ppt sdh kronis.pptx

63

Upload: karmila-karim

Post on 09-Nov-2015

25 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Primary prevention of ARI in children using a bacterial immunostimulant

1Chronic Subdural HematomaDone by:Karmila KarimMuh. Dadan KurniawanHafidhu NalendraLarasayu CitraSupervised by:Dr. Moch. Evodia Sp BS

2PENDAHULUANChronic subdural hematoma (CSDH) is prevalent among elderly populations worldwide, and its mysterious pathogenesis has been discussed in the literature for decades.LAPORAN KASUSNama: An. AF: 22 September 2014IDENTITASNama: Tn. SDJenis Kelamin: Laki-lakiUmur: 65 tahunPekerjaan: WiraswastaPendidikan: Tamat SDAgama: IslamStatus Pernikahan: Sudah menikahAlamat: Jalan Kramat Jaya RT/RW 05/012 Kabupaten BogorNo. RM: 00337405

ANAMNESISDilakukan alloanamnesis dan autoanamnesis pada tanggal 16 Desember 2014 pada pukul. 06.00 WIB di ICU KUBadan sebelah kiri lemas sejak 3 hari SMRS ANAMNESISRPSPasien datang diantar oleh keluarga ke IGD RSUP Fatmawati dengan keluhan badan sebelah kiri lemas sejak 3 hari SMRS. Awalnya Os mengatakan 8 hari yang lalu os mengalami kecelakaan tunggal yaitu tiba-tiba os kehilangan kendali saat naik motor dan terjatuh ke sebuah got. Os mengendarai motor di turunan memanjang dengan kecepatan sedang dengan menggunakan helm, tiba-tiba kehilangan kendali terpental dan terjatuh posisi telungkup di sebuah got yang berisi air.

ANAMNESISRPSSetelah terjatuh pasien langsung sadar dan membawa motornya pulang ke rumah. Nyeri kepala, Mual dan muntah serta kejang disangkal oleh pasien. Tidak ada cairan atau darah yang keluar dari telinga dan hidung. Tidak ada keluhan gangguan penciuman, pandangan kabur, pandangan dobel, penurunan pendengaran, pusing berputar, kesemutan maupun baal. Pasien menyangkal adanya keluhan nyeri pada leher. Leher dapat digerakkan menoleh ke kanan dan kiri tanpa hambatan. Setelah 3 hari di Rumah Os mulai merasakan kelemahan badan pada sisi kiri, ketika berjalan harus menyeret kaki kiri, serta sering mengantuk.

ANAMNESISRPD Pasien belum pernah mengalami kecelakaan sebelumnya. Pasien menyangkal adanya penyakit hipertensi, diabetes mellitus, asma dan alergi.

RPKPasien menyangkal adanya anggota keluarga yang memiliki penyakit keturunan seperti hipertensi, Diabetes Mellitus, maupun alergi.

PEMERIKSAAN FISIKSTATUS GENERALISKeadaan Umum: Tampak Sakit sedangKesadaran: Compos mentis GCS E4M6V5=15Sikap: berbaring aktifKooperasi: kooperatif dengan pemeriksaTekanan Darah: 120 / 70 mmHgNadi : 80 x/ menitSuhu: 36,7 cPernafasan: 20x/menitContKepala : tampak perban dibagian kepala, rembesan (-), darah (-)Mata: CA -/-, SI -/-, Pupil bulat isokor, diameter 3 mm, RCL +/+, RCTL +/+THT: Normotia, Tidak terdapat perdarahan keluar dari hidung maupun telinga.Leher: Tidak teraba pembesaran KGB

ContThorax:JantungAuskultasi : bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)Paru-paruAuskultasi: suara nafas vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-

ContAbdomenInspeksi: BuncitPalpasi: Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba membesarPerkusi: TimpaniAuskultasi: Bising usus (+) normalEkstremitas : Akral hangat (+) , oedem (-)

