plagiat merupakan tindakan tidak terpuji upaya kontrol...

107
UPAYA KONTROL DIRI UNTUK TIDAK BERSELINGKUH DI SETIAP KOMPONEN CINTA PADA MAHASISWI YANG MENJALANI HUBUNGAN PACARAN JARAK JAUH SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun oleh : Ni Luh Putu Utari Mayadevi 149114074 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 14-Aug-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

UPAYA KONTROL DIRI UNTUK TIDAK BERSELINGKUH DI SETIAP

KOMPONEN CINTA PADA MAHASISWI YANG MENJALANI

HUBUNGAN PACARAN JARAK JAUH

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Psikologi Program Studi Psikologi

Disusun oleh :

Ni Luh Putu Utari Mayadevi

149114074

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

ii

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING

UPAYA KONTROL DIRI UNTUK TIDAK BERSELINGKUH DI SETIAP

KOMPONEN CINTA PADA MAHASISWI YANG MENJALANI

HUBUNGAN PACARAN JARAK JAUH

Disusun oleh:

Ni Luh Putu Utari Mayadevi

NIM: 149114074

Telah Disetujui Oleh

Dosen Pembimbing,

Prof. A. Supratiknya, Ph.D. Yogyakarta,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

iii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

UPAYA KONTROL DIRI UNTUK TIDAK BERSELINGKUH DI SETIAP

KOMPONEN CINTA PADA MAHASISWI YANG MENJALANI

HUBUNGAN PACARAN JARAK JAUH

Disusun oleh:

Ni Luh Putu Utari Mayadevi

NIM: 149114074

Telah dipertanggungjawabkan di depan Panitia Penguji

pada tanggal 25 Januari 2019

Dan telah dinyatakan memenuhi syarat.

Susunan Panitia Penguji

Nama Penguji Tanda Tangan

1. Penguji 1: Prof. A. Supratiknya, Ph.D.

2. Penguji 2: Agung Santoso, M.A.

3. Penguji 3: P. Henrietta P.D.A.D.S. S.Psi., M.A.

Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

Dr. Titik Kristiyani, M.Psi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

iv

HALAMAN MOTTO

“Jadi yoga tidak selalu melakukan tapa, brata, dan samadhi. Yoga dapat berarti

pula melakukan kewajiban/pekerjaan yang seimbang dalam menjalankan

kehidupan kita masing-masing, terlepas dari keberhasilan maupun kegagalan, kita

tetap harus berusaha dan berjuang untuk melakukan kewajiban/pekerjaan.”

- Bhagavad Gita, 2:48 -

“Why worry? If you’ve done the very best you can,

then worrying won’t make it any better.”

- Walt Disney -

“Passion is the quickest to develop and the quickest

to fade. Intimacy develops more slowly, and

commitment more gradually still.”

- Robert Sternberg -

“Yang paling sanggup menerjemahkan cinta

hanyalah penantian, Kekasih”

- Sujiwo Tejo -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang

telah menyertai saya, selalu memberikan kekuatan dan kesehatan kepada saya

selama ini sampai saya bisa menyelesaikan studi saya;

Untuk ayah, mama, dan adik saya yang senantiasa mendoakan, tak

pernah lelah memberikan dukungan dan semangat, serta selalu mengingatkan

saya;

Untuk teman-teman saya yang sudah menyemangati dan membatu saya;

Serta untuk semua pasangan long distance relationship yang hebat dan

sabar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

vi

KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis

merupakan hasil karya saya dan tidak memuat hasil karya orang lain, kecuali yang

saya kutip dan cantumkan dalam daftar pustaka, selayaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 28 Januari 2019

Peneliti,

Ni Luh Putu Utari Mayadevi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

vii

UPAYA KONTROL DIRI UNTUK TIDAK BERSELINGKUH DI SETIAP

PADA MAHASISWI YANG MENJALANI HUBUNGAN PACARAN

JARAK JAUH

Ni Luh Putu Utari Mayadevi

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

berselingkuh pada mahasiswi yang menjalani hubungan pacaran jarak jauh, serta

melihat komponen cinta yang ada dalam hubungan tersebut. Partisipan dalam

penelitian ini adalah 4 orang mahasiswi yang sedang menjalani hubungan pacaran

jarak jauh. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan wawancara semi

terstruktur. Analisis yang dilakukan menggunakan metode analisis isi kualitatif

(AIK), dengan pendekatan deduktif, yakni analisis terarah. Dalam penelitian ini

ditemukan bahwa komponen intimasi menjadi komponen yang paling rawan

memicu perselingkuhan. Upaya kontrol diri yang dilakukan partisipan untuk tidak

berselingkuh dan mempertahankan komponen intimasi adalah dengan memikirkan

perasaan pasangannya, mengkomunikasikan segala hal dengan pasangannya dan

memutuskan untuk lebih terbuka dan percaya dengan pasangannya.

Kata kunci : komponen cinta, kontrol diri, pacaran jarak jauh, selingkuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

viii

SELF-CONTROL EFFORTS NOT TO CHEAT IN EACH COMPONENTS

OF LOVE ON FEMALE COLLEGE STUDENTS WHO UNDERGO LONG

DISTANCE RELATIONSHIP

Ni Luh Putu Utari Mayadevi

ABSTRACT

This current study was aimed to investigate the effort of female college

students in a long distance relationshipto control oneself to not cheating and to

see the components of love that exist in such a relationship. The participant in the

current study were 4 female college students who were in a long distance

relationship with a minimum lenght of 6 months of such a relationship. Data

collection was conducted using semi-structural interview method. The analysis

was conducted by using qualitative content analysis (QCA), with a deductive

approach, namely directional analysis. In the current study it was found that the

intimacy became the most vulnerable component causing cheat. The effort of self-

control by participants not to cheat and maintain the component of intimacy was

to think about their partner's feelings, communicate everything with their partner

and decide to be more opened and trusting totheir partner.

Key words : cheat, component of love, long distance relationship, self control

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

ix

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Nama: Ni Luh Putu Utari Mayadevi

NIM: 149114074

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

UPAYA KONTROL DIRI UNTUK TIDAK BERSELINGKUH DI SETIAP

PADA MAHASISWI YANG MENJALANI HUBUNGAN PACARAN

JARAK JAUH

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya

memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain

untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya ataupun

memberikan royalti pada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya,

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal, 28 Januari 2019

Yang menyatakan,

Ni Luh Putu Utari Mayadevi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

x

KATA PENGANTAR

Astungkara Wara Nugraha Hyang Widhi Wasa saya dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan segala proses di dalamnya. Skripsi saya yang berjudul “Upaya

Kontrol Diri untuk Tidak Berselingkuh pada Mahasiwi yang Menjalani Hubungan

Pacaran Jarak Jauh” disusun guna memperoleh gelar sarjana Psikologi (S.Psi) di

Universitas Sanata Dharma.

Dalam pengerjaan skripsi, saya menyadari banyak pihak yang terlah

berperan serta dalam membantu pross penyelesaian skripsi saya baik dari segi

tenaga, waktu, ekonomi dan segala dorongan positif yang diberikan sehingga saya

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Untuk itu saya ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas serta-Nya saya bisa sampai di tahap ini,

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Terima kasih atas kesehatan,

kebahagiaan dan tuntunan-Nya kepada saya. Walaupun saya sempat

merasakan momen yang membuat saya merasa sangat down, tetapi berkat

serta-Nya saya dapat kembali bangkit dan bersemangat mengerjakan skripsi

hingga selesai.

2. Kedua orangtua saya yang selalu bersabar mengingatkan saya ketika saya

mulai lelah, menasehati saya untuk percaya bahwa saya mampu, dan

memberikan dukungan sepenuhnya kepada saya.

3. Adik saya yang sudah membantu dengan selalu mengejek dan terima kasih

untuk setiap perilakumu yang bisa menghibur saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

xi

4. Bapak Prof. Dr. Augustinus Supratiknya selaku pembimbing skripsi saya.

Terima kasih telah membimbing saya selama pengerjaan skripsi ini, telah

meluangkan waktu dan tenaga dan juga telah bersabar, serta terus

memotivasi.

5. Ibu Dr. Titik Kristiyani, M.Psi, selaku Dekan Fakultas Psikologi dan seluruh

jajaran dekansi.

6. Ibu M. Laksmi Anantasari, M. Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik.

7. Seluruh dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, yang telah

mendidik, memberikan ilmu dan pengalaman.

8. Irene yang sudah menjadi teman terdekatku selama kuliah ini, yang sering

mendengarkan curhatan soal kegalauan masa kuliah dan cinta-cintaan. Terima

kasih untuk support-nya.

9. Ara yang sudah menjadi teman debat selama kuliah ini, yang biasa diajak

cerita soal korea-korea-an, hal-hal gak penting dan dengerin curhat dadakan

juga. Terima kasih untuk canda tawanya.

10. Veny, si bawel tapi lucu yang selalu bikin jengkel tapi kalo nggak ada bikin

kangen. Terima kasih untuk selalu jadi Veny yang lucu.

11. Gung Winda, sebagai teman berbagi suka dan duka, yang selalu siap sedia

mendengarkan semua curhatan ku di tengah malam.

12. Gesa, yang udah mau disayang-sayang dan diajak nongkrong-nongkrong.

13. Devina dan Tara yang kadang menemani ngongkrong-nongkrong sambil

mengerjakan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

xii

14. Luci dan Dina, dua teman KKN yang masih bertahan dan masih sering aku

ajak curhat.

15. Genk Jogja-Bali-Bogor, genk dadakan yang berawal dari sama-sama resah

sama skripsi sampai sering bagi-bagi info kerjaan. Terima kasih sudah sering

mengingatkan untuk semangat ya.

16. Anak-anak kelas C 2014, yang sudah menemani saya dari awal masuk kuliah

sampai semester 6 dan sudah menyebarkan berbagai info-info penting selama

kuliah.

17. Teman-teman seperjuangan “Anak-anak Profesor” : Ima, Deva, Mank Indah,

Mbak Citra, Jennifer, Gita, Jati, Chila, Rudi, Sandri, Ayne, Noia, Yudhis,

Leo, Nia, Ko Riki, Gowek, yang sudah mau berbagi ilmu dan sharing soal

per-skripsian dan saling menyemangati.

18. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendoakan saya

dalam penyelesaian skripsi ini.

19. Sebuah penelitian dibuat untuk bisa menerima kritik dan saran. Dengan

demikian segala hal baik kesalahan atau kekurangan yang masih ada dalam

penelitian ini sepenuhnya merupakan tanggungjawab peneliti.

Yogyakarta, 28 Januari 2019

Peneliti,

Ni Luh Putu Utari Mayadevi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ...................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................ iii

HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

ABSTRACT ......................................................................................................... viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .......................... ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................. x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv

LAMPIRAN ......................................................................................................... xix

BAB I ....................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

B. Pertanyaan Penelitian ................................................................................... 12

C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 13

D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 13

1. Manfaat Teoritis ....................................................................................... 13

2. Manfaat Praktis ......................................................................................... 13

BAB II .................................................................................................................... 15

TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 15

A. Pacaran dan Komponen Cinta di Dalamnya ................................................. 15

1. Intimasi ..................................................................................................... 15

2. Hasrat ........................................................................................................ 16

3. Komitmen ................................................................................................. 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

xiv

B. Pacaran Jarak Jauh dan Godaan Perselingkuhan dalam Hubungan Pacaran

Jarak Jauh ..................................................................................................... 18

1. Pacaran Jarak Jauh .................................................................................. 18

2. Godaan untuk Melakukan Perselingkuhan dalam Hubungan Pacaran

Jarak Jauh ............................................................................................... 20

a. Ditinjau dari komponen intimasi ...................................................... 22

b. Ditinjau dari komponen hasrat .......................................................... 22

c. Ditinjau dari komponen komitmen ................................................... 23

C. Kontrol Diri dan Aspek-aspeknya ................................................................ 24

1. Defisini Kontrol Diri .............................................................................. 24

2. Aspek-aspek Kontrol Diri dalam Pacaran .............................................. 25

a. Cognitive Control ............................................................................. 25

b. Behavioral Control ........................................................................... 26

c. Decisional Control ............................................................................ 27

D. Kerangka Konseptual ................................................................................... 28

BAB III .................................................................................................................. 31

METODE PENELITIAN ....................................................................................... 31

A. Jenis dan Desain Penelitian .......................................................................... 31

B. Fokus Penelitian ........................................................................................... 33

C. Partisipan ...................................................................................................... 34

D. Peran Peneliti ................................................................................................ 35

E. Metode Pengambilan dan Perekaman Data .................................................. 36

F. Analisis dan Interpretasi Data ...................................................................... 39

G. Kredibilitas Penelitian .................................................................................. 42

BAB IV .................................................................................................................. 43

HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................................. 43

A. Pelaksanaan Penelitian ................................................................................. 43

B. Latar Belakang Partisipan dan Dinamika Wawancara ................................. 43

C. Hasil Penelitian ............................................................................................. 51

1. Komponen Cinta yang Paling Rawan Memicu Perselingkuhan dalam

Hubungan Pacaran Jarak Jauh ................................................................ 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

xv

a. Intimasi ............................................................................................. 52

b. Hasrat ................................................................................................ 53

c. Komitmen ......................................................................................... 55

2. Upaya Kontrol Diri untuk Tidak Berselingkuh pada Komponen Cinta . 59

a. Cognitive Control ............................................................................. 60

b. Behavioral Control ........................................................................... 63

c. Decisional Control ............................................................................ 67

D. Pembahasan .................................................................................................. 71

1. Komponen Cinta yang Paling Rawan Memicu Perselingkuhan dalam

Hubungan Pacaran Jarak Jauh ................................................................ 71

a. Intimasi ............................................................................................. 71

b. Hasrat ........................................................................................................ 72

c. Komitmen ................................................................................................. 73

2. Upaya Kontrol Diri untuk Tidak Berselingkuh pada Komponen Cinta . 75

a. Cognitive Control ............................................................................. 75

b. Behavioral Control ........................................................................... 76

c. Decisional Control ............................................................................ 77

BAB V .................................................................................................................... 80

PENUTUP .............................................................................................................. 80

A. Kesimpulan ................................................................................................... 80

B. Keterbatasan Penelitian ................................................................................ 81

C. Saran ............................................................................................................. 82

1. Bagi Mahasiswi ...................................................................................... 82

2. Bagi Pasangan Pacaran Jarak Jauh ......................................................... 82

3. Bagi Peneliti Selanjutnya ...................................................................... 82

DAFTAR ACUAN ................................................................................................ 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Identitas Partisipan ................................................................................... 35

Tabel 2. Daftar Pertanyaan Wawancara ................................................................. 38

Tabel 3. Kerangka Analisis .................................................................................... 41

Tabel 4. Waktu dan Tempat Wawancara ............................................................... 43

Tabel 5. Ringkasan Hasil ....................................................................................... 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Kerangka Konseptual Upaya Kontrol Diri untuk Tidak

Berselingkuh pada Mahasiswi yang Menjalani Hubungan Pacaran Jarak Jauh .... 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

xviii

LAMPIRAN

Kesepakatan Partisipasi Penelitian ......................................................................... 88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk sosial (Pearson, dalam Sarwono &

Meinarno, 2014). Artinya, manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu menjalin

hubungan dengan manusia lain. Salah satu bentuk dari hubungan sosial yang

dijalani manusia adalah hubungan romantis. Peneliti merasa topik mengenai

hubungan romantis ini sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Setiap manusia

khususnya yang sudah menginjak remaja mulai mengenal hubungan romantis.

Salah satunya yaitu mahasiswa, mahasiswa berada dalam rentang usia remaja

akhir menuju ke dewasa muda, yang mana salah satu tugas perkembangannya

adalah menjalin hubungan romantis atau membangun ketertarikan dengan lawan

jenis. Menjalin hubungan romantis dengan lawan jenis dipandang sebagai tugas

penting dari masa dewasa muda (Erikson, dalam Papalia & Feldman, 2015).

Hubungan romantis pada era ini lebih sering disebut dengan istilah pacaran.

Berpacaran dikenal sebagai suatu bentuk hubungan kedekatan yang intim

antara laki-laki dan perempuan (Pratiwi, 2017). Degenova & Rice (dalam Samsi,

2012) mengungkapkan pacaran adalah suatu hubungan di mana dua orang

bertemu dan melakukan serangkaian aktivitas bersama agar dapat mengenal satu

sama lain. Berdasarkan pengertian tersebut peneliti menjabarkan pacaran adalah

suatu hubungan kedekatan yang intim antara dua orang yang berlawanan jenis

kelamin untuk saling mengenal satu sama lain yang diwujudkan dengan

melakukan berbagai aktivitas bersama. Sebagai salah satu bentuk dari hubungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

2

romantis yang didasarkan oleh cinta dan kasih sayang, menjalin hubungan

berpacaran seharusnya memiliki komponen-komponen cinta. Peneliti

menggunakan teori segitiga cinta dari Sternberg untuk menjelaskan komponen

cinta karena teori ini yang paling relevan dengan konsep berpacaran antar lawan

jenis. Apabila melihat teori cinta Erich Fromm (2005), Fromm menggambarkan

cinta seperti sebuah seni yang mana merupakan fenomena alamiah manusia

semenjak dilahirkan. Untuk mempelajari cinta pertama perlu untuk menguasai

teorinya kemudian menguasai praktiknya. Teori cinta Fromm lebih luas, bukan

hanya terhadap pasangan atau lawan jenis, melainkan Fromm membagi cinta ke

dalam 5 bentuk yaitu cinta antara anak dan orangtua, objek cinta, cinta erotis,

cinta diri, dinta kepada Tuhan.

Melihat hal tersebut, peneliti memutuskan untuk menggunakan teori cinta

Sternberg, karena akan lebih sesuai untuk menjelaskan komponen cinta pada

hubungan pacaran. Sternberg (1986) menyatakan dalam teorinya tentang segitiga

cinta (The Triangular Theory of Love) bahwa cinta itu terdiri dari tiga komponen

utama yaitu intimacy/intimasi, passion/hasrat, dan commitment/komitmen.

Intimacy atau intimasi, merupakan komponen cinta berupa elemen

emosional yang meliputi perasaan yang menunjukkan adanya kedekatan,

keterhubungan, dan keterkaitan secara emosional dalam hubungan cinta. Intimacy

juga meliputi perasaan yang menimbulkan kehangatan dalam hubungan

percintaan. Komponen cinta kedua adalah passion atau hasrat, yang mengacu

pada dorongan yang mengarah pada percintaan, ketertarikan fisik dan seksual

dalam hubungan cinta. Hasrat mencakup lingkup sumber-sumber motivasi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

3

bentuk gairah lainnya yang mengarah pada pengalaman gairah dalam hubungan

cinta. Komponen cinta yang ketiga adalah commitment atau komitmen,

merupakan elemen kognitif dari cinta, yang dalam jangka pendek mengacu pada

keputusan seseorang untuk mencintai pasangannya dan dalam jangka panjang

mengacu pada komitmen seseorang untuk menjaga serta mempertahankan

cintanya. Sternberg mengungkapkan bahwa hubungan percintaan akan dikatakan

ideal apabila dalam hubungan itu memiliki ketiga komponen cinta tersebut.

Dengan kata lain pacaran dapat menjadi hubungan yang ideal ketika pasangan

mampu memenuhi ketika komponen cinta tersebut.

Pacaran juga dapat dibedakan berdasarkan jarak ruang, Hampton (dalam

Alijona, 2016) membagi hubungan pacaran menjadi dua tipe yaitu, proximal

relationship (PR) dan long distance relationship (LDR). Proximal relationship

merupakan hubungan pacaran lokal, ketika pasangan berada pada satu lokasi atau

daerah yang sama, paling tidak satu kota yang sama sehingga pasangan dapat

dengan lebih mudah bertemu. Long distance relationship merupakan hubungan

pacaran jarak jauh karena pasangan yang menjalin hubungan pacaran berada pada

lokasi atau daerah yang berbeda, seperti berbeda kota, provinsi, pulau, atau

bahkan negara. Meitzner (dalam Kurniati 2015) mengategorikan sebuah hubungan

jarak jauh apabila individu tinggal 80 km jauhnya dari pasangan dan dalam jangka

waktu setidaknya tiga bulan karena sekolah, karir, atau urusan lainnya, dan tetap

berkomunikasi dengan pasangan menggunakan telepon, email, serta teknologi

komunikasi lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

4

Sebagai contoh, berdasarkan observasi peneliti di salah satu Perguruan

Tinggi Swasta di Yogyakarta, banyak mahasiswa yang berasal dari luar

Yogyakarta dan mereka memiliki pacar di daerah asal mereka. Pasangan yang

memutuskan untuk melanjutkan hubungan tersebut akan menjalani pacaran jarak

jauh atau long distance relationship (ldr). Selain itu, tak sedikit pula dari kalangan

selebritis yang harus menjalani pacaran jarak jauh karena melanjutkan

pendidikannya, bahkan bukan hanya beda kota tetapi beda negara. Sebut saja

seperti Maudy Ayunda (Inggris-Jakarta), Tasya Kamila (New York-Jakarta) dan

Sherina Munaf (Jepang-Jakarta) (Putri, 2017).

Menjalani pacaran jarak jauh memiliki tantangan tersendiri. Banyak hal

bisa saja terjadi, baik positif maupun negatif. Mietzner dan Li-Wen (dalam Nisa &

Sedjo, 2010) menunjukkan bahwa menjalin hubungan pacaran jarak jauh

membuat seseorang merasa bertambah sabar, mandiri, lebih percaya, dan

komunikasinya bertambah baik. Namun, kurangnya kontak fisik serta kedekatan

di antara pasangan juga bisa menimbulkan perasaan curiga, bahwa pasangannya

berselingkuh atau menjalin hubungan dengan orang lain. Penelitian yang

dilakukan Nisa dan Sedjo (2010) mengungkapkan bahwa partisipan yang

menjalani hubungan pacaran jarak jauh mengakui adanya rasa takut jika pacarnya

selingkuh. Selain itu, penelitian Knox, Zusman, dan Brandley (dalam Knee, 2006)

melaporkan data statistik bahwa dari 438 mahasiswa yang menjalani hubungan

pacaran jarak jauh, 20% diantaranya menunjukkan perubahan hubungan yang

menjadi buruk ketika menjalani pacaran jarak jauh, 18% mahasiswa merasa

hubungannya bertumbuh lebih baik, 22% mahasiswa akhirnya memutuskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

5

hubungannya ketika dipisahkan oleh jarak, dan hanya 9% mahasiswa yang tidak

merasakan efek dari pacaran jarak jauh dan 31% sisanya mengalami dampak yang

campur aduk.

