presentasi trauma thorax
DESCRIPTION
Presentasi Kuliah Kepaniteraan Bedah FK Ukrida 2008TRANSCRIPT
KLASIFIKASI
Trauma Tembus• Pneumothoraks
terbuka• Hemothoraks• Trauma tracheobronkial• Contusio Paru• Ruptur diafragma• Trauma Mediastinal
Trauma Tumpul• Tension
pneumothoraks• Trauma
tracheobronkhial• Flail Chest• Ruptur diafragma• Trauma mediastinal• Fraktur costae
• Trauma tembus (tajam) – Terjadi diskontinuitas dinding toraks (laserasi)
langsung akibat penyebab trauma– Terutama akibat tusukan benda tajam (pisau, kaca,
dsb) atau peluru– Sekitar 10-30% memerlukan operasi torakotomi
• Trauma tumpul – Tidak terjadi diskontinuitas dinding toraks.– Terutama akibat kecelakaan lalu-lintas, terjatuh,
olahraga, crush atau blast injuries.– Kelainan tersering akibat trauma tumpul toraks
adalah kontusio paru– Sekitar <10% yang memerlukan operasi torakotomi
TRAUMA TUMPUL
TRAUMA PADA DINDING DADA FRAKTUR COSTAE• Fraktur iga IV-X (mayoritas terkena) kerusakan
pada organ-organ intra-toraks dan intra abdomen. • Kecurigaan kerusakan organ intra abdomen (hepar
atau spleen) fraktur iga VIII-XII. • Kecurigaan trauma traktus neurovaskular utama
ekstremitas atas dan kepala (pleksus brakhialis, a/v subklavia, dsb.) fraktur pada iga I-III atau fraktur klavikula.
FRAKTUR COSTAE
Penatalaksanaan • Fraktur 1-2 iga tanpa adanya penyulit/kelainan lain :
konservatif (analgetika)• Fraktur >2 iga : waspadai kelainan lain (edema paru,
hematotoraks, pneumotoraks)• Penatalaksanaan pada fraktur iga multipel tanpa penyulit
pneumotoraks, hematotoraks, atau kerusakan organ intratoraks lain, adalah: Analgetik yang adekuat (oral/ iv / intercostal block) Bronchial toilet Cek Lab berkala : Hb, Ht, Leko, Tromb, dan analisa gas
darah Cek Foto Ro berkala
FRAKTUR COSTAE
Penatalaksanaan • Penatalaksanaan fraktur iga multipel yang disertai
penyulit lain (seperti: pneumotoraks, hematotoraks dsb.) atasi kelainan yang mengancam jiwa secara langsung penanganan pasca operasi/tindakan yang adekuat
FRAKTUR KLAVIKULA
• Cukup sering sering ditemukan (isolated, atau disertai trauma toraks, atau disertai trauma pada sendi bahu ).
• Lokasi fraktur klavikula umumnya pada bagian tengah (1/3 tengah)
• Deformitas, nyeri pada lokasi taruma.• Foto Rontgen tampak fraktur klavikula
Penatalaksanaan • Konservatif : "Verband figure of eight" sekitar sendi bahu.
Pemberian analgetika.• Operatif : fiksasi internal• Komplikasi : timbulnya malunion fracture dapat mengakibatkan
penekanan pleksus brakhialis dan pembuluh darah subklavia.
FRAKTUR STERNUM
• jarang• Biasanya diakibatkan trauma langsung dengan gaya
trauma yang cukup besar• Lokasi fraktur biasanya pada bagian tengah atas sternum• Sering disertai fraktur Iga.• Adanya fraktur sternum dapat disertai beberapa kelainan
yang serius, seperti: kontusio/laserasi jantung, perlukaan bronkhus atau aorta.
Tanda dan gejala nyeri terutama di area sternum, krepitasi
FRAKTUR STERNUMPemeriksaan • Seringkali Ro toraks lateral ditemukan garis fraktur, atau
gambaran sternum yang tumpang tindih.• 61% kasus memperlihatkan adanya perubahan EKG (tanda
trauma jantung).
Penatalaksanaan • fraktur tanpa dislokasi fragmen fraktur analgetika dan
observasi tanda2 adanya laserasi atau kontusio jantung• fraktur dengan dislokasi /fraktur fragmented operatif untuk
stabilisasi dengan menggunakan sternal wire, sekaligus eksplorasi adanya perlukaan pada organ atau struktur di mediastinum.
DISLOKASI SENDI STERNOKLAVIKULA
• Kasus jarang• Dislokasi anterior : nyeri, nyeri tekan, terlihat
"bongkol klavikula" (sendi sternoklavikula) menonjol kedepan
• Posterior : sendi tertekan kedalam• Pengobatan : reposisi
FLAIL CHEST
• Flail chest adalah area thoraks yang “melayang” (flail) oleh sebab adanya fraktur iga multipel berturutan ≥ 3 iga , dan memiliki garis fraktur ≥ 2 (segmented) pada tiap iganya dapat tanpa atau dengan fraktur sternum.
• terbentuk area “flail” segmen yang mengambang akan bergerak paradoksal (kebalikan) dari gerakan mekanik pernapasan dinding dada.
• Area tersebut akan bergerak masuk saat inspirasi dan bergerak keluar pada ekspirasi
FLAIL CHEST
Karakteristik • Gerakan "paradoksal" dari (segmen) dinding dada
saat inspirasi/ekspirasi; tidak terlihat pada pasien dalam ventilator
• Menunjukkan trauma hebat• Biasanya selalu disertai trauma pada organ lain
(kepala, abdomen, ekstremitas)
FLAIL CHEST
Penatalaksanaan • sebaiknya pasien dirawat intensif bila ada indikasi atau
tanda-tanda kegagalan pernapasan atau karena ancaman gagal napas yang biasanya dibuktikan melalui pemeriksaan AGD berkala dan takipneu
• pain control• stabilisasi area flail chest (memasukkan ke ventilator,
fiksasi internal melalui operasi)• bronchial toilet• fisioterapi agresif• tindakan bronkoskopi untuk bronchial toilet
FLAIL CHEST
Indikasi Operasi• Bersamaan dengan Torakotomi karena sebab lain
(cth: hematotoraks masif, dsb)• Gagal/sulit weaning ventilator• Menghindari prolong ICU stay (indikasi relatif)• Menghindari prolong hospital stay (indikasi relatif)• Menghindari cacat permanen
PNEUMOTHORAX
Adanya udara atau gas dalam rongga pleura, yaitu, di ruang potensial antara pleura viseral dan parietal paru-paru peningkatan tekanan negatif intrapleura sehingga mengganggu proses pengembangan paru kolaps dari paru-paru pada sisi yang terkena.
PNEUMOTHORAXKlasifikasi Pneumotoraks Berdasarkan Mekanisme KejadianPneumotoraks Traumatik1. Pneumotoraks Traumatik Iatrogenik2. Pneumotoraks Traumatik Non Iatrogenik
Klasifikasi Pneumotoraks Berdasarkan Jenis Fistulanya3. Pneumotoraks Tertutup (Simple Pneumothorax) 4. Pneumotoraks Ventil (Tension Pneumothorax) 5. Pneumotoraks Terbuka (Open Pneumothorax)
Pneumotoraks Traumatik Iatrogenik
Terjadi akibat pembukaan rongga paru secara paksa saat tidakan dianosis atau terapi invasif dilakukan thoracocentesis, biopsi pleura, pemasangan kateter vena sentral, biopsi paru perkutan, bronkoskopi dengan biopsi transbronkial, aspiasi transtoracic, dan ventilasi tekanan positif
Pneumotoraks Traumatik Non Iatrogenik
• Akibat trauma tumpul atau tajam yang merusak pleura viseralis atau parietalis.
• Pada trauma tajam, luka menyebabkan udara dapat masuk ke rongga pleura langsung ke dinding toraks atau memenuju pleura viseralis melalui cabang-cabang trakeobronkial.
• Pada trauma tumpul pneumotoraks terjadi apabila pleura viseralis terobek oleh fraktur atau dislokasi costa.
Pneumotoraks Tertutup (Simple Pneumothorax)
Pleura dalam keadaan tertutup (tidak ada jejas terbuka pada dinding dada), sehingga tidak ada hubungan dengan dunia luar.Ciri: • Paru pada sisi yang terkena akan kolaps (parsial
atau total)• Tidak ada mediastinal shift• PF: bunyi napas ↓ , hyperresonance (perkusi),
pengembangan dada ↓Penatalaksanaan: WSD
Pneumotoraks Ventil (Tension Pneumothorax)
Pneumotoraks dengan tekanan intrapleura yang positif dan makin lama makin bertambah besar karena ada fistel di pleura viseralis yang bersifat ventilCiri• ↑ intra toraks yang progresif kolaps total paru, mediastinal shift
(pendorongan mediastinum ke kontralateral), deviasi trakhea → venous return ↓ → hipotensi & respiratory distress berat.
• Tanda dan gejala klinis: sesak yang bertambah berat dengan cepat, takipneu, hipotensi, JVP ↑, asimetris statis & dinamis
• Merupakan keadaan life-threatening → tdk perlu RoPenatalaksanaan• Dekompresi segera: large-bore needle insertion (sela iga II, linea mid-
klavikula)• WSD
Pneumotoraks Terbuka (Open Pneumothorax)
• Pneumotoraks terbuka yaitu pneumotoraks dimana terdapat hubungan antara rongga pleura dengan bronkus yang merupakan bagian dari dunia luar karena terdapat luka terbuka pada dada. Dalam keadaan ini tekanan intrapleura sama dengan tekanan udara luar.
• Pada saat inspirasi mediastinum dalam keadaan normal, tetapi pada saat ekspirasi mediastinum bergeser ke arah sisi dinding dada yang terluka
Pneumotoraks Terbuka (Open Pneumothorax)
Penatalaksanaan: • Luka tidak boleh ditutup rapat (dapat menciptakan
mekanisme ventil)• Pasang WSD dahulu baru tutup luka• Singkirkan adanya perlukaan/laserasi pada paru-
paru atau organ intra toraks lain.• Umumnya disertai dengan perdarahan
(hematotoraks)
Pneumotoraks Spontan
Pneumotoraks Spontan Primer• Pneumotoraks yang terjadi pada paru-paru yang
sehat dan tidak ada pengaruh dari penyakit yang mendasari.
Mekanisme yang diduga • ruptur bleb subpleura pada apeks paru-paru.• Peningkatan porositas pada parenkim paru
kebocoran udara viseral dengan atau tanpa perubahan emfisematous paru-paru
Pneumotoraks Spontan
Pneumotoraks Spontan Sekunder• Terjadi pada pasien dengan penyakit paru yang
mendasari. • Umumnya PSS terjadi sebagai komplikasi
COPD, fibrosis kistik, tuberkulosis, pneumocystits pneumonia, dan menstruasi.
LASERASI PARU
• Definisi : Robekan pada parenkim paru akibat trauma tajam atau trauma tumpul keras yang disertai fraktur iga, sehingga dapat menimbulkan hemothoraks dan pneumothoraks.
• Manifestasi klinik umumnya adalah : hemato + pneumotoraks
• Penatalaksanaan umum : WSD • Indikasi operasi :
Hematotoraks masif (lihat hematotoraks)Adanya contiuous buble pada WSD yang menunjukkan
adanya robekan paruDistress pernapasan berat yang dicurigai karena robekan
luas
RUPTUR DIAFRAGMA
Diagnostik:• Riwayat trauma tumpul toraks inferior atau abdomen• Tanda dan gejala klinis (sesak/respiratory distress),
mual-muntah, tanda abdomen akut)• Ro toraks dengan NGT terpasang (pendorongan
mediastinum kontralateral, terlihat adanya organ viseral di toraks)
• CT scan toraksPenatalaksanaan:• Torakotomi eksplorasi (dapat diikuti dengan
laparotomi)
RUPTUR TRAKEA DAN BRONKUS
• Ruptur trakea dan bronkus utama dapat disebabkan oleh trauma tajam maupun trauma tumpul
• Ruptur terjadi pada saat glottis tertutup dan terdapat peningkatan hebat dan mendadak dari tekanan saluran trakeobronkial yang melewati batas elastisitas saluran trakeobronkial.
• lokasi tersering adalah pada daerah karina dan percabangan bronkus.
• Gejala : Pneumothoraks, pneumomediatinum, emfisema subkutan dan hemoptisis, sesak nafas,dan sianosis
TRAUMA ESOFAGUS
• Penyebab trauma/ruptur esofagus umumnya disebabkan oleh trauma tajam/tembus.
• Pemeriksaan Ro toraks: Terlihat gambaran pneumomediastinum atau efusi pleura
• Diagnostik: Esofagografi • Tindakan: Torakotomi eksplorasi
TRAUMA JANTUNG
Menyebabkan tamponade jantung dengan gejala trias Beck yaitu distensi vena leher, hipotensi dan menurunnya suara jantung.
Kontusio miokardium tanpa disertai ruptur dapat menjadi penyebab tamponade jantung.
Kecurigaan trauma jantung • Trauma tumpul di daerah anterior• Fraktur pada sternum• Trauma tembus/tajam pada area prekordial
(parasternal kanan, sela iga II kiri, grs mid-klavikula kiri, arkus kosta kiri)
TRAUMA JANTUNG
Diagnostik • Trauma tumpul : EKG, pemeriksaan enzim jantung
(CK-CKMB / Troponin T)• Foto toraks : pembesaran mediastinum,
gambaran double contour pada mediastinum menunjukkan kecurigaan efusi perikardium
• Echocardiography untuk memastikan adanya effusi atau tamponade
TRAUMA JANTUNG
Penatalaksanaan • Adanya luka tembus pada area prekordial
merupakan indikasi dilakukannya torakotomi eksplorasi emergency
• Adanya tamponade dengan riwayat trauma toraks merupakan indikasi dilakukannya torakotomi eksplorasi.
• Adanya kecurigaan trauma jantung mengharuskan perawatan dengan observasi ketat untuk mengetahui adanya tamponade
RUPTUR AORTA
• Ruptur Aorta sering menyebabkan kematian penderitanya, dan lokasi ruptur tersering adalah di bagian proksimal arteri subklavia kiri dekat ligamentum arteriosum.
• Kecurigaan adanya ruptur aorta dari foto thoraks bila didapatkan mediastinum yang melebar, fraktur iga 1 dan 2, trakea terdorong ke kanan, gambaran aorta kabur, penekanan bronkus utama kiri.