PEMERIKSAAN NEUROLOGISRangsang Selaput OtakKaku Kuduk: (-)Laseque: >70 / >70Kernig:> 135 / > 135Brudzinski I: (-)/ (-)Brudzinski II: (-)/ (-)

Peningkatan Tekanan Intrakranial :muntah (-), nyeri kepala (-)

CONTSaraf-saraf KranialisN. I: Tidak dilakukanN. IIAcies Visus: BaikCampus Warna: BaikMelihat Warna: Baik Funduskopi: Tidak dilakukan

CONTN. III, IV, VIKedudukan Bola Mata: OrtophoriaKelopak mata: Normal Pergerakan Bola MataNasal: (+) (+)Temporal: (+) (+)Nasal Atas: (+) (+)Temporal Atas: (+) (+)Temporal Bawah: (+) (+)

ContEksopthalmus: (-) (-)Nistagmus: (-) (-)PupilBentuk : bulat, 3 mm/ 3 mmRefleks Cahaya Langsung : (+)/ (+)Refleks Cahaya Konsensual: (+) / (+)Akomodasi: (+)/ (+)Konvergensi: (+) / (+)

ContN. VCabang Motorik: baikCabang Sensorik: baik

N VIIParese (-)

N.VIII: Tidak dilakukan

ContN.IX, XMotorik: deviasi uvula (-), arcus faring simetrisSensorik: tidak dilakukanN.XIMengangkat bahu: baikMenoleh: baikN.XIIPergerakan Lidah: aktif, simetris.Atrofi: (-)Fasikulasi: (-)Tremor: (-)

ContSistem Motorik

Kesan: Baik, gerak aktif ekstremitas kanan dan terdapat kelemahan pada ektremitas sebelah kiri.

Sistem sensorik : Baik5555444455554444ContFungsi otonom Tidak ada inkontinensia uri maupun alviReflex Fisiologis :

+2Refleks patologis (-)+2 +2 + 2PEMERIKSAAN LABORATORIUMDARAH RUTIN Hemoglobin13,2 g/dlN = 13.2-17.3 g/dlHematokrit41%N = 33-45 %Lekosit9.200/ulN = 5.000-10.000/ulTrombosit237.000/ulN = 150.000-440.000/ulEritrosit4.82 jt/ul N = 4.40-5.90 jt/ulVER/HER/KHERVER90,3 fl N = 80.0 100.0 flHER29,0 pg N = 26.0 34.0 pgKHER32,0 g/dl N = 32.0 36.0 g/dlELEKTROLITNatrium138 mmol/lN = 135-147 mmol/lKalium4,36 mmol/lN = 3.1-5.1 mmol/lKlorida97 mmol/lN = 95-108 mmol/lContKIMIA DARAHGlukosa darah sewaktu123 mg/dl N = 70 - 140 mg/dlFUNGSI GINJALUreum39 mg/dlN = 20-40 mg/dlCreatinin0,7 mg/dlN = 0.6-1.5 mg/dlFUNGSI HATISGOT29U/LN = 0-34 U/LSGPT12 U/LN = 0-40 U/l

ContPH7,366 7,370-7,440PCO243,735,0-45,0 mmHgP02 14 1 ,0 83,0-108,0 mmHgHCO324,521,0-28,0 mmol/L02 Saturasi98,095,0-99,0 %BE-1,0-2,5-2,5 mmol/LTotal CO2 25,819,0-24,0 mmol/LContHemostasisAPTT28,727,4-39,3 detikKontrol APTT35,0DetikPT13,211,3-14,7 detikKontrol PT14,1DetikINR 0,92DetikPEMERIKSAAN RADIOLOGIS Rontgen Thorax PA: Jantung dan paru dalam batas normalGambaran TB paru aktif disertai bronkiektasis basal paru kanan, Emfisematous lung, Aorta elongansi dan kalisifikasi

PEMERIKSAAN RADIOLOGIS CT-ScanSulci hemisfer kiri menghilangTampak lesi hiperdense bentuk planconveks di subdural hemisfer kanan mulai dari fronto temporo-parietal kanan yang mendesak sulci-sulci hemisfer kanan.Differensiasi white dan gray matter hemisfer kanan tidak jelas, kiri masih jelasPergeseran garis midline sejauh +/-1 cm ke kiriVentrikel lateralis kanan kiri dan III menyempit, ventrikel IV baikKesan: Subdural hematoma, densitas sesuai lesi kontak dengan ketebalan +/-3 pada fronto-temporo-parietal kanan, Herniasi subfulcine ke kiri sejauh +/-1 cm, Edema hemisfer cerebri kanan dengan obliterasi ventrikel lateralis kanan dan ventrikel III.

Resume Pasien laki-laki, 65 tahun Pasien datang diantar oleh keluarga dengan keluhan badan sebelah kiri lemas sejak 3 hari SMRS. Awalnya Os mengatakan 8 hari yang lalu os mengalami kecelakaan tunggal, tiba-tiba kehilangan kendali terpental dan terjatuh posisi telungkup di sebuah got yang berisi air. Setelah 3 hari di Rumah Os mulai merasakan kelemahan badan pada sisi kiri, ketika berjalan harus menyeret kaki kiri, serta sering mengantuk.

ContStatus generalisDalam batas normalStatus NeurologisKU/Kes: TSS/CM GCS =15Tand Rangsang Meningeal: (-)Peningkatan TIK: (+)Refleks fisiologis: 2+ 2+ 2+ 2+ N. Kranialis: Parese (-) Refleks patologis: (-)Motorik : 4444 5555 4444 5555ContHasil CT-Scan Kepala

Kesan: Subdural hematoma, densitas sesuai lesi kronis dengan ketebalan +/-3 pada fronto-temporo-parietal kanan, Herniasi subfulcine ke kiri sejauh +/-1 cm, Edema hemisfer cerebri kanan dengan obliterasi ventrikel lateralis kanan dan ventrikel III.

Laporan operasiDiagnosis sebelum operasi: SDH Chronis Subacut Frontoparietooccipital dextraDiagnosis sesudah operasi: SDH Chronis Subacut Frontoparietooccipital dextra

Pasien terlentang, kepala miring kekiriA dan antiseptik didaerah OP dan sekitarnyaKutis dan subkutis diinsisi horseshoe shape, burrhole 6 buah buah, tulang dibuka menggunakan gigi saw, tulang diangkat, tampak DO. Ligasi meningeal vesselTulang dipotong dengan gigliGantung dura, dura diinsisi cross, evakuasi hematoma, membran dilepaskan dari perlekatannya dengan korteksPerdarahan dirawat, drain dipasang subduralLuka operasi ditutup lapis demi lapisOperasi selesai

Intruksi Post OpObservasi kesadaran dan vital signElevasi kepala 30Puasa sampai BU+Cek H2TL Bila Hb30 ml (kepustakaan lain >40 ml)Keadaan pasien semakin memburukPendorongan garis tengah >3 mmIndikasi operasi dibidang bedah syaraf adalah untuk life saving dan untuk fungsional saving. Jika untuk tujuan keduanya maka operasinya menjadi operasi emergency.

Prognosis Prognosis tergantung pada:Lokasinya (infratentorial lebih jelek)Besarnya Kesadaran saat masuk kamar operasiJika ditangani dengan cepat, prognosis EDH biasanya baik, karena kerusakan otak secara menyeluruh dapat dibatasi.Postoperative complicationsFailure of brain to re-expand and/or reaccumulation of blood in the subdural space (leading to recurrent cSDH) [0-30%) Seizures (including status epilepticus) (1-23%) Intracerebral hemorrhage (0.7-5%, especially in patients over 75 years of age, in rapid decompression of hematoma; 1/3 of the patients die and 1/3 are severely disabled) Postoperative infections (e.g. wound infection, subdural empyema) (2%) Tension pneumocephalus (0-10%) video

Thank you!!