perkembangan teori manajemen sebagai ilmu dan seni

30
PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN (Sebagai Ilmu dan Seni) Disusun oleh: Nency Ayu Raharjo (31) / 133141914111012 Leni Susanti (27) / 133141914111004 M. Rizky Anshori (06) / 133141907111012

Upload: muhamad-arif-hidayatullah

Post on 29-Jan-2016

1.180 views

Category:

Documents


138 download

DESCRIPTION

IImu manajemen merupakan salah satu disiplin ilmu sosial. Pada tahun 1886 Frederick W. Taylor melakukan suatu percobaan time and motion study dengan teorinya ban berjalan. Dari sini lahirlah konsep teori efisiensi dan efektivitas. Kemudian Taylor menulis buku berjudul The Principle of Scientific Management (1911) yang merupakan awal dari lahirnya manajemen sebagai ilmu.

TRANSCRIPT

Page 1: Perkembangan Teori Manajemen Sebagai Ilmu Dan Seni

PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN

(Sebagai Ilmu dan Seni)

Disusun oleh:

Nency Ayu Raharjo (31) / 133141914111012

Leni Susanti (27) / 133141914111004

M. Rizky Anshori (06) / 133141907111012

AKUNTANSI TERAPAN

PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2014

Page 2: Perkembangan Teori Manajemen Sebagai Ilmu Dan Seni

KATA PENGANTAR

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah yang berjudul “PERKEMBANGAN TEORI

MANAJEMEN (Sebagai Ilmu dan Seni)” dengan lancar dan selesai pada

waktunya.

Atas selesainya makalah ini tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada

pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu dalam penyusunan makalah

ini. Makalah ini disusun sebagai salah satu persyaratan UAS mata kuliah Dasar

Manajemen.

Penulis juga menyadari bahwa semua yang tertuang dalam makalah ini

masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya, mohon masukan kritik dan saran

membangun untuk mencapai kesempurnaan. Terima kasih.

i

Malang, Januari 2014

Penulis

Page 3: Perkembangan Teori Manajemen Sebagai Ilmu Dan Seni

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 1

1.3 Tujuan............................................................................................................ 1

BAB II LANDASAN TEORI............................................................................. 2

2.1 Pengertian Manajemen.................................................................................. 2

2.2 Pengertian Ilmu............................................................................................. 2

2.3 Pengertian Seni.............................................................................................. 3

BAB III ANALISIS............................................................................................ 4

3.1 Manajemen sebagai Ilmu.............................................................................. 4

3.2 Alasan Manajemen sebagai Suatu Ilmu........................................................ 5

3.3 Manajemen sebagai Seni............................................................................... 10

3.4 Perbandingan Manajemen sebagai Ilmu dan Seni........................................ 11

BAB IV KESIMPULAN & SARAN.................................................................. 13

1.1 Kesimpulan.................................................................................................. 13

1.2 Saran............................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 14

ii

Page 4: Perkembangan Teori Manajemen Sebagai Ilmu Dan Seni

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Perbandingan antara Manajemen sebagai Ilmu dan Seni.................... 11

iii

Page 5: Perkembangan Teori Manajemen Sebagai Ilmu Dan Seni

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seperti diketahui teori manajemen berkembang terus hingga saat ini.

Teori manajemen memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan

ataupun tata cara penting dalam meneliti, menganalisis dan memecahkan

masalah-masalah yang berkaitan dengan manajer.

Oleh karena itu masalah ini berisikan uraian tentang perkembangan

(evolusi) teori manajemen dari masa ke masa sebagai ilmu dan seni. Selain

memberikan gambaran bagaimana teori manajemen sebagai ilmu dan seni,

diharapkan tulisan ini dapat memberikan sumbangan terhadap ruang lingkup

dan perkembangan teori manajemen.

Seseorang manajer hendaklah mempelajari dan memahami secara

keseluruhan tentang perkembangan (evolusi) manajemen sebagai ilmu dan

seni, sehingga manajer dapat memadukan teori manajemen sebagai ilmu dan

seni untuk menghadapi situasi tertentu. Dengan demikian, bila seorang

manajer menghadapi situasi bagaimanapun kompleksnya akan dapat mencari

solusi atau membuat keputusan yang baik.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana perkembangan teori manajemen sebagai ilmu?

