portofolio herpes zooster

8/16/2019 Portofolio Herpes Zooster

1/12

Kasus 1

Data Pasien: Nama : Tn. H Nomor Registrasi :

Nama Wahana : RST TK IV Telp : - Terdaftar sejak :

Data utama untuk bahan diskusi:

1. Diagnosis/ am!aran Klinis:

1

Topik: Herpes "ooster Regio T#orakalis De$tra

Tanggal (kasus) : %/1&/&'1( Presenter: dr. )e!r* +ra*,go

Tanggal presentasi : &% /1/&'1 Pendamping: dr. N,r )itriasari

Tempat presentasi : RST TK IV Samarinda

Objektif presentasi :

€ Keilm,an € Ketrampilan € +en*egaran € Tinja,an +,staka

€ Diagnostik € anajemen € asala# € Istimea

€ Neonat,s € 0a*i € nak € Remaja € Deasa € 2ansia € 0,mil

€ Deskripsi: +ria3 &4 ta#,n3 mengel,# n*eri dan panas di dada dan p,ngg,ng se!ela# kanan sejak 56 #ari 3

serta demam sejak 5( #ari. terdapat 7esikel !ergerom!ol dengan dasar eritemato,s3 tepi ireg,ler3 !atas

tegas3 disertai kr,sta.

€ T,j,an : endiagnosis dan melak,kan penatalaksanaan pada #erpes 8ooster

ahan bahasan: € Tinja,an +,staka € Riset € Kas,s € ,dit

!ara membahas: € Disk,si € +resentasi dan

disk,si € 9mail € +os


2/12

Herpes 8oster region t#orakalis dekstra. +asien mengel,# n*eri dan panas di dada dan p,ngg,ng se!ela# kanan sej

56 #ari 3 serta demam sejak 5( #ari. Se!el,mn*a pasien s,da# mengkons,msi o!at sendiri3 *ait, +araetamol ta!

*ang di!eli di ar,ng.

&. Ria*at pengo!atan:

+asien dimin,mkan sam efenamat (''mg tiap ; jam3 siklo7ir ta!let ;''mg ($ setiap #ari3 antasida ta!let tiap

jam3 Vitamin 0 kompleks 1 ta!let tiap #ari3 ketorola 6'mg intra7ena per ; jam3 !edak salisil pada lesi *ang !el,m

pea# dan salep gentamiin pada lesi di k,lit *ang s,da# menjadi l,ka.

6. Ria*at kese#atan/ pen*akit:

+asien men*angkal memiliki ria*at asma ata,p,n alergi makanan dan o!at-o!atan.

4. Ria*at kel,arga:Ria*at asma dan alergi dalam kel,arga disangkal.

(. Ria*at pekerjaan:

. 2ain-lain:

+asien s,ka mengkons,msi gorengan3 mie instan dan min,man dingin. +asien memiliki ke!iasaan mengorok saat

tid,r sejak & !,lan terak#ir .

Daftar Pustaka:a. Siregar RS. +en*akit Vir,s. tlas 0erarna Saripati +en*akit K,lit. 9disi Ke-&. ;4-%

!. artodi#ardjo S. +enanganan Herpes "oster dan Herpes +rogenitalis. Ilm, +en*akit k,lit dan Kelamin. S,ra!a*a:

irlangga ?ni7ersit* +ress3 &''1.

. Handoko R+. +en*akit Vir,s. Ilm, +en*akit K,lit dan Kelamin. 9disi Ke-4. 11'-&.

"asil Pembelajaran:

1. Diagnosis #erpes 8ooster.

2


3/12

&. Tatalaksana #erpes 8ooster.

6. Komplikasi *ang dapat terjadi pada #erpes 8ooster.

4. +enanganan komplikasi #erpes 8ooster.

3


4/12

dr# $ebr% Pra%ugo

Nama : Tn. H

?m,r : &4 ta#,n

&ubjektif

0erdasarkan a,toanamnesis3 +asien mengel,#kan r,am di k,lit *ang n*eri dan terasa

panas di daera# dada dan p,ngg,ng se!ela# kanan saat datang !ero!at ke ID RST. Se!el,mn*a

pasien mengak, #an*a terasa gatal3 nam,n semakin #ari rasa gatal !er,!a# menjadi n*eri.

+asien j,ga mengak, mengalami demam sejak ( #ari *ang lal, dan disertai dengan n*eri

di sel,r,# !adan ter,tama persendian. Kel,#an terse!,t kem,diaan diik,ti dengan m,n,ln*a

r,am-r,am k,lit *ang aaln*a terasa gatal dan kem,dian !er,!a# menjadi !intil-!intil !erair

kemera#an *ang terasa n*eri.

?nt,k mengatasi kel,#an-kel,#an terse!,t3 selama ini pasien #an*a min,m parasetamol

*ang di!eli di ar,ng dan emngg,nakan !edak ,nt,k meng,rangi rasa gatal saat r,am di k,lit

m,n,l. Saat pasien merasa sangat n*eri pada r,am terse!,t !ar,la# pasien pergi ke RST ,nt,k

!ero!at.

+asien mengak, perna# sakit aar se!el,mn*a *ait, saat masi# di sekola# dasar sekitar

14 ta#,n *ang lal,. Ria*at asma dan alergi makanan ata, o!at-o!atan pada diri sendiri dan

dalam kel,arga disangkal ole# pasien.

Objektif

Keadaan ,m,m : Sakit sedang.

Kesadaran : Kompos mentis3 =S 94V(.

Tanda 7ital :

• Nadi : ;; kali/menit3 reg,ler3 k,at angkat.

• Tekanan dara# : 11'/%' mmHg.

• )rek,ensi nafas : &' kali/menit.• S,#, : 6%3; o.

Kepala / le#er : Tidak ditem,kan adan*a kelainan

T#oraks : terdapat 7esikel !erkelompok dengan dasar eritematosa dengan distri!,si segmental

,nilateral di sisi kanan dengan se!agian 7esikel tela# pea# dan menjadi kr,sta.

!domen : Tidak ditem,kan adan*a kelainan.

4


5/12

9kstremitas : tidak ditem,kan adan*a kelainan.

namnesis dan pemeriksaan fisik sangat mend,k,ng ,nt,k #erpes 8ooster.

1. ejala klinis !er,pa gejala prodromal seperti demam dan n*eri persendian *ang diik,ti ole#

m,n,ln*a r,am k,lit *ang terasa n*eri.

&. +emeriksaan fisik ditem,kan 7esikel !erkelompok dengan dasar eritematosa dengan

distri!,si segmental ,nilateral di sisi kanan dengan se!agian 7esikel tela# pea# dan

menjadi kr,sta. Distri!,si r,am *ang mengik,ti al,r dermatom ,nilateral mer,pakan gejala

k#as pada #erpes 8ooster.

'ssessment

Herpes 8oster adala# pen*akit *ang dise!a!kan ole# infeksi 7ir,s 7arisela-8oster *ang

men*erang k,lit dan m,kosa3 infeksi ini mer,pakan reakti7asi 7ir,s *ang terjadi setela# infeksi primer. 0erdasarkan lokasi lesi3 #erpes 8oster di!agi atas: #erpes 8oster oftalmik,s3 fasialis3

!rakialis3 torakalis3 l,m!alis dan sakralis. anifestasi klinis #erpes 8oster dapat !er,pa

kelompok-kelompok 7esikel sampai !,la di atas daera# *ang eritematosa. 2esi *ang k#as

!ersifat ,nilateral pada dermatom *ang ses,ai dengan letak s*araf *ang terinfeksi 7ir,s

ambar 1# Patofisiologi ari*ella+"erpes ,ooster

5


6/12

+en*e!a! reakti7asi tidak diketa#,i pasti tetapi !iasan*a m,n,l pada keadaan

im,nos,presi. Insidensi #erpes 8oster !er#,!,ngan dengan men,r,nn*a im,nitas ter#adap V"V

spesifik. Selama proses 7arisela !erlangs,ng3 V"V leat dari lesi pada k,lit dan perm,kaan

m,kosa ke ,j,ng saraf sensorik men,lar dan dikirim seara sentripetal3 naik ke sera!,t sensoris

ke ganglia sensoris. Di ganglion3 7ir,s mem!ent,k infeksi laten *ang menetap selama

ke#id,pan. Herpes 8oster terjadi paling sering pada dermatom dimana r,am dari 7arisela

menapai densitas tertinggi *ang ,m,mn*a pada !agian @oftalmikA pertama dari saraf trigeminal

ganglion sensoris dan t,lang !elakang dari T1 sampai 2&.

am!aran e7ol,si ,j,d kelainan k,lit pada #erpes 8oster

anifestasi dari #erpes 8oster !iasan*a ditandai dengan rasa sakit *ang sangat dan

pr,rit,s selama !e!erapa #ari se!el,m mengem!angkan karakteristik er,psi k,lit dari 7esikel

!erkelompok pada dasar *ang ejala prodormal !iasan*a n*eri3 disestesia3 parestesia3 n*eri

tekan intermiten ata, ter,s mener,s3 n*eri dapat dangkal ata, dalam terlokalisir3 !e!erapa

dermatom ata, dif,s. 2esi !ar, tim!,l selama 6-( #ari. 0ent,k 7esikel dalam akt, 1& sampai

6

Munculnya lenting-lenting kecil yang

berkelompok dan beberapa dapat

berkonfuensi menjadi bula-bula

vesikel berumbilikasi dan mulai

mengering membentuk krusta

vesikel pecah menjadi krusta dan

mungkin dapat menjadi scar! jika


7/12

&4 jam dan !er,!a# menjadi p,st,le pada #ari ketiga. +ea#n*a 7esikel serta pemisa#an terjadi

dalam & B 4 mingg,. Kr,sta *ang mongering pada % sampai 1' #ari. +ada ,m,mn*a kr,sta

!erta#an dari & sampai 6 mingg,. +ada orang *ang normal3 lesi B lesi !ar, !erm,n,lan pada 1

sampai 4 #ari @ !iasan*a sampai selama % #ariA. Rash le!i# !erat dan !erta#an lama pada orang

*ang le!i# t,a3 dan le!i# ringan dan !erd,rasi pendek pada anak B anak.

+em!agian Herpes "ooster men,r,t lokasi lesi

1. Herpes 8ooster oftalmik,s

&. Herpes 8oster fasialis6. Herpes 8oster !rak#ialis

4. Herpes 8oster t#orakalis

(. Herpes 8oster l,m!alis. Herpes 8oster sakralis

Diagnosis "erpes ,ooster

Diagnosis #erpes 8oster pada anamnesis didapatkan kel,#an !er,pa ne,ralgia !e!erapa

#ari se!el,m ata, !ersama-sama dengan tim!,ln*a kelainan k,lit. dakalan*a se!el,m tim!,l

kelainan k,lit dida#,l,i gejala prodromal seperti demam3 p,sing dan malaise. Kelainan k,lit

terse!,t m,la-m,la !er,pa eritema kem,dian !erkem!ang menjadi pap,la dan 7esik,la *ang

dengan epat mem!esar dan men*at, se#ingga ter!ent,k !,la. Isi 7esikel m,la-m,la jerni#3

setela# !e!erapa #ari menjadi ker,# dan dapat p,la !eramp,r dara#.


8/12

proliferasi endotel pem!,l,# dara# keil3 #emoragi fokal dan inflamasi !,ngk,s ganglion.

+artikel 7ir,s dapat dili#at dengan mikroskop elektron dan antigen 7ir,s #erpes 8oster dapat

dili#at seara im,nofl,oresensi.

pa!ila gejala klinis sangat jelas tidakla# s,lit ,nt,k menegakkan diagnosis. kan tetapi pada keadaan *ang merag,kan diperl,kan pemeriksaan pen,njang antara lain:

1. Isolasi 7ir,s dengan k,lt,r jaringan dan identifikasi morfologi dengan mikroskop

elektron.

