perubahan ukuran ruang pulpa pada diabetes mellitus

5

Click here to load reader

Upload: alfin-bahida

Post on 19-Oct-2015

52 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Perubahan Ukuran Ruang Pulpa Pada Diabetes Mellitus

TRANSCRIPT

  • Dentomaxillofacial Radiology Dental Journal Vol. 2 No. 1 January June 2011; 29-32

    28

    Perubahan ukuran ruang pulpa pada diabetes mellitus (pemeriksaan radiografi)

    Change of the pulp chamber in diabetics mellitus (radiographic examination)

    Nindha Chorisna 1, R.P Bambang Noerjanto2, Otty Ratna Wahyuni21 Mahasiswa Pendidikan Dokter Gigi2 Staf Pengajar Departemen Radiologi Kedokteran GigiFakultas Kedokteran Gigi Universitas AirlanggaSurabaya Indonesia

    ABSTRACTBackground. Diabetes mellitus is a group of metabolic diseases characterized by high glucose level in blood, its

    because of defects in insulin secretion, or action, or both. This disease cause many and various kind of complication,including oral cavity. Purpose. The aim of this study is determine the changes of molar pulp chamber among adult diabeticand nondiabetic subject. Method. The radiographic examination was carried out using periapical radiographs with filmholder in molar region. The radiograph result were test with independent t -test after there measured. Result. There issignificant differences found in pulp chamber height between diabetic and non diabetic subject (p < 0.05). Conclusion. Theresult of this study reveal that diabetes mellitus cause changes of dental pulp chamber size.

    Keywords: pulp changes, diabetic pulp, radiographic examination

    Korespondensi (correspondence): Nindha Chorisna, Pendidikan Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi UniversitasAirlangga, Jln. Mayjen. Prof. Dr. Moestopo No. 47 Surabaya 60132, Indonesia.

    PENDAHULUAN

    Diabetes mellitus merupakan suatugangguan metabolisme defis iensi sekresi insulinyang dapat mengakibatkan hiperglikemia. 1

    Diabetes mellitus yang tidak terkontroldengan baik akan menimbulkan manifestasi dirongga mulut, diantaranya adalah: xerostomia,burning mouth syndrome , kandidosis, infeksibakteri, gingivitis, periodontitis dan pembesarankelenjar saliva.2

    Data penelitian terdahulu menunjukkanbahwa pada penderita diabetes yang tidak terkontrol,tampak reaksi inflamasi akut karena adanyakebocoran vaskuler. Sedangkan diabetes dalamwaktu lama akan mengakibatkan membran dasarpembuluh darah di ruang pulpa pada uji coba tikusmenebal.3Adanya respon vaskularisasi pulpa jika terdapatgangguan vaskular dalam pulpa menyebabkanperubahan pada pulpa. Hal tersebut membuktikanbahwa ada hubungan antara pengaruh sistem ikdalam tubuh dengan perubahan ruang pulpa. 4

    Pemeriksaan radiografi menentukandiagnosa, rencana perawatan dan evaluasi. Padapenelitian ini menggunakan teknik radiografiperiapikal.

    Penelitian mengenai perubahan ukuranruang pulpa pada penderita diabetes mellitus belumbanyak dilakukan. Oleh karena itu, pada kesempatanini akan dilakukan penelitian berkelanjutanmengenai perubahan ukuran ruang pulpa padapenderita diabetes dibandingkan dengan keadaannon diabetes melalui pengamatan radiografis.

    BAHAN DAN METODE

    Penelitian ini merupakan penelitian studianalitik observasional yakni dengan melakukanobservasi pada hasil foto radiografi periapikal regiomolar pada sampel diabetes dan sampel nondiabetesyang kemudian dilakukan analisis data denganmenggunakan uji t-test independent.

