plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · kualitas soal ulangan tengah semester ii...
TRANSCRIPT
ANALISIS KUALITAS SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN TENGAH
SEMESTER II MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS I TAHUN
AJARAN 2013 / 2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar
Disusun Oleh
Theresia Yogi Wirastri
101134106
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS KUALITAS SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN TENGAH
SEMESTER II MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS I TAHUN
AJARAN 2013 / 2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar
Disusun Oleh
Theresia Yogi Wirastri
101134106
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
ANALISIS KUALITAS SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN TENGAH
SEMESTER II MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS I TAHUN
AJARAN 2013 / 2014
Oleh:
Theresia Yogi Wirastri
101134106
Telah disetujui oleh:
Pembimbing I,
Dra. Haniek Sri Pratini, M. Pd. Tanggal: 24 Juli 2014
Pemimbing II,
Eny Winarti, S.Pd., M.Hum., Ph.D. Tanggal: 24 Juli 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
ANALISIS KUALITAS SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN TENGAH
SEMESTER II MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS I TAHUN
AJARAN 2013 / 2014
Dipersiapkan dan disusun oleh :
Theresia Yogi Wirastri
NIM : 101134106
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
Pada tanggal 11 Agustus 2014
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A
Sekretaris : Christiyanti Aprinastuti., S.Si., M.Pd.
Anggota 1 : Dra. Haniek Sri Pratini, M. Pd.
Anggota 2 : Eny Winarti, S.Pd., M.Hum., Ph.D.
Anggota 3 : Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A
Yogyakarta, 11 Agustus 2014
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Rohandi, Ph.D.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa
memberikan rahmat dan karunia
Kedua orang tua saya Tarsisius Paulus Wardi
(alm) dan Francisca Tutik Murdiyati yang
selalu memberikan doa, semangat, kasih
sayang, dan dukungan baik moril maupun
materiil
Kedua kakak saya CM Puri Estiningtyas dan
FX Nurwidi Nugroho yang selalu
memberikan doa dan semangat
Sahabat dan teman-teman PGSD kelas E
Sahabat dan teman-teman PGSD maupun
diluar PGSD
Almamaterku tercinta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Motto
Bagaimana aku tahu kemampuanku jika aku belum mencobanya?
(anonim)
Mintalah, maka akan diberikan padamu; carilah maka kamu akan
mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu
(Matius 7: 7)
Dari ibu kita belajar mengasihi, dari ayah kita belajar tanggungjawab,
dari teman kita belajar memahami, dari Tuhan Yesus kita belajar cinta
kasih yang tulus.
(anonim)
Jika kamu bertemu dengan orang yang bisa membuatmu tersenyum
ketika orang lain membuatmu menangis teruslah bersamanya, karena
itulah sahabat.
(anonim)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 11 Agustus 2014
Penulis
Theresia Yogi Wirastri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Theresia Yogi Wirastri
Nomor Mahasiswa : 101134106
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
ANALISIS KUALITAS SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN TENGAH
SEMESTER II MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS I TAHUN
AJARAN 2013 / 2014
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma
hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam
bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di
internet maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 11 Agustus 2014
Yang menyatakan
(Theresia Yogi Wirastri)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Analisis Kualitas Soal Pilihan Ganda Ulangan Tengah Semester II Mata
Pelajaran Matematika Kelas I Tahun Ajaran 2013/2014
Oleh:
Theresia Yogi Wirastri
NIM : 101134106
Masyarakat berasumsi bahwa siswa yang cerdas/pandai adalah siswa yang
memperoleh nilai tes tinggi. Masyarakat selama ini kurang memperkarakan kualitas
tes tersebut. Melihat realita seperti itu penelitian ini dilakukan untuk menganalisis
kualitas soal ulangan tengah semester II kelas 1 mata pelajaran matematika di salah
satu sekolah X di Yogyakarta dilihat dari kaidah pembuatan soal pilihan ganda, syarat
pembuatan soal pilihan ganda, validitas soal, indeks diskriminasi, dan kesukaran item
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif non
experimental. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara
informal dan studi pustaka. Populasi penelitian ini adalah semua Sekolah Dasar (SD)
Kanisius di kota Yogyakarta (Kodya), sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah
siswa kelas 1 SD X di kota Yogyakarta (Kodya). Instrumen penelitian adalah tes dari
Yayasan Kanisius yang diujikan di SDtanggal 17 maret 2014. Hasil pekerjaan siswa
dalam bentuk dokumen menjadi data penelitian yang diambil pada tanggal 31 Maret
2014 di SD X di kota Yogyakarta (Kodya). Teknik analisis data pada penelitian ini
menggunakan bantuan software TAP (Test Analysis Program) version 12. 9. 23 yang
dipetakan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas soal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas soal ulangan tengah semester II
kelas 1 mata pelajaran matematika cenderung belum baik, masalah-masalah yang
ditemukan dalam soal tersebut adalah tidak menggunakan struktur kata dan kalimat
yang baik; tidak terdapat kisi-kisi soal; soal banyak yang tidak valid dilihat dari kadar
validitas dan validitas isi; tingkat kesukaran soal tidak seimbang proporsinya; daya
pembeda soal rendah.
Kata kunci : kualitas soal, TAP (Test Analysis Program)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Quality Analysis of Mutiple Choice Question of Second Semester
Mathematics Exam for First Graders Academic Year 2013/2014
By: Theresia Yogi Wirastri
NIM : 101134106
People assumed that briliant students are those who can earn high score in
academic test. People tend to negleet the quality of the test. Looking at the fact that
people tend to negleet the quality of the test, this research is done to analyze the
quality of midterm test of the second semester on first grade mathematics exam at
school X in Yogyakarta, seen from the rules and guidainees of making multiple
choice questions, validity, reliability, discrimination index, and difficulty of items
This research is a descriptive quantitative non-experimental research.
Techniques used in this study were informal interviews and literature. Population in
this research was all Kanisius elementary school in Yogyakarta (Kodya) while the
sample is first grade student at school X in Yogyakarta (Kodya). Research instrument
was mathematics midterm test of the Kanisius school tested at March 17, 2014.
Results of student’s work on March 31, 2014 at school X in Yogyakarta (Kodya)
were taken as research data.. Data analysis techniques in this study used TAP
software (Test Analysis Program) version 12. 9 23 mapped to the factors affecting the
quality of question.
The results indicated that the quality of the midterm test of the second
semester of grade 1 mathematics courses tend to be not good, the problems found in
the question is the usage of incorrect sentence; there are many invalid questions seen
in the levels of validity and content validity; unbalanced item difficulty proportion;
and low discrimination index.
Key words: quality problem, TAP (Test Analysis Program)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih
dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat melaksanakan penelitian serta
menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Kualitas Soal Pilihan Ganda
Ulangan Tengah Semester II Mata Pelajaran Matematika Kelas I Tahun Ajaran
2013/2014”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Peneliti menyadari penulisan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa arahan,
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti menyampaikan
ucapan terimakasih kepada:
1. Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang
telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian skripsi;
2. Gregorius Ari Nugrahanta, S. J., S. S., BST., M. A., selaku Ketua Program
Studi PGSD yang telah memberikan kesempatan dan dukungan peneliti untuk
melakukan penelitian;
3. Christiyanti Aprinastuti., S.Si., M.Pd. selaku Wakil ketua program studi
PGSD yang telah memberikan dukungan kepada sehingga penulisan skripsi
dapat berjalan lancar;
4. Dra. Haniek Sri Pratini, M. Pd., selaku pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, arahan, dorongan, tenaga, dan pikiran sehingga penulisan skripsi
dapat berjalan lancar;
5. Eny Winarti, S.Pd., M.Hum., Ph.D., selaku pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dorongan, tenaga, pikiran, dan kesabaran
sehingga penulisan skripsi dapat berjalan lancar;
6. Pihak sekolah yang memberikan izin untuk melakukan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
7. Keluarga peneliti tercinta, Tarsisius Paulus Wardi (alm), Francisca Tutik
Murdiyati, CM Puri Estiningtyas, FX Nurwidi Nugroho, Yohanes Budi
Setyawan, dan Patrick Kurnia N.P. yang selalu memberikan semangat dan
dorongan kepada peneliti selama menyelesaikan skripsi ini;
8. Teman seperjuangan Yolanda Elzanuari Puspaningtyas yang senantiasa
mendukung dan memberi semangat hingga selesainya skripsi ini.
9. Sahabat-sahabatku Yosefine Anisa KP, Lucia Dian Rosita, Avi Yanti Ratna
K, Patricia Risma Ananti, Fransisca Christy Rosana, dan Viannyta D.M.
Terima kasih buat dukungan, ejekan dan semangat kalian sehingga skripsi ini
bisa selesai.
10. Teman-teman PGSD’10 Kelas E atas kebersamaan dan keceriannya.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan dukungan dan bantuan selama penelitian dan penyusunan skripsi.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
dengan rendah hati peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk
menyempurnakan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis
dan pembaca pada umumnya.
Peneliti,
Theresia Yogi Wirastri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
MOTTO ........................................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................ vii
ABSTRAK .................................................................................................... viii
ABSTRACT ................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN SKRIPSI ................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Batasan Masalah ................................................................................. 5
C. Rumusan Masalah ............................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian ................................................................................ 5
E. Manfaat Penelitian .............................................................................. 6
F. Definisi Operasional ............................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 8
A. Kajian Teori ........................................................................................ 8
1. Kualitas Soal ................................................................................. 8
2. Validitas ....................................................................................... 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
3. Reliabilitas .................................................................................... 14
4. Tes Hasil Belajar ........................................................................... 15
5. Pilihan Ganda ................................................................................ 17
6. Tujuan Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar .......................... 28
7. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Matematika SD ......... 29
8. Ulangan Tengah Semester ............................................................. 31
B. Penelitian Yang Relevan ..................................................................... 32
C. Kerangka Berpikir ............................................................................... 36
D. Hipotesis Penelitian ............................................................................. 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 38
A. Jenis Penelitian .............................................................................. 38
B. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................ 39
C. Populasi dan Sampel...................................................................... 40
D. Variabel Penelitian ........................................................................ 41
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 41
F. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................ 42
G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................... 44
A. Hasil Penelitian ................................................................................... 44
B. Pembahasan ........................................................................................ 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 66
A. Kesimpulan ......................................................................................... 66
B. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 68
C. Saran ................................................................................................... 69
DAFTAR REFERENSI ................................................................................ 70
LAMPIRAN SKRIPSI ................................................................................. 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kriteria Daya Pembeda.................................................................... 25
Tabel 2.4 SK dan KD Kelas 1 yang Diajarkan di Semester 1 ........................... 29
Tabel 2.5 SK dan KD Kelas 1 yang Diajarkan di Semester 2 ........................... 30
Tabel 4.1 Analisis Masalah yang Ada Dalam Soal Pilihan Ganda Kelas 1 ....... 45
Tabel 4.2 Total Nilai yang Didapatkan Siswa.................................................. 50
Tabel 4.4 Analisis Item Tes ............................................................................ 53
Tabel 4.5 Item Difficulty ................................................................................ 54
Tabel 4.6 Discrimination Indeks ..................................................................... 56
Tabel 4.7 Kadar Validitas ............................................................................... 58
Tabel 4.8 Analisis Pilihan Ganda .................................................................... 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2 Kurva Skewness ......................................................................... 26
Gambar 2.3 Kurva Kurtosis ........................................................................... 27
Gambar 4.3 Kurva Skewness dan Kurtosis ..................................................... 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN SKRIPSI
Lampiran 1. Examinee Analysis...................................................................... 74
Lampiran 2. Item and Tes Analysis ................................................................. 76
Lampiran 3. Options Analysis ......................................................................... 79
Lampiran 4. Surat Izin peminjaman lembar jawab, soal, dan daftar nilai ......... 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I membahas mengenai latar belakang penelitian yang menjadi dasar
dalam melakukan penelitian. Selain itu dalam bab ini juga akan membahas
mengenai batasan masalah, rumusan masalah, serta tujuan dan manfaat dalam
melakukan penelitian ini.
A. Latar Belakang Masalah
Dalam lingkungan masyarakat khususnya di daerah Yogyakarta, sebagai
mahasiswa jurusan pendidikan guru Sekolah Dasar peneliti telah menemukan
beberapa pendapat atau anggapan mengenai pengertian siswa pintar. Peneliti
melakukan wawancara informal dengan seorang guru TK untuk mengetahui
pandangan guru TK tersebut mengenai definisi siswa pintar. Guru TK
mengatakan bahwa siswa yang pintar adalah siswa yang mendapatkan nilai yang
baik dan mendapatkan peringkat dan prestasi di sekolahnya. Peneliti juga
melakukan wawancara dengan seorang guru SD di sebuah sekolah swasta di
Yogyakarta. Menurut guru tersebut siswa yang pintar adalah siswa yang aktif
dalam kegiatan sekolah, kegiatan luar sekolah, dan siswa tersebut juga
mendapatkan peringkat juga nilai yang baik di kelas. Menurut peneliti pemikiran
masyarakat kita sudah tertanam bahwa anak yang pintar adalah anak yang
mempunyai kriteria seperti yang sudah disebutkan di atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Pendapat lain mengenai definisi pintar didapatkan peneliti dari sebuah
artikel yang berjudul “Prestasi Belajar” yang ditulis oleh Rosyid (Kompas Siang:
1 Maret 2014). Artikel ini membahas mengenai apa yang dimaksud dengan
prestasi belajar siswa terutama di jenjang pendidikan dasar sembilan tahun, dan
bagaimana peran orangtua dan sekolah dalam membantu siswa mencapai prestasi
tersebut. Rosyid mengatakan siswa dikatakan berprestasi dinilai dari hasil akhir
yang dicapai dilihat dari nilai yang bagus dan mendapatkan berbagai penghargaan
dari lomba akademik.. Jika hasil yang dicapai siswa sesuai dengan harapan yang
sudah dibuat sebelumnya oleh instansi yang terkait, maka siswa tersebut
dikatakan berprestasi.
Peneliti membuat interpretasi yang semakin dikuatkan oleh artikel yang
berjudul “Peringkat, Nilai UN, dan IPK” yang ditulis oleh Gunawan
(www.bincangedukasi.com). Isi dari artikel yang ditulis oleh Gunawan
mempunyai kemiripan dengan artikel yang ditulis oleh Rosyid yaitu masyarakat
relatif menganggap angka atau nilai dalam pendidikan adalah sesuatu yang utama.
Semakin tinggi nilai yang didapatkan maka semakin bangga orangtua dan mereka
akan dianggap sebagai anak yang pintar. Siswa harus mengerjakan soal-soal yang
diberikan kepada mereka untuk mendapatkan angka atau nilai dalam suatu mata
pelajaran tentunya. Jawaban yang diteliti akan menunjukkan nilai yang akan
menjadi tolok ukur tingkat kepintaran siswa.
Peneliti berasumsi bahwa masyarakat berpendapat bahwa siswa yang pintar
adalah siswa yang mendapatkan nilai diatas rata-rata dalam mata pelajaran di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
sekolah. Rata-rata yang di setiap sekolah berbeda karena tergantung kemampuan
siswa dan sekolah dalam menentukan nilai batas minimal dalam setiap pelajaran.
Menurut peneliti pendapat yang menyatakan siswa yang mendapatkan nilai di atas
rata-rata melalui tes dan mendapatkan juara adalah anak pintar belum tentu benar.
Menurut Sudjana (2010: 35) tes adalah pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan
(tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan), atau dalam bentuk perbuatan (tes
tindakan). Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil
belajar siswa. Tes yang diujikan kepada siswa belum tentu mempunyai kualitas
yang baik. Ciri-ciri tes yang baik menurut Basuki (2014: 22) adalah tes tersebut
sah atau valid, dapat dipercaya (reliable), objektif, dan praktis.
