ppt case saraf wisman.ppt
DESCRIPTION
Penderita tidak mengalami trauma dalam kehamilannya, penderita juga tidak ada riwayat demam tinggi selama kehamilan, riwayat merokok dan minum alkohol juga disangkal, riwayat memelihara binatang peliharaan disangkal, riwayat minum obat – obatan juga disangkal.TRANSCRIPT
HEMIPARESE SINISTRA TIPE SPASTIK dan
PARESE N.VII DAN PARESE N.XII SENTRAL
Wisman Agustian70 2009 049
Pembimbing : dr. Budiman Juniwijaya, Sp.S
LAPORAN KASUS
STATUS PENDERITA NEUROLOGI
IDENTIFIKASINama : Tn. HRUmur : 41 TahunJenis Kelamin : Laki-lakiAlamat : Lr. Sungai Geban, 1 Ulu
PalembangAgama : IslamMRS Tanggal : 12 Oktober 2013
ANAMNESIS
Penderita dirawat di bagian syaraf RSUD Palembang BARI karena lengan dan tungkai sebelah kiri sulit digerakkan, yang terjadi secara tiba – tiba ketika penderita sedang mengendarai motor.
± 8 jam sebelum masuk rumah sakit, penderita sedang mengendarai motor, dan mengalami kecelakaan. Pada saa kecelakaan penderita tidak terjatuh dan hanya mengalami luka memar pada pergelangan kaki sebelah kiri. Sesaat setelah kecelakaan, tiba – tiba penderita mulai merasakan kelemahan pada lengan da tungkai sebelah kiri, sehingga penderita mengendarai motor dengan oleng.
Pada saat serangan penderita merasa sakit kepala yang disertai dengan mual, gangguan rasa baal pada lengan dan tungkai sebelah kiri, tetapi tidak disertai dengan kehilangan kesadaran, kejang, dan gangguan penglihatan. Kelemahan pada lengan dan tungkai sebelah kiri dirasakan sama berat. Sehari – hari penderita bekerja menggunakan tangan kanan. Penderita masih dapat mengungkapkan isi pikirannya secara lisan, tulisan maupun isyarat. Penderita juga masih dapat mengerti isi pikiran orang lain yang diungkapkan secara lisan, tulisan maupun isyarat. Saat bicara mulut penderita mengot ke kiri dan bicaranya pelo.
Saat serangan penderita tidak mengalami jantung berdebar-debar disertai sesak napas. Penderita sering mengeluh sakit kepala yang hilang timbul.. Riwayat hipertensi sejak 3 tahun yang lalu, penderita tidak berobat teratur.
Penyakit ini diderita untuk kedua kalinya. Pertama penderita juga mengalami kelemahan pada lengan kanan dan tungkai kiri ± 8 bulan yang lalu. Penderita melakukan pengobatan rawat jalan di dokter dan hasilnya kelemahan pada lengan dan tungkai kiri hilang.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Kesadaran : GCS (E:4, M:6, V:5)
Suhu Badan: 36,6ºC
Nadi: 70 x/m
Pernapasan: 22 x/m
TD : 190/1300 mmHg
Status Internus
• Jantung: S1/S2 (+) N, murmur (-), gallop (-)
• Paru-paru: vesikuler (+), ronkhi (-), wheezing (-)
• Hepar: tidak teraba• Anggota Gerak: lihat status
neurologikus• Genitalia: tidak ada kelainan• Lien: tidak teraba
Status Psikiatrikus
Sikap : kooperatif Ekspresi Muka : wajar
Perhatian : ada Kontak Psikis : ada
Status Neurologikus• KEPALA
– Bentuk:brachiocephali
– Ukuran : normocephali
– Simetris : simetris
LEHER•Sikap : lurus •Torticolis : tidak ada•Kaku kuduk : tidak ada•Deformitas : tidak ada•Tumor : tidak ada•Pembuluh darah : tidak ada pelebaran
SARAF – SARAF OTAK
N.I : Tidak ada kelainan
N.II : Tidak ada kelainan
N.III, IV, VI : Tidak ada kelainan
N.V : Tidak ada kelainan
N.VII : Slide Berikutnya
N.VIII : Tidak ada kelainan
N.IX, X : Tidak ada kelainan
N.XI : Tidak ada kelainan
N.XII : Slide berikutnya
N.Facialis Kanan Kiri
Motorik Mengerutkan dahi: simetris Menutup mata : lagophtalmus (-)
lagophtalmus (-) Menunjukkan gigi: t.a.k sudut mulut
tertinggal Lipatan nasolabialis: tidak ada kelainan hampir
datar
Bentuk Muka Istirahat asimetris Berbicara/bersiul asimetris
N. Hypoglossus Kanan Kiri
Menjulurkan lidah deviasi ke kiri
Fasikulasi tidak ada
Atrofi papil tidak ada
Disartria ada
FUNGSI MOTORIK
LENGAN Kanan Kiri
Gerakan cukup cukup
Kekuatan 5 4
Tonus normal meningkat
Refleks fisiologis
Biceps normal meningkat
Triceps normal meningkat
Periost radius normal meningkat
Periost ulna normal meningkat
Refleks patologis
Hoffman Ttromner negatif
TUNGKAI Kanan Kiri
Gerakan cukup cukup
Kekuatan 5 4
Tonus normal meningkat
Klonus Paha tidak ada tidak ada
Kaki tidak ada tidak ada
Refleks fisiologis
K P R normal meningkat
A P R normal meningkat
Refleks patologis :
Rossolimo tidak ada ada
Gerakan : cukupKekuatan : 4Refleks fisiologi meningkat
Gerakan : cukupKekuatan : 4Refleks fisiologis meningkatRefleks patologis rossolimo (+)
Gerakan : cukupKekuatan : 4Refleks fisiologi meningkat
Gerakan : cukupKekuatan : 4Refleks fisiologi meningkatRefleks patologis rossolimo (+)
Gejala Rangsang Meningeal : Tidak adaGait dan Keseimbangan : Belum dapat dinilaiGerakan Abnormal : Tidak ada
Fungsi Luhur : Tidak ada kelainan
Fungsi Vegetatif Miksi : tidak ada kelainanDefekasi : tidak ada kelainanEreksi : tidak diperiksa
LABORATORIUM
PEMERIKSAAN KHUSUS :CT –SCAN: intracerebral hemorragi pada
daerah basal ganglion kanan dan corona
radiata kanan.
PENGOBATAN
Perawatan Bed restDiet nasi biasa
Medikamentosa IVFD Ringer Laktat gtt xx/mntCiticoline 2 x 500 mg ivRanitidin 2 x 1 amp ivNeurodex 1 x 500 mg tabAmlodipine 1 x 5 mg tab
PROGNOSIS
Quo ad Vitam : dubia ad bonam
Quo ad Functionam : dubia ad bonam
DISKUSI A.Diagnosis banding topik
1. Lesi di corteks hemisferium cerebri dextra,
gejalanya:
Pada penderita ditemukan gejala:
Defisit motorik Hemiparese sinistra tipe spastik
Gejala iritatif Tidak ada kejang pada sisi yang lemah
Gejala fokal (kelumpuhan tidak sama berat) Kelemahan lengan dan tungkai kiri sama berat
Defisit sensorik pada sisi yang lemah Tidak ada kelainan
Jadi kemungkinan lesi di cortex cerebri hemisferium dextra dapat disingkirkan.
2. Lesi di subcorteks hemisferium cerebri
dextra, gejalanya:
Pada penderita ditemukan gejala:
Defisit motorik Hemiparese sinistra tipe spastik
Afasia motorik subkortikal Tidak ada afasia motorik
subkortikal
Jadi kemungkinan lesi di subcortex cerebri hemisferium dextra dapat disingkirkan.
3. Lesi di capsula interna hemisferium
dextra, gejalanya:
Pada penderita ditemukan gejala:
Hemiparese/hemiplegi typica Hemiparese sinistra tipe spastik
Parese n.VII sinistra/dextra sentral Tidak ada parese n.VII sinistra sentral
Parese n.XII sinistra/dextra sentral Tidak ada parese n.XII sinistra sentral
Kelemahan sisi yang lumpuh sama
berat
Kelemahan sisi yang lumpuh sama
berat
Jadi kemungkinan lesi di capsula interna hemisferium dextra belum dapat disingkirkan
Kesimpulan:Diagnosis topik : Capsula interna hemisferium dextra
B. Diagnosis banding Etiologi
1. Hemoragia cerebri, gejalanya: Pada penderita ditemukan gejala:
- Kehilangan kesadaran > 30 menit - Tidak ada kehilangan kesadaran
- Terjadi saat aktifitas - Terjadi saat aktifitas (mengendarai
motor)
- Didahului sakit kepala, mual dan
Muntah
- Didahului sakit kepala, disertai dan
mual
- Riwayat hipertensi - Ada riwayat hipertensi
Jadi kemungkinan etiologi hemoragia cerebri belum dapat disingkirkan
2. Emboli cerebri, gejalanya: Pada penderita ditemukan gejala:
- Kehilangan kesadaran < 30 menit - - Tidak ada kehilangan kesadaran
- Ada arterial fibrilasi - Tidak ada arterial fibrilasi
- Terjadi saat aktifitas - Terjadi saat aktifitas (berbaring)
Jadi kemungkinan etiologi emboli cerebri dapat disingkirkan
3. Trombosis cerebri, gejalanya: Pada penderita ditemukan gejala:
- Tidak ada kehilangan kesadaran - Tidak ada kehilangan kesadaran
- Terjadi saat istirahat - Terjadi saat aktifitas
Jadi kemungkinan etiologi trombosis cerebri dapat disingkirkan.
Kesimpulan: Diagnosis etiologi: Hemorragia cerebri
Skor Stroke Siriraj:: (2,5 x derajat kesadaran) + ( 2 x Vomitus) + ( 2 x Nyeri kepala) + (0,1 x tekanan diastolic) – (3 x Hipertensi) – 12: (2,5 x 0 ) + ( 2 x 0) + (2 x 1) + (0,1 x 130) – (3 x 0) – 12: 0 + 0 + 2 + 13 – 0 – 12: 3Kesimpulan : Hemorragic cerebri
TINJAUAN PUSTAKA
STROKE / CVD
gangguan aliran darah di otak disebut juga sebagai serangan otak (brain attack), merupakan penyebab cacat
DEFINISI
ANATOMI
STROKE NON HEMORRAGIC
Iskemia jaringan otak timbul akibat sumbatan pada pembuluh darah serviko-kranial atau hipoperfusi jaringan otak oleh berbagai faktor seperti aterotrombosis, emboli, atau ketidakstabilan hemodinamik
KLASIFIKASI STROKE NON HEMORRAGIC
Berdasarkan Manifestasi Klinik
Serangan Iskemik Sepintas/ Transient Ischemic Attack (TIA)
Defisit Neurologik Iskemik Sepintas (Reversible Ischemic Neurological Deficit)
Stroke Progresif (Progressive Stroke)
Stroke Komplet (Completed Stroke/permanent Stroke)
Berdasarkan Kausal
Stroke Trombotik
Stroke Emboli
STROKE HEMORRAGIC
Timbul akibat gangguan peredaran darah di otak bergantung pada berat ringannya gangguan pembuluh darah dan lokasi tempat gangguan peredaran darah terjadi.Perdarahan intraserebral
Perdarahan subarakhnoid
Perdarahan subdural
Penegakan Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan tambahan/Laboratorium
Pemeriksaan Neuro-Radiologik
(CT-Scan)
Pemeriksaan lain-lain
FAKTOR RISIKO
Yang tidak dapat dimodifikasi Umur Jenis kelamin Ras/etnis Riwayat keluarga
Yang dapat dimodifikasi Hipertensi DM TIA Obesitas Hiperkolesterolemia Merokok Alkohol
PENATALAKSANAANANTITROMBOTIK.
Antitrombosit (antiplatelat).
Antikoagulansia.
TROMBOLITIK.
Trombolisis intravena.
Trombolisis intraarterial.
NEUROPROTEKTIF.
Mencegah iskemia dini.
Mencegah akibat dari reperfusi.
ANTI-EDEMA.
Antiedema sitotoksik.
Antiedema vasogenik.
KOMPLIKASI
Komplikasi Dini (0-48 jam pertama)
1). Edema serebri: defisit neurologis cenderung memberat, dapatmengakibatkan peningkatan tekanan intrakranial, herniasi, dan akhirnyamenimbulkan kematian.
2). Infark miokard: penyebab kematian mendadak pada stroke stadium awal.
Komplikasi Jangka pendek (1-14 hari pertama) 1). Pneumonia: Akibat immobilisasi lama
2). Infark miokard
3). Emboli paru: Cenderung terjadi 7 -14 hari pasca stroke, seringkali padasaat penderita mulai mobilisasi.
4). Stroke rekuren: Dapat terjadi pada setiap saat.
Komplikasi Jangka panjang Stroke rekuren, infark miokard, gangguan vaskular lain:
penyakit vaskularperifer.komplikasi yang terjadi pada pasien stroke yaitu: 18
Hipoksia serebral diminimalkan dengan memberi oksigenasi
Penurunan darah serebral
Embolisme serebral.