prediksi soal ujian tengah semester vii tahun fileketuplak lk i/2016-ii . prediksi soal ujian tengah...
TRANSCRIPT
Prediksi Soal Ujian Tengah Semester VII Tahun 2017/2018
Mata Kuliah Hukum Keuangan Negara
Halaman 1
Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id
PREDIKSI SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER VII
TAHUN 2017/2018
MATA KULIAH HUKUM KEUANGAN NEGARA
Disusun oleh
MUHAMMAD NUR JAMALUDDIN
NPM. 151000126
KELAS D
Muh_Nur_Jamal
D070AF70
081223956738
16jamal
muh.jamal08
muh.nurjamaluddin
UNIVERSITY
KADER HmI KOMHUK
UNPAS-BANDUNG
KETUPLAK LK I/2016-II
Prediksi Soal Ujian Tengah Semester VII Tahun 2017/2018
Mata Kuliah Hukum Keuangan Negara
Halaman 2
Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id
Silakan follow ya
muhnurjamaluddin.blogspot.co.id
mnurjamaluddin.blogspot.co.id
creativityjamal.blogspot.co.id
SAAT INI
Jalan PH. Hasan Mustapa Nomor 28, Gang Senang Raharja,
RT 02, RW 15, Kelurahan Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul,
Kode POS 40124, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia
ASAL
Kampung Pasir Galuma, RT 02, RW 06, Desa Neglasari,
Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut,
Provinsi Jawa Barat, Indonesia
Muhammad Nur Jamaluddin
Prediksi Soal Ujian Tengah Semester VII Tahun 2017/2018
Mata Kuliah Hukum Keuangan Negara
Halaman 3
Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id
Renungan
Ya Tuhan, saya lupa
Saya benar-benat lupa, padahal sudah belajar dan menghafalnya
Ingat:
Ingatlah Aku, maka akan Ku ingatkan pula semua yang kamu lupa?
Ya Tuhan, karena saya lupa
Izinkan saya untuk melihat pekerjaan temanku
Izinkan pula saya untuk menyontek melalui Hand Phone
Atau melalui buku yang sudah saya bawa ini
Atau melalui catatan kecil yang sudah saya siapkan ini
Ingat:
Bukankah Aku lebih mengetahui apa yang kamu tidak ketahui?
Bukankah Aku lebih dapat melihat apa yang kamu sembunyikan itu?
Ya Tuhan, karena saya ingin mendapat nilai terbaik
Supaya dapat membanggakan diriku, kelurgaku dan juga yang
lainnya
Izinkan saya mengahalalkan semua cara ini
Ingat:
Bukankah yang memberikan nilai terbaik itu Aku?
Dosen hanyalah sebagai perantara saja dariku?
Jikalau kamu ingin mendapatkan kebahagian di dunia
Dan juga kebahagiaan di akhirat
Jangan pernah menghalalkan semua yang telah Aku haramkan
Ingat:
Kebahagian di dunia itu hanya bersifat sementara bagimu
Aku akan siapkan 99% lagi kebahagiaan untukmu kelak di akhirat
Prediksi Soal Ujian Tengah Semester VII Tahun 2017/2018
Mata Kuliah Hukum Keuangan Negara
Halaman 4
Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
FAKULTAS HUKUM
Jalan Lengkong Besar Nomor 68 Bandung 40261
UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN AKADEMIK 2017/2018
MATA KULIAH : HUKUM KEUANGAN NEGARA
HARI, TANGGAL : KAMIS, 2 NOVEMBER 2017
KELAS/SEMESTER : A-B-C-D-E-F-G / V
WAKTU : 60 MENIT
DOSEN : TIM DOSEN
SIFAT UJIAN : CLOSE BOOK
Catatan:
1. Dilarang buka dan Handphone dan Internet.
2. Jawablah 5 (lima) soal dibawah ini!
Soal:
1. Soalnya, yaitu:
a. Jelaskan oleh Saudara. Mengapa Hukum Keuangan Negara ada kaitan dengan tujuan dan
fungsi negara? Berikan contohnya dalam kehidupan sehari-hari!
Jawaban:
Menurut Adam Smith dalam bukunya yang berjudul An Inquiry Into The Nature And
Causes Of The Wealth Of Nations Volume I bahwa pengeluaran negara didasarkan pada
analisis tujuan dan fungsi negara karena:
1) Apabila keuangan negara ini kuat, maka bangunan diatasnya yang dalam hal ini
merupakan alat-alat kelengkapan negara yang menjalankan fungsinya untuk
mewujudkan tujuan dan fungsi negara akan kuat pula.
