plagiat merupakan tindakan tidak terpuji · pentingnya keberadaan misdinar dalam gereja katolik....

136
DI PA G Progr PENDAM DALA AROKI SAN GUNUNGK Di ram Studi I PR KEKHU FAKULT MPINGAN AM MENG NTO PETR KIDUL, DA iajukan untu Memperole lmu Pendid Pr ROGRAM USUSAN P JURUSA TAS KEGU UNIVERS Y N ORANG T GIKUTI KE RUS DAN AERAH IS S K R I P uk Memenu eh Gelar Sa dikan Kekhu Oleh iska Veria NIM: 1111 STUDI ILM ENDIDIKA AN ILMU P URUAN DA SITAS SAN YOGYAKA 2016 TUA TERH EGIATAN PAULUS K TIMEWA P S I uhi Salah Sa arjana Pendi ususan Pend : Kusuma 124001 MU PEND AN AGAM PENDIDIK AN ILMU NATA DHA ARTA 6 HADAP AN MISDINA KELOR, W YOGYAK atu Syarat idikan didikan Aga IDIKAN MA KATOL KAN PENDIDIK ARMA NAK AR WONOSAR KARTA ama Katolik LIK KAN RI, k PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: buinhu

Post on 16-May-2019

257 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

DI PAG

Progr

 

PENDAMDALA

AROKI SANGUNUNGK

Di

ram Studi I

PRKEKHU

FAKULT

MPINGANAM MENGNTO PETR

KIDUL, DA

iajukan untu

Memperole

lmu Pendid

Pr

ROGRAM USUSAN P

JURUSATAS KEGUUNIVERS

Y

i

N ORANG TGIKUTI KE

RUS DAN AERAH IS

 S K R I P

uk Memenu

eh Gelar Sa

dikan Kekhu

 

 

 

 

 

 

 

Olehiska Veria NIM: 1111

STUDI ILMENDIDIKA

AN ILMU PURUAN DASITAS SANYOGYAKA

2016

TUA TERHEGIATAN PAULUS KTIMEWA

P S I

uhi Salah Sa

arjana Pendi

ususan Pend

 

: Kusuma

124001

MU PENDAN AGAMPENDIDIKAN ILMU

NATA DHAARTA

6

HADAP ANMISDINAKELOR, WYOGYAK

atu Syarat

idikan

didikan Aga

IDIKAN MA KATOLKAN PENDIDIK

ARMA

NAK AR WONOSARKARTA

ama Katolik

LIK

KAN

RI,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

SKRIPSI

PEI\TDAMPINGAIY ORANG TUA TERIIADAP ANAKDALAM MENGIKUTI KEGIATAI{ MISDINAR

DI PAROKI SATITO PETRUS DAI\ PAULUS KELOR, WONOSARI,GUI\iUNGKIDT]L, DAERAII ISTIMEWA YOGYAKARTA

Priska Veria Kusuma

.. NtrM It:fI.2400{:,

Telah diseiujui oleh:

Pembimbing

/fr,-',l ,ornu*o Ds., S.J., M.A. tanggal 2l larn:,ari2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur skripsi ini kupersembahkan

kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria,

kepada kedua orang tuaku dan adikku,

kepada sanak saudara, para sahabat, dan teman-teman angkatan 2011.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

v

MOTTO

“Segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku”

(Flp 4:13)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

viii

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “PENDAMPINGAN ORANG TUA TERHADAP ANAK DALAM MENGIKUTI KEGIATAN MISDINAR DI PAROKI SANTO PETRUS DAN PAULUS KELOR, WONOSARI, GUNUNGKIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA”. Skripsi ini dipilih sebagai bentuk perhatian kepada orang tua dalam mendampingi anak mengikuti kegiatan misdinar. Penulis melihat bahwa dukungan orang tua dalam mendampingi anak mengikuti kegiatan misdinar masih kurang, padahal peran orang tua sangat dibutuhkan dalam mengenalkan, mengarahkan, dan mendukung anak mengikuti kegiatan gerejani, khususnya misdinar.

Pokok persoalan dalam skripsi ini adalah sejauh mana orang tua telah melibatkan diri dalam mendukung anak mengikuti kegiatan misdinar. Untuk menjawab persoalan tersebut penulis melakukan penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah penyebaran kuesioner. Selain itu, penulis menggunakan wawancara kepada koordinator dan pendamping misdinar untuk memperoleh gambaran awal pendampingan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar dari orang tua cukup memahami arti pendampingan dan peranan misdinar dalam Gereja. Selain itu, orang tua juga sudah cukup memberikan dukungan kepada anak dalam mengikuti kegiatan misdinar. Dalam hal ini, orang tua cukup sadar dalam melaksanakan tugas pendampingan terhadap anak dalam mengikuti kegiatan misdinar. Orang tua diharapkan lebih meningkatkan lagi kesadarannya dalam mendampingi anak-anak supaya anak semakin terdukung dan dapat melaksanakan tugas pelayanan dengan baik.

Pendampingan orang tua merupakan dasar perkembangan anak. Maka dari itu, orang tua perlu memahami dengan baik arti pendampingan dan tugas pendampingan yang seharusnya dilaksanakan. Selain itu, untuk memberikan dukungan yang baik kepada anak, orang tua perlu memahami dengan jelas tentang pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua perlu dilibatkan untuk menjawab kebutuhan tersebut. Perhatian dan dukungan dari orang tua memotivasi anak untuk semakin aktif dalam melaksanakan tugas pelayanan sebagai anggota misdinar.

Dalam proses meningkatkan kesadaran mendampingi anak, orang tua membutuhkan pendampingan iman. Penulis mengusulkan bentuk katekese model Shared Christian Praxis (SCP). Shared Christian Praxis merupakan model katekese yang menekankan pengalaman hidup. Peserta diajak untuk dapat berbagi pengalaman hidup. Dengan SCP, maka pengalaman orang tua akan terolah dengan baik sesuai dengan tema dan tujuan yang telah ditentukan. Tema-tema yang dipilih berdasarkan pada harapan dari orang tua, yaitu pendalaman tentang peran tugas keluarga Kristiani dalam mendampingi anak. Dengan begitu, orang tua akan semakin disadarkan dan diteguhkan dalam mendampingi anak-anaknya menjadi pelayan Tuhan yang setia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

ix

ABSTRACT

The title of this thesis is “PARENTAL CARES TOWARDS CHILDREN JOINING THE SILVESTER’S ACTIVITIES IN SAINT PETER AND PAUL PARISH, KELOR, WONOSARI, GUNUNGKIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA”. This title was selected based on a concern of the parents in assisting the children joining the activities of the altar boys/girls. The writers observe that the support of parents in assisting the children joining the activities of the altar boys/girls is less, whereas the role of parents is needed in introducing, directing, and supporting the children to join the ecclesial activity, particularly the altar boys/girls. The main problem of this thesis is to what extent the parents have been involved in supporting the child join the activities of the altar boys/girls. To answer the problem, the writers conducted a research. The method used was by distribute questionnaires. Other than that, the writers used an interview to the coordinator and co-altar boys/girls to obtain preliminary data. The results showed that most of the parents enough to understand the meaning of assisting and role of the altar boys/girls in the Church. Moreover, parents also have been enough to provide support to children in joining the activities. In this case, the parents are sufficiently aware in carrying out the task of assisting the child in joining the activities of altar boys/girls. Parents are expected to further enhance the awareness of the care of the children so that children are increasingly supported and able to carry out the task well. Parental assistance is the basic for the development of children. Therefore, parents need to understand the meaning of assisting and the task of assisting that should be implemented. Moreover, to provide good support to children, parents need a clear understanding of the importance of altar boys/girls in the Church. Become an altar boys/girls must have extensive knowledge about the Church, and parents need to be involved to address those needs. Attention and support from the parents can motivate their children to be more active in carrying out duties as a member altar boys/girls. In the process of raising awareness to assist children, parents need faith assistance. The writers propose a model form of catechesis, Christian Shared Praxis (SCP). Shared Christian Praxis is a model that emphasizes the experience of life. Participants are invited to share life experiences. With SCP, the experience of parents will be treated properly in accordance with the theme and objectives that have been determined. The themes are selected based on the expectations of the parents, the deepening of the role of the Christian family in the task of assisting children. Therefore, the parents will be more aware and confirmed in accompanying their children to become faithful servants of God .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

x

KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas segala rahmat dan cinta kasih yang telah Tuhan berikan

sehingga penulis telah berhasil menyelesaikan skripsi yang berjudul

“PENDAMPINGAN ORANG TUA TERHADAP ANAK DALAM

MENGIKUTI KEGIATAN MISDINAR DI PAROKI SANTO PETRUS DAN

PAULUS KELOR, WONOSARI, GUNUNGKIDUL, DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA”. Skripsi ini ditulis sebagai bentuk perhatian penulis kepada

orang tua dalam melibatkan diri mendampingi anak untuk mengikuti kegiatan

misdinar. Orang tua dianggap sebagai sosok yang berperan penting dan

bertanggung jawab untuk memperkembangkan kehidupan anak. Orang tua adalah

salah satu faktor pendukung anak untuk terlibat aktif dalam kegiatan misdinar.

Perhatian dan dukungan yang orang tua berikan memotivasi anak untuk semakin

aktif dalam melaksanakan tugas pelayanan sebagai anggota misdinar.

Skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat dukungan, bimbingan dan

kerja sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan penuh rasa syukur penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. M. Sumarno Ds., S.J., M.A., selaku dosen pembimbing utama, yang

telah memberikan kesempatan dan waktu luang, sabar dalam membimbing,

memberikan masukan dan kritikan sehingga penulis lebih termotivasi dalam

menuangkan gagasan dari awal hingga akhir penulisan skripsi.

2. Drs. L. Bambang Hendarto Y., M.Hum., selaku dosen pembimbing kedua dan

dosen pembimbing akademik, yang telah memberikan perhatian, semangat,

dan dukungan selama penulis menjalani studi di Prodi IPPAK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

xi

3. Y.H. Bintang Nusantara, SFK., M.Hum., selaku dosen pembimbing ketiga,

yang telah memberikan dukungan dalam penulisan skripsi ini.

4. Drs. F.X. Heryatno Wono Wulung, S.J., M.Ed., selaku Kaprodi IPPAK

Universitas Sanata Dharma, yang telah memberikan izin kepada penulis

untuk menyusun skripsi dari awal hingga akhir proses penyusunan skripsi.

5. Constantius Padmaka Sigid, Pr., selaku pastor Paroki Santo Petrus dan Paulus

Kelor, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan

penelitian.

6. Segenap orang tua anggota misdinar Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor,

yang bersedia meluangkan waktu untuk membantu kelancaran penulisan

skripsi ini dengan mengisi kuesioner yang diberikan oleh penulis.

7. Segenap anggota misdinar Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor yang turut

membantu kelancaran penulisan dengan semangat pelayanan yang diberikan.

8. Segenap Romo, Bapak dan Ibu dosen dan seluruh staf karyawan Prodi IPPAK

Universitas Sanata Dharma, yang telah membantu kelancaran studi dengan

teladan dan ilmu yang diberikan.

9. Keluargaku: Bapak Valerianus Warsono, Ibu Veronika Sri Ismiyati, dan adik

Angelina Distya Karisa, yang dengan penuh kasih dan sayang selalu

mendoakan, mendorong, mengingatkan, dan menguatkan penulis dalam

menempuh studi hingga selesai.

10. Untuk yang terkasih Tri Adha Ismail Bima Putra dan para sahabat terbaikku:

Margaretha Desy Christikaratna, Kartika Putri Dinanti, Agnes Garlosi

Kusumaningrum, yang tanpa lelah dengan setia menemani, mendukung, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

MOTTO ........................................................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................ vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT ....................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xvii

BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah............................................................................ 4

C. Tujuan Penulisan ............................................................................. 5

D. Manfaat Penulisan .......................................................................... 5

E. Sistematika Penulisan ...................................................................... 6

BAB II. PENELITIAN PENDAMPINGAN ORANG TUA TERHADAP ANAK DALAM MENGIKUTI KEGIATAN MISDINAR DI PAROKI SANTO PETRUS DAN PAULUS KELOR .............................. 8

A. Gambaran Umum Pendampingan Orangg Tua terhadap Anak di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor ............................................ 8

1. Situasi Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor ............................ 9

2. Situasi Pendampingan Orang Tua terhadap Anak dalam Mengikuti Kegiatan Misdinar ..................................................... 11

B. Penelitian Pendampingan Orang Tua terhadap Anak dalam Kegiatan Misdinar ........................................................................... 15

1. Latar Belakang Penelitian ......................................................... 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

xiv

2. Permasalahan Penelitian .......................................................... 17

3. Tujuan Penelitian ..................................................................... 17

4. Jenis Penelitian ........................................................................ 17

5. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 18

6. Instrumen penelitian ................................................................. 18

7. Responden Penelitian ............................................................... 19

8. Variabel Penelitian .................................................................. 19

9. Laporan Hasil Penelitian .......................................................... 20

10. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 34

11. Kesimpulan Hasil Penelitian ................................................... 44

BAB III. PENDAMPINGAN ORANG TUA MISDINAR ............................ 46

A. Pendampingan Orang Tua terhadap Anak ....................................... 46

1. Pengertian Pendampingan ........................................................... 47

2. Pengertian Pendampingan Orang Tua ........................................ 48

3. Tugas Pendampingan Orang Tua ............................................... 51

B. Peranan Misdinar dalam Gereja ...................................................... 55

1. Pengertian Misdinar dalam Sejarah Gereja ............................... 55

2. Bentuk bentuk Kegiatan Misdinar .............................................. 58

3. Spiritualitas Misdinar .................................................................. 60

4. Hal hal Pokok yang Perlu Diketahui Misdinar ........................... 62

C. Peran Orang Tua terhadap Kegiatan Misdinar ................................ 87

1. Peran Orang Tua dalam Kegiatan Misdinar di Bidang Liturgi (Leiturgia) .................................................................................. 88

2. Peran Orang Tua dalam Kegiatan Misdinar di Bidang Persekutuan (Koinonia) ............................................................. 89 3. Peran Orang Tua dalam Kegiatan Misdinar di Bidang Pewartaan Injil (Kerygma) ......................................................... 90 4. Peran Orang Tua dalam Kegiatan Misdinar di Bidang Kesaksian (Martyria) .................................................................. 91 5. Peran Orang Tua dalam Kegiatan Misdinar di Bidang Pelayanan (Diakonia) ................................................................. 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

xv

BAB IV. USAHA MENINGKATKAN KESADARAN ORANG TUA MENDAMPNGI ANAK DALAM MENGIKUTI KEGIATAN MISDINAR DI PAROKI SANTO PETRUS DAN PAULUS KELOR ........................................................................... 93

A. Latar Belakang Pemilihan Program Katekese ................................. 93

B. Alasan Pemilihan Tema .................................................................. 95

C. Pejabaran Usulan Program Katekese .............................................. 98

D. Petunjuk Pelaksanaan Program ....................................................... 100

E. Contoh Persiapan Katekese ............................................................ 100

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 115

A. Kesimpulan ..................................................................................... 115

B. Saran ............................................................................................... 116

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 118

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat permohonan izin penelitian ................................... (1)

Lampiran 2 : Bukti telah dilaksanakan penelitian ................................. (2)

Lampiran 3 : Instrumen penelitian ........................................................ (3)

Lampiran 4 : Contoh instrument penelitian ......................................... (6)

Lampiran 5 : Pedoman wawancara kepada koordinator misdinar tingkat Paroki ................................................................. (9) Lampiran 6 : Pedoman wawancara kepada pendamping misdinar setiap Wilayah ................................................................ (10) Lampiran 7 : Hasil wawancara kepada koordiantor misdinar tingkat Paroki .................................................................. (11) Lampiran 8 : Hasil wawancara kepada pendamping misdinar setiap Wilayah ................................................................. (12) Lampiran 9 : Perikop Teks Kitab Suci ................................................. (15)

Lampiran 10 : Teks lagu ......................................................................... (16)

Lampiran 11 : Cuplikan Video ............................................................... (17)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

xvi

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan Teks Kitab Suci

Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci Baru:

dengan Pengantar dan Catatan Singkat. (Dipersembahkan kepada Umat Katolik

Indonesia oleh Ditjen Bimas Katolik Departemen Agama Republik Indonesia

dalam rangka PELITA IV). Ende: Arnoldus, 1984/1985, hal.8.

B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja

FC : Familiaris Consortio, Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II

tentang Peranan Keluarga Kristen dalam Dunia Modern, 22

November 1981.

KHK : Kitab Hukum Kanonik (Codex Iuris Canonici), diundangkan oleh

Paus Yohanes Paulus II, 25 Januari 1983.

SC : Sacrosanctum Concilium, Konstitusi Konsili Vatikan II tentang

Liturgi Suci, 4 Desember 1963.

C. Singkatan Lain

Art : Artikel

bdk : Bandingkan

BKSN : Bulan Kitab Suci Nasional

Dll : Dan lain-lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

xvii

DSA : Doa Syukur Agung

Dst : Dan seterusnya

Hal : Halaman

Kan : Kanon

KAS : Keuskupan Agung Semarang

KWI : Konferensi Waligereja Indonesia

OC : Oleum Catechumenorum

OCh : Oleum Chrismarum

OI : Oleum Infirmorum

PIA : Pendampingan Iman Anak

SCP : Shared Christian Praxis

SMA : Sekolah Menengah Atas

TPE : Tata Perayaan Ekaristi

WIB : Waktu Indonesia Barat

 

 

 

 

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

1  

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam liturgi Gereja, ada berbagai macam pelayan khusus. Ada pelayan

tertahbis dan pelayan yang tak tertahbis. Pelayan tertahbis itu meliputi diakon,

imam, dan uskup. Sedangkan pelayan tak tertahbis meliputi petugas koor,

pembawa persembahan, lektor, misdinar, dll (Maryanto, 2004: 177). Pelayan tak

tertahbis mengemban tugas khusus berdasarkan imamat rajawi yang mereka

terima saat pembaptisan. Lewat pelayan tak tertahbis, umat Katolik dapat

mempersembahkan dirinya melayani Gereja, khususnya dengan menjadi misdinar.

Sebagai pelayan tak tertahbis, misdinar memiliki peranan penting dalam

perayaan Ekaristi. Misdinar bertugas untuk melayani Imam ketika di altar.

Keberadaan misdinar dalam setiap perayaan Ekaristi merupakan suatu

‘keharusan’. Imam akan merasa kewalahan apabila dalam memimpin perayaan

Ekaristi tidak dibantu misdinar. Oleh karena itu, Gereja membutuhkan partisipasi

dari anak untuk menjadi anggota misdinar dan memberikan diri untuk terlibat

secara aktif dalam setiap kegiatan misdinar yang diadakan. Dalam Rm 12:1

dikatakan bahwa “karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku

menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai

persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah

ibadahmu yang sejati”. Mempersembahkan tubuh berarti memberikan diri untuk

melayani Tuhan.

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

2  

Faktanya, tidak semua anak memiliki ketertarikan yang sama untuk

mengikuti kegiatan gerejani, khususnya kegiatan misdinar. Ada anak yang

memang sejak awal tertarik untuk bergabung karena kemauan sendiri. Ada pula

anak yang mengikuti kegiatan karena orang tua yang mengarahkan [Lampiran 7:

(11)-(12)]. Dalam hal ini, salah satu faktor pendorong yang dapat membantu anak

untuk terlibat aktif dalam kegiatan adalah orang tua.

Bagi anak yang sejak awal tertarik karena kemauan sendiri, tentu saja

mereka masih membutuhkan dukungan dari orang tua dalam melaksanakan tugas

pelayanannya. Sedangkan bagi anak yang awalnya tidak memiliki ketertarikan

dalam kegiatan misdinar, membutuhkan pendampingan orang tua yang lebih.

Dalam Familiaris Consortio art.17 dikatakan bahwa salah satu tugas orang tua

dalam keluarga adalah berperan serta dalam kehidupan dan misi Gereja. Orang tua

bertanggung jawab untuk mengenalkan dan mendukung anak-anak untuk terlibat

aktif dalam kegiatan di gereja, khususnya kegiatan misdinar.

Ditambah lagi, jika melihat situasi dewasa ini, dunia tengah dihadapkan

pada keadaan yang perlahan merusak moral dan nilai-nilai iman Kristiani seperti

pengaruh media, pola hidup konsumtif, dan ‘mental tidak mau repot’. Situasi

tersebut dapat membawa pengaruh yang negatif bagi anak misdinar apabila tidak

mendapat pendampingan yang ekstra dari orang tua. Mengingat mereka masih

tergolong usia yang masih dalam proses mencari jati diri lewat kegiatan-kegiatan

yang mereka ikuti (Martasudjita, 2008: 16), maka pendampingan orang tua sangat

dibutuhkan. Akan sungguh disayangkan apabila anak yang tadinya rajin bertugas

misdinar menjadi tidak rajin dan lebih memilih bermain game online karena

kurangnya pendampingan dari orang tua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

3  

Kegiatan misdinar di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor berlangsung di

masing-masing Wilayah. Setiap Wilayah memiliki dinamikanya sendiri. Jumlah

misdinar yang ada di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor ± 100 anak. Sampai

saat ini, masih jarang kegiatan misdinar yang melibatkan seluruh anggota

misdinar untuk berkumpul bersama. Kebanyakan kegiatan misdinar dikoordinir

oleh masing-masing Wilayah. Kegiatan bersama yang pernah dilaksanakan adalah

mengadakan kunjungan ke Seminari Mertoyudan, camping rohani, outbond, dan

rekoleksi bersama [Lampiran 7: (11)-(12)].

Pendampingan yang dilaksanakan oleh orang tua di Paroki Santo Petrus

dan Paulus Kelor selama ini masih terbatas pada pengarahan kepada anak untuk

bergabung menjadi anggota misdinar. Pendampingan itu nampak ketika orang tua

memberikan izin kepada anak untuk mengikuti setiap kegiatan yang diadakan,

mengantar jemput anak ketika ada pertemuan atau latihan misdinar, menegur

ketika misdinar tidak melaksanakan tugas pelayanan dengan baik.

Keterlibatan anak dalam hidup menggereja, khususnya dalam kegiatan

misdinar, tentu sangat diharapkan oleh Gereja. Berdasarkan pengalaman penulis

ketika bertemu berbincang dengan orang-orang yang memiliki jabatan khusus dan

aktif kegiatan di Gereja seperti anggota dewan harian, prodiakon, ketua

lingkungan, mereka juga aktif mengikuti kegiatan misdinar. Selain itu, orang-

orang yang terpanggil menjadi imam dan biarawan/biarawati juga aktif dalam

kegiatan misdinar. Dalam hal ini, kegiatan misdinar membawa pengaruh yang

positif bagi perkembangan Gereja sendiri. Namun, semua itu tidak akan berjalan

dengan baik tanpa adanya dukungan dan pendampingan dari orang tua. Dari pihak

Gereja, wadah untuk anak supaya terlibat aktif dalam kegiatan sangat terbuka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

4  

lebar. Ditambah lagi, ada ketentuan dari paroki bahwa setiap anak yang hendak

menerima Krisma diwajibkan untuk menjadi seorang misdinar ketika sudah

menerima komuni pertama. Maka, satu-satunya faktor yang dapat mempengaruhi

keterlibatan anak dalam kegiatan Gereja, khususnya kegiatan misdinar adalah

orang tua.

Oleh karena pentingnya keberadaan misdinar bagi Gereja, maka orang tua

perlu dilibatkan. Orang tua dilibatkan dalam mengenalkan, mengarahkan, dan

mendukung anaknya untuk mempersembahkan diri kepada Gereja. Maka dari itu,

penulis merasa tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai pendampingan

orang tua terhadap anak dalam mengikuti kegiatan misdinar. Sudah sejauh

manakah orang tua melibatkan diri dalam melaksanakan tugas pendampingan

kepada anak khususnya dalam mengikuti kegiatan misdinar? Bertitik tolak dari

hal tersebut, maka penulis akan membahas lebih lanjut dalam skripsi yang

berjudul “PENDAMPINGAN ORANG TUA TERHADAP ANAK DALAM

MENGIKUTI KEGIATAN MISDINAR DI PAROKI SANTO PETRUS DAN

PAULUS KELOR, WONOSARI, GUNUNGKIDUL, DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka masalah penelitian

dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah orang tua di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor memahami arti

pendampingan dan peranan misdinar dalam Gereja?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

5  

2. Apakah yang dimaksud dengan pendampingan orang tua dan apakah peranan

misdinar dalam Gereja?

3. Program katekese seperti apa yang baik untuk meningkatkan kesadaran orang

tua dalam mendampingi anak misdinar di Paroki Santo Petrus dan Paulus

Kelor?

C. TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan dari rumusan masalah di atas adalah:

1. Untuk memberikan gambaran yang nyata tentang pemahaman orang tua di

Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor mengenai arti pendampingan dan

peranan misdinar dalam Gereja.

2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pendampingan orang tua dan

peranan misdinar dalam Gereja.

3. Untuk mendiskripsikan program ketekese yang sesuai untuk meningkatkan

kesadaran orang tua dalam mendampingi anak misdinar di Paroki Santo

Petrus dan Paulus Kelor.

D. MANFAAT PENULISAN

Penulisan skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

1. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi calon katekis tentang

pendampingan orang tua dan peranan misdinar dalam Gereja.

2. Membantu orang tua untuk lebih meningkatkan kesadaran dalam

mendampingi anak sehingga orang tua semakin terlibat dalam mendampingi

anak misdinar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

6  

E. SISTEMATIKA PENULISAN

Bab I adalah pendahuluan yang berisi tentang pertimbangan dalam

memilih judul, yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan,

manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.

Bab II memaparkan tentang kenyataan pendampingan orang tua yang

ada di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor yang meliputi gambaran umum dan

situasi pendampingan yang selama ini telah dilaksanakan. Pendampingan yang

orang tua berikan selama ini masih terbatas pada pengarahan kepada anak untuk

ikut terlibat aktif dalam kegiatan misdinar. Selain itu, akan dipaparkan penelitian

yang mengungkapkan secara konkret pendampingan orang tua terhadap anak

dalam mengikuti kegiatan misdinar. Penelitian mengungkapkan bahwa orang tua

sudah melaksanakan pendampingan dengan cukupbaik namun belum maksimal.

Bab III adalah uraian tentang pendampingan orang tua terhadap misdinar

meliputi pengertian pendampingan, pengertian pendampingan orang tua, tugas

orang tua, tugas pendampingan orang tua, pengertian misdinar, bentuk-bentuk

kegiatan misdinar, spiritualitas misdinar, hal-hal pokok yang perlu diketahui

misdinar, dan peran orang tua dalam kegiatan misdinar dalam kaitannya dengan

lima tugas Gereja, yaitu Leiturgia, Koinonia, Kerygma, Martirya, dan Diakonia.

Orang tua bertanggung jawab penuh atas perkembangan hidup anak. Tugas

pendampingan tidak dapat dialihkan kepada orang lain.

Bab IV adalah usulan program katekese yang dibuat oleh penulis untuk

orang tua di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor dengan model Shared Christian

Praxis (SCP), yang meliputi latar belakang pemilihan program, alasan pemilihan

tema, penjabaran program, petunjuk pelaksanaan program, dan contoh persiapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

7  

katekese model SCP. Program Katekese dengan model SCP dirasa cocok karena

lebih menekankan pengalaman hidup dan dialog partisipasif.

