pp sterilisasi dan desinfeksi

56
STERILISASI DAN DESINFEKSI HERLINA, SKM, M.Kes

Upload: herlina-dwinanto

Post on 21-Nov-2015

101 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

STERILISASI DAN DESINFEKSI

STERILISASI DAN DESINFEKSIHERLINA, SKM, M.KesTUJUAN INSTRUKSIONALTUJUANKETERANGANTIUMahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar sterilisasi dan desinfeksi2TIKMahasiswa mampu mnejelaskan konsep sterilisasi dan desinfeksi (pengertian sterilisasi, pengertian desinfeksi, pengertian antiseptik, dan pengendalian mikroorganisme secara fisik)Macam-macam penanganan limbahPeranan tenaga kesehatan /perawat dalam steriliasi dan desinfeksiSTERILISASIPENGERTIANSterilisasi adalah suatu proses pengelolaan suatu alat atau bahan, baik secara fisik ataupun kimiawi dengan tujuan mematikan semua mikroorganisme termasuk endosporaMACAM STERILISASIFisik, seperti :. Pemanasan atau radiasi. Filtrasi

2. Kimiawi :Menggunakan bahan kimiawi dengan cara merendam, (misalnya dalam larutan glutaraldehid) dan menguapi dengan gas kimia (misalnya dengan gas etilin oksida)STERILISASI SECARA FISIKPemanasan, terdapat 2 jenis pemanasan, yaitu pemanasan basah dan pemanasan keringRadiasiPenyaringan (Filtrasi)Sterilisasi dengan Pemanasan Basah Biasanya menggunakan otoklafSterilisasi terjadi melalui koagulasi dan denaturasi proteinSterilisasi dengan otoklaf merupakan cara paling efisien karena suhu yang dicapai melebihi titik didih air (121C) selama 20-30 menit, dihitung sejak suhu mencapai 121C.Merebus bukan cara sterilisasi.Sterilisasi dengan Pemanasan Kering Biasa disebut dengan dryheatMenggunakan oven, sinar infra merahSterilisasi terjadi melalui proses oksidasi dan denaturasi proteinPemanasan dengan oven dibutuhkan panas 150-170C dengan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan menggunakan otoklaf.Sterilisasi dengan RadiasiMenggunakan sinar GammaTidak cocok digunakan di rumah sakit/puskesmas, karena mahalBiasanya digunakan untuk industri besar dalam jumlah besar (misalnya pada pabrik jarum suntik, pabrik botol infus, dll)Sterilisasi dengan Penyaringan (Filtrasi)Merupakan cara sterilisasi yang digunakan untuk larutan yang tidak tahan panas, seperti serum, plasma atau vaksinMenggunakan saringan atau filter yang terbuat dari selulosa berporiUkuran penyaringnya 0,22m (lebih kecil dari ukuran bakteri)STERILISASI KIMIAWIBahan yang sering digunakan adalah larutan glutaraldehid dan gas etilen oksida (ETO)Kedua bahan kimia tsb sangat mahalBiasa digunakan untuk mensterilkan bahan-bahan yang tidak tahan panas.DISINFEKSIPENGERTIANDisinfeksi adalah suatu proses untuk menghilangkan sebagian atau semua mikroorganisme dari alat kesehatan kecuali endospora bakteriBiasanya digunakan dalam sarana kesehatan dengan menggunakan cairan kimia, pasteurisasi atau perebusan.Macam dan Cara DisinfeksiDikenal bermacam-macam disinfeksi, antaralain :

Disinfeksi Kimiawi Antara lain : Alkohol, Klorin, Formaldehid, Glutardehid, Hidrogen Peroksida, Yodifora, Asam Parasetat, Fenol, ikatan Amonium Kuartener

2. Disinfeksi lainnya : radiasi sinar UV, pasteurisasi, mesin pencuci

Lanjutan disinfeksiMasing-masing disinfeksi mempunyai karakteristik sendiri dan tidak dapat saling mengganti satu sama lainPerlunya mencari informasi dari masing-masing disinfeksi tersebut untuk dipelajari agar dapat memilih dengan tepat sehingga memperoleh efektifitas yang optimalPemilihan disinfeksi yang tidak tepat akan mengakibatkan biaya yang terlalu tinggi dan efektifitas yang rendahJuga perlu dipertimbangkan efek samping dari penggunaan disinfeki (penyakit kulit yang mungkin timbul), sehingga perlu menggunakan alat pelindung yang dapat meminimalkan pajanan terhadap disinfeksi serta menurunkan risiko.Karakteristik Disinfektan yang IdealBerspektrum luasMembunuh kuman secara tepatTidak dipengaruhi oleh lingkungan (tetap aktif dengan adanya zat organik seperti darah, sputum, deterjen dan zat kimia lainnya yang mungkin digunakan bersama)Tidak toksisTidak korosif dan merusak bahan

Lanjutan Karakteristik Disinfektan yang IdealMeninggalkan lapisan antimikrobial pada permukaan yang diprosesMudah pemakaiannyaTidak berbauEkonomisLarut dalam airStabil dalam konsentrasi aktifnyaMempunyai efek pembersihDisinfeksi Kimiawi

AlkoholMerupakan disinfektan dan juga antiseptik bisa dalam bentuk etil alkohol atau isopropil alkoholBekerja cepat sebagai bakterisidal, fungisidal dan virusidalTidak dapat membunuh spora bakteri pada konsentrasi 60-90% dan efektifitasnya menurun tajam di luar konsentrasi tersebutCara kerja alkohol adalah dengan denaturasi protein

Lanjutan disinfeksi kimia (alkohol)Alkohol absolud (100%) mempunyai efek bakterisidal lebih rendah dibandingkan dengan alkohol yang mengandung air, karena air dapat mempercepat proses denaturasi proteinMetilalkohol mempunyai efek bakterisidal yang paling lemah , oleh karena itu tidak pernah digunakan sebagai disinfektanAlkohol tidak digunakan untuk sterilisasi alat-alat medis atau bedah, oleh karena tidak mempunyai efek sporasidalLanjutan disinfeksi kimia (alkohol)Yang perlu diperhatikan adalah jika sering menggunakan alkohol, alat akan cepat rusakAlkohol bersifat mudah terbakar, oleh karenanya agar disimpan ditempat yang sejuk dan berventilasi baikAlkohol mudah menguap sehingga sulit mencapai waktu kontak yang lama pada konsentrasi efektifnya2. Klorin dan Ikatan Klorin Hipoklorit adalah disinfektan yang telah digunakan secara luas di rumah sakitContoh klorin dalam bentuk padat : kalsium hipokloritContoh klorin dalam bentuk cair : natrium hipokloritHipoklorit memiliki aktivitas antimikrobial dengan spektrum cukup luas, murah dan bekerja cepatCara kerja klorin dalam membunuh bakteri belum sepenuhnya dapat dijelaskan, diduga dengan cara menghambat reaksi enzimatik yang esensial di dalam sel, denaturasi protein dan dengan cara inaktivasi asam nukleat

Efek Klorin dalam Konsentrasi yang BerbedaMIKROORGANISMEKONSENTRASI EFEKTIF KLORIN ( PPM)KONSENTRASI EFEKTIF KLORIN (%)WAKTUMikroplasma dan bakteri vegetatif25 0,000025 Beberapa detikSpora Bacillus subtilisAgen mikotik1000,00015 menitS. AureusS. CholeraesuisPseudomas aeroginosa1000,000110 menitBeberapa macam virus, termasuk HIV, HBV2000,000210 menitM. tuberculosis10000,001???Lanjutan klorinSedian klorin berupa cairan pemutih RT , mengandung Na hipoklorit 5,25% ( 52.500 ppm)klorin bebas

Dengan pengenceran 1:999 akan mendapatkan 50 ppm klorin bebas dan pengenceran 1: 9 akan menghasilkan 5000 ppm

Klorin dapat digunakan untuk dekontaminasi meja atau lantai sehari-hari setelah digunakan

Untuk percikan darah, dianjurkan menggunakan klorin dari bahan pemutih 5,25% dengan pengenceran 1 : 10 sampai 1 : 1003. Formaldehid

Digunakan sebagai disinfektan dan juga sterilisasi baik dalam bentuk cair ataupun gasDipasaran dikenal dengan nama formalin, yang mengandung formaldehid 37% Memiliki daya bakterisidal, tuberkulosidal, fungisidal, virusidal dan sporisidalBersifat karsinogenik, sehingga petugas kesehatan harus membatasi diri kontak dengan formaldehid, yang juga membatasi peranan formaldehid sebagai bahan disinfeksi ataupun sterilisasi

Lanjutan formaldehidCara kerja formaldehid adalah melalui reaksi alkilasi asam amino atau proteinMikroorganisme yang rentan dengan formaldehid adalah virus polio (8% selama 10 menit), namun kebanyakan virus lain hanya perlu formaldehid 2% (M. tuberculosis, S.typhi selama 2 menit dan B. anthracis selama 2 jam)Walaupun bersifat disinfeksi tingkat tinggi, tetapi efek iritasi, karsinogenik dan bau yang tajam, maka tidak lagi digunakanPenggunaannya saat ini terbatas pada pembuatan vaksin viral, pembalsam jenasah, pengawet kadaver untuk praktikum mahasiswa kedokteran4. GlutaraldehidLarutan glutaraldehid dalam air bersifat asam dan biasanya tidak mempunyai sifat sporisidalUntuk memberikan efek sporisidal, harus dibuat dalam suasan basa pH 7,5-8,5Cara kerja yaitu dengan merusak RNA, DNA serta menghambat sintesis proteinMikroorganisme yang rentan : M. tuberculosis, fungi, berbagai virus, spora Bacillus dan Clostridium spp, Oocyt cryptosporidium, waktu yang dibutuhkan antara 10 -20 menit, kecuali spora (3 jam)Lanjutan glutaraldehidBanyak digunakan untuk disinfeksi tingkat tinggi dari alat-alat medisEfek samping pada penggunaan glutaraldehid adalah proktitis, kerotopati, iritasi mata, hidung dan tenggorokan

5. Hidrogen peroksida (HO)Cara kerja HO adalah dengan memproduksi radikal hidroksil bebas yang merusak selubung lipid sel, DNA dan unsur lain yang esensial. Sel memiliki sistem perlindungan terhadap kerja HO , yaitu dengan memproduksi katalase yang mengubah HO menjadi air dan oksigen. Mekanisme pertahanan sel ini yang menghambat kerja dari HOtersebut Konsentrasi HO yang digunakan adalah 3%, cukup stabil dan cukup efektif sebagai disinfektan.

6. YodoforaDahulu dikenal dengan nama yodiumYodofora adalah yodin dan zat pelarut, yang menghasilkan suatu ikatan yang dapat melepas cadangan yodin secara berkelanjutan dengan sedikit yod bebas dalam larutan air.Yodin dapat menembus dinding sel mikroorganisme secara cepat, terjadi kerusakan protein dan asam nukleat sehingga sel matiYodofora yang populer di pasaran adalah poviodin yodin, larutan ini disukai karena tidak menimbulkan bercak , tidak toksik maupun iritatifLanjutan yodoforaMikroorganisme yang rentan terhadap yodofora adalah bakteri dan virus. Untuk fungi dan spora memerlukan waktu kontak yang lebih lama.Selain sebagai disisnfektan, yodofor juga dipakau sebagai antiseptik namun dalam konsentrasi yang lebih rendah7. Asam ParasetatAsam parasetat atau asam peroksiasetat mempunyai kemampuan membunuh kuman secara cepat termasuk spora dalam konsentrasi rendahKeuntungan dari asam parasetat adalah tidak ada zat sisa yang berbahaya, bagi lingkungan, tidak meninggalkan residu, serta tetap efektif meskipun ada zat organik dan spora serta pada suhu rendahCara kerja belum diketahui dengan pasti, namun diduga seperti zat oksidan lain yaitu dengan denaturasi protein.Mikroorganisme yg rentan adalah bakteri gram negatif, bakteri ngram positif, jamur dan virus 8. FenolFenol dalam konsentrasi tinggi bekerja sebagai zat racun yang menembus protoplasma , merusak dinding sel dan menggumpalkan protein sel. Pada konsentrsi rendah turun fenol membunuh kuman dengan menghambat kerja enzim dan menyebabkan hasil kebocoran metabolisme sel melalui dinding selTurunan fenol efektif untuk semua bentuk mikroorganisme kecuali spora., sedang efektifitas terhadap virus bervariasi.32Lanjutan fenolKombinasi turunan fenol dengan detergen digunakan untuk dekontaminasi lingkungan rumah sakit, termasuk permukaan meja, lantai labotaorium dan alat kesehatan risiko rendah lainnya.Fenol tidak dianjurkan untuk disinfeksi alat kesehatan risiko sedang dan tinggi karena dapat meninggalkan risidu, lebih-lebih pada bahan yang berpori yang akan mengakibatkan iritasi kulit

Lanjutan fenolPemakaian fenol di kamar bayi tidak dianjurkan, karena sering menimbulkan hiperbilirubinemia, sehingga tidak dianjurkan untuk disinfeksi kamar mandi, inkubator ataupun meja rawat bayi.Untuk membersihkan lantai harus diencerkan sesuai anjuran pabriknya.9. Ikatan Amonium KuarternerMerupakan disinfektan tingkat rendahDisinfektan yang baik tetapi bahan tenun akan menyerap bahan aktif yang akan menurunkan efektifitasnya secara bermaknaIkatan ini bersifat bakterisidal, fungisidal, dan virusidal, namun tidak ada efek sporisidal dan tuberkulosidalIkatan ini hanya digunakan untuk kegiatan sanitasi lingkungan yang biasa seperti lantai, perabot rumah tangga dan dinding

CARA DISINFEKSI LAIN

1. Radiasi dengan sinar UV

Sinar UV terutama hanya digunakan untuk mengendalikan infeksi yang ditularkan melalui udara pada ruangan kultur jaringan.SinarUV tidak dapat menembus cairan dan mempunyai efek samping merusak retina mata dan sel bermitosis sehingga tidak diperbolehkan bekerja di bawah sinar UV.Sinar UV juga bersifat mutagenik2. PasteurisasiPateurisasi bukanlah proses sterilisasi, tujuannya adalah merusak mikroorganisme patogen yang mungkin ada tanpa merusak spora bakteriSuhu dan waktu yang digunakan pasteurisasi biasanya adalah 77C selama 30 menitMerupakan disinfeksi alternatif yang digunakan pengganti disinfeksi kimiawi bagi alat terapi pernapasan dan anastesiDi sarana kesehatan biasanya dilakukan dengan merebus pada suhu 77C3. Mesin Disinfektor (Flushing and Washer Disinfectors)Merupakan mesin pencuci yang dirancang untuk bekerja secara otomatik dan tertutup, biasa dipakai untuk mencuci atau membersihkan dan disinfeksi alat seperti pispot, waskom hingga alat kesehatan bedah dan pipa anastesi.Lebih praktisMenggunakan zat kimia lebih sedikitAlat bedah dan anastesi yang sulit proses pembersihannya dapat menggunakan alat ini.4.Disinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) Merupakan alternatif apabila tidak tersedia sterilisatorDDT dapat membunuh semua mikroorganiseme termasuk virusSelama masih dapat melakukan sterilisasi, jangan melakukan DTT.Cara Melakukan DTT :1. Merebus dalam air mendidih selama 20 menit2. Merendam dalam disinfektan kimia seperti glutaraldehid, formaldehid 8%3. DTT dengan uap (steamer)Merupakan cara terbaik untuk DTT sarung tanganANTISEPTIKPENGERTIANAntiseptik : Zat kimia yang digunakan untuk proses antiseptikAntisepsis : Proses mencegah pertumbuhan atau aktivitas mikroorganisme baik dengan cara menghambat atau membunuh, memiliki bahan kimia yang memungkinkan untuk digunakan pada kulit atau selaput mukosa (jaringan hidup).Kulit manusia tidak dapat disterilkan, tujuan yang ingin dicapai adalah menurunkan jumlah mikroorganisme pada kulit secara maksimal .

Kriteria Memilih AntiseptikMemiliki efek yang luasEfektifitasKecepatan aktivitas awalEfek risiduTidak menyebabkan iritasi kulitTidak menyebabkan alergiEfektif sekali pakai, tidak perlu diulang-ulangDapat diterima secara visual maupun estetikMACAM-MACAM PENANGANAN LIMBAHPengelolaan Limbah

Secara umum limbah dibedakan menjadi limbah padat dan limbah cairLimbah padat biasa disebut sampah, tidak semua sampah rs berbahayaLimbah RS /sarana kesehatan dibedakan :Limbah RT atau non medisLimbah medis, dapat berupa : Limbah klinisLimbah laboratoriumLimbah berbahaya (limbah kimia)Teknik Penanganan Limbah

PemisahanPenangananPenampungan sementaraPembuangan

Limbah Umum(RT)Adalah limbah yang tidak kontak dengan pasienDisebut dengan sampah non medikBiasanya sampah yang dihasilkan oleh pasien (ruang tunggu pasien)Sampah jenis ini bisa langgsung dibuang melalui pengelolaan sampah kotaLimbah KlinisMerupakan limbah yang berpotensi menularkan penyakit dan dikategorikandalam limbah berisiko tinggiLimbah klinis antara lain :sisa sampel pasien, sampah organik, limba jarum suntik, tabung darah dllLanjutan limbah klinisCara penanganan limbah klinis :Sebelum di bawa ke tempat pembuangan akhir (insinerator), limbah klinis ditampung dalam kantong kedap air berwarna kuning), lalu setelah 2/3 kantong terisi penuh, ikat kantong dengan rapatLimbah LaboratoriumSemua limbah yang berasal dari laboratorium dikelompokkan dalamlimbah berisiko tinggiCara pengelolaan : Sebelum keluar dari laboratorium, sampah disterilisasi dengan otoklaf,lalu dilanjutkan prosesnya seperti limbah medis(dilakukan insinerasi)Pemilahan Limbah

Pemilahan limbah dengan menyediakan wadah yang sesuai dengan jenis limbahnya . Biasanya wadah berupa kantong plastik (kuning ,hitam)Kantong warna kuning untuk limbah infeksius dan warna hitam untuk limbah rumah tangga

Penanganan LimbahWadah yang berisi limbah tidak boleh terisi penuh (3/4 bagian)wadah kantong diikat rapat, dan dibuang dengan wadahnyaPetugas yang menangani limbah harus selalu memakai sarung tangan, masker dan sepatu, serta selalu mencuci tangan dengan sabun setelah selesai menangani sampahPenampungan Limbah SementaraMerupakan tempat sementara limbah sebelum dibuang ke tempat pembuangan akhirSyarat :1. Diletakkan pada tempat yang mudah dijangkau2. Harus tertutup rapat, kedap air dan tidak mudah bocor3. Tidak boleh lebih dari 1 hariSyarat Wadah Limbah Benda TajamTahan bocor dan tusukanHarus mempunyai pegangan yang dapat dijinjing dengan 1 tanganMempunyai penutup yang tidak dapat dibuka lagiBentuknya dirancang agar dapat digunakan dengan 1 tanganDitutup dan diganti setelah bagian penuhDitangani bersama limbah medis Syarat Pembuangan Limbah CairSistem pembuangan harus tertutupKemiringan saluran 2-4Belokan (elbow)harus > 90Bangunan penampung (septic tank)harus kedap air, kuat, dilengkapi dengan manhole dan lubang hawaPenempatan lokasi harus mempertimbangkan keadaan muka air tanah dan jarak dari sumber airPembuangan/pemusnahanSeluruh sampah yang dihasilkan pada akhirnya harus dilakukan pembuangan atau pemusnahan. Sistem pemusnahan yang dianjurkan adalah dengan pembakaran (insinerasi). Pembakaran dengan suhu tinggi akan membunuh mikroorganisme dan mengurangi sampah hingga 90%

56