2) Hal ini disebabkan karena alat-alat kelengkapan negara akan menjalankan tujuan dan
fungsinya sebagaimana mestinya dengan baik dan benar, bahwa alat-alat kelengkapan
tersebut ditopang oleh anggaran yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap alat-alat
kelengkapan negara tersebut.
3) Keuangan negara merupakan suatu energi yang dapat menggerakkan alat-alat
kelengkapan negara, sama halnya seperti manusia hanya dapat beraktivitas apabila
manusia tersebut memiliki energi untuk bergerak.
Prediksi Soal Ujian Tengah Semester VII Tahun 2017/2018
Mata Kuliah Hukum Keuangan Negara
Halaman 5
Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id
4) Pengurusan keuangan negara tidak berdiri sendiri, tetapi jika dikaitkan / merupakan
akibat tugas negara di segala bidang.
5) Agar tugas negara dapat terselenggara sesuai sasarannya.
Contohnya pemerintah dalam menyelenggarakan agenda selalu bersumber dari Anggaran
Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebagai implementasi tujuan dan fungsi negara itu
sendiri sebagaimana dari hasil statistik Kementerian Keuangan Republik Indonesia Tahun
2017 bahwa Anggran untuk Pendidikan sebesar 20%, Kesehatan 5%, transfrer ke daerah dan
dana desa, serta pembiayaan utang dilselengarakan dalam rangka untuk melaksanakan tujuan
dan fungsi negara itu sendiri.
b. Jelaskan jawaban Saudara, apakah Hukum Keuangan Negara berkaitan dengan ilmu hukum
lainnya!
Jawaban:
Iya. Beberapa hubungan keuangan negara dengan ilmu hukum lainnya, yaitu:
1) Hubungan dengan Hukum Tata Negara (HTN), keuangan negara kerkaitan dengan
badan-badan kenegaraan seperti Presiden dan Para Menteri, DPR, DPD, dan BPK dalam
hal pembagian tugas dan kewenangan pengelolaan keuangan negara tersebut.
2) Hubungan dengan Hukum Administrasi Negara (HAN), pengaturan dan pengelolaan
dalam hal teknik penyusunan anggaran, proses pengesahan, sumber-sumber keuangan
seperti pajak, retribusi, sumbangan, aspek pemasukan dan pengeluaran, sumber-sumber
pendapatan daerah, aktiva dan hutang negara.
3) Hubungan dengan Perdata, Dagang, dan Pidana, meliputi jual beli, sewa-menyewa,
pemborongan, pelayanan, pengangkutan yang dilakukan badan T.U.N / Pejabat
Administrasi Negara dengan warganya.
2. Perumusan Keuangan Negara setelah keluarnya Undang-undang No.17 Tahun 2003 tentenag
Hukum Keuangan Negara, telah mengalami perubahan baik dari sisi objek, subjek, proses, dan
tujuan. Berkaitan pernyataan berikut:
a. Kemukakan perumusan dari berbagai sisi tersebut!
Jawaban:
Perubahan perumusan Keuangan Negara setelah keluarnya Undang-undang No.17 Tahun
2003 tentang Keuangan Negara, yaitu:
1) Dari sisi objek, keuangan negara meliputi semua hak dan kewajiban negara yang
dapat dinilai dengan uang, termasuk kebijakan dan kegiatan dalam bidang fiskal,
Prediksi Soal Ujian Tengah Semester VII Tahun 2017/2018
Mata Kuliah Hukum Keuangan Negara
Halaman 6
Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id
moneter, dan pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan, serta segala sesuatu
baik berupa uang, maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara
berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
2) Dari sisi subjek, keuangan negara meliputi seluruh objek sebagaimana tersebut di
atas yang dimiliki negara, dan/atau dikuasai oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah, Perusahaan Negara/Daerah, dan badan lain yang ada kaitannya dengan
keuangan negara.
3) Dari sisi proses, keuangan negara mencakup seluruh rangkaian kegiatan yang
berkaitan dengan pengelolaan objek sebagaimana tersebut di atas mulai dari
perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan sampai dengan
pertanggunggjawaban.
4) Dari sisi tujuan, keuangan negara meliputi seluruh kebijakan, kegiatan dan hubungan
hukum yang berkaitan dengan pemilikan dan/atau penguasaan objek sebagaimana
tersebut di atas dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan negara yang baik
(good governance).
b. Berikan pula contoh satu kasus dalam kehidupan sehari-hari dari rangkaian unsur di atas!
