petunjuk teknis penyusunan indikator kinerjaa. gambaran umum pppptk seni dan budaya dirintis sejak...
TRANSCRIPT
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta ii
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta iii
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah, Tuhan
Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya
PPPPTK Seni dan Budaya berhasil menyelesaikan
penyusunan laporan kinerja tahun 2019 dengan
tepat waktu. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor
29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah telah
mengamanatkan kepada setiap instansi pemerintah untuk menyusun laporan
kinerja setiap tahun.
Laporan ini menyajikan informasi kinerja atas pencapaian sasaran
strategis beserta indikator kinerjanya sebagaimana tertuang dalam Perjanjian
Kinerja PPPPTK Seni dan Budaya tahun 2019.
PPPPTK Seni dan Budaya pada tahun 2019 menetapkan satu sasaran dan
dua indikator kinerja. Secara umum PPPPTK Seni dan Budaya telah berhasil
merealisasikan target kinerja yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja.
Meskipun telah banyak capaian keberhasilan, namun masih banyak
permasalahan yang perlu diselesaikan di tahun mendatang. Permasalahan
tersebut diantaranya kehadiran peserta kurang maksimal dikarenakan data
kurang uptodate ada beberapa guru yang sudah meninggal, pensiun, dan
pindah sekolah masih diundang diklat; surat pemanggilan peserta mengikuti
KATA PENGANTAR
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta iv
diklat mendadak sehingga peserta datang ke tempat diklat terlambat dan
belum membawa persyaratan yang sudah ditentukan; lokasi peserta diklat yang
sulit dijangkau tidak bisa dihubungi dengan telepon; dan sistem aplikasi
program kegiatan dari Pusat belum final. Dengan dukungan dan keterlibatan
seluruh pemangku kepentingan, diharapkan permasalahan yang dihadapi
tersebut dapat segera terselesaikan.
Laporan kinerja ini disusun agar dapat memberikan gambaran obyektif
tentang kinerja yang dihasilkan PPPPTK Seni dan Budaya pada tahun 2019.
Semoga laporan kinerja ini bermanfaat sebagai bahan evaluasi perencanaan
program/kegiatan dan anggaran, perumusan kebijakan bidang pendidikan dan
kebudayaan serta peningkatan kinerja di tahun mendatang.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu terselesaikannya laporan kinerja PPPPTK Seni dan Budaya pada
tahun 2019.
Yogyakarta, Januari 2020
Kepala PPPPTK Seni dan Budaya,
Dr. Dra. Sarjilah, M.Pd. NIP. 196504119902003
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta v
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. iii
DAFTAR ISI .................................................................................................................................................. iv
IKHTISAR EKSEKUTIF ................................................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................. 1
A. GAMBARAN UMUM................................................................................................................... 1
B. DASAR HUKUM ............................................................................................................................ 2
C. TUGAS DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI ............................................... 3
D. ISU-ISU STRATEGIS/PERMASALAHAN............................................................................... 8
BAB II PERENCANAAN KINERJA .......................................................................................................10
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA .....................................................................................................12
A. CAPAIAN KINERJA PPPPTK SENI DAN BUDAYA .........................................................12
B. REALISASI ANGGARAN...........................................................................................................24
BAB IV PERENCANAAN KINERJA .....................................................................................................29
DAFTAR ISI
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta vi
DAF
Laporan kinerja PPPPTK Seni dan Budaya tahun 2019 menyajikan tingkat
pencapaian 1 (satu) sasaran dengan 2 (dua) indikator kinerja sebagaimana
ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja tahun tahun 2019. Uraian tingkat
ketercapaian dan ketidakcapaian indikator lebih detail diuraikan pada Bab III.
Secara umum, capaian kinerjanya adalah sebagai berikut.
210 311 200709
26,713
16,359 15,067 18,061
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
2016 2017 2018 2019
Grafik Tren Capaian IKK PPPPTK Seni dan Budaya Tahun 2016 s.d 2019
Tenaga Kependidikan Guru
PaguRealisasi
126,365,435,000
110,318,559,901
Kinerja Keuangan PPPPTK Seni dan Budaya
Tahun 2019
87.30%
Kinerja Keuangan PPPPTK Seni dan Budaya
Tahun 2019
IKHTISAR EKSEKUTIF
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta vii
Beberapa permasalahan/kendala yang dihadapi dalam upaya pencapaian target
antara lain:
1. Perencanaan Program Pusat kurang terencana dengan baik, sehingga
program dan angaran satker mengalami beberapa kali revisi untuk
menyesuaikan dengan program yang telah ditentukan oleh Pusat.
2. Peran setiap unit dalam koordinasi pelaksanaan diklat masih kurang
optimal antara lain dalam pembuatan panduan, penentuan materi diklat,
penentuan penatar, penyiapan alat dan bahan diklat, pemanggilan peserta,
0.00%
50.00%
100.00%
150.00%
200.00%
Jumlah Guru yangmendapatkanpeningkatan
kompetensi Bidang SeniBudaya
Model-model (inovasi)peningkatan
kompetensi pendidikdan tenaga
kependidikan
Guru yang mendapatpeningkatan
kompetensi ganda
119.79%100%
200%
IKK I. JUMLAH GURU YANG MENINGKAT KOMPETENSI BIDANGNYA
0
20
40
60
80
1
60.44
IKK II. JUMLAH TENAGA KEPENDIDIKAN YANG MENINGKAT KOMPETENSINYA
Kepsek yangmemperolehpeningkatankompetensi
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta viii
dan penyiapan panitia diklat dengan beberapa kompetensi, agar dapat
lebih optimal dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
3. Sistem aplikasi program kegiatan dari pusat belum final, sehingga pada
saat kegiatan berjalan masih terdapat beberapa penyesuaian dengan
sistem aplikasi yang terbaru, sementara kegiatan sudah berjalan, sehingga
panitia harus meng-update sistem aplikasi yang terbaru.
