pratylencus coffeae

6
DUA NEMATODA DESTROYER AKAR KOPI Annisrien Nadiah, SP POPT Ahli Pertama Balai Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya Apakah yang anda pikirkan ketika anda menggenggam tahah?. Ternyata dalam segenggam tanah tersebut terdapat puluhan atau bahkan ribuan mikroorganisme. Salah satu penghuni tanah tersebut adalah nematoda. Nematoda, itulah namanya. Organisme mikroskopis ini hampir dapat di temukan di setiap tanah ataupun perakaran tanaman dan sebagian besar keberadaannya merugikan, sebab bersifat parasit sehingga dapat merusak akar tanaman atau bahkan menyebabkan tanaman yang dibudidayakan manusia menjadi puso dan gagal panen (meskipun ada juga nematoda non parasit tanaman). Di Indonesia, kerusakan tanaman akibat nematoda parasit masih kurang disadari baik oleh petani maupun para petugas pertanian yang bekerja di lapangan. Hal ini mungkin disebabkan oleh gejala serangan nematoda yang sulit diamati secara visual karena ukuran nematoda yang sangat kecil. Di samping itu, peminat terhadap nematologi (ilmu yang mempelajari nematoda) sangat terbatas. Di sisi lain, gejala serangan nematoda berjalan sangat lambat dan tidak spesifik, mirip atau bercampur dengan gejala kekurangan hara dan air, kerusakan akar dan pembuluh batang (Mustika, 2003). Nematoda hampir menyebabkan kerusakan pada semua jenis tanaman, tak terkecuali tanaman perkebunan. Kopi adalah salah satu tanaman perkebunan yang rentan terhadap serangan nematoda parasit akar (NPA) karena dari hasil penelitian ditemukan dua jenis NPA kopi yang dapat menurunkan produktivitas tanaman kopi, bahkan menybabkan kematian dan gagal panen. Nematoda apa saja dan apa perbedaan keduanya?. Dalam tulisan ini akan dibahas dua jenis NPA kopi beserta ciri-cirinya dan upaya pengendalian yang tepat. Nematoda Parasit Akar (NPA) Kopi dan Gejala yang Ditimbulkan Terdapat dua jenis nematoda penting yang menyerang tanaman kopi yaitu Pratylenchus coffeae dan Radopholus similis. Kedua jenis nematoda ini merupakan jasad pengganggu yang sangat berbahaya pada kopi robusta dan lebih-lebih pada kopi arabika. Hingga saat ini belum ada cara pengendalian yang ekonomis untuk pertanaman kopi yang sudah terserang (Anomim, 2007). Secara umum, serangan nematoda menyebabkan kerusakan pada akar karena nematoda mengisap sel-sel akar sehingga pembuluh jaringan akar terganggu, akibatnya

Upload: winda

Post on 04-Sep-2015

28 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

bagus

TRANSCRIPT

  • DUA NEMATODA DESTROYER AKAR KOPI

    Annisrien Nadiah, SP POPT Ahli Pertama

    Balai Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya

    Apakah yang anda pikirkan ketika anda menggenggam tahah?. Ternyata

    dalam segenggam tanah tersebut terdapat puluhan atau bahkan ribuan

    mikroorganisme. Salah satu penghuni tanah tersebut adalah nematoda.

    Nematoda, itulah namanya. Organisme mikroskopis ini hampir dapat di temukan

    di setiap tanah ataupun perakaran tanaman dan sebagian besar keberadaannya

    merugikan, sebab bersifat parasit sehingga dapat merusak akar tanaman atau

    bahkan menyebabkan tanaman yang dibudidayakan manusia menjadi puso dan

    gagal panen (meskipun ada juga nematoda non parasit tanaman). Di Indonesia,

    kerusakan tanaman akibat nematoda parasit masih kurang disadari baik oleh

    petani maupun para petugas pertanian yang bekerja di lapangan. Hal ini mungkin

    disebabkan oleh gejala serangan nematoda yang sulit diamati secara visual

    karena ukuran nematoda yang sangat kecil. Di samping itu, peminat terhadap

    nematologi (ilmu yang mempelajari nematoda) sangat terbatas. Di sisi lain,

    gejala serangan nematoda berjalan sangat lambat dan tidak spesifik, mirip atau

    bercampur dengan gejala kekurangan hara dan air, kerusakan akar dan pembuluh

    batang (Mustika, 2003). Nematoda hampir menyebabkan kerusakan pada semua

    jenis tanaman, tak terkecuali tanaman perkebunan. Kopi adalah salah satu

    tanaman perkebunan yang rentan terhadap serangan nematoda parasit akar

    (NPA) karena dari hasil penelitian ditemukan dua jenis NPA kopi yang dapat

    menurunkan produktivitas tanaman kopi, bahkan menybabkan kematian dan

    gagal panen. Nematoda apa saja dan apa perbedaan keduanya?. Dalam tulisan ini

    akan dibahas dua jenis NPA kopi beserta ciri-cirinya dan upaya pengendalian yang

    tepat.

    Nematoda Parasit Akar (NPA) Kopi dan Gejala yang Ditimbulkan

    Terdapat dua jenis nematoda penting yang menyerang tanaman kopi yaitu

    Pratylenchus coffeae dan Radopholus similis. Kedua jenis nematoda ini

    merupakan jasad pengganggu yang sangat berbahaya pada kopi robusta dan

    lebih-lebih pada kopi arabika. Hingga saat ini belum ada cara pengendalian yang

    ekonomis untuk pertanaman kopi yang sudah terserang (Anomim, 2007). Secara

    umum, serangan nematoda menyebabkan kerusakan pada akar karena nematoda

    mengisap sel-sel akar sehingga pembuluh jaringan akar terganggu, akibatnya

  • translokasi air dan hara terhambat. Serangan

    nematoda juga dapat mempengaruhi proses

    fotosintesa dan transpirasi (Evans, 1982;

    Melakeberhan, et.al., 1987 dalam Mustika,

    2005), sehingga pertumbuhan tanaman menjadi

    terhambat, warna daun menguning seperti

    gejala kekurangan hara dan mudah layu.

    Pertumbuhan tanaman yang terhambat akan

    menyebabkan produktivitas tanaman kopi

    menjadi menurun. Seringkali gajala tanaman

    yang terserang nematoda akar kopi bersamaan dengan serangan OPT lain seperti

    jamur akar putih, jamur akar coklat, penyakit antraknos, bahkan dapat

    mengundang hama lain seperti semut dan rayap.

    Nematoda Peluka Akar Kopi (Pratylenchus coffeae)

    P. coffeae bertelur di dalam jaringan

    akar. Daur hidupnya berkisar antara 45-48 hari

    dengan rincian sebagai berikut: inkubasi telur

    selama 15-17 hari, perkembangan larva hingga

    menjadi dewasa sekitar 15-16 hari dan

    perkembangan nematoda dewasa hingga

    meletakkan telur sekitar 15 hari. P. coffeae

    termasuk dalam Kelas Adenophorea, Ordo

    Tylenchida, Famili Pratylenchidae dan Genus

    Pratylenchus. Nematoda ini mempunyai lebar

    tubuh antara 40 m hingga 160 m, dengan panjang tubuh antara 0,4-0,7 mm,

    sedangkan diameter tubuh 20 -25 m. Bentuk nematoda ini pada umumnya

    memanjang, bagian ujung anterior kepala mendatar, dengan kerangka kepala

    yang kuat, mempunyai stilet pendek dan kuat, panjangnya 14-20 m dengan

    basal knop yang jelas (Dropkin 1992).

    P. coffeae menyerang jaringan kortek akar serabut terutama akar-akar

    serabut yang aktif menyerap unsur hara dan air. Akibatnya akar serabut menjadi

    rusak, berwarna coklat dan terdapat luka-luka nekrotik. Luka-luka tersebut

    secara bertahap meluas, sehingga akhirya seluruh akar serabut membusuk. Pada

    waktu menyerang akar, nematoda mengeluarkan ensim glukosidase. Akar

    tanaman mempunyai hormon amigdalin. glukosidase dan amigdalin akan

    Gejala tanaman kopi terserang NPA

    tampak merana dan tidak kokoh

    Mikroskopis P. coffeae, tampak stilet

    yang panjang di bagian anterior

  • bereaksi sehingga terbentuk senyawa benzaldehida + HCN, senyawa ini

    merupakan racun bagi sel-sel yang terkena, sehingga sel-sel akan mati (nekrosis).

    glukosidase + amigdalin benzaldehida + HCN. Karena serangan terjadi di luar

    akar maka akan tampak bercak-bercak, oleh karena itu P. coffeae disebut juga

    sebagai Root lession nematodes (Nematoda peluka akar).

    Gejala kerusakan oleh nematoda pada bagian tanaman di atas permukaan

    tanah umumnya tidak spesifik. Tanaman tampak kerdil, pertumbuhan terhambat,

    ukuran daun dan cabang primer mengecil, daun tua berwarna kuning yang secara

    perlahan-lahan akhirnya rontok dan tanaman mati. Akar tanaman kopi yang

    terserang oleh P. coffeae warnanya berubah menjadi kuning, selanjutnya

    berwarna coklat dan kebanyakan akar lateralnya busuk. Luka yang terjadi pada

    akar berakibat merusak seluruh sistem perakaran tanaman kopi (Mustika, 2003).

    Gejala pertama yang muncul akibat infeksi pada tanaman yang baru dipindah

    adalah daunnya menguning, cabang-cabang utamanya sedikit dan tanaman

    kerdil. Tanaman berangsur layu yang diikuti oleh kematian. Tanaman yang

    terserang berat akan mati sebelum dewasa. Di lapangan, gejala kerusakan

    tersebut terjadi secara setempat-setempat yang dapat mengurangi hasil

    tergantung pada berat ringannya serangan. P. coffeae merupakan nematoda

    parasit yang paling merusak pada kopi Arabika di India Selatan.

    Nematoda Pelubang Akar Kopi (Radopholus similis)

    R. similis atau nematoda pelubang akar

    diketahui sebagai endoparasit migratori pada

    berbagai jenis tanaman. Nematoda ini merusak

    atau makan bagian korteks akar sehingga

    terjadi lubang-lubang pada akar tersebut.

    Semua stadia dapat dijumpai pada di dalam

    akar dan tanah. Jantan bersifat nonparasit,

    sedangkan stadia lainnya bersifat parasit pada

    tanaman (Mustika, 2003). Nematoda R. Similis

    termasuk dalam Kelas Secernentea, Ordo

    Tylnchida, Famili Pratylenchidae dan Genus

    Radopholus (Williams and Siddiqi, 1973). Dari sisi biologi, nematoda pelubang

    akar mempunyai perbedaan dengan nematoda yang lain. Nematoda akan dapat

    berkembang biak lebih baik di dalam akar tanaman yang pertumbuhannya tidak

    baik. Tanaman yang mempunyai zat makanan minimal mendorong nematoda

    Mikroskopis R. similis, a. Anterior,

    b. tampak vulva pada posterior

  • berkembang dibandingkan dengan tanaman yang menyediakan zat makanan

    optimal (Dropkin,1992).

    Serangan nematoda menimbulkan rongga pada akar tanaman terutama pada

    akar yang disukai, oleh karena itu nematoda ini juga dikenal sebagai burrowing

    nematode (Nematoda pelubang akar). Nematoda yang menyerang akar akan

    mengeluarkan ensim selulase, yaitu merombak selulosa. Selulosa merupakan

    bahan penyusun dinding sel. Akibat larutnya selulosa maka akan terjadi rongga

    pada sel-sel penyusun akar. Gejala jika dilihat dari luar tampak sebagai becak-

    becak coklat. Selain temperatur tanah, kehidupan nematoda juga dipengaruhi

    oleh keberadaan filum air baik di dalam tanah atau dalam tanaman. Filum air

    berperan bagi mobilitas nematoda, menentukan inaktif dan tidaknya nematoda,

    bahkan berpengaruh terhadap mortalitasnya (Williams dan Bridge, 1983).

    Porositas, kelembaban, dan aerasi tanah juga berperan dalam keberlangsungan

    hidup nematoda (Sastrahidayat, 1992). Pada umumnya nematoda berada di

    lapisan tanah antara 30-50 cm, namun dapat berkembang baik jika tanah

    mempunyai banyak pori dan mempunyai cukup udara.

    Perbedaan P. coffeae dan R. similis

    Dari uraian diatas, dapat disimpulkan perbedaan antara dua destroyer akar

    tanaman kopi, yaitu:

    No. Uraian Pratylenchus coffeae Radopholus similis

    1. 2.

    Family; Genus Nama lain

    Pratylenchidae; Pratylenchus Nematoda peluka akar (Root lesion nematode)

    Pratylenchidae; Radopholus Nematoda pelubang akar (Burrowing nematode)

    3. Sebaran polulasi (dari permukaan tanah)

    Kurang dari 30 cm Lebih dari 50 cm

    4. Ketinggian (dpl) Antara 700-1200 m dpl 700 m dpl 5. Kopi yg rentan Robusta Arabika 6. Siklus hidup Antara 45-48 hari Lebih dari 40 hari 7. Tekstur tanah Pasir berdebu Pasir 8. Iklim Basah Lebih basah 9. Tanaman inang Kopi Kopi, pisang

