plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk filedan kesehatan siswa-siswi kelas vii smp...
TRANSCRIPT
i
ANALISIS DOKUMENTER PROFIL ASPEK KELUARGA DAN
KESEHATAN BERBASIS DATA KARTU PRIBADI SISWA-SISWI
KELAS VII SMP STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi
Bimbingan dan Konseling
Disusun oleh :
Franciska Sonya
031114002
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto Istilah tidak ada waktu, jarang sekali merupakan alasan
yang jujur, karena pada dasarnya kita semuanya memiliki waktu 24 jam yang sama setiap harinya. Yang perlu ditingkatkan ialah membagi waktu dengan lebih
cermat. (George Downing)
Skripsi ini kupersembahkan untuk: Yesus Kristus penuntun jalanku
Mama papaku tercinta Adik-adikku yang sangat kusayangi
Kekasihku Para Sahabat
Dan diriku sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
ANALISIS DOKUMENTER PROFIL ASPEK KELUARGA DAN KESEHATAN BERBASIS DATA KARTU PRIBADI SISWA-SISWI
KELAS VII SMP STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011
Franciska Sonya
Universitas Sanata Dharma 2011
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan Studi
Dokumenter. Masalah yang diteliti adalah bagaimanakah profil aspek keluarga dan kesehatan siswa-siswi kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil aspek keluarga dan kesehatan berbasis data kartu pribadi siswa-siswi kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII Srikandi, Utari dan Kunthi SMP Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 90 orang. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah diagram pie dan persentase yaitu dengan membuat tabulasi data (pengskoringan dan penjumlahan) dalam tabel induk.
Kesesuaian keluarga harmonis dinyatakan oleh 86 orang (96%) dan 85 orang (94%) menyatakan keadaan ekonomi keluarga siswa cukup. Namun siswa merasa senang di tempat tinggal saat ini. Status ayah dalam keluarga sebagai ayah kandung dan kepala keluarga dan status ibu adalah sebagai ibu kandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, aspek kesesuaian keluarga 86 orang (96%) orang tua siswa memiliki 3 anak dan siswa merupakan anak pertama sebagai anak kandung, mempunyai 1 saudara laki-laki dan mempunyai 1 saudara perempuan serta 2 tanggungan orang dirumah yaitu bibi turut tinggal bersama keluarga siswa di rumah. Keluarga memiliki beberapa fasilitas di tempat tinggal saat ini, yaitu: penerangan listrik, air sumur, ruang tamu, bacaan koran, ruang belajar dan meja belajar sendiri. Kedua, aspek kesehatan 89 orang (99%) menyatakan sehat. Sakit keras yang dialami dan diderita siswa adalah demam berdarah sebanyak 10 orang (8%). Riwayat kecelakaan yang pernah dialami siswa adalah kecelakaan motor dialami 12 orang (13%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
A DOCUMENTARY ANALYSIS ON FAMILY ASPECT PROFILE AND HEALTH BASED ON PERSONAL INFORMATION CARD OF SEVENTH
GRADE STUDENTS IN STELLA DUCE 2 JUNIOR HIGH SCHOOL YOGYAKARTA ACADEMIC YEAR 2010/2011
Franciska Sonya
Sanata Dharma University 2011
This study is a descriptive study using documentary studies. The problem
formulation of the study is how the family aspect profile and the health of the seventh grade students in Stella Duce 2 Junior High School Yogyakarta academic year 2010/2011 is. The purpose of this study is to obtain information on the family aspect profile and health of the students based on the personal information card of the seventh grade students in Stella Duce 2 Junior High School Yogyakarta academic year 2010/2011.
The subjects of this study were the seventh grade students in class Srikandi, Utari and Kunthi of Stella Duce 2 Junior High School Yogyakarta academic year 2010/2011, consisting of 90 students. The technique of data analysis in this study is using a pie chart and percentage, i.e. by creating data tabulation (scoring and summation) in the parent table.
The result shows that 86 students (96 %) are classified as harmonious family meanwhile 85 students (94 %) are in the fair economical condition. However the students feel happy about their residence. The status of a father in the family refers to a biological father and the head of the family and the status of a mother is as a biological mother. The result of this study showed that: First, the suitability aspects of 86 students (96 %), the parents have 3 children and the student is the first child in the family. The student has a brother and a sister. There are also 2 dependent people who live within the family. In the residence, the family has some facilities such as: electricity, water wells, living room, newspapers, studying room and desks. Second, as it is seen from the health aspect, 89 students (99%) are stated to be healthy. The medical records of illness that many students have experienced show that 10 students (8%) suffered from dengue fever, meanwhile 12 students (13%) have accident records.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Peneliti menghaturkan puji syukur pada Yesus Kristus yang telah
menyertai peneliti dengan kasih dan cinta-Nya dalam penulisan skripsi ini,
peneliti mendapatkan kekuatan dan semangat sehingga dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini
Kelancaran dan keberhasilan dalam menyusun skripsi ini tidak lepas dari
semua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena
itu peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus, yang menjadi kekuatan dan teladan utama untuk
terus dan terus berkarya untuk menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si., sebagai Ketua Program Studi Bimbingan
dan Konseling Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Dr. M.M Sri Hastuti, M.Si., sebagai pembimbing skripsi yang telah
memberikan bimbingan, sumbangan ide, kritik, saran, dorongan dan segala
kesabarannya selama memberikan bimbingan kepada peneliti dalam
proses penulisan skripsi ini dari awal sampai selesai.
4. Para dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang telah banyak memberikan bekal, bantuan kepada
peneliti selama menjalani studi.
5. SMP Stella Duce 2 Bantul Yogyakarta yang telah menerima penulis untuk
melakukan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
6. Dra. S. Listyawati S.N., sebagai Kepala SMP Stella Duce 2 Yogyakarta
tahun ajaran 2010/2011 yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk
melakukan penelitian.
7. Guru-guru pembimbing SMP Stella Duce 2 Yogyakarta yang sudah setia
mendampingi, memberikan informasi tentang data anak didik kepada
peneliti.
8. Orangtuaku tercinta yang penuh pengorbanan membiayai dan mendoakan
sampai skripsi ini selesai.
9. Adik-adikku terkasih Dio dan Teddy yang selalu memberi semangat,
dukungan dan doa sampai skripsi ini sampai selesai.
10. Teman- temanku kost Swa dan kost Kutilang: Ima kecil, Ima gede, Dprot,
Lida, Ike, Mblondot, Novi, Joe, Paijo, dan Dempul atas doa, dukungan,
dan semangat sampai skripsi ini sampai selesai.
11. Kekasihku Ignatius Ganda Kurniawan, atas dukungan, doa, semangat yang
selalu setia dan sabar menunggu skripsi ini sampai selesai.
12. Teman-teman Bimbingan Konseling angkatan 2003 atas semangat dan doa
sampai skripsi ini sampai selesai.
13. Saudaraku dan semua pihak tidak dapat disebutkan satu persatu, yang
telah membantu dalam penulisan skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca
dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................. v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................. vi
ABSTRAK………………………………………………………………….. vii
ABSTRACT ..................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. xi
DAFTAR DIAGRAM .................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 6
E. Definisi Operasional ....................................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORITIS ........................................................................ 8
A. Keluarga........................................................................................... 8
1. Pengertian Keluarga .................................................................... 8
2. Indikator-Indikator dalam Aspek Keluarga ............................... 9
a. Peranan Keluarga .................................................................... 10
b. Pola/Tipe Keluarga ................................................................. 10
c. Fungsi Keluarga ..................................................................... 13
d. Gaya Pengasuhan ................................................................... 15
e. Pengaruh Ukuran Keluarga pada Hubungan Keluarga ........... 18
f. Kondisi yang Mempengaruhi Hubungan Antar
Saudara Kandung .................................................................. 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
g. Status Sosial Keluarga ............................................................ 25
h. Pekerjaan Orang tua ............................................................... 26
i. Fasilitas Tempat Tinggal ........................................................ 27
j. Suasana keluarga .................................................................... 28
B. Kesehatan ........................................................................................ 28
1. Pengertian Kesehatan .................................................................. 28 2. Tugas-tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan ....................... 31 3. Pengertian Sakit ......................................................................... 32
C. Aspek Keluarga dan Kesehatan Siswa SMP Stella Duce 2 Yogyakarta....................................................................................... 35
D. Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Aspek Keluarga dan Kesehatan Siswa SMP Stella Duce 2 Yogyakarta ................... 36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 39 A. Jenis Penelitian ............................................................................... 39 B. Subjek Penelitian ............................................................................. 39 C. Alat Pengumpul Data ...................................................................... 39
1. Data Aspek Keluarga Siswa-Siswa Kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta ........................................................... 40
2. Data Aspek Kesehatan Siswa-Siswa Kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta ........................................................... 41
D. Teknik Analisis Data dan Analisis Data .......................................... 43 1. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 43 2. Teknik Analisis Data ................................................................... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 45 A. Hasil Penelitian ............................................................................... 45
1. Aspek Keluarga .......................................................................... 45 2. Aspek Kesehatan ........................................................................ 60
B. Pembahasan .................................................................................... 63 BAB V PENUTUP ......................................................................................... 73
A. Kesimpulan ..................................................................................... 73 B. Saran ............................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 75 LAMPIRAN .................................................................................................... 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR DIAGRAM
DIAGRAM 1. Diagram Diagram Orang tua Pergi Lama dalam Aspek Keluarga ........................................................................ 46
DIAGRAM 2. Diagram Kesesuaian Keluarga Orang Tua dan Anak .............. 47
DIAGRAM 3. Diagram Perasaan di Tempat Tinggal Saat Ini ....................... 48
DIAGRAM 4 Diagram Kepala Keluarga di Tempat Tinggal ........................ 48
DIAGRAM 5. Diagram Keadaan Ekonomi Keluarga Siswa .......................... 49
DIAGRAM 6. Diagram Urutan Kelahiran Anak Kandung dalam Keluarga ... 50
DIAGRAM 7. Diagram Urutan Kelahiran Anak (Angkat) dalam Keluarga ... 50
DIAGRAM 8. Diagram Urutan Kelahiran Anak (Tiri) dalam Keluarga ......... 51
DIAGRAM 9. Diagram Jumlah Saudara Kandung Laki-Laki ....................... 52
DIAGRAM 10. Diagram Jumlah Saudara Kandung Perempuan .................... 52
DIAGRAM 11. Diagram Jumlah Anak yang Dimiliki Orang Tua .................. 53
DIAGRAM 12. Diagram Jumlah Tanggungan Orang Tua54
DIAGRAM 13. Diagram Keadaan Orang Tua (Ayah) .................................... 55
DIAGRAM 14. Diagram Keadaan Orang Tua (Ibu) ....................................... 55
DIAGRAM 15. Diagram Saudara yang Turut Tinggal di Rumah ................... 56
DIAGRAM 16. Diagram Fasilitas Penerangan di Tempat Tinggal ................. 57
DIAGRAM 17. Diagram Fasilitas Air di Tempat Tinggal .............................. 57
DIAGRAM 18. Diagram Fasilitas Ruang Tamu di Tempat Tinggal ............... 58
DIAGRAM 19. Diagram Fasilitas Bacaan di Tempat Tinggal ........................ 59
DIAGRAM 20. Diagram Fasilitas Ruang Belajar di Tempat Tinggal ............ 59
DIAGRAM 21. Diagram Fasilitas Meja Belajardi Tempat Tinggal ................ 60
DIAGRAM 22. Diagram Kesehatan ................................................................ 61
DIAGRAM 23. Diagram Riwayat Sakit Keras ................................................ 61
DIAGRAM 24. Diagram Riwayat Kecelakaan ................................................ 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Format Kartu Pribadi ................................................................ 76
LAMPIRAN 2. Tabel Aspek Keluarga Siswa Siswi Kelas VII Srikandi SMP
Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011 ................ 78
LAMPIRAN 3. Tabel Aspek Kesehatan Siswa Siswi Kelas VII Srikandi SMP
Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011 ................ 82
LAMPIRAN 4. Tabel Aspek Keluarga Siswa Siswi Kelas VII Utari SMP
Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011 ................ 84
LAMPIRAN 5. Tabel Aspek Kesehatan Siswa Siswi Kelas VII Utari SMP
Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011 ................ 91
LAMPIRAN 6. Tabel Aspek Keluarga Siswa Siswi Kelas VII Kunthi SMP
Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011 ................ 93
LAMPIRAN 7. Tabel Aspek Kesehatan Siswa Siswi Kelas VII Kunthi SMP
Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011 ................ 98
LAMPIRAN 8. Tabel dan Diagram Aspek Keluarga Siswa Siswi Kelas VII
SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011 ..... 100
LAMPIRAN 9. Tabel dan Diagram Aspek Kesehatan Siswa Siswi Kelas VII
SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011 ..... 121
LAMPIRAN 10. Surat Ijin Penelitian dari Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ................. 125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
SMP Stella Duce 2 Yogyakarta sangat menekankan program kunjungan
rumah(home visit). Kunjungan rumah bertujuan untuk lebih mengenal
lingkungan hidup siswa sehari-hari, selain melalui data yang telah diperoleh
melalui angket atau wawancara informasi. Kunjungan rumah dilaksanakan
oleh guru Bimbingan dan Konseling (BK) bersama wali kelas. Program ini
dilakukan jika ada siswa yang tidak masuk sekolah selama berhari-hari atau
bahkan berminggu-minggu tanpa surat ijin atau surat keterangan. Program
kunjungan rumah(home visit) juga dilakukan jika anak sering melanggar
peraturan tata tertib yang ada di sekolah. Ada beberapa kemungkinan
penyebab yang hendak didalami oleh pihak sekolah melalui home visit ini,
seperti keadaan ekonomi keluarga yang berakibat pada tidak adanya sarana
belajar di rumah. Ataukah karena motivasi belajar siswa yang menurun
sehingga membuat siswa enggan berangkat ke sekolah.
Guru BK dapat melakukan kunjungan rumah karena sekolah memiliki
data tentang siswa dan keluarganya. Data tersebut dapat dilihat pada kartu
pribadi. Kartu pribadi merupakan aplikasi dari penyusunan suatu arsip yang
memuat data penting tentang siswa dan berfungsi sebagai alat penyimpan
data. Data dalam kartu pribadi itu bersifat rahasia dan disimpan oleh guru
BK. Data yang dimuat dalam kartu pribadi meliputi bidang-bidang pokok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
sebagai berikut: identifikasi, latar belakang keluarga, riwayat pendidikan,
riwayat kesehatan, intelegensi, bakat khusus, hasil belajar dari berbagai
bidang studi, kepribadian, penilaian terhadap kepribadian, minat dan hobi,
kegiatan di luar sekolah, rencana masa depan. Tidak semua data dimasukkan
dalam kartu pribadi ini, tetapi hanya data penting dan relevan untuk disimpan
selama jangka waktu yang agak lama. Yang mengisi data siswa pada kartu
pribadi adalah siswa-siswa itu sendiri yang dibantu oleh guru BK(Bimbingan
dan Konseling).
Kunjungan rumah (home visit) menjadi program unggulan di SMP
Stella Duce 2 Yogyakarta karena sekolah sangat menaruh perhatian pada
perkembangan siswa-siswanya selam terdaftar di sekolah. Home visit
bertujuan untuk membicarakan kasus siswa yang memerlukan kerja sama
antara guru BK(Bimbingan dan Konseling) dengan orang tua.
Dari jiwa yang sehat, akan mengalir badan yang sehat, dan pikiran yang
sehat sehingga aktivitas siswa untuk belajar di rumah atau di sekolah tidak
akan ada hambatan atau masalah. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
secara sosial dan ekonomis. Kesehatan menyentuh semua aspek kehidupan
manusia antara lain fisik, mental, sosial dan ekonomi.
Guru BK di sekolah tidak jarang dihadapkan pada kasus-kasus yang
bersumber pada kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan sekolah
atau menyesuaikan diri dengan corak kehidupan keluarga. Entah apa yang
menjadi sumber utama bagi kesulitan menyesuaikan diri, dampak negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
akan tampak dalam prestasi belajar yang kurang memuaskan. Meskipun tidak
semua siswa menghadapi kesulitan dalam penyesuaian diri, tetapi kasus
seperti ini tidak boleh dianggap enteng. Guru BK harus peka terhadap gejala-
gejala yang merupakan suatu indikasi mengenai kesukaran dalam
penyesuaian diri dan mengenai kesehatan mental siswanya. Gejala-gejala itu,
antara lain: suka berbohong dan kerap membolos. Apakah membolos karena
siswa tersebut benar-benar sakit ataukah ada masalah lain. Disini, peran guru
BK sangatlah penting dalam membantu perkembangan siswa-siswanya
khususnya dalam kesehatan pribadi siswa itu sendiri. Tidak hanya guru BK di
sekolah saja yang memperhatikan perkembangan diri dan kesehatan siswa
tetapi keluarga juga berperan penting dalam mendukung kesehatan,
perkembangan diri siswa terlebih dalam prestasi belajar di sekolah.
Oleh karena itu penulis ingin meneliti tentang profil keluarga dan
kesehatan siswa-siswa kelas VII berdasarkan data yang sudah tersimpan di
dalam kartu pribadi siswa. Alasan penulis meneliti siswa-siswa kelas VII
karena perpindahan dari Sekolah Dasar (SD) ke Sekolah Menengah Pertama
ini merupakan langkah yang cukup berarti dalam kehidupan anak, baik karena
tambahan tuntutan belajar bagi siswa lebih berat, maupun karena siswa akan
mengalami banyak perubahan dalam diri sendiri dalam selama tahun-tahun
ini. Siswa akan berhadapan dengan sejumlah guru yang masing-masing
memegang bidang studi tertentu; hal ini menuntut siswa untuk menyesuaikan
diri dengan sekian gaya mengajar pula. Secara berangsur-angsur siswa akan
berusaha untuk melepaskan diri dari pengawasan orang tuanya, dan akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dihadapkan pada rangkaian perubahan kejasmanian pada dirinya. Akibatnya
pelayanan bimbingan terhadap para siswa di sekolah menengah pertama
bercorak pula, dalam arti tugas guru BK(Bimbingan dan Konseling) dalam
memberikan pelayanan bimbingan antara siswa yang satu dengan yang siswa
yang lain berbeda.
Alasan penulis meneliti profil keluarga, karena keluarga mempunyai
peranan penting dalam tumbuh kembangnya anak di lingkungan sekitarnya,
baik di rumah maupun di sekolah. Dukungan dari keluarga berupa materi dan
moral sangat mempengaruhi tugas perkembangan anak. Keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang
yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan. Keluarga inti terdiri dari: ayah, ibu, dan anak-
anak. Tiap anggota keluarga mempunyai peranan masing-masing. Menurut
guru BK di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta sebagian besar siswanya berlatar
belakang ekonomi keluarganya menengah-bawah. Siswa yang sering tidak
masuk sekolah selama berhari-hari tanpa surat keterangan, orang tuanya akan
segera dihubungi oleh pihak sekolah khususnya oleh guru BK. Orang tua
akan dimintai keterangan mengapa siswa tidak masuk sekolah. Seandainya
orang tua tidak dapat dihubungi maka guru BK beserta wali kelas akan
melakukan kunjungan rumah (home visit). Kunjungan rumah akan dilakukan
setelah guru BK melihat dan mendapatkan data tentang keluarga beserta
alamatnya di dalam kartu pribadi siswa yang disimpan oleh guru BK. Oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
karena itu kerjasama keluarga dan guru BK di sekolah dapat membantu
masalah yang sedang dialami siswa.
Profil kesehatan siswa juga diteliti oleh penulis, karena menurut guru
BK dan observasi selama penulis mengambil data melalui kartu pribadi
banyak siswa yang datang ke Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dengan alasan
sakit, selain itu ada juga siswa yang sering tidak masuk sekolah dengan
alasan sakit. Sakit yang diderita siswa-siswa tersebut karena penyakit
keturunan keluarga atau karena keadaan ekonomi keluarga yang lemah
sehingga anak tersebut kurang gizi atau sakit karena tidak ada biaya untuk
berobat. Hal inilah perlu diteliti lebih lanjut.
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat digunakan untuk
meningkatkan dan membantu guru Bimbingan dan Konseling dalam kegiatan
dan program BK (Bimbingan dan Konseling) di SMP Stella Duce 2
Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan suatu
masalah, yaitu:
1. Bagaimanakah profil aspek keluarga berbasis data kartu pribadi siswa-
siswi kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011 ?
2. Bagaimanakah profil aspek kesehatan berbasis data kartu pribadi siswa-
siswi kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011 ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk:
Untuk mengetahui profil aspek keluarga dan kesehatan berbasis data
kartu pribadi siswa-siswi kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun
Ajaran 2010/2011.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi siswa untuk membantu mereka sadar akan aspek kesehatan dirinya
dan meningkatkan kesesuaian keluarga yang harmonis serta hubungan
antar saudara kandung dan saudara kandung yang lainnya harmonis.
2. Bagi guru pembimbing sebagai bahan pertimbangan menyusun program
bimbingan belajar sesuai dengan aspek keluarga dan kesehatan siswa-siswi
kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta.
3. Bagi penulis sebagai bahan belajar untuk mengetahui apek keluarga dan
kesehatan siswa-siswi SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran
2010/2011 dan bekal kerja di kemudian hari.
E. Definisi Operasional
1. Profil
Yang dimaksud dengan profil adalah kumpulan data subyek atau
obyek untuk arsip (laporan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2. Keluarga
Keluarga merupakan satu kelompok individu yang terkait oleh ikatan
perkawinan, secara khusus mencakup seorang ayah, ibu dan anak
(Milburga, 2006:5). Yang dimaksud dengan profil aspek keluarga yang
termuat dalam kartu pribadi adalah identitas orang tua, data keluarga inti,
tanggungan orang tua, keadaan orang tua, fasilitas di tempat tinggal,
suasana keluarga.
3. Kesehatan
Yang dimaksud dengan profil aspek kesehatan yang termuat dalam
kartu pribadi adalah suatu kondisi yang terbebas dari segala jenis penyakit
fisik akibat kecelakaan yaitu kecelakaan motor, kecelakaan mobil, jatuh
dari pohon yang merupakan penyakit yang penyebabnya datang dari luar
diri siswa. Penyakit yang penyebabnya datang dari dalam adalah sakit
keras seperti: sakit asma, paru-paru, amandel, tipus dan demam berdarah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Keluarga
1. Pengertian Keluarga
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga
“kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah
lingkungan dimana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.
Menurut Wikipedia (2011, dalam Depkes RI:1998) keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri atas Kepala Keluarga dan beberapa
orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap
dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut Wikipedia (2011, dalam Helvie:1981) keluarga adalah
seke-lompok manusia yang tinggal dalam suatu rumah tangga dalam
kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat. Keluarga sebagai
kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar
individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab diantara individu
tersebut. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas
kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu
tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut Santrock (2002:257) keluarga sebagai suatu sistem yang
terdiri atas individu-individu yang berinteraksi yang saling bersosialisasi
dan saling mengatur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Menurut Sayekti (1994, dalam Milburga:2006) keluarga
merupakan lembaga masyarakat yang paling dasar dan paling kecil;
Keluarga merupakan satu kelompok individu yang terkait oleh ikatan
perkawinan, secara khusus mencakup seorang ayah, ibu, dan anak
(Chaplin,terjemahan Kartini Kartono, 2001); family is a group of closely
related genera that constitutes a subdivision of an order (Chaplin, 1985).
Virginia Satier (1983, dalam Milburga, 2006:5) memandang keluarga
sebagai sebuah sistem yang membentuk kesatuan.
Dari berbagai definisi tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa:
keluarga merupakan lembaga masyarakat terkecil yang terdiri dari
kelompok individu yang terkait ikatan perkawinan, yang saling
berhubungan dekat sekali, mencakup seorang ayah, ibu, dan anak, serta
menyusun satu sistem dari sub-subsistem serta pembagian tata tertib
tertentu.
2. Indikator-Indikator dalam Aspek Keluarga
Indikator-indikator dalam aspek keluarga, antara lain peranan
keluarga, pola atau tipe keluarga, fungsi keluarga, gaya pengasuhan,
ukuran keluarga, kondisi yang mempengaruhi hubungan antar saudara
kandung, status sosial keluarga, pekerjaan orang tua, fasilitas tempat
tinggal dan suasana keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
a. Peranan Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar
pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi
dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh
harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Menurut Wikipedia (2010, Sugeng:2003) berbagai peranan yang
terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
1) Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai
pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman,
sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya
serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai
anggota masyarakat dari lingkungannya.
2) Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan
untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik
anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari
peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai
pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
3) Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
b. Pola/tipe Keluarga
Elisabeth B.Hurlock (1989:199), mengungkapkan beberapa
pola/tipe keluarga di Amerika masa kini, antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
1) Keluarga inti
Keluarga inti yang terdiri dari orang tua dan anak untuk sebagian
besar telah menggantikan keluarga besar, yaitu keluarga inti
ditambah sanak saudara yang tinggal di bawah satu atap.
2) Keluarga kecil
Keluarga kecil dengan tiga anak atau kurang, lebih umum dari
keluarga besar dengan enam anak atau lebih.
3) Keluarga tanpa anak
Keluarga tanpa anak berdasarkan pilihan sendiri menjadi lebih
populer di antara pria dan wanita yang berpendidikan tinggi yang
sering lebih berorientasi pada karir daripada keluarga.
4) Keluarga dengan orang tua yang muda
Keluarga dengan orang tua di bawah 30 tahun ketika anak terakhir
lahir lebih umum daripada keluarga dengan orang tua diatas 30
tahun ketika anak terakhir lahir.
5) Keluarga dengan ibu yang bekerja
Keluarga dengan ibu yang bekerja di luar rumah dan menyerahkan
tugas rumah tangga dan pengasuhan anak kepada pengasuh lebih
meningkat dalam semua kelompok sosioekonomi.
6) Keluarga dengan orang tua tunggal
Dalam keluarga dengan orang tua tunggal, orang tua inti mungkin
ibu, mungkin ayah yang bertanggung jawab atas anak setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
kematian pasangannya, perceraian atau karena kelahiran anak di
luar nikah.
7) Keluarga dengan komposisi baru
Dalam keluarga yang terbentuk kembali setelah kematian atau
perceraian, salah satu orang tua adalah orang tua sebenarnya dan
yang lainnya merupakan orang tua tiri.
8) Keluarga orang tua asuh
Orang tua asuh dibayar, biasanya oleh pemerintah untuk
memegang peran orang tua sebenarnya. Mereka tidak bertanggung
jawab secara hukum untuk mengongkosi anak, demikian pula anak
tidak memperoleh nama orang tua asuh.
9) Keluarga komunal
Beberapa keluarga inti bersatu dan berbagi tanggung jawab untuk
pengasuhan anak dan rumah tangga.
10) Keluarga angkat
Dalam keluarga angkat sebagian atau semua anak tidak mempunyai
hubungan darah dengan orang tuanya, walaupun orang tua
mempunyai tanggung jawab hukum bagi mereka dan memberinya
nama keluarga, seperti halnya dengan anak sendiri.
11) Keluarga antar ras
Ayah dan ibu dalam keluarga antar ras berasal dari berbagai
kelompok ras.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
12) Keluarga antar agama
Dalam keluarga antar agama, kedua orang tua menganut agama
berbeda walaupun mereka sering berasal dari kelompok ras yang
sama.
c. Fungsi Keluarga
Fungsi yang dijalankan keluarga menurut google (1978, dalam
WHO:2011)
1) Fungsi Biologis
a) Untuk meneruskan keturunan
b) Memelihara dan membesarkan anak
c) Memenuhi kebutuhan gizi kleuarga
d) Memelihara dan merawat anggota keluarga
2) Fungsi Psikologis
a) Memberikan kasih sayang dan rasa aman
b) Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
c) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
d) Memberikan identitas keluarga
3) Fungsi Sosialisasi
a) Membina sosialisasi pada anak
b) Membina norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkah
perkembangan anak
c) Meneruskan nilai-nilai keluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
4) Fungsi Ekonomi
a) Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi ke-
butuhan keluarga
b) Pengaturan dan penggunaan penghasilan keluarga untuk
memenuhi kebutuhan keluarga
c) Menabung untuk memenuhi kebutuhah keluarga di masa
yang akan datang. Misalnya : pendidikan anak, jaminan hari
tua.
5) Fungsi Pendidikan
a) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan,
ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan
bakat dan minat yang dimiliki.
b) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan
datang dalam memenuhi perannya sebagai orang dewasa.
c) Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat
perkembangannya.
Menurut Friedman (1998, dalam google:2011) fungsi yang
dijalankan keluarga, yaitu:
1) Fungsi Afektif
a) Menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan sehat
secara mental saling mengasuh, menghargai, terikat dan
berhubungan.
b) Mengenal identitas individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
c) Rasa aman
2) Fungsi Sosialisasi Peran
a) Proses perubahan dan perkembangan individu untuk
menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan.
b) Fungsi dan peran di masyarakat.
c) Sasaran untuk kontak sosial didalam atau di luar rumah.
3) Fungsi Reproduksi
Menjamin kelangsungan generasi dan kelangsungan hidup
masyarakat.
4) Fungsi Ekonomi
a) Memenuhi kebutuhan tiap anggota keluarga
b) Menambah penghasilan keluarga sampai dengan
pengalokasian dana
5) Fungsi Perawatan Kesehatan
a) Konsep sehat sakit keluarga
b) Pengetahuan dan keyakinan tentang sakit: tujuan kesehatan
keluarga dan keluarga mandiri.
Berdasarkan para ahli di atas ada persamaan pendapat tentang
definisi fungsi yang dijalankan keluarga adalah fungsi biologis, fungsi
psikologis, sosialisasi, biologis dan ekonomi.
d. Gaya Pengasuhan
Orang tua ingin anak mereka bertumbuh menjadi individu
yang dewasa secara sosial, dan mereka seringkali merasa putus asa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
dalam peran mereka sebagai orang tua. Menurut Santrock (2003:185)
pandangan yang paling dikenal adalah pandangan Diana Baumrind
(1971, 1990, 1991a, 1991b), yang meyakini bahwa orang tua
seharusnya tidak bersifat menghukum maupun menjauhi remaja,
tetapi sebaiknya membuat peraturan dan menyayangi mereka. Diana
menekankan tiga jenis cara menjadi orang tua, yang berhubungan
dengan aspek-aspek yang berbeda dalam perilaku sosial remaja:
authoritarian, autoritatif, dan permisif.
1) Pengasuhan autoritarian (authoritarian parenting)
Gaya yang membatasi dan bersifat menghukum yang
mendesak remaja untuk mengikuti petunjuk orang tua dan untuk
menghormati pekerjaan dan usaha. Orang tua yang bersifat
authoritarian membuat batasan dan kendali yang tegas terhadap
remaja dan hanya melakukan sedikit komunikasi verbal.
Pengasuhan ini berkaitan dengan perilaku sosial remaja yang
tidak cakap. Remaja yang orang tuanya otoriter seringkali merasa
cemas akan perbandingan sosial, tidak mampu memulai suatu
kegiatan, dan memiliki kemampuan komunikasi yang rendah.
(Santrock, 2003:185)
2) Pengasuhan autoritatif (authoritative parenting)
Mendorong remaja untuk bebas tetapi tetap memberikan
batasan dan mengendalikan tindakan-tindakan mereka.
Komunikasi verbal timbale balik bisa berlangsung denagn bebas,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
dan orang tua bersikap hangat dan bersifat membesarkan hati
remaja. Pengasuhan ini berkaitan dengan perilaku sosial remaja
yang komponen. Remaja yang orang tuanya bersifat autoritatif
akan sadar diri dan bertanggung jawab secara sosial. (Santrock,
2003:186)
3) Gaya pengasuhan permisif tidak peduli (permissive-indifferent
parenting), menurut Maccoby dan Martin (1983, dalam
Santrock:186) adalah suatu pola dimana orang tua sangat tidak
ikut campur dalam kehidupan remaja. Hal ini berkaitan dengan
perilaku sosial remaja yang tidak cakap, terutama kurangnya
pengendalian diri. Remaja yang orang tuanya permisif-tidak
peduli biasanya tidak cakap secar sosial: mereka menunjukkan
pengendalian yang buruk dan tidak bisa menangani kebebasan
dengan baik.
4) Pengasuhan permisif-memanjakan (permissive-indulgent
parenting) adalah suatu pola dimana orang tua sangat terlibat
dengan remaja tetapi sedikit sekali menuntut atau mengendalikan
mereka. Pengasuhan ini berkaitan dengan ketidakcakapan sosial
remaja, terutama kurangnya pengendalian diri. (Santrock,
2003:186)
Walaupun pengasuhan yang konsisten biasanya disarankan,
orang tua yang bijak dapat merasakan pentingnya bersikap lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
permisifdalam situasi tertentu, dan lebih bersifat otoriter pada situasi
yang lain, namun lebih autoritatif di situasi yang lain lagi.
e. Pengaruh Ukuran Keluarga pada Hubungan Keluarga
Ukuran keluarga, bukan satu-satunya faktor yang menentukan
kualitas hubungan yang berkembang di antara anggota suatu keluarga.
Hubungan ini bergantung pada sejumlah faktor, yaitu: jumlah sistem
interaksi dalam keluarga, susunan keluarga, sikap orang tua terhadap
keluarga, jarak antara satu kelahiran dengan kelahiran lain.
Hubungan keluarga dalam berbagai ukuran keluarga menurut
Hurlock (1989 : 208), antara lain:
1) Keluarga satu anak mempunyai ciri-ciri:
a) Sering lebih kecil dari yang diinginkan orang tua
b) Hubungan orang tua-anak yang erat menghasilkan
kematangan perilaku anak, yang berpengaruh baik pada
hubungan dengan teman sebaya.
c) Perlindungan secara berlebihan dari orang tua.
d) Pendidikan anak secara demokratis atau permisif.
e) Perselisihan keluarga minimal karena tidak adanya rasa iri
dan persaingan antar saudara kandung.
f) Kemauan dan kemampuan orang tua untuk memberi berbagai
fasilitas dan lambang status pada anak.
g) Tekanan orang tua untuk mencetak prestasi akademik,
olahraga, dan sosial yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
h) Anak didorong untuk memegang peran yang dipilihnya
sendiri.
2) Keluarga ukuran sedang mempunyai ciri-ciri:
a) Biasanya direncanakan, oleh karena itu memenuhi keinginan
orang tua dalam jumlah dan perbedaan usia anak.
b) Pengawasan yang kurang demokratis dan bertambah otoriter
dengan meningkatnya ukuran keluarga.
c) Orang tua menentukan peran masing-masing anak.
d) Anak-anak sering tidak diberi kesempatan mencari sahabat di
luar karena diharuskan membantu di rumah.
e) Tekanan orang tua untuk prestasi biasnya terpusatkan pada
anak yang lahir pertama.
f) Rasa iri hati dan persaingan yang hebat antar saudara
kandung umumnya sering terjadi.
g) Kemampuan orang tua yang terbatas untuk member fasilitas
dan lambang status.
h) Kecenderungan orang tua untuk membandingkan prestasi
anak dengan prestasi saudaranya yang lain.
3) Keluarga kecil mempunyai ciri-ciri:
a) Biasanya direncanakan dan karenanya sesuai dengan
keinginan orang tua dalam ukuran dan perbedaan usia anak.
b) Orang tua mampu mencurahkan waktu dan perhatian yang
cukup pada tiap anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
c) Umumnya menerapkan pengendalian yang demokratis
terhadap perilaku anak.
d) Persaingan dan iri hati antar saudara sering terjadi.
e) Orang tua memiliki kecenderungan untuk membanding-kan
prestasi satu anak dengan prestasi saudaranya.
f) Kemauan dan kemampuan orang tua untuk memberi tiap
anak fasilitas dan lambang status yang sama.
g) Tekanan orang tua untuk prestasi akademis, olahraga, dan
sosial yang baik.
h) Orang tua menentukan peran dan tugas tiap anak.
4) Keluarga besar mempunyai ciri-ciri:
a) Sering tidak terencana dan karenanya menimbulkan
penolakan orang tua.
b) Perselisihan antar suami-isteri karena mereka harus
melakukan pengorbanan pribadi dan finansial.
c) Peran tiap anak ditentukan oleh orang tua agar keluarga dapat
berfungsi dengan efisien dan harmonis.
d) Pendidikan otoriter perlu untuk menghindarkan kekacauan
atau anarki.
e) Anak-anak sering tidak diberi kesempatan mencari sahabat di
luar karena bantuan mereka dibutuhkan di rumah atau karena
tidak tersedia uang untuk ikut serta dengan kegiatan teman
sebaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
f) Persaingan dan perselisihan antar saudara sedikit karena
pengendalian orang tua yang ketat tetapi diekspresikan
secara tidak langsung dengan mengganggu, membentak, dan
mengejek.
g) Seringkali orang tua tidak mampu memberi anak fasilitas dan
lambang status yang sama dengan teman sebaya mereka.
h) Sedikit tekanan orang tua untuk berprestasi kecuali pada anak
pertama.
i) Sedikit perlindungan yang berlebihan kecuali untuk anak
pertama.
f. Kondisi yang Mempengaruhi Hubungan Antar Saudara Kandung
Kondisi yang mempengaruhi hubungan antar saudara kandung
menurut Hurlock (1989: 207-210), antara lain dikarenakan:
1) Sikap orang tua
Sikap orang tua terhadap anak dipengaruhi oleh sejauh
mana anak mendekati keinginan dan harapan orang tua. Sikap
orang tua juga dipengaruhi oleh sikap dan perilaku anak terhadap
anak yang lain dan terhadap orang tuanya. Bila terdapat rasa
persaingan dan permusuhan, sikap orang tua terhadap semua anak
kurang menguntungkan dibandingkan bila mereka satu sama lain
bergaul cukup baik.
Anak yang lahir pertama, sebagai akibat pendidikan awal
dan asosiasi yang erat dengan orang tuanya, cenderung lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
memenuhi harapan orang tua daripada anak yang lahir kemudian.
Jadi orang tua sering lebih menyukai anak yang pertama.
Sebaliknya, anak yang ditengah sering merasa tidak dihiraukan
dibandingkan anak pertama dan anak terakhir. Mereka merasa
bahwa orang tua pilih kasih dan mereka membenci saudara
mereka. Sikap demikian menumbuhkan rasa iri hati dan
permusuhan yang mempengaruhi hubungan antar saudara
kandung secara negatif, dan kemudian juga mempengaruhi
hubungan keluarga secara merugikan.
2) Urutan posisi
Dalam semua keluarga, kecuali keluarga satu anak, semua
anak diberi peran menurut urutan kelahiran dan mereka
diharapkan memerankan peran tersebut. Jika anak menyukai
peran yang diberikan padanya, semua berjalan dengan baik.
Tetapi peran itu peran yang diberikan dan bukan yang dipilih
sendiri, maka kemungkinan terjadi perselisihan besar sekali.
3) Jenis kelamin saudara kandung
Anak laki-laki dan perempuan bereaksi sangat berbeda
terhadap saudara laki-laki dan perempuannya. Misalnya, dalam
kombinasi perempauan-perempuan, terdapat lebih banyak iri hati
daripada dalam kombinasi laki-perempuan atau laki-laki. Seorang
kakak perempuan kemungkinan lebih cerewet dan suka mengatur
terhadap adik perempuannya daripada adik laki-lakinya. Anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
laki-laki lebih banyak berkelahi dengan kakak laki-laki daripada
dengan kakak perempuannya, untuk sebagian karena orang tua
tidak akan membiarkan agresivitas yang berlebihan terhadap
kakak perempauan.
4) Perbedaan usia
Perbedaan usia antar saudara kandung mempengaruhi cara
mereka bereaksi satu terhadap yang lain dan cara orang tua
memperlakukan mereka. Bila perbedaan usia antar saudara itu
besar, baik jika anak berjenis kelamin sama maupun berlawanan,
hubungan yang lebih ramah, kooperatif, dan kasih-mengasihi
terjalin daripada bila usia mereka berdekatan. Jika perbedaan usia
antar saudara besar, hubungan antara orang tua dan anak secara
keseluruhan berbeda dari hubungan dengan perbedaan usia antar
saudara yang kecil. Bila anak-anak berdekatan usia, orang tua
cenderung memperlakukan mereka dengan cara yang sama.
Tetapi orang tua cenderung mengharapkan anak yang lebih tua
menjadi model yang baik dan mereka mengecamnya bila ia gagal
melakukan hal itu. Sebaliknya, anak yang lebih muda, diharapkan
meniru anak yang lebih tua dan mematuhinya. Harapan orang tua
ini ikut memperburuk hubungan antar saudara kandung.
5) Jumlah saudara
Jumlah saudara yang kecil cenderung menghasilkan
hubungan yang lebih banyak perselisihan daripada jumlah saudara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
yang besar. Untuk itu terdapat dua alasan. Pertama, bila hanya
ada dua atau tiga anak dalam keluarga, mereka lebih sering
bersama daripada jika jumlahnya besar. Karena perbedaan usia
juga mungkin sekali kecil, orang tua mengharapkan mereka
bermain dan melakukan berbagai hal bersama-sama. Dengan
perbedaan usia yang akan ada bila terdapat banyak anak,
frekuensi kontak antar saudara kandung berkurang.
Kedua, bila ada banyak anak, disiplin cenderung otoriter.
Bahkan bila ada antagonisme dan permusuhan, ekspresi terbuka
perasaan ini dikendalikan dengan ketat. Hal ini, biasanya tidak
terjadi pada keluarga sedikit anak. Pengawasan orang tua yang
santai, permisif terhadap perilaku anak, memungkinkan
antagonism dan permusuhan ini dinyatakan terbuka, sehingga
tercipta suasana yang diwarnai perselisihan.
6) Jenis disiplin
Hubungan antar saudara kandung tampak jauh lebih rukun
dalam keluarga yang menggunakan disiplin otoriter dibandingkan
dengan keluarga yang mengikuti pola permisif. Bila anak
dibiarkan bertidak sesuka hati, hubungan antar saudara sering
tidak terkendalikan lagi. Disiplin yang demokratis dapat
mengatasi sebagian kekacauan akibat disiplin permisif, tetapi
dampaknya tidak sebesar dampak disiplin otoriter. Tetapi secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
keseluruhan disiplin demokratis menciptakan hubungan antar
saudara yang lebih menyenangkan dan sehat dari disiplin otoriter.
7) Pengaruh orang luar
Terdapat tiga cara orang luar keluarga langsung
mempengaruhi hubungan antar saudara: kehadiran orang luar di
rumah, tekanan orang luar pada anggota keluarga, dan perban-
dingan anak dengan saudaranya oleh orang luar. Jika sanak
saudara atau tamu berada di rumah, untuk bertamu atau sebagai
anggota tetap keluarga, sebagaimana halnya pada keluarga luas,
jumlah sistem interaksi meningkat. Hal ini mungkin sekali akan
menimbulkan perselisihan baru atau memperhebat perselisihan
antar saudara yang sudah ada.
g. Status Sosial Keluarga
Pola kehidupan keluarga berbeda dari satu kelompok sosial
dengan yang lain. Terdapat perbedaan dalam mengatur rumah tangga,
hubungan suami-isteri; dalam konsep peran orang tua, anak, dan
keluarga; dalam penggunaan uang dalam penyesuaian sosial;dalam
pendidikan anak dan sikap terhadap disiplin dan dalam sikap terhadap
kehidupan keluarga.
Bila anak cukup besar untuk memahami status sosial
keluarganya, status ini mempunyai pengaruh yang nyata pada sikap
anak terhadap orang tua, terutama terhadap ayah sebagai pencari
nafkah. Jika status sosial keluarga anak sekurang-kurangnya sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
dengan status keluarga teman sebaya, anak merasa bangga terhadap
ayah mereka. Bila mereka melihat bahwa status keluarga mereka lebih
rendah, mereka merasa malu dan bersikap sangat kritis terhadap ayah
mereka.
h. Pekerjaan Orang tua
Pekerjaan ayah penting bagi anak yang lebih kecil hanya bila
pekerjaan ini mempunyai akibat langsung pada kesejahteraan si anak.
Tetapi bagi anak yang lebih besar, pekerjaan ayah mempunyai arti
budaya, sebab pekerjaan ayah mempengaruhi gengsi sosial anak.
Anak sekolah dasar membagi masyarakat atas tingkat-tingkat
berdasarkan pekerjaan dan mengambil alih sikap dan nilai orang tua
terhadap berbagai pekerjaan. Bila seorang anak merasa malu akan
pekerjaan ayahnya, karena tingkat pekerjaan itu atau jenis pakaian
kerja, sikap anak akan dipengaruhi secara merugikan.
Pekerjaan ayah mempengaruhi anak secara tidak langsung
dalam arti bahwa pekerjaan itu mempengaruhi standar yang
ditentukan ayah bagi anaknya. Dari pengalaman kerjanya, ayah
mengetahui sikap, kecakapan dan kualitas apa saja yang perlu untuk
keberhasilan. Kemudian ia mencoba memupuk sikap dan sifat itu pada
anaknya. Jadi standar dunia pekerjaan mempengaruhi rumah dan
mempengaruhi peran ayah.
Pengaruh ibu yang bekerja pada hubungan ibu-anak sebagian
besar bergantung pada usia anak pada waktu ibu mulai bekerja. Jika ia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
mulai bekerja sebelum anak telah terbiasa selalu bersamanya, sebelum
suatu hubungan tertentu terbentuk pengaruh-nya akan minimal. Tetapi
jika hubungan mesra telah terbentuk, anak itu akan menderita, kecuali
sorang pengganti ibu yang memuaskan tersedia, seorang pengganti
yang disukai anak dan yang mendidik anak dengan cara yang tidak
akan menyebabkan kebingungan atau kemarahan di pihak anak.
Perasaan anak yang lebih tua menghadapi ibu yang bekerja
bergantung sebagian pada betapa seriusnya pekerjaan ibu meng-
ganggu pola kehidupan keluarga, sebagian pada apa yang dilakukan
ibu teman-temannya, sebagian pada stereotip yang telah dipelajari-nya
mengenai seorang ibu dan banyak faktor lain. Bila ibu bekerja di luar
rumah, kesempatan untuk kehidupan sosial dan rekreasi dengan
keluarga biasanya terbatas, dan tiap anak harus mengerjakan lebih
banyak tugas rumah dari yang lazim.
i. Fasilitas Tempat Tinggal
Menurut Winkel dan Sri Hastuti (2004:303) fasilitas tempat
tinggal, antara lain:
1) Letak rumah dan keadaan di dalam rumah: keadaan fisik daerah
di sekitar rumah, ukuran rumah, perlengkapan di dalam rumah,
sumber penerangan dan sebagainya.
2) Fasilitas belajar yang tersedia bagi siswa: ruang belajar, meja
belajar, macam sumber penerangan, aneka sumber gangguan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
j. Suasana keluarga
Suasana keluarga yang mencakup kesesuaian keluarga dan
perasaan anak di tempat tinggal saat ini. Suasana keluarga merupakan
corak hubungan antara orang tua dan anak (akrab atau tidak).
Kesesuaian (synchrony) merujuk pada interaksi yang terkoordinasi
secara hati-hati antara orang tua dan anak atau remaja, yang saling
menyelaraskan perilaku, yang seringkali secara tidak sadar (Santrock,
2003:175).
B. Kesehatan
1. Pengertian Kesehatan
Istilah sehat dalam kehidupan sehari-hari sering dipakai untuk
menyatakan bahwa sesuatu dapat bekerja secara normal. Bahkan benda
matipun seperti kendaraan bermotor atau mesin, jika dapat berfungsi
secara normal, malah seringkali oleh pemiliknya dikatakan bahwa
kendaraannya dalam kondisi sehat. Kebanyakan orang mengatakan sehat
jika badannya merasa segar dan nyaman. Bahkan seorang dokterpun akan
menyatakan pasiennya sehat manakala menurut hasil pemeriksaan yang
dilakukannya mendapatkan seluruh tubuh pasien secara normal. Namun
demikian, pengertian sehat yang sebenarnya tidaklah demikian.
Pengertian sehat menurut UU Pokok Kesehatan No. 9 tahun 1960,
Bab 1 Pasal 2 adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan(jasmani),
rohani(mental), dan sosial, serta bukan hanya keadaan bebas dari penyakit,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
cacat, dan kelemahan. Pengertian sehat tersebut sejalan dengan pengertian
sehat menurut Organisasi Kesehatan Dunia(WHO) tahun 1975 sebagai
berikut: sehat adalah suatu kondisi yang terbebas dari segala jenis
penyakit, baik fisik, mental, dan sosial. (Adam, 1978: 9)
Batasan kesehatan tersebut di atas sekarang telah diperbaharui, bila
batasan kesehatan yang terdahulu itu hanya mencakup tiga dimensi atau
aspek, yakni: fisik, mental dan sosial, maka dalam Undang-Undang No.23
Tahun 1992, kesehatan mencakup 4 aspek, yakni: fisik(badan), mental(
jiwa), sosial, dan ekonomi. Batasan kesehatan tersebut diilhami oleh
batasan kesehatan menurut WHO yang paling baru. Pengertian kesehatan
saat ini memang lebih luas dan dinamis, dibandingkan dengan batasan
sebelumnya. Hal ini berarti bahwa kesehatan seseorang tidak hanya diukur
dari aspek fisik, mental, dan sosial saja, tetapi juga diukur dari
produktivitasnya dalam arti mempunyai pekerjaan atau menghasilkan
sesuatu secara ekonomi. (www.google.com)
Bagi yang belum memasuki dunia kerja, anak dan remaja, atau bagi
yang sudah tidak bekerja(pensiun) atau usia lanjut, berlaku arti produktif
secara sosial. Misalnya, produktif secara sosial-ekonomi bagi siswa
sekolah atau mahasiswa adalah mencapai prestasi yang baik, sedang
produktif secara sosial-ekonomi bagi usia lanjut atau para pensiunan
adalah mempunyai kegiatan sosial dan keagamaan yang bermanfaat, bukan
saja bagi dirinya, tetapi juga bagi orang lain atau masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Keempat dimensi kesehatan tersebut saling mempengaruhi dalam
mewujudkan tingkat kesehatan seseorang, kelompok atau masyarakat.
Itulah sebabnya, maka kesehatan bersifat menyeluruh mengandung
keempat aspek. Perwujudan dari masing-masing aspek tersebut dalam
kesehatan seseorang antara lain sebagai berikut:
a. Kesehatan Fisik
Kesehatan fisik terwujud apabila seseorang tidak merasa dan
mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif
tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak
mengalami gangguan.
b. Kesehatan Mental
Kesehatan mental atau kesehatn jiwa mencakup 3 komponen,
yakni: pikiran, emosional, dan spiritual. Pikiran sehat tercermin dari
cara berpikir atau jalan pikiran. Emosional sehat tercermin dari
kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya:
takut, gembira, kuatir, sedih, dan sebagainya. Spiritual sehat tercermin
dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian,
kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam ini, yakni
Tuhan Yang Maha Kuasa. Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari
praktik keagamaan seseorang. Dengan perkataaan lain, sehat spiritual
adalah keadaan diman seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-
aturan agama yang dianutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
c. Kesehatan Sosial
Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu
berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain secara baik, tanpa
membedakan ras, suku, agama, atau kepercayaan, status sosial,
ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan menghargai.
d. Kesehatan Ekonomi
Sehat jika ditinjau dari aspek ekonomi terlihat bila
seseorang(dewasa) produktif, dalam arti mempunyai kegiatan yang
menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong terhadap hidupnya
sendiri atau keluarganya secara finansial. Bagi mereka yang belum
dewasa (siswa atau mahasiswa) dan usia lanjut(pensiunan), dengan
sendirinya batasan ini tidak berlaku. Oleh sebab itu, bagi kelompok
tersebut, yang berlaku adalah produktif secara sosial, yakni mempunyai
kegiatan yang berguna bagi kehidupan mereka nanti. Misalnya
berprestasi bagi siswa atau mahasiswa, dan kegiatan sosial, keagamaan,
atau pelayanan kemasyarakatan lainnya bagi usia lanjut.
2. Tugas-Tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan
Untuk dapat mencapai tujuan asuhan keperawatan keluarga,
keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan para
anggotanya dan saling memelihara (Friedman, 1981). Membagi 5 tugas
kesehatan yang harus dilakukan oleh keluarga yaitu :
a. Mengenai gangguan perkembangan kesehatan setiap anggotanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.
c. Memberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit
dan yang tidak membantu dirinya karena cacat / usia yang terlalu
muda.
d. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan
dan perkem-bangan kepribadian anggota keluarga.
e. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dari
lembaga-lembaga Kesehatan yang menunjukkan pemanfaatan
dengan fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada (www.wikipedia.com)
3. Pengertian Sakit
Sakit yaitu defiasi/penyimpangan dari status sehat. Seseorang
dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis), atau
gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerja/kegiatannya
terganggu. Walaupun seseorang sakit (istilah sehari -hari) seperti masuk
angin, pilek, tetapi bila ia tidak terganggu untuk melaksanakan
kegiatannya,maka ia di anggap tidak sakit.
Adam (1978:10) mengatakan bahwa sakit adalah suatu keadaan
yang disebabkan oleh bermacam-macam hal, bisa suatu kejadian, kelainan
yang dapat menimbulkan gangguan terhadap susunan jaringan tubuh, baik
fungsi jaringan itu sendiri maupun fungsi keseluruhan.
Suparjo (1947) mengatakan bahwa, seseorang menggunakan tiga
kriteria untuk menentukan apakah mereka sakit karena:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
a. Adanya gejala : naiknya temperatur, nyeri
b. Persepsi tentang bagaimana mereka merasakan : baik, buruk, sakit.
c. Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari : bekerja,
sekolah.
Adam (1978:10) mengatakan bahwa penyebab penyakit bermacam-
macam. Dalam garis besarnya dapat kita bagi dalam 2 bagian:
1) Yang datang dari dalam
Akibatnya kadang-kadang tidak jelas langsung kelihatan. Akan
tetapi berdasarkan pada faktor-faktor yang menentukan, ialah sebab
yang dapat memudahkan timbulnya penyakit. Misalnya:
a) Konstitusi
Konstitusi terdiri dari kompleks sifat-sifat seseorang yang
dasarnya sudah ada sejak lahir, seperti tinggi badan, bentuk
badan, ukuran anggota, rambut, muka, dll.
b) Perubahan suhu badan.
c) Pekerjaan
d) Usia
e) Penyakit-penyakit turunan, dll.
2) Yang datang dari luar, misalnya:
a) Mekanis, jatuh, luka, terpukul, dsb.
b) Karena panas, dingin, aliran listrik,dsb.
c) Pengaruh zat-zat kimia, seperti keracunan dsb.
d) Kejiawaan, susah, takut, terkejut, dsb.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
e) Karena jasad-jasad renic (microba).
f) Karena kekurangan zat-zat tertentu yang dibutuhkan oleh tubuh
(deficiency).
Istilah medis yang digambarkan sebagai gangguan dalam fungsi
tubuh yang menghasilkan berkurangnya kapasitas disebut penyakit. Sakit
dikategorikan dalam 2 kategori yaitu sakit ringan-keras dan sakit karena
kecelakaan. Sakit ringan yang biasa diderita anak usia remaja adalah flu,
batuk, demam ringan yang masih bisa diobati dan tidak butuh perawatan
intensif dari tenaga medis(harus inap di rumah sakit). Sakit keras seperti
sakit demam berdarah, asma, tipus tergolong penyakit keras yang
diperlukan perawatan intensif dari tenaga medis karena pengobatannya
harus ditangani secara langsung oleh dokter khusus penyakit dalam(inap di
rumah sakit). Sedangkan sakit karena kecelakaan juga bisa digolongkan
menjadi 2 jenis, yaitu kecelakaan ringan dan kecelakaan serius. Bisa
dikatakan kecelakaan ringan jika korban masih bisa diobati dengan obat
tradisional atau tidak perlu dijahit,bisa disembuhkan dengan obat merah
karena lukanya kecil(sedikit). Kecelakaan serius jika korban menderita
patah tulang, gegar otak karena benturan keras. Sakit ini harus segera
dilarikan ke rumah sakit dan ditangani khusus oleh tenaga medis dan
dokter untuk diperiksa bagian kepala bagian tubuh lainnya dengan
“rontgen”agar bisa diketahui hasilnya atau bahkan segera dijahit jika
lukanya terlalu dalam agar luka cepat menutup dan cepat kering(harus
rawat inap di rumah sakit).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
C. Aspek Kesehatan dan Keluarga Siswa-Siswi SMP Stella Duce 2
Yogyakarta
SMP Stella Duce 2 Yogyakarta sebagai salah satu lembaga pendidikan
formal memiliki kepedulian akan perkembangan peserta didik. Hal ini
dibuktikan dengan pembagian kartu pribadi oleh guru Bimbingan dan
Konseling pada setiap tahun ajaran baru. Kartu pribadi tersebut diisi oleh
siswa secara lengkap lalu dikumpulkan, agar dapat diketahui data pribadi
masing-masing siswa. Kartu pribadi merupakan arsip yang dimiliki sekolah
yang disimpan oleh guru Bimbingan dan Konseling di ruang Bimbingan dan
Konseling. Data pribadi berisi data tentang identitas siswa, kegiatan
akademik, kegiatan ekstrakurikuler (non-akademik), kehidupan siswa
dirumah, kesehatan, riwayat sekolah, keluarga dan tempat tinggal. Kartu
pribadi juga berisi tentang kesehatan siswa pada saat itu dan riwayat sakit
keras yang dialami siswa dan kecelakaan. Data pribadi dapat disimpan untuk
beberapa tahun ke depan dan menjadi milik sekolah SMP Stella Duce II. Dari
data pribadi, guru Bimbingan dan Konseling dapat menghasilkan suatu
deskripsi tentang kepribadian siswa dalam berbagai aspeknya (Winkel,1991:
268). Misalnya data tentang kesehatan dan keluarga siswa yang dikumpulkan
dan diperoleh melalui data pribadi, yaitu aspek kesehatan dan keluarga. Dari
data ini diperoleh beberapa point yang menyangkut aspek kesehatan yaitu
data tentang riwayat siswa sakit keras dan kecelakaan; aspek keluarga yaitu
data tentang jumlah anak, saudara sekandung, keadaan orang tua, keadaan
tempat tinggal, kesesuaian keluarga, perasaan di tempat tinggal dan keadaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
ekonomi keluarga. Dari sinilah Guru Bimbingan dan Konseling dapat
mengetahui data siswa dan keluarganya secara pribadi dan membantu siswa
jika mengalami kesulitan melalui data yang sudah terkumpul yang sudah
disimpan dalam arsip di ruang Bimbingan dan Konseling SMP Stella Duce 2
Yogyakarta.
D. Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Aspek Kesehatan dan
Keluarga Siswa-Siswi SMP Stella Duce 2 Yogyakarta
Tugas dan fungsi guru tidak saja memberikan pendidikan, pengajaran
dan pelatihan saja. Akan tetapi tugas yang melekat pada dirinya juga tidak
hanya sekedar di sekolah, melainkan di luar sekolah juga. Satu hal yang perlu
menjadi perhatian dari guru kelas dan guru Bimbingan dan Konseling adalah
tugas mendidik. Tugas ini adalah sangat berat, karena mendidik tidak saja
menjadikan seorang anak yang semula berperilaku tidak terpuji, akan tetapi
berubah menjadi anak yang baik.
Kunjungan rumah dengan orang tua murid atau wali murid perlu
dilakukan, dan tugas ini tidak hanya dilakukan oleh guru Bimbingan dan
Konseling saja, akan tetapi untuk semua guru terutama wali kelas atau guru
kelas. Komunikasi langsung dengan orang tua perlu dibangun dengan baik
dan harmonis. “Home visit” merupakan salah satu alternatif memecahkan
kesulitan belajar siswa dan merupakan tindakan preventif mengurangi “drop
out”(DO) dan kenakalan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Dalam kegiatan Bimbingan dan Konseling di sekolah, “home visit”
(kunjungan rumah) merupakan salah satu alternatif dalam memecahkan
masalah siswa. “Home visit” mempunyai dua tujuan, yaitu: pertama, untuk
memperoleh berbagai keterangan atau data yang diperlukan dalam memahami
lingkungan dan siswa. Kedua, untuk mengubah dan memecahkan
permasalahan siswa yang mengalami kesulitan belajar. (www.wikipedia.com)
“Home visit” merupakan salah satu layanan pendukung dari kegiatan
Bimbingan dan Konseling yang dilakukan guru pembimbing atau wali kelas
dengan mengunjungi orang tua atau tempat tinggal siswa. Kegiatan dalam
kunjungan rumah dapat berbentuk pengamatan dan wawancara, terutama
tentang kondisi rumah tangga, fasilitas belajar dan hubungan antar anggota
keluarga dalam kaitannya dengan permasalahan siswa. Masalah siswa yang
dibahas dapat berupa bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan bidang
bimbingan karir.
Pelaksanaan kunjungan rumah memerlukan perencanaan dan
persiapan yang matang dari guru pembimbing dan memerlukan kerja sama
yang baik dari orang tua serta atas persetujuan kepala sekolah. Fungsi utama
bimbingan yang ditopang kegiatan kunjungan rumah adalah fungsi
pemahaman.
“Home visit” perlu dilakukan dalam rangka membantu menangani
masalah siswa walaupun tidak berlaku untuk seluruh siswa. Maksudnya,
hanya siswa tertentu yang menurut perkiraan guru pembimbing perlu
dilakukan kunjungan rumah, mengingat pemecahan masalah hanya dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
diselesaikan bila ada kontak dengan orang tua atau diperkirakan masalahnya
bersumber dari lingkungan keluarga. Pertimbangan diperlukannya kunjungan
rumah sebagai berikut: jika permasalahan yang dihadapi siswa ada sangkut
pautnya dengan masalah keluarga; keluarga sebagai salah satu sumber data
yang dapat dipercaya tentang keadaan siswa. Dalam kegiatan bimbingan
diperlukan kerja sama antara guru pembimbing dengan orang tua. Faktor
situasi keluarga memegang peranan penting terhadap perkembangan dan
kesejahteraan anak.
Peran orang tua dalam masalah ini adalah membimbing dan menuntun
anaknya dengan baik, bebas dari lingkungan negatif, memberi keyakinan
percaya diri yang cukup dengan memberikan fasilitas sesuai dengan
kemampuan. Juga bertanggung jawab menjaga lingkungan keluarga dan
masyarakat agar ideal, baik dalam bentuk pribadi santun maupun dalam
ketaatan beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Di samping itu, orang tua
juga harus bersinergi dengan sekolah dengan cara turut serta memantau,
mengevaluasi dan memberikan masukan positif untuk kemajuan sekolah,
dengan tetap secara materiil membantu sekolah sesuai kemampuan.
Sekolah secara formal memberikan pendidikan yang utuh sesuai
dengan ketentuan yang ada dengan tetap menjadikan sekolah sebagai pusat
budaya, terutama budaya lingkungan. Dengan menerima masukan dari orang
tua dan masyarakat sekolah akan terus berkembang dinamis menuju sekolah
ideal, yang akhirnya akan melahirkan anak bangsa yang ideal pula.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan studi
dokumenter. Dokumen kartu pribadi siswa merupakan sarana untuk
mengumpulkan data atau informasi tentang riwayat kesehatan dan riwayat
keluarga (http: //www.ardhana 12.Wordpress.com). Variabel penelitian ini
adalah aspek kesehatan dan keluarga siswa-siswi kelas VII SMP Stella Duce
2 Yogyakarta.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah seluruh siswa-siswi kelas VII SMP Stella
Duce 2, Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011 yang terdiri dari kelas Utari,
Kunthi, dan Srikandhi. Jumlah keseluruhan siswa-siswi kelas VII Utari adalah
29 orang, kelas Kunthi 30 orang, dan kelas Srikandhi 31 orang. Jumlah
keseluruhan populasi adalah 90 orang.
C. Alat Pengumpul Data
Data ini bersumber dari Kartu Pribadi Siswa yang dimiliki oleh
sekolah dan menjadi arsip sekolah. Kartu pribadi digunakan oleh guru
Bimbingan dan Konseling untuk lebih mengenal siswa-siswi disekolah
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
1. Data Aspek Keluarga Siswa-siswa Kelas VII SMP Stella Duce 2
Yogyakarta
Data keluarga siswa-siswi kelas VII SMP Stella Duce 2
Yogyakarta diambil berdasarkan dari kartu pribadi siswa. Kartu pribadi
siswa berisikan penggalian data siswa dan data keluarga siswa. Kartu
pribadi siswa yang berisikan data siswa dan data aspek keluarga siswa
dipakai di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta berdasarkan acuan buku
“Bimbingan dan Konseling Di Institusi Pendidikan” karangan W.S.
Winkel S.J., M.Sc., dan Dr. MM. Sri Hastuti, M.Si dalam cetakan pertama
Oktober 1991.
Isi kartu pribadi siswa berisi tentang data aspek keluarga siswa
antara lain: identitas orang tua, data keluarga inti, tanggungan orang tua,
keadaan orang tua, fasilitas tempat tinggal, dan suasana keluarga.
a. Identitas orang tua: nama lengkap orang tua atau wali, alamat dan
telepon rumah, kewarganegaraan, umur, agama, pendidikan terakhir,
pekerjaan, alamat dan telepon tempat kerja.
b. Data keluarga inti: siswa yang bersangkutan anak ke berapa dan
sebagai anak kandung/angkat/tiri, jumlah saudara sekandung, jumlah
anak orang tua.
c. Tanggungan orang tua: turut tinggal di rumah orang tua dan jumlah
tanggungan orang tua.
d. Keadaan orang tua : ayah kandung/angkat/tiri/wali,
Ibu kandung/angkat/tiri/wali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
e. Fasilitas tempat tinggal di Yogyakarta:
1) Penerangan : listrik/lampu minyak
2) Air : sumur/PAM/sumber air lain
3) Bacaan : Koran/majalah/tidak ada
4) Ruang tamu : ada/tidak ada
5) Ruang belajar : sendiri/bersama/tidak ada
6) Meja belajar : sendiri/bersama/tidak ada
f. Suasana keluarga:
1) Orang tua sering pergi lama : ayah; ya/tidak,
Ibu ; ya/tidak
2) Kesesuaian keluarga : harmonis/cekcok/keluarga
retak
3) Perasaan di tempat tinggal saat ini : senang/bahagia/nyaman/bosan
4) Kepala keluarga : ayah/ibu/……
5) Keluarga sakit keras : ada/tidak; yaitu….
6) Keadaan sosial ekonomi keluarga : kuat/cukup/lemah
2. Data Aspek Kesehatan Siswa-Siswi kelas VII SMP Stella Duce 2
Yogyakarta
Data aspek kesehatan siswa SMP Stella Duce 2 Yogyakarta
terbatas pada riwayat penyakit atau pernah tidaknya sakit keras. Di dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
buku pribadi siswa tercantum juga pertanyaan mengenai aspek kesehatan
siswa pada saat siswa mengisi kartu pribadi tersebut, apakah siswa pada
saat itu dalam keadaan sehat atau sakit. Kemudian ada juga pertanyaan,
apakah siswa pernah mengalami sakit keras atau pernah kecelakaan. Data
tersebut diperlukan oleh sekolah sebagai dasar informasi jika suatu saat
sekolah ingin mengetahui riwayat kesehatan siswanya.
Data kesehatan adalah data yang menggali riwayat penyakit dan
terbatas pada riwayat penyakit keras. Sakit keras yang dimaksud diambil
menurut catatan medis. Di sekolah SMP Stella Duce 2 Yogyakarta
mempunyai fasilitas UKS ( Unit Kesehatan Sekolah). Riwayat kesehatan
siswa tidak hanya dapat diperoleh melalui kartu pribadi siswa tapi juga
dapat diperoleh melalui catatan kunjungan UKS. Dari catatan kunjungan
tersebut, pihak sekolah dapat mengetahui seberapa seringnya siswa-siswa
ke UKS dengan sakit yang sedang dideritanya.
Sebelum penulis melakukan penelitian, penulis terlebih dulu
membuat surat perijinan yang di tanda tangani oleh ketua jurusan, setelah
surat itu ditandatangani dan dicap oleh dekanat, penulis langsung menuju
ke tempat penelitian untuk menyerahkan surat ijin ke sekolah di mana
penulis melakukan penelitian. Setelah peneliti diterima di sekolah penulis
berbicara dengan koordinator BK, menayakan tentang data-data yang ada
di sekolah sesuai dengan kebutuhan penulis. Data-data yang yang sudah
tersimpan rapi di ruang BK kemudian peneliti mengambil dengan cara
memindahkan data-data itu ke dalam komputer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
D. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Berikut ini adalah tahap-tahap pelaksanaan dalam pengumpulan
data:
a. Bertemu dengan kepala sekolah untuk menyampaikan surat ijin dan
meminta waktu kapan dapat melakukan pengambilan data.
b. Melakukan pengambilan data aspek keluarga dan aspek kesehatan
siswa kelas VII di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran
2010/2011 melalui kartu pribadi yang disimpan di ruang BK
(Bimbingan dan Konseling) sebagai arsip BK atas ijin dari guru BK.
Pengambilan data dimulai dari tanggal 6 September 2010 – 27
September 2010 kurang lebih selama 3 minggu.
Untuk mengetahui profil aspek keluarga dan kesehatan, data yang
telah diperoleh digambar dengan diagram pie. Grafik lingkaran adalah
gambar grafik berupa lingkaran. Luas limgkaran merupakan komponen
dari beberapa nilai (J. Supranto, 1989: 42). Diagram lingkaran sangat
cocok untuk menyajikan data yang berbentuk kategori atau atribut dalam
persentase (Husaini Usman, 1995: 54). Peneliti mengambil kesimpulan
bahwa diagram lingkaran cocok untuk menyajikan data kategori atau
atribut dalam persentase. Diagram pie memudahkan pembaca untuk
mengerti apa yang diperoleh dari hasil penelitian tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
2. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut ini:
a. Data yang sudah terkumpul dimasukkan dalam tabulasi data
(pengskoringan dan penjumlahan)dalam tabel induk dengan
menggunakan excel yaitu dengan cara dijumlahkan skor-skor yang
diperoleh siswa tiap masing-masing kelas.
b. Perhitungan persentase dengan menggunakan diagram Pie
Dari hasil tabel induk, penulis melakukan pengkualifikasian data
aspek keluarga dan aspek kesehatan. Data tersebut berdasarkan tiap
indikator dijumlahkan kemudian dimasukkan ke dalam diagram pie
untuk dilihat persentase aspek keluarga dan apek kesehatan tiap
indikatornya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
BAB IV
HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Bab ini akan membahas hasil penelitian dan pembahasan yaitu
Analisis Dokumenter Profil Aspek Keluarga dan Kesehatan Berbasis Kartu
Pribadi Siswa-Siswi Kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran
2010/2011.
a. Aspek Keluarga
1. Suasana Keluarga Siswa-Siswi SMP Stella Duce 2 Yogyakarta di
Tempat Tinggal Saat Ini
a) Orang Tua Pergi Lama
Hasil penelitian tentang keluarga, ada 30 orang (17%)
menunjukkan bahwa ayah mereka sering pergi lama. Enam puluh
orang (33%) menunjukkan bahwa ayah mereka tidak pernah pergi
lama. Sepuluh orang (6%) menunjukkan bahwa ibu mereka sering
pergi lama. Delapan puluh orang (44%) menunjukkan bahwa ibu
mereka tidak pernah pergi lama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Diagram 1
Diagram Orang tua Pergi Lama dalam Aspek Keluarga
b) Kesesuaian Keluarga Orang Tua dan Anak
Hasil penelitian tentang kesesuaian keluarga menyatakan
bahwa 80 orang (96%) latar belakang keluarga siswa harmonis. Dua
orang (2%) berasal dari keluarga perceraian. Satu orang (1%) berasal
dari keluarga yang sering cek-cok. Satu orang (1%) berasal dari
keluarga yang retak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Diagram 2 Diagram Kesesuaian Keluarga Orang tua dan Anak
c) Perasaan Siswa di Tempat Tinggal Saat Ini
Hasil penelitian menyatakan bahwa 83 orang (92%) merasa
senang di tempat tinggal saat ini. Satu orang (1%) merasa bahagia di
tempat tinggal saat ini. Enam orang (7%) merasa nyaman di tempat
tinggal saat ini. Tidak ada yang merasa bosan (0%) di tempat tinggal
saat ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Diagram 3 Diagram Perasaan di Tempat Tinggal Saat Ini
d) Kepala Keluarga
Hasil penelitian menyatakan bahwa 82 orang (91%) ayah siswa
sebagai kepala keluarga. Delapan orang (9%) menyatakan bahwa ibu
siswa sebagai kepala keluarga.
Diagram 4 Diagram Kepala Keluarga di Tempat Tinggal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
e) Keadaan Ekonomi Keluarga Siswa
Hasil penelitian menyatakan bahwa 4 orang (4%) keadaan
ekonomi keluarga siswa kuat. Delapan puluh lima orang (94%)
keadaan ekonomi keluarga siswa cukup. Satu orang (1%) keadaan
ekonomi keluarga siswa lemah.
Diagram 5 Keadaan Ekonomi Keluarga Siswa
2. Komposisi Urutan Anak di Keluarga Siswa-Siswi SMP Stella Duce 2
Yogyakarta
a) Anak Kandung
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 47 orang (53%) status
dalam keluarga adalah anak kandung sebagai anak pertama. Dua
puluh delapan orang (32%) status dalam keluarga adalah anak
kandung sebagai anak kedua. Sebelas orang (13%) status dalam
keluarga adalah anak kandung sebagai anak ketiga. Dua orang (2%)
status dalam keluarga adalah anak kandung sebagai anak keempat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Diagram 6 Diagram Urutan Kelahiran Anak Kandung
b) Anak angkat
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 orang (50%) status
dalam keluarga adalah anak angkat sebagai anak pertama. Satu orang
(50%) status dalam keluarga adalah anak angkat sebagai anak
keempat.
Diagram 7
Diagram Urutan Anak (Angkat) dalam Keluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
c) Anak Tiri
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 3 orang (100%) status
dalam keluarga adalah anak tiri sebagai anak ketiga.
Diagram 8
Diagram Urutan Anak (Tiri) dalam Keluarga
3. Jumlah Saudara Kandung Siswa-Siswi SMP Stella Duce 2 Yogyakarta
a) Komposisi Saudara Kandung Lelaki
Hasil penelitian menyatakan bahwa 34 orang (74%) siswa
mempunyai 1 orang saudara laki-laki. Sepuluh orang (22%) siswa
mempunyai 2 orang saudara laki-laki. Dua orang (4%) siswa
mempunyai 3 orang saudara laki-laki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Diagram 9
Diagram Jumlah Saudara Kandung Laki-Laki
b) Komposisi Saudara Kandung Perempuan
Hasil penelitian menyatakan bahwa 38 orang (79%) siswa
mempunyai 1 orang saudara perempuan. Sembilan orang (9%) siswa
mempunyai 2 orang saudara perempuan. Satu orang (4%) siswa
mempunyai tiga saudara perempuan.
Diagram 10 Diagram Jumlah Saudara Kandung Perempuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
4. Jumlah Anak yang Dimiliki Orang Tua dan Jumlah Tanggungan Orang
tua Di Rumah
a) Jumlah Anak yang Dimiliki Orang Tua
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 12 orang (13%)
menyatakan bahwa banyaknya anak yang dimiliki orangtua 1 anak.
Dua puluh sembilan orang (32%) banyaknya anak yang dimiliki
orang tua 2 anak. Tiga puluh empat orang (37%) banyaknya anak
yang dimiliki orang tua 3 anak. Dua belas orang (13%) banyaknya
anak yang dimiliki orang tua 4 anak. Tiga orang (3%) banyaknya
anak yang dimiliki orang tua 5 anak. Satu orang (1%) banyaknya
anak yang dimiliki orang tua 6 anak.
Diagram 11 Diagram Jumlah Anak yang Dimiliki Orang tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
b) Jumlah Tanggungan Orang Tua di Rumah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 10 orang (13%) jumlah
tanggungan orang tua di rumah 1 orang. Tiga puluh empat (43%)
jumlah tanggungan orang tua di rumah 2 orang. Dua puluh tujuh
(34%) jumlah tanggungan orang tua di rumah 3 orang. Tujuh orang
(9%) jumlah tanggungan orang tua di rumah 4 orang. Dua orang
(3%) jumlah tanggungan orang tua di rumah 5 orang.
Diagram 12 Diagram Jumlah Tanggungan Orang Tua
5. Keadaan Orang Tua
a) Keadaan Orang Tua (Ayah)
Hasil penelitian menyatakan bahwa 73 orang (94%) status
ayah dalam keluarga sebagai ayah kandung . Dua orang (3%) status
ayah dalam keluarga sebagi ayah angkat. Tiga orang (4%) status
ayah dalam keluarga sebagai ayah tiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Diagram 13 Diagram Keadaan Orang Tua (Ayah)
b) Keadaan Orang Tua (Ibu)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 89 orang (99%) status
ibu dalam keluarga sebagai ibu kandung. Satu orang (1%) status ibu
dalam keluarga sebagai ibu angkat. Tidak ada yang memiliki ibu tiri
(0%).
Diagram 14 Diagram Keadaan Orang Tua (Ibu)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
6. Saudara yang Turut Tinggal di Rumah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 orang (1%) paman turut
tinggal bersama keluarga siswa dirumah. Lima orang (5%) bibi turut
tinggal bersama keluarga siswa di rumah. Dua orang (2%) kakek turut
tinggal bersama keluarga siswa di rumah. Enam orang (7%) nenek turut
tinggal bersama keluarga siswa di rumah. Tujuh delapan orang (85 %)
tidak ada saudara yang turut tinggal bersama keluarga siswa di rumah.
Diagram 15 Diagram Saudara yang Turut Tinggal di Rumah
7. Tempat Tinggal di Yogyakarta dan Fasilitasnya
a) Penerangan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 90 orang (100%) siswa
memiliki fasilitas penerangan listrik di rumah. Tidak ada yang
memiliki fasilitas lampu minyak sebagai penerangan di tempat
tinggal siswa (0%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Diagram 16 Diagram Fasilitas Penerangan di Tempat Tinggal
b) Air
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 58 orang (64%)
memiliki fasilitas air sumur di tempat tinggal siswa. Tiga puluh satu
orang (34%) memiliki fasilitas air PAM di tempat tinggal siswa. Dua
orang (2%) memiliki fasilitas sumber air lain di tempat tinggal siswa.
Diagram 17 Diagram Fasilitas Air di Tempat Tinggal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
c) Ruang Tamu
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 84 orang (93%) memiliki
ruang tamu di tempat tinggalnya. Enam orang (7%) tidak memiliki
ruang tamu ditempat tinggalnya.
Diagram 18 Diagram Fasilitas Ruang Tamu di Tempat Tinggal
d) Bacaan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 54 orang (55%) orang tua
menyediakan fasilitas bacaan koran di tempat tinggal siswa. Delapan
belas (18%) orang tua menyediakan fasilitas bacaan majalah di
tempat tinggal siswa. Dua puluh tujuh orang (27%) orang tua tidak
menyediakan fasilitas bacaan di tempat tinggal siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Diagram 19 Diagram Fasilitas Bacaan di Tempat Tinggal
e) Ruang Belajar
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 43 orang (41%) orang tua
menyediakan fasilitas ruang belajar untuk siswa belajar sendiri
dirumah. Tiga puluh tujuh orang (36%) orang tua menyediakan
fasilitas ruang belajar bersama saudara yang lain untuk belajar di
rumah. Dua puluh empat orang (23%) siswa tidak memiliki ruang
belajar di rumah.
Diagram 20 Diagram Fasilitas Ruang Belajar di Tempat Tinggal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
f) Meja Belajar
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 51 orang (57%) siswa
memiliki fasilitas meja belajar sendiri di rumah. Dua puluh delapan
orang (31%) siswa memiliki fasilitas meja belajar bersama dengan
saudara yang lain di rumah. Sebelas orang (12%) siswa tidak
memiliki fasilitas meja belajar di rumah.
Diagram 21 Diagram Fasilitas Meja Belajar di Tempat Tinggal
b. Aspek Kesehatan
1. Siswa pada Saat Mengisi Kartu Pribadi
Hasil penelitian tentang profil kesehatan pada saat mengisi kartu
pribadi bahwa 89 orang (99%) dinyatakan sehat. Satu orang (1%)
sedang dalam keadaan sakit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Diagram 22 Diagram Kesehatan
2. Riwayat Sakit Keras Siswa
Hasil penelitian tentang sakit keras yang pernah dialami siswa
menunjukkan bahwa ada 3 orang (3%) siswa pernah menderita penyakit
asma. Dua orang (2%) pernah menderita penyakit paru-paru. Dua orang
(2%) pernah menderita penyakit amandel. Tujuh orang pernah
menderita penyakit tipus. Sepuluh orang (8%) pernah menderita
penyakit demam berdarah. Dan enam puluh tujuh orang (74%) tidak
pernah menderita penyakit keras.
Diagram 23
Diagram Riwayat Sakit Keras Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
3. Riwayat Kecelakaan Siswa
Hasil penelitian tentang kecelakaan, bahwa 12 orang (13%)
pernah mengalami kecelakaan motor. Dua orang (2%) pernah
mengalami kecelakaan mobil. Tiga orang (3%) pernah jatuh dari
pohon. Tujuh puluh empat orang (81%) tidak pernah mengalami
kecelakaan baik motor, mobil maupun jatuh dari pohon.
Diagram 24 Diagram Riwayat Kecelakaan Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
B. Pembahasan
Peran guru kelas dan guru Bimbingan dan Konseling di sekolah dalam
mendukung belajar siswa, dan membantu mengatasi masalah yang siswa
alami sangat membantu siswa menjadi pribadi yang baik, sehat dan
berprestasi khususnya dalam program kunjungan rumah atau “home visit”.
Kunjungan rumah yang dilakukan guru Bimbingan dan Konseling
berdasarkan data-data yang ada di kartu pribadi. Dari data pribadi, guru
Bimbingan dan Konseling dapat menghasilkan suatu deskripsi tentang
kepribadian siswa dalam berbagai aspeknya (Winkel, 1991: 268). Dari
beberapa aspek terdapat indikator-indikatornya dan menunjukkan bahwa ada
perbedaan persentase antara indikator yang satu dengan yang lain, yaitu
Dari data kesesuaian keluarga siswa yang sebagian besar berasal dari
keluarga harmonis terungkap 30 orang (17%) siswa menyatakan bahwa ayah
mereka sering pergi dalam waktu yang lama. Berkaitan dengan peran dan
tanggung jawab ayah sebagai kepala keluarga membuat ayah sering pergi
lama untuk bekerja guna menghidupi keluarga. Sedangkan ibu lebih banyak
berada di rumah, karena sudah menjadi tanggung jawab ibu mengurus rumah
tangga, mengasuh dan mendidik anak-anak di dalam keluarga serta
memperhatikan kesehatan keluarga dan pendidikan anak-anaknya. Jadi, lebih
banyak siswa yang menyatakan ayah sering pergi dalam waktu yang lama
dibandingkan ibu.
Tujuh puluh tiga orang (94%) menyatakan status ayah dalam keluarga
sebagai ayah kandung. Dua orang (3%) menyatakan status ayah dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
keluarga sebagai ayah angkat. Tiga orang (4%) menyatakan status ayah dalam
keluarga sebagai ayah tiri. Jadi sebagian besar siswa menyatakan status ayah
dalam keluarga sebagai ayah kandung. Bagi siswa yang menyatakan bahwa
status ayah dalam keluarga sebagai ayah angkat karena siswa tersebut
diadopsi oleh keluarga lain karena keluarga tersebut tidak memiliki anak.
Bagi siswa yang menyatakan status ayah dalam keluarga sebagai ayah tiri
karena ibu kandungnya sudah bercerai dengan ayah kandungnya, kemudian
ibu kandungnya menikah lagi dengan lelaki lain. Meskipun status ayah siswa
sebagai ayah angkat atau ayah tiri tetapi kesesuaian keluarga dalam keluarga
tetap harmonis karena fungsi keluarga dan peranan keluarga sejalan. Status
ayah sebagai ayah kandung berkaitan dengan peran ayah sebagai kepala
keluarga dan sebagai suami bagi istrinya harus bekerja menafkahi keluarga,
memberikan fasilitas untuk keluarga, menyekolahkan anak-anaknya, dan
melindungi keluarga. Delapan puluh sembilan (99%) menyatakan bahwa
status ibu dalam keluarga sebagai ibu kandung. Satu orang (1%) menyatakan
bahwa status ibu dalam keluarga sebagai ibu angkat. Tidak ada yang memiliki
ibu tiri (0%). Sebagian besar siswa menyatakan bahwa status ibu dalam
keluarga sebagai ibu kandung. Siswa yang menyatakan status ibu dalam
keluarga sebagai ibu angkat karena siswa diadopsi oleh keluarga baru,
keluarga yang tidak memiliki anak. Kesesuaian keluarga dalam keluarga tetap
harmonis karena fungsi keluarga dan peranan keluarga sejalan. Status ibu
dalam keluarga sebagai ibu kandung berkaitan dengan peran ibu sebagai ibu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
yang mengatur kebutuhan anak, mendidik anak, menjaga kebutuhan gizi dan
kesehatan keluarga.
Melihat kesesuaian keluarga yang harmonis dengan orang tua kandung
dan saudara kandung yang tinggal bersama serta dilengkapi fasilitas yang
diberikan orangtua, 83 orang (92%) siswa merasa senang di tempat tinggal
saat ini. Meskipun 7 orang (8%) siswa merasa bahagia dan nyaman tetapi
tidak ada siswa yang merasa bosan di tempat tinggal saat ini. Jadi sebagian
besar siswa merasa senang berada di tempat tinggal saat ini. Faktor yang
mempengaruhi perasaan siswa adalah sejalan dengan teori Santrock (2003)
gaya pengasuhan autoritatif, dan teori Hurlock (1989) tentang kondisi
hubungan antar saudara kandung yang baik adalah urutan posisi anak orang
tua serta perannya dalam keluarga, jumlah saudara kandung dan jenis kelamin
saudara kandung. Status sosial keluarga yang cukup diterima di masyarakat
yaitu sikap anak terhadap orang tua, terutama terhadap ayah sebagai pencari
nafkah. Peranan keluarga seperti ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari
anak-anak berperan sebagai pencari nafkah,pendidik, pelindung, dan pemberi
rasa aman, dan sebagai kepala keluarga. Ibu sebagai istri dan ibu anak-anak
berperan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh, sebagai pendidik
anak-anaknya, serta pencari nafkah tambahan dalam keluarganya. Anak-anak
melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik
fisik, mental, sosial dan spiritual. Jika hal-hal tersebut diatas berjalan baik
serta kesesuaian keluarga yang harmonis akan membuat sebagian besar siswa
merasa senang, bahagia dan nyaman di tempat tinggal saat ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Melihat kesesuaian keluarga harmonis dan status ayah sebagai ayah
kandung, maka 82 orang (91%) siswa menyatakan peran ayah sebagai kepala
keluarga adalah mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga. Meskipun 8 orang (9%) ibu sebagai kepala keluarga
karena ada yang ayahnya sudah meninggal, ada juga yang orang tuanya sudah
bercerai, ada yang ayah bekerja jauh dari tempat tinggal saat ini. Sehingga ibu
yang menggantikan peran ayah sebagai kepala keluarga sekaligus mencari
nafkah tambahan dalam keluarganya. Hal ini sejalan dengan peran ayah dan
peran ibu dalam teori Sugeng (2003, Wikipedia:2010). Jadi lebih banyak
siswa yang menyatakan bahwa ayah sebagai kepala keluarga dibandingkan
ibu.
Empat orang (4%) menyatakan bahwa latar belakang keadaan ekonomi
keluarganya kuat. Delapan puluh lima orang (94%) menyatakan bahwa
keadaan ekonomi keluarganya cukup. Satu orang (1%) menyatakan latar
belakang keadaan ekonomi keluarganya lemah. Jadi sebagian besar siswa
menyatakan bahwa latar belakang keadaan ekonomi keluarga mereka cukup.
Faktor yang mempengaruhi keadaan ekonomi keluarga adalah ukuran
keluarga (keluarga 3 anak); urutan kelahiran anak yang satu dengan yang lain
yang dimiliki orang tua; kemampuan orangtua yang terbatas untuk
memberikan fasilitas: penerangan listrik, air sumur, koran sebagi bacaan di
tempat tinggal, ruang tamu, ruang belajar sendiri dan meja belajar sendiri di
tempat tinggal saat ini. Selain itu, pekerjaan orang tua yang sebagian besar
sebagai buruh atau karyawan toko. Indikator-indikator tersebut sejalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
dengan teori Hurlock (1989) yang menyatakan bahwa jumlah sistem interaksi
atau ukuran keluarga dan pekerjaan orangtua mempengaruhi keadaan
ekonomi keluarga.
Tiga puluh empat orang (37%) orang tua siswa memiliki 3 anak. Jadi
orang tua siswa yang memiliki 3 anak yang paling besar persentasenya yang
dinyatakan oleh siswa. Pola keluarga yang memiliki 3 anak atau kurang
merupakan keluarga kecil didukung dengan kesesuaian keluarga yang
harmonis dan masing-masing anggota keluarga menjalankan perannya dalam
keluarga. Empat puluh tujuh orang (53%) siswa merupakan anak pertama
sebagai anak kandung. Dua puluh delapan orang (32%) siswa merupakan
anak kedua sebagai anak kandung. Sebelas orang (13%) siswa merupakan
anak ketiga sebagai anak kandung. Sebagian besar siswa merupakan anak
pertama sebagai anak kandung. Umur orang tua yang cukup bila memiliki
anak remaja berusia 13 tahun sebagai anak pertama dan hubungan antar
saudara kandung baik dan saling mendukung akan menghasilkan keluarga
yang harmonis. Sebagian besar keluarga siswa termasuk keluarga kecil yaitu
keluarga dengan tiga anak atau kurang sesuai dengan teori Hurlock
(1989:199) yaitu tentang pola keluarga atau tipe keluarga kecil dengan tiga
anak atau kurang dan tipe keluarga angkat, yang salah satu anak tidak
mempunyai hubungan darah dengan orang tuanya, walaupun orang tua
mempunyai tanggung jawab hukum bagi mereka dan memberinya nama
keluarga, seperti halnya anak sendiri. Tiga puluh empat orang (74%) sebagian
besar siswa menyatakan mempunyai 1 saudara laki-laki dan 38 orang (79%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
siswa mempunyai 1 saudara perempuan.Dengan diungkapkan sebagian besar
siswa mempunyai 1 saudara laki-laki dan 1 saudara perempuan berarti sesuai
dengan teori Hurlock (1989:208) kondisi yang mempengaruhi hubungan antar
saudara kandung yaitu jenis kelamin saudara kandung.
Sepuluh orang (13%) orang tua mempunyai 1 tanggungan orang di
rumah. Tiga puluh empat (43%) orang tua mempunyai 2 tanggungan orang
dirumah. Dua puluh tujuh (34%) orang tua mempunyai 3 tanggungan orang di
rumah. Tujuh orang (9%) orang tua mempunyai 4 tanggungan orang di
rumah. Dua orang (3%) orang tua mempunyai 5 tanggungan orang di rumah.
Jadi orang tua yang mempunyai 2 tanggungan di rumah adalah yang paling
besar persentasenya yang dinyatakan oleh siswa. Jumlah anak yang dimiliki
orang tua termasuk dalam jumlah tanggungan orang tua ditambah lagi jika
ada orang luar atau saudara yang tinggal dengan keluarga siswa seperti
paman, bibi, kakek, nenek atau saudara sepupu. Dengan banyaknya jumlah
tanggungan orangtua tugas atau peran ayah sebagai pencari nafkah semakin
tinggi karena harus menambah penghasilan untuk mencukupi kebutuhan
keluarga. Dua tanggungan keluarga yang tinggal bersama keluarga saat ini
adalah 5 orang (5%) menyatakan bahwa bibi turut tinggal bersama keluarga
siswa di rumah dan 6 orang (7%) menyatakan bahwa nenek turut tinggal
bersama keluarga siswa di rumah. Saudara yang turut tinggal dalam tempat
tinggal saat ini berkaitan dengan jumlah tanggungan orangtua dan hubungan
antar saudara yang harmonis dan saling membantu. Karena semakin banyak
orang yang turut tinggal dalam keluarga siswa saat ini, maka ayah harus lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
giat mencari nafkah guna mencukupi kebutuhan keluarga. Peran ibu sebagai
ibu rumah tangga mengatur keperluan untuk suami, anak-anaknya serta
saudara yang tinggal dalam satu atap. Bahkan ibu juga membantu ayah
mencari nafkah tambahan untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Kehadiran
orang di luar rumah mempengaruhi hubungan antar saudara kandung. Tetapi
karena melihat kesesuaian keluarga sebagian besar siswa harmonis berarti
hubungan keluarga dengan saudara yang ikut tinggal di rumah saling
mendukung dan membantu.
Sembilan puluh orang (100%) sebagian besar fasilitas penerangan yang
dimiliki siswa di tempat tinggal saat ini adalah listrik. Pekerjaan orangtua,
ukuran keluarga dan pola keluarga berkaitan dengan keadaan ekonomi
keluarga. Listrik merupakan salah satu fasilitas di tempat tinggal saat ini yang
mudukung tugas tiap anggota keluarga dalam rumah agar kesesuaian keluarga
di tempat tinggal selalu harmonis. Lima puluh delapan orang (64%), sebagian
besar siswa mengungkapkan memiliki fasilitas air sumur di tempat tinggal
siswa. Keadaan ekonomi keluarga berkaitan dengan pekerjaan orangtua dan
fasilitas yang dimiliki dan disediakan oleh orangtua untuk mendukung siswa
dalam melaksanakan tugas di rumah. Air sumur merupakan salah satu
fasilitas untuk keperluan rumah tangga. Misalnya untuk mandi, masak,
minum dan mencuci. Jika tidak ada sumber air sumur di tempat tinggal
kelangsungan hidup dalam keluarga akan susah. Dilihat dari keadaan
ekonomi keluarga yang cukup dan pekerjaan orangtua sebagai buruh,
orangtua hanya bisa memberikan air sumur sebagai salah satu fasilitas dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
keluarga. Delapan puluh empat orang (93%) sebagian besar siswa
menyatakan mempunyai fasilitas ruang tamu di tempat tinggal saat ini. Tugas
orang tua menyediakan fasilitas ruang tamu agar tidak menjadi satu dengan
ruang belajar anak dan ruang makan. Latar belakang keadaan ekonomi yang
cukup dan pekerjaan orangtua sebagai buruh atau karyawan, orang tua masih
bisa memberikan fasilitas ruang tamu di tempat tinggal saat ini agar tidak
mengganggu kesibukan anggota keluarga lain yang sedang istirahat, belajar
atau makan. Lima puluh empat orang (55%) siswa menyatakan bahwa
sebagian besar orang tua mereka menyediakan fasilitas bacaan koran di
tempat tinggal siswa. Latar belakang keadaan ekonomi yang cukup, tugas
orang tua menyediakan fasilitas bacaan di rumah untuk menambah
pengetahuan anak, mengetahui berita terbaru atau hiburan anak-anaknya.
Empat puluh tiga orang (41%) siswa menyatakan bahwa orang tua mereka
menyediakan fasilitas ruang belajar untuk siswa belajar sendiri dirumah.
Meskipun masih ada juga siswa yang tidak memiliki ruang belajar dirumah.
Berlatar belakang keadaan ekonomi keluarga cukup, tugas orang tua
memperhatikan kebutuhan belajar anak dengan menyediakan fasilitas ruang
belajar agar anak bisa fokus di saat sedang belajar shingga tidak terganggu
oleh saudara yang lain. Lima puluh satu orang (57%) siswa memiliki fasilitas
meja belajar sendiri di rumah. Sebagian besar siswa latar belakang keadaan
ekonomi keluarga dari keluarga yang cukup, tugas orang tua memperhatikan
kebutuhan belajar anak dengan memberi fasilitas meja belajar sebagai sarana
yang mendukung belajar dan pendidikan bagi anaknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Delapan puluh sembilan orang (99%) dinyatakan sehat. Satu orang
(1%) sedang dalam keadaan sakit. Jadi, sebagian besar siswa dalam keadaan
kondisi sehat pada saat mengisi kartu pribadi. Karena mengisi kartu pribadi
dilakukan saat awal masuk sekolah tahun ajaran baru dan siswa selesai
berlibur bersama keluarga.
Sepuluh orang (11%) siswa pernah menderita penyakit demam
berdarah. Enam puluh tujuh orang (74%) siswa tidak pernah menderita sakit
keras. Sakit keras yang pernah dialami siswa seperti asma, paru-paru,
amandel, tipus, dan demam berdarah. Demam berdarah merupakan penyakit
yang yang paling banyak, yang pernah dialami siswa. Demam berdarah
merupakan penyakit musiman yang menuntut kebersihan lingkungan, dan
mudah menular karena gigitan dari nyamuk aedes aegepthy. Sakit asma
merupakan penyakit turunan yang diturunkan dari keluarga, sakit asma
merupakan penyakit yang datang dari dalam. Penyakit paru-paru bisa karena
penyakit keturunan atau karena lingkungan tempat tinggal yang kotor yang
menimbulkan bau tidak sedap sehingga mengganggu saluran pernafasan.
Penyakit tipus dapat dialami siswa jika lingkungan sekitar tidak bersih,
khususnya kebersihan dari makanan yang diasup oleh siswa kurang higienis.
Sakit amandel datangnya dari dalam, kadang-kadang tidak jelas langsung
kelihatan, tetapi dalam saluran pernapasan akan terganggu khusunya pada
tenggorokan. Latar belakang keadaan ekonomi yang cukup, orangtua harus
lebih memperhatikan kebersihan lingkungan keluarga dan kesehatan anggota
keluarganya khususnya anaknya. Jika anak sedang sakit keluarga adalah salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
satu pendukung agar anak cepat segera ditangani, diperiksa oleh tenaga medis
atau dokter dan diobati agar segera sebuh dan penyakit yang sedang
dialaminya tidak berkepanjangan. Sehingga pendidikan di sekolahnya tidak
terganggu karena masalah kesehatan siswa.
Dua belas orang (13%) siswa pernah mengalami kecelakaan motor.
Tujuh puluh empat orang (81%) tidak pernah mengalami kecelakaan. Siswa
yang pernah mengalami kecelakaan motor lebih banyak dibandingkan
kecelakaan mobil dan jatuh dari pohon. Siswa mengalami kecelakaan karena
kurang berhati-hati di jalan, ada juga karena korban tabrak lari. Siswa masih
membutuhkan perlindungan dari keluarga. Peran orangtua untuk melindungi
anak-anak dan memberi pengarahan bahaya bermain di jalan raya dan
pengarahan bahwa anak SMP belum memenuhi syarat untuk mengendarai
sepeda motor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
BAB V
PENUTUP
Di bab ini peneliti memberikan kesimpulan dan saran.
A. Kesimpulan
Kesimpulan hasil penelitian ini :
Kesesuaian keluarga harmonis dinyatakan oleh 86 orang (96%) dan 85
orang (94%) menyatakan keadaan ekonomi keluarga siswa cukup. Namun siswa
merasa senang di tempat tinggal saat ini. Status ayah dalam keluarga sebagai ayah
kandung dan kepala keluarga dan status ibu dalam keluarga sebagai ibu kandung.
Sebagian besar orang tua siswa memiliki 3 anak dan siswa merupakan anak
pertama sebagai anak kandung, mempunyai 1 saudara laki-laki dan mempunyai 1
saudara perempuan serta 2 tanggungan orang dirumah yaitu bibi turut tinggal
bersama keluarga siswa di rumah. Keluarga memiliki beberapa fasilitas di tempat
tinggal saat ini, yaitu: penerangan listrik, air sumur, ruang tamu, bacaan koran,
ruang belajar dan meja belajar sendiri. Pada aspek kesehatan, 89 orang (99%)
menyatakan sehat. Riwayat sakit keras yang banyak dialami dan diderita siswa
adalah demam berdarah sebanyak 10 orang (8%). Riwayat kecelakaan yang
pernah dialami siswa adalah kecelakaan motor sebanyak 12 orang (13%).
Walaupun hanya sedikit siswa yang pernah mengalami kecelakaan dan menderita
penyakit keras, namun kesehatan siswa belum dapat dikatakan sehat secara
maksimal karena masih ada siswa yang pernah mengalami penyakit keras dan
kecelakaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai studi deskriptif tentang profil
keluarga dan kesehatan siswa SMP Stella Duce 2 yogyakarta tahun ajaran
2010/2011 dikemukakan saran sebagai berikut :
1. Guru Pembimbing
Guru pembimbing diharapkan lebih peka terhadap aspek keluarga
dan kesehatan siswa. terhadap keluarga dan kesehatan siswa. Hal ini
dilakukan dengan memberikan bimbingan, informasi, dan pendampingan
yang lebih kepada siswa untuk membantu mereka mengembangkan dan
mengarahkan akan sadarnya gerakan kebersihan lingkungan untuk
mencegah wabah penyakit demam berdarah, makan-makanan yang sehat
dan bergizi yaitu 4 sehat 5 sempurna, informasi mengenai syarat-syarat
mengemudikan kendaraan bermotor dan tata tertib berlalu lintas karena
tingkat berpikir siswa masih integral atau belum baik.
2. Siswa
Siswa diharapkan dapat secara lebih mandiri dan sadar akan
kebersihan lingkungan dan kesehatan dirinya. Serta tetap menjaga dan
meningkatkan keharmonisan, kesesuaian keluarga dan hubungan antar
saudara kandung dan saudara yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
DAFTAR PUSTAKA
Adam, Sjamsunir. 1978. Hygiene Perseorangan. Jakarta: Bhratara Karya Aksara. Hurlock, E.B. 1989. Perkembangan Anak, jilid II. Jakarta: Erlangga. Kartono, K. 2000. Hygiene Mental cetakan VII. Bandung: CV. Mandar Maju. Milburga, Larasati. 2006. Bimbingan dan Konseling Keluarga. Yogyakarta: Diktat. Santrock, John W. 2003. Adolesence: Perkembangan Remaja Edisi 6. Jakarta:
Erlangga. Santrock, John W. 2002. Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup Edisi
5, jilid 1. Jakarta:Erlangga. Santrock, John W. 2002. Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup Edisi
5, jilid 2. Jakarta:Erlangga. Suparjo. 1947. Konsep Sehat Sakit. Jakarta Supranto, J. 1989. Statistik Teori dan Aplikasi, jilid 1. Jakarta Erlangga. Usman, Husaini. 1995. Pengantar Statistika. Yogyakarta: Bumi Aksara. Winkel, W.S. & Sri Hastuti, M.M. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan Edisi Revisi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Website www.ardhana 12.Wordpress.com diakses pada tanggal 14 Mei Tahun 2011 www.depkes.go.id/jurnal htm diakses pada tanggal 14 Mei Tahun 2011 www.google.co.id.htm diakses pada tanggal 14 Mei Tahun 2011 www.wikipedia.co.id diakses pada tanggal 16 Desember Tahun 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
LAMPIRAN 1
FORMAT KARTU PRIBADI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Kartu Pribadi
A. Identitas Siswa 1. Nama lengkap : ……….. 2. Nama panggilan : ……….. 3. Keadaan kesehatan : saat ini …..
pernah sakit keras …………… pernah kecelakaan ……………
B. Data keluarga dan tempat tinggal Keterangan Ayah
kandung Ibu kandung Wali
1. nama lengkap 2. alamat rumah 3. kewarganegaraan 4. umur 5. agama 6. pendidikan terakhir 7. pekerjaan 8. alamat tempat kerja
9. Siswa yang bersangkutan anak ke : …. sebagai anak kandung/angkat/tiri 10. Saudara sekandung : lelaki … orang; perempuan …. orang 11. Jumlah anak orang tua : ….. orang Jumlah tanggungan orang tua : ….. orang 12. Keadaan orang tua : ayah kandung/angkat/tiri/wali ibu kandung/angkat/tiri/wali 13. Turut tinggal di rumah orang tua : …… 14. Tempat tinggal di Yogyakarta, memiliki/ menyediakan fasilitas a. penerangan : listrik/lampu minyak b. air : sumur/PAM/sumber air lain c. bacaan : koran/majalah/tidak ada d. ruang tamu : ada/tidak e. ruang belajar: sendiri/bersama/tidak ada f. meja belajar : sendiri/bersama/tidak ada 15. Suasana keluarga (kesan umum) a. orang tua sering pergi lama : ayah;ya/tidak, ibu; ya/tidak b. kesesuaian keluarga : harmonis/perceraian/cekcok/keluarga retak c. perasaan di tempat tinggal saat ini : ……. d. kepala keluarga : ayah/ibu e. keluarga sakit keras : ada/tidak. Yaitu:… f. keadaan sosial ekonomi keluarga : kuat/cukup/lemah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
LAMPIRAN 2
TABEL ASPEK KELUARGA SISWA-
SISWI KELAS VII SRIKANDI SMP
STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2010/2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
LAMPIRAN 3
TABEL ASPEK KESEHATAN SISWA-
SISWI KELAS VII SRIKANDI SMP
STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2010/2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
LAMPIRAN 4
TABEL ASPEK KELUARGA SISWA-
SISWI KELAS VII UTARI SMP
STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2010/2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
LAMPIRAN 5
TABEL ASPEK KESEHATAN SISWA-
SISWI KELAS VII UTARI SMP
STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2010/2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
LAMPIRAN 6
TABEL ASPEK KELUARGA SISWA-
SISWI KELAS VII KUNTHI SMP
STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2010/2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
LAMPIRAN 7
TABEL ASPEK KESEHATAN SISWA-
SISWI KELAS VII KUNTHI SMP
STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2010/2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
LAMPIRAN 8
TABEL DAN DIAGRAM ASPEK
KESEHATAN SISWA-SISWI KELAS
VII SMP STELLA DUCE 2
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN
2010/2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
LAMPIRAN 9
TABEL DAN DIAGRAM ASPEK
KELUARGA SISWA-SISWI KELAS VII
SMP STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2010/2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
LAMPIRAN 10
SURAT IJIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI