ppt ileus suci
DESCRIPTION
wweTRANSCRIPT
REFERAT ILEUS
OBSTRUKTIFOleh :
Suci Asnatasia Ramadhini
110.2009.276
Pembimbing:
dr. Kalis Satya Wijaya, Sp.B Sp.BA
KEPANITERAAN ILMU BEDAH RSUD KABUPATEN BEKASI
2013
ANATOMI DAN FISIOLOGI USUS
( USUS HALUS )
• Usus halus dibagi menjadi duodenum, jejenum dan ileum
• Arteri mesenterika superior mendarahi seluruh usus halus kecuali duodenum yang diperdarahi oleh arteri gastroduodenalis dan cabangnya arteri pankreatiko duodenalis superior.
• Usus halus dipersarafi cabang-cabang kedua sistem saraf otonomSerabut saraf simpatis menghantarkan nyeri
sedangkan serabut saraf parasimpatis mengatur refleks usus.
USUS BESAR • Usus besar dibagi
menjadi caecum, colon dan rektum• Kolon dibagi lagi menjadi
colon ascenden, colon transversum, descenden dan sigmoid. • Tempat dimana colon
membentuk belokan tajam yaitu pada abdomen kanan dan kiri atas berturut-turut dinamakan fleksura hepatika dan fleksura lienalis
Kolon transversum bagian kiri, kolon descendens, kolon sigmoid dan sebagian besar rektum perdarahi oleh a.mesenterika inferior melalui a.kolika sinistra, a.sigmoid dan a.hemoroidalis superior.
Kolon dipersarafi oleh oleh serabut simpatis yang berasal dari n.splanknikus dan pleksus presakralis serta serabut parasimpatis yang berasal dari N.vagus.
FISIOLOGI USUS
segmentalmencampur zat-zat
yang dimakan dengan sekret
pankreas, hepatobiliar, dan
sekresi usus
peristaltikmendorong isi dari salah satu ujung ke ujung lain dengan
kecepatan yang sesuai untuk absorbsi optimal dan suplai kontinyu isi
lambung
USUS HALUS
pencernaan dan absorbsi
bahan-bahan
nutrisi dan air
Dengan kecepatan 0,5
sampai 2 cm/detik.
Gerakan ini berulang terus
sehingga makanan akan
bercampur dengan enzim
pencernaan dan mengadakan
hubungan dengan mukosa usus halus dan
selanjutnya terjadi absorbsi.
•Kolon mengabsorpsi air, natrium, khlorida, dan asam lemak rantai pendek serta mengeluarkan kalium dan bikarbonat.
•Kolon sigmoid berfungsi sebagai reservoir yang menampung massa feses yang sudah dehidrasi sampai defekasi berlangsung.
•Gas kolon berasal dari udara yang ditelan, difusi dari darah, produksi intralumen. Nitrogen, oksigen, karbon dioksida, hidrogen, metan.
•Bakteri membentuk hidrogen dan metan dari protein dan karbohidrat yang tidak tercerna. Normalnya 600 ml/hari.
DEFINISI ILEUS OBSTRUKTIF
Ileus (eileos) artinya
tergulung; hambatan pasase isi
usus
obstruksi lumen usus.
Gangguan aliran normal
isi usus sepanjang
saluran usus (apapun
penyebabnya).
Sebagian besar obstruksi mengenai usus halus . Obstruksi usus kronis biasanya mengenai kolon akibat adanya
karsinoma atau pertumbuhan tumor dan perkembangannya lambat.
KLASIFIKASI ILEUS OBSTRUKTIF
• obstruksi yang tidak disertai terjepitnya pembuluh darahsederhana
• ada pembuluh darah yang terjepit sehingga terjadi iskemia yang akan menyebabkan nekrosis atau gangren.
strangulata
1. Secara umum
2. Berdasarkan letak obstruksi
Letak tengah : ileum terminal
Letak rendah : colon sigmoid –
rektum
Letak tinggi : duodenum – jejenum
ETIOLOGI
Adhesi Dapat berupa perlengketan dalam bentuk tunggal maupun multipel, dan dapat setempat maupun luas.
Hernia inkarserata Hernia disebut hernia inkarserata bila isinya
terjepit cincin hernia sehingga isi kantong terperangkap dan tidak dapat kembali ke dalam rongga perut
Askariasis Invaginasi
Invaginasi adalah masuknya bagian usus proksimal (intussuseptum) kedalam bagian yang lebih distal dari usus (intussupien)
Volvulus Merupakan proses memutarnya usus
Kelainan congenital Dapat berupa stenosis atau atresia
Radang kronikMorbus Chron dapat menyebabkan obstruksi karena edema , hipertrofi , dan fibrosis yang biasanya terjadi pada penyakit kronik ini.
TumorBatu empedu yang masuk ke ileus
GAMBAR PATOFISIOLOGI ILEUS OBTRUKTIF
GEJALA KLINIS
A. Nyeri-KolikB. Muntah :
· Stenosis Pilorus : Encer dan asam· Obstruksi usus halus : Berwarna kehijauan· Obstruksi kolon : onset muntah lama.