&. +emeriksaan antigen dengan im,nofl,oresen

6. Test serologi dengan meng,k,r im,noglo!,lin spesifik..

Penatalaksanaan "erpes ,ooster

1# Pengobatan -mum

Selama fase ak,t3 pasien dianj,rkan tidak kel,ar r,ma#3 karena dapat men,larkan kepada

orang lain *ang !el,m perna# terinfeksi 7arisela dan orang dengan defisiensi im,n.

?sa#akan agar 7esikel tidak pea#3 misaln*a jangan digar,k dan pakai !aj, *ang longgar.

?nt,k menega# infeksi sek,nder jaga ke!ersi#an !adan.

.# Pengobatan Khusus

. &istemik

A.1. Obat Antivirus

C!at *ang !iasa dig,nakan iala# asiklo7ir dan modifikasin*a3 misaln*a

7alasiklo7ir dan famsiklo7ir. siklo7ir !ekerja se!agai in#i!itor DN polimerase pada

7ir,s. siklo7ir dapat di!erikan peroral ata,p,n intra7ena. siklo7ir Se!aikn*a pada 6

#ari pertama sejak lesi m,n,l. Dosis asiklo7ir peroral *ang dianj,rkan adala# (;''

mg/#ari selama % #ari3 sedangkan melal,i intra7ena !iasan*a #an*a dig,nakan pada

pasien *ang im,nokompromise ata, penderita *ang tidak !isa min,m o!at. C!at lain

*ang dapat dig,nakan se!agai terapi #erpes 8oster adala# 7alasiklo7ir. Valasiklo7ir

di!erikan 61''' mg/#ari selama % #ari3 karena konsentrasi dalam plasma tinggi. Selain

it, famsiklo7ir j,ga dapat dipakai. )amsiklo7ir j,ga !ekerja se!agai in#i!itor DN

#


9/12

polimerase. )amsiklo7ir di!erikan 6&'' mg/#ari selama % #ari.

.2. Analgetik

nalgetik di!erikan ,nt,k meng,rangi ne,ralgia *ang ditim!,lkan ole# 7ir,s

#erpes 8oster. C!at *ang !iasa dig,nakan adala# asam mefenamat. Dosis asam

mefenamat adala# 1('' mg/#ari di!erikan se!an*ak 6 kali3 ata, dapat j,ga dipakai

seperl,n*a ketika n*eri m,n,l.

.3. Kortikosteroid

Indikasi pem!erian kortikostreroid iala# ,nt,k Sindrom Ramsa* H,nt. +em!erian

#ar,s sedini m,ngkin ,nt,k menega# terjadin*a paralisis. Eang !iasa di!erikan iala#

prednison dengan dosis 6&' mg/#ari3 setela# semingg, dosis dit,r,nkan seara

!erta#ap. Dengan dosis prednison setinggi it, im,nitas akan tertekan se#ingga le!i# !aik

diga!,ng dengan o!at anti7ir,s.

0. Pengobatan topikal

Terapi topikal seperti lidokain pat#es3 dan krim apsaiin dapat dig,nakan ,nt,k

ne,ralgia paska #erpes. Sol,tio 0,rro dapat dig,nakan ,nt,k kompres !asa# . Kompres

diletakkan selama &' menit !e!erapa kali se#ari3 ,nt,k maserasi dari 7esikel3

mem!ersi#kan ser,m dan kr,sta3 dan menekan pert,m!,#an !akteri. Sol,tio +o7idone-

iodine sangat mem!ant, mem!ersi#kan kr,sta dan ser,m *ang m,n,l pada er,psi !erat

dari orang t,a. *lo7ir topikal ointment di!erikan 4 kali se#ari selama 1' #ari ,nt,k

pasien im,nokompromised *ang memerl,kan akt, pen*em!,#an jangka pendek.

Komplikasi "erpes ,ooster

1. Ne,ralgia paska #erpeti

Ne,ralgia paska #erpetik adala# rasa n*eri *ang tim!,l pada daera# !ekas pen*em!,#an.

Ne,ralgia ini dapat !erlangs,ng selama !er!,lan-!,lan sampai !e!erapa ta#,n. Keadaan

ini ender,ng tim!,l pada ,m,r diatas 4' ta#,n3 persentasen*a 1' - 1( F dengan gradasi

n*eri *ang !er7ariasi. Semakin t,a ,m,r penderita maka semakin tinggi persentasen*a.

1. Infeksi sek,nder

$


10/12


11/12

!iasan*a m,n,l dalam & mingg, sejak m,n,ln*a lesi. 0er!agai paralisis dapat terjadi

seperti: di aja#3 diafragma3 !atang t,!,#3 ekstremitas3 7esika ,rinaria dan an,s.

?m,mn*a akan sem!,# spontan.

Plan

Diagnosis : 0erdasarkan anamnesis pasien mengel,#kan demam dan gatal pada k,lit *ang

kem,dian diik,ti dengan m,n,ln*a r,am k,lit *ang terasa n*eri dengan ria*at 7arisela

se!el,mn*a sekitar 14 ta#,n *ang lal,. Hasil pemeriksaan fisik ditem,kan kelainan k,lit !er,pa

7esikel !erkelompok dengan dasar eritematosa dengan distri!,si segmental ,nilateral di dada sisi

kanan antero-posterior dengan se!agian 7esikel tela# pea# dan mem!ent,k kr,sta se#ingga

mengara#kan diagnosis pasien mengara# #erpes 8oster t#orakalis.

Pengobatan : +asien se!aikn*a di!erikan o!at-o!atan *ang dari 6 aspek !er,pa ka,satif3

simptomatik dan s,portif. C!at *ang !iasa dig,nakan iala# asiklo7ir dan modifikasin*a3

misaln*a 7alasiklo7ir dan famsiklo7ir. siklo7ir dapat di!erikan peroral ata,p,n intra7ena.

siklo7ir Se!aikn*a pada 6 #ari pertama sejak lesi m,n,l. Dosis asiklo7ir peroral *ang

dianj,rkan adala# (;'' mg/#ari selama % #ari3 sedangkan melal,i intra7ena !iasan*a #an*a

dig,nakan pada pasien *ang im,nokompromise ata, penderita *ang tidak !isa min,m o!at. C!at

lain *ang dapat dig,nakan se!agai terapi #erpes 8oster adala# 7alasiklo7ir.

Valasiklo7ir di!erikan 61''' mg/#ari selama % #ari3 karena konsentrasi dalam plasma

tinggi. Selain it, famsiklo7ir j,ga dapat dipakai. )amsiklo7ir j,ga !ekerja se!agai in#i!itor DN

polimerase. )amsiklo7ir di!erikan 6&'' mg/#ari selama % #ari. aka pada kas,s ini di!erikan

o!at anti7ir,s !er,pa siklo7ir dengan dosis ( $ ;'' mg selama % #ari. ?nt,k aspek

simptomatik3 dapat di!erikan o!at antiinflamasi non steroid *ang memiliki efek antipiretik *ang

!esar dan memiliki efek antiinflamasi ,nt,k meng,rangi reaksi inflamasi *ang terjadi. +ada

kas,s di!erikan sam mefenamat dan Ketorola intra7ena3 pem!erian dir,tinkan di aal nam,n

dik,rangi perla#an se#ingga ak#irn*a di!erikan #an*a !ila m,n,l n*eri saja. ?nt,k

mem!erikan efek proteksi m,kosa lam!,ng ter#adap efeks samping pengg,naan NSID

di!erikan antasida ta!let.

11


12/12

+em!erian o!at topikal diprl,kan pada pasien dengan #erpes 8oster.

portofolio herpes zooster

Documents