    Penelitian ini dilakukan di UPF RadiologiFakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlanggaselama 3 bulan. Bahan penelitian menggunakan filmradiografi merk kodak dan dental unit x -ray merk

    Research Report

  • Dentomaxillofacial Radiology Dental Journal Vol. 2 No. 1 January June 2011; 29-32

    29

    gnatus untuk memperoleh gambaran radio grafi darikedua sampel yaitu sampel gigi penderita diabetesdan non diabetes. Teknik paralel denganmenggunakan film holder dilakukan untukmendapatkan gambaran radiografi periapikal darisampel tersebut. Hasil foto radiografi yang telahdicuci, dilihat dengan menggunakan viewer boxmerk magni viewer III untuk melihat gambaranradiografi ruang pulpa. Ruang pulpa kemudiandiukur dengan menggunakan Jangka sorong merkeinhill vernier caliper dengan spesifikasi range :150mm/6in dan roading : 0.02mm/0.001in.

    Ruang pulpa tersebut, dilakukan pengukuranterhadap 9 aspek ruang pulpa sesuai denganpengukuran ruang pulpa yang dilakukan olehKhojastepour, Rahimizadeh & Khayat pada tahun2007 yakni sebagai Jarak antara mesial dan distaltanduk pulpa, Jarak antar dinding mesial dan distaldi tengah ruang pulpa, Jarak antara mesial dan distalpada orifice, Jarak antara ujung tanduk pulpa bagianmesial dan mesial cusp, Jarak antara ujung tandukpulpa bagian distal dan distal cusp, Tinggi ruangpulpa, Jarak antara dasar ruang pulpa denganfurkasi, Jarak antara atap pulpa dengan furkasi, Jarakujung cusp dengan furkasi (gambar1).

    Analisis dataAnalisa data dengan menggunakan uji

    statistik parametrik menggunakan software SPSS 17dengan analisis uji beda t-test independent untukmelihat apakah ada perbedaan ukuran ruang pulpapada penderita diabetes dan nondiabetes, dengansyarat :- Tidak bermakna, bila p > 0,05- Bermakna, bila p < 0,05

    HASIL PENELITIANSetelah dilakukan penelitian, didapatkan

    hasil foto radiografi periapikal diabetes mellitus(DM) sebanyak 15 sampel gigi molar dan hasil fotoradiografi non diabetes (non DM) sebanyak 15sampel gigi molar. Didapatkan hasil sebagai berikut :

    Tabel 1. Hasil pengukuran ruang pulpa

    Aspek yang diukur n Mean SD (mm)DM Non DM

    Jarak mesial dandistal tanduk pulpa(a)

    15 4.52 0.57 4.96 0.55

    Jarak dinding mesialdan distal ditengahruang pulpa (b)

    15 3.44 0.51 3.64 0.76

    Jarak mesial dandistal pada orifice (c)

    15 3.48 0.68 3.57 0.83

    Jarak ujung tandukpulpa bagian mesialdengan mesial cusp(d)

    15 6.18 0.87 6.89 0.99

    Jarak ujung tandukpulpa bagian distaldengan distal cusp (e)

    15 6.69 0.56 7.25 0.72

    Tinggi ruang pulpa (f) 15 1.29 0.48 2.68 0.76

    Jarak dasar ruangpulpa dengan furkasi(g)

    15 2.03 0.50 2.08 0.57

    Jarak atap pulpadengan furkasi (h)

    15 3.07 0.59 4.67 0.74

    Jarak ujung cuspdengan furkasi (i)

    15 10.80 0.81 11.54 0.82

    Gambar 1. Cara Pengukuran Ruang Pulpa 5Keterangan:a.) Jarak antara mesial dan distal tanduk pulpab.) Jarak antar dinding mesial dan distal di tengah ruang pulpa,c.) Jarak antara mesial dan distal pada orifice,d.) Jarak antara ujung tanduk pulpa bagian mesi al dan mesial

    cusp,e.) Jarak antara ujung tanduk pulpa bagian distal dan distal cusp,f.) Tinggi ruang pulpa,g.) Jarak antara dasar ruang pulpa dengan furkasi,h.) Jarak antara atap pulpa dengan furkasi, i.) Jarak ujung cusp

    dengan furkasi

  • Dentomaxillofacial Radiology Dental Journal Vol. 2 No. 1 January June 2011; 29-32

    30

    Dari tabel diatas terlihat bahwa ada perbedaan padahasil pengukuran ruang pulpa pada foto radiografigigi molar sampel penderita diabetes dan jugasampel non diabetes.

    Analisis dataAnalisa data pada kedua sampel ini adalah

    dengan menggunakan Uji T -test Independent.Dengan menggunakan software SPSS 17, penelitimelakukan uji t-test independent pada masing-masing aspek pengukuran ruang pulpa.

    Tabel 2. Hasil uji t-test independentMean SD (mm) Kemakna

    anAspek yang diukur

    DM Non DM (p)Jarak mesial dandistal tanduk pulpa(a)

    4.52 0.57 4.96 0.55 0.045

    Jarak dinding mesialdan distal ditengahruang pulpa (b)

    3.44 0.51 3.64 0.76 0.407

    Jarak mesial dandistal pada orifice (c)

    3.48 0.68 3.57 0.83 0.758

    Jarak ujung tandukpulpa bagian mesialdengan mesial cusp(d)

    6.18 0.87 6.89 0.99 0.048

    Jarak ujung tandukpulpa bagian distaldengan distal cusp (e)

    6.69 0.56 7.25 0.72 0.024

    Tinggi ruang pulpa (f) 1.29 0.48 2.68 0.76 0.00

    Jarak dasar ruangpulpa dengan furkasi(g)

    2.03 0.50 2.08 0.57 0.789

    Jarak atap pulpadengan furkasi (h)

    3.07 0.59 4.67 0.74 0.00

    Jarak ujung cuspdengan furkasi (i)

    10.80 0.81 11.54 0.82 0.02

    Dalam penelitian ini, pengujianmenggunakan tingkat signifikansi 0.05 dengan uji tmenggunakan equal variance assumed yang berartitingkat varian pada sampel adalah sama. Denganadanya hasil analisis uji t -test independent,didapatkan hasil adanya perbedaan ukuran ruangpulpa pada sampel penderita diabetes dibandingkandengan sampel non diabetes. Maka hipotesis awal

    penelitian dapat diterima, yang berarti bah wa adaperubahan ukuran ruang pulpa pada penderitadiabetes mellitus.

    Terdapat nilai signifikansi yang sangatmencolok pada hasil pengukuran tinggi ruang pulpadan jarak atap pulpa dengan furkasi pada masing -masing sampel (tabel 5.12 dan tabel 5.16). Ha l inilahyang membuktikan bahwa ruang pulpa padakelompok sampel penderita diabetes mellitusmengalami pengecilan pada tinggi ruang pulpadibandingkan dengan sampel non diabetes.Kemungkinan hal tersebut.disebabkan oleh adanya gangguan mikrovaskulerpada penderita diabetes yang terjadi hinggamencapai pulpa.

    PEMBAHASANDiabetes mellitus menimbulkan komplikasi

    pada tubuh dan dapat bermanifestasi pada gigi danmulut.6 Manifestasi oral diabetic yaitu periodontitis,xerostomia, infeksi kandida, burning mouthsyndrome, nyeri pada gigi seperti nyeri pulpitishingga kegoyangan gigi.7 Keadaan pulpa gigi yangtidak mempunyai sirkulasi peredaran darah yangcukup, dengan adanya kondisi diabetes akanmenyebabkan periodontitis. Periodontitis tersebutmengenai pulpa melalui jalur periapikal. Selain itu,diabetes menyebabkan berkurangnya aliran plasmadarah pada pulpa.8

    Dalam penelitian ini dilakukan pengukuranruang pulpa sebab pulpa memegang peranan pentingdi dalam gigi, yaitu mengandung pembuluh darahkecil dan serabut saraf, yang merupakan jaringanpenting dalam menentukan vitalitas gigi. 9 Penelitianini bertujuan untuk mengetahui apakah adaperubahan ukuran ruang pulpa pada hasil fotoradiografi penderita diabetes mellitus dan nondiabetes. Pengukuran dilakukan pa da gigi molarkarena gigi tersebut tampak paling jelas ruangpulpanya. Selain itu, gigi molar merupakan gigisering bermasalah pada penderita diabetes. 10

    Terdapat kendala penelitian yaitu kurangtersedianya penderita diabetes mellitus yangmempunyai gigi molar yang masih sehat. Rata-ratagigi penderita diabetes sudah karies perforasi hinggamengenai pulpa, serta gigi sudah ditumpat dan sudahdilakukan pencabutan. Pada penderita diabetesterkadang tidak merasakan sakit gigi yang akut,tetapi langsung kearah gigi goyang atau sudahterjadi periodontitis dan resorpsi tulang alveolaryang luas. Untuk mendeteksi adanya kelainanperiodontal atau periapikal, dokter gigi

  • Dentomaxillofacial Radiology Dental Journal Vol. 2 No. 1 January June 2011; 29-32

    31

    membutuhkan foto radiografik untuk menunjangdiagnosa suatu kelainan.11

    Didapatkan hasil pengukuran 9 aspekmasing-masing hasil foto sampel gigi molar baikgigi penderita diabetes maupun sampel non diabetes.Pengukuran tersebut meliputi jarak antara mesial dandistal tanduk pulpa, jarak antar dinding mesial dandistal di tengah ruang pulpa, jarak an tara mesial dandistal pada orifice, jarak antara ujung tanduk pulpabagian mesial dan mesial cusp, jarak antara ujungtanduk pulpa bagian distal dan distal cusp, tinggiruang pulpa, jarak antara dasar ruang pulpa denganfurkasi, jarak antara atap pulpa dengan furkasi, danjarak ujung cusp dengan furkasi.5

    Setelah dilakukan analisis uji t -testindependent, didapatkan hasil adanya perbedaanukuran ruang pulpa pada sampel penderita diabetesdibandingkan dengan sampel non diabetes. Makahipotesis awal penelitian dapat diterima, berarti adaperubahan ukuran ruang pulpa pada penderitadiabetes mellitus.

    Terdapat nilai signifikansi yang sangat besarpada hasil pengukuran tinggi ruang pulpa dan jarakatap pulpa dengan furkasi pada masing - masingsampel. Hal inilah yang membuktikan bahwa ruangpulpa pada kelompok penderita diabetes mellitusmengalami pengecilan di bagian tinggi ruang pulpadibandingkan dengan hasil sampel foto non diabetes.

    Penyempitan ruang pulpa tersebutberhubungan dengan vaskularisasi pembulu h darahdalam pulpa. Penyakit diabetes mellitus berpengaruhterhadap seluruh ukuran pembuluh darah dalamtubuh dari aorta hingga ke pembuluh darah kapilerterkecil dan venula. Pembuluh darah tersebut rusakkarena penumpukan deposit atheroma (depositkolesterol yang mengeras) pada jaringan di dalamlumen pembuluh darah.3

    Diabetes yang tidak terkontrol dengan kadarglukosa yang tinggi cenderung meningkatkan kadarkolesterol dan trigliserida.13 Bentuk kolesterol LDLpada penderita diabetes lebih padat dengan u kuranlebih kecil yang disebut Small Density LDL,sehingga mudah masuk kedalam lapisan pembuluhdarah yang lebih dalam. Bentuk kolesterol LDL inilebih berbahaya karena lebih bersifat aterogenik(lebih mudah menempel pada pembuluh darah danlebih mudah membentuk plak).14

    Keadaan hiperglikemia dapat meningkatkankadar kolesterol dalam darah sebab kurangnyainsulin dapat menghambat kerja lipase yangberperan untuk menghancurkan lemak dalam darah.Jadi pada penderita diabetes yang kurang insulin

    dapat terbentuk plak pada pembuluh darah. 13, 15Oleh karena itu, pada hasil penelitian akan terlihatpenyempitan ruang pulpa karena penumpukan plaksecara radiografik.

    Selain penumpukan plak, adanya responrevaskularisasi pulpa jika terdapat gangguanvaskular dalam pulpa akan menyebabkanterbentuknya jaringan keras. Jaringan kerasterbentuk oleh adanya dentin sekunder di tepi pulpasebagai respon adanya keradangan pada pulpa. Dandengan menggunakan gambaran radiografi akantampak obliterasi dari saluran akar. 4 Hal tersebutterbukti pada penelitian ini tampak penyempit anruang pulpa pada hasil foto.

    Jadi, dari hasil penelitian ini didapatkanhubungan antara penyempitan ruang pulpa padapenderita diabetes yang disebabkan oleh adanyarespon revaskularisasi pulpa dan adan yapembentukan atheroma pada pembuluh darah pulpa.Oleh karena itu, dapat diprediksi bahwa seorangpenderita diabetes mellitus yang tidak terkontrol dandalam keadaan hiperglikemia berkepanjangancenderung mengalami masalah vitalitas yangsebenarnya dapat terjadi terlebih dahulu di dalampulpa gigi.

    KESIMPULANBerdasarkan penelitian yang telah dilakukan

    maka dapat disimpulkan bahwa ada perubahanberupa penyempitan ukuran ruang pulpa padapenderita diabetes mellitus melalui gambaranradiografi periapikal yang dapat berpengaruhterhadap vitalitas gigi.

    DAFTAR PUSTAKA1. Greenspan, Baxter. 2000. Endokrinologi Dasar

    dan Klinik Edisi ke-4 : Alih bahasa dr.Carolinewijaya, RF maulany, dr.Sonny Samsudin.Jakarta : EGC p.754

    2. Boedi S. 2003. Mengenal Kelainan DalamMulut yang Menyertai Diabetes Mellitus, JurnalIlmiah dan teknologi Kedokteran Gigi volume 1,Jakarta: FKG UPDM p.60-64

    3. Catanzaro, Orlando. 2006. Diabetes and ItsEffects on Dental Pulp . Jurnal of Oral scienceVol 48 No 4. p. 195-199

    4. Tronstad, Leif. 2003. A Textbook of ClinicalEndodontics. Stuttgart-New York : Thieme p.25-29

    5. Khojestapour, Leela; Rahimizadah; Khayat,Akbar. 2007. Morphologic Measurements OfAnatomic Landmarks in Pulp Chamber In

  • Dentomaxillofacial Radiology Dental Journal Vol. 2 No. 1 January June 2011; 29-32

    32

    Human First Molar : a Study of BitewingRadiographs. Iranian Endodontic Journal ; 1: p.147- 151

    6. Yustiawan,Tito. 2003. Effect of blood glucoselevel toward dental pulp nerve sensitivity indiabetes mellitus patients. Majalah kedokterangigi. Vol 36 (1): p.1-3

    7. Hernawan, Iwan. 2003. Nyeri NeuropatiDiabetes Pada Rongga Mulut . Majalahkedokteran gigi ; 36 (3): p.110-113

    8. Hirsch, Robert. 2004. Diabetes andPeriodontitis. Australian prescriber. Vol 27 (2)April : p. 36

    9. Walton; Torabinejad. 2008. Principle andpractice of Endodontics 3th edition : Alih bahasaNarlan Sumawinata. Jakarta: EGC

    10. Ilguy, Dilhan ; Mehmet Ilguy; Gunduz Bayirli.2004. The Size Of Dental Pulp Chamber In

    Adult Dibetic Patients . Turkey: OHMBSC VolIII No 3 p.38-41

    11. Pharoah, J; White, Michael; Stuart, C. 2004.Oral Radiology : Principles And Interpretation5ed. St. Louis, London, Philadelphia, Sydney,Toronto: Mosby Inc p.479-480

    12. Goaz, Paul W; Stuart C White. 1987. OralRadiology : Principles and Interpretation 2ndedition. St louis, Missouri : Mosby Inc.

    13. Guyton, hall. 2000. A Textbook of MedicalPathology. 10th ed. Saunders. Philadelphia: 307;707; 894-897

    14. Tjokroprawiro, A. 2001. PDN : From Basic toClinical Implication. Surabaya Diabetes Update-X, Surabaya, p.33-52

    15. Ganong, W.F. 1995. Buku Ajar FisiologiKedokteran (Review Of Medical PhysiologyOleh W.F Ganong) alihbahasa : Andrianto.Jakarta : EGC p.313 -336