C. Perut Kembung (distensi)D. Konstipasi
GEJALA KLINISE. Tidak ada defekasiF. Tidak ada flatusG. Obstruksi usus halus : kolik dirasakan
disekitar umbilicusH. Obstruksi kolon : kolik dirasakan
disekitar suprapubik.
PERBANDINGAN KLINIS BERMACAM-MACAM ILEUS.
DIAGNOSIS
Pada tahap awal, tanda vital normal
Seiring dengan kehilangan cairan dan elektrolit, maka akan terjadi dehidrasi dengan manifestasi klinis takikardi dan hipotensi postural.
Suhu tubuh biasanya normal tetapi kadang – kadang dapat meningkat.
PEMERIKSAAN ABDOMEN•Abdomen
tampak distensi•Dapat ditemukan
Darm Contour (gambaran usus) dan Darm Steifung (gambaran gerakan usus)
•Benjolan pada regio inguinal, femoral dan skrotum menunjukkan suatu hernia inkarserata
•Pada Intussusepsi dapat terlihat massa abdomen berbentuk sosis
•Bila ada bekas luka operasi sebelumnya dapat dicurigai adanya adhesi
Inspeksi
•Hiperperistaltik
•Berlanjut dengan Borborygmus (bunyi usus mengaum) menjadi bunyi metalik (klinken) / metallic sound.
• Pada fase lanjut bising usus dan peristaltik melemah sampai hilang.
Auskultasi
PEMERIKSAAN ABDOMEN
•Hipertimpani.
•Pada obstruksi usus dengan strangulasi dapat ditemukan ascites.
Perkusi
•Kadang teraba massa seperti pada tumor, invaginasi, hernia.
• Dan pada obstruksi usus dengan strangulasi dapat ditemukan ascites
Palpasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG1. Laboratorium
Pada tahap awal, ditemukan hasil laboratorium yang normal.
Selanjutnya ditemukan adanya hemokonsentrasi, leukositosis dan nilai elektrolit yang abnormal.
Leukositosis terkadang menunjukkan adanya iskemik atau strangulasi,
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematokrit yang meningkat dapat timbul pada dehidrasi.
Selain itu dapat ditemukan adanya gangguan elektrolit.
Analisa gas darah mungkin terganggu, dengan alkalosis metabolik bila muntah berat, dan metabolik asidosis bila ada tanda – tanda shock, dehidrasi dan ketosis.
PEMERIKSAAN PENUNJANG2. Radiologi
Tampak bayangan air fluid level yang banyak di beberapa tempat (multiple air fluid level) yang tampak terdistribusi dalam susunan tangga (step ladder appearance), sedangkan usus sebelah distal dari obstruksi akan tampak kosong.
ILEUS OBSTRUKSI
Gambaran multiple air fluid level yang membentuk step ladder appearance
DIAGNOSA BANDING DARI ILEUS OBSTRUKSIa. Ileus paralitik
Pada ileus paralitik terdapat distensi yang hebat namun nyeri yang dirasakan lebih ringan dan cenderung konstan, mual, muntah, bising usus yang menghilang, pada pemeriksaan fisik tidak adanya defans muskular dan pada gambaran foto polos didapatkan gambaran udara pada usus.
b. Appendisitis akutPada appendisitis akut, didapatkan gejala nyeri tumpul pada epigastrium yang kemudian berpindah pada kuadran kanan bawah, demam, mual, dan muntah.
c. Pankreatitis akut
Nyeri pada pankreatitis akut biasanya dirasakan sampai ke punggung. Gejala ini dapat juga berhubungan dengan ileus paralitik. Pada pankreatitis akut, amilase kadarnya akan sangat tinggi bila dibandingkan ileus obstruksi.
d. Gastroenteritis akutPada gastoenteritis akut juga terdapat nyeri perut dan muntah. Diare pada penyakit ini juga menyebabkan adanya hiperperistaltik pada auskultasi. Namun dapat dipikirkan adanya ileus bila abdomen distensi dan hilangnya suara atau sedikitnya aktifitas usus.
e. Torsio ovarium, dysmenorrhea, endometriosis
KOMPLIKASI
StrangulasiIsi lumen usus : bakteri , jaringan nekrosis dan darah.
Usus mengalami
perforasi dan mengeluarkan materi tsb ke dalam rongga peritoneum
Jika usus tidak mengalami
perforasi, bakteri dapat melintasi usus
yang permeabel tersebut dan masuk ke dalam sirkulasi
tubuh melalui cairan getah bening dan mengakibatkan.
syok septik
PENATALAKSANAAN
1. Pre-operatifDasar pengobatan obstruksi usus meliputi
:
a) Penggantian kehilangan cairan dan elektrolit ke dalam lumen usus sampai pencapaian tingkat normal.
PRE-OPERATIF
b) Dekompresi traktus gastrointestinal dengan sonde yang ditempatkan intralumen dengan tujuan untuk dekompresi lambung sehingga memperkecil kesempatan aspirasi isi usus, dan membatasi masuknya udara yang ditelan ke dalam saluran pencernaan, sehingga mengurangi distensi usus yang bisa menyebabkan peningkatan tekanan intalumen.
c) Pemberian obat – obat antibiotik spektrum
luas dapat diberikan sebagai profilaksis. Antiemetik dapat diberikan untuk mengurangi gejala mual muntah.
2. OPERATIF Dilakukan setelah rehidrasi dan
dekompresi nasogastrik untuk mencegah sepsis sekunder.
Operasi diawali dengan laparatomi
kemudian disusul dengan teknik bedah yang disesuaikan dengan hasil eksplorasi selama laparatomi.
OPERATIF Jika obstruksinya berhubungan dengan
suatu simple obstruksi atau adhesi, maka tindakan lisis yang dianjurkan.
Jika terjadi obstruksi stangulasi maka reseksi intestinal sangat diperlukan
OPERATIFPada umumnya dikenal 4 macam (cara)
tindakan bedah yang dikerjakan pada obstruksi ileus.
a) Koreksi sederhana (simple correction). Hal
ini merupakan tindakan bedah sederhana untuk membebaskan usus dari jepitan, misalnya pada hernia inkarserata non-strangulasi, jepitan oleh streng/adhesi atau pada volvulus ringan.
b) Tindakan operatif by-pass. Membuat saluran usus baru yang "melewati" bagian usus yang tersumbat, misalnya pada tumor intraluminal, Crohn disease, dan sebagainya.
OPERATIFc) Membuat fistula entero-cutaneus pada
bagian proximal dari tempat obstruksi, misalnya pada Ca stadium lanjut.
d) Melakukan reseksi usus yang tersumbat dan membuat anastomosis ujung ujung usus untuk mempertahankan kontinuitas lumen usus, misalnya pada carcinomacolon, invaginasi, strangulata, dan sebagainya.
Pengobatan pasca bedah sangat penting terutama dalam hal cairan dan elektrolit.
Mencegah terjadinya gagal ginjal dan harus memberikan kalori yang cukup.
Perlu diingat bahwa pasca bedah usus pasien masih dalam keadaan paralitik.
POST-OPERATIF
PROGNOSIS Angka kematian pada ileus obstruksi
usus non-strangulasi adalah < 5 %, dengan banyaknya kematian terjadi pada pasien usia lanjut dengan komorbid.
Angka kematian pada operasi ileus obstruksi usus strangulasi berkisar 8-25%.
Pada ileus obstruksi kolon, biasanya angka kematian berkisar antara 15 – 30 %.
Perforasi sekum merupakan penyebab utama kematian.
Prognosisnya baik bila diagnosis dan tindakan diakukan dengan cepat.
KESIMPULAN
Ileus obstruktif adalah terjadinya kerusakan atau hilangnya pasase usus yang disebabkan oleh sumbatan mekanik, yaitu oleh karena obstruksi dalam lumen usus, dinding usus atau luar usus yang menekan pada usus halus maupun usus besar.
KESIMPULAN Ileus obstruksi pada usus halus dapat
disebabkan oleh adhesi, hernia inkarserata, askariasis, invaginasi, volvulus, kelainan kongenital, radang kronik, neoplasma, benda asing. Sedangkan ileus obstruksi pada kolon dapat disebabkan oleh karsinoma, volvulus, divertikulum meckel, intsusuepsi, penyakit Hirchsprung.
KESIMPULANTerapi pada ileus obstruksi meliputi tindakan konservatif yaitu resusitasi cairan dengan cairan intravena dan monitoring melalui urin, dekompresi dengan menggunakan OGT, pemberian antibiotik broadspectrum dan tindakan operatif yang biasanya sering dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Sjamsuhidayat, R . De Jong,W. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGCEvers BM. 2004. Sabiston textbook of surgery. The biological basis of
modern surgical practice. 17th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; p. 1323-1342.
Sherwood Lauralee. Sistem Pencernaan. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta ; EGC ; 2001. p 570-88
Price SA, Wilson LM. Gangguan Usus Halus dan Usus Besar. Dalam: Wijaya, Caroline, editors.2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Volume 1. Edisi 6. Jakarta: Penerbit buku Kedokteran EGC
Whang E E, Ashley Stanley, Zinner J Michael. Small Intestine. In :Charles F Brunicardi. Schwartz’s Manual of Surgery. Ed 8. USA : McGraw-Hill. 2006. P 702-711
Hopkins Christy. Large Bowel Obstruction. 2011. Available at : http://emedicine.medscape.com/article/774045-treatment#showall. Accesed april 22, 2013
Anonym. Pedoman Diagnosis dan Terapi. Lab/UPF Ilmu Bedah. Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soetomo. Surabaya, 1994.