pertemuan i.pdf

20
PERTEMUAN I DENTAL UNIT DAN ALAT DIAGNOSTIK A. DENTAL UNIT Gambar 1. Dental Unit Bagian-bagian dental unit terdiri dari : 1. Dental chair 2. Three way syringe 3. Saliva ejector 4. Foot controller 5. Tray assembly 6. Radiograph viewer 7. Flushing system 8. Dental light 1 2 3 4 5 6 7 8

Upload: doraemon

Post on 10-Apr-2016

440 views

Category:

Documents


96 download

TRANSCRIPT

PERTEMUAN I

DENTAL UNIT DAN ALAT DIAGNOSTIK

A. DENTAL UNIT

Gambar 1. Dental Unit

Bagian-bagian dental unit terdiri dari :

1. Dental chair

2. Three way syringe

3. Saliva ejector

4. Foot controller

5. Tray assembly

6. Radiograph viewer

7. Flushing system

8. Dental light

1

2

3

4

5

6

7

8

1. Dentist Chair (Patient Chair)

Gambar 2. Dental Chair

Ada 3 fungsi atau kegunaan dari bagian Dentist Chair yaitu :

A. Tempat duduk pasien, di mana berfungsi untuk mendudukkan pasien ketika

dilakukan perawatan, dental chair dapat digerakan naik turun sesuai dengan posisi

nyaman yang dikehendaki dalam melakukan perawatan.

B. Tempat meletakkan tangan pasien, agar ketika dilakukan perawatan pasien dapat

duduk nyaman dengan tangan relaks. Bagian ini dapat dibuka dengan cara menarik

ke atas, ke bawah, atau ke samping luar yang akan memudahkan pasien ketika akan

duduk di dental chair atau keluar dari dental chair, sehingga tidak tersangkut pada

dudukan tangan.

C. Tempat untuk sandaran dari badan pasien, dimana sandaran ini dapat diatur

letaknya sesuai dengan kenyamanan kerja dokter gigi dan pasien ketika proses

perawatan gigi.

Pemeliharaan : setelah bekerja desinfeksi semua bagian dari dental chair dengan

alkohol 90%

Keterangan : tidak kritis (Murdick, 2000)

A

B

C

2. Three Way Syringe

Gambar 3. Three Way Syringe

Kegunaan :

Memberikan udara, air atau kombinasi semprotan udara dan air. Udara, air dan

kombinasi semprotan membantu menjaga rongga mulut bersih dan kering serta

melindungi gigi dari panas yang dihasilkan oleh drill handpiece.

Pemeliharaan : Desinfeksi bagian handle sampai ujungnya dengan alkohol 90%

Keterangan : Semi kritis (Murdick, 2000)

3. Saliva Ejector

Gambar 4. Saliva Ejector

Kegunaan :

Untuk menghisap saliva pada kavitas sehingga membuat daerah kerja menjadi kering.

Pemeliharaan : cuci ujungnya dengan air lalu desinfeksi dengan alkohol (non-disposible)

Keterangan : semi kritis (Barbemeyer, 2005).

4. Foot Controller

Gambar 5. Foot Controller Logam

Gambar 6. Foot Controller non-logam

Kegunaan :

Untuk mengatur kecepatan sumber penggerak pada dental unit menggunakan kaki

operator

Pemeliharaan : Periksa foot controller satu bulan sekali dan bersihkan setelah pemakaian

Keterangan : tidak kritis (Barbemeyer, 2005).

5. Tray Assembly

Gambar 7. Tray Assembly

Kegunaan :

Sebagai tempat untuk meletakan peralatan yang dibutuhkan oleh operator selama

bekerja.

Pemeliharaan : cukup desinfeksi dengan alkohol

Keterangan : tidak kritis (Barbemeyer, 2005)

6. Radiograph viewer

Gambar 8. Radiograph Viewer

Kegunaan : untuk melihat hasil foto rontgen pada pemeriksaan gigi

Pemeliharaan : desinfeksi dengan alcohol

Keterangan : tidak kritis (Barbemeyer, 2005)

7. Flushing System

Gambar 9. Flushing system

Kegunaan :

Untuk mempermudah pasien membuang air kumur selama pemeriksaan dan

perawatan

Pemeliharaan : bersihkan bowl dan sekitarnya dengan air kemudian desinfeksi

Keterangan : tidak kritis, ( Dougherty,1999)

8. Dental Light

Gambar 10. Dental light

Kegunaan :

Sebagai sumber penerangan atau penyinaran yang digunakan dokter gigi dalam

memeriksa rongga mulut pasien. Dental light bisa digantikan dengan head lamp jika

tidak ada.

Pemeliharaan : cukup desinfeksi lampu serta tangkainya dengan alkohol

Keterangan : tidak kritis ( Dougherty, 1999)

B. ALAT ORAL DIAGNOSTIK

1. Kaca mulut

Fungsi :

1. Melihat permukaan gigi yang tidak dapat dilihat langsung mata

2. Membantu memperluas daerah pekerjaan yaitu dengan menahan pipi, lidah dan

bibir.

