petunjuk penyusunan skripsi · web viewpenyusunan skripsi setiap mahasiswa diwajibkan menulis dan...

35
PEDOMAN PENYUSUNAN TUGAS AKHIR (SKRIPSI) PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PANJI SAKTI SINGARAJA 2012 i

Upload: others

Post on 06-Feb-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PETUNJUK PENYUSUNAN SKRIPSI

PEDOMAN

PENYUSUNAN TUGAS AKHIR

(SKRIPSI)

PROGRAM STUDI

ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS PANJI SAKTI

SINGARAJA

2012

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadapan Tuhan, karena atas berkat rahmatNya penyusunan Pedoman Tugas Akhir dapat disusun untuk membantu mahasiswa dalam rangka menyelesaikan Tugas Akhir “Skripsi”.

Penyusun memiliki keterbatasan baik dari sisi pengetahuan, waktu dan pengalaman sehingga pedoman belum sempurna dan mengutif beberapa Pedoman Penyusunan Karya Ilmiah yang ada. Melalui kesempatan ini mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun serta penyempurnaan Pedoman dari berbagai pihak agar selanjutnya agar selanjutnya menjadi pedoman yang tetap bagi penyusunan Tugas Akhir Mahasiswa Fisip Program Studi Administrasi Publik.

Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan pedoman ini

Singaraja, 10 Juli 2012

TIM Penyusun,

PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI

I. PENYUSUNAN SKRIPSI

Setiap mahasiswa diwajibkan menulis dan mempertahankan skripsi sebagai suatu syarat penyelesaian studi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Panji Sakti. Skripsi ditulis sesuai dengan disiplin ilmu sebagaimana tercermin di dalam Program Studi Ilmu Administrasi Negara yang ada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Panji Sakti.

Penulisan skripsi dapat dimulai setelah mahasiswa memperoleh sedikitnya 80% dari total SKS dan menempuh lulus seluruh mata kuliah yang diambilnya dengan nilai rata-rata minimal C. Hal-hal berkenaan dengan penulisan skripsi diatur dalam buku pedoman tersendiri.

Sebelum proses penulisan skripsi, mahasiswa dibimbing oleh dua orang yaitu pembimbing I dan pembimbing II. Untuk mendapatkan formasi pembimbing, mahasiswa yang telah memenuhi syarat wajib menyetorkan rancangan Bab I, minimal memenuhi ketentuan seperti judul, latar belakang, permasalahan yang di kaji, dan tujuan penelitian. Permasalahan yang diangkat berkaitan dengan disiplin Ilmu Administrasi Publik, dengan memenuhi spesifikasi: Kebijakan Publik, Manajemen Pelayanan Publik, Organisasi dan Manajemen, Administrasi Kepegawaian, Administrasi Pemda/Desa, Administrasi Pembangunan, Administrasi Perbekalan, Akuntansi Negara, Kewirausahaan, Pemberdayaan Masyarakat, Public dan Human Relation, Administrasi Keuangan Daerah, Kepemimpinan, Manajemen Sumberdaya Manusia, Sistem Informasi Manajemen, dan Politik Ekonomi, Sosial Budaya yang dikaji melalui pendekatan Administrasi Publik.

Ketentuan Umum Penyusunan Skripsi

1.1. Persyaratan Pokok.

a.Mahasiswa yang berhak dan diwajibkan membuat skripsi ialah : mahasiswa yang telah lulus 80 % dari seluruh mata kuliah S1 atau 146 SKS, (yang telah menyelesaikan ± 120 SKS), yang dibuktikan dengan surat keterangan lulus teori dari Pembimbing Akademis.

b.Dalam keadaan khusus, Pimpinan Fakultas dapat menentukan lain.

1.2. Prosedur Pembuatan Skripsi.

a. Dengan menunjukkan surat keterangan lulus teori 80 % dan draft proposal penelitian, mahasiswa yang bersangkutan menghadap ke bagian penelitian Fakultas, guna mendapatkan pengarahan kerangka penelitiannya. Garis besar kerangka penelitian dapat dilihat pada lampiran 1.

b. Proposal penelitian yang sudah diarahkan disampaikan kepada bagian penelitian mahasiswa untuk ditentukan dosen pembimbing.

c. Penetapan dosen pembimbing dipertimbangkan atas judul skripsi dan bidang keahlian dosen pembimbing. Di samping itu juga dipertimbangkan pada pemerataan antara jumlah dosen pembimbing, yang ada dengan jumlah mahasiswa yang mengajukan permohonan untuk menyusun skripsi.

d. Mahasiswa yang telah mendapatkan Surat Keputusan Pembimbing, dapat melaksanakan proses bimbingan setelah menyelesaikan administrasi dengan menunjukkan kartu bimbingan yang dikeluarkan oleh bagian administrasi, sebagai bukti mahasiswa bersangkutan telah melunasi kewajiban administrasi.

e. Draft proposal yang telah mendapat bimbingan secara intensif (bukti kartu bimbingan) wajib diuji dan diseminarkan secara terbuka dengan peserta minimal 10 (sepuluh) mahasiswa. Seminar dilaksanakan dengan pengantar dari Dekan yang ditujukan pada LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat) Universitas Panji Sakti (UNIPAS), mahasiswa mendapatkan blanko ujian seminar dan undangan seminar dari LP2M yang disampaikan/diumumkan 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan seminar. Syarat seminar diatur dalam Standar Operasional Prosedur

f. Setelah dinyatakan lulus dan direvisi proposal penelitian disyahkan dosen pembimbing, dan mendapat persetujuan Dekan (lihat lampiran 2) di cetak sesuai dengan kebutuhan (1 exp. ke LP2M, 1 exp. ke Fakultas dan 1 exp. ke Bakesbangpolinmas sesuai kebutuhan), mahasiswa yang bersangkutan dapat meminta surat pengantar penelitian untuk mengadakan penelitian lapangan ke Fakultas.

