preskas

33
PRESENTASI KASUS TUMOR PARU IRMA PYUNI AINANDA I11109008 1

Upload: irma-pryuni-ainanda

Post on 15-Sep-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

case

TRANSCRIPT

PRESENTASI KASUS KANKER PARU DAN EFUSI PLEURA

PRESENTASI KASUStumor paruIRMA PYUNI AINANDAI111090081PENDAHULUAN2Dispnea atau sesak napas suatu istilah yang menggambarkan suatu persepsi subjektif mengenai ketidaknyamanan bernapas yang terdiri dari berbagai sensasi yang berbeda intensitasnyaHasil interaksi berbagai faktor baik fisiologi, psikologi, social maupun lingkungan dan dapat menginduksi respons fisiologi dan perilaku sekunder Sesak napas merupakan suatu gejala yang memiliki banyak kemungkinan etiologi dibaliknya

3Salah satu penyakit yang memiliki gejala sesak napas adalah tumor paruSesak napas yang diakibatkan oleh tumor paru terjadi akibat adanya penekanan oleh massa pada rongga paru tersebutTumor paru penyakit yang ditandai dengan tidak terkontrolnya pertumbuhan sel di jaringan paruParu primer yang berasal dari saluran pernapasan Lebih dari 90% tumor paru primer merupakan tumor ganas, dan 95% tumor ganas ini termasuk karsinoma bronkogenik

Menurut data WHO tahun 2000, setiap tahun di seluruh dunia terdapat 1,2 juta penderita karsinoma paru baru, atau 12,3% dari seluruh tumor ganas, meninggal dunia 1,2 juta, atau 17,8% dari mortalitas total tumorYang lebih serius adalah, di semua negara pemakai tembakau, kasus baru karsinoma paru terus meningkat, menjadi penyakit umum yang semakin mengancam jiwa dan kesehatan penduduk

4PENYAJIAN KASUS5ANAMNESISIdentitasNama: Ny. MJenis kelamin: PerempuanUmur: 70 tahunAlamat: Dusun Nyandung, Kel bukit SerayanPekerjaan: Ibu Rumah TanggaTanggal masuk RS: 5 Januari 2015Anamnesis dilakukan pada tanggal 5 Januari 2015, pukul 11.20 wib.

6Keluhan utamaSesak napas7Riwayat Penyakit sekarang

Sesak (+) sejak 3 bulan smrs dan makin memberat sejak 4 hari smrs. Kadang diikuti dengan dada terasa nyeri.Batuk (+) sejak 1 tahun smrs, dahak (+) berwarna putih kadang terdapat bercak berwarna merah. Saat ini batuk dirasakan semakin berat.Badan terasa lemah, penurunan nafsu makan (+), dan penurunan berat badan (+)Mual (-), muntah (-), pusing (-), demam (+) hilang timbul, penurunan nafsu makan (+), penurunan berat badan (+), keringat malam hari (-), kebiasaan merokok (+) sejak muda sekitar 1 bungkus perhari, namun sudah berhenti sejak 2 tahun yang lalu.

8Riwayat Penyakit Dahulu Hipertensi (+) tidak terkontrol Diabetes melitus , asma, penyakit jantung dan riwayat konsumsi OAT juga disangkal

9Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada pihak keluarga yang mengalami hal yang sama seperti yang dialami oleh pasien10Riwayat Sosial Ekonomi

Saat ini pasien sudah tidak bekerja melainkan hanya seorang ibu rumah tangga. Dulu sekatu muda, pasien bekerja sebagai seorang petani11PEMERIKSAAN FISIK121314Status Lokalis Paru

Torak: bentuk dada normal , sela iga tidak melebar

InspeksiStatis: dada simetrisDinamis: pergerakan dada simetris, tidak ada yang tertinggal.Palpasi: Fremitus taktil kanan = kiri

Perkusi: Sonor disemua lapang paru.

Auskultasi Suara Dasar : vesikuler.Suara tambahan : Rh (+/+), wh (-/-)15PEMERIKSAAN PENUNJANGCor tak membesarOpasitas inhomogen pada parakardial kanan suspek massa16

RESUMEPasien perempuan 70 tahun datang dengan keluhan utama sesak napas. Sesak napas dirasakan sejak sekitar 3 bulan yang lalu, sesak semakin hebat sejak sekitar 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Sesak napas kadang diikuti dengan nyeri dada. pasien juga mengeluhkan adanya batuk sejak 1 tahun yang lalu, berdahak, berwarna putih dan kadang terdapat bercak darah warna merah. Pasien juga mengeluhkan bahwa tubuhnya terasa lemah, nafsu makan menurun, dan badan dirasakan semakin kurus.Pasien mengatakan bahwa ia tidak dapat melihat dan hanya dapat melihat bercas cahaya. Keluhan ini sudah dirasakan pasien sejak bertahun-tahun yang lalu. Mual (-), muntah (-), pusing (-), demam (+) hilang timbul, penurunan nafsu makan (+), penurunan berat badan (+), keringat malam hari (-), kebiasaan merokok (+) sejak muda sekitar 1 bungkus perhari, namun sudah berhenti sejak 2 tahun yang lalu.Riwayat Hipertensi (+) tidak terkontrol. Diabetes melitus , asma, penyakit jantung dan riwayat konsumsi OAT juga disangkal serta tidak ada pihak keluarga yang mengalami hal yang sama seperti yang dialami oleh pasien. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan adanya ronkhi +/+ dan lainnya dalam batas normal. Hasil laboratorium dalam batas normal. Hasil foto thorak PA ditemukan adanya opasitas inhomogen pada parakardial kanan suspek massa paru.17DIAGNOSISSuspek tumor paru

