presentasi kel 1
TRANSCRIPT
DISTRIBUSI FREKUENSI &
JENIS GRAFIKKELOMPOK 1
1. Ayu Diah S S (18111664)2. Awaliah (18110951)3. Mariana Sihombing (18111194)4. Sri Pudjiati (18111824)5. Heri Suseno6. Susilowati (12115334)7. Syawal Fitria (12115965)8. Imam Bagus Prasetyo (12119298)
DISTRIBUSI FREKUENSI
Definisi Merupakan tabel ringkasan data yang menunjukkan frekuensi/banyaknya item/obyek pada setiap kelas yang ada.
TujuanMendapatkan informasi lebih dalam tentang data yang ada yang tidak dapat secara cepat diperoleh dengan melihat data aslinya.
JENIS DISTRIBUSI FREKUENSI
1. Distribusi Frekuensi Relatif2. Distribusi Frekuensi Kumulatif kurang dari
(dari atas) 3. Distribusi Frekuensi Kumulatif lebih dari(dari
bawah)4. Distribusi Frekuensi Kumulatif Relatif
ISTILAH DALAM DISTRIBUSI FREKUENSI
1.Class(Kelas)Adalah penggolongan data yang dibatasi dengan nilai terendah dan nilai tertinggi yang masing-masing dinamakan batas kelas.
Batas Kelas(Class Limit) adalah nilai batas daripada tiap kelas dalam sebuah distribusi,yang terbagi menjadi State class limit dan Class Bounderies(Tepi Kelas).
a. State class limit adalah batas-batas kelas yang tertulis dalam distribusi frekuensi terdiri dari Lower Class Limit (Batas bawah kelas) dan Upper Class Limit (Batas atas kelas)
b. Class Bounderies (Tepi Kelas) adalah batas kelas yang sebenarnya terdiri dari Lower Class Boundary (Batas bawah kelas yang sebenarnya) dan Upper Class Boundary (Batas atas kelas yang sebenarnya)
2.Class Interval/Panjang Kelas/Lebar KelasMerupakan lebar dari sebuah kelas dan dihitung dari perbedaan antara kedua tepi kelasnya
3.Mid point/Class Mark/Titik tengahMerupakan rata-rata hitung dari kedua batas kelasnya atau tepi kelasnya.
PENYUSUNAN DISTRIBUSI FREKUENSI
1. Mamba array data atau data terurut (bila diperlukan)
2. Menentukan range (jangkauan) : selisih antara nilai yang
terbesar dengan nilai yang terkecil.
R = Xmax – Xmin.
3. Menentukan banyaknya kelas dengan mempergunakan
rumus Sturges.
K = 1 + 3,3 log N dimana K = banyaknya kelas dan N =
jumlah data yang diobservasi.
4. Menentukan interval kelas :
I = R/K
5. Menentukan batas-batas kelas:tbk = bbk – 0,5(skala terkecil)tak = bak + 0,5(skala terkecil)Panjang interval kelas = tak – tbkKeterangan:tbk = tepi bawah kelas bbk = batas bawah kelastak = tepi atas kelas bak = batas atas kelas
6. Menentukan titik tengahnya = ½ ( Batas atas kelas + batas bawah kelas)7. Memasukkan data ke dalam kelas-kelas yang sesuai dengan
memakai sistem Tally atau Turus.8. Menyajikan distribusi frekuensi : isi kolom frekuensi sesuai dengan
kolom Tally / Turus
CONTOH DISTRIBUSI FREKUENSI
54 49 25 49 78 59 27 42 66 54
32 80 69 42 73 51 78 45 32 52
66 32 64 47 78 59 73 60 35 57
71 38 30 44 54 57 78 69 51 80
25 37 69 71 52 25 47 60 59 64
Diketahui Data mentah (belum dikelompokan) nilai ujian statistik 50 Mahasiswa
No Nilai Ujian Frekuensi
1. 25 3
2. 27 1
3. 30 1
4. 32 3
5. 35 1
6. 37 1
7. 38 1
8. 42 2
9. 44 1
10. 45 1
11. 47 2
12. 49 2
13. 51 2
14. 52 2
15. 54 3
16. 57 2
17. 59 3
18. 60 2
19. 64 2
20. 66 2
21. 69 3
22. 71 2
23. 73 2
24. 78 4
25. 80 2
Total 50
Kelas Ke-
Nilai Ujian
Frekuensi (fi)
1 21-30 5
2 31-40 6
3 41-50 8
4 51-60 14
5 61-70 7
6 71-80 10
Total 50
Tabel daftar frekuensi dari data yang sudah dikelompokkan
Tabel Daftar frekuensi dari data tunggal
1.Range =Rmax-Rmin =86-25=61
2.Batas Bawah Kelas=21,31,41,...,713.Batas Atas Kelas=30,40,50,...,804.Panjang/Lebar Kelas(Selang Kelas)• Lebar Kelas =31-21=10 (Selisih antara 2 batas bawah kelas yang
berurutan)• Lebar Kelas=40-30=10 (Selisih antara 2 batas atas kelas yang
berurutan)• Lebar Kelas=30,5-20,5=10 (Selisih antara nilai terbesar dan terkecil
batas kelas pada kelas ke-1)5. Nilai Tengah Kelas =1/2(batas atas kelas+batas bawah kelas)
=1/2(30+21)=25,5 pd klas 1 dst6.Banyak Kelas 6 Kelas7.Frekuensi Kelas contoh: kelas-1 fi=5,kelas-2 fi=6,dst
