pleno sken 2

11
Mr. Roger Van Dyk. Laki-laki 26 tahun terbaring lemas di rumah sakit.Perutnya terasa sakit dan mual.Mata dan kulitnya tampak kekuningan.Keluhan ini dirasakan sekitar satu bulan sejak kepulangannya dari indonesia. Dokter mengatakan bahwa ia mengalami infeksi pada hati. Dari pemeriksaan serologi darah menggunakan RT-PCR ditemukan singgle straded RNA virus tersebut serta dapat ditentukan genotipenya.Dokter memberikan terapi antiviral serta mengingatkan serta mengingatkan Mr. Roger agar menjalani pengobatan dengan baik karena genotipe yang menginfeksinya memiliki kecenderungan untuk nerkembang menjadi hepatoma. Selain itu ia juga di informasikan bahwa pengobatan akan berlangsung agak lama dan obat yang ia konsumsi mungkin akan menimbulkan beberapa efek samping. Mr Roger sangat bingung karena ia merasa sudah sangat berhati-hati selam di Indonesia. Ia hanya tidak mampu melawan godaan untuk membuat tato indah dipunggungnya sewaktu ia berada di Bali. Virus pakah yang menginfeksi Mr. Roger dan tipe apa dari virus tersebut? Bagaimana Epidemiologi, Patogenesis seluler dan molekuler,diagnosis dan penatalaksanaan pada kasus ini.6g

Upload: robby-zayendra

Post on 16-Feb-2015

22 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: pleno sken 2

Mr. Roger Van Dyk. Laki-laki 26 tahun terbaring lemas di rumah sakit.Perutnya terasa sakit dan mual.Mata dan kulitnya tampak kekuningan.Keluhan ini dirasakan sekitar satu bulan sejak kepulangannya dari indonesia. Dokter mengatakan bahwa ia mengalami infeksi pada hati. Dari pemeriksaan serologi darah menggunakan RT-PCR ditemukan singgle straded RNA virus tersebut serta dapat ditentukan genotipenya.Dokter memberikan terapi antiviral serta mengingatkan serta mengingatkan Mr. Roger agar menjalani pengobatan dengan baik karena genotipe yang menginfeksinya memiliki kecenderungan untuk nerkembang menjadi hepatoma. Selain itu ia juga di informasikan bahwa pengobatan akan berlangsung agak lama dan obat yang ia konsumsi mungkin akan menimbulkan beberapa efek samping. Mr Roger sangat bingung karena ia merasa sudah sangat berhati-hati selam di Indonesia. Ia hanya tidak mampu melawan godaan untuk membuat tato indah dipunggungnya sewaktu ia berada di Bali.

Virus pakah yang menginfeksi Mr. Roger dan tipe apa dari virus tersebut? Bagaimana Epidemiologi, Patogenesis seluler dan molekuler,diagnosis dan penatalaksanaan pada kasus ini.6g

Page 2: pleno sken 2

Presentasi Hasil Belajar

1. Epidemiologi Hepatitis C HVC terdiri dari 6 nenotipe dan 10 subgenotipe

menurut WHO, 170 juta penduduk dunia menderita Hepatitis CDi Indonesia diperkirakan 2% penduduk menderita Hepatitis Cyang terbanyak adalah genotipe 1 (60%-70% / 5 - 7,5 juta) diikuti oleh gentipe 2 dan 3genotipe 1 merupakan infeksi yang paling susah untuk disembuhkan

Page 3: pleno sken 2

Kelompok resiko Tinggi :- Pengguna narkoba (>80%)- Pasien Hemodialisa (>70%)

Penderita Hepatitis C 70% berlanjut menjadi sirosis hati

Transmisi :- transfusi darah- dari ibu ke anak (tidak terlalu tinggi)- tindakan-tindakan medis- penggunaan jarum suntik yang tidak steril

Page 4: pleno sken 2

2. Respon imun terhadap hepatitis C

Virus hepatitis C masuk ke sel meransang peningkatan interferon meransang sel natural killer da makrofag

Page 5: pleno sken 2

3. Patogenesis hapatitis C- peradangan : infeksi / zat kimia/ reaksi immunologis- degenerasi : hepatosit membengkak, tampak edematosa (degenerasi balon) bahan empedu yang bertahan menumpuk di hepatosit seperti berbusa (degenerasi busa)- kematian sel : dapat mengenai sistem imun (fagositosis) atau pecah akibat edema (litik)- fibrosis : karena sel-sel inflamasi menyebabkan aktivasi sel-sel stelata di ruang disse hati (di sekitar sel porta / vena sentralis atau ruang sinusoid) berproliferasi menjadi aktif dan dibentuk sel-sel miofibroblast- sirosis hati

Page 6: pleno sken 2

4. Gejala KlinisGagal hati gangguan metabolisme

edema perifer ikterus tak terkonyugasi (akut)

atau ikterus terkonyugasi (kronis)

Komplikasi : - ensefalopaty hepatica - ↑ kadar amonia dalam darah

gangguan fungsi neuron - edema porta (varises

esofagus, splenomegali, asites)

Page 7: pleno sken 2

5. Diagnosis- Anamnesis :

keluhan utama : perut sakit dan mual riwayat penggunaan jarum suntik, tindikan

tato, transfusi darah gejala : urine berwarna gelap, feses pucat

- Pemeriksaan Fisik inspeksi : caput medusa, distensi

abdomen, ikterus palpasi : nyeri tekan, tegangan dinding

abdomen, pembesaran hepar dan limpa perkusi : asites (shifting dullness, undulasi) auskultasi

Page 8: pleno sken 2

- Pemeriksaan Penunjang tes fungsi hati : SGPT, SGOT, bilirubin pemeriksaan serologi : pemeriksaan

antibodi dengan EIA (Enzyme Immuno Assay) PCR : > kuantitatif (real-time PCR) :

mengetahui jumlah virus dalam serum

> genotipe (reverse transcription PCR) : mengetahui lama pengobatan dan prognosis

Page 9: pleno sken 2

6. PenatalaksanaanMedikamentosa :

- interferon α dosis : 3.000.000 unit SC- PEG interferon α (interferon α yang digabung dengan senyawa air) dosis : 1,5 µg/kgBB/hari- Ribavirin (obat anti virus) dosis : (sesuai berat badan)

<50 kg : 800 mg/hari50-70 kg : 1.000 mg/hari> 70 kg : 1.200 mg/hari

Lama pemberian :- Genotipe 1 dan 4 : 48 minggu, maksimal 72 minggu- Genotipe 2 dan 3 : 24 minggu, maksimal 48 minggu

Kemudian lakukan pemeriksaan RNA HVC untuk mengetahui adakah resistensi interferon α dan ribaverin

Page 10: pleno sken 2

Non medikamentosa :- Tirah baring- Diet rendah lemak, tinggi protein- Kurangi aktivitas fisik- Jika mual parah, masukkan nutrisi melalui IV

Efek samping interferon α - Demam - gangguan emosi- Flu - depresif sum-sum tulang- Nyeri otot - tidak nafsu makan- Malaise - rambut rontok- Depresi - thyroiditis

Efek samping ribaverin : anemia

Page 11: pleno sken 2

Sintesis

• Hepetitis C merupaka infeksi yang disebabkan oleh virus hepatitis C yang transmisinya secara parenteral dengan penggunaan jarum suntik, tindikan tatto, dll.

• Pencegahan penularan infeksi hepatitis C dapat dilakukan dengan menghindari kontak darah dengan penderita hepatitis C