18TATA LAKSANANon medikamentosa :Istirahat dan mengurangi aktivitas berlebihTirah baringTerapi cairan RL, Dextrose 5%Terapi nutrisi (tinggi kalori tinggi protein, makanan berserat)O2 3lpm nasal kanul, bila sesak bertambah berat diganti dengan maskerKonsul spesialis mata

Medikamentosa :Inj. Ceftriaxone 1 gr/8 jam i.vInj. Dexamethason 1 ampul/8 jam i.vInj. Ranitidin 1 ampul/8 jam i.vInj. Kalnex 1 ampul/8 jam i.vAminophilin3x1 p.oSalbutamolGliserin Glikolat Ulsafat 1cth/8 jam i.v19PROGNOSISAd vitam: Dubia admalamAd functionam : Dubia ad malamAd sanactionam: Dubia ad malam20PEMBAHASAN21Berdasarkan anamnesis pasienPemeriksaan fisikPasien tampak sakit ringan dan terlihat lemahPada pemeriksaan paru didapatkan hasil bahwa pada keadaan statis maupun dinamis kedua dada masih terlihat simetrisPada auskultasi didapatkan suara dasar vesikuler disertai dengan suara napas tambahan rhonki pada lapang paru kanan dan kiri22Pada follow up yang dilakukan selama pasien di rawat di rumah sakit didapatkan pada anamnesis keluhan batuk dan sesak serta kelemahan tubuh pada pasien yang menetap dan cenderung memberatPasien merasa semakin lemah dan sulit berkatifitas meskipun untuk kebutuhan sendiri seperti makan, minum ataupun ke toiletPasien mengalami penurunan nafsu makan namun BAB dan BAK masih seperti biasa23Dari foto toraks didapatkan gambaran adanya perselubungan inhomogen pada pada parakardial kanan suspek massaPada pasien ini belum adanya dilakukan pemeriksaan histopatologi sehingga belum diketahui apakah termasuk kedalam keganasan atau tidak24

25Faktor RisikoFaktor risiko :UsiaKebiasaan merokok26usia merupakan faktor risiko terjadinya keganasan pada parupada wanita insiden lebih kecil tetapi mengikuti pola yang sama, mulai terkena di usia 40 dan mencapai puncak di usia 70 tahun dengan rata-rata penderita 155 orang / 100.000 penduduk75% kanker paru sudah bermanifestasi pada decade kelima sampai keenam dari umur penderita

27Faktor risiko terbesar untuk terjadinya kanker paru sampai saat ini adalah tembakau, dimana lebih dari 80% kanker paru ditemukan pada perokok dan insidennya 10 kali lebih besar dibandingkan bukan perokokPada pasien ini memiliki riwayat merokok yaitu sejak usia muda sekitar 1 bungkus perhariNamun pasien mengaku sudah berhenti merokok sejak dua tahun yang lalu

28Gejala Gejala sesak napas yang dialami pasien disebabkan tumor yang berada intrapulmoner menekan saluran napas serta dapat menyebabkan atelektasis dan penurunan faal paruSesak napas terjadi karena refleks neurogenik paru dan dinding dada karena penurunan keteregangan (compliance) paru, penurunan volume paru ipsilateral, pendorongan mediastinum ke arah kontralateral dan penekanan diafragma ipsilateral

Sesak napas juga terjadi karena berkurangnya kemampuan meregang otot inspirasi akibat terjadi restriksi toraks oleh cairan jika terdapat adanya efusi pleuraNyeri dada mengisyaratkan adanya keterlibatan pleura parietalis, dan dirasakan saat inspirasiBatuk terjadi karena adanya berbagai rangsangan pada reseptor batuk intratoraks antara lain terdapat di bronkusBatuk merupakan keluhan yang paling sering dikeluhkan oleh penderita kanker paru (70% - 90% kasus).

29Gejala tidak spesifik seperti penurunan berat badan dan penurunan nafsu makan merupakan gejala paraneoplastik sering ditemukan pada penderita dengan karsinoma paru

30PenatalaksanaanPengobatan tumor paru adalah combined modality therapy (multi modality terapi)Kenyataannya pada saat pemilihan terapi, sering bukan hanya diharapkan pada jenis histologist, derajat dan tampilan pasien saja tetapi juga kondisi non medis seperti fasilitas yang dimiliki rumah sakit dan ekonomi pasien juga merupakan faktor yang sangat menentukan

31Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien ini adalah bersifat suportif dan berdasarkan gejala diantaranya adalah :Antibiotik ceftriaxone diberikan untuk kemungkingkinan adanya infeksi pada parenkim paru yang ditandai dengan adanya bunyi rhonki pada pemeriksaan auskultasiPemberian ranitidin untuk mencegah adanya gejala nyeri lambung akibat peningkatan sekresi asam lambungPemberian dexamethason diberikan untuk menangani keluhan sesak napas pada pasien Pemberian kalnex untuk mengatasi keluhan batuk dengan bercak darahnyaSecara oral, pasien juga diberikan racikan untuk keluhan batuk serta ulsafat sirup sebagai proteksi lambung32TERIMA KASIHALHAMDULILLAH 33