepada guru, meningkatkan kinerja guru,

mengikuti worskop, atau pelatihan sejenis peningkatan mutu

pendidikan.

Peneliti : Kendala dalam menerapkan kurikulum 2013 ini?

Informan : Selama ini tidak ada ki, tekadang hanya di rpp, silabus yng menjadi

masalah guru, kadang mengambil dari internet.

Peneliti : Kendala dalam mempersiiapkan perangkat pembelajaran pada

kurikulum 2013?

Informan : Rasanya tidak ada ki, karena dalam k13 tampa peranngkat

pembelajaran, karena k13 ini membutuhkan perangkat pembelajaran,

jadi semua itu terpenuhi, maka pembelajaran pada k13 tidak terdapat

kendala.

Peneliti : RPP guru disini buat sendiri atau mengambil dari internet bu?

Informan : Sebagian ada buat sendiri ki, sebagian juga ada yang masih

mengambil dari internet ki, karena membuat RPP itu mudah-mudah

sulit ki.

Peneliti : Prasarana dalam menerapkan pembelajaran tematik kita ada tidak

bu?

Informan : Ada ki, tapi tidak banyak, misalnya guru harus membuat media, ada

juga sudut baca sesuai dengan materi yang diajarkan.

Peneliti : Pada k13 ini masih menerapkan metode ceramah tidak bu?

Informan : Pada k13 ini tidak ada menerapkan metode cermaha ki, dulu

menerapkan metode CBSA, k13 ini kan anak aktif guru kreatif. Apa

ada lagi ki ?

Peneliti : Cukup bu itu saja, Sebelumnya terimakasih bu, telah meluangkan

waktu untuk saya wawancara sebentar, permisi bu,

Wassallamualaikum Wr.wb.

Informan : Iya ki, Walaikumsallam Wr.wb.

Page 138: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

118

WAWANCARA II

Informasi : Ibu Sri Martini, S.Pd

Kompetensi : Guru kelas IV serta Wali kelas IV A

Tanggal : 25 Februari 2020/Selasa

Jam : 08.20-09.10

Tempat : Ruang Guru/ Ruang Tamu

Peneliti : Assallamualaikum Wr.Wb bu, Selamat pagi bu, mohon maaf bu

mengganggu waktu ibu sebentar

Informan : Walaikumsallam Wr.Wb ki, iya tidak apa-apa Selagi bisa ibu bantu

jawab.

Peneliti : Kita Langsung ke pertanyaan iya bu.

Informan : Oke. Selagi bisa ibu bantu ki.

Peneliti : Apa kesulitan ibu dalam menyusun program tahunan dan program

semester ?

Informan : Kesulitanya yaitu jika kalender akademiknya belum keluar ki, jika

belum keluar kita susah mau membuat prota dan promes, karena kita

berpandu pada kalender akademik, dan juga masalahnya kalender

akademik lama keluarnya maka dari itu sebagaian guru ada juga yang

berpandu pada prota dan prosem yang ada diinternet. Tapi jika

kalender akademik itu cepat dikeluarkan maka kita juga bisa cepat

membuat prota dan prosem ki.

Peneliti : Apa kesulitan ibu dalam pembuatan RPP ?

Informan : Kalau dari pembuatan RPP ibu mengacu pada RPP yang sudah ada

ki, nah didalam buku tematik yaitu buku guru itukan sudah terdapat

juga RPP ki, tinggal kita sesuaikan dengan indikator apa yang ingin

Page 139: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

119

kita sampaikan, tapi ibu dalam pembuatan RPP itu sendiri masih

menggunakan panduan yang ada didalam dinternet ki.

Peneliti : Kesulitan apa yang dialami ibu dalam menggunakan silabus

pembelajaran tematik?

Informan : Biasanya itu kalau dalam silabus, materinya harus cocok dengan

buku paket biasanya, terkadang buku paketnya tidak cocok dengan

silabusnya dan ibu juga kurang paham ki dalam menganalisis isi

silabus misalnya menyesuaikan isi silabus dengan kompetensi dasar,

lantaran kita ni sudah canggih kan, kita bisa melihat panduan

diinternet, biasanya sama antara silabus dan buku paket, lantaran kita

tematik itu pertema yang membuat silabusnya berbeda, tergantung

guru yang mengajarnya kembali.

Peneliti : Dari manakah silabus yang digunakan oleh guru kelas IV?

Informan : Silabusnya digunakan bersumber dari buku guru, buku siswa dan dari

internet sebagai panduanya, jika buku guru ada maka akan jadilah

RPP

Peneliti : Ibu kan mengacu pada RPP yang sudah ada didalam buku, apakah

sesuai dengan pengaplikasianya bu?

Informan : Sesuai ki, sebab kita harus mencari metode lain jika tidak sesuai, biar

anak itu mengerti, misalnya anak itu tidak bisa metode ini, kita

mencari metode lain yang bisa anak itu paham.

Peneliti : Di SDN 76 kita ini masih ada ya bu menggunakan KTSP ?

Informan : Udah k13 semua ki, sudah dari kelas 1 sampai kelas 6 sudah

memakai k13

Peneliti : Bagaimana cara ibu mengatasi problematika pelaksanaan

pembelajaran tematik di kelas 4 yang ibu ajarkan ini?

Informan : Kan kemarin sudah ibu kasih tau, anak itu kan dari kelas awal

lanataran sudah tau bacaan, sudah tau pembelajaran k13 memang

Page 140: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

120

berasal dari diri dia sendiri, kayaknya tidak menemukan kesulitan,

kesulitanya itu anak yang tidak bisa baca paling itu saja.

Peneliti : Bagaimana pelaksanaan pembelajaran tematik tema 7 ini bu?

Informan :Sesuai target dan pelaksanaanya cukup berjalan lancar, karena kita

kemaren sudah melaksanakan ulangan, 1 tema kita laksanakan

pembelajaran 1 bulan karena 1 tema terdapat 3 sub tema, tetapi jika 1

bulan itu materi tidak tercapai maka, pembelajaran akan diulang

kemabli pada minggu ke 4.

Peneliti : Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pembelajaran

tematik tema 7 ini?

Informan :Faktor pendukungya yaitu anak itulah yang antusias untuk

belajar,soal hambatanya balik lagi ke anaknya, bagi anak yang tidak

bisa baca ketinggalan, tapi kita juga tidak mungkin nunggu anak yang

lambat itu, masalahnya kita setiap bulanya dituntut untuk selesai 1

tema perbulan.

Peneliti : Bagaimana suasana ketika ibu mengajar pembelajaran tematik tema

7 ini?

Informan :Suasanya ya seperti ibu bilang tadi anak itu antusias untuk belajar,

soalnya ibu membuat anak itu bercerita duduk berkelompok, nantik

kelompok ini maju mempresentasikan hasilnya, nanti kelompok lain

menyimak atau mendengar kelompok yang presentasi, dan boleh

bertanya.

Peneliti : Menurut ibu lebih enak yang mana KTSP atau K13 ?

Informan :Sebenarnya semua itu sama KTSP enak juga K13 enak juga, Cuman

kan K13 ini kan ada sebagian orang yang sudah memahami mudah,

dan ada sebagian yang belum memahami itu sulit, sudah tapi belum

paham itu ada juga.

Peneliti : Pembelajaran tematik 1 minggu dilaksanakan berapa kali bu?

Page 141: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

121

Informan : Kita 6 kali dalam satu minggu ki, selain hari selasa ada agama, dan

mtk, rabu mtk ada agamanya juga, kamis olahraga selain itu tematik

full 1 hari, karenakan kita dalam 1 hari itu belaar tematik ada

bahasanya, sbdpnya dan PPKn.

Peneliti : Ada tidak cara khusus ibu untuk mengatasi anak yang ribut dan susah

diatur?

Informan :Namanya anak SD ki, namanya ribut itu pasti ki, kan karakteristik

setiap siswa itu kan berbeda-beda, tergantung kita juga memahami

bagaimana karakteristik anak tersebut, salah satu trik ibu untuk anak

itu kembali fokus caranya itu ibu mengadakan yel-yel atau mengajak

anak itu bernyanyi supaya anak itu fokus, pokoknya diadakan suati

kegiatan atau kata-kata yang bisa menyatukan mereka. Kita juga harus

pandai ki jika menjadi seorang guru, kita harus jeli mengawasi anak,

jika anak itu msih ribut ki, ibu terpaksa mendiamkan anak agar mereka

paham jika ibu sudah diam berarti ibu sedang marah. Dan jika anak

itu masih ribut juga ki ibu terpaksa memindahkan anak yang ribut tadi.

Peneliti : Dalam menyampaikan materi pembelajaran ibu sering menggunakan

metode apa?

Informan :Metode ceramah itu pasti dan wajib digunakan dan tidak bisa

dihilangkan, tanya jawab dan terkadang juga metode demonstrasi.

Peneliti : dikelas yang ibu ajarkan ada berapa jumlah siswa?

Informan :Ada 30 siswa, yang perempuan 17, yang laki-laki 13 siswa, cukup

banyak ki dikelas kita tapi sayangnya kondisi kelas kita yang kurang

mendukung yang membuat pembelajaran kurang efektif .

Peneliti : Dengan siswa yang cukup banyak, apakah efesien bu menggunakan

metode ceramah dan tanya jawab (diskusi)?

Informan :Untuk metode cermaha tidak juga ki 75 % materi, kan kita juga tau

tingkat kemampuan anak itu kan didalam kelas bermacam-macam, ada

Page 142: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

122

anak itu yang pintar, dan anak itu yang sedang dan ada juga yang

kurang atau lambat, yang penting anak itu jika disuruh ngerjakan

tugas, tugas itu ada, kalau metode diskusi pas saat diskusi ibu tanya

paham semua nak paham, disaat ibu beri pertanyaan kembali tentang

materi, anak tersebut hanya sebaagian yang menjawab, tergantung dari

setiap guru yang mengajarkanya juga ki.

Peneliti : Dengan kelas yang bersebelahan seperti ini, apakah tidak terganggu

dalam proses pembelajaran?

Informan :Terkadang sedikit terganggu, tapi tergantung juga bisanya kita udah

menjadi privasi masing-masing dari setiap wali kelas

mengkondisikanya gimana, jika tidak ada wali kelasnya ya ribut ki,

terkadang disaat ibu menyampaikan materi pas kelas sebelah ribut ibu

mengulangi kembali materi agar materi yang ibu sampaikan mengerti.

Peneliti : Kalau sumber belajar yang digunakan apa saja bu?

Informan :Buku guru, buku siswa, lingkungan sekitar, tetapi ibu juga sering

menyuruh anak untuk mencari tugas diinternet dengan syarat

didampingin orang tua karena untuk mempelajari serta memperluas

pelajaran secara luas.

Peneliti : Didalaam proses pembelajaran khususnya pembelajaran tematik

tema indahnya negeriku menurut ibu materi mana yang paling sulit

untuk diajarkan?

Informan :Mungkin mata pelajaran di IPA ki, karena di IPA kan tentang

masalah percobaan, kalau yang lain tu pembelajaran IPS dan satu lagi

pembelajaran SBDP tentang alat musik, karena setiap anak belum

tentu paham atau bisa memainkan suatu alat musik, tapi kalau ipa

tidak terlalu sulit ki, tergantung anak itulah ki bagi yang bisa dapat,

bagi yang tidak ya tidak ki.

