pgsd pancasila sebagai etika politik

Upload: beginisaja123

Post on 06-Jul-2018

267 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 PGSD Pancasila Sebagai Etika Politik

    1/23

    PANCASILA SEBAGAI ETIKA

    DALAM BERPERILAKU

    SEHARI-HARI

    SANTOSO, SPd, M.Pd

    PGSD UMK 2014

  • 8/17/2019 PGSD Pancasila Sebagai Etika Politik

    2/23

    Nilai, norma, dan moral adalah konsep-konsep

    yang saling berkaitan.Dalam hubungannya

    dengan Pancasila maka ketiganya akanmemberikan pemahaman yang saling melengkapi

    sebagai sistem etika.

    Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada

    hakikatnya merupakan suatu nilai yang menjadi

    sumber dari segala penjabaran norma baik norma

    hukum, norma moral maupun norma kenegaran

    lainnya. Di samping itu, terkandung juga pemikiran-

    pemikiran yang bersifat kritis, mendasar, rasional,

    sistematis dan komprehensif. Oleh karena itu, suatupemikiran filsafat adalah suatu nilai-nilai yang

    bersifat mendasar yang memberikan landasan bagi

    manusia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa

    dan bernegara.

  • 8/17/2019 PGSD Pancasila Sebagai Etika Politik

    3/23

    Nilai-nilai tersebut dijabarkan dalam kehidupan yang bersifat

    praksis atau kehidupan nyata dalam masyarakat, bangsa dan

    negara maka diwujudkan dalam norma-norma yang kemudian

    menjadi pedoman. Norma-norma itu meliputi :1. Norma Moral

     Yang berkaitan dengan tingkah laku manusia yang dapat

    diukur dari sudutbaikmaupun buruk, sopan atautidak

     sopan, susilaatautidak susila.

    2. Norma Hukum

    Suatu sistem peraturan perundang-undangan yang berlaku

    dalam suatu tempat dan waktu tertentu dalam pengertian ini

    peraturan hukum. Dalam pengertian itulah Pancasila

    berkedudukan sebagai sumber dari segala sumber

    hukum.Dengan demikian, Pancasila pada hakikatnya bukan

    merupakan suatu pedoman yang langsung bersifat normatif

    ataupun praksis melainkan merupakan suatu sistem nilai-

    nilai etika yang merupakansumber norma.

  • 8/17/2019 PGSD Pancasila Sebagai Etika Politik

    4/23

    PENGERTIAN ETIKA

    Etika adalah kelompok filsafat praktis (filsafat yang

    membahas bagaimana manusia bersikap terhadap apayang ada) dan dibagi menjadi dua kelompok.

    Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar

    tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral.

    Etika adalah ilmu yang membahas tentang bagaimana dan

    mengapa kita mengikuti suatu ajaran tertentu atau

    bagaimana kita bersikap dan bertanggung jawab dengan

    berbagai ajaran moral. Kedua kelompok etika itu adalah

    sebagai berikut :

    Etika Umum, mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku

    bagi setiap tindakan manusia.Etika Khusus, membahas prinsip-prinsip tersebut di atas

    dalam hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan

    manusia, baik sebagai individu (etika individual) maupun

    mahluk sosial (etika sosial)

  • 8/17/2019 PGSD Pancasila Sebagai Etika Politik

    5/23

    Pengertian Nilai

    Nilai(value) adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada

    suatu benda untuk memuaskan manusia. Sifat dari suatu benda yang

    menyebabkan menarik minat seseorang atau kelompok. Jadi nilai itu

    pada hakikatnya adalah sifat dan kualitas yang melekat pada suatu

    obyeknya. Dengan demikian, maka nilai itu adalah suatu kenyataan

    yang tersembunyi dibalik kenyataan-kenyataan lainnya.

    Menilai berarti menimbang, suatu kegiatan manusia untuk

    menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain kemudian untukselanjutnya diambil keputusan. Keputusan itu adalah suatu nilai

    yang dapat menyatakan berguna atau tidak berguna, benar atau

    tidak benar, baik atau tidak baik, dan seterusnya. Penilaian itu

    pastilah berhubungan dengan unsur indrawi manusia sebagai subjek

    penilai, yaitu unsur jasmani, rohani, akal, rasa, karsa dan

    kepercayaan. Dengan demikian,nilai adalah sesuatu yang berharga,

    berguna, memperkaya bathin dan menyadarkan manusia akan

    harkat dan martabatnya. Nilai bersumber pada budi yang

    berfungsi mendorong dan mengarahkan (motivator) sikap dan

    perilaku manusia.