Kelas Ke-
Selang Nilai Ujian
Batas Kelas Nilai Kelas (Xi)
Frekuensi (fi)
1 21-30 20,5-30,5 25,5 5
2 31-40 30,5-40,5 35,5 6
3 41-50 40,5-50,5 45,5 8
4 51-60 50,5-60,5 55,5 14
5 61-70 60,5-70,5 65,5 7
6 71-80 70,5-80,5 75,5 10
Total 50
Distribusi Frekuensi dan Histogram dgn Excel 2007
JENIS-JENIS GRAFIK
1
5
9
13
17
21
25
29
33
37
41
45
49
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Series1
1. Grafik Batang (Bar chart) Grafik batang pada dasarnya sama fugsinya dengan grafik garis yaitu untuk menggambarkan data berkala. Grafik batang juga terdiri dari grafik batang tunggal dan grafik batang ganda.
Contoh.Grafik Batang 3D Contoh.Grafik Batang 2D
15913172125293337414549
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Series1
2. Grafik garis (line chart) Grafik garis atau diagram garis dipakai untuk menggambarkan data berkala. Grafik garis dapat berupa grafik garis tunggal maupun grafik garis berganda.
1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45 490
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Series1
1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45 490
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Series1
Contoh.Grafik Garis 3D
Contoh.Grafik Garis 2D
3. Grafik Lingkaran (Pie chart) Grafik lingkaran lebih cocok untuk menyajikan data cross section, dimana data tersebut dapat dijadikan bentuk prosentase.
1 2 3
4 5 6
7 8 9
10 11 12
13 14 15
16 17 18
19 20 21
22 23 24
25 26 27
28 29 30
31 32 33
34 35 36
37 38 39
40 41 42
43 44 45
46 47 48
49 50
1 2 3
4 5 6
7 8 9
10 11 12
13 14 15
16 17 18
19 20 21
22 23 24
25 26 27
28 29 30
31 32 33
34 35 36
37 38 39
40 41 42
43 44 45
46 47 48
49 50
Contoh.Grafik Lingkaran 2D
Contoh.Grafik Lingkaran 3D
4. Column charts (Grafik Kolom) Grafik Kolom sangat berguna untuk menunjukkan perubahan data dalam periode waktu tertentu atau menggambarkan perbandingan antar beberapa item.
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 46 490
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Series1
1 5 913 17 21 25 29 33 37 41 45 49
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Series1
Contoh.Grafik Kolom 3DContoh.Grafik Kolom 2D
5. Area charts (Grafik bidang)Grafik bidang menekankan besarnya perubahan dari waktu ke waktu.
1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45 490
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Series1
1 5 913 17 21 25 29 33 37 41 45 49
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Series1
Contoh.Grafik Bidang 3DContoh.Grafik Bidang 2D
6. XY (scatter) charts (Grafik penyebaran) Grafik penyebaran menunjukkan hubungan antara nilai numerik pada beberapa rangkaian data.
0 10 20 30 40 50 600
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Series1
9. Doughnut charts (Grafik donat) Seperti grafik lingkaran, grafik donat menunjukkan hubungan dari suatu bagian dengan keseluruhan data, tetapi dapat berisi lebih dari satu rangkaian data.
1 2 3
4 5 6
7 8 9
10 11 12
13 14 15
16 17 18
19 20 21
22 23 24
25 26 27
28 29 30
31 32 33
34 35 36
37 38 39
40 41 42
43 44 45
46 47 48
49 50
10. Bubble charts (Grafik gelembung) Data diatur dalam kolom sehingga nilai-nilai x (horizontal) tercantum pada kolom pertama (kiri) dan nilai-nilai y (vertical) yang sesuai dan nilai-nilai ukuran gelembung tercantum dalam kolom yang berdekatan, dapat diplot dalam grafik gelembung.
0 10 20 30 40 50 600
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Series2
11. Radar charts (Grafik radar) Grafik radar membandingkan nilai keseluruhan dari sejumlah rangkaian data.
1 2 3 4 56789101112
1314
15161718
1920
21222324252627282930
3132
3334353637
3839
404142434445464748
49 50
0
50
100
Series1
1 2 3 456789101112
13
14
15161718
1920
2122
2324252627282930
3132
3334353637
38
39
404142434445464748 49
50
0
50
100
Series1