g. Proses bimbingan dilanjutkan untuk memastikan data yang diambil mahasiswa valid. Proses validasi dan audit dilakukan oleh komisi pembimbing, sampai draft penelitian dinyatakan layak untuk diuji, diajukan ke Fakultas sebanyak 4 eksemplar untuk disetujui dan dilaksanakan ujian skripsi.

h. Skripsi yang telah diuji diberikan waktu revisi paling lama 1 (satu) bulan setelah dilaksanakan ujian, diperiksa dan ditandatangani komisi penguji. Dicetak sesuai dengan kebutuhan (1 exp. Di fakultas, 1exp. Perpustakaan, masing-masing penguji 1 exp, dan arsip bagi mahasiswa) diserahkan kepada Fakultas untuk mendapat pengesahan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

1.3. Kerangka Skripsi

Kerangka skripsi dibagi menjadi 3 bagian : (1) bagian awal, (2) bagian isi (utama) dan (3) bagian akhir.

A. Bagian awal terdiri dari : Halaman Judul (i); Tanda Persetujuan (ii); Pengesahan (iii); Pernyataan Orisinalitas Skripsi (iv) Daftar Riwayat Hidup (v); Motto (vi) spesifik dan rasional, mengandung motivasi (bisa mengutif pendapat ahli); Kata Persembahan (vii); Kata Pengantar (maksimal 2 halaman) (viii); Daftar Bagan (ix); Daftar Tabel (x); Daftar Gambar (bila ada foto/gambar) (xi); Daftar Isi (xii); dan Abstraksi (Ringkasan) (xiii), penomoran mengikuti nomor halaman yang didepannya.

B. Bagian Utama terdiri dari:

Bab IPendahuluan, bab ini memberikan penjelasan secara umum, ringkas, dan padat yang menggambarkan dengan tepat isi proposal penelitian, yang meliputi: latar belakang, perumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

1.1. Latar belakang masalah

Latar Belakang pada umumnya memuat tiga hal utama, yaitu: i) alasan penelitian dan rasa keingintahuan peneliti terhadap topik penelitian yang harus didukung oleh peryataan-pernyataan dari institusi atau individu yang berkompeten dalam topik tersebut; ii) fakta dan data sekunder yang relevan atau berkaitan dengan topik yang diteliti; iii) tinjauan normatif sehubungan dengan topik yang diteliti. Ketiga hal utama tersebut seyogyanya menunjukkan "reality gap" yang melatar belakangi penelitian ini dilakukan. Latar belakang sebaiknya ditutup dengan penjelasan singkat tentang teori (konstruksi pemikiran yang berisikan simpulan dari teori, normatif dan empiris).

1.2. Rumusan masalah

Memuat proses penyederhanaan masalah yang rumit dan kompleks dirumuskan menjadi masalah yang dapat diteliti (researchable problems). Didalam rnenyampaikan perumusan masalah harus relevan dengan judul dan perlakuan yang akan diteliti. Perumusan masalah tidak selalu berupa kalimat tanya. Dalam merumuskan masalah penelitian harus memperhatikan:

a) Menyatakan dengan jelas, tegas, dan konkrit masalah yang akan diteliti,

b) Relevan dengan waktu.

c) Berhubungan dengan suatu persoalan teoretis atau praktis.

d) Berorientasi pada teori (teori merupakan body of knowledge).

e) Dinyatakan dalam kalimat tanya atau pernyataan yang mengandung masalah.

1.3.Tujuan penelitian

Dalam tujuan penelitian harus menyebutkan secara spesifik tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian. Dalam beberapa hal, seharusnya tujuan penelitian juga tersirat didalam judul penelitian. Tujuan penelitian harus selaras dengan perumusan masalah, karena tujuan penelitian adalah menjawab masatah penelitian. Jumlah rumusan tujuan penelitian tidak selalu harus sama dengan rumusan masalah penelitian.

1.4. Manfaat penelitian

Menyatakan kaitan antara hasil penelitian yang dirumuskan dalam tujuan penelitian dengan masalah kesenjangan yang lebih luas atau dunia nyata yang rumit dan kompleks. Pada prinsipnya menjelaskan manfaat praktis ilmiah. Kegiatan Penelitian mengungkapkan secara spesifik manfaat yang hendak dicapai; dilihat dari:

a) Aspek teoritis (keilmuan), dengan menyebutkan kegunaan teoritis yang dapat dicapai dari masalah yang diteliti, atau dengan kata lain menyatakan sumbangan hasil penelitian terhadap pengembangan teori keilmuan.

b) Aspek praktis dengan menyebutkan kegunaan yang dapat dicapai dari penerapan pengetahuan yang dihasilkan penelitian tersebut, baik bagi lembaga pendidikan, tempat meneliti maupun mahasiswa dan masyarakat.

Bab II.Landasan Teori atau Kajian Pustaka

(judul Landasan Teori dipakai, apabila memang bagian tersebut hanya memuat teori) sedangkan judul Kajian Pustaka (apabila memuat teori, produk lain berupa pendapat orang, hasil penelitian, opini Koran, undang-undang, peraturan lainnya)

2.1.Tinjauan pustaka (sub judul ini digantikan dengan tema atau teori teori yang relevan dengan permasalahan).