Bab V adalah penutup yang mencakup kesimpulan dari keseluruhan

skripsi dan saran yang mendukung bagi pendampingan orang tua di Paroki Santo

Petrus dan Paulus Kelor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

8  

BAB II

PENELITIAN PENDAMPINGAN ORANG TUA TERHADAP ANAK

DALAM MENGIKUTI KEGIATAN MISDINAR DI PAROKI SANTO

PETRUS DAN PAULUS KELOR, WONOSARI, GUNUNGKIDUL,

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Misdinar atau putra altar memiliki peranan penting dalam Gereja Katolik.

Misdinar atau putra altar adalah seorang pelayan, yakni pelayan Misa Kudus atau

pelayan perayaan Ekaristi. Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor lebih sering

memakai istilah misdinar. Keberadaan misdinar memberikan warna tersendiri

dalam kehidupan menggereja. Kegiatan misdinar menjadi wadah bagi anak-anak

yang ingin mencintai dan melayani Tuhan. Kelompok misdinar di Paroki Santo

Petrus dan Paulus Kelor berjalan cukup aktif di masing-masing Wilayah. Setiap

Wilayah memiliki dinamika sendiri. Semua itu tak lepas dari peran orang tua.

Orang tua hendaknya melibatkan diri untuk mendampingi anak dalam setiap

kegiatan yang diikuti, khususnya kegiatan misdinar. Gambaran umum

pendampingan diperoleh dengan wawancara sedangkan untuk mendapatkan data

penelitian digunakan kuesioner.

A. Gambaran Umum Pendampingan Orang Tua terhadap Anak di Paroki

Santo Petrus dan Paulus Kelor

Dalam Gereja peran anak untuk terlibat aktif dalam kegiatan menggereja

cukup mendapat perhatian. Gereja menyediakan berbagai wadah bagi anak untuk

mengembangkan diri dan meningkatkan kecintaan pada Gereja. Anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

9  

membutuhkan orang tua untuk mengenal Gereja dengan segala dinamikanya.

Dalam hal ini orang tua mendapat peran yang besar dalam mendampingi anak,

karena lingkungan terdekat anak adalah orang tua sendiri.

1. Situasi Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor

Dinamika kehidupan umat di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor

sangat diwarnai oleh alam pedesaan. Ciri khas yang paling menonjol dari warga di

pedesaan khsusunya di Paroki Kelor adalah nilai gotongroyong serta budaya jawa

yang masih kental. Semangat gotongroyong itu membuat umat di Paroki Kelor

sangat menjunjung tinggi kebersamaan. Mereka dapat menghargai dan

menghormati satu sama lain serta saling membantu. Selain itu semangat dari

kedua rasul, yang menjadi pelindung Paroki, sedikit banyak mewarnai kehidupan

umat di Paroki, terlebih semangat kerasulan dan keteguhan iman (Tim Penyusun

Buku Lustrum I, 2011: 22).

a. Situasi geografis Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor

Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor adalah salah satu Paroki di

Gunungkidul. Parokitersebut ditetapkan sebagai Paroki secara definitif pada 2

Agustus 2006. Paroki Kelor terletak di Desa Kelor, Kecamatan Karangmojo,

Kabupaten Gunungkidul. Letak geografis pusat Paroki Kelor sangat strategis

karena berada di jalur ramai yang menghubungkan dengan berbagai kecamatan

bahkan kota.

Pusat Paroki sendiri berada di Desa Kelor. Jarak dari pusat Paroki ke

Wilayah-wilayah dan Lingkungan sangat bervariasi, termasuk juga medan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

10  

harus dilalui. Jarak tempuh yang paling jauh dari pusat Parokiadalah 30 km

dengan medan berbatu-batu. Meskipun begitu, untuk menjangkau setiap Wilayah

tidak begitu sulit karena segala macam transportasi dapat digunakan (Tim

Penyusun Buku Lustrum I, 2011: 23).

b. Situasi umat di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor

Umat di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor tersebar di 4 (empat)

Kecamatan, yaitu Kecamatan Karangmojo, Ponjong, Ngawen, dan Semin. Jumlah

umat menurut data statistik sampai dengan akhir tahun 2009 sebanyak 2.714 jiwa,

yang tersebar di 8 (delapan) Wilayah. Kedelapan Wilayah tersebut adalah

Wilayah Kelor, Jaranmati, Ngawen, Sambeng, Semin, Wonosari Jurangjero,

Candirejo, dan Wiladeg. Setiap Wilayahterdiri dari 5-6 lingkungan. Wilayah

Wiladeg dan Candirejo tergolong sebagai Wilayahbaru hasil dari pemekaran

Wilayah Kelor dan Semin.

Umat di Paroki Kelor adalah umat di pedesaan dengan sebagian besar

dari mereka adalah petani tadah hujan. Sebagian lainberprofesi sebagai guru,

pegawai negeri, pengusaha, dan pedagang. Kebanyakan umat termasuk golongan

ekonomi menengah ke bawah. Sebagaimana pada umumnya orang hidup di

pedesaan maka umat di Paroki ini masih menjunjung tinggi nilai-nilai

gotongroyong dan kebersamaan. Selain itu, sebagian besar umat di Paroki Kelor

adalah orang-orang tua (usia 40-70: 50%) karena kaum muda kebanyakan pergi

merantau untuk bekerja di Jakarta, Bandung, Bogor, Surabaya, bahkan sampai ada

yang di Kalimantan. Selain bekerja, banyak juga anak muda yang melanjutkan

studinya di Yogyakarta(Tim Penyusun Buku Lustrum I, 2011: 23-26).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

11  

2. Situasi Pendampingan Orang Tua terhadap Anak dalam Mengikuti Kegiatan

Misdinar di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor

Di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor, perkembangan iman anak

cukup mendapat perhatian. Orang tua tentu mengharapkan anak-anak semakin

mencintai Gereja. Kegiatan misdinar dijadikan sebagai salah satu sarana untuk

meningkatkan kecintaan anak pada Gereja dan menumbuhkan semangat

pelayanan dalam diri anak. Dalam hal ini, orang tua memiliki peran penting untuk

mendampingi anak. Dinamika pendampingan yang dilakukan oleh orang tua

disesuaikan dengan kondisi Wilayah masing-masing.

a. Situasi kegiatan misdinar di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor

Di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor, kegiatan misdinar berlangsung

di masing-masing Wilayah. Setiap Wilayah mengkoordinir kegiatan misdinar

meskipun di tingkat Paroki sendiri juga ada koordinator untuk misdinar yang

termasuk dalam kepengurusan Dewan Paroki. Koordinator misdinar tingkat

Paroki adalah Hedwigis Oktivana Damasiwi, Fransiska Anida Dyan Kusuma, dan

Margarita Harvin.

Sampai saat ini, masih jarang kegiatan misdinar yang melibatkan seluruh

anggota misdinar untuk berkumpul bersama. Kebanyakan kegiatan misdinar

dikoordinir oleh masing-masing Wilayah. Oleh karena setiap Wilayah memiliki

kapel sendiri, maka anggota misdinar menjalankan tugas di Wilayah masing-

masing, kecuali kegiatan misdinar Wilayah Wiladeg bergabung dengan Wilayah

Kelor. Kegiatan bersama yang pernah dilaksanakan adalah mengadakan

kunjungan ke Seminari Mertoyudan, camping rohani, dan rekoleksi bersama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

12  

Situasi kegiatan misdinar di masing-masing Wilayah berbeda satu sama lain. Hal

tersebut dikarenakan kondisi Wilayah yang juga berbeda-beda. Wilayah tersebut

antara lain, Wilayah Kelor dan Wiladeg, Jaranmati, Semin, Ngawen, Candirejo,

Sambeng, serta Jurangjero.

1) Wilayah Kelor dan Wiladeg

Jumlah anggota misdinar di Wilayah Kelor dan Wiladeg adalah 20 anak.

Pertemuan rutin diadakan setiap Minggu sore pukul 16.00 WIB. Kegiatan dalam

setiap pertemuan rutin meliputi pembagian jadwal atau tugas hari Minggu,

mengadakan beberapa gamesatau permainan, belajar tentang liturgi, berdoa

bersama, dan pendalaman Kitab Suci terlebih saat BKSN. Ketika misdinar

mendapat tugas untuk koor di gereja pusat, diadakan latihan koor secara rutin.

Selain pertemuan rutin, kegiatan misdinar yang sudah dilaksanakan

adalahcamping rohani dan outbond [Lampiran 8: (12)].

2) Wilayah Jaranmati

Anggota misdinar di Wilayah Jaranmati berjumlah 10 anak. Pertemuan

rutin diadakan setiap Minggu I dan III dalam setiap bulan. Pertemuan diadakan

setiap sore hari. Pertemuan rutin misdinar di Wilayah ini masih terbatas pada

pembagian tugas dan latihan misdinar. Misdinar juga sering mengadakan latihan

koor apabila mendapat tugas koor di gereja pusat. Selain pertemuan rutin,

kegiatan misdinar yang sudah dilaksanakan adalahcamping rohani [Lampiran 8:

(12)].

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

13  

3) Wilayah Semin

Jumlah anggota misdinar di Wilayah Semin adalah 18 anak. Pertemuan

rutin belum diadakan. Pertemuan diadakan apabila terjadi suatu kegiatan yang

berlangsung di gereja. Pendamping memberikan pengarahan kepada anggota

misdinar sehubungan dengan tugas yang harus dijalankan. Selain itu, pertemuan

diadakan untuk anggota baru mengenai pelatihan dan pengenalan liturgi Gereja

[Lampiran 8: (13)].

4) Wilayah Ngawen

Jumlah anggota misdinar di Wilayah Ngawen adalah 10 anak. Pertemuan

rutin diadakan setiap Minggu. Kegiatan saat pertemuan rutin meliputi pembagian

tugas, latihan misdinar, dan belajar tentang liturgi Gereja. Kegiatan di luar tugas

dan latihan misdinar belum ada [Lampiran 8: (13].

5) Wilayah Candirejo

Anggota misdinar di Wilayah Candirejo berjumlah 12 anak. Di Wilayah

Candirejo belum ada pertemuan rutin. Kegiatan misdinar dilaksanakan terbatas

pada tugas utama yaitu melayani saat misa dan latihan misdinar ketika mendekati

hari-hari besar. Pembagian tugas diadakan secara mendadak, sebelum misa

dimulai [Lampiran 8: (12)].

6) Wilayah Sambeng

Jumlah anggota misdinar di Wilayah Sambeng adalah 20 anak.

Pertemuan rutin diadakan dua minggu sekali, setelah misa yaitu setiap Minggu II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

14  

dan IV.Kegiatan yang dilakukan saat pertemuan meliputi belajar tentang liturgi

Gereja, latihan misdinar, dan berdoa bersama.Kegiatan misdinar yang sudah

dilaksanakan adalah outbond[Lampiran 8: (13)].

7) Wilayah Wonosari Jurangjero

Anggota misdinar di Wilayah Wonosari Jurangjero adalah 10 anak.

Pertemuan rutin di Wilayah Jurangjero tidak ada. Misdinar hanya bertugas ketika

ada misa di Wilayah, yaitu setiap minggu I dan III. Pembagian tugas dilaksanakan

secara mendadak, sebelum misa [Lampiran 8: (12)].

b. Tugas pendampingan orang tua terhadap kegiatan misdinar di Paroki Santo

Petrus dan Paulus Kelor

Sampai saat ini, pendampingan yang dilaksanakan orang tua terhadap

kegiatan misdinar di Paroki lebih kepada pengarahan untuk terlibat aktif dalam

kegiatan. Anak diarahkan (‘disuruh’) untuk ikut ambil bagian dalam setiap

kegiatan yang dilaksanakan baik dalam lingkup Wilayah maupun Paroki. Orang

tua sendiri cukup senang apabila anak-anak dapat secara aktif terlibat dalam

kegiatan misdinar. Mereka menganggap bahwa kelompok misdinar memilliki

peranan yang penting dalam menumbuhkan keterlibatan anak melayani Tuhan

ketika perayaan Ekaristi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa pendamping misdinar,

mereka mengatakan bahwa orang tua cukup mendukung bila kelompok misdinar

dapat hidup. Hidup dalam arti aktif, sering mengadakan kegiatan yang dapat

memupuk cinta anak terhadap tugas pelayanan untuk Tuhan. Dukungan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

15  

selama ini orang tua berikan meliputi mengizinkan anak-anak mengikuti kegiatan

yang diadakan dan mau mengantar jemput anaknya untuk ikut pertemuan rutin

atau latihan. Selain itu, ada orang tua yang memberikan nasihat saat semangat

para misdinar sudah mulai kendor.Beberapa orang tua juga menegur saat misdinar

tidak melaksanakan tugasnya dengan baik. Dalam hal ini perhatian orang tua

terhadap kelompok misdinar cukup besar [Lampiran 8: (14)].

B. Penelitian Pendampingan Orang Tua terhadap Anak dalam Kegiatan

Misdinar

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui bagaimana pendampingan

orang tua terhadap anak dalam mengikuti kegiatan misdinar di Paroki Santo

Petrus dan Paulus Kelor. Hasil penelitian akan dianalisis untuk mendapatkan

gambaran yang nyata tentang pendampingan orang tua terhadap anak dalam

mengikuti kegiatan misdinar.

1. Latar Belakang Penelitian

Dalam melaksanakan tugas pelayanan dalam Ekaristi, seorang imam

masih membutuhkan bantuan. Salah satu petugas yang membantu imam dalam

memimpin Ekaristi adalah misdinar. Boleh dikatakan bahwa misdinar adalah

salah satu petugas liturgi yang memiliki peranan sangat penting. Misdinar

melayani imam saat mempersembahkan Ekaristi di altar. Dalam suratnya yang

ditujukan kepada para misdinar di seluruh dunia, sebagaimana dikutip oleh

Waskito (1984: 7), Paus Yohanes Paulus II menegaskan bahwa tugas yang

dilaksanakan oleh para misdinar di altar menambah keagungan misteri Ekaristi.

Oleh karena itu, keberadaan misdinar dalam Gereja begitu dibutuhkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

16  

Gereja membutuhkan keterlibatan dan partisipasi dari anak. Namun,

tidak semua anak memiliki ketertarikan yang sama dalam mengikuti kegiatan,

khususnya kegiatan dalam Gereja. Ada anak yang memang sejak awal tertarik

untuk bergabung karena kemauan sendiri, ada pula anak yang mengikuti kegiatan

karena orang tua yang mengarahkan. Dalam hal ini salah satu faktor pendorong

yang dapat membantu anak untuk terlibat aktif dalam kegiatan adalah orang tua.

Sudah menjadi kewajiban orang tua untuk mengenalkan Gereja dengan seluruh

dinamikanya kepada anak. Dalam keluarga, anak didampingi supaya kelak dapat

menjadi anak yang berguna bagi Gereja dan masyarakat.

Dari pihak Gereja, wadah untuk anak supaya terlibat aktif dalam kegiatan

sangat terbuka lebar. Ditambah lagi, ada ketentuan dari Paroki bahwa setiap anak

yang hendak menerima Krisma diwajibkan untuk menjadi seorang misdinar ketika

sudah menerima komuni pertama. Maka, satu-satunya faktor yang dapat

mempengaruhi keterlibatan anak dalam kegiatan Gereja, khususnya kegiatan

misdinar adalah orang tua sendiri.

Oleh karena pentingnya keberadaan misdinar bagi Gereja, maka orang

tua perlu dilibatkan. Orang tua dilibatkan dalam mengenalkan, mengarahkan, dan

mendukung anaknya untuk mempersembahkan diri kepada Gereja. Selain itu,

orang tua juga dilibatkan dalam mendidik dan mengajari anaknya dalam hal

berdoa, membaca Kitab Suci, menghafal doa-doa harian, berbuat baik kepada

teman-teman, peka dan peduli terhadap sesamanya, serta bertindak sesuai dengan

ajaran Yesus Kristus. Orang tua perlu dilibatkan sehingga pengajaran tidak

sepenuhnya diserahkan kepada pendamping misdinar. Orang tua adalah pendidik

pertama dan utama dalam keluarga, dan mereka bertanggung jawab atas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

17  

perkembangan anak. Oleh sebab itu, penelitian ini dilaksanakan dengan harapan

dapat mengetahui sejauh manakah orang tua melibatkan diri dalam melaksanakan

tugas pendampingan kepada anak khususnya dalam mengikuti kegiatan misdinar.

2. Permasalahan Penelitian

a. Bagaimana orang tua memahami tentang pendampingan dan peranan

misdinar dalam Gereja?

b. Apa tugas pedampingan dan dukungan orang tua terhadap anak dalam

mengikuti kegiatan misdinar?

c. Manakah peran pendampingan orang tua bagi kegiatan misdinar?

3. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui pemahaman orang tua tentang pendampingan dan

peranan misdinar dalam Gereja.

b. Untuk mengetahui tugas pendampingan dan dukungan orang tua terhadap

anak dalam mengikuti kegiatan misdinar.

c. Untuk mengetahui peran pendampingan orang tua bagi kegiatan misdinar.

4. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah ex post facto. Penelitian ini

meneliti peristiwa yang sudah terjadi atau terlaksana kemudian dilihat

pengaruhnya. Penelitian ini juga termasuk dalam penelitian kualitatif. Penelitian

kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang

apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

18  

tindakan, dll dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa secara

alamiah (Moleong, 2007:6).

5. Tempat dan Waktu Penelitian

Penyebaran kuesioner untuk Wilayah Kelor, Wiladeg, Jaranmati

dilaksanakan pada 4 Oktober 2015 dan diambil pada 6 Oktober 2015 sedangkan

untuk Wilayah Sambeng, Semin, Candirejo, dan Ngawen, kuesioner disebar pada

6 Oktober 2015 dan diambil pada 11 Okotber 2015. Pengisian kuesioner

dilaksanakan dirumah masing-masing dengan harapan orang tua dapat

menyediakan waktu cukup untuk mengisi kuesioner dan dilakukan dengan

sungguh-sungguh. Wawancara kepada para pendamping misdinar dilaksanakan

pada tanggal 1 Agustus 2015 bertempat di gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor.

6. Instrumen Penelitian

Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuesiner. Kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab

(Sugiyono, 2014: 230). Kuesioner diberikan kepada orang tua anggota misdinar di

masing-masing Wilayah. Untuk melengkapi data penelitian, peneliti melakukan

wawancara. Wawancara dilaksanakan kepada pendamping misdinar di setiap

Wilayah. Wawancara adalah proses memperoleh keterangan dengan cara tanya

jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden menggunakan

paduan pertanyaan (Nasir, 1985: 234).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

19  

7. Responden Penelitian

Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah orang tua dari

anggota misdinar di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor. Populasi dalam

penelitian ini berjumlah 100 orang. Menurut Sugiyono (2014: 148), populasi

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai

kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

kemudian ditarik kesimpulannya. Bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi disebut sampel. Peneliti menggunakan teknik probability

sampling dimana teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang

sama bagi setiap unsur (anggota) untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dari 70

kuesioner yang disebar ke setiap Wilayah, 52 kuesioner kembali. Kuesioner yang

kembali akan dijadikan sampel dan kemudian diteliti.

8. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2014: 96), variabel penelitan diartikan sebagai suatu

atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, organisasi, atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini, terdapat 3 (tiga) variabel

yang akan diteliti yang terungkap dalam tabel 1.

Tabel 1. Variabel Penelitian

No Variabel yang diungkap No. Pernyataan Jumlah Item(1) (2) (3) (4) 1 Pemahaman tentang pendampingan

dan peranan misdinar 1,2,3,4,5,6,7,8,9 10

10

2 Tugas pendampingan dan dukungan orang tua terhadap kegiatan misdinar

11,12,13,14,15,1617,18,19,20,21,2223,24,25

15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

20  

(1) (2) (3) (4) 3 Peran pendampingan orang tua bagi

kegiatan misdinar

26,27,28,29,30,3132,33,34,35,36,3738,39,40

15

Total pernyataan 40

9. Laporan Hasil Penelitian

Untuk mendapatkan prosentase kuesioner rumus yang digunakan adalah

dengan membagi jumlah responden yang memilih dengan jumlah total, kemudian

dikali 100% .

P = f/N x 100%

P = presentase

f = jumlah responden yang memilih

N = jumlah total

a. Pemahaman orang tua tentang pendampingan dan arti misdinar

Pada bagian ini memaparkan sejauh mana orang tua memahami tentang

pendampingan dan peranan misdinar. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 2. Pemahaman orang tua tentang pendampingan dan peranan misdinar

(N=52)

No Soal

Pernyataan Alternatif Jawaban

Jumlah Persen%

(1) (2) (3) (4) (5) 1 Mendampingi misdinar berarti

mengarahkan (‘menyuruh’) anak untuk terlibat aktif dalam kegiatan

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

18 34 0 0

34,62 65,38 00,00 00,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

21  

(1) (2) (3) (4) (5) 2 Saya menyadari bahwa anak

membutuhkan dukungan orang tua dalam mengikuti kegiatan dalam gereja khususnya kegiatan misdinar

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

25 27 0 0

48,08 51,92 00,00 00,00

3 Orang tua perlu dilibatkan dalam mengenalkan dan mengarahkan anak untuk mempersembahkan diri dengan menjadi anggota misdinar

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

19 33 0 0

36,54 63,46 00,00 00,00

4 Orang tua perlu mengetahui dan paham akan segala kegiatan misdinar yang diikuti oleh anak

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

11 40 1 0

21,16 76,92 01,92 00,00

5 Orang tua harus paham akan pengetauan tentang misdinar dan liturgi dalam gereja supaya dapat membantu mengajarkan kepada anak

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

9 41 2 0

17,31 78,84 03,85 00,00

6 Misdinar merupakan salah satu petugas liturgi yang penting dalam perayaan Ekaristi

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

32 20 0 0

61,53 38,47 00,00 00,00

7 Keberadaan misdinar menjadi warna tersendiri bagi Gereja dan menambah keagungan dalam perayaaan Ekaristi

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

26 25 1 0

50,00 48,08 01,92 00,00

8 Kegiatan misdinar dapat membawa pengaruh yang baik bagi perkembangan anak

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

25 27 0 0

48,07 51,93 00,00 00,00

9 Kegiatan misdinar memiliki peranan yang penting dalam menumbuhkan keterlibatan anak melayani Tuhan

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

22 30 0 0

42,31 57,69 00,00 00,00

10 Kegiatan misdinar menjadi wadah anak untuk semakin mencintai Gereja dan Tuhan

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

22 30 0 0

42,31 57,69 00,00 00,00

Berdasarkan hasil pengolahan data kuesioner didapat keterangan bahwa

pada pernyataan mengenai arti pendampingan kurang dari separuh total responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

22  

yaitu sebanyak 18 (34,62%) sangat setuju apabila pendampingan diartikan dengan

mengarahkan ‘menyuruh’ anak untuk terlibat aktif dalam kegiatan. Sedangkan

kurang dari separuh total responden, yaitu 34 (65,38%) menyatakan setuju.

Masih pada pokok pemahaman pendampingan, kurang dari separuh

responden menyatakan sangat setuju yaitu 27 (51,92%) bahwa orang tua

menyadari apabila anak membutuhkan dukungan dalam mengikuti kegiatan dalam

gereja khususnya misdinar. Sedangkan lebih dari separuh total responden memilih

setuju yaitu 25 (48,08%).

Pernyataan pada pemahaman akan pendampingan menunjukkan bahwa

kurang dari separuh responden yaitu 19 (36,54%) menyatakan sangat setuju

apabila orang tua perlu dilibatkan dalam mengenalkan dan mengarahkan anak

untuk mempersembahkan diri dengan menjadi anggota misdinar. Sedangan lebih

dari separuh total responden memilih setuju yaitu 33 (63,46%).

Masih pada pemahaman akan pendampingan menunjukkan bahwa

kurang dari separuh total responden yaitu 11 (21,16%) memilih sangat setuju

dengan pernyataan bahwa orang tua perlu mengetahui dan paham akan segala

kegiatan misdinar yang diikuti oleh anak. Sedangkan lebih dari total responden

menyatakan setuju yaitu 40 (76,92%) dan1 (0,192%) responden memilih tidak

setuju.

Pada pernyataan terakhir mengenai pemahaman pendampingan

menunjukkan bahwa sedikit dari responden yaitu 9 (17,31%) menyatakan sangat

setuju apabila orang tua harus paham akan pengetahuan tentang misdinar dan

liturgi dalam gereja supaya dapat membantu mengajarkan kepada anak. Banyak

dari responden menyatakan setuju yaitu 41 (78,84%) dan beberapa responden

yaitu 2 (3,86%) menyatakan tidak setuju.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

23  

Pada pernyataan mengenai pemahaman akan misdinar menunjukkan

bahwa separuh lebih dari total responden yaitu 32 (61,53%) menyatakan sangat

setuju bahwa misdinar merupakan salah satu petugas liturgi yang penting dalam

perayaan Ekaristi. Sedangkan kurang dari separuh responden menyatakan setuju

yaitu 20 (38,47%).

Masih mengenai pemahaman akan misdinar menunjukkan bahwa separuh

dari total responden yaitu 26 (50%) menyatakan sangat setuju bahwa keberadaan

misdinar menjadi warna tersendiri bagi Gereja dan menambah keagungan dalam

perayaan Ekaristi. Kurang dari separuh responden menyatakan setuju yaitu 25

(48,07%) dan satu responden menyatakan kurang setuju.

Pada pernyataan mengenai kegiatan misdinar menunjukkan bahwa

kurang dari separuh responden menyatakan sangat setuju yaitu 25 (48,07%)

apabila kegiatan misdinar dapat membawa pengaruh yang baik bagi

perkembangan anak. Lebih dari separuh responden menyatakan setuju yaitu 27

(51,93%). Tidak ada alternatif jawaban yang lain.

Masih pada pokok kegiatan misdinar, kurang dari separuh responden

yaitu 22 (42,31%) menyatakan sangat setuju bahwa kegiatan misdinar memiliki

peranan yang penting dalam menumbuhkan keterlibatan anak melayani Tuhan.

Sedangkan lebih dari separuh respoden menyatakan setuju yaitu 30 (57,69%).

Pada pernyataan terakhir mengenai pemahaman akan misdinar

menunjukkan bahwa kurang dari separuh responden yaitu 22 (42,31%).

menyatakan sangat setuju apabila kegiatan misdinar menjadi wadah anak untuk

semakin mencintai Gereja dan Tuhan. Lebih dari separuh responden menyatakan

setuju yaitu 30 (57,69%).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

24  

b. Tugas pendampingan dan dukungan orang tua terhadap kegiatan misdinar

Pada bagian ini akan memaparkan sejauh manakah orang tua

melaksanakan tugas pendampingan dan dukungan terhadap kegiatan misdinar

yang terungkap dalam tabel 3.

