ppok
DESCRIPTION
ihmTRANSCRIPT
7/21/2019 PPOK
http://slidepdf.com/reader/full/ppok56d6bf391a28ab301695670e 1/26
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah penyakit paru yang ditandai dengan
hambatan aliran udara di saluran napas yang tidak sepenuhnya reversible. Hambatan aliran
udara ini bersifat progresif dan behubungan dengan respon inflamasi paru terhadap partikel
atau gas yang beracun/ berbahaya. Istilah penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) atau
Chronic Obstructif Pulmonary Disease (OP!) ditu"ukan untuk mengelempokkan penyakit#
penyakit yang mempunyai ge"ala berupa terhambatnya arus udara pernapasan. Istilah ini
mulai dikenal pada akhir $%&'an dan permulaan tahun $%'an. asalah yang menyebabkan
terhambatmya arus udara tersebut bisa terletak pada saluran pernapasan maupun pada
parenkim paru. Kelompok penyakit yang dimasksud adalah *ronkitis Kronik (masalah dalam
saluran pernapasan)+ emfisema (masalah dalam parenkim). ,da beberapa ahli yang
menambahkan ke dalam kelompok ini yaitu ,sma *ronkial Kronik+ -ibrosis Kistik dan
*ronkiektasis. ecara logika penyakit asma bronkial seharusnya dapat digolongkan ke dalamgolongan arus napas yang terhambat+ tetapi pada kenyataannya tidak dimasukkan ke dalam
golongan PPOK.
uatu kasus obstruksi aliran udara ekspirasi dapat digolongkan sebagai PPOK bila
obstruksi aliran udara ekspirasi tersebut cenderung progresif. Kedua penyakit tadi (bronkitis
kronik+ emfisema) hanya dapat dimasukkan ke dalam kelompok PPOK "ika keparahan
penyakitnya telah berlan"ut dan obstruksinya bersifat progresif. Pada fase aal+ kedua
penyakit ini belum dapat digabungkan ke dalam PPOK.
Patofisiologi ter"adinya obstruksi adalah peradangan pada saluran pernapasan kecil.
Pada PPOK yang stabil+ ciri peradangan yang dominan adalah banyaknya sel neutrofilik yang
ditarik oleh I0#1. 2alaupun "umlah limfosit "uga meningkat+ namun yang meningkat hanya
sel 3 !1 helper tipe $. *erbeda pada asma+ yang dominan adalah eosonofi+ sel mast+ dan sel
3 !4 helper tipe 5. Ketika ter"adi eksaserbasi akut pada PPOK maka "umlah eosonofil
meningkat tiga puluh kali lipat. Perbedaan "enis sel yang menginfilttrasi inilah yang
menyebabkan perubahan respon terhadap pengobatan kortikosteroid.
1
7/21/2019 PPOK
http://slidepdf.com/reader/full/ppok56d6bf391a28ab301695670e 2/26
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI
PPOK adalah penyakit paru kronik yang ditandai oleh hambatan aliran udara
disaluran napas yang bersifat progressif nonreversibel atau reversibel parsial. PPOK terdiri
dari bronkitis kronik dan emfisema atau gabungan keduanya.
Bronkitis kronik adalah
Kelainan saluran napas yang ditandai oleh batuk kronik berdahak minimal 6 bulan
dalam setahun+sekurang#kurangnya dua tahun berturut #turut+ tidak disebabkan penyakit
lainnya.
Emisema adalah
uatu kelainan anatomis paru yang ditandai oleh pelebaran rongga udara distal
bronkiolus terminal+disertai kerusakan dindingalveoli.
2.2 EPIDEM!L!"I
Penderita pria 7 anita 8 6#$' 7 $. Peker"aan penderita sering berhubungan erat
dengan faktor alergi dan hiperreaktifitas bronkus. !i daerah perkotaan+ insiden PPO $ 9
kali lebih banyak daripada pedesaan. *ila seseorang pada saat anak#anak sering batuk+
berdahak+ sering sesak+ kelak pada masa tua timbul emfisema.%
-aktor risiko penyakit paru obstruktif (PPOK) adalah hal#hal yang berhubungan dan
atau yang mempengaruhi atau menyebabkan ter"adinya PPOK pada seseorang atau kelompok
tertentu. -aktor risiko tersebut meliputi7 $+5
a. Kebiasaan merokok+ merupakan satu#satunya penyebab kausal yang terpenting+ "auh
lebih penting dari factor penyebab yang lainnya.
!alam pencatatan riayat merokok perlu diperhatikan 7
$. :iayat merokok
# Perokok aktif
# Perokok pasif
# *ekas perokok
5. !era"at berat merokok dengan Indeks *rinkman (I*)+ yaitu perkalian "umlah rata#
rata batang rokok dihisap sehari dikalikan lama merokok dalam tahun 7
2
7/21/2019 PPOK
http://slidepdf.com/reader/full/ppok56d6bf391a28ab301695670e 3/26
# :ingan 7 '#5''
# edang 7 5''#''
# *erat 7 ;'
b. :iayat terpa"an polusi udara di lingkungan dan tempat ker"a
c. Hipereaktiviti bronkus
d. :iayat infeksi saluran napas baah berulang
2.# ANA$!MI PULM!
Pulmo adalah parenkim yang berada bersama#sama dengan bronchus dan
percabangan#percabangannya. !ibungkus oleh pleura+ mengikuti gerakan dinding thora<
pada aktu inspirasi dan e<pirasi. *entuknya dipengaruhi oleh organ#organ yang berada
disekitarnya. Pulmo terdiri dari pulmo kiri dan pulmo kanan. Pulmo kiri terdiri dari 5 lobus+sedangkan pulmo kanan terdiri dari 6 lobus.=+1
>ambar $ ,natomi Pulmo.
