pertautan mahasiswa dengan luar negerifisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_14_april... ·...

12
B B eberapa mahasiswa FISIP ke luar negeri. Ada puluhan mahasiswa D‐3 pariwisata yang magang‐kerja di hotel berbintang di Timur Tengah. Beberapa ikut student‐exchange ke Belanda dan Turki dalam rangka program Erasmus Mundus. Beberapa ikut kegiatan AIESEC di Polandia, China dan Taiwan. Ada rombongan anak‐ anak Politik dan Hubungan Internasional yang ikut simulasi Sidang PBB di New York akhir Maret lalu. Ada yang ikut program kapal ASEAN‐Jepang. Selain itu, masih ada yang masih menunggu waktu untuk berangkat ke luarnegeri dalam kerjasama Erasmus Mundus. Di lain pihak, ada mahasiswa luarnegeri yang akan ke fakultas kita. Bulan Mei nanti, sepuluh mahasiswa Malaysia bersama beberapa dosennya akan ke kampus kita untuk seminar dan kuliah sit‐in. Ada juga mahasiswa Edith Cowan University yang mau pindah dan meneruskan studinya ke fakultas kita. Pertautan dengan luarnegeri itu tak hanya mahasiswa, juga staf pengajar. Selain Madame Anna dari Prancis, ada Dr Michael Hurst dari Fulbright. Ada yang dari program Erasmus Mundus, akan datang Mei nanti doktor dari Polandia. Ada juga peneliti dari Australia. Sebagaimana pernah diberitakan di edisi sebelumnya, kita punya beberapa mahasiswa asing di program magister kita: dari Myanmar, Papua Nugini, Fiji, Kamboja, dan Madagaskar. Jumlah mahasiswa yang ke luarnegeri itu tentu tidak banyak, apalagi kalau dibandingkan dengan jumlah seluruh mahasiswa aktif yang hampir 3.000 orang. Tetapi makin hari makin terasa bahwa jumlahnya bertambah. Itu karena universitas mencoba memfasilitasi pelbagai kerjasama dan pertautan dengan pihak‐ pihak di luarnegeri. Tidak hanya dengan Erasmus Mundus, tetapi dengan universitas‐universitas lain di luarnegeri dalam rangka menuju World Class University. Kerjasama itu tentu akan berguna kalau kita, di sini dan kini, bisa memperkuat kinerja dan kualitas kita sebagai lembaga pendidikan. Kalau kita tidak kuat di dan dari dalam, maka kita tidak akan bisa maksimal dan optimal memanfaatkan pertautan dengan sesama sivitas akademika dari luarnegeri itu. Sedangkan kalau kita kuat di dalam dan dari dalam, maka ibarat cakra kita akan bisa mudah memanfaatkan setiap pertautan dengan sesama sivitas akademika dari luarnegeri itu. Bisa diprediksi, ke depan pertautan dengan luarnegeri ini akan makin banyak. Beberapa mahasiswa program Erasmus Mundus gelombang pertama dari Eropa kini sudah berada di fakultas‐fakultas lain. Akan datang gelombang kedua bulan‐bulan depan. Kita, seluruh sivitas akademika, mesti berbenah diri agar lebih siap bila nanti lebih banyak kegiatan pertautan luarnegeri itu. Tidak hanya soal gedung dan fisik yang lain, tetapi terutama soal kinerja dan kualitas pengajaran kita. (I Basis Susilo) Pertautan Mahasiswa dengan Luar Negeri edisi: 14/April 2010

Upload: others

Post on 21-Dec-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pertautan Mahasiswa dengan Luar Negerifisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_14_april... · 2018. 12. 28. · BB eberapa mahasiswa FISIP ke luar negeri. Ada puluhan mahasiswa

BBeberapa mahasiswa FISIP ke luarnegeri. Ada puluhan mahasiswa D‐3pariwisata yang magang‐kerja di

hotel berbintang di Timur Tengah. Beberapaikut student‐exchange ke Belanda dan Turkidalam rangka program Erasmus Mundus.Beberapa ikut kegiatan AIESEC di Polandia,China dan Taiwan. Ada rombongan anak‐anak Politik dan Hubungan Internasionalyang ikut simulasi Sidang PBB di New Yorkakhir Maret lalu. Ada yang ikut programkapal ASEAN‐Jepang. Selain itu, masih adayang masih menunggu waktu untukberangkat ke luarnegeri dalam kerjasamaErasmus Mundus.

Di lain pihak, ada mahasiswa luarnegeriyang akan ke fakultas kita. Bulan Mei nanti,sepuluh mahasiswa Malaysia bersamabeberapa dosennya akan ke kampus kitauntuk seminar dan kuliah sit‐in. Ada jugamahasiswa Edith Cowan University yangmau pindah dan meneruskan studinya kefakultas kita.

Pertautan dengan luarnegeri itu tak

hanya mahasiswa, juga staf pengajar. SelainMadame Anna dari Prancis, ada Dr MichaelHurst dari Fulbright. Ada yang dari programErasmus Mundus, akan datang Mei nantidoktor dari Polandia. Ada juga peneliti dariAustralia. Sebagaimana pernah diberitakandi edisi sebelumnya, kita punya beberapamahasiswa asing di program magister kita:dari Myanmar, Papua Nugini, Fiji, Kamboja,dan Madagaskar.

Jumlah mahasiswa yang ke luarnegeriitu tentu tidak banyak, apalagi kalaudibandingkan dengan jumlah seluruhmahasiswa aktif yang hampir 3.000 orang.Tetapi makin hari makin terasa bahwajumlahnya bertambah. Itu karenauniversitas mencoba memfasilitasi pelbagaikerjasama dan pertautan dengan pihak‐pihak di luarnegeri. Tidak hanya denganErasmus Mundus, tetapi denganuniversitas‐universitas lain di luarnegeridalam rangka menuju World ClassUniversity.

Kerjasama itu tentu akan berguna kalau

kita, di sini dan kini, bisa memperkuatkinerja dan kualitas kita sebagai lembagapendidikan. Kalau kita tidak kuat di dan daridalam, maka kita tidak akan bisa maksimaldan optimal memanfaatkan pertautandengan sesama sivitas akademika dariluarnegeri itu. Sedangkan kalau kita kuat didalam dan dari dalam, maka ibarat cakrakita akan bisa mudah memanfaatkan setiappertautan dengan sesama sivitas akademikadari luarnegeri itu.

Bisa diprediksi, ke depan pertautandengan luarnegeri ini akan makin banyak.Beberapa mahasiswa program ErasmusMundus gelombang pertama dari Eropa kinisudah berada di fakultas‐fakultas lain. Akandatang gelombang kedua bulan‐bulandepan. Kita, seluruh sivitas akademika,mesti berbenah diri agar lebih siap bila nantilebih banyak kegiatan pertautan luarnegeriitu. Tidak hanya soal gedung dan fisik yanglain, tetapi terutama soal kinerja dankualitas pengajaran kita.

(I Basis Susilo)

Pertautan Mahasiswa dengan Luar Negeri

edisi: 14/April 2010

Page 2: Pertautan Mahasiswa dengan Luar Negerifisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_14_april... · 2018. 12. 28. · BB eberapa mahasiswa FISIP ke luar negeri. Ada puluhan mahasiswa

Jendela02 edisi: 14/April 2010

editorial

REKAMAN ACARA BERDUKA CITA

l PENANGGUNG JAWAB: I. Basis Susilo (Dekan FISIP) l PEMIMPIN UMUM: V. DUGIS (Wakil Dekan III) l PIMPINAN REDAKSI: Yayan Sakti Suryandaru

l JURNALIS: Debrina Tedjawidjaja ; Intan Fitranisa ; Putri Rizkl Pramadhani, Muhammad Zaki Ath. T; Puspita Adiyani C.l FOTOGRAFER: Yanuar Satria Putra, Prima Kirtti Utomo l LAY‐OUT/PRODUKSI: Irfan Wahyudi, S.Sosl Alamat Redaksi: Gedung FISIP Kampus B Universitas Airlangga Jl. Dharmawangsa Dalam SurabayaTelp.(031) 5034 015, 5047 754, 5011 744, 5017 429. Fax.(031) 5012 442 l e‐mail: [email protected]

PENGABDIAN MASYARAKATSabtu, 6 Maret 2010

1. Drs. Sudarso, MSi ; 2. Siti Mas’udah, S.Sos., MSiPembicara/Narasumber :

Kegiatan Workshop Karya Ilmiah dengan tema “ Pendidikan dan PelatihanMetodologi Penelitian dan Penulisan Ilmiah" ‐ FISIP Universitas Trunojoyo

‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐

Kamis, 11 Maret 2010Dra. Liestianingsih Dwi D., M.Si

Pembicara/Narasumber : Pola Menonton Televisi secara Aman dan Cerdas untuk Anak'

Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Jatim Jl. Bandilan Waru‐Sidoarjo‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐

14‐16 Maret 2010Dr. Drs. Henry Subiakto, SH., MA

Pembicara/Narasumber : Kegiatan Workshop on Taiwan Media's Development

Director Press Information Division Taipe Economic and Trade Office, Indonesia‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐

17‐24 Maret 2010 Kacung Marijan (Politik)

narasumber : Workshop “Consumer Attitude toward Islamic Banking”di Ritsumeikan Asia Pasific University Jepang

dengan membawakan makalah “Social Enteprenuership and Islamic Microfi‐nance: Lesson from Pesantren Sidogiri.”

‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐

18‐20 Maret 2010Drs. Yan Yan cahyana, MA

Fasilitator Leadership Sensivity TrainingPemprov Maluku dengan Pusdiklat SPIMNAS

‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐

23 Maret 20101. Dra. Tri Susantari, M.Si ; 2. Sri Endah Nurhidayati, S.Sos., M.Si

Pembicara/Narasumber : Penguatan Focal Point ‐ Pemberdayaan Masyarakat& KB Pemkot Surabaya

‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐

23 Maret 2010Drs. Priyatmoko, MA

Pembicara/Narasumber : Menciptakan suasana kondusif dalam Mensuk‐seskan Pemilukada Tahun 2010 di Jawa Timur ‐ BAKESBANGPOL Prov. Jatim

‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐

30‐31 Maret 20101. Dra. Tri Susantari, M.Si ; 2. Sri Endah Nurhidayati, S.Sos., M.Si;

3. Novianto Edi Suharno, SSTPembicara/Narasumber : Sosialisasi Gender untuk Guru ‐ Pemberdayaan

Masyarakat & KB Pemkot Surabaya

WAKTU ACARA TEMPAT

3, 6, 7 Maret 2010 HI’s Language Inside

Tournament

Lantai 3 Gedung C

FISIP

3 Maret 2010 Rapat Yudisium Ruang Adisukadana

4 - 9 Maret 2010 Kompetisi 2nd

Malaysia Debate Open

2010 (diikuti maha-

siswa Komunikasi

2007, Brigiv Aditya )

Kuala Lumpur, Malaysia

8 Maret 2010 Pembekalan bagi calon

wisudawan

Ruang Adisukadana

19 Maret s/d 14 April

2010

HI Cup 2010 - Lapangan parkir FIB

- Lapangan basket

kompleks Cheng Ho

- Lapangan Basket

Araya di Galaxy

Bumi Permai Tahap II

19 maret 2010 Dies Natalis Sosiologi

ke-32

Kampus FISIP

26 Maret 2010 Persekutuan Doa Ju-

matan (PDJ) yang di-

adakan Unit Kegiatan

Mahasiswa (UKM)

Kristen Protestan

UNAIR

FISIP Gedung A

27 Maret 2010 Outbond SKI FISIP Kebun Raya Pur-

wodadi

28 Maret-2 April 2010 Konferensi Nasional,

National Model

United Nations 2010

New York, Amerika

Serikat

31 Maret 2010 Movie Day, memperi -

ngati hari Film Na-

sional

Mini Theater (MiThe)

Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik (FISIP)

Telah berpulang ke RahmattullohJUMARI (kaur Sarana Prasarana)

pada 21 Maret 2010 pukul 19.00 WIB.Jenazah dimakamkan di TPU Kedungcowek

‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐Telah berpulang ke Rahmattulloh

ayahanda Isti Widiastuti (staf kependidikan)pada 29 Maret 2010. Jenazah dimakamkan di TPU Yogyakarta

Page 3: Pertautan Mahasiswa dengan Luar Negerifisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_14_april... · 2018. 12. 28. · BB eberapa mahasiswa FISIP ke luar negeri. Ada puluhan mahasiswa

edisi: 14/April 2010 Jendela 03

hubungan internasional

Mengembangkan potensi gene-

rasi bangsa tidak lepas dari

tanggung jawab perguruan tinggi.

Departemen Hubungan Internasio-

nal Unair yang sadar betul akan hal

ini, tanggal 3 dan 6-7 Maret 2010

lalu menyelenggarakan HI’s Lan-

guage Inside Tournament (HI-Lite)

sebagai wujud tanggung jawab ter-

sebut. Acara yang diselenggarakan di

lantai 3 Gedung C FISIP ini berisi

kompetisi debat (Debate contest)

dan pidato dalam bahasa Inggris

(speech contest) untuk siswa SMA

se-Jawa Timur.Selain untuk men-

gasah kreatifitas dan kecerdasan,

even ini diselenggarakan sebagai

ajang sosialisasi departemen Hu-

bungan Internasional ke publik.

Lebih dari seratus siswa SMA

Se-Jawa Timur terlibat dalam kom-

petisi ini. Tak hanya dalam kuantitas,

rata-rata peserta yang datang sudah

menguji kualitas di sekolah masing-

masing. Perwakilan sekolah yang di-

kirim adalah mereka yang terbaik,

sehingga kompetisi berlangsung

seru dan sangat menarik karena ka-

pasitasnya bisa dibilang seimbang.

Dalam speech contest yang men-

jadi pembuka dalam rangkaian acara

ini, tampak para peserta sudah kom-

peten dalam berpidato. Penampilan

mereka sudah tampak sudah diper-

siapkan dengan matang. ”Pengua-

saan panggung rata-rata sudah

nggak ada yang canggung. Cuma im-

provisasinya yang beda-beda, dan ini

yang bikin seru. Yang lihat nggak

bosen,” ungkap Arif Setyanto, ketua

panitia HI-Lite.

Dengan tema Facing The Chal-lege of Terorism yang ditentukan pa-

nitia, para peserta menggali ide-ide

intelektualnya untuk mengintepre-

tasi. Ada yang menyisipkan cerita

studi kasus, lagu-lagu, puisi hingga

prosa heroik dalam penyampaian pi-

dato mereka. Aksi-aksi ini menjadi

poin plus, karena pidato menjadi

lebih hidup dan segar. Namun, ka-

dang menjadi kelewat ”menyegar-

kan” lantaran keasyikan beraksi

peserta kadang lupa pada poin uta-

manya. ”Habis nyanyi gitu, lupa mau

pidato apa lagi, he he.. tapi secara

keseluruhan bagus kok penampilan-

nya,” ceritanya sambil tersenyum

geli.

Peserta speech contest yang

lolos penyisihan harus melalui tan-

tangan yang lebih berat lagi. Kali ini

tidak ada aksi, karena tema pidato

diberikan saat itu juga dan penyusu-

nan naskahnya on the spot. Selain

itu, mereka hanya boleh membawa

note kecil untuk pengingat saja.

Tema Enviromentalizm as GlobalMovement disajikan oleh peserta

dengan pidato yang lebih serius

kepada isi pidato.

Kompetisi Debat yang diseleng-

garakan tanggal, 6-7 Maret tak kalah

seru. Seperti lomba debat pada

umumnya, peserta harus bisa mem-

pertahankan pendapatnya, menepis

argumen lawan, maupun membalik-

kan pendapat lawan. Menariknya, di

HI-Lite Debate Contest, isu-isu

yang diperdebatkan adalah isu ter-

kini seputar politik global, isu inter-

nasional, terorisme, lingkungan dan

teknologi. ”Cukup berat memang,

jadi kalau nggak sering baca koran

bisa mengalami kesusahan,” ujar

ketua yang merupakan mahasiswa

HI angkatan 2009 ini.

Dengan begini, secara tidak

langsung HI ingin menyampaikan

bahwa aware terhadap info terkini

menjadi suatu keharusan. Bagaimana

permasalahan nasional atau mung-

kin tingkat global, bisa diselesaikan

bila penerusnya saja tidak tahu apa

permasalahan yang dihadapi. ”HI-

Lite ini kami usahakan menjadi even

tahunan, karena selain jadi ajang so-

sialisasi yang mencerdaskan, kami

ingin HI-Lite menjadi pembejaran

sosial juga,” pungkas Arif. (int)

Lomba Speech Contest di HI-Lite

“GOOOL .. “ , teriakan lantang itu-

lah yang terdengar di lapangan parkir

Fakultas Ilmu Budaya beberapa

waktu lalu setelah salah seorang ma-

hasiswa menceploskan bola ke ga-

wang lawan. Ini merupakan salah satu

bagian dari kompetisi olahraga dan

fun games yang diadakan oleh maha-

siswa Ilmu Hubungan Internasional

secara periodik setiap tahunnya.

Acara ini merupakan acara yang di-

peruntukkan bagi mahasiswa ilmu

hubungan internasional Unair guna

memperkuat rasa solidaritas antar

mahasiswa. Acara ini berlangsung

seru dan meriah sejak 19 maret

hingga 14 april 2010. Selain di la-

pangan parkir FIB, HI CUP juga

menggunakan lapangan basket kom-

pleks Cheng Ho, yang terletak persis

di depan masjid Cheng Ho yang be-

gitu terkenal itu, dan lapangan Basket

Araya di Galaxy Bumi Permai II.

HI CUP yang bertajuk Friends-

hip first , competition second ini be-

risikan lomba futsal, basket, voli, tarik

tambang, triathlon (makan, minum,

meletuskan balon), balap bakiak, foto

angkatan dan make up. Serangkaian

acara tersebut berhasil menimbul-

kan gelak tawa khususnya dalam

lomba make up. Disini mahasiswa

cowok didandani sedemikian rupa

hingga menyerupai jeng kelin, su-

zanna, dan pinky girl. “ gilaaa ……

bisa juga ya cowok keren terus cooldidandani jadi kaya macan ompong

gini,“ ungkap Roswita Mathilda salah

seorang penonton di acara ini.

HI CUP 2010 yang benar benar

dikemas secara fun ini berjalan seru

dan meriah. Sutikno, salah seorang

peserta mengaku sampai serak dan

habis suaranya karena berteriak

memberikan dukungan pada timnya

ketika bertanding. “Iiyaaa mas... se-

perti piala duniaa sajaa,“ timpalnya.

Acara ini melahirkan juara umum

yang melalui akumulasi poin dari se-

tiap lomba. Adalah angkatan 2008

yang menjadi kampiun disini.

Esensi dari HI CUP sendiri ada-

lah untuk memberikan ruang bagi

para mahasiswa HI untuk menyalur-

kan bakat di bidang non akademis

sekaligus sebagai wadah komunikasi

dan kumpul kumpul antar maha-

siswa. Disini mahasiswa yang jarang

bertemu dapat bersua dan ngobrol.

Dominicus Enjang, selaku ketua pa-

nitia menandaskan bahwa acara ini

dijadikan sebagai sarana rekreasi ma-

hasiswa saja, “Intinya ya fun itu mas,

jadi ketika ikut acara ini teman-

teman bisa mengekspresikan bakat-

nya yang terpendam. Asal itu dengan

cara yang benar, tidak boleh rusuh,”

timpalnya.

Acara HI CUP ini ditutup oleh

HI KUSTIK yang bertajuk live band

oleh para mahasiswa HI sendiri pada

16 April 2010 lalu. Tentunya acara ini

diharapkan dapat terus ada dan se-

makin baik dari tahun ke tahun dan

dapat menjadi kenangan indah pada

saat lulus nanti. (tan)

Futsal Putri dalam rangka HI Cup

HI-Cup: Friendship First, Competition Second

HI-Lite, Ajang Sosialisasi Mencerdaskan

Page 4: Pertautan Mahasiswa dengan Luar Negerifisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_14_april... · 2018. 12. 28. · BB eberapa mahasiswa FISIP ke luar negeri. Ada puluhan mahasiswa

Jendela04 edisi: 14/April 2010

kuliah

LLulus dan menjadi seorang sarjana tentu

impian tiap mahasiswa yang sedang me-

nempuh masa pendidikan. Tidak terkecuali

para mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik (FISIP). Karena itu, dekanat ber-

sama semua ketua departemen beserta dosen

pembimbing mengadakan rapat yudisium,

Rabu (3/3), di ruang Adisukadana FISIP. Rapat

ini bertujuan untuk menetapkan kelulusan

mahasiswa periode semester genap

2009/2010.

Pada rapat tersebut, para dosen pembim-

bing dari tiap departemen mengajukan nama

para mahasiswa yang telah memenuhi syarat

kelulusan. Kemudian, tiap dosen pembimbing

menyerahkan semua data mahasiswa berkai-

tan dengan syarat kelulusan kepada ketua de-

partemen. Nantinya, data-data itu akan

diserahkan oleh ketua departemen kepada

dekan untuk dibuatkan Surat Keputusan (SK)

perihal kelulusan mahasiswa.

“Syarat kelulusan belum ada perubahan.

Masih sama seperti yang lalu,” ujar Drs. Dja-

dimin selaku Kepala Sub Bagian Akademik.

Syarat kelulusan sendiri meliputi jumlah sks

mahasiswa (Sistem Kredit Semester-red) mi-

nimal 144, IPK (Indeks Prestasi Kumulatif-red)

minimal 2,0, telah mengikuti semua mata ku-

liah wajib yang telah ditetapkan oleh Fakultas

dan masing-masing departemen, nilai D ku-

rang dari dua puluh persen, serta menyerta-

kan sertifikat nilai TOEFL atau LPT yang

didapat selama masih berstatus sebagai ma-

hasiswa aktif di FISIP.

Untuk nilai TOEFL, lanjut Jadimin, nilai

yang harus diraih mahasiswa program S1 mi-

nimal 425 dan program D3 minimal 375. “Ke-

tentuan itu hanya berlaku hingga tahun 2010.

Sedangkan mulai tahun 2011, peraturannya

sudah berubah. Nilai TOEFL untuk mahasiswa

program S1 minimal 450 dan minimal 400

untuk program D3,” ucap Djadimin. Nilai

TOEFL menjadi penting sebab selain sebagai

syarat kelulusan, nilai tersebut juga akan di-

sertakan dalam Surat Keterangan Lulus (SKL)

mahasiswa.

Selain penetapan kelulusan mahasiswa,

rapat yudisium juga menetapakan tiga maha-

siswa terbaik dari tiap program studi yang ada

di FISIP. “Dari program studi S1, mahasiswa

terbaiknya yaitu Nurlaeli Khusnul Imama dari

departemen Administrasi Negara dengan IPK

3,76. Untuk program studi D3 yaitu Ma’isatin

Aliyah dari Teknisi Perpustakaan dengan IPK

3,54. Sedangkan, dari program S2 yaitu

Supi,STT.AK, mahasiswa jurusan PSDM (Pen-

gembangan Sumber Daya Manusia) dengan

IPK 3,94,” kata Djadimin. (int)

Pemeriksaan berkas Mahasiswa FISIP jelang Yudisium

Syarat Kelulusan Belum Berubah

TTidak lama lagi, tepatnya tanggal 10 April

2010, para mahasiswa Unair yang telah

dinyatakan lulus lewat rapat yudisium akan

mengikuti prosesi kelulusan (wisuda-red) di

Auditorium Kampus C Unair. Sebelum itu,

mereka wajib mengikuti pembekalan bagi

calon wisudawan. Tidak terkecuali para ma-

hasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(FISIP).

Pembekalan tersebut diadakan di ruang

Adi Sukadana FISIP, Senin (8/3). Hadir seba-

gai pembicara, Hendrik Setia Budi selaku

perwakilan dari Pusat Pembinaan Karier

dan Kewirausahaan (PPKK). Melalui kegia-

tan ini, para calon mahasiswa akan dibekali

strategi-strategi masuk ke dunia kerja.

Menurut Hendrik, persaingan kerja saat

ini sangatlah ketat. Apalagi, jumlah lapangan

pekerjaan tidak sebanding dengan jumlah

lulusan perguruan tinggi (PT) yang menca-

pai 4000-5000 orang pertahunnya. Karena

itu, lulusan perlu mempersiapkan diri agar

dapat terserap di lapangan pekerjaan yang

sesuai dengan harapan.

“Sayangnya, lulusan PT sekarang hanya

fokus mengembangkan aspek hardskill me-

reka. Sehingga, aspek softskill diabaikan,”

ungkap Hendrik. Terbukti, para stakeholders(perusahaan-red) sering mengeluhkan ki-

nerja para lulusan PT yang kurang maksi-

mal. Bahkan, tergolong “payah”. Misalnya,

cepat bosan, tidak bisa bekerjasama dalam

tim, dan kurang tangguh.

Selain itu, para lulusan seringkali kurang

mampu “menjual diri” mereka ke perusa-

haan yang hendak disasar. Hal ini bisa dilihat

dari kemampuan mereka dalam membuat

surat lamaran dan Curiculum Vitae (CV).

“Masih banyak lulusan yang asal-asalan

membuat surat lamaran dan CV. Padahal,

dua hal itu penting untuk membangun

kesan pertama yang baik di mata perusa-

haan,” keluh lulusan Fakultas Kedokteran

Gigi Unair ini.

Karena itu, Hendrik menyarankan para

lulusan untuk berlatih membuat surat lama-

ran dan CV. Hal terpenting, menurut Hend-

rik, yang perlu ditonjolkan dalam CV adalah

potret diri serta hasrat dan keinginan lulu-

san ketika bekerja di perusahaan tersebut.

Aspek pendidikan, pengalaman, dan kegia-

tan-kegiatan yang pernah diikuti sebaiknya

juga dicantumkan. Hal ini dilakukan untuk

menambah nilai jual dari lulusan itu sendiri.

Berbekal kemampun hardskill dan soft-skill yang baik serta mampu membuat surat

lamaran dan CV yang menarik, diharapkan

para lulusan Unair nantinya semakin mudah

terserap oleh lapangan pekerjaan. Sehingga,

masa tunggu lulusan pun tidak terlalu lama,

dapat bekerja di bidang yang sesuai dengan

ilmu yang dimiliki, dan mendapat penghasi-

lan yang tinggi.

(int)

Bekali Diri Terjun ke Dunia Kerja

Hendrik saat pembekalan calon wisudawan

Page 5: Pertautan Mahasiswa dengan Luar Negerifisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_14_april... · 2018. 12. 28. · BB eberapa mahasiswa FISIP ke luar negeri. Ada puluhan mahasiswa

edisi: 14/April 2010 Jendela 05

kuliah

Ada pemandangan baru dan cukup

menyenangkan ketika kita berjalan

menuju parkir motor atau menuju

mushola mahasiswa. Tampak beberapa

aktivis mahasiswa FISIP yang mondar-

mandir masuk ke Student Center (SC),

terlihat sibuk dan bersemangat. Ka-

dang, mereka membawa tamu juga ke

dalamnya. Di dalam Student Center

ada aktivitas yang ”hidup”, seperti me-

rencanakan program kerja, sibuk men-

getik proposal dan LPJ, mengeprint

undangan, rapat, bernegoisasi, berdis-

kusi dan bersosialisasi.

Pemandangan ini tergolong langka

jika dibandingkan dengan bulan-bulan

sebelumnya. Karena selama ini SC

hanya digunakan sebagai gudang untuk

menumpuk barang-barang yang digu-

nakan pasca-even yang dilaksanakan

mahasiswa. Hal ini menyimpang dari

fungsi utama dibangunnya SC. Awalnya

gedung ini dibangun sebagai homebasebagi kegiatan-kegiatan mahasiswa yang

tidak bisa ditampung di ruang-ruang

kelas akademik. Sehingga organisasi

mahasiswa FISIP punya ”rumah” untuk

berkreasi.

Pemandangan baru ini tidak lepas

dari pembaharuan besar-besaran ter-

hadap SC. Semua elemen kampus, baik

pihak fakultas, BEM, Hima prodi, hingga

BSO yang ada, bekerja sama untuk

mengembalikan kembali fungsi SC yang

sebenarnya. Pihak fakultas mengawali

inisiatif ini dengan menambah beberapa

fasilitas dalam SC.

”Kami diberitahu oleh pihak fakul-

tas bahwa SC dipasang AC, listrik dan

air yang sudah berfungsi dengan baik.

Selanjutnya, kami dihimbau untuk me-

nyiapkan ruangan untuk menerima fa-

silitas lain,” ungkap Abdul Chodir, pre-

siden BEM FISIP. Fasilitas yang dimak-

sud adalah perangkat komputer

lengkap dengan printernya, bagi tiap-

tiap ruangan Hima prodi dan BSO yang

ada di SC.

Stimulus ini ditanggapi semangat

yang luar biasa oleh BEM, Hima prodi

dan BSO. Student Center yang dulunya

gudang, disulap menjadi tempat yang

nyaman dan kondusif untuk berorgani-

sasi. ”Karena itu kami berterima kasih

pada pihak fakultas dan juga BEM pe-

riode sebelumnya yang memperjuang-

kan hal ini,”ujarnya.

Dengan aktifnya SC ini, kebera-

daan organisasi kampus, termasuk BEM

menjadi jelas. Dimana mereka bisa di-

temui, bekerja dan mengadakan rapat

sudah pasti tempatnya. Sosialisasi pro-

gram BEM ataupun koordinasi dengan

pihak hima prodi juga semakin mudah,

karena para pengurusnya pasti bisa di-

temui di ruang masing-masing.

Kembali berfungsinya SC sesuai

dengan tujuan awalnya, mendorong

BEM dan organisasi lainnya menjadi

kian produktif. Di bulan April saja, BEM

sudah mengumumkan proker khusus

untuk bulan tersebut sedemikian ba-

nyak dan dipampang didepan SC. ”Pro-

ses pengerjaan juga cepat, nggak ada

alasan lagi proposal,undangan atau LPJ

terlambat. Kan sudah ada komputer

dan printer sekaligus. Kalau rapat juga

nggak bingung, rapat kondusif dimana,”

jelas Chodir.

Dari segi sosial, hubungan Hima

prodi juga semakin akrab. Mahasiswa

dari seluruh jurusan di FISIP dapat ber-

temu di SC ini dan bertukar pikiran.

Selain itu, jika ada kunjungan studi ban-

ding dari universitas lain atau tamu

untuk BEM, hima prodi atau BSO, bisa

dengan bangga dibawa ke SC. ”Kalau

dulu malu ya, ada tamu dibawa ke galeri

aja. Alasannya, SC-nya sedang dikunci,

padahal malu karena jadi gudang,” te-

rangnya.

Sekarang, organisasi mahasiswa se-

cara formal punya ”ru mah”nya sendiri.

Dan tentu saja, berbangga mempersi-

lahkan tamunya masuk ke ruang pro-

duktif ini. Bahkan ketika pihak DIKTI

mengecek kondisi organisasi di FISIP

dan bagaimana kinerjanya, mereka ter-

kesan dengan apa yang ada.

Yang perlu dicermati, ketika sudah

diaktivasi kembali dengan doro ngan

pemberian fasilitas, tugas selan jut nya

menjaga dan merawatnya. Namun, say-

ang hal ini yang kurang diperhatikan

mahasiswa. Sebagai ruang publik ber-

AC yang jelas-jelas peraturannya ditulis

dilarang merokok di dalam ruangan,

masih saja banyak yang dengan bangga-

nya berpesta asap sambil berdiskusi

atau sekedar bermain poker. Disadari

atau tidak, perbuatan ini merusak si-

stem kerja AC dan kesehatan teman-

teman mahasiswa lain di seluruh

ruangan tersebut. Kepercayaan yang di-

berikan harusnya dijawab dengan

makin produktifnya organisasi maha-

siswa, baik BEM, Hima prodi dan BSO

yang ada. (puz)

Aktivitas mahasiswa di Student Center

Aktivasi Student Center

SSejak beberapa bulan lalu, mahasiswa

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Airlangga dimanjakan lewat

fasilitas eksklusif seputar akses infor-

masi. Ya, mahasiswa FISIP sudah diman-

jakan dengan fasilitas wi-fi

(wireless-fidelity). Fasilitas ini dapat

dengan mudah diakses oleh seluruh

mahasiswa FISIP, terutama bagi mereka

yang posisinya ada di sepanjang galeri

(pelataran gedung A FISIP).

Sejalan dengan penambahan fasili-

tas eksklusif ini, pihak dekanat, khusus-

nya bagian Sumber Daya Mahasiswa,

terus berupaya untuk meningkatkan

kenyamanan mahasiswa terutama

untuk akses free wi-fi ini. Pihak Sumber

Daya Manusia masih terus mempelajari

seluk beluk fasilitas akses internet

gratis tersebut. Utamanya, tentang

bagaimana penataan teknis dan berba-

gai perencanaan ke depan lainnya.

Salah satu aspek yang perlu men-

jadi fokus bagian Sumber Daya Manusia

adalah keselarasan antara kuantitas

mahasiswa dengan jumlah maksimal

pengguna. “Semuanya sedang kami

pelajari, salah satunya tentang kenya-

manan akses terkait dengan apakah

fasilitas internet ini sudah memadai

dengan jumlah mahasiswa yang me-

manfaatkan fasilitas tersebut.” ujar Drs.

Moh. Imron, MM, Kepala Bagian Sum-

ber Daya Mahasiswa FISIP Unair.

Meski begitu, Imron menam-

bahkan bahwa wi-fi memang seharus-

nya mendapatkan porsi perhatian yang

cukup besar. Sebab, mahasiswa yang se-

lalu berkutat dengan tugas kampus

tentu saja membutuhkan ruang untuk

mengeksplorasi data di internet.

“Kampus harus seimbang, mem-

beri tugas, tapi juga akses untuk

menyelesaikan secara optimal. Maha-

siswa menjadi prioritas kebijakan kami.

Salah satunya ya wi-fi ini,” imbuh Imron.

Akses wi-fi memang terbentur

aset-aset pribadi mahasiswa. Bagi ma-

hasiswa yang berlaptop, akses wi-fi

bakal dapat dicapai dengan mudah.

Tinggal membuka laptop pribadi dan

mengaktifkan fitur wi-fi. Namun bagi

mahasiswa tak ber-notebook, akses wi-

fi hanya menjadi imajinasi semata.

Untuk mengatasi masalah terse-

but, Imron menginginkan agar maha-

siswa yang tak memiliki laptop tetap

terfasilitasi. Salah satunya dengan

menyediakan ruangan yang berisi be-

berapa komputer pribadi (personal

computer). Menurut Imron, rencana ini

sekaligus menciptakan gebrakan ino-

vasi yang dapat meningkatkan kenya-

manan mahasiswa dalam menempuh

kegiatan belajar di kampus oranye ter-

cinta.

Imron juga menjelaskan, maha-

siswa penikmat wi-fi harus menerap-

kan etika saat menik matinya. “Karena

ini lingkungan akademis, duduk harus

dijaga. Mahasiswa harus dapat menjaga

nama baik fakultas, dan juga universi-

tas.” ujar Imron.

Bagi mahasiswa FISIP yang belum

sempat mencicipi fasilitas free wi-fi ini,

caranya sangat mudah. Imron mema-

parkan, mahasiswa hanya perlu meny-

odorkan KTM dengan membawa

laptop ke bagian Informasi dan

bertemu dengan mas Yance. (put)

Prioritaskan Mahasiswa, Matangkan Ruang Internet

Page 6: Pertautan Mahasiswa dengan Luar Negerifisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_14_april... · 2018. 12. 28. · BB eberapa mahasiswa FISIP ke luar negeri. Ada puluhan mahasiswa

Jendela06 edisi: 14/April 2010

opini

TTulisan ini sedikit akanmencoba mengkritikproses pemilihan rektor

Unair. Sebagaimana diketahui,pemilihan Rektor Unair kali inimerupakan yang pertamakalinya bagi Unair ditengahstatusnya sebagai BHMN.Namun sayang, prosesnyayang dikritik banyak pihaktidak transparan, menjadi satudari sekian buruknya prosespilrek kali ini. Tidak hanya itu,dari susuan dan fungsi SA(senat akademik) yang diketuaioleh Sam Soeharto dan MWAyang diketuai oleh Sudi Silalahijuga tak luput dari kritik.

Dilihat dari susunan yangada dalam struktur SA, dengantegas tidak ada keterwakilanmahasiswa disana. Hal inimenjadi permasalahan, lan‐taran fungsi SA yang dinilaimemang cukup strategis.Disini, SA lah yang berhakmenentukan siapa yang akanmasuk kedalam 3 nama yangnantinya akan dibawa keJakarta kedalam rapat MWA.Dari sinilah sebenarnya kritikmengenai transparansi mene‐mui titik gentingnya. Dalampenjaringan 12 nama kedalam3 nama carek tersebut tidaksecara jelas disebutkan apasaja yang menjadi indikator

serta bagaimana pengawasanakan objektifitas penilaian SAtersebut didasarkan.

Sedangkan dalam strukturMWA sendiri yang didalamnyaterdapat keterwakilan maha‐siswa sebagaimana susunanMWA yang disahkan melaluiSK mendiknas, menjadi per‐masalahan yang ikut menam‐bah nilai merah dalam prosespilrek kali ini.

Dalam pilrek kali ini, selainpertama kalinya dilaksanakanketika Unair berstatus BHMN,namun juga pertama kalinyaterdapat keterwakilan maha‐siswa dalam Struktur MWA.Bagi penulis, keterwakilan ma‐hasiswa dalam struktur MWAini selain memiliki segi positif,namun dirasa lebih banyak sisinegatifnya, jika dite rapkandengan sistem Ormawa (Or‐ganisasi Mahasiswa) yang adadi Unair saat ini. Sikap BEMFisip yang sejak semula mem‐pertanyakan RepresentasiBEM UNAIR serta ditunjukkandengan tidak adanya PEMIRAUNAIR (Pemilihan Umum RayaBem‐Keluarga Mahasiswa) diFisip menjadi wujud kongkritbahwasannya tindakanataupun kebijakan yang diam‐bil oleh Bem KM ini tidak men‐dapatkan legitimasi darikalangan Gras root, khususnyadari Fisip.

Mungkin terlalu berlebihanmemang statement diatas,namun hal tersebut akandapat kita pahami jika kitamampu mengetahui alasandikemukakannya statementtersebut. Disinilah penulismencoba menjelaskan denganmulai menggali informasi yangada mengenai keterwakilanmahasiswa dalam strukturMWA. Diketahui bahwa keter‐wakilan mahasiswa yang adadalam susunan MWA meru‐pakan “syarat” Bagi Universi‐tas‐universitas guna bergantimenjadi BHMN, tak terkecuali

Unair. Keterwakilan ini bukan‐lah suatu hal yang salah,bahkan hal ini menjadi buktibahwa mahasiswa memangselayaknya diakui sebagibagian dari pengambil kebi‐jakan/ keputusan Universitas.

Menjadi salah, lantaran sis‐tem Ormawa yang ada di Unairdalam hal ini, masihlah mener‐apkan sistem (Orma wa) BadanEksekutif Mahasisiwa–Kelu‐arga Ma ha siswa Unair (Bem ‐KM) yang dalam setiap Pemi‐ranya selalu dipertanyakanketerwakilannya. Hadirnyaketerwakilan mahasiswadalam struktur MWA, yang di‐tunjuk ataupun diputuskan se‐cara langsung oleh KeputusanMendiknas, NOMOR126/MPN.A4/KP/ 2007 , yakni Pres‐iden Bem Unair inilah yangjuga menjadi perdebatan. Halini dirasa janggal lantarandalam Anggaran RumahTangga Unair Pasal 8 ayat 5telah dijelaskan bahwa “Tat‐acara pemilihan dan pen‐gangkatan anggota MajelisWali Amanat dari unsurmasyarakat yang berasal darimahasiswa dilakukan denganpenjaringan dan seleksi olehBadan Eksekutif Mahasiswa”.Jika dalam Ketentuan PenutupAnggaran Rumah Tangga Unairkemudian dijelaskan bahwaperwakilan MWA dari unsuremasyarakat mahasiswa per‐tama kali adalah Presiden BemUniversitas, namun ketikalebih lanjut dikroscek, bahwaperwakilan Presiden Bem Uni‐versitas yang ada saat iniadalah perwakilan (atas namamahasiswa) dari generasiketiga, maka ketentuanpenutup ART Unair dalam halini tidaklah lagi berlaku. Se‐hingga perwakilan mahasiswadalam susuan MWA harusnyabukanlah serta merta PresidenBem KM Unair, namun di‐lakukan seleksi dan pen‐jaringan atau dalam bahasa

lainnya yakni musyawarahuntuk menetukan perwakilanMWA yang dilakukan olehBadan Eksekutif Mahasiswa.Tercantumkannya kata BadanEksekutif Mahasiswa, seharus‐nya merujuk pada BEM‐BEMyang ada di Unair, dalam hal inimaka merujuk pada BEMFakultas, sehingga 13 BEMfakultas yang ada di Unair se‐harusnya melakukan musya ‐warah untuk menunjukperwakilan mahasiswa dalamsusunan MWA, sekaligus per‐wakilan (JUBIR) mahasiswadalam setiap kebijakanataupun keputusan yang men‐gatasnamakan mahasiswa. Se‐hingga penegasan ataspenggunaan nama Mahasiswaselayaknya mendapatkan legit‐imasi dari Grass root, maha‐siswa itu sendiri.

Jika melihat hal ini, makasebenarnya konsep system Or‐mawa Dema (Dewan Maha‐siswa) lebih sejalan dengansubstansi keterwakilan maha‐siswa dari pada konsep BEM‐KM. Tawaran yang beberapatahun belakangan ini selaludiperjuangkan fisip untukmengembalikan makna eksis‐tensi Mahasiswa. KonsepDema serta keterwakilan mha‐siswa dalam sususnan MWAyang ada dalam tulisan inisekaligus menepis anggapanataupun ketakutan bahwaketerwakilan mahasiswa akanmenjadi 13 orang, seba‐gaimana jumlah fakultas yangada dalam unair, namun tetap1 perwakilan mahasiswa seba‐gaimana yang tertera dalamAD‐ART Unair.

Ketua BLM Fisip Unair,Aditya Nugraha, mencobamenjelaskan bagaimanapengamatannya dalam prosesPilrek Unair, serta gerak‐gerikdari BEM‐KM dalam meresponpilrek kali ini. Berdasarkanpengalamannya mengikuti ujimasyarakat kampus, salah satu

kritiknya yang hmasyarakkedua takjari. Padahnya akamenentuada, dari orang caakan dibDalam pnarkah jikcalon recttor kali inbelum adkampus. siswa ilmuini menamKM yangmengadamahasiswdakan yanwaktu seteknis pel

Pada mahasiswsuara mmemberibaik bagmalah mmencedemahasiswhasiswa jakan/kepmengataslayaknya dsistem suhasiswa ymampu jawabkanjure yang kenyataansep Demacara dipertangresentasipakan sisideal untusuara ma(*)

Presiden riode 20

kajian unSy

Keterwakilan (Hampa) Proses Pilrek Un

Abdul Kodir

Page 7: Pertautan Mahasiswa dengan Luar Negerifisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_14_april... · 2018. 12. 28. · BB eberapa mahasiswa FISIP ke luar negeri. Ada puluhan mahasiswa

edisi: 14/April 2010 Jendela 07

kuliah

yakni, bagaimana SAhadir dalam ujikat kampus pada harik lebih dari hitunganhal SA lah yang nanti‐n menjaring sertakan calon rektor yang12 carek menjadi 3

arek yang nantinyabawa kepada MWA.pandangannya, be‐ka sebenarnya 3 namator atau bahakan rec‐ni, telah terpilih se‐

danya uji masyarakatLebih lanjut maha‐

u politik angkatan ’07mbahkan, sikap BEM‐g rencananya akanakan pemilihan versiwa (PVM) adalah tin‐ng membuang‐buangerta tidak jelas akanlaksanaannya.

hakekatnya, suarawa harusnya menjadi

murni yang mampukan konstribusi ter‐i Unair, dan bukan

menjadi suara yangerai makna eksistensiwa. Representasi ma‐

dalam setiap kebi‐putusan yangsnamakan mahasiswadikembalikan kepadasunan organisasi ma‐yang secara de facto

dipertanggung‐n dan bukan hanya de

seringkali mengakalin. Maka dari itu kon‐a, yang memang se‐

nyata dapatggung jawabkan rep‐nya rasanya meru‐stem ormawa yanguk menjaga eksistensihasiswa yang murni.

Oleh : Abdul KodirBEM FISIP UNIAR pe‐009‐2010, pemerhatiniversitas BHMN dan

ystem Ormawa Unair.

nair

Pada malam 19 maret 2010 DiesNatalis Sosiologi diadakan di

tempat parkiran mobil sastra ber‐tema I Love Sosiologi. Puncak Dies

Natalis Sosiologi ke‐32 yang sekali‐gus sebagai acara penutup. Acarapuncak ini berupa penampilangitar akustik, penampilan seni tari,

teater, dan band oleh MahasiswaSosiologi dan Alumni Sosiologiserta sumbangan apresiasi seniDosen Sosiologi. Serangkaian acarayang sebelumnya telah lebih da‐hulu diselenggarakan adalahlomba‐lomba unik dan lucu yangdiadakan mulai dari lomba sepakbola daster, tarik tambang, bakiak,gigit koin, balap karung, gobaksodor, lomba PS II. Ditambah lagiadanya Sosiologi Cup, pertan‐dingan sepak bola dan basket takketinggalan hadir memeriahkan‐nya.

Acara yang di koordinasi olehRima Irsalina Sosiologi angkatan2007 itu, dapat dibilang sukses.Sebab semua apa yang direncana‐kan telah tertampil dipanggungDies Natalis. ”I Love Sosiologi fore‐ver”. (gun)

Pak Novri (kanan ke kiri), Rima(ketua panitia), Hepy (kahima) dan Ayik

Peringatan 32 tahun Sosiologi

LLima orang delegasi SosiologiFisip Universitas Airlangga yang

dilimpahi wewenang untuk datangke acara Rakorwil JMSJ (JaringanMahasiwa Sosiologi se-Jawa)sekaligus diundang dalam Dies Na-talis Sosiologi FISIB (Fakultas IlmuSosial dan Budaya UniversitasTrunojoyo), Bangkalan Madurapada 7 April. Lima delegasi terse-but adalah Hepy, Guntur, Riza,Rizki dan Toni.

Kunjungan tersebut sebagaibentuk silahturrahmi dan pertaliansaudara sosiologi antar kampus di-wilayah jatim. Padahal JMSJsendiri baru dibentuk sekitar Jan-uari lalu, saat kongres se-Jawa diUniversitas Brawijaya Malang.Dengan dibentuknya JMSJ berartilebih membangun tali per-saudaraan setiap calon sosiologdiseluruh pulau Jawa ini. Untuk se-mentara waktu JMSJ diketuai olehsalah satu aktivis dari Universitas

Truno Joyo (Unijoyo), karena sertamerta memang yang membentukJMSJ selama ini adalah mahasiswa– mahasiswa Unijoyo tersebut.

Menurut pembicara dari UGM,Mas Lubis, bahwa terisolasinya bu-daya kita oleh westernisasi karenakurangnya sikap kritis dari bangsaini menanggapi isu tanpa menyiap-kan perisai untuk menakar mod-ernisasi tersebut.

Dalam Rakorwil itu, para pen-gurus dari 3 anggota JMSJberkumpul, kami wakil dari Unair,Ari dari Universitas BrawijayaMalang, kemudian yang terakhirsegenap anggota Himadep Sosi-ologi dari Truno Joyo sendiri.Namun delegasi dari dua kampusUniversitas Jember dan IAINSurabaya tak terlihat datang padasaat itu. Saat rapat terjadi perde-batan, mengenai konsepsi apayang harus dilakukan untuk JMSJdan struktur keanggotaannya, ten-

tang apa dan bagaimana konseporganisasi tersebut tetap eksis danmendapat dukungan berbagaipihak. Terutama mengenai perte-muan Oktober mendatang, dan So-siologi Unair sebagai tuanrumahnya. Akan tetapi menurutHepy di Bulan Oktober Hima Sosi-ologi Unair mempunyai banyakacara yang tak dapat dihindari.Sebagai gantinya Universitas Jem-ber lah yang akan menjadi tuanrumah. Akan tetapi keputusandalam rapat tersebut belumsepenuhnya deal. Karena UneJsendiri belum dikonfirmasi. Makapada Oktober mendatang SosiologiUnair tetap harus siap-siap sebagaifasilitator.

Di akhir rapat, Ari mengu sul -kan peningkatan kegiatan karyailmiah, termasuk penelitian sosialdi JMSJ.

(gun)

Jejaring Mahasiswa Sosiologi se-Jawa

Page 8: Pertautan Mahasiswa dengan Luar Negerifisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_14_april... · 2018. 12. 28. · BB eberapa mahasiswa FISIP ke luar negeri. Ada puluhan mahasiswa

Jendela08 edisi: 14/April 2010

kuliah

Pada tanggal 26 Maret 2010,siang hari, tampak sekitar

tiga ratus mahasiswa mengikutike giatan di ruang 309, FISIPgedung A. Mereka tampakkhusyuk mendengarkan pence-ramah yang bernama AndreKho, M. Div, seorang teologyang juga pengajar Sekolah Al-kitab Asia Tenggara. Siang itu,Andre sedang menyampaikanceramah tentang EksistensiAllah. Setelah selesai sesi ce-ramah, tampak beberapa maha-siswa dengan semangatbertanya mengenai materi ce-ramah kepada Andre.

Rupanya para mahasiswa inisedang mengikuti kegiatan rutinPersekutuan Doa Jumatan (PDJ)yang diadakan Unit Kegiatan

Mahasiswa (UKM) KristenProtestan UNAIR. Kegiatan PDJini, meskipun rutin, masih seringmenjumpai kendala tempat.“Karena kami minoritas, kamisering digusur kalau men-gadakan Persekutuan Doa ditempat-tempat lain,” jelasDaniel Susilo, mahasiswa ilmukomunikasi yang juga KetuaPembinaan Pelaksana TugasUKM Kristen Protestan. Karenakebingungan mencari tempatyang bisa digunakan secaratetap, akhirnya UKM ini punmencoba meminta tempat keFISIP. Dan ternyata pihak FISIPsangat terbuka dan menerimamereka sehinggan memberikansebuah ruangan yang bisamereka pakai setiap hari Jumat

pukul 10.30 sampai 13.30 untukkegiatan Persekutuan Doamereka. Dengan adanya ijin ini,mahasiswa UKM Kristen tidakperlu lagi berpindah-pindahtempat setiap hari Jumat untukmelakukan PDJ.

Lantas, apa saja yang merekalakukan di setiap PDJ?“Berganti-ganti. Kadang kamidibagi menjadi kelompok-kelompok kecil, kadang kelom-pok besar. Kalau dalamkelompok kecil, kami dibimbingoleh kakak-kakak senior untuksharing tentang keimanan, dok-trin-doktrin, dan lain-lain. Kalaukelompok besar, kami men-datangkan seorang penceramahdari gereja-gereja protestan diSurabaya,” cerita Daniel denganbersemangat. Jika sedang dibagimenjadi kelompok-kelompokkecil, mereka didampingi seo-rang senior untuk setiap kelom-pok. Ada kelompok paduansuara, klasis iman, kelompokyang memainkan musik, danlain-lain. sedangkan jika wak-tunya kelompok besar, merekaselama kurang lebih dua jammendengarkan ceramah dariseorang teolog. Daniel juga

mengatakan bahwa pihak UKMKristen Protestan menerapkaninterdenominasi dalam memilihpenceramah untuk PDJ. Merekatidak memilih-milih penceramahkhusus dari gereja tertentuuntuk diundang, tapi siapa sajateolog dari Gereja Protestanboleh mengisi kegiatan ini. Danpenceramah yang datang meru-pakan penceramah yang diun-dang oleh bagian pembinaanFISIP.

Pihak UKM Kristen menya -ta kan senang atas dukung anyang telah diberikan FISIP. Sebabselain memberikan ijin, fasilitasruangan, dan juga pelayananpencera mah, mereka jugamerasa tidak ada hambatan saatberkegiatan di FISIP, tidakseperti ketika mereka mela ku -kannya di fakultas lain. Perseku-tuan Doa tiap Jumat yangmereka laksanakan selalu ber-jalan lancar dan para petugasjuga sangat welcome denganmereka. “FISIP ternya ta sangatpluralis. Kami telah membuk-tikannya,” ujar Daniel mantap,sambil tersenyum.

(zaa)

Suasana Persekutuan Doa Jumatan di gedung A FISIP

Terbukti FISIPPluralis

Itulah tema Rihlah Sie Kerohan-

ian Islam (SKI) Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) kali

ini. Acara tahunan Departemen

Syiar ini diadakan di Kebun Raya

Purwodadi, Sabtu (27/3). Se-

banyak lima puluh peserta, baik

anggota maupun nonanggota SKI,

ikut dalam kegiatan yang terbuka

bagi seluruh mahasiswa FISIP itu.

“Sesuai dengan tema, kegiatan

ini bertujuan untuk memperbarui

semangat setelah liburan panjang

sekaligus mempererat tali per-

saudaraan,” terang Aji Cahya se-

laku ketua panitia Rihlah SKI FISIP

2010. Selama sehari penuh, para

peserta diajak bersenang-senang

lewat berbagai aktivitas. Mulai

dari permainan outbond, gamesseru, dan tidak ketinggalan, ada

doorprize bagi pemenang di tiap

perlombaan.

Ada yang menarik saat Rihlah

ini berlangsung. Saat para peserta

asyik bermain, tiba-tiba hujan

turun cukup deras. Bukannya

berteduh, baik panitia maupun

peserta malah meneruskan per-

mainan mereka sampai selesai.

“Nggak peduli ujan deras, kita

tetep maen aja. Malah gara-gara

ujan, maen-nya jadi tambah seru,”

ucap Aji, tertawa.

Aji berharap, nantinya, Rihlah

bisa diadakan di lokasi yang

berbeda dari tahun ini. Sebab,

Kebun Raya Purwodadi sudah

menjadi lokasi Rihlah SKI selama

dua tahun terakhir. Keterbatasan

dana masih menjadi alasan belum

berubahnya lokasi Rihlah. “Se-

moga Rihlah tahun depan se-

makin banyak peminatnya. Jadi,

bisa pindah lokasi,” ujar maha-

siswa Antropologi ’09 ini. (int)

Refresh Your Spirit,Refresh Your Ukhuwah

Outbond SKI di Kebun Raya Purwodadi

Page 9: Pertautan Mahasiswa dengan Luar Negerifisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_14_april... · 2018. 12. 28. · BB eberapa mahasiswa FISIP ke luar negeri. Ada puluhan mahasiswa

edisi: 14/April 2010 Jendela 09

diskusi & seminar

RRabu (31/3), jam masih menunjukkanpukul 09.00 WIB. Namun, sudah ter‐

dengar keriuhan di dalam Mini Theater(MiThe) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik(FISIP). Berbeda dari hari rabu biasanya, hariitu, MiThe memang sengaja dibuka lebihawal. Sebab, Divisi Kajian Sinema (PeepingComm) HIMAKOM menggelar acara berta‐juk Movie Day, memperingati hari Film Na‐sional yang jatuh setiap tanggal 30 Maret.

Pada acara tersebut, menurut WitaNuggrahini selaku ketua pelaksana Movie

Day, ada tiga film nasional yang akandiputar. Menariknya, ketiga film ini memilikigenre yang berbeda‐beda. Mulai dari genreaction, drama, hingga horor. “Untuk film ac‐tion, kami pilihkan Merantau, Virgin 2 untukgenre drama, dan Keramat untuk genrehoror,” jelas Wita. Selain film‐film nasional,diputar pula film garapan sendiri seperti1001 Shura dan Kosong.

Merantau dipilih sebagai pembukaMovie Day pagi itu. Disusul dengan Virgin 2,dan Keramat sebagai penutup. ”Kami

sengaja muterin film Merantau di jam awal,biar nggak ngantuk,” ujar mahasiswiDepartemen Komunikasi ’07 ini. Antusi‐asme penonton mencapai puncaknya saatfilm Keramat diputar. Terbukti, dari parapenonton yang memadati ruangan MiThe,tidak sedikit yang berteriak ketakutan be‐gitu film ini menampilkan adegan‐adeganyang membuat bulu kuduk berdiri.

Berbagai tanggapan pun bermunculandari para penonton usai mengikuti MovieDay. Mayarani Nurul Islami (Kom’09), mis‐alnya. Ilmi, begitu dia biasa disapa, merasasalut dengan Movie Day yang diadakan olehPeeping Comm. Selain menawarkan film‐film Indonesia yang beragam, lewat MovieDay, generasi muda bisa belajar menghar‐gai hasil karya bangsa sendiri. Berbeda den‐gan Ilmi, Roidatul Ula A’izah (Kom’09)menyarankan agar Peeping Comm memu‐tar lebih banyak film di Movie Day berikut‐nya.

Respon yang beragan ini ditanggapiWita secara positif. Sebab, respon parapenonton dapat dijadikan bahan evaluasiuntuk Movie Day selanjutnya. Ke depannya,Wita berharap, Movie Day bisa menjadiprogram tahunan Peeping Comm. ”Semogadi tahun‐tahun berikutnya, Movie Day tetapdiadakan,” tambah Wita. (int)

Pepping Comm Gelar Movie Day

Pemutaran tiga film nasional dalam Movie Day

HHIMA FORSTA Prodi IIP,menyelenggarakan semi‐

nar diskusi interaktif,bertemakan Urgensi dan Pelu‐ang Kerja di Era Globalisasi 14April 2010. Hima Forsta (Infor‐masi dan Perpustakaan)menggelar acara tersebutdengan tujuan membimbingpara mahasiswa lebih sensitifterhadap globalisasi dan sege‐nap perubahan sosial yangtelah terjadi. Terlebih lagimengenai pengenalan duniainformasi dan perpustakaanmelalui diskusi interaktif terse‐but.

Acara yang dihadiri seluruhmahasiswa departemen ilmuinformasi dan perpustakaanUniversitas Airlangga serta

siswi‐siswi beberapa SMA diSurabaya itu meriah denganpartisipannya yang ikut mera‐maikan suasana. ”generasipenerus bangsa harus lebihkreatif dalam menghadapi pe‐liknya dunia informasi dan bis‐nis” tutur Gana Royana Putrimahasiswi Prodi IIP angkatan2009, selaku ketua panitiaForsta Week saat diwawan‐carai Jendela kemarin. Semi‐nar yang dipindah di FakultasIlmu Budaya tersebut, jugamengundang pembi caraAmelya Marihesya ketuaikaforsta dan Pak Johny AlfianKhusyairi kepala departemenIIP.

Pada gilirannya memanggene rasi muda seperti maha‐

siswa Fisip lebih mengede‐pankan kapasitas intelektual,dalam menyongsong masa

depan yang masih terlihatsamar. (gun)

Mempersiapkan Lulusan IIP

Seminar IIP tentang Urgensi dan peluang kerja

Page 10: Pertautan Mahasiswa dengan Luar Negerifisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_14_april... · 2018. 12. 28. · BB eberapa mahasiswa FISIP ke luar negeri. Ada puluhan mahasiswa

Jendela10 edisi: 14/April 2010

mahasiswa

MMahasiswa FISIP Unair berpar-

tisipasi bersama dengan 5000

rekan-rekan dari 340 universitas di

lima benua dalam konferensi Nasio-

nal, National Model United Nations di

Hotel Sheraton dan Markas Besar

PBB di New York. Acara yang ber-

langsung sejak tanggal 28 Maret-2

April 2010 ini, merupakan agenda

tahunan PBB yang berupa konfe-

rensi mahasiswa seluruh dunia.

Konferensi yang diadakan setiap

bulan Maret hingga April ini dibuka

oleh H.E Mr. Kiyotaka Akasaka,

Wakil Sekretaris-Jenderal untuk

Komunikasi dan Informasi publik

bersama dengan H.E Mr. Fransisco

Carrion Mena, Wakil tetap Ekuador

untuk PBB. Mr. Akasaka berbagi

pengalamannya sebagai mahasiswa

model UN dan mendorong delegasi

untuk bermimpi besar dan bekerja

untuk untuk mencapai mimpi terse-

but. Lalu Mr. Carrion menam-

bahkan, peran penting PBB dan

perlunya partisipasi kaum muda

untuk mencapai tujuan masa depan.

Hal ini senada dengan pidato Duta

Besar Rice, “PBB adalah satu-satu-

nya institusi dimana 192 negara

berkumpul, untuk memajukan kea-

manan global dan memecahkan ma-

salah kolektif. Ini merupakan cara

terbaik yang bisa ditempuh. Pilar

keamanan PBB membantu untuk

membangun kembali masyarakat

yang hancur, meletakkan dasar-

dasar demokrasi dan pembangunan,

serta menciptakan kondisi dimana

orang bisa hidup lebih bermartabat

dan saling menghormati”.

Universitas Airlangga mengirim-

kan 9 delegasi dalam acara ta hunan

ini, yang terdiri dari 8 mahasiswa

dan 1 staf pengajar. Para delegasi

dari Indonesia ini terbagi dalam be-

berapa kelompok, Dr. Emy Susanti,

M.A (Dosen Sosiologi) mewakili

Bulgaria, Natasha Karina Ardiani

(HI) dan Praditya Ardinugroho

(Ekonomi Pembangunan Unair)

duduk sebagai Majelis Umum, lalu

berikutnya Yurike Wahyudi , dan

Akhmad Hasan Ismail (Ilmu Politik)

mewakili Majelis Umum Komite 1.

Selanjutnya Majelis Umum Komite

2, Frandi Kuncoro, (HI), Majelis

Umum Komite 3, Syahmanda Pra-

manta Diaz (Ilmu Politik) , Ika Para-

mita yang mewakili NATO (HI) ,

dan Rifky Affandy yang mewakili

IAEA. Mereka selama lima hari kon-

ferensi, membahas satu topik ter-

tentu dalam komitenya, yang

diputuskan kuorum, kemudian be-

kerja sama wakil negara lain untuk

meloloskan resolusi.

Acara yang dihadiri ribuan ma-

hasiswa dan akademisi dari berbagai

belahan dunia ini berisi dorongan

kepada delegasi muda untuk men-

jadi warga dunia yang bertanggung

jawab dan memahami kompleksitas

hubungan internasional. Oleh ka-

rena itu para delegasi diberikan ke-

sempatan untuk turut serta dalam

konferensi model PBB di markas

besar mereka. Mereka dihadapkan

layaknya delegasi negara, seperti

konferensi PBB pada umumnya se-

suai dengan prosedur pemungutan

suara, kuorom, dan semua tata cara

melakukan konferensi sesuai stan-

dar internasional PBB.

National Model United Nations

berikutnya akan diadakan 29-31

Oktober 2010 di Washington D.C

dan NMUN-Eropa yang akan dise-

lenggarakan 21-27 November di

Republik Ceko. (tan)

Dosen dan mahasiswa FISIP di depan markas PBB, New York

Partisipasi Mahasiswa FISIPdalam National Model United Nations di New York 2010

AAdalah Natasha Karina Ar-

diani, mahasiswi Ilmu

Hubungan Internasional Air-

langga yang baru saja lulus 3.5

tahun dan mendapat predikat

magna cumlaude yang berhasil

merasakan sejuknya benua Eropa

lebih dekat. “Aku ke Polandia dua

bulan, dapat full scholarship dari

AIESEC (Association Interna-

tionale des Etudiants en Sciences

Economiques et Commerciales)

bulan Januari sampai Maret 2010

ini, ungkap Tasha, begitu

ia kerap dipanggil,

memilih program Inter-national School , sebuah

program yang bertujuan

untuk memperkenalkan

budaya asal duta (dalam

hal ini Tasha adalah satu-

satunya duta AIESEC

dari Indonesia yang ke

Polandia) kepada para

siswa di negara tujuan,

mulai tingkat TK, gymna-sium (institusi pen-

didikan bagi anak

berusia 11-18 tahun),

hingga siswa sekolah

menengah atas.

Tasha mengaku persiapannya

mengikuti program ini sangat

singkat, sehingga ia sedikit bin-

gung dan tergesa gesa ketika jad-

wal keberangkatannya tinggal 3

hari. “wahh..bingung, harus nyi-

apin ini itu, udah mau berangkat

besok . banyak yang mesti diurus

. skripsi revisi ini itu. Hahahaha

tapi akhirnya bisa selesai, “ tan-

dasnya. Selama persiapan ke-

berangkatannya, Putri pasangan

Agus Hartono - Mardiana Niken

Shintawati ini memang

bersamaan dengan masa pengu-

jian skripsi, sehingga tak ayal

Tasha sedikit repot kala itu.

Di Polandia, Tasha berada di

Kota Szezechin, sebuah kota

indah yang dapat ditempuh se-

lama dua jam melalui perjalanan

darat dari ibukota. Disana, ia be-

lajar budaya baru yang sebelum-

nya hanya dapat ia bayangkan

saja, berkenalan dengan orang-

orang dari berbagi be-

lahan dunia, dan tentu

saja memperkenalkan

Indonesia dengan

segala keberagaman

budaya, etnis dan suku.

Rupanya dua bulan dis-

ana, Tasha mendap-

atkan pengalaman yang

begitu berharga, begitu

indah yang dapat ia ke-

nang kelak dan semoga

Tasha dapat menggapai

cita-citanya sebagai

analis hubungan inter-

nasional kelak. Se-

moga! (tan)

Duta Budaya di Polandia

Natashsa Karina Ardiani, di Warsawa

Page 11: Pertautan Mahasiswa dengan Luar Negerifisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_14_april... · 2018. 12. 28. · BB eberapa mahasiswa FISIP ke luar negeri. Ada puluhan mahasiswa

edisi: 14/April 2010 Jendela 11

mahasiswa

PPada tanggal 4 hingga 9Maret lalu, Brigiv Aditya,

mahasiswa ilmu komunikasiangkatan 2007, mengikutikompetisi 2nd Malaysia DebateOpen 2010. Ditemui di kamarbicara umum (KBU), Brigiv ber‐cerita tentang pengalamannyamengikuti kompetisi debat In‐ternasional di Malaka tersebut.

Brigiv berangkat ke Malaysiabersama rekan setimnya yaituNimas Zahrotus dari FakultasIlmu Budaya, Muhammad Rezadari Fakultas Hukum dan EdwinOkta dari HI angkatan 2006. Timini merupakan satu dari tigakandidat yang mewakili Indone‐sia. Selain Universitas Airlangga(UNAIR), ada dua universitaslain yang juga mengirimkan wa‐kilnya yaitu Universitas Mu‐hammadiyah Malang (UMM)dan Bakrie School of Manage‐ment (BSM).

Brigiv dan ketiga rekan se‐timnya merupakan anggota darikomunitas debat di UnairCARES (Community of AirlanggaDebaters). Komunitas ini, sejak2006, telah mengikuti berbagaimacam kompetisi debat baik itudi tingkat regional maupun na‐sional. Hingga akhirnya, ditahun 2010, muncullah keing‐inan mereka untuk mencobaberpartisipasi dalam lombadebat berskala internasional.Keinginan ini kemudian diwu‐judkan dengan mencari infor‐masi tentang lomba‐lombaberskala internasional. Dan ak‐hirnya, salah seorang dari me‐reka menemukan kompetisiMalaysia Debate Open (MDO)yang diselenggarakan oleh Mul‐timedia University of Malaka,Malaysia.

Brigiv dan timnya berangkatdengan dana dari fakultas ma‐sing‐masing dan tanpa sponsor.“Kami sempat kesulitan men‐cari dana, sebab dana yangkami butuhkan cukup besar.Dan CARES juga belum menjadisebuah UKM (Unit Kegiata Ma‐hasiswa, red). Tapi untunglahdana yang kami dapatkan dariFISIP, FIB dan FH lumayan bisameng‐cover (anggaran, red).

Jadi kami bisa berangkat ke Ma‐laysia,” cerita Brigiv. Brigiv jugamenjelaskan bahwa dana yangdiberikan oleh ketiga fakultasitu berbada‐beda. FISIP sendirimemberikan dana masing‐ma‐sing dua setengah juta rupiahuntuk Brigiv dan juga Reza.Dana itu berasal dari IKOMAdan Fakultas.

Di Malaysia, para pesertaMDO menginap di EmperorHotel, Malaka, sekitar dua jamperjalanan dari Kuala Lumpur.Jumlah peserta yang kuranglebih tujuh puluh tim, berasaldari negara‐negara di Afrika,Singapura, China, Thailand,Qatar dan lain‐lain. Namuntetap, peserta terbanyak bera‐sal dari Malaysia sendiri. Tiaptim terdiri dari empat orang,tiga orang berposisi sebagai de‐baters dan satu orang sebagaiadjudicator atau juri. Brigiv sen‐diri berposisi sebagai adjudica‐tor di tim nya. Meskipunmereka menginap di hotel,namun perlombaan tetap dia‐

dakan di Multimedia Universityof Malaka. “Jadi setiap pagikami dijemput bis untuk ber‐lomba di kampus, dan sorenyakami diantar kembali ke hotel.”terang Brigiv.

Lantas pengalaman apayang ia dapatkan selama men‐gikuti kompetisi tersebut?“Kompetisi tingkat internasio‐nal itu ternyata berbeda. Inde‐penden sekali. Kita disuruhmandiri karena nggak ada pen‐damping kelompok. Jadi ru‐angan‐ruangan disuruh nyarisendiri, pokoknya apa‐apa sen‐diri. Beda dengan di Indonesia,selama lomba, pasti tiap kelom‐pok diberi pendamping daripihak panitia.” ujar Brigiv. Selainitu, dia juga merasa terkesan,karena menemukan keunikan‐keunikan dari peserta lain. “Akubertemu orang‐orang yang ber‐beda kultur dan etnis. Jadi unikkalo komunikasi sama mereka,kadang nggak nyambung kalongomong. Apalagi kalau maubercanda. Jadi suka bingung,”

cerita Brigiv sambil tertawa.Perlombaan yang diadakan

selama enam hari tersebut ak‐hirnya dimenangkan oleh timasal Malaysia yang sebelumnyajuga pernah menjuarai kompe‐tisi debat tingkat internasional.Sedangkan prestasi yang dica‐pai tim Indonesia hanya sampaiterpilihnya dua orang dari duatim untuk menjadi Chair Adju‐dicator. “Chair adjudicator ada‐lah juri yang berhak melakukanverbal adjudicator dan yangmembawahi adjudicator A, B, Cdan juga adjudicator trainee.Aku dan seorang peserta dariUniversitas Muhammadiyahterpilih menjadi chair adjudica‐tor,” cerita Brigiv bersemangat.Meskipun hanya berhasil me‐raih posisi chair adjudicator dantidak lolos ke babak semifinal,tim dari UNAIR tetap merasabangga dan berniat untuk men‐gikuti kompetisi berskala inter‐nasional lainnya.

(zaa)

Brigiv Aditya (paling kanan) bersama pesertaMalaysia Debate Open 2010

Brigiv Aditya tentang Pengalamannya Mengikuti Malaysia Debate Open 2010

Berawal dari Coba-Coba,Raih Posisi Chair Adjudicator

Page 12: Pertautan Mahasiswa dengan Luar Negerifisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_14_april... · 2018. 12. 28. · BB eberapa mahasiswa FISIP ke luar negeri. Ada puluhan mahasiswa

Jendela12 edisi: 14/April 2010

in memoriam

FFISIP Unair kehilangansalah satu warga civitasakademika. Beliau

adalah Jumari, staf bagianSarana Prasarana. Priaberdedikasi tinggi pada peker‐jaan ini meninggalkan istri be‐serta dua orang anaknya.Jumari di mata teman‐temansejawat beliau adalah seorangyang rajin, tekun, ulet, danmurah senyum.

Darah Seni JumariJumari kecil lahir di Sleman

pada 14 Maret 1955. Gending‐gending gamelan Jawa sudahtidak asing lagi bagi pria JawaTengah ini. Rangkaian suarakenong, bonang, gong, peking,gambang memikat Jumari kecil.Rasa cinta terhadap kesenianJawa Tengah mengalir deras didalam aliran darah Jumari.

Jumari kecil pun beranjakdewasa. SMEA Negeri Tempeladalah tempat beliau menggaliilmu dan tempat menemukanjati diri. Jumari yang saat ituSMEA jatuh hati pada gamelanJawa yang selalu mengiringilangkah kakinya sejak kecil. PriaSleman ini mencoba menun‐jukkan rasa cinta terhadapkearifan lokal melalui per‐mainan gamelan. Jumari be‐serta anggota karang taruna dikampungnya unjuk gigi denganmemainkan ketoprak, sebuahkesenian khas Jawa Tengahyang berbau komedi.

Jumari & FISIPTahun berganti tahun Ju‐

mari mencoba peruntungan dikota Pahlawan. Surabaya, begi‐tulah orang menyebut kota

tersebut. Di kota tersebut Ju‐mari dengan semangat mu‐danya mencoba mencarisesuap nasi. Gayung bersam‐but, Ponijo, salah satu staf FISIPUnair menawarkan pekerjaankepada Jumari muda. Kemam‐puan hitung‐menghitung yangia dapat dari SMEA jurusanakuntansi membuka jalan lebarmembentang. Selang beberapatahun, Jumari pun mendapatgelar PNS.

Kejujuran, ketelitian mem‐buat sang Jumari dipercayauntuk mengelola keluar ma‐suknya uang. Jumari pun bek‐erja di bagian Keuangan FISIP31 tahun yang lalu. 31 tahunbukanlah waktu yang singkat.Separuh usia Jumarididedikasikan untuk melayanisegenap civitas akademika.Presiden Republik Indonesiamemberi penghargaan SatyaLancana Karya Satya berupamedali emas pada tahun 2009untuk 30 tahun pengabdian se‐bagai PNS.

Tahun 2005, Jumari dibu‐tuhkan tenaganya di bagianSarana Prasarana. Di bagianSarana Prasarana keseharianJumari dihiasi dengan mem‐buat surat pembelian barang,penggandaan, pegang bukuinduk barang. Sebuah peker‐jaan yang sekali lagi membu‐tuhkan ketelitian, disiplin tinggidan kejujuran.

Jumari Di Mata FISIPMenurut I. Basis Susilo,

Dekan FISIP, “Jumari adalahstaff yang tekun, tidak pernahmarah, menghormati pimp‐inan, rajin dan sopan”

“Jumari menurut sayaadalah seorang yang rajin,penuh tanggung jawab dalammenjalani tugas, tidak mem‐beda‐bedakan teman, gag per‐nah cuti, datang tepatwaktu,pulang agak lambatuntuk menyelesaikan tugas”aku Parlan, sahabat dekat Ju‐mari yang juga staf bagian

Sarana Prasarana.Kata Mulyono staf bagian

keuangan, “Pak Jumari orangyang baik, kerjanya rapi, disi‐plin, sedikit bicara tapi kerja,sabar, ulet, teliti. Kalau ketemu,beliau berkata ‘dek mul... gi‐mana kabarnya ???’”

Menurut Agung, stafSarana Prasarana “Beliau seo‐rang yang loyal, tidak membe‐dakan teman, ontime apapunacara yang dikunjungi, selalurapi, hormat dengan teman,low profile. Walaupun beliausakit masih masuk kerja”

Jumari di Mata KeluargaJumari Meninggalkan istri

bernama Sedar Hati, anak laki‐laki bernama Eko PurwantoPutro, dan anak perempuanbernama Tatik Dwi Purwanti.Pernah suatu ketika Ponijo, stafFISIP menyarankan Jumariuntuk kuliah. Namun ditolakoleh Jumari. Jumari merasabiar anak‐anaknya saja yangkuliah. Jumari boleh berbanggahati karena kedua anaknya ku‐liah di Unair. Anak pertamamasih kuliah S1 Manajemendan anak kedua sudah lulus D3PSTP.

Di mata istri, Jumari adalahseorang suami yang sabar,baik, disiplin waktu, pendiam,lucu, suka bercanda dan ser‐ingkali memberi nasihatkepada anak‐anaknya. Menu‐rut Sedar Hati, Jumari meru‐

pakan sosok yang suka beror‐ganisasi terbukti dengan Ju‐mari pernah menjabat sebagaiketua RT.

“Bapak murah senyum, se‐tiap bertemu orang beliau se‐lalu senyum atau paling tidakmenganggukkan kepala. Bapakjuga suka anak‐anak kecil”,ketus Guru di sebuah TK diTambaksari tersebut. “Dalammengisi waktu luang beliau se‐lalu membaca buku‐buku ilmupengetahuan. Dan hebatnyabeliau selalu dapat mengap‐likasikan kemampuan hi‐tungnya dalam aktifitassehari‐hari” aku Sedar Hati.

Jumari memelihara 25 bu‐rung perkutut dan beberapapot Adenium, perlambangbahwa Jumari adalah seorangyang rajin dan disiplin waktu.Bukanlah hal yang mudahuntuk membagi hobi denganpekerjaan seperti yang di‐lakukan Jumari. Bahkan seharisebelum meninggal dunia, be‐liau sempat memangkas be‐berapa tanaman.

Pria berkaca mata ini meng‐hadap sang pencipta pada 21Maret 2010. Dan dikebumikandi pemakaman umum IslamSetro. (Pri)

Jumari, Senyummu Tetap di Hati

Almarhum Jumari

Spirit kerja Jumari akan dilanjutkan teman-temannya di Bagian Sarana Prasarana