Tabel 3. Tugas pendampingan dan dukungan orang tua terhadap kegiatan misdinar

(N=52)

No Soal

Pernyataan Alternatif Jawaban

Jumlah Persen%

(1) (2) (3) (4) (5) 11 Saya mengetahui dan

mengenal teman-teman misdinar anak saya

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

8 40 4 0

15,38 76,92 07,70 00,00

12 Saya mengarahkan anak saya untuk bergabung menjadi anggota misdinar

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

30 22 0 0

57,69 42,31 00,00 00,00

13 Saya selalu menyemangati anak saya untuk rajin dalam bertugas

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

17 35 0 0

32,69 67,31 00,00 00,00

14 Saya bersedia mengantar jemput anak saya ketika ada pertemuan misdinar

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

14 30 8 0

26,93 57,69 15,38 00,00

15 Saya ikut menunggui saat anak saya sedang mengikuti kegiatan misdinar

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

1 20 30 1

01,92 38,47 57,69 01,92

16 Saya selalu mengizinkan anak saya untuk mengikuti kegiatan misdinar seperti outbond, camping rohani, pertemuan rutin.

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

19 33 0 0

36,53 63,47 00,00 00,00

17 Saya menyediakan waktu khusus bersama anak saya untuk berbincang seputar kegiatan misdinar yang telah diikuti

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

7 37 9 0

13,49 69,23 15,38 00,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

25  

(1) (2) (3) (4) (5) 18 Saya membelikan buku-buku

yang berkaitan dengan misdinar untuk menambah pengetahuan anak saya

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

2 34 16 0

03,85 65,38 30,77 00,00

19 Saya selalu mengajarkan anak saya supaya selalu memperhatikan saat kakak pendamping memberikan materi tentang misdinar

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

12 39 1 0

23,08 75,00 01,92 00,00

20 Saya berusaha menjawab semampu saya saatanak saya bertanya tentang misdinar

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

9 42 1 0

17,31 80,77 01,92 00,00

21 Saya memberikan pengetahuan tentang misdinar beserta dinamikanya kepada anak saya

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

2 42 8 0

03,85 80,77 15,38 00,00

22 Saya meneguranak saya ketika ia tidak bersedia tugas misdinar

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

22 27 3 0

42,31 51,92 05,77 00,00

23 Saya memarahi anak saya bila anak saya lebih mementingkan bermain di luar bersama teman dibandingkan berangkat kegiatan misdinar.

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

17 32 3 0

32,69 61,53 05,78 00,00

24 Saya menasehati anak saya untuk selalu menjalankan tugas pelayanan di altar dengan baik

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

21 31 0 0

40,38 59,62 00,00 00,00

25 Saya merasa senang dan bangga apabila anak saya rajin tugas misdinar

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

9 42 1 0

17,31 80,77 01,92 00,00

Pengolahan data pada variabel dua mengenai tugas pendampingan dan

dukungan orang tua terhadap kegiatan misdinar diperoleh keterangan bahwa pada

pernyataan orang tua mengetahui dan mengenal teman-teman misdinar dari anak

menunjukkan kurang dari separuh responden yaitu sebanyak 8 (15,38%)

menyatakan sangat setuju. Lebih dari separuh responden yaitu sebanyak 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

26  

(76,92%) memilih setuju, dan sisanya sebanyak 4 (7,70%) responden menyatakan

kurang setuju.

Pada pernyataan bahwa orang tua mengarahkan anak untuk bergabung

menjadi anggota misdinar menunjukkan lebih dari separuh responden memilih

sangat setuju yaitu sebanyak 30 (57,69%) sedangkan lebih dari separuh responden

yaitu 22 (42,31%) menyatakan setuju.

Masih pada pokok tugas pendampingan dan dukungan orangtua, pada

pernyataan bahwa orang tua selalu menyemangati anak untuk rajin dalam bertugas

menunjukkan kurang dari separuh responden yaitu 17 (32,69%) menyatakan

sangat setuju sedangkan lebih dari separuh responden memilih setuju yaitu

sebanyak 35 (67,31%).

Pada pernyataan bahwa orang tua bersedia mengantar jemput anak ketika

ada pertemuan misdinar menunjukkan bahwa kurang dari separuh responden

memilih sangat setuju yaitu sebanyak 14 (26,93%) sedangkan lebih dari separuh

respoden yaitu sebanyak 30 (57,69%) menyatakan setuju, dan ada beberapa

responden yaitu sebanyak 8 (15,38%) menyatakan kurang setuju.

Pada pernyataan bahwa orang tua ikut menunggui saat anak sedang

mengikuti kegiatan misdinar menunjukkan bahwa 1 (1,92%) responden memilih

sangat setuju. Kurang dari separuh responden yaitu sebanyak 20 (38,46%)

memilih setuju. Lebih dari separuh responden menyatakan setuju yaitu sebanyak

30 (57,69%) memilih kurang setuju dan sisanya 1 (1,92%) responden menyatakan

tidak setuju.

Pada pernyataan bahwa orang tua selalu mengizinkan anak untuk

mengikuti kegiatan misdinar seperti outbond, camping rohani, pertemuan rutin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

27  

menunjukkan kurang dari separuh responden memilih sangat setuju, yaitu

sebanyak 19 (36,53%) sedangkan lebih dari separuh responden menyatakan setuju

yaitu sebanyak 33 (63,47%).

Pada pernyataan mengenai orang tua menyediakan waktu khusus

bersama anak untuk berbincang seputar kegiatan misdinar yang telah diikuti

menunjukkan bahwa sedikit dari responden yaitu 7 (13,49%) memilih sangat

setuju.Lebih dari separuh responden memilih opsi setuju yaitu sebanyak 37

(69,23%) dan sisanya yaitu 8 (15,38%) menyatakan kurang setuju.

Pada pernyataan bahwa orang tua membelikan buku-buku yang berkaitan

dengan misdinar untuk menambah pengetahuan anak menunjukkan sedikit dari

responden yaitu 2 (3,84%) menyatakan sangat setuju. Lebih besar responden

menyatakan setuju yaitu sebanyak 34 (65,38%) dan sisanya 16 (30,78%)

menyatakan kurang setuju dengan pernyataan yang ada.

Pada pernyataan mengenai orang tua selalu mengajarkan anak supaya

memperhatikan saat kakak pendamping memberikan materi tentang misdinar

menunjukkan bahwa kurang dari separuh responden menyatakan sangat setuju

yaitu 12 (23,07%) sedangkan lebih dari separuh responden yaitu 39 (75%)

memilih opsi setuju dan sisanya ada 1 (1,92%) responden memilih kurang setuju.

Pada pernyataan mengenai orang tua berusaha menjawab semampunya

saat anak bertanya tentang misdinar menunjukkan bahwa sedikit dari responden

yaitu 9 (17,31%) memilih opsi sangat setuju sedangkan responden terbanyak yaitu

42 (80,77%) memilih opsi setuju dan sisanya 1 (1,92%) responden menyatakan

kurang setuju dengan pernyataan yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

28  

Masih pada pokok tugas pendampingan dan dukungan orang tua terhadap

kegiatan misdinar, pernyataan bahwa orang tua memberikan pengetahuan tentang

misdinar beserta dinamikanya kepada anak menunjukkan sedikit dari responden

menyatakan sangat setuju yaitu 2 (3,85%). Responden terbanyak memilih opsi

setuju yaitu 42 (80,77%) dan beberapa responden yaitu 8 (15,38%) menyatakan

kurang setuju.

Pada pernyataan mengenai orang tua menegur anak ketika tidak bersedia

tugas misdinar menunjukkan bahwa kurang dari separuh responden yaitu 22

(42,31%) menyatakan sangat setuju sedangkan lebih dari separuh responden yaitu

27 (51,92%) menyatakan setuju namun ada beberapa responden yaitu 3 (5,77%)

menyatakan kurang setuju dengan pernyataan yang ada.

Pada pernyataan mengenai orang tua memarahi anak apabila anak lebih

mementingkan bermain di luar bersama teman dibandingkan berangkat kegiatan

misdinar menunjukkan bahwa kurang dari separuh respoden yaitu 17 (32,69%)

menyatakan sangat setuju sedangkan lebih dari separuh responden menyatakan

setuju yaitu sebanyak 32 (61,53%). Beberapa responden yaitu 3 (5,78%)

menyatakan kurang setuju.

Pada pernyataan bahwa orang tua menasehati anak untuk selalu

menjalankan tugas pelayanan di altar dengan baik menunjukkan kurang dari

separuh responden yaitu 21 (40,38%) memilih opsi sangat setuju sedangkan lebih

dari separuh responden yaitu sebanyak 31 (59,62%) memilih setuju dengan

pernyataan yang ada.

Peryataan terakhir pada tugas pendampingan dan dukungan orang tua

terhadap kegiatan misdinar menunjukkan bahwa sedikit dari responden yaitu 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

29  

(17,31%) menyatakan sangat setuju apabila orang tua merasa senang dan bangga

anaknya rajin tugas misdinar. Sedangkan lebih dari separuh responden yaitu 42

(80,77%) menyatakan setuju dan 1 (1,92%) responden menyatakan kurang setuju

dengan pernyataan yang ada.

c. Peran pendampingan orang tua bagi kegiatan misdinar

Pada bagian ini memaparkan sejauh mana orang tua dalam keseharian

melaksanakan peran pendampingan bagi kegiatan misdinar yang terungkap pada

tabel 4.

Tabel 4. Peran pendampingan orang tua bagi kegiatan misdinar (N=52)

No Soal

Pernyataan Alternatif Jawaban

Jumlah Persen%

(1) (2) (3) (4) (5) 26 Saya selalu mengajari dan

mengajak anak saya berdoa karena seorang misdinar harus bisa memimpin doa

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

9 42 1 0

17,31 80,77 01,92 00,00

27 Saya mengajari anak saya doa-doa harian karena seorang misdinar harus hafal doa-doa harian

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

13 36 3 0

25,00 69,23 05,77 00,00

28 Saya mengajari anak saya untuk menjalin relasi yang baik dengan teman-teman misdinar

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

15 37 0 0

28,84 71,16 00,00 00,00

29 Saya mendidik anak saya untuk mau bergaul dan terbuka dengan teman misdinar

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

25 27 0 0

48,07 51,93 00,00 00,00

30 Saya membiasakan anak saya untuk membaca Kitab Sucikarena menjadi seorang misdinar juga harus tahu dan paham tentang Kitab Suci

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

8 39 5 0

15,38 75,00 09,62 00,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

30  

(1) (2) (3) (4) (5) 31 Saya selalu mengajak anak

saya mengikuti pendalaman Kitab Suci supaya ia terbiasa dan paham akan Kitab Suci karena dalam kegiatan misdinar, pendalaman Kitab Suci juga sering dilaksanakan

Sangat SetujuSetuju Kurang Setuju Tidak Setuju

7 42 3 0

13,4680,76 05,78 00,00

32 Saya selalu menasehati anaksaya untuk berkata dan berperilaku baik sesuai dengan ajaran Yesus

Sangat SetujuSetuju Kurang Setuju Tidak Setuju

27 25 0 0

51,9248,08 00,00 00,00

33 Saya mengajarkan kepada anak saya supaya bangga menjadi orang katolik karena seorang misdinar tidak boleh malu mengakui imannya

Sangat SetujuSetuju Kurang Setuju Tidak Setuju

28 24 0 0

53,8446,16 00,00 00,00

34 Saya mendidik anak saya untukmenjadi orang yang peka dan peduli kepada teman yang membutuhkan bantuan

Sangat SetujuSetuju Kurang Setuju Tidak Setuju

17 35 0 0

32,6967,31 00,00 00,00

35 Saya mengajari anak saya untuk mau berbagi dengan sesamanya misdinar harus memiliki rasa belas kasih

Sangat SetujuSetuju Kurang Setuju Tidak Setuju

16 36 0 0

30,7669,24 00,00 00,00

36 Saya setuju dengan diadakannya rekoleksi untuk orang tua dari anggota misdinar

Sangat SetujuSetuju Kurang Setuju Tidak Setuju

17 34 1 0

32,7065,38 01,92 00,00

37 Saya mengharapkan pendampingan orang tua diadakan dalam 3 kali dalam setahun

Sangat SetujuSetuju Kurang Setuju Tidak Setuju

8 38 6 0

15,3873,07 11,55 00,00

38 Saya berharap rekoleksi dapat memberikan ruang yang cukup untuk sharing dan berbagi pengalaman dalam hidup berkeluarga

Sangat SetujuSetuju Kurang Setuju Tidak Setuju

8 43 0 0

15,3884,62 00,00 00,00

39 Saya mengharapkan pendampingan untuk mendalami peran keluarga kristiani dalam hidup menggereja

Sangat SetujuSetuju Kurang Setuju Tidak Setuju

16 36 0 0

30,7669,24 00,00 00,00

40 Saya berharap dengan diadakannya pendampingan orang tua, saya dapat lebih mengenal anak saya lebih dalam sebagai anugrah Tuhan yang dipanggil untuk terlibat dalam hidup menggereja

Sangat SetujuSetuju Kurang Setuju Tidak Setuju

24 28 0 0

46,1553,85 00,00 00,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

31  

Pengolahan data variabel peran pendampingan orang tua bagi kegiatan

misdinar diperoleh keterangan bahwa pada pernyataan mengenai orang tua selalu

mengajak anak berdoa karena seorang misdinar harus bisa memimpin doa

menunjukkan sedikit dari responden yaitu 9 (17,31%) menyatakan sangat setuju.

Lebih banyak responden memilih opsi setuju yaitu sebanyak 42 (80,77%) dan

sisanya 1 (1,92%) responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan yang

ada.

Pada pernyataan mengenai orang tua mengajari anak doa-doa harian

karena seorang misdinar harus hafal doa-doa harian menunjukkan bahwa kurang

dari separuh responden yaitu 13 (25%) menyatakan sangat setuju sedangkan lebih

dari separuh responden yaitu 36 (69,23%) menyatakan setuju dan beberapa

responden menyatakan kurang setuju yaitu 3 (5,77%).

Pada pernyataan bahwa orang tua mengajari anak untuk menjalin relasi

yang baik dengan teman-teman misdinar menunjukkan kurang dari separuh

responden yaitu 15 (28,84%) memilih opsi sangat setuju sedangkan lebih dari

separuh responden yaitu 37 (71,16%) memilih opsi setuju.

Pada pernyataan mengenai orang tua mendidik anak untuk mau bergaul

dan terbuka dengan teman misdinar menunjukkan bahwa kurang dari separuh

responden yaitu 25 (48,07%) menyatakan sangat setuju sedangkan lebih dari

separuh responden yaitu 27 (51,93%) menyatakan setuju.

Masih pada pokok peran pendampingan orang tua terhadap kegiatan

misdinar, pernyataan mengenai orang tua membiasakan anak untuk membaca

Kitab Suci karena menjadi seorang misdinar juga harus tahu dan paham tentang

Kitab Suci menunjukkan bahwa sedikit dari responden yaitu 8 (15,38%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

32  

menyatakan sangat setuju sedangkan banyak dari responden yang memilih opsi

setuju yaitu 39 (75%) dan sisanya yaitu 5 (9,62%) menyatakan kurang setuju.

Pada pernyataan mengenai orang tua selalu mengajak anak mengikuti

kegiatan pendalaman Kitab Suci supaya anak terbiasa dan paham akan Kitab Suci

karena dalam kegiatan misdinar pendalaman Kitab Suci jua sering dilaksanakan

menunjukkan bahwa sedikit dari responden yaitu 7 (13,46%) menyatakan sangat

setuju sedangkan banyak dari responden yaitu 42 ( 80,76%) menyatakan setuju

dan sisanya 3 (5,78%) menyatakan kurang setuju dengan pernyataan yang ada.

Pada pernyataan bahwa orang tua selalu menasehati anak untuk berkata

dan berperilaku baik sesuai dengan ajaram Yesus menunjukkan lebih dari separuh

responden memilih opsi setuju yaitu sebanyak 27 (51,92%) sedangkan kurang dari

separuh responden yaitu 25 (48,08%) menyatakan setuju.

Pada pernyataan mengenai orang tua mengajarkan kepada anak supaya

bangga menjadi orang katolik karena seorang misdinar tidak boleh malu

mengakui imannya menunjukkan bahwa lebih dari separuh responden yaitu 28

(53,84%) menyatakan santat setuju sedangkan kurang dari separuh responden

yaitu 24 (46,16%) menyatakan setuju.

Pada pernyataan mengenai orang tua mendidik anak untuk menjadi orang

yang peka dan peduli kepada teman yang membutuhkan bantuan menunjukkan

bahwa sedikit dari responden yaitu 17 (32,69%) menyatakan sangat setuju

sedangkan banyak dari responden yaitu 35 (67,31%) menyatakan setuju.

Pada pernyataan mengenai orang tua mengajari anak untuk mau berbagi

dengan sesamanya karena misdinar harus memiliki rasa belas kasih menunjukkan

bahwa kurang dari separuh responden yaitu 16 (30,76%) menyatakan sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

33  

setuju sedangkan lebih dari separuh responden menyatakan setuju yaitu sebanyak

36 (69,24%).

Pada pernyataan bahwa orang tua setuju dengan diadakannya rekoleksi

untuk orang tua dari anggota misdinar menunjukkan sedikit dari responden yaitu

17 (32,70%) menyatakan sangat setuju sedangkan banyak dari responden memilih

opsi setuju yaitu 34 (65,38%) dan sisanya 1 (1,92%) menyatakan kurang setuju

dengan pernyataan yang tersedia.

Pada pernyataan bahwa orang tua mengharapkan pendampingan orang tua

diadakan tiga kali dalam setahun menunjukkan sedikit dari responden yang

menyatakan sangat setuju yaitu 8 (15,38%) sedangkan banyak dari responden

menyatakan setuju yaitu 38 (73,07%) dan beberapa responden yaitu 6 (11,55%)

menyatakan kurang setuju.

Pada pernyataan mengenai orang tua berharap rekoleksi dapat memberikan

ruang yang cukup untuk sharing dan berbagi pengalaman dalam hidup

berkeluarga menunjukkan bahwa sedikit dari responden yaitu 8 (15,38%) yang

menyatakan sangat setuju sedangkan sisanya sebanyak 43 (84,62%) responden

menyatakan setuju.

Pada pernyataan mengenai orang tua menaharapkan pendampingan untuk

mendalami peran keluarga kristiani dalam hidup menggereja menunjukkan bahwa

kurang dari separuh responden yaitu 16 (30,76%) menyatakan sangat setuju

sedangkan sisanya lebih dari separu responden yaitu 36 (69,24%) menyatakan

setuju.

Pernyataan terakhir pada variabel peran pendampingan orang tua terhadap

kegiatan misdinar bahwa orang tua berharap dengan diadakannya pendampingan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

34  

orang tua, orang tua dapat lebih mengenal anak lebih dalam sebagai anugrah

Tuhan yang dipanggil untuk terlibat dalam hidup menggereja menunjukkan

kurang dari separuh responden yaitu 24 (46,15%) menyatakan sangat setuju

sedangkan lebih dari separuh responden yaitu 28 (53,85%) menyatakan setuju.

10. Pembahasan Hasil Penelitian

Pada bagian ini merupakan pembahasan hasil penelitian mengenai

pendampingan orang tua terhadap anak dalam mengikuti kegiatan misdinar di

Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor.

a. Pemahaman tentang pendampingan dan arti misdinar

Hasil penelitian terhadap pemahaman pendampingan dan peranan

misdinar menunjukkan bahwa lebih dari separuh total responden yaitu 34

(65,38%) menyatakan setuju bahwa mendampingi misdinar berarti (‘menyuruh’)

anak untuk terlibat aktif dalam kegiatan. Hal tersebut dapat diartikan bahwa

sebagian besar orang tua cukup menyadari dan memahami bahwa dengan

menyuruh anak terlibat aktif dalam kegiatan, mereka telah mendampingi misdinar.

Sebanyak 27 (51,92%), lebih dari separuh responden menyatakan setuju bahwa

anak membutuhkan dukungan orang tua dalam mengikuti kegiatan dalam gereja

khususnya kegiatan misdinar.Dalam hal ini, orang tua juga cukup menyadari dan

memahamibahwa mendampingi anak dalam hidup berarti juga memberikan

dukungan kepada anak untuk ikut terlibat aktif dalam kegiatan menggereja

khususnya kegiatan misdinar. Sebanyak 33 (63,46%), lebih dari separuh

responden menyetujui bahwa orang tua perlu dilibatkan dalam mengenalkan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

35  

mengarahkan anak untuk mempersembahkan diri kepada Gereja dengan menjadi

anggota misdinar. Hal tersebut menunjukkan bahwa orangtua cukup memahami

bahwa mendampingi anak misdinar berarti bersedia untuk dilibatkan dalam

mengenalkan dan mengarahkan anak menjadi anggota misdinar. Sejumlah 40

(76,92%) responden menyatakan setuju apabila orang tua perlu mengetahui dan

paham akan segala kegiatan misdinar yang diikuti oleh anak. Hal tersebut dapat

diartikan bahwa banyak orang tua yang cukup menyadari bahwa mendampingi

menuntut orang tua untuk mengetahui dan memahami akan segala kegiatan yang

diikuti oleh anak. Meskipun begitu masih ada responden yang menyatakan kurang

setuju terhadap pernyataan yang tersedia. Hal itu menunjukkan bahwa masih ada

orang tua yang belum sadar dengan tugas pendampingan yang harus dijalankan.

Sebanyak 41 (78,84%), lebih dari separuh responden memilih setuju bahwa orang

tua harus paham akan pengetahuan tentang misdinar dan liturgi dalam Gereja

supaya dapat membantu mengajarkan kepada anak. Hal tersebut menunjukkan

bahwa sebagian orang tua cukup menyadari bahwa orang tua juga berkewajiban

untuk membagikan pengetahuan tentang misdinar dan liturgi dalam Gereja kepada

anak. Hanya 9 (17,30%) orang tua yang benar-benar memahami dan menyadari

bahwa mereka harus memiliki pengetahuan yang lebih tentang kehidupan

menggereja kemudian mengajarkannya kepada anak. Mungkin orang tuamasih

menganggap bahwa pengetahuan tentang Gereja itu anak peroleh lewat kakak

pendamping ketika pertemuan misdinar.

Sebanyak 32 (61,53%) responden menyatakan sangat setuju bahwa

misdinar merupakan salah satu petugas liturgi yang penting dalam perayaan

Ekaristi. Lebih dari separuh orang tua telah menyadari dan memahami akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

36  

pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja. Sebanyak 26 (50%), lebih dari

separuh responden memilih sangat setuju bahwa keberadaan misdinar menjadi

warna tersendiri bagi Gereja dan menambah keagungan dalam perayaan Ekaristi.

Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua orang tua telah

memahami dan menyadari bahwa keberadaan misdinar dalam Gereja memiliki

peranan yang penting bagi Gereja. Sebanyak 27 (51,93%), lebih dari separuh

responden menyatakan setuju bahwa kegiatan misdinar dapat membawa pengaruh

yang baik bagi perkembangan anak. Hal tersebut menunjukkan bahwa orang tua

menilai kegiatan misdinar cukup positif. bagi perkembangan anak. Boleh

dikatakan, orang tua cukup percaya bahwa kegiatan misdinar yang dilaksanakan,

membawa pengaruh baik bagi anak. Sebanyak 30 (57,69%), lebih dari separuh

responden setuju bahwa kegiatan misdinar memiliki peranan yang penting dalam

menumbuhkan keterlibatan anak melayani Tuhan. Dalam hal ini orang tua cukup

menyadari bahwa dengan mengikuti kegiatan misdinar, dapat menumbuhkan

keterlibatan dan semangat melayani dalam diri anak. Sebanyak 30 (57,69%), lebih

dari separuh responden menyatakan setuju bahwa kegiatan misdinar menjadi

wadah anak untuk semakin mencintai Gereja dan Tuhan. Hal tersebut dapat

diartikan bahwa sebagian besar orang tua cukup menyadari dan memahami bahwa

kegiatan misdinar merupakan salah satu wadah yang diberikan untuk semakin

membuat anak mencintai Gereja dan Tuhan.

Hasil penelitian di atas merupakan pembahasan dari variabel I tentang

pemahaman orang tua akan pendampingan dan peranan misdinar. Pada pokok

pembahasan mengenai pemahaman orang tua akan arti pendampingan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

37  

menunjukkan bahwa sebagian besarorang tuacukup memahami arti pendampingan

dalam hubungannya dengan kegiatan misdinar. Mereka cukup memiliki kesadaran

bahwa mendampingi misdinar berarti terlibat untuk mengenalkan dan

mengarahkan anak untuk aktif mengikuti kegiatan yang diadakan. Mereka paham

dan sadar bahwa misdinar misdinar merupakan salah satu petugas liturgi yang

memiliki peranan penting dalam peraayaan Ekaristi. Meskipun begitumasih ada

beberapa yang menyatakan kurang setuju. Orang tua yang menyatakan setuju

berarti mereka cukup sadar akan tugas pendampingannya dalam kegiatan

misdinar. Bagi orang tua yang menyatakan kurang setuju berarti mereka belum

memiliki kesadaran akan tugas pedampingannya.

b. Tugas pendampingan dan dukungan orang tua terhadap kegiatan misdinar

Hasil penelitian tentang tugas-tugas pendampingan dan dukungan orang

tua menunjukkan sebanyak 40 (76,92%) menyatakan setuju bahwa orang tua

mengetahui dan mengenal teman-teman misdinar anak. Hal tersebut dapat

diartikan bahwa bagi orang tua mengenal teman misdinar anak cukup penting dan

perlu dalam pendampingan. Ada beberapa orang tua yang menganggap bahwa

dalam pendampingan, tidaklah penting dan perlu untuk mengenal teman misdinar

anak,dengan menyatakan kurang setuju. Sebanyak 30 (57,69%), lebih dari separuh

responden memilih sangat setuju apabila orang tua mengarahkan anak untuk

bergabung menjadi anggota misdinar. Hal tersebut dapat diartikan bahwa orang

tua telah mendukung anak sepenuhnya dengan mengarahkan anak untuk

bergabung menjadi anggota misdinar. Sebanyak 35 (67,31%) responden setuju

bahwa orang tua selalu menyemangati anak untuk rajin dalam bertugas. Dalam hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

38  

ini orang tua cukup mendukung anak untuk melaksanakan tugas misdinar.

Sebanyak 30 (57,69%), lebih dari separuh responden menyatakan setuju bahwa

orang tua bersedia mengantar jemput anak ketika ada pertemuan misdinar. Ada 8

(15,39%) responden yang menyatakan kurang setuju. Boleh dikatakan memang

orang tua kurang memberikan dukungan terhadap anak dalam mengikuti kegiatan

misdinar. Sebanyak 30 (57,69%) responden menyatakan kurang setuju apabila

orang tua ikut menunggui anak saat sedang mengikuti kegiatan misdinar. Boleh

dikatakan bahwa menunggui anak saat kegiatan bagi orang tua bukan salah satu

bentuk pendampinan dan dukungan yang utama. Dalam hal ini, orang tua menaruh

kepercayaan sepenuhnya kepada Gereja. Hanya satu orang tua yang benar-benar

mendampingi anak dan menyadari tugas pendampingannya secara penuh.

Sejumlah 33 (63,47%) responden setuju bahwa orang tua selalu mengizinkan anak

untuk mengikuti kegiatan misdinar seperti outbond, camping rohani, pertemuan

rutin. Orang tua yang menyatakan setuju boleh dikatakan cukup mendukung

dengan mengizinkan anaknya untuk mengikuti kegiatan misdinar yang diadakan

seperti outbond, camping rohani, pertemuan rutin.

