ppt gout

26
GOUT Disusun oleh : Arianda Nurbani W. 030.09.028 Melissa Rosari Hartono 030.09.150 Pembimbing : dr. Wahyu Sp.OT BAGIAN SMF BEDAH DAN ORTHOPEDI RSUD DR. SOESELO SLAWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

Upload: arianda-nurbani-widyaputri

Post on 22-Oct-2015

148 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

tinjauan pustaka penyakit gout

TRANSCRIPT

Page 1: PPT GOUT

GOUT

Disusun oleh :Arianda Nurbani W. 030.09.028

Melissa Rosari Hartono 030.09.150

Pembimbing :

dr. Wahyu Sp.OT

BAGIAN SMF BEDAH DAN ORTHOPEDI

RSUD DR. SOESELO SLAWIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

Page 2: PPT GOUT

ANATOMI DAN FISIOLOGI

Persendian

Struktural

Fibrosa

Kartilago

Sinovial

Fungsional

Sinartrosis

Sutura

Sinkondrosis

Amfiartosis

Simfisis

Sindesmosis

Gomposis

Diartrosis = Sendi Sinovial

Page 3: PPT GOUT

SENDI SINOVIAL

Kapsul sendi sinovial tersusun atas 2

lapisan :

• Lapisan luar

Jaringan ikat fibrosa

Ligamen

• Lapisan dalam

Membran sinovial

Cairan sinovial

Page 4: PPT GOUT

SENDI SINOVIAL DAPAT DIKLASIFIKASIKAN BERDASARKAN PADA BENTUK PERMUKAAN YANG BERARTIKULASI :

a.Sendi engsel

Pada sendi engsel, kedua ujung tulang berbentuk engsel dan berporos satu. Gerakannya hanya satu arah seperti gerak engsel pintu. Misalnya gerak sendi pada siku, lutut, mata kaki, dan ruas antarjari.

b.Sendi pelana

Pada sendi pelana, kedua ujung tulang membentuk sendi seperti pelana dan berporos dua, tetapi dapat bergerak lebih bebas seperti orang naik kuda. Misalnya sendi antara tulang telapak tangan dengan pergelangan tangan.

c.Sendi putar

Pada sendi ini, ujung tulang yang satu dapat mengitari ujung tulang yang lain. Bentuk seperti ini memungkinkan gerakan rotasi dengan satu poros. Misalnya sendi antara tulang hasta dan pengumpil, dan sendi antara tulang atlas dengan tulang tengkorak, tulang pengumpil dan tulang pergelangan tangan.

Page 5: PPT GOUT

d.Sendi luncur/Geser

Pada sendi luncur, kedua ujung tulang agak rata sehingga menimbulkan gerakan menggeser dan tidak berporos. Contohnya sendi antartulang pergelangan tangan, antar tulang pergelangan kaki, antar tulang selangka dan tulang belikat.

e.Sendi peluruPada sendi ini, kedua ujung tulang berbentuk lekuk dan bongkol. Bentuk ini memungkinkan gerakan bebas ke segala arah dan berporos tiga. Misalnya sendi antara tulang gelang bahu dan lengan atas, dan antara tulang gelang panggul dan paha.

f.Sendi kondiloid/ ellipsoid

Sendi kondiloid memungkinkan gerakan berporos dua dengan gerakan ke kiri dan ke kanan, ke depan dan ke belakang. Ujung tulang yang satu berbentuk oval dan masuk ke dalam suatu lekuk berbentuk elips. Misalnya sendi antara

Page 6: PPT GOUT

GOUTDefinisi :

Radang sendi yang merupakan akibat dari

deposit kristal asam urat (monosodium urate) di

jaringan dan cairan dalam tubuh 1

Page 7: PPT GOUT

EPIDEMIOLOGI :

Laki-laki > Perempuan

Indonesia : arthritis gout terjadi pada usia yang lebih muda,

sekitar 32% pada pria berusia kurang dari 34 tahun. Pada

wanita, kadar asam urat umumnya rendah dan meningkat

setelah usia menopause.

Prevalensi :

Bandungan, Jawa Tengah 0,8% (kelompok usia 15-45

tahun sebesar)

Minahasa 29,2%

Ujung Pandang (pada etnik tertentu) 50%, penderita rata-

rata telah menderita gout 6,5 tahun atau lebih setelah

keadaan menjadi lebih parah.2

Page 8: PPT GOUT

ETIOLOGI :

Reaksi inflamasi jaringan

terhadap pembentukan kristal

monosodium urat monohidrat 3

Page 9: PPT GOUT

PATOGENESIS

Page 10: PPT GOUT

FAKTOR RESIKO SUKU BANGSA / RAS

USIA

GENDER

GAYA HIDUP

KONDISI MEDIS

OBAT-OBATAN

RIWAYAT GOUT PADA KELUARGA

Page 11: PPT GOUT

GEJALA KLINIS

Nyeri sendi terus menerus

Perasaan tidak nyaman pada sendi

Sendi tampak kemerahan dan bengkak 4

Page 12: PPT GOUT

Gout biasanya menyerang sendi ibu jari kaki, namun bisa juga menyerang sendi kaki, pergelangan, lutut, dan tangan.

Page 13: PPT GOUT

FASE GOUT 5

Page 14: PPT GOUT

PATOFISIOLOGIGenetik

Ras

Usia

Gender

Gaya hidup

Kondisi medis

Obat-obatan

Produksi asam urat

Ekskresi asam urat

HIPERURISEMIA

Penumpukan

kristal asam urat

di celah sendi

Akut Kronik

Aktivasi sitokin

inflamasi

Leukosit dan sel-sel

peradangan lainnya

menuju celah sendi

Penumpukan kristal

asam urat lebih

lanjut

Fagositosis kristal

oleh leukosit

Peradangan jaringan

sekitar sendi

Terbentuk tofus

Page 15: PPT GOUT

PEMERIKSAAN PENUNJANG

DARAH

CAIRAN SENDI

LABORATORIUM

FOTO POLOS

RADIOLOGI

Page 16: PPT GOUT

Gambaranradiologi

Gambarancairan sendi

Page 17: PPT GOUT

KRITERIA DIAGNOSIS Untuk memudahkan diagnosis gout arthritis akut, dapat digunakan

kriteria dari ACR (American College Of Rheumatology) sebagai berikut :

Ditemukannya kristal urat di cairan sendi, atau Adanya tofus yang berisi kristal urat, atau Terdapat 6 dari 12 kriteria klinis, laboratoris, dan radiologis

sebagai berikut : Terdapat lebih dari satu kali serangan arthritis akut Inflamasi maksimal terjadi dalam waktu 1 hari Arthritis monoartikuler Kemerahan pada sendi Bengkak dan nyeri pada MTP-1 Arthritis unilateral yang melibatkan MTP-1 Arthritis unilateral yang melibatkan sendi tarsal Hiperurisemia Kecurigaan terhadap adanya tofus Pembengkakan sendi yang asimetris (radiologis) Kista subkortikal tanpa erosi (radiologis) Kultur mikroorganisme negative pada cairan sendi 6

Page 18: PPT GOUT

DIAGNOSIS BANDING Rheumatoid

Arthritis Osteoarthritis

Page 19: PPT GOUT

PENATALAKSANAAN 7

Medikamentosa

Simptomatik

Urikosurik

Nonmedikamentosa

Edukasi

Pengaturan diet

Istirahatkan sendi

Operatif

Page 20: PPT GOUT

INDIKASI OPERASI

Terlihat secara kasat mata Terasa sangat nyeri Mengganggu fungsi tendon (menganggu pergerakan) Beresiko untuk menimbulkan ulkus maupun nekrosis

pada kulit di atasnya Sudah menimbulkan ulkus Menganggu fungsi saraf yang menimbulkan gejala

kompresi Merusak sendi Dengan pengangkatan tophi yang besar dapat

menurunkan kadar asam urat dalam tubuh

Indikasi dilakukannya operasi pada penderita gout dengan tophi antara lain bila tophi :

Page 21: PPT GOUT

METODE OPERASI

Metode Eksisi

Metode Kuretase

Page 22: PPT GOUT

PENCEGAHAN 8

Meningkatkan asupan air

Kurangi atau hindari konsumsi alkohol

Perbanyak mengkonsumsi buah, sayur,

whole grain, dan produk rendah lemak

Mengkonsumsi protein yang rendah lemak

Batasi konsumsi daging, ikan, dan unggas

Menjaga berat badan ideal

Page 23: PPT GOUT

KOMPLIKASI9

Gout berulang

Gout tahap lanjut

Nefrolitiasis urat

Gagal ginjal akut

Page 24: PPT GOUT

KESIMPULAN Gout adalah radang sendi yang merupakan akibat dari deposit

kristal asam urat (monosodium urate) di jaringan dan cairan dalam

tubuh. Proses ini disebabkan karena peningkatan produksi atau

penurunan eksresi dari asam urat.

Penderita gout umumnya mengeluh nyeri sendi terus-menerus,

perasaan tidak nyaman dan kemerahan pada sendi.

Berdasarkan perjalanan penyakitnya gout dibagi menjadi 4 fase

yaitu : asimptomatik, akut, intercritical, dan kronis.

Untuk mendiagnosis gout diperlukan anamnesis dan pemeriksaan

fisik yang menyeluruh. Pemeriksaan penunjang yang dapat

membantu diagnosis antara lain : pemeriksaan laboratorium dan

radiologis.

Secara umum penanganan artritis gout adalah pemberian edukasi,

pengaturan diet, istirahat sendi dan pengobatan.

Page 25: PPT GOUT

DAFTAR PUSTAKA1. Gout. Available at : http://www.cdc.gov/arthritis/basics/gout.htm .

Accessed on: 4th August 20132. Weaver AL (2008). "Epidemiology of gout". Cleve Clin J Med. 75 Suppl

5: S9–123. Chen LX, Schumacher HR (October 2008). "Gout: an evidence-based

review". J Clin Rheumatol 14 (5 Suppl): S55–624. Gout. Available at :

http://www.ukgoutsociety.org/docs/goutsociety-allaboutgoutanddiet-0113.pdf . Accessed on: 4th August 2013

5. Weaver AL. Diagnosing Gout. JointandBone.org. May 2005. accessed at 4th August 2013

6. Schlesinger N (2007). "Diagnosis of gout". Minerva Med. 98 (6): 759–67

7. Schlesinger N (March 2010). "Diagnosing and treating gout: a review to aid primary care physicians". Postgrad Med 122 (2): 157–61

8. Hak AE, Choi HK (March 2008). "Lifestyle and gout". Curr Opin Rheumatol 20 (2): 179–86

9. Halabe A, Sperling O (1994). "Uric acid nephrolithiasis". Mineral and electrolyte metabolism 20 (6): 424–31

Page 26: PPT GOUT