Jawaban:
1) Kasus dari sisi objek, contohnya penggunaan keuangan negara yang tidak semestinya
sebagaimana telah dilakukan oleh Setya Novanto dalam kasus E-KTP yang telah
merugikan keuangan negara sebesar Rp2,3 trilyun.
2) Kasus dari sisi subjek, contohnya Korupsi yang dilakukan Ratu Atut (Gubernur
Banten) yang mengangkat anggota keluarganya menjadi pejabat daerah sehingga diduga
terdapat banyak penyelagunaan keuagan negara sebesar Rp7 milyar.
3) Kasus dari sisi proses, contohnya pemotongan keuangan negara dalam proses
pemerataan pembagian dari pusat ke daerah sehigga mengakibatkan terhambatnya
pembangunan nasional dan tidak optimalnya pencapaian tujuan nasional.
4) Kasus dari sisi tujuan, contohnya adalah anomali kebijakan keuangan negara,
misalnya KPK dianggap penyebab tidak mengalirnya dana pembangunan daerah, karena
takutnya kepala daerah tersangkut perkara korupsi, padahal kebijakan anggaran ditujukan
untuk mendukung pembangunan.
Prediksi Soal Ujian Tengah Semester VII Tahun 2017/2018
Mata Kuliah Hukum Keuangan Negara
Halaman 7
Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id
3. Dalam arti luas pengertian keuangan negara meliputi hak milik negara atau kekayaan negara, yang
terdiri atas hak dan kewajiban yang dapat dinilai dengan uang apabila hak dan kewajiban itu
dilaksanakan. Sehubungan pernyataan tersebut, jelaskan apa saja yang menjadi ruang lingkup hak
dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang!
Jawaban:
Ruang lingkup hak negara yang dapat dinilai dengan uang, yaitu:
a. Hak negara untuk memungut pajak. Contohnya penarikan pajak, bea cukai, retribusi, dan
lain-lain.
b. Hak negara (monopoli) mencetak uang, dan menentukan uang sebagai alat tukar dalam
kehidupan masyarakat.
c. Hak negara untuk mengadakan pinjaman kepada penduduk negara. Contohnya obligasi,
devaluasi nilai uang.
d. Hak negara untuk territorial darat, laut, udara serta segala kekayaan yang terkandung di
dalamnya merupakan sumber yang besar dalam pengguanaannya dapat dinilai dengan uang.
Contohnya izin menebang hutan, melintasi laut dan udara, menggali tambang, dan lain-lain.
Kemudian ruang lingkup kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, yaitu:
a. Kewajiban menyelenggarakan tugas negara untuk kepentingan umum, seperti:
1) Pemeliharaan keamanan dan ketertiban.
2) Pembuatan, pemeliharaan jalan-jalan raya, pelabuhan dan pangkalan udara.
3) Pembangunan gedung-gedung sekolah dan rumah sakit.
4) Pembuatan dan pemeliharaan alat komunikasi.
b. Kewajiban membayar atas hak tagihan dari pihak-pihak yang melakukan sesuatu atau
perjanjian dengan pemerintah, antara lain:
1) Pembelian barang-barang untuk keperluan pemerintah.
2) Pembangunan gedung pemerintah.
Adapun dasar hukumnya mengenai ruang lingkup hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai
dengan uang terdapat dalam Pasal 2 Undang-undang No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara.
Prediksi Soal Ujian Tengah Semester VII Tahun 2017/2018
Mata Kuliah Hukum Keuangan Negara
Halaman 8
Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id
4. Lahirnya paket UU Keuangan Negara yang baru, diketahui adanya reformasi hukum keuangan
negara sebagai best practice (penerapan kaidah-kaidah yang baik). Berkaitan pernyataan tersebut:
a. Landasan hukum keuangan negara?
Jawaban:
Adapun landasan hukum keuangan negara, yaitu:
1) Landasan idiil, yaitu Pancasila.
2) Landasan konstitusional¸ antara lain Pasal 23, Pasal 23A, Pasal 23B, Pasal 23C, Pasal
23D, Pasal 23E, Pasal 23F, dan Pasal 23G Undang-undang Dasar Negara Repblik
Indoneia Tahun 1945. Kemudian yang mengatur uang secara konkret terdapat dalam
Pasal 23B tentang mata uang, dan Pasal 23C mengenai pengaturan keuangan negara
diatur dengan perundang-undangan.
3) Landasan operasional, diantaranya Undang-undang No.17 Tahun 2003 Tentang
Keuangan Negara, Undang-undang No.1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan
Negara, dan Undang-undang No.15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.
b. Asas-asas umum dalam pengelolaan keuangan negara tersebut?
