pie redenominasi

14
Pengertian Redenominasi Redenominasi Rupiah adalah pengurangan digit (angka 0) dengan maksud untuk menyederhanakan mata uang menjadi 0 lebih sedikit tanpa mengurangi nilai mata uang tersebut. Contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1. Dan diikuti oleh harga-harga barang dipasar. Misalnya harga sebuah Baju dari Rp. 150.000,- menjadi Rp. 150,- harga baju tetap Rp. 150,- sehingga tidak mempengaruhi daya beli dan daya beli masyarakat tidak berubah. Tujuan Redenominasi Mata Uang Redenominasi suatu mata uang ini timbul akibat inflasi yang menyebabkan harga produk dan jasa semakin lama semakin besar jumlah penulisannya. Besarnya angka mata uang akan dapat memengaruhi transaksi harian karena risiko dan ketidaknyamanan yang diakibatkan oleh jumlah lembaran uang yang harus dibawa. Nilai psikologis manusia juga akan terpengaruh karena manusia akan merasa tidak nyaman dan efektif dalam menangani perhitungan angka dalam jumlah besar. I. Latar Belakang Redenominasi Dalam rangka menciptakan sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman, dan handal Bank Indonesia melakukan suatu kebijakan yang disebut redenominasi. Redenominasi mata uang rupiah menentukan salah satu kewenangan Bank Indonesia dalam rangka mengatur dan menjaga keselarasan sistem pembayaran di 1

Upload: amalia-hardiani

Post on 24-Oct-2015

23 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

redenominasi

TRANSCRIPT

Page 1: Pie Redenominasi

Pengertian Redenominasi

Redenominasi Rupiah adalah pengurangan digit (angka 0) dengan maksud untuk

menyederhanakan mata uang menjadi 0 lebih sedikit tanpa mengurangi nilai mata uang

tersebut. Contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1. Dan diikuti oleh harga-harga barang dipasar.

Misalnya harga sebuah Baju dari Rp. 150.000,- menjadi Rp. 150,- harga baju tetap Rp. 150,-

sehingga tidak mempengaruhi daya beli dan daya beli masyarakat tidak berubah.

Tujuan Redenominasi Mata Uang

Redenominasi suatu mata uang ini timbul akibat inflasi yang menyebabkan harga produk dan

jasa semakin lama semakin besar jumlah penulisannya. Besarnya angka mata uang akan

dapat memengaruhi transaksi harian karena risiko dan ketidaknyamanan yang diakibatkan

oleh jumlah lembaran uang yang harus dibawa. Nilai psikologis manusia juga akan

terpengaruh karena manusia akan merasa tidak nyaman dan efektif dalam menangani

perhitungan angka dalam jumlah besar.

I. Latar Belakang Redenominasi

Dalam rangka menciptakan sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman, dan handal Bank

Indonesia melakukan suatu kebijakan yang disebut redenominasi. Redenominasi mata uang

rupiah menentukan salah satu kewenangan Bank Indonesia dalam rangka mengatur dan

menjaga keselarasan sistem pembayaran di Indonesia. Adapun alasan yang melatarbelakangi

Bank Indonesia melakukan redenominasi mata uang rupiah adalah karena :

1. Uang pecahan Indonesia yang terbesar saat ini adalah Rp 100.000,- yang merupakan

pecahan terbesar kedua di dunia setelah mata uang Vietnam yang pernah mencetak

500.000 Dong. Namun tidak memperhitungkan negara Zimbabwe yang pernah

mencetak 100 miliar dolar Zimbabwe dalam satu lembar mata uang.

2. Munculnya keresahan atas status rupiah yang terlalu rendah ketimbang mata uang

lainnya, misalnya terhadap dolar, euro, dan uang global lainnya, bukan soal substansi

tapi soal identitas karena kekuatan mata uang kita relatif stabil, cadangan devisa juga

1

Page 2: Pie Redenominasi

aman, inflasi terjaga (satu digit), investasi juga tidak ada persoalan, kinerja ekonomi

kita baik.

3. Pecahan uang Indonesia yang selalu besar akan menimbulkan ketidakefisienan dan

ketidaknyamanan dalam melakukan transaksi, karena diperlukan waktu yang banyak

untuk mencatat, menghitung dan membawa uang untuk melakukan transaksi

sehingga terjadi ketidakefisienan dalam transaksi ekonomi.

4. Untuk mempersiapkan kesetaraan ekonomi Indonesia dengan kawasan ASEAN dalam

memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean pada tahun 2015.

5. Untuk menghilangkan kesan bahwa nilai nominal uang yang terlalu besar seolah –

olah mencerminkan bahwa di masa lalu, suatu negara pernah mengalami inflasi yang

tinggi atau pernah mengalami kondisi fundamental ekonomi yang kurang baik.

Perbedaan Redenominasi dan Sanering

Sanering Rupiah :

Sanering Rupiah adalah melakukan pemotongan daya beli masyarakat melalui pemotongan

nilai uang. sebuah Baju dari Rp. 150.000,- menjadi Rp. 150,- sementara harga baju tetap Rp.

150,000,- sehingga menurunkan daya beli masyarakat. Sanering rupiah bertujuan mengurangi

jumlah uang yang beredar akibat lonjakan harga-harga. Dilakukan karena terjadi hiperinflasi

(inflasi yang sangat tinggi).

Redenominasi :

Redenominasi Rupiah bertujuan menyederhanakan pecahan uang agar lebih efisien dan

nyaman dalam melakuan transaksi. Tujuan berikutnya, mempersiapkan kesetaraan ekonomi

Indonesia dengan negara regional. Redenominasi dilakukan saat kondisi makro ekonomi

stabil. Ekonomi tumbuh dan inflasi terkendali. Sedangkan Sanering dilakukan dalam kondisi

makro ekonomi tidak sehat, inflasi sangat tinggi (hiperinflasi).

Tahap Redenominasi

2

Page 3: Pie Redenominasi

Indonesia memiliki rencana akan melakukan redenominasi pada tahun 2020, dengan

beberapa tahapan antara lain :

1. Tahun 2011 – 2012

Masa menyiapkan berbagai macam hal seperti yang menyangkut akuntansi, pencatatan,

sistem informasi.

2. Tahun 2013 – 2015 masa transisi

Pada masa transisi ini nantinya harga barang akan ditulis dalam dua harga (1) ditulis dengan

harga rupiah yang lama, (2) ditulis dengan harga rupiah yang baru. Contohnya harga sebuah

barang Rp. 10.000,- akan diberikan label harga Rp. 10.000,- dan Rp. 10,-. Pada saat masa

transisi ini kedua mata uang akan berlaku Rupiah lama dan Rupiah baru, termasuk uang

kembaliannya.

3. Tahun 2016 -2018

Pada tahun 2016 – 2018 uang kertas (rupiah lama) akan benar-benar habis, BI akan

melakukan penarikan uang kertas lama.

4. Tahun 2019 – 2020

Uang Baru dan Uang Lama sudah tidak ada lagi. Indonesia akan kembali pada rupiah hasil

Rendominasi, namun nilai yangnya lebih kecil. Untuk mata uang kecil berlaku uang koin dan

nilai pecahan sen akan berlaku lagi.

II. Dampak dari Redenominasi Terhadap Perekonomian

Dampak redenominasi rupiah yang akan timbul nanti dipastikan tidak akan berpengaruh

besar pada ekonomi mikro karena daya beli masyarakat tetap akan sama dan masyarakat

tidak perlu panik dan trauma dengan kejadian masa lalu pada tahun 1959-1966 dimana

pemerintah melakukan senering yakni dimana nilai uang dari Rp. 500 dipotong menjadi Rp.

50 dan uang Rp. 1,000 dipotong menjadi Rp. 100,-. Karena dari pengertian senering rupiah

saja sudah jelas perbedaannya yaitu pemotongan daya beli masyarakat melalui pemotongan

3

Page 4: Pie Redenominasi

nilai uang, sementara tidak dilakukan pada harga-harga barang, yang mengakibatkan daya

beli masyarakat menurun. Untuk memudahkan pemahaman kita, silahkan perhatikan gambar

berikut ini :

Kementerian perdagangan akan merasakan dampak yang besar pada masa transisi nanti

karena harus aktif dalam memantau penerapan pencantuman harga ganda sebelum kebijakan

redenominasi diterapkan

Jika kita bandingkan mata uang rupiah dengan mata uang negara lain sangat jauh

perbedaannya. Di negara lain nominalnya kadang sangat kecil namun nilainya besar,

misalkan saja mata uang Malaysia atau Singapura. Belum lagi mata uang dollar Amerika

yang memiliki pecahan hingga $100 yang jika dirupiahkan sama dengan Rp.970.000 (kurs

4

Page 5: Pie Redenominasi

9700). Yang artinya kita harus menukar uang Rupiah sebanyak 97 lembar uang Rp.100.000

untuk menukar 1 lembar uang pecahan $100.

Adapun ilustrasi dari redominasi rupiah bisa anda lihat pada gambar berikut ini :

Seharusnya dari sekarang pemerintah dalam hal ini BI sudah mulai gencar melakukan

sosialisasi melalui media baik media cetak maupun elektronik untuk memberikan

pemahaman kepada masyarakat akan penerapan, sistem dan dampak redenominasi rupiah.

Kondisi ekonomi Indonesia yang relatif stabil dan cenderung meningkat dan melihat kondisi

ekonomi makro yang terus tumbuh serta laju infalsi yang terkendali merupakan saat yang

tepat untuk melakukan redenominasi rupiah.

Efek Redenominasi Rupiah

5

Page 6: Pie Redenominasi

Efek jika nilai mata uang terlalu besar dan jika tidak dilakukan redenominasi adalah :

o Proses input data, pengelolaan data base, pelaporan data dan penyimpanan data akan

cenderung tidak efisien.

o Pelaksanaan sistem akuntansi dan pelaporan serta penerapan teknologi informasi,

tidak efesien.

o Penggunaan digit yang terlalu banyak menimbulkan pemborosan dalam penyajian

laporan dan akuntansi serta dalam penggunaan memori pada berbagai perangkat IT.

o Uang dengan jumlah digit yang terlalu banyak akan menimbulkan kerumitan

perhitungan dalam transaksi ekonomi sehingga berpotensi menimbulkan kekeliruan serta

memakan waktu lebih lama.

o Sistem pembayaran nontunai, jumlah digit yang terlalu besar dapat menyebabkan

permasalahan transaksi akibat nilai transaksi yang melampaui jumlah digit yang dapat

ditoleransi oleh infrastruktur sistem pembayaran dan sistem pencatatan.

o Denominasi rupiah yang besar kurang mendukung pendidikan dasar anak usia sekolah

karena transaksi tunai sehari-hari yang jumlah digitnya besar.

Lalu timbul pertanyaan, haruskan Rendominasi dilakukan terhadap mata uang Rupiah saat

ini?

Jika Rendominasi dilakukan untuk meningkatkan Image dan Persepsi masyarakat

Internasional terhadap Rupiah dan Citra Postitif terhadap perekonomian Indonesia

maka rendominasi harus untuk dilakukan. Hal ini untuk menyetarakan Indonesia

dengan negara-negara lainnya.

Dan disisi lain transaksi internasional maksimal menggunakan angka 16 digit. Jika

tidak di Rendominasi maka angka 0 di mata uang rupiah akan terus bertambah seiring

dengan pertumbuhan perekonomian Indonesia .

Redenominasi merupakan hal yang sederhana, tidak mengurangi nilai uangnya hanya

mengurangi nilai nominalnya dari Rp. 1,000,- menjadi Rp. 1,-. Namun redenominasi

ini menjadi rumit manakala masyarakat dan pelaku usaha baik yang modern maupun

yang tradisional tidak memahami sesungguhnya arti dari Redenominasi itu sendiri.

Disisi lain adanya Redenominasi maka harga akan terlihat murah, misalnya harga

sebuah baju yang semula hargnya Rp. 175.000,- dengan Redenominasi Rupiah maka

6

Page 7: Pie Redenominasi

harganya akan menjadi Rp. 175,-. Maka ada kemungkinan oknum menaikan harga

menjadi Rp. 200,- hal semacam inilah yang bisa memicu laju inflasi dan perlu

mendapatkan pengawasan dari pihak terkait.

Sehingga, redenominasi rupiah :

a. Redenominasi Rupiah merupakan hal yang harus / urgent dilakukan untuk meningkatkan

image dan persepsi masyarakat Internasional serta untuk meningkatkan citra postif

terhadap perekonomian Indonesia.

b. Proses Sosialisasi terhadap imlementasi Redenominasi harus dalam jangka waktu yang

cukup sampai masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan memahami arti dan tujuan

redenominasi rupiah tersebut.

c. Dilakukan pengawasan yang ketat terhadap para pelaku usaha untuk tidak mengambil

keuntungan yang berlipat ganda dari kesan murahnya harga barang setelah terjadinya

redenominasi untuk menghindari inflasi yang tidak terkendali.

IV. Upaya yang Dilakukan Oleh Pemerintah

Terkait dengan penerapan kebijakan redenominasi, terdapat berbagai upaya dari pemerintah,

antara lain:

Kini redenominasi bukan hanya sekadar wacana seperti yang digulirkan pada tahun

lalu. Bentuknya telah berupa Rancangan Undang-Undang (RUU) Redenominasi

Uang. RUU ini sedang dalam tahap harmonisasi di tingkat pemerintah. Dari

pemerintah, RUU ini akan dibawa dan dibahas di DPR.

Tahapannya dari Bank Indonesia, pemerintah, serta Kementerian Keuangan telah

berkoordinasi dan RUU redenominasi uang telah dimasukkan  ke Kementerian

Hukum dan HAM. Setelah mencapai harmonisasi, akan dibahas lebih lanjut.

Setelah UU tersebut disetujui, redenominasi baru efektif diberlakukan setelah 10

tahun kemudian.

7

Page 8: Pie Redenominasi

Upaya yang dilakukan dalam 10 tahun masa transisi tersebut adalah sosialisasi,

transisi, penarikan mata uang lama, dan penghapusan tanda redenominasi di mata

uang.

Berikut tahapan redenominasi:

2011-2012 : Sosialisasi

2013-2015 : Masa Transisi

2016-2018 : Penarikan Mata Uang Lama

2019-2022 : Penghapusan Tanda Redenominasi di Mata Uang dan Proses

Redenominasi Selesai.

BAB III

8

Page 9: Pie Redenominasi

PENUTUP

I. Kesimpulan

Redenominasi Rupiah adalah pengurangan digit untuk menyederhanakan mata uang dengan

tidak mempengaruhi daya beli dan daya beli masyarakat tidak berubah dimana redenominasi

rupiah yang akan timbul nanti dipastikan tidak akan berpengaruh besar pada ekonomi mikro

karena daya beli masyarakat tetap akan sama dan masyarakat. Redenominasi suatu mata uang

ini bertujuan untuk menciptakan sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman dan handal,

persiapan kesetaraan ekonomi Indonesia dengan negara regional, dan lain-lain.

Pemerintah berpendapat perlu diadakannya Rendominasi Rupiah adalah untuk meningkatkan

Image dan Persepsi masyarakat Internasional terhadap Rupiah dan Citra Postitif terhadap

perekonomian Indonesia, dan untuk menyetarakan Indonesia dengan negara-negara lainnya.

Yang penyampaiannya kepada masyarakat memiliki peran penting pemerintah yaitu untuk

melakukan Sosialisasi; Masa Transisi ; Penarikan Mata Uang Lama dan Penghapusan Tanda

Redenominasi di Mata Uang dan Proses Redenominasi Selesai yang akan direncankan

dilaksanakan mulai tahun 2011 sampai 2022 dan selama pelaksanaannya, dilakukan

pengawasan yang ketat terhadap para pelaku usaha untuk tidak mengambil keuntungan yang

berlipat ganda dari kesan murahnya harga barang setelah terjadinya redenominasi untuk

menghindari inflasi yang tidak terkendali.

II. SARAN

9

Page 10: Pie Redenominasi

Kondisi ekonomi Indonesia yang relatif stabil dan cenderung meningkat dan melihat kondisi

ekonomi makro yang terus tumbuh serta laju infalsi yang terkendali merupakan saat yang

tepat untuk melakukan redenominasi rupiah, seharusnya dari sekarang pemerintah dalam hal

ini BI sudah mulai gencar melakukan sosialisasi melalui media baik media cetak maupun

elektronik untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat akan penerapan, sistem

dan dampak redenominasi rupiah agar tidak terjadi kesalahpahaman masyarakat atas arti

sebenarnya dari redonominasi dan agar kebijakan redenominasi ini dapat segera dilaksanakan

untuk pembentukan Citra Positif bagi perkembangan perekonomian

10