pr baru edit

Upload: jeremie-curtis

Post on 17-Oct-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1. Apa Perbedaan Penyakit Parkinson dengan Parkinsonism yang lain?Jawaban:Yang membedakan Penyakit parkinson dengan Parkinsonism yang lain ialah gejala khas yang muncul pada Penyakit Parkinson seperti Tremor, Rigiditas, Akinesia/Bradikinesia, serta Postural instability cenderung bersifat unilateral, terjadi dalam jangka waktu yang lama dan progessif, dan respon membaik pada pemberian terapi dengan menggunakan levodopa.Penyebab Penyakit Parkinson tidak diketahui (idiopatik). Berbagai teori mengemukakan bahwa usia lanjut, faktor genetik, dan lingkungan merupakan faktor risiko yang tidak dapat diabaikan. Pada parkinson terjadi degenerasi ganglia basalis di substansia nigra pars kompakta yang akan menyebabkan timbulnya gejala seperti Parkinsonism.Pada parkinsonism penyebab yang mendasari bermacam-macam. Misalnya, pasca infeksi intrakranial, stroke, efek sekunder dari tumor otak, obat-obatan, racun (karbon monoksida), dan trauma. Hal ini menyebabkan rusaknya sel dopaminergik dalam otak tengah yang akan menimbulkan sindroma gejala tremor, rigiditas, akinesia/bradikinesia, postural instability, dan freezing phenomenon.

2. Apa fungsi ganglia basalis? Bagaimana Tremor pada penyakit parkinson dapat muncul?Jawaban:Sistem ekstrapiramidal yang melibatkan ganglia basalis berfungsi untuk mengatur gerakan involunter. Oleh karena itu, jika terjadi kerusakan pada ganglia basalis dapat menimbulkan gangguan-gangguan gerak seperti gejala-gejala pada penyakit parkinson (rigiditas, tremor, akinesia) hemibalismus, korea, dan athetosis.Tremor pada penyakit parkinson dapat terjadi karena kelainan impuls yang diberikan dari sususan ekstrapiramidal ke korteks piramidal terhadap -motor neuron yang disebabkan karena penurunan fungsi dari ventrolateral thalamus akibat dari penurunan kadar dopamin.

3. Apa beda tremor esensial dan tremor pada penyakit parkinson? Bagaimana cara mengukurnya?Jawaban:Tremor esensial biasanya ditemukan pada lengan saja. Kedua tungkai jarang terlibat. Tetapi bibir, lidah, kepala, dan rahang bawah dapat menunjukkan tremor. Karena gemetaran di lidah, rahang bawah, dan juga otot-otot pita suara maka tidak jarang penderita tidak dapat berbicara secara lancar sehingga kurang dapat dimengerti. Frekuensi tremor ini 8-12 Hz, berlangsung terus menerus pada saat melakukan gerakan tangkas dan hilang dalam sikap istirahat. Tremor esensial dapat muncul pada bayi, tetapi jarang pada dewasa muda dan tua.Tremor pada penyakit parkinson menunjukkan sifat yang khas. Tremor terjadi terutama pada waktu beristirahat , hilang sama kali kalau hendak melakukan gerakan tangkas, tetapi timbul kembali apabila gerakan tangkas yang dilakukan mulai berhenti. Tremor dapat bangkit dan menjadi hebat karena faktor emosi. Frekuensi tremor sekitar 2-7 Hz.Cara mengukur frekuensi tremor yaitu dengan teknik EMG (electromiography). Dengan pemeriksaan fisik, salah satu pemeriksaan tremor dapat dilihat dengan cara pasien disuruh menjulurkan lengan ke depan dengan telapak tangan menghadap ke bawah dan meletakkan selembar kertas pada punggung tangan. Bila kertas bergetar maka terdapat tremor.

4. Apa kompetensi dokter umum dalam menangani penyakit parkinson?Jawaban:Mampu mendiagnosis penyakit parkinson dan memberikan terapi pendahuluan pada penyakit parkinson, serta mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan selanjutnya. Terapi pendahuluan yang dapat diberikan antara lain: terapi non farmakologik yang mencakup edukasi kepada pasien/keluarga pasien mengenai penyakit dan efek samping terapi yang akan diberikan; penilaian terhadap kebutuhan penunjang pasien; nutrisi; dan latihan fisik dasar yang dapat diberikan. Dapat pula memberikan terapi medikamentosa untuk mengurangi gejala simptomatisnya, misalnya pemberian monoterapi Levodopa sebagai dopaminergik, pada pasien rawat jalan diberikan Levodopa pada minggu ke 1 dengan dosis 125 mg dan frekuensi pemberian 2x; minggu ke 2 pemberian Levodopa dosis 125 mg dengan frekuensi pemberian 4x; minggu ke 3 dengan dosis 250 mg dan frekuensi pemberian 4x sehari; hingga dosis optimal tercapai pada minggu ke 6 kira-kira 3-4 g, terapi variasi dosis efektif ialah 2g-10 g/hari. Tiap pemberian tidak melebihi 1,5-2 g dan diberikan setelah makan untuk mengurangi iritasi.Inhibitor MAO-B misalnya seleginine dengan dosis 10 mg/hari yang diberikan 5mg/kali pemberian pagi dan malam yang berguna untuk menghambat pengrusakan/degradasi dopamin yang dikeluarkan oleh neuron dopaminergik.

5. Fungsi terapi kombinasi Levodopa dan carbidopa/benserazidPemberian penghambat dekarboksilase perifer (yang tidak melintasi sawar darah otak), contohnya carbidopa/benzerazid, bersama levodopa akan menghambat biotransformasi Levodopa menjadi Dopamin Agonis di perifer. Hal ini akan memberikan beberapa manfaat:1. meningkatkan jumlah levodopa yang mencapai jaringan otak.2. pada terapi yang baru dimulai dosis efektif lebih mudah tercapai.3. efek samping seperti mual, muntah, dan efek pada sistem kardiovaskuler termasuk efek hipotensi akan berkurang karena berkurangnya Dopamin Agonis yang terbentuk di perifer.4. frekuensi dosis harian Levodopa dapat dikurangi tanpa mengurangi efek terapi.5. manfaat dan perbaikan gejala bagi pasien meningkat dibandingkan dengan pemberian levodopa saja. Carbidopa-levodopa tersedia dalam dua sediaan standard yang mengandung rasio tetap dari masing-masing obat, 10 mg carbidopa dengan 100 mg levodopa (10/100) atau 25mg carbidopa dengan 100 mg levodopa (25/100).Benserazid-Levodopa tersedia dalam sediaan50 mg Benserazid dan 100 mg Levodopa (50/100).