Soal tes yang valid berarti soal tersebut mengukur secara tepat sesuatu yang
diinginkan untuk diukur (Purwanto, 2009: 114). Tes tersebut benar-benar dapat
memberikan gambaran tentang apa yang diinginkan untuk diukur. Soal yang baik
adalah soal yang dapat dipercaya (reliable) artinya suatu tes dikatakan dapat
dipercaya apabila hasil yang dicapai oleh tes itu konstan atau tetap (Basuki, 2014:
22). Soal yang baik adalah soal yang mempuyai objektivitas, artinya proses
pemberian nilai atau skor tes tersebut tidak ikut terpengaruh pada pendapat atau
pertimbangan dari pemeriksa. Tes tersebut tidak ada unsur-unsur subjektif dari
pemeriksa di dalam menentukan skor jawaban tes. dengan kata lain, jika hasil tes
tersebut diperiksa oleh orang lain, hasil skornya akan tetap sama (Basuki, 2014:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
24). Soal yang baik adalah soal yang memiliki praktikabilitas tinggi artinya tes
tersebut bersifat praktis dan mudah pengadministrasiannya (Basuki, 2014: 25).
Peneliti jarang menemukan indikasi bahwa masyarakat kurang menyadari
tes yang menghasilkan nilai bagi siswa mempunyai kriteria. Masyarakat
cenderung berpendapat bahwa siswa hanya menjawab soal tes dan mendapatkan
nilai yang bagus. Nilai yang bagus belum tentu mengindikasikan bahwa siswa
menguasai materi yang diujikan. Ketika soal yang diujikan ternyata tidak valid
maka soal tersebut tidak mengukur apa yang seharusnya diukur, yang berarti
siswa tidak mendapatkan pengetahuan materi yang seharusnya didapatkan. Selain
itu ada banyak faktor yang seperti subjektivitas oleh guru kepada siswa yang
membuat siswa tidak mendapatkan nilai yang seharusnya.
Melihat realita bahwa masyarakat umum relatif belum mengetahui mengenai
ciri-ciri soal tes yang baik dan anggapan meraka bahwa anak yang pintar adalah
yang mendapatkan nilai tinggi, maka peneliti bermaksud meneliti mengenai
analisis kualitas soal Ulangan Tengah Semester pada pelajaran pelajaran
matematika di salah satu Sekolah Dasar swasta di kota Yogyakarta. Peneliti
memilih soal matematika karena peneliti memiliki intepretasi matematika adalah
mata pelajaran yang oleh sebagian besar orang dianggap sebagai mata pelajaran
yang sulit. Peneliti memilih sekolah tersebut karena sekolah tersebut termasuk
dalam sekolah yang memiliki akreditasi A dan sekolah tersebut akhir-akhir ini
sedang melakukan peningkatan mutu sekolah. Dan alasan mengapa peneliti
mengambil kelas 1 adalah karena siswa yang berada di kelas 1 masih baru dalam
belajar matematika dan siswa juga belum bisa berpikir secara abstrak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
B. Batasan Masalah
Penelitian ini dibuat untuk menganalisis butir soal Ulangan Tengah
Semester II pada mata pelajaran matematika kelas 1. Penelitian ini menganalisis
butir soal pilihan ganda kelas I di sebuah Sekolah Dasar swasta di kota
Yogyakarta. Karena keterbatasan waktu dan biaya peneliti menganalisis butir soal
pilihan ganda mencakup validitas soal, indeks diskriminasi, dan item kesukaran.
Dalam penelitian ini peneliti tidak meneliti reliabilitas soal karena reliabilitas soal
bersifat tentatif, yang artinya tes reliabilitas bergantung dari hasil validitas. Tes
reliabilitas akan dilakukan jika hasil tes sudah valid.
Penelitian ini menganalisis tentang soal pilihan ganda karena menurut
peneliti soal yang paling banyak digunakan dalam tes adalah soal pilihan ganda.
C. Rumusan Masalah
Apakah soal pilihan ganda ulangan tengah semester II mata pelajaran
matematika kelas 1 ditinjau dari analisis butir soal di salah satu sekolah X di
Yogyakarta sudah berkualitas?
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk:
Menganalisis kualitas soal ulangan tengah semester II kelas 1 mata pelajaran
matematika di salah satu sekolah X di Yogyakarta dilihat dari kaidah pembuatan
soal pilihan ganda, syarat pembuatan soal pilihan ganda, validitas soal, indeks
diskriminasi, dan kesukaran item.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Peneliti belajar mengenai bagaimana cara menyusun soal yang baik
menurut standar penyusunan soal dan mengetahui bagaimana cara
menganalisa kualitas soal pilihan ganda.
2. Bagi Siswa Sekolah Dasar
Siswa bisa secara perlahan-lahan mengerjakan soal dengan kualitas soal
yang baik
3. Bagi Praktisi Pendidikan
Praktisi pendidikan secara perlahan-lahan bisa membuat soal yang
mempunyai kualitas yang baik.
4. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini membuka wawasan bahwa nilai yang tinggi yang
didapatkan siswa belum tentu menunjukkan bahwa siswa tersebut pintar.
F. Definisi Operasional
1. Analisis kualitas soal adalah analisis yang dilakukan untuk melihat
karakteristik dari butir soal tersebut, yang meliputi struktur bahasa, validitas,
reliabilitas, tingkat kesukaran soal, daya beda soal, dan pola distribusi
jawaban sehingga nantinya bisa ditarik kesimpulan bagaimana kualitas dari
soal tersebut.
2. Kualitas soal yang baik adalah soal yang dibuat memenuhi kaidah dalam
pembuatan soal dan syarat pembuatan soal; serta setelah dianalisis soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
tersebut menunjukkan bahwa soal valid dan reliabel, daya pembeda tinggi,
tingkat kesukaran soal merata, dan pengecoh dalam soal pilihan ganda
berfungsi.
3. Soal pilihan ganda adalah soal yang menyajikan pilihan jawaban pada setiap
soal dimana hanya ada satu jawaban benar pada soal tersebut, pilihan
jawaban soal yang salah dinamakan pengecoh soal.
4. Ulangan Tengah Semester adalah evaluasi yang dilakukan pada tengah
semester atau biasanya 6-7 minggu setelah KBM seperti biasa yang mana tes
ini bertujuan untuk mengukur progress belajar siswa selama 6-7 minggu
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab II ini mengulas kajian teori, penelitian yang relevan, dan kerangka berpikir.
Kajian teori berisi mengenai teori-teori yang membantu peneliti dalam melakukan
pembahasan. Penelitian yang relevan berisi tentang penelitian yang sudah dilakukan
sebelumnya yang mana penelitian tersebut mendukung dalam penelitian ini.
Kerangka berpikir adalah ide-ide atau konsep yang saling berhubungan yang mana
ide-ide atau konsep tersebut dirumuskan berdasarkan kajian teori dan hasil-hasil
penelitian terdahulu yang relevan.
A. Kajian Teori
Kajian teori berisi tentang kualitas soal yang baik, validitas, reliabilitas, tes soal
pilihan ganda, tujuan pembelajaran matematika di Sekolah Dasar, Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran matematika di Sekolah Dasar.
1. Kualitas Soal
Kualitas soal pilihan ganda dapat dilihat dari kesesuaian isi soal yang
bergantung pada kaidah pembuatan soal pilihan ganda dan analisis butir soal yang
terdiri atas validitas soal, reliabilitas soal, daya pembeda, tingkat kesukaran soal, dan
homogenitas pilihan jawaban soal. Kualitas soal pilihan ganda yang baik berarti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
menunjukkan soal itu dibuat sesuai dengan kaidah pembuatan soal pilihan ganda
(Depdiknas, 2008: 15-16), soal tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur atau
valid, soal tersebut dapat dipercaya atau reliabel, soal tersebut berdasarkan kriteria
daya pembeda soal menunjukkan bahwa soal tersebut mampu membedakan antara
siswa yang memiliki kemampuan tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan
rendah, soal tersebut berdasarkan tingkat kesulitan soal mempunyai bobot yang
seimbang antara soal yang mudah, soal yang sedang, dan soal yang sulit ( 25% soal
mudah, 50% soal sedang, dan 25% soal sulit), soal tersebut mempunyai homogenitas
pilihan jawaban yang baik dilihat dari berfungsi tidaknya distraktor pada soal pilihan
ganda (Kunandar, 2014: 201 ).
2. Validitas
a. Definisi Validitas
Menurut Azwar ( 2012: 40), validitas adalah sejauh mana ketepatan suatu tes
atau skala dalam menjalankan fungsi pengukurannya. Pengukuran dikatakan
mempunyai validitas yang tinggi apabila menghasilkan data yang secara akurat
memberikan gambaran yang sesuai dengan tujuan pengukuran tersebut. Jadi
penelitian dianggap valid jika mengukur apa yang seharusnya diukur. Sebagai contoh
tes yang menyuruh siswa membuat cerita tertulis akan valid jika tujuan dari tes
tersebut adalah mengukur sejauh mana kemampuan siswa dalam bercerita secara
tulisan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
b. Macam-Macam Validitas
Secara metodologis, validitas suatu test dapat dibedakan menjadi 4, yaitu
validasi isi, validasi konstruk, validasi konkuren, dan validasi prediksi.
1) Validitas isi
Menurut Suraprana (2009: 51) validitas isi sering juga disebut dengan validitas
kurikulum, yang artinya suatu alat ukur dipandang valid apabila sesuai dengan isi
kurikulum yang hendak diukur. Salah satu cara untuk memperoleh validitas isi adalah
dengan melihat soal-soal yang membentuk tes tersebut. Jika keseluruhan soal terlihat
mengukur apa yang seharusnya tes tersebut digunakan, maka tidak diragukan lagi
bahwa validitas isi sudah terpenuhi.sebuah tes akan dikatakan memiliki isi apabila
mengukur sesuai dengan domain dan tujuan khusus tertentu yang sama dengan isi
pelajaran yang telah diberikan di dalam kelas. Sebagai contoh, soal matematika akan
valid jika soal tersebut digunakan untuk mengukur kemampuan matematika, buka
kemampuan bahasa. Contohnya sebuah tes dirancang untuk mengukur kemampuan
dalam berhitung dalam pelajaran metematika, hal-hal yang harus diukur haruslah
berkaitan dengan pertambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
2) Validitas konstruk
Menurut Suraprana (2009: 53) validitas konstruk adalah suatu alat ukur yang
dikatakan valid apabila telah cocok dengan konstruksi teoritik di mana tes tersebut
dibuat. Dengan kata lain sebuah tes yang memiliki validitas konstruksi apabila soal-
soalnya mengukur setiap aspek berpikir seperti yang diuraikan dalam standard
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
kompetensi, kompetensi dasar, ataupun indikator yang terdapat dalam kurikulum.
Contohnya dalam kompetensi dasar tertulis melakukan penjumlahan dan
pengurangan bilangan dua angka, maka dilihat dari validitas kontruk soal akan valid
jika dalam soal tersebut membahas mengenai penjumlahan dan pengurangan bilangan
yang melibatkan 2 angka.
3) Validitas Konkuren
Sukardi (2008: 34) menyatakan bahwa validitas konkuren adalah derajat dimana
skor dalam suatu test dihubungkan dengan skor lain yang telah dibuat. Tes dengan
validasi konkuren biasanya dilakukan atau diberikan dalam waktu yang sama atau
dengan kriteria valid yang sudah ada. Validitas konkuren ditentukan dengan
membangun analisis hubungan atau perbedaan. Metode hubungan pada umumnya
dilakukan dengan cara melibatkan antara skor-skor pada tes dengan skor tes yang
telah baku atau kriteria tes yang sudah ada. Cara-cara membuat tes dengan validitas
konkuren dapat dilakukan dengan beberapa langkah yaitu, a) Administrasi tes yang
baru dilakukan terhadap grup atau anggota kelompok, b) Catat tes baku yang ada
termasuk beberapa koefisien validitasnya jika ada, c) hubungkan atau korelasikan dua
tes skor tersebut. Hasil yang dicapai atau koefisien validitas yang muncul
menunjukkan derajat hubungan validitas tes yang baru. Jika koefisien tinggi, berarti
tes yang baru tersebut mempunyai validitas konkuren yang baik. Sebaliknya, tes yang
baru dikatakan mempunyai validitas konkuren jelek, apabila koefisien yang
dihasilkan rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
4) Validitas prediksi
Validitas prediksi menunjukkan kepada hubungan antara tes skor yang
diperoleh peserta tes dengan keadaan yang akan terjadi diwaktu yang akan datang.
Sebuah tes dikatakan mempunyai validitas prediksi apabila tes tersebut mempunyai
kemampuan untuk memprediksikan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang
(Suraprana, 2009:54).
Contoh dari validitas prediksi adalah seorang anak yang telah lulus Sekolah
Dasar kemudian mendaftar di salah satu SMP, anak tersebut mengikuti tes seleksi
masuk SMP tersebut dan mendapatkan nilai yang tinggi. Karena mendapatkan nilai
yang tinggi anak tersebut diterima di SMP tersebut dan diperkirakan anak tersebut
akan belajar dengan baik. Jika anak tersbut memang bisa belajar dengan baik maka
tes seleksi masuk SMP tersebut memiliki validitas prediksi yang bagus. Namun jika
anak tersebut tidak bisa belajar dengan baik maka tes seleksi masuk SMP tersebut
memiliki hasil validitas prediksi yang tidak baik.
. Untuk acuan seberapa tinggi dan seberapa rendah koefisien korelasi dalam
suatu tes adalah “Koefisien 0.5 mungkin dapat diterima, jika hanya ada satu-satunya
tes. Sebaliknya, koefisien 0.5 tidak diterima, jika ternyata ada tes prediksi lain yang
sejenis dan mempunyai koefisien lebih tinggi.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
c. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Validitas
Nurgiantoro (2010; 163) mengatakan ada 10 faktor yang mempengaruhi tinggi
rendahnya kadar validitas suatu alat tes yaitu:
1) Petunjuk yang tidak jelas. Petunjuk yang tidak jelas menyebabkan siswa
kehilangan waktu untuk sekedar memahami petunjuk pengerjaan atau bahkan
tidak dapat melakukan apa yang seharusnya dilakukan.
2) Penggunaan kosa kata dan struktur kalimat yang sulit. Penggunaan kosa kata
atau struktur kalimat yang sulit dapat menyebabkan siswa terjebak untuk
pemahaman terhadap pemahaman maksud dari sebuah pertanyaan bukan untuk
menyelesaikan pertanyaan itu sendiri.
3) Ambiguitas yang terdapat pada kalimat dalam soal. Ambiguitas yaitu adanya
kemungkinan soal tersebut mempunyai dua arti atau mempunyai makna ganda
yang menyebabkan menurunnya validitas sebuah tes.
4) Alokasi waktu yang tidak cukup. Sebaiknya sebuah tes disediakan waktu yang
cukup untuk mengerjakan seluruh butir tes yang ada. Kekurangan waktu dalam
menyelesaikan sebuah tes bisa jadi bukan karena siswa tidak mampu untuk
menyelesaikan tesnya tetapi karena keterbatasan kesempatan untuk
mengerjakannya.
5) Penekanan yang berlebihan terhadap aspek tertentu, sehingga terlalu mudah
ditebak kecenderungan dari jawaban soal akan menyebabkan menurunnya
tingkat validitas soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
6) Kualitas butir tes yang tidak memadai untuk mengukur hasil belajar . Kualitas
yang tidak memadai misalnya tes dimaksudkan untuk megukur kemampuan
berpikir tingkat tinggi (higher order thinking) jelas tidak cukup hanya
digunakan tes yang bersifat untuk mengungkap pengetahuan faktual saja.
7) Susunan tes yang jelek artinya soal yang ada di dalam test tidak diurutkan
berdasarkan tingkat kesukaran soal. Soal baik memiliki susunan soal mudah
sebanyak 30%, soal yang memiliki tingkat kesukaran soal sedang sebanyak
50%, dan soal yang mempunyai tingkat kesuukaran sulit sebanyak 20%.
8) Tes terlalu pendek mengakibatkan siswa tidak bisa merasakan variasi soal yang
berbeda. Siswa hanya akan mengerjakan soal yang monoton.
9) Penyusunan butir tes yang tidak runtut dilihat dari SK, KD, dan indikator.
10) Pola jawaban yang mudah ditebak, misalnya pada soal pilihan ganda
jawabannya adalah A semua, atau B semua atau menunjukkan pola tertentu
misalnya D, C, B, A, D, C, B, A, dan sebagainya.
3. Reliabilitas
a. Definisi Reliabilitas
Menurut Suraprana (2009: 49) reliabilitas berkaitan dengan sejauhmana tes
yang diberikan ajeg dari waktu ke waktu. Artinya reliabilitas berkaitan dengan
keajegan suatu tes. Hal ini berarti suatu tes dikatakan reliabel ketika suatu tes tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
diujikan pada kesempatan yang berbeda kepada siswa dan hasil yang didapatkan
sama dengan kurang lebih sama atau mirip.
b. Hubungan Validitas Dengan Reliabilitas
Terdapat hubungan antara validitas dan reliabilitas dalam suatu alat tes. Suatu
tes yang reliabel adalah suatu tes yang hasil pengukurannya ajeg. Akan tetapi hasil
pengukuran yang ajeg dari suatu tes belum menjamin bahwa hasil pengukuran yang
demikian itu merupakan hasil mengukur apa yang ingin diukur dalam suatu tes.
Dengan kata lain hasil pengukuran dari suatu tes yang ajeg belum tentu valid (Azwar,
2012: 53). Reliabilitas memiliki sifat tentatif, yang artinya reliabilitas bergantung dari
hasil validitas. Dalam penelitian ini reliabilitas akan dilakukan bila hasil analisis butir
soal adalah valid.
4. Tes Hasil Belajar
a. Definisi tes hasil belajar
Menurut Arikunto (2009: 51) tes adalah alat atau prosedur yang digunakan
untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan-
aturan yang sudah ditentukan. Bisa diintepretasikan bahwa tes hasil belajar adalah
alat atau prosedur yang digunakan untuk mengukur atau menilai hasil belajar siswa
yang diujikan dengan aturan-aturan yang sudah ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
b. Tahapan Penyusunan Test Hasil Belajar
Menurut Silverius (1991: 12) langkah-langkah dalam menyusun tes adalah a)
menetapkan tujuan, b) analisis kurikulum, c) analisis buku pelajaran dan sumber
materi belajar, d) menyusun kisi-kisi, e) menulis indikator, f) menulis soal, g)
reproduksi tes terbatas, h) uji coba, i) analisis soal, j) revisi soal, k) menentukan soal
yang baik, l) merakit soal menjadi tes.
c. Penyusunan Kisi-Kisi
Menurut Pusat Penilaian Pendidikan BALITBANG DEPDIKNAS (2007; 6 )
kisi-kisi dapat didefinisikan sebagai matrik informasi yang dapat dijadikan pedoman
untuk menulis dan merakit soal menjadi tes. Menurut Setiawan (2008:13) kisi-kisi
adalah suatu format atau matrik yang memuat kriteria tentang butir-butir soal yang
ditulis. Dengan menggunakan kisi-kisi, penulis soal akan dapat menghasilkan soal-
soal yang sesuai dengan tujuan tes dan perakit tes akan mudah menyusun perangkat
tes. Berbagai paket tes yang memiliki tingkat kesulitan, kedalaman materi, dan
cakupan materi sama (paralel) akan mudah dihasilkan hanya dengan satu kisi-kisi
yang baik. Kisi-kisi soal yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1) mewakili isi kurikulum yang akan diujikan;
2) komponen-komponennya rinci, jelas, dan mudah dipahami; dan
3) soal-soalnya dapat dibuat sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang
ditetapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Pemilihan materi dalam penyusunan kisi-kisi hendaknya memperhatikan empat
aspek sebagai berikut:
1) urgensi, secara teoretis materi yang akan diujikan mutlak harus dikuasai siswa;
2) relevansi, materi yang dipilih sangat diperlukan untuk mempelajari atau
memahami bidang lain;
3) kontinuitas, materi yang dipilih merupakan materi lanjutan atau pendalaman
materi dari yang sebelumnya pernah dipelajari dalam jenjang yang sama
maupun antar jenjang;dan
4) kontekstual, materi memiliki daya terap dan nilai guna yang tinggi dalam
kehidupan sehari-hari.
Suatu kisi-kisi untuk tes hasil belajar di sekolah harus memiliki komponen-
komponen seperti: 1) jenis sekolah/satuan pendidikan, 2) program/jurusan, 3) bidang
studi/mata pelajaran, 4) kurikulum yang diacu, 5) tujuan pembelajaran, 6) pokok
bahasan/sub pokok bahasan, 7) bahan kelas, 8) uraian materi, 9) ranah kognitif/aspek
tingkah laku, 10) indikator kompetensi, 11) bentuk soal, 12) tingkat kesukaran soal,
13) jumlah soal dan waktu yang diperlukan (Silverius, 1991:16). Pada penelitian ini
tidak ada kisi-kisi soal. Ketika peneliti mengambil instrumen penelitian, Kepala
Sekolah mengatakan bahwa untuk soal matematika tidak ada kisi-kisi karena pembuat
soal yang berasal dari sekolah lain memang tidak membuat kisi-kisi soal untuk mata
pelajaran tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
5. Pilihan Ganda
Pilihan ganda mencakup mengenai definisi pilihan ganda, kaidah penulisan soal
pilihan ganda, syarat penulisan soal pilihan ganda, kelebihan soal pilihan ganda, dan
kekurangan soal pilihan ganda.
a. Definisi Pilihan Ganda
Menururt Sukardi (2008: 125) item tes pilihan ganda adalah tes yang digunakan
untuk mengevaluasi aplikasi pengetahuan hasil belajar yang telah diberikan kepada
siswa selama satu semester. Item tes pilihan ganda juga dapat digunakan untuk
mengukur batasan atau definisi pengetahuan yang sudah jelas, sedangkan untuk
pengetahuan yang masih kurang jelas para guru dianjurkan untuk menggunakan item
menjodohkan.
Menurut BALITBANG DEPDIKNAS (2007: 13) soal pilihan ganda adalah
bentuk soal yang jawabannya dapat dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban yang
telah disediakan. Kontruksinya terdiri dari pokok soal dan pilihan jawaban. Pilihan
jawaban terdiri atas kunci dan pengecoh. Kunci jawaban harus merupakan jawaban
benar atau paling benar sedangkan pengecoh merupakan jawaban tidak benar, namun
daya jebaknya harus berfungsi, artinya siswa memungkinkan memilihnya jika tidak
menguasai materinya.
Soal pilihan ganda dapat diskor dengan mudah, cepat, dan memiliki objektivitas
yang tinggi, mengukur berbagai tingkatan kognitif, serta dapat mencakup ruang
lingkup materi yang luas dalam suatu tes. Bentuk ini sangat tepat digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
ujian berskala besar yang hasilnya harus segera diumumkan, seperti ujian nasional,
ujian akhir sekolah, dan ujian seleksi pegawai negeri. Hanya saja, untuk menyusun
soal pilihan ganda yang bermutu perlu waktu lama dan biaya cukup besar, disamping
itu, penulis soal akan kesulitan membuat pengecoh yang homogen dan berfungsi,
terdapat peluang untuk menebak kunci jawaban, dan peserta mudah mencotek kunci
jawaban. Secara umum, setiap soal pilihan ganda terdiri dari pokok soal (stem) dan
pilihan jawaban (option). Pilihan jawaban terdiri atas kunci jawaban dan pengecoh
(distractor).
Dalam penyusunan soal tes tertulis, penulis soal harus memperhatikan kaidah-
kaidah penulisan soal dilihat dari segi materi, konstruksi, maupun bahasa. Selain itu
soal yang dibuat hendaknya menuntut penalaran yang tinggi.
b. Kaidah Penulisan Soal Pilihan Ganda
Kaidah penulisan soal pilihan ganda dalam Depdiknas (2008: 15-16) sebagai
berikut.
1) Materi
Soal harus sesuai dengan indikator (artinya soal harus menanyakan perilaku dan
materi yang hendak diukur sesuai dengan rumusan indikator dalam kisi-kisi),
pengecoh harus berfungsi, dan setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar
(artinya, satu soal hanya mempunyai satu kunci jawaban). Selain itu menurut Wijaya
(2010: 24) kaidah penulisan butir soal berkaitan dengan materi meliputi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
a) Soal harus sesuai dengan indikator yang merupakan penjabaran dari kompetensi
dasar yang terdapat dalam kurikulum.
b) Pilihan jawaban harus berfungsi, homogen, dan logis.
c) Setiap soal harus mempunyai satu jawaban benar.
2) Konstruksi
a) Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas. Artinya,
kemampuan/materi yang hendak diukur/ditanyakan harus jelas, tidak
menimbulkan pengertian atau penafsiran yang berbeda dari yang dimaksudkan
penulis. Setiap butir soal hanya mengandung satu persoalan/gagasan
b) Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang
diperlukan saja. Artinya apabila terdapat rumusan atau pernyataan yang
sebetulnya tidak diperlukan, maka rumusan atau pernyataan itu dihilangkan
saja.
c) Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar. Artinya,
pada pokok soal jangan sampai terdapat kata, kelompok kata, atau ungkapan
yang dapat memberikan petunjuk ke arah jawaban yang benar.
d) Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
Artinya, pada pokok soal jangan sampai terdapat dua kata atau lebih yang
mengandung arti negatif. Hal ini untuk mencegah terjadinya kesalahan
penafsiran peserta didik terhadap arti pernyataan yang dimaksud. Untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
keterampilan bahasa, penggunaan negatif ganda diperbolehkan bila aspek yang
akan diukur justru pengertian tentang negatif ganda itu sendiri.
e) Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi. Artinya,
semua pilihan jawaban harus berasal dari materi yang sama seperti yang
ditanyakan oleh pokok soal, penulisannya harus setara, dan semua pilihan
jawaban harus berfungsi.
f) Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan “Semua pilihan jawaban di
atas salah" atau "Semua pilihan jawaban di atas benar". Artinya dengan adanya
pilihan jawaban seperti ini, maka secara materi pilihan jawaban berkurang satu
karena pernyataan itu bukan merupakan materi yang ditanyakan dan pernyataan
itu menjadi tidak homogen.
g) Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama. Kaidah ini diperlukan
karena adanya kecenderungan peserta didik memilih jawaban yang paling
panjang karena seringkali jawaban yang lebih panjang itu lebih lengkap dan
merupakan kunci jawaban.
h) Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan
urutan besar kecilnya nilai angka atau kronologis. Artinya pilihan jawaban yang
berbentuk angka harus disusun dari nilai angka paling kecil berurutan sampai
nilai angka yang paling besar, dan sebaliknya. Demikian juga pilihan jawaban
yang menunjukkan waktu harus disusun secara kronologis. Penyusunan secara
unit dimaksudkan untuk memudahkan peserta didik melihat pilihan jawaban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
i) Gambar, grafik, tabel, diagram, wacana, dan sejenisnya yang terdapat pada soal
harus jelas dan berfungsi. Artinya, apa saja yang menyertai suatu soal yang
ditanyakan harus jelas, terbaca, dapat dimengerti oleh peserta didik. Apabila
soal bisa dijawab tanpa melihat gambar, grafik, tabel atau sejenisnya yang
terdapat pada soal, berarti gambar, grafik, atau tabel itu tidak berfungsi.
j) Rumusan pokok soal tidak menggunakan ungkapan atau kata yang bermakna
tidak pasti seperti: sebaiknya, umumnya, kadang-kadang.
k) Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya. Ketergantungan
pada soal sebelumnya menyebabkan peserta didik yang tidak dapat menjawab
benar soal pertama tidak akan dapat menjawab benar soal berikutnya.
3) Bahasa/budaya
Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia. Kaidah bahasa Indonesia dalam penulisan soal di antaranya meliputi: a)
pemakaian kalimat: (1) unsur subjek, (2) unsur predikat, (3) anak kalimat; b)
pemakaian kata: (1) pilihan kata, (2) penulisan kata, dan c) pemakaian ejaan; (1)
penulisan huruf, (2) penggunaan tanda baca. Bahasa yang digunakan harus
komunikatif, sehingga pernyataannya mudah dimengerti peserta didik. Pilihan
jawaban jangan mengulang kata/frase yang bukan merupakan satu kesatuan
pengertian. Letakkan kata/frase pada pokok soal. Menurut Wijaya (2010: 24) sebagai
tambahan dalam kaidah penulisan soal pilihan ganda berkaitan dengan bahasa adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
jika soal akan digunakan untuk daerah atau secara nasional maka jangan
menggunakan bahasa yang hanya berlaku setempat.
Contoh soal yang berkaitan dengan kaidah-kaidah penulisan butir soal dengan
aturan yang berhubungan dengan materi, konstruksi, dan bahasa adalah:
Tentukan hasil dari: 30 – 4 x 5 + 16 : (-2) = ?
a. 73
b. 18
c. 2
d. -73
Kunci jawaban : c
Penyelesaian:
30 – 4 x 5 + 16 : (-2) = 30 – 20 + (-8) = 30 – 28 = 2
Alternatif pengecoh:
Pengecoh pertama kemungkinan salah konsep prosedur operasi
30 – 4 x 5 + 16 : (-2) = 26 x 5 + 16 : (-2) = 130 + 16 : (-2) = -73
Pengecoh kedua kemungkinan salah prosedur dan sifat pembagian
30 – 4 x 5 + 16 : (-2) = 26 x 5 + 16 : (-2) = 130 + 16 : (-2) = 73
Pengecoh ketiga kemungkinan salah konsep pengurangan
30 – 4 x 5 + 16 : (-2) = 30 – 20 + 16 : (-2) = 30 – 20 + 16 : (-2) = 30 – 20 – 8 = 30 –
12 = 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
c. Syarat Tes Tertulis Pilihan Ganda
Menurut Kunandar (2014: 201 ) tes tertulis memiliki beberapa syarat yaitu:
1) Memiliki validitas yang tinggi, artinya mampu mengungkapkan aspek hasil
belajar tertentu secara tepat. Aspek hasil belajar berhubungan dengan tujuan
pembelajaran tersebut. Jika validitas tinggi berarti tes tersebut berhasil
mengukur apa yang ingin diukur.
2) Memiliki reliabilitas yang tinggi, artinya mampu memberikan gambaran yang
relatif tepat dan konsisten tentang kompetensi yang dimiliki oleh siswa. Tes
yang memiliki reliabilitas yang tinggi berarti tes itu memiliki keajegan atau
konsistensi, yang artinya bila tes tersebut diujikan pada siswa di lain
kesempatan maka hasil yang didapatkan adalah kurang lebih sama atau mirip.
3) Tiap butir soal memiliki daya pembeda yang memadai, artinya setiap butir soal
dalam tes itu dapat membedakan siswa yang belajar atau menguasai materi dan
peserta didik yang belum belajar atau belum menguasai materi. Dalam daya
pembeda, siswa yang siswa yang belajar atau menguasai materi dan peserta
didik yang belum belajar atau belum menguasai materi dapat dilihat
perbedaannya melalui nilai akhir yang didapatkan siswa. Discrimination indeks
atau daya pembeda ( D ) menurut Arikunto ( 2012 ; 226 ) adalah kemampuan
sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan
tinggi) dengan siswa yang bodoh ( berkemampuan rendah ). Indeks diskriminasi
mengenal tanda negatif yang digunakan jika suatu soal “terbalik” menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
kualitas testee, yaitu anak pandai disebut bodoh dan anak bodoh disebut pandai.
Klasifikasi daya pembeda menurut Arikunto ( 2012: 232 ) adalah :
Tabel 2.1 Klasifikasi Daya Pembeda
D 0.00 – 0.20 Jelek ( poor )
D 0.21 – 0.40 Cukup ( satistifactory )
D 0.41 – 070 Baik ( good )
D 0.71 – 1.00 Baik sekali ( excellent )
Keterangan tabel:
Tabel 2.1 menunjukkan klasifikasi dari daya pembeda soal. Jika hasil dari
perhitungan daya pembeda semakin mendekati 1 berarti daya pembeda soal
semakin baik, sebaliknya jika semakin mendekati 0 daya pembeda soal tersebut
semakin jelek.
4) Tingkat kesukaran tes berdasar kelompok yang akan dites, kira-kira 30% soal
mudah, 50% soal sedang, dan 20% soal sulit. Menurut Arikunto (2012 : 207)
tingkat kesukaran tes adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya
sesuatu soal. Besarnya indeks kesukaran antara 0.00 sampai dengan 1.0. Indeks
kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Soal dengan indeks kesukaran
0.0 menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks 1.0
menunjukkan bahwa soalnya terlalu mudah. Klasifikasi indeks kesukaran
menurut Arikunto (2012 : 225) adalah soal dengan P 0.00 sampai 0.30 adalah
soal sukar, soal dengan P 0.31 sampai 0.70 adalah soal sedang, soal dengan P
0.71 sampai 1.00 adalah soal mudah. Tingkat kesukaran butir soal dapat
mempengaruhi bentuk distribusi total skor tes. Untuk tes yang sangat sukar
(Tingkat Kesukaran ≤ 0.25) distribusinya berbentuk positif skewed yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
ditunjukkan dengan kurva yang menceng ke kanan, sedangkan tes yang mudah
(Tingkat Kesukaran≥ 0.80) distribusinya berbentuk negatif skewed yang
ditunjukkan dengan kurva yang menceng ke kiri (Suprananto, 2012:175).
Berikut adalah gambar kurva skeness.
Gambar 2.2 Kurva Skewness
Hasan (2009:125) menyatakan skewness (kemencengan atau kecondongan)
adalah tingkat ketidaksimetrisan atau kejauhan simetri dari sebuah distribusi.
Bentuk kurva skewness terdapat puncak keruncingan atau sering disebut dengan
kurtosis. Hasan (2009:137) menjelaskan bahwa keruncingan atau kurtosis
adalah tingkat kepuncakan dari sebuah distribusi yang biasanya diambil secara
relatif terhadap suatu distribusi normal. Berdasarkan keruncingannya, kurva
distribusi dibedakan menjadi 3 yaitu:
a) Leptokurtik yaitu distribusi yang memiliki puncak relatif tinggi, yang memiliki
nilai lebih besar dari 3.
b) Platikurtik yaitu distribusi yang memiliki puncak hampir mendatar, yang
memiliki nilai lebih kecil dari 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
c) Mesokurtik yaitu distribusi yang memiliki puncak tidak tinggi dan tidak
mendatar, yang memiliki nilai sama dengan 3.
Gambar 2.3 Kurva Kurtosis
5) Mudah diadministrasikan, artinya tes tersebut memiliki petunjuk tentang
bagaimana cara pelaksanaannya, cara pengerjaannya dan cara mengkoreksinya.
d. Kelebihan soal pilihan ganda
Kelebihan soal pilihan ganda menurut Hamzah (2014: 36) adalah 1)
Pemeriksaan dan pemberian skor jauh lebih mudah dan cepat, 2) Hasil penilaian
bersifat obyektif karena tidak dipengaruhi oleh subyektivitas penilai, 3) Ruang
lingkup materi yang diujikan luas dan menyeluruh, 4) Jawaban yang benar sudah
tertentu dan pasti, 5) Pemeriksaan bisa diserahkan ke orang lain, 6) Analisis butir tes
dapat dilakukan dengan lebih mudah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
e. Kelemahan soal pilihan ganda
Menurut Hamzah (2014: 37) kelemahan dari soal pilihan ganda antara lain: 1)
Proses pembuatan soal sukar dan lama, 2) Proses berpikir siswa untuk menemukan
jawaban tidak dapat diukur, 3) Ada faktor menebak dari siswa, 4) Lebih
mementingkan hasil akhir daripada proses pengerjaan soal, 5) Kurang bisa
menggambarkan daya pikir dan analisis siswa, 6) Biaya perbanyakan relatif lebih
mahal, 7) Siswa mudah melakukan kerja sama dengan temannya.
6. Tujuan Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar
Menurut Standar Isi (2006: 146), mata pelajaran matematika mempunyai tujuan
agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,
dalam pemecahan masalah
b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika
c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
d. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah
e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
7. Standar Kompetensi dan Kompentensi Dasar Matematika SD
Di dalam Standar Isi terdapat Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dari
setiap mata pelajaran dan dari setiap kelas di Sekolah Dasar. Berikut ini adalah adalah
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dari mata pelajaran matematika kelas 1
Sekolah Dasar. Peran Standar Isi dalam penelitian ini adalah untuk melihat apakah
soal yang dibuat memang diturunkan dari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
yang ada di dalam Standard Isi.
Tabel 2.4 SK dan KD Kelas 1 yang Diajarkan di Semester I
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Bilangan
1. Melakukan penjumlahan dan
pengurangan bilangan sampai 20.
1.1 Membilang banyak benda
1.1 Mengurutkan banyak benda
1.2 Melakukan penjumlahan dan
pengurangan bilangan sampai 20
1.3 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan penjumlahan
dan pengurangan sampai 20
Geometri dan Pengukuran 2.1 Menentukan waktu (pagi, siang,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2 Menggunakan pengukuran waktu dan
panjang
malam), hari, dan jam (secara
bulat)
2.2 Menentukan lama suatu kejadian
berlangsung
2.3 Mengenal panjang suatu benda
melalui kalimat sehari-hari
(pendek, panjang) dan
membandingkannya
2.4 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan waktu dan
panjang
3 Mengenal beberapa bangun ruang
3.1 Mengelompokkan berbagai
bangun ruang sederhana (balok,
prisma, tabung, bola, dan kerucut)
3.2 Menentukan urutan benda-benda
ruang yang sejenis menurut
besarnya
Tabel 2.5 SK dan KD Kelas 1 yang Diajarkan di Semester II
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Bilangan
4. Melakukan penjumlahan dan
pengurangan bilangan sampai dua
angka dalam pemecahan masalah
4.1 Membilang banyak benda
4.2 Mengurutkan banyak benda
4.3 Menentukan nilai tempat puluhan
dan satuan
4.4 Melakukan penjumlahan dan
pengurangan bilangan dua angka
4.5 Menggunakan sifat operasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
pertukaran dan pengelompokan
4.6 Menyelesaikan masalah yang
melibatkan penjumlahan dan
pengurangan bilangan dua angka
Geometri dan Pengukuran
5. Menggunakan pengukuran berat
5.1 Membandingkan berat benda
(ringan, berat)
5.2 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan berat benda
6. Mengenal bangun datar sederhana 6.1 Mengenal segitiga, segi empat,
dan lingkaran
6.2 Mengelompokkan bangun datar
menurut bentuknya
8. Ulangan Tengah Semester
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2007 mengenai Standar
Penilaian Pendidikan tertulis bahwa yang dimaksud dengan Ulangan Tengah
Semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran.
Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD
pada periode tersebut. Menurut Wardhani (2008: 18) Ulangan Tengah Semester
adalah suatu evaluasi kepada siswa yang dilakukan pendidik untuk mengetahui
prestasi belajar siswa stetelah menempuh pembelajaran sekitar 6-7 kali pertemuan
atau kalau dalam perhitungan bulan yakni setelah belajar selama hampir 2 bulan.
Ulangan Tengah Semester termasuk dalam tes formatif karena tes jenis ini disajikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
di tengah program pembelajaran untuk memantau atau memonitor kemajuan belajar
siswa demi memberikan umpan balik baik kepada siswa maupun kepada guru
(Hamzah, 2014: 60)
B. Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang relevan adalah penelitian yang sudah dilakukan oleh orang lain
yang mana penelitian tersebut mendukung dan memberi gambaran mengenai
penelitian ini. Ada 4 penelitian yang relevan yang mendukung penelitian ini.
Keempat penelitian tersebut adalah:
1. Winarty (2010) melakukan penelitian untuk meneliti validitas soal ujian
nasional bagian bahasa Indonesia. Penelitian ini selain menggunakan data ujian
nasional bahasa Indonesia juga menggunakan soal try out ujian nasional bahasa
Indonesia dari 2 sekolah, 1 kecamatan, 1 kabupaten, dan 1 provinsi. Hasil penelitian
ini adalah bahwa masih perlu banyak usaha untuk meningkatkan validitas UASBN
bahasa Indonesia. Salah satu alasan mengapa UASBN gagal dalam validitas atau soal
tidak valid adalah ketidakadaan deskripsi yang cukup yang menghubungkan antara
bahasa Indonesia dan pembelajaran bahasa Indonesia, yang mana hal tersebut sangat
penting untuk menggeneralisasikan silabus, RPP, dan aturan-aturan guru serta siswa
di dalam konteks pembelajaran, dan penilaian siswa. Penelitian ini relevan karena
peneliti sama-sama meneliti mengenai validitas isi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2. Bagus (2011) melakukan penelitian untuk mengetahui kualitas butir soal tes
ditinjau dari relevansi antara kisi-kisi, SK, KD, dan indikator mata pelajaran, validitas
isi tes, validitas butir soal, reliabilitas tes, taraf kesukaran butir soal, daya beda butir
soal, dan efektivitas pengecoh butir soal. Penelitian ini adalah penelitian ex-post
pacto dengan mengambil populasi seluruh hasil tes berupa lembar jawaban siswa
kelas VII dari lima sekolah SMP terpilih di Kabupaten Gianyar yang bisa mewakili
sekolah negeri dan swasta dari 45 SMP dilihat status sekolah yaitu RSBI, SSN,
Sekolah Potensial dan Sekolah Swasta. Sedangkan sampel yang digunakan adalah
sebesar 1000 sampel dipilih. Analisis yang dilakukan adalah analisis tes dan analisis
butir soal.
Hasil penelitian menunjukkan relevansi antara Standar Kompetensi,
Kompetensi Dasar, dan Indikator dengan butir soal dari 60 butir soal terdapat 56
(93%) butir soal relevan dan 4 butir soal (7%) tdak relevan dengan indikator soal.
Validitas isi yang diuji dengan Uji Gregory menunjukkan validitas yang sangat tinggi
(0,933). Bila ditinjau dari validitas butir didapatkan 53 butir soal (88%) dinyatakan
valid dan 7 butir soal (8%) dinyatakan tdak valid. Reabilitas tes didapatkan r11 =
0,860 dengan formula KR 20. Jika ditinjau dari taraf kesukarantes didapatkan 23%
butir soal kategori soal mudah, 62 % butir kategori soal sedang, dan 15 % butir
kategori soal sukar. Dilihat dari daya beda, 82 % memiliki daya beda yang dapat
diterima, yang memiliki daya beda kurang baik 13 % dan yang buruk harus dibuang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
5%. Dan jika ditinjau dari efektivitas pengecoh 85% memiliki pengecoh yang
berfungsi dengan baik dan 15% tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
Berdasarkan temuan tersebut, dalam meningkatkan kualitas tes Ulangan Akhir
Semester IPS Terpadu untuk tingkat SMP hendaknya MGMP IPS Kabupaten Gianyar
lebih memperhatikan Relevansi SK, KD dan Indikator dengan butir soal, validitas,
reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh dari butir soal.
Penelitian ini relevan karena sama-sama meneliti mengenai kualitas butir soal
tes ditinjau dari relevansi antara kisi-kisi, SK, KD, dan indikator mata pelajaran,
validitas isi tes, validitas butir soal, reliabilitas tes, taraf kesukaran butir soal, daya
beda butir soal, dan efektivitas pengecoh butir soal.
3. Suminarsih (2012) melakukan penelitian untuk mengetahui kualitas butir soal
mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa MI Negeri Jejeran, Bantul, Yogyakarta
ditinjau dari analisis: validitas, reliabilitas, daya pembeda, fungsi pengecoh, derajat
kesukaran, dan pencapaian kompetensi. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan
statistik, dengan mengambil latar MI Negeri Jejeran, Bantul, Yogyakarta.
Pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis
data dengan program Microcat Model Iteman versi 3.00 dan Anates versi 4.0.5.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa soal Ulangan Tengah Semester genap
mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas 3 MI Negeri Jejeran Bantul Yogyakarta
tahun pelajaran 2011/2012 memiliki 25 soal pilihan ganda dan 16 soal essay yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
valid, reliabilitas soal pilihan ganda sebesar 0,88 berarti reliabilitasnya tinggi,
sedangkan soal essay reliabilitasnya sebesar 0,81 berarti reliabilitasnya tinggi, derajat
kesukaran item butir tes pilihan ganda dan essay terlalu mudah, daya pembeda item
yang diterima sebanyak 27 butir, fungsi pengecohnya yaitu sebanyak 30 dari 50
pengecoh berfungsi dengan baik, soal tersebut belum mampu mengukur semua
kompetensi yang harus dicapai siswa pada semester genap, karena kisi-kisi
pembuatan soal dikerjakan setelah soal diujikan. Kualitas soalnya tergolong kurang
baik, karena yang memiliki kriteria validitas, reliabilitas, derajat kesukaran item, daya
pembeda item, dan fungsi pengecoh yang baik hanya berjumlah 12atau 29,27 %.
Penelitian ini relevan karena isi penelitian yang saling mendukung diantaranya
sama-sama menganalisis kualitas butir soal mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa
ditinjau dari analisis: validitas, reliabilitas, daya pembeda, fungsi pengecoh, derajat
kesukaran, dan pencapaian kompetensi.
4. Purnomo (2006) melakukan penelitian mengenai kemampuan guru dalam
merancang tes berbentuk pilihan ganda. Penelitian ini menggunakan 3 sekolah
sebagai sampel penelitian. Hasil penelitiannya adalah dari hasil uji validitas terhadap
soal pilihan ganda terlihat bahwa ternyata banyak sekali ditemukan butir-butir soal
yang tidak valid yang digunakan pada UAS. Kesimpulan yang ditarik oleh beliau
adalah erdasarkan hasil temuan penelitian dan pembahasan dapat dikemukakan
bahwa berdasarkan hasil analisis perangkat tes IPS yang diujikan pada UAS di tiga
sekolah dasar di Kecamatan Gajahmungkur Semarang, ternyata sebagian terbesarnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
tidak dapat dipakai karena tidak memenuhi persyaratan validitas, reliabilitas, tingkat
kesukaran soal dan daya beda soal.
Penelitian ini relevan karena sama-sama melakukan analisis terhadap kualitas soal
yang ditinjau dari analisis butir soal.
C. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir adalah ide-ide atau konsep yang saling berhubungan yang
mana ide-ide atau konsep tersebut dirumuskan berdasarkan kajian teori dan hasil-
hasil penelitian terdahulu yang relevan. Analisis butir soal dilakukan untuk mengukur
sejauh mana kualitas dari suatu soal. Hal-hal yang bisa dianalisis antara lain adalah
validitas soal, reliabilitas soal, daya pembeda soal, tingkat kesulitan soal, tingkat
homogenitas pilihan jawaban, dan kesesuaian antara kisi-kisi dengan soal. Dengan
melakukan analisis butir soal ini peneliti akan mengatahui sejauh mana kualitas soal
yang diberikan kepada siswa saat ini. Penelitian ini menggunakan soal Ujian Tengah
Semester 2 kelas 1 mata pelajaran matematika.
Melalui penelitian ini peneliti akan mengetahui apakah soal yang diujikan valid,
reliable, lalu apakah soal ini tingkat kesulitan pada setiap soal merata, apakah soal ini
bisa membedakan antar siswa yang pintar dengan siswa yang kurang pintar. Dan
apakah soal yang dibuat sesuai dengan kisi-kisi soal.
Hasil penelitian ini nantinya akan berguna sebagai refleksi baik bagi peneliti
dan guru untuk melihat sejauh mana kualitas soal yang diujikan kepada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah soal pilihan ganda ulangan tengah
semester II mata pelajaran matematika kelas 1 ditinjau dari analisis butir soal di
salah satu sekolah X di Yogyakarta sudah berkualitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab III membahas tentang jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian,
populasi dan sampel, variabel, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, dan
teknik analisis data. Jenis penelitian adalah deskripsi mengenai kategori penelitian,
waktu dan tempat penelitian menunjukkan kapan penelitian ini dilangsungkan,
populasi dan sampel adalah subyek atau obyek yang berhubungan dengan data dalam
penelitian, variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai, metode
pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data,
instrumen penelitian adalah data yang gunakan dalam penelitian, teknik analisis
adalah cara yang digunakan peneliti untuk mengolah data.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif deskriptif non experimental
(Johnson & Christensen, 2012: 366 ). Penelitian ini termasuk ke dalam kuantitatif non
experimental karena penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan analisis butir soal
soal.
Penelitian deskriptif adalah penelitian mendeskripsikan hal-hal yang saat ini
berlaku secara apa adanya sesuai dengan variabel yang diteliti. Hal ini dimaksudkan
untuk menggambarkan ciri-ciri orang tertentu, kelompok-kelompok tertentu, atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
keadaan-keadaan. Penelitian deskriptif berusaha memberikan dengan sistematis dan
cermat fakta-fakta aktual dan sifat populasi tertentu (Darmawan 2013: 38). Sistematis
maksudnya penelitian ini dilakukan secara terstruktur dari awal penelitian sampai
akhir penelitian.
Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan suatu obyek atau
kegiatan yang menjadi perhatian peneliti yang dapat berupa penelitian akhir atau
penelitian perantara, yaitu sebagai perantara bagi penelitian lanjut. Dalam
penerapannya di lapangan penelitian deskriptif banyak digunakan untuk kalangan
pendidik. ( Darmawan, 2013: 49).
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif karena peneliti memberikan
gambaran mengenai kualitas suatu soal yang ada saat ini. Penelitian ini menggunakan
sumber data dokumentasi. Penelitian ini menggambarkan apa adanya kualitas dari
soal ujian ujian tengah semester II tahun 2014 yang diadakan di sekolah X di
Yogyakarta.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini mengambil data penelitian pada tanggal 31 Maret 2014 di salah
satu SD X di daerah Yogyakarta. Penelitian dilakukan pada tanggal tersebut karena
menyesuaikan jadwal Ulangan Tengah Semester di SD tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
C. Populasi dan Sampel
Menurut Sukardi (2003:53), populasi pada prinsipnya adalah semua anggota
kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam satu
tempat, dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu
penelitian. Dalam penelitian ini populasinya adalah semua Sekolah Dasar (SD)
Kanisius di kota Yogyakarta (Kodya).
Menurut Sukardi (2003: 54) sampel adalah sebagian dari populasi. Menurut Ali
(1985: 54) sampel penelitian adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek
yang diteliti yang dianggap mewakili terhadap seluruh populasi dan diambil dengan
menggunakan teknik tertentu. Dalam penelitian ini sampel yang dimaksud adalah
siswa kelas 1 SD X di kota Yogyakarta (Kodya). Peneliti menggunakan teknik
pengambilan sampel acak berstrata. Sampel acak berstrata adalah sampel yang
diambil berdasarkan populasi yang dibagi menjadi beberapa kelompok dan sampel
diambil dari setiap kelompok tersebut (Sanders, 1990: 222). Dalam penelitian ini
strata yang dimaksudkan adalah populasi dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 yaitu
Sekolah Dasar (SD) Kanisius yang berada di daerah kota Yogyakarta (Kodya) dan
Sekolah Dasar (SD) Kanisius yang berada di daerah pinggiran kota Yogyakarta
(Kodya). Lalu sampel diambil dari satu sekolah yang berada di daerah kota
Yogyakarta (Kodya) dan satu sekolah yang berada di daerah pinggiran kota
Yogyakarta (Kodya). Namun karena keterbatasan waktu peneliti hanya mengambil
sampel yang berada di daerah kota Yogyakarta (Kodya).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai. Variabel dapat
dikategorikan ke dalam variabel diskrit atau variabel kategorikal dan variabel
bersambungan atau kontinu. dalam menentukan variabel penelitian, ada 3 jenis
hubungan antar variabel yaitu 1) hubungan simetris, 2) hubungan timbal balik, 3)
hubungan asimetris (Sugiono, 2009: 152). Dalam penelitian ini tidak menggunakan
variabel karena dalam penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif deskriptif.
E. Teknik Pengumpulan Data
Ada 2 teknik yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu wawancara informal
dan studi dokumenter. Wawancara informal dilakukan dengan tujuan untuk
mengumpulkan beberapa pendapat yang nantinya dijadikan sebagai dasar dalam
penelitian ini. Wawancara adalah pertemuan 2 orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab dengan tujuan tertentu (Sugiyono, 2009;317).
Studi dokumenter adalah metode pengumpulan data pelengkap, untuk
memperoleh data-data yang menjunjang dalam penelitian (Tukiran, 2011: 51). Studi
dokumenter dalam penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan soal, kunci jawaban,
dan lembar jawab siswa yang digunakan untuk analisis butir soal pilihan ganda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
F. Instrumen Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan teknik wawancara informal yang dilakukan peneliti
untuk mendapatkan data-data yang menunjang dalam penelitian ini. Narasumber
wawancara informal adalah seorang guru TK dan Kepala Sekolah. Wawancara
dengan guru TK dilakukan untuk mengetahui pendapat guru TK tersebut mengenai
definisi pintar. Wawancara dengan Kepala Sekolah dilakukan untuk mendapatkan
informasi mengenai SD tempat dilakukannya penelitian. Karena peneliti
menggunakan teknik wawancara informal, maka hasil dari wawancara tersebut adalah
hasil dari intepretasi peneliti terhadap wawancara informal tersebut.
Peneliti tidak membuat instrument penelitian, melainkan peneliti mengambil
instrument penelitian berupa soal, kunci jawaban, dan lembar jawab siswa di salah
satu SD swasta di daerah Yogyakarta
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data soal merujuk pada ulasan bab II halaman 9-10 dilanjutkan
halaman 18- 24 tentang kualitas soal yang dilihat dari validitas isi, syarat pembuatan
soal pilihan ganda, dan kaidah dalam pembuatan soal pilihan ganda.
Merujuk pada bab II tersebut analisis butir soal pilihan ganda yang dianalisis
mencakup:
1. Perintah soal
2. Struktur kalimat dan ambiguitas kata-kata dalam soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
3. Analisis soal berdasarkan pada validitas isi
4. Kisi-kisi soal
Merujuk pada bab II mengenai syarat pilihan ganda maka analisis data
menggunakan bantuan software TAP (Lewis: 2002). Software TAP digunakan untuk
menganalisis:
5. Total nilai yang didapatkan siswa untuk mengetahui rata-rata (mean),
maksimun nilai yang didapatkan, minimum nilai yang didapatkan, dan standard
deviasi.
6. Tingkat kesukaran item untuk mengetahui tingkat kesulitan soal, apakah
termasuk soal yang mudah, sedang ataukah soal yang sulit.
7. Daya pembeda soal untuk mengetahui apakah soal tersebut bisa membedakan
siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang mempunyai
kemampuan rendah dilihat dari skor yang didapatkan siswa.
8. Tingkat validitas soal yang digunakan untuk melihat apakah soal tersebut valid
atau tidak. Untuk melihatnya menggunakan poin biserial di output software
TAP
9. Kualitas faktor pengecoh pada pilihan jawaban soal untuk mengetahui apakah
fungsi pengecoh berfungsi dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV akan mengulas mengenai analisis data penelitian. Peneliti akan
menjabarkan mengenai analisis butir soal yang di dalamnya termasuk perintah soal,
indeks diskriminasi, item kesukaran, validitas, faktor pengecoh dalam soal, dan
validasi isi.
A. Hasil Penelitian
Analisis butir soal adalah analisis yang untuk melihat bagaimana kualitas dari
soal tersebut. Penelitian ini adalah penelitian mengenai analisis kualitas butir soal
pilihan ganda mata pelajaran matematika kelas 1 di SD X di Yogyakarta. Penelitian
ini dilakukan pada tanggal 31 Maret 2014 di SD X di Yogyakarta. Penelitian
dilakukan pada tanggal tersebut karena menyesuaikan tes Ulangan Tengah Semester
yang diadakan di SD X.
Peneliti mengambil instrumen penelitian berupa soal, kunci jawaban, dan
lembar jawab siswa sebagai data dokumenter dalam penelitian. Peneliti juga
melakukan wawancara informal dengan Kepala Sekolah untuk mengetahui
bagaimana kondisi sekolah tersebut. Hasil wawancara tersebut sebagai tambahan
informasi yang digunakan dalam menentukan populasi dan sampel dalam penelitian
ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal pilihan ganda mata
pelajaran matematika untuk kelas 1. Soal pilihan ganda berjumlah 10 soal. jumlah
siswa kelas 1 sebanyak 26 siswa yang terdiri dari 12 siswa perempuan dan 14 siswa
laki-laki.
B. Pembahasan
Berikut adalah tabel yang berisi tentang masalah yang ada di dalam soal pilihan
ganda mata pelajaran matematika kelas 1 merujuk pada bab II mengenai kaidah
dalam pembuatan soal pilihan ganda dan syarat membuat soal pilihan ganda.
Tabel 4.1 Analisis Masalah yang Ada Dalam
Soal Pilihan Ganda Kelas 1
Masalah Yang
Muncul Uraian Masalah Nomor Soal
Perintah soal
Perintah soal secara umum
masih terdapat kata-kata yang
bisa ditangkap maknanya secara
berbeda oleh siswa. Selain itu
perintah soal tidak lengkap
karena tidak menggunakan
tanda baca.
Perintah soal secara
umum hanya butuh
ketelitian mengenai
tanda baca seru.
Struktur kalimat
Kalimat yang digunakan di
dalam soal tidak menggunakan
SPOK dengan baik.
1
Soal yang ambigu Soal yang ambigu dapat dilihat 1, 5, 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
dari kata-katanya yang memiliki
makna ganda. Soal ambigu juga
dilihat dari soal bergambar,
namun gambar soal tidak sesuai
dengan soal yang
mendeskripsikan gambar
tersebut.
Daya pembeda soal
Daya pembeda soal yang rendah
menunjukkan bahwa soal
tersebut tidak bisa membedakan
antara siswa yang memiliki
kemampuan tinggi dengan siswa
yang memiliki kemampuan
rendah.
1, 2, 3, 4, 5, 6
Tingkat kesukaran
soal
Soal tidak memenuhi syarat soal
yang baik, syarat soal yang baik
memiliki pembagian kira 30%
soal mudah, 50% soal sedang,
dan 20% soal sulit.
Soal yang mudah
mempunyai nilai
yang lebih besar
daripada soal sedang
Validitas soal (dilihat
dari kadar validitas)
soal yang mempunyai masalah
dengan kadar validitas biasanya
menunjukkan bahwa soal
tersebut tidak valid, dapat
ditinjau dari tingkat kesulitan
soal ataupun ditinjau dari faktor
pengecoh soal yang tidak
berfungsi.
1, 2
Fungsi pengecoh Pengecoh tidak berfungsi 1, 2,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
dalam pilihan
jawaban soal pilihan
ganda (kontruksi
dalam soal)
sebagaimana mestinya. Ada
beberapa soal yang
pengecohnya tidak berfungsi,
karena pengecoh dalam soal
tersebut tidak dipilih oleh siswa.
Keterangan tabel:
Tabel di atas merupakan ringkasan yang akan dibahas di dalam pembahasan. Dimana
isi tabel adalah masalah yang ada di dalam soal pilihan ganda mata pelajaran
matematika kelas 1.
1. Pembahasan Mengenai Perintah Soal
Perintah untuk mengerjakan Ulangan Tengah Semester kelas 1 semester 2 mata
pelajaran matematika bagian pilihan ganda tertulis “ Berilah tanda silang (X) pada
huruf a, b, atau c pada jawaban yang kamu anggap benar” . Perintah soal tersebut
tidak menggunakan tanda baca. Hal tersebut tidak benar karena kalimat perintah
seharusnya menggunakan tanda baca seru (!). Siswa kelas 1 baru mengenal tanda
baca, karena itu pembuat soal harus lebih teliti lagi agar konsep siswa tidak rancu.
Karena konsep siswa kelas 1 adalah bahwa kalimat perintah menggunaka tanda seru.
Kata-kata yang digunakan juga kurang baik, karena jika jawaban yang siswa anngap
benar, bisa saja “anggapan” benar siswa satu dengan siswa yang lain berbeda.
Sebaiknya perintah soal “Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, atau c pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
jawaban yang paling benar!” agar tidak memudahkan siswa dalam memahami
perintah soal dan tidak menimbulkan asumsi ganda,
2. Analisis struktur kalimat dan ambiguitas kata - kata kata dalam soal
Soal nomor 1 memiliki ambigutas yaitu dalam soal menyuruh siswa untuk
menghitung kelereng di dalam kotak, namun dalam soal yang ada bukan gambar
kelereng melainkan gambar lingkaran. Hal ini akan merubah konsep siswa mengenai
kelereng. Siswa akan berpikir bahwa kelereng berbentuk lingkaran. Padahal
sebenarnya kelereng lebih menyerupai bola. Untuk soal nomor satu lebih baik gambar
lingkaran diganti dengan gambar kelereng yang sebenarnya agar konsep siswa
mengenai kelereng tidak berubah.
Soal nomor 5 dan 7 mempunyai struktur kalimat yang kurang baik. Karena soal
tersebut bisa memberikan tafsiran berbeda kepada setiap anak. Contohnya soal nomor
5. Soal nomor 5 menyuruh siswa untuk mengurutkan bilangan secara acak. Namun
perintah pengerjaan nomor 5 hanya menyuruh siswa untuk mengurutkan bilangan
dari yang terkecil. Beberapa siswa mungkin akan berpikir hanya memilih bilangan
yang paling kecil dan ditempatkan di urutan paling depan, sedangkan angka setelah
itu hanya sembarang. Harusnya soal dibuat lebih lengkap seperti, urutkanlah bilangan
mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
3. Analisis Berdasarkan Validitas Isi
Soal Ulangan Tengah Semester mata pelajaran matematika ditinjau dari
validitas isi, maka hasil analisisnya adalah:
Soal Ulangan Tengah Semester mata pelajaran matematika menggunakan
kurikulum 2006 yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum
KTSP mata pelajaran semester 2 membahas tentang bilangan dan geometri (mengenai
apa saja yang dibahas di materi bilangan dan geometri sudah tercantum di bab II).
Karena soal ini tidak ada kisi-kisi, maka peneliti memetakan sendiri antara soal
dengan Standar Kompetensi maupun Kompetensi Dasar mata pelajaran matematika
kelas 1 semester 2. Hasil yang didapatkan adalah soal semua nomor kecuali nomor 6
ada cocok dengan materi yang ada dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
untuk mata pelajaran matematika kelas 1 semester 2. Nomor 6 membahas mengenai
bilangan loncat dan tidak ada dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata
pelajaran matematika kelas 1 semester 2. Bisa dikatakan bahwa soal Ulangan Tengah
Semester mata pelajaran matematika untuk kelas 1 jika dilihat dari validitas isi
sebagian besar sudah mengukur apa yang ingin diukur, walaupun ada 1 soal yang
tidak sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Soal tersebut bisa
jadi merupakan soal tambahan pengetahuan diluar Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar yang diujikan untuk menambah wawasan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
4. Analisis Kisi-Kisi Soal
Soal matematika ini tidak memiliki kisi-kisi soal. Soal ini dilihat dari teknik
penyusunan soal tidak memenuhi kriteria dalam pembuatan soal. Bisa dikatakan
bahwa soal matematika yang diujikan kepada siswa ini dinilai belum baik, karena
tidak mengikuti prosedur yang ada.
5. Analisis Mengenai Total Skor Yang Diperoleh Siswa
Setelah mengolah data hasil jawaban ujian tengah semester mata pelajaran
matematika siswa kelas 1 menggunakan Program TAP ( Test Analysis Program)
version 12.9.23, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Soal matematika kelas 1 yang berjumlah 10 soal pilihan ganda. Setiap soal
memiliki 3 pilihan jawaban yaitu a, b, dan c, dan soal pilihan ganda tersebut memiliki
bobot nilai 1 untuk setiap soalnya. Berikut adalah tabel 4.2 yang berisi total nilai
yang didapatkan dari masing-masing siswa.
Tabel 4.2 Total Nilai yang
Didapatkan Siswa
ID Total Nilai
siswa 1 5
siswa 2 5
siswa 3 10
siswa 4 7
siswa 5 8
siswa 6 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
siswa 7 8
siswa 8 9
siswa 9 8
siswa 10 9
siswa 11 8
siswa 12 10
siswa 13 7
siswa 14 7
siswa 15 6
siswa 16 5
siswa 17 9
siswa 18 8
siswa 19 8
siswa 20 7
siswa 21 7
siswa 22 8
siswa 23 8
siswa 24 7
siswa 25 9
siswa 26 7
Keterangan tabel:
Tabel 4.2 terdiri dari 2 kolom yaitu kolom ID dan kolom total nilai. Kolom ID
berisi nama dari siswa. Nama siswa dirahasiakan dalam penelitian ini, karena itu
nama siswa ditulis seperti di tabel. Kolom total nilai berisi jumlah nilai total yang
didapatkan setiap siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Isi tabel 4.2 dapat dikatakan sebagai berikut: 2 siswa mendapatkan total nilai
10, 4 siswa mendapatkan total nilai 9, 9 siswa mendapatkan total nilai 8, 7 siswa
mendapatkan total nilai 7, 1 siswa mendapatkan total nilai 6, dan 3 siswa
mendapatkan total nilai 5. Siswa yang mengerjakan soal pilihan ganda berjumlah 26
siswa. Kemudian minimum nilai yang dihasilkan adalah 5 atau jika dipersentasekan
adalah 50%, sedangkan maksimum nilai yang dihasilkan adalah 10 atau 100%. Rata-
rata nilai adalah 7.61, median atau nilai tengah adalah 8. Standar deviasi adalah 1.33.
Varian adalah 1.78, untuk skewnessnya adalah -0.36, maka jika dibuat menjadi kurva
akan condong ke kanan (positif skewed) yang berarti mempunyai modus paling kecil
dan rata-rata hitung paling besar. Kurtosisnya adalah -0.22, yang berarti derajat
keruncingannya platikurtis yaitu distribusi data yang puncaknya terlalu rendah atau
terlalu mendatar. Jika ditunjukkan dengan kurva maka akan diperoleh gambar sebagai
berikut.
Gambar 4.3 Kurva Skewness Dan Kurtosis
Keterangan gambar:
Kurva tersebut menunjukkan condong ke kanan (positif skewed) dan
mempunyai derajat keruncingan terlalu rendah atau mendatar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Untuk analisis item dan tes, dapat dilihat dalam tabel 4.4 berikut ini:
Tabel 4.4 Analisis Item Tes
Item Key Number
Correct
Item
Diff.
Disc.
Index
Correct
in High
Grp
Correct
in Low
Grp
Point
Biser
Item 01 2 26 1.00 0.00 15 (1.00) 11 (1.00) ****
Item 02 3 26 1.00 0.00 15 (1.00) 11 (1.00) ****
Item 03 1 25 0.96 0.09 15 (1.00) 10 (0.91) 0.39
Item 04 3 14 0.54 0.15 9 (0.60) 5 (0.45) 0.37
Item 05 2 21 0.81 0.14 13 (0.87) 8 (0.73) 0.30
Item 06 1 23 0.88 0.12 14 (0.93) 9 (0.82) 0.44
Item 07 2 5 0.19 0.33 5 (0.33) 0 (0.00) 0.51
Item 08 3 23 0.88 0.27 15 (1.00) 8 (0.73) 0.35
Item 09 1 19 0.73 0.48 14 (0.93) 5 (0.45) 0.54
Item 10 3 16 0.62 0.59 13 (0.87) 3 (0.54) 0.54
Keterangan tabel:
Tabel 4.4 berisi output dari program TAP tentang analisis item soal.
Tabel 4.4 terdiri dari 10 kolom yaitu kolom item, kolom key, kolom number
correct, kolom item difficulty, kolom discrimination indeks, kolom correct in high
group, kolom correct in low group, dan kolom point biserial. Kolom item berisi
tentang nomor soal ujian tengah semester II kelas 1. Kolom key berisi tentang kunci
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
jawaban dari setiap soal. Di dalam kolom key angka 1 berarti a, 2 berarti b, dan 3
berarti c. Kolom number correct berisi tentang jumlah siswa yang menjawab benar
dalam setiap soal. Kolom item difficulty berisi tentang angka dalam bentuk desimal
yang menunjukkan item difficulty atau kesukaran item dalam setiap soal. Kolom
discrimination indeks berisi tentang angka dalam bentuk desimal yang menunjukkan
besarnya indeks daya pembeda dalam setiap soal. Kolom correct in high group berisi
tentang jumlah siswa high group yang menjawab benar dalam setiap soal berikut
bentuk persentasenya dalam bentuk desimal. Kolom correct in low group berisi
tentang jumlah siswa low group yang menjawab benar dalam setiap soal berikut
bentuk persentasenya dalam bentuk decimal. Kolom poin biserial berisikan tentang
angka yang menunjukkan soal tersebut apakah valid atau tidak valid.
6. Tingkat Kesukaran Soal ( Item Difficulty)
Tabel di bawah ini adalah potongan dari tabel 4.3 halaman 53 yang membahas
mengenai item soal dengan tingkat kesukaran soal.
Tabel 4.5 Item Difficulty
Item Item
Diff.
Item 01 1.00
Item 02 1.00
Item 03 0.96
Item 04 0.54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Item 05 0.81
Item 06 0.88
Item 07 0.19
Item 08 0.88
Item 09 0.73
Item 10 0.62
Keterangan tabel:
Tabel 4.5 menganalisis mengenai item difficulty.
Tabel 4.5 tertulis item difficulty ( P ) atau kesukaran item. Indeks kesukaran ini
menunjukkan taraf kesukaran soal. Soal dengan indeks kesukaran 0.0 menunjukkan
bahwa soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks 1.0 menunjukkan bahwa soalnya
terlalu mudah.
Berdasarkan tabel 4.5 didapatkan data mengenai tingkat kesulitan soal. Item
soal nomor 1, 2. 3, 5, 6, 8, 9 termasuk soal kriteria mudah menurut klasifikasi indeks
kesukaran menurut Arikunto, nomor 1 dan 2 mempunyai indeks kesukaran 1.00 yang
berarti kedua soal tersebut termasuk dalam kriteria soal yang sangat mudah. Nomor 4
dan 10 termasuk dalam kriteria sedang, sedangkan nomor 7 termasuk dalam kriteria
soal yang sukar dengan indeks kesukaran sebesar 0.19. Rata-rata dari indeks
kesukaran adalah 0.76. Tes yang baik memuat kira-kira 30% soal mudah, 50% soal
sedang, dan 20% soal sukar. Soal Ulangan Tengah Semester mata pelajaran
matematika ini tidak termasuk dalam kriteria soal tes yang baik, karena dapat dilihat
soal yang dominan adalah soal yang mudah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
7. Daya Pembeda Soal ( Discrimination Index )
Tabel di bawah ini adalah potongan dari tabel 4.3 halaman 53 yang membahas
mengenai item soal dengan daya pembeda soal.
Tabel 4.6 Discrimination Indeks
Item Disc.
Index
Item 01 0.00
Item 02 0.00
Item 03 0.09
Item 04 0.15
Item 05 0.14
Item 06 0.12
Item 07 0.33
Item 08 0.27
Item 09 0.48
Item 10 0.59
Keterangan tabel:
Tabel 4.6 menganalisis item soal dan discrimination index.
Discrimination indeks atau indeks diskriminasi atau daya pembeda ( D )
menurut Arikunto ( 2012: 226 ) adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan
antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Menurut tabel 4.6 item soal nomor 1 dan 2 termasuk dalam kriteria jelek karena
memiliki indeks diskriminasi 0.00, item soal nomor 1 dan 2 tidak bisa membedakan
siswa yang memiliki nilai tinggi dan siswa yang mempunyai nilai rendah. Selain item
soal nomor 1 dan 2, item soal nomor 3, 4, 5, dan 6 juga memiliki indeks diskriminasi
di antara 0.00 – 0.20 yang berarti item-item tersebut termasuk dalam kriteria jelek
dalam membedakan siswa yang memiliki nilai tinggi dan siswa yang mempunyai
nilai rendah. Item soal nomor 7 dan 8 termasuk dalam indeks diskriminasi antara 0.21
– 0.40 yang artinya kedua item soal ini termasuk dalam kriteria cukup dalam
membedakan siswa yang memiliki nilai tinggi dan siswa yang mempunyai nilai
rendah. Item soal nomor 9 dan 10 termasuk dalam indeks diskriminasi antara 0.41 –
0.70 yang artinya kedua item soal ini termasuk dalam kriteria baik dalam
membedakan siswa yang memiliki nilai tinggi dan siswa yang mempunyai nilai
rendah. Rata-rata dari indeks diskriminasi adalah 0.22 yang bisa diintepretasikan
bahwa soal Ulangan Tengah Semester mata pelajaran matematika ini termasuk dalam
kriteria cukup dalam membedakan antara siswa yang memiliki nilai tinggi dan siswa
yang mempunyai nilai rendah.
8. Kadar validitas
Tabel di bawah ini adalah potongan dari tabel 4.3 halaman 53 yang membahas
mengenai item soal dengan kadar validitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 4.7 Kadar Validitas
Item Point
Biser
Item 01 ****
Item 02 ****
Item 03 0.39
Item 04 0.37
Item 05 0.30
Item 06 0.44
Item 07 0.51
Item 08 0.35
Item 09 0.54
Item 10 0.54
Keterangan tabel:
Tabel 4.7 menganalisis item dan kolom poin biserial.
Suraprana (2009; 61) point biserial adalah korelasi biserial atau korelasi poin
biserial yang artinya korelasi product moment yang diterapkan pada data, dimana
variabel-variabel yang dikorelasikan sifatnya masing-masing berbeda satu sama lain.
Butir tes yang memiliki korelasi tinggi dan positif dengan total menunjukkan
validitas yang tinggi pula. To (1995; 234) menyatakan jika skor korelasi poin biserial
menunjukkan skor lebih dari atau sama dengan 0,50 maka butir soal tersebut
dianggap valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Berdasarkan tabel 4.7 item soal nomor 1 dan 2 memiliki kadar validitas yang
tidak terdefinisi (****) yang artinya item soal tersebut termasuk soal yang tidak
valid. Item soal nomor 2, 3, 4, 5, 6, dan 8 juga memiliki kadar validitas di bawah 0.50
yang berarti soal-soal tersebut termasuk soal yang tidak valid. Item soal nomor 7, 9,
dan 10 memiliki kadar validitas di atas 0.50 yang berarti soal-soal tersebut termasuk
soal yang valid. Rata-rata dari point biserial adalah 0.43 yang mana berarti item-item
soal Ulangan Tengah Semester mata pelajaran matematika ini secara rata-rata banyak
yang menunjukkan tidak valid.
9. Homogenitas Pilihan Jawaban
Tabel option analysis menunjukkan rincian siswa kelas 1 dalam memilih pilihan
jawaban (a, b, atau c).
Tabel 4.8 Analisis Pilihan Ganda
Item Group Option 1 Option 2 Option 3
---- ----- ------------ ------------ ------------
1 TOTAL 0 (0.000) 26*(1.000) 0 (0.000)
High 0 (0.000) 15 (1.000) 0 (0.000)
Low 0 (0.000) 11 (1.000) 0 (0.000)
Diff 0 (0.000) 4 (0.000) 0 (0.000)
2 TOTAL 0 (0.000) 0 (0.000) 26*(1.000)
High 0 (0.000) 0 (0.000) 15 (1.000)
Low 0 (0.000) 0 (0.000) 11 (1.000)
Diff 0 (0.000) 0 (0.000) 4 (0.000)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
3 TOTAL 25*(0.962) 1 (0.038) 0 (0.000)
High 15 (1.000) 0 (0.000) 0 (0.000)
Low 10 (0.909) 1 (0.091) 0 (0.000)
Diff 5 (0.091) -1(-0.091) 0 (0.000)
4 TOTAL 0 (0.000) 12 (0.462) 14*(0.538)
High 0 (0.000) 6 (0.400) 9 (0.600)
Low 0 (0.000) 6 (0.545) 5 (0.455)
Diff 0 (0.000) 0(-0.145) 4 (0.145)
5 TOTAL 4 (0.154) 21*(0.808) 1 (0.038)
High 2 (0.133) 13 (0.867) 0 (0.000)
Low 2 (0.182) 8 (0.727) 1 (0.091)
Diff 0(-0.048) 5 (0.139) -1(-0.091)
6 TOTAL 23*(0.885) 1 (0.038) 2 (0.077)
High 14 (0.933) 0 (0.000) 1 (0.067)
Low 9 (0.818) 1 (0.091) 1 (0.091)
Diff 5 (0.115) -1(-0.091) 0(-0.024)
7 TOTAL 2 (0.077) 5*(0.192) 19 (0.731)
High 2 (0.133) 5 (0.333) 8 (0.533)
Low 0 (0.000) 0 (0.000) 11 (1.000)
Diff 2 (0.133) 5 (0.333) -3(-0.467)
8 TOTAL 1 (0.038) 2 (0.077) 23*(0.885)
High 0 (0.000) 0 (0.000) 15 (1.000)
Low 1 (0.091) 2 (0.182) 8 (0.727)
Diff -1(-0.091) -2(-0.182) 7 (0.273)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
9 TOTAL 19*(0.731) 5 (0.192) 2 (0.077)
High 14 (0.933) 1 (0.067) 0 (0.000)
Low 5 (0.455) 4 (0.364) 2 (0.182)
Diff 9 (0.479) -3(-0.297) -2(-0.182)
10 TOTAL 7 (0.269) 3 (0.115) 16*(0.615)
High 1 (0.067) 1 (0.067) 13 (0.867)
Low 6 (0.545) 2 (0.182) 3 (0.273)
Diff -5(-0.479) -1(-0.115) 10 (0.594)
Keterangan tabel:
Tabel berisi tentang jumlah siswa dari kelompok atas dan kelompok bawah yang
memilih opsi pilihan di setiap nomor soal.
Tabel 4.8 terdiri dari 5 kolom yaitu kolom item, kolom group, kolom option 1,
kolom option 2, dan kolom option 3. Kolom item berisi tentang nomor dari setiap
soal. Kolom group berisi tentang beberapa indikator yang berhubungan dengan
kolom 3, 4, dan 5. Kolom 3, 4, dan 5 berisi tentang pilihan jawaban soal, dan berapa
banyak siswa yang memilih pilihan jawaban tersebut. Menurut Suraprana (2009; 43-
44) rendahnya daya pembeda seringkali muncul karena pengecoh yang kurang
berfungsi. Adanya satu atau dua pengecoh yang tidak berfungsi akan mengakibatkan
rendahnya tingkat kesukaran. Pengecoh dikatakan berfungsi efektif bila banyak
dipilih oleh peserta tes yang berasal dari kelompok bawah, sebaliknya jika pengecoh
banyak dipilih oleh peserta tes dari kelompok atas maka pengecoh tersebut tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
berfungsi sebagaimana mestinya. Suatu pengecoh dikatakan berfungsi dengan baik
jika paling sedikit dipilih oleh 5% peserta tes.
Soal nomor 1 ada 26 siswa memilih pilihan jawaban b yang terdiri dari 15
siswa kelompok atas dan 11 siswa kelompok bawah Jawaban benar soal nomor 1
adalah pilihan jawaban b. Fungsi pengecoh dalam soal ini tidak berfungsi karena
tidak ada siswa yang terkecoh dalam soal ini.
Soal nomor 2 ada 26 siswa memilih pilihan jawaban c yang terdiri dari 15 siswa
kelompok atas dan 11 siswa kelompok bawah Jawaban benar soal nomor 2 adalah
pilihan jawaban c. Fungsi pengecoh dalam soal ini tidak berfungsi karena tidak ada
siswa yang terkecoh dalam soal ini.
Soal nomor 3 ada 25 siswa memilih pilihan jawaban a yang terdiri dari 15 siswa
kelompok atas dan 10 siswa kelompok bawah. 1 siswa dari kelompok bawah memilih
jawaban pilihan b. Jawaban benar soal nomor 3 adalah pilihan jawaban a. Semua
siswa kelompok atas menjawab dengan benar pada soal ini. Fungsi pengecoh dalam
soal ini berfungsi karena ada siswa yang terkecoh dan memilih jawaban yang salah.
Soal nomor 4 ada 12 siswa memilih pilihan jawaban b yang terdiri dari 6 siswa
kelompok atas dan 6 siswa kelompok bawah. Ada 14 siswa memilih pilihan jawaban
c yang terdiri dari 9 siswa kelompok atas dan 5 siswa kelompok bawah. Jawaban
benar soal nomor 4 adalah pilihan jawaban c. fungsi pengecoh dalam soal nomor 4
berfungsi dengan baik karena sebanyak 12 siswa terkecoh baik dari siswa kelompok
atas dan kelompok bawah yang memilih jawaban yang salah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Soal nomor 5 ada 4 siswa yang memilih pilihan jawaban a yang terdiri dari 2
siswa kelompok atas dan 2 siswa kelompok bawah. Ada 21 siswa memilih pilihan
jawaban b yang terdiri dari 13 siswa kelompok atas dan 8 siswa kelompok bawah.
Ada 1 siswa dari kelompok bawah yang memilih pilihan jawaban c. Jawaban benar
soal nomor 5 adalah pilihan jawaban b. Pengecoh dalam soal ini berfungsi dengan
baik, karena ada 5 siswa yang terkecoh baik dari siswa kelompok atas dan kelompok
bawah yang memilih jawaban yang salah.
Soal nomor 6 ada 23 siswa yang memilih pilihan jawaban a yang terdiri dari 14
siswa kelompok atas dan 9 siswa kelompok bawah. Ada 1 siswadari kelompok bawah
yang memilih pilihan jawaban b. Ada 2 siswa yang memilih pilihan jawaban c yang
terdiri dari 1 siswa kelompok atas dan 1 siswa kelompok bawah. Jawaban benar dari
soal nomor 6 adalah pilihan jawaban a. Pengecoh dalam soal ini berfungsi dengan
baik, karena ada 3 siswa yang terkecoh baik dari siswa kelompok atas dan kelompok
bawah yang memilih pilihan jawaban yang salah.
Soal nomor 7 ada 2 siswa kelompok atas yang memilih pilihan jawaban a. Ada
5 siswa kelompok atas yang memilih jawaban b. Ada 19 siswa yang memilih pilihan
jawaban c yang terdiri dari 8 siswa kelompok atas dan 11 siswa kelompok bawah.
Jawaban benar soal nomor 7 adalah pilihan jawaban b. Pengecoh dalam soal ini
berfungsi sangat baik karena ada 21 siswa yang terkecoh baik dari siswa kelompok
atas dan kelompok bawah yang memilih jawaban yang salah. Siswa dari kelompok
bawah tidak ada yang memilih jawaban benar dalam soal ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Soal nomor 8 ada 1 siswa dari kelompok bawah yang memilih pilihan jawaban
a. Ada 2 siswa dari kelompok bawah yang memilih pilihan jawaban b. Ada 23 siswa
yang memilih pilihan jawaban c yang terdiri dari 15 siswa dari kelompok atas dan 8
siswa dari kelompok bawah. Jawaban benar soal nomor 8 adalah pilihan jawaban c.
Semua siswa kelompok atas menjawab dengan benar pada soal ini. Pengecoh dalam
soal ini berfungsi dengan baik karena ada 3 siswa yang terkecoh dan memilih pilihan
jawaban yang salah.
Soal nomor 9 ada 19 siswa yang memilih pilihan jawaban a yang terdiri dari 14
siswa kelompok atas dan 5 siswa kelompok bawah. Ada 5 siswa yang memilih
pilihan jawaban b yang terdiri dari 1 siswa kelompok atas dan 4 siswa kelompok
bawah. Ada 1 siswa dari kelompok bawah yang memilih pilihan jawaban c. Jawaban
benar soal nomor 9 adalah pilihan jawaban a. Pengecoh dalam soal ini berfungsi
dengan baik karena ada 7 siswa yang terkecoh baik dari siswa kelompok atas dan
kelompok bawah yang memilih pilihan jawaban yang salah.
Soal nomor 10 ada 7 siswa yang memilih pilihan jawaban a yang terdiri dari 1
siswa kelompok atas dan 6 siswa kelompok bawah. Ada 3 siswa yang memilih
pilihan jawaban b yang terdiri dari 1 siswa kelompok atas dan 2 siswa kelompok
bawah. Ada 16 siswa dari kelompok bawah yang memilih pilihan jawaban c yang
terdiri dari 13 siswa kelompok atas dan 3 siswa kelompok bawah. Jawaban benar soal
nomor 9 adalah pilihan jawaban c. Pengecoh dalam soal ini berfungsi dengan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
karena ada 10 siswa yang terkecoh baik dari siswa kelompok atas dan kelompok
bawah yang memilih pilihan jawaban yang salah.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengecoh soal nomor 1
dan 2 tidak berfungsi dengan efektif. Hal ini ditunjukkan bahwa tidak ada satupun
anak yang terkecoh untuk memilih jawaban selain jawaban benar. Fungsi pengecoh
nomor 1 dan 2 seharusnya diperbaiki. Soal selain nomor 1 dan nomor 2 pengecoh
berfungsi dengan baik. Tabel 4.8 menunjukkan bahwa fungsi pengecoh berfungsi
karena ada anak yang terkecoh dan memilih jawaban yang bukan merupakan jawaban
sebenarnya pada setiap soal. Pengecoh soal akan berfungsi jika ada 5% siswa yang
memilih pengecoh tersebut dan menurut hasil perhitungan 5% dari 26 adalah 1.3.
Pengecoh akan berfungsi dengan baik jika ada 1 orang anak yang terkecoh dan
memilih jawaban salah pada setiap soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V berisi tentang kesimpulan, batasan penelitian dan saran. Kesimpulan
adalah jawaban atas pertanyaan yang ada di dalam rumusan masalah dan
pembuktian hipotesis. Batasan penelitian adalah hal-hal yang menjadi
keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian. Saran adalah sumbangan
peneliti untuk penelitian yang lebih baik.
A. KESIMPULAN
Berdasarkan rumusan masalah maka jawaban atas rumusan masalah tersebut
adalah soal pilihan ganda ulangan tengah semester II mata pelajaran matematika
kelas 1 ditinjau dari analisis butir soal di salah satu sekolah X di Yogyakarta
belum berkualitas. Hipotesis penelitian ditolak karena kualitas soal belum baik.
Kualitas soal belum baik dikarenakan beberapa alasan sebagai berikut.
1. Perintah soal Ulangan Tengah Semester mata pelajaran matematika untuk
kelas 1 tidak menggunakan tanda baca. Pembuat soal harusnya lebih teliti
lagi agar konsep siswa mengenai kalimat perintah menggunakan tanda baca
seru (!) tidak berubah. Selain itu ada kata yang kurang baik untuk siswa.
Sebaiknya kata yang digunakan merupakan kata yang sehari-hari digunakan
siswa agar siswa mudah dalam memahami perintah soal tersebut.
2. Terdapat soal yang ambigu. Soal tersebut menyajikan gambar untuk
menjawab soal. Namun gambar yang disajikan tidak sesuai dengan soal.
pembuat soal seharusnya lebih berhati-hati dalam menggunakan gambar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
karena siswa kelas 1 belum bisa berpikir secara abstrak. Jika soal
menggunakan gambar sebaiknya soal tersebut merepresentasikan soal dan
gambar tersebut akrab dengan kahidupan siswa sehari-harinya.
3. Ada beberapa struktur kalimat yang kurang lengkap dan bisa memberikan
tafsiran yang berbeda kepada setiap siswa. Sama seperti kata-kata yang ada
dalam perintah soal, seharusnya kata-kata yang digunakan akrab dengan
keseharian siswa sehingga siswa dapat dengan mudah menangkap maksud
dari soal.
4. Soal Ulangan Tengah Semester mata pelajaran matematika untuk kelas 1
ditinjau dari validitas isi terdapat 1 soal yang tidak mengukur sesuai dengan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Soal tersebut mungkin
merupakan soal tambahan pengetahuan yang dibuat untuk menambah
pengetahuan siswa.
5. Soal Ulangan Tengah Semester mata pelajaran matematika untuk kelas 1
tidak ada kisi-kisi. Jika ditinjau dari teknik penyusunan soal, soal
matematika ini sudah menyalahi aturan karena tidak terdapat kisi-kisi soal.
Soal yang dibuat sebaiknya menggunakan kisi-kisi soal, karena kisi-kisi soal
tersebut penting untuk melihat apakah indikator dan tujuan pembelajaran
tecapai dan tersampaikan kepada siswa
6. Tingkat kesukaran pada setiap soal banyak yang menunjukkan angka
mendekati 1.00 yang artinya tingkat kesukaran soal tersebut mengidikasikan
soal yang mudah. Soal tersebut tidak seimbang karena proporsi antara soal
mudah, soal sedang, dan soal sulit tidak proporsional. Terlalu banyak soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
yang mudah dalam soal Ulangan Tengah Semester mata pelajaran
matematika untuk kelas 1.
7. Daya pembeda dari semua soal menunjukkan bahwa kebanyakan soal tidak
bisa membedakan antara siswa yang pintar dengan siswa yang tidak pintar.
8. Kadar validitas soal dilihat dari poin biserial, dan poin biserial dari setiap
kelas menunjukkan angka di bawah 0.5. Hal ini mengindikasikan bahwa
soal banyak yang tidak valid.
9. Ada 2 soal yang pengecohnya tidak berfungsi karena tidak ada siswa yang
memilih pengecoh tersebut. Selain kedua soal tersebut pengecoh soal
berfungsi dan menunjukkna bahwa tingkat homogenitas pilihan jawaban
soal cukup baik.
B. KETERBATASAN PENELITIAN
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan penelitian yang diuraikan
sebagai berikut.
1. Penelitian ini tidak melihat RPP maupun melakukan observasi pada proses
pembelajaran dan juga tidak melakukan observasi ketika tes ini diujikan,
sehingga peneliti tidak bisa menarik garis tegas dalam membuat kesimpulan.
Peneliti dalam membuat kesimpulan lebih memakai kata belum.
2. Sampel yang digunakan peneliti bukanlah sampel yang ideal. Peneliti
menyadari bahwa sampel yang digunakan tidak ideal ketika penelitian ini
sudah berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
C. SARAN
Setelah melakukan penelitian tentang analisis kualitas soal pilihan ganda
Ulangan Tengah Semester II mata pelajaran matematika kelas 1 saran yang
diberikan peneliti sebagai berikut.
1. Penelitian sejenis lanjutan diharapkah dapat lebih lengkap dalam
pengumpulan datanya, seperti melakukan observasi terhadap RPP maupun
kisi-kisi dan melakukan obervasi ketika tes ini diujikan. Ketika membuat
soal seharusnya teknik penyusunan soal benar-benar diperhatikan. Jika ada
satu langkah yang tidak dilakukan soal yang diujikan dapat tidak valid
(ditinjau dari validitas isi). Program studi PGSD ada baiknya untuk lebih
memperbanyak latihan membuat soal, karena pembuat soal adalah guru.
Program studi PGSD adalah program studi yang menghasilkan guru,
sehingga jika mahasiswa sudah terjun ke lapangan dan menjadi seorang
guru, nantinya bisa membuat soal yang berkualitas.
2. Penelitian selanjutnya sampel yang diambil harus dapat mewakili populasi
Sekolah Dasar di Yogyakarta atau di daerah lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
DAFTAR REFERENSI
Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Bagus. (2011). Analisis Butir Soal Tes Ulangan Akhir Semester IPS Terpadu Buatan
MGMP IPS Kabupaten Gianyar Kelas VII Semester I Tahun Pelajaran 2011-
2012. Jurnal
Basuki, P. (2014). Asesmen Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Standar Isi. Jakarta: Badan Standar
Nasional Pendidikan.
Christensen, J. (2012). Educational Research. Burke: SAGE Publiser Inc.
Depdiknas. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Dikmenum
Depdiknas.
Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Griffin, P. (1991). Educational Assessment and Reporting: A News Apporach.
Sydney: Harcourt Brace Jovanovich.
Gunawan, H. (2014, Maret). Diunduh April Selasa, 2014, dari
http://www.bincangedukasi.com/peringkat-nilai-un-dan-ipk/.
Hasan. (2009). Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif). Jakarta: Bumi
Aksara
Hamzah, A. (2014). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Kunandar, D. (2014). Penilaian Autentik. Jakarta: Rajawali.
Lewis, M. (2002). TAP (Test Analysis Program): User's Guide. Diunduh 22 April
dari http://oak.cats.ohiou.edu/~brooksg/tap.htm
Muslich, M. (2011). Authentic Assessment : Penilaian Berbasis Kelas dan
Kompetensi. Bandung: Refika Aditama.
Purnomo. (2006). Kemampuan Guru Dalam Merancang Tes Berbentuk Pilihan
Ganda Pada Mata Pelajaran IPS Untuk Ujian Akhir Sekolah (UAS). Jurnal.
Rosyid. (2014, Maret). Diunduh April Selasa, 2014, dari
http://www.bincangedukasi.com/prestasi-belajar/.
Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Sukardi. (2008). Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya. Jakarta: Bumi
Aksara.
Suprananta. (2012). Pengukuran Dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Suwandi. (2010). Model Assesmen Dalam Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka.
Sanders, D. (1990). Statistic: A Fresh Approach. United States: McGraw-Hill Inc.
Sandtrock, J. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Setiawan. (2008). Prinsip-Prinsip Penilaian Pembelajaran Matematika SMA.
Yogyakarta: PPPPTK Matematika Depdiknas.
Silverius, S. (1991). Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik. Jakarta: Grasindo.
Stufflebeam, D. (1985). Sistematic Evaluation. Boston: Kluwernijhoff Publishing.
Sudjana, D. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Sugiono. (2009). Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
Sumiarsih. (2012). Analisis Kualitas Butir Soal Tes Ulangan Tengah Semester Genap
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas 3 Minegeri Jejeran Bantul
Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal.
Suprananto, K. (2012). Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Suraprana, D. (2009). Analisis, Validitas, Reliabilitas, Dan Interpretasi Hasil Tes.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
To, K. (1995). Anates versi 2.5. Program Komputer Khusus Untuk Analisis Tes
Obyektif dan Uraian. Bandung: FIP IKIP Bandung.
Tukiran, T. (2011). Penelitian Kuantitatif: Sebuah Pengantar. Bandung: Alfabeta.
Wardhani, S. (2008). Standar Penilaian Pendidikan. Yogyakarta: PPPPTK
Matematika.
Wijaya, A. (2010). Penyusunan Tes Pilihan Ganda Dalam Pembelajaran
Matematika. Yogyakarta: PPPPTK Matematika.
Winarti. (2010). Identifying Validity Issues in Indonesian Language Section of The
National Examination: A Preliminary Study. Jurnal
Yayasan Kanisius. (2014). Soal Ulangan Tengah Semester Mata Pelajaran
Matematika. Yogyakarta: Yayasan Kanisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
LAMPIRAN
SKRIPSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Lampiran 1
TITLE: kelas 1
COMMENT: matematika
******************************************************************
*********
Examinee Analysis
******************************************************************
*********
Total Ltr ~68% C.I. ~95% C.I.
ID Score Percent Grade (Raw Score) (Raw Score)
---------- ----- ------- ----- ------------- -------------
student1 5 50.00% ( 3.9- 6.1) ( 2.8- 7.2)
student2 5 50.00% ( 3.9- 6.1) ( 2.8- 7.2)
student3 10 100.00% ( 8.9- 10.0) ( 7.8- 10.0)
student4 7 70.00% ( 5.9- 8.1) ( 4.8- 9.2)
student5 8 80.00% ( 6.9- 9.1) ( 5.8- 10.0)
student6 8 80.00% ( 6.9- 9.1) ( 5.8- 10.0)
student7 8 80.00% ( 6.9- 9.1) ( 5.8- 10.0)
student8 9 90.00% ( 7.9- 10.0) ( 6.8- 10.0)
student9 8 80.00% ( 6.9- 9.1) ( 5.8- 10.0)
student10 9 90.00% ( 7.9- 10.0) ( 6.8- 10.0)
student11 8 80.00% ( 6.9- 9.1) ( 5.8- 10.0)
student12 10 100.00% ( 8.9- 10.0) ( 7.8- 10.0)
student13 7 70.00% ( 5.9- 8.1) ( 4.8- 9.2)
student14 7 70.00% ( 5.9- 8.1) ( 4.8- 9.2)
student15 6 60.00% ( 4.9- 7.1) ( 3.8- 8.2)
student16 5 50.00% ( 3.9- 6.1) ( 2.8- 7.2)
student17 9 90.00% ( 7.9- 10.0) ( 6.8- 10.0)
student18 8 80.00% ( 6.9- 9.1) ( 5.8- 10.0)
student19 8 80.00% ( 6.9- 9.1) ( 5.8- 10.0)
student20 7 70.00% ( 5.9- 8.1) ( 4.8- 9.2)
student21 7 70.00% ( 5.9- 8.1) ( 4.8- 9.2)
student22 8 80.00% ( 6.9- 9.1) ( 5.8- 10.0)
student23 8 80.00% ( 6.9- 9.1) ( 5.8- 10.0)
student24 7 70.00% ( 5.9- 8.1) ( 4.8- 9.2)
student25 9 90.00% ( 7.9- 10.0) ( 6.8- 10.0)
student26 7 70.00% ( 5.9- 8.1) ( 4.8- 9.2)
==================================================================
========
These results have not been sorted (see data editor)
==================================================================
========
Number of Examinees = 26
Total Possible Score= 10
Minimum Score = 5.000 = 50.0%
Maximum Score = 10.000 = 100.0%
Median Score = 8.000 = 80.0%
Mean Score = 7.615 = 76.2%
Standard Deviation = 1.332
Variance = 1.775
Skewness = -0.346
Kurtosis = -0.220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
===============
Frequency Table
===============
Z Rel. Cum. Cum. Percentile
Normalized
Score Score Freq. Freq. Freq. Percent Rank Stanine
Zn Score
----- ----- ----- ----- ----- ------- ---------- ------- -
---------
5 -1.96 3 0.115 3 11.54 5.8 2
-1.57
6 -1.21 1 0.038 4 15.38 13.5 3
-1.10
7 -0.46 7 0.269 11 42.31 28.8 4
-0.55
8 0.29 9 0.346 20 76.92 59.6 6
0.24
9 1.04 4 0.154 24 92.31 84.6 7
1.02
10 1.79 2 0.077 26 100.00 96.2 9
1.76
===== =====
Totals: 26 1.000
=========
Bar Graph
=========
Score Count Graph (each @ represents 1 case)
------- ----- --------------------------------
5.00 3 @@@
6.00 1 @
7.00 7 @@@@@@@
8.00 9 @@@@@@@@@
9.00 4 @@@@
10.00 2 @@
=====================
Stem-and-Leaf Display
=====================
Stem Leaves (width=10)
---- -----------------
0 . 555677777778888888889999
1 . 00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lampiran 2
TITLE: kelas 1
COMMENT: matematika
******************************************************************
*********
Item and Test Analysis
******************************************************************
*********
Number Item Disc. # Correct # Correct Point
Adj.
Item Key Correct Diff. Index in High Grp in Low Grp Biser.
Pt Bis
------- ----- ------- ----- ----- ----------- ----------- -------
-------
Item 01 (2 )# 26 1.00 0.00 15 (1.00) 11 (1.00) ****
****
Item 02 (3 )# 26 1.00 0.00 15 (1.00) 11 (1.00) ****
****
Item 03 (1 )# 25 0.96 0.09 15 (1.00) 10 (0.91) 0.39
0.26
Item 04 (3 )# 14 0.54 0.15 9 (0.60) 5 (0.45) 0.37
0.00
Item 05 (2 )# 21 0.81 0.14 13 (0.87) 8 (0.73) 0.30
0.00
Item 06 (1 )# 23 0.88 0.12 14 (0.93) 9 (0.82) 0.44
0.22
Item 07 (2 )# 5 0.19 0.33 5 (0.33) 0 (0.00) 0.51
0.24
Item 08 (3 )# 23 0.88 0.27 15 (1.00) 8 (0.73) 0.35
0.11
Item 09 (1 ) 19 0.73 0.48 14 (0.93) 5 (0.45) 0.54
0.24
Item 10 (3 ) 16 0.62 0.59 13 (0.87) 3 (0.27) 0.54
0.21
==================================================================
========
# marks potential problems (p<0.2 or p>0.9, D<0.2, pbis<0.2,
adjpbis<0.2)
These results have been sorted by item number
==================================================================
========
Number of Items Excluded = 0
Number of Items Analyzed = 10
Mean Item Difficulty = 0.762
Mean Item Discrimination = 0.217
Mean Point Biserial = 0.430
Mean Adj. Point Biserial = 0.159
KR20 (Alpha) = 0.339
KR21 = -0.026
SEM (from KR20) = 1.083
# Potential Problem Items = 8
High Grp Min Score (n=15) = 8.000
Low Grp Max Score (n=11) = 7.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Split-Half (1st/ 2nd) Reliability = -0.105 (with Spearman-Brown =
-0.234)
Split-Half (Odd/Even) Reliability = 0.383 (with Spearman-Brown =
0.554)
Minimum Item Diff. = 0.192, Maximum Item Diff. = 1.000
Minimum Disc. Index = 0.000, Maximum Disc. Index = 0.594
Minimum Pt. Biserial = 0.299, Maximum Pt. Biserial = 0.543
To obtain a KR-20 Reliability of .80, the test must be 7.80 times
longer,
for a total of 78 items of similar quality to those in the test
now.
To obtain a KR-20 Reliability of .90, the test must be 17.56 times
longer,
for a total of 176 items of similar quality to those in the test
now.
******************************************************************
*********
Additional Item Analysis
******************************************************************
*********
Scale Mean Scale SD KR20 SEM
Adjusted
if Item if Item if Item if Item Biserial
Biserial
Item Deleted Deleted Deleted Deleted Correl. Correl.
------- ---------- -------- ------- ------- -------- -------
-
Item 01 6.615 1.332 0.343+ 1.080 ***** *****
Item 02 6.615 1.332 0.343+ 1.080 ***** *****
Item 03 6.654 1.269 0.289 1.070 0.905 0.601
Item 04 7.077 1.238 0.402+ 0.957 0.464 -0.006
Item 05 6.808 1.272 0.375+ 1.006 0.431 0.004
Item 06 6.731 1.227 0.279 1.042 0.719 0.353
Item 07 7.423 1.182 0.257 1.019 0.731 0.343
Item 08 6.731 1.258 0.320 1.037 0.571 0.187
Item 09 6.885 1.154 0.250 1.000 0.726 0.322
Item 10 7.000 1.144 0.267 0.979 0.692 0.264
==================================================================
========
+ indicates that KR20 (0.339) improves if the item is removed
Mean Biserial Correlation = 0.524
Minimum Biserial Corr. = 0.000
Maximum Biserial Corr. = 0.905
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
******************************************************************
*********
Answer Key Analysis
******************************************************************
*********
==================================
Bar Chart for Correct Answer Usage
==================================
Answer Key Count Graph (each @ represents 1 case)
---------- ----- --------------------------------
Option 1/A 3 @@@
Option 2/B 3 @@@
Option 3/C 4 @@@@
=====================================
Bar Chart for Number of Options Usage
=====================================
# Options Count Graph (each @ represents 1 case)
--------- ----- --------------------------------
2 Options 0
3 Options 10 @@@@@@@@@@
************************************************************
Item Included, Answer Key, Additional Correct Options
************************************************************
===============
ITEMS INCLUDED:
===============
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
===============
ITEMS EXCLUDED:
===============
No Items were EXCLUDED from the analysis
============================
CORRECT ANSWERS (Item#-Key):
============================
# 1-2 # 2-3 # 3-1 # 4-3 # 5-2 # 6-1 # 7-2 # 8-3 # 9-1
#10-3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lampiran 3
TITLE: kelas 1
******************************************************************
*********
Options Analysis
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~
Item Frequencies and Percentages
-- page1
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~
* is keyed answer, # is option that discriminates better than
keyed answer
Item Group Option 1 Option 2 Option 3
---- ----- ------------ ------------ ------------
1 TOTAL 0 (0.000) 26*(1.000) 0 (0.000)
High 0 (0.000) 15 (1.000) 0 (0.000)
Low 0 (0.000) 11 (1.000) 0 (0.000)
Diff 0 (0.000) 4 (0.000) 0 (0.000)
2 TOTAL 0 (0.000) 0 (0.000) 26*(1.000)
High 0 (0.000) 0 (0.000) 15 (1.000)
Low 0 (0.000) 0 (0.000) 11 (1.000)
Diff 0 (0.000) 0 (0.000) 4 (0.000)
3 TOTAL 25*(0.962) 1 (0.038) 0 (0.000)
High 15 (1.000) 0 (0.000) 0 (0.000)
Low 10 (0.909) 1 (0.091) 0 (0.000)
Diff 5 (0.091) -1(-0.091) 0 (0.000)
4 TOTAL 0 (0.000) 12 (0.462) 14*(0.538)
High 0 (0.000) 6 (0.400) 9 (0.600)
Low 0 (0.000) 6 (0.545) 5 (0.455)
Diff 0 (0.000) 0(-0.145) 4 (0.145)
5 TOTAL 4 (0.154) 21*(0.808) 1 (0.038)
High 2 (0.133) 13 (0.867) 0 (0.000)
Low 2 (0.182) 8 (0.727) 1 (0.091)
Diff 0(-0.048) 5 (0.139) -1(-0.091)
6 TOTAL 23*(0.885) 1 (0.038) 2 (0.077)
High 14 (0.933) 0 (0.000) 1 (0.067)
Low 9 (0.818) 1 (0.091) 1 (0.091)
Diff 5 (0.115) -1(-0.091) 0(-0.024)
7 TOTAL 2 (0.077) 5*(0.192) 19 (0.731)
High 2 (0.133) 5 (0.333) 8 (0.533)
Low 0 (0.000) 0 (0.000) 11 (1.000)
Diff 2 (0.133) 5 (0.333) -3(-0.467)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
8 TOTAL 1 (0.038) 2 (0.077) 23*(0.885)
High 0 (0.000) 0 (0.000) 15 (1.000)
Low 1 (0.091) 2 (0.182) 8 (0.727)
Diff -1(-0.091) -2(-0.182) 7 (0.273)
9 TOTAL 19*(0.731) 5 (0.192) 2 (0.077)
High 14 (0.933) 1 (0.067) 0 (0.000)
Low 5 (0.455) 4 (0.364) 2 (0.182)
Diff 9 (0.479) -3(-0.297) -2(-0.182)
10 TOTAL 7 (0.269) 3 (0.115) 16*(0.615)
High 1 (0.067) 1 (0.067) 13 (0.867)
Low 6 (0.545) 2 (0.182) 3 (0.273)
Diff -5(-0.479) -1(-0.115) 10 (0.594)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Lampiran 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Theresia Yogi Wirastri merupakan anak ketiga dari
pasangan Tarsisius Paulus Wardi (alm) dan Francisca Tutik
Murdiyati. Lahir di Gunung Kidul, 23 Februari 1992.
Pendidikan awal dimulai di TK Pembina pada tahun 1997.
Penulis melanjutkan pendidikan dasar di SD Kanisius
Wonosari pada tahun 1997-2004. Kemudian melanjutkan ke jenjang Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Wonosari pada tahun 2004-2007. Pada tahun
2007-2010 penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA)
Negeri 1 Wonosari. Tahun 2010 penulis masuk ke Universitas Sanata Dharma
(USD), Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar (PGSD). Selama menempuh pendidikan di sekolah dasar penulis
aktif mengikuti beberapa kegiatan seperti pramuka dan kegiatan gereja. Ketika di
sekolah menengah pertama penulis akti di organisasi osis, pramuka dan PMR. Ketika
di bangku sekolah menengah atas peneliti masih aktif di beberapa organisasi seperti
osis, koperasi sekolah, dan PMR. Ketika masuk perguruan tinggi peneliti aktif dalam
UKM Pengabdian Masyarakat dan menjadi anggota HMPS PGSD tahun 2010-2012.
Peneliti juga aktif mengikuti seminar atau workshop yang dielenggarakan oleh
universitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI