pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)

23
Pengamatan Kecambah Kacang Jijau Pembimbing Drs.I Ketut Subagia NIP: 19640115 199303 1 008 Kelas XII A 4 I Putu Pande Agus Asmara Widhiana Saputra (01) Ni Made Ari Yanti Putri Negara (03) I Putu Bagus Chandra D. P (10) I Gusti Ngurah Bayu Triarsa (11) Ni Made Inten Kusuma Dewi (18) Komang Tri Wulandari (32)

Upload: inten-aja-deh

Post on 25-Jun-2015

154 views

Category:

Science


9 download

DESCRIPTION

pratikum tumbuhan

TRANSCRIPT

Page 1: Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)

Pengamatan Kecambah Kacang Jijau

PembimbingDrs.I Ketut Subagia

NIP: 19640115 199303 1 008

Kelas XII A 4

I Putu Pande Agus Asmara Widhiana Saputra (01)

Ni Made Ari Yanti Putri Negara (03)

I Putu Bagus Chandra D. P (10)

I Gusti Ngurah Bayu Triarsa (11)

Ni Made Inten Kusuma Dewi (18)

Komang Tri Wulandari (32)

SMA NEGERI 1 TABANAN

Page 2: Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)

Tahun Ajaran 2012/2013

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan

SK : Melakukan percobaan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan

KD : Merencanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan

tumbuhan

I. Judul Pratikum

Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Kecepatan Tumbuh dan Perkembangan

II. Tujuan Pratikum

a) Membandingkan kecepatan tumbuh kecambah di tempat yang berbeda

intensitas cahayanya

b) Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap perkembangan tumbuhan

III. Rumusan Masalah

1) Apakah intensitas pencahayaan berpengaruh terhadap kecepatan tumbuh

kecambah kacang hijau?

2) Apakah intensitas pencahayaan berpengaruh terhadap perkembangan

kecambah kacang hijau?

IV. Observasi

Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat

irreversibel (tidak dapat balik), dan terjadi karena adanya pertambahan

jumlah sel dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada proses pertumbuhan biasa

disertai dengan terjadinya perubahan bentuk. Pertumbuhan dapat diukur dan

dinyatakan secara kuantitatif.

Perkembangan adalah proses menuju dewasa. Proses

perkembangan berjalan sejajar dengan pertumbuhan. Berbeda dengan

pertumbuhan, perkembangan merupakan proses yang tidak dapat diukur.

Dengan kata lain, perkembangan bersifat kualitatif, tidak dapat dinyatakan

dengan angka.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan

Pada tanaman, pertumbuhan dimulai dari proses perkecambahan

biji. Perkecambahan dapat terjadi apabila kandungan air dalam biji semakin

tinggi karena masuknya air ke dalam biji melalui proses imbibisi. Apabila

proses imbibisi sudah optimal, dimulailah perkecambahan.

Page 3: Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)

Struktur yang pertama muncul, yang menyobek selaput biji adalah

radikula yang merupakan calon akar primer. Radikula adalah bagian dari

hipokotil. Pada bagian ujung sebelah atas terdapat epikotil (calon batang).

Berdasar letak kotiledonnya, ada dua jenis perkecambahan yaitu tipe epigeal,

dan tipe hipogeal.

Perkecambahan tipe hipogeal

Perkecambahan tipe epigeal

Pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder

Biji yang sudah berkecambah akan segera diikuti oleh pertumbuhan

primer karena pada pucuk dan ujung akar terdapat jaringan yang bersifat

meristematik (selalu membelah). Pemanjangan ujung akar dan ujung batang

tersebut disebut pertumbuhan primer. Pada tumbuhan dikotil terdapat

jaringan kambium yang merupakan meristem sekunder akan menyebabkan

terjadinya pertumbuhan sekunder (membesar). Kambium akan membelah

ke arah luar membentuk kulit kayu (floem), dan membelah ke arah dalam

membentuk kayu (xilem). Pada monokotil tidak terdapat kambium sehingga

Page 4: Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)

hanya mengalami pertumbuhan primer saja. Pertumbuhan primer dan

sekunder berlangsung terus menerus selama tumbuhan tersebut hidup.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi tumbuhan selama proses

pertumbuhan dan perkembangannya. Kita dapat mengelompokkannya sebagai

faktor luar dan faktor dalam.

1. Faktor Luar (Eksternal)

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar tubuh

tumbuhan yang mempengaruhi pertumbuhannya. Faktor-faktor luar

tersebut adalah sebagai berikut.

A. Cahaya/Sinar Matahari

Cahaya atau sinar matahari sangat diperlukan tumbuhan hijau

untuk kelangsungan hidupnya, sebab sinar matahari merupakan sumber

energi yang digunakan untuk proses berlangsungnya fotosintesis di

dalam daun-daun tumbuhan hijau. Dari proses fotosintesis akan

dihasilkan zat makanan yang sangat berpengaruh terhadap pembelahan

sel pada pertumbuhan tanaman. Pertumbuhan tanaman yang cukup

sinar matahari lebih lambat jika dibandingkan dengan tanaman yang

kekurangan sinar matahari.

Kecambah yang tumbuh dari biji dan diletakkan di tempat

tidak ada sinar matahari (gelap) ternyata akan tumbuh lebih cepat,

memiliki daun kecil dan tipis berwarna kekuning-kuningan, batangnya

lemah, dan akarnya tidak banyak, sedangkan kecambah yang tumbuh

dari biji dan diletakkan di tempat ada sinar matahari akan tumbuh lebih

lambat, memiliki daun yang tumbuh di antara kotiledon, cepat

menghijau dan tebal, batangnya kuat, dan akarnya banyak. Hal ini

terjadi karena pada daun yang tidak mendapat sinar matahari akan

mengandung air lebih banyak sedangkan zat gulanya lebih sedikit.

Akibatnya jumlah jaringan mesofil meningkat sehingga daun yang

terbentuk menjadi lebih lebar dan tipis.

Adapun pada daun yang mendapat sinar matahari akan

mengandung sedikit air dan jumlah gulanya banyak, akibatnya akan

cepat mengadakan respirasi dan fotosintesis, sehingga daunnya menjadi

Page 5: Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)

lebih tebal menghijau, jaringan palisadenya berlapis-lapis, lapisan

kutikula menebal sehingga terbentuk daun yang lebih tebal dan sempit,

berwarna hijau.

Setiap tumbuhan mempunyai respon yang berbeda-beda

terhadap periode penyinaran cahaya matahari, yang disebut

fotoperiodisme. Di daerah yang beriklim sedang akan mengalami empat

musim sehingga tumbuh-tumbuhan akan mengalami penyinaran yang

bervariasi setiap musim. Berdasarkan respon tumbuhan terhadap

periode penyinaran inilah, tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi:

tumbuhan berhari pendek, tumbuhan berhari netral, dan tumbuhan

berhari panjang.

Tumbuhan berhari pendek

Tumbuhan berhari pendek merupakan tumbuhan yang dapat

berbunga ketika periode gelap lebih panjang dari pada

pencahayaan. Misalnya bunga dahlia, aster, strawberi, krisan.

Tumbuhan berhari netral

Tumbuhan berhari netral merupakan tumbuhan berbunga yang

tidak dipengaruhi oleh lamanya/panjangnya hari penyinaran.

Misalnya bunga matahari, mawar, dan kipas.

Tumbuhan berhari panjang

Tumbuhan berhari panjang merupakan tumbuhan yang berbunga

ketika periode pencahayaan lebih lama/panjang daripada periode

gelap. Misalnya bayam, selada, kentang, dan gandum.

B. Suhu (Temperatur)

Setiap proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan

selalu dipengaruhi oleh suhu lingkungannya. Agar pertumbuhan dan

perkembangan pada tumbuhan optimal, maka diperlukan adanya suhu

ideal yang disebut temperatur optimum. Di Indonesia pada daerah

tropis temperatur optimum tumbuhan berkisar antara 22o - 37o C, di

daerah dingin atau kutub temperatur optimumnya akan lebih rendah

daripada daerah tropis dan sebaliknya di daerah panas seperti hutan

pasir akan lebih tinggi dari daerah tropis.

Page 6: Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)

Contohnya pertumbuhan jagung berkisar antara 30oC–35oC. Jika

tumbuhan masih mampu melakukan pertumbuhan dan perkembangan

pada temperatur rendah disebut temperatur minimum, sebaliknya jika

tumbuhan masih mampu tumbuh dan berkembang pada temperatur

tertinggi disebut temperatur maksimum. Apabila tumbuhan berada lebih

rendah dari temperatur minimum atau lebih tinggi dari temperatur

maksimum, maka tumbuhan tersebut akan mati.

C. Kelembapan Udara

Kelembapan udara di sekitar tempat tumbuhan sangat

berpengaruh terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman

tersebut. Umumnya tanah dan udara sekitar yang kurang lembab (airnya

cukup) akan sangat baik atau cocok bagi pertumbuhan dan

perkembangan tanaman, karena pada kondisi seperti itu tanaman

menyerap banyak air dan penguapan (transpirasi) air semakin menurun,

sehingga memungkinkan cepat terjadinya pembelahan dan

pemanjangan sel-sel untuk mencapai ukuran maksimum. Tetapi ada

jenis tumbuhan pada proses pertumbuhan dan perkembangannya secara

optimal justru berada pada kondisi tidak lembab atau kering, contohnya

pohon mangga yang akan bertunas dan bersemi, bahkan berbuah pada

saat musim kemarau yang kurang air.

D. Air dan Unsur Hara Tanah

Air mutlak diperlukan tumbuhan, karena di dalam hidupnya

tak mungkin tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang tanpa

memerlukan air. Apa fungsi air bagi tumbuhan? Fungsi air bagi

tumbuhan adalah sebagai berikut.

a. Fotosintesis

b. Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.

c. Sebagai pelarut inti sel dalam proses pertumbuhan dan

perkembangan.

d. Menentukan proses transportasi unsur hara yang ada di dalam

tanah.

e. Berperan dalam proses metabolisme sel.

Page 7: Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)

Jika tumbuhan kekurangan unsur hara maka pertumbuhan dan

perkembangannya akan mengalami gangguan atau hambatan. Unsur-

unsur hara (nutrisi) dalam jumlah banyak yang dibutuhkan untuk

pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan disebut unsur makro,

misalnya karbon, oksigen, nitrogen, hidrogen, sulfur, fosfor, kalsium,

dan magnesium. Adapun nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah yang

sedikit disebut unsur mikro, misalnya besi, klor, mangan, boron, seng,

tembaga, dan nikel.

Jika di dalam tanah terdapat sedikit unsur hara seperti

kekurangan nitrogen, maka pertumbuhan akar akan lebih cepat atau

lebih besar, sedangkan pertumbuhan tajuknya menjadi terhambat atau

kecil. Sebaliknya jika di dalam tanah kaya nitrogen maka pertumbuhan

tajuk akan lebih cepat daripada pertumbuhan akarnya. Dengan

demikian terdapat hubungan erat antara pertumbuhan akar dan tajuk

tanaman. Akar berfungsi untuk menyerap air tanah dan tajuk berfungsi

untuk melakukan sintesis senyawa organik (makanan).

E. Derajat Keasaman/pH

Derajat keasaman atau pH tanah sangat berpengaruh terhadap

pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Contohnya tanah yang

bersifat asam terhadap tanah padsolik merah kuning (PMK), agar

tanaman dapat tumbuh dengan baik maka jenis tanah ini ditambahkan

keasaman dengan pengapuran.

Kacang hijau

Menurut Setijo Pitojo (2004) dalam Dunia Tumbuh-tumbuhan, tanaman

kacang hijau ini diklasifikasikan seperti berikut.

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyt

Sub-Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Rosales

Famili : Papilionaceae

Genus  : Vigna

Page 8: Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)

Spesies : Vigna Radiata L.

Kacang hijau merupakan tanaman pangan semusim berupa semak yang

tumbuh tegak. Tanaman kacang hijau adalah tanaman berumur pendek (60

hari). Panen kacang hijau dilakukan beberapa kali dan berakhir pada hari 84

setelah tanam. Susunan tubuh tanaman kacang hijau terdiri atas akar, batang,

daun, bunga, buah, dan biji. Perakaran tanaman kacang hijau bercabang banyak

dan membentuk bintil akar (nodul) akar. Adapun deskripsi masing-masing

bagian tanaman tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Akar tanaman kacang hijau berakar tunggang. Sistem perakaran dibagi

menjadi dua, yaitu mesophites dan xerophites. Mesophites mempunyai

banyak cabang akar pada permukaan dan tipe pertumbuhannya menyebar.

Sementara xerophites memiliki akar cabang lebih sedikit memanjang ke

arah bawah .

2. Batang kacang hijau berbentuk bulat dan berbuku-buku. Ukuran

batangnya kecil, berbulu berwarna hijau kecoklatan atau kemerahan.

Setiap buku batang menghasilkan satu tangkai daun, kecuali pada daun

pertama berupa sepasang daun yang berhadapan dan masing-masing daun

berupa daun tunggal. Batang kacang hijau tumbuh tegak dengan

ketinggian mencapai 1 m, cabang menyebar ke semua arah.

3. Daun kacang hijau tumbuh majemuk, terdiri dari tiga helai anak daun

setiap tangkai. Helai daun berbentuk oval dengan bagian ujung lancip dan

berwarna hijau muda hingga hijau tua, letak daun berselip. Tangkai daun

lebih panjang dari pada daunnya sendiri.

4. Bungga kacang hijau berbentuk seperti kupu-kupu dan berwarna kuning

kehijauan atau kuning pucat. Bunganya termasuk jenis hermaprodit atau

berkelamin sempurna. Proses penyerbukan terjadi pada malam hari

sehingga pada pagi harinya bunga akan mekar dan pada sore hari menjadi

layu.

5. Buah kacang hijau berbentuk polong. Panjang polong sekitar 5-16 cm.

Setiap polong berisi 10-15 biji. Polong kacang hijau berbentuk bulat

silindris atau pipih dengan ujung agak runcing atau tumpul. Polong muda

Page 9: Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)

berwarna hijau, setelah itu berubah menjadi kecoklatan atau kehitaman.

Polongnya mempunyai rambut-rambut pendek atau berbulu.

V. Kerangka Berpikir

“Berpengaruh”

VI. Hipotesis

Dari data observasi dan kerangka berpikir dapat diajukan:

1) Hipotesis Alternatif (H1) berbunyi, “Intensitas pencahayaan akan

berpengaruh terhadap kecepatan tumbuh kecambah kacang hijau”.

2) Hipotesis Nol (H0) yang berbunyi, “Intensitas pencahayaan tidak akan

berpengaruh terhadap kecepatan tumbuh kecambah kacang hijau”.

3) Hipotesis Alternatif (H1) berbunyi, “Intensitas pencahayaan akan

berpengaruh terhadap perkembangan kecambah kacang hijau”.

4) Hipotesis Nol (H0) yang berbunyi, “Intensitas pencahayaan tidak akan

berpengaruh terhadap perkembangan kecambah kacang hijau”.

VII. Eksperimen

i. Berikut ini ada 3 variabel penelitian yaitu:

a. Variabel bebas : intensitas pencahayaan

b. Variabel tak bebas : pertumbuhan dan perkembangan kecambah

kacang hijau

c. Variabel kontrol : benih kacang hijau, kelembapan dan

kandungan air, temperatur, perawatan,

wadah tanaman, penempatan tanaman

ii. Jumlah ulangan dari sampel

Berdasarkan Balai Besar Pusat Penelitian Pertanian Bogor, jumlah ulangan

sampel dapat divari dengan rumus:

T (n-1) = 15

Dalam penelitian ini T (treatment) adalah 2 yaitu diletakkan dalam tempat

gelap dan tempat terang

2(n-1) = 15

2n – 2 = 15

2n = 17

n = 8,5

Page 10: Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)

Dalam penelitian ini akan dilakukan percobaan sebanyak 8 kali.

Diperlukan 2 sampel dalam percobaan ini yang akan diulang sebanyak 8

kali, sehingga dibutuhkan 16 sampel.

VIII. Alat dan Bahan

1. Biji kacang hijau sebanyak 16 biji

2. Gelas plastik bekas air mineral sebanyak 2 buah

3. Mistar dan alat tulis

4. Kapas

5. Air

IX. Cara Kerja

1. Tanamlah biji kacang hijau pada gelas plastik A dan gelas plastik B yang

telah diberi alas kapas yang sebelumnya sudah dibasahi dengan air.

Masing-masing gelas berisi 8 biji kacang hijau.

2. Simpanlah gelas plastik A di tempat yang terang serta gelas plastik B di

tempat yang gelap.

3. Periksalah kapas yang menjadi alas untuk pertumbuhan kacang merah

dan kacang hijau, apabila sudah agak kering basahi kembali dengan

menggunakan air.

4. Jika biji telah tumbuh, ukurlah panjang batang (tinggi kecambah) pada

kedua tempat tersebut setiap hari selama 7 hari dengan menggunakan

mistar. (Pengukuran dimulai dari permukaan kapas hingga ujung batang)

5. Menuliskan hasil pengamatan dan pengukuran panjang kecambah dalam

tabel pengamatan

6. Hitunglah rata-rata tinggi kecambah per hari untuk kedua percobaan

tersebut. Di hari ketujuh, hitunglah rata-rata tinggi kecambah secara

keseluruhan untuk tiap percobaan.

7. Buatlah grafik pertumbuhan kecambah di tempat terang dan di tempat

gelap berdasarkan data pada tabel pengamatan.

8. Buatlah kesimpulan tentang kecepatan tumbuh kembang kecambah pada

tempat yang berbeda intensitas cahayanya.

Page 11: Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)

X. Data dan Pengolahan Data

Data dalam penelitian ini adalah kecepatan tumbuh dan keterangan

mengenai perkembangan kecambah kacang hijau.

Dalam penelitian ini akan dilakukan pengolahan data sebagai berikut:

Tempat Gelap

No PengulanganHari (kecepatan tumbuh dalam cm)

1 2 3 4 5 6 7

1 A 0 0,75 3 5 10 16 26

2 B 0 0,75 5 8 13 19 27

3 C 0 0,75 4 6 11 18 26

4 D 0 0,75 3 5 11 17 26

5 E 0 0,75 2,5 4 9 16 25

6 F - - - - - - -

7 G - - - - - - -

8 H - - - - - - -

Rata-rata 0 0,75 3,5 5,6 10,8 17,2 26

Tempat Terang

No PengulanganHari (kecepatan tumbuh dalam cm)

1 2 3 4 5 6 7

1 A 0 0,5 4 8 12,5 17 22

2 B 0 0,5 3,8 7 9,5 14 18

3 C 0 0,5 2 5,5 11 16 21

4 D 0 0,5 1,5 4,5 8,5 15 21

5 E 0 0,5 1,5 4 7,5 12 18

6 F - - - - - - -

7 G - - - - - - -

8 H - - - - - - -

Rata-rata 0 0,5 2,6 5,8 9,8 14,8 20

Page 12: Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)

Tempat Gelap (perkembangan kecambah)

Hari Keterangan

1Radikula kecambah mulai tumbuh ke bawah, belum terjadi

pertambahan tinggi batang kecambah

2Testa kecambah (kulit biji) sudah terkelupas dan telah

dimulai pertumbuhan tinggi batang kecambah

3

Telah muncul kotiledon yang mulai terbuka dengan warna

kekuningan, plumula kecambah mulai muncul berwarna

kuning. Pertambahan tinggi batang (hipokotil) cukup

signifikan. Akar menancap makin kuat.

4

Epikotil kecambah mulai tumbuh, daun sejati mulai

membuka. Kotiledon terbuka secara bertahap. Kulit biji

terbuka secara sempurna.

5

Kotiledon telah membelah secara sempurna. Akar kecambah

belum kuat menopang kecambah. Plumula telah menjadi

daun sejati berwarna kuning. Epikotil bertambah panjang

secara signifikan.

6

Kotiledon mulai menyusut, daun kecambah makin melebar

warna kuning, namun belum siap digunakan untuk proses

fotosintesis. Kecambah belum siap untuk menjadi tumbuhan

dewasa.

7

Cadangan makanan pada kotiledon telah habis karena

digunakan untuk proses perkecambahan. Dengan semakin

dewasa kecambah, maka kotiledon akan gugur.

Tempat Terang (perkembangan kecambah)

Hari Keterangan

1Radikula kecambah mulai tumbuh ke bawah, belum terjadi

pertambahan tinggi batang kecambah

2Testa kecambah (kulit biji) sudah terkelupas dan telah

dimulai pertumbuhan tinggi batang kecambah

3 Telah muncul kotiledon yang mulai terbuka dengan warna

Page 13: Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)

kehijauan, plumula kecambah mulai muncul berwarna hijau.

Pertambahan tinggi batang (hipokotil) belum signifikan.

Akar menancap makin kuat pada media tanam (kapas).

4

Epikotil kecambah mulai tumbuh, daun sejati mulai

membuka. Kotiledon terbuka secara bertahap. Kulit biji

terbuka secara sempurna.

5

Kotiledon telah membelah secara sempurna. Akar kecambah

sangat kuat menopang kecambah. Plumula telah menjadi

daun sejati. Epikotil bertambah panjang secara signifikan.

6

Kotiledon mulai menyusut, daun kecambah makin melebar

warna hijau untuk memaksimalkan proses fotosisntesis.

Kecambah semakin siap untuk menjadi tumbuhan dewasa.

7

Cadangan makanan pada kotiledon telah habis karena

digunakan untuk proses perkecambahan. Dengan semakin

dewasa kecambah, maka kotiledon akan gugur.

XI. Pembahasan

Dari 16 sampel percobaan yang ditanam, ada 6 sampel kacang

hijau yang tidak tumbuh. Diantaranya 3 kacang hijau berada di tempat

gelap dan 3 kacang hijau berada di tempat terang. Ini terjadi karena bisa

dipengaruhi berbagai faktor dalam dan luar yang sulit untuk diprediksi.

Namun, secara keseluruhan terlihat jelas perbedaan-perbedaan yang terjadi

pada sampel percobaan baik dari segi kecepatan tumbuh dan

perkembangannya. Untuk kecambah yang diletakkan pada tempat gelap,

kecepatan tumbuhnya lebih cepat dibandingkan dengan kecambah yang

tumbuh di tempat terang karena kecambah tersebut akan mencari sumber

cahaya agar dapat melakukan fotosintesis. Namun perkembangan

kecambahnya lambat seperti memiliki daun kecil dan tipis berwarna

kekuning-kuningan, batangnya lemah, dan akarnya tidak banyak. Hal ini

terjadi karena pada daun yang tidak mendapat sinar matahari akan

mengandung air lebih banyak sedangkan zat gulanya lebih sedikit.

Akibatnya jumlah jaringan mesofil meningkat sehingga daun yang

Page 14: Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)

terbentuk menjadi lebih lebar dan tipis. Untuk kecambah yang diletakkan

pada tempat terang, kecepatan tumbuhnya lebih lambat dibandingkan

dengan kecambah yang tumbuh di tempat gelap karena kecambah tersebut

sudah cukup mendapatkan sinar sehingga perkembangannya yang lebih

optimal seperti memiliki daun yang tumbuh diantara kotiledon, cepat

menghijau dan tebal, batangnya kuat, dan akarnya banyak. Pada daun yang

mendapat cahaya matahari akan mengandung sedikit air dan jumlah

gulanya banyak. Akibatnya akan cepat mengadakan respirasi dan

fotosintesis. Namun dalam eksperimen ini, ada sampel yang rata-rata

kecepatan tumbuhnya berbeda yaitu sampel pada hari keempat yang

terlihat bahwa kecambah tempat gelap lebih pendek dari kecambah tempat

terang. Ini bisa terjadi karena kelembapan wadah kecambah serta

kandungan air di dalamnya yang tidak sesuai di hari itu.

XII. Kesimpulan

Dari hasil eksperimen terdapat perbedaan kecepatan tumbuh dan

perkembangan kecambah kacang hijau, jadi dapat ditarik suatu kesimpulan

sebagai berikut:

1) H1 diterima yang berbunyi, “Intensitas pencahayaan berpengaruh

terhadap kecepatan tumbuh kecambah kacang hijau”. Sedangkan H0

ditolak yang berbunyi, “Intensitas pencahayaan tidak akan

berpengaruh terhadap kecepatan tumbuh kecambah kacang hijau”.

2) H1 diterima yang berbunyi, “Intensitas pencahayaan akan berpengaruh

terhadap perkembangan kecambah kacang hijau”. Sedangkan H0

ditolak yang berbunyi, “Intensitas pencahayaan tidak akan

berpengaruh terhadap perkembangan kecambah kacang hijau”.

Page 15: Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)

Daftar Pustaka

Anonim. – . ”Pertumbuhan dan Perkembangan”.

http://biologimediacentre.com/pertumbuhan-dan-perkembangan-1-

pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-tumbuhan/html. diakses tanggal 16

Agustus 2013.

Anonim. - . “Pengaruh Faktor Luar Eksternal terhadap Pertumbuhan”.

http://budisma.web.id/pengaruh-faktor-luar-eksternal-terhadap-

pertumbuhan-tumbuhan.html. diakses tanggal 16 Agustus 2013.

Anonim. 2012 . “Kacang Hijau”. http://sativaamor.blogspot.com/2012/04/kacang-

hijau.html. diakses tanggal 16 Agustus 2013.

Page 16: Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)

Lampiran

Gambar 1 (di tempat terang)

Gambar 2 (di tempat gelap)