perilaku sosial anggota jama’ahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/siti...

85
i

Upload: others

Post on 01-Aug-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

i

Page 2: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

ii

PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AH

TARIKAT SADZLIYAH DI DESA BANYUKUNING

KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN

SEMARANG

TAHUN 2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh:

SITI FITRIYAH

NIM: 11110192

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2015

Page 3: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 4 (Naskah) Kepada

Hal : Pengajuan Skripsi Yth. Rektor IAIN Salatiga

Di Salatiga

Assalamu‟alaikum. Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya,

maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi mahasiswa :

Nama : Siti Fitriyah

NIM : 11110192

Jurusan / Progdi : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan /

Pendidikan Agama Islam

Judul : Perilaku Sosial Anggota Jama‟ah Tarikat

Sadzaliyah Di Desa Banyukuning Kecamatan

Bandungan Kabupaten Semarang Tahun 2015

Untuk diajukan dalam sidang munaqosyah. Demikian untuk menjadi

periksa.

Wassalamu‟alaikum. Wr. Wb.

Salatiga, 29 Agustus 2015

Pembimbing

Drs. Juz‟an M.Hum

NIP. 19611024 198903 1 022

Page 4: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

iv

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

Jl Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

Website : www.iainsalatiga.ac.id email :

[email protected]

SKRIPSI

PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AH TARIKAT SADZALIYAH DI

DESA BANYUKUNING KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN

SEMARANG

DI SUSUN OLEH :

SITI FITRIYAH

NIM. 11110192

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas Tarbiyah

dan Ilmu Keguruan (FTIK), Institut Agama Islam (IAIN) Salatiga, pada Tanggal

29 Agusrus 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar

Sarjana S.1 Kependidikan Islam.

Susunan Panitia Penguji:

Ketua Penguji : Drs. Mufiq, M.Phil. .........................................

Sekretaris Penguji : Drs. Juz‟an, M.Hum. ........................................

Penguji I : Fatchurrahman, M.Pd. ........................................

Penguji II : Wahidin, M.Pd. ........................................

Salatiga, 29 Agustus 2015

Dekan FTIK IAIN Salatiga

Suwardi, M.Pd

Page 5: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

v

NIP. 19670121 199903 1 002

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : SITI FITRIYAH

NIM : 11110192

Fakultas : Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan (FTIK)

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan

hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau

temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan

kode etik ilmiah.

Salatiga, 29 Agustus 2015

Yang menyatakan,

SITI FITRIYAH

NIM . 11110192

Page 6: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

vi

MOTTO

“ Perbuatan Yang Menceritakan Tentang Keagungan Dzat Yang Memberi

Nikmat, Disebabkan Nikmat Yang Diberikan Olehnya”

“Tuntutlah Ilmu, Karena Ilmu Merupakan Perhiasan Bagi Pemiliknya,

Keunggulan Dan Pertanda Segalapujian”

“Jadikanlah Dirimu Sebagai Orang Yang Selalu Menambah Ilmu Setiap

Hari. Dan Berenanglah Di Lautan Makna”

Page 7: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

vii

PERSEMBAHAN

Ku persembahkan Skripsi ini untuk:

Malaikatku, ibunda ku tercinta Siti Khunaenah

yang telah memberikan segalanya yang beliau punya, mencurahkan segala kasih

sayang, pengorbanan, semangat, serta motivasi yang besar

tanpa mengharapkan apapun.

Bapakku Miftah Abdul Fatah yang telah berada disisiNya.

Kakak-kakakku, Siti Mudrikah beserta suaminya, Siti Khofifah serta suaminya.

Ponakan-ponakanku, Qosim Miftakhul Wahid, Alwi Khusnul Ma‟aarif, Ahmad

Adzka Al-Ula.

Agus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat.

Teman-teman angkatan 2010 dan 2011 yang banyak membantu

Mar‟atus Sholihah Alm.(Atus), lek ikah, Mbok Juminten, Leli

Sulis, Ifah, Wahidah, dan teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu

persatu.

Serta ponaan jauh Rahmad Sayoga yang telah memberikan banyak buku sebagai

referensi.

Tanpa Restu, dan dukungan dari kalian skripsi ini tidak akan pernah dapat

dipersembahkan.

Page 8: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat kepada semua hamba-Nya

sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa

tetap terlimpahkan kepangkuan beliau Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat-

sahabatnya dan orang-orang mukmin yang senantiasa mengikutinya.

Dengan segala kerendahan hati, penulis sampaikan bahwa skripsi ini tidak

mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari semua pihak,

baik secara langsung maupun tidak langsung.

Skripsi yang berjudul “Perilaku Sosial Anggota Jama’ah Tarikat

Sadzaliyah Di Desa Banyukuning Kecamatan Bandungan Kabupaten

Semarang Tahun 2015” ini disusun untuk melengkapi syarat-syarat mencapai

gelar Sarjana (S1) Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Tarbiyah dam Ilmu

Keguruan (FTIK) di IAIN Salatiga, meskipun bentuknya masih sederhana serta

banyak kekurangan.

Di samping itu ucapan terimakasih yang setulus-tulusnya dari hati sanubari

yang paling dalam kepada Yth:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

3. Bapak Siti Rukhayati. selaku Ketua Progdi PAI IAIN Salatiga.

Page 9: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

ix

4. Bapak Juz‟an M.Hum. selaku pembimbing yang telah mengarahkan dan

memberi petunjuk serta meluangkan waktu dan perhatian dalam

penulisan skripsi ini.

5. Bapak M. Ghufron selaku pembimbing akademik.

6. Dosen yang telah memberikan ilmu dan bagian akademik IAIN Salatiga

yang telah memberikan layanan serta bantuan.

7. Seluruh anggota jama‟ah Tarikat Sadzaliyah Desa Banyukuning yang

bersedia menampung saya dari awal mengikuti mujahadah sampai

memberi informasi.

8. Serta semua pihak yang telah memberikan motivasi dan bantuan selama

menempuh studi, khususnya dalam proses penyusunan proses skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, banyak

kekurangan yang perlu diperbaiki baik dalam isi maupun metodologi. Untuk itu

penulis selalu mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai

pihak guna kebaikan penulisan di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini

bermanfaat untuk penulis sendiri khususnya dan bagi para pembaca pada

umumnya.

Salatiga, 29 Agustus 2015

Peneliti

Siti Fitriyah

NIM: 11110192

Page 10: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

x

ABSTRAK

Judul : Perilaku Sosial Anggota Jama‟ah Tarikat

Sadzaliyah Di Desa Banyukuning Kecamatan

Bandungan Kabupaten Semarang Tahun 2015

Penulis : Siti Fitriyah

NIM : 111 10 192

Permasalahan dalam penelitian ini adalah belum maksimalnya Perilaku

Sosial Anggota Jama‟ah Tarikat Sadzaliyah Di Desa Banyukuning Kecamatan

Bandungan Kabupaten Semarang dimana terdapat perilaku anggota jama‟ah

yang masih iri dengan orang lain, tidak peduli, dan masih sulitnya anggota

jama‟ah untuk berzakat dan bershadaqah.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku sosial

anggota jama‟ah tarikat Sadzaliyah Desa Banyukuning Kecamatan Bandungan

kabupaten Semarang terhadap kehidupan bermasyarakat, mengetahui

pemahaman terhadap tarikat yang mereka jalani.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilaksanakan di Desa

Banyukuning Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun 2015.

Populasi Anggota Jam‟ah tarikat sadzaliyah berjumlah 27 orang, namun

peneliti hanya mewawancarai 13 orang yang ke 12 merupakan pasutri. Teknik

pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan pengamatan secara

langsung.

Hasil penelitian menunjukkan Perilaku Sosial Anggota Jama‟ah

Tarikat Sadzaliyah Desa Bnyukuning Kecamatan Bandungan

Kabupaten Semarang 2015. Peneliti membagi pertanyaan dalam tiga

bagian, yang pertama pemahaman tentang tarikat menunjukkan

setengah dari anggota jamaah Tarikat Sadzaliyah yang mengetahui

makna tarikat yang mereka jalankan, Sebagian lain hanya sekedar ikut-

ikutan, serta sebagian lagi tidak mengetahui atau tidak berkenan

memberikan informasi. . Sebagian beser anggota jama‟ah tarikat

memiliki zuhud dan wara‟. Mereka tidak membedakan seseorang

berdasarkan latar belakangnya. Mereka menganggap setiap orang

sedrajat. Mereka menganggap bahwa setiap manusia diciptakan hanya

untuk beribadah kepada Allah. Sedangkan sebagian kecil perilaku

zuhud dan wara‟ terhadap perilaku sosialnya kurang. Sebagian besar

responden bersedia mengeluarkan zakat, shadaqoh dan bersedia

membantu tetangga yang sedang berada dalam kesesuahan sedangkan

beberapa belum bisa menjalankannya.

Dengan demikan dapat disimpulkan bahwa “sebagian besar

anggota jama‟ah tarikat sadzaliyah mengetahui arti tarikat yang mereka

jalani, memiliki sifat zuhud dan wara‟ serta mampu bersosialisasi

dengan orang lain dengan baik, memiliki kepedulian sosial dengan mau

memberikan zakat, shadaqah serta mau menolong orang lain.

Page 11: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

xi

DAFTAR ISI

SAMPUL ............................................................................................................. i

LEMBAR BERLOGO ......................................................................................... ii

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... iv

PENGESAHAN KELULUSAN .......................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN............................................................. vi

MOTTO ............................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ............................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

ABSTRAK ............................................................................................................ xi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar BelakangMasalah ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 4

C. Fokus Penelitian ................................................................................ 4

D. Tujuan Penelitian........... ..................................................................... 5

E. Kegunaan Penelitian ........................................................................ 5

F. Penegasan Istilah ............................................................................. 6

G. Metode Penelitian................................................................................ 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 14

A. Tarikat Sadzaliyah ............................................................................... 14

1. Pengertian Tarikat .......................................................................... 14

2. Tujuan Tarikat ................................................................................ 14

3. Peran Mursyid Dalam Tarekat ........................................................ 15

4. Pandangan Hidup Pemikiran Pendiri Tarikat Saziliyah. ................ 16

5. Ajaran Hizib (Doa dan Zikir) Tarekat Syaziliyah .......................... 20

Page 12: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

xii

6. Perilaku Sosial Yang Diajarkan Dalam Tarikat

Sadzali........................................................................................... 21

B. Perilaku Sosial ..................................................................................... 30

1. Pengertian Perilaku Sosial............................................................. 30

2. Prinsip Perilaku Manusia .............................................................. 31

3. Dasar Perilaku Manusia ................................................................ 34

4. Cara Pembentukan Perilaku.......................................................... 30

5. Etika Sosial ................................................................................... 37

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN .............................. 39

A. Tempat Penelitian................................................................................ 39

1. Kondisi Umum Desa ..................................................................... 40

2. Jumlah Penduduk .......................................................................... 40

3. Komposisi Penduduk menurut Agama Yang dianut ..................... 41

4. Komposisi Penganut Tarikat Dan Aliran Agama Islam ............... 42

5. Kegiatan Sosial Keagamaan .......................................................... 42

6. Data Organisasi Keagamaan ......................................................... 43

B. Tarikat Sadzaliyah ............................................................................... 43

1. Sejarah Tarikat Sadzaliyah di Desa Banyukuning ........................ 43

2. Amalan Wajib Tarekat Sadzaliyah................................................ 45

3. Silsilah Abu Hasan Sadzili........................................................... 46

4. Sanad Tarikat Sadzaliyah Di Desa Banyukuning ......................... 48

5. Daftar Anggota Jama‟ah Tarikat Sadzaliyah ................................ 48

6. Gambaran Umum Anggota Jama‟ah Tarikat Sadzaliyah..............50

C. Hasil Wawancara ................................................................................ 51

BAB IV PEMBAHASAN ..................................................................................... 60

A. Deskripsi Perilaku Sosial Anggota Jama‟ah Tarikat Sadzaliyah........60

B. Deskripsi Perilaku Sosial Masyarakat Banyukuning ......................... 67

A. Menjenguk Orang Sakit ................................................................ 68

B. Takziyah ........................................................................................ 68

C. Berangkat Pengajian...................................................................... 68

Page 13: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

xiii

D. Bersedekah saat bulan sura .......................................................................................... 69

E. Membayar Zakat Fitrah dan Zakat Mall ....................................... 69

F. Nyumbang (Kondangan)...............................................................69

G. Tilek Bayi......................................................................................70

BAB V PENUTUP ................................................................................................71

A. kesimpulan ................................................................................................71

1. Sejarah Tarikat Sadzaliyah Di Desa Banyukuning............................ 71

2. Pokok-Pokok Ajaran Tarikat Sadzaliyah............................................72

3. Perilaku Sosial Masyarakat Yang Di Ajarkan Dalam Kegiatan

Tarikat................................................................................................73

B. Saran ....................................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 14: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tarikat merupakan kata yang berasal dari bahasa arab yang berarti

jalan. namun para jama‟ah tarikat ataupun para mursyid mengatakan

tarikat adalah merupakan laju menuju jalan yang saliq dari ketareqohan

seseorang akan mencapai kesufian. Dimana tarikat yang di lakukan secara

istiqomah akan memimbulkan perasan insaf atau rasa ingin bertaubat dari

segala kesalahan. Hal tersebut yang akan mendorong kecintaan yang besar

antara mahluk dengan Kholiqnya.

Tarikat sering dianggap sebagai aliran sesat atau majlis yang

berlebihan dalam melakukan suatu ibadah. Namun tarikat bukan aliran

yang menyimpang dari ajaran Islam. Tarikat dilaksanakan berdasarkan

peraturan-peraturan syariat islam yang sah (Jalaludin dalam

Muhaiminan,1997:10).

Allah berfirman dalam Al-qur‟an surat Ar ra‟d ayat 28 :

Artinya : “ (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka

menjadi tentram dengan menginat Allah. Ingatlah, hanya dengan

mengingat Allah hati menjadi tentram”.

Nabi muhammad SAW. bersabda:

الشريعة أقوالى والطريقة أفعالى والحقيقة أحوالى

Page 15: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

2

Artinya: “Syari‟at adalah perkataanku dan Tarikat adalah

pekerjaanku (perbuatan) dan hakikat adalah tingkah lakuku”

(Jalaludin dalam Muhaiminan,1997:10)

Tarikat merupakan bagian penting daripada pelaksanaan tasawuf.

Mempelajari tasawuf dengan tanpa mengetahui dan melaksanakan tarikat

adalah merupakan usaha yang hampa.

Dalam ajaran tasawuf dijelaskan, bahwa syari‟at itu, hanya

merupakan peraturan belaka, tarikatlah yang merupakan perbuatan untuk

melaksanakan syari‟at itu. Apabila syariat dan tarikat ini sudah dikuasai,

maka lahirlah hakikat yang tidak lain adalah perbaikan keadaan atau

akhwal, sedangkan tujuan yang terakhir adalah makrifat yang mencintai

Tuhan dengan sebaik-baiknya. (Muhaiminan,1997:10)

Sifat-sifat basyariyah (kemanusiaan) yang menyangkut perintah

agama ada dua macam. Pertama menyangkut lahiriyah manusia, yaitu

amal. Kedua yang menyangkut batiniyah dan hati manusia, yaitu

perjanjian. Adapun berkaitan dengan lahiriyah dibagi menjadi dua , yaitu

berkaitan dengan perintah yang dinamakan taat dan yang berkaitan dengan

meninggalkan perintah maksiat. Adapun yang menyangkut dengan

batiniyah juga di bagi menjadi dua, yaitu menyangkut hakikat, dimanakan

iman dan ilmu, dan yang menyangkut lahirnya disebut nifaq dan

jahil.(Ataillah