Pada sub bab ini dikemukakan hasil telaah atau kajian teori atau unsur-unsur teori (konsep, proposisi, dsb.) atau hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang dilakukan secara sistematis dan analitik. Artinya, bab ini tidaklah sekedar berisi kutipan atau pencantuman teori-teori, konsep, proposisi dan paradigma, secara berjajar dan runtut yang diambil dari berbagai sumber, tetapi merupakan hasil ramuan dari proses persandingan, perbandingan antar teori, konsep, proposisi, dan paradigma yang ada (mulai dari yang klasik sampai yang mutakhir) yang kemudian peneliti menarik benang merahnya untuk membahas permasalahan dalam topik penelitian yang telah dilakukan.

Sub bab ini bisa bertambah menyesuaikan dengan kajian pustaka atau teori yang dipergunakan, misalnya 2.1. Kebijakan Publik….; 2.2. Pemberdayaan Masyarakat;… 2.3. Pembangunan Pedesaan dst……

2.2. Kerangka pemikiran adalah 'konsep’ pada dasarnya adalah pengertian atau pemahaman tentang suatu fenomena yang merupakan elemen dasar dari proses berfikir.

Nomor sub judul 2.2. Kerangka Pemikiran bisa berubah menyesuaikan dengan sub judul yang di atasnya….misalnya menjadi 2.6. Kerangka Pemikiran dengan demikian akan terjadi perubahan penomoran sub judul berikutnya

2.3. Hipotesis kerja adalah pernyataan atau dugaan atau jawaban sementara (berdasarkan hasil penelitian atau teori sebelumnya) atas pertanyaan dalam masalah penelitian, yang akan diuji dengan data empirik melalui penelitian ini. Hipotesis merupakan keharusan bagi penelitian dengan metode kuantitatif yang berisikan “dugaan sementara atas jawaban terhadap permasalahan penelitian”. Bagi peneliti kualitatif cukup dijelaskan secara rinci pada fokus penelitian di Bab III.

2.4. Definisi operasional adalah penjelasan tentang rincian dari variabel-variabel yang terdiri dari konsep-konsep yang memudahkan peneliti dalam menyusun kuesioner, terkait dengan masalah penelitian. Definisi operasional ini digunakan pada penelitian kuantitatif yang mengandung konsep-konsep dasar yang berisi penjelasan atas variabel-variabel yang diangkat dalam permasalahan penelitian, yang dapat pula rinciannya dimuat pada bab III.

Selanjutnya penulisan sub-judul disesuaikan dengan kebutuhan (bisa berlanjut 2.4; 2.5; dst)

Bab III. Metode penelitian (praktis) atau Metodelogi Penelitian (teori)

Metode penelitian biasanya dibedakan menjadi penelitian dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Walaupun sebenarnya berkembang pendekatan penelitian yang mengkombinasikan antara metode kuantitatif dan kualitatif atau dikenal dengan pendekatan campuran. Pendekatan yang terakhir ini memang belum populer di lndonesia, namun diskursusnya berkembang pesat dibahas dalam berbagai literature dan jurnal. Metode campuran biasanya memandang metode hanya sebagai alat, sehingga yang lebih ditekankan adalah kemanfaatan alat ketika ingin menggali data tertentu (bisa kuantitatif dan kualitatif secara bergantian untuk saling menguatkan temuan data penelitian). Para penganut aliran yang membedakan dengan tegas antara kualitatif dan kuantitatif biasanya menolak pendekatan campuran, karena mendasarkan diri pada kebiasaan tradisi keilmuan yang telah berlangsung lama (bersifat konservatif). Metode penelitian kuantitatif biasanya memuat sub-bab sebagai berikut: i) jenis penelitian, ii) populasi dan sampel, iii) sumber data, iv) konsep variabel, rincian variabel penelitian, v) lokasi penelitian, vi) metode pengumpulan data, vii) tehnik pengujian dan keabsahan data, dan viii) metode analisis data.

Metode penelitian kualitatif biasanya memuat sub-bab sebagai berikut: i) jenis penelitian, ii) informan, iii) sumber data, iv) fokus penelitian, v) lokasi penelitian, vi) metode pengumpulan data, vii) tehnik pengujian dan keabsahan data, dan viii) metode analisis data.

Bab IV. Gambaran umum lokasi penelitian adalah memuat tentang hal-hal yang terkait langsung dengan masalah penelitian bersifat memperkuat temuan, analisis dan alasan pemilihan lokasi. Dan bukan merupakan pajangan data yang fungsinya hanya mempertebal penelitian, atau sama sekali tidak berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Oleh karena itu peneliti harus melakukan seleksi atas keseluruhan data yang dimiliki, sehingga dapat mempertegas temuan penelitian.

Bab V. Hasil dan Pembahasan atau Analisis Data Penelitian

Analisis deskriptif lazim digunakan dalam penelitian kualitatif, namun juga dipakai dalam penelitian kuantitatif. Analisis diskriptif dapat berupa diskripsi dalam bentuk tabel-tabel, diskripsi tentang fenomena sosial dan sebagainya. Analisis inferensial cenderung digunakan dalam penelitian kuantitatif, hal ini mengacu pada metode analisis yang dipilih untuk menguji hipotesis. Skala pengukurannya adalah nominal, ordinal, interval dan rasio. Untuk penelitian kualitatif dapat menggunakan metode analisis yang sesuai, seperti analisis interaktif, maupun konten analisis.

Hasil penelitian atau pengamatan bisa memuat data utama, data penunjang dan pelengkap yang diperlukan untuk memperkuat hasil penelitian atau pengamatan, apabila diperlukan dapat menggunakan hasil uji statistik. Narasi didalam hasil penelitian atau pengamatan memuat ulasan makna apa yang terdapat di dalam tabel, gambar dan lain-lain. Hasil penelitian atau pengamatan dalam bentuk tabel atau gambar atau grafik bukan untuk dibahas tetapi dibunyikan maknanya saja.

Pembahasan adalah pemberian makna dan alasan mengapa data yang diperoleh sedemikian rupa dan harus dikemukakan uraian bahasan dari peneliti yang bersangkutan, yang dapat diperkuat, berlawanan atau sesuai dengan hasil penelitian orang lain. Ulasan alasan tersebut dapat berupa penjelasan teoritis, baik secara kualitatif, kuantitatif atau secara statistik

Bab VI. Penutup

Pada bagian akhir dari suatu skripsi adalah penutup yang harus disajikan kesimpulan dan saran-saran. Kesimpulan hendaknya disajikan terpisah dari saran.

a. Kesimpulan

Kesimpulan merupakan: (a) pernyataan singkat dan akurat yang didasarkan dari hasil pembahasan, (b) jawaban terhadap permasalahan penelitian dan sedapat mungkin harus berkorespondensi dengan tujuan penelitian.

b. Saran

Saran merupakan pengalaman dan pertimbangan penulis yang diperuntukkan bagi: (a) peneliti dalam bidang sejenis yang ingin melakukan penelitian lanjutan, (b) kebijakan dan solusi. praktis, (c) perbaikan, teori, dan metode.

C. Bagian akhir

1.Daftar bacaan

2.Daftar lampiran yang memuat : data olahan; Ijin Penelitian dan surat keterangan penelitian penting lainnya; data penunjang hasil penelitian yang memperkuat hasil penelitian; Quesioner atau Pedoman Wawancara dan Daftar Responden (Informan)

1.4. Bentuk/Format Skripsi.A. Bahan yang digunakan

1) Skripsi dibuat di atas kertas HVS 70 gram ukuran A4 (21 cm x 29,7 cm) tebal minimum 60 halaman, tidak terhitung daftar bacaan dan lampiran-lampiran.

2) Warna sampul (kulit luar) untuk Program Studi Administrasi Negara dari bahan karton Buffalo atau linen warna merah tua.

3) Antara bab yang satu dengan bab yang lain diberi pembatas kertas doorslag warna merah muda.

4) Perbanyakan karya ilmiah dilakukan dengan fotokopi yang bersih. Kertas yang dipakai adalah HVS/Fotokopi ukuran A4 dan bobot 70 gram.

5) Format sampul (cover) dalam dan luar skripsi terdiri dari 5 (lima) bagian :

a. Judul ditulis dengan huruf besar ukuran font 14, dimulai pada jarak 4 cm dari tepi kertas bagian atas.

b. Ukuran font 12 untuk tujuan penyusunan skripsi ditulis di bawah judul “disusun dan diajukan untuk melengkapi dan memenuhi syarat mencapai Gelar Sarjana Sosial pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara”.

c. Ukuran font 12 untuk nama penyusun skripsi ditulis di bawah logo disertai NPM.

d. Lambang Universitas dicantumkan di atas nama penyusun dengan ukuran masing-masing sisinya 3 cm.

e. Ukuran font 14 untuk Nama Fakultas, Universitas, Kota dan tahun penyusunan ditulis di bawah pada jarak 5 cm dari tepi kertas bagian bawah. (lihat lampiran 3).

f. Huruf yang digunakan pada bagian isi skripsi jenis Arial atau Times New Roman, dengan ukuran sebagai berikut: ukuran font font 12 (Time New Roman) dengan jumlah baris 28-30 baris per halaman.

B. Margin Format Skripsi

1) Pengetikan naskah skripsi dilakukan dengan komputer, dengan pengaturan lay-out sebagai berikut:

a. Margin atas: 4 cm dari tepi kertas, kecuali bab baru 5 cm dari sisi atas kertas

b. Margin kiri: 4 cm dari tepi kertas

c. Margin bawah: 3 cm dari tepi kertas

d. Margin kanan: 3 cm dari tepi kertas

2) Pengetikan hanya dilakukan pada satu muka kertas, tidak boleh bolak-balik.

3) Format Skripsi.

Setiap memulai alinea baru, kata pertama diketik masuk ke kanan 7 (tujuh) ketukan. Setelah tanda koma, titik koma dan titik dua diberi jarak satu ketukan (sebelum titik dua tidak diberi spasi), setelah tanda titik untuk kalimat baru, diberi jarak dua ketukan. Setiap bab di mulai pada halaman baru, diketik dengan huruf kapital diletakkan di tengah-tengah bagian atas halaman. Sub-bab diketik di pinggir sisi kiri halaman, dengan huruf kecil kecuali huruf pertama pada setiap kata (bukan kata sambung) diketik dengan kapital, pemutusan kata dalam satu baris kalimat harus mengikuti kaedah Bahasa lndonesia yang baku dan benar.

C. Spasi (Jarak antar baris)

1) Jarak antar baris dalam teks adalah dua spasi;

2) Jarak antara nomor bab (misalnya: Bab l) dengan tajuk bab (misalnya: PENDAHULUAN) adalah dua spasi;

3) Jarak antara tajuk bab dengan teks pertama isi naskah atau antara tajuk bab dengan tajuk sub-bab adalah 3 (tiga) spasi;

4) Jarak antara tajuk sub-bab dengan baris pertama teks isi naskah adalah dua spasi;

5) Tiap alinea teks isi naskah diketik menjorok ke dalam (ke kanan) sepanjang tujuh ketukan atau satu tab-stop;

6) Jarak antara teks dengan table (judul table di taruh di atas tabel ), gambar (judul gambar di taruh dibawah gambar) , grafik, atau diagram adalah dua spasi;

7) Jarak antara alinea satu dengan alinea berikutnya adalah dua spasi;

8) Nomor bab dan tajuk bab selalu diketik pada halaman baru.

D. Penomoran Halaman

(a) Halaman Bagian Awal:

1) Penomoran pada bagian awal skripsi, mulai dari halaman judul dalam (halaman sesudah sampul luar) sampai dengan halaman Daftar Lampiran, menggunakan Angka Romawi kecil (misalnya: i; ii; iii; dst.), ukuran font Arial 11atau Time New Roman 12, dan diletakkan ditengah halaman bagian bawah.

2) Halaman judul dan halaman Persetujuan Pembimbing tidak diberi nomor urut halaman, tetapi diperhitungkan sebagai halaman i dan halaman ii (nomor halaman ini tidak diketik).

3) Halaman PENGESAHAN sampai dengan halaman ABSTRAKSI (RINGKASAN) diberi nomor urut dengan Angka Romawi kecil yang merupakan kelanjutan dari halaman Judul dan halaman Persetujuan (halaman iii; iv; v; dst.).

(b) Halaman Bagian Utama:

1) Penomoran halaman mulai dari BAB I PENDAHULUAN sampai dengan BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN menggunakan Angka Arab (1 ;2;3; dst.) dan diletakkan pada margin kanan dengan jarak tiga spasi (1.5 cm) dari baris pertama teks pada halaman tersebut, dan angka terakhir nomor halaman lurus atau sejajar dengan tepi kanan teks.

2) Pada setiap halaman yang bertajuk (Judul Bab), nomor halaman mulai dari BAB I PENDAHULUAN sampai dengan BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN diketik pada margin bawah di tengah halaman, dengan jarak tiga spasi (1.5 cm) dari teks paling bawah pada halaman tersebut.

(c) Halaman Bagian Akhir:

1) Penomoran pada bagian akhir skripsi, mulai dari halaman DAFTAR PUSTAKA sampai dengan LAMPIRAN, menggunakan Angka Arab yang diketik pada margin atas sebelah kanan dengan jarak tiga spasi (1.5 cm) dari teks pertama pada halaman tersebut, dan lurus atau sejajar dengan margin kanan teks.

2) Penomoran pada setiap halaman yang bertajuk, mulai dari halaman DAFTAR PUSTAKA sampai dengan LAMPIRAN, diketik pada margin bawah teks di tengah, dengan jarak tiga spasi dari teks paling bawah pada halaman tersebut.

3) Nomor halaman bagian akhir merupakan kelanjutan dari nomor halaman pada Bagian Utama skripsi.

E. Penomoran Bab, Sub.Bab, dan Paragraf

1) Penomoran bab menggunakan Angka Romawi kapital di tengah halaman (misalnya: BAB l).

2) Penomoran sub-bab menggunakan Angka Arab diketik pada tepi kiri (misalnya: 1.1; 1.2; dst.).

3) Penomoran sub-sub-bab (anak sub-bab) disesuaikan dengan nomor sub-bab (misalnya: 1.1.1; 1.1.2; dst.).

4) Penomoran bukan sub-bab dan bukan anak sub-bab menggunakan angka Arab atau huruf dengan tanda kurung (misalnya: (a); (b); (c); dst. atau (1); (2); (3);dst.).

5) Tabel, bagan dan gambar diberikan nomor urut dan diketik ditengah tengah pada bagian atas tabel, bagan dan gambar, serta dibawahnya dicantumkan sumber atau tempat pengambilan data tersebut.

6) Tidak diperkenankan menggunakan simbol dalam penomoran (jangan gunakan: @, &, #, dsb.).

F. Ringkasan

Ringkasan, sekurang-kurangnya memuat pada alinea pertama adalah Nama Penulis, Judul Skripsi, Nama Pembimbing. Pada alinea kedua latar belakang masalah yang memuat mengapa penelitian ini sangat urgen untuk dilakukan (mis. adanya ketimpangan aturan dengan kenyataan yang ada, adanya ketimpangan teori dengan kenyataan “Theory, Normative and Emperical Problem”. Alinea ketiga memuat permasalahan dan metode yang digunakan, sekilas proses penggalian data dan analisis data, dan pada alinea keempat hasil serta rekomendasi penelitian diketik satu spasi maksimal 1.5 halaman.

1.5. Cara Mengutip Pustaka Dan Menulis Daftar PustakaA. Cara Mengutip Daftar Pustaka

Cara mengutip pustaka sangat diperlukan bagi mahasiswa penulis skripsi, karena referensi tersebut akan menjadi pendukung teori, konsep yang diajukan dalam karya ilmiahnya. Dalam mengutip pustaka ada beberapa ketentuan sebagai berikut:

1. Kutipan pustaka dibagi menjadi 2 (dua), yaitu kutipan langsung dan tidak langsung.

2. Kutipan pustaka langsung harus ditulis lengkap sesuai dengan teks aslinya, tidak boleh ditambah dengan pendapatnya sendiri. Kutipan ini harus diberi tanda awal dan akhir di kalimat yang dikutip. Kutipan ini harus mencantumkan halaman yang dikutip misalnya, (Ardana, 2013: 126).

3. Kutipan pustaka tidak langsung merupakan "phasaprase" atau menggunakan kalimat penulis sendiri namun harus tetap mengacu pada teks aslinya dan tidak ditambah pendapatnya sendiri.

4. Cara mengutip dengan mencantumkan nama keluarga penulis disertai dengan tahun penerbitan yang diletakkan didalam tanda kurung. Contoh: (Stanton, 2007), jika kutipan langsung ditambah halaman.

5. Pustaka yang ditulis oleh 3 (tiga) orang, maka nama penulis dicantumkan semuanya, untuk penulisan selanjutnya nama penulis kedua dan ketiga tidak perlu dicantumkan, diganti dengan singkatan dkk atau et al. Contoh: Kotler et al. (2006); Ratu, dkk (2005) atau (Ratu dkk, 2005), jika kutipan langsung ditambah halaman.

6. Pustaka yang ditulis oleh 4 (empat) orang atau lebih, cara penulisannya nama penulis pertama ditambah kata dkk atau et al. Gontoh: Basri, dkk (2004) atau Payne, et al (2006) atau (Payne et al|,2006), jika kutipan langsung ditambah halaman.

7. Penulis sebaiknya mengutip dari pustaka aslinya yang ditulis oleh penulis pustaka tersebut, dan tidak mengutip dari pustaka yang tercantum dalam skripsi atau laporan hasil penelitian orang lain.

8. Penulis dapat mengutip hasil penelitian atau pendapat dari peneliti yang tercantum dalam pustaka penulis lainnya. Kutipan ini paling banyak dari 5 (lima) hasil penelitian atau pendapat peneliti.

9. Contoh: Williamson (2004) dalam Achmad (2005) mengemukakan………….

10. Sistem Informasi Manajemen……... (Simon, 2005 dalam Heru, 2006), jika kutipan langsung ditambah halaman.

11. Contoh cara mengutip pustaka sebagai berikut:

12. Suyono (2006) menjelaskan ………………………………………….…........

13. Hasil penelitian Sulaiman (2005) diperoleh fakta bahwa …………................

14. Kutipan yang lebih dari 5 (lima) baris diketik 1 (satu) spasi.

15. Seorang penulis/pengarang yang menulis pustaka lebih dari 1 (satu) pada tahun publikasi yang sama, maka setelah tahun publikasi diberitanda a, b, c, dst.

16. Contoh: Robbin (1998a) menjelaskan organisasi adalah .................................

17. Usahakan mencari sumber pustaka yang terbaru.

B. Cara Menulis Daftar Pustaka

Daftar Pustaka disajikan pada halaman baru skripsi, dengan judul Daftar Pustaka diketik huruf kapital dan diletakkan di sisi sebelah kiri halaman. Daftar Pustaka disajikan sebagai berikut:

1. Nama penulis/pengarang diakhiri dengan koma (,).

2. Tahun publikasi diakhiri dengan titik (.) Bagi penulis yang menulis lebih dari 1 (satu) tulisan pada tahun yang sama, maka setelah tahun diberi huruf a, b, c, dst.

3. Judul buku diketik miring diakhiri dengan tanda titik (.).

4. Judul artikel di jurnal, tesis, dan skripsi diketik tegak, sedangkan nama jurnal, tesis, dan skripsi diketik miring. Khusus untuk jurnal disertai dengan nomor, volume, tahun dan halaman yang dikutip.

5. Nama Penerbit.

6. Kota tempat penerbitan.

Pustaka yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka seharusnya sumber penulisan yang diacu oleh penulis, yang dikutip atau dicantumkan dalam teks. Variasi dalam penulisan karena ada perbedaan dalam sumber pustaka yang dipakai, yaitu: buku teks, aftikel jurnal ilmiah, hasil penelitian berupa laporan hasil penelitian, tesis atau skripsi.

C. Daftar Pustaka

Daftar Pustaka yang dicantumkan dalam skripsi sebaiknya yang dipakai dalam penulisan karya ilmiah tersebut. Daftar Pustaka disusun sesuai dengan abjad nama akhir penulis/pengarang. Cara penulisan nama diatur sebagai berikut:

1. Jika lebih dari 1 (satu) nama bagi orang lndonesia, maka nama terakhir yang ditulis. Contoh: Achmad Farid, maka ditulis Farid, Achmad; Thomas Suwarno, maka ditulis Suwarno, Thomas. Kalau ragu-ragu boleh ditulis lengkap,

2. Nama keluarga pada orang Barat ditulis sebagai berikut: Philip Kotler, ditulis Kotler, Philip.

3. Nama Cina yang terdiri dari 3 (tiga) kata yang terpisah, maka kata yang pertama menunjukkan nama keluarga. Contoh: Gan Koen Han, maka ditulis Gan, K.H.

4. Nama yang terdiri 3 (tiga) dengan 2 (dua) kata memakai garis penghubung, maka kedua kata yang dihubungkan adalah nama diri (bukan nama keluarga). Contoh: Hwa-wee Lee ditulis Lee, H.

5. Judul buku diketik miring dan setiap kata diawali huruf kapital.

6. Judul artikel dijurnal diketik tegak dan huruf kapital hanya diawal judul.

7. Jarak antar Daftar Pustaka diketik 2 (dua) spasi, sedangkan jarak diantara satu Daftar Pustaka diketik 1 (satu) spasi.

8. Baris kedua Daftar Pustaka diketik ke dalam dengan 7 ketukan/1.5 cm.

9. Judul tesis dan skripsi diketik tegak dan diawali dengan huruf kapital.

10. Nama jurnal diketik miring (ltalic), nomor volume diketik tebal, nomor jurnal diketik dalam kurung, nomor halaman diketik titik dua (:).

11. Halaman untuk buku teks tidak diketik, sedangkan untuk artikel dalam buku teks diketik setelah nama editor (Ed.) atau "editor" (eds) untuk Jurnal.

Contoh Penulisan Daftar Pustaka dengan Berbagai Sumber Pustaka

1. Buku Teks

Nama penulis, tahun penerbitan (dapat diberi a,b,c, dst kalau seorang penulis

menulis lebih dari satu buku teks dalam tahun yang sama), judul buku (diketik miring), nomor edisi, nama penerbit, kota tempat penerbit.

Contoh:

Kotler, Philip. 2005a. Marketing Management. First Edition. Prentice Hall. New Jersey.

Kotler, Philip. 20055b. Strategic Marketing. First Edition. PrenticeHall. New Jersey.

2. Jurnal

Nama penulis, tahun penerbitan, judul tulisan (diketik tegak) diberi tanda kutip nama majalah/jurnal, volume, nomor majalah/jurnal dan nomor halaman di mana tulisan itu dimuat.

Contoh:

Sandiasa, Gede. 2012. “Membangun Kepercayaan Publik melalui Reformasi Kebijakan di Sektor Publik”. Dalam Widyatech Jurnal Sains dan Teknologi. Edisi Khusus Vol 11. No.3 April 2012 (59-77). Singaraja.

3. Prosiding (Kumpulan'Beberapa Makalah/Paper)

Nama penulis makalah/paper tahun penerbitan, judul makalah, nama editor, judul prosiding, nama penerbit, kota tempat penerbit dan nomor halaman dimana tulisan dikutip.

Contoh:

Sandiasa, Gede. 2012b. “Strengthening Local Wisdom (Subak Institution) In Agricultural Policy Reform In Bali”. In Innovative Governance Proceedings. ASPA Indonesia, IAPA & FIA Unibraw (p. 146) June 2012. Malang.

4. Buku Teks Terjemahan

Nama penulis, tahun penerbitan, judul buku, nama editor, tahun, edisi, penerbit, nama penerjemah, tahun penerjemahan, judul terjemahan, edisi, penerbit, dan kota penerbitan.

Contoh:

Mishkin, Frederic S. 2009. The Economic of Money, Banking and Finacial Market. Dalam Lana Soelistianingsih dan Beta Yulianita (penerjemah), 2013. Ekonomi Uang, Perbankan dan Pasar Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.

Atau

Strauss, Anselm & Juliet Corbin. 2009. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif: Tata Langkah dan Tehnik-teknik Teoritisasi data. Terjemahan Muh Shodiq & Iman Muttaqien, Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

5. Surat Kabar dengan Halaman Terpisah

Nama penulis, tahun, judul, nama harian/surat kabar, tanggal terbit dan halaman.

Contoh:

Pratikto, W.A. 2004. Pengelolaan Kelautan Berbasis Pengetahuan. Harian Umum Republika, 1 8 Maret 2004. hal 4.

6. Buku Teks tanpa Nama Penulis

Nama lembaga, tahun, judul, kota, halaman

Contoh:

Universitas Brawijaya, 2007. Laporan Rektor Universitas Brawijaya pada Dies Natalies ke 44 Universitas Brawijaya. Malang. h.5-7.

7. Pustaka berupa Buletin di mana Nama Penulis adalah lnstansi tidak ada Nomor Halaman

Nama lembaga, tahun, judul, nama penerbit, kota penerbitan, nama negara.

Contoh:

UNEP 1993. United National Environment Program: Environment Data Report, 1993-1994. Blackwell Publishers, Oxford, UK. n.p.

8. Pustaka yang Diperoleh dari lnternet selain Jumal

Pengutipan pustaka dari internet hanya diperkenankan apabila dari sumber yang jelas yang disertai nama penulis/pengarang, majalah/jurnal dan atau penerbit. Penulisan pustaka seperti pada contoh berikut.

Apabila tidak tertera tahun, maka tanggal pengambilan harus dicantumkan nama website dan tanggal akses.

Contoh: Sugiono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & R-D. (Http://brandchannel.com), accessed on March 21st, 2004.

Atau

Witherspoon,A.M. and R. Pearce. 1982. Nutrientand Multispecies Criteria Standard for the Chowan River, North Carolina. Report No. 187. www2.ncsu.edu/wrri/ reports/report 187. html. downloaded at May, 28, 2004.

9. Pustaka yang bersumber dari Undang-Undang, Perda dan Produk Hukum Lain.

Tambahan untuk kepustakaan dari Undang-undang atau Peraturan daerah tidak ditulis secara mengkhusus tetapi tetap berurut sesuai dengan abjad, di mulai dengan nama penerbit atau pejabat yang mengesyahkan contoh:

Peraturan Gubernur Bali Nomor 6 Tahun 2012 tentang Pemberian Hibah Kepada Desa Pakraman, Subak dan Subak Abian Provinsi Bali. Bagian Hukum Provinsi Bali, Denpasar.

Atau

Pemda Buleleng, 2011. Buleleng dalam Angka 2011. Bappeda Kabupaten Buleleng dan BPS Kabupaten Buleleng, Singaraja

II. UJIAN SKRIPSI

Syarat Ujian Skripsi:

Persyaratan ujian skripsi nilai kredit mahasiswa harus mencapai minimal 142 SKS dan apabila ditambah nilai skripsi menjadi 146 SKS dengan IPK minimal 2,00, bagi mahasiswa yang dinyatakan lulus ujian skripsi dan masih diwajibkan memperbaiki skripsinya, diberi batas waktu 1 (satu) bulan dan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah dilaksanakan ujian. Apabila batas waktu penyelesaian perbaikan skripsi tidak dapat dipenuhi dalam waktu yang ditentukan, maka hasil ujian sebelumnya dinyatakan batal dan diuji ulang.

1. Melunasi biaya administrasi Skripsi (biaya bimbingan, ujian proposal dan seminar, ujian skripsi).

2. Menyerahkan draft skripsi yang sudah ditandatangani komisi pembimbing dan mendapat persetujuan Dekan, dengan jumlah sesuai kebutuhan (masing-masing penguji 1 explar).

3. Mahasiswa wajib membuat handout (bahan presentasi) dan menyerahkan hard copy/shoft copy pada pembimbing

4. Mahasiswa wajib menyetorkan draft artikel ilmiah yang diringkas dari draft skripsi yang telah disusun (mengacu pada model penulisan ilmiah pada majalah Fisip Universitas Panji Sakti).

5. Menyerahkan bukti-bukti bimbingan (kartu bimbingan) yang telah ditandatangani oleh masing-masing pembimbing dengan frekwensi bimbingan minimal 6 kali.

III. YUDICIUM

Mahasiswa/i Fisip program skripsi yang telah diuji dan dinyatakan lulus segera memperbaiki skripsi untuk dapat mendaftarkan diri sebagai peserta yudicium ke fakultas dengan syarat sebagai berikut :

1. Mengumpulkan/menyerahkan keterangan bebas perpustakaan dari perpustakaan Universitas Panji Sakti dan Daerah Kabupaten Buleleng

2. Menyerahkan disket atau CD skripsi dan artikel (jadi satu) sebagai arsip fakultas,

3. Telah lunas pembayaran yudicium (dibayar di fakultas).

4. Menyerahkan biodata ke bagian administrasi fakultas

5. Menyerahkan pas foto hitam putih fulldress 2x3 (2lbr), 4x 6 (4 lbr)

6. Menyerahkan skripsi yang sesuai panduan

7. Pakaian Yudicium Putih Gelap dan Jas Almamater

8. Semua persyaratan tersebut terkumpul paling lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan yudicium.

Lampiran 1

JUDUL

SKRIPSI

Disusun dan diajukan untuk melengkapi dan memenuhi

Syarat mencapai Gelar Sarjana Sosial

Pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh

Nama Mahasiswa

NPM. 2012.4.0003

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS PANJI SAKTI

SINGARAJA

2016

Lampiran 2

TANDA PERSETUJUAN

J U D U L: Judul

NAMA: Nama Lengkap

NPM: 2013.4.0003

UNIVERSITAS: PANJI SAKTI SINGARAJA

FAKULTAS: ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN: ILMU ADMINISTRASI

PROGRAM STUDI: ILMU ADMINISTRASI NEGARA

PEMBIMBING I

(Nama Lengkap Pembimbing II)

NIK./NIP………………………

PEMBIMBING II

(Nama Lengkap Pembimbing II)

NIK/NIP. ………………………

MENYETUJUI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS PANJI SAKTI SINGARAJA

DEKAN,

(Nama Dekan Lengkap )

NIK./NIP .......................

Lampiran 3

PENGESAHAN

Diperiksa dan disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Panji Sakti

Pada:

Hari: Rabu

Tanggal: 14

Bulan: Agustus

Tahun: 2013

Panitia Penguji

Ketua,

(Nama Dekan Fisip )

NIK./NIP…………….

Sekretaris,

( Ketua Program Sudi )

NIK./NIP……………………….

1. Nama Penguji Pertama (Pembimbing I)(……………………………….)

2. Nama Penguji Kedua (Pembimbing II ) (……………………………….)

3. Nama Penguji Ketiga (Netral)

(……………………………….)

MENGETAHUI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS PANJI SAKTI SINGARAJA

DEKAN,

(Nama Dekan Fisip )

NIK./NIP. .................

Lampiran 4PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini saya:

Nama:

TTL:

NPM:

Alamat:

menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya peroleh (Sarjana) dibatalkan, serta diproses sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, secara sadar dan tidak tekanan atau dipaksakan oleh pihak-pihak manapun.

Singaraja, …………………….

Penyusun,

Nama Lengkap Mahasiswa

NPM. ……………………….

Lampiran 5

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

N a m a: Nama Lengkap

Tempat/Tgl Lahir: Jelas

Jenis Kelamin: Perempuan/ Laki-Laki

Status: Kawin/Tidak Kawin

Pekerjaan: Swasta/PS

Alamat: Jelas

Pendidikan: 1. Sekolah Dasar , Tempat, Tahun

2. Sekolah Dasar , Tempat, Tahun

3. Sekolah Dasar , Tempat, Tahun

4. D2/D3/D4/S1 lain, dll

Demikian riwayat ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Singaraja, ..........................

Penyusun,

Nama Lengkap Mahasiswa

Lampiran 6

MOTTO

Spesifik dan Rasional terkait dengan tema karya tulis mahasiswa

(bisa mengutif pendapat ahli)

Lampiran 7KATA PERSEMBAHAN

Isi Persembahan dan Kepada Siapa diperuntukkan (singkat jelas dan motivator)

Lampiran 8

ABSTRAKSI

Dengan ketentuan tidak lebih dari dua halaman dan diketik satu spasi:

Alinea Pertama: Nama Mahasiswa, Judul, Nama Pembiumbing I dan Pembimbing II, Alinea Kedua latar belakang, permasalahan, dan mengungkap teori utama, Alinea ketiga, Metode dan proses penggalian data dan analisis data, dan Alinea keempat, hasil dan rekomendasi (saran-saran)

Penjelasan Tambahan :

Lampiran-lampiran (ditempatkan dibagian akhir Skripsi)

1. Data olahan (apabila ada)

2. Ijin Penelitian dan surat keterangan penelitian penting lainnya

3. Data penunjang hasil penelitian yang memperkuat hasil penelitian

4. Quesioner atau Pedoman Wawancara

5. Daftar Responden (sumber informasi)

� EMBED CorelDRAW.Graphic.9 ���

i

Pedoman Penyusunan Tugas Akhir | 20

_1008190222.unknown