phi- chapter one
TRANSCRIPT
-
7/21/2019 PHI- Chapter One
1/10
BAGIAN SATU
Laki-laki bersepatu bot karet itu masuk ke lift, sesudah aku, tapi mula-
mula aku tidak melihatnya. eski be!itu aku bisa men"ium baunya # bau
menyen!at "ampuran bau rokok, an!!ur murahan, dan kehidupan di $alanan
yan! tak kenal sabun. Lift ber!erak naik, kami hanya berdua, dan ketikaakhirnya aku meliriknya, kulihat sepatu bot hitam, kotor dan kebesaran. %as
hu$an pan$an! "ompan!-"ampin! men!!antun! sampai lututnya. &ibaliknya
berlapis-lapis pakaian kumal membun!kus ba!ian perutnya, membuat
badannya tampak kekar, nyaris !emuk. Tetapi itu bukan karena "ukup
makan' di musim din!in di &.(., !elandan!an men!enakan apa sa$a yan!
mereka punyai, atau sepertinya be!itu.
Laki-laki itu berkulit hitam dan kelihatan tua-rambut dan $en!!otnya
seten!ah abu-abu, tidak pernah di"u"i atau di"ukur selama bertahun-
tahun.&ia memandan! lurus ke depan dari balik ka"amata hitam tebal, tidakmemedulikanku. Aku bertanya-tanya sendiri, men!apa aku men!amatinya.
&ia tak pantas berada di sini. Ini bukan !edun!nya,bukan liftnya. &ia
takkan mampu membayar fasilitas di sini. Semua pen!a"ara di kedelapan
lantai ini beker$a untuk kantorku den!an bayaran per $am yan!-bahkan
setelah tu$uh tahun di sini-masih membuatku terka!um-ka!um.
)ran! ini pasti !elandan!an yan! berlindun! dari din!innya udara di luar. Ini
ke$adian biasa di pusat kota *ashin!ton. Tapi kami punya satpam yan! bisa
men!usir mereka.
+ami berhenti di lantai enam. Untuk pertama kalinya kusadari baha dia
tidak menekan tombol nomor lantai. &ia men!ikutiku. (epat-"epat aku
keluar , lalu sambil melan!kah ke lobi &rake Seeney yan! me!ah
berlantai marmer aku menoleh ke belakan! dan melihatnya masih berdiri di
dalam lift, tidak memandan! apa-apa, tetap tidak memedulikanku.
adam &eier, salah satu resepsionis kami yan! palin! pemberani,
menyambutku den!an pandan! meremehkan yan! men$adi "irri khasnya.
/Aasi lift,0 kataku.
/en!apa10
/Ada !elandan!an. un!kin perlu meman!!il satpam,0
/Ah, mereka,0 katanya den!an aksen 2ran"isnya.
-
7/21/2019 PHI- Chapter One
2/10
/%u!a perlu "ari disenfektan.0
Aku melan!kah per!i sambil menan!!alkan mantel pan$an!ku, melupakan
laki-laki bersepatu bot karet itu. &ari sian! sampai sore nanti aku ada sekian
rapat nonstop dan pertemuan-pertemuan den!an oran!-oran! pentin!. Aku
berbelok dan akan menyapa 2lly, sekretarisku , ketika kuden!ar letusanpertama.
adam &eier berdiri di balik me$anya, terpaku, matanya nanar menatap
mon"on! sen$ata berlaras pan$an! yan! dia"un!kan si !elandan!an. +arena
aku yan! pertama berbalik dan sampai di sampin! adam &eier, dia
men!alihkan mon"on! sen$atanya padaku. Aku lan!sun! terpaku.
/%an!an tembak,0 kataku den!an kedua tan!an teran!kat. Aku "ukup serin!
nonton 3lm, $adi tahu persis apa yan! harus ku lakukan.
/&iam,0 !umam laki-laki itu, sikapnya san!at mantap.
Terden!ar suara-suara di koridor di belakan!ku. Seseoran! berteriak, /&ia
bersen$ata40 +emudian suara-suara itu men!hilan! , semakin $auh dan samar
be!itu rekan-rekanku men"apai pintu di belakan!. +ubayan!kan mereka
melompat keluar leat $endela.
Tepat di sebelah kiriku ada pintu kayu tebal yan! membuka ke ruan! rapat
yan! luas, yan! saat itu berisi delapan pen!a"ara dari seksi liti!asi kami.
&elapan liti!ator yan! !aran! dan tak kenal takut, yan! biasa men!habiskan
aktu den!an men!!ertak dan memo$okkan oran!. 5an! palin! !aran!adalah laki-laki bertubuh pendek bernama 6after. +etika dia membuka pintu
sambil berkata /Apa-apaan ini10 mon"on! sen$ata itu lan!sun! beralih dari
aku ke dia, dan lelaki bersepatu bot karet itu tidak main-main.
/Letakkan sen$ata,0 6after memerintah dari amban! pintu. Sedetik kemudian
terden!ar letusan di lobi penerima tamu, tembakan itu menembus lan!it-
lan!it di atas kepala 6after dan membuat ke!aran!annya lenyap seketika.
Sambil menodon!kan sen$atanya padaku la!i, lelaki itu men!an!!uk. Aku
menyerah,masuk ke ruan! rapat menyusul 6after. 5an! terakhir kali kulihat
di luar ruan! rapat adalah adam &eier yan! !emetaran di kursinya,
a$ahnya penuh ken!erian, kepalanya te!ak kaku, sepasan! sepatunya yan!
bertumit tin!!i ber$a$ar rapi di sampin! keran$an! sampahnya.
Lelaki bersepatu bot karet itu membantin! pintu di belakan!ku, lalu pelan-
pelan melambai-lambaikan sen$atanya a!ar kedelapan liti!ator itu dapat
-
7/21/2019 PHI- Chapter One
3/10
men!a!uminya. +elihatannya semua ber$alan lan"er' bau sen$ata itu lebih
menyen!at dibandin!kan bau pemiliknya.
6uan!an itu didominasi sebuah me$a pan$an!, tertutup puluhan berkas dan
dokumen yan! hanya beberapa detik sebelumnya terlihat san!at pentin!.
Sederetan $endela memberikan pandan!an ke pelataran parker. &ua pintumen!hubun!kan ruan!an itu den!an koridor.
/Berdiri4 6apat ke dindin!,0 kata lelaki itu, pistolnya di!unakannya den!an
efektif. +emudian di todon!kannya dekat sekali ke kepalaku, dan ia berkata,
/+un"i pintu40
+ulaksanakan perintahnya den!an patuh.
Tak satu pun dari delapan liti!ator itu yan! berani bi"ara ketika mereka
"epat-"epat melan!kah mundur. Aku men!un"i pintu "epat-"epat, tanpa
bi"ara, kemudian menatapnya minta persetu$uan.
7ntah ba!aimana, pikiranku terus terin!at kantor pos dan teriakan-teriakan
men!erikan8seoran! pe!aai yan! tidak puas kembali dari makan sian!
membaa sen$ata dan men!habisi nyaa lima belas rekan ker$anya. Aku
in!at pembunuhan-pembunuhan I thou!ht of the play!round massa"res--and
the slau!hters at fast-food restaurants.
And those victims were innocent children and otherwise decent citizens. We were a bunch oflawyers!
Using a series of grunts and gun thrusts, he lined the eight litigators up against the wall, and
when their positions suited him he turned his attention to me. What did he want? Could he as
uestions? "f so, he could get anything he damned well pleased. " couldn#t see his eyes because of
the sunglasses, but he could see mine. $he gun was pointed at them.
%e removed his filthy trench coat, folded it as if it were new, and placed it in the center of the
table. $he smell that had bothered me in the elevator was bac, but not important now. %e stood
at the end of the table and slowly removed the ne&t layer''a buly gray cardigan.
(uly for a reason. Under it, strapped to his waist, was a row of red stics, which appeared to my
untrained eye to be dynamite. Wires ran lie colored spaghetti from the tops and bottoms of the
stics, and silver duct tape ept things attached.
-
7/21/2019 PHI- Chapter One
4/10
)y first instinct was to bolt, to lunge with arms and legs flapping and flailing for the door, and
hope for luc, hope for a bad shot as " scrambled for the loc, then another bad shot as " fell
through the doorway into the hallway. (ut my nees shoo and my blood ran cold. $here were
gasps and slight moans from the eight against the wall, and this perturbed our captor. *+lease be
uiet,* he said in the tone of a patient professor. %is calmness unnerved me. %e adusted some of
the spaghetti around his waist, then from a pocet in his large trousers produced a neat bundle of
yellow nylon rope and a switchblade.
-or good measure, he waved the gun at the horrified faces in front of him, and said, *" don#t want
to hurt anybody.*
$hat was nice to hear but hard to tae seriously. " counted twelve red stics''enough, " was
certain, to mae it instantaneous and painless.
$hen the gun was bac on me. *ou,* he said, *tie them up.*
/after had had enough. %e too one very small step forward and said, *0oo, pal, ust e&actly
what do you want?*
$he third shot sailed over his head into the ceiling, where it lodged harmlessly. "t sounded lie a
cannon, and )adam 1evier or some female shrieed in the foyer. /after duced, and as he
attempted to stand upright the beefy elbow of Umstead caught him suarely in the chest and
returned him to his position against the wall.
*2hut up,* Umstead said with clenched aws.
*1o not call me +al,* the man said, and +al was instantly discarded as a reference.
9*hat ould you like us to "all you19
Apa10 tanyaku, merasa baha aku akan men$adi pemimpin para sandera.
Aku men!atakannya den!an penuh hormat, dan dia menerima
pen!hormatanku.
/ister,0 katanya. 5an! ada di ruan!an itu tak ada yan! keberatan.
Telepon borderin!, sekilas kukira dia akan menembaknya. Tetapi dia
melambai member isyarat. Aku meletakkan telepon itu di me$a, tepat di
depannya. &ia men!an!katnya den!an tan!an kirinya' tan!an kanannya
tetap meme!an! sen$ata yan! masih ditodon!kannya pada 6after.
-
7/21/2019 PHI- Chapter One
5/10
%ika kami bersembilan harus memun!ut suara, 6after yan! akan kami pilih
seba!ai domba kurban pertama. &elapan bandin! satu.
/:alo,0 kata ister. &ia menden!arkan beberapa saat, lalu meletakkan
!a!an! telepon. &en!an hati-hati dia ber$alan mundur sampai ke kursi di
u$un! me$a, lalu duduk.
/Ambil tali,0 katanya padaku.
&Ia menyuruhku men!ikat per!elan!an tan!an kedelapan oran! itu,
sambun!-menyambun!. Aku memoton!-moton! tali dan membuat simpul
sambil berusaha men!hindari a$ah rekan-rekanku sementara aku
memper"epat kematian mereka. +urasakan mon"on! sen$ata menekan
pun!!un!ku. ister menyuruhku men!ikat mereka erat-erat, aku sen!a$a
menun$ukkan baha perintahnya kulaksanakan den!an baik meskipun
sesun!!uhnya ikatan itu "ukup kendor.
6after men!!umam tidak $elas, rasanya aku in!in menamparnya. Umstead
bisa men!endorkan per!elan!an tan!annya, $adi ikatannya nyaris lepas
ketika aku selesai men!ikatnya. +erin!at alamud ber"u"uran dan napasnya
tersen!al-sen!al. &ia yan! tertua, satu-satunya partner, dan dua tahun lalu
mendapat seran!an $antun!.
au tak mau aku memandan! Barry Nu;;o, satu-satunya rekanku dalam
kelompok itu. Usia kami sama,
-
7/21/2019 PHI- Chapter One
6/10
Bedasarkan data terakhir, &rake Seeney mempeker$akan delapan ratus
pen!a"ara di kantor-kantor di seluruh dunia. Seten!ahnya berpraktek di
&.(., dalam !edun! yan! dibuat ka"au oleh ister. &Ia menyuruhku
menelpon /Bos0 , memberitahukan baha dia bersen$ata dan badannya
dipasan!i dua belas batan! dinamit. Aku menelpon 6udolph, partner dan
mana$er diisiku, diisi antimonopoli, dan menyampaikan pesan itu.
/+au baik-baik sa$a , ike10 tanyanya padaku.
+ami bi"ara leat speakerphone ister yan! baru, olume disetel sekeras-
kerasnya.
/Baik sekali,0 sahutku. /Tolon! lakukan apa pun yan! diin!inkannya.0
/Apa maunya10
/Aku belum tahu.0
ister melambaikan sen$atanya dan per"akapan pun selesai.
&en!an an"amana mon"on! sen$ata, aku beran$ak lalu berdiri di sampin!
me$a rapat, satu-dua meter dari ister, yan! sementara itu membuat kami
te!an! den!an memain-mainkan kabel-kabel yan! bersilan!an di dadanya,
seakan tanpa sadar.
&ia menunduk lalu menarik kabel arna merah. /5an! merah ini, $ika kutarik
sedikit sa$a, mampuslah kita.0 +a"amata hitam itu memandan!ku setelah
dia men!u"apkan an"amannya. Aku merasa harus men!atakan sesuatu.
/en!apa kau mau melakukannya10 tanyaku, in!in sekali membuka
per"akapan
/Aku tak in!in melakukannya, tapi men!apa tidak10
Aku terpaku menden!ar kata-katanya8iramanya pelan, teratur, tidak
ter!esa, dan setiap suku kata diu"apkannya den!an $elas.Saat itu dia
meman! !elandan!an, tapi dulu pasti nasibnya tidak seburuk itu.
/en!apa kau in!in membunuh kami10 tanyaku.
*"#m not going to argue with you,* he announced. 3o further uestions, our %onor.
-
7/21/2019 PHI- Chapter One
7/10
(ecause "#m a lawyer and live by the cloc, " checed my watch so that whatever happened could
be duly recorded, if we somehow managed to survive. "t was one'twenty. )ister wanted things
uiet, and so we endured a nerve'racing period of silence that lasted fourteen minutes.
" could not believe that we were going to die. $here appeared to be no motive, no reason to ill
us. " was certain that none of us had ever met him before. " remembered the ride on the elevator,
and the fact that he seemed to have no particular destination. %e was ust a nut in search of
hostages, which unfortunately would have made the illings seem almost normal by today#s
standards.
"t was precisely the ind of senseless slaughter that would grab the headlines for twenty'four
hours and mae people shae their heads. $hen the dead lawyer oes would start.
" could see the headlines and hear the reporters, but " refused to believe it would happen.
" heard voices in the foyer, sirens outside4 a police radio suawed somewhere down the hallway.
*What did you eat for lunch?* )ister ased me, his voice breaing the silence. $oo surprised to
consider lying,
Aku ra!u-ra!u, kemudian berkata /Ayam pan!!an! (aesar.0
/Sendiri10
/Tidak, aku ada $an$i den!an kaan.0 &ia teman kuliah hukum dari
2hiladelphia.
/Berapa habisnya untuk kalian berdua10
/Ti!a puluh dolar.0
&ia tidak suka $aaban itu. /Ti!a puluh dolar,0 ulan!nya. /Untuk dua oran!.0
&ia men!!elen!, kemudian men!alihkan pandan!annya pada kedelapan
liti!ator. +alau dia menanyai mereka, kuharap mereka mau berbohon!. &i
antara mereka ada yan! selera makannya tin!!i' ba!i mereka ti!a puluhdolar tidak "ukup untuk membayar makanan pembuka.
/+au tahu apa yan! kumakan10 Tanya ister kepadaku.
/Tidak.0
-
7/21/2019 PHI- Chapter One
8/10
/Aku makan sup. Sup dan bis"uit di tempat penampun!an. Sup !ratis, dan
aku bersyukur bisa memperolehnya. +au bisa member makan ratusan
temanku den!an uan! ti!a puluh dolar, n!erti10
Aku men!an!!uk den!an sun!!uh-sun!!uh , seakan baru sadar berapa
beratnya dosaku.
/+umpulkan semua dompet, uan!, $am, dan perhiasan,0 katanya sambil
melambaikan sen$atanya la!i.
/Boleh aku tanya men!apa10 tanyaku.
/Tidak.0
Aku meletakkan dompetku, arlo$iku , dan se$umlah uan! di atas me$a , lalu
men!!eledah saku rekan-rekanku sesame sandera.
/Ini demi saudara-saudara kalian,0 kata ister.
+ami semua men!hela nafas.
%e instructed me to place the loot in a briefcase, loc it, and call *the boss* again. /udolph
answered on the first ring. " could envision the 2WA$ leader camped in his office.
*/udolph, it#s me, )ie, again. "#m on the speaerphone.*
*es, )ie. Are you oay?*
*5ust fine. 0oo, this gentleman wants me to open the door nearest the reception area and place a
blac briefcase in the hallway. " will then close the door and loc it. Understand?*
*es.*
With the gun touching the bac of my head, " slowly craced the door and tossed the briefcase
into the hallway. " did not see a person anywhere.
-ew things can eep a big'firm lawyer from the oys of hourly billing. 2leep is one, though most
of us slept little. 6ating actually encouraged billing, especially lunch when the client was picingup the chec. As the minutes dragged on, " caught myself wondering how in the world the other
four hundred lawyers in the building would manage to bill while waiting for the hostage crisis to
end. " could ust see them out there in the paring lot, most of them sitting in their cars to eep
warm,
-
7/21/2019 PHI- Chapter One
9/10
obil a!ar badan tetap han!at, men!!unakan ponsel untuk men!obrol, dan
minta bayaran untuk itu. %adi, kantor ini akan tetap ber$alan seperti biasa.
Beberapa pen!a"ara ambisius di baah sana tidak peduli ba!aimana akhir
krisis ini. 5an! pentin!, ini se!era berakhir.
Sepertinya ister tertidur sebentar. &a!unya terkulai, napasnya lebih berat.
6after men!!umam untuk menarik perhatianku, kemudian menelen!kan
kepalanya, member isyarat a!ar aku men!ambil tindakan. asalahnya,
ister meme!an! sen$ata den!an tan!an kanannya, dan kalau benar dia
tertidur , dia melakukannya sementara kabel merah yan! menyeramkan itu
diikatkan erat pada tan!an kirinya.
&an 6after in!in aku $adi pahlaan. eskipun 6after liti!ator yan! palin!
ke$am dan palin! efektif di kantor ini, dia belum $adi partner. &ia bukan dari
diisiku, dan kami bukan tentara. Aku tidak harus patuh pada perintahnya.
/Berapa pen!hasilanmu tahun lalu10 tanya ister kepadaku, suaranya $ernih
dan sama sekali tidak men!antuk.
Sekali la!i aku terke$ut. /Aku, eh , ah, "oba ku in!at..0
/Seratus dua puluh ribu dolar.0
&ia $u!a tidak suka $aaban yan! ini. /Berapa besar yan! kau sumban!kan10
/+usumban!kan10
/5a. Untuk amal.0
/)h. :mm, aku sun!!uh tak in!at. Istriku yan! men!urusiku semua ta!ihan
dan hal-hal seperti itu.0
+edelapan liti!ator itu serempak $adi !elisah.
ister tidak suka $aabanku, dia tak mau dipermainkan. /Siapa yan! men!isi
formulir pa$akmu10
/aksudmu untuk I6S10
/5a, tepat.0
/Itu diurus oleh diisi pa$ak pa$ak kami, di lantai dua.0
/&i sini, di !edun! ini10
-
7/21/2019 PHI- Chapter One
10/10
/5a.0
/+alau be!itu, ambilkan untukku. Suruh mereka menyerahkan laporan pa$ak
semua oran! yan! ada di sini.0
Aku memandan! a$ah-a$ah mereka , dan dua oran! in!in berkata,/Lan!sun! sa$a, tembak aku.0 Aku pasti ra!u-ra!u terlalu lama, karena
ister membentak, /Lakukan sekaran!40 &ia men!!oyan!-!oyan!kan
sen$atanya sambil berteriak.
Aku menelpon 6udolph , yan! $u!a ra!u-ra!u , karenanya aku
membentaknya. /+irim ke sini leat fa>,0tuntutku. /:anya tahun lalu.0
+ami memandan!i mesin fa> di sudut selama lima belas menit, takut kalau-
kalau ister mulai membunuhi kami $ika formulir ?@@ kami tidak se!era
dikirimkan.