permainan teka teki silang yosiap (ayo isi aku dengan
TRANSCRIPT
Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 2
Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi
Revolusi Industri 4.0
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 147
PERMAINAN TEKA TEKI SILANG YOSIAP (AYO ISI AKU
DENGAN LENGKAP) UNTUK PEMBELAJARAN MENULIS
PADA SISWA MADRASAH IBTIDA’IYAH
Roifatul Qolbiyah
Universitas Negeri Malang
ABSTRAK: Bahasa Arab memiliki empat keterampilan bahasa. keterampilan menulis (maharah al-kitabah) merupakan salah satu dari empat keterampilan bahasa yang mengungkapkan atau mendeskripsikan isi pikiran dari yang sederhana hingga pada hal yang kompleks. pada tingkat sekolah dasar indikator pencapaian dalam keterampilan menulis yaitu mampu menyusun kata acak menjadi kalimat yang sempurna, mampu menyempurnakan kalimat dari mufrodat, mampu menerjemahkan kalimat bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia, menerjemahkan kalimat bahasa Indonesia ke dalam bahasa Arab. Namun faktanya siswa pada tingkat Madrasah Ibtida’iyah masih banyak ditemukan permasalahan dalam pembelajaran menulis bahasa Arab. Pada Usia Madrasah Ibtida’iyah siswa cenderung berorientasi pada belajar sambil bermain, sehingga diperlukan media permainan yang menyenangkan saat kegiatan pembelajaran. Agar suasana pembelajaran lebih efisien seorang pendidik dituntut untuk menjadi kreatif dalam menyampaikan materi salah satunya menggunakan media, agar pembelajaran keterampilan menulis menjadi lebih menyenangkan dan dapat membantu siswa dalam kegiatan belajar bahasa Arab. Media yang dapat menjadi solusi dan dapat mempermudah proses pembelajaran menulis yaitu media permainan Teka Teki Silang (TTS). Melalui media permainan TTS siswa dapat menuliskan huruf dari sebuah kata bahasa Arab yang terpisah, dengan demikian siswa dapat menuliskan dan mengetahui susunan huruf yang benar dari kata bahasa Arab tersebut. oleh karena itu tulisan ini memaparkan bagaimana permainan teka teki silang yosiap (ayo isi aku dengan lengkap) untuk pembelajaran menulis pada siswa madrasah ibtida’iyah. KATA KUNCI: Keterampilan menulis, Media, Teka-Teki Silang, Madrasah Ibtida’iyah
Bahasa Arab memiliki empat keterampilan bahasa yaitu kemahiran mendengar
(maharah al-istima’), keterampilan berbicara (maharah al-kalam), keterampilan
membaca (maharah al-qira’ah), dan keterampilan menulis (maharah al-kitabah).
Menyimak dan berbicara merupakan dua keterampilan yang berkaitan dengan
penggunaan bahasa Arab dalam ranah lisan sedangkan membaca dan menulis
merupakan dua keterampilan yang berkaitan dengan penggunaan bahasa Arab
dalam ranah tulisan.
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 2
Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 148
Keterampilan menulis (maharah al-kitabah) adalah salah satu dari empat
keterampilan bahasa Arab. Ketrampilan menulis adalah keterampilan yang
mengungkapkan atau mendeskripsiskan isi pikiran dari yang sederhana hingga pada
hal yang kompleks (Hermawan, 2011:51). Pada tingkat sekolah dasar atau
madrasah ibtida’iyah indikator pencapaian dalam keterampilan menulis yaitu : (1)
mampu menyusun kata acak menjadi kalimat yang sempurna, (2) mampu
menyempurnakan kalimat dari mufrodat, (3)mampu menerjemahkan kalimat
bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia, (4) menerjemahkan kalimat bahasa
Indonesia ke dalam bahasa Arab.
Faktanya siswa pada tingkat Madrasah Ibtida’iyah masih banyak ditemukan
permasalahan dalam pembelajaran bahasa Arab. Berdasarkan hasil wawancara
yang telah dilakukan peneliti dengan guru mata pelajaran bahasa Arab di Madrasah
Ibtida’iyah Minhajut pada tanggal 18 Desember 2019 diketahui bahwa ketika siswa
menulis masih banyak ditemukan beberapa kesalahan seperti kurang atau kelebihan
huruf saat menulis, tidak bisa membedakan huruf yang bisa digandeng dan yang
tidak bisa digandeng, merangkai kata menjadi kalimat.
Pada usia Madrasah Ibtida’iyah atau Sekolah Dasar siswa cenderung
berorientasi pada belajar sambil bermain, sehingga diperlukan media permainan
yang menyenangkan saat kegiatan pembelajaran. Para pakar pendidikan mengakui
perlunya menggunakan permainan sebagai media pendidikan atau sebagai teknik
belajar mengajar. Dalam bermain, seseorang merasa terlibat dan terpanggil untuk
mengatasi kesulitan dan memecahkan masalah. Lebih penting lagi, dalam bermain
seseorang memperoleh kesenangan, sehingga kegiatan mengatasi dan memecahkan
masalah berlangsung dalam suasana keceriaan, tanpa tekanan. Hal itu menunjukan
bahwa dalam permainan, seorang siswa dapat bermain sambil belajar, atau
sebaliknya dapat belajar sambil bermain. Melalui permainan, pemerolehan
informasi dan perubahan tingkah laku siswa dapat terjadi secara alamiah, tanpa
terkesan dari pihak luar (Asrori, 2013).
Agar suasana pembelajaran lebih efisien seorang pendidik dituntut untuk
menjadi kreatif dalam menyampaikan materi pembelajaran, dengan berbagai
model, metode, teknik dan media yang sesuai dengan kebutuhan, agar pembelajaran
keterampilan menulis menjadi lebih menyenangkan dan dapat membantu siswa
dalam kegiatan belajar bahasa Arab. Salah satu media yang dapat menjadi solusi
dan dapat mempermudah proses pembelajaran menulis yaitu media permainan Teka
Teki Silang (TTS). Melalui media permainan TTS siswa dapat menuliskan huruf
dari sebuah kata bahasa Arab yang terpisah, dengan demikian siswa dapat
menuliskan dan mengetahui susunan huruf yang benar dari kata bahasa Arab
tersebut.
Machmudah dan Rosyidi (2008) menjelaskan bahwa Teka Teki Silang dapat
digunakan sebagai media alternatif yang dapat digunakan sebagai pembelajaran
Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 2
Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi
Revolusi Industri 4.0
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 149
keterampilan menulis bahasa Arab. Selain digunakan sebagai pembelajaran
menulis, teka teki silang juga bisa digunakan sebagai pengenalan kosakata bahasa
Arab. Teka taki silang biasanya terdiri dari pertanyaan untuk jawaban mendatar dan
menurun. Media ini sangat mudah digunakan oleh guru, dan dapat digunakan untuk
semua tingkatan, di samping itu juga materi dapat dipilih sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
Permainan Teka-Teki Silang Yosiap (ayo isi aku dengan lengkap) merupakan
media pembelajaran bahasa Arab yang berbentuk teka teki silang yang di dalamnya
terdapat pertanyan dengan gambar dengan jawaban mendatar dan menurun,
Jawaban ditulis dalam kotak-kotak yang telah disediakan, teka teki silang ini juga
dilengkapi dengan mengurutkan gambar dari gambar yang bisa dilepas dan
merangkai kalimat sesuai dengan gambar. Oleh karena itu peneliti akan meneliti
dan mengembangkan media dengan judul Pengembangan Permainan Teka Teki
Silang Yosiap (Ayo Isi Aku Dengan Lengkap) Untuk Pembelajaran Menulis pada
Madrasah Ibtida’iyah. Media permainan teka teki silang asiap ini bertujuan untuk
melatih siswa menulis bahasa arab dengan baik dan benar, dan media permainan
teka teki silang asiap bermanfaat sebagai solusi alternatif pembelajaran menulis
bahasa arab sehingga siswa dapat bersemangat dalam kegiatan pembelajaran dan
lebih menyenangkan juga tidak membosankan.