  • 8/17/2019 PGSD Pancasila Sebagai Etika Politik

    6/23

    Tujuan mempelajari Etika :

    untuk mendapatkan konsep yang sama mengenaipenilaian baik dan buruknya preilaku atu tindakan

    manusia dalam ruang dan waktu tertentu.

    Mengarahkan perkembangan masyarakat menuju

    suasana yang harmonis, tertib, teratur, damai dansejahtera.

    Mengajak orang bersikap kritis dan rasional dalam

    mengambil keputusan secara otonom.

  • 8/17/2019 PGSD Pancasila Sebagai Etika Politik

    7/23

    HIERARKHI NILAI

    Hierarkhi nilai sangat tergantung pada titik tolak dan sudut

    pandang individu-masyarakat terhadap sesuatu obyek.Misalnya kalangan materialis memandang bahwa nilai

    tertinggi adalah nilai meterial. Max Scheler menyatakan

    bahwa nilai-nilai yang ada tidak sama tingginya dan

    luhurnya. Menurutnya nilai-nilai dapat dikelompokan dalam

    empat tingkatan yaitu :

    1.nilai kenikmatan adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan

    indra yang memunculkan rasa senang, menderita atau tidak

    enak,

    2.nilai kehidupan yaitu nilai-nilai penting bagi kehidupan

    yakni : jasmani, kesehatan serta kesejahteraan umum,

    3.nilai kejiwaan adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan

    kebenaran, keindahan dan pengetahuan murni,

    4.nilai kerohanian yaitu tingkatan ini terdapatlah modalitas

    nilai dari yang suci.

  • 8/17/2019 PGSD Pancasila Sebagai Etika Politik

    8/23

    Notonagoro membedakan NILAI menjadi tiga, yaitu :

    1.nilai material yaitu segala sesuatu yang berguna bagi

     jasmani manusia,

    2. nilai vital yaitu segala sesuatu yang berguna bagi

    manusia untuk mengadakan suatu aktivitas atau

    kegiatan,

    3.nilai kerokhanian yaitu segala sesuatu yang bersifat

    rokhani manusia yang dibedakan dalam empat tingkatansebagai berikut :

    a.nilai kebenaran yaitu nilai yang bersumber pada rasio,

    budi, akal atau cipta manusia.

    b. nilai keindahan/estetis yaitu nilai yang bersumber

    pada perasaan manusia

    c.nilai kebaikan atau nilai moral yaitu nilai yang

    bersumber pada unsur kehendak manusia

    d. nilai religius yaitu nilai kerokhanian tertinggi dan

    bersifat mutlak

  • 8/17/2019 PGSD Pancasila Sebagai Etika Politik

    9/23

    PELAKSANAAN NILAI

    Dalam pelaksanaanya, nilai-nilai dijabarkan dalam

    wujud norma, ukuran dan kriteria sehingga

    merupakan suatu keharusan anjuran atau

    larangan, tidak dikehendaki atau tercela.

    Oleh karena itu, nilai berperan sebagai pedomanyang menentukan kehidupan setiap manusia. Nilai

    manusia berada dalam hati nurani, kata hati dan

    pikiran sebagai suatu keyakinan dan kepercayaan

    yang bersumber pada berbagai sistem nilai.

  • 8/17/2019 PGSD Pancasila Sebagai Etika Politik

    10/23

    Pengertian Moral

    Moral berasal dari katamos (mores) yang sinonim

    dengan kesusilaan, tabiat atau kelakuan. Moraladalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang

    menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia.

    Seorang pribadi yang taat kepada aturan-aturan,

    kaidah-kaidah dan norma yang berlaku dalammasyarakatnya, dianggap sesuai dan bertindak benar

    secara moral. Jika sebaliknya yang terjadi maka

    pribadi itudianggap tidak bermoral.

    Moral dalam perwujudannya dapat berupa

    peraturan dan atau prinsip-prinsip yang benar, baik

    terpuji dan mulia. Moral dapat berupa kesetiaan,

    kepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat

    kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.

  • 8/17/2019 PGSD Pancasila Sebagai Etika Politik

    11/23

    Pengertian Norma

    Norma adalah perwujudan martabat manusia

    sebagai mahluk budaya, sosial, moral dan religi.Norma merupakan suatu kesadaran dan

    sikap luhur yang dikehendaki oleh tata nilai

    untuk dipatuhi. Oleh karena itu, norma dalam

    perwujudannya dapat berupa norma agama, normafilsafat, norma kesusilaan, norma hukum dan

    norma sosial. Norma memiliki kekuatan untuk

    dipatuhi karena adanya sanksi.

  • 8/17/2019 PGSD Pancasila Sebagai Etika Politik

    12/23

    Menurut Notonagoro bahwa Nilai-nilai Pancasila

    tergolong nilai kerohanian, tetapi nilai-nilaikerohanian yang mengakui adanya nilai-nilai

    material dan nilai vital merupakan ‘

    SISTEMATIKA – HIERARKIS’dari sila 1 – 5

    sebagai tujuan.

    Berkaitan dengan derivasi atau penjabarannya

    maka nilai dikelompokkan menjadi 3 macam :

  • 8/17/2019 PGSD Pancasila Sebagai Etika Politik

    13/23

    Nilai Dasar

    Sekalipun nilai bersifatabstrak yang tidak dapat diamati

    melalui panca indra manusia, tetapi dalam

    kenyataannya nilai berhubungan dengan tingkah

    laku atau berbagai aspek kehidupan manusia dalam

    prakteknya.Setiap nilai memiliki nilai dasar yaitu berupa

    hakikat, esensi, intisari atau makna yang dalam dari nilai-

    nilai tersebut.Nilai dasar itu bersifat universal karena

    menyangkut kenyataan obyektif dari segala sesuatu.

    Contohnya : hakikat Tuhan, manusia, atau mahluk lainnya.

     Apabila nilai dasar itu berkaitan dengan hakikat Tuhan

    maka nilai dasar itu bersifat mutlak karena Tuhan adalah

     kausa prima (penyebab pertama). Segala sesuatu yang

    diciptakan berasal dari kehendak Tuhan. Bila nilai dasar

    itu berkaitan dengan hakikat manusia maka nilai-nilai itu

    harus bersumber pada hakikat kemanusiaan yang

    dijabarkan dalam norma hukum yang diistilahkan dengan

    hak dasar (hak asasi manusia).

  • 8/17/2019 PGSD Pancasila Sebagai Etika Politik

    14/23

    Nilai Instrumental

    Nilai instrumental adalah nilai yang menjadi

    pedoman pelaksanaan dari nilai dasar. Nilai dasar

    belum dapat bermakna sepenuhnya apabila belummemiliki formulasi serta parameter atau ukuran yang

     jelas dan konkrit. Apabila nilai instrumental itu berkaitan

    dengan tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-

    hari maka nilai itu akan menjadi norma moral. Namun

     jika nilai instrumental itu berkaitan dengan suatuorganisasi atau negara, maka nilai instrumental itu

    merupakan suatu arahan, kebijakan, atau strategi yang

    bersumber pada nilai dasar sehingga dapat juga dikatakan

    bahwa nilai instrumental itu merupakan suatu

    eksplisitasi dari nilai dasar.Dalam kehidupan ketatanegaraan Republik Indonesia,

    nilai-nilai instrumental dapat ditemukan dalam pasal-

    pasal undang-undang dasar yang merupakan penjabaran

    Pancasila.

  • 8/17/2019 PGSD Pancasila Sebagai Etika Politik

    15/23

    Nilai Praksis

    Nilai praksis merupakan penjabaran lebih

    lanjut dari nilai instrumental dalam

    kehidupan yang lebih nyata dengan demikiannilai praksis merupakan pelaksanaan secara

    nyata dari nilai-nilai dasar dan nilai-nilai

    instrumental.

    Oleh karena itu,nilai praksis dijiwai keduanilai tersebut diatas dan tidak bertentangan

    dengannya. Undang-undang organik adalah wujud

    dari nilai praksis, dengan kata lain, semua

    perundang-undangan yang berada di bawah UUD

    sampai kepada peraturan pelaksana yang dibuat

    oleh pemerintah.

  • 8/17/2019 PGSD Pancasila Sebagai Etika Politik

    16/23

    Hubungan Nilai, Norma dan Moral

    nilai akan berguna menuntun sikap dan tingkah

    laku manusia bila dikongkritkan dan diformulakanmenjadi lebih obyektif sehingga memudahkan

    manusia untuk menjabarkannya dalam aktivitas

    sehari-hari.

    Dalam kaitannya denganmoral maka aktivitas turunan

    dari nilai dan norma akan memperoleh integritasdan martabat manusia. Derajat kepribadian itu amat

    ditentukan oleh moralitas yang mengawalnya.

    Sementara itu,hubungan antara moral dan etika

    kadang-kadang atau seringkali disejajarkan arti dan

    maknanya. Namun demikian, etika dalam pengertiannya

    tidak berwenang menentukan apa yang boleh dan tidak

    boleh dilakukan seseorang. Wewenang itu dipandang berada

    di tangan pihak yang memberikan ajaran moral.

     

  • 8/17/2019 PGSD Pancasila Sebagai Etika Politik

    17/23

    HUBUNGAN NILAI, NORMA, DAN MORAL

    Nilai: kualitas dari suatu yang bermanfaat bagi kehidupan

    * Nilai bersifat abstrak hanya dapat dipahami, dipikirkan, dimengerti dan

    dihayati oleh manusia;

    * Nilai berkaitan dengan harapan, cita-cita, keinginan, dan segala sesuatu

    pertimbangan bathiniah manusia

    * Nilai dapat bersifat subyektif bila diberikan oleh subyek, dan bersifat

    obyektif bila melekat pada sesuatu yang terlepas dari penilaian manusiaNorma: wujud kongkrit dari nilai, yang menuntun sikap dan tingkah laku

    manusia. Norma hukum merupakan norma yang paling kuat

    keberlakuannya karena dapat dipaksakan oleh suatu kekuasaan eksternal,

    misalnya penguasa atau penegak hukum .

    Nilai dan normasenantiasa berkaitan dengan moral dan etikaMakna moralyang terkandung dalam kepribadian seseorangakan

    tercermin pada sikap dan tingkah lakunya norma menjadi penuntun sikap

    dan tingkah laku manusia.

    Moral dan etika sangat erat hubungannya. Etika adalah ilmu

    pengetahuan yang membahas tentang prinsip-prinsip moralitas.

  • 8/17/2019 PGSD Pancasila Sebagai Etika Politik

    18/23

    PENGERTIAN POLITIK

    berasal dari kata “politics” yang memiliki maknabermacam-macam kegiatan dalam suatu negara yang

    menyangkut proses penentuan tujuan-tujuan dari sistemitu dan diikuti dengan peleksanaan tujuan-tujuan itu

    pengambilan keputusan mengenai apakah yang menjaditujuan dari sistem itu menyangkut seleksi antarabeberapa alternatif dan penyususnan skala prioritas

    dari tujuan-tujuan yang telah dipilih.untuk melaksanakan tujuan-tujuan itu perlu ditentukankebijaksanaan-kebijaksanaan umum yang menyangkutpengaturan dan pembagian sumber-sumber yang ada

    untuk melaksanakan kebijaksanaan-kebijaksanaan itudiperlukan kekuasaan dan kewenangan, yang akandipakai baik untuk membina kerjasama maupunmenyelesaikan konflik yang mungkin timbul dalamproses ini.

    18

  • 8/17/2019 PGSD Pancasila Sebagai Etika Politik

    19/23

    DIMENSI ETIKA POLITIK MANUSIA

     A. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU-SOSIAL

     Ada dua paham tentang hakikat sifa kodrat manusiaPaham individualisme adalah dasar dari paham liberalisme,

    memandang manusia sebagai makhluk individu yang bebas,

    Konsekuensinya individu diberikan kebebasan yang besar untuk

    melakukan haknya.

    Sebaliknya kalangan kolektivisme yang merupakan cikal bakalsosialisme dan komunisme mamandang sifat manusia sebagai manusia

    sosial saja. Individu menurut paham kolekvitisme dipandang sekedar

    sebagai sarana bagi masyarakat. Oleh karena itu konsekuensinya

    segala aspek dalam realisasi kehidupan masyarakat, bangsa dan

    negara paham kolektivisme mendasarkan kepada sifat kodrat manusia

    sebagai makhluk sosial. Segala hak dan kewajiban baik moral maupunhukum, dalam hubungan masyarakat, bangsa dan negara senantiasa

    diukur berdasarkan filsofi manusia sebagai makhluk sosial.

    manusia ditakdirkan oleh Tuhan Yang Maha Esa, senantiasa

    tergantung pada orang lain. Manusia didalam hidupnya mampu

    bereksistensi karena orang lain dan ia hanya dapat hidup dan

    berkembang karena dalam hubunganya dengan orang lain.

  • 8/17/2019 PGSD Pancasila Sebagai Etika Politik

    20/23

    HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANCASILA

    Hakikat sifat kodrat manusia adalah monodualis yaitu sebagai

    makhluk individu dan sekaligus sebagai makhluk sosial. Manusia

    satu dengan yang lainnya saling membutuhkan, kita tidak bisa

    hidup sendiri. Bahkan hidup manusia akan terganggu jika tidak

    mau menolong atau bersahabat dengan alam.

    Zoon politicon (manusia satu dgn lainnya saling membutuhkan

    untuk hidup berkelompok)Dalam agama juga diwajibkan untuk menjalin hub yg baik (hub

    vertikal dan horizontal) = baik terhadap Tuhan, manusia dan alam

    seisinya.

    Secara moralitas negara bukanlah untuk tujuan kepentingan individu atau

    untuk tujuan kolektivitas saja, melainkan untuk tujuan bersama, meliputikepentingan dan kesejahteraan individu maupun masyarakat secara bersama

    Pancasila merupakan basis moralitas bagi pelaksanaan dan

    penelenggaraan negara, artinya segala keputusan, kebijakan serta arah

    dari tujuan negara Indonesia harus dapat dikembalikan secara moral kepada

    dasar-dasar Pancasila.

  • 8/17/2019 PGSD Pancasila Sebagai Etika Politik

    21/23

    DIM!NSI "OLI#IS $!HIDU"AN MANUSIA

    Man%sia sebagai mak&l%k indi'id% dan mak&l%k sosial , mencakup lingkaran

    kelembagaan hukum & negara, sistem nilai serta ideologi yang memberikanlegitiminasi manusia

    Dimensi politis memiliki d%a segi (%ndamental:

    (a) pengertian dan kehendak untuk bertindak

    (b) tindakan moral manusia

    H%k%m dan kek%asaan negara adl aspek yang berkaitan langsung dgn etika

     politik:

    (a) hukum sebagai penataan masyarakat secara normati!

    (b) kekuasaan negara sebagai lembaga penata masyarakat yang e!ekti! sesuai

    dengan struktur si!at kodrat manusia sebagai individu dan makhluk sosial

    Negara tanpa tatanan hukum sama dengan kekuasaan tanpa pembatasan, sehingga

    akan terjadi penindasan manusia, yang dikenal dengan negara otoriterianisme

    !tika politik berkaitan dengan obyek (orma etika, yaitu tinjauan berdasarkan

     prinsip dasar etika terhadap obek materia politik, meliputi legitiminasi negara,hukum, kekuasaan & penilaian kritis terhadap legitiminasi tersebut

  • 8/17/2019 PGSD Pancasila Sebagai Etika Politik

    22/23

    NILAI "AN)ASILA S!BAGAI SUMB!R !#I$A "OLI#I$ 

    "I#$ I kekuasaan kepala negara tidak bersi!at mutlakberdasarkan

    legitiminasi religius, tetapi legitiminasi hukum dan demokrasi. "ila % berkaitan dengan legitiminasi moral

    "I#$ dan ' sumber nilai moralitas dalam kehidupan negara. $as

    kemanusiaan bersi!at mutlak dalam kehidupan negara dan hukum, dan

     prinsip dasar moralitas dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara.

    "I#$ pelaksanaan politik praktis berkaitan dengan kekuasaaneksekuti!, legislati!, dan yudikati!, konsep pengambilan keputusan,

     penga*asan serta partisipasi harus didasarkan pada legitiminasi dari

    rakyat atau memiliki legitiminasi demokratis

    "I#$ + setiap individu harus ikut terlibat secara nyata dalam pelaksanaan

     pemerintahan negara. "ila +: legitiminasi moral "emua pihak harus menyadari bah*a suatu

    kebijakan selain harus memenuhi legitiminasi &%k%m, dan legitiminasi

    demokratis, juga harus didasarkan pada legitiminasi moral

  • 8/17/2019 PGSD Pancasila Sebagai Etika Politik

    23/23

    THANK YOU