Fenomena dan data tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa merasa lebih

banyak dampak negatif yang muncul dalam hubungan mereka ketika menjalani

hubungan pacaran jarak jauh. Dampak negatif lain yang mungkin muncul dari

menjalani hubungan pacaran jarak jauh adalah tidak terpenuhinya komponen

cinta. Mahasiswa yang menjalin hubungan pacaran jarak jauh akan lebih sulit

memenuhi komponen cinta intimasi, hasrat, dan komitmen dalam hubungannya.

Hal ini karena mahasiswa pacaran jarak jauh tidak bisa selalu bertemu atau

berinteraksi secara langsung. Tidak terpenuhinya komponen cinta tersebut dapat

memicu memunculnya perselingkuhan, karena salah satu atau kedua pihak yang

merasa tidak terpenuhi komponen cintanya cenderung akan mencari orang lain

yang bisa memenuhinya.

Selingkuh termasuk tindakan yang dapat merusak keberlangsungan sebuah

hubungan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) selingkuh memiliki

arti suka menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri; tidak berterus

terang; tidak jujur; curang; serong; suka menyeleweng. Jackson (2000, dalam

Alijona 2016) menjelaskan perselingkuhan adalah hubungan antara pria dan

wanita tanpa sepengetahuan pasangan sebenarnya dengan melibatkan hubungan

fisik maupun emosional antara keduanya, yang mana di dalamnya termasuk saling

ketertarikan, ketergantungan dan saling memenuhi. Dalam penelitian ini selingkuh

yang dimaksud adalah tindakan tidak berterus terang dan menjalin hubungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

6

dengan orang lain yang dilakukan salah satunya di belakang pasangannya.

Thompson (dalam Rahmah, 2015) mengungkapkan ketika seseorang sudah

memiliki perasaan dan pergi bersama dengan orang lain selain pasangannya, hal

tersebut dapat dikatakan sebagai selingkuh. Selain itu, Alijona (2016) dalam

penelitiannya menyebutkan bahwa hal-hal yang mendasari perselingkuhan dalam

hubungan pacaran jarak jauh adalah gemar menggonta-ganti pacar, bosan hanya

bisa berkomunikasi melalui smartphone, tidak nyaman dengan pasangan, tidak

mendapat perhatian secara langsung.

Keputusan memilih untuk selingkuh atau tidak selingkuh akan dipengaruhi

oleh kontrol diri seseorang. Peneliti berasumsi ketika seseorang memiliki kontrol

diri yang baik maka ia akan dapat mengontrol dirinya untuk tidak berselingkuh

dan tetap mempertahankan hubungannya. Chaplin (dalam Haryani, 2015) berpen-

dapat bahwa kontrol diri adalah kemampuan untuk membimbing tingkah laku

sendiri dalam artian kemampuan seseorang untuk menekan atau merintangi

impuls-impuls atau tingkah laku impulsif. Oleh karena itu, kontrol diri dapat

diartikan sebagai kemampuan individu untuk mengarahkan dan membimbing

perilakunya ke arah konsekuensi yang positif dan menekan impuls-impuls negatif

dalam dirinya. Averill (1973) mengungkapkan ada 3 aspek kontrol diri, yaitu

cognitive control, behavioral control, dan decisional control. Cognitive control

merupakan kemampuan individu untuk mengolah informasi yang tidak diinginkan

dengan cara menginterpretasikan, menilai, atau menggabungkan suatu kejadian

dalam suatu kerangka kognitif untuk mengurangi tekanan. Behavioral control

merupakan kemampuan mengontrol langsung perilaku terhadap lingkungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

7

Decisional control merupakan kemampuan untuk memilih suatu hal yang telah

diyakini, yang membuat seseorang memiliki suatu kesempatan, kebebasan, atau

kemungkinan untuk memilih tindakannya.

Dalam hubungan pacaran, kontrol diri dapat dikatakan sebagai

kemampuan individu untuk mengarahkan dan membimbing perilakunya untuk

tetap mencintai pasangannya, tidak menyakiti pasangannya, dan mempertahankan

hubungan tersebut, serta menekan kemungkinan munculnya perselingkuhan.

Dalam penelitian ini perselingkuhan dianggap menjadi salah satu bentuk impuls-

impuls negatif, karena perselingkuhan dapat merusak suatu hubungan yang telah

terjalin. Sehingga bila seseorang memiliki kontrol diri yang baik maka akan dapat

mencegah munculnya perselingkuhan. Hal ini sejalan dengan penelitian Nisa dan

Sedjo (2010) yang mengungkapkan bahwa pengendalian diri dapat membantu

untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam menjalani hubungan pacaran jarak

jauh.

Oleh karena itu, dengan adanya komponen cinta dalam hubungan pacaran

jarak jauh dan kontrol diri dapat membantu seseorang untuk mengatur dirinya

agar tidak berselingkuh dan tetap mempertahankan komponen cintanya. Rumusan

masalah untuk penelitian ini adalah bagaimana gambaran komponen cinta dalah

hubungan pacaran jarak jauh, komponen cinta mana yang paling rawan memicu

perselingkuhan, dan bagaimana upaya kontrol diri yang dilakukan agar tidak

berselingkuh ketika menjalin hubungan pacaran jarak jauh.

Sejauh ini, peneliti belum menemukan penelitian mengenai kontrol diri

yang berkaitan dengan perselingkuhan atau hubungan pacaran jarak jauh,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

8

sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait topik ini. Di samping

itu, penelitian mengenai hubungan pacaran jarak jauh dan perselingkuhan, dan

lebih banyak menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Misalnya, seperti

penelitian yang dilakukan oleh Ratnasari (2016) untuk mengetahui komitmen

berpacaran pada pasangan yang menjalani long distance relationship. Hasilnya

menunjukkan bahwa pasangan long distance relationship memiliki komitmen

yang tinggi karena mereka merasa puas dengan hubungan yang dimilikinya.

Sedangkan, dalam penelitian Rahmah (2015) yang ingin melihat komitmen pada

emerging adult yang menjalani hubungan pacaran jarak jauh dan pernah

mengalami perselingkuhan, menunjukkan bahwa ketika ada perselingkuhan maka

komitmen pasangan pacaran jarak jauh menjadi sedang. Artinya mereka

mempertahankan hubungannya tetapi memiliki kemungkinan untuk

mengakhirinya. Hal ini menunjukkan bahwa adanya perselingkuhan memberikan

dampak yang buruk terhadap komitmen di dalam hubungan. Lalu, penelitian yang

dilakukan Pratiwi & Lestari (2017) mengenai perbedaan kualitas komunikasi

antara individu dewasa awal yang berpacaran jarak jauh dan jarak dekat,

menunjukkan bahwa kualitas komunikasi individu dewasa awal pacaran jarak

dekat lebih baik dibandingkan individu dewasa awal yang berpacaran jarak jauh.

Peneliti menemukan penelitian kualitatif mengenai hubungan pacaran jarak jauh

yang dilakukan Nisa & Sedjo (2010) mengenai konflik pacaran jarak jauh pada

individu dewasa muda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik dalam

pacaran jarak jauh adalah konflik personal maupun interpersonal dan subjek

mengatasi hal tersebut dengan menjaga komunikasi, berpikiran positif, bersabar,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

9

saling percaaca dan mengerti satu sama lain, serta membangun komitmen yang

kuat dari kedua belah pihak.

Selain itu, beberapa penelitian mengenai perselingkuhan dilakukan secara

kualitatif, seperti penelitian Ginanjar (2009) mengenai proses healing pada istri

yang mengalami perselingkuhan suami. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa

perselingkuhan suami memberikan dampak negatif pada istri dan tidak mudah

untuk dihadapi, sehingga istri perlu berproses untuk healing dan beberapa hal

yang membantu adalah agama, dukungan emosional, dan proses terapi. Ada pula,

penelitian mengenai faktor penyebab dan dampak perselingkuhan dalam

pernikahan jarak jauh (Jannah, 2013). Perselingkuhan yang terjadi disebabkan

oleh jarak yang jauh antara subjek dan suaminya, jarak yang jauh membuat

beberapa kebutuhan tidak terpenuhi, diantaranya kebutuhan seksual, pengakuan

dan perhatian, masalah yang belum terselesaikan, dan pandangan yang permisif

terhadap perselingkuhan. Serta penelitian mengenai motivasi seorang wanita

untuk melakukan perselingkuhan (Harsanti, 2008). Penelitian Harsanti

menunjukkan bahwa seorang wanita melakukan perselingkuhan termotivasi oleh

berbagai kebutuhan dan alasan dalam dirinya, seperti kebutuhan untuk dicintai

dan dekat secara fisik. Peneliti menemukan penelitian kuantititaif mengenai

perselingkuhan, seperti yang dilakukan Hendrati dan Widhayanti (2011) mengenai

hubungan kematangan pribadi dengan perselingkuhan suami. Ada hubungan

negatif antara kematangan pribadi dan perselingkuhan pada suami. Penelitian lain

mengenai kecemburuan pada laki-laki dan perempuan dalam menghadapi

perselingkuhan pasangan melalui media internet yang dilakukan Asriana &

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

10

Ratnasari (2012) menunjukkan bahwa baik laki-laki dan perempuan lebih

cemburu terhadap jenis perselingkuhan emosional. Melihat penelitian-penelitian

diatas, penelitian mengenai perselingkuhan lebih banyak diteliti dalam hubungan

pernikahan. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengungkap perselingkuhan

dalam hubungan berpacaran, khususnya pacaran jarak jauh.

Terkait dengan penelitian mengenai kontrol diri, peneliti menemukan lebih

banyak penelitian kuantitatif. Seperti penelitian yang dilakukan Endrianto (2014)

mengenai hubungan kontrol diri dan prokrastinasi akademik berdasarkan TMT

dan penelitian Ursia, dkk. (2013) mengenai prokrastinasi dan kontrol diri pada

mahasiswa yang mengerjakan skripsi. Penelitian-penelitian tersebut menggunakan

Brief Self Control Scale (BSCS) sebagai instrumen pengumpul data dan

menunjukkan hasil bahwa kontrol diri memiliki korelasi negatif dengan

prokrastinasi. Selain itu, kontrol diri juga dikaitkan dengan perilaku agresi seperti

pada penelitian Auliya dan Nurwidawati (2014) yang menunjukkan adanya

hubungan negatif antara kontrol diri dan perilaku agresi. Demikian pula penelitian

yang ingin melihat hubungan kontrol diri dengan perilaku konsumtif (Haryani &

Herwanto, 2015), hasil penelitiann menunjukkan adanya hubungan yang negatif

antara kontrol diri dengan perilaku konsumtif. Penelitian lain yang dilakukan

Fidiana (2014) ingin mengetahui hubungan kontrol diri dengan perilaku

delinquency pada remaja dengan menggunakan skala likert sebagai instrumen

pengumpul data, dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan

antara kontrol diri dengan perilaku delinquency. Berdasarkan penelitian yang

ditemukan, peneliti belum menemukan penelitian mengenai kontrol diri yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

11

dilakukan dengan penelitian kualitatif dan belum ada pula penelitian mengenai

kontrol diri yang berkaitan dengan perselingkuhan dan hubungan pacaran jarak

jauh.

Melihat bahwa belum ada penelitian mengenai kontrol diri yang dikaitkan

dengan perselingkuhan dan hubungan pacaran jarak jauh dan kurangnya penelitian

mengenai kontrol diri secara kualitatif, peneliti merasa perlu melakukan

peneletian untuk melihat upaya kontrol diri untuk tidak berselingkuh ketika

menjalani hubungan pacaran jarak jauh. Hal ini karena, setiap individu memiliki

kontrol diri dalam dirinya, sehingga penting bagi individu untuk tahu bahwa

dirinya sendiri memiliki kemampuan untuk menghindarkan diri dari tindakan

yang tidak diharapkan. Penelitian ini juga akan menggali komponen cinta mana

yang paling rawan memicu perselingkuhan dalam hubungan pacaran jarak jauh.

Dengan mengetahui komponen cinta yang rawan memicu perselingkuhan,

seseorang dapat melakukan kontrol diri terhadap komponen tersebut, sehingga ia

dapat mempertahankan komponen cinta tersebut dan menghindarkan diri dari

perselingkuhan.

Peneliti memilih partisipan pada kategori dewasa muda (18-25 tahun)

dengan jenis kelamin perempuan, yaitu mahasiswi S1. Kategori dewasa muda

menurut Erikson (dalam Papalia, Olds & Feldman, 2008) pada dasarnya yakni

usia 18-40 tahun, namun peneliti membatasi sampai 25 tahun agar lebih relevan

dengan usia mahasiswi S1. Mahasiswi dalam kategori dewasa muda dipilih karena

tugas perkembangan pada dewasa muda adalah menjalin hubungan romantis atau

membangun ketertarikan dengan lawan jenis. Selain itu, peneliti memilih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

12

partisipan perempuan karena perempuan yang berada dalam hubungan jarak jauh

memiliki usaha yang lebih besar untuk mempertahankan hubungannya daripada

laki-laki (Schwebel et al, dalam Skinner, 2005). Sehingga memungkinkan jika

mahasiswi memiliki kontrol diri yang baik dan cenderung bisa bertahan pada

hubungan pacaran jarak jauh yang dijalaninya. Oleh karena itu, peneliti ingin

melihat upaya kontrol diri dari sisi perempuan secara lebih mendalam.

Peneliti akan menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan desain

penelitian analisis isi kualitatif (AIK), untuk mengungkap isi atau makna

mengenai komponen cinta dalam hubungan berpacaran jarak jauh dan upaya

kontrol diri untuk tidak berselingkuh, yang mungkin terjadi pada mahasiswi yang

menjalani hubungan pacaran jarak jauh. Metode pengumpulan data yang

dilakukan adalah dengan metode wawancara semi terstruktur. Wawancara dengan

partisipan dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan untuk menggali

data-data terkait dengan topik penelitian. Partisipan dalam penelitian ini adalah

mahasiswi di Yogyakarta yang berusia 18-25 dan sedang menjalin hubungan

pacaran jarak jauh minimal selama 6 bulan. Penelitian ini akan menggunakan

analisis isi kualitatif (AIK) untuk menganalisis data, karena data berupa kata-kata

yang disajikan dalam bentuk teks. Sehingga peneliti dapat menafsirkan secara

partisipantif isi data berupa teks yaitu transkripsi verbatim melalui proses

klasifikasi sistematik berupa pengodean dan pengidentifikasian aneka tema atau

pola (Hsieh & Shannon, 2005, dalam Supratiknya, 2015).

B. Pertanyaan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

13

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, peneliti mengajukan

pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana dinamika komponen cinta dalam hubungan pacaran jarak jauh

terkait dengan yang paling rawan memicu perselingkuhan?

2. Bagaimana upaya kontrol diri untuk tidak berselingkuh yang dilakukan

mahasiswi di setiap komponen cinta ketika menjalani hubungan pacaran jarak

jauh?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui komponen cinta intimasi, hasrat, dan komitmen yang

dibangun dalam menjalin hubungan pacaran jarak jauh dan melihat

komponen cinta yang rawan memicu perselingkuhan.

2. Untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak berselingkuh yang

dilakukan mahasiswi di setiap komponen cinta ketika menjalani hubungan

pacaran jarak jauh.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

terhadap ilmu Psikologi, khususnya dalam aspek pengembangan relasi

romantis. Selain itu, peneliti berharap bahwa penelitian ini dapat menambah

kajian dalam ilmu pengetahuan psikologi terkait topik kontrol diri yang

terkait dengan perselingkuhan dan hubungan pacaran jarak jauh. Peneliti juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

14

berharap penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai komponen

cinta yang rawan memicu terjadinya perselingkuhan ketika menjalin

hubungan pacaran jarak jauh dan mampu memberikan gambaran mengenai

upaya kontrol diri yang dapat dilakukan mahasiswi agar tidak berselingkuh

ketika sedang menjalani hubungan pacaran jarak jauh.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, peneliti berharap bahwa penelitian ini dapat

memberikan kontribusi bagi mahasiswi yang menjalani hubungan pacaran

jarak jauh agar dapat berupaya mempertahankan hubungannya dan

menghindari perselingkuhan. Selain itu, bagi individu yang akan menjalani

hubungan pacaran jarak jauh agar dapat lebih mengantisipasi berbagai

tantangan yang akan hadir dalam hubungan pacaran jarak jauh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini, peneliti akan mengelaborasi konsep mengenai pacaran dan

komponen cinta didalamnya, jenis-jenis pacaran berdasarkan jarak, godaan

perselingkuhan dalam hubungan pacaran jarak jauh, kontrol diri dan aspeknya

untuk mencegah perselingkuhan, dan kerangka konseptual mengenai penelitian

ini.

A. Pacaran dan Komponen Cinta di Dalamnya

Degenova & Rice (dalam Samsi, 2012) mengungkapkan pacaran adalah

suatu hubungan di mana dua orang bertemu dan melakukan serangkaian aktivitas

bersama agar dapat mengenal satu sama lain. Berpacaran dikenal sebagai suatu

bentuk hubungan intim atau dekat antara laki-laki dan perempuan (Arhianita &

Andayani, 2005). Sehingga pacaran dapat dikatakan hubungan intim yang dijalin

oleh dua orang yang berbeda jenis kelamin yang ingin mengenal satu sama lain,

yang diwujudkan dengan melalukan serangkaian aktivitas bersama. Konsep

berpacaran yang digunakan adalah pacaran berbeda jenis kelamin, atau

heteroseksual. Pada umumnya dua individu berpacaran diawali dengan

ketertarikan dan dilanjutkan dengan tumbuhnya perasaan cinta. Untuk itu, dalam

hubungan berpacaran hendaknya terdapat komponen-komponen cinta, yang mana

berperan penting dalam membentuk cinta yang ideal dalam hubungan berpacaran

tersebut. Komponen cinta terdiri dari intimasi, hasrat, dan komitmen. Sternberg

(1986) menjabarkan ketiga komponen cinta tersebut sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

16

1. Intimasi (Intimacy). Intimasi mengacu pada perasaan kedekatan,

keterikatan, dan ketertarikan dalam hubungan cinta (Sternberg, 1986). Sternberg

& Grajek (1984, dalam Sternberg 1997) menganalisis hal-hal dalam komponen

intimasi yaitu memperhatikan kesejahteraan pasangannya, memiliki pengalaman

menyenangkan bersama pasangannya, menghormati pasangan, bisa mengandalkan

orang yang dicintai pada saat dibutuhkan, saling mengerti satu sama lain, saling

memiliki dan bersedia berbagi hal yang dimilikinya, memberi dan menerima

dukungan emosional, menjalin komunikasi yang lebih mendalam, menghargai

pasangannya. Berdasarkan penjabaran tersebut, peneliti dapat menyimpulkan

bahwa intimasi adalah pengalaman yang dibangun dari adanya kedekatan

emosional antara kedua belah pihak dalam suatu hubungan, yang dicirikan dengan

ikatan yang kuat antara keduanya, sehingga memunculkan interaksi yang tinggi

dalam berbagai bentuk seperti mementingkan kesejahteraan pasangan, berusaha

menghormati dan mengerti satu sama lain, menerima dan memberikan dukungan

emosional, menjalin komunikasi yang intim, membuka diri sehingga dapat lebih

jujur, dan mampu memaafkan satu sama lain.

2. Hasrat (Passion). Hasrat merupakan elemen fisiologis yang mengarah

romansa, ketertarikan fisik, gairah seksual, dan fenomena dalam hubungan cinta

(Sternberg, 1997). Keinginan untuk merasakan kontak fisik dan bahkan ke arah

hubungan seksual. Sternberg (1986) mengungkapkan bahwa tidak hanya

kebutuhan seks yang mendominasi munculnya hasrat, namun pada dasarnya

hasrat juga dipengaruhi oleh kebutuhan lain, seperti harga diri, kebutuhan afiliasi,

kepatuhan, keinginan untuk menolong, dan sifat dominan. Di samping itu, hasrat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

17

dapat dimanifestasi dalam beberapa bentuk tindakan seperti menatap, menyentuh,

dan bahkan bercinta. Hasrat dalam cinta cenderung tercampur dengan intimasi.

Bisa jadi, hasrat merupakan hal pertama yang menarik individu dalam suatu

hubungan, karena daya tarik fisik merupakan bagian dari hasrat. Lalu, intimasi

yang akan membantu mempertahankan kedekatan dalam hubungan. Berdasarkan

penjabaran tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa hasrat merupakan pengalaman

yang melihat daya tarik fisik sebagai hal pertama yang memunculkan ketertarikan

dan melibatkan tindakan-tindakan romantis yang digambarkan dengan adanya

kontak fisik seperti, gandengan tangan, pelukan, ciuman, bahkan hingga hubungan

seksual ketika pacaran, sehingga memunculkan adanya intimasi yang membuat

pasangan merasa semakin dekat dan saling memiliki.

3. Komitmen (Commitment). Sternberg (2009, dalam Brabar, 2015)

mendefinisikan komitmen sebagai elemen konatif yang membuat seseorang mau

terikat pada sesuatu atau seseorang yang dicintainya dan terus bersama hingga

akhir perjalanan hidupnya. Sternberg (1986) membagi komponen komitmen

menjadi dua jenis, yaitu komitmen jangka pendek atau keputusan untuk mencintai

orang lain dan komitmen jangka panjang atau keputusan untuk mempertahankan

dan memelihara cinta tersebut. Komitmen akan terlihat dari tindakan cinta seperti

mencurahkan perhatian, melakukan sesuatu untuk menjaga hubungan tetap utuh

dan langgeng, dan melindungi hubungan dari hal-hal yang berpotensi

merenggangkan, serta berupaya memperbaiki ketika hubungan sedang tidak stabil,

sehingga akan cenderung meningkatkan rasa percaya, rasa diterima, rasa berharga,

dan merasa dicintai pasangannya (Rae, 2017; Sarwono & Meinarno, 2009). Dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

18

suatu hubungan mungkin terjadi hilangnya intimasi dan hasrat, sehingga

hubungan tersebut akan mengalami masa ketidakstabilan atau masa sulit. Selama

masa tersebut, komitmen menjadi komponen yang penting karena dapat menjaga

keutuhan hubungan (Brabar, 2015; Marasabessy, 2014). Berdasarkan penjabaran

tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa komitmen adalah upaya-upaya

berupa tindakan cinta untuk mempertahankan dan menjaga kelangsungan

hubungan bersama orang yang dicintai, tergambarkan dalam bentuk kepercayaan

satu sama lain untuk menjaga keutuhan hubungan, menerima pasangan apa

adanya, menjaga kebersamaan dan bekerja sama untuk menyelesaikan

permasalahan yang muncul dalam hubungan.