Peneliti : Dalam K13 penilaian yang mana bu yang paling dominan bu ?

Page 143: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

123

Informan :Menurut ibu semuanya dominan ki, baik itu dari psikomotorik, afektif

dan kognitif, karena semuanya harus kita masukan, sebab kalau kita

tidak masukan itu tidak berjalan K13 kita ini ki, karena penilaian

ketiga itu tidak bolehh dipisahkan, tapi yang namanya sikap anak SD

masih nakal, nakalnya masih sebats anak-anak.

Peneliti : Apa saja kesulitan dalam menilai 3 ranah afektif, psikomotorik, dan

kognitif?

Informan :Ibu kurang bisa dalam menentukan penilaian yang sesuai yang akan

digunakan dalam pembelajaran tematik tersebut, ibu hanya

menyesesuaikan saja dengan penililaian yang ada pada buku guru ki,

misalnya dari sikapnya itu kan ki sudah Nampak, dari sikap dia berdoa

bagaimana, sikap menanyakan pertanyaan gimana, menyanyikan lagu

Indonesia raya gimana, sikap saat dia literasi dia membaca

bagaimana, sebagai antisipsi setiap guru membuat catatan sendiri

untuk menilai settiap anak ki.

Peneliti : Apa kendala ibu dalam melakukan tes tulis dan lisan disaat ulangan

harian?

Informan :Dalam tes tulis dan lisan, kendalanya jika siswa belum mengerti atau

nilainya turun dimateri tersebut maka pembelajaran tersebut kita ulang

kembali pada minggu ke 4, karena kita 1 tema ada 3 sub, 1 sub selesai

1 minggu.

Peneliti : Apa kesulitan ibu dalam menulis hasil akhir dalam buku raport?

Informan :Kesulitanya yaitu pada saat berkas nilai tidak lengkap ki, misalnya

nilai ujian tidak lengkap, nilai harian tidak lengkap, nah maka dari itu

nilai pada k13 itu wajib nilainya lengkap baik itu nilai harian, ujian

dan ulangan. Masalahnya jika masalah nilai itu tidak lengkap maka di

deskripsi tidak keluar.

Peneliti : Biasanya apa saja yang dibahas bu dalam pelatihan itu bu?

Page 144: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

124

Informan :pelatihan K13 ki, tingkat kabupaten, membahas tentang pemahaman

k13 tentang silabus, prota prosem, rpp, tetapi ki didalam pelatihan itu

tidak dijelaskan secara rinci misalnya pembuatan rpp itu begin-begini,

silabus begini-begini, yang jelas kita sudah mendapatkan pelatihan

dari kabupaten, pemerintah, guru yang mengikuti pelatihan secara

bertahap dan tidak semua guru yang mengikuti pelatihan hanya guru

tertentu saja.

Peneliti : Dalam k13 menggunakan metode saintifik? Nah bagaimana dengan

konsep tersebut bu, apakah pernah ibu terapkan?

Informan :Tergantung cara kita menginformasikan pembelajaran kepada anak

ki, terkadang ada anak itu bertanya buk kami dak ngerti yang ini buk,

kalau bertanya itu pasti ki walaupun yang ditanyakan itu tidak jelas ki.

Page 145: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

125

WAWANCARA III

Informasi : Ibu Sri Noviarti, S.Pd

Kompetensi : Guru kelas IV serta Wali kelas IV C

Tanggal : Seniin 09-Maret-2020

Jam : 09.05-09.50

Tempat : Ruang Kelas IV C

Peneliti : Assallamualaikum Wr.Wb bu, Selamat pagi bu, mohon maaf bu

mengganggu waktu ibu sebentar

Informan : Walaikumsallam Wr.Wb ki, iya tidak apa-apa Selagi bisa ibu bantu

jawab.

Peneliti : Kita Langsung ke pertanyaan iya bu.

Informan : Oke. Selagi bisa ibu bantu ki.

Peneliti : Apa kesulitan ibu dalam menyusun program tahunan dan program

semester ?

Informan : Hmm, kesulitanya yaitu pada saat perubahan kurikulum dan kalender

pendidikan lambat dikeluarkan ki, jika cepat keluar cepat pula Prota

Prosem kita jadi ki.

Peneliti : Apa kesulitan ibu dalam pembuatan RPP ?

Informan : Kesulitanya pasti ada ki, karena kita pakai kurikulum 2013, jadi ibu

masih belajar cara membuat RPP yang baik itu gimana yang sesuai

dengan kurikulumnya, ibu menggunakan panduan dari buku guru, alat

peraga dan panduan RPP dari internet ki, sebenranya dari buku guru

itu lengkap dari internet juga lengkap jadi tinggal menyusun aja ki

sesuai dengan yang ibu ajarkan.

Peneliti : Kesulitan apa yang dialami ibu dalam menggunakan silabus

pembelajaran tematik?

Page 146: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

126

Informan : Kesulitanya ki pada saat materi yang disilabus dengan materi yang

diajarkan tidak sesuai, jadi dkatakan sulit ya sulit dikatakan tidak ya

tidak juga ki, tergantung kita mengajarkan dan menggunakanya

bagaimana.

Peneliti : Dari manakah silabus yang digunakan oleh guru kelas IV?

Informan : Dari internet ada juga ki, buat sendiri ada juga ki, mana yang enak

dipakai ya ibuk pakai ki.

Peneliti : Ibu kan mengacu pada RPP yang sudah ada didalam buku, apakah

sesuai dengan pengaplikasianya bu?

Informan : Untuk sekarang sudah pas ki, kalau semester-semester kemarin

belum sesuai penerapanya.

Peneliti : Di SDN 76 kita ini masih ada ya bu menggunakan KTSP, menurut

ibu lebih Enak KTSP atau K13 ?

Informan : Kayaknya mana ya ki, sama-sama enak, K13 juga enak ki K13 ini

merangkup semua ki sejalan, IPA, IPS, SBDP, Bahasa, jadi

pembelajaranya menyatu gitu ki , KTSP juga enak ki.

Peneliti : Bagaimana cara ibu mengatasi problematika pelaksanaan

pembelajaran tematik di kelas 4 yang ibu ajarkan ini?

Informan : Masalahnya kadang dimateri ki, karena mapelnya dan waktunya

terlalu cepat-cepat, dikit nanti sebentar mau masuk lagi pembelajaran

lain, karena mapel kita menyatu seperti IPA, IPS, SBDP, B.Indonesia,

PKN, kalau dulu masih gabung MTK pisah baru satu tahun

belakangan ini ki, kalau sekarang sudah dipisahkan, karena jam

pembelajaran dikit nian dan jam nya dikit nian ki, jadi pembelajaran

itu tidak terkendali dengan baik makanya sekarang dipisahkan

MTKnya dengan orang pusat.

Peneliti : Bagaimana pelaksanaan pembelajaran tematik tema 7 ini bu?

Page 147: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

127

Informan : Pelaksaanya lancer ki, sesuai target karena dalam satu bulan

diharuskan selesai 1 tema, tetapi kita kembali kepada anak kembali ki,

jika kita turuti kemampuan anak kita tidak sampai target, karena

kemampuan anak kita berbeda-beda ki, apalagi cara menjawabnya, ada

juga yang aktif ki,, tetapi tidak semuanya juga aktif ki.

Peneliti : Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pembelajaran

tematik tema 7 ini?

Informan : Faktor pendukungya media, buku, alat peraga, dan mungkin ibu

bawa fotocopy materi untuk mencontohkan kepada anak dengan dunia

yang nyata, sebenrnya ki pada k13 ini banyak mencontohkan atau

karakter, penghambatnya kita kembali lagi pada anak ki, ya sifat anak

berbeda-beda, mana yang cepat tangkap dapat mana yang lambat akan

ketinggalan pembelajaran ki.

Peneliti : Bagaimana suasana ketika ibu mengajar pembelajaran tematik tema

7 ini?

Informan : Ada yang antusias belajar ki ada juga tidak ki, 100 % persen itu tidak

ki, ada juga yang rebut ada juga belajar, tetapi pembelajarnya aman

dan berjalan ki”

Peneliti : Pembelajaran tematik 1 minggu dilaksanakan berapa kali bu?

Informan : Kita setiap hari ada pembelajaran tematik ki senin sampai sabtu”

Peneliti : Ada tidak cara khusus ibu untuk mengatasi anak yang ribut dan susah

diatur?

Informan : Kalau sedang belajar rebut itu ada ki tapi sebentar, namanya seorang

guru ki, jika anaknya rebut pasti ibu tegur dan beri arahan nasehat,

suruh diam dan anak yang berkemampuan dibawah tadi, dikasih buku

dan ibuk suruh tulis, ibu suruh belajar tambahan, karena kemmapuan

anak itu berbeda-beda ki, perlu dorongan dari orang tua, lingkungan

serta dari guru.

Page 148: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

128

Peneliti : Dalam menyampaikan materi pembelajaran ibu sering menggunakan

metode apa?

Informan : Menggunkan metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan demontrasi

ki.

Peneliti : Dikelas yang ibu ajarkan ada berapa jumlah siswa?

Informan : Ada 32 siswa ki, 13 siswa laki-laki dan 19 siswi perempuan.

Peneliti : Dengan siswa yang cukup banyak, apakah efesien bu menggunakan

metode ceramah dan tanya jawab (diskusi) ?

Informan : Kadang efesien kadang juga tidak ki kalau ceramah setiap hari

digunakan ki, sering juga ibuk menggunakan metode demonstrasi, jika

ada metode demontrasi anak agak diam dan memperhatikan guru, alat

peraga, kadang-kadang juga bawak misalnya tanaman, mahluk hidup,

dan misalnya jika di IPA misalnya meja didorong, tangkap bola,

dibuku juga ada lalu dijelaskan.

Peneliti : Dengan kelas yang bersebelahan seperti ini, apakah tidak terganggu

dalam proses pembelajaran?

Informan : Kadang terganggu kadang juga tidak ki, namanya juga masih anak-

anak ki, tergantung guru mengkondisikanya bagaimana, jika

ditinggalkan ya anak rebut ki, jika ada ya lumayan tidak ributnya ki.

Peneliti : Kalau sumber belajar yang digunakan apa saja bu?

Informan : Buku guru, semacam LKS, buku paket siswa, dan buku penunjang

lain seperti kamus, karena pembelajaran K13 ini jangkauan materinya

tinggi ki, jadi terkadang ibu suruh cari dikamus, kadang juga ibu suruh

cari di google tapi dengan syarat didampingi orang tua.

Peneliti : Dalam K13 penilaian yang mana bu yang paling dominan bu ?

Informan : Gimaana ya ki, menurut ibu yang paling dominan itu di afektif

karena kita melihat kembali kondisi belajar anak dan melihat kembali

Page 149: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

129

kemampuan anak, karena k13 itu diutamakan pembentukan karakter

ki, harapan ibu karakter anak berubah menjadi lebih baik lagi.

Peneliti : Apa saja kesulitan dalam menilai 3 ranah afektif, psikomotorik, dan

kognitif?

Informan : Kesulitanya yaitu pada saat menilai kemampuan anak ki, kadang ada

yang tinggi kadang ada yang tidak, pada sikapnya juga kadang mau

diatur dan kadang juga susah untuk diatur.

Peneliti : Apa kendala ibu dalam melakukan tes tulis dan lisan disaat ulangan

harian?

Informan : Kendalanya itu pada saat, terus terang saja ki, anak itu membaca

bisa, menulis bisa tetapi anak tersebut kurang memahami soal atau

materi, nanti baru kita nilai sesuai dengan apa yang dijawab dan

kemampuanya.

Peneliti : Apa kesulitan ibu dalam menulis hasil akhir dalam buku raport?

Informan : Kesulitanya itu ibu kurang pandai atau bisa memainkanya, tetapi

kalau belajar itu sudah, rasanya tidak sulit ki jika nilai semuanya

lengkap, jika tidak lengkap maka susah untuk mengisi buku raport,

setiap hari guru harus menilai penilaian karakter setiap hari.

Peneliti : Biasanya apa saja yang dibahas bu dalam pelatihan itu bu?

Informan : Sering ki, setiap guru sudah mendapatkan pelatihan, misalnya

pelatihan tentang k13, silabus, RPP, Prota, prosem, jika itu tidak ada

maka guru tidak bisa untuk mengajar.

Peneliti : Dalam k13 menggunakan metode saintifik? Nah bagaimana dengan

konsep tersebut bu, apakah pernah ibu terapkan?

Informan : Setiap hari ibu terapkan ki, pasti ada timbal balik antara guru dan

anak, misalnya guru bertanya anak menjawab. Apa ada lagi ki ?

Page 150: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

130

Peneliti : Cukup bu itu saja, Sebelumnya terimakasih bu, telah meluangkan

waktu untuk saya wawancara sebentar, permisi bu,

Wassallamualaikum Wr.wb.

Informan : Iya ki, Walaikumsallam Wr.wb.

Page 151: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

131

WAWANCARA IV

Informasi : Muhammad Rafa

Kompetensi : Siswa kelas IV A

Tanggal : Senin 09-Maret-2020

Jam : 09.55-10.15

Tempat : Ruang Kelas IV A

Peneliti : Assallamualaikum Wr.Wb bu, Selamat pagi nak, mohon maaf

mengganggu waktu rafa sebentar

Informan : Walaikumsallam Wr.Wb , iya tidak apa-apa pak Selagi bisa dibantu

jawab.

Peneliti : Kita Langsung ke pertanyaan iya nak.

Informan : Oke. Selagi bisa rafa bantu pak.

Peneliti : Apakah anak bapak masuk kelas tepat waktu ?

Informan : Iya pak masuk kelas tepat waktu, sebelum jam 07.00 sudah sampai

disekolahan pak.

Peneliti : Apakah anak bapak sudah menyiapkan perlengkapan pembelajaran ?

Informan: Iya pak menyiapkan buku sebelum pergi sekolah.

Peneliti : Setelah belajar tematik apakah anak bapak membuat rangkuman

tentang materi yang telah diajarkan ?

Informan : Kadang-kadang buat pak, sering juga tidak buat pak.

Peneliti : Apakah anak bapak aktif dalam melakukan diskusi didalam

kelompok ?

Informan : Sedikit aktif pak.

Peneliti : Jika salah satu disuruh presentasi tentang tugas yang diberikan,

apakah anak bapak berani untuk maju kedepan ?

Informan : Berani pak tapi terkadang gugup dan ragu-ragu juga pak.

Page 152: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

132

Peneliti : Apakah anak bapak sering bertanya apabila tidak paham dengan

materi ?

Informan : Sering pak, kalau tidak mengerti saya sering bertanya kepada ibuk

guru.

Peneliti : Pelajaran apa yang paling sulit dari tema 7 yang telah diajarkan ?

Informan : Di mapel SBDP pak materinya tentang alat musik, menyanyi, dan

tarian daerah pak.

Peneliti : Suka tidak merasa bosan belajar tematik ?

Informan : Kadang bosan kadang juga tidak pak, terantung pembelajaranya.

Peneliti : Apakah sering diadakan yel-yel atau kegiatan lain untuk semangat

belajar ?

Informan : Sering diadakan sering tidak pak, jika pembelajaran buru-buru

biasanya tidak pak.

Peneliti : Jika diberikan PR dirumah apakah anak bapak selalu mengerjakan

tugas ?

Informan : Iya pak saya kerjakan selalu.

Peneliti : Suka terganggu tidak apabila teman-teman ribut saat proses

pembelajaran ?

Informan : Kadang terganggu pak.

Peneliti : Anak bapak merasa sempit tidak dengan kelas kita ini ?

Informan : Iya, sedikit sempit pak.

Peneliti : Apakah anak bapak sering disuruh membuat tugas dari bahan-bahan

bekas?

Informan : Sering pak, misalnya disuruh buat kolase montase, hiasan dinding

kerajinan pipet. Apa ada lagi pak?

Peneliti : Cukup nak itu saja, Sebelumnya terimakasih, telah meluangkan

waktu untuk bapak wawancara sebentar, Wassallamualaikum Wr.wb.

Informan : Iya pak, Walaikumsallam Wr.wb.

Page 153: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

133

WAWANCARA V

Informasi : Maryani, A.Ma.Pd

Kompetensi : Wali Kelas IIIB dan Guru Senior SDN 76

Tanggal : Senin 25-februari-2020

Jam : 15.00-15.30

Tempat : Rumah Ibu Maryani, A.Ma.Pd

Peneliti : Assallamualaikum Wr.Wb bu, Selamat pagi bu, mohon maaf bu

mengganggu waktu ibu sebentar

Informan : Walaikumsallam Wr.Wb ki, iya tidak apa-apa Selagi bisa ibu bantu

jawab.

Peneliti : Kita Langsung ke pertanyaan iya bu.

Informan : Oke. Selagi bisa ibu bantu ki.

Peneliti : Kemarin saya sudah bertanya kepada buk amrinah bu tentang sejarah

SDN 76 kita bu, katanya suruh tanya ke ibu saja.

Informan : Ibu tau sedikit ki tentang SDN 76 ini ki ?

Peneliti : Iya tidak apa-apa bu, soalnya saya sudah coba cari di google tidak

ketemu bu.

Informan : Iya ki, Soalnya sedikit yang mengetahui sejarahnya ?

Peneliti : Lanjut ke pertanyaanya saja ya bu, Bagaimana Sejarah SDN 76 kita

bu ?

Informan : Sekolah Dasar Negeri 76/IX Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi

merupakan sekolah yang berdiri pada tahun 1980 yang didirikan oleh

Bapak Huzen dan Bapak Sasro ki, pada dahulu sebelum menjadi

Sekolah Dasar Negeri 76 adalah sekolah yang bernama Sekolah Dasar

Page 154: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

134

Negeri 156 sebelum pemekaran, yang pada tahun itu berjumlah hanya

3 orang tenaga pengajar dan jumlah kelasnya ada 6 kelas.

Peneliti : Jadi dahulu itu hanya ada 3 orang pengajar ya bu ?

Informan : Iya ki, itu saja susah mencari gurunya ki. Ada lagi ki?

Peneliti : Cukup bu itu saja, Sebelumnya terimakasih bu, telah meluangkan

waktu untuk saya wawancara sebentar, permisi bu,

Wassallamualaikum Wr.wb

Informan : Iya ki, Walaikumsallam Wr.wb

Page 155: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

135

Lampiran 4 : Program Tahunan

PROGRAM TAHUNAN

Satuan Pendidikan :Sekolah Dasar Negeri 76

Kelas : IV

Semester : I dan II

No. Semester Tema Sub Tema AlokasiWaktu

1 I

1. Indahnya

Kebersamaan

1. Keberagaman Budaya

Bangsaku

2. Kebersamaan dalam

Keberagaman

3. Bersyukur atas

Keberagaman

4. Literasi dan Kegiatan

Berbasis Proyek

1 ME

1 ME

1 ME

1 ME

2. Selalu Berhemat

Energi

1. Macam-Macam Sumber

Energi

2. Pemanfaatan Energi

3. Gaya dan Gerak

4. Literasi dan Kegiatan

Berbasis Proyek

1 ME

1 ME

1 ME

1 ME

3. Peduli terhadap

Lingkungan

Hidup

1. Hewan dan Tumbuhan di

Lingkungan Rumahku

2. Keberagaman Makhluk

Hidup di Lingkunganku

3. Ayo, Cintai Lingkungan

4. Literasi dan Kegiatan

Berbasis Proyek

1 ME

1 ME

1 ME

1 ME

4. Berbagai

Pekerjaan

1. Jenis-Jenis Pekerjaan

2. Barang dan Jasa

3. Pekerjaan Orangtuaku

4. Literasi dan Kegiatan

Berbasis Proyek

1 ME

1 ME

1 ME

1 ME

5. Pahlawanku

1. Perjuangan Para

Pahlawan

2. Pahlawanku

Kebanggaanku

3. Sikap Kepahlawanan

4. Literasi dan Kegiatan

Berbasis Proyek

1 ME

1 ME

1 ME

1 ME

2 II 6. Cita-citaku

1. Aku dan Cita-citaku

2. Hebatnya Cita-citaku

3. Giat Berusaha Meraih

1 ME

1 ME

1 ME

Page 156: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

136

Cita-cita

4. Literasi dan Kegiatan

Berbasis Proyek

1 ME

7. Indahnya

Keragaman di

Negeriku

1. Keanekaragaman Suku

Bangsa dan Agama di

Negeriku

2. Indahnya Keragaman

Budaya Negeriku

3. Indahnya Persatuan dan

Kesatuan Negeriku

4. Literasi dan Kegiatan

Berbasis Proyek

1 ME

1 ME

1 ME

1 ME

8. Daerah Tempat

Tinggalku

1. Lingkungan Tempat

Tinggalku

2. Keunikan Daerah Tempat

Tinggalku

3. Bangga dengan Daerah

Tempat Tinggalku

4. Literasi dan Kegiatan

Berbasis Proyek

1 ME

1 ME

1 ME

1 ME

9. Kayanya

Negeriku

1. Kekayaan Sumber Energi

di Indonesia

2. Pemanfaatan Kekayaan

Alam di Indonesia

3. Pelestarian Kekayaan

Sumber Daya Alam di

Indonesia

4. Literasi dan Kegiatan

Berbasis Proyek

1 ME

1 ME

1 ME

1 ME

Jumlah 36 ME

Mengetahui

Kepala Sekolah,

( Amrina, S.Pd )

NIP:1960081119841022001

Jambi, Februari 2020

Guru Kelas IV

(Sri Martini, S.Pd)

NIP : 197403081996032002

Page 157: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

137

Lampiran 5: Program Semester

KURIKULUM 2013

Perangkat Pembelajaran

PROGRAM SEMESTER

Nama Sekolah

:

SDN 76/IX Mendalo Darat

Kelas / Semester : IV (Empat) / 2

Nama Guru : Sri Martini, S.Pd.

NIP / NIK : 197403081996032002

Page 158: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

138

PROGRAM

SEMESTER

Satuan Pendidikan : SDN 76/IX Mendalo Darat

Kelas / Semester : IV (Empat) / 2

TEMA

SUB TEMA

Pembe

-lajara

n Ke-

AW

Januari Februari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

6.

Cita-Citak

u

1. Aku dan

Cita-Citaku

1

2

3

4

5

6 + UH

2. Hebatnya

Cita-Citaku

1

2

3

4

Page 159: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

139

5

6 + UH

3. Giat Berusaha

Meraih

Cita-Cita

1

2

3

4

5

6 + UH

4. Kegiatan

Berbasis

Proyek

1

2

3

4

5

6 + UH

7. Indahnya

Keragaman

1. Keragaman

Suku Bangsa

dan Agama di

1

2

Page 160: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

140

di Negeriku Negeriku 3

4

5

6 + UH

2. Indahnya

Keragaman

Budaya

Negeriku

1

2

3

4

5

6 + UH

3. Indahnya

Persatuan dan

Kesatuan

Negeriku

1

2

3

4

5

6 + UH

Page 161: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

141

4. Kegiatan

Berbasis

Proyek

1

2

3

4

5

6 + UH

8. Daerah

Tempat

Tinggalku

1. Lingkungan

Tempat

Tinggalku

1

2

3

4

5

6 + UH

2. Keunikan

Daerah

Tempat

Tinggalku

1

2

3

4

Page 162: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

142

5

6 + UH

3. Bangga

Terhadap

Daerah

Tempat

Tinggalku

1

2

3

4

5

6 + UH

4. Kegiatan

Berbasis

Proyek

1

2

3

4

5

6 + UH

9. Kayanya

Negeriku

1. Kekayaan

Sumber

1

2

Page 163: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

143

Energi Di

Indonesia

3

4

5

6 + UH

2. Pemanfaatan

Kekayaan

Alam Di

Indonesia

1

2

3

4

5

6 + UH

3. Pelestarian

Kekayaan

Sumber Daya

Alam Di

Indonesia

1

2

3

4

5

6 + UH

Page 164: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

144

4. Kegiatan

Berbasis

Proyek

1

2

3

4

5

6 + UH

Uji

Kompetensi

Remedial

Pengayaan

Mengetahui

Kepala Sekolah,

(Amrina, S.Pd)

NIP:1960081119841022001

Jambi, Februari 2020

Guru Kelas IV

(Sri Martini, S.Pd)

NIP : 197403081996032002

Page 165: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

145

Lampiran 6 : Silabus

SILABUS TEMATIK KELAS IV

Tema 7 : Indahnya Keragaman di Negeriku

Subtema 1 : Keragaman Suku Bangsa dan Agama di Negeriku

Semester : II (Dua)

KOMPETENSI INTI

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,

membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk

ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah

dan di sekolah.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan

logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia.

Mata Pelajaran dan

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan

1.4 Menerima berbagai

bentuk persatuan dan

kesatuan suku bangsa,

sosial, dan budaya di

Indonesia sebagai

anugerah Tuhan Yang

Maha Esa

2.4 Bekerja sama dalam

berbagai bentuk

keberagaman suku

bangsa, sosial, dan

budaya di Indonesia

yang terikat persatuan

dan kesatuan

Bentuk keberagaman

suku bangsa, sosial, dan

budaya di Indonesia yang

terikat persatuan dan

kesatuan

Subtema 1: Keanekaragaman Hewan dan

Tumbuhan (25 jam pelajaran)

● Menyimak cerita/gambar/tayangan

tentang keragaman hewan dan

tumbuhan di Indonesia dengan penuh

rasa syukur.

● Mendiskusikan bagaimana sikap kita

sebagai manusia Indonesia dalam

menjaga keragaman hewan dan

tumbuhan yang ada.

● Mencari informasi tentang interaksi

suku bangsa di Indonesia dengan alam

(kearifan lokal).

● Membaca teks puisi berkaitan dengan

keanekaragaman hewan dan

tumbuhan.

Page 166: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

146

3.4 Mendeskripsikan

berbagai bentuk

keberagaman suku

bangsa, sosial, dan

budaya di Indonesia

yang terikat persatuan

dan kesatuan.

4.4 Bekerja sama dalam

keberagaman suku

bangsa, sosial, dan

budaya dalam

masyarakat

● Tanya jawab mengenai isi dan makna

puisi yang telah dibaca.

● Membacakan teks puisi berkaitan

dengan keanekaragaman hewan dan

tumbuhan dengan lafal dan intonasi

yang tepat.

Pembagian Euclides dengan

menggunakan hirarki

pengelompokan hewan dan

tumbuhan di sekitarnya.

(misalnya hewan yang hidup di

darat, diklasifikasikan menjadi

berkaki dua atau empat, dan

seterusnya sampai nama dari

hewan tersebut)

● Mengamati dan mengidentifikasi

bagian hewan dan tumbuhan di sekitar.

● Membuat catatan hasil pengamatan

bagian hewan dan tumbuhan di sekitar

dan membuat pertanyaan untuk diskusi

● Membaca teks tentang keragaman

kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh

masyarakat terhadap keanekaragaman

hewan dan tumbuhan di daerahnya

(pertanian, perikanan, dan peternakan).

● Mendiskusikan keragaman kegiatan

ekonomi yang dilakukan oleh

masyarakat terhadap keanekaragaman

hewan dan tumbuhan di daerahnya.

● Mendiskusikan dasar-dasar gerak tari

melalui kegiatan mengamati,

menanyakan, dan meniru gerak dasar-

dasar gerak tari kreasi yang terinspirasi

keragaman hewan dan tumbuhan di

daerah setempat dan daerah lain.

● Meragakan dasar-dasar gerak tari

kreasi daerah yang terinspirasi

keragaman hewan dan tumbuhan di

daerah setempat dan daerah lain.

● Mengamati prosedur variasi

Subtema 2: Keindahan Alam Negeriku (25

jam pelajaran)

● Menyimak cerita/ gambar/tayangan

tentang berbagai bentuk keberagaman

tempat tinggal suku bangsa di

Indonesia yang terikat persatuan dan

kesatuan dengan penuh rasa syukur

kepada Tuhan yang Maha Esa.

● Membaca cerita dan tanya jawab

terkait berbagai bentuk keberagaman

Page 167: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

147

suku bangsa, sosial, dan budaya di

Indonesia yang terikat persatuan dan

kesatuan dengan rasa ingin tahu.

● Mendengarkan puisi yang

menggambarkan keindahan alam

Indonesia dan bertanya jawab.

● Membacakan kembali puisi yang

didengar dengan lafal dan intonasi

yang tepat.

● Mengidentifikasi kelipatan dari

bilangan yang ditentukan sekurangnya

dua bilangan menggunakan contoh

tinggi tumbuhan atau hewan di

lingkungannya.

● Membaca teks mengenai fungsi

bagian-bagian hewan dan tumbuhan.

● Mendiskusikan tentang perbedaan

bentuk bagian tertentu dari hewan dan

tumbuhan berbeda dengan fungsi yang

sama. (misalnya mengapa akar pohon

mangga dan pohon kelapa berbeda

bentuknya sedangkan fungsinya sama).

● Mengamati gambar/foto/tayangan dan

mendiskusikan tentang keragaman

sosial budaya (tari, kuliner, rumah

adat, pakaian tradisional, dan lainnya)

● Mengumpulkan data tentang

keragaman sosial budaya peserta didik

di sekolah.

● Mendiskusikan dasar-dasar gerak tari

melalui kegiatan mengamati,

menanyakan, dan meniru gerak dasar-

dasar gerak tari kreasi di daerah

setempat dan daerah lain.

● Meragakan dasar-dasar gerak tari

kreasi daerah sebagai ungkapan rasa

syukur atas karunia keindahan alam

dari Tuhan YME.

● Mengamati prosedur variasi gerak

dasar langkah dan ayunan lengan

mengikuti irama (ketukan)

tanpa/dengan musik dalam aktivitas

gerak berirama.

Subtema 3. Indahnya Peninggalan Sejarah

(25 jam pelajaran)

● Mengamati gambar/tayangan tentang

peninggalan sejarah di Indonesia.

● Mendiskusikan bagaimana sikap kita

sebagai manusia Indonesia dalam

menjaga peninggalan sejarah.

Page 168: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

148

● Mencari informasi kebermanfaatan

peninggalan sejarah Indonesia sebagai

salah satu sarana pemersatu bangsa.

● Membaca puisi yang tentang

kemegahan peninggalan sejarah di

daerahnya

● Mendiskusikan isi dan amanat dalam

puisi yang dibaca.

● Mencari puisi tentang kemegahan

peninggalan sejarah dari sumber lain

dan membacakannya dengan lafal dan

intonasi yang tepat.

● Mencari informasi mengenai bentuk

dan fungsi bagian tubuh hewan dan

tumbuhan.

● Menyajikan informasi tentang bentuk

dan fungsi bagian tubuh hewan dan

tumbuhan dalam suatu laporan.

● Membaca teks tentang kemegahan

peninggalan sejarah di daerahnya.

● Mendiskusikan pengaruh kemegahan

peninggalan sejarah terhadap sosial

ekonomi masyarakat.

● Menyajikan secara lisan maupun

tertulis hasil diskusi pengaruh

kemegahan peninggalan sejarah

terhadap sosial ekonomi masyarakat.

● Mencari informasi mengenai tari

daerah yang dianggap sebagai

peninggalan sejarah budaya.

● Meragakan dasar-dasar gerak tari

kreasi daerah sebagai upaya

melestarikan peninggalan sejarah

budaya.

Mengetahui

Kepala Sekolah,

(Amrina, S.Pd)

NIP:1960081119841022001

Jambi, Februari 2020

Guru Kelas IV

(Sri Martini, S.Pd)

NIP : 197403081996032002

Page 169: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

149

Lampiran 7: Dokumentasi

Ruang Kantor Guru dan Kepala

Sekolah

Ruang Kelas

Ruang perpustakaan

Ruang UKS

Kantin

Pembangunan Musholla

Page 170: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

150

Foto Bersama Kepala Sekolah Ibu

Amrina, S.Pd

Foto Bersama Guru Tematik Kelas

IV Ibu Sri Martini, S.Pd

Wawancara Guru Tematik Kelas

IV Ibu Sri Martini, S.Pd

Foto Bersama Guru Tematik Kelas

IV Ibu Sri Noviarti, S.Pd

Salah Satu Perangkat

Pembelajaran Guru Kelas IV

Salah Satu Soal Ulangan Per Tema

Guru Kelas IV

Page 171: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

151

Salah Satu Buku Tematik Guru

Kelas IV

Ruang Kelas IV A

Salah Satu Siswa Sedang

Membacakan Tugas Kedepan Kelas

Daftar Nama Guru SDN 76

Profil Sekolah

Struktur Guru SDN 76

Page 172: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

152

Salah Satu Prestasi Yang Dimiliki

SDN 76

Jadwal Mapel Beserta Jamnya Kelas

I-VI

Kalender Pendidikan SDN 76

KKM SDN 76

Page 173: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

153

Lampiran 8 : Lembar Konsultasi

Page 174: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

154

Page 175: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

155

Lampiran 9 : Persetujuan Ujian Munaqasah

Page 176: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV DI …

156

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURCULUM VITAE)

Nama : Rizky Pratama

Tempat Tanggal Lahir : Jambi, 31 Maret 1999

Fakultas/ Jurusan : Tarbiyah / PGMI

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat Asal : Mendalo Indah RT. 01 RW. 01

Lrg. Langgar

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat email : [email protected]

No.Kontak : 082377331030

Pengalaman Pendidikan Formal

1. SD/MI, Tahun Tamat : SDN 76/IX Mendalo Darat, 2010

2. SMP/MTs, Tahun Tamat : SMP N 7 Muaro Jambi, 2013

3. SMA/MA, Tahun Tamat : SMA N 1 Muaro Jambi, 2016

Motto Hidup :

Jangan mudah menyerah dalam menghadapi cobaan, tetap optimis dan selalu

berusaha, Do’a dan Ikhtiar.