PEMBAHASAN
Mata pelajaran bahasa Arab diajarkan dari jenjang sekolah dasar hingga
perguruan tinggi. memberikan pembelajaran bahasa terutama bahasa Arab
sebaiknya dilakukan sejak dini, dimana otak anak dalam menyerap suatu bahasa
dikakatan masih sangat bagus. Hal ini juga dikatakan oleh Nurhidayati dan
Ridhwan (2014:14) belajar bahasa Asing atau bahasa kedua lebih baik jika dimulai
lebih awal. Oleh karena itu, memberikan pembelajaran bahasa Arab sebaiknya
dilakukan sedini mungkin.
Menurut Piaget dalam Hijriati (2016 : 42) perkembangan kognitif anak pada
umur 7-11 tahun atau setara dengan umur siswa sekolah dasar atau Madrasah
Ibtida’iyah telah mengalami perkembangan kognitif yang besar, mereka berpikir
secara teratur dan konkret. pada usia tersebut siswa akan lebih mudah mengingat
suatu pembelajaran dengan bentuk tulisan yang mempunyai warna gan gambar
yang menarik.
Krashen (dalam Nurhidayati dan Ridwan, 2014:28) mengungkapkan bahwa
karakteristik anak sebagai pembelajar sebagai berikut: (a) anak-anak cenderung
menyukai bermain dan bersenang-senang, (b) anak-anak memahami hal-hal
disekitarnya, (c) anak-anak belajar melewati masa periode bisu, artinya mereka
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 2
Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 150
masih hanya mendengar belum dapat berbicara, (d) anak-anak memlalui
pemerolehan, (e) anak-anak pada usia sekolah dasar berpikir secara konkrit.
Kata media berasal dari bahasa latin yang berbentuk jamak dari kata
medium yang berarti “perantara” atau “pengantar” yaitu peranara antara pengirim
pesan dan penerima pesan (Asrori & Ahsanuddin 2016 : 3).
Kata “media” berasal dari bahasa Latin “medius” yang secara harfiah berarti
tengah, perantara, atau pengantar. Tetapi secara lebih khusus, pengertian media
dalam proses pembelajaran diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau
elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual
atau verbal (Hermawan, 2013:223).
Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim
kepada penerima pesan (Arsyad 2007:3). Gerlach dan Ely (dalam Arsyad 2007:3)
mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,
materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Dari pengertian para ahli diatas dapat dipahami bahwa media dalam proses
belajar adalah sesuatu atau alat yang digunakan sebagai perantara untuk
menyampaikan informasi dari penirim pesan (guru) untuk penerima pesan (siswa).
Media pembelajaran menurut Asrori & Ahsanuddin (2016 : 5) adalah segala
seuatu yang digunakan guru untuk membantu siswa dalam memahami dan
mengusasi materi pembelajaran. Media pembelajaran yang dipaparkan oleh Gagne
dan Brings (Arsyad, 2002:4) menjelaskan bahwa media pembelajaran meliputi alat
secara fisik yang digunakan untuk menyampaikan isi materi pengaaran untuk
meningkatkan minat siswa dalam belajar.
Menurut Syawahin (2008) media memilik peranan penting dalam menghasilkan
keberhasilan dalam proses belajar mengajar. media pembelajaran menjadikan siswa
lebih tertarik mengikuti pembelajaran dan merangsang munculnya kreativitas siswa
dalam memberikan respon.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan media pembelajaran adalah sesuatu atau
alat yang digunakan pendidik untuk menyampaikan pesan kepada siswa sehingga
menarik perhatian siswa untuk aktif mengikuti proses pembelajaran. Dan dengan
adanya media pembelajaran dapat memberikan variasi dalam proses pembelajaran
sehingga siswa pada saat pembelajaran tidak mudah merasa bosan.
Beberapa jenis media yang dikelompokkan oleh Asrori & Ahsanuddin (2016 :
13) ada 4 hal yaitu berdasarkan (1) Indera Penyerap, (2) Keaslian, (3) Dimeni, (4)
Pendisplai.
1. Media berdasarkan indera penyerap
Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 2
Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi
Revolusi Industri 4.0
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 151
terdapat 3 macam media yaitu media audio, media visual, media
audio-visual dan multimedia.
a. Media Audio
Media audio adalah media yang penyampaian informasinya
diarahkan kepada indera pendengar (Asrori & Ahsanuddin
2016:13). Media audio ini dalam pembelajaran bahasa arab
digunakan untuk keterampilan menyimak suatu kata, kalimat,
ungkapan dan membedakan bunyi-bunyi, dengan melalui
Rekaman MP3, Rekaman Kaset, Siaran Radio dan CD.
b. Media Visual
Jika media audio diarahkan kepada indera pendengar, maka
media visual diarahkan kepada indera penglihat. Jenis media visual
bisa dengan gambar, foto, peragaan, tayangan, peta, grafik dan
sebagainya. tidak perproyektor.
c. Media Audio-Visual
Media yang apabila digunakan akan diterima oleh indera
pendengar dan penglihat. Media ini mencangkup siaran TV,
Rekaman CD, dan sebuah pentas drama.
d. Multimedia
Sebuah media yang menggabungkan antara visual
diam,visual gerak, dan audio serta media interaktif berbasis
komputer atau teknologi informasi dan komunikasi (Asrori dan
Ahsanuddin 2016 : 18).
2. Media Berdasarkan Keasliannya
Dikelompokkan menjadi dua yaitu benda asli yaitu benda yang ada
dilingkungan sekolah, rumah, dan kelas. Sedangkan benda tiruan yaitu
benda yang dimisalkan dengan model, boneka, permianan tiruan mobil,
tiruan senjata dan lainnya.
1. Media Berasarkan Ciri Fisiknya
Pada dasarnya dalah media visual terbagi menjadi 4 macam yaitu :
a. Media 2 dimensi
Yaitu media yang hanya dapat dilihat dari satu arah saja,
misalnya peta, kartu, foto, gambar, tabel, dan grafik. Pada zaman
sekarang media 2 dimensi biasanya ditampilkan melalui proyeksi.
b. Media 3 dimensi
Yaitu media yang dapat dilihat dari berbagai arah, media yang berpa
bidang yang berbentuk seperti, bola, model rumah, globe, dan benda
sesungguhnya.
c. Media pandang diam
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 2
Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 152
Yaitu media yang ditampilkan diproyeksi yang mana bisa
dilihat akan tetapi tidak bergerak. Seperti, tayang slide, gambar, foto
dan lainnya.
d. Media pandang gerak
Yaitu media yang menggunakan alat proyeksi yang mana
selain bisa dilihat , sesuatu yang ditampilkan pun bisa bergerak ,
tayangannya pun bisa melalui TV, LCD bahkan Layar Komputer.
seperti , tayangan film, video dan siaran TV.
2. Media Berdasarkan Proyektor
Dikelompokkan menjadi dua yaitu media berproyektor yaitu semua
hal yang ditampilkan melalui perantra proyektor dan media yang tidak
berproyektor yaitu semua hal yang ditampilkan tidak melalui proyektor.
Menurut Sadiman dkk (2006:25) media pembelajaran dapat
diklasifikasikan dalam bentuk, yaitu :
a. Media Visual atau media grafis
media visual atau media grafis adalah media yang menyajikan fakta,
ide, atau gagasan melalui penyajian kata, kalimat, angka, dan gambar.
contoh dari media visual antara lain: grafik, diagram, sketsa, bulletin.
b. Media Audio
media audio adalah media yang berupa pesan yang disajikan dalam
bentuk simbol-simbol auditif. media ini melibatkan indera pendengaran.
c. Media Audio Visual
Media audio visual adalah media yang didapatkan dari hasil
penggabungan antara audio dan visal. media ini melibatkan indera
penglihatan dan juga indera pendengaran sekaligus. salah satu contoh dari
media audio visual video pembelajaran.
Dari paparan mengenai teori jenis-jenis media pembelajaran, dapat
disimpulkan bahwa media permainan Teka Teki Silang Asiap termasuk jenis media
visual yang di dalamnya berisi permaianan untuk menebak kosa kata dan
mengurutkan gambar dan dikemas dalam bentuk yang menarik.
Secara umum manfaat dari media pembelajaran ini adaah untuk membantu
kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien. secara khussus ada manfaat media
pembelajaran yang lebih rinci, misalnya Kemp dan Dayton (Falahudin:2014)
mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran, yaitu:
a. proses pembelajaran menjadi lebih menarik
materi pembelajaran yang dikemas dalam media akan lebih
jelas dan menarik minat siswa. Dengan media pembelajaran suasana
di dalam kelas akan lebih terasa hidup, tidak monoton dan tidak
membosankan.
Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 2
Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi
Revolusi Industri 4.0
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 153
b. proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
apabila media dibuat dengan baik, media dapat membantu
guru dan siswa melakukan komunikasi dua arah dalam pembelajaran
secara aktif. Dengan adanya media bukan hanya guru yang aktif dalam
pembelajaran tetapi siswa juga ikut aktif dalam pembelajaran.
c. Efisiensi waktu dan tenaga
Dengan media tujuan pembelajaran akan mudah tercapai secara
maksimal dengan wktu dan tenaga seminimal mungkin. dengan
media, guru tidak perlu menjelaskan materi secara berulang-ulang,
sebab dengan sekali sajian menggunakan media dapat mempermudah
pemahaman siswa.
d. meningkatkan hasil kualitas belajar
Penerapan media selain menjadikan proses pembelajaran lebih
efisien, tetapi juga membantu siswa menyerap materi pembelajaran
lebih mendalam.
e. menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar
Dengan adanya media, proses pembelajaran akan lebih menarik
sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan
gemar mencari infprmasi- informasi materi secara mandiri.
Nana Sudjana dan AhmadRivai (2012 : 2) memaparkan manfaat media
pembelajaran sebagai berikut:
a. media dapat mempertinggi pemahaman siswa dalam proses belajar
dan meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Media dapat meningkatkan perhatian siswa dan dapat menumbuhkan
motivasi siswa.
c. media dapat memperjelas materi yang yang dijelaskan guru.
d. media dapat menghidupkan aktivitas belajar siswa di kelas menjadi
aktivitas positif.
e. media dapat membantu terciptanya metode pembelajaran yang lebih
bervariasi.
Dari uraian para ahli di atas manfaat utama media adalah menarik perhatian
siswa saat pembelajaran berlangsung sehingga motivasi belajar siswa muncul maka
materi pembelajaran dapat dengan mudah dipahami oleh siswa.
Media pembelajaran sangat berperan untuk keberhasilan proses belajar
mengajar. Peranan media pembelajaran terutama adalah untuk membantu
penyampaian materi kepada siswa. Media pembelajaran yang diterapkan dapat
mempengaruhi hasil belajar peserta didik.
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 2
Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 154
Untuk mendapatkan kualitas media pembelajaran yang baik agar dapat
memberikan pengaruh yang signifikan dalam proses belajar mengajar, maka
diperlukan pemilihan dan perencanaan penggunaan media pembelajaran yang baik
dan tepat. pemilihan media pembelajaran yang tepat ini menjadikan media
pembelajaran efektif digunakan dan tidak sia-sia jika diterapkan. Arsyad (2013:
74) menjelaskan bahwa kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa
media pembelajaran merupakan bagian dari sistem instruksional secara
keseluruhan. Maka beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan
media pembelajaran yang baik adalah sebagai berikut:
Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 2
Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi
Revolusi Industri 4.0
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 155
a. Sesuai Dengan Tujuan
Media pembelajaran harus dipilih berdasarkan tujuan
pembelajaran dimana akan lebih baik jika mengacu setidaknya dua dari
tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Hal ini bertujuan agar
media pembelajaran sesuai dengan arahan dan tidak melenceng dari
tujuan. Media pembelajaran juga bukan hanya mampu mempengaruhi
aspek intelegensi siswa, namun juga aspek lain yaitu sikap dan
perbuatan. Media pembelajaran yang dipilih seabiknya mampu
disamakan dengan kemampuan dan kebutuhan siswa dalam mendalami
isi materi.
b. Praktis, Luwes, dan Bertahan
Media pembelajaran yang dipilih tidak harus mahal dan selalu
berbasis teknologi. Pemanfaatan barang-barang sekitar dan sesuatu
yang sederhana namun secara tepat guna akan lebih efektif
dibandingkan media pembelajaran yang mahal dan rumit. Simpel dan
mudah dalam penggunaan, harga terjangkau dan dapat bertahan lama
serta dapat digunakan secara terus menerus pantas menjadi salah satu
pertimbangan utama dalam memilih media pembelajaran.
c. Mampu dan Terampil Menggunakan
Apapun media yang digunakan, guru harus mampu
menggunakan media tersebut. Nilai dan manfaat media pembelajaran
sangat ditentukan oleh bagaimana keterampilan guru menggunakan
media pembelajaran tersebut.
d. Pengelompokan Sasaran
Siswa terdiri dari banyak kelompok belajar yang heterogen.
Antara kelompok satu dengan yang lain tentu tidak akan sama. Untuk
itu pemilihan media pembelajaran tidak dapat disama ratakan, memang
untuk media pembelajaran tertentu yang bersifat universal masih dapat
digunakan, namun untuk yang lebih khusus masing-masing kelompok
belajar harus dipertimbangkan pemilihan media pembelajaran untuk
masing-masing kelompok.
e. Mutu Teknis
Pemilihan media yang akan digunakan harus memenuhi
persyaratan teknis tertentu. Guru tidak bisa asal begitu saja menentukan
media pembelajaran meskipun sudah memenuhi kriteria sebelumnya.
Tiap produk yang dijadikan media pembelajaran tentu memiliki standar
tertentu agar produk tersebut laik digunakan, jika produk tersebut
belum memiliki standar khusus guru harus mampu menentukan standar
untuk produk tersebut agar dapat digunakan untuk media pembelajaran.
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 2
Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 156
Sedangkan Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang
digunakan dalam komunikasi secara tidak langsung, keterampilan menulis harus
melalui proses belajar dan berlatih (Wagiran, 2005 : 2). Ebo (2005 : 1) menjelaskan
bahwa setiap orang dapat melakukan kegiatan menulis dengan cara dibina dan
dilatihkan.
Hermawan (2011 : 51) mengungkapkan Keterampilan menulis (Maharah
kitabah/ writting skill) adalah kemampuan dalam mendeskripsikan atau
mengungkapkan isi pikiran mulai dari aspek sederhana sampai pada aspek yang
kompleks.
Kemampuan menulis mengandalkan kemampuan berbahasa yang bersifat
aktif produktif. keterampilan menulis dan berbicara merupakan usaha untuk
mengungkapkan pikiran dan perasaan yang ada pada diri seseorang melalui bahasa,
perbedaannya terletak pada penyampaiannya. ketrampilan bicara mengungkapkan
pikirannya melalui lisan, sedangkan keterampilan menulis mengungkapkan
pikirannya melalui tulisan (Wassid & Sonendai, 2013 : 248).
Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa keterampilan menulis adalah
salah satu keterampilan berbahasa yang mengungkapkan isi pikiran melalui tulisan
yang dapat dilakukan oleh semua orang dengan cara dibina dan dilatih,.
Hermawan (2011) menjelaskan secara garis besar keterampilan menulis
dalam pelajaran bahasa Arab dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu dikte (al-
imla’), kaligrafi (al-khat), dan mengarang (al-insya’).
a. Dikte (al-imla’)
Imla’ merupakan kategori menulis yang menekankan pada postur
atau bentuk huruf dalam membentuk kata-kata atau kalimat.
menurut Mahmud ma’ruf (dalam Fajriah tanpa tahun) adalah
menuliskan huruf-huruf sesuai posisinya agar tidak terjadi kesalahan
dalam makna. imlak terbagi atas beberapa macam, yaitu:
(1) imla’ hija’i, dalam pembelajaran ini siswa diminta untuk untuk
menulis huruf-hruf hijaiyah yang tersusun dalam suatu kosakata
yang terdapat dalam buku pelajarannya.
(2) imlak menyalin (al-imla’ al-manqul) adalah memindahkan
tulisan dari media tertentu dalam buku siswa. imlak ini cocok
untuk pemula. jadi untuk tahap awal, pembelajaran menulis yang
diberikan kepada siswa adalah memberikan latihan menulis
dengan cara meniru tulisan kata atau kalimat pendek.
(3) imlak mengamati (al-imla’ al-mandzur) adalah melihat tulisan
dalam media tertentu secara cermat, kemudian siswa menulis
kembali tulisan tersebut tanpa melihat.
Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 2
Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi
Revolusi Industri 4.0
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 157
(4) imlak menyimak (al-ima’ al-istima’i) adalah mendengarkan
kata-kata yang diucpkan lalu menulisnya.
(5) imlak tes (al-imal’ al ikhtibari) bertujuan untuk mengukur
kemampuan para siswa dalam imlak yang telah dipelajari. pada
tahap ini, kemampuan mendengar, kemampuan menghafal serta
kemampuan menulis sangat dibutuhkan, karena dalam
pembelajaran ini, seorang guru membacakan beberapa teks arab
kemudian siswa diminta untuk menulis kembali tanpa melihat
teks.
b. Kaligrafi (khat)
Kaligrafi (khat) adalah kategori menulis yang tidak hanya
menekankan pada aspek posturhuruf dalam membentuk kata-kata
dan kalimat, tetapi juga menekankan pada aspek keindahan.
c. Mengarang (al-insya’)
Mengarang (al-insya) adalah kategori menulis yang
berorientasi pada pengungkapan pokok pikiran, ide, pesan dalam
bentuk tulisan. mengarang (al-insya) dibagi menjadi dua kategori
yaitu: (1) mengarang terbimbing (al-insya’ al-murwajjah), (2)
mengarang bebas (al-insya’ al-hurr).
Teka-Teki Silang atau disingkat TTS adalah suatu permainan dimana kita
harus mengisi ruang-ruang kosong (berbentuk kotak-kotak yang berwarna hitam
putih) dengan huruf-huruf yang membentuk sebuah kata berdasarkan petunjuk
yang diberikan. Petunjuknya biasa dibagi ke dalam kategori Mendatar dan
'Menurun' tergantung posisi kata-kata yang harus diisi. Teka Teki Silang
merupakan permainan yang dapat digunakan sebagai media yang menyenangkan
untuk peserta didik. Selain itu Teka teki silang juga bisa digunakan sebagai
strategi pembelajaran untuk meriview materi yang udah dipelajari.
Menurut Hidayati (2009) Teta Teki Silang merupakan suatu permainan di
mana kita harus mengisi kotak-kotak kosong dengan huruf-huruf yang
membentuk sebuah kata sesuai dengan petunjuk yang diberikan. Mirzandani
(2012) menjelaskan bahwa manfaat teka teki silang yaitu dapat meningkatkan
hasil belajar peserta didik karena dalam mengisi teka teki silang kondisi pikiram
dalam keadaan jernih, tenang dan rileks yang akan membuat daya ingat peserta
didik semakin kuat sehingga daya ingat peseta didik meningkat.
Teka teki silang Yosiap menjadi salah satu media permainan yang dapat
menjadi pembelajaran keterampilan menulis bahasa Arab untuk siswa Madrasah
Ibtida’iyah yang mana di dalam Teka teki silang yosiap ini terdapat gambar yang
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 2
Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 158
bisa di lepas dan dipasang kembali dan kotak-kotak pada Teka Teki Silang Yosiap
terdapat warna yang sama pada huruf yang dapat disambung. Pertanyaan yang ada
di dalam Teka Teki Silang Yosiap berbentuk gambar sesuai kosakata dan
pertanyaan kalimat.
Gb. Materi TTS Yosiap
Teka Teki Silang Yosiap sebagai pembelajaran menulis bahasa Arab untuk
siswa Madrasah Ibtida’iyah sangat membantu bagi siswa yang sedang belajar
menulis bahasa Arab. Dengan adanya Teka Teki Silang Yosiap yang di
dalamnya terdapat materi dan juga menyusun gambar menjadi sebuah kaliamat
yang dibungkus dengan permainan bongkar pasang atau menempelkan gambar
yang dapat membuat siswa lebih tertarik dalam keigiatan belajar. Tampilan
Teka Teki Silang yang full colour dapat menjadikan siswa tidak mudah bosan
karena dilengkapi dengan macam-macam gambar yang menarik dan terdapat
warna yang sama dalam kata yang hurufnya sambung yang dapat menjadikan
Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 2
Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi
Revolusi Industri 4.0
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 159
meningkatkan daya ingat siswa dalam penulisan mufrodat. Oleh karena itu
permainan media Teka Teki Silang Yosiap dapat dijadikan referensi dalam
pembelajaran menulis bahasa Arab.
KESIMPULAN
Media permainan yang menyenangkan saat kegiatan pembelajaran
karena pada usia Madrasah Ibtida’iyah atau Sekolah Dasar siswa cenderung
berorientasi pada belajar sambil bermain, sehingga diperlukan media
permainan yang menyenangkan saat kegiatan pembelajaran. pembelajaran
keterampilan menulis menjadi lebih menyenangkan dan dapat membantu siswa
dalam kegiatan belajar bahasa Arab. Salah satu media yang dapat menjadi
solusi dan dapat mempermudah proses pembelajaran menulis yaitu media
permainan Teka Teki Silang (TTS). Melalui media permainan TTS siswa dapat
menuliskan huruf dari sebuah kata bahasa Arab yang terpisah, dengan
demikian siswa dapat menuliskan dan mengetahui susunan huruf yang benar
dari kata bahasa Arab tersebut.
SARAN
Untuk guru, hendaknya memberikan media pembelajaran yang lebih
bervariasi agar siswa tidak mudah bosan saat pembelajaran bahasa Arab
khususnya dalam pembelajaran keterampilan menulis.
DAFTAR RUJUKAN
Abdullah, Rais. 2016.وسائل التعليمية في تعليم اللغة العربية للناطقين بغيرها
Teaching Media in the Teaching of Arabic Language to Non-Native
Arabic Speaker. Jurnal Dinamika Ilmu, (Online), 16 (1): 95-96,
(http://www.academia.edu) diakses 20 Maret 2020.
Amalia, Nur dan Nur Hidayat.2018. AL-BIDAYAH: Jurnal Pendidikan Dasar
Islam, 10 (01). (Online), (https://media.neliti.com), diakses 20 Maret
2020.
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Asrori, Imam. 2013. 1000Permainan Penyegar Pembelajaran Bahasa Arab.
Malang: Bintang Sejahtera.
Hermawan, Acep. 2011. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Hermawan, Acep. 2013. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung:
Rosdakarya.
P-ISSN 2598-0637
E-ISSN 2621-5632
Prosiding Semnasbama IV UM Jilid 2
Peran Mahasiswa Bahasa Arab dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa IV 2020 HMJ Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 160
Mirzandani. 2012. Meningkatkan kemmpuan membaca kata melalui Media
Teka Teki Silang Bergambar bagi Anak Tunagrahita Ringan : Penelitian
Tindakan Kelas di DV/C SLB Bina Nagari Solok Selatan. Jurnal Ilmiyah
Pendidikan Khusus, 2(1).
Taufik. 2011. Pembelajran Bahasa Arab MI (metode aplikatif dan inovatif
berbasis ICT). Surabaya: PMN.
Wagiran. 2005. Pemerolehan Bahasa dan Pengaruhnyaterhadap pengajaran
Bahasa. Semarang : UNNES Press.