Jawaban:
Asas-asas umum dalam pengelolaan keuangan negara, yaitu:
1) Asas-asas umum, diantaranya:
a) Asas akuntabilitas mengarahkan pada pertanggungjawaban perencanaan dan
pelaksanaan penggunaan anggaran negara/daerah terhadap kinerja yang
berorientasi pada hasil, guna kepentingan publik sebagai komunitas yang berhak
menerima pelayanan dan memperoleh laporan pertanggungjawaban melalui lembaga
perwakilan (DPR/DPRD). Artinya tidak perlu lagi terjadi perencanaan dan
penggunaan anggaran yang hanya untuk selera kekuasaan, tetapi setiap sen
rupiah yang tercantum dalam nota anggaran hasilnya se-optimal mungkin harus
bermuara kepada kesejahteraan masyarakat.
b) Asas profesionalitas memberikan arahan bahwa penggunaan anggaran yang
berorientasi hasil, maka pengendalian kinerja dan evaluasinya mengarahkan
perencanaan, dan penggunaan anggaran untuk tidak terjadi tumpang tindih atau
duplikasi program kerja antara satu departemen dengan departemen lainnya,
atau dengan daerah. Artinya satu departemen tidak perlu melakukan penggarapan
yang hasilnya diperkirakan akan sama. Kalaupun ada program kerja yang sifatnya
Prediksi Soal Ujian Tengah Semester VII Tahun 2017/2018
Mata Kuliah Hukum Keuangan Negara
Halaman 9
Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id
sama harus saling menunjang. Di sini perlu dilakukan integrasi sistem akuntabilitas
kinerja dalam penyusunan anggaran antar departemen/perangkat daerah.
c) Asas proporsionalitas mengandung dua makna, yaitu:
i. Mengarahkan perubahan klasifikasi anggaran dan pengelompokan transaksi
pemerintah secara objektif, sesuai dengan standar akuntansi sektor publik yang
berlaku secara internasional, konsistensi dalam penggunaan standar akuntansi
sektor publik, penyajian nota anggaran yang mudah dipahami, guna meningkatkan
kredibilitas statistik keuangan pemerintah.
ii. Mendorong perencanaan dan penggunaan anggaran secara realistis sesuai
dengan kegiatan pemerintah dan kebutuhan program secara nyata, dengan
kebutuhan publik.
d) Asas transparansi, dalam pengelolaan keuangan negara tidak berarti ketelanjangan,
melainkan keterbukaan, yakni adanya sebuah sistem yang memungkinkan
terselenggaranya komunikasi internal dan eksternal dari korporasi. Secara
idealis perumusan kebijakan yang menjadi tanggung jawab pemerintah sebagai pihak
internal, semaksimal mungkin harus melalui proses pendekatan “das sein” yang
berkembang dalam masyarakat (pihak ekstern), sebagai objek yang akan menerima
langsung dampak dari kebijakan tersebut.
e) Pemeriksaan keuangan oleh Badan yang Bebas dan Mandiri, asas ini merupakan
pelaksanaan asas akuntabilitas penyelenggaraan keuangan negara yang dalam
pelaksanaannya harus dilakukan pemeriksaan oleh badan pemeriksa yang bebas
dan mandiri, yaitu berjalannya fungsi pemeriksaan pengelolaan keuangan
negara/daerah oleh BPK secara profesional dan independen. Fungsi pemeriksaan
harus bebas dari pengaruh atau intervensi dari siapapun dan pihak manapun, sehigga
menghasilkan audit yang transparan dan adil.
2) Asas-asas khusus keuangan negara, yaitu:
a) Asas tertib, tertib secara gramatikal berarti teratur, atau menurut aturannya, dengan
demikian asas tertib dalam pengelolaan keuangan negara adalah prinsip-prinsip yang
harus dilaksanakan dalam mengelola kekayaan negara sesuai dengan kaidah-kaidah
standar akuntansi pemerintah, serta peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.
b) Asas taat kepada aturan dan UU, asas ini merupakan asas pengarah dan koridor
dalam melakukan pengelolaan keuangan negara, mana yang dapat dilakukan dan
mana yang tidak bisa dilaksanakan, seperti dilarang mengeluarkan anggaran yang
Prediksi Soal Ujian Tengah Semester VII Tahun 2017/2018
Mata Kuliah Hukum Keuangan Negara
Halaman 10
Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id
tidak tersedia dalam nota anggaran, atau tidak mencukupi dalam nota anggaran, dan
kewajiban menyusun laporan pertanggungjawaban bagi pejabat pelaksana dengan
baik dan benar.
c) Asas ekonomis, efektif, efisien, pengelolaan keuangan negara harus memenuhi
prinsip ekonomis, efektif-efisien, dengan maksud sebagai tolok ukur yang harus
dilakukan pada akhir masa pengelolaan (misal evaluasi APBN/APBD), apakah hasil
dari seluruh program yang tertuang dalam nota APBN/APBD tersebut dapat mencapai
sasaran sesuai dengan perencanaan dan tepat sasaran? Sehingga dapat mendorong dan
memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan dan kegiatan ekonomi lokal,
regional dan nasional. Asas ini perlu dilaksanakan sebagai upaya untuk menekan
praktik-praktik pemborosan anggaran melalui berbagai bentuk “mark up”,
sebagaimana sering ditemui dalam berbagai kasus proyek-proyek pemerintah. Hal ini
merupakan sarana kontrol dalam melaksanakan suatu anggaran tahun berjalan
sehingga tidak terjadi penyimpangan.
d) Bertanggung jawab, bentuk pengelolaan keuangan negara/daerah yang tersusun
melalui APBN/APBD, harus berlandaskan kepada cita ideal etika dan moral publik,
sesuai dengan kaidah-kaidah atau nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
e) Asas keadilan dan kepatutan, keadilan sesungguhnya merupakan hal relatif,
tergantung dari sudut padang mana kita melihat suatu persoalan. Didalam konteks
keuangan negara kata keadilan penulis sengaja menggandengkan dengan kata
kepatutan, sebab bisa saja lembaga legislatif dan eksekutif menyusun kebijakan dalam
perspektif mereka sudah adil, namun demikian apabila kebijakan itu ditarik kepada
lingkup publik dan segala konstelasinya, belum tentu patut atau layak bahwa kebijakan
tersebut ditetapkan. Contohnya kasus “kaveling gate” DPRD Prov. Jawa Barat, “dana
mobilisasi” anggota DPRD di Jawa Tengah, dan dana purna bakti anggota DPRD di
beberapa daerah.
5. Untuk terwujudnya Good Governace dalam penyelenggaraan negara, pengelolaan keuangan
negara perlu diselenggaran secara profesional, terbuka dan bertanggung jawab. Untuk itu dalam
pengelolaan keuangan negara ada pembebanan tanggung jawab baik dalam kapasitas CEO, CFO,
maupun COO. Sehubungan pernyataan tersebut:
a. Jelaskan pengertian CEO, CFO, dan COO tersebut!
Jawaban:
Prediksi Soal Ujian Tengah Semester VII Tahun 2017/2018
Mata Kuliah Hukum Keuangan Negara
Halaman 11
Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id
1) CEO (Chief Executive Officer) adalah senior manager yang bertanggung jawab untuk
mengawasi seluruh aktivitas pengelolaan keuangan negara.
2) CFO (Chief Financial Officer) adalah senior manager yang bertanggung jawab untuk
mengawasi aktivitas finansial dalam pengelolaan keuangan negara. CFO ini mirip
seperti bendahara, bertugas merencanakan keuangan, memonitoring kas kenegaraan, dan
hal-hal yang berkaitan dengan keuangan lainya.
3) COO (Chief Operartional Officer) adalah senior manager yang bertanggung jawab
mengelola kegiatan sehari-hari pemerintahan dan melaporkannya kepada Chief
Executive Officer (CEO). Posisi COO ini sangat penting dalam pengelolaan keuangan
negara karena karena bertugas untuk memonitor pemasukan dan pengeluaran
keuangan negara.
b. Lembaga mana saja yang memegang ketiga kekuasaan tersebut?
Jawaban:
Berdasarkan Penjelasan Umum Undang-undang No.17 Tahun 2003 Tentang Keuangan
Negara bahwa:
1) CEO (Chief Executive Officer) diemban oleh lembaga eksekutif, yakni Presiden
sebagai Kepala Pemerintahan berkedudukan sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan
keuangan negara.
2) CFO (Chief Financial Officer) diemban oleh Menteri Keuangan sebagai pembantu
Presiden dalam bidang keuangan pemerintah Republik Indonesia.
3) COO (Chief Operartional Officer) diemban oleh setiap menteri sesuai bidang tugas
kementerian yang dipimpinya.
Bandung, 1 November 2017
Penulis,
Muhammad Nur Jamaluddin
(MNJ)