Sebanyak 37 (69,23%), lebih dari separuh responden menyatakan setuju

bahwa orang tua menyediakan waktu khusus bersama anak untuk berbincang

seputar kegiatan misdinar yang telah diikuti. Hal tersebut menunjukkan bahwa

banyak orang tua yang cukup peduli dengan apa yang telah anak mereka peroleh

dari kegiatan yang telah diikuti. Meskipun begitu ada beberapa orang tua yaitu

sejumlah 8 (15,39%) yang sama sekali kurang peduli dengan apa yang anak

pelajari dari kegiatan misdinar. Mungkin bagi beberapa orang tua, menanyakan

hal tersebut tidak begitu penting dalam pendampingan. Sebanyak 34 (65,38%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

39  

responden memilih setuju bahwa orang tua membelikan buku-buku yang

berkaitan dengan misdinar untuk menambah pengetahuan anak. Hal tersebut

menunjukkan bahwa dukungan orang tua dengan membelikan buku tentang

misdinar itu cukup penting. Hanya 2 (3,48%) orang tua yang menganggap sangat

penting dan mendukung secara penuh. Boleh dikatakan memang mereka telah

membelikannya. Sebanyak 16 (30,77%) orang tua yang menyatakan kurang

setuju, berarti menggangap buku panduan misdinar tidak penting dimiliki oleh

anak. Sebanyak 39 (75%), lebih dari separuh responden setuju bahwa orang tua

selalu mengajarkan kepada anak untuk selalu memperhatikan saat kakak

pendamping memberikan materi tentang misdinar. Hal tersebut menunjukkan

bahwa banyak dari orang tua yang cukup memberikan pengajaran kepada anak

untuk memperhatikan orang lain ketika sedang mengajar.

Sejumlah 42 (80,77%), lebih dari separuh responden menyatakan setuju

bahwa orang tua berusaha menjawab semampunya saat anak bertanya tentang

misdinar. Orang tua cukup menyadari bahwa mereka seharusnya memiliki

pengetahuan yang cukup sehingga ketika anaknya bertanya mereka mampu

menjawab. Hal tersebut menunjukkan bahwa orang tua merasa cukup tahu dan

paham akan misdinar. Namun masih ada responden yang memang merasa tidak

perlu tahu dengan menyatakan kurang setuju. Sebanyak 42 (80,77%) atau lebih

dari separuh responden memilih setuju bahwa orang tua memberikan pengetahuan

tentang misdinar beserta dinamikanya kepada anak. Boleh dikatakan bahwa orang

tua merasa cukup perlu memberikan pengetahuan kepada anak terkait dengan

kegiatan misdinar dan diamikanya. Hanya 2 (3,84%) orang yang merasa sangat

perlu dan sadar akan hal tersebut. Bahkan 8 (15,4%) orang tua merasa tidak perlu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

40  

memberikan pengetahuan tersebut. Mereka belum memiliki kesadaran dalam hal

ini. Sebanyak 27 (51,92%) responden setuju bahwa orang tua menegur anak saat

anak tidak bersedia tugas misdinar. Orang tua cukup memiliki kesadaran bahwa

mereka harus mengajari anak untuk melaksanakan tugas dengan baik. Boleh

dikatakan bahwa orang tua cukup peduli dengan pelaksanan tugas pelayanan anak

di altar.

Sebanyak 32 (61,53%) atau lebih dari separuh responden memilih setuju

bahwa orang tua memarahi anak apabila anak lebih mementingkan bermain di luar

bersama teman dibandingkan dengan pertemuan misdinar. Orang tua yang

memilih setuju boleh dikatakan bahwa mereka cukup peduli dengan keaktifan

anak dalam mengikuti kegiatan. Meskipun begitu ada orang tua yang menyatakan

kurang setuju akan pernyataan tersebut. Boleh dikatakan, orang tua acuh dengan

kegiatan yang diikuti anak. Masih ada orang tua yang tidak menyadari tugasnya

dalam mendampingi anak. Sebanyak 31 (59,62%), lebih dari separuh responden

menyatakan setuju apabila orang tua menasehati anak untuk selalu menjalankan

tugas pelayanan di altar dengan baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa orang tua

cukup mendukung anak untuk selalu menjalankan tugas pelayanan di altar dengan

baik. Sebanyak 42 (80,77%) atau lebih dari separuh responden setuju bahwa orang

tua merasa senang dan bangga apabila anaknya rajin bertugas misdinar. Boleh

dikatakan bahwa orang tua cukup senang dan bangga apabila anaknya rajin

bertugas.

Hasil penelitian diatas merupakan pembahasan dari variabel 2 tentang

tugas pendampingan dan dukungan orang tua terhadap kegiatan misdinar.

Berdasarkan hasil yang diperoleh, boleh dikatakan bahwa orang tua cukup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

41  

menjalankan tugas pendampinganya dengan baik. Hanya saja belum maksimal.

Ada beberapa tugas pendampingan dan dukungan yang sudah dijalankan, dan ada

yang belum. Selain itu masih ada orang tua yang belum sadar akan tugas

pendampingannya dan belum memberikan dukungan untuk anak. Boleh dikatakan

bahwa beberapa orang tua belum total dalam mendampingi dan mendukung anak

dalam melaksanakan tugas pelayanan menjadi seorang misdinar.

c. Peran pendampingan orang tua bagi kegiatan misdinar

Penelitian terhadap peran pendampingan orang tua bagi kegiatan

misdinar menunjukkan sebanyak 42 (80,77%) atau lebih dari separuh

respondenmenyatakan setuju bahwa orang tua selalu mengajari dan mengajak

anak berdoa karena seorang misdinar harus bisa memimpin doa. Hal tersebut

menunjukkan bahwa orang tua cukup memberikan peran dalam mengajari dan

mengajak anaknya untuk berdoa. Masih ada orang tua yang tidak mengajak dan

mengajari berdoa dengan menyatakan kurang setuju terhadap pernyataan yang

tersedia. Sebanyak 36 (69,23%), lebih dari separuh responden memilih setuju

bahwa orang tua mengajari anak doa-doa harian karena seorang misdinar harus

hafal doa-doa harian. Hal tersebut menunjukkan bahwa orang tua juga cukup

berperan dalam mengajari anak doa-doa harian secara penuh. Sebanyak 37

(71,16%), lebih dari separuh responden menyatakan setuju bahwa orang tua

mengajari anak untuk menjali relasi yang baik dengan teman-teman misdinar. Hal

tersebut menunjukkan bahwa orang tua belum cukup memberikan peran dalam

mengajari anaknya untuk menjalin relasi yang baik dengan teman misdinarnya.

Sejumlah 27 (51,93%) atau lebih dari separuh responden menyatakan setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

42  

bahwa orang tua mendidik anak untuk mau bergaul dan terbuka dengan teman

misdinar. Hal tersebut menunjukkan bahwa orang tua cukup berperan dalam

mendidik anak. Sebanyak 39 (75%) atau lebih dari separuh responden memilih

setuju bahwa orang tua membiasakan anak untuk membaca Kitab Suci karena

seorang misdinar harus tahu dan paham tentang Kitab Suci. Hal tersebut boleh

dikatakan bahwa orang tua sudah cukup berperan dalam membiasakan anak untuk

membaca Kitab Suci. Mereka cukup menyadari bahwa mereka memiliki peran

untuk membiasakan anak membaca Kitab Suci.

Sebanyak 42 (80,76%) atau lebih dari responden menyatakan setuju

bahwa orang tua selalu mengajak anak untuk mengikui pendalaman Kitab Suci

supaya anak terbiasa dan paham tentang Kitab Suci karena dalam kegiatan

misdinar pendalaman Kitab Suci sering dilaksanakan. Hal tersebut juga

menunjukkan bahwa orang tua telah cukup berperan dalam mengajak anak untuk

mengikuti pendalaman iman. Sebanyak 27 (51,92%) responden atau sangat setuju

bahwa orang tua selalu menasehati anak untuk berkata dan berperilaku baik sesuai

dengan ajaran Yesus. Hal tersebut menunjukkan bahwa orang tua telah

menjalankan peran dengan baik. Lebih dari separuh orang tua yang telah memiliki

kesadaran menasehati anaknya untuk berkata dan berperilaku baik sesuai dengan

ajaran Yesus. Sebanyak 28 (53,84%) responden menyatakan sangat setuju bahwa

orang tua mengajarkan kepada anak supaya bangga menjadi orang katolik karena

seorang misdinar tidak boleh malu mengakui imannya. Hal tersebut menunjukkan

bahwa orang tua telah sadar melaksanakan perannya untuk mengajarkan kepada

anak supaya bangga menjadi orang Katolik. Sebanyak 35 (67,31%) lebih dari

separuh responden memilih setuju bahwa orang tua mendidik anak untuk menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

43  

orang yang peka dan peduli dengan teman yang membutuhkan bantuan. Hal

tersebut menunjukkan bahwa orang tua cukup mendidik anaknya untuk peka dan

peduli dengan teman yang membutuhkan bantuan. Sebanyak 36 (69,24%) atau

lebih dari separuh responden setuju bahwa orang tua mengajari anak untuk mau

berbagi dengan sesamanya karena seorang misdinar harus memiliki rasa belas

kasih. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa orang tua cukup melaksanakan tugas

pengajarannya penuh kepada anak, meskipun belum maksimal. Sebanyak 34

(65,38%) responden memilih setuju apabila diadakan rekoleksi untuk orang tua

dari anggota misdinar. Orang tua memilih setuju dapat diartikan bahwa mereka

cukup mengharapkan diadakannya rekoleksi. Sebanyak 38 (73,07%) responden

menyatakan setuju bahwa orang tua mengharapkan pendampingan orang tua

diadakan tiga kali dalam setahun. Hal tersebut boleh diartikan bahwa orang tua

cukupmengharapkan apabila pendampingan dilaksanakan tiga kali. Masih ada

orang tua yang sama sekali yang merasa tidak membutuhkan adanya

pendampingan, yaitu sebanyak 6 (11,55%). Sebanyak 43 (84,62%) responden

setuju bahwa orang tua berharap rekoleksi dapat memberikan ruang yang cukup

untuk sharing dan berbagi pengalaman dalam hidup berkeluarga. Hal tersebut

menunjukkan bahwa orang tua, cukup mengharapkan adanya sharing dan berbagi

pengalaman dalam pendampingan. Sebanyak 36 (69,24%) responden memilih

setuju bahwa orang tua mengharapkan pendampingan untuk mendalami peran

keluarga kristiani dalam hidup menggereja. Berarti, banyak orang tua yang

menganggap bahwa pendalaman peran dalam keluarga kistiani cukupperlu dan

penting. Sebanyak 28 (53,85%) responden menyatakan setuju bahwa orang tua

berharap dengan diadakannya pendampingan, orang tua dapat lebih mengenal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

44  

anaknya lebih dalam sebagai anugrah Tuhan yang dipanggil untuk terlibat dalam

hidup menggereja. Hal tersebut berarti masih banyak orang tua yang menganggap

bahwa mengenal anak lebih dalam lagi lewat pendampingan cukup perlu dan

penting.

Pembahasan di atas merupakan hasil penelitian dari variabel tentang

peran orang tua bagi kegiatan misdinar. Dari pernyataan-pernyataan yang

diajukan, secara garis besar orang tua cukup menyadari menyadari akan perannya

bagi kegiatan misdinar. Mereka sudah cukup berperan dengan baik dalam

melaksanakan tugas pendampingan terkait dengan lima tugas Gereja. Meskipun

begitu, ada beberapa orang tua yang masih belum sadar akan perannya dalam

keluarga. Boleh dikatakan bahwa orang tua belum sepenuhnya menyadari

menyadari perannya sebagai orang tua dalam mendidik dan merawat anaknya

yang dipanggil untuk terlibat aktif dalam kegiatan misdinar.

11. Kesimpulan Hasil Penelitian

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah bahwa sebagian

besar orang tua cukup memahami arti pendampingan dalam hubungannya dengan

kegiatan misdinar. Mereka cukup memiliki kesadaran bahwa mendampingi

misdinar berarti terlibat untuk mengenalkan dan mengarahkan anak untuk aktif

mengikuti kegiatan yang diadakan. Mereka paham dan sadar bahwa misdinar

merupakan salah satu petugas liturgi yang memiliki peranan penting dalam

perayaan Ekaristi.

Selain itu, sebagian orang tua sudah cukup menjalankan tugas

pendampingannya dengan baik, hanya saja belum maksimal. Ada beberapa tugas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

45  

pendampingan dan dukungan yang sudah dijalankan, dan ada yang belum.

Mungkin orang tua memiliki pertimbangannya masing-masing dalam mendukung

anak mengikuti kegiatan misdinar.

Secara garis besar orang tua cukup menyadari akan perannya bagi

kegiatan misdinar. Mereka sudah cukup berperan dengan baik dalam

melaksanakan tugas pendampingan terkait dengan lima tugas Gereja. Orang tua

cukup menyadari bahwa anak mereka adalah seorang anggota misdinar, jadi

mereka harus ikut terlibat dalam mengembangkan iman anak. Mereka

bertanggung jawab akan hal itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

  

BAB III

PENDAMPINGAN ORANG TUA TERHADAP MISDINAR

Dalam menjalani kehidupan di dunia seorang anak tidak terlepas dari

pendampingan orang tua. Anak merupakan karunia terindah yang diberikan oleh

Tuhan supaya dijaga dan dirawat sehingga kelak dapat memberikan hidupnya

yang terbaik bagi kemuliaan Tuhan, serta melayani Gereja dan Tuhan. Salah satu

bentuk pelayanan yang dapat dilakukan adalah dengan mengikuti kegiatan

misdinar. Misdinar adalah pelayan Tuhan di altar. Misdinar memegang peran

yang penting bagi Gereja, karena misdinar membantu imam dalam perayaan

Ekaristi. Oleh karena itu, orang tua sebagai orang yang paling dekat dengan anak,

memiliki peran penting dalam mengenalkan, mengarahkan, dan mendukung anak-

anak untuk mempersembahkan dirinya melayani Tuhan, khususnya dalam

kegiatan misdinar.

A. Pendampingan Orang Tua terhadap Anak

Anak merupakan karunia Allah yang diberikan kepada manusia. Sudah

menjadi tugas manusia untuk berpartisipasi dalam memperkembangkan

kehidupan. Kej 1:28 mengatakan bahwa Allah memerintahkan kepada manusia

untuk beranakcucu dan bertambah banyak, supaya bumi ini penuh. Manusia diberi

hak untuk menguasai bumi ini serta merawat segala isinya.

Orang tua wajib menjaga dan merawat anak sejak berada dalam

kandungan, supaya pada saat tiba waktu untuk dilahirkan, sang anak dapat lahir

dengan baik. Setelah anak itu lahir, tugas orang tua belumlah selesai. Mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

47  

masih harus menjaga, merawat dan mendampingi anak hingga tumbuh menjadi

pribadi yang dewasa.

1. Pengertian Pendampingan

Istilah pendampingan diartikan sebagai suatu usaha untuk membantu

kaum muda dalam menyiapkan diri mereka menuju ke masa depan.

Pendampingan juga membantu kaum muda untuk mendapatkan pengetahuan,

informasi, kecakapan, pengarahan sikap, perbuatan, dan perilaku yang baik

(Mangunhardjana, 1986: 21). Dalam pendampingan diharapkan ada usaha dari

dua arah yaitu dari pihak pendamping dan yang didampingi. Titik tolaknya adalah

adanya keyakinan bahwa peserta yang didampingi memiliki potensi untuk

berkembang dan bertumbuh menjadi lebih baik.

Mayeroff (1993: 15) mengatakan bahwa pada dasarnya, mendampingi

berarti menolong orang lain menumbuhkan dan mengaktualisasikan dirinya secara

penuh, misalnya orang tua mendampingi anaknya. Boleh juga diartikan

“menolong yang lain bertumbuh”. Dalam hal ini pendampingan berarti merupakan

usaha seseorang untuk membantu orang lain tumbuh dan mengembangkan dirinya

menjadi lebih baik.

Dari pernyataan di atas, pendampingan dapat digambarkan sebagai suatu

proses atau usaha seseorang untuk membantu orang lain tumbuh dan berkembang

lebih baik. Bukan menjadi hal yang sulit dalam melakukan pendampingan, karena

setiap pribadi memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang. Selama

pendampingan berlangsung, terjadi proses yang berkelanjutan dan terus-menerus,

sampai orang dapat mengetahui kemampuan yang dimiliki, sehingga dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

48  

memanfaatkan dan mengembangkannya secara penuh dalam kehidupan sehari-

hari.

2. Pengertian Pendampingan Orang Tua

Pendampingan orang tua merupakan tugas yang harus dilakukan oleh

orang tua terhadap anak. Pendampingan itu dilaksanakan secara berkelanjutan dan

terus-menerus. Dalam mendampingi anak, orang tua memiliki kewajiban untuk

menemani, mengarahkan, mendidik, membantu anak-anak untuk berkembang

serta bertumbuh untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

a. Pengertian orang tua

Orang tua terdiri dari suami atau istri; sepasang pria dan wanita yang

telah disatukan oleh Allah, sehingga mereka tidak lagi dua melainkan satu (Mat

19:6). Kepada mereka, Allah menyerahkan anak sebagai buah “titipan” dari-Nya

yang harus dihargai, dicintai, diasuh, dan dididik, sehingga ia mampu dan berhasil

mengasihi Allah dan sesamanya (Soerjanto&Widiastoeti, 2007:1).

Hal tersebut dijelaskan dalam Kitab Hukum Kanonik, kan. 1005 sebagai

berikut:

Orang tua Kristiani adalah pasangan yang memiliki sebuah perjanjian perkawinan antara laki-laki dan perempuan yang dibaptis untuk membentuk kebersamaan seluruh hidup yang mengarah pada kesejahteraan suami-istri, kelahiran dan pendidikan anak, dimana perjanjian diangkat oleh Kristus Tuhan menjadi sakramen. Kebersamaan hidup bersama yang terbuka pada kelahiran yang akan membawa laki-laki dan perempuan itu menjadi orang tua, yaitu orang tua Kristiani

Setiap suami istri yang telah diikat oleh janji perkawinan, berkewajiban

untuk hidup bersama sebagai keluarga baru. Selama hidup bersama, mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

49  

diarahkan untuk mampu membina kesejahteraan dan terbuka pada kelahiran anak.

Sepasang suami istri resmi menjadi orang tua ketika anak-anak mereka telah lahir.

b. Tugas orang tua

Tugas orang tua adalah merawat dan membesarkan anak-anak. Tugas

tersebut berakar dari panggilan utama suami-istri untuk berperan serta dalam

karya penciptaan Allah. Anak yang dipercayakan Tuhan harus dicintai, dirawat,

dipelihara, dilindungi, dididik secara katolik. Itu merupakan tugas dan kewajiban

pasutri yang secara kodrati keluar dari hakikat perkawinan.

1) Orangtua sebagai pendidik pertama dan utama

Familiaris Consortio art. 36 mengatakan: “Karena orang tua telah

menyalurkan kehidupan kepada anak-anak, orang tua terikat kewajiban amat

serius untuk mendidik anak-anak mereka. Oleh karena itu orang tualah yang

harus diakui sebagai pendidik yang pertama dan utama bagi anak-anak mereka”.

Sebagai pendidik utama dan pertama, orang tua adalah sumber iman, moral,

pengetahuan, dan ketrampilan bagi anak. Kebiasaan baik orang tua seperti rutin ke

gereja, rajin berdoa, biasa berbagi dengan sesama, ramah pada tetangga akan

diserap oleh anak sebagai referensi kehidupan iman dan moralnya. Orang tua yang

beriman dan bermoral adalah jaminan bagi keimanan dan kebaikan moral anak

(Sutarno, 2013: 42-42).

Seorang anak akan belajar dari apa yang dilihat dan didengar lewat

perbuatan dan tindakan nyata orang tua sehari-hari. Orang tua bertugas untuk

membentuk anak-anak menjadi pribadi yang lebih baik. Orang tau sebaiknya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

50  

mengetahui segala hal yang dilakukan oleh anak seperti buku dan bacaan yang

sedang dipelajari, memahami tingkah laku anak baik di rumah maupun di sekolah,

dan mengenal siapa teman-temannya. Tugas mendidik merupakan kewajiban

orang tua dan tugas tersebut tidak dapat dialihkan ataupun dipindahtugaskan

kepada orang lain sudah menjadi tugas asali yang harus dijalankan.

2) Orangtua sebagai pendidik nilai

Nilai dapat dimengerti sebagai segala sesuatu yang positif, indah, baik,

menyenangkan, berguna bagi kehidupan pribadi dan kehidupan orang lain. Rumah

adalah tempat yang pertama dan utama bagi anak-anak untuk belajar menemukan,

mewujudkan, menghayati, serta memperkembangkan nilai-nilai (Tim Brayat

Minulya, 2007:93).

Nilai-nilai yang diajarkan dan dihidupi dalam keluarga Kristiani

sebaiknya sesuai dengan nilai-nilai yang telah Allah tetapkan dalam firman-Nya,

sehingga dapat diwujudkan dengan sikap dan tindakan nyata. Nilai yang pertama

adalah nilai kebenaran. Nilai ini menunjukkan adanya keselarasan antara apa yang

dikatakan dengan apa yang dilakukan, sehingga mendidik anak bertindak jujur.

Nilai yang kedua ialah cinta dan kasih sayang. Anak yang hidup dalam

keluarga yang penuh dengan cinta dan kasih sayang akan tumbuh dan

berkembang lebih baik. Seseorang di masa kini dibentuk oleh masa kecilnya.

Masa kecil seorang anak yang mendapat kasih sayang yang cukup dari kedua

orangtuanya, terjaga perasaan aman dalam diri mereka, akan membuatnya tumbuh

menjadi seseorang dengan kepribadian yang matang.Ia akan menjadi pribadi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

51  

penuh cinta dan dapat dengan mudah untuk mengasihi sesama serta Tuhannya

(Feist, 2008: 87).

Nilai yang ketiga ialah nilai tanggung jawab. Seorang anak perlu

mengenal dan menanamkan nilai tanggung jawab dalam dirinya untuk mengetahui

dan memahami tanggung jawab dalam menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan.

Nilai yang keempat adalah percaya diri. Rasa percaya diri dibutuhkan

oleh anak untuk dapat berkembang dengan baik. Kepercayaan diri membuat anak

merasa diterima dan diakui keberadaanya, sehingga hal ini dapat membantunya

meraih apa yang ia harapkan.

3. Tugas Pendampingan Orang Tua

Tugas mendampingi bukanlah perkara yang mudah dan instan.

Mendampingi membutuhkan proses yang panjang serta ketulusan hati. Lewat

kehidupan sehari-hari, orang tua dan anak berproses bersama untuk membentuk

kehidupan yang baik. Orang tua memberikan yang terbaik untuk perkembangan

dan pertumbuhan sang anak. Sebagai orang tua, banyak hal yang dapat dilakukan

untuk mendampingi anak. Tugas mendampingi itu dapat diungkapkan melalui

perkataan, sikap, dan perbuatan.

a. Mewujudkan cinta kasih

Dalam ensiklik Redemptor Hominis art. 10 dikatakan bahwa manusia

tidak dapat hidup tanpa cinta kasih. Keintiman dalam keluarga sangat didukung

oleh cinta yang tumbuh antar anggota keluarga. Cinta kasih merupakan elemen

paling dasar yang harus dimiliki orang tua kepada anak-anaknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

52  

Wujud cinta kasih orang tua ditampakkan dalam kehidupan bersama di

dalam keluarga, seperti mencukupi kebutuhan jasmani maupun rohani anak,

orangtua menyediakan waktu bersama anak, mengetahui problem yang sedang

dialami anak, dan menemani anak dalam belajar.

Selain itu cinta kasih itu dapat diwujudkan dengan memberkati anak-

anak dengan perkataan yang positif, baik, dan membangkitkan. Perkataan yang

baik akan membuat anak merasa bangga dan berupaya untuk memacu dirinya

menjadi seorang yang lebih baik. Semakin banyak kebersamaan anak dengan

orang tua, maka akan semakin berpengaruh baik bagi kepribadian anak dan

hubungan sosial anak dengan orang lain.

b. Mengarahkan anak untuk mempersembahkan diri membangun Gereja

Seorang anak mengenal Gereja untuk yang pertama kali dari orang tua.

Orang tua dan anak sebagai kaum beriman Kristiani yang telah dibaptis memiliki

tugas perutusan yang sama di dunia sebagai nabi, imam, dan raja. Anak harus tahu

dan sadar bahwa berkat pembaptisan yang telah diterima, memiliki konsekuensi

bahwa ia sudah resmi menjadi anggota Gereja dan wajib untuk ikut ambil bagian

dalam tugas perutusan tersebut.

Hal tersebut ditekankan dalam Kitab Hukum Kanonik, kan. 204§1:

Kaum beriman Kristiani ialah mereka yang karena melalui baptis diinkorporasi pada Kristus, dibentuk menjadi umat Allah dan karena itu dengan caranya sendiri mengambil bagian dalam tugas imami, kenabian, dan rajawi Kristus, dan sesuai dengan kedudukan masing-masing, dipanggil untuk menajalankan perutusan yang dipercayakan Allah kepada Gereja untuk dilaksanakan di dunia. Dalam Gereja, banyak terdapat kelompok-kelompok kategorial.

Kelompok-kelompok kategorial dibentuk tidak lain untuk membangun Gereja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

53  

menjadi lebih hidup dan meningkatkan kesadaran umat untuk ikut

mengembangkan Gereja. Khusus untuk anak, terdapat kelompok sekolah minggu

atau pendampingan iman anak (PIA) dan kelompok misdinar atau putra altar.

Orang tua bertugas untuk mengarahkan anak untuk terlibat dalam kegiatan

gerejawi.

Dalam Luk 18:16 (bdk. Mat 19:14; Mrk 18:16) dikatakan bahwa

“Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku, dan jangan menghalang-halangi

mereka, sebab mereka itulah yang mempunyai Kerajaan Sorga”. Perkataan Yesus

tersebut menunjukkan bahwa Gereja sangat terbuka bagi anak-anak. Gereja

menyediakan wadah untuk membantu orang tua dalam mendidik serta mencintai

Tuhan Allah.

c. Membentengi anak terhadap pengaruh buruk lingkungan sekitar

Dalam mengembangkan diri, anak tidak lepas dari lingkungan tempat ia

tinggal. Lingkungan membentuk petumbuhan dan perkembangan anak.

Lingkungan pertama yang dikenal anak adalah rumah, maka orangtua memiliki

pengaruh paling besar. Orang tua harus peka dan peduli terhadap kehidupan anak-

anaknya. Mereka harus bisa menjaga anak dari pengaruh buruk lingkungan

sekitar. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengetahui dan mengenal teman dari

anak, tidak sembarangan dalam memberikan izin ketika bermain, serta

mengetahui kegiatan-kegiatan yang dikuti anak baik di sekolah maupun di rumah.

Dalam hal ini orang tua bertindak sebagai filter sekaligus tameng. Orang tua

membantu anak dalam memilah-milah pengaruh dan memilih apa yang baik bagi

anak (Sutarno, 2013: 71-72).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

54  

Tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya terjerumus ke dalam

pengaruh negatif. Ditambah pula, usia anak yang telah menginjak remaja,

lingkungan kehidupannya sudah bertambah luas. Anak mulai mengenal adanya

kelompok sosial lain di samping keluarganya. Dalam hal ini, orang tua

mengarahkan anak-anaknya supaya dapat memilih mana yang lebih baik untuk

perkembangan dirinya (Saly S, 1983: 60).

d. Menjadi pembimbing yang baik

Orang tua adalah sosok yang peka terhadap anak. Mereka memahami

kebutuhan, pengetahuan, kemampuan, dan ketrampilan anak. Kepekaan tersebut

memudahkan orang tua untuk mengembangkan iman, moral, pengetahuan, dan

kreativitas anak. Orang tua dapat memberikan kesempatan, arahan, atau fasilitas

yang ketika anak melakukan sesuatu, menunjukkan kemampuannya, dan

keinginan untuk belajar sesuatu. Selain itu, orang tua perlu terbuka pada anak.

Orang tua bisa meminta anak untuk menyatakan hal yang telah diketahui atau

menanyakan apa yang ingin diketahui (Sutarno, 2013: 72). Bagi anak, orang tua

memiliki pengetahuan yang lebih dibandingkan mereka. Ketika anak tidak

mengetahui dan merasa ingin tahu akan sesuatu hal, mereka akan bertanya pada

orang tua.

e. Memberikan nasihat yang tepat

Menjadi penasihat adalah jiwa orang tua. Dalam hal ini orang tua mejadi

tempat untuk bertanya, berdiskusi, dan mengadu anak. Orang tua diharapkan

mampu memberikan orientasi ketika anak mengalami kebingungan atau keraguan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

55  

menyodorkan pertimbangan-pertimbangan yang tepat ketika anak ingin

memutuskan hal yang penting bagi hidupnya, dan menegur ketika anak berbuat

kemudian memberikan nasihat yang baik (Sutarno, 2013: 74).

B. Peranan Misdinar dalam Gereja

Gereja Katolik menuntut partisipasi atau keterlibatan umat beriman

secara penuh, sadar, dan aktif. Keterlibatan itu dapat dilakukan dengan berbagai

cara, salah satunya dengan terlibat aktif dalam kegiatan liturgi. Gereja sangat

mengharapkan agar setiap umat beriman terlibat aktif sebagai peserta liturgi

secara penuh (Martasudjita, 2008: 15). Dalam hal ini, misdinar memiliki peranan

yang penting dalam Gereja, karena misdinar bukan hanya sebagai peserta liturgi

saja, melainkan juga sebagai petugas liturgi. Misdinar bertugas mendampingi

imam, yang bertindak atas nama Kristus.

1. Pengertian Misdinar dalam Sejarah Gereja

Dalam melaksanakan pelayanan di dunia ini, Gereja memiliki susunan

kepemimpinan yang hirarkis. Kepemimpinan itu sudah ada sejak zaman Yesus

dan para rasul-Nya. Sampai saat ini kepemimpinan itu terus berlanjut. Struktur

Hierarkis Gereja yang sekarang terdiri dari dewan para Uskup dengan Paus

sebagai kepalanya, dan para imam serta diakon sebagai pembantu uskup. Para

imam yang melaksanakan tugas dalam Gereja masih memiliki pelayan yang setia

untuk membantuketika perayaan Ekaristi berlangsung yaitu para prodiakon dan

misdinar. Misdinar dalam Gereja memiliki peranan yang penting dan tidak dapat

dipisahkan begitu saja karena misdinar sudah ada sejak lama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

56  

a. Sejarah misdinar

Sejak zaman Gereja purba, Misa Kudus dirayakan untuk mengenang

sengsara, wafat, dan kebangkitan Kristus meskipun Gereja mengalami

penganiayaan oleh pemerintah Roma. Sampai pada abad ketiga, yang boleh

mengkonsekrasikan roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus adalah para

uskup. Tubuh dan Kristus itu dibawa oleh para akolit ke gereja-gereja lain atau

stasi. Jabatan pelayanan akolit pertama kali dikenal di Roma pada pertengahan

abad III.

Daby (2015: 10-12) menyatakan bahwa dulu, para akolit adalah para

calon imam yang bertugas melayani altar. Akolit dalam bahasa Yunani

‘akolythos’ memiliki arti pelayan atau murid. Tugas pelayanan hanya boleh

dilakukan oleh para klerus atau yang telah ditahbiskan. Tugas tersebut mengalami

perubahan sejak adanya ‘missa privata’ yang berarti setiap imam sering

merayakan misa sendiri dalam Gereja dengan waktu bersamaan di tempat yang

berbeda-beda. Gereja menuntut setidaknya ada satu pelayan misa sebagai wakil

umat untuk memimpin misa dan pelayan misa itu dilakukan oleh anak laki-laki

yang sejak awal belajar sebagai calon klerus atau calon imam. Pada abad 13, ada

tuntutan dari Roma bahwa hanya klerus yang boleh melaksanakan pelayanan.

Namun demikian kenyataan tetap anak laki-laki yang melayani.

Perubahan semakin terjadi sampai pada akhirnya dikeluarkan dokumen

resmi Redemptionis Sacramentum art.47, yang mengatakan bahwa:

Disambut dengan gembira bila kebiasaan lama dipertahankan, bahwa anak atau remaja hadir sebagai petugas dalam ibadat. Mereka itu disebut putra altar dan melayani di altar seperti tugas akoylt. Untuk karena itu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

57  

hendaknya mereka menerima katekese sesuai dengan daya perkembangannya tentang tugas mereka. Jangan lupa bahwa dari jumlah anak-anak ini berabad-abad lamanya telah tumbuh sejumlah besar imam atau rohaniwan. Maka, untuk mewujudkan pendidikan putra latar secara lebih efektif, hendaknya didirikan dan didukung organisasi-organisasi dimana juga orang tua mereka dapat ambil bagian. Organisasi macam ini bercorak internasioanal termasuk Kongregasi Ibadat dan Sakramen untuk mendirikan organisasi tersebut serta mendirikan dan menyesahkan statusnya. Selain itu, menurut pertimbangan uskup setempat dan dengan diperhatkan norma-norma yang telah ada, maka putra atau wanita dapat juga diizinkan sebagai pelayan altar.

b. Pengertian misdinar

Misdinar berasal dari bahasa Jerman yaitu Messdiener yang berarti

pelayan Misa Kudus. Dalam bahasa Inggris digunakan istilah altar servers, atau

para pelayan altar, atau boys and girls to service at the altar. Kata servers atau

service memiliki arti pelayanan. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa misdinar

adalah seorang pelayan, yakni pelayan Misa Kudus atau pelayan Perayaan Ekaristi

serta melayani perayaan liturgi dan ibadat. Dalam bahasa Indonesia, sering

digunakan juga kata putra-putri altar. Menjadi putra-putri altar berarti menjadi

anak-anak yang melayani altar (Martasudjita, 2008:12-13).

c. Keanggotaan misdinar

Semua anak, baik laki-laki maupun perempuan, yang sudah dibaptis dan

telah menerima sakramen komuni pertama, boleh bergabung menjadi anggota

misdinar. Usia umum menjadi misdinar adalah 9 atau 10 tahun hingga 17 atau 18

tahun atau usia SMA (Martasudjita, 2008: 16). Jumlah keanggotaan di setiap

Paroki berbeda satu sama lain. Hal tersebut dipengaruhi jumlah anak dengan usia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

58  

yang telah disebutkan diatas dengan maju tidaknya kelompok misdinar yang ada

di dalam Paroki masing-masing.

Menurut tradisi, hanya kaum pria yang boleh melayani altar, tetapi

sekarang sudah banyak Paroki yang memperkenankan anak putri untuk menjadi

pelayan Misa. Gereja menghendaki semua umat berpartisipasi aktif dalam liturgi

entah dengan menjadi misdinar, lektor, koor, maupun sebagai umat (Gabriel,

1997:16).

2. Bentuk-bentuk Kegiatan Misdinar

Kelompok misdinar merupakan salah satu kelompok kategorial anak

yang ada dalam Paroki. Dalam perkembangannya, kelompok misdinar dalam

setiap Paroki memiliki kegiatan masing-masing. Kegiatan yang dilaksanakan oleh

kelompok misdinar tidak jauh dari kegiatan yang dapat meningkatkan kecintaan

terhadap Gereja. Kegiatan tersebut meliputi melaksanakan tugas dalam Perayaan

Ekaristi, latihan misdinar, dan pertemuan rutin anggota kelompok.

a. Tugas dalam perayaan Ekaristi

Tugas utama yang harus dijalankan oleh seorang misdinar adalah

melayani imam saat perayaan Ekaristi, baik harian, mingguan, maupun hari-hari

besar. Ketika melayani imam di altar, tugas misdinar terbagi menjadi tiga, yaitu

sebelum, selama, dan sesudah perayaan Ekaristi.

Sebelum perayaan dimulai, misdinar bertugas untuk membantu koster

menyiapkan perlengkapan dan peralatan misa serta menyiapkan buku (Gabriel,

1997:22). Selama perayaan berlangsung, misdinar bertugas melayani imam seperti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

59  

membawa piala dan sibori ke altar, membawa ampul berisi air anggur ke imam,

menolong imam mencuci tangan, dan membantu imam membersihkan bejana-

bejana suci (Waskito, 1984: 22). Ketika perayaan Ekaristi selesai, para misdinar

masih memiliki tugas membantu koster kembali untuk meringkas buku dan

perlengkapan Misa (Gabriel, 1997:22).

b. Latihan misdinar

Latihan misdinar biasanya dilakukan menjelang hari-hari besar seperti

perayaan Natal dan Pekan Suci (Minggu Palma, Kamis Putih, Jumat Agung,

Malam Paskah, Minggu Paskah). Dalam pelaksanaannya, Misa meriah yang telah

disebut di atas memiliki perbedaan dengan hari Minggu biasa. Setiap perayaan

memiliki kekhasan dan keunikannya masing-masing. Alat-alat liturgi yang

dibutuhkan biasanya dalam setiap perayaan berbeda, dan jumlahnya lebih

banyak. Oleh karena itu, butuh persiapan yang matang bagi para misdinar untuk

mengetahui fungsi alat-alat liturgi serta kapan alat tersebut digunakan.

Dalam khotbahnya pada bulan April 1980, Paus Yohanes Paulus II

berpesan sebagaimana dikutip oleh Waskito (1984: 11) bahwa dalam

melaksanakan tugas melayani itu dibutuhkan persiapan yang baik supaya pada

waktu hari pelaksanaan dapat bertugas dengan baik, khidmad, dan lancar karena

liturgi menghubungkan kita dengan Kristus yang amat kudus.

c. Pertemuan rutin

Pertemuan rutin diadakan sesuai dengan kesepakatan anggota misdinar.

Setiap Paroki berbeda satu sama lain, karena kebutuhan dan keadaan misdinar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

60  

dalam setiap Paroki berbeda. Pertemuan rutin ada yang diadakan seminggu sekali,

dua minggu sekali, tiga minggu sekali, bahkan sebulan sekali. Kegiatan yang

dilaksanakan saat pertemuan rutin pada umumnya adalah pembagian jadwal untuk

tugas, doa bersama, dan memperdalam pengetahuan tentang liturgi Gereja.

Dalam prakteknya, pertemuan misdinar tidak hanya terpaku pada

pembagian tugas semata, namun juga dapat dikemas dengan acara yang menarik

seperti rujakan, rekreasi bersama, fun bike, diskusi, perkemahan, rekoleksi

ataupun olahraga. Bahkan tidak menutup kemungkinan para misdinar

mengadakan anjangsana misdinar ke Paroki lain atau mengunjungi seminari. Hal

ini dilakukan untuk semakin menanamkan tali persaudaraan antar anggota, dan

menciptakan iklim yang menyenangkan dalam komunitas tersebut. Dalam hal ini,

pengurus meminta pertimbangan kepada pendamping ataupun pastur Paroki

(Gabriel, 1997:24).

3. Spiritualitas Misdinar

Spiritualitas berasal dari kata spirit yang berarti roh, jiwa, semangat.

Spiritualitas dapat diartikan sebagai semangat yang menjiwai pelayanan para

misdinar. Semangat yang harus dimiliki ialah semangat pengabdian tanpa pamrih.

Semangat pengabdian tanpa pamrih meliputi: melayani dengan penuh cinta,

melayani tanpa pamrih, dan mewaspadai pirus misdinar.

a. Melayani dengan penuh cinta

Melayani merupakan tugas luhur dan mulia. Dalam perayaan Ekaristi,

Tuhan sendiri yang dilayani. Melayani dengan penuh cinta dapat diwujudkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

61  

dengan menjalankan tugas dengan penuh cinta. Bila menjalankan tugas dengan

penuh cinta, niscaya tugas seberat apapun akan terasa ringan dan menyenangkan.

Sebaliknya bila tugas itu hanya dipandang sebagai kewajiban, tentu akan terasa

berat (Gabriel, 2001: 92).

Selain itu, sebagai pelayan, tidak selayaknya untuk memegahkan diri.

Sekalipun mengemban tugas yang luhur, hendaknya tidak menjadi sombong.

Kerendahaan hati sebagai misdinar tampak ketika tidak memilih dalam bertugas.

Ia selalu siap menerima dan menjalankan setiap tugas yang dipercayakan oleh

pengurus (Gabriel, 2001: 92).

Seorang misdinar harus bisa bertanggung jawab atas tugas yang

dipercayakan. Bertanggung jawab berarti menjalankan tugas dengan sebaik-

baiknya seperti mempersiapkan diri, datang tepat waktu, di altar berperilaku

santun sehingga membantu kekhusukan umat dalam berdoa. Jika berhalangan

dalam bertugas, misdinar harus mencari pengganti (Gabriel, 2001: 93).

b. Melayani tanpa pamrih

Melayani tanpa pamrih berarti melayani dengan ketulusan hati. Ada

banyak contoh pelayanan misdinar yang tidak tulus hati seperti, mau menjadi

misdinar manten, pembaptisan, pemakaman asalkan mendapatkan imbalan, mau

bertugas jika ‘ditraktir’ atau diajak jalan-jalan, menjadi misdinar supaya nilai

agamanya bagus, atau pelayanan di altar disalahgunakan sebagai sarana untuk

mencari perhatian. Semua motivasi itu memang tidak salah, bahkan terkadang

memang menambah spirit, tetapi motivasi ber ‘udang di balik batu’ harus

dimurnikan bila ingin melayani Tuhan dengan penuh ketulusan hati, tanpa

mengharap imbalan (Gabriel, 2001: 93).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

62  

Menjadi misdinar, harus siap rela berkorban. Pengorbanan itu meliputi

pengorbanan waktu, tenaga, dan bahkan mengorbankan acara atau kegiatan yang

disenangi. Sebagai contoh, harus bangun pagi untuk melayani misa harian dan

jadwal latihan yang bertabrakan dengan acara TV yang disukai. Tetapi segala

pengorbanan itu niscaya akan menjadi persembahan yang berkenan bagi Tuhan.

Pengorbanan itu menunjukkan cinta kepada Tuhan Yesus sendiri (Gabriel, 2001:

94).

c. Mewaspadai pirus misdinar

Dalam kaitannya dengan spiritualitas misdinar, perlu diketahui pula

mengenai pirus yang mengincar para misdinar. Pirus adalah kepanjangan dari

pikiran rusak. Adapun yang termasuk pirus misdinar adalah malas, terlebih bila

tidak ditugaskan pada misa-misa favorit, mengharap imbalan, sombonglantaran

bisa menjadi ‘anaknya romo’, dengki atau iri terhadap kelebihan rekan-rekannya

atau kelompok lain, ‘ikut-ikutan’ atau tidak punya pendirian, nakal dan nekad,

selalu mencari alasan untuk berdalih, ramai atau kurang bisa bisa menjaga

keheningan di gereja dan di sakristi (Gabriel, 2001: 94).

4. Hal-hal Pokok yang Perlu Diketahui Misdinar

Dalam melaksanakan tugas pelayanan dalam Gereja, seorang misdinar

harus paham dengan segala pengetahuan yang berkaitan dengan liturgi. Tugas

pokok seorang misdinar tidak lain adalah ketika perayaan Ekaristi berlangsung,

yaitu berperan sebagai petugas liturgi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

63  

Oleh karena itu sangat dibutuhkan pemahaman yang baik dan benar

mengenai liturgi karena perayaan liturgi itu penuh dengan simbol. Ada berbagai

warna, tata gerak, busana, dan berbagai peralatan yang sarat dengan lambang.

Agar dapat berpartisipasi dengan baik, diharapkan umat terutama para petugas

liturgi memahami makna-makna liturgis tersebut sehingga perayaan Ekaristi dapat

berjalan dengan lancar dan khidmat (Gabriel, 2010: 15).

a. Memahami tahun Liturgi

Gereja Katolik memiliki kalender tersendiri untuk mengatur perayaan,

pesta, peringatan para orang kudus, dan hari biasaselama 1 tahun. Jadi, dalam

kalender tersebut, telah diatur bacaan-bacaan Kitab Suci yang dibacakan dalam

Ekaristi harian dan mingguan.

Dalam perjalanan satu tahun liturgisnya, Gereja memaparkan seluruh

misteri Kristus, dari penjelmaan-Nya, kelahiran-Nya, hingga kenaikan-Nya

sampai hari Pentekosta dan sampai penantian kedatangan Tuhan (SC, art. 6).

Tahun liturgi berawal pada hari Minggu Adven I (akhir November-awal

Desember) dan berakhir pada Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam (akhir

November).

1) Masa-masa Liturgi

Ada 6 (enam) masa liturgi dalam Gereja Katolik, antara lain masa Adven,

masa Natal, masa Biasa I, masa Prapaskah, masa Paskah, dan masa Biasa II.

Diawali dengan Masa Adven jatuh empat minggu lamanya sebagai persiapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

64  

Natal. Setelah itu, Gereja memasuki Masa Natal yang jatuh pada hari raya Natal

sampai dengan Pesta Pesta Pembaptisan Tuhan. Masa Biasa I dimulai dari Pesta

Pembaptisan Tuhan sampai dengan hari Selasa sebelum Rabu Abu. Kemudian

dilanjutkan dengan Masa Prapaskah yang dimulai pada hari Rabu Abu Sampai

dengan Sabtu Suci. Setelah itu masuk pada masa Paskah yang dimulai saat Malam

Paskah sampai dengan Hari Raya Pentakosta. Masa yang terakhir adalah masa

Biasa II yang merupakan kelanjutan Masa Biasa I dan terdiri dari 33 atau 34 hari

Minggu Biasa. Berlangsung mulai hari Senin setelah Hari Raya Pentakosta

sampai dengan hari Sabtu setelah Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam.

2) Tahun A, B, C

Dalam mewartakan Kerajaan Allah, maka Alkitab khusunya Injil harus

terus-menerus diwartakan kepada umat. Karena isi Alkitab itu cukup padat dan

luas, Gereja Katolik membaginya dalam tiga tahun berdasarkan Injil yang

diwartakan. Ketiga tahun tersebut adalah tahun A, B, C untuk mengatur bacaan

Injil pada hari minggu. Pembagiannya adalah sebagai berikut, tahun A untuk

mengatur Injil Matius, tahun B untuk mengatur Injil Markus, dan tahun C untuk

mengatur Injil Lukas. Injil Yohanes diselipkan dalam ketiga tahun tersebut,

berdasarkan misteri iman yang sedang dirayakan. Biasanya dibacakan pada pada

hari-hari Minggu selama masa Adven, Paskah, dan minggu-minggu tertentu

dalam tahun B. Cara mudah untuk menentukan tahun liturgi adalah dengan

membagi tahun yang bersangkutan dengan angka 3. Bila sisa satu berarti Tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

65  

A, sisa dua berarti Tahun B, dan bila habis dibagi 3 berarti Tahun C (Gabriel,

2001: 18-19).

3) Tahun ganjil dan tahun genap

Untuk bacaan harian diatur dalam tahun ganjil-genap. Disebut tahun

ganjil karena angka tahunnya bilangan ganjil (2001, 2003, dst) dan disebut tahun

genap karena angka tahunnya bilangan genap (2002, 2004, dst). Tetapi yang

berbeda disini hanya bacaan pertama, sedangkan untuk bacaan Injilnya tetap sama

(Gabriel, 2001: 19).

4) Cara membaca kalender Liturgi

Seorang misdinar harus bisa membaca kalender liturgi dengan tepat.

Ketika suatu saat diminta untuk membantu mempersiapkan Misa ataupun ibadat,

dapat segera tanggap dan mempersiapkan dengan baik. Berikut adalah contoh

membaca kalender liturgi pada hariMinggu di bulan Juli tahun 2015 dan pada hari

biasa, yaitu Kamis bulan Juli tahun 2015.

12 Mg Hari Minggu Biasa XV(H).E KemSyah. BcE Am. 7:12-15; Mzm. 89:9ab,10,11-12,13-14; Ef. 1:3-14 (Ef.1:3-10); Mrk. 6:7-13. O AllTuh. BcO 1Sam. 31:1-4;

Contoh pertama, diambil dari hari Minggu tanggal 12 Juli 2015. Hari Minggu

Biasa XV artinya adalah Minggu tersebut masuk dalam Minggu biasa ke-15. (H)

merupakan kode warna liturgi, yakni singkatan dari warna hijau. Selain hijau, ada

warna liturgi putih/kuning (P), merah (M), dan ungu (U). E Kem Syah, artinya

dalam perayaan Ekaristi, Kemuliaan dan doa Syahadat (Aku Percaya) harus

didaraskan. BcE Am 7:12-15, maksudnya bahwa bacaan pertama Ekaristi diambil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

66  

dari kitab Amsal bab 7 ayat 12 sampai 15. Mzm 89:9ab,10,11-12,13-14,

maksudnya bahwa petikan mazmur antarbacaan diambil dari Mazmur bab 89 ayat

9ab, ayat 10, ayat 11 sampai 12, ayat 13 sampai 14. Ef 1:3-14 (Ef 1:3-10) adalah

bacaan kedua. Mrk 6:7-13 untuk bacaan Injil. BcO 1 Sam 31:1-4 bacaan

ofisi/ibadat harian untuk para biarawan/biarawati.

16Km Hari Biasa(H).BcEKel. 3:13-20; Mzm. 105:1,5,8-9,24-25,26-

27; Mat. 11:28-30. BcO2Sam. 7:1-25.

Pfak S. Maria dr Gunung Karmel (P)

Contoh kedua, diambil dari hari biasa, yakni hari Kamis, tanggal 16 Juli 2015.

Hari tersebut merupakan peringatan Fakultatif (Pfak) S. Maria dari Gunung

Karmel. Dalam liturgi harian, tingkatan peringatan meliputi hari raya (HR), pesta,

peringatan wajib (Pw), hari biasa, dan peringatan fakultatif (Pfak). Dalam

peringatan fakultatif S. Maria dari Gunung Karmel ini ini warna liturginya adalah

putih (P). Kel 3:13-20 merupakan bacaan kitab suci. Mzm 105:1,5,8-9,24-25,26-

27 adalah mazmur yang harus didaraskan. Mat 11:28-30 adalah bacaan Injil. BcO

2 Sam 7:1-25 bacaan ofisi/ibadat harian untuk para biarawan/biarawati.

b. Warna-warna Liturgi

Yang dimaksud dengan warna liturgi adalah warna stola dan kasula yang

dipakai imam sewaktu mengadakan kegiatan liturgi atau Ekaristi. Warna ini

disesuaikan dengan masa liturgi pada saat itu dan dapat dilihat dalam kalender

liturgi (Marsana Windhu, 1997b: 22).

a) Warna kuning

Kuning mengungkapkan kemuliaan, kemenangan, dan kegembiraan

(Marsana Windhu, 1997b: 22). Warna ini bisa dipertukarkan dengan warna putih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

67  

Dipakai pada hari-hari raya seperti Natal, Paskah, pesta Tuhan Yesus dan Maria,

pesta dan peringatan para Kudus, serta perayaan besar lainnya (Gabriel, 2001:22).

b) Warna merah

Merah melambangkan Roh Kudus, darah, api, cinta kasih, pengorbanan,

dan kekuatan (Marsana Windhu, 1997b: 23). Warna merah dipakai pada hari raya

Minggu Palma, Jumat Agung, Pentekosta, serta pesta para martir (Waskito,

1984:44).

c) Warna putih

Putih mengungkapkan kegembiraan dan kesucian. Warna ini bisa

dipertukarkan dengan warna kuning dan dipakai pada hari-hari raya seperti Natal,

Paskah, Kamis Putih. Warna putih juga dipakai untuk pesta Tuhan Yesus Kristus,

Bunda Maria, para malaikat, para santo dan santa yang bukan martir (Marsana

Windhu, 1997b: 23).

d) Warna ungu

Ungu mengungkapkan tobat, duka, dan mati raga (Marsana Windhu,

1997b: 23). Warna ungu dipakai pada masa Adven, dan Prapaskah. Terkadang

warna ini jua dipakai saat misa arwah atau pemakaman (Gabriel, 2001:22).

e) Warna hijau

Hijau melambangkan harapan, syukur, dan kesuburan. Hutan dan

persawahan yang subur juga berwarna hijau. Warna ini dipakai pada hari-hari

dalam masa biasa (Marsana Windhu, 1997b: 23).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

 

f) Warna

H

pada misa

sering dip

Windhu, 1

c. Pakaian

P

uskup, ima

1) Pakaian

P

sedang me

lainnya.

a) Jubah

Ju

rohaniwan

sampai ma

yang serin

kesalehan

tetapi ada

warna jub

ordo/kong

hitam

Hitam meng

a arwah atau

pakai sebag

1997b: 23).

n Liturgi

Pakaian litur

an, misdina

n imam

Pakaian ima

emimpin pe

ubah ad

n/rohaniwat

ata kaki dan

ng dilihat

meskipun j

a pula yang

bah menye

gregasi (Mar

gungkapkan

u pemakama

gai pengga

rgi adalah b

ar untuk upa

am merupa

erayaan Eka

dalah pa

ti. Jubah

n bagian at

adalah put

jubah tidak

g cokelat a

esuaikan ke

rsana Wind

n kesedihan

an meskipun

anti warna

busana yang

acara periba

akan busana

aristi , ibada

akaian r

ada yang

tasnya meny

tih yang m

k hanya ber

atau hitam

ebiasaan m

dhu, 1997b:

n atau berk

n sekarang j

hitam ada

g dipakai ol

adatan, term

a yang dik

at, dan upac

resmi pa

g panjangn

yempit. Jub

melambangk

rawarna put

. Bentuk d

masing-masi

13-14).

kabung. Wa

jarang dipa

lah warna

leh para pet

masuk juga u

kenakan ole

cara-upacara

ara

nya

bah

kan

tih,

dan

ing

arna ini di

akai. Warna

ungu (Ma

tugas liturgi

upacara Eka

eh imam k

a sakramen

68

ipakai

yang

arsana

i baik

aristi.

ketika

yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

 

b) Kolar

K

dikenakan

Kolar me

adalah seo

1997b: 15

c) Amik

A

beberapa

bahu/pung

Ketentuan

Windhu, 1

keselamat

d) Alba

A

kain linen

kaki. Alba

Dapat dik

Ada dua m

berenda (M

e) Singel

S

yang panj

Kolar atau c

n melingkar

enunjukkan

orang roha

).

Amik adala

utas tal

ggung. Fun

n pengguna

1997b:15-16

tan (Gabriel

Alba adalah

n putih. Alb

a dipakai k

katakan bah

macam alba

Marsana Wi

Singel meru

ang, biasan

ollar adalah

r pada leh

bahwa or

aniawan/pen

ah selemb

li agar d

ngsinya un

aan amik

6). Amik m

l, 2001: 75)

h semacan j

ba ini sanga

ketika imam

hwa alba s

, yakni puti

indhu, 1997

upakan seb

nyan berwar

h kerah war

her imam a

rang yang

ndeta (Mars

bar kain p

dapat diik

ntuk menah

tidak mutl

melambangk

.

jubah yang

at panjang,

m tidak me

ebagai pen

h berenda d

7b: 16).

buah tali i

rna putih (G

rna putih ya

atau pende

bersangkut

sana Windh

putih deng

katkan pa

han kering

lak (Marsa

kan perisai d

g terbuat d

sampai ma

emakai juba

ngganti juba

dan yang tid

kat pingga

Gabriel, 200

ang

eta.

tan

hu,

gan

ada

gat.

ana

dan

dari

ata

ah.

ah.

dak

ang

01:

69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

 

75). Ukur

sekeliling

merapikan

f) Stola

S

dari kain h

Warna st

Windhu, 1

untuk diak

pada cara

stola dipa

Untuk ima

uskup, da

(Gabriel, 2

g) Kasula

K

imam, se

pakaian k

Ekaristi.

liturgi ata

beraneka

(Marsana

an singel te

pinggang

n alba (Dael

Stola ialah s

halus yang

tola menye

1997b: 18).

kon, imam,

a pemakaian

akai dari ba

am, dari bah

ari bahu m

2001:18).

Kasula ialah

emacam m

khas bagi

Warna kas

au pesta ya

ragam, dis

Windhu, 19

ebal dan pan

g untuk

ly dkk, 2012

semacam se

dikenakan p

esuaikan w

Stola men

, dan uskup

n stola. Un

ahu kiri ber

hu menyila

menjulur ke

h pakaian p

mantol leb

imam ke

sula menye

ang dirayak

esuaikan de

997b: 18-19

njang. Bias

mengenca

2: 26).

elempang a

pada bahu t

warna kasu

nunjukkan ta

p. Perbedaa

ntuk diakon

rsilang ke l

ang di depan

e bawah di

paling luar

ar. Kasula

etika memp

esuaikan d

kan. Bentu

engan kead

9).

anya diikat

angkan at

atau selenda

turun ke dad

ula (Marsa

anda martab

annya terlet

n calon ima

lengan kana

n dada. Unt

i depan da

yang dipak

a merupak

persembahk

dengan war

uk kasula a

daan setemp

t di

tau

ang

da.

ana

bat

tak

am,

an.

tuk

ada

kai

kan

kan

rna

ada

pat

70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

 

2) Pakaian

Y

uskup saat

berbagai k

a) Jubah u

Ju

dengan ju

ungu ini d

tepi, luba

bawah jub

dilapis sut

upacara-up

b) Sabuk s

S

non liturg

bukan di p

c) Rochet

R

mirip deng

rochetyan

n uskup

Yang dimak

t upacara-up

kesempatan

ungu

ubah ungu m

ubah resmin

dilengkapi d

ang kancing

bah ungu d

tera warna

pacara litur

sutera

Sabuk ini d

gi. Sabuk in

pinggang (W

Rochet mer

gan superpl

n lebih sem

ksud dengan

pacara litur

memberika

merupakan

nya yang be

dengan akse

g dan kanc

dilipat ke a

merah. Jub

gi (Wibison

dipakai un

ni dikenaka

Wibisono, 2

upakan bu

li. Perbedaa

mpit. Selain

n pakaian u

rgi, termasuk

an sakramen

jubah litur

erwarna hita

en warna m

cing. Pada

atas sekitar

bah ini dipa

no, 2011: 25

ntuk keperlu

an di dada

011: 25).

sana khusu

annya terlet

n itu pada

uskup adal

k di antaran

n.

rgi uskup. S

am/putih, ju

merah di ba

bagian len

20-25 cm

akai ketika

5).

uan liturgi

bagian baw

us uskup y

tak pada len

bagian ba

ah busana

nya Misa, Ib

ama

ubah

gian

ngan

dan

ada

dan

wah,

yang

ngan

awah

yang diken

badat Harian

71

nakan

n dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

 

badan dan

lebar (Wib

d) Mozeta

M

pundak de

dipakai us

2011: 26).

e) Pileola

P

merupakan

kepala. Se

semua kle

kardinal m

f) Bireta u

B

di atas pile

berwarna

sewarna (W

g) Cappa

C

yang pan

n lengan ro

bisono, 201

a ungu

Mozeta Ung

engan kanc

skup ketika

.

a atau Solide

Pileola ata

n topi bund

esuai tradis

erus. Pileol

merah dan p

ungu

Bireta ungu

eola. Bireta

hitam, ked

Wibisono, 2

Magna

Cappa Magn

njangnya se

ochet terbu

1: 26).

gu ialah m

cing di bag

ada upacara

eo atau Zucc

au Solideo

dar dan ke

si, pileola

la imam be

aus putih (W

adalah topi

a uskup berw

duanya dile

2011: 27).

na merupak

ekitar 4.5

at dari rend

mantol keci

ian depan.

a-upacara li

chetto ungu

o atau Z

ecil yang di

sebenarnya

erwarna hita

Wibisono, 2

i segi empat

warna ungu

engkapi de

kan mantol

meter, bai

da yang cu

il yang me

Busana ini

iturgi (Wibi

u  

Zucchetto

ikenakan d

dikenakan

am, uskup

2011: 26).

t yang diken

dan bireta

ngan pom

kebesaran u

ik untuk u

ukup

nutup

i juga

isono,

Ungu

di atas

n oleh

ungu,

nakan

imam

yang

uskup

uskup

72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

 

maupun k

hanya di d

perayaan y

h) Pallium

P

di atas ka

untuk usk

memimpin

i) Tongka

T

dipakai us

dan dip

keuskupan

j) Mitra

M

digunakan

liturgi (Ma

3) Pakaian

Y

oleh misdi

kardinal. C

dalam Wilay

yang paling

m

Pallium mer

asula. Palliu

kup agung m

n suatu keus

at uskup

Tongkat Us

skup ketika

akai usku

nnya (Wibis

Mitra meru

n oleh uskup

arsana Wind

n misdinar

Yang dimak

inar atau pu

Cappa magn

yah keuskup

g agung (Wi

rupakan ka

um digunak

metropolita

skupan agun

skup merup

a memimpi

up hanya

sono, 2011:

upakan tu

p pada saat

dhu, 1997b

ksud dengan

utra altar ket

na boleh d

pannya dan

ibisono, 201

alung putih

kan sebagai

an, yaitu us

ng (Wibison

pakan tong

in perayaan

dalam

28).

utup kepa

t memimpin

: 20).

n pakaian

tika perayaa

dikenakan u

n untuk pera

11: 27).

yang diken

i asesoris k

skup agung

no, 2011: 2

gkat yang

n Ekaristi

Wilayah

ala yang

n upacara

misdinar ad

an liturgi be

uskup

ayaan-

nakan

khusus

yang

7).

dalah busan

erlangsung.

na yang di

73

ipakai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

 

a) Gaun

K

hari-hari r

ialah sem

kaki. War

hari yang

21).

b) Superp

S

superpelli

sering di

setengah

(Daely dkk

c) Kerah M

D

yang war

dipakai.Ka

dengan jub

memakai j

sesuai den

21-22).

Ketika peray

raya, misdin

macam rok y

rna gaun ses

bersangku

li

Superpli

iceum yang

isebut alba

badan ata

k, 2012: 18

Misdinar

Di atas supe

rnanya sesu

adang-kada

bah merah

jubah, mere

ngan warna

yaan Ekarist

nar sering m

yang panja

suai dengan

utan (Marsa

berasal

g berarti di

a, namun

au sampai

).

erpli sering

uai dengan

ang gaun d

atau hitam.

eka tinggal m

liturgi (Mar

ti mingguan

memakai ga

angnya sam

n warna litu

ana Windhu

dari baha

atas dada.

panjangny

di batas

dipakai ke

n warna ga

dan superpl

Jika misdin

memakai ke

rsana Wind

n maupun

aun. Gaun

mpai mata

urgi pada

u, 1997b:

asa latin

Superpli

ya hanya

pinggang

erah lebar

aun yang

li diganti

nar sudah

erah yang

dhu, 1997:

74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

 

d. Perleng

P

ketika ada

maupun a

dengan su

perayaan E

1) Buku-b

Y

imam keti

bagi imam

a) Buku T

B

berisi rum

sistematik

mengadak

b) Buku M

B

pesan mis

pesan mis

membantu

disampaik

(Marsana

gkapan Litu

Perlengkapa

a perayaan E

alat-alat litu

ungguh-sun

Ekaristi.

buku Ekaris

Yang dimak

ika memimi

m sebagai pe

Tata Perayaa

Buku Tata P

musan doa

k dengan

kan ibadat E

Mencari Pes

Buku tersebu

a 1 untuk m

sa 2 dan 3

u imam d

kan kepada

Windhu, 19

urgi

an liturgi m

Ekaristi atau

urgi. Perlen

gguh, karen

ti

ksud buku-b

impin Misa

egangan ket

an Ekaristi (

Perayaan E

a-doa bak

pegangan

Ekaristi (Ma

san Misa Ha

ut terdiri da

masa khusus

3 untuk m

dalam men

umat berka

997b: 31).

erupakan p

upun ibadat

ngkapan ini

na memilik

buku Ekarist

a. Buku-buk

tika memim

(TPE)

Ekaristi ada

ku yang d

n bagi

arsana Wind

arian

ari tiga jilid

s sedangkan

masa biasa.

ncari pesan

aitan denga

iranti yang

t. Perlengka

i harus dip

ki peranan

ti adalah bu

ku tersebut

mpin perayaa

alah buku y

disusun se

pastur un

dhu, 1997b:

. Buku men

n buku men

Buku ters

n yang d

an suatu bac

dibutuhkan

apan itu mel

persiapkan

yang pentin

uku-buku ya

sangat pent

an Ekaristi.

yang

ecara

ntuk

30)

ncari

ncari

ebut

dapat

caan

n dan digun

liputi buku-

sebelumnya

ng dalam s

ang dipakai

ting dan ber

75

nakan

-buku

a dan

setiap

i oleh

rguna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

 

c) Buku B

B

Minggu da

liturgi A, B

d) Buku n

B

adalah Puj

berisi doa

keperluan

1997b: 31

Ji

berhalanga

Untuk kep

Raya. Buk

lain-lainny

(Marsana

2) Alat-al

Y

yang di

(Martasud

Ekaristi da

Bacaan Misa

Buku terseb

an hari raya

B, dan C (M

nyanyian

Buku nyanyi

ji Syukur at

a-doa dan

termasuk

).

ika pada ha

an hadir) b

perluan ters

ku ini seba

ya) untuk m

Windhu, 19

at Liturgi

Yang dimak

ipakai dal

djita,2008:64

an upacara p

a

but berisi b

a yang men

Marsana Win

ian yang di

tau Madah

nyanyian-n

untuk Ek

ari Minggu,

biasanya di

sebut tersed

gai pengan

mengadakan

997b:31).

ksud dengan

lam rang

4). Kegiata

penerimaan

bacaan-baca

cakup tiga l

ndhu, 1997

ipakai oleh

Bakti. Buku

nyanyian u

karisti (Mar

, tidak diad

adakan iba

dia buku Pe

ngan bagi p

n ibadat sa

n alat-alat

gka peray

an liturgi y

n sakramen-

aan untuk

lingkaran ta

b: 31).

imam biasa

u-buku ters

untuk berb

rsana Wind

dakan Ekari

adat sabda s

erayaan Sab

emuka jem

abda pada h

liturgi adal

yaan liturg

yang pokok

-sakramen y

hari

ahun

anya

ebut

bagai

dhu,

isti (misalny

sebagai pen

bda Hari M

maat (pastor,

hari mingg

lah segala p

gi maupu

k adalah up

yang lain.

ya karena p

ngganti Eka

Minggu dan

, prodiakon

gu dan hari

peralatan b

un periba

pacara sakr

76

pastor

aristi.

n Hari

n, dan

raya

uatan

adatan

ramen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

 

a) Lilin

L

lambang

pengorban

digunakan

Lilin yan

kudus/peti

1997b: 32

b) Kandel

K

(Martasud

tunggal da

satu lilin

dari satu,

(Marsana

c) Piala

P

adalah te

sekurang-k

berfungsi

dikonsekri

65-66).

Lilin meru

Kristus

nan dan ka

n untuk ala

ng dinyalak

i adalah seb

).

lar

Kandelar

djita, 2008:

an bercaban

saja sedan

misalnya

Windhu, 19

Piala dalam

empat minu

kurangnya

sebagai

ir menjadi

upakan lam

sebagai

asih, serta

at penerang

kan di dep

bagai tanda

ialah te

70). Ada

ng. Kandel

ngkan kand

bercabang

997b: 33).

m bahasa L

um yang

bagian dala

tempat an

Darah Kris

mbang ke

cahaya/te

kehadiran

gan dalam

pan patung/

a bakti (Ma

empat lil

dua jenis

ar tunggal

elar bercab

g tiga, mem

Latin disebu

terbuat da

amnya dilap

nggur yan

stus (Marta

ehangatan

erang du

Kristus. L

upacara/iba

/gambar or

arsana Wind

lin dipas

kandelar, y

hanya mem

bang bisa l

muat tiga

ut calix. P

ari emas

pisi emas. P

ng saat m

asudjita, 20

dan

unia,

Lilin

adat.

rang

dhu,

sang

yaitu

muat

ebih

lilin

Piala

atau

Piala

misa

08 :

77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

 

d) Purifi

P

yang dilip

untuk mem

bagi tang

sibori yan

e) Sendok

S

mengambi

anggur y

(Martasud

f) Patena

P

piring. Da

hosti besa

bundar ad

ujungnya,

g) Palla

P

bersegi em

ficatorium

Purificatoriu

pat tiga mem

mbersihkan

gan petugas

g berisi hos

k kecil

Sendok keci

il air dari

yang telah

djita, 2008: 6

Patena mer

alam liturgi,

ar. Patena

da pula yan

terdapat sa

Palla ialah p

mpat. Palla

ummerupak

manjang. F

n piala dan

s pembagi

sti-hosti suc

il iala send

ampul un

lebih da

67).

rupakan ba

, patena dig

bentuknya

ng datar s

alib (Daely d

enutup pial

terbuat dar

kan kain p

ungsi dari

untuk alas

komuni s

ci (Martasud

dok yang di

ntuk dicamp

ahulu ditu

ahasa latin

gunakan un

a berbeda-b

edikit ceku

dkk. 2012: 5

la yang berw

ri bahan ya

persegi em

kain ini ad

s atau selub

aat memeg

djita, 2008:

igunakan un

purkan den

uang ke p

n yang be

tuk meletak

beda, ada y

ung. Di ba

54).

warna putih

ang pipih, k

mpat

dalah

bung

gang

66).

ntuk

ngan

piala

erarti

kkan

yang

gian

dan

keras

78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

 

dan dilap

piala dari

(Martasud

h) Korpor

K

dibentangk

sebagai al

yang lain.

tanda sali

korporal ti

i) Sibori

S

berarti bej

dan ada p

53). Digun

dikonsekri

umumnya

j) Ampul

A

air yang

berupa se

isi kain pu

kemungki

djita, 2008: 6

ral

Korporal ia

kan di ata

las untuk p

. Pada sala

ib kecil se

idak terbalik

Sibori beras

jana suci. S

pula yang se

nakan untu

ir menjadi

a, sibori mem

Ampul adala

akan diper

emacam g

utih. Palla

inan kemas

67).

alah sehela

as meja a

piala, sibori

ah satu ujun

ebagai penu

k (Marsana

sal dari bah

Sibori ada

eperti piring

uk tempat h

Tubuh K

miliki tutup

ah tempat u

rgunakan k

gelas kecil

berfungsi u

sukan debu

i kain seg

altar. Korp

i, dan bahan

ng korpora

ujuk supay

a Windhu, 1

hasa Latin

yang berbe

g biasa (Da

hosti-hosti k

Kristus dala

(Martasudj

untuk menar

etika Misa

atau cere

untuk menu

atau seran

gi empat y

poral berfu

n persemba

al biasanya

ya pemasan

997b: 34-35

ciborium y

entuk mang

aely dkk, 20

kecil yang a

m Misa. P

jita, 2008: 6

ruh anggur

. Ampul d

ek kecil y

utup

ngga

yang

ungsi

ahan

ada

ngan

5).

yang

gkok

012:

akan

Pada

65).

dan

dapat

yang

79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

 

jumlahnya

68).

k) Piksis

P

logam da

digunakan

yang aka

Windhu, 1

l) Cerek d

C

tangan im

(Doa Syu

imam dila

yang digu

(Martasud

m) Thuribu

P

mengguna

sebagai te

sebagai

Pendupaan

a dua, untuk

Piksis meru

an bagian

n untuk men

an dikirimk

1997b: 36).

dan Lavabo

Cerek yang b

mam saat pe

ukur Agung

ap dengan

unakan untu

djita, 2008: 6

ulum (wiruk

Pendupaan

akan alat y

empat bara

wadah ra

n ini dilaku

k anggur da

upakan wad

dalamnya

nyimpan ho

kan kepad

o

berisi air di

ersiapan pe

g) dan sesu

lavabo. L

uk melap t

69).

k) dan Navi

dalam

yang disebu

api dan te

muan ratu

ukan ketika

an air (Mart

dah kecil ya

berlapiskan

osti besar at

a orang s

igunakan un

ersembahan

udah dituan

avabo ialah

tangan ima

ikula (tempa

peraya

ut wiruk at

empat ratus

us dan w

perayaan E

tasudjita, 20

ang terbuat

n emas. Pi

tau hosti ku

sakit (Mars

ntuk memba

sebelum D

ngi air, tan

h kain han

am yang ba

at ratus)

aan Eka

tau thuribu

s atau navik

wangi-wang

Ekaristi mer 

008:

dari

iksis

udus

sana

asuh

DSA

ngan

nduk

asah

aristi

ulum

kula

gian.

riah,

Thuribulum

Navikula

80

m

a

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

 

prosesi,

(Martasud

n) Monstr

M

Sakramen

perarakan

pemberkat

bagian peg

diartikan

bagian kac

1997b: 39

o) Asperg

A

air suci, s

air suci ya

pada pera

menunjuk

(Martasud

p) Tempat

T

menyimpa

adorasi

djita, 2008: 7

rans

Monstran a

n Mahakud

Sakra

tannya. Mo

gangan, bag

sebagai p

ca yang bia

-40).

gil dan panc

Apergil meru

edangakan

ang ada tent

ayaan liturg

k pada pe

djita, 2008:6

t Minyak Su

Tempat min

an minyak

Ekaristi,

70).

adalah tem

dus yang

amen M

onstran terd

gian pokok

enjepit Sak

asa disebut c

i tempat air

upakan alat

air sucinya

tengannya. A

gi dan ibada

engenangan

69).

uci

nyak suci ia

k yang te

upacara

mpat untuk

dapat digu

Mahakudus

diri atas tig

yang terdap

kramen M

custodia (M

r suci

t kepyur unt

a ditempatka

Air suci ban

at berkat, y

akan sak

alah sejenis

elah diberk

pemakam

k pentakhta

unakam un

sekal

ga bagian y

pat lunula y

Mahakudus,

Marsana Win

tuk pemerc

an dalam p

nyak diguna

yang semua

kramen Ba

s kaleng un

kati, sehin

man

ahan

ntuk

ligus

yaitu

yang

dan

ndu,

ikan

panci

akan

anya

aptis

ntuk

ngga

81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

 

sewaktu-w

nama am

minyak u

tempatnya

berarti m

penerimaa

bertanda

penguatan

orang sak

Infirmorum

(Marsana

q) Bel, go

B

sama, yait

ajakan unt

(Martasud

e. Mengen

Y

liturgi ber

liturgis ke

waktu dapat

mbri, yang

untuk para

a bertanda

minyak ka

an Sakrame

OCH (O

n kudus. K

kit dengan

m) yang b

Windhu, 19

ong, lonceng

Bel, gong a

tu menanda

tuk berdoa.

djita, 2008: 7

nal sikap-sik

Yang dimak

rlangsung.

etika bertug

t dipakai. T

terdiri dar

katekumen

OC (Oleum

atekumen.

en Penguata

Oleum Chr

Ketiga, min

tempat ya

berarti min

997b: 40).

g

atau lonce

ai peristiwa

. Dibunyika

71).

kap Liturgi

ksud dengan

Seorang m

gas dalam

Tempat min

ri tiga tem

n atau calo

m Catechum

Kedua, m

an/Krisma

rismarum)

nyak untuk

ang bertand

nyak untuk

eng memilik

atau bagia

an ketika M

n sikap Litu

misdinar har

perayaan E

nyak suci di

mpat. Perta

on baptis y

menorum) y

minyak un

dengan tem

yang be

k pemberk

da OI (Ol

k orang s

ki fungsi y

an penting s

Misa berlang

urgi adalah

rus tahu da

Ekaristi. U

iberi

ama,

yang

yang

ntuk

mpat

erarti

katan

leum

sakit

yang

serta

gung

tata gerak

an paham a

Umat akan

selama pera

akan sikap-

merasa terb

82

ayaan

-sikap

bantu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

83  

untuk semakin khusuk dalam berdoa ketika petugas liturgi juga dapat bersikap

liturgis, kompak, dan sopan.

Ada banyak sikap liturgi dalam Gereja Katolik yang kerap dilakukan

dalam setiap perayaan Ekaristi. Sikap-sikap tersebut ada yang khusus dilakukan

oleh petugas liturgi, ada yang khusus dilakukan oleh umat, dan ada yang harus

dilakukan oleh semua umat yang mengikuti perayaan. Berikut akan dijelaskan

beberapa sikap liturgi yang kerap ditemui dalam setiap perayaan Ekaristi,

khususnya bagi para misdinar yang harus paham dengan sikap-sikap liturgi

(Marsana Windu, 1997a: 11-43).

1) Berjalan

Berjalan merupakan gerak maju dalam liturgi yang melambangkan

perjalanan umat Allah menuju tanah air surgawi. Berjalan yang baik dan benar

dilakukan dengan kepala yang tegak menatap ke depan, mantap, gerakan ritmis

tegap, tangan terkatup menyembah di depan dada (Martasudjita, 2008:33).

2) Membuat tanda salib

Membuat tanda salib dilakukan ketika hendak memasuki pintu gereja dan

sebelum memilih tempat duduk. Membuat tanda salib dengan air suci biasanya

telah disediakan di samping pintu masuk gereja. Air suci itu mengingatkan akan

baptis yang telah diterima serta melayakkan diri untuk mengikuti Ekaristi. Selain

itu membuat tanda salib juga dilakukan ketika mengawali dan mengakhiri

Ekaristi, doa pribadi, dan konsekrasi (Marsana Windhu, 1997a:12-13).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

84  

3) Menundukkan kepala, membungkuk dan berlutut

Ketiga gerakan tersebut menunjukkan satu makna namun berbeda bobot.

Gerakan-gerakan tersebut hendak menyampaikan penghormatan kepada Tuhan

atau pemimpin dan sekaligus mengungkapkan rasa ketidakalayakkan. Kepada

imam yang menghadirkan Kristus, menundukkan kepala. Kepada altar,

membungkukkan badan. Kepada Sakramen Mahakudus di tabernakel, berlutut

(Martasudjita, 2008: 34).

4) Mengecup

Mengecup adalah tanda cinta dan penghormatan terhadap seseorang atau

barang. Mengecup dilakukan oleh para imam sebelum memakai pakaian liturgi

seperti alba, amik, stola, kasula, sebagai ungkapan rasa hormat. Selain itu, imam

juga mengecup altar sebelum dan sesudah perayaan Ekaristi dengan maksud untuk

memberi penghormatan terhadap altar sebagai meja perjamuan Tuhan (Marsana

Windhu, 1997a:17-18).

5) Menebah dada

Menebah dada sebagai tanda tobat atau penyesalan. Menebah dilakukan

oleh umat ketika berdoa tobat ‘saya mengaku’, saat konsekrasi, ketika umat

mengucapkan ‘kasihanilah kami’ sebanyak dua kali dan ‘berilah kami damai’ satu

kali dalam doa Anak Domba Allah (Marsana Windhu, 1997a:17-18).

6) Duduk

Duduk merupakan ungkapan kesiapsediaan umat untuk mendengarkan

sabda Tuhan entah melalui bacaan Kitab Suci ataupun homili imam. Duduk juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

85  

menunjukkan sikap tenang untuk menanti, mendengarkan dan menghormati

Tuhan. Duduk secara liturgis berarti duduk dengan lutut kaki sejajar. Tidak

dengan menumpangkan salah satu kaki di kaki kita yang satunya (Martasudjita,

2008:34).

7) Berdiri

Berdiri mengungkapkan sikap siap menyambut, siap mendengarkan, siap

menerima, siap diutus, dan siap berkarya. Berdiri dilakukan ketika menyambut

perarakan pada waktu masuk dan keluar gereja, ketika menyanyikan/mendoakan

Kemuliaan, pembacaan Injil, pada awal Doa Syukur Agung, dan ketika berdoa

Bapa Kami (Martasudjita, 2008:34). Dalam misa, sikap berdiri menunjukkan

kesiapsiagaan umat dalam melaksanakan apa saja yang diperintahkan oleh Kristus

kepada umat-Nya (Daely dkk, 2012: 18).

8) Mengangkat tangan

Mengangkat tangan melambangkan permohonan yang disertai

pengharapan penuh. Dilakukan oleh imam ketika mengangkat patena dan piala

yang berisi roti dan anggur untuk dipersembahkan kepada Tuhan dan ketika

hendak mengakhiri Doa Syukur Agung (Marsana Windhu, 1997b:31).

9) Menumpangkan tangan

Menumpangkan tangan merupakan tanda menyerahkan wewenang sambil

menyerukan turunnya Roh Allah atas diri yang ditumpangi tangan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

86  

Dilakukan untuk memberkati seseorang (tahbisan diakon, imam, dan uskup) serta

untuk mendatangkan penyembahan jiwa dan badan atas seseorang (Marsana

Windhu, 1997a:37).

10) Meniarap

Meniarap merupakan sikap paling total dan penuh. Sikap tersebut

mengungkapkan penghormatan kepada Allah dan sekaligus mengungkapkan rasa

ketidaklayakan di hadapan Allah. Dilakukan oleh imam saat awal upacara Jumat

Agung, atau para calon imam sewaktu litani para kudus pada perayaan

pentahbisan (Martasudjita, 2008:35).

11) Memberkati

Memberkati merupakan doa, ungkapan permohonan pada Tuhan, semoga

yang diminta umat-Nya terkabulkan, terjadi atau terlaksana disertai dengan tanda

salib. Dilakukan oleh imam saat menerima persembahan umat, menjelang

konsekrasi, akhir perayaan Ekaristi, saat upacara atau kesempatan khusus seperti

pernikahan, menempati rumah baru, pemberkatan barang-barang devosi. Oleh

uskup dilakukan ketika mengurapi telapak tangan para calon iman baru (Marsana

Windhu, 1997a: 42-43).

12) Tangan terkatup, terbuka, terangkat, dan terentang

Tangan terkatup mengungkapkan sikap penghormatan dan sembah sujud

kepada Tuhan. Sikap-sikap tersebut sering para misdinar lakukan ketika berjalan

atau berdiri dan merupakan sikap liturgis paling sopan, bagus, dan indah. Tangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

87  

terbuka mengungkapkan penyerahan diri dan sikap yang membuka hati. Tangan

terangkat melambangkan sikap hati yang terarah dan hanya mengandalkan Allah.

Tangan terentang menandakan sikap penyerahan diri dan keterbukaan yang total

dan utuh (Martasudjita, 2011:35-36).

C. Peran Orang Tua dalam Kegiatan Misdinar

Pendampingan orangtua menjadi dasar perkembangan seorang anak.

Orang tua mengarahkan, mengajarkan, serta memperkenalkan segala hal yang

dibutuhkan dalam perkembangan anak, termasuk hal yang berkaitan dengan

kegiatan menggereja.

Melalui pembaptisan, suami-istri dan anak menerima memiliki tiga

martabat Kristus, yakni martabat kenabian, imamat, dan rajawi. Mereka

mempunyai tugas mewartakan Injil, menguduskan hidup dengan menghayati

sakramen-sakramen dan hidup doa, serta melayani sesama. Berkat Sakramen

Baptis pula, mereka secara otomatis menjadi anggota Gereja dan ikut membangun

Gereja. Mereka sudah menjadi satu keluarga yang bukan hannya sebuah

komunitas basis manusiawi belaka, melainkan juga komunitas basis gerejawi yang

mengambil bagian dalam karya penyelamatan Allah.

Dalam kesehariannya, Gereja ditampakkan dalam hidup keluarga sebagai

suatu persekutuan yang merayakan iman melalui doa peribadatan, mewujudkan

pelayanan, dan memberikan kesaksian dalam pergaulan yang semuanya itu

menajdi sarana penginjilan yang baru (KWI, 2011: 15).

Dalam kaitannya dengan hal tersebut, maka orang tua katolik, sebagai

seorang yang telah dibaptis, diharapkan mampu untuk mengemban tugas

perutusan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

88  

1. Peran Orang tua dalam kegiatan misdinar di bidang Liturgi (Leiturgia)

Dalam kegiatan misdinar, kehidupan dan kedalaman doa anggota

kelompok sangat diperhatikan. Seorang anggota misdinar harus bisa memimpin

doa dan hafal doa-doa harian. Selain itu, sebagai salah seorang petugas liturgi,

ketika perayaan Ekaristi berlangsung, mereka harus paham dan bisa menjawab

doa-doa yang menjadi bagian dari umat. Saat perayaan Ekaristi berlangsung

dengan suara lantang, misdinar mengucapkan jawaban-jawaban dan doa-doa yang

menjadi bagian dari umat (Waskito, 1984: 22).

Orang tua memiliki peran untuk mengajarkan anak-anaknya doa-doa

dalam Gereja. Tidak hanya mengajarkan, orang tua juga harus bisa mengajak

anak-anaknya untuk berdoa. Selama anak menjadi anggota misdinar, orang tua

masih memiliki tugas untuk membantu anak menghidupi kebiasaan berdoa

misalnya , selalu mengajak anak untuk aktif dalam doa lingkungan. Dalam hal

ini, orang tua menjadi teladan anak dalam berdoa. Doa-doa yang diajarkan oleh

orang tua di dalam keluarga, akan sangat berguna bagi anak. Kebiasaan hidup doa

yang diajarkan dalam keluarga akan membuat iman anak semakin kuat dan

semakin mencintai Yesus dan Gereja-Nya. Kecintaannya terhadap gereja-Nya itu

akan membuat ia aktif dalam kegiatan Gereja, khususnya kegiatan misdinar.

Membina hidup doa dalam keluarga memang sudah menjadi kewajiban

orang tua. Suami-istri yang telah disatukan oleh ikatan suci perkawinan,

mempunyai tanggungjawab membangun kesejahteraan rohani dan jasmani

keluarganya dengan doa dan karya. Kepenuhan hidup dalam keluarga katolik

dapat tercapai dalam sakramen dan hidup doa. Doa yang dilakukan secara rutin

dan setia akan memberikan kekuatan iman dalam hidup (KWI, 2011: 16).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

89  

2. Peran Orang Tua dalam Kegiatan Misdinar di Bidang Persekutuan

(Koinonia)

Dalam kegiatan misdinar, anak-anak berkumpul dan bersekutu dengan

kelompoknya. Mereka dipersatukan menjadi keluarga baru sebagai kelompok

misdinar. Mereka harus bisa bersosialisasi dengan baik. Demi membina hubungan

yang baik dan mengakrabkan satu sama lain, kegiatan misdinar dibuat menjadi

lebih santai. Kegiatan divariasi dengan adanya games, menyanyi bersama, berdoa

bersama, jalan-jalan, outbond, dan sebagainya. Seluruh kegiatan itu bermaksud

supaya anak-anak dapat semakin mencintai satu sama lain dalam kelompoknya

dan semakin bersemangat dalam melayani Tuhan.

Orang tua, sebagai orang yang berperan penting dalam kehidupan anak

memiliki tugas untuk membantu dan mengarahkan anak-anak mengikuti kegiatan

yang baik bagi perkembangan mereka. Orang tua sebaiknya memberikan tempat

persekutuan yang baik dan hidup dalam keluarga. Persekutuan yang baik akan

membentuk pribadi anak menjadi baik dan hidup dalam kelompoknya. Dalam hal

ini, orang tua dapat mengajak dan mengajarkan anak untuk terlibat aktif dalam

kegiatan persekutuan di lingkungan seperti latihan koor, PIA dan PIR,

perkumpulan remaja kampung, dll. Kebiasaan anak untuk berkumpul dengan

teman di Gereja mapun di masyarakat dapat membentuk anak menjadi pribadi

yang aktif dan bersemangat dalam pelayanan.

Keluarga merupakan persekutuan seluruh hidup antara seorang laki-laki

dan perempuan yang berlandaskan perjanjian antara kedua belah pihak dan

diteguhkan melalui kesepakatan perkawinan serta diperluas dengan kehadiran

anak-anak. Mereka bersekutu, hidup bersama berdasarkan iman dan cinta kasih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

90  

serta kesediaan untuk saling mengembangkan pribadi satu sama lain. Mereka

mewujudkan persekutuan dengan menciptakan saat-saat bersama, doa bersama,

kesetiaan dalam suka dan duka, untung dan malang, sehat dan sakit (KWI, 2011:

16).

3. Peran Orang tua dalam Kegiatan Misdinar di Bidang Pewartaan Injil

(Kerygma)

Anak-anak misdinar, harus tahu dan dekat dengan Kitab Suci. Mereka

harus paham dengan sabda dan perintah Allah supaya mereka dapat menerapkan

dalam kehidupan sehari-hari. Seorang misdinar juga memiliki tugas untuk

mewartakan sabda Allah dimanapun ia berada. Dalam pertemuan misdinar

terkadang juga diadakan kegiatan pendalaman iman. Dalam pendalaman iman

tersebut, anak-anak diajak untuk lebih dekat dengan Kitab Suci dan ajaran Yesus.

Sebagai orang tua, sudah menjadi kewajibannya untuk mengenalkan

Kitab Suci kepada anak-anak. Kebiasaan dekat dengan Kitab Suci yang telah

ditanamkan dalam keluarga sejak kecil, akan membuat anak sedikit demi sedikit

paham dengan Kitab Suci dan merasa dihidupi oleh sabda Allah. Tidak hanya

mengenalkan, orang tua masih harus memupuk terus-menerus kebiasaan dekat

dengan kitab suci, misalnya rutin mengajak pendalaman kitab suci di lingkungan,

rutin menghadiri BKSN. Sungguh baik apabila orang tua memberi kesempatan

anak untuk berani memimpin pertemuan.

Keluarga menjadi persekutuan pewartaan Injil. Seperti apa yang telah

diungkapkan oleh Paul Paulus VI bahwa keluarga, seperti Gereja, harus menjadi

tempat dimana Injil dilsalurkan. Dalam hal ini, orang tua memiliki peran untuk

mewartakan atau menyampaikan injil kepada anak-anaknya (FC,art. 5).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

91  

Sabda Allah yang termuat dalam Kitab Suci tidaklah mudah untuk

dipahami. Oleh karena itu, orang tua sebaiknya mengambil bagian secara aktif

dalam kegiatan-kegiatan pendalaman Kitab Suci, supaya kelak dalam

menyalurkan kepada anak-anak, mereka sudah paham dan mudah dalam

menyampaikan. Dengan mengenalkan Kitab Suci dan perlahan-lahan membantu

anak-anak dalam menangkap isi Kitab Suci, orang tua sudah ikut melaksanakan

karya perutusan Gereja dalam hal pewartaan Injil (KWI, 2011: 17).

4. Peran Orang Tua dalam Kegiatan Misdinar di Bidang Kesaksian (Martyria)

Menjadi seorang Katolik, berarti harus berani memberikan kesaksian

terhadap imannya. Injil yang diwartakan pertama-tama dengan kesaksian yaitu

melalui perkataan, tindakan, dan perbuatan. Sebagai seorang misdinar, kesaksian

itu dapat dilakukan dengan bertingkah laku baik kepada siapapun dan bertutur

kata baik seperti Yesus yang selalu berbuat baik kepada siapapun. Seorang

misdinar harus bangga dengan apa yang telah diimani dan selalu memperdalam

iman itu supaya kecintaannya terhadap Yesus semakin bertambah.

Orang tua, sebagai panutan sang anak, harus bisa memberikan kesaksian

imannya kepada anak anaknya. Orang tua merupakan satu-satunya orang yang

paling dekat dengan anak. Lewat orang tua iman diperkenalkan. Dalam hal ini,

orang tua dapat menjadi teladan bagi anak dalam tindakan dan perbuatan.

Hendaknya orang tua menjadi contoh yang baik bagi anak. Orang tua harus bisa

menjaga kata-kata, sikap, dan tindakan di hadapan anak. Mereka harus berani

untuk memberikan kesaksian imannya dengan perkataan maupun tindakan serta

siap menanggung resiko yang muncul atas imannya tersebut (KWI, 2011: 17).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

92  

5. Peran Orang Tua dalam Kegiatan Misdinar di Bidang Pelayanan (Diakonia)

Seorang misdinar merupakan seorang pelayan. Ia melayani Tuhan di

altar. Di dalam Gereja, memang seorang misdinar bertindak untuk melayani.

Namun, dalam hal ini, pelayanan tidak di titik beratkan dalam kegiatan liturgi

semata, tetapi juga di luar Gereja. Seorang misdinar harus memiliki rasa

pengabdian kepada sesamanya di luar Gereja. Kegiatan misdinar dalam bidang

pelayanan biasanya berwujud seperti mengadakan bakti sosial ke panti asuhan,

mengunjungi temannya yang sakit, dan membantu sesamanya yang sedang

membutuhkan bantuan.

Peran orang tua adalah memupuk rasa cinta kasih dalam diri anak-anak

kemudian mengajarkan kepada anak untuk mengamalkan cinta kasih yang

dimiliki kepada orang lain. Selain itu orang tua harus selalu menumbuhkan

semangat pelayanan dalam diri anak baik pelayanan kepada teman-temannya di

sekolah, di gereja, bahkan kepada orang-orang yang tidak mampu. Lewat

kehidupan sehari-hari, orang tua dapat memberikan contoh melayani yang baik

kepada anak-anaknya. Selain itu orang tua harus selalu menanamkan dalam diri

anak supaya menghormati dan menghragai sesama. Sungguh baik apabila orang

tua melibatkan dalam kegiatan sosial seperti ketika ada bencana melanda.

Keluarga, yang terdiri dari orang tua beserta anak-anak dipanggil untuk

mengamalkan cinta kasih kepada sesamanya. Dijiwai oleh cinta kasih dan

semangat pelayanan, mereka menyediakan diri untuk melayani setiap orang

sebagai pribadi dan anak Allah (KWI, 2011: 17).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

93  

BAB IV

USAHA MENINGKATKAN KESADARAN ORANG TUA

MENDAMPINGI ANAK DALAM MENGIKUTI KEGIATAN MISDINAR

DI PAROKI SANTO PETRUS DAN PAULUS KELOR, WONOSARI,

GUNUNGKIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Semakin manusia memasuki usia dewasa, kematangan pada iman juga

semakin dibutuhkan. Iman orang dewasa harus senantiasa diterangi, dirangsang,

dan diperbaharui, khususnya bagi mereka yang telah memutuskan untuk hidup

berkeluarga. Tugas yang diemban oleh orang tua begitu besar karena mereka

harus bertanggung jawab menumbuhkan dan mengembangkan iman anak. Orang

tua membutuhkan pendampingan supaya mereka dapat mendampingi anak lebih

baik lagi. Katekese menjadi salah satu pilihan utama karena tujuan dari katekese

itu sendiri adalah untuk mencapai kematangan iman. Katekese dengan model

Shared Christian Praxis (SCP) dirasa cocok karena menekankan sharing dan

menuntut peserta untuk aktif. Dalam pelaksanaannya katekese model SCP lebih

menarik karena menggulati pengalaman hidup peserta. Program pendampingan

yang diusulkan juga menekankan pada pengalaman hidup peserta selama hidup

berkeluarga.

A. Latar Belakang Pemilihan Program Katekese

Usaha yang dipilih penulis untuk meningkatkan kesadaran orang tua

mendampingi anak dalam mengikuti kegiatan misdinar adalah dengan katekese

model SCP. Program katekese ini didasari oleh fakta yang terjadi di lapangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

94  

bahwa masih ada orang tua yang belum menjalankan tugas pendampingannya

dengan maksimal. Hal ini tentu saja berpengaruh terhadap perkembangan anak

dalam meningkatkan iman dan kecintaannya pada Gereja. Orang tua cukup

memiliki kesadaran akan tugasnya dalam mendampingi anak khususnya dalam

kaitannya dengan kegiatan misdinar, namun masih perlu ditingkatkan.

Tugas mendampingi merupakan tugas utama yang harus orang tua

laksanakan. Ketika mereka menerima sakramen pernikahan, mereka telah saling

mengucapkan janji untuk mendidik anak-anak secara katolik, sesuai dengan ajaran

Yesus. Akan sangat disayangkan apabila dalam keluarga, anak-anak tidak

mendapat dukungan dan pendampingan yang maksimal dari orang tua mereka

terlebih dalam mengikuti kegiatan dalam Gereja.

Menyadari adanya fakta yang muncul dalam kaitan dengan pendampingan

orang tua terhadap anak, terutama di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor maka

perlu diusahakan pendampingan untuk membantu orang tua untuk semakin

menyadari dan menghayati perannya dalam mendampingi anak. Orang tua

mengharapkan pendampingan dengan memberikan ruang yang cukup untuk

sharing dan berbagi pengalaman satu sama lain. Oleh karena itu penulis

mengusulkan adanya pendampingan bagi orang tua berupa katekese dalam model

SCP. Model SCP dipilih karena dalam prosesnya lebih menekankan pengalaman

hidup peserta secara nyata sehingga lebih menarik karena berdasarkan apa yang

telah mereka alami sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Prosesnya tidak hanya

berhenti pada pengungkapan apa yang dialami melainkan dilanjutkan dengan

mengolah dan memakai dengan nilai-nilai Kristiani kemudian merumuskan aksi

konkrit atau nyata. Selain itu, pendampingan membutuhkan dialog atau sharing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

95  

yang berkelanjutan sehingga pelaksanaan katekese dengan model SCP dirasa

cocok mengingatkekhasan SCP menekankan dialog partisipatif.

Shared Christian Praxis memang menekankan proses berketekese yang

bersifat dialogal dan partisipasif yang bermaksud mendorong peserta, berdasarkan

konfrontasi antara “tradisi” dan “visi” hidup mereka dengan “Tradisi” dan “Visi”

kristiani, agar baik secara pribadi maupun bersama, mampu mengadakan

pengasan dan mengmbil keputusan demi terwujudnya nilai-nilai Kerajaan Allah

dalam kehidupan. Proses bermula dari pengalaman hidup peserta yang

direfleksikan secara kritis dan dikonfrontasikan dengan pengalaman iman dan visi

kristiani supaya muncul kesadaran baru untuk hidup yang lebih baik (Sumarno

Ds, 2011: 14).

B. Alasan Pemilihan Tema

Setelah melakukan penelitian dan mendapatkan hasil yang diharapkan,

penulis menyusun program SCP sebagai salah satu usaha yang dapat dilakukan

untuk meningkatkan pendampingan orang tua kepada anak, khususnya dalam

kegiatan misdinar. Berdasarkan hasil penelitan, penulis mengetahui bahwa

pendampingan yang orang tua laksanakan selama ini belumlah maksimal. Orang

tua membutuhkan pendampingan untuk meningkatkan semangatnya kembali

untuk mendampingi anak-anak mereka. Oleh karena itu, penulis mengusulkan

beberapa tema yang dapat dilaksanakan sebagai bahan pendampingan bagi orang

tua terkait dengan peran dan tugasnya dalam mendampingi anak selama hidup.

Tema-tema yang dipilih penulis berdasarkan pada harapan dari orang tua sendiri

dan kiranya sesuai dengan situasi dan kondisi orang tua di Paroki Santo Petrus

dan Paulus Kelor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

96  

Usulan program katekese ini disusun sebagai salah satu bentuk

penjelasan bahwa pendampingan orang tua sangat dibutuhkan oleh anak dan

memiliki peranan yang penting bagi kehidupan anak, terutama dalam

memperkembangkan iman anak sebagai anggota misdinar. Orang tua seharusnya

memiliki kesadaranakan hal tersebut. Usulan program ini disusun dalam satu tema

umum, kemudian tema tersebut dibagi menjadi tiga sub tema untuk tiga kali

pertemuan dan dipaparkan sebagai berikut:

Tema Umum : Membangun keluarga Kristiani yang bertanggung jawab dalam

mendampingi misdinar

Tujuan Umum : Bersama pendamping, peserta diajak untuk semakin menyadari

akan tugas dan tanggung jawabnya dalam mendampingi anak

secara Katolik sehingga terwujud keluarga Kristiani yang

terlibat aktif dalam hidup menggereja, khususnya dalam

kegiatan misdinar.

Tema 1 : Tanggung jawabku sebagai orang tua dalam mendampingi

misdinar

Tujuan 1 : Bersama pendamping, peserta diajak untuk semakin menyadari

akan tanggung jawabnya dalam mendampingi anak sehingga

anak semakin aktif dalam melayani Tuhan sebagai anggota

misdinar.

Tema 2 : Keteladanan keluarga Kristiani bagi misdinar

Tujuan 2 : Bersama pendamping, peserta diajak untuk menyadari bahwa

orang tua adalah cermin atau teladan bagi anak dalam

mengembangkan kehidupan sehingga anak dapat menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

97  

pribadi yang baik dalam melaksanakan tugas pelayanan

sebagai anggota misdinar, terutama dalam perkembangan

iman.

Tema 3 : Peran keluarga Kristiani dalam mendampingi misdinar

Tujuan 3 : Bersama pendamping, peserta diajak untuk semakin

mendalami perannya sebagai orang tua Kristiani yang

dipanggil untuk mendampingi anak dan mengarahkan anak

untuk terlibat aktif dalam kegiatan misdinar sehingga anak

semakin semangat dalam melaksanakan tugas pelayanan

sebagai anggota misdinar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

98  

C. Penjabaran Usulan Program Kateksese Tema Umum : Membangun keluarga Kristiani yang bertanggung jawab dalam mendampingi misdinar

Tujuan : Bersama pendamping, peserta diajak untuk semakin menyadari akan tugas dan tanggung jawabnya dalam

mendampingi anak secara Katolik sehingga terwujud keluarga Kristiani yang terlibat aktif dalam hidup

menggereja, khususnya dalam kegiatan misdinar.

No Tema Tujuan Metode Sarana Sumber bahan (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Tanggung jawabku

sebagai orang tua dalam mendampingi misdinar

Bersama pendamping, peserta diajak untuk semakin menyadari akan tanggung jawabnya dalam mendampingi anak sehingga anak semakin aktif dalam melayani Tuhan sebagai anggota misdinar.

• Sharing • Menonton video • Bernyanyi • Informasi • Refleksi

• Kitab suci Perjanjian Baru

• video “Tanggung jawab”

• Laptop • Viewer • Speaker • Teks lagu

“Semua Baik” • Lilin

• Luk 2:4-52 • Skripsi ini, hal.

49-52

2

Keteladanan keluarga Kristiani bagi misdinar

Bersama pendamping, peserta diajak untukmenyadari bahwa orang tua adalah cermin atau teladan bagi anak dalam mengembangkan kehidupan sehingga anak dapatmenjadipribadi

• Sharing • Bercerita • Bernyanyi • Diskusi • Informasi • Refleksi

• Kitab suci Perjanjian Baru

• Laptop • Viewer • Speaker

• Luk 6:43-45 • Skripsi ini, hal.

53-55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

99  

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

yang baik dalam melaksanakan tugas pelayanan sebagai anggota misdinar, terutama dalam perkembngan iman.

• Teks lagu “Limpahkan Kasihmu”

• Lilin

3 Peran keluarga Kristiani dalam mendampingi misdinar

Bersama pendamping, peserta diajak untuk semakin mendalami perannya sebagai orang tua Kristiani yang dipanggil untuk mendampingi anak dan mengarahkan anak untuk terlibat aktif dalam kegiatan misdinar sehingga anak semakin semangat dalam melaksanakan tugas pelayanan sebagai anggota misdinar.

• Sharing • Diskusi • Menonton video • Bernyanyi • Informasi • Refleksi

• Kitab suci Perjanjian Baru

• Laptop • Viewer • Speaker • Teks lagu

“Betapa Hatiku” • Lilin

• Luk 18:15-17 • Skripsi ini, hal.

90-95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

100  

D. Petunjuk Pelaksanaan Program

Program pendampingan ini ditujukan kepada orang tua, boleh bapak atau

ibu atau keduanya dari setiap anggota misdinar di Paroki Santo Petrus dan Paulus

Kelor. Program ini dilaksanakan 3 (tiga) kali dalam setahun pada tahun 2016,

yaitu pada bulan April, Agustus, Desember, dan mengambil waktu hari Minggu di

setiap bulan yang sudah ditentukan. Minggu pertama di Wilayah Kelor, Wiladeg,

Jaranmati. Minggu kedua di Wilayah Semin dan Candirejo. Minggu Ketiga di

Wilayah Ngawen dan Jurangjero. Minggu keempat di Wilayah Sambeng. Program

pendampingan ini menggunakan model SCP. Oleh karena itu, pendampingan

dilaksanakan di setiap Wilayah mengingat jumlah peserta dalam setiap

pendampingan tidak boleh terlalu banyak supaya lebih efektif dan peserta dapat

mengikuti pendampingan secara mendalam. Pemandu pelaksanaan pertemuan

adalah penulis. Lama setiap pertemuan berlangsung sekitar 90 menit. Pelaksanaan

pendampingan model SCP terdiri dari lima langkah, yaitu: mengungkapkan

pengalaman hidup peserta, mendalami pengalaman hidup peserta, menggali

pengalaman iman peserta, menerapkan iman Kristiani dalam situasi peserta

konkrit, dan mengusahakan suatu aksi konkrit (Sumarno Ds, 2011: 18-22). Dalam

hal ini, peserta diharapkan lebih aktif dan partisipasif, karena yang diolah adalah

pengalaman hidup peserta.

E. Contoh Persiapan Katekese

1. Identitas Pertemuan

a. Judul Pertemuan : Tanggung jawabku sebagai orang tua dalam

mendampingi misdinar

b. Tujuan : Bersama pendamping, peserta diajak untuk semakin

menyadari akan tanggung jawabnya dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

101  

mendampingi anak sehingga anak semakin aktif dalam

melayani Tuhan sebagai anggota misdinar.

c. Peserta : Orang tua anggota misdinar Paroki Santo Petrus dan

Paulus Kelor

d. Model : Shared Christian Praxis

e. Waktu : 90 menit

f. Tempat : Masing-masing Wilayah di Paroki Santo Petrus dan

Paulus Kelor

g. Metode : - Sharing

- Menonton video

- Bernyanyi

- Informasi

- Refleksi

h. Sarana : - Kitab Suci Perjanjian Baru

- Video “Tanggung jawab”

- Laptop

- Viewer

- Speaker

- Teks Lagu “ Semua Baik”

- Lilin

i. Sumber Bahan : Luk 2:41-52

Skripsi hal. 49-52

2. Pemikiran Dasar

Dewasa ini dunia tengah dihadapkan pada keadaan yang perlahan

merusak nilai-nilai Kristiani seperti pengaruh media, pola hidup konsumtif,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

102  

mental ‘tidak mau repot’. Kondisi tersebut tentu saja dapat membawa pengaruh

negatif bagi perkembangan rohani anak khususnya bagi anak misdinar apabila

mereka tidak mendapatkan pendampingan dari orang tua. Kedua orang tua yang

sibuk dengan urusan mereka masing-masing, sehingga tidak ada waktu yang

cukup untuk berkomunikasi dengan anak-anak. Jika berkomunikasi tentang hal-

hal yang sehari-hari saja sudah kurang, apalagi pembicaraan tentang Tuhan.

Orang tua kurang memberikan waktu untuk berkomunikasi dengan anak.

Akibatnya anak merasa kurang mendapat perhatian dan dukungan dalam

melakasanakan tugas pelayanannya di gereja. Mereka mau bertugas atau tidak

orang tua tidak begitu peduli. Bermain game online lebih menyenangkan

dibandingkan bertugas menjadi misdinar di Gereja. Bermain gadget lebih menarik

daripada mengikuti pertemuan misdinar. Dalam hal ini orang tua kurang

bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya dalam mendidik dan

mendampingi anak-anak mereka.

Injil Lukas 2:41-52 menguraikan secara jelas bagaimana Yusuf dan

Maria memberikan tanggung jawab sepenuhnya dalam mendampingi Yesus.

Ketika Yesus hilang, Maria dan Yusuf begitu panik sampai mereka harus kembali

ke Yerusalem untuk mencari Yesus meski mereka telah melakukan perjalanan

satu hari lamanya. Sikap yang dilakukan oleh Maria dan Yusuf mau menunjukkan

bagaimana mereka bertanggung jawab terhadap keluarga mereka. Yesus adalah

tanggung jawab mereka. Mereka sadar akan tanggung jawabnya dalam

mendampingi Yesus. Tanggung jawab berarti siap sedia dan ada kesadaran untuk

mendampingi anak sampai anak itu tumbuh menjadi pribadi yang baik.

Dalam pertemuan ini, kita diharapkan untuk semakin menyadari sejauh

mana kita telah mengerti dan melaksanakan tanggung jawab kita sebagai bapak

atau ibu dalam mendampingi anak di dalam keluarga, khususnya dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

103  

mendampingi anak kita sebagai anggota misdinar sehingga anak dapat semakin

aktif dalam melaksanakan tugas pelayanannya

.