?askularisasi diperoleh dari cabang#cabang arteria intercostalis+ arteria mammaria
interna+ arteria musculophrenica dan arteria bronchialis. Innervasi dilakukan oleh
n.pherenicus+ n.intercostalis+ @.vagus dan trunchus sympathicus.&
3
7/21/2019 PPOK
http://slidepdf.com/reader/full/ppok56d6bf391a28ab301695670e 4/26
2.% PA$!FISI!L!"I
Karakteristik PPOK adalah keradangan kronis mulai dari saluran napas+ parenkim
paru sampai struktur vaskukler pulmonal. !iberbagai bagian paru di"umpai peningkatan
akrofag+ limfosit 3 (terutama !1) dan neutrofil. el#sel radang yang teraktivasi akan
mengeluarkan berbagai mediator seperti 0eukotrien *4+ I01+ 3@- yang mapu merusak struktur
paru dan atau mempertahankan inflamasi neutrofilik. !isamping inflamasi ada 5 proses lain
yang "uga penting yaitu imbalance proteinase dan anti proteinase di paru dan stres oksidatif. $
Perubahan patologis yang khas dari PPOK di"umpai disaluran napas besar(central
airay)+ saluran napas kecil (periperal airay)+ parenkim paru dan vaskuler pulmonal. Pada
saluran napas besar di"umpai infiltrasi sel#sel radang pada permukaan epitel. Kelen"ar#
kelen"ar yang mensekresi mukus membesar dan "umlah sel goblet meningkat. Kelainan ini
menyebabkan hipersekresi bronkus. Pada saluran napas kecil ter"adi inflamasi kronis yang
menyebabkan berulangnya siklus in"ury dan repair dinding saluran napas. Proses repair ini
akan menghasilkan structural remodeling dari dinding saluran napas dengan peningkatan
kandungan kolagen dan pembentukan "aringan ikat yang menyebabkan penyempitan lumen
dan obstruksi kronis saluran pernapasan. Pada parenkim paru ter"adi destruksi yang khaster"adi pada emfisema sentrilobuler. Kelainan ini lebih sering dibagian atas pada kasus ringan
namun bila lan"ut bisa ter"adi diseluruh lapangan paru dan "uga ter"adi destruksi pulmonary
capilary bed. Perubahan vaskular pulmonal ditandai oleh penebalan dinding pembuluh darah
yang dimulai se"ak aal per"alanan ilmiah PPOK. Perubahan struktur yang pertama kali
ter"adi adalah penebalan intima diikuti peningkatan otot polos dan infiltrasi dinding
pembuluh darah oleh sel#sel radang. Aika penyakit bertambah lan"ut "umlah otot polos+
proteoglikan dan kolagen bertambah sehingga dinding pembuluh darah bertambah tebal 5+&
Pada bronkitis kronis maupun emfisema ter"adi penyempitan saluran napas.
Penyempitan ini dapat mengakibatkan obstruksi dan menimbulkan sesak. Pada bronkitis
kronik+ saluran pernapasan yang berdiameter kecil (B 5mm) men"adi lebih sempit dan
berkelok#kelok. Penyempitan ini ter"adi karena metaplasi sel goblet. aluran napas besar "uga
menyempit karena hipertrofi dan hiperplasi kelen"ar mukus. Pada emfisema paru+
penyempitan saluran napas disebabkan oleh berkurangnya elastisitas paru#paru.$
4
7/21/2019 PPOK
http://slidepdf.com/reader/full/ppok56d6bf391a28ab301695670e 5/26
>ambar 5 Kelainan Paru pada penderita
PPOK
2.& E$I!L!"I
Infeksi saluran pernafasan adalah penyebab paling umum dari eksaserbasi PPOK.
@amun+ polusi udara+ gagal "antung+ emboli pulmonal+ infeksi nonpulmonal+ dan pneumothora< dapat memicu eksaserbasi akut. 3erdapat bukti yang menun"ukkan baha
setidaknya 1' C dari PPOK eksaserbasi disebabkan oleh infeksi. Infeksi tersebut 4'#&'C d
disebankan oleh bakteri+ 6'C oleh virus+ dan &#$'C karena bakteri atipikal. Infeksi
bersamaan oleh lebih dari satu patogen menular tampaknya ter"adi dalam $' sampai 5'C
pasien. eskipun ada data epidemiologis menun"ukkan baha peningkatan polusi yang
berkaitan dengan peningkatan ringan pada eksaserbasi PPOK dan peraatan di rumah sakit+
mekanisme yang terlibat sebagian besar tidak diketahui. Dmboli pulmonal "uga dapat
menyebabkan eksaserbasi PPOK akut+ dan+ dalam satu penelitian terbaru+ Dmboli Pulmonal
sebesar 1+%C menun"ukkan pasien raat inap dengan eksaserbasi PPOK.$$+$5+$6
2.' "E(ALA )LINIS
Pasien biasanya mengeluhkan 5 keluhan utama yaitu sesak napas dan batuk.
,dapun ge"ala yang terlihat seperti 7
5
7/21/2019 PPOK
http://slidepdf.com/reader/full/ppok56d6bf391a28ab301695670e 6/26
$. esak @apas
3imbul progresif secara gradual dalam beberapa tahun. ula#mula ringan lebih
lan"ut akan mengganggu aktivitas sehari#hari. esak napas bertambah berat
mendadak menandakan adanya eksaserbasi.
5. *atuk Kronis
*atuk kronis biasanya berdahak kadang episodik dan memberat aktu pagi hari.
!ahak biasanya mukoid tetapi bertambah purulen bila eksaserbasi.
6. esak napas (heeEing)
:iayat heeEing tidak "arang ditemukan pada PPOK dan ini menun"ukan
komponen reversibel penyakitnya.*ronkospasme bukan satun#satunya penyebab
heeEing. 2heeEing pada PPOK ter"adi saat pengerahan tenaga (e<ertion)
mungkin karena udara leat saluran napas yang sempit oleh radang atau sikatrik.
4. *atuk !arah
*isa di"umpai terutama aktu eksaserbasi. ,sal darah diduga dari saluran napas
yang radang dan khasnya Fblood streaked purulen sputumG.
&. ,noreksia dan berat badan menurun
Penurunan berat badan merupakan tanda progresif "elek.5
2.* )LASIFI)ASI
*erdasarkan Global Initiative for Chronic Obstruction Lung Disease (>O0!) 5'$'+
PPOK dibagi atas 4 dera"at yaitu 7
tage I7 ild
a. 3erdapat hambatan aliran udara ringan7# -D?$/-? B '.=' # -D?$ ; 1'C predicted
b. 3erkadang terdapat batuk kronis dan produksi sputum
c. Pasien biasanya belum menyadari keabnormalan fungsi parunya
tage II7 oderate
a. Hambatan aliran udara sedang# -D?$/-? B '.=' # &'C B -D?$ B 1'C predicted
b. @afas memendek atau sesak nafas saat beraktifitas
c. Pada stage ini+ pasien mulai mencari pengoba tan karena ge"ala gangguan respirasiyang lama atau adanya eksaserbasi penyakitnya
6
7/21/2019 PPOK
http://slidepdf.com/reader/full/ppok56d6bf391a28ab301695670e 7/26
tage III7 evere
a. Hambatan udara lebih buruk dibanding stage II # -D?$/-? B '.=' # 6'C B -D?$ B
&'C predicted
b. esak nafas semakin mengganggu aktifitas
c. c.Dksaserbasi berulang dan berefek pada kualitas hidup penderita
tage I?7 ?ery evere
a. Hambatan udara sangat buruk # -D?$/-? B '.=' # -D?$ B 6'C predicted atau #
-D?$ B &'C predicted chronic respiratory failure
b. angat mengganggu aktfitas sehari#hari sehingga menurunkan kualitas hidup
c. Dksaserbasi dapat mengancam "ia
2.+ DIA"N!SA BANDIN"
$. ,sma
5. OP3 (indrom Obstruksi Pasca 3uberculosis)
6. Pneumothorak
4. >agak Aantung Kronik
2., DIA"N!SIS
>e"ala dan tanda PPOK sangat bervariasi+ mulai dari tanpa ge"ala+ ge"ala ringan
hingga berat. Pada pemeriksaan fisis tidak ditemukan kelainan "elas dan tanda inflasi paru.
!iagnosis PPOK di tegakkan berdasarkan 7
$. >ambaran klinis
a. ,namnesis
Keluhan+ :iayat penyakit+ -aktor predisposisi
b. Pemeriksaan fisis
5. Pemeriksaan penun"ang
a. Pemeriksaan rutin
b. Pemeriksaan khusus
2.1- "amaran )linis
a. ,namnesis
• :iayat merokok atau bekas perokok dengan atau tanpa ge"ala pernapasan
• :iayat terpa"an Eat iritan yang bermakna di tempat ker"a• :iayat penyakit emfisema pada keluarga
7
7/21/2019 PPOK
http://slidepdf.com/reader/full/ppok56d6bf391a28ab301695670e 8/26
• 3erdapat faktor predisposisi pada masa bayi/anak+ mis berat badan lahir rendah
(**0:)+ infeksisaluran napas berulang+ lingkungan asap rokok dan polusi udara
• *atuk berulang dengan atau tanpa dahak
• esak dengan atau tanpa bunyi mengi
b. Pemeriksaan fisis
PPOK dini umumnya tidak ada kelainan
Inspeksi
− Pursed - lips breathing (mulut setengah terkatup mencucu)
− Barrel chest (diameter antero # posterior dan transversal sebanding)
− Penggunaan otot bantu napas
− Hipertropi otot bantu napas
−
Pelebaran sela iga− *ila telah ter"adi gagal "antung kanan terlihat denyut vena "ugularis di leher dan
edema tungkai
− Penampilan pink puffer atau blue bloater
Pink puffer
>ambaran yang khas pada emfisema+ penderita kurus+ kulit kemerahan dan pernapasan
pursed lips breathing
Pursed - lips breathing
,dalah sikap seseorang yang bernapas dengan mulut mencucu dan ekspirasi yang
meman"ang. ikap ini ter"adi sebagai mekanisme tubuh untuk mengeluarkan retensi O5
yang ter"adi sebagai mekanisme tubuh untuk mengeluarkan retensi O5 yang ter"adi pada
gagal napas kronik.
Blue bloater
>ambaran khas pada bronkitis kronik+ penderita gemuk sianosis+ terdapat edema tungkai dan
ronki basah di basal paru+ sianosis sentral dan perifer
Palpasi
Pada emfisema fremitus melemah+ sela iga melebar
Perkusi
Pada emfisema hipersonor dan batas "antung mengecil+ letak diafragma rendah+ hepar
terdorong ke baah
8
7/21/2019 PPOK
http://slidepdf.com/reader/full/ppok56d6bf391a28ab301695670e 9/26
,uskultasi
− suara napas vesikuler normal+ atau melemah
− terdapat ronki dan atau mengi pada aktu bernapas biasa atau pada ekspirasi paksa
− ekspirasi meman"ang
− bunyi "antung terdengar "auh
2.11 Pemeriksaan Pen/n0ang
a. Pemeriksaan rutin
$. -aal paru
pirometri (?DP$+ ?DP$prediksi+ K?P+ ?DP$/K?P
− Obstruksi ditentukan oleh nilai ?DP$ prediksi ( C ) dan atau ?DP$/K?P (C).
Obstruksi 7 C ?DP$(?DP$/?DP$ pred) B 1'C ?DP$C (?DP$/K?P) B =& C
− ?DP$ merupakan parameter yang paling umum dipakai untuk menilai beratnya PPOK
dan memantau per"alanan penyakit.
− ,pabila spirometri tidak tersedia atau tidak mungkin dilakukan+ ,PD meter alaupun
kurang tepat+ dapat dipakai sebagai alternatif dengan memantau variabiliti harian pagi
dan sore+ tidak lebih dari 5'C
J"i bronkodilator
− !ilakukan dengan menggunakan spirometri+ bila tidak ada gunakan ,PD meter.
− etelah pemberian bronkodilator inhalasi sebanyak 1 hisapan+ $& # 5' menit kemudian
dilihat perubahan nilai ?DP$ atau ,PD+ perubahan ?DP$ atau ,PD B 5'C nilai aal dan
B 5'' ml
− J"i bronkodilator dilakukan pada PPOK stabil
5. !arah rutin
Hb+ Ht+ leukosit
6. :adiologi
-oto toraks P, dan lateral berguna untuk menyingkirkan penyakit paru lain. Pada
emfisema terlihat gambaran 7
Hiperinflasi+ Hiperlusen+ :uang retrosternal melebar
!iafragma mendatar Aantung menggantung ("antung pendulum / tear drop ! eye drop
appearance)
9
7/21/2019 PPOK
http://slidepdf.com/reader/full/ppok56d6bf391a28ab301695670e 10/26
Pada bronkitis kronik 7
@ormal
orakan bronkovaskuler bertambah pada 5$ C kasus
b. Pemeriksaan khusus (tidak rutin)
$. -aal paru
− ?olume :esidu (?:)+ Kapasiti :esidu -ungsional (K:-)+ Kapasiti Paru 3otal
(KP3)+ ?:/K:-+?:/KP3 meningkat
− !0O menurun pada emfisema
− :a meningkat pada bronkitis kronik
− ga meningkat
− ?ariabiliti Harian ,PD kurang dari 5' C
5. J"i latih kardiopulmoner − epeda statis (ergocycle)
− Aentera (treadmill)
− Aalan menit+ lebih rendah dari normal
6. J"i provokasi bronkus
Jntuk menilai dera"at hipereaktiviti bronkus+ pada sebagian kecil PPOK terdapat
hipereaktiviti bronkus dera"at ringan.
4. J"i coba kortikosteroid
enilai perbaikan faal paru setelah pemberian kortikosteroid oral (prednison atau
metilprednisolon) sebanyak 6' # &' mg per hari selama 5minggu yaitu peningkatan ?DP$
pascabronkodilator ; 5' C dan minimal 5&' ml. Pada PPOK umumnya tidak terdapat
kenaikan faal paru setelah pemberian kortikosteroid
&. ,nalisis gas darah
3erutama untuk menilai 7
− >agal napas kronik stabil
− >agal napas akut pada gagal napas kronik
. :adiologi
− 3 # can resolusi tinggi
− endeteksi emfisema dini dan menilai "enis serta dera"at emfisema atau bula
yang tidak terdeteksi oleh foto toraks polos
− can ventilasi perfusi engetahui fungsi respirasi paru
10
7/21/2019 PPOK
http://slidepdf.com/reader/full/ppok56d6bf391a28ab301695670e 11/26
=. Dlektrokardiografi
engetahui komplikasi pada "antung yang ditandai oleh Pulmonal dan hipertrofi
ventrikel kanan
.
1. Dkokardiografi
enilai fungsi "antung kanan
%. *akteriologi
Pemerikasaan bakteriologi sputum pearnaan >ram dan kultur resistensi diperlukan
untuk mengetahui pola kuman dan untuk memilih antibiotik yang tepat. Infeksi saluran napas
berulang merupakan penyebab utama eksaserbasi akut pada penderita PPOK di Indonesia.$+5
2.12 PENA$ALA)SANAAN
3u"uan penatalaksanaan 7
# engurangi ge"ala
# encegah eksaserbasi berulang
# emperbaiki dan mencegah penurunan faal paru
# eningkatkan kualiti hidup penderita
Penatalaksanaan secara umum PPOK meliputi 7
$. Ddukasi
5. Obat # obatan
6. 3erapi oksigen
4. @utrisi
&. :ehabilitasi $'
2.1# Ed/kasi
Ddukasi merupakan hal penting dalam pengelolaan "angka pan"ang pada PPOK stabil.
Ddukasi pada PPOK berbeda dengan edukasi pada asma. Karena PPOK adalah penyakit
kronik yang ireversibel dan progresif+ inti dari edukasi adalah menyesuaikan keterbatasan
aktiviti dan mencegah kecepatan perburukan fungsi paru. *erbeda dengan asma yang masih
bersifat reversibel+ menghindari pencetus dan memperbaiki dera"at adalah inti dari edukasi
atau tu"uan pengobatan dari asma. 3u"uan edukasi pada pasien PPOK 7
$. engenal per"alanan penyakit dan pengobatan
11
7/21/2019 PPOK
http://slidepdf.com/reader/full/ppok56d6bf391a28ab301695670e 12/26
5. elaksanakan pengobatan yang maksimal
6. encapai aktiviti optimal
4. eningkatkan kualiti hidup
Ddukasi PPOK diberikan se"ak ditentukan diagnosis dan berlan"ut secara berulang
pada setiap kun"ungan+ baik bagi penderita sendiri maupun bagi keluarganya. Ddukasi dapat
diberikan di poliklinik+ ruang raat+ bahkan di unit gaat darurat ataupun di IJ dan di
rumah. ecara intensif edukasi diberikan di klinik rehabilitasi atau klinik konseling+ karena
memerlukan aktu yang khusus dan memerlukan alat peraga. Ddukasi yang tepat diharapkan
dapat mengurangi kecemasan pasien PPOK+ memberikan semangat hidup alaupun dengan
keterbatasan aktivitas. Penyesuaian aktivitas dan pola hidup merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan kualiti hidup pasien PPOK.
*ahan dan cara pemberian edukasi harus disesuaikan dengan dera"at berat penyakit+
tingkat pendidikan+ lingkungan sosial+ kultural dan kondisi ekonomi penderita. ecara umum
bahan edukasi yang harus diberikan adalah
$. Pengetahuan dasar tentang PPOK
5. Obat # obatan+ manfaat dan efek sampingnya
6. ara pencegahan perburukan penyakit
4. enghindari pencetus (berhenti merokok)
&. Penyesuaian aktivitas
,gar edukasi dapat diterima dengan mudah dan dapat dilaksanakan ditentukan skala
priority bahan edukasi sebagai berikut 7
$) *erhenti merokok
!isampaikan pertama kali kepada penderita pada aktu diagnosis PPOK ditegakkan
5) Pengunaan obat obatan
− acam obat dan "enisnya
− ara penggunaannya yang benar ( oral+ !I atau nebuliser )
− 2aktu penggunaan yang tepat ( rutin dengan selang aku tertentu atau kalau perlu
sa"a )
− !osis obat yang tepat dan efek sampingnya
6) Penggunaan oksigen
− Kapan oksigen harus digunakan
− *erapa dosisnya
− engetahui efek samping kelebihan dosis oksigen
4) engenal dan mengatasi efek samping obat atau terapi oksigen
&) Penilaian dini eksaserbasi akut dan pengelolaannya
12
7/21/2019 PPOK
http://slidepdf.com/reader/full/ppok56d6bf391a28ab301695670e 13/26
3anda eksaserbasi 7
− *atuk atau sesak bertambah
− putum bertambah
− putum berubah arna
) endeteksi dan menghindari pencetus eksaserbasi=) enyesuaikan kebiasaan hidup dengan keterbatasan aktiviti
Ddukasi diberikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah diterima+
langsung ke pokok permasalahan yang ditemukan pada aktu itu. Pemberian edukasi
sebaiknya diberikan berulang dengan bahan edukasi yang tidak terlalu banyak pada
setiap kali pertemuan.
Pemberian edukasi berdasar dera"at penyakit 7
ingan• Penyebab dan pola penyakit PPOK yang ireversibel
• encegah penyakit men"adi berat dengan menghindari pencetus+ antara lain berhenti
merokok
• egera berobat bila timbul ge"ala
Sedang
• enggunakan obat dengan tepat
• engenal dan mengatasi eksaserbasi dini• Program latihan fisik dan pernapasan
Berat
• Informasi tentang komplikasi yang dapat ter"adi
• Penyesuaian aktiviti dengan keterbatasan
• Penggunaan oksigen di rumah
2. !at oatan
a) *ronkodilator
!iberikan secara tunggal atau kombinasi dari ketiga "enis bronkodilator dan
disesuaikan dengan klasifikasi dera"at berat penyakit . Pemilihan bentuk obat
diutamakan inhalasi+ nebuliser tidak dian"urkan pada penggunaan "angka pan"ang.
Pada dera"at berat diutamakan pemberian obat lepas lambat ( slo" release ) atau obat
berefek pan"ang ( long acting ).
acam # macam bronkodilator 7
13
7/21/2019 PPOK
http://slidepdf.com/reader/full/ppok56d6bf391a28ab301695670e 14/26
>olongan antikolinergik
!igunakan pada dera"at ringan sampai berat+ disamping sebagai bronkodilator "uga
mengurangi sekresi lendir ( maksimal 4 kali perhari ).
>olongan agonis beta 5
*entuk inhaler digunakan untuk mengatasi sesak+ peningkatan "umlah penggunaandapat sebagai monitor timbulnya eksaserbasi. ebagai obat pemeliharaan sebaiknya
digunakan bentuk tablet yang berefek pan"ang. *entuk nebuliser dapat digunakan
untuk mengatasi eksaserbasi akut+ tidak dian"urkan untuk penggunaan "angka
pan"ang. *entuk in"eksi subkutan atau drip untuk mengatasi eksaserbasi berat.
Kombinasi antikolinergik dan agonis beta 5
Kombinasi kedua golongan obat ini akan memperkuat efek bronkodilatasi+ karena
keduanya mempunyai tempat ker"a yang berbeda. !isamping itu penggunaan obat
kombinasi lebih sederhana dan mempermudah penderita. >olongan <antin
!alam bentuk lepas lambat sebagai pengobatan pemeliharaan "angka
pan"ang+terutama pada dera"at sedang dan berat. *entuk tablet biasa atau puyer untuk
engatasi sesak (pelega napas)+ bentuk suntikan bolus atau drip untuk mengatasi
ekserbasi akut. Penggunaan "angka pan"ang diperlukan pemeriksaan kadar aminofilin
darah.
b) ,ntiinflamasi
!igunakan bila ter"adi eksaserbasi akut dalam bentuk oral atau in"eksiintravena+ berfungsi menekan inflamasi yang ter"adi+ dipilih golongan metil
prednisolon atau prednison. *entuk inhalasi sebagai terapi "angka pan"ang diberikan
bila terbukti u"i kortikosteroid positif yaitu terdapat perbaikan ?DP$ pasca
bronkodilator meningkat ; 5'C dan minimal 5&' mg
c) ,ntibiotika
Hanya diberikan bila terdapat infeksi. ,ntibiotik yang digunakan 7
0ini I 7 amoksisilin+ makrolid 0ini II 7amoksisilin dan asam klavulanat+ sefalosporin+ kuinolon+ makrolid
Peraatan di :umah akit dapat dipilih
• ,moksilin dan klavulanat
• efalosporin generasi II L III /I? in"eksi
• Kuinolon per oral ditambah dengan yang anti pseudomonas
• ,minoglikose per in"eksi
•
Kuinolon per in"eksid) ,ntioksidan
14
7/21/2019 PPOK
http://slidepdf.com/reader/full/ppok56d6bf391a28ab301695670e 15/26
!apat mengurangi eksaserbasi dan memperbaiki kualiti hidup+ digunakan @ #
asetilsistein. !apat diberikan pada PPOK dengan eksaserbasi yang sering+ tidak
dian"urkan sebagai pemberian yang rutin.
e) ukolitik Hanya diberikan terutama pada eksaserbasi akut karena akan mempercepat
perbaikan eksaserbasi+ terutama pada bronkitis kronik dengan sputum yang viscous.
engurangi eksaserbasi pada PPOK bronkitis kronik+ tetapi tidak dian"urkan sebagai
pemberian rutin.
f) ,ntitusif
!iberikan dengan hati hati$'
#. $era3i !ksigen
Pada PPOK ter"adi hipoksemia progresif dan berkepan"angan yang menyebabkan
kerusakan sel dan "aringan. Pemberian terapi oksigen merupakan hal yang sangat penting
untuk mempertahankan oksigenasi seluler dan mencegah kerusakan sel baik di otot maupun
organ # organ lainnya.
anfaat oksigen
engurangi sesak
emperbaiki aktiviti
engurangi hipertensi pulmonal
engurangi vasokonstriksi
engurangi hematokrit
emperbaiki fungsi neuropsikiatri
eningkatkan kualitas hidup
Indikasi
Pao5 B 'mmHg atau at O5 B %'C
Pao5 diantara && # &% mmHg atau at O5 ; 1%C disertai Kor Pulmonal+ perubahan P
pullmonal+ Ht ;&&C dan tanda # tanda gagal "antung kanan+ sleep apnea+ penyakit
paru lain
acam terapi oksigen 7
Pemberian oksigen "angka pan"ang
Pemberian oksigen pada aktu aktiviti
Pemberian oksigen pada aktu timbul sesak mendadak
Pemberian oksigen secara intensif pada aktu gagal napas$'
15
7/21/2019 PPOK
http://slidepdf.com/reader/full/ppok56d6bf391a28ab301695670e 16/26
&. N/trisi
alnutrisi sering ter"adi pada PPOK+ kemungkinan karena bertambahnya kebutuhan
energy akibat ker"a muskulus respirasi yang meningkat karena hipoksemia kronik dan
hiperkapni menyebabkan ter"adi hipermetabolisme.
Kondisi malnutrisi akan menambah mortaliti PPOK karena berkolerasi dengan dera"at
penurunan fungsi paru dan perubahan analisis gas darah
alnutrisi dapat dievaluasi dengan 7
# Penurunan berat badan
# Kadar albumin darah
# ,ntropometri
# Pengukuran kekuatan otot (??+ tekanan diafragma+ kekuatan otot pipi)
# Hasil metabolisme (hiperkapni dan hipoksia)
engatasi malnutrisi dengan pemberian makanan yang agresis tidak akan mengatasi
masalah+ karena gangguan ventilasi pada PPOK tidak dapat mengeluarkan O5 yang ter"adi
akibat metabolisme karbohidrat. !iperlukan keseimbangan antara kalori yang masuk denagn
kalori yang dibutuhkan+ bila perlu nutrisi dapat diberikan secara terus menerus #nocturnal
feedings$ dengan pipa nasogaster.
Komposisi nutrisi yang seimbang dapat berupa tinggi lemak rendah karbohidrat.
Kebutuhan protein seperti pada umumnya+ protein dapat meningkatkan ventilasi semenit
o%ygen comsumption dan respons ventilasi terhadap hipoksia dan hiperkapni. 3etapi pada
PPOK dengan gagal napas kelebihan pemasukan protein dapat menyebabkan
kelelahan.>angguan keseimbangan elektrolit sering ter"adi pada PPOK karena berkurangnya
fungsi muskulus respirasi sebagai akibat sekunder dari gangguan ventilasi. >angguan
elektrolit yang ter"adi adalah 7
# Hipofosfatemi
# Hiperkalemi
# Hipokalsemi
# Hipomagnesemi
>angguan ini dapat mengurangi fungsi diafragma. !ian"urkan pemberian nutrisi
dengan komposisi seimbang+ yakni porsi kecil dengan aktu pemberian yang lebih sering.$'
'. ehailitasi PP!)
16
7/21/2019 PPOK
http://slidepdf.com/reader/full/ppok56d6bf391a28ab301695670e 17/26
3u"uan program rehabilitasi untuk meningkatkan toleransi latihan dan memperbaiki
kualiti hidup penderita PPOK. Penderita yang dimasukkan ke dalam program rehabilitasi
adalah mereka yang telah mendapatkan pengobatan optimal yang disertai7
# imptom pernapasan berat
# *eberapa kali masuk ruang gaat darurat
# Kualiti hidup yang menurun
Program dilaksanakan di dalam maupun diluar rumah sakit oleh suatu tim
multidisiplin yang terdiri dari dokter+ ahli giEi+ respiratori terapis dan psikolog. Program
rehabilitiasi terdiri dari 6 komponen yaitu 7 latihan fisis+ psikososial dan latihan pernapasan.
!itu"ukan untuk memperbaiki efisiensi dan kapasiti sistem transportasi oksigen. 0atihan fisis
yang baik akan menghasilkan 7
# Peningkatan ?O5 ma<
# Perbaikan kapasiti ker"a aerobik maupun anaerobik
# Peningkatan cardiac output dan meningkatan efisiensi distribusi darah
# Pemendekkan aktu yang diperlukan untuk recovery
&ndurance e%ercise
0atihan untuk meningkatkan kemampuan otot pernapasan. 0atihan ini di programkan
bagi penderita PPOK yang mengalami kelelahan pada otot pernapasannya sehingga tidak
dapat menghasilkan tekanan insipirasi yang cukup untuk melakukan ventilasi maksimum
yang dibutuhkan. 0atihan khusus pada otot pernapasam akan mengakibatkan bertambahnya
kemampuan ventilasi maksimum+ memperbaiki kualiti hidup dan mengurangi sesak napas.
Pada penderita yang tidak mampu melakukan latihan endurance+ latihan otot pernapasan ini
akan besar manfaatnya. ,pabila ke dua bentuk latihan tersebut bisa dilaksanakan oleh
penderita+ hasilnya akan lebih baik. Oleh karena itu bentuk latihan pada penderita PPOK
bersifat individual. ,pabila ditemukan kelelahan pada otot pernapasan+ maka porsi latihan
otot pernapasan diperbesar+ sebaliknya apabila didapatkan O5 darah tinggi dan peningkatan
ventilasi pada aktu latihan maka latihan endurance yang diutamakan. &ndurance e%ercise
:espons kardiovaskuler tidak seluruhnya dapat ter"adi pada penderita PPOK.
*ertambahnya cardiac output maksimal dan transportasi oksigen tidak sebesar pada orang
sehat.
0atihan "asmani pada penderita PPOK akan berakibat meningkatnya toleransi latihan
karena meningkatnya toleransi karena meningkatnya kapasiti ker"a maksimal dengan
17
7/21/2019 PPOK
http://slidepdf.com/reader/full/ppok56d6bf391a28ab301695670e 18/26
rendahnya konsumsi oksigen. Perbaikan toleransi latihan merupakan resultante dari
efisiensinya pemakaian oksigen di "aringan dari toleransi terhadap asam laktat.
esak napas bukan satu#satunya keluhan yang menyebabkan penderita PPOA
menghenikan latihannya+ faktor lain yang mempengaruhi ialah kelelahan otot kaki. Pada
penderita PPOK berat+ kelelahan kaki mungkin merupakan faktor yang dominan untuk
menghentikan latihannya.
*erkurangnya aktiviti kegiatan sehari#hari akan menyebabkan penurunan fungsi otot
skeletal. Imobilitasasi selama 4 # minggu akan menyebabkan penurunan kekuatan otot+
diameter serat otot+ penyimpangan energi dan activiti enEim metabolik. *erbaring ditempat
tidur dalam "angka aktu yang lama menyebabkan menurunnya o%ygen uptake dan control
kardiovaskuler.
Hal#hal yang perlu diperhatikan sebelum latihan 7
− 3idak boleh makan 5#6 "am sebelum latihan
− *erhenti merokok 5#6 "am sebelum latihan
− ,pabila selama latihan di"umpai angina+ gangguan mental+ gangguan koordinasi atau
pusing latihan segera dihentikan
− Pakaian longgar dan ringan
Psikososial tatus psikososial penderita perlu diamati dengan cermat dan apabila diperlukan dapat
diberikan obat.
Latihan Pernapasan
3u"uan latihan ini adalah untuk mengurangi dan mengontrol sesak napas. 3eknik
latihan meliputi pernapasan diafragma dan pursed lips guna memperbaiki ventilasi dan
menyinkronkan ker"a otot abdomen dan toraks. erta berguna "uga untuk melatih
ekspektorasi dan memperkuat otot ekstrimiti.
2.1% P!"N!SIS
*ila sudah terdapat hipoksemia+ prognosis biasanya kurang memuaskan dan
mortalitas pada 5 9 tahun kurang lebih &'C. @amun di samping survival perlu diketahui pula
morbiditas pasien PPOK. ebagai ilustrasi baha Inggris kehilangan 5 "uta hari ker"a
orang/tahun oleh karena PPOK+ sedangkan di ,merika erikat diperkirakan 6 9 "uta hari
ker"a orang/tahun.%
18
7/21/2019 PPOK
http://slidepdf.com/reader/full/ppok56d6bf391a28ab301695670e 19/26
BAB III
S$A$US PASIEN
I. IDEN$I$AS PASIEN
@ama 7 3n. :
Kelamin 7 0aki#laki
Jmur 7&6 tahun
,lamat 7 ,ek 0edong
Peker"aan 7 Petani
,gama 7 Islam
II. )ELUHAN U$AMA
esak napas
III. ANAMNESIS )HUSUS
e"ak dua minggu sebelum masuk :+ penderita mengalami sesak nafas disertai
dengan batuk.esak bertambah berat kurang lebih se"ak dua hari terakhir. esak nafas
disertai bunyi nafas mengi dan tidak disertai oleh nyeri dada. Pasien mengeluh lebih
cepat sesak dan lelah pada saat beraktifitas.
:iayat batuk selama dua minggu dengan disertai sputum berarna "ernih.Pasien
tidak mengalami demam disertai berkeringat pada malam hari. elain itu pasienmerasa lemas. *,* dan *,K normal. Pasien mengaku mual.
19
7/21/2019 PPOK
http://slidepdf.com/reader/full/ppok56d6bf391a28ab301695670e 20/26
Pasien belum pernah ke dokter sebelumnya+ hanya mengkonsumsi obat arung tetapi
tidak ada perbaikan.. Pasien mengakui sebagai perokok aktif+ biasanya menghabiskan
$ bungkus rokok perhari. :iayat hipertensi dan asma disangkal pasien. :iayat
diabetes mellitus tidak ada. :iayat alergi tidak ada.
I4. PEMEI)SAAN FISI)
Keadaan Jmum 7 3ampak sakit sedang.
Kesadaran 7 Kompos mentis.
tatus >iEi
*erat badan 7 6 kg
3inggi badan 7 $& cm
3anda ?ital
3ekanan darah 7 $$'/=' mmHg
@adi 8 'eart (ate 7 14 </menit+ regular+ eMual+ isi cukup
:espirasi 7 51 </menit+ torakoabdominal
uhu 7 6+&o
Kepala
:ambut 7 arna hitam+ tidak mudah dicabut dan tidak mudah patah
ata 7 kon"ungtiva anemis #/#+ sklera ikterik #/#
Hidung 7 pernafasan cuping hidung tidak ada+ sekret tidak ada+ tidak ada
deviasi septum
3elinga 7 tidak ada sekret+ pendengaran baik+ tidak ada nyeri tekan mastoid
ulut 7 sianosis perioral tidak ada+ mukosa mulut dan lidah basah+ papil
lidah tidak atrofi
0eher
Inspeksi 7 )ugular venous pressure tidak meningkat
Palpasi 7 kelen"ar getah bening tidak teraba membesar+deviasi trakea tidak ada
Kulit 7 turgor kulit baik+ tidak ada sianosis+ petekhie+ dan ikterik
20
7/21/2019 PPOK
http://slidepdf.com/reader/full/ppok56d6bf391a28ab301695670e 21/26
3oraks
Pulmo
• Inspeksi 7 bentuk dan gerakan dinding dada
hemitoraks simetris kanan dan kiri
• Palpasi 7 fremitus taktil dan fremitus vokal
simetris kanan dan kiri
• Perkusi 7 sonor pada seluruh lapang paru
• ,uskultasi 7 vesikuler pada lapang paru+
heeEing /+ ronki #/# Dkspirasi meman"ang.
or
• Inspeksi 7iktus kordis tidak terlihat
• Palpasi 7 iktus kordis teraba di I ? linea midclavikula
sinistra
• Perkusi 7 dalam batas normal
• ,uskultasi7bunyi reguler+ murmur tidak ada+ gallop tidak ada
,bdomen
!atar lembut+ nyeri tekan (#)
• Hepar 7 tidak teraba
• 0ien 7 tidak teraba
• >in"al 7 ballotement (#)
• *J ()normal
Dkstremitas
,kral hangat+ sianosis #/# + edema #/#
4. PEMEI)SAAN PENUN(AN"
a. 0aboratorium3anggal Pemeriksaan 7 ' !esember 5'$$
21
7/21/2019 PPOK
http://slidepdf.com/reader/full/ppok56d6bf391a28ab301695670e 22/26
>! 8 $65 mg/dl
Jreum 8 $1 mg/dl
reatinin 8 '+% mg/dl
2* 8 =+$ < $'6 u0
0ymph 8 5+$ < $'6 u0
H>* 8 $5+& g/d0
:* 8 6+=%
H3 8 6=+= C
P03 8 56& < $'6 u0
4I. ESUME
Penderita mengalami sesak nafas disertai dengan batuk.esak bertambah berat kurang
lebih se"ak dua hari terakhir esak nafas disertai bunyi nafas mengi.. :iayat batuk
selama dua minggu dengan disertai sputum berarna "ernih. elain itu pasien merasa
lemas. Pasien mengeluh lebih cepat sesak dan lelah pada saat beraktifitas.
:iayat batuk selama dua minggu dengan disertai sputum berarna "ernih.Pasien
tidak mengalami demam disertai berkeringat pada malam hari. elain itu pasien
merasa lemas. *,* dan *,K normal. Pasien mengaku mual.
Pasien belum pernah ke dokter sebelumnya+ hanya mengkonsumsi obat arung tetapi
tidak ada perbaikan.. Pasien mengakui sebagai perokok aktif+ biasanya menghabiskan
$ bungkus rokok perhari. :iayat hipertensi dan asma disangkal pasien. :iayat
diabetes mellitus tidak ada. :iayat alergi tidak ada.
!ari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan pasien tampak sakit sedang+ frekuensi
pernafasan 51</menit+pada auskultasi paru terdengan bunyi heEEing . dan ekspirasi
meman"ang.
4II. DIA"N!SIS BANDIN"
PPOK
,sma bronkial
22
7/21/2019 PPOK
http://slidepdf.com/reader/full/ppok56d6bf391a28ab301695670e 23/26
4III. DIA"N!SIS )E(A
PPOK
I5. USUL PEMEI)SAAN
J"i pirometri
3horaks foto
Kultur dan resistensi sputum
5. PENA$ALA)SANAAN
@on#medikamentosas
• 3irah baring
edikamentosa
• Infus de<trose & C $ gtt/mnt makrodrip
• O5 60/menit
• ,minofilin 5<$ amp I?
,mbro<ol $&mg/ml 6<$
Prednisolon 6'mg 6<$
5I. P!"N!SIS
Nuo ad vitam 7 dubia ad bonam
Nuo ad functionam 7 dubia ad bonam
23
7/21/2019 PPOK
http://slidepdf.com/reader/full/ppok56d6bf391a28ab301695670e 24/26
BAB I4
)ESIMPULAN
PPOK adalah penyakit paru kronik yang ditandai oleh hambatan aliran udara
disaluran napas yang bersifat progressif nonreversibel atau reversibel parsial. PPOK terdiri
dari bronkitis kronik dan emfisema atau gabungan keduanya.*ronkitis kronik adalah
Kelainan saluran napas yang ditandai oleh batuk kronik berdahak minimal 6 bulan dalam
setahun+sekurang#kurangnya dua tahun berturut #turut+ tidak disebabkan penyakit lainnya.
Dmfisema adalah uatu kelainan anatomis paru yang ditandai oleh pelebaran rongga udara
distal bronkiolus terminal+disertai kerusakan dinding alveoli.
Penderita pria 7 anita 8 6#$' 7 $. Peker"aan penderita sering berhubungan erat
dengan faktor alergi dan hiperreaktifitas bronkus. !i daerah perkotaan+ insiden PPO $ 9
kali lebih banyak daripada pedesaan. *ila seseorang pada saat anak#anak sering batuk+
berdahak+ sering sesak+ kelak pada masa tua timbul emfisema.
-aktor risiko penyakit paru obstruktif (PPOK) adalah hal#hal yang berhubungan dan
atau yang mempengaruhi atau menyebabkan ter"adinya PPOK pada seseorang atau kelompok
tertentu. -aktor risiko tersebut meliputi kebiasaan merokok+ riayat terpa"an polusi udara di
lingkungan dan tempat ker"a+hipereaktiviti bronkus dan riayat infeksi saluran napas baah
berulang.
>e"ala klinis dari PPOK adalah sesak napas+batuk kronis+ sesak napas (heeEing)+ batuk darah+anoreksia dan berat badan menurun.
24
7/21/2019 PPOK
http://slidepdf.com/reader/full/ppok56d6bf391a28ab301695670e 25/26
DAF$A PUS$A)A
$. ,ndika 5''%. PPOK dan @utrisi+ PPOK dan ,ntibiotik+PPOK Dksaserbasi ,kut.
3ersedia di 7 hhtp7//.andikap.ordpress.com/PPOK#eksaserbasi#akut
5. ,nonim 5''1. Konsensus PPOK. 3ersedia di 7
http7//.klikpdpi.com/konsensus/konsensus#ppok/konsensus#ppok
6. ,ntonio et all 5''=. >lobal trategy for the !iagnosis+ anagement+ and Prevention
of hronic Obstructive Pulmonary !isease.J,+p.$#$% didapat darihttp7//.goldcopd.com/>uidelineitem.asp
4. *A.,* of OP!.5''. !idapat dari 7
http7//.bm".com/content/665/=&&5/$5$.full
&. orin DA 5''$. *uku aku Patofisiologi.Aakarta7D>+ p.46=#1
. !I.5''. ,cuan penanganan PPOK 3erkini.
.kalbe.co.id/nes/seminar/acuanpenangananppokterkini
=. :aha"eng 5''%. Penggunaan :asional ,ntibiotica pada pasien
PPOK.http7//dokterblog.ordpress.com/5''%/'&/'$/penggunaan# rasional#antibiotik#
pada#pasien#ppok/
1. :ani ,, 5''. Panduan Pelayanan edik. Aakarta 7 Pusat Penerbitan !epartemen
IP! -KJI+p.$'
%. :iyanto *+ Hisyam * 5''. Obtruksi aluran Pernafasab ,kut *uku ,"ar Penyakit
!alam Ddisi 4. Aakarta7 Pusat Penerbitan !epartemen IP! -KJI+ p.%14#&
25