    Dari berbagai sumber

    Pengendalian Nematoda Akar Kopi

    Sampai dengan saat ini pengendalian nematoda parasit akar masih belum

    ada cara yang efektif dan efisien, terutama pada komoditas perkebunan seperti

    kopi. Karena tanaman yang ditanaman adalah tanaman tahunan, maka sangat

    tidaklah mungkin dilakukan rotasi tanaman atau pengendalian nematoda lainnya

    pada tanaman semusim. Berdasarkan hasil pantauan di lapang, pengendalian NPA

    kopi dapat dilakukan upaya sebagai berikut: 1) Penambahan bahan organik pada

  • tanah yaitu pupuk kandang atau kompos yang dapat membantu berkembangnya

    mikroorganisme tanah yang berperang sebagai musuh alami NPA, 2) Pengendalian

    biologi dengan memanfaatkan bakteri parasit Pasteuria penetrans, maupun

    bakteri saprofit yang berasal rizosfer seperti Bacillus subtilis, Pasteuria

    fluorescens, Agrobacterium radiobacter. Demikian juga agen pengendali dari

    kelompok cendawan seperti Paecilomyces lilacinus, Arthrobotrys oligospora,

    Dactilella sp. (Munif, 2003).Hasil percobaan Irfan (2006), menunjukkan bahwa

    jamur A. oligosporaumur 15 dan 30 hari yang yang diinokulasikan dengan 600

    ekor nematoda R. similis dapat memberikan penekanan terhadap populasi R.

    similis pada tanaman kopi, 3) Penggunaan tanaman perangkap (trap cropping)

    yaitu dengan menanam tanaman kenikir di sela-sela tanaman kopi, 4)

    Penggenangan tanah yang terinfeksi NPA selama beberapa bulan dapat

    mengurangi populasi nematoda. Penggenangan telah digunakan untuk

    mengurangi serangan R. similis yang menyerang tanaman pisang di Amerika

    Tengah dan Selatan (Munif, 2003).

    Kesimpulan

    Dua jenis nematoda parasit akar kopi adalah P. coffeae dan R. similis,

    keduanya memiliki karakteristik berbeda, namun kerugian akibat serangan

    keduanya harus diwaspadai. Pengendalian NPA kopi harus berkaitan langsung

    terhadap nematoda sasaran dan lingkungan. Dengan menciptakan lingkungan

    yang sehat maka tanaman kopi akan sehat sehingga kerusakan akibat serangan

    dua NPA kopi tersebut dapat diminimalkan.

    Referensi

    Anonim. 2007. Klon-klon Unggul Kopi Robusta dan Beberapa Pilihan Komposisi Klon Berdasarkan Kondisi Lingkungan. Leaflet Puslit Kopi dan Kakao Indonesia. Jl. Pb. Sudirman 90, Jember. Jawa Timur.

    Dropkin, V. H. 1992. Pengantar Nematologi Tumbuhan. Diterjemahkan oleh

    UGM.Yogyakarta. Hulupi, R., Mulyadi. 2007. Sebaran Populasi Nematoda Radopholus similis dan

    Pratylenchus coffeae Pada Lahan Perkebunan Kopi. Pelita Perkebunan 23(3), 176182.

    Irfan. 2006. Pengaruh Umur Biakan dan Dosis Biakan Jamur Arthrobotrys oligospora

    Fresenius terhadap Populasi Nematoda Pelubang Akar (Radopholus similis Cobb.) pada Tanaman Kopi.

    Munif, A. 2003. Prinsip-prinsip Pengelolaa Nematoda Parasit Tumbuhan Di Lapangan.

    Makalah pada Pelatihan Identifikasi dan Pengelolaan Nematoda Parasit Utama Tumbuhan. Pusat Kajian Pengendalian Hama Terpadu (PKPHT)-HPT. Institut Pertanian Bogor, 26-29 Agustus 2009.10 p.

  • Mustika, I. dan Y. Nuryani. 2003. Penyakit-penyakit Utama Tanaman yang Disebabkan Oleh Nematoda. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Makalah pada Pelatihan Identifikasi dan Pengelolaan Nematoda Parasit Utama Tumbuhan. Pusat Kajian Pengendalian Hama Terpadu (PKPHT)-HPT, Institut Pertanian Bogor, 26-29 Agustus 2009. 34 p.

    Sastrahidayat. I.R. 1990. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Usaha Nasional. Surabaya. Siahaan, I. R. T. U. 2009. Nematoda Parasit Tanaman. Available at: http//

    core.kmi.open.ac.uk/download/pdf/12218235.pdf. diakses 16 Oktober 2014. Williams, T. D. dan J. Bridge. 1983 Plant Pathologists Pocketbook Second Edition.

    Commonwealth Agriculture Bureaux. The Canbrian News Ltd, Queen Street, Aberystwyth, wales. Halaman 225-249.