3. Pengembagan Langkah-langkah

a. Pembukaan

1) Pengantar

Bapak dan Ibu yang terkasih dalam Tuhan Yesus, pada hari ini kita

berkumpul di tempat ini sebagai satu saudara untuk menanggapi kasih Yesus yang

sungguh luar biasa dalam hidup kita. Selama ini kita kurang bertanggung jawab

dalam melaksanakan tanggung jawab kita dalam mendidik dan mendampingi

anak-anak. Kesibukan dari bapak dan ibu dengan urusan masing-masing yang

terkadang membuat waktu dengan anak menjadi tersita sehingga anak merasa

kurang diperhatikan.

Hal tersebut menjadi penting untuk kita dalami bersama. Orang tua

bertanggung jawab penuh dalam mendidik dan mendampingi anak, layaknya

Maria dan Yusuf yang bertanggung jawab dalam mendampingi Yesus. Ketika

Yesus hilang, mereka begitu panik dan akhirnya kemballi ke Yerusalem untuk

mencari Yesus. Maria dan Yusuf sadar akan tanggung jawabnya. Mereka sadar

bahwa Yesus adalah tanggung jawabnya.

Bapak ibu yang terkasih di dalam Tuhan, pada kesempatan kali ini kita

diajak untuk semakin menyadari sejauh mana kita telah mengerti dan

melaksanakan tanggung jawab kita sebagai bapak dan ibu dalam mendampingi

anak di dalam keluarga, khususnya dalam mendampingi anak kita sebagai anggota

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

104  

misdinar sehingga anak dapat semakin aktif dalam melaksanakan tugas

pelayanannya.

2) Lagu Pembuka “Semua Baik” [Lampiran10: (16)]

3) Doa Pembuka

Allah Bapa yang Mahakasih, kami bersyukur atas segala rahmat yang

telah Engkau berikan kepada kami semua. Pada hari ini kami berkumpul bersama

untuk menanggapi kasihMu yang sungguh luar biasa dalam hidup kami. Kami

sadar bahwa selama ini kami belum melaksanakan tanggung jawab kami dengan

baik dalam mendidik anak kami. Kami terlalu sibuk dengan urusan kami masing-

masing sehingga kami kurang memberikan waktu untuk berkomunikasi dengan

anak kami. Kami mohon rahmat penyertaanMu agar kami semakin menyadari

tanggung jawab kami sebagai keluarga Kristiani yang harus mendidik anak-anak

kami sesuai dengan ajaranMu. Semoga kami dapat menjadi orang tua yang

mampu meneladan sosok Maria dan Yusuf yang setia akan tanggung jawabnya

dalam mendampingi Yesus sehingga anak-anak kami dapat semakin aktif dalam

melaksanakan tugas pelayanannya. Dikau kami puji kini dan sepanjang masa.

Amin.

b. Langkah I: Mengungkapkan pengalaman hidup peserta

1) Pemandu mengajak peserta untuk melihat film “Tanggung Jawab” [Lampiran

11: (17)]

2) Menceritakan kembali isi film “Tanggung Jawab”: Pendamping meminta

beberapa peserta untuk mencoba menceritakan kembali dengan singkat tentang

isi pokok dari film “Tanggung Jawab”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

105  

3) Intisari film “ Tanggung Jawab” tersebut adalah:

Film ”Tanggung jawab” bercerita tentang seorang ayah yang hidup

bersama dengan seorang putrinya yang masih sekolah. Mereka sebenarnya hidup

dalam kekurangan, namun sang ayah tidak ingin menunjukkan kekurangan itu

kepada putrinya. Putrinya harus fokus pada sekolahnya. Oleh karena itu dia

berusaha menutupi semuanya. Dia berusaha mencukupi segala kebutuhan hidup

bersama putrinya. Dia bersusah payah mencari pekerjaan kesana kemari.

Akhirnya sang ayah bekerja serabutan dengan menjadi cleanning service, sales

kopi, dan bahkan kuli angkut.

Dia melakukan semua itu karena itu atas dasar tanggung jawab. Dia

berusaha melaksanakan tanggung jawabnya sebagai seorang ayah yang harus

menghidupi, mendampingi, dan mendidik putri semata wayangnya. Dia

melakukan apapun supaya putrinya dapat bersekolah dan mendapat prestasi yang

baik.

4) Pengungkapan pengalaman dengan tuntunan pertanyaan:

a) Apa kesulitan sang ayah dalam film “Tanggung Jawab” selama melaksanakan

tanggung jawabnya untuk mendampingi anaknya?

b) Ceritakanlah kesulitan bapak dan ibu dalam mewujudkan tanggung jawabnya

mendampingi anak sebagai anggota misdinar.

5) Arah rangkuman

Dalam film “Tanggung Jawab” sang ayah mengambil keputusan yang

begitu berat dalam hidupnya. Awalnya dia bersusah payah mencari lamaran

pekerjaan kesana kemari, namun tidak ada jawaban. Akhirnya ia memutuskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

106  

untuk bekerja apapun itu asalkan ia dapat mencukupi kebutuhan anaknya untuk

hidup dan membiayainya sekolah. Ia melakukan itu demi kehidupan putrinya. Ia

sadar bahwa ia memiliki seorang putri yang harus didampingi dan dihidupi. Ia

meninggalkan segala kesenangan yang bisa dilakukannya demi kehidupan

putrinya.

Dalam hidup sehari-hari, banyak kesulitan yang dihadapi dalam

mewujudkan tanggung jawab. Dari dalam diri sendiri, kita terlalu egois karena

mementingkan urusan kita sendiri seperti lebih mengutamakan pekerjaan-

perkerjaan kita. Waktu untuk berkomunikasi dengan anak menjadi berkurang.

Selain itu tawaran dari dunia luar yanng lebih menarik dan menggiurkan sering

memudarkan minat anak untuk melaksanakan tugas pelayannannya sebagai

anggota misdinar.

c. Langkah II: Mendalami pengalaman hidup peserta

1) Peserta diajak untuk merefleksikan sharing pengalaman atau film “Tanggung

Jawab” dengan dibantu pertanyaan sebagai berikut:

• Mengapa bapak dan ibu sulit melaksanakan tanggung jawab dalam

mendampingi anak-anak yang juga sebagai anggota misdinar?

2) Rangkuman jawaban peserta:

Tanggung jawab itu sulit dilaksanakan karena kita kurang sadar bahwa

kitapunya tugas untuk mendampingi. Terkadang kita terlalu egois hanya

mementingkan kepentingan kita sendiri. Mencari uang lebih diutamakan daripada

memberikan perhatian kepada anak. Kita juga sering merasa bahwa dengan

mencukupi kebutuhan jasmani seperti makanan dan pakaian, kita sudah merasa

melaksanakan tanggung jawab sebagai orang tua. Belum ada ketulusan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

107  

mendampingi secara maksimal. Selain itu tanggung jawab menjadi tidak mudah

karena pengaruh dari dunia luar yang semakin menarik dan menggiurkan bagi

anak.

d. Langkah III: Menggali pengalaman iman peserta

1) Pemandu membagikan teks foto copy Luk 2:40-52 [Lampiran 9: (15)].

2) Peserta diberi waktu untuk hening sejenak sambil secara pribadi membaca

teks Kitab Suci.

3) Pemandu meminta seorang peserta membacakan Kitab Suci kemudian peserta

diberi waktu untuk merenungkan sabda Tuhan dengan dibantu beberapa

pertanyaan sbb:

a) Ayat-ayat mana yang menunjuk tanggung jawab dalam pendampingan

anak?

b) Nilai-nilai tanggungjawab mana saja yang dapat dipetik dari perikope di

atas?

4) Peserta diajak untuk mencari dan menemukan pesan inti perikop sehubungan

dengan jawaban atas dua pertanyaan di atas.

5) Inteprestasi dari Luk 2:40-52 serta menghubungkannya dengan tanggapan

peserta dalam hubungan dengan tema dan tujuan sebagai berikut:

Injil Lukas menceritakan mengenai bagaimana besarnya tanggung jawab

orang tua dalam mendampingi anak-anaknya. Ini pun dialami oleh Yosef dan

Maria. Maria mengandung dari Roh Kudus dan ia mendapat tanggung jawab yang

besar yakni membesarkan Yesus Putra Allah.

Dalam ayat 42 nampak pendampingan yang dilakukan oleh Maria dan

Yusuf terhadap Yesus. Mereka bersama-sama pergi ke Yerusalem untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

108  

merayakan Paskah. Perayaan Paskah itu laksanakan di Yerusalem. Untuk sampai

ke Yerusalem mereka harus menempuh perjalanan tiga hari lamanya. Jarak yang

begitu jauh tidak mengurungkan niat mereka untuk mengajak Yesus ke bait Allah

untuk merayakan Paskah. Sebagai orang tua Kristiani, mereka bertanggung jawab

untuk mengajak mengenalkan, dan membiasakan Yesus datang ke rumah Tuhan.

Dalam ayat 45, semakin ditampakkan begitu besarnya tanggung jawab

Maria dan Yusuf sebagai orang tua. Ketika perjalanan pulang Yesus tidak

bersama-sama dengan mereka. Hal tersebut membuat mereka panik dan tentu saja

mereka berusaha untuk mencari Yesus dengan menanyakan keberadaan Yesus

pada sanak saudara. Ketika Maria dan Yusuf tahu Yesus juga tidak bersama

dengan sanak saudaranya, bertambahlah kekuatiran mereka. Akhirnya mereka

memutuskan untuk kembali ke Yerusalem untuk mencari Yesus. Boleh dikatakan

bahwa Maria dan Yusuf takut sesuatu terjadi kepada Yesus. Mereka sadar bahwa

Yesus adalah tanggung jawab mereka. Oleh karena itu mereka beusaha untuk

menemukan Yesus dengan kembali ke Yerusalem meskipun mereka sudah

berjalan satu hari lamanya.

Dalam ayat 51, Maria dan Yusuf membawa Yesus pulang dan kembali

melaksanakan tanggung jawabnya untuk mengasuh dan merawat Yesus.Tanggung

jawab Maria dan Yusus dalam mendaampingi Yesus tidak hanya sampai pada

menemukan Yesus kembali tetapi selamanya. Sampai kembali ke rumah, Maria

dan Yusuf masih harus menjaga, merawat dan mengasuh Yesus.

Dalam perikope ini dengan jelas menunjukkan kepada kita bahwa

sebagai orang tua haruslah memberikan perhatiannya kepada anak dengan

menjaga, memperhatikan, mendidik sehingga mereka tumbuh dan berkembang

menjadi pribadi yang baik sesuai dengan ajaran Yesus. Selain itu, anak-anak yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

109  

masih sangat rentan dapat sangat mudah terbawa arus zaman yang dapat membuat

hidup mereka jauh dari Tuhan. Tanggung jawab orang tua sangatlah besar.Orang

tua adalah lingkungan yang paling dekat dengan anak. Orang tua harus sadar akan

tugas pendampingannya tersebut. Jangan sampai anak-anak yang sebelumnya

aktif dalam bertugas misdinar menjadi tidak aktif karena kurangnya perhatian dan

dukungan dari orang tua.

Kita belajar dari sosok Maria dan Yusuf yang dengan setia melaksanakan

tanggung jawabnya dalam merawat dan mendidik Yesus. Ketika hilang mereka

begitu khawatir sampai mereka harus kembali ke Yerusalem padahal mereka

sudah melakukan perjalanan pulang selama sehari. Hal tersebut tidak

mengurungkan niat mereka untuk menemukan Yesus. Mereka menyadari

tanggung jawabnya sebagai orang tua yang harus menjaga dan merawat Yesus.

Sadar akan tanggung jawabnya itulah yang membuat Maria dan Yusuf mencari

Yesus.Yesus menjadi kepentingan utamanya. Kepedulian dan kesetiaan Maria dan

Yusuf sebagai orang tua begitu besar dalam merawat dan mendampingi Yesus.

e. Langkah IV: Menerapkan iman Kristiani dalam situasi peserta konkrit

1) Pengantar

Bapak dan Ibu yang terkasih, dalam pembicaraan-pembicaraan tadi kita

sudah mendengarkan dan menemukan banyak hal tentang bagaimana kita

memahami dan melaksanakan tanggung jawab kita sebagai ayah dan ibu dalam

mendampingi anak-anak dalam keluarga. Apa yang telah kita dalami bersama tadi

adalah sebagai bahan refleksi agar kita dapat semakin menghayati dan

menyadarkan kita sebagai orang tua mempunyai tanggung jawab yang tidak

ringan, karena kita bertanggung jawab dalam perkembangan hidup mereka agar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

110  

mereka dapat semakin aktif dalam melayani Tuhan. Lewat bacaan Kitab Suci kita

belajar dari sosok Maria dan Yusuf sebagai bapak dan ibu Yesus yang dengan

setia melaksanakan tugas tanggung jawabnya mendampingi Yesus dengan

sepenuh hati. Oleh karena itu marilah kita mencoba untuk menerapkan pesan

tanggung jawab dalam Kitab Suci dengan kehidupan Bapak dan Ibu di Paroki

Santo Petrus dan Paulus Kelor dalam mendampingi misdinar.

• Sikap-sikap mana yang hendak bapak dan ibu perjuangkan supaya lebih

bertanggung jawab dalam mendampingi anak sehingga anak semakin aktif

dalam melaksanakan tugas pelayaanan sebagai anggota misidinar di Paroki

Santo Petrus dan Paulus Kelor?

2) Peserta diminta hening dan diringi dengan musik instrument River flow

untuk mengiringi renungan secara pribadi akan pesan Injil dengan situasi konkrit

kita dengan panduan pertanyaan di atas. Kemudian diberi kesempatan untuk

mengungkapkan hasil renungan pribadinya itu. Sebagai bahan renungan dalam

langkah konfrontasi ini diberikan rangkuman.

3) Arah rangkuman:

Kita telah menyadari bersama bahwa tugas sebagai seorang ayah dan ibu

dalam mendidik anak-anak adalah sebuah tanggung jawab yang begitu berat dan

besar. Lewat bacaan kita semakin diteguhkan dalam melaksanakan tanggung

jawab kita sebagai orang tua misdinar. Dengan kekuatan sendiri pasti kita tidak

mampu melaksanakannya akan tetapi hanya dengan rahmat dan kekuatan Allah

sendiri, maka Dia memampukan kita untuk melaksanakannya. Karena itu kita

sebagai orang tua, khususnya di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor, harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

111  

sungguh-sungguh menjalani tanggung jawab kita dalam mendampingi anak-anak

yang juga sebagai anggota misdinar. Tanggung jawab itu misalnya dapat kita

lakukan dengan bersedia mengantar jemput anak ketika ada pertemuan atau

latihan, menasehati anak supaya rajin dalam bertugas, mengajari anak untuk

berdoa, memberikan sedikit pengetahuan tentang Gereja, dll. Baiklah kita menjadi

orang tua yang peduli pada anak-anak kita sehingga anak kita dapat semakin aktif

dalam melaksanakan tugas pelayanan sebagai anggota misdinar karena merasa

didukung oleh orang tua.

f. Langkah V: Mengusahakan suatu aksi konkrit

1) Pengantar

Bapak dan ibu yang dikasihi Yesus Kristus. Kita telah bersama-sama

menggali pengalaman iman kita lewat film “Tanggung Jawab” dimana seorang

ayah dan ibu mempunyai tanggung jawab dalam mendidik anak-anaknya dalam

keluarga. Kita telah disadarkan bahwa melaksanakan tanggung jawab dalam

mendampingi anak bukanlah perkara yang mudah. Kita juga telah mengetahui

kesulitan kita dalam melaksanakan tanggung jawab kita sebagai orang tua. Dari

pengalaman yang sudah kita ungkapkan tadi semoga kita semakin disemangati

untuk dapat melaksanakan tanggung jawab kita secara sungguh-sungguh meski itu

berat dan sulit namun kita tidak boleh menyerah karena itu semua demi

perkembangan dan pertumbuhan mereka. Lewat bacaan kita dapat belajar dari

sosok Maria dan Yusuf yang dengan setia melaksanakan tanggung jawabnya

dalam mendampingi Yesus. Kita semakin diteguhkan untuk menjadi orang tua

yang bertanggung jawab terhadap anak-anak kita sebagai anggota misdinar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

112  

dimana mereka adalah pelayan Tuhan. Mereka tentunya membutuhkan

pendampingan dari orang tua dalam mempertahankan semangat pelayanan mereka

sehingga nantinya mereka dapat semakin aktif melaksanakan tugas pelayanan.

Sekarang marilah kita memikirkan niat-niat dan bentuk tanggung jawab kita

sebagai orang tua yang bertanggung jawab dalam keluarga.

2) Pertanyaan penuntun membuat niat-niat:

a) Tindakan apa yang dapat bapak dan ibu lakukan di dalam keluarga sebagai

orang tua yang bertanggung jawab dalam mendampingi anak supaya aktif

dalam melaksanakan pelayanan di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor?

b) Hal-hal apa saja yang perlu kita perhatikan dalam membangun niat-niat

tersebut?

3) Peserta diberi kesempatan untuk memikirkan niat-niat pribadi kemudian

dipersilahkan untuk mengungkapkan niat pribadinya. Setelah itu, peserta

diajak untuk merumuskan niat bersama yang akan dilakukan dalam kelompok.

Setelah mendiskusikan niat bersama, kemudian niat-niat yang sudah dibuat

bisa dibacakan.

g. Penutup

1) Lilin dihidupkan kemudian peserta diberi kesempatan doa umat secara

spontan dan diteruskan ditutup dengan doa Bapa Kami.

2) Doa Penutup

Allah sumber kasih, kami bersyukur karena pernyertaan-Mu kami dapat

menjalani pendampingan ini dengan baik. Pada hari ini dimana kami dihantar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

113  

untuk melihat kembali sejauh mana kami melaksanakan tanggung jawab kami

sebagai orang tua dalam mendampingi anak-anak yang sudah Engkau percayakan.

Dalam mendampingi anak-anak kami seringkali mengalami kesulitan dan

tantangan. Kami terlalu sibuk dengan urusan kami masing-masing dan kami

kurang menyadari akan tanggung jawab dalam mendidik anak-anak kami.

Tanggungjawab Maria dan Yusuf dalam mendidik Yesus sang Putra semakin

menyadarkan kami akan arti tanggung jawab yang kami emban sebagai orang tua.

Kami semakin diteguhkan untuk menjadi orang tua yang semakin bertanggung

jawab. Berilah kami rahmat kesabaran-Mu agar kami tetap setia dan peduli dalam

mendampingi putra-putri yang telah Kau titipkan kepada kami. Semoga Engkau

semakin memampukan kami dalam memberikan dukungan bagi anak-anak kami

sehingga mereka semakin aktif dalam melayani Engkau. Berkatilah segala niat-

niat baik secara pribadi maupun bersama sehingga kami dapat melaksanakan niat-

niat tersebut dengan sepenuh hati kami.Semua ini kami mohon lewat perantaraan

Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

114

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam menjalani kehidupan di dunia, seorang anak membutuhkan

pendampingan orang tua. Orang tua memiliki tanggung jawab yang besar dalam

mendampingi anak. Tugas mendampingi tidak dapat dialihkan kepada orang lain.

Orang tua bertanggung jawab penuh atas perkembangan hidup anak.Dalam

mendampingi anak, orang tua memiliki kewajiban untuk menemani,

mengarahkan, mendidik, membantu anak-anak untuk berkembang serta

bertumbuh untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Orang tua di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor sudah melaksanakan

pendampingan dengan cukup baik, hanya saja belum maksimal. Mereka cukup

memahami arti pendampingan dan peranan misdinar dalam Gereja. Karena

pemahaman mereka yang cukup, maka dalam melaksanakan pendampingan pun

mereka juga cukup terlibat. Sebagai keluarga Katolik, cukup memiliki kesadaran

dalam mendampingi anak untuk terlibat dalam kegiatan di gereja khususnya

kegiatan misdinar saja tidaklah cukup. Kesadaran itu harus lebih ditingkatkan

supaya orang tua dapat melaksanakan pendampingan dengan sepenuh hati.

Pendampingan dimengerti sebagai usaha atau proses untuk membantu

seseorang bertumbuh dan berkembang menjadi lebih baik. Pendampingan orang

tua terhadap anak bermula ketika anak sudah berada dalam kandungan. Setelah

anak itu lahir, tugas orang tua belumlah selesai. Mereka masih harus menjaga,

merawat dan mendampingi anak hingga tumbuh menjadi pribadi yang dewasa.

Sebagai orang tua kristiani, mereka wajib mendidik anak secara Katolik. Keluarga

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

115

adalah tempat pertama anak untuk mengenal segala sesuatunya, termasuk Gereja

dengan segala dinamikanya. Gereja Katolik menuntut partisipasi atau keterlibatan

umat beriman secara penuh, sadar, dan aktif. Kegiatan misdinar dijadikan sebagai

salah satu sarana supaya anak terlibat secara penuh, sadar, dan aktif. Misdinar

memberi warna tersendiri dan menambah keagungan dalam setiap perayaan

Ekaristi. Keberadaan misdinar dianggap penting karena tugasnya dalam melayani

imam. Oleh karena itu semakin jelas bahwa tanggung jawab orang tua terhadap

anak begitu besar. Orang tua harus mendampingi anak dalam melaksanakan

segala sesuatunya, termasuk dalam melaksanakan tugas pelayanan sebagai

anggota misdinar.

Katekese dengan model Shared Christian Praxis (SCP) dipilih penulis

dengan harapan dapat membantu orang tua dalam mendalami dan mengolah

pengalaman hidupnya selama mendampingi anak sehingga mereka dapat lebih

meningkatkan lagi kesadaran dalam mendampingi anak. Orang tua mengharapkan

adanya ruang yang cukup untuk saling sharing dan bertukar pengalaman hidup.

Penggunaan katekese model SCP dirasa cocok karena dalam SCP lebih

menekankan pengalaman hidup dan dialog partisipasif. Tema-tema yang dipilih

tentu saja berdasarkan pada harapan orang tua sendiri dan kiranya sesuai dengan

situasi dan kondisi orang tua di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor,

Gunungkidul, Daerah Isitimewa Yogyakarta.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas terdapat beberapa saran yang

mungkin dapat berguna bagi orang tua maupun umat Katolik di Paroki Santo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

116

Petrus dan Paulus Kelor. Saran yang diberikan ditujukan kepada orang tua,

pendamping misdinar, dan pastor Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor.

1. Bagi Orang Tua Anggota Misdinar

Orang tua diharapkan untuk lebih aktif dalam mendampingi anak-

anaknya, misalnya dengan menyediakan waktu yang cukup untuk berkomunikasi

dengan anak. Peran orang tua begitu dibutuhkan dalam mengarahkan anak terlibat

dalam kegiatan misdinar. Perhatian yang orang tua berikan terhadap anak dapat

menumbuhkan semangat anak dalam melaksanakan tugas pelayanannya di gereja,

karena anak merasa didukung.

2. Bagi Pendamping Misdinar

Pendamping misdinar membuat program yang terarah mengenai kegiatan

misdinar yang hendak dilaksanakan kemudian dikomunikasikan dengan seksi

liturgi dan pastor Paroki. Selanjutnya mengadakan sosialisasi terhadap program-

program yang hendak dilaksanakan dengan orang tua supaya mereka lebih

memahami dan mengetahui gambaran kegiatan yang akan dilaksanakan. Dengan

begitu, orang tua merasa dilibatkan dan memiliki tanggung jawab untuk

mendukung putra-putrinya terlibat aktif dalam kegiatan misdinar.

3. Bagi Pastor Paroki

Sungguh baik apabila pastor Paroki berkenan melibatkan diri dalam

mendampingi misdinar. Bentuk keterlibatan yang dimaksud adalah dengan

sebulan sekali ikut mendampingi. Ketika mendampingi, pastor dapat memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

117

materi atau pengetahuan tentang liturgi Gereja dan memberikan peneguhan

kepada anak misdinar lewat spiritualitas yang harus dimiliki seorang misdinar.

Anak akan merasa terdukung dan lebih termotivasi dalam memberikan pelayanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

118

DAFTAR PUSTAKA Daby, P. (2015). Upaya Meningkatkan Pelayanan Putra-Putri Altar Dalam

Liturgi melalui Pendampingan Rohani di Stasi Igansius Loyola, Samigaluh, Paroki Santa Liseux, Boro, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi Mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Universitas Sanata Dharma.

Daely, Leonardus, dkk. (2012). Buku Pegangan Misdinar. Jakarta: Obor. Feist. (2009). Teori Kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika. Gabriel, F.X. (1997). Tanya Jawab Seputar Putra Altar. Dalam F.X Gabriel (Ed.).

Seluk-Beluk Putra Altar (hal. 11-29). Malang: Granum Sinapsis. . (2001). Buku Pintar Misdinar. Yogyakarta: Yayasan Pustaka

Nusatama. Kitab Hukum Kanonik. (2006). (V. Kartosiswoyo dkk., Penerjemah). Bogor:

Mardiyuana. (Dokumen asli diterbitkan tahun 1983). Konferensi Waligereja Indonesia. (2011). Pedoman Pastoral Keluarga. Jakarta:

Obor. Kongregasi Ibadat dan Tata tertib Sakramen. (2004). Redemptionis Sacramentum.

(R.P. Cornelis Bohm, Penerjemah). Jakarta: Komlit KWI. Mangunhardjana, A.M. (1986). Pendampingan Kaum Muda. Yogyakarta:

Kanisius. Marsana Windhu. (1997a). Mengenal 25 Sikap Liturgi. Yogyakarta: Kanisius. .. . (1997b). Mengenal Peralatan, Warna, dan Pakaian Liturgi.

Yogyakarta: Kanisius. Martasudjita, E. (2008). Panduan Misdinar. Yogyakarta: Kanisius. Maryanto, Ernest. (2004). Kamus Liturgi Sederhana. Yogyakarta: Kanisius. Mayeroff. (1993). Mendampingi untuk Menumbuhkan. Yogyakarta: Kanisius. Moleong. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya. Nasution. (2004). Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara. Nazir, Moh. (1985). Metode Penelitian. Jakarta Timur: Ghalia Indonesia. Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik. (2012).

Pedoman Penulisan Skripsi. Buku pedoman untuk penulisan skripsi mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Sally S. (1983). Peranan Orang tua terhadap Perkembangan Moral Anak. Dalam Singgih D Gunarsa (Ed.). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja (hal. 60-70). Jakarta Pusat: PT BPK Gunung Mulia.

Soerjanto & Widiastoeti. (2007). Pendidikan Anak-anak dalam Keluarga Katolik. Semarang: Komisi Pendampingan Keluarga KAS.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta. Sumarno Ds. (2011). Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Agama Katolik

Paroki. Diktat Mata Kuliah Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Agama Katolik Paroki untuk mahasiswa semester VI, Program Studi

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua

119

Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Sutarno. (2013). Catholic Parenting. Yogyakarta: Kanisius. Tim Brayat Minulyo. (2007). Kursus Persiapan Hidup Berkeluarga. Yogyakarta:

Kanisius. Tim Penyusun Buku Lustrum I. (2011). Buku Lustrum I Paroki Kelor. Manuskrip

berisi profil Paroki dalam rangka lustrum I, Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Waskito, J. (1984). Putera Altar. Yogyakarta: Kanisius. Wibisono. (2011). Busana Uskup. Liturgi 3, hal. 25-28. Yohanes Paulus II. (1981). Familiaris Consortio. (R. Hardawiryana, Penerjemah).

Jakarta: Dokpen KWI. Diundangkan pada 22 November 1981.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI