power point final
DESCRIPTION
point presntasiTRANSCRIPT
TUGAS AKHIRTUGAS AKHIR
MODIFIKASI JEMBATAN KALI TANGGUL DENGAN SISTEM BALOK PRATEGANG (PCI GIRDER) DAN PONDASI TIANG PANCANG
Oleh
Triadhi Puji
NIM. 06161009
TUGAS AKHIRTUGAS AKHIR
JEMBATAN KALI TANGGUL DENGAN SISTEM BALOK (PCI GIRDER) DAN PONDASI TIANG PANCANG
Oleh:
Puji Raharjo
NIM. 06161009
BAB 1. PENDAHULUANBAB 1. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
• Salah satu proyek Jalan Lintas SelatanKali Tanggul di Kecamatan Gumukmas
• Jembatan ini dibangun dengan menggunakankondisi lokasi yang sulit di lalui makapengerjaan dan biaya pembangunandilakukan desain ulang.
• Dari uraian latar belakang di• Dari uraian latar belakang dimelakukan penelitian dengan juduldengan Sistem Balok PrategangPancang”.
BAB 1. PENDAHULUANBAB 1. PENDAHULUAN
Selatan adalah pembangunan jembatanGumukmas Kabupaten Jember.
menggunakan rangka baja, denganmaka untuk mengefisiensikan proses
pembangunan jembatan sehingga perlu
atas, maka peneliti tertarik untukatas, maka peneliti tertarik untukjudul “Modifikasi Jembatan Kali Tanggul
Prategang (PCI Girder) dan Pondasi Tiang
DOKUMENTASI LOKASI PENELITIANDOKUMENTASI LOKASI PENELITIAN
TAMPAK DEPAN JEMBATAN
DOKUMENTASI LOKASI PENELITIANDOKUMENTASI LOKASI PENELITIAN
TAMPAK SAMPING JEMBATAN
2.1 Tinjauan Umum
• Jembatan mempunyai arti pentingkepentingannya tidak sama bagisuatu bahan studi yang menarik.
• Jembatan merupakan suatu sistemberikut ini.
1. Merupakan pengontrol kapasitas
2. Mempunyai biaya tertinggi/mil
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKABAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2. Mempunyai biaya tertinggi/mil
3. Jika jembatan runtuh, system
2.2 Peraturan yang dipakai
1. RSNI T-02 2005 – Standar Pembebanan
2. RSNI T-12-2004 – Perencanaan Struktur
3. SNI 2833:2008 – Standar PerencanaanJembatan
bagi setiap orang. Akan tetapi tingkatsetiap orang, sehingga akan menjadi
transportasi yang menyangkut tiga hal
kapasitas bagi system.
/mil dari system.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKABAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
/mil dari system.
system akan lumpuh.
Pembebanan Untuk Jembatan
Struktur Beton Untuk Jembatan
Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk
3.1 Tahapan Perencanaan
1. Perhitungan beban yang terjadi pada
2. Perhitungan tiang sandaran dan trotoar
3. Perhitungan Plat injak dan Plat Lantai
4. Perhitungan Balok PC – I Girder
5. Perhitungan Abutment dan tiang
BAB 3. METODE PENELITIANBAB 3. METODE PENELITIAN
3.2 Preliminary Desain
• Beton bertulang
• Kekuatan tekan beton bertulang
• Kekuatan tekan beton precast
• Kekuatan tulangan
• Direncanakan gelagar induk jembatandengan spsifikasi dan ukuran dari PT. WIKA
• Direncanakan pondasi tiang pancangdengan spsifikasi dan ukuran dari PT. WIKA
pada jembatan
trotoar
Lantai Jembatan
pancang
BAB 3. METODE PENELITIANBAB 3. METODE PENELITIAN
(fc’) = 24 MPa
(fc’) = 35 MPa
(fy) = 360 Mpa
jembatan menggunakan PC - I GirderPT. WIKA Beton
pancang dengan spesifikasi Pile CapPT. WIKA Beton
4.1 Tinjauan umum
1. Perhitungan sandaran jembatan
2. Perhitungan trotoar jembatan
3. Perhitungan plat injak
4. Perhitungan plat jembatan
BAB 4. PEMBAHASANBAB 4. PEMBAHASAN
4. Perhitungan plat jembatan
5. Perhitungan balok utama (PC-
6. Perhitungan Abutment
7. Perhitungan tiang pancang (pile
jembatan
BAB 4. PEMBAHASANBAB 4. PEMBAHASAN
-I Girder)
(pile cap)
4.2 Konsep Perhitungan Beton Bertulang
1. Penentuan momen dan gaya geser
– Mencari beban-beban yang terjadidihitung
– Perhitungan momen dan gayarekayasa atau dengan bantuan
– Ditentukan momen ultimit (Mu) dan
2. Mencari momen nominal dengan rumus2. Mencari momen nominal dengan rumus
– Mn = Momen nominal
– Mu = Momen ultimit
– Ø = Faktor reduksi kekuatan
3. Penentuan Kuat Nomilal (Rn)
– Rn = Kuat nominal
– b = lebar balok/plat
– d = tinggi efektif penampang balok
Bertulang
geser
terjadi pada bagian jembatan yang akan
geser didapat dengan analisa mekanikabantuan software
dan Gaya geser Ultimit (Vu)
rumus :rumus :
balok / plat / kolom
4. Penentuan rasio tulangan tarik ( ρ )
– ρ = rasio tulangan tarik
– fc = kuat tekan beton yang disyaratkan
– fy = kuat leleh tulangan baja
– Cek rasio tul. Tarik minimal (ρ min)
– Pilih ρ yang terbesar (ρ pakai)
5. Cari luas tulangan (As) mm2 :
– ρ pakai . b . d
– Untuk tulangan melintang maka
– Maka di dapat jumlah tulangan
Tul. Utama : 19 D – 150 mm2
Tul. Long : 12 D 120 mm2
disyaratkan
min)
maka didapat 50% dari As
tulangan ex :
4.3 Konsep perhitungan balok prategang
1. Data beton dan dimensi girder dan
– Untuk spesifikasi girder dipakai produk
– Dengan mutu beton K – 500
– Untuk jenis kabel dipakai : Uncoatedgrade 27
Tegangan leleh kabel (f py)
Kuat tarik kabel (f pu)
Diameter kabel (Ast)
Jumlah kabel 1 tendon
prategang (PC-I Girder)
kabel prategang
produk PT. WIKA Beton
Uncoated 7 wire super strands ASTM A-416
= 1580 Mpa
= 1860 Mpa
= 12.7 mm
= 19 bh
2. Pembebanan pada balok prategang2005 dimana beban yang bekerja adalah
a. Beban sendiri ( P ms )
b. Beban mati tambahan ( P ma
c. Beban jalur “D” ( T td )
d. Gaya rem ( T tb )
e. Gaya angin ( T ew )
f. Gaya gempa ( T eq )
Setelah dilakukan perhitungan mekanikaSetelah dilakukan perhitungan mekanikamomen dan gaya geser dan dituangkandan gaya geser :
3. Penentuan jalur tendon, didapatbalok, gaya prategang dan perhitunganTendon. Setelah dilakukan perhitungantabel dan grafik sebagai berikut :
prategang (PC-I Girder) sesuai dengan RSNI T-02-adalah :
ma )
mekanika rekayasa maka didapat kombinasimekanika rekayasa maka didapat kombinasidituangkan dalam grafik kombinasi momen
dari perhitungan momen inersia padaperhitungan Eksentrisitas Masing-Masing
perhitungan maka tata letak tendok tersaji pada
Grafik kombinasi momen
0.00
2000.00
4000.00
6000.00
8000.00
10000.00
12000.00
14000.00
0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0 10.0 11.0
Grafik kombinasi gaya
0.00
200.00
400.00
600.00
800.00
1000.00
1200.00
0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0 10.0 11.0
momen pada balok
12.0 13.0 14.0 15.0 16.0 17.0 18.0 19.0 20.0
Kombinasi I
Kombinasi II
Kombinasi III
Kombinasi IV
gaya geser pada balok
12.0 13.0 14.0 15.0 16.0 17.0 18.0 19.0 20.0
Kombinasi I
Kombinasi II
Kombinasi III
Kombinasi IV
Jarak
X
(m)
Trace
Zo
(m)
Posisi Masing-Masing Cable
Z1
(m)
Z2
(m)
Z3
(m)
Z4
(m)
0.00 1.0120 1.5520 1.1513 0.7507 0.3500
5.00 0.9267 0.9824 0.6914 0.4660 0.2406
10.00 0.8458 0.5755 0.3628 0.2627 0.1625
15.00 0.7693 0.3314 0.1657 0.1407 0.1156
20.00 0.6971 0.2500 0.1000 0.1000 0.1000
Jarak
X
(m)
Trace
Zo
(m)
Posisi Masing-Masing Cable
Z1
(m)
Z2
(m)
Z3
(m)
Z4
(m)
0.00 1.0120 1.5520 1.1513 0.7507 0.3500
1.00 0.9267 1.4250 1.0488 0.6872 0.3256
2.00 0.8458 1.3046 0.9516 0.6270 0.3025
3.00 0.7693 1.1907 0.8596 0.5701 0.28063.00 0.7693 1.1907 0.8596 0.5701 0.2806
4.00 0.6971 1.0833 0.7728 0.5164 0.2600
5.00 0.6294 0.9824 0.6914 0.4660 0.2406
6.00 0.5660 0.8880 0.6151 0.4188 0.2225
7.00 0.5070 0.8001 0.5442 0.3749 0.2056
8.00 0.4523 0.7187 0.4785 0.3342 0.1900
9.00 0.4020 0.6438 0.4180 0.2968 0.1756
10.0 0.3561 0.5755 0.3628 0.2627 0.1625
11.0 0.3146 0.5136 0.3129 0.2318 0.1506
12.0 0.2774 0.4583 0.2682 0.2041 0.1400
13.0 0.2162 0.4095 0.2288 0.1797 0.1306
14.0 0.1922 0.3672 0.1946 0.1586 0.1225
15.0 0.1725 0.3314 0.1657 0.1407 0.1156
16.0 0.1572 0.3021 0.1421 0.1260 0.1100
17.0 0.1462 0.2793 0.1237 0.1146 0.1056
18.0 0.1397 0.2630 0.1105 0.1065 0.1025
19.0 0.1375 0.2533 0.1026 0.1016 0.1006
20.0 0.2500 0.1000 0.1000 0.1000
0.3500
0.3256
0.3025
0.28060.2806
0.2600
0.2406
0.2225
0.2056
0.1900
0.1756
0.1625
0.1506
0.1400
0.1306
0.1225
0.1156
0.1100
0.1056
0.1025
0.1006
0.1000
4. Tegangan yang terjadi pada penampang
Menurut Peraturan Perencanaan Tekniktegangan beton sesaat setelahterjadi kehilangan tegangan sebagainilai berikut ini.
– Tegangan serat tekan terluar harus
– Tegangan serat tarik terluar harus
Tegangan beton pada kondisi bebansemua kehilangan tegangan ) tidaksemua kehilangan tegangan ) tidak
– Tegangan serat tekan terluar akibatdan beban hidup ≤ 0.45 x fc'.
– Tegangan serat tarik terluar yangx √fc'.
Maka kontrol tegangan meliputi :
a. Keadaan awal (saat transfer)
b. Keadaan Setelah (Loss of Prestress
c. Keadaan Setelah Plat dan Balok
penampang balok
Teknik Jembatan ( Bridge Design Code),penyaluran gaya prategang (sebelum
sebagai fungsi waktu) tidak boleh melampaui
harus ≤ 0.60 x fci' dengan fci' = 0.80 fc'
≤ 0.50 x √fci' dengan fci' = 0.80 fc‘
beban layan ( setelah memperhitungkantidak boleh melebihi nilai sebagai berikut :tidak boleh melebihi nilai sebagai berikut :
akibat pengaruh prategang, beban mati,
yang pada awalnya mengalami tekan, ≤ 0.50
Prestress)
Menjadi Komposit
4.5 Konsep Perhitungan struktur bawah jembatan
1. Perhitungan perencanaan abutment
a. Penentuan beban yang tejadi padaterjadi pada struktur bawah jembatan
b. Cek perbandingan beban jembatan
c. Penentuan penulangan pada abutment
• Mutu beton abutmen = K – 350
• Mutu baja tulangan = U 37
• Untuk perhitungan beton bertulang• Untuk perhitungan beton bertulang
2. Perhitungan Tiang pancang (pile cap)
a. Spesifikasi tiang pancang (pile cap)
• Diameter pile cap = 40 cm
• Kelas = A2
• Maksimal gaya aksial = 121.00
b. Dilakukan perhitungan untuk menentukanpancang untuk menahan abutment
jembatan
pada struktur atas jembatan + beban yangjembatan
jembatan ≥ daya dukung jembatan
abutment
350
bertulang sama dengan diatasbertulang sama dengan diatas
cap)
cap) sesuai dengan prokuk PT. WIKA Beton
cm
00 ton / pile
menentukan berapa jumlah pondasi tiangabutment
4.5 Konsep Perhitungan struktur bawah jembatan
1. Perhitungan perencanaan abutment
a. Penentuan beban yang tejadi padaterjadi pada struktur bawah jembatan
b. Cek perbandingan beban jembatan
c. Penentuan penulangan pada abutment
• Mutu beton abutmen = K – 350
• Mutu baja tulangan = U 37
• Untuk perhitungan beton bertulang• Untuk perhitungan beton bertulang
2. Perhitungan Tiang pancang (pile cap)
a. Spesifikasi tiang pancang (pile cap)
• Diameter pile cap = 40 cm
• Kelas = A2
• Maksimal gaya aksial = 121.00
b. Dilakukan perhitungan untuk menentukanpancang untuk menahan abutment
jembatan
pada struktur atas jembatan + beban yangjembatan
jembatan ≥ daya dukung jembatan
abutment
350
bertulang sama dengan diatasbertulang sama dengan diatas
cap)
cap) sesuai dengan prokuk PT. WIKA Beton
cm
00 ton / pile
menentukan berapa jumlah pondasi tiangabutment
4.6 Konsep Perbandingan Perhitungan Biaya
1. Tahapan Perhitungan Rencana Anggaran
a. Penentuan item volume pekerjaan
b. Analisa harga satuan
c. Rekapitulasi anggaran biaya
d. Cek perbadingan antara jembatan
2. Perbandingan biaya pembangunanPrategangPrategang
a. Dari rencanan anggaran biayapembangunan sebesar Rp. 16,650
b. Dari rencanan anggaran biaya jembatanpembangunan sebesar Rp. 15,254
c. Selisih harga pada kedua perbandingan
Biaya Pekerjaan Jembatan
Anggaran biaya jembatan
pekerjaan
jembatan rangka baja dengan balok prategang.
antara jembatan Rangka baja & Balok
jembatan rangka baja didapat harga650,275,700.00
jembatan balok prategang didapat harga254,008,500.00
perbandingan adalah Rp. 1,396,267,200.00
5.1 Kesimpulan
1. Mutu beton mempengarui tingkatukuran beton.
2. Penampang balok mempengaruhi
3. Perbandingan antara biaya pelaksanaanpratengan efiensi sebesar 8.39% dari
BAB 5. KESIMPULAN & SARANBAB 5. KESIMPULAN & SARAN
tingkat efisiensi dimensi suatu penampang dan
mempengaruhi jalur dan lintasan tendon.
pelaksanaan jembatan rangka baja dan balokdari harga jembatan rangka baja.
BAB 5. KESIMPULAN & SARANBAB 5. KESIMPULAN & SARAN