Ketiga komponen cinta ini berperan penting dalam membentuk suatu

hubungan pacaran yang ideal. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan pacaran

yang ideal akan terwujud ketika pasangan dapat memenuhi ketiga komponen cinta

tersebut. Keseimbangan antara intimasi, hasrat, dan komitmen dapat mengasilkan

hubungan berpacaran yang kuat dan bertahan lama. Ketika itu, pacaran dapat

dianggap sebagai hubungan cinta antara laki-laki dan perempuan yang memiliki

kedekatan emosional untuk saling mengerti satu sama lain, memiliki keterikatan

secara fisik dan bersedia menjaga keutuhan hubungan.

B. Pacaran Jarak Jauh dan Godaan Perselingkuhan dalam Hubungan

Pacaran Jarak Jauh

1. Pacaran Jarak Jauh

Kebersamaan dan pertemuan menjadi salah satu kunci untuk menjaga

hubungan berpacaran. Akan tetapi, pertemuan akan sulit terjadi ketika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

19

sepasang kekasih terpisah oleh jarak karena berbagai hal. Berdasarkan jarak,

Hampton (2001, dalam Alijona 2016) membagi hubungan pacaran menjadi

dua tipe yaitu, proximal relationship (PR) dan long distance relationship

(LDR). Proximal relationship dikenal juga sebagai hubungan pacaran jarak

dekat di mana pasangan yang menjalin hubungan pacaran berada pada satu

lokasi atau daerah yang sama. Misalnya, seperti satu kota yang sama sehinga

para pasangan dapat lebih mudah dan sering untuk bertemu. Sebaliknya, long

distance relationship adalah hubungan pacaran yang biasa disebut dengan

pacaran jarak jauh, karena pasangan yang menjalin hubungan pacaran berada

pada dua lokasi atau daerah yang berbeda. Contohnya, seperti berbeda kota,

provinsi, pulau, atau bahkan negara. Meitzner (dalam Kurniati 2015)

mengategorikan sebuah hubungan jarak jauh apabila individu tinggal 80 km

jauhnya dari pasangan dan dalam jangka waktu setidaknya tiga bulan karena

sekolah, karir, atau urusan lainnya, dan tetap berkomunikasi dengan pasangan

menggunakan telelpon, email, serta teknologi komunikasi lainnya.

Pacaran jarak jauh dapat dikatakan menjadi suatu jenis hubungan

berpacaran yang unik, karena berbeda dari yang biasa terjadi. Suwito (2013,

dalam Alijona, 2016) mengungkapkan pasangan yang berpacaran pada

umumnya akan selalu berada berdekatan setiap waktu, mengusahakan

pertemuan yang intens dan melakukan berbagai aktivitas bersama, sedangkan

pasangan yang menjalani long distance relationship tidak dapat berdekatan

setiap waktu dan harus menantikan pertemuan untuk waktu yang cukup lama.

Pasangan yang menjalani hubungan pacaran jarak jauh biasanya dikarenakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

20

salah satunya harus bekerja atau melanjutkan pendidikan di lokasi yang

berbeda.

Seperti hubungan pacaran pada umumnya, pacaran jarak jauh juga

memiliki komponen cinta yaitu intimasi, hasrat, dan komitmen untuk

menjadikan hubungan tersebut ideal. Hanya saja, pasangan pacaran jarak jauh

akan lebih sulit untuk memenuhi ketiga komponen tersebut. Hal ini karena

adanya jarak yang memisahkan, jarak menjadi penghambat dan membatasi

pasangan dalam pemenuhan komponen cinta tersebut. Dalam pacaran jarak

jauh, pasangan tidak dapat bertemu setiap saat, dengan begitu akan

mengurangi kedekatan dan tidak dapat melakukan kontak fisik. Selain itu,

komitmen juga akan lebih sulit dijaga, karena tidak dapat selalu bertemu

untuk saling berdiskusi atau menyelesaikan masalah.

Berdasarkan penjabaran di atas, penelitian ini akan berfokus pada

hubungan pacaran jarak jauh atau long distance relationship. Hubungan

pacaran jarak jauh pada hakekatnya adalah hubungan yang dipisahkan oleh

jarak. Penelitian ini mengkhususkan hubungan pacaran jarak jauh karena

harus melanjutkan studi di kota atau negara yang berbeda dengan pasangan.

2. Godaan untuk Melakukan Perselingkuhan dalam Hubungan Pacaran

Jarak Jauh

Selingkuh memiliki arti suka menyembunyikan sesuatu; tidak berterus

terang; tidak jujur; curang; serong; suka menyeleweng (KBBI). Jackson

(2000, dalam Alijona 2016) menjelaskan perselingkuhan adalah hubungan

antara pria dan wanita tanpa sepengetahuan pasangan sebenarnya dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

21

melibatkan hubungan fisik maupun emosional antara keduanya, yang mana di

dalamnya termasuk saling ketertarikan, ketergantungan dan saling memenuhi.

Thompson (dalam Rahmah, 2015) mengungkapkan ketika seseorang sudah

memiliki perasaan dan pergi bersama dengan orang lain selain pasangannya,

hal tersebut dapat dikatakan sebagai selingkuh. Sedangkan menurut

Shackelford & Buss (1997) perselingkuhan dibagi menjadi 2 jenis yaitu

sexual infidelity dan emotional infidelity. Konsep infidelity sebagai

perselingkuhan mengarah pada hubungan antara laki-laki dan perempuan.

Shackelford & Buss (1997) mengungkapkan perselingkuhan menjadi penting

dalam setiap teori hubungan romantis. Dengan begitu selingkuh dalam

hubungan berpacaran berarti suatu tindakan tidak berterus terang, seperti

menjalin hubungan dengan orang lain yang berbeda jenis kelamin di belakang

pasangannya, digambarkan melalui memiliki perasaan lebih terhadap orang

lain dan bahkan hingga pergi bersama orang lain yang bukan pasangannya.

Selingkuh menjadi wujud ketidaksetiaan dalam hubungan, artinya dengan

melakukan perselingkuhan, individu tidak lagi setia kepada pasangannya.

Dalam hubungan pacaran jarak jauh, perselingkuhan dapat lebih

mudah dilakukan karena pasangan tinggal berjauhan, sehingga cenderung

lebih sulit memantau keadaan satu sama lain secara langsung. Selain itu,

kemungkinan terjadinya perselingkuhan juga dapat dipicu dengan tidak

terpenuhinya ketiga komponen cinta. Pasangan pacaran jarak jauh akan lebih

sulit untuk mengelola intimasi, hasrat, dan komitmen dalam hubungannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

22

Kemungkinan dampak pacaran jarak jauh terhadap pemenuhan 3

komponen cinta adalah sebagai berikut:

a. Ditinjau dari komponen intimasi, pasangan yang menjalani hubungan

pacaran jarak jauh akan lebih sulit membangun keintiman karena mereka

jarang bertemu dan berinteraksi dengan pasangan mereka secara langsung.

Hal tersebut didukung oleh penelitian Rae (2017) yang menjelaskan bahwa

pasangan pacaran jarak dekat cenderung lebih intim karena lebih sering

bertemu sehingga dapat lebih membuka diri, menunjukkan kepedulian secara

langsung kepada pasangannya, serta membangun kepercayaan dan saling

memberikan dukungan secara emosional. Selain itu, intimasi akan lebih sulit

dikelola pasangan pacaran jarak jauh karena komunikasi yang terjalin akan

terganggu dan terbatas via telepon dan media sosial. Komunikasi menjadi

sarana utama pasangan pacaran jarak jauh untuk bisa menjaga keintiman

hubungannya, ketika komunikasi terganggu maka akan lebih sulit untuk

menjaga keintiman. Untuk itu, selingkuh dengan seseorang yang lebih dekat

mungkin dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pada komponen keintiman

yang tidak bisa didapatkan dari pasangannya yang jauh.

b. Ditinjau dari komponen hasrat, pasangan yang menjalani hubungan

pacaran jarak jauh cenderung lebih sulit untuk mengekspresikan kebutuhan

hasratnya karena jarak membuat pasangan tidak dapat melakukan kontak fisik

setiap saat. Hal ini dikarenakan komponen hasrat dalam hubungan romantis

didominasi oleh kebutuhan seksual dan ekspresi kebutuhan melalui gairah

psikologis dan fisiologis (Kochar & Sharma, 2015) yang mana bisa dipenuhi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

23

ketika pasangan bertemu secara langusng. Dalam hal berpacaran, hasrat

digambarkan dengan kontak fisik seperti bergandengan tangan, berpelukan,

mencium kening, atau berciuman dan pasangan yang menjalani hubungan

pacaran jarak jauh tidak memungkinkan untuk melakukannya. Pasangan

pacaran jarak jauh harus menunggu waktu yang lama untuk dapat bertemu

dan melepas rindu. Keterbatasan ini membuat komponen hasrat menjadi sulit

untuk dipenuhi dan memunculkan keinginan berselingkuh untuk memenuhi

kebutuhan akan kontak fisik maupun afiliasi.

c. Ditinjau dari komponen komitmen, pasangan yang menjalani hubungan

pacaran jarak jauh akan cenderung mudah mengalami ketidakpastian dalam

menjalani hubungannya. Umumnya pasangan akan lebih sulit untuk saling

menjaga komitmen karena berjauhan satu sama lain, sehingga tidak dapat

memastikan kondisi dan keadaan pasangan secara langsung, serta akan lebih

mudah curiga dan khawatir terhadap pasangannya (Permatasari, 2013 ; Rae,

2017). Hal ini membuat pasangan kurang mampu menciptakan suasana yang

positif dalam hubungan pacaran karena didominasi dengan perasaan curiga

dan khawatir. Di samping itu, karena sulitnya komunikasi dan kurang dapat

mendiskusikan keputusan serta bertindak secara langsung dalam menangani

permasalahan, sehingga pada akhirnya akan sulit untuk menjaga komitmen

yang dibuat sejak awal (Dharmawijati, 2016 ; Permatasari, 2013 ; Rae, 2017).

Dengan begitu kemungkinan untuk berselingkuh dengan seseorang yang lebih

dekat akan lebih besar, karena ingin memiliki hubungan yang lebih pasti,

lebih mudah bertemu dan mendiskusikan permasalahan yang terjadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

24

Seperti yang dijelaskan di atas, hal-hal tersebut lantas membuat

beberapa orang menjadi tidak nyaman karena kurang mendapat perhatian

secara langsung, sehingga tergoda untuk melakukan perselingkuhan. Dengan

begitu, peneliti menyimpulkan bahwa sulitnya mempertahankan ketiga

komponen yaitu intimasi, hasrat dan komitmen pada pasangan hubungan

jarak jauh akan memunculkan keinginan untuk berselingkuh.

Berdasarkan penjabaran di atas, penelitian ini akan berfokus untuk

mengetahui hal-hal seperti apa yang dialami dan dirasakan seseorang yang

menjalani hubungan pacaran jarak jauh sehingga mengurangi keutuhan

komponen cintanya dan tergoda untuk berselingkuh.

C. Kontrol Diri dan Aspek-aspeknya

1. Definisi Kontrol Diri

Kontrol diri atau disebut sebagai kontrol personal, merupakan variabel

psikologis yang bermanfaat, berupa kemampuan untuk mengontrol atau

merubah respon dari dalam dirinya untuk menghindarkan diri dari perilaku

yang tidak diharapkan dan mengarahkan dirinya pada sesuatu yang ingin

digapai. (Averill, 1973; Endrianto, 2014).

Menurut Hurlock (1980, dalam Badriyah, 2013) kontrol diri muncul

ketika individu mengalami perbedaan dalam mengelola emosi dan cara

mengatasi masalah. Kontrol diri juga berkaitan dengan kemampuan individu

mampu mengendalikan emosi serta dorongan-dorongan yang muncul di

dalam dirinya, sehingga ketika individu memiliki kontrol diri yang baik ia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

25

akan lebih mudah mengendalikan emosi atau dorongan-dorongan impulsif

dalam dirinya.

Berkaitan dengan hubungan berpacaran kontrol diri berperan dalam

menjaga keutuhan dan keberlangsungan hubungan tersebut. Individu yang

memiliki kontrol diri yang baik akan berusaha memberikan hal-hal yang

terbaik untuk hubungannya, tidak menyakiti atau mengkhianati pasangannya.

Kontrol diri yang baik juga membuat individu lebih mengupayakan

kebahagiaan pasanganya, mempertahankan keutuhan hubungannya dan tidak

melakukan hal-hal yang berpotensi merusak hubungan tersebut.

Berdasarkan penjabaran di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

kontrol diri adalah kemampuan individu untuk mengendalikan dorongan-

dorongan negatif yang muncul dalam dirinya, sehingga dapat menekan

kecenderungan tingkah laku yang tidak diinginkan dan mengarahkan pada

tingkah laku yang lebih positif dan dapat diterima. Berkaitan dengan

penelitian ini, peneliti beranggapan bahwa kontrol diri yang dimiliki individu

dapat membantunya dalam menjaga hubungan yang dimilikinya dan untuk

menghindari godaan berselingkuh yang mungkin saja muncul.

2. Aspek-Aspek Kontrol Diri dalam Pacaran

Berdasarkan konsep Averill (1973), terdapat 3 aspek dalam

kemampuan mengontrol diri, yaitu:

a. Cognitive Control (Kontrol Kognitif). Cognitive control merupakan

kemampuan individu untuk menginterpretasikan, menilai, atau

menggabungkan suatu kejadian yang berpotensi bahaya atau negatif ke

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

26

dalam suatu kerangka kognitif untuk mengurangi tekanan. Aspek

cognitive control terdiri dari 2 komponen, yaitu: memperoleh informasi

(information gain) dan melakukan penilaian (apparsial). Pada aspek ini,

informasi yang dimiliki individu mengenai suatu kejadian yang tidak

menyenangkan atau tidak diinginkan dapat diantisipasi dengan

melakukan berbagai pertimbangan. Selain itu, individu akan melakukan

penilaian atas kejadian tersebut dan berupaya untuk menafsirkannya

secara positif (Nurfaujiyanti, 2006). Berkaitan dengan hubungan pacaran,

kemampuan ini membantu seseorang untuk menilai berbagai informasi

yang berkaitan dengan hubungannya. Sehingga ia dapat

mengorganisasikan dan mempertimbangkan informasi tersebut untuk

membentuk pemikiran yang lebih positif. Di mana pemikiran ini

membuat individu dapat memikirkan hal-hal apa yang dapat dilakukan

untuk mempertahankan kedekatan bersama pasangannya, menjaga agar

hasrat tetap dapat terpenuhi dan memikirkan untuk terus

mempertahankan komitmen dalam hubungannya.

b. Behavioral Control (Kontrol Perilaku). Behavioral control merupakan

suatu tindakan langsung terhadap lingkungan. Aspek behavioral control

terdiri dari 2 komponen, yaitu: mengatur pelaksanaan (regulated

administration), dan memodifikasi stimulus (stimulus modifiability).

Kemampuan mengatur pelaksaan merupakan kemampuan individu untuk

mengendalikan situasi atau keadaan, apakah dikendalikan oleh dirinya

sendiri atau sesuatu di luar dirinya. Individu yang mempunyai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

27

kemampuan mengontrol diri yang baik pada aspek behavioral akan

mampu mengendalikan perilakunya sendiri. Sedangkan kemampuan

memodifikasi stimulus adalah kemampuan untuk mengatur bagaimana

dan kapan suatu stimulus yang tidak dikehendaki datang (Nurfaujiyanti,

2006). Dikaitkan dengan hubungan berpacaran, kemampuan ini

menjelaskan bagaimana individu dapat mengontrol tindakannya untuk

mengendalikan hubungannya untuk tetap membangun keintiman bersama

pasangannya, tidak melakukan sesuatu hal yang dapat menyakiti

pasangannya, dan merusak komitmen dalam hubungan tersebut.

c. Decisional Control (Kontrol Keputusan). Decisional control merupakan

kemampuan untuk memilih hasil yang diyakini individu dan membuat

individu memiliki suatu kesempatan, kebebasan, atau kemungkinan

untuk memilih tindakannya. Aspek decisional control pun terdiri dari 2

komponen, yaitu: mengantisipasi peristiwa (anticipating events) dan

menafsirkan peristiwa (interpret events). Pada aspek ini, individu yang

memiliki kontrol diri yang baik dapat membuat suatu keputusan untuk

mengantisipasi kemungkinan terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan.

Selain itu, kemampuan menafsirkan peristiwa membuat individu

mengetahui kemungkinan terjadinya peristiwa, sehingga dapat mengatur

dirinya atas peristiwa tersebut (Nurfaujiyanti, 2006). Dalam hubungan

pacaran, kemampuan ini akan membantu individu dalam menentukan

keputusan yang mengarah untuk tetap bersama-sama pasangannya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

28

menjaga hubungan dengan mencintai pasangannya dan berupaya

mempertahankan hubungan yang dijalaninya.

Kemampuan kontrol diri yang dimiliki individu akan tergantung dari

ketiga aspek di atas, kontrol diri ditentukan oleh seberapa besar aspek

tersebut mendominasi atau terdapat kombinasi dari beberapa aspek dalam

proses mengontrol diri.

Berdasarkan penjabaran di atas, penelitian ini akan melihat bagaimana

upaya kontrol diri partisipan pada aspek cognitive, behavioral, dan decisional

utnuk mengelola komponen intimasi, hasrat dan komitmen dalam

hubungannya agar dapat menghindari godaan untuk berselingkuh ketika

menjalani hubungan pacaran jarak jauh.

D. Kerangka Konseptual

Pacaran merupakan hubungan yang terjadi antara dua individu yang

berbeda jenis kelamin yang didasari oleh komponen cinta yaitu, intimasi yang

merupakan elemen afeksi atau perasaan kedekatan, hasrat yang merupakan

elemen fisiologis yang terlihat dari adanya kedekatan secara fisik, dan komitmen

yang merupakan elemen konatif yang menunjukkan keterikatan dan keinginan

bersama seterusnya. Keseimbangan ketiga komponen ini berperan penting dalam

membentuk suatu hubungan pacaran yang ideal. Melihat hal tersebut, jenis

hubungan pacaran jarak jauh atau long distance relationship akan mempersulit

dalam pemenuhan dan pengelolaan komponen intimasi, hasrat, dan komitmen.

Tidak terpenuhinya ketiga komponen cinta dan adanya keterbatasan dalam

menjalani hubungan pacaran jarak jauh seperti kurang terpenuhinya kontak fisik,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

29

sulitya menjalin komunikasi dan kurangnya bentuk perhatian secara langsung

akan menimbulkan ketidaknyamanan. Hal ini akan membuat individu tergoda

untuk selingkuh, dengan mencari kenyamanan dan kepuasaan dari orang lain yang

bukan pasangannya. Dengan terjadinya perselingkuhan maka menunjukkan bahwa

individu tersebut tidak lagi setia kepada pasangannya.

Akan tetapi, setiap individu memiliki kontrol diri yang berguna untuk

mengontrol dirinya. Kontrol diri menurut Averill (1973) terdiri dari tiga aspek

yaitu cognitive control, kemampuan individu untuk mengolah informasi yang

tidak diinginkan dengan membuat penilaian untuk mengurangi tekanan;

behavioral control, kemampuan individu untuk mengatur suatu tindakan langsung

terhadap lingkungan; dan decisional control, kemampuan untuk memilih hasil

yang diyakini individu sehingga memiliki kebebasan untuk memilih tindakannya.

Kontrol diri ini dapat diterapkan individu dalam menjalani suatu hubungan.

Individu hendaknya dapat membatasi dirinya mengenai apa yang seharusnya

dilakukan dan tidak dilakukan. Dalam menjalin hubungan pacaran jarak jauh dan

kaitannya dengan komponen cinta, individu dengan kontrol diri yang baik akan

lebih mudah dalam mengelola intimasi, hasrat dan komitmen dalam hubungannya.

Melihat apa yang telah dijabarkan di atas, peneliti merasa kontrol diri yang

dimiliki individu dianggap dapat membantu individu tersebut untuk

mempertahankan keseimbangan komponen cintanya dan mengarahkan dirinya

agar menghindari kemungkinan untuk melakukan perselingkuhan. Hal ini karena,

kontrol diri akan menuntun individu untuk berprilaku lebih positif dan

mengurangi konsekuensi negatif (Endrianto, 2014). Subjek penelitian yang dipilih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

30

adalah perempuan, karena perempuan yang berada dalam hubungan jarak jauh

memiliki usaha yang lebih besar untuk mempertahankan hubungannya daripada

laki-laki (Schwebel et al., dalam Skinner 2005). Oleh karena itu peneliti tertarik

untuk mengetahui bagaimana upaya kontrol diri pada mahasiswi terhadap

komponen cinta dalam hubungannya agar tidak berselingkuh ketika sedang

menjalani hubungan pacaran jarak jauh.

Kerangka konseptual untuk penelitian ini secara skematis disajikan melalui

Gambar 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

31

Gambar 1. Bagan Kerangka Konseptual Upaya Kontrol Diri untuk Tidak Berselingkuh pada Mahasiswi Yang Menjalani Hubungan Pacaran Jarak Jauh

Hasrat

Komitmen

Upaya

Kontrol

Diri

Behavioral

Control

Decisional

Control

Cognitive

Control

Pacaran

Jarak

Jauh

Godaan

untuk

Selingkuh

Intimasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

32

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini, peneliti akan menjelaskan mengenai jenis dan desain penelitian,

fokus penelitian, partisipan penelitian, peran peneliti, metode pengumpulan dan

perekaman data, analisis dan interpretasi data, dan kredibilitas penelitian ini.

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berusaha mengungkap makna

menurut partisipan terkait suatu konteks sosial. Oleh karena itu, salah satu ciri

penting penelitian kualitatif yaitu peneliti terjun langsung ke dalam lingkungan atau

suasana alamiah partisipan untuk melakukan pengambilan data, baik dengan

wawancara, observasi, maupun dokumen-dokumen (Creswell, 2009, dalam

Supratiknya, 2015).

Penelitian ini menggunakan desain penelitian analisis isi kualitatif (AIK)

dengan pendekatan deduktif, yaitu metode penelitian untuk menafsirkan secara

subjektif isi manifes dari data dengan menerapkan kerangka teori tertentu (Willig,

2005, dalam Supratiknya, 2018). Peneliti memilih pendekatan semi deduktif, karena

pendekatan ini cocok diterapkan ketika sudah ada kerangka teori tertentu yang

ditetapkan peneliti untuk menafsirkan data penelitian. Peneliti memandang bahwa

desain penelitian AIK sesuai dengan tujuan penelitian ini karena AIK bertujuan

mengungkap isi atau makna dari sebuah teks sesuai dengan konteksnya (Supratiknya,

2015).

Penelitian ini berfokus pada upaya kontrol diri pada mahasiswi untuk tidak

berselingkuh ketika menjalani hubungan pacaran jarak jauh, kerena peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

33

beranggapan bahwa dengan kontrol yang diri yang baik, individu dapat menghindari

kemungkinan perselingkuhan ketika menjalin hubungan pacaran jarak jauh. Selain

itu, peneliti mempertimbangkan beberapa faktor psikografis, yaitu jarak tempat

tinggal dan lama hubungan berpacaran. Partisipan dalam penelitian ini adalah

mahasiswi berusia 18-25 tahun yang sedang menjalani hubungan pacaran jarak jauh.

Penelitian ini menggunakan metode wawancara semi terstruktur untuk

mengumpulkan data.

B. Fokus Penelitian

Fokus dari penelitian ini adalah upaya kontrol diri untuk tidak berselingkuh

dan tetap mempertahankan komponen cinta pada mahasiswi yang menjalani

hubungan pacaran jarak jauh. Penelitian ini akan mengeksplorasi upaya-upaya

kontrol diri yang dilakukan oleh mahasiswi yang menjalani hubungan pacaran jarak

jauh untuk mengontrol dirinya agar tidak berselingkuh dengan melihat aspek-aspek

kontrol diri yang digunakan untuk mempertahankan komponen cintanya.

Peneliti menggunakan teori kontrol diri yang dikemukakan oleh Averill

(1973). Averill, menyebut kontrol diri sebagai kontrol personal, yaitu merupakkan

variabel psikologis yang bermanfaat karena di dalamnya tercakup tiga jenis yang

berbeda dalam kemampuan mengontrol diri, yang selanjutnya disebut sebagai aspek

kontrol diri. Aspek kontrol diri menurut teori Averill adalah: cognitive control,

behavioral control, dan decisional control. Sedangkan Sternberg (1986)

mengemukakan bahwa percintaan akan ideal bila memiliki tiga komponen utama

atau disebut komponen cinta dalam teori segitiga cinta Sternberg, yaitu terdiri dari:

intimasi, hasrat, dan komitmen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

34

Peneliti akan melihat upaya partisipan dalam melakukan kontrol diri terhadap

ketiga komponen cinta, seperti: pada aspek cognitive control, melihat upaya

partisipan untuk memikirkan hal-hal yang dapat mempertahankan intimasi atau

kedekatan, hasrat atau kontak fisik, dan komitmen atau keterikatan untuk terus

bersama; begitu pula dari aspek behavioral control, melihat upaya partisipan

mengontrol perilakunya agar menunjukkan perilaku yang dapat menjalanin

kedekatan, tidak menyakiti pasangan secara fisik, dan tidak menunjukkan perilaku

yang merusak komitmen; dan pada decisional control, peneliti ingin melihat upaya

partisipan membuat keputusan untuk tetap dekat dan saling percaya, tetap mencintai

dan memenuhi hasrat, serta membangun hubungan yang pasti, terikat dan

berlangsung lama.

C. Partisipan

Partisipan dalam penelitian ini adalah perempuan dengan kriteria yaitu

merupakan mahasiswi S1 berusia 18-25 tahun yang sedang menjalani hubungan

pacaran jarak jauh dengan lama hubungan pacaran jarak jauh minimal 6 bulan. Lama

waktu berpacaran ini dipilih karena menurut Meitzner (dalam Kurniati 2015) dalam

pacaran jarak jauh paling tidak pasangan terpisah selama 3 bulan sampai bertemu

kembali. Akan tetapi, karena ada kemungkinan pada mahasiswi akan terpisah dengan

pasangannya selama 1 semester atau 6 bulan, sehingga peneliti memutuskan untuk

memilih waktu 6 bulan. Pemilihan partisipan menggunakan teknik purposive

sampling yaitu memilih partisipan berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan di atas

dan snowball sampling dimana peneliti mendapatkan rekomendasi partisipan dari

beberapa teman peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

35

Partisipan yang dipilih dalam penelitian telah disesuaikan dengan kriteria

yang ditentukan sebelumnya. Seluruh partisipan berada di Yogyakarta dan sedang

menjalani hubungan pacaran jarak jauh dengan pasangannya yang tinggal di daerah

yang berbeda seperti, Jakarta, Bekasi dan Bali. Lama usia hubungan pacaran jarak

jauh para partisipan berkisar 7-25 bulan. Partisipan menjalani hubungan pacaran

jarak jauh karena harus menyelesaikan pendidikan di Yogyakarta. Total partisipan

dalam penelitian ini berjumlah 4 orang. Identitias mengenai partisipan dapat dilihat

pada Tabel 1.

Tabel 1.

Identitas Partisipan

Inisial Usia

Daerah

Pasangan

Partisipan

Saat ini

Lama

Berpacaran

Jarak Jauh

Pengalaman

Selingkuh

KA 21 tahun Jakarta 7 bulan Pernah selingkuh

FD 22 tahun Bekasi 25 bulan Tidak pernah

selingkuh

V 20 tahun Bali 23 bulan Tidak pernah

selingkuh

DE 21 tahun Pekalongan 27 bulan Pernah selingkuh

D. Peran Peneliti

Peneliti berperan sebagai instrumen penelitian. Artinya, peneliti berperan

menangkap suara partisipan dan mengolahnya. Dalam proses wawancara, peneliti

berperan langsung menjadi pendengar dan memegang peranan penting atas

berlangsungnya wawancara.

Partisipan yang terlibat merupakan rekomendasi dari teman-teman peneliti

dan peneliti mengenali beberapa diantaranya. Sebelum penelitian dilaksanankan,

peneliti telah meminta persetujuan kepada partisipan untuk bersedia menjadi

partisipan penelitian ini dengan kesepakatan bahwa peneliti akan menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

36

inisial untuk menyebutkan nama partisipan dan hasil penelitian ini hanya digunakan

untuk kepentingan penelitian saja dan tidak akan disalahgunakan. Dalam hal ini,

peneliti berperan untuk menjaga kerahasiaan dan kepercayaan yang telah diberikan

partisipan kepada peneliti. Selanjutnya peneliti akan menjelaskan gambaran

penelitian secara umum dan memberikan informed consent.

Lokasi pelaksanaan penelitian akan disesuaikan dengan keinginan partisipan

dan kesepakatan dengan peneliti. Akan tetapi, peneliti akan mengusahakan

terciptanya situasi yang nyaman dan tenang agar partisipan dapat bercerita dengan

baik dan proses wawancara dapat berjalan dengan lancar. Selain itu, penting bagi

peneliti untuk berusaha memahami bagaimana pengalaman dan pemahaman

pribadinya tentang realitas dapat mempengaruhi penelitiannya. Oleh karena itu

peneliti perlu mengontrol agar pengalaman dan pemahaman pribadinya tidak

mempengaruhi proses penelitian.

Potensi paling buruk yang mungkin terjadi adalah munculnya perasaan

emosional dari partisipan ketika menceritakan kondisi hubungan yang dijalaninya.

Untuk mengatasi itu, peneliti akan menenangkan kembali partisipan ketika hal

tersebut terjadi, sehingga partisipan dapat melanjutkan ceritanya dengan perasaan

yang lebih baik.

E. Metode Pengambilan dan Perekaman Data

Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara semi terstruktur.

Dalam penelitian kualitatif, wawancara digunakan karena merupakan alat yang

sangat baik untuk mengetahui tanggapan, pendapat, keyakinan, perasaan, motivasi,

serta proyeksi seseorang terhadap masa depannya (Widoyoko, 2012). Metode

wawancara semi terstruktur menggunakan protokol wawancara dan pewawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

37

juga dapat lebih bebas dalam mengembangakan pertanyaan sesuai dengan situasi dan

kondisi saat wawancara berlangsung (Smith, 2009). Penggunaan protokol wawancara

sebagai garis besar dimaksudkan agar fokus tidak terlalu melebar dari fokus yang

telah ditetapkan, sehingga semua fokus dapat terungkap. Wawancara juga

menggunakan pertanyaan terbuka agar partisipan dapat lebih bebas mengungkapkan

pengalaman mereka.

Sebelum wawancara dilaksanakan, peneliti menyiapkan protokol wawancara

yang berisi daftar pertanyaan yang akan diajukan pada partisipan yang disesuaikan

dengan topik penelitian dan didasarkan pada rumusan pertanyaan penelitian, serta

teori yang digunakan peneliti, sehingga dapat mengarahkan pada jawaban yang

dibutuhkan pada penelitian ini. Pada pelaksaaan wawancara semi terstruktur dengan

partisipan, peneliti akan mencatat hasil wawancara. Peneliti juga melakukan

perekaman untuk merekam seluruh percakapan dalam wawancara agar segala hal

yang diucapkan partisipan dapat diketahui dengan jelas dan untuk memudahkan

peneliti dalam membuat transkripsi verbatim hasil wawancara.

Sebelum wawancara dilakukan, ada beberapa instrumen pengambilan dan

perekaman data yang disiapkan, yaitu:

1. Protokol Wawancara

Peneliti membuat protokol wawancara yang berisi daftar pertanyan yang

akan diberikan kepada partisipan yang didasarkan pada rumusan masalah dan

teori mengenai komponen cinta dan kontrol diri yang digunakan partisipan, serta

terdapat beberapa pertanyaan untuk mengetahui latar belakang partisipan. Daftar

wawancara yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

38

Tabel 2.

Daftar Pertanyaan Wawancara

Pertanyaan Pembuka

1. Dimana kota pasangan anda tinggal?

2. Sudah berapa lama anda menjalani LDR?

3. Mengapa anda memutuskan untuk LDR?

Pertanyaan Inti

LDR

Bagaimana anda menjaga hubungan yang anda

jalani selama ini?

Probing

1. Seperti apa kedekatan yang terjalin antara

anda dan pasangan dalam hubungan saat ini?

(intimasi)

2. Bagaimana kedekatan secara fisik atau kontak

fisik yang terjalin dengan pasangan anda selama

ini? (hasrat)

3. Bagaimana komitmen yang anda dan pasangan

anda bangun dalam menjalani hubungan ini?

(komitmen)

Selingkuh

Apakah anda pernah tergoda untuk berselingkuh

dengan seseorang yang lebih dekat selama anda

menjalani hubungan pacaran jarak jauh ini? Coba

ceritakan!

Probing

1. Jika pernah, apakah anda berselingkuh agar

memiliki kedekatan dengan interaksi dan

pertemuan secara langsung? Coba ceritakan!

(intimasi)

2. Jika pernah, apakah perselingkuhan yang anda

lakukan agar anda mendapatkan perhatian secara

langsung dan memenuhi kebutuhan akan kontak

fisik? Coba ceritakan! (hasrat)

3. Jika pernah, apakah anda melakukan

perselingkuhan untuk memiliki hubungan yang

lebih jelas dan pasti? Coba ceritakan?

(komitmen)

Kontrol Diri

Bagaimana anda mengontrol diri anda untuk

tidak berselingkuh dan tetap berusaha

mempertahankan hubungan anda?

Probing

1. Bagaimana anda mengontrol pikiran anda agar

tidak selalu memikirkan untuk berselingkuh?

(cognitive control)

2. Bagaimana anda mengontrol perilaku anda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

39

agar tidak mengarah pada tindakan

perselingkuhan? (behavioral control)

3. Bagaimana anda menentukan keputusan anda

untuk tidak melakukan perselingkuhan?

(decisional control)

Pertanyaan Penutup

1. Masih adakah yang ingin anda ceritakan

mengenai bagaimana anda menjaga hubungan

anda?

2. Bagaimana harapan anda untuk hubungan

anda kedepannya?

2. Perekaman Audio

Perekaman audio dilakukan untuk merekam keseluruhan percakapan

wawancara dan agar mempermudah peneliti dalam membuat transkripsi

verbatim yang selengkap-lengkapnya. Hasil rekaman juga berguna untuk

membandingan dan mencocokan data dari rekaman dengan data pada catatan

yang dibuat peneliti selama proses wawancara.

F. Analisis dan Interpretasi Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih

mudah dibaca dan diimplementasikan (Broto, 2016). Analisis data dilakukan dengan

tujuan agar informasi yang dihimpun akan menjadi jelas dan eksplisit. Sesuai dengan

tujuan penelitian maka metode analisis data yang digunakan adalah analisis isi

kualitatif (AIK). Menurut Hsieh & Shannon (2005, dalam Supratiknya, 2015) AIK

adalah sebuah metode untuk menafsirkan secara subjektif isi data berupa teks yaitu

transkripsi verbatim melalui proses klasifikasi sistematik berupa pengodean dan

pengidentifikasian aneka tema atau pola. Tujuan AIK adalah untuk mengungkapkan

isi atau makna dari sebuah teks sesuai dengan konteksnya guna memperoleh

pengetahuan dan pemahaman mengenai fenomena yang sedang diteliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

40

Analisis isi kualitatif dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif,

yaitu metode penelitian untuk menafsirkan secara subjektif isi manifes dari data

dengan menerapkan kerangka teori tertentu (Willig, 2005, dalam Supratiknya, 2018).

Secara lebih jelas proses analisis data akan dilakukan dengan mengikuti langkah-

langkah berikut: (1) membaca berulang-ulang corpus data yang berupa transkripsi

verbatim yang dibuat berdasarkan data hasil wawancara semi terstruktur yang

dilakukan; (2) melakukan initial coding atau menemukan kode-kode tertentu dalam

transkripsi verbatim secara induktif baris demi baris (inductive, line-by-line

approach) dengan menggunakan kriteria koding yang dipakai peneliti; (3)

mengelompokkan kode-kode ke dalam sub-subtema/kategori, yaitu sejenis konsep

yang lebih besar dengan cakupan isi yang lebih luas dibandingkan kode, dengan

tujuan menemukan sejenis narasi analitik yang koheren dari keseluruhan corpus data;

(4) memperhalus dan mempertajam analisis dengan cara menempatkan sub-

subkategori dalam susunan hirarkis tertentu menjadi tema besar; sub-subkategori

tersebut selanjutnya diberi label atau nama, masing-masing sub-kategori dilengkapi

dengan kutipan-kutipan yang dicuplik dari transkripsi verbatim sebagai bukti atau

pendukung; sehingga diperoleh narasi yang utuh tentang fenomena yang diteliti

(Wiggins, Gordon-Finlayson, Becker, & Sullivan (2015) dalam Supratiknya, 2018).

Kerangka analisis yang digunakan untuk penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

41

Tabel 3.

Kerangka Analisis

Kontrol diri untuk tidak berselingkuh pada mahasiswi yang menjalani hubungan pacaran jarak jauh

Intimasi

Elemen perasaan

kedekatan,

keterikatan, dan

ketertarikan dalam

hubungan cinta

Hasrat

Elemen fisiologis

yang menyebabkan

seseorang merasa

ingin dekat secara

fisik

Komitmen

Elemen konatif

yang membuat

seseorang mau

terikat pada

seseorang dan terus

bersama

Selingkuh

Tindakan tidak berterus terang dan

menjalin hubungan dengan orang lain

dibelakang pasangannya.

Cognitive Control

Kecenderungan mahasiswi mengatur

pola pikirnya untuk berpikiran positif

mengenai hubungannya dan tidak

memikirkan perselingkuhan.

- Berpikir untuk menjaga perasaan

pasangan

- Berpikir untuk menjaga kontak fisik

terhadap pasangan

- Berpikir untuk mempertahankan

hubungan

Behavioral Control

Kecenderungan mahasiswi untuk

berperilaku menghargai pasangannya.

- Menunjukkan tingkah laku yang

dapat menjalin

kedekatan/keintiman dengan

pasangan

- Tidak berperilaku yang dapat

menyakiti pasangan

- Tidak menunjukkan perilaku yang

dapat merusak hubungan/komitmen

yang dibuat

Decisional Contol

Kecenderungan mahasiswi untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

42

memutuskan suatu hal yang dapat

mempertahankan hubungannya.

- Memutuskan untuk tetap dekat dan

bersama-sama

- Memutuskan untuk mencintai dan

memberikan perhatian keada

pasangan

- Membuat hubungan yang pasti,

terikat dan menjaga

keberlangsungan hubungan

G. Kredibilitas Penelitian

Penegakan kredibilitas untuk penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara.

Pertama, peneliti akan memeriksa transkrip-transkrip rekaman wawancara untuk

memastikan tidak ada kesalahan-kesalahan serius yang bisa terjadi selama proses

transkripsi dan membandingkan data dengan kode-kode yang berhasil dirumuskan

(Creswell 2009, dalam Supratiknya, 2015).

Kedua, peneliti juga melakukan paper trail yaitu mendokumentasikan seluruh

data penelitian, sehingga orang lain dapet memeriksa pengambilan keputusan

penelitian ini masuk akal atau tidak (Yardley, 2008, dalam Puspitasari, 2016). Dalam

penelitian ini peneliti mendokumentasikan percakapan wawancara dalam rekaman

audio dan catatan-catatan observasi selama proses wawancara.

Ketiga, peneliti melakukan thick description atau deskripsi mendalam, yaitu

deskripsi untuk memaparkan temuan-temuan mengenai setting atau lingkungan

penelitian, seperti usia, lokasi tempat tinggal partisipan dan pasangannya, dan

lamanya hubungan berpacaran (Creswell 2009, dalam Supratiknya, 2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada petengahan September sampai dengan awal

November 2018. Pengambilan data menggunakan wawancara semi terstruktur

dengan 4 orang partisipan yang merupakan mahasiswi yang sedang menjalani

hubungan pacaran jarak jauh. Seluruh partisipan sedang mengenyam pendidikan di

Yogyakarta dan pasangannya berada di daerah lain, yaitu Jakarta, Bekasi, Bali dan

Pekalongan. Durasi wawancara bervariasi antara 35 sampai 70 menit. Rangkuman

waktu dan tempat diadakannya wawancara disajikan di Tabel 4.:

Tabel 4.

Waktu dan Tempat Wawancara

No Partisipan Waktu

Wawancara

Durasi

Wawancara Lokasi Wawancara

1. KA 21 September

2018

26 September

2018

15 menit

25 menit

Kamar Kos Partisipan

Rumah Peneliti

2. FD 27 September

2018

35 menit Kamar Kos Partisipan

3. V 5 Oktober 2018 60 menit Kamar Kos Partisipan

4. DE 7 November 2018 70 menit Ruang Tamu Kos

Partisipan

B. Latar Belakang Partisipan dan Dinamika Wawancara

Wawancara dilakukan oleh peneliti dengan cara tatap muka secara langsung

dengan partisipan. Sebelum wawancara dimulai, peneliti menjelasakan secara garis

besar mengenai penelitian yang akan dilakukan. Selanjutnya, peneliti meminta surat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

44

pernyataan kesetujuan (informed consent) yang mencakup informasi mengenali

penelitian, kesediaan berpartisipasi dalam penelitian, dan format identitas partisipan

yang harus dilengkapi. Setelah partisipan menyetujui, membaca keseluruhan isi

informed consent, dan menandatanganinya, proses wawancara segera dilakukan.

Partisipan pertama atau P1 adalah KA. Partisipan merupakan seorang

mahasiswi berusia 21 tahun dan berasal dari kota Sragen. Saat ini partisipan sedang

kuliah pada semester 7. Selain itu, partisipan memiliki kesibukan menjadi seorang

asisten Lab untuk praktikum pada salah satu mata kuliah di jurusannya, sehingga

kegiatan partisipan di kampus masih cukup padat. Partisipan tinggal di kos-kosan di

sekitar kampus dan pulang ke kota asalnya sekitar satu atau dua minggu sekali.

Saat ini partisipan menjalani hubungan berpacaran. Hubungan yang dijalani

partisipan dan pacarnya sudah berjalan sekitar 5 tahun. Namun, 8 bulan terakhir

partisipan menjalani hubungan pacaran jarak jauh karena pacarnya harus bekerja di

Jakarta. Partisipan menjalani hubungan berpacaran sejak SMA di kota asalnya,

Sragen. Lalu melanjutkan hubungan tersebut di Yogyakarta karena sama-sama

melanjutkan pendidikan di Yogyakarta. Hubungan pacaran jarak jauh dijalani karena

pacar partisipan diterima bekerja di Jakarta pada perusahaan yang cukup besar dan

mendapatkan penghasilan yang lebih besar pula dibandingkan di Yogyakarta. Oleh

karena itu, partisipan mendukung keputusan pacarnya untuk menerima pekerjaan

tersebut, walaupun harus membuat mereka terpisah jarak dan mau tidak mau

menjalani hubungan pacaran jarak jauh.

Pada awalnya, partisipan menganggap hubungan jarak jauh sulit dilakukan

dan merasa tidak mampu menjalaninya. Akan tetapi, setelah menjalaninya dan

karena pasangannya berjanji untuk pulang sebulan sekali dan menepatinya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

45

partisipan merasa terbiasa dengan hal tersebut dan mulai menikmati hubungan

pacaran jarak jauh. Namun, pada suatu waktu partisipan pernah dekat dengan

seseorang lawan jenis dan pernah pergi bersama tanpa sepengetahuan pacarnya. Hal

tersebut berlangsung selama satu minggu. Akhirnya, partisipan mengakhiri

kedekatan tersebut karena selalu diliputi perasaan bersalah pada pacarnya dan dalam

kurun waktu yang dekat pacarnya akan mengunjunginya. Di sisi lain, partisipan

mengakui sering muncul keinginan untuk berselingkuh, tetapi partisipan berusaha

mengalihkan diri dari keinginan itu.

Wawancara dengan partisipan dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada tanggal

21 September 2018 dan 26 September 2018, karena pada pertemuan pertama

partisipan tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan wawancara. Pada

wawancara pertama, partisipan terlihat santai dengan memakai setelan baju tidur

berwarna biru muda. Wawancara dilaksanakan sekitar 15 menit di dalam kamar kos

partisipan. Suasana ketika wawancara sangat tenang karena kondisi kos yang cukup

sepi. Partisipan juga bersuara dengan jelas dan dapat menjawab pertanyaan dengan

baik, walaupun ada beberapa yang ditanyakan ulang.