2. Apa saja alasan manajemen dikatakan sebagai suatu ilmu?

3. Bagaimana perkembangan teori manajemen sebagai seni?

4. Bagaimana perbandingan teori manajemen sebagai ilmu dan seni?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui perkembangan teori manajemen sebagai ilmu

2. Untuk mengetahui alasan manajemen dikatakan sebagai suatu ilmu

3. Untuk mengetahui perkembangan teori manajemen sebagai seni

4. Untuk mengetahui perbandingan teori manajemen sebagai ilmu dan seni

1

Page 6: Perkembangan Teori Manajemen Sebagai Ilmu Dan Seni

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Manajemen

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan

sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi

yang telah ditetapkan (James A.F Stoner, 1982: 8).

Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang

memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.

Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni

menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa

seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk

mencapai tujuan organisasi.

Sementara itu, Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai

sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan

pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan

efesien.

Manajemen menurut Melayu S.P Hasibuan (2007:2) adalah ilmu dan

seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber

lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut Dian Wijayanto (2012:10) manajemen merupakan ilmu dan

seni. Manajemen sebagai ilmu disusun melalui proses pengkajian yang

panjang oleh para ilmuwan bidang manajemen dengan pendekatan ilmiah.

Dalam aplikasinya, manajemen merupakan seni, yaitu seni mengelola sumber

daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang ingin diraih.

2.2 Pengertian Ilmu

Ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara

bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk

menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu (KBBI Offline 1.3).

2

Page 7: Perkembangan Teori Manajemen Sebagai Ilmu Dan Seni

Mohammad Hatta, ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang

pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya,

maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut

hubungannya dari dalam.

Ralp Ross dan Ernest Van Den Haag, ilmu adalah yang empiris,

rasional, umum dan sistematik, dan keempatnya serentak.

Karl Pearson, ilmu adalah lukisan atau keterangan yang komprehensif

dan konsisten tentang fakta pengalaman dengan istilah sederhana.

Ashely Montagu, Guru Besar Antropolo di Rutgers University, ilmu

adalah pengetahuan yang disususn dalam satu system yang berasal dari

pengamatan, studi dan percobaan untuk menetukan hakikat prinsip tentang

hal yang sedang dikaji.

2.3 Pengertian Seni

Aristoteles berpendapat bahwa seni adalah peniruan terhadap alam

tetapi sifatnya harus ideal. Sedangkan menurut Plato dan Rousseau, seni

adalah hasil peniruan alam dengan segala seginya.

Ki Hajar Dewantara, seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul

dari perasaan dan sifat indah, sehingga menggerakan jiwa perasaan manusia

Ahdian Karta Miharja, seni adalah kegiatan rohani yang mereflesikan

realitas dalam suatu karya yang bentuk dan isinya mempunya untuk

membangkitkan pengalaman tertentu dalam rohaninya penerimanya.

Drs. Sudarmaji, seni adalah segala manifestasi batin dan pengalaman

estetis dengan menggunakan media bidang, garis, warna, tekstur, volume dan

gelap terang.

Drs Popo Iskandar, seni adalah hasil ungkapan emosi yang ingin di

sampaikan kepada orang lain dalam kesadaran hidup bermasyarakat/

berkelompok.

Prof. Drs. Suwaji Bastomi, seni adalah aktivitas batin dengan

pengalaman estetika yang menyatakan dalam bentuk agung yang mempunyai

daya membangkitkan rasa takjub dan haru.

Enslikopedia Indonesia, seni adalah penciptaan segala hal atau benda

yang karena keindahannya orang senang melihatnya atau mendengarnya.

3

Page 8: Perkembangan Teori Manajemen Sebagai Ilmu Dan Seni

BAB III

ANALISIS

3.1 Manajemen sebagai Ilmu

IImu manajemen merupakan salah satu disiplin ilmu sosial. Pada tahun

1886 Frederick W. Taylor melakukan suatu percobaan time and motion study

dengan teorinya ban berjalan. Dari sini lahirlah konsep teori efisiensi dan

efektivitas. Kemudian Taylor menulis buku berjudul The Principle of

Scientific Management (1911) yang merupakan awal dari lahirnya

manajemen sebagai ilmu.

Manajemen merupakan suatu ilmu sehingga seseorang dapat menjadi

manajer/pemimpin yang baik setelah memperoleh pendidikan manajemen

atau ilmu manajemen. Selain itu, manajemen sebagai ilmu dikarenakan

penggunaan pemecahan masalahnya menggunakan asumsi dan landasan

berfikir secara ilmiah, sehingga dapat dikaji dan dipelajari.

Manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan, jika dikaitkan dengan

klasifikasi ilmu, maka manajemen tergolong ke dalam ilmu-ilmu sosial,

bagian dari ilmu administrasi dan merupakan ilmu terapan (applied science)

karena kemanfaatannya hanya ada apabila diterapkan untuk meningkatkan

peri kehidupan manusia.

Ilmu adalah suatu pengetahuan yang teratur dari hal-hal pekerjaan

hukum sebab dan akibat, sehingga menjadi tabiat ilmu, yaitu mencari

keterangan tentang kedudukan suatu hal atau masalah yang berhubungan

dengan sebab dan akibatnya. Pengetahuan tidak selamanya dapat digolong-

kan ilmu sebab ada pengetahuan baru atau pengetahuan saja. Di pihak lain,

ada pengetahuan yang diperoleh dengan jalan keterangan dan inilah yang

disebut ilmu.

Pengetahuan baru merupakan tangga pertama bagi ilmu untuk mencari

keterangan lebih lanjut. Karena itu Muhammad Hatta mengemukakan suatu

pendapat bahwa seorang memperoleh pengetahuan tentang sesuatu masalah

4

Page 9: Perkembangan Teori Manajemen Sebagai Ilmu Dan Seni

dengan jalan keterangan untuk menyusun pikiran guna mengetahui sebab

kejadian dan akibatnya di saat itulah terjadi ilmu pengetahuan.

Pengalaman baru menjadi pengetahuan ilmu, apabila pengetahuan itu

disertai dengan pengertian tentang pekerjaan hukum kausal pada masalah

yang dialami itu. Masalah menimbulkan pertanyaan bagaimana duduknya dan

sebabnya. Kalau manajemen adalah suatu ilmu sebab kalau diteliti lebih

lanjut timbulnya ilmu manajemen dalam sejarah adalah disebabkan adanya

pemborosan-pemborosan baik tenaga kerja, waktu maupun materi dan biaya

di dalam setiap pekerjaan dalam suatu usaha.

3.2 Alasan Manajemen sebagai Suatu Ilmu

Manajemen termasuk sebagai ilmu karena memenuhi syarat-syarat

sebagai ilmu yaitu:

1. Tersusun secara sistematis dan teratur

Manajemen memiliki serangkaian tahap kegiatan fungsi secara

berkaitan mulai dari menentukan sasaran sampai berakhirnya sasaran

atau tercapainya tujuan. Dalam hal ini, beberapa pakar

mengklasifikasikan dengan berlainan pendapat, namun pada hakikatnya

meliputi:

a. Perencanaan memutuskan apa yang harus terjadi di masa depan

(hari ini, minggu depan, buland epan, tahun depan, setelah lima

tahun, dsb.) dan membuat rencana untuk dilaksanakan.

Planning adalah kegiatan seorang manajer dalam menyusun

rencana. Menyusun rencana berarti memikirkan apa yang akan

dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Agar dapat membuat

rencana secara teratur dan logis, sebelumnya harus ada keputusan

terlebih dahulu sebagai petunjuk langkah-langkah selanjutnya.

Dalam perencanaan, ada proses seperti:

1) Pemilihan atau penetapan tujuan dari organisasi

2) Penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur,

metode, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai

tujuan.

5

Page 10: Perkembangan Teori Manajemen Sebagai Ilmu Dan Seni

b. Pengorganisasian membuat penggunaan maksimal dari

sumberdaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan rencana dengan

baik.

Organizing berarti menciptakan suatu struktur organisasi

dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga

hubungan antarbagian-bagian satu sama lain dipengaruhi oleh

hubungan mereka dengan keseluruhan struktur tersebut.

Pengorganisasian bertujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi

kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Selain itu, mempermudah

manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang

dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi

tersebut. Pengorganisasian ini seperti:

1) Penentuan sumberdaya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk

mencapai tujuan organisasi

2) Perencanaan dan pengembangan suatu organisasi

3) Penugasan tanggung jawab tertentu

4) Pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu

untuk melaksanakan tugas-tugasnya.

c. Penggerakan memakai kemampuan di area ini untuk membuat

yang lain mengambil peran dengan efektif dalam mencapai suatu

rencana.

Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar

semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai

dengan perencanaan manager dan usaha-usaha organisasi. Jadi

actuating artinya menggerakkan orang-orang agar mau bekerja

dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk

mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang

dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).

d. Pengawasan memantau kemajuan rencana, yang mungkin

membutuhkan perubahan tergantung apa yang terjadi.

Controlling adalah proses pengawasan performa perusahaan

untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan

6

Page 11: Perkembangan Teori Manajemen Sebagai Ilmu Dan Seni

rencana yang telah ditetapkan. Seorang manager dituntut untuk

menemukan masalah yang ada dalam operasional perusahaan,

kemudian memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin

besar mengevaluasinya.

2. Objektif rasional sehinga dapat dipelajari

Objek manajemen yaitu apa yang menjadi sasaran atau kajian

penyelidikan manajemen. Sebagai objek di sini adalah “manusia” itu

sendiri. Tetapi bukan manusia pada umumnya melainkan manusia dalam

usaha kerja sama. Sebagai usaha kerja sama itu tidak bisa dengan dirinya

sendiri akan tetapi melalui orang lain.

Jadi, yang dimaksud objek manajemen adalah manusia dalam hal

ini yaitu cara memanfaatkan orang-orang untuk mencapai suatu tujuan.

Tujuan di sini adalah tujuan yang hendak dicapainya sesuai dengan

bidang kegiatannya, seperti bidang keuangan, bidang pemasaran, bidang

perkantoran, bidang akuntansi dan semacamnya.

3. Menggunakan metode ilmiah

Manajemen menggunakan metode ilmiah, seperti halnya dengan

bidang lain yang menggunakan metode deduksi dan induksi, yaitu:

a. Metode deduksi metode yang bersifat rasional bersumber dari

rasio atau akal pikiran. Melakukan penyelidikan dengan bertitik

tolak pada pengetahuan umum untuk sampai kepada pengetahuan

khusus yang baru. Pengetahuan umum ini bisa berupa konsep atau

teori mengenai sesuatu. Di dalam manjemen sesungguhnya

perencanaan, motivasi adalah suatu teori umum, sedangkan

pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan merupakan teori

khusus. Dari teori umum (perencanaan dan motivasi) inilah

manajemen bertitik tolak melaksanakan kegiatan secara sistematis,

efektif dan efisien menurut teori-teori khusus sebagai pedoman. Cara

menggunakan orang sesungguhnya bertumpu pada perencanaan dan

teori-teori motivasi dan sebagainya.

b. Metode induktif bersifat empirik, bersumber dari pengalaman

konkrit. Melakukan penyelidikan dengan bertitik tolak dari

7

Page 12: Perkembangan Teori Manajemen Sebagai Ilmu Dan Seni

pengetahuan khusus untuk sampai pada pengetahuan umum. Di

dalam manajemen sesungguhnya pengalaman praktis dalam

pengorganisasian, penggerakan, pengawasan dan lain-lain

sebenarnya merupakan in-put dalam membuat perencanaan yang

bersifat umum.

4. Mempunyai prinsip-prinsip tertentu

Pendapat Henry Fayol yang mengemukakan 14 prinsip organisasi

yang sekarang ini telah menjadi prinsip manajemen merupakan

sumbangan yang cukup besar melahirkan manajemen sebagai suatu ilmu

pengetahuan. 14 prinsip manajemen tersebut antara lain:

1) Pembagian kerja (Devision work)

Pembagian kerja harus dipikirkan agar mengarah pada

spesialisasi. Semakin seseorang terspesialisasi, maka akan semakin

efisien dan efektif orang tersebut dalam melaksanakan pekerjaan.

Oleh karena itu, dalam penempatan karyawan harus menggunakan

prinsip “The right man, in the right place”.

2) Wewenang dan tanggung jawab (Autority and responsibility)

Setiap karyawan dilengkapi dengan wewenang untuk

melakukan pekerjaan dan setiap wewenang melekat atau diikuti

dengan pertanggung jawaban. Antara wewenang dan tanggung jawab

harus seimbang.

3) Disiplin (Dicipline)

Disiplin adalah melakukan apa yang sudah menjadi komitmen

bersama baik antara pimpinan dengan bawahan maupun sesama

anggota manajemen. Disiplin ini sangat penting karena suatu usaha

tidak akan berhasil tanpa adanya kedisplinan.

Angota organisasi harus patuh pada aturan dan kesepakatan

yang menjadi rambu-rambu organisasi. Menurut Henry Fayol,

disiplin merupakan hasil kepemimpinan yang baik di semua jenjang

organisasi.

8

Page 13: Perkembangan Teori Manajemen Sebagai Ilmu Dan Seni

4) Kesatuan perintah (Unity of command)

Setiap karyawan hanya mendapat satu perintah untuk suatu

pekerjaan. Henry Fayol mengatakan bahwa jika ada karyawan yang

bertanggungjawab kepada beberapa atasan akan mengakibatkan

petunjuk yang bertentangan.

5) Kesatuan pengarahan (Unity of direction)

Kegiatan-kegiatan yang terjadi dalam organisasi yang

mempunyai tujuan sama sebaiknya ditangani oleh seorang manajer

dengan menggunakan satu perencanaan saja.

6) Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan pribadi

Kepentingan umum ditempatkan dia atas segala kepentingan,

baik kelompok maupun pribadi.

7) Gaji/upah pegawai (Remuneration of personel)

Penghargaan (pemberian gaji yang sepadan) dan perbaikan

kesejahteraan para karyawan dalam bekerja merupakan stimulus bagi

karyawan untuk dapat bekerja dengan baik dan dapat memenuhi

target (tujuan) perusahaan. Pemberian balas jasa haruslah adil dan

baik bagi karyawan maupun perusahaan sendiri.

8) Pemusatan/sentralisasi (Centralisation)

Pengambilan keputusan yang banyak menggunakan

pertimbangan atasan disebut sentralisasi. Sebaliknya keputuan

dengan menampung aspirasi bawahan disebut desentralisasi.

9) Hirarki/tingkatan (Scakar chain)

Jenjang jabatan dalam suatu organisasi sering digambarkan

dengan garis-garis yang rapi dalam bagan organisasi. bagan ini

menunjukkan kedudukan dari puncak sampai dengan jenjang

terbawah.

10) Ketertiban (Order)

Sarana dan manusia harus berada di tempat dan waktu yang

tepat. Manusia harus berada pada pekerjaan yang cocok baginya.

9

Page 14: Perkembangan Teori Manajemen Sebagai Ilmu Dan Seni

11) Keadilan dan kejujuran (Equity)

Para manajer harus bersahabat dan adil terhadap semua

karyawannya.

12) Stabilitas kondisi pegawai (Stability of tenure of personnel)

Stabilitas kondisi personal karyawan mutlak diperlukan dan

harus mendapat perhatian bila tidak ingin target dan tujuan

perusahaan terhambat dan terbengkalai. Perputaran karyawan yang

terlalu sering tidak baik bagi kelancaran kegiatan perusahaan.

13) Prakarsa (Initiative)

Sumber kekuatan perusahaan adalah adanya insiatif di

kalangan atasan dan bawahan, khususnya pada masa sulit. Untuk itu

penting menggairahkan dan mengembangkan inisiatif yang

semaksimal mungkin. Bawahan harus diberi kebebasan untuk

membuat dan menjalankan rencananya, walaupun bisa saja terjadi

kesalahan.

14) Semangat kesatuan dan semangat korps (Esprit de corps)

Menggalakkan semangat kerjasama kelompok dapat membuat

dan menimbulkan semangat rasa bersatu. Persatuan dan

kehamonisan merupakan kekuatan besar bagi perusahaan sehingga

diperlukan usaha untuk merealisasikan. ‘Memecah kekuatan untuk

melemahkannya adalah suatu tindakan yang bijaksana, tetapi

memecah-mecah tim sendiri merupakan dosa besar di dalam suatu

perusahaan.’

5. Dapat dijadikan suatu teori

Di sini teori manajemen tidak diragukan lagi karena sudah

dipelajari dan dikembangkan melalui lembaga pendidikan dan pelatihan,

dengan manajemen merupakan salah satu mata pelajaran yang

dicantumkan dalam kurikulum bahkan terdapat jurusan yang disebut

dengan jurusan “manajemen”.

3.3 Manajemen sebagai Seni

Kalau ilmu memusatkan perhatian pada suatu objek tertentu sehingga

ilmu bersifat memilih, lain halnya dengan seni. Menurut Mohammad Hatta,

10

Page 15: Perkembangan Teori Manajemen Sebagai Ilmu Dan Seni

seni memperhatikan keindahan, mencari harmoni (persatuan) dalam alam.

Ilmu mengajarkan untuk mengetahui sesuatu, sedang seni mengajarkan

bagaimana melakukan sesuatu. Dalam kamus Webster’s New Collegiate

Dictionary, perkataan art (seni) berasal dari bahasa latin yaitu “artus” yang

berarti:

a. Daya cipta yang timbul dari dalam untuk mewujudkan sesuatu.

b. Kemahiran yang diperoleh dari pengalaman.

Kalau manajemen dihubungkan dengan pengertian seni di atas maka

manajemen dapat juga digolongkan sebagai seni. Sebab, jauh sebelum ilmu

manajemen timbul, dalam sejarah ternyata bahwa tujuan suatu golongan

masyarakat dapat tercapai. Sehingga manajemen dalam arti art (seni) sudah

dimulai sejak manusia bermasyarakat. Mengingat setiap masyarakat,

walaupun sangat sederhana, pasti memerlukan manajer dan pengurusan.

Dalam konteks ini, manajemen sebagai seni berarti kemahiran dalam

mengurus sesuatu yang dikombinasikan dengan daya cipta, sehingga tujuan

yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Dengan mengandalkan manajemen sebagai seni (art), sementara seni

berhubungan dengan bakat, dan karenanya bersifat alamiah, maka

pengetrapan manajemen hanya mungkin bagi mereka yang terlahir memang

berbakat. Dengan cara pandang ini, teori manajemen hanya memberikan

sejumlah prosedur, atau sebagai pengetahuan yang sulit diterapkan. Karena

proses manajamen ditentukan oleh subyektivitas, atau style.

Selain itu juga, beberapa ahli seperti Follet menganggap manajemen

adalah sebuah seni. Hal ini disebabkan oleh kepemimpinan memerlukan

kharisma, stabilitas emosi, kewibawaan, kejujuran, kemampuan menjalin

hubungan antaramanusia yang semuanya itu banyak ditentukan oleh bakat

seseorang dan sulit dipelajari karena merupakan bawaan dari lahir.

3.4 Perbandingan antara Manajemen sebagai Ilmu dan Seni

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen mencakup

keduanya, baik sebagai ilmu maupun sebagai seni. Berarti juga, supaya

seseorang dapat menjadi manajer atau pemimpin yang baik, di samping harus

11

Page 16: Perkembangan Teori Manajemen Sebagai Ilmu Dan Seni

memiliki pengetahuan tentang ilmu manajemen, juga harus memiliki seni

manajemen.

Pengembangan seni manajemen yang dimiliki, dapat dilakukan melalui

studi, observasi dan praktek. Seorang manajer yang baik, merupakan seorang

artis dan ahli ilmu pengetahuan. Ia harus dapat memberi inspirasi, memuji,

mengajar, merangsang orang-orang lain, baik yang berbakat maupun yang

tidak, bekerja sebagai kesatuan dan melaksanakan usaha sebaik-baiknya ke

arah tujuan yang diharapkan. Hal tersebut tidak dapat dicarikan dalam suatu

rumus melainkan didasarkan pada perasaan, naluri dan ilham. Kalau diadakan

perbandingan antara manajemen sebagai ilmu dan manajemen sebagai seni,

dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Perbandingan antara Manajemen sebagai Ilmu dan Seni

(Terry,   1962)

Manajemen sebagai Ilmu Manajemen sebagai Seni

a. Advanced by knowledge

(memperoleh kemajuan melalui

pengetahuan)

b. Proces (membuktikan)

c. Predicts (meramalkan)

d. Defines (merumuskan)

e. Measures (mengukur)

a. Advanced by practice

(memperoleh kemajuan melalui

praktek)

b. Feels (merasakan)

c. Guesses (mengira-ngira)

d. Mescribes (menguraikan)

e. Opines (memberi pendapat)

Manajemen bukan hanya merupakan ilmu atau seni, tetapi kombinasi

dari keduanya. Kombinasi ini tidak dalam proporsi yang tetap, tetapi dalam

proporsi yang bermacam-macam.

12

Page 17: Perkembangan Teori Manajemen Sebagai Ilmu Dan Seni

BAB IV

KESIMPULAN & SARAN

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari pembahasan di atas bahwa manajemen dikatakan

sebagai ilmu dan seni sebab keduanya tidak bisa dipisahkan. Manajemen

sebagai suatu ilmu pengetahuan, karena telah dipelajari sejak lama, dan telah

diorganisasikan menjadi suatu teori. Hal ini dikarenakan didalamnya

menjelaskan tentang gejala-gejala manajemen, gejala-gejala ini lalu diteliti

dengan menggunakan metode ilmiah yang dirumuskan dalam bentuk prinsip-

prinsip yang diwujudkan dalam bentuk suatu teori.

Sedangkan manajemen sebagai suatu seni, disini memandang bahwa di

dalam mencapai suatu tujuan diperlukan kerja sama dengan orang lain. Inilah

salah satu peran dari manajemen sebagai suatu seni, yaitu bagaimana cara

memerintahkan pada orang lain agar mau bekerja sama. Pada hakekatnya

kegiatan manusia pada umumnya adalah managing ( mengatur ) untuk

mengatur disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain memerlukan

pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.

Secara singkatnya dapat disimpulkan bahwa ilmu mengajarkan kita

tentang sesuatu, sedangkan seni/art mengajarkan kita bagaimana sesuatu hal

dilakukan.

4.2 Saran

Penulis menyarankan bahwa seorang manajer hendaklah mempelajari

dan memahami secara keseluruhan tentang perkembangan (evolusi)

manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, sehingga manajer dapat memadukan

teori manajemen sebagai ilmu dan seni untuk menghadapi situasi tertentu.

Dengan demikian, bila seorang manajer menghadapi situasi bagaimanapun

kompleksnya akan dapat mencari solusi atau membuat keputusan yang baik.

13

Page 18: Perkembangan Teori Manajemen Sebagai Ilmu Dan Seni

DAFTAR PUSTAKA

Aganta, Muhammad Nofri. 2012. Pengertian Ilmu dan Ilmu Pengetahuan Menurut Beberapa Ahli. http://nofri-aganta.blogspot.com/2012/04/pengertian-ilmu-dan-ilmu-pengetahuan.html. 3 Januari 2013.

Alghifari, Abdul Azis. 2012. 14 Prinsip Manajemen Henry Fayol. http://azisnskoe.blogspot.com/2012/10/14-prinsip-manajemen-henry-fayol.html. 3 Januari 2014.

Anonim. 2011. Manajemen sebagai Ilmu dan Seni. http://farhan24.blogspot.com/2011/11/manajemen-sebagai-ilmu-dan-seni.html. 29 Desember 2013.

. 2012. 10 Pengertian Seni Menurut Pendapat Para Ahli. http://ufikmuckraker.wordpress.com/2012/03/28/10-pengertian-seni-menurut-pendapat-para-ahli/. 3 Januari 2014.

Faturrozi, Firman. 2012. Definisi Manajemen, Manajemen sebagai Ilmu dan Seni, Tingkatan Manajemen & Manajer dan Fungsi Manajemen. http://faturrozifirman.blogspot.com/2012/01/definisi-manajemen-manajemen-sebagai.html. 3 Januari 2014.

Qalbi, Firman. 2013. Manajemen sebagai Ilmu, Seni, dan Profesi. http://firman25.blogspot.com/2013/10/manajemen-sebagai-ilmu-seni-dan-profesi.html. 3 Januari 2014.

Perdana, Attar. 2011. Manajemen sebagai Ilmu, Seni, dan Profesi.

http://attarperdana.blogspot.com/2011/11/manajemen-sebagai-ilmu-seni-

dan-profesi.html. 29 Desember 2013.

Stoner, James A.F. 1982. Management, Prentice/ Hall International, Inc. New York: Englewood Cliffs.

14