3. Mengetahui adanya debris, karang gigi, lubang gigi.

4. Melihat hasil preparasi, tumpatan.

5. Melihat kelainan di dalam rongga mulut, lidah, gusi, palatum (Stevens, 2004).

Pemeliharaan: Setelah selesai dipakai, cuci bersih dan sterilkan.

Disimpan/digunakan sesuai dengan fungsinya Bila kaca pecah/sudah buram kaca

baru dapat diganti tanpa mengganti handle baru (Stevens, 2004).

Diameter kaca ada beberapa macam mulai dari nomor 3 sampai nomor 6, memiliki

perbedaan pada diameter kaca mulut, yaitu:

a. kaca mulut no 3, berdiameter 20 mm

b. kaca mulut no 4, berdiameter 22 mm

c. kaca mulut no 5, berdiameter 24 mm

d. kaca mulut no 6, berdiameter 26 mm (Stevens, 2004).

Gambar 11. Kaca Mulut

2. Pinset (dental pinset)

Fungsi :

Untuk menjepit kapas, kasa, tampon, cotton roll, cotton pellet, mata bur gigi saat sterilisasi

(Stevens, 2004).

Gambar 12. Pinset

3. Sonde

Ciri-ciri :

1. Alat dari stainless steel/logam dengan bagian ujung yang runcing.

2. Ujung yang runcing hanya pada satu sisi ( single end atau di kedua sisi ( double

end ))

3. Macam-macam: Sonde bengkok/melengkung ½ lingkaran (half moon) dan sonde

lurus (Bakar, 2012)

Gambar 13. Sonde Half Moon

Gambar 14. Sonde Lurus

Fungsi :

1. Memeriksa adanya karies

2. Memeriksa adanya debris

3. Memeriksa adanya kalkulus

4. Mengetahui tumpatan atau tepi tumpatan sudah rata/belum (Bakar, 2012)

Pemeliharaan: Setelah selesai dipakai dicuci bersih dan disterilkan, disimpan

4. Ekskavator

Fungsi:

a. Membersihkan jaringan karies yang lunak dan kotoran – kotorannya atau sisa

makanan yang terdapat di dalam kavitas

b. Membongkaran tumpatan sementara

c. Mengambil kelebihan semen, amalgam (Bakar, 2012)

Gambar 15. Ekskavator

5. Nierbeken

Wadah instrumen yang biasanya digunakan oleh petugas kesehatan (Bakar, 2012)

Fungsi: untuk tempat atau wadah dari instrumen yang akan digunakan (Bakar,

2012)

Gambar 16. Nierbeken

C. FOUR-HANDED DENTISTRY

1. Pengertian Four-Handed Dentistry

Four-handed dentistry adalah teknik yang digunakan dalam kedokteran gigi di

mana dokter gigi dan perawat gigi bersama-sama mengambil tindakan untuk

perawatan pasien. Metode ini dimaksudkan untuk mempercepat proses dan

mengurangi kelelahan bagi pasien dan profesional kesehatan gigi. Tujuan lain dari

four-handed dentistry adalah untuk mempersingkat waktu perawatan gigi yang

diberikan kepada pasien dan meningkatkan kualitas kerja (Finkbeiner, 2001)

2. Konsep Four-Handed Dentistry

a. Individu-individu dengan ketrampilan yang tinggi bekerjasama dalam lingkungan

yang didesain ergonomis

b. Memperbaiki kualitas perawatan pasien gigi

c. Melindungi kesehatan fisik dari team yang bekerja

d. Four-handed Dentistry is the way to work smarter not harder (Tawaka, 2004)

3. Prinsip Four-Handed Dentistry

A. Posisi

Posisi Dokter Gigi-Balanced Posture

a) Kaki pada lantai dan paha sejajar lantai

b) Punggung tersangga

c) Pasien pada siku operator

d) Siku dekat dengan tubuh

e) Jarak operator/pasien 35 cm (Robinson, 1978).

Gambar 17. Posisi dokter gigi

Posisi Asisten

a) 10 –15 cm lebih tinggi dari operator

b) Kaki pada foot ring

c) Paha sejajar lantai

d) Dekat dengan pasien

e) Punggung lurus

f) Instrumen dalam jangkauan lengan

g) Extended arm penyangga perut/punggung(Robinson, 1978)

Posisi Pasien

a) Posisi supine

b) Lutut dan hidung dalam satu bidang

c) Kaki pasien sedikit lebih rendah dari bagian kepala agar tidak terjadi

kecemasan atau gangguan sirkulasi

d) Pasien anak, tua, hamil atau pasien dengan gagal jantung kesulitan

untuk diletakkan dalam posisi supine (Robinson, 1978).

Gambar 18. Posisi Pasien

Posisi Dokter Gigi-Pasien-Perawat

a) Jarak mata dokter gigi dan mulut pasien ± 35 cm

b) Fokus daerah perawatan

c) Pergelangan tangan lurus pada waktu melakukan perawatan (Robinson,

1978)

Gambar 19. Posisi dokter gigi-pasien-perawat

B. Zona Aktifitas

Operating Zone

a) Operator’s Zone sebagai tempat pergerakan dokter gigi

b) Posisi dokter gigi berubah tergantung rahang dan gigi yang akan dirawat

c) Perawat jarang untuk mengubah posisinya

d) Perawatan pada gigi rahang bawah, perawat gigi harus meninggikan

kursinya untuk mendapatkan lapangan pandang yang baik(Robinson,

1978).

Transfer Zone

Transfer Zone adalah daerah pertukaran alat dan bahan antara tangan

dokter gigi dan tangan perawat gigi (Robinson, 1978).

Assisting Zone

Assistant’s Zone adalah zona tempat pergerakan perawat gigi. Zona ini

dilengkapi dengan semprotan air atau angin dan penghisap ludah, Light Cure

Unit pada dental unit yang lengkap (Robinson, 1978).

Statistic Zone

Static Zone adalah zona paling sedikit aktivitasnya dan tidak terlihat pasien.

Zona ini untuk menempatkan meja instrumen bergerak (Mobile Cabinet)

yang berisi instrumen tangan serta peralatan yang dapat menakutkan

pasien (Robinson, 1978).

Gambar 20. Zona Aktifitas

Keterangan:

a. Static Zone (12-2)

b. Assisting Zone (2-4)

c. Transfer Zone (4-7)

d. Operating Zone (7-12)

Motion Economy

Motion economy adalah cara menghemat energi seseorang dalam menjalankan

sebuah tugas. Penempatan perlengkapan praktek diminimalkan dari jumlah dan

derajat gerak serta dapat menghemat energi pada waktu bekerja. Aktivitas

dalam ruang perawatan diperhitungkan untuk mengurangi gerakan (Robinson,

1978)

Classification of Motions adalah:

a) Class I

Gerakan jari digunakan pada waktu mengambil cotton roll

Gambar 21. Class I

b) Class II

Gerakan jari dan pergelangan tangan digunakan pada waktu transfer

instrumen pada dokter gigi atau manipulasi dengan hand instrument

(Dougherty, 1999).

Gambar 22. Class II

c) Class III

Gerakan jari, pergelangan tangan dan siku untuk mengambil hand piece

(Dougherty, 1999).

Gambar 23. Class III

d) Class IV

Menggerakkan seluruh lengan dan bahu untuk mengambil peralatan diluar

daerah kerja atau untuk menyesuaikan operating lamp (Dougherty, 1999).

Gambar 24. Class IV

e) Class V

Menggerakkan seluruh badan untuk mengambil peralatan yang ada di lemari

atau disekitar dental unit (Doughety, 1999).

Gambar 25. Class V

C. Transfer Instrument

Gambar 26. Transfer Instrument

D. Instrument Grasp

a) Pen Grasp

Menyerupai posisi yang biasanya digunakan untuk memegang pena

atau pensil. Banyak digunakan pada hampir semua instrument

operative (Robinson, 1978).

Gambar 27. Pen Grasp

b) Palm Grasp

Untuk memegang instrumen yang tebal. Biasanya digunakan tang

bedah, rubber damp clamp forceps, straight chisels dan semprotan air

atau angin (Robinson, 1978).

Gambar 28. Palm Grasp

c) Palm Thumbgrasp

Palm-Thumb, or Thumb-to-Nose Grasp untuk memegang oral evacuator

dan untuk memegang instrumen yang diperlukan untuk gerakan vertikal

(Robinson, 1978).

Gambar 29. Palm-Thumb Grasp

DAFTAR PUSTAKA

Bakar, Abu. 2012. Kedokteran Gigi Klinis. Yogyakarta: Cv. Quantum Sinergis Media

Berbemeyer.R.D.2005. Personal Health Elementsin Dental Health Core. St Lousie: Mosby.

Dougherty, M. 1999. Information for Consideration in an Ergonomic Standard for

Dentistry. Design by Feel Papers.www.designbyfeel.com. Diakses 20 november 2015.

Finkbeiner, Betty Ladley. 2001. Four-Handed Dentistry: A Handbook of Clinical Application

and Ergonomic Concepts. United States of America: Prentice Hall.

Murdick, B .dkk.2000. Service Operation Manegement. Boston : Allyn and Bacon.

Robinson, Glenn E. 1978. Four-Handed Dentistry Manual: Principles of Four-Handed

Dentistry. Page 1. Birmingham: University of Alabama School of Dentistry.

Stevens, Alan M. 2004. Buku Pembangunan Alat-alat Kesehatan. Jakarta: Departeman

Kesehatan

Tawaka, dkk. 2004. Ergonomi untuk Keselamatan Kesehatan Kerja dan Produktivitas.

Surakarta: Islam Batik University Press.