Pada pertemuan kedua, wawancara dilaksanakan di rumah peneliti, karena

peneliti menawarkannya dan partisipan menyetujui. Partisipan datang ke rumah

peneliti setelah kembali dari kampus dengan memakai pakaian yang rapi yaitu

kemeja kotak-kotak berwarna merah dan celana jeans biru gelap. Wawancara

berlangsung sekitar 25 menit, di ruang tamu di rumah peneliti. Suasana pada saat

wawancara sangat tenang, beberapa kali ada kendaraan yang lewat tetapi tidak

mengganggu proses berlangsungnya wawancara. Partisipan juga dapat menjawab

dengan baik pertanyaan peneliti dan dengan suara yang jelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

46

Partisipan kedua atau P2 adalah FD. Partisipan merupakan seorang mahasiswi

berusia 22 tahun dan berasal dari kota Magelang. Saat ini partisipan sedang

mengenyam pendidikan di semester 9 dan sedang menyelesaikan skripsi, sehingga

dapat dikatakan partisipan tidak begitu sibuk dengan perkuliahan. Partisipan hanya

sesekali ke kampus untuk mengerjakan skripsi atau bertemu dosen pembimbingnya.

Saat ini partisipan sedang menjalani hubungan pacaran jarak jauh. Hubungan

yang dijalani partisipan dengan pacarnya sudah selama 2 tahun lebih. Partisipan

menjalani hubungan pacaran jarak jauh sejak awal memutuskan untuk pacaran. Pada

awalnya partisipan dan pacarnya bertemu karena suatu masalah antara partisipan

dengan teman pacarnya. Masalah tersebut yang membuat partisipan mengenal

pacarnya dan justru membuat mereka dekat dan akhirnya memutuskan untuk

pacaran. Dari awal partisipan sudah tahu kalau pacarnya bekerja di Bekasi dan

partisipan tetap ingin menjalani hubungan berpacaran karena sudah nyaman dan

tidak masalah bila harus jarak jauh. Selain itu, pacar partisipan berjanji untuk datang

mengunjungi sekitar 2 atau 3 bulan sekali, karena kebetulan juga memiliki keluarga

di Yogyakarta.

Partisipan mengungkapkan bahwa ia bukan tipikal orang yang bisa menjalani

hubungan pacaran jarak jauh, karena sebelumnya belum pernah dan merasa tidak

kuat untuk itu. Akan tetapi, setelah menjalaninya partisipan mengakui bahwa

hubungan pacaran jarak jauh justru lebih nyaman karena tidak harus terus bertemu

dan ketika bertemu bisa membuat semakin dekat dan memanfaatkan waktu sebaik

mungkin. Hal itu pula yang membuat partisipan tidak memiliki keinginan untuk

selingkuh. Walaupun partisipan mengakui banyak godaan yang datang, namun ia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

47

berusaha untuk tidak meladeninya. Sesekali partisipan pergi dengan teman laki-

lakinya tetapi tidak berdua saja dan dengan sepengetahuan pacarnya.

Wawancara dilakukan pada 27 September 2018 di kamar kos partisipan. Pada

saat wawancara partisipan mengenakan baju kaos berwarna merah muda dan celana

pendek berwarna coklat. Partisipan terlihat sedang bersantai di kamar ketika peneliti

datang. Situasi selama wawancara cukup tenang, namun wawancara dihentikan

beberapa saat karena ada adzan dzuhur. Proses wawancara berlangsung selama

kurang lebih 35 menit dan berjalan dengan lancar, partisipan dapat menjawab

pertanyaan dengan baik dan jelas.

Partisipan ketiga atau P3 adalah V. Pada saat ini partisipan berusia 20 tahun

dan merupakan seorang mahasiswi perantauan dari Bali. Partisipan sedang manjalani

perkuliahan di semester 5 di salah satu universitas swasta di Yogyakarta. Partisipan

menjalani hari-harinya sebagaimana mahasiswa pada umumnya, mengikuti kelas

untuk berbagai mata kuliah dan beberapa kegiatan kampus lainnya. Partisipan

terbilang cukup aktif karena tergabung dalam unit kegiatan debat di fakultasnya dan

beberapa kali mengikuti perlombaan antar universitas.

Partisipan sedang menjalani hubungan berpacaran jarak jauh. Partisipan

menjalaninya selama kurang lebih 2 tahun semenjak kuliah semester 1. Pacar

partisipan juga sedang mengenyam pendidikan di salah satu universitas di Bali dan

bekerja sebagai fotografer freelance. Terkadang ketika sedang liburan semester

partisipan ikut serta dengan pacarnya untuk bekerja, membantu mengatur jadwal

pemotretan. Partisipan mengungkapkan bahwa hubungan yang dijalaninya ini

membuatnya menjadi pribadi yang lebih baik. Selain termotivasi karena pacarnnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

48

sudah mulai bekerja sejak muda, partisipan merasa ia menjadi tidak boros dan lebih

menghargai uang.

Awalnya, partisipan dilarang untuk berpacaran dengan pacarnya saat ini

karena ibu partisipan memiliki hubungan yang kurang baik dengan ayah pacarnya

dan merasa bahwa ketika berpacaran partisipan akan terganggu kuliahnya dan

menjadi tidak fokus. Akan tetapi, partisipan dapat membuktikan kalau pacaran tidak

mengganggunya. Kehadiran sang pacar seringkali memberikan semangat untuk

partisipan, terbukti dengan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) partisipan yang

meningkat dan partisipan juga tetap aktif dalam kegiatan kampus. Hal itu membuat

ibu partisipan sedikit lebih percaya dan memberikan kelonggaran, sehingga

partisipan dapat melanjutkan hubungannya.

Sejak awal partisipan tidak memiliki keraguan untuk menjalani hubungan

pacaran jarak jauh dan merasa tidak ada masalah untuk itu. Masalah yang muncul

justru datang dari keluarga. Hal tersebut yang membuat partisipan dan pacarnya

sepakat dari awal untuk saling menjaga komunikasi, tetap terbuka dan saling

percaya. Dengan begitu, partisipan sama sekali tidak pernah memikirkan untuk

selingkuh. Di samping itu, partisipan juga memiliki pengalaman tidak baik mengenai

perselingkuhan, karena ayahnya sendiri pernah melakukannya dan membuat

partisipan dan ibunya terlantar. Partisipan tidak ingin berselingkuh karena tahu akibat

dari perselingkuhan tersebut dapat menyakiti orang lain. Hal tersebut dirasakan pula

oleh sang pacar, karena pacar partisipan juga memiliki pengalaman yang sama, yaitu

perselingkuhan yang dilakukan bapaknya. Hal ini yang membuat keduanya semakin

memiliki prinsip yang kuat untuk tidak melakukan perselingkuhan dan memilih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

49

untuk mengakhiri hubungan ketika memang ada masalah yang tidak bisa

diselesaikan dan mengharuskan mereka untuk berpisah.

Wawancara dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2018 di kamar kos

partisipan. Saat itu, partisipan baru saja pulang dari kampus untuk mengikuti ujian

tengah semesternya. Partisipan terlihat santai dengan mengenakan kaos berwarna

putih dan celana pendek berwarna biru. Suasana di tempat kos cukup tenang,

beberapa kali teman kos partisipan melewati kamar kos partisipan dan menyapanya,

partisipan hanya membalas dengan senyuman dan anggukan. Wawancara

berlangsung selama kurang lebih 60 menit. Selama proses wawancara partisipan

dapat menjawab pertanyaan yang diberikan, beberapa kali bertanya namun tidak

mengganggu berlangsungnya wawancara. Terkadang partisipan berbicara dengan

intonasi yang cukup tinggi, tertawa, dan secara keseluruhan partisipan berbicara

dengan cukup cepat.

Partisipan keempat atau P4 adalah DE. Partisipan merupakan seorang anak

tunggal yang berusia 21 tahun. Partisipan lahir dan besar di Pekalongan, sehingga

dengan melanjutkan pendidikan di Jogja menjadi kali pertama partisipan merantau

dan jauh dari keluarganya. Saat ini, partisipan sedang kuliah pada semester 7 dan

masih mengambil beberapa mata kuliah. Sehari-hari, selain kuliah partisipan lebih

sering menghabiskan waktunya di kos atau terkadang pergi bersama teman-

temannya.

Pada saat ini, partisipan sedang menjalani hubungan pacaran jarak jauh

dengan pacarnya yang berada di Pekalongan. Hubungan ini sudah dijalani partisipan

selama kurang lebih 2 tahun 3 bulan. Partisipan mengenal pacarnya sudah sejak

lama, karena mereka merupakan teman masa kecil. Saat SMA pun mereka pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

50

berpacaran, namun hanya sekitar 2 minggu. Mereka mulai dekat kembali ketika

partisipan pulang untuk liburan semester. Partisipan mengungkapkan bahwa hampir

setiap hari selama liburan mereka terus bersama, sampai akhirnya beberapa jam

sebelum partisipan kembali ke Jogja mereka memutuskan untuk berpacaran.

Awalnya partisipan bingung dan menanyakan keseriusan sang pacar karena dengan

mereka menjalin hubungan berarti mereka akan menjalin hubungan pacaran jarak

jauh. Akan tetapi, sang pacar meyakinkan kalau ia harus mengikat partisipan dengan

status berpacaran agar satu sama lain bisa menjaga diri untuk setia.

Pada awal pacaran, partisipan mengakui lebih sering curiga dan khawatir

yang berlebihan dan tak jarang membuat mereka bertengkar. Akan tetapi, sifat pacar

yang menurut partisipan lebih dewasa dapat meredam kecurigaan dan amarah

partisipan. Partisipan mengungkapkan pacarnya adalah orang yang baik, percaya dan

tidak pernah melakukan hal yang aneh-aneh. Partisipan bertemu dengan pacarnya

setiap satu bulan atau satu bulan setengah sekali, ketika partisipan pulang ke

Pekalongan atau pacarnya yang mengunjungi ke Jogja, selain itu mereka bertemu

ketika liburan semester. Hal ini yang membuat partisipan memikirkan untuk

selingkuh, karena ketika ia butuh seseorang pacarnya jauh dan tidak bisa langsung

hadir. Partisipan merasa dirinya adalah orang yang manja dan butuh perhatian yang

lebih secara langsung, karena pacarnya jauh partisipan sering meladeni pesan dari

lawan jenisnya dan bahkan pergi bersama. Hal itu dilakukan partisipan di belakang

pacarnya. Partisipan mengungkapkan bahwa terkadang ia membutuhkan kehadiran

seseorang yang bisa mendengerkan ceritanya secara langsung atau bisa diajak

senang-senang bersama dalam waktu yang cepat. Beberapa bulan yang lalu,

partisipan pernah dekat dengan seorang kakak tingkat laki-lakinya selama kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

51

lebih satu bulan setengah, baik melalui chatting dan beberapa kali pergi bersama. Hal

tersebut dilakukan partisipan tanpa sepengetahuan pacarnya, namun 2 minggu

setelah mengakhiri hubungan dengan kakak tingkat tersebut, partisipan mulai merasa

bersalah dan akhirnya menceritakan kejadian tersebut kepada pacarnya. Pacar

partisipan merasa sangat marah dan kecewa, mereka bertengkar kurang lebih 1

minggu dan akhirnya setelah sama-sama merasa baik partisipan meminta maaf dan

pacarnya pun memafkan dengan alasan menghargai kejujuran partisipan, dan mereka

melanjutkan hubungan mereka sampai saat ini.

Wawancara dilaksanakan di ruang tamu di kos partisipan pada tangal 7

November 2018. Saat itu partisipan terlihat santai dengan menggunakan baju tidur

berwarna putih dengan motif titik-titik hitam. Suasana kos cukup tenang, beberapa

kali terdengar suara motor dari penghuni kos yang lain, namun partispan bisa tetap

fokus dalam menjawab pertanyaan dari peneliti. Wawancara berlangsung selama

kurang lebih 70 menit. Partisipan menjawab segala pertanyaan dengan suara yang

lantang dan jelas, sesekali partisipan memberi penekanan pada kalimatnya terutama

ketika menceritakan permasalahan yang pernah terjadi dalam hubungannya.

C. Hasil Penelitian

Pada bagian ini, peneliti akan memaparkan hasil penelitian berupa temuan

terkait topik penelitian, yaitu komponen cinta yang paling rawan memicu

perselingkuhan cinta dalam hubungan pacaran jarak jauh dan upaya mahasiswi untuk

mengontrol diri agar tidak melakukan perselingkuhan dan tetap mempertahankan

komponen cinta dalam hubungannya.

1. Komponen Cinta yang Paling Rawan Memicu Perselingkuhan dalam

Hubungan Pacaran Jarak Jauh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

52

Secara umum, komponen cinta terbagi menjadi 3 yaitu intimasi, hasrat,

dan komitmen. Dalam jawaban partisipan ditemukan bahwa komponen cinta

dalam hubungan pacaran jarak jauh yang dijalani oleh seluruh partisipan masih

dapat terjalin dengan cukup baik. Ketiga komponen cinta tetap diupayakan

semaksimal mungkin walaupun dengan banyak keterbatasan akibat jarak

diantara pasangan. Untuk itu peneliti akan membahas ketiga komponen cinta

yang tetap dijalani partisipan secara satu persatu sebagai berikut:

a. Intimasi

Intimasi merupakan elemen afeksi dalam hubungan berpacaran,

berupa kedekatan yang terjalin antara satu sama lain. Partisipan

mengupayakan berbagai cara untuk tetap merasa dekat dengan pasangannya

walaupun terpisah jarak. Dalam jawaban yang dikemukakan partisipan,

peneliti menemukan bahwa dalam hubungan pacaran jarak jauh komponen

intimasi atau kedekatan dengan pasangan dapat dibangun dengan

komunikasi yang intens. Hal tersebut dapat ditemukan melalui kutipan

jawaban dari partisipan:

P1. Pertama itu sih mbak, komunikasi. Komunikasinya kami tetap

intens gitu komunikasinya. Jadi ya chatting-an terus, telpon, video call

juga, kadang kamu juga main game bareng itu di Hago itu, kayak

gitu-gitu.

Komunikasi dengan berbagai cara menjadi sarana yang efektif untuk

menjaga kedekatan dalam hubungan pacaran jarak jauh, didukung oleh

jawaban partisipan pada kutipan berikut:

P2. Ohh yaitu balik lagi ke komunikasinya itu, kalau lagi sama-sama

selo dan yang lagi pengen telpon ya dia telpon atau video call,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

53

bahkan video call yang sampe pagi. Ya dari komunikasinya itu yang

menjalin kedekatan.

Akan tetapi komunikasi yang tidak langsung atau hanya melalui

media internet sering menimbulkan kesalahpahaman antara partisipan dan

pasangannya:

P1. Aku gak bisa chat cerita gini, cerita tentang temenku itu gini gini

gini, tapi dia itu nangkepnya gak seperti itu. Terus jadinya salah

paham terus aku marah. Soalnya aku mikirnya aku gak mau dia jawab

seperti itu tapi dia mikirnya kayak gitu gitu loh. Yaudah salah paham

gitu, terus akhirnya dia nelpon minta dijelasin gini gini gini terus

nanti dia nanya maksudmu gimana, aku jelasin maksudku terus dia

kasih respon yang sesuai gitu sih. Tapi biasanya chat gak aku bales

dia nelpon gak aku angkat, jadi aku ya udah aku gak ngapa-ngapain

sampai nanti aku bener-bener enak gitu baru aku jelasin ke dia lagi.

Selain dengan komunikasi, adanya perasaan diterima membuat

partisipan merasa dirinya sangat dekat dengan pasangan:

P4. Aku merasa kalau kita ldr yaudah gitu aja kan, kita gak bisa

berbuat lebih selain chatting-an dan videocall. Tapi kalo semisalkan

ketemu gitu tu aku merasa aku aman aku merasa seneng aja, soalnya

aku sama dia tu aku ngerasa dia tu kakak aku, dia tu temen aku kayak

gitu. Jadi aku mau cerita apapun aku gak mikir dia bakal gimana-

gimana, jadi ya dia bakal terima gitu aja.

Partisipan membuat kesepakatan sejak awal untuk dapat menjaga

komunikasi yang intens, di samping itu adanya rasa percaya dan

keterbukaan juga dapat menjaga kedekatan dalam sebuah hubungan

pacaran jarak jauh, seperti kutipan berikut:

P3. Kalo kita itu sama-sama jaga komunikasi aja. Sebelum ldr pun

kita udah buat perjanjian gitu loh kak, untuk percaya, komunikasinya

itu tetap dijaga, kabarin, gak ada yang ditutup-tutupin.

Berdasarkan pemaparan partisipan, komunikasi menjadi cara yang

paling efektif untuk menjaga komponen intimasi dalam hubungan pacaran

jarak jauh. Hanya saja komunikasi yang dilakukanpun terbatas hanya melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

54

pesan, telepon dan video call. Hal tersebut pun tidak bisa dilakukan setiap

saat karena partisipan dan pasangannya memiliki kesibukan masing-masing.

Selain itu, terkadang bentuk komunikasi yang tidak langsung dan hanya bisa

melalui internet atau media sosial seperti ini sering menimbulkan

kesalahpahaman karena maksud yang disampaikan tidak sama seperti apa

yang diterima.

b. Hasrat

Komponen hasrat mengarah dalam bentuk keinginan melakukan

kontak fisik. Tidak banyak hal yang bisa dilakukan untuk memenuhi

komponen hasrat berupa kontak fisik pada pasangan pacaran jarak jauh. Oleh

karena itu dalam hubungan pacaran jarak jauh kontak fisik hanya terjadi

ketika pasangan sedang bertemu. Partisipan hanya bisa menunggu sampai

waktunya bertemu dengan pasangan. Hal ini didukung oleh jawaban

partisipan dalam kutipan berikut:

P2. Mau nggak mau nunggu sih hehehe, nunggu sampai dia

balik…..Setiap ketemu itu yan paling pelukan, dia dateng itu paling cium, cium kening, cium bibir, cium pipi itu pasti. Meluk itu pasti, gak

bakal itu gak dilakuin itu, pasti pelukan. Terus kalau jalan, kalau lagi

mau ya gandengan kalau nggak yaudah jalan sendiri-sendiri gitu.

Pada partisipan lain peneliti juga menemukan bahwa untuk menjaga

komponen hasrat dalam sebuah hubungan, partisipan akan menjalin kontak

fisik dengan pasangannya. Hanya saja kontak fisik tersebut baru bisa

dilakukan partisipan ketika bertemu langsung dengan pasangannya:

P3. Berarti setiap ketemu aja dong, ya itu setiap pulang liburan

aja.....Yang sekarang sih karena udah 2 tahun juga jadi kayak yang

udah meningkat gitu loh, udah yang berani kayak ciuman gitu, ya gak

sekedar cuma cium pipi cium kening juga gitu loh, ya gitu deh kak

hehe.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

55

Walaupun menjalin kontak fisik dengan pasangan partisipan

memahami bahwa dalam konteks hubungan berpacaran, kontak fisik yang

terjadi tidak mengarah pada hubungan seksual dan tidak dilakukan di

tempat umum. Peneliti menemukan bahwa partisipan sadar akan batasan

kontak fisik pada hubungan berpacaran:

P2. Nah ya sejauh itu yang aku pahami hasrat itu memang dari dalam

diri untuk hubungan seksual, tapi kalau aku sendiri menjalaninya

nggak sekarang.

P1. Kalau pas ketemu itu paling jalan...Nah kalau disitu kita ya biasa,

apa gandeng tangan, mainin tangan kayak gitu. Kadang dia juga

ngerangkul, tapi disini (menunjuk bahu) dia gak berani yang

pinggang gitu karena ditempat umum kan, kami juga masih jaga itu

lah, privasi. Yaudah gitu lah, terus nanti kalau misal balikin dia eh

balikin dia, nganter dia gitu ke stasiun paling pegangan tangan terus

dia kecup kening, pipi juga kayak gitu sih, sebatas itu aja.

Seperti sebuah keharusan ketika bertemu, partisipan lain menyebutkan

dalam kutipan berikut bahwa kontak fisik seperti obat dan pasti dilakukan

ketika bertemu. Kontak fisik dianggap dapat mengobati kerinduan yang sudah

ditahan selama partisipan dan pasangannya terpisah jarak:

P4. Ya setiap ketemu dia itu kayak aku ngerasa dapet obat tu loh.

Soalnya aku emang sering bilang kan aku gini gini gini, aku pengen

dipeluk kan. Aku emang yang paling utama itu dipeluk sih, terus

kadang dia suka usap-usap kepala gini kan, terus dia cium-cium

kening.....ya selama ini aku udah pernah ciuman, udah pernah

pelukan, yaudah aku sebatas itu, parah-parahnya aku pacaran itu ya

ciuman mbak.

Komponen hasrat atau kedekatan secara fisik yang berupa kontak fisik

hanya dapat dilakukan partisipan ketika sedang bertemu yaitu beberapa bulan

sekali. Bentuk kontak fisik yang dilakukan partisipan dengan pasangannya

hanya sebatas berpegangan tangan, pelukan, ataupun ciuman. Para partisipan

mengaku tidak melebihi batasan kontak fisik yang sampai mengarah pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

56

hubungan seksual. Dari penyataan partisipan, peneliti menyimpulkan bahwa

komponen hasrat tidak cukup terpenuhi karena adanya jarak yang

menghalangi partisipan dan pasangannya untuk menyalurkan komponen

hasrat. Akan tetapi, partisipan tetap hanya melakukan kontak fisik dengan

pasangannya dan memilih untuk menunggu sampai waktunya bertemu.

c. Komitmen

Komitmen menjadi komponen cinta yang membuat seseorang

mempertahankan kelangsungan hubungannya. Partisipan menganggap

komitmen sebagai pedoman untuk menjalani hubungan. Oleh karena itu

ketika menjalani hubungan pacaran jarak jauh partisipan sudah membangun

komitmen dengan pasangannya. Komitmen muncul dalam bentuk hal-hal

yang disepakati bersama sejak awal dan dianggap sebagai pedoman:

P1. Komitmennya itu, kami punya tiga komitmen. Yang pertama itu

terbuka, jadi apapun yang kita lakuin hari ini itu kita flor-in, masalah

hari ini, apapun. Terus yang kedua itu, setia eh percaya. Ya jadi kami

percaya satu sama lain gitu, oh dia disana kerja aku disini kuliah.

Terus yang selanjutnya itu, jujur apa adanya gitu. Jadi mau seprivasi

apapun itu harus tetap di flor-in, jadi dia tau akupun juga tau. Yaudah

itu sih mbak komitmen kami dari awal.