4. Perubahan MoU dan RAB (nominalnya berubah) pada saat sudah dicetak,
untuk itu Dinas Kabupaten harus merevisi anggaran, sehingga
memperlambat proses pencairan dana dan pelaksanaan kegiatan PKP
Guru Sasaran.
5. Pemanggilan peserta waktunya mendadak, sehingga beberapa peserta
datang ke tempat diklat belum membawa persyaratan yang sudah
ditentukan.
6. Kebijakan pelaksanaan program PKP berbasis zonasi untuk mapel Seni
Budaya menyulitkan Dinas Pendidikan dalam menentukan peserta dan
penatar yang jumlah gurunya terbatas dibanding guru mapel yang lain.
7. Pelaksanaan Diklat PKP Guru Sasaran dalam waktu terbatas, Dinas harus
melaksanakan beberapa mapel dari PPPPTK yang lain dengan personil
yang terbatas, sehingga pelaksanaan dan penyusunan laporan kegiatan
dan pertanggung jawaban keuangan kurang optimal.
Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan/kendala yang
muncul antara lain :
1. Meningkatkan koordinasi dengan pusat untuk melakukan penyesuaian
program dan anggaran yang telah ditentukan Pusat.
2. Meningkatkan koordinasi yang efektif antar masing-masing unit terkait
dalam melaksanakan kegiatan diklat.
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta ix
3. Dilakukan penambahan bandwith untuk kebutuhan kelancaran koneksi
internet.
4. Dilakukan penyesuaian jadwal dengan kegiatan yang telah ditentukan oleh
Ditjen GTK dan mengadakan Rakor dengan Dinas Kabupaten untuk
melakukan revisi MoU dan RAB.
5. Koordinasi dengan pihak Pusat ditingkatkan dalam penyempurnaan
aplikasi SIM, panita melakukan update aplikasi program menyesuaikan
aplikasi terbaru.
6. Pemanggilan peserta diklat selain
dengan mengirim surat tugas melalui
pos, juga menggunakan telepon,
group whatshap.
7. Pengumpulan kelengkapan
administrasi peserta pada saat
kegiatan sering tidak tepat waktu,
sehingga peserta yang persyaratan
administrasinya belum lengkap,
diminta melengkapi saat diklat berlangsung.
8. Kerjasama antara Dinas Pendidikan, MGMP, dan PPPPTK Seni Budaya
dalam mengatasi kesulitan menentukan peserta.
9. Mengadakan workshop penyusunan laporan kegiatan dan pertanggung
jawaban keuangan untuk mengatasi keterlambatan pengumpulan laporan
kegiatan oleh Dinas Pendidikan.
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta 1
A. GAMBARAN UMUM
PPPPTK Seni dan Budaya dirintis
sejak tanggal 1 September 1983
dengan nama PPPG Kesenian.
Berdasarkan SK Mendikbud Nomor
0529/1993, PPPG Kesenian
ditetapkan sebagai Unit Pelayanan
Teknis di lingkungan Direktorat
Pendidikan Dasar dan Menengah dengan tugas dan fungsi utama
membina, mengembangkan, meningkatkan SMK khusus bidang seni dan
kriya. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 8
Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja PPPPTK, PPPG Kesenian
berubah nama menjadi Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Seni dan Budaya. Kedudukan PPPPTK
Seni dan Budaya saat itu berada di bawah Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan (BPSDMPK-PMP). Pada tanggal 9 Juni 2015 terbit peraturan
baru, yaitu Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia
Nomor 16 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja PPPPTK yang
menyatakan bahwa PPPPTK berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Wilayah kerja
PPPPTK Seni dan Budaya terdiri dari pendidik dan tenaga kependidikan
seni dan budaya di seluruh Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta 2
Dalam melaksanakan tugas pengembangan dan pemberdayaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Seni dan Budaya, PPPPTK seni dan Budaya
didukung oleh Widyaiswara dan Instruktur yang kompeten di bidangnya.
Pengembangan Staf baik dengan pendidikan gelar maupun non gelar juga
terus dilakukan secara berkesinambungan. Hal ini dilakukan dalam rangka
mendukung program-program PPPPTK Seni dan Budaya sesuai dengan visi
dan misi Lembaga. PPPPTK Seni dan Budaya memiliki SDM sebanyak 363
orang, yang terdiri dari: 262 Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 101 pegawai
honorer.
B. DASAR HUKUM
Dasar hukum yang menjadi acuan antara lain:
1. Peraturan Presiden Nomor 14 tahun 2015 tentang Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan;
2. Permendikbud No. 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 16 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja PPPPTK;
4. Permendikbud No. 9 tahun 2016 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja di Lingkungan Kemendikbud;
5. Peraturan Menteri PAN dan RB No. 53 tahun 2014 tentang Pedoman
Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
6. Peraturan Menteri PAN dan RB No. 12 tahun 2015 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
7. Permendikbud Nomor 12 Tahun 2018 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta 3
2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Tahun 2015-2019;
8. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) PPPPTK Seni dan Budaya Tahun
Anggaran 2019 No. DIPA. 023.16.361156/2019 tertanggal 05 Desember
2018.
C. TUGAS DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI
Tugas PPPPTK Seni dan Budaya :
Melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga
kependidikan (PTK) sesuai dengan bidangnya.
Fungsi :
1. Penyusunan program pengembangan dan pemberdayaan pendidik
dan tenaga kependidikan;
2. Pengelolaan data dan informasi peningkatan kompetensi pendidik dan
tenaga kependidikan;
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta 4
3. Fasilitasi dan pelaksanaan peningkatan kompetensi pendidik dan
tenaga kependidikan;
4. Pelaksanaan kerjasama di bidang pengembangan dan pemberdayaan
pendidik dan tenaga kependidikan;
5. Evaluasi program dan fasilitasi peningkatan kompetensi pendidik dan
tenaga kependidikan;
6. Pelaksanaan urusan administrasi PPPPTK Seni dan Budaya.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, Kepala PPPPTK Seni dan Budaya
Yogyakarta dibantu oleh Bagian Umum, Bidang Program dan Informasi (PI),
Bidang Fasilitasi Peningkatan Kompetensi (FPK), serta Jabatan Fungsional
Tertentu (JFT) yang masing-masing memiliki tugas dan fungsi sebagai
berikut:
1. Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan perencanaan,
program, anggaran, kepegawaian, ketatalaksanaan, ketatausahaan,
dan kerumahtanggaan PPPPTK, dengan menyelenggarakan fungsi:
a. Pelaksanaan urusan penyusunan rencana, program, dan anggaran
PPPPTK;
b. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan;
c. Pelaksanaan urusan ketatalaksanaan dan kepegawaian, dan
d. Pelaksanaan urusan keuangan.
Dalam pelaksanaannya, Bagian Umum dibantu oleh:
a. Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga (Subbag TU/RT) yang
memiliki tugas melakukan urusan persuratan, kearsipan,
perpustakaan, kerumahtanggaan dan perlengkapan;
b. Subbagian Tatalaksana dan Kepegawaian (Subbag TLK) yang
memiliki tugas melakukan urusan ketatalaksanaan, mutasi,
pengembangan, dan disiplin pegawai; serta
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta 5
c. Subbagian Perencanaan dan Penganggaran (Subbag PP) yang
memiliki tugas melakukan penyiapan penyusunan rencana,
program, dan anggaran serta pembiayaan, perbendaharaan, dan
evaluasi pelaksanaan anggaran.
2. Bidang Program dan Informasi (PI) mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan dan pengembangan program, kerjasama antar lembaga
serta pengelolaan informasi kompetensi pendidik dan tenaga
kependidikan, dengan menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan program peningkatan kompetensi pendidik dan
tenaga kependidikan;
b. Pengembangan model peningkatan kompetensi pendidik dan
tenaga kependidikan
c. Pelaksanaan kerjasama di bidang pengembangan dan
pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan;
d. Pengelolaan data dan informasi kompetensi pendidik dan
tenaga kependidikan;dan
e. Evaluasi program peningkatan kompetensi pendidik dan
tenaga kependidikan.
Dalam pelaksanaannya dibantu oleh Seksi Program dan Seksi Data dan
Informasi yang masing-masing memiliki tugas sebagai berikut:
a. Seksi Program memiliki tugas melakukan penyusunan program,
evaluasi program, kerjasama antar lembaga, serta
pengembangan model-model pengembangan kompetensi
pendidik dan tenaga kependidikan;
b. Seksi Data dan Informasi memiliki tugas melakukan
pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi
kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan;
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta 6
3. Bidang Fasilitasi Peningkatan Kompetensi (FPK) melaksanakan
fasilitasi dan evaluasi peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga
kependidikan, dengan menyelenggarakan fungsi:
a. Fasilitasi dan pelaksanaan peningkatan kompetensi pendidik
dan tenaga kependidikan;
b. Evaluasi pelaksanaan peningkatan kompetensi pendidik dan
tenaga kependidikan.
Dalam pelaksanaannya Bidang FPK dibantu oleh Seksi
Penyelenggaran dan Seksi Evaluasi yang masing-masing memiliki
tugas sebagai berikut:
a. Seksi Penyelenggaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan
fasilitasi dan pelaksanaan peningkatan kompetensi pendidik dan
tenaga kependidikan,
b. Seksi Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan evaluasi,
dan penyusunan laporan pelaksanaan peningkatan kompetensi
pendidik dan tenaga kependidikan,
4. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) mempunyai tugas
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas jabatan fungsional
masing-masing.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut,
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (PPPPTK) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
menyampaikan laporan kepada Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan dengan tembusan kepada pimpinan unit organisasi
yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja dengan PPPPTK.
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta 7
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
PPPPTK SENI DAN BUDAYA
Kepala Pusat
Bidang Program dan Informasi
Seksi ProgramSeksi Data dan
Informasi
Kelompok Jabfung Tertentu
PTPWidyaiswara
Bidang Fasilitasi dan Peningkatan Kompetensi
Seksi PenyelenggaraanSeksi Evaluasi
Bagian Umum
Subbag TU/RT
Subbag Kepegawaian
Subbag PP
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta 8
D. ISU-ISU STRATEGIS/PERMASALAHAN
Beberapa permasalahan/isu strategis yang menjadi perhatian antara lain:
1. Program Pusat terutama kegiatan PKP kurang terencana dengan baik,
sehingga terdapat beberapa kali revisi program dan anggaran untuk
menyesuaikan program yang telah ditentukan pusat. Hal tersebut
berpengaruh pada keterlaksanaan program/kegiatan, penyiapan
kegiatan yang mendadak, dan keterserapan anggaran.
2. Ketidakterserapan anggaran tidak optimal, karena adanya blokir
beberapa program/kegiatan sampai dengan bulan Mei 2019 dan
penambahan anggaran di akhir bulan Oktober 2019 untuk kegiatan
Banpem PKP yang tidak seluruhnya dapat terealisasi, karena
keterbatasan waktu dan kurangnya data peserta mata pelajaran Seni
dan Budaya di Dinas Pendidikan apabila dilaksanakan berbasis zonasi.
3. Penyampaian informasi kegiatan dari Ditjen GTK ke PPPPTK Seni dan
Budaya disampaikan mendadak dan penerapan sistem aplikasi yang
belum fix, sehingga mengalami beberapa kali perubahan, menyebabkan
pelaksanaan kegiatan diklat kurang optimal.
4. Data peserta kurang valid ada beberapa peserta yang meninggal dunia,
pensiun, dan pindah sekolah masih diundang sebagai peserta.
5. Ada beberapa peserta sudah mengikuti kegiatan diklat PKP, namun
tidak mengikuti post test, sehingga menyebabkan peserta tidak lulus.
6. SIM PKB yang merupakan system aplikasi yang dipergunaan untuk
pengelolaan program PKP, sampai saat ini sertifikat peserta PKP belum
bias dicetak karena SIM PKB belum menyediakan menu cetak sertifikat.
7. Kebijakan Diklat PKP Seni Budaya berbasis zonasi, menyulitkan dinas
dalam mencari peserta dalam satu zonasi khususnya wilayah luar Jawa.
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta 9
8. LMS yang dipergunakan untuk ktivitas pembelajaran PKP tidak bisa
dipergunakan untuk uploud tugas-tugas peserta sebagai guru inti juga
tidak bisa menilai melalui LMS tersebut.
9. Kendala mengakses jaringan internet dari server pusat menyebabkan
kegiatan pembelajaran diklat kurang lancar.
Diklat PKP Guru Inti Seni Budaya jenang SMP di LPMP Propinsi NusaTenggara Timur
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta 10
KHTISAR EKSEKUTIF
Visi PPPPTK Seni dan Budaya:
“PENGUATAN PELAKU DAN EKOSISTEM BIDANG SENI DAN BUDAYA YANG
BERKARAKTER DALAM MEWUJUDKAN LAYANAN PRIMA”
Misi PPPPTK Seni dan Budaya:
1. Meningkatkan ketersediaan fasiltasi pengembangan dan pemberdayaan
PTK Seni dan Budaya di semua jenjang pendidikan.
2. Memperluas keterjangkauan fasilitasi pengembangan dan pemberdayaan
PTK Seni dan Budaya di semua jenjang pendidikan.
3. Meningkatkan kualitas dan relevansi PTK Seni dan Budaya sesuai
standar secara berkelanjutan.
4. Mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh fasilitasi pengembangan
dan pemberdayaan PTK SB di semua jenjang pendidikan.
5. Meningkatkan kualitas pengelolaan administrasi lembaga untuk
menjamin terselenggaranya layanan prima.
Motto PPPPTK Seni dan Budaya
“Melayani dengan sepenuh hati”
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Tujuan Strategis PPPPTK Seni dan Budaya:
Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan
sesuai bidangnya
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta 11
Dalam rangka mencapai tujuan strategis, PPPPTK Seni dan Budaya menetapkan
target tahunan yang akan dicapai, yaitu melalui Perjanjian Kinerja tahun 2019.
Dalam mencapai target kinerja tahun 2019, PPPPTK Seni dan Budaya
memperoleh pagu anggaran sebesar Rp.126.365.435.000; (seratus dua puluh
enam milyar tiga ratus enam puluh lima juta empat ratus tiga puluh lima ribu
rupiah). Anggaran tersebut dialokasikan pada berbagai kegiatan utama dan
pendukung. Berikut ringkasan Perjanjian Kinerja PPPPTK Seni dan Budaya tahun
2019.
Ket: Perjanjian Kinerja sesuai dengan DIPA Rev. 8
SASARAN
SRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA
ANGGARAN
(Rp)
1 2 3 4
Meningkatnya
kompetensi Guru
dan Tenaga
Kependidikan
sesuai bidangnya
Jumlah guru yang
meningkat kompetensi
bidangnya
15.077 Orang 76.185.833.000
OUTPUT:
1 Guru yang
mendapatkan
peningkatan
kompetensi Bidang
Seni dan Budaya
15.077 Orang 74.403.197.000
2 Model-Model (Inovasi)
Peningkatan
Kompetensi Pendidik
dan Tenaga
Kependidikan
1 Model 618.092.000
3 Guru yang
mendapatkan
kompetensi Ganda
14 Orang 1.164.544.000
Jumlah Tenaga
Kependidikan yang
meningkat
kompetensinya
1.173 Orang 4.471.872.000
OUTPUT:
1 Kepala Sekolah yang
memperoleh
peningkatan
kompetensi
1.173 Orang 4.471.872.000
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta 12
A. CAPAIAN KINERJA PPPPTK SENI DAN BUDAYA
Sesuai perjanjian kinerja tahun 2019, PPPPTK Seni dan Budaya menetapkan
1 (satu) sasaran dengan 2 (dua) indikator kinerja. Berikut informasi tingkat
ketercapaiannya selama tahun 2019.
Sasaran Strategis “Meningkatnya kompetensi guru dan
tenaga kependidikan sesuai bidangnya”
210 311 200628
26,713
16,35915,067
18,061
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
2016 2017 2018 2019
Tren Capaian IKK PPPPTK Seni dan Budaya Tahun 2016s.d 2019
Tenaga Kependidikan Guru
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta 13
Yang dimaksud dengan “meningkat kompetensinya” adalah guru yang
mengikuti diklat dan lulus dengan predikat minimal cukup. Pada tahun
2019 terdapat 18.061 orang guru yang meningkat kompetensinya.
Sedangkan untuk tenaga kependidikan terdapat 709 orang tenaga
kependidikan yang meningkat kompetensinya.
IKK #1. Jumlah guru yang meningkat kompetensi bidangnya
Realisasi
2018
Tahun 2019 Capaian s.d.
tahun 2019
Target akhir
Renstra
2019 Target Realisasi % Capaian
15.023 15.077 18.061 119,79 76.200 99.805
26,713
16,359
15,067
18,061
0
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
2016 2017 2018 2019
Tren Capaian Kinerja
Guru yang ditingkatkan Kompetensinya Sesuai Bidangnya
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta 14
Ketercapaian indikator kinerja ini didukung oleh 3 (tiga) output dengan rincian
sebagai berikut:
a. Guru yang mendapatkan peningkatan kompetensi bidang seni dan budaya.
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan
peserta didik, sehingga menjadi determinan peningkatan kualitas
pendidikan. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005
tentang guru dan dosen mengamanatkan bahwa diperlukan adanya
pembinaan dan pengembangan profesi guru sebagai aktualisasi profesi
pendidik. PPPPTK Seni dan Budaya sebagai lembaga yang memiliki tugas dan
fungsi meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan di bidang
seni dan budaya, melaksanakan program Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan bagi guru SMK Seni dan Budaya secara berkesinambungan.
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta 15
Berikut rincian capaian jumlah guru bidang seni dan budaya yang berhasil
ditingkatkan kompetensinya di tahun 2019:
Capaian Output Tahun 2019
Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4
Output 1:
Jumlah guru yang mendapatkan
peningkatan kompetensi bidang seni
budaya
15.077 18.061 119.79
Kegiatan :
Pelatihan guru bidang seni budaya (Guru
inti PKB melalui PKP)
17.393
Diklat guru produktif seni budaya 252
Diklat teknisi revitalisasi SMK 56
Kemitraan guru Luar Negeri 53
Diklat Dharmasiswa bagi mahasiswa asing 10
Pelatihan instruktur PKB (BUN) 297
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta 16
b. Model-model (Inovasi) peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga
kependidikan
Upaya yang dilakukan PPPPTK Seni dan Budaya untuk mencapai sasaran strategis
meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan sesuai bidangnya
dengan melakukan program-program yang mendukung sebagai berikut:
Capaian Output Tahun 2019
Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4
Output 2:
Model-model (inovasi) peningkatan
kompetensi pendidik dan tenaga
kependidikan
1 model 1 model 100
Kegiatan :
Workshop review modul daring seni
budaya
25 orang
Workshop perancangan system diklat
seni budaya berbasis daring
16 orang
Uji coba system diklat seni budaya
berbasis daring
40 orang
Workshop inovasi pembelajaran
berbasis STEAM
55 orang
Rakor penguatan pendidikan karakter 11 orang
c. Guru yang mendapatkan peningkatan kompetensi ganda
Sejak diluncurkan program revitalisasi SMK melalui Inpres Nomor 9 Tahun 2016
tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan maka perlu diadakan analisis
pemenuhan kebutuhan Guru Kejuruan SMK yang dituangkan dalam peta jalan
revitalisasi SMK 2020-2024.
Untuk mempercepat realisasi kebijakan yang tertuang dalam Permendikbud
No.34/2018, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan memfasilitasi CPNS yang
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta 17
belum memiliki sertifikat kompetensi kerja untuk mengikuti Program
“Pemenuhan Kompetensi Kerja dan Sertifikasi Keahlian (PKKSK) Bagi CPNS”.
Program ini bertujuan menghasilkan guru kejuruan yang memenuhi kompetensi
kerja sesuai dengan standar kerja di dunia usaha dan industri.
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(PPPPTK) Seni dan Budaya merupakan Unit Pelaksana Teknis di bawah Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan memiliki tugas dan fungsi
melaksanakan Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan di bidang Seni dan Budaya. Berkaitan dengan Program PKKSK,
maka PPPPTK Seni dan Budaya menyelenggarakan Diklat PKKSK bagi CPNS Guru
Kejuruan Kompetensi Keahlian Desain Komunikasi Visual dan Kompetensi
Keahlian Animasi. Dengan mengikuti program ini, diharapkan membantu CPNS
Guru Kejuruan untuk melengkapi persyaratan sebagai guru professional yang
harus memiliki sertifikat pendidik dan sertifikat kompetensi kerja.
Berikut rincian capaian jumlah guru yang mendapatkan peningkatan kompetensi
ganda di tahun 2019:
Capaian Output Tahun 2019
Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4
Output 3:
Guru yang mendapatkan peningkatan
kompetensi ganda
14 28 200%
Kegiatan :
Diklat Pemenuhan Kompetensi Kerja dan
Sertifikasi Keahlian CPNS Guru Kejuruan Bidang
Seni Industri Kreatif (Animasi)
16
Diklat Pemenuhan Kompetensi Kerja dan
Sertifikasi Keahlian CPNS Guru Kejuruan Bidang
Seni Industri Kreatif (DKV)
12
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta 18
Ketercapaian indikator kinerja tersebut, dikarenakan dukungan program/kegiatan
sebagai berikut:
1. Kerjasama dengan dinas Kabupaten/Kota/Provinsi terjalin dengan baik,
sehingga pelaksanaan bisa berjalan lancar.
2. Dukungan kepala Satuan Kerja (Satker) sangat baik, sehingga
mempermudah dalam merealisasikan kegiatan.
3. Motivasi peserta diklat dalam mengikuti kegiatan diklat sangat antusias.
4. Sarana prasarana untuk mendukung peningkatan kompetensi sangat
memadai.
5. Tersedianya narasumber/penatar yang handal
Hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam upaya pencapaian
target antara lain:
1. Pedoman dan Juknis PKP kurang dipersiapkan secara matang, sehingga
pada waktu pelaksanaan masih ada perubahan.
2. SIM PKP tidak dipersiapkan dari awal secara menyeluruh, tetapi dibuat
bertahap bahkan sampai saat ini di SIM PKP belum muncul menu sertifikat
untuk diklat guru sasaran.
3. Perubahan Kebijakan masalah MoU dan RAB, menyebabkan Dinas
Kabupaten/Kota harus menyusun ulang sesuai revisi anggaran, sehingga
memperlambat proses pencairan dana dan pelaksanan kegiatan PKP Guru
Sasaran tertunda.
4. Kebijakan Pelaksanaan Diklat PKP berbasis Zonasi oleh Pusat khususnya
untuk Mapel Seni Budaya ada beberapa daerah yang kesulitan mencari
peserta dan penentuan wilayah untuk peserta kurang tepat.
5. Informasi pemanggilan tidak sampai ke peserta, dikarenakan ada
kendala jaringan internet.
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta 19
6. Ada beberapa Peserta mengikuti kegiatan diklat sampai selesai tetapi tidak
mengikuti post test (karena ada kepentingan) menyebabkan peserta yang
bersangkutan tidak lulus.
7. Pelaksanaan Program PKP dalam waktu yang terbatas, Dinas harus
melaksanakan beberapa mapel dari PPPPTK yang lain dengan personal
terbatas sehingga kerepotan dalam pelaksanaan kegiatan dan penyusunan
laporan pertanggung jawaban.
8. Pelaksanaan Rakor Penyusunan Laporan Pelaksanaan dan pertanggung
jawaban kurang efektif, karena pelaksanaan hampir bersamaan dengan
PPPPTK yang lain.
9. Revisi anggaran yang mengalami beberapa kali perubahan untuk
menyesuaikan program pusat, sehingga ada beberapa kegiatan yang
muncul di akhir tahun anggaran seperti penambahan sasaran Banpem PKP
dari Bendahara Umum Negara tidak dapat dilaksanakan seluruhnya, karena
keterbatasan waktu pelaksanaan.
10. Ada beberapa Dinas yang tidak mau melaksanakan kegiatan Banpem PKP,
karena tidak memiliki peserta yang memenuhi unsur zonasi dan waktu
kegiatan yang harus dilakukan selama 35 minggu, sehingga apabila
dilaksanakan berbenturan dengan kalender akademik sekolah.
Beberapa langkah antisipasi yang dilakukan agar target indikator kinerja dapat
tercapai antara lain:
1. Data peserta khususnya sebelum pelaksanaan diklat sudah disortir
sehingga didapatkan data yang up to date;
2. Menyiapkan data dan informasi mengenai jumlah calon peserta serta
kualifikasinya yang memadai, sehingga dapat ditetapkan calon peserta
pengganti sejak awal pelaksanaan pelatihan.
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta 20
3. Untuk peningkatan kelancaran pelaksanaan kegiatan dilakukan
koordinasi dengan dinas-dinas Pendidikan secara intensif dengan
mengadakan workshop.
4. Pemanggilan mengikuti diklat selain dengan surat-menyurat,
menggunakan telephon dan membuat group washap, sangat
membantu untuk mencapai target peserta sesuai yang diarapkan.
5. Data Guru Seni Budaya sebaiknya selalu di update, untuk
mengantisipasi peserta yang tidak dapat hadir dicarikan peserta
pengganti yang memenuhi syarat yang sudah ditentukan.
6. Penjadwalan untuk kegiatan praktek dilaksanakan pada pertengahan
kegiatan. Untuk kedepan diharapkan masing-masing studio sudah
mempunyai stok bahan praktek.
7. Pengembalian Dana ke kas negara untuk kegiatan Banpem PKP dengan
Dana dari Bendahara Umum Negara yang tidak terserap.
# IKK 2. Jumlah tenaga kependidikan yang meningkat kompetensinya
Realisasi
2018
Tahun 2019 Capaian
s.d. Tahun
2019
Target akhir
Renstra
2019 Target Realisasi % Capaian
200 1.173 709 60,44 1.430 1000
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta 21
Ketercapaian Indikator Kinerja ini didukung oleh 1 (satu) output dengan rincian
sebagai berikut:
Kepala sekolah yang memperoleh peningkatan kompetensi
Perkembangan pengetahuan dan teknologi di era revolusi industri 4.0 menuntut
adanya generasi muda yang kompeten dan unggul. Sekolah sebagai satuan
pendidikan memiliki fungsi utama untuk mencetak generasi muda yang
memiliki kemampuan bersaing, berpikir kritis, kreatif dan inovatif, mampu dan
terampil berkomunikasi, bekerjasama dan berkolaborasi, serta memiliki
kepercayaan diri.
Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, sekolah sebagai pusat pembelajaran
memerlukan kepala sekolah yang visioner dan memiliki kemampuan unggul
dalam tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik. Keberhasilan kepala
sekolah dalam meningkatkan kualitas mutu pendidikan juga tidak terlepas dari
kompetensi dan kemampuannya menjalankan tugas, peran, dan fungsinya
sebagai kepala sekolah. Pada tahun 2019 PPPPTK Seni dan Budaya
melaksanakan Diklat Penguatan Kepala Sekolah di Provinsi Kalimantan Barat
210
311
200
709
0
100
200
300
400
500
600
700
800
2016 2017 2018 2019
Tren Capaian Kinerja
Tenaga Kependidikan yang ditingkatkan kompetensinya
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta 22
yang meliputi Kabupaten Kubu Raya, Kayong Utara, Sambas, Singkawang,
Mempawah, Melawi, dan Sanggau.
Berikut rincian capaian jumlah Kepala sekolah yang mendapatkan peningkatan
kompetensi di tahun 2019:
Capaian Output Tahun 2019
Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4
Output 1:
Kepala Sekolah yang memperoleh peningkatan
kompetensi
1.173 709 60,44
Kegiatan :
TOT Instruktur Prop.Kalimantan Barat 86
Diklat Penguatan Kepala Sekolah Kabupaten Sambas 50
Diklat Penguatan Kepala Sekolah Kabupaten
Singkawang
66
Diklat Penguatan Kepala Sekolah Kabupaten Kayong
Utara
25
Diklat Penguatan Kepala Sekolah Kabupaten Kubu
Raya
102
Diklat Penguatan Kepala Sekolah Kabupaten
Mempawah
83
Diklat Penguatan Kepala Sekolah Kabupaten Melawi 84
Diklat Penguatan Kepala Sekolah Kabupaten Sanggau 213
Ketercapaian indikator kinerja tersebut dikarenakan dukungan program/kegiatan
sebagai berikut:
1. Kerjasama dengan dinas Kabupaten/Kota/Provinsi terjalin dengan baik, sehingga
pelaksanaan bisa berjalan lancar.
2. Dukungan kepala Satuan Kerja (Satker) sangat baik sehingga mempermudah
dalam merealisasikan kegiatan.
3. Motivasi peserta diklat dalam mengikuti kegiatan diklat sangat antusias.
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta 23
4. Tersedianya Narasumber/Penatar yang memenuhi kualifikas dan handal
Hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam upaya pencapaian target
antara lain:
1. Ada beberapa Peserta mengikuti kegiatan diklat sampai selesai, tetapi tidak
mengikuti post test (karena ada kepentingan) menyebabkan peserta yang
bersangkutan tidak lulus.
2. Faktor kedinasan, misalnya sedang melaksanakan tugas lain yang bersamaan
waktunya;
3. Faktor kekeliruan dalam data base Dinas pendidikan, misalnya sudah
meninggal atau sudah tidak menjabat kepala sekolah dipanggil diklat
penguatan kepala sekolah, dan adanya data peserta yang double dari dinas
Pendidikan;
4. Faktor kesehatan dan kemanusiaan, misalnya sakit, ada kepentingan keluarga
yang tidak dapat ditinggalkan, melahirkan, meninggal dunia;
5. Faktor institusional, misalnya peserta yang dipanggil sudah pindah
sekolah/instansi lain.
Beberapa langkah antisipasi yang dilakukan agar target indikator kinerja dapat
tercapai antara lain:
1. Diperlukan perencanaan program yang lebih matang dan valid tentang
penentuan peserta pada data base dinas pendidikan dan PPPPTK Seni dan
Budaya Yogyakarta
2. Data Guru dan Tenaga Kependidikan harus selalu di update dan mutakhir,
agar tingkat kehadiran peserta menjadi maksimal.
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta 24
B. REALISASI ANGGARAN
Pada awal tahun 2019 total anggaran PPPPTK Seni dan Budaya sebesar
Rp.106.590.630.000 (seratus enam milyar lima ratus Sembilan puluh juta
enam ratus tiga puluh ribu rupiah). Dalam perjalanannya pagu anggaran
tersebut mengalami revisi sebanyak 8 kali sehingga di akhir tahun 2019,
anggaran yang dipertanggungjawabkan menjadi sebesar
Rp.126.365.435.000 (seratus dua puluh enam milyar tiga ratus enam puluh
lima juta empat ratus tiga puluh lima ribu rupiah). Dari total pagu anggaran
tersebut berhasil direalisasikan sebesar Rp.110.318.559.901 (seratus
sepuluh milyar tiga ratus delapan belas juta lima ratus lima puluh Sembilan
ribu Sembilan ratus satu rupiah) dengan persentase daya serap sebesar
87,30%.
Pagu sebesar tersebut di atas digunakan untuk membiayai pencapaian 1
(satu) sasaran dengan 2 (dua) indikator kinerja. Berikut rincian penyerapan
anggaran pada masing-masing sasaran/indikator kinerja.
SASARAN
SRATEGIS INDIKATOR KINERJA ANGGARAN REALISASI
%
DAYA
SERAP
Meningkatny
a kompetensi
Guru dan
Tenaga
Kependidika
n sesuai
bidangnya
Jumlah guru yang
meningkat
kompetensi
bidangnya
76.185.833.000 62.694.546.391 82,29
OUTPUT:
1. Guru yang
mendapatkan
peningkatan
kompetensi
Bidang Seni dan
Budaya
74.403.197.000 61.422.102.414 82,55
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta 25
SASARAN
SRATEGIS INDIKATOR KINERJA ANGGARAN REALISASI
%
DAYA
SERAP
2. Model-Model
(Inovasi)
Peningkatan
Kompetensi
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
618.092.000 480.534.087 77,40
3. Guru yang
mendapatkan
kompetensi
Ganda
1.164.544.000 791.909.890 68,00
Jumlah Tenaga
Kependidikan yang
meningkat
kompetensinya
4.471.872.000 4.248.008.938 94,99
OUTPUT:
1. Kepala Sekolah
yang
memperoleh
peningkatan
kompetensi
4.471.872.000 4.248.008.938 94,99
Berikut grafik anggaran sesuai sasaran strategis yang ada dalam perjanjian
kinerja.
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta 26
Untuk merealisasikan sasaran strategis “Meningkatnya kompetensi guru dan
dan tenaga kependidikan sesuai bidangnya” juga didukung dengan
perealisasian anggaran untuk peningkatan sistem tata kelola dalam mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi PPPPTK Seni dan Budaya sebagai berikut:
4,100,000,000
4,150,000,000
4,200,000,000
4,250,000,000
4,300,000,000
4,350,000,000
4,400,000,000
4,450,000,000
4,500,000,000
Anggaran Realisasi
Kepsek yang memperoleh peningkatan kompetensi
4,471,872,000
4,248,008,938
IKK II. JUMLAH TENAGA KEPENDIDIKAN YANG MENINGKAT KOMPETENSINYA
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta 27
1. Layanan Sarana dan Prasarana Internal. Kegiatan ini direalisasikan melalui
beberapa sub kegiatan meliputi pengadaan perangkat pengolah data dan
komunikasi, pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran, pembangunan
dan renovasi gedung dan bangunan dengan persentase capaian output
sebesar 100%. Adapun realisasi anggaran tahun 2019 sebesar
Rp.12.637.426.200; dengan persentase sebesar 94,9% dari pagu anggaran
yang diperjanjikan sebesar Rp.13.316.670.000;.
2. Layanan Dukungan Manajemen Satker. Kegiatan ini direalisasikan melalui
beberapa sub kegiatan yang meliputi penyusunan rencana program dan
anggaran, pengelolaan kepegawaian, pelayanan umum, pelayanan rumah
tangga dan perlengkapan dengan persentase capaian output sebesar 100%.
Adapun realisasi anggaran tahun 2019 sebesar Rp.3.257.271.611; dengan
persentase sebesar 67,65% dari pagu anggaran sebesar Rp.4.815.424.000;.
3. Layanan Perkantoran. Kegiatan ini direalisasikan melalui beberapa sub
kegiatan yang meliputi pembayaran gaji dan tunjangan, serta operasional
dan pemeliharaan kantor selama 12 bulan dengan persentase capaian output
sebesar 100%. Adapun realisasi anggaran tahun 2019 sebesar
Rp.27.481.106.761; dengan persentase 99,66% dari pagu anggaran -
Rp.27.575.636.000;.
Berikut tabel pagu anggaran tahun 2019:
OUTPUT PAGU REALISASI % DAYA
SERAP
Layanan sarana dan prasarana
internal
13.316.670.000 12.637.426.200 94.9%
Layanan dukungan manajemen
satker
4.815.424.000 3.257.271.611 67,65%
Layanan perkantoran 27.575.636.000 27.481.106.761 99,66%
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta 28
Efisiensi anggaran
Pada tahun 2019 PPPPTK Seni dan Budaya berhasil melakukan efisiensi
anggaran sebesar Rp.16.307.835.776; Hasil efisiensi tersebut diperoleh dari
belanja barang yang meliputi perjalanan dinas dan paket meeting, honorarium
tim/kegiatan, belanja operasional perkantoran, belanja jasa, belanja
pemeliharaan, belanja barang operasional dan non operasional lainnya.
0
5,000,000,000
10,000,000,000
15,000,000,000
20,000,000,000
25,000,000,000
30,000,000,000
Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi
Layanan sarana danprasarana internal
Layanan dukunganmanajemen satker
Layanan perkantoran
13,316,670,00012,637,426,200
4,815,424,0003,257,271,611
27,575,636,000 27,481,106,761
Tabel Peningkatan Sistem Tata Kelola
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta 29
Selama tahun 2019, PPPPTK Seni dan Budaya berhasil melaksanakan seluruh
kegiatan untuk mendukung pencapaian target yang ditetapkan. Berikut
ringkasan pencapaian indikator kinerja dan kinerja keuangan.
210 311 200709
26,713
16,359 15,067 18,061
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
2016 2017 2018 2019
Grafik Tren Capaian IKK PPPPTK Seni dan Budaya Tahun 2016 s.d 2019
Tenaga Kependidikan Guru
PaguRealisasi
126,365,4…
110,318,5…
Kinerja Keuangan PPPPTK Seni dan Budaya
Tahun 2019
87.30%
Kinerja Keuangan PPPPTK Seni dan
Budaya Tahun 2019
BAB IV PENUTUP
Capaian Indikator Kinerja
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta 30
Dari hasil evaluasi kinerja, beberapa hal yang perlu mendapat perhatian antara
lain:
1. Program Pusat terutama kegiatan PKP kurang terencana dengan baik,
sehingga terdapat beberapa kali revisi program dan anggaran untuk
menyesuaikan program yang telah ditentukan pusat. Hal tersebut
berpengaruh pada keterlaksanaan program/kegiatan, penyiapan kegiatan
yang mendadak, dan keterserapan anggaran rendah.
2. Ketidakterserapan anggaran tidak optimal, karena adanya blokir beberapa
program/kegiatan sampai dengan bulan Mei 2019 dan penambahan
anggaran di akhir bulan Oktober 2019 untuk kegiatan Banpem PKP yang
tidak seluruhnya dapat terealisasi, karena keterbatasan waktu dan kurangnya
data peserta mata pelajaran Seni dan Budaya di Dinas Pendidikan apabila
dilaksanakan berbasis zonasi.
3. Data peserta kurang valid antara lain: beberapa peserta meninggal dunia,
pensiun, pindah sekolah dan ada pula peserta yang dipanggil dalam
pelatihan yang bersamaan, sehingga sasaran peserta tidak tercapai.
4. Perlu perumusan kembali mekanisme revisi output dan anggaran, sehingga
dapat mengakomodasi perubahan yang terjadi di lapangan.
5. Koneksi internet sering terganggu, sehingga kegiatan pembelajaran kurang
lancar.
6. Sistem aplikasi pendukung diklat yang dikembangkan dari pusat belum final,
sehingga pada saat kegiatan berjalan panitia masih harus menyesuaikan
dengan sistem aplikasi yang terbaru.
PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta 31
Untuk meningkatkan kinerja organisasi, beberapa fokus perbaikan yang akan
dilakukan ke depan antara lain :
1. Meningkatkan koordinasi eksternal dan kerjasama yang baik antara Pusat,
PPPPTK, Dinas Pendidikan kabupaten/kota, Pusat Belajar, Perwalian, yang
diperlukan untuk mensukseskan kegiatan diklat.
2. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama internal antara masing-masing unit
kerja yang terlibat pelaksanaan diklat, baik bagian umum, program, data
dan informasi, penyelenggara, evaluasi, Tata Usaha dan Rumah Tangga, dan
ULP.
3. Program kegiatan, pedoman, juknis, sistem aplikasi, materi,
narasumber/penatar, peserta diklat, jadwal benar-benar dipersiapkan sejak
awal dengan pertimbangan yang matang tidak dadakan supaya tujuan
kegiatan benar-benar tercapai dan sesuai yang diharapkan;
4. Penetapan target sasaran peserta sebaiknya berdasarkan data dan informasi
yang akurat, relevan dan mutakhir supaya program efektif dan tepat sasaran;
5. Pemutakhiran data peserta perlu dilakukan secara terus-menerus, senantiasa
ter-update.
6. Koneksi internet menjadi bahan pertimbangan penting dalam melaksanakan
diklat.
7. Monitoring dan Evaluasi kegiatan diklat untuk mengetahui ketercapaian
pelaksanaan diklat, permasalahan yang terjadi di lapangan da nada program
tindak lanjut dari kegiatan diklat.