Dalam hubungan pacaran jarak jauh, komitmen penting dibentuk agar

merasa lebih tenang dalam menjalani hubungan. Selain itu, pasangan

memiliki harapan untuk hubungan yang terus berlanjut ke depannya,

sehingga mereka akan menyepakati hal-hal yang dapat mempertahankan

hubungan tersebut:

P2. Komitmennya ya itu tadi udah gak mau nambah mantan, yang

penting modalnya percaya, dijalanain, kalau ada apa-apa langsung

ngomong, yang jelas kedepannya semoga bisa terus bareng terus.

P3. Komitmennya itu jangan putus karena hal-hal yang sepele,

terutama karena komunikasi. Jadi kita lebih ke komukasinya tetep

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

57

dijaga aja dan tetep mempertahankan komitmen kita dan mimpi-

mimpi sih, maksudnya kita bermimpi ini gak akan berakhir gitu loh

akan berlanjut terus. Ya kita menjaganya disitu, ya komunikasi lah.

Keinginan untuk memiliki hubungan yang serius juga mendorong

pasangan untuk memiliki komitmen dalam hubungannya:

P2. Komitmennya sih yang jelas gak mau nambah mantan. Apalagi

dia juga usianya bukan usia yang buat main-main lagi, dia udah

menyadari itu dan dia udah bilang “aku gak mau pacaran yang main-

main” dan aku juga bilang :kamu serius gak? Kalau serius ya ayok

kalau nggak ya ngapain”. Yaudah kita sama-sama serius.

Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ketika menjalani

hubungan berpacaran partisipan dan pasangannya hanya berusaha untuk

menjaga hubungan sebaik mungkin dan belum memikirkan untuk

hubungan selanjutnya:

P4. Aku sama pacarku itu sebenernya model pacarku tu nantinya kita

mau gimana itu ya biar nanti urusan nanti, yang penting gimana kita

sekarang menjaga hubungan kayak satu sama lainnya tu masih masuk

akal, berkesinambungan gitu. Kalau aku karena aku tu mikir 21 tahun

tu bukan yang kayak anak kecil lagi kan, jadi aku mikir kan kalau

udah nemu yang pas ya kenapa nggak. Jadi kan pacaran putus

nyambung-putus nyambung itu kan juga capek kan, kayak kamu harus

nyari, harus perkenalan lagi, kamu harus menyesuaikan satu sama

lain, kayak kamu harus jadi orang lain gitu kan. Tapi kalau emang

udah nemu yang pas ya kenapa nggak dan aku merasa aku udah pas

sama dia jadi yaudah lah, yaudah kita jalanin aja, gimana kita

menjaga. Ya akhirnya aku ngikut dia. Apa yang nantinya, maksudnya

ending-nya aku bakal sama dia atau sama yang lain itu biar rahasia

nanti, biar nanti waktu yang menjawab gitu.

Melihat setiap jawaban partisipan, komitmen dianggap sebagai

panduan dalam menjalani hubungan dan sudah diputuskan partisipan dan

pasangannya sejak awal sepakat untuk berpacaran. Komitmen yang dibuat

partisipan dan pasangannya mengarah pada komitmen untuk selalu bersama-

sama dan menjaga hubungan sebaik mungkin, misalnya melalui komunikasi,

rasa saling percaya dan terbuka. Partisipan ingin menjalani hubungan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

58

serius sehingga para partisipan berusaha menjaga komitmen yang sudah

dimilikinya.

Berdasarkan penemuan mengenai komponen cinta dalam hubungan

pacaran jarak jauh, tidak terpenuhinya salah satu komponen cinta beresiko

terhadap munculnya perselingkuhan. Oleh karena itu, pada hubungan

berpacaran jarak jauh perselingkuhan dilakukan karena adanya keinginan

untuk memenuhi komponen cinta yang tidak terpenuhi. Selingkuh

diindikasikan dengan menjalin hubungan dengan orang lain yang bukan

pasangannya dan tanpa sepengetahuan pasangannya.

Dalam penelitian ini, partisipan mengaku pernah menjalin hubungan

dengan lawan jenis yang bukan pasangannya atau berselingkuh. Partisipan

melakukan perselingkuhan dengan alasan bahwa ia membutuhkan

kehadiran orang lain untuk mendengarkan ceritanya, untuk diajak pergi

dan ada secara langsung, bukan untuk hal lain seperti kontak fisik atau

hubungan berkomitmen, dapat dilihat dari kutipan jawaban partisipan berikut:

P1. Iya ada. Dulu ada yang deketin tapi gak lama sih cuman

semingguan gitu mbak, pernah jalan bareng kita. Kalau nonton nggak

sih, Cuma jalan bareng gitu sih... Jadi yaudah selama seminggu itu

kan sama temenku aku merasa ada temen, ada yang gantiin perannya

pacarku gitu. Yaudah aku merasa nyaman karena aku merasa ada

yang dengerin aku, ada yang aku ajak ngobrol tentang keseharianku,

tentang stressout ku itu seperti apa. Dan dia sering kali juga apa

memberikan apa ya kayak motivasi gitu lah mbak, kayak ngomong-

ngomong gitu aja sih......aku gak pernah mikir buat sampai ke kontak

fisik gitu sih. Kalau mikir buat selingkuh itu ada terbersit selalu sih,

eh gak selalu tapi sering, sering terbersit gitu. Tapi ya itu, tujuannya

cuma apa ya, biar aku lega aja ada tempat cerita. Aku gak

mengharapkan untuk di pegang tangannya, dipeluk, di apa ya di puk-

puk gitu aku gak berharap sih.

P4. Aku gak tau ya mbak ini kategorinya selingkuh atau nggak, tapi

beberapa bulan yang lalu aku dekat sama cowok, dia yang mulai

chatting duluan. Lama lama lama lama kita kok kayak intens gitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

59

chatting-annya, terus habis itu dia juga berapa kali ngajak ketemu

dan kita tu ketemu, kita jalan gitu kan. Aku tau cowok ini udah punya

pacar kan, udah punya cewek, tapi karna ya gimana ya aku merasa

nyaman kayak aku mendapati wujud nyata gitu loh, karna kalau aku

sama pacarku kan kayak hanya bayangan semu gitu kan, aku gak bisa

yang namanya megang dia, gak bisa tatap muka secara langsung gitu

kan. Nah sama si cowok ini kayak aku merasa lebih lebih gimana ya,

karena kita tu kasarannya ya kayak pengen ketemu sekarang tu bisa

gitu loh. Nah itu memang beberapa kali aku sempat ketemu sama dia

sempat pergi sama dia....Sebenernya karena aku butuh sosok yang

ada gitu sih mbak, karena kan aku ldr kalau aku pengen ketemu kan

gak bisa langsung. Nah kalau sama ini kan sama-sama di Jogja, jadi

aku bosen, aku pengen main aku bisa ngajak dia ketemu terus dia bisa

yaudah kita jalan gitu......Nggak sih, gak pengen dipegang atau di

peluk gitu, aku malah risih kalau digituin. Karena aku tu apa yaa, aku

tu manja, jadi semisal kalau aku stress, aku pusing, aku capek sama

kuliah, aku pengen ada yang dia tu kalau bahasa jawanya itu

ngedem-demi apa ya yang bisa ngasih semangat tapi secara langsung

gitu loh. Jadi gak cuman kayak di chat, karena kalau langsung tu

lebih kerasa gitu loh.

Pada P1 keinginan berselingkuh kerap kali muncul, karena partisipan

sangat membutuhkan kehadiran yang nyata:

P1. Karena aku tipe orang yang butuh kehadiran terus aku gampang

stres, terus kalau aku stres itu aku pengennya cerita ke siapapun gitu.

Terus aku mikir aku lebih nyaman itu kalau cerita ke laki-laki

daripada ke perempuan karena kebanyakan temen-temenku itu sama

masalahnya gitu, sama-sama stres gitu, jadi aku mikirnya kalau cerita

ke laki-laki yang gak psikologi itu kan lebih apa ya enak gitu. Dia

lebih tau lebih bisa mendengarkan gitu. Jadi, yaitu sih mbak, sering,

cukup sering, karena merasa aku butuh orang yang bener-bener deket

gitu, bener-bener ada, riil gitu, bukan di social media gitu untuk

cerita.

Perselingkuhan dilakukan partisipan karena adanya kebutuhan akan

kehadiran sosok laki-laki secara langsung untuk mendengarkan ceritanya dan

bisa diajak pergi bersama. Pernyataan partisipan secara tidak langsung

menjelaskan bahwa komponen intimasi menjadi komponen yang rawan

memicu perselingkuhan. Hal ini dikarenakan komponen intimasi tidak cukup

dipenuhi oleh pacarnya, sehingga partisipan mencarinya dari laki-laki lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

60

Kedekatan dalam komponen intimasi tidak cukup tepenuhi hanya dari

komunikasi melalui chatting atau telepon seperti yang dilakukan bersama

pacarnya, partisipan membutuhkan kedekatan secara langsung dan riil. Oleh

karena itu, komponen intimasi menjadi komponen cinta yang paling rawan

memicu perselingkuhan dalam hubungan pacaran jarak jauh dibandingkan

komponen hasrat ataupun komitmen.

2. Upaya Kontrol Diri untuk Tidak Berselingkuh pada Komponen Cinta

Dalam penelitian ini, upaya kontrol diri yang dilakukan partisipan

mengarah pada kontrol atas pikiran, perilaku, dan keputusan untuk tidak

berselingkuh. Kontrol diri berperan penting bagi partisipan untuk menghindari

keinginan berselingkuh. Berikut ini akan dijabarkan upaya kontrol diri untuk

tidak berselingkuh pada partisipan dalam 3 aspek kontrol diri dan terhadap

komponen cinta yang dimiliki partisipan:

a. Cognitive Control (Kontrol Pikiran)

Kontrol pikiran merupakan kemampuan individu untuk

mempertimbangkan dan memberikan penilaian atas suatu hal yang tidak

menyenangkan. Ketika memiliki keinginan berselingkuh, partisipan

mengontrol pikirannya dengan mempertimbangkan konsekuensi yang

mungkin terjadi dan mereka alami. Partisipan merasa jahat dan bersalah

ketika melakukan perselingkuhan, hal tersebut diperkuat dengan kutipan

jawaban partisipan berikut:

P1. Aku ngerasa mikir kayak jahat banget sih aku disini, kan harusnya

kuliah jaga hubungan, biar bisa baik gitu kan. Tapi eh malah aku

jalan sama cowok lain gitu tanpa sepengetahuan dia gitu. Sedangkan

disana dia kerja, kerja buat nabung masa depan gitu kan, terus

yaudah aku merasa bersalah aja gitu lama-kelamaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

61

Selain itu, partisipan lain berpikir sudah mendapatkan pacar yang

baik dan tidak ingin menyia-nyiakannya, seperti dalam jawaban yang

diungkapkan partisipan berikut ini:

P4. Kalau itu aku lebih mikir kayak, aku memaksa diriku buat mikir

kalau pacarku dia itu baik dia gak macem-macem. Aku jadi kadang

kayak pergulatan batin sendiri gitu lho, disatu sisi aku kayak pengen

tapi disatu sisi aku kayak ngapain sih kayak gitu....Aku tu, aku mikir

aja mbak, selama ini dari aku yang ngerti namanya cowok, aku ngerti

pacaran gitu tu, aku baru nemu cowok yang kayak dia, jadi aku

sayang aja kalau aku nyakitin dia gitu, terus juga kayak aku bodoh

aja kalau aku nyia-nyiain dia. Jadi aku mikirnya kalau aku gak boleh

macem-macem, akhirnya kayak aku ngomong sama diriku sendiri

“kamu tu gausah macem-macem, kamu tu gausah aneh-aneh, kamu

harusnya bersyukur dapet dia karena dia juga gak macem-macem”

gitu.

Untuk menjaga keintiman dengan pasangannya, partisipan mengontrol

pikirannya dengan memikirkan perasaan sang pacar dan tidak ingin

mengecewakannya, serta menghilangkan kepercayaannya. Hal tersebut

diperkuat oleh pernyataan partisipan dalam kutipan jawaban berikut:

P1. Aku tu mikirnya dia nanti sedih, dia kecewa gitu kalau misalkan

dia tau aku bermain dengan yang lain gitu kan. Apa ya takut aja mbak

kalau dia sedih dia kecewa, terus malah merembet ke yang lain-

lainnya kan.

P4. Iya aku mikir kayak kalau dia tau aku ngelakuin yang aneh-aneh

dibelakang dia, dia pasti kan sakit hati, kecewa gitu, dia nanti

akhirnya gak percaya lagi sama aku, sedangkan aku tau bikin orang

lain percaya ke diri kita itu susah, sedangkan satu kali aja nyakitin

dia terus kepercayaannya dia udah ilang itu bakal susah gitu lho

dapetin kepercayaan dia lagi.

Peneliti menemukan bahwa partisipan merasa mengontrol pikiran,

sulit dilakukan. Partipan menilai bahwa selingkuh itu dapat menyakiti

pacarnya dan akibatnya mungkin bisa kehilangan. Hal tersebut dapat

terlihat dari kutipan berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

62

P2. Agak susah sih kalau ngontrol pikiran, ya itu tadi balik lagi ke aku

mikirin dia kalau dia gini yang kayak yang aku lakuin berarti kan

yang sakit aku nih. Gimana pun aku gak mau ngerasain sakit kan, toh

dulu udah pernah ngerasain kan, gak mau ngerasain lagi. Dari situ ya

ngerubah buat “jangan, jangan, gak boleh kayak gitu”. Toh kalau dia

sakit yang kelangan aku, walaupun aku kemungkinan bisa dapat ganti

disini, tapi kan belom tentu aku dapat kenyamanan seperti yang

sekarang.

Untuk tetap menjaga kedekatan dengan pasangannya, partisipan

berpikir dengan menghubungi pasangannya akan membuatnya merasa

tetap dekat dan tidak meladeni chat dari orang lain:

P1. Ahh hmm aku mikirnya ya nelpon pacarku. Langsung telpon

pacarku, cerita-cerita apa gitu sih. Lebih kayak aku mikirnya biar

deket aja sama pacarku, kan kalau aku telpon aku gak akan mungkin

chatting-an, gak akan mungkin dm (direct messege)-an, kayak gitu-

gitu kan mbak.

Partisipan juga mengontrol pikirannnya untuk hanya memikirkan

kontak fisik dengan pacarnya dan tidak menyakitinya dengan

memikirkan kontak fisik dengan orang lain:

P1. Aku cuma mau kontak fisik dari pacarku itu dan aku membatasi

dari orang lain. Ya aku mikirinnya kalau mau melakukan dan

mendapatkan kontak fisik hanya dari pacarku nggak dari orang lain.

Peneliti juga menemukan bahwa salah satu partisipan sangat

memikirkan usia hubungan mereka yang sudah berlangsung lama sehingga

partisipan berpikir untuk tidak melakukan kontak fisik dengan laki-laki

lain lebih dari yang ia lakukan dengan pacarnya:

P4. Aku mikirnya karena aku udah dua tahun sama dia, itu bukan

waktu yang sebentar, itu lama banget, ibaratnya kalau orang bilang

itu udah susah seneng bareng gitu kan. Jadi kayak kalau aku aneh-

aneh, kau selingkuh lagi maksudnya kayak aku berhubungan sama

kakak tingkatku itu aku mengulang kesalahan yang sama untuk

kesekian kalinya kan, gimana ya dia jadi kayak nanti apa pertama,

dia gak percaya, akunya juga susah, jadi hubungan kita kayak

ngapain dilanjutin lagi kalau udah kayak gitu kan, karena salahnya

dari aku pribadi. Jadi aku apa namanya aku mikir kalau aku deket

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

63

sama cowok itu aku gak boleh lebih dari aku ke pacarku, sama aja

gak boleh, apalagi lebih. Jadi ya aku cuman kontak fisik sama

pacarku, aku jalan sama cowok lain tu kayak hanya untuk senang-

senang aja, aku gak berharap kayak aku dapet misal cium dari dia

atau pelukan dari dia, aku gak mikir sampai kesitu, aku cuma mikir

aku senang, aku hilang stres aja udah.

Mengontrol pikiran dengan tujuan menjaga komitmen yang dimiliki

membuat partisipan memikirkan untuk menepati komitmen tersebut demi

keberlangsungan hubungan yang dimilikinya, sesuai dengan yang

diungkapkan partisipan dalam kutipan berikut:

P1. Jadi kan kalau dari awal kan aku udah punya komitmen itu kan

mbak, ya aku balik lagi mikirin kalau aku udah punya komitmen sama

pacarku gini gini gini, kan jadi aku harus menepati itu. Jadi, aku ya

balik ke komitmenku itu, komitmen kami berdua untuk relasi

romantisku itu.

Sudah merasa nyaman dan mendapatkan orang yang tepat membuat

partisipan terus berpikiran untuk menjaga hubungannya dan tidak ingin

mencari yang lebih baik lagi:

P4. Iya itu sama kayak yang aku jelasin sebelum ini, aku mikirnya dua

tahun itu bukan waktu yang singkat gitu kan dan untuk mencapai 2

tahun itu kayak udah susah seneng bareng, kayak aku udah tau

busuknya dia, dia udah tau busuknya aku, aku udah 21 satu tahun

kalau memang udah memang merasa nemu yang pas ngapain repot-

repot nyari yan lain lagi yang belum tentu kayak yang kamu pengen,

karena misal aku pengen orang yang kaya gitu, dititik orang kaya itu

ada yang lebih kaya lagi ada yang lebih lagi, jadi kalau aku mencari

biar kayak yang lebih ganteng atau lebih pinter pasti ada akan ada

yang lebih lebih dan lebih. Terus misal kayak pacarku nyari kriteria

yang cantik gitu kan, yang lebih cantik dari aku dia udah nemu, tapi

pasti akan ada yang lebih lebih gitu. Pertama manusia gak ada

puasnya, pasti ada yang lebih gitu lho. Jadi kalau emang stuck ada

kriterianya gini gini gini itu gak bakal ketemu gitu, jadi aku mikirnya

karena aku dah nyaman yaudah aku percaya yaudah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

64

Disisi lain, peneliti menemukan bahwa salah satu partisipan sama

sekali tidak memiliki pikiran untuk selingkuh, karena dipengaruhi oleh

pengalaman di masa lalu yang membuat partisipan memiliki pertimbangan

yang besar untuk selingkuh:

P3. Mikirin…gimana ya, aku tu selalu mikirin apa ya kepikiran buat selingkuh tu sama sekali gak ada kak jujur aja itu bener-bener yang

gak ada banget, plek gak ada. Ditambah lagi dengan pengalamanku

dan prinsipku ‘aku enggak’, mungkin yang aku pikirin cuman

perasaan pacarku ajasih.

b. Behavioral Control (Kontrol Perilaku)

Mengontrol perilaku berarti bahwa partisipan memiliki kemampuan

untuk mengatur tindakannya atas suatu kondisi. Partisipan cenderung memilih

tindakan yang memiliki konsekuensi positif dan tidak merusak hubungan

yang sudah dijalani. Agar tidak melakukan perselingkuhan, salah satunya

dengan dengan membatasi kontak dengan lawan jenis yang berusaha

mendekati:

P1. Nah akhirnya aku membatasi kontak sama temenku itu. Dia

sempat kayak gak terima gitu sih, bukan gak terima tapi kayak pengen

tau alasanku gitu. Terus ya udah aku flor-in kalau aku merasa

bersalah gini gini gini, terus dia juga yaudah mencoba menerima.

Membatasi diri menjadi salah satu bentuk kontrol perilaku yang

dilakukan oleh partisipan. Partisipan beranggapan ketika sekali menanggapi

sebuah ajakan atau pesan, maka akan berlanjut. Sehingga membatasi diri

sejak awal dianggap tepat untuk mencegah kemungkinan berselingkuh:

P3. Batasin diri sih aku mikirnya....... aku gak mau gak mau ngebales

chat-chat itu, karena menurutku kalau kita udah sekalinya bales dan

kita merasa asik yang asik sementara gitu, itu pasti bisa ngejatohin

prinsip banget gitu loh. Jadi kalau ada yang ngechat yaudah aku gak

mau lagi bales-bales, jadi aku langsung nge-cut nya di awal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

65

Salah satu partisipan tidak lagi melanjutkan chatting dengan laki-laki

lain dan membatasi dirinya agar tidak terbawa perasaan, karena

partisipan menyadari hal-hal tersebut dapat menjadi bumerang dan berpotensi

merusak hubungannya.

P4. Ya gimana ya aku nunjukkinnya aku akhirnya udah gak chatting-

an sama cowok lagi, toh kalau ada yang chatting aku nanggepinnya

biasa aja gitu yang gak menjurus ke yang nantinya bikin dia baper

atau aku baper. Terus aku tu harus tau mana yang bakal jadi

bumerang buat hubunganku mana yang nggak gitu loh. Jadi ya nggak,

aku udah gak usah yang aneh-aneh lagi, gak usah selingkuh lagi,

karena itu nantinya juga bakal jadi bumerang buat aku sendiri,

mungkin yang kemaren aku dimaafin, tapi kalau semisal aku kayak

gitu lagi belum tentu juga akan dimaafin lagi kerena itu udah lebih

dari satu kali gitu kan. Jadi mungkin dia udah ngasih aku kesempatan

kalau aku sia-siain ya udah lah kayak ‘aku udah mau ngerti

keseriusanmu lagi, tapi kamu gitu lagi’. Jadi aku yaudah gak mau aku

gak akan selingkuh-selingkuh lagi, gak mau jalan sama cowok lain

lagi tanpa sepengetahuan pacarku...... soalnya maksudnya kayak dia

udah pernah kecewa dan mungkin kalau aku ngelakuin lagi

kecewanya bakal nambah dan itu mungkin berdampak kalau aku gitu

lagi kita bakal putus langsung saat itu juga.

Menghubungi pacar sebagai orang terdekat dan orang pertama

untuk berbagi berbagai hal menjadi salah satu kontrol perilaku bagi

partisipan agar merasa dekat dengan pacarnya dan menghindari untuk tidak

mencari orang lain selain sang pacar:

P1. Ohh, em biasanya misal kalau aku bosan, aku ada masalah disini

gitu, aku selalu langsung chat pacarku gitu, jadi gak ke yang lainnya.

Jadi langsung chat, atau kalau dia lagi selo kami langsung telpon,

video call. Kalau aku ada kesulitan, misal kemaren itu aku ada

kesulitan di skripsi itu aku video call langsung mbak. Jadi ya

langsung ke dia, dia yang bantuin aku, aku gak berfikir ke yang lain-

lainnya.... Iya, aku langsung kepacarku, biar lebih terbuka dan gak

ada yang ditutup-tutupi lagi, kayak gitu. Ya itu tadi mbak, ya aku

selalu ingat-ingat gitu loh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

66

Partisipan merasa mengkomunikasikan segala hal dengan sang

pacar membuatnya dapat mengalihkan diri dari keinginan untuk melakukan

perselingkuhan dan menjadi lebih terbuka dengan pacar:

P4. Hmm kalau aku yang pertama itu komunikasi, gak ada yang bisa

dilakuin ldr itu lebih dari komunikasi karena jaraknya kan. Jadi kayak

aku ngapa-ngapain gitu kan, kayak aku seneng aku susah aku sedih

aku bahagia gitu tu aku selalu cerita ke dia. Ibaratnya tu, dia tu

tempat menampung segala pikiranku segala segala aktifitasku gitu

gitu......Jadi mungkin makanya aku masih bertahan sama dia juga,

mungkin karena dia masih sangup bertahan dengerin ceritaku yang

mungkin gak penting juga kali. Dia orang pertama yang bakal aku

kasih cerita gitu.

Selain itu, berusaha untuk menolak ajakan untuk pergi dari lawan

jenis, menjadi salah satu tindakan yang dipilih untuk mengontrol perilaku

agar menjadi perbuatan selingkuh. Hal tersebut diungkapkan partisipan dalam

kutipan berikut:

P2. Iyaa… lebih ke sering nolak sih. Misalnya diajak kemana,

sebenernya selo tapi yaudah lah gak usah, bilang lain kali aja tapi

gak tau lain kalinya kapan gitu kan. Dan aku lebih stay di kost-an

nungguin dia pulang, ku lebih ngalihin ke yang lain gitu.

Partisipan menjaga perilakunya dengan tidak mencari kontak fisik

dari laki-laki lain dan cukup merasa nyaman dengan kontak fisik yang hanya

dilakukan dengan pacar:

P1. Aku selalu menginginkan kontak fisik hanya dari pacarku aja, ya

walaupun dia jauh, tapi kandia bisa pulang kan satu bulan sekali. Ya

waktu itu ya di pol in gitu. Ya setelah itu walaupun dia pergi, aku gak

mau mendapatkan kontak fisik dari orang lain gitu. Karena bagiku

paling nyaman itu ya dari pacarku.

Partisipan lain mengungkapkan bahwa ia tidak menyakiti pacarnya

dengan menjalin kontak fisik dengan laki-laki lain, seperti pada kutipan

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

67

P4. Ya kayak yang sebelumnya itu, aku mikir kayak aku jalan sama

cowok aja tu udah nyakitin dia, apalagi sampai aku melakukan kontak

fisik yang mungin sama dengan pacarku atau mungkin lebih itu kayak

aku mikir itu tu parah banget gitu lho. Jadi aku ya udah aku mau

kontak fisik istilah kata mau ciuman, mau pelukan, mau gandengan

tangan itu tu cukup sama pacarku aja gitu loh.

Perilaku selingkuh yang dilakukan partisipan merupakan bentuk

pengkhianatan dari komitmen yang telah dibangunnya dengan sang pacar.

Sehingga partisipan mengontrol dirinya dengan kembali pada komitmen

dan tidak selingkuh lagi agar tidak merusak hubungan yang telah lama

mereka jalin:

P1. Ya itu balik ke aku mikirin komitmen awal. Jadi ya aku nggak apa

yaa gak ingin merusak komitmennya itu dengan aku balik gitu loh

mbak, balik mikirin komitmen awalku gimana. Jadi aku mikirnya

kalau aku melakukan perselingkuhan itu lagi kan aku sama aja

mengkhianati komitmen itu kan merusak lagi kan. Jadi ya aku gak

mau kayak gitu lagi, balik ke awalnya gimana, gak mau merusak itu

lagi gitu.

c. Decisional Control (Kontrol Keputusan)

Mengontrol keputusan merupakan kemampuan partisipan untuk

memilih hal yang diyakini. Dalam konteks ini merupakan hal terbaik yang

dapat mempertahankan hubungan pacaran jarak jauh yang dijalani. Hubungan

pacaran jarak jauh mungkin rusak ketika partisipan memilih untuk selingkuh.

Akan tetapi, hal ini tidak terjadi. Partisipan memilih untuk mempertahankan

hubungannya dan mengakhiri kedekatan yang terjalin dengan teman

lawan jenisnya, dapat dilihat dalam kutipan berikut:

P1. Ngomong berdua pengennya gimana, dia gimana aku

gimana…..Terus yaudah akhirnya kami berdua sepakat untuk “yaudah kita temen aja” gitu, temennya ya sebatas kita harus apa

ya membatasi untuk kontakan, untuk ketemu kayak gitu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

68

Selain itu, partisipan memilih untuk semakin mencintai pacarnya

dan merasa takut kehilangan sehingga membuatnya semakin dekat dengan

sang pacar:

P4. Pertama karena kita udah lama kan, jadi tu kadang kan kayak

temen-temenku tu bilang kan dia bosen gitu kan pacaran lama-lama

bosen kayak gak ada ujungnya pacaran gitu-gitu aja kan. Tapi justru

aku makin sayang entah karena kita ldr jarang ketemu, jadi kayak

sekalinya ketemu tu kayak bener-bener itu waktumu itu waktu kalian.

Jadi aku tu justru makin kesini aku makin sayang makin takut

kehilangan dia, ya karena mungkin aku baru nemu cowok yang

kayak dia ini sekarang ini, gitu kali mbak.

Partisipan memutuskan untuk lebih terbuka dan percaya dengan

pacarnya agar menjadi lebih dekat dan tidak kembali tergoda untuk

berselingkuh. Hal ini terlihat dari penyataan partisipan dalam kutipan berikut:

P1. Ya aku memutuskannya ya aku memutuskan terbuka sama

pacarku, jadi yang tau segalanya tentang aku dan yang aku lakukan

itu cuma pacarku, itu mbak yang paling utama. Memutuskan untuk

lebih percaya lagi. Terus ya gitu sih, pokoknya yang tau seluk

beluknya aku, baik jeleknya aku ya cuma pacarku aja.

Partisipan memutuskan untuk tidak menjalin kontak fisik dengan

selingkuhan karena tidak memiki status yang jelas. Partisipan memilih untuk

menjalin kontak fisik dengan pacarnya karena sudah menyayangi,

mencintai dan mengerti, serta memiki hubungan pacaran yang jelas.

P4. Soalnya kalau aku sama pacarku ini kan udah pasti pacaran tu

loh mbak, jadi kayak yaudah terjalinnya kami pacaran ya mungkin

karena kami nyaman terus kami percaya gitu kan, tapi kalau sama

yang lain kayak aku sama selingkuhanku gitu kan gitu-gitu. Aku mikir

kayak belum tentu kamu melakukan itu cuman sama aku aja, jadi ya

kontak fisik itu hanya boleh dengan pacarku karena itu tadi pertama

karena pacaran itu kan statusnya udah jelas tu loh mbak, udah sama-

sama suka, sama-sama cinta, sama-sama ngerti. Jadi sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

69

selingkuhan itu aku gak boleh lebih dari itu kasarannya paling mentok

aja tu pegang tangan salaman udah gitu aja, gak boleh lebih dari itu.

P1.Ya aku memutuskan untuk hanya mencintai dia seorang,

menyayangi dia dan mendapatkan kontak fisik dari dia karena paling

nyaman itu ya dari dia. Ya karena itu aku memutuskan balik lagi ke

dia, karena kalau dapat dari dia itu memang sangat nyaman, dan aku

hanya mau melakukan kontak fisik sama dia aja.

Agar tidak kembali berselingkuh, partisipan membuat keputusan

untuk kembali ke komitmen yang telah dibuatnya dengan pasangan dan

memutuskan untuk membangun hubungan yang lebih pasti dan terikat

sesuai dengan komitmen tersebut:

P1. Ya aku aku jadi sekarang memutuskan untuk balik ke komitmen

awal untuk bersama-sama sama pacarku. Memutuskan untuk

membangun hubungan biar lebih pasti, lebih terikat biar nanti

kedepannya bisa sama-sama sesaai dengan apa yang dita miliki di

komitmen itu.

Merasa sudah menemukan orang yang tepat juga menjadi alasan

partisipan dalam menentukan keputusannya untuk tidak berselingkuh. Hal

tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut:

P3. Jadi aku menahan diriku untuk tetap gak selingkuh itu ya itu,

karena aku males mengenal orang lagi….dan aku mikir aku dealnya

itu karena aku udah menemukan orang yang tepat tu loh apalagi itu

yang emang aku cari.

Peneliti menemukan bahwa lamanya hubungan yang telah dijalani

membuat partisipan memutuskan untuk memiliki hubungan yang lebih pasti

karena yakin sudah memilih orang yang tepat dan ingin terus bersama-

sama:

P4. Ya kayak jawabannya aku ulang lagi sih, karena udah 2 tahun

sama dia, udah ngerti satu sama lain jadi kayak aku pengen lebih

pasti aja tu loh, biar lebih kayak aku udah merasa dia orang yang pas

buat aku dia orang yang tepat buat aku jadi kayak aku udah gak mau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

70

pisah dari dia, kayak aku pengen sama-sama dia terus sampai entah

kapan sampai waktunya kita berpisah.

Selain dari diri sendiri, pertimbangan orang lain ternyata

mempengaruhi partisipan dalam menentukan keputusannya dalam

mempertahankan hubungannya dan tidak melakukan perselingkuhan, seperti

pada kutipan berikut:

P2. Dari orang-orang juga, ketika aku mulai berpikir aku mau cari

yang lain nih bosen, ada yang pasti bilang “udah lama loh sama dia,

gak sayang?”, nah yaudah gak jadi deh. Ya prosesnya panjang, apa

ya lebih banyak bantuan dari temen-temen sih yang membantu untuk

gak berpikiran aneh-aneh.

Berdasarkan pemaparan hasil penelitian di atas dapat dibuat ringkasan

hasil sebagai berikut seperti yang disajikan Tabel 5.

Tabel 5.

Ringkasan Hasil Kontrol diri untuk tidak berselingkuh pada mahasiswi yang menjalani hubungan pacaran jarak jauh

Pacaran Jarak

Jauh Selingkuh

Kontrol Diri

Cognitive Behavioral Decisional

Intimasi

Menjalin

komunikasi

yang inten

Sepakat untuk

menjaga

komunikasi,

saling percaya,

dan terbuka

satu sama lain

Adanya

perasaaan

diterima

Membutuhkan

orang lain

untuk

mendengar-

kan ceritanya

Menginginkan

kehadiran

seseorang

yang bisa

diajak pergi

dan ada secara

langsung

Merasa jahat dan

bersalah kepada pacar

Berpikir sudah

mendapatkan pacar

yang baik dan tidak

ingin menyia-

nyiakannya

Memikirkan perasaan

sang pacar dan tidak

ingin

mengecewakannya,

serta menghilangkan

kepercayaannya.

Berpikir untuk

menghubungi pacar

agar tetap dekat

Membatasi kontak

dengan lawan jenis

yang berusaha

mendekati

Membatasi diri untuk

tidak menjalin

hubungan dengan

laki-laki lain agar

tidak terbawa

perasaan

Menghubungi pacar

sebagai orang

terdekat dan orang

pertama untuk

berbagi berbagai hal

Mengkomunikasikan

segala hal dengan

Bertahan dengan

pacar dan

memutuskan untuk

mengakhiri

hubungan dengan

teman cowok

Memilih untuk

semakin mencintai

pacarnya dan

merasa takut

kehilangan

Memutuskan untuk

lebih terbuka dan

percaya dengan

pacarnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

71

sang pacar

Hasrat

Melakukan

kontak fisik

setiap kali

bertemu

Melakukan

kontak fisik

sebagai obat

rindu

Menilai bahwa

selingkuh dapat

menyakiti pacarnya

dan akibatnya

mungkin bisa

kehilangan

Hanya memikirkan

kontak fisik dengan

pacarnya dan tidak

menyakitinya

Berpikir untuk tidak

melakukan kontak

fisik dengan laki-laki

lain lebih dari yang

dilakukan dengan

pasangannya

Menolak untuk diajak

pergi dan memilih

untuk menunggu

pacar menghubungi

Tidak mencari kontak

fisik dari laki-laki

lain

Tidak menyakiti

pacarnya dengan

menjalin kontak fisik

dengan laki-laki lain

Memilih untuk

menjalin kontak

fisik dengan

pacarnya karena

sudah menyayangi,

mencintai dan

mengerti, serta

memiki hubungan

pacaran yang jelas

Komitmen

Memiliki

komitmen dari

awal

Berkomitmen

untuk serius

dan menjaga

kebersamaan

Berkomitmen

untuk menjaga

mimpi-mimpi

memiliki

hubungan yang

terus berlanjut

Memikirkan untuk

menepati komitmen

Berpikiran untuk

menjaga

hubungannya dan

tidak ingin mencari

yang lebih baik lagi

Tidak berpikiran

untuk selingkuh

karena dipengaruhi

oleh pengalaman

dimasa lalu

Kembali pada

komitmen sebelum

bertindak untuk

selingkuh

Membangun

hubungan yang

lebih pasti dan

terikat

Memutuskan

bahwa pacar adalah

orang yang tepat

dan ingin terus

bersama-sama

Membuat

keputusan untuk

bertahan dengan

pasangan

berdaasarkan

pertimbangan dari

teman-teman

Berdasarkan tabel ringkasan hasil, dapat diketahui bahwa intimasi menjadi

komponen yang rawan memicu perselingkuhan. Terlihat dari pernyataan partisipan

bahwa pertisipan melakukan perselingkuhan karena menginginkan keberadaan orang

lain secara langsung untuk mendengarkan cerita atau pun pergi bersama. Selain itu,

tabel ini menjelaskan seperti apa upaya kontrol diri yang dilakukan partisipan pada

semua aspek kontrol diri yaitu cognitive control, behavioral control, dan decisional

control terkait dengan komponen intimasi, hasrat dan komitmen pada hubungan

pacaran jarak jauh.

D. Pembahasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

72

Pada bagian ini, peneliti akan memaparkan pembahasan mengenai komponen

cinta yang paling rawan memicu perselingkuhan dalam hubungan pacaran jarak jauh

dan upaya mahasiswi untuk mengontrol diri agar tidak melakukan perselingkuhan

dan tetap mempertahankan komponen cinta dalam hubungannya.

1. Komponen Cinta yang Paling Rawan Memicu Perselingkuhan dalam

Hubungan Pacaran Jarak Jauh

Secara umum, komponen cinta meliputi 3 komponen yaitu intimasi,

hasrat, dan komitmen. Dalam hubungan pacaran jarak jauh, ketiga komponen

cinta tetap dapat dibangun, meskipun dengan banyak keterbatasan. Komponen

yang paling sulit dipenuhi adalah komponen intimasi dan komponen hasrat,

karena kedekatan baik secara emosional maupun fisik sulit terjalin jika pasangan

terpisah oleh jarak. Sedangkan, komponen komitmen terlihat cukup stabil dan

terpenuhi.

a. Intimasi

Dari pernyataan yang disampaikan partisipan, peneliti menemukan

bahwa komponen intimasi tidak cukup terpenuhi. Kedekatan hanya terjalin

dengan komunikasi yang intens. Pada dasarnya hal ini menunjukkan adanya

intimasi dalam hubungan berpacaran, menurut Sternberg (1986, dalam

Anindyojati, 2012) intimasi dicirikan dengan adanya komunikasi yang intim

dengan orang yang dicintai. Namun, karena partisipan menjalani hubungan

pacaran jarak jauh, komunikasi yang lebih sering terjalin adalah bentuk

komunikasi tidak langsung melalui chatting, telepon, maupun video call.

Selain itu bentuk komunikasi seperti itu pun sering menimbulkan

kesalahpahaman yang bisa menyebabkan pertengkaran. Partisipan menyadari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

73

bahwa cara untuk mempertahankan kedekatan di antara pasangan pacaran

jarak jauh sangat terbatas. Hal ini didukung oleh pernyataan Suwito (2013,

dalam Alijona, 2016) yang mengungkapkan pasangan yang menjalani long

distance relationship tidak dapat berdekatan setiap waktu dan harus

menantikan pertemuan untuk waktu yang cukup lama, dengan begitu akan

mengurangi kedekatan. Untuk itu, komponen intimasi rawan menjadi pemicu

perselingkuhan, karena partisipan cenderung membutuhkan bentuk kedekatan

yang langsung.

b. Hasrat

Komponen hasrat digambarkan sebagai kedekatan secara fisik, yaitu

mengarah pada terjadinya kontak fisik. Dalam pernyataan partisipan, kontak

fisik yang biasa dilakukan partisipan dengan pasangannya masih sebatas

kontak fisik yang lazim dilakukan pasangan berpacaran, seperti pelukan,

pegangan tangan, dan ciuman. Dari hasil penelitian, peneliti melihat bahwa

jarak menjadi pembatas untuk partisipan bisa memenuhi komponen hasrat,

sehingga partisipan bisa menjalin kedekatan fisik baik itu kontak fisik hanya

ketika sedang bertemu. Hal ini juga diungkapkan dalam penelitian Rae (2017)

mengenai frekuensi tatap muka bahwa pasangan pacaran jarak jauh kurang

memiliki waktu untuk melakukan percakapan secara tatap muka, namun

pasangan tetap berusaha menunjukkan perilaku yang baik ketika mereka

dapat bertemu satu sama lain. Dengan begitu waktu ketika partisipan bertemu

dengan pasangannya dimanfaatkan sebaik mungkin untuk saling

mencurahkan hasrat satu sama lain. Pada dasarnya hasrat juga menjadi salah

satu komponen yang rawan memicu munculnya perselingkuhan karena tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

74

dapat dipenuhi setiap saat pasangan ingin melakukannya. Akan tetapi,

partisipan lebih memilih untuk menunggu hingga waktunya bertemu dengan

pasangan dan bisa menyalurkan hasrat selama waktu tidak bertemu.

c. Komitmen

Partisipan menyebutkan bahwa komitmen dalam hubungan berpacaran

sudah disepakati sejak awal, agar mereka memiliki pedoman dalam menjalani

hubungan dan agar sama-sama mempertahankan hubungan yang dijalani. Hal

ini didukung oleh penelitian Anindyojati (2012) yang menyebutkkan bahwa

dalam sepanjang hubungan romantis pasti selalu terjadi ‘naik-turun’, oleh

sebab itu komitmen sangat dibutuhkan dalam mempertahankan hubungan

tersebut. Partisipan membangun komitmen dengan pasangannya, seperti

berkomitmen untuk saling terbuka, percaya, jujur, dan menjaga komunikasi.

Harapan untuk hubungan yang terus berlanjut dan ingin memiliki hubungan

yang serius juga menjadi tolak ukur komitmen yang dibangun partisipan.

Berdasarkan apa yang diungkapkan partisipan mengenai komitmen dalam

hubungannya, peneliti menyimpulkan bahwa komitmen yang dibangun semua

partisipan merupakan jenis komitmen jangka panjang, yang merupakan

keputusan untuk untuk mempertahankan dan memelihara cinta (Sternberg,

1986, dalam Rae 2017). Oleh karena itu, dalam penelitian ini komitmen

menjadi komponen yang stabil dan sudah cukup terpenuhi sehingga beresiko

rendah untuk memicu perselingkuhan.

Komponen intimasi menjadi komponen cinta yang paling rawan memicu

perselingkuhan karena intimasi ditunjukkan dengan adanya kedekatan,

keterhubungan, dan keterkaitan secara emosional. Dalam penelitian ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

75

partisipan yang berselingkuh secara tidak langsung merasa tidak terpenuhi dalam

hal keintiman, khususnya dalam bentuk kedekatan dan perhatian secara

langsung. Partisipan membutuhkan keberadaan orang lain terutama laki-laki

untuk mendengarkan ceritanya dan menginginkan kehadiran orang tersebut

untuk diajak berbagi secara langsung serta ingin menerima dukungan secara

emosional. Hal ini didukung oleh pernyataan Ginanjar (2009) dalam

penelitiannya menyebutkan bahwa salah satu penyebab perselingkuhan adalah

adanya perasaan kesepian dan kebutuhan yang besar akan perhatian. Partisipan

yang melakukan perselingkuhan merasakan hal yang sama, mereka mencari

orang lain yang bisa menemaninya secara langsung terutama di saat-saat

tertentu, yaitu ketika mereka merasa bosan atau sekadar ingin bercerita. Hal ini

sesuai dengan penelitian Harsanti (2008) yang menunjukkan bahwa seorang

wanita melakukan perselingkuhan termotivasi oleh berbagai kebutuhan dan

alasan dalam dirinya, seperti kebutuhan untuk dicintai dan dekat secara fisik.

Dalam perselingkuhan yang dilakukan partisipan, partisipan tidak memiliki

tujuan lain selain menginginkan adanya kehadiran. Partisipan mengungkapkan

bahwa ia tidak mengharapkan adanya kontak fisik, seperti sentuhan, pelukan

bahkan ciuman. Demikian pula dengan komitmen, partisipan tidak

mengharapkan adanya komitmen atau hubungan yang pasti dalam hubungan

perselingkuhan yang dijalaninya. Sehingga jelas bahwa komponen intimasi yang

paling mempengaruhi dan rawan memicu terjadinya perselingkuhan pada

partisipan yang menjalani hubungan pacaran jarak jauh.

2. Upaya Kontrol Diri untuk Tidak Berselingkuh Pada Komponen Cinta

a. Cognitive Control (Kontrol Pikiran)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

76

Secara kognitif atau pikiran, partisipan dapat mengontrol pikiran

mereka dengan mengolah informasi yang tidak diinginkan dengan cara

menginterpretasikan, menilai, atau menggabungkan suatu kejadian dalam

suatu kerangka kognitif untuk mengurangi tekanan. Dalam hal ini partisipan

memiliki informasi mengenai suatu kejadian yang tidak menyenangkan yaitu

perselingkuhan, kemudian menilai bahwa perilaku selingkuh adalah perilaku

yang salah. Hal ini menunjukkan bahwa partisipan mengontrol pikirannya

bersadarkan 2 komponen dalam aspek cognitif control yaitu memperoleh

informasi dan melakukan penilaian (Averill, 1973). Peneliti menemukan

bahwa partisipan memikirkan bagaimana perasaan pasangan ketika

mengetahui mereka berselingkuh. Hal tersebut kemudian memunculkan

perasaan bersalah dan akhirnya partisipan tidak lagi melakukan

perselingkuhan. Partisipan memikirkan perasaan pasangannya yang pasti

akan sedih dan kecewa ketika ia berselingkuh dan juga memikirkan resiko

seperti apa yang mungkin terjadi. Di samping itu, untuk tidak berselingkuh

dan tetap menjaga kedekatannya dengan pasangan, partisipan berpikir untuk

menghubungi pacarnya dan berpikir untuk tidak meladeni jika ada laki-laki

lain yang berusaha menghubunginya. Agar tidak berselingkuh dan untuk tetap

menjaga komponen hasrat dengan pasangannya, partisipan hanya berpikiran

bahwa kontak fisik hanya boleh ia lakukan dengan pasangannya dan tidak

boleh didapatkan dari laki-laki lain. Hal ini agar partisipan hanya dekat

dengan pasangannya. Marasabessy (2014) dalam penelitiannya menyebutkan

bahwa walaupun memiliki wujud interaksi yang berbeda, komponen intimasi

dan hasrat selalu berhubungan satu dengan yang lainnya di dalam suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

77

hubungan romantis. Partisipan juga selalu memikirkan bahwa ia mempunyai

komitmen dan harus menepati komitmen tersebut, harus menjaga

hubungannya dan tidak terus mencari orang lain yang lebih baik. Berdasarkan

konteks kontrol kognitif, hal-hal tersebut selalu dan terus menerus dipikirkan

partisipan dan digabungkan menjadi suatu kerangka kognitif, sehingga

akhirnya membuat partisipan tidak lagi berpikir untuk melakukan

perselingkuhan.

b. Behavioral Control (Kontrol Perilaku)

Mengontrol perilaku berarti mengatur suatu tindakan langsung

terhadap lingkungan. Kontrol perilaku yang dilakukan partisipan adalah

bagaimana partisipan mengatur tindakannya terhadap suatu situasi yaitu

perselingkuhan. Ketika keinginan berselingkuh atau godaan berselingkuh

muncul, partisipan dapat mengatur seperti apa ia harus bertindak agar tidak

melakukan perselingkuhan itu. Partisapan mengatur perilakunya dengan cara

berusaha menjaga diri dan membatasi pertemuan atau komunikasi dengan

lawan jenis agar mereka tidak tergoda untuk berselingkuh. Hal tersebut

termasuk pada komponen mengatur pelaksanaan dari diri sendiri pada kontrol

perilaku, karena partisipan berperilaku atas kehendak dari dalam dirinya

(Averill, 1973). Partisipan mengungkapkan ketika godaan untuk berselingkuh

datang, partisipan mengalihkannya dengan mencoba menghubungi pacarnya.

Hal ini dilakukan partisipan untuk menjaga kedekatan dengan pacarnya

dengan mengkomunikasikan segala sesuatu dengan pacar. Selain itu,

partisipan juga mengontrol perilakunya untuk menjaga hasrat dan agar tidak

menyakiti pasangan yaitu dengan tidak melakukan kontak fisik dengan laki-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

78

laki lain dan hanya menjalin kontak fisik dengan pasangannya. Penelitian

Brabar (2015) menyebutkan bahwa komitmen dapat membantu untuk melalui

masa-masa sulit dan mengembalikan pada masa-masa baik. Oleh karena itu,

ketika muncul keinginan berselingkuh, partisipan pun berusaha mengontrol

perilakunya dengan menghindari perilaku yang mungkin dapat merusak

komitmen yang dimilikinya.

c. Decisional Control (Kontrol Keputusan)

Kontrol keputusan merupakan kemampuan yang dimiliki partisipan

untuk memilih hasil yang diyakininya dan membuatnya memiliki suatu

kesempatan, kebebasan, atau kemungkinan untuk memilih tindakannya.

Partisipan mengungkapkan bahwa untuk menentukan sebuah keputusan,

partisipan memulainya dari memikirkan kembali apa yang sudah ia miliki dan

merasa tidak pantas untuk mengkhianatinya dengan malakukan

perselingkuhan. Peneliti juga menemukan bahwa partisipan merasa sudah

menemukan orang yang tepat sehingga ia tidak ingin membuat kesalahan

dengan berselingkuh dan mengkhianati komitmen yang sudah dibentuk. Hal

tersebut dilakukan partisipan untuk dapat mengantisipasi peristiwa, yaitu

peristiwa perselingkuhan, mengantisipasi peristiwa merupakan salah satu

komponen dalam kontrol keputusan (Averill, 1973). Partisipan yang memiliki

kontrol keputusan yang baik dapat mengantisipasi dirinya terhadap

munculnya kemungkinan perselingkuhan. Akan tetapi salah satu partisipan

yaitu P2 mengakui bantuan dari teman-teman yang sering mengingatkan

mengenai hubungan yang telah dijalani sedikit banyak membantu partisipan

untuk menentukan keputusan yang akan diambilnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

79

Untuk tetap mempertahankan kedekatan dengan pasangan, partisipan

memutuskan untuk lebih terbuka dan percaya dengan pacarnya, sehingga

partisipan hanya akan menjadikan pacarnya sebagai tempat untuk berbagi.

Partisipan pun memilih untuk semakin mencintai pacarnya karena merasa

takut kehilangan, memilih untuk bertahan dengan pacar dan memutuskan

untuk mengakhiri hubungan dengan teman laki-laki yang berusaha

mendekati. Hal ini merupakan salah satu elemen dari intimasi (Sternberg,

1986) yaitu menghargai orang yang dicintai. Partisipan merasa kehadiran

pasangannya sangat penting dalam rencana hidupnya, sehingga partisipan

tidak ingin kehilangan pasangannya. Lamanya hubungan yang sudah dijalin

juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi partisipan untuk

memutuskan tidak berselingkuh, karena sudah menyayangi, mencintai dan

mengerti, sehingga partisipan pun memutuskan hanya akan menjalin kontak

fisik atau mendapatkan perhatian dari pacarnya.

Selain itu, peneliti menemukan bahwa untuk menjaga komitmen

dengan pasangannya partisipan membuat keputusan untuk menjalin hubungan

yang lebih terikat, jelas, dan pasti. Komitmen pada dasarnya memiliki makna

yang sama dengan decision yaitu sebuat keputusan. Decision control terhadap

komitmen berarti partisipan memutuskan untuk mempertahankan keputusan

awalnya untuk bersama-sama pasangannya terus menerus dan untuk

mengarah pada hubungan selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

80

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat diambil beberapa kesimpulan

sebagai berikut:

1. Berdasarkan komponen cinta yang ditemukan dalam hubungan pacaran jarak

jauh, komponen intimasi menjadi komponen yag paling rawan memicu

terjadinya perselingkuhan. Partisipan yang selingkuh melakukan

perselingkuhan karena menginginkan adanya kehadiran laki-laki yang dekat

agar bisa menemani secara langsung, mau mendengarkan partisipan bercerita,

dan bersedia diajak pergi ketika partisipan sedang ingin pergi. Hal tersebut

mengindikasikan bahwa komponen intimasi tidak cukup terpenuhi dalam

hubungan pacaran jarak jauh yang dijalani partisipan. Selain itu, tidak ada

tujuan lain dari perselingkuhan yang dilakukan partisipan selain untuk

mendapatkan kehadiran atau ditemani secara langsung. Partisipan tidak

mengharapkan adanya kontak fisik untuk memenuhi hasrat atau

mengharapkan hubungan yang berkomitmen dengan laki-laki yang menjadi

selingkuhannya.

2. Upaya kontrol diri yang dilakukan partisipan merata pada ketiga aspeknya.

Partisipan dapat melakukan kontrol pikiran, perilaku maupun keputusan

dengan baik dan melalui berbagai pertimbangan. Kontrol diri yang dilakukan

partisipan berhubungan pada ketiga aspeknya, karena diawali dengan

mengontrol pikiran, lalu memilih perilaku yang dilakukan dan akhirnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

81

menentukan keputusan untuk tidak berselingkuh. Terkait dengan komponen

intimasi yang paling rawan memicu perselingkuhan, partisipan berusaha

mempertahankan keintiman dengan mengontrol pikirannya untuk selalu

memikirkan perasaan pasangannya, juga mengontrol perilakunya dengan

mengomunikasikan segala sesuatu dengan pasangannya agar tidak mencari

orang lain untuk berbagi, dan partisipan pun mengontrol keputusannya untuk

lebih terbuka dan percaya dengan pacarnya, sehingga partisipan hanya akan

menjadikan pacarnya sebagai tempat untuk berbagi. Selain itu, peneliti juga

menemukan bahwa untuk mengontrol dirinya agar tidak berselingkuh

partisipan dipengaruhi oleh pendapat dari orang-orang terdekat dan

pengalaman dimasa lalu yang berkaitan dengan perselingkuhan.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu:

1. Dalam hal subjek penelitian, peneliti kurang bisa menemukan lebih banyak

subjek yang memiliki pengalaman selingkuh. Di mana hanya ada 2 subjek

yang pernah melakukan perselingkuhan. Hal ini karena beberapa partisipan

yang sudah dihubungi sudah lulus dan ada yang putus, sehingga tidak lagi

memenuhi kriteria partisipan. Peneliti sulit untuk menemukan partisipan yang

pernah selingkuh, karena mungkin pengertian selingkuh pada setiap orang

berbeda.

2. Dalam hal pengambilan data, beberapa pertanyaan peneliti sulit dipahami

partisipan, sehingga jawaban partisipan cenderung mengulang jawaban

sebelumnya. Seperti beberapa pertanyaan untuk mengungkap upaya kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

82

diri partisipan. Misalnya ketika ingin memberi pertanyaan mengenai upaya

kontrol diri pada tiap aspeknya, partisipan kurang memahami maksud dari

kontrol pikiran, kontrol perilaku, dan kontrol keputusan, sehingga peneliti

perlu melakukan probing.

C. Saran

1. Bagi Mahasiswi

Mahasiswi yang menjalani hubungan pacaran jarak jauh melakukan

perselingkuhan karena membutuhkan kehadiran seseorang secara langsung

untuk mendengarkan ceritanya atau diajak pergi bersama. Mahasiswi bisa

mendapatkan hal tersebut tidak hanya dari lawan jenis, coba untuk

mendapatkannya dari sahabat atau saudara.

2. Bagi Pasangan Pacaran Jarak Jauh

a. Pasangan dapat membangun komponen intimasi yang lebih kuat agar salah

satu atau kedua belah pihak tidak merasa komponen intimasinya tidak

terpenuhi, sehingga dapat memperkecil kemungkinan perselingkuhan yang

mana dalam penelitian ini dipicu oleh komponen intimasi.

b. Pasangan dapat membuat komitmen yang jelas dan pasti, karena dalam

penelitian ini partisipan dapat mempertahankan hubungannya karena

mengingat kembali komitmen yang sudah dibangun bersama pasangannya.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Untuk peneliti selanjutnya yang ingin membahas topik yang sama bisa

lebih memperhatikan latar belakang partisipan dan mencari partisipan yang

memang pernah mengalami perselingkuhan, sehingga upaya kontrol diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

83

dapat lebih terlihat dan mungkin terdapat variasi dari komponen cinta yang

paling rawan memicu perselingkuhan.

b. Peneliti selanjutnya bisa membuat rumusan masalah yang lebih jelas

namnun tetap mendasar pada teori yang digunakan, sehingga mudah

dipahami partisipan

c. Peneliti selanjutnya bisa melalukan penelitian dengan subjek sebaliknya

yaitu laki-laki, agar dapat melihat upaya kontrol diri dari sisi laki-laki dan

melihat komponen cinta yang paling rawan memicu perselingkuhan dari

sisi laki-laki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

84

DAFTAR ACUAN

Alijona, A. (2016). Hubungan antara sensation seeking dengan perselingkuhan

pada mahasiswa UKSW yang menjalani long distance relationship (ldr).

Skripsi. Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Anindyojati, R. (2012). Hubungan antara cinta (sternberg’s triangular theory of

love) dan kesiapan menikah pada dewasa muda yang menjalani long

distance relationship. Skripsi. Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia.

Ardhianita, I. & Andayani, B. (2005). Kepuasan pernikahan ditinjau dari

berpacaran dan tidak berpacaran. Jurnal Psikologi, 32(2).

Asriana, W. & Ratnasari, Y. (2012). Kecemburuan pada laki-laki dan

perempuan dalam menghadapi perselingkuhan pasangan melalui media

internet. Jurnal Psikologi Pitutur, 1(1).

Auliya, M., & Nurwidawati, D. (2014). Hubungan kontrol diri dengan perilaku

agresi pada siswa SMA negeri 1 Padangan Bojonegoro. Character,

02(3).

Averill, J. R. (1973). Personal control over aversive stimuli and its relationship

to stress. Psychological Bulletin, 80(4), 286-303.

Badriyah, L. (2013). Pengaruh empati dan self-control terhadap agresivitas

remaja SMA negeri 3 kota Tangerang Selatan. Skripsi. Fakultas

Psikologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Broto, H. D. (2016). Stres pada mahasiswa penulis skripsi. Skripsi. Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Brabar, O. J. (2015). Perbedaan komponen cinta (intimacy, passion dan

commitment) ditinjau dari etnis. Skripsi. Fakultas Psikologi, Universitas

Kristen Satya Wacana.

Dharmawijati, R. D. (2016). Komitmen dalam berpacaran jarak jauh pada

wanita dewasa awal. eJournal Psikologi, 4(2), 237-248

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

85

Endrianto, C. (2014). Hubungan antara self-control dan prokrastinasi akademik

berdasarkan TMT. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya,

3(1).

Erich Fromm. (2005). The art of loving [Memaknai hakikat cinta], Andri

Kristiawan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Fidiana, N. R. (2014). Hubungan antara kontrol diri dengan perilaku

deliquency pada remaja di SMP Bhakti Turen Malang. Jurnal Fakultas

Psikologi. Universitas Islam Negri Maulana Ibrahim Malang.

Ginanjar, A. S. (2009). Proses healing pada istri yang mengalami

perselingkuhan suami. Makara, Sosial Humaniora Universitas

Indonesia, 13(1), 66-76.

Harsanti, I. (2008). Motivasi seorang wanita untuk melakukan

peerselingkuhan. Jurnal Fakultas Psikologi. Universitas Gunadarma.

Haryani, I. & Herwanto, J. (2015). Hubungan konformitas dan kontrol diri

dengan perilaku konsumtif terhadap produk kosmetik pada mahasiswi.

Jurnal Psikologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau,

11(1), 5-11.

Jannah, D. K. (2013). Faktor penyebab dan dampak perselingkuhan dalam

pernikahan jarak jauh. Empathy Jurnal Fakultas Psikologi Universitas

Ahmad Dahlan, 2(1).

KBBI (online), https://kbbi.web.id/selingkuh, diakses pada hari Selasa, 31

Oktober 2017, pukul 22.05 WIB.

Knee, C. R. & Lin, H. L. (2006). So far and yet so close: Predictors of

closeness in local and long distance relationships. Journal of

Undergraduate Research, 11 (3), 127-135.

Kochar, R.K., & Sharma, D. (2015). Role of love in relationship satisfaction.

The International Journal of Indian Psychology, 3(6), Issue 1.

Kurniati, G. (2015). Pengelolaan hubungan romantis jarak jauh: Studi penetrasi

sosial pasangan yang terpisah jarak geografis. Jurnal Komunikasi

Indonesia, IV(1).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

86

Marasabessy, R. (2014). Perbedaan cinta berdasarkan teori segitiga cinta

sternberg antara wanita dengan pria masa dewasa awal. Universitas

Gunadarma.

Nisa, S. & Sedjo, P. (2010). Konflik pacaran jarak jauh pada individu dewasa

muda. Jurnal Psikologi Universitas Gunadarma, 3(2).

Nurfaujiyanti. (2006). Hubungan pengendalian diri (self-control) terhadap

agresivitas pada anak jalanan. Jurnal Fakultas Psikologi. UIN Syarif

Hidayatullah, Jakarta.

Papalia. D. E. & Feldman, R. D. (2015). Menyelami perkembangan manusia

[Experience human development] (ed. ke-12, buku 2), Fitriana Wuri

Herarti. Jakarta: Salemba Humanika.

Papalia. D. E., Oldss, S. W. & Feldman, R. D. (2008). Human development

(ed. ke-11). New York: McGraw-Hill.

Permatasari, K. A. (2013). Perbedaan cinta Sternberg (intimacy, passion,

commitment) berdasarkan jarak tempat tinggal pada wanita. Skripsi.

Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Pratiwi, N. M. & Lestari, M. D. (2017). Perbedaan kualitas komunikasi antara

individu dewasa awal yang berpacaran jarak jauh dan jarak dekat di

Denpasar. Jurnal Psikologi Udayana, 4(1), 130-138.

Putri, V. (2017). Demi pendidikan, 8 artis muda ini rela jalani ldr dengan sang

kekasih. Diakses pada hari Senin, 30 Oktober 2017, pukul 19,30 WIB

dari https://www.brilio.net/selebritis/demi-pendidikan-8-artis-muda-ini-

rela-jalani-ldr-dengan-sang-kekasih-1703168.html.

Rahmah, R. A. (2015). Gambaran komitmen pada emerging adult yang

menjalani hubungan pacaran jarak jauh dan pernah mengalami

perselingkuhan. Jurnal Psikologi Universitas Padjajaran.

Rae, M. O. (2017). Survei tentang kepuasan hubungan dalam pacaran pada

pasangan jarak jauh (long-distance relationship). Skripsi. Fakultas

Psikologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

87

Ratnasari, R. (2016). Gambaran komitmen berpacaran pada pasangan berusia

18-25 tahun yang menjalani long distance relationship. Jurnal Psikologi

Universitas Padjajaran.

Samsi, W. N. (2012). “Peningkatan perilaku asertif terhadap perilaku negatif

berpacaran melalui pelatihan asertivitas pada siswa kelas X pemasaran

1 di SMK negeri 1 Depok”. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan,

Universitas Negeri Yogyakarta.

Sarwono, S. W. & Meinarno, E. A. (2014). Psikologi sosial. Jakarta: Salemba

Humanika.

Shackelford, T. K. & Buss, D. M. (1997). Cues to infidelity. Personality and

Social Psychology Bulletin, 23(10), 1034-1045.

Skinner, B. (2005). Perceptions of college students in long distance

relationship. UW-L Journal of Undergraduate Research VIII.

Sternberg, R. J. (1986). A triangular theory of love. Psychological Review,

93(2), 119-135.

Sternberg, R. J. (1997). Contruct validation of triangular love scale.

European Journal of Social Psychology, 27(3), 313-335.

Supratiknya, A. (2015). Metodologi penelitian kuantitatif & kualitatif dalam

psikologi. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.

Supratiknya, A. (2018). Penelitian kualitatif dalam psikologi: Beberapa

Pedoman dalam publikasi [Handout]. Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

Supratiknya, A. (2007). Kiat merujuk sumber acuan dalam penulisan karya

ilmiah. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.

Ursia, N. R., dkk. (2013). Prokrastinasi akademik dan self-control pada

mahasiswa fakultas psikologi universitas Surabaya. Makara Seri Sosial

Humaniora, 17(1), 1-18.

Widoyoko, E. P. (2012). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitan. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

88

LAMPIRAN

Kesepakatan Partisipasi Penelitian

Saya menyatakan bersedia berpartisipasi sebagai subjek dalam penelitian

yang dilakukan oleh Ni Luh Putu Utari Mayadevi bersama tim dari Fakultas

Psikologi Universitas Sanata Dharma. Saya paham bahwa penelitian ini bertujuan

memperoleh informasi tentang upaya control diri untuk tidak berselingkuh pada

mahasiswi yang menjalani hubungan pacaran jarak jauh. Saya adalah salah satu

orang yang akan dilibatkan sebagai subjek dalam penelitian ini.

1 Partisipasi saya dalam penelitian ini bersifat suka rela. Saya paham bahwa

sebagai subjek saya tidak akan memperoleh imbalan materi. Saya bisa

membatalkan dan tidak melanjutkan partisipasi saya sebagai subjek tanpa

sanksi apa pun. Jika saya memutuskan membatalkan dan tidak melanjutkan

partisipasi saya sebagai subjek, tidak seorang pun akan tahu selain (para)

peneliti.

2 Saya paham bahwa apa yang akan saya lakukan dalam penelitian ini penting

dan mungkin menarik. Namun bila ternyata saya merasa tidak nyaman

melakukannya maka saya berhak menolak memberikan jawaban atau

melakukan tugas yang diminta.

3 Saya paham bahwa partisipasi yang dibutuhkan dari saya adalah menjalani

wawancara dan observasi yang diselenggarakan oleh para peneliti dari Fakultas

Psikologi Universitas Sanata Dharma. Kegiatan tersebut membutuhkan waktu

selama 1,5 jam. Para peneliti mungkin akan membuat catatan-catatan,

membuat rekaman audio-video saat kegiatan berlangsung dan melakukan

tanya-jawab pada akhir kegiatan.

4 Saya paham bahwa para peneliti tidak akan menyebutkan nama saya dalam

laporan yang disusun berdasarkan informasi yang diperoleh dari penelitian ini,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA KONTROL …repository.usd.ac.id/33050/2/149114074_full.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kontrol diri untuk tidak

89

dan bahwa kerahasiaan saya sebagai subjek dalam penelitian ini dijamin

sepenuhnya. Data dan informasi lain yang diperoleh dari penelitian ini hanya

akan digunakan untuk kepentingan ilmiah yang menjamin kerahasiaan individu

dan institusi yang menjadi sumbernya.

5 Saya paham bahwa dosen atau pihak lain di kampus tidak akan pernah

mengetahui jawaban atau hasil pengerjaan tugas saya dalam penelitian ini.

Dengan demikian saya tidak akan pernah mengalami akibat negatif apa pun

dari apa yang saya katakan atau lakukan dalam penelitian ini.

6 Saya paham bahwa penelitian ini sudah mendapatkan persetujuan dari Dewan

Penilai Kelayakan Penelitian di kampus.

7 Saya telah membaca dan memahami penjelasan yang diberikan kepada saya.

Saya telah memperoleh jawaban yang memuaskan terhadap semua pertanyaan

saya, dan secara suka rela saya menyatakan sepakat berpartisipasi sebagai

subjek dalam penelitian ini.

8 Saya telah memperoleh salinan Kesepakatan Partisipasi Penelitian ini.

Yogyakarta, ……...........

Mengetahui,

Ni Luh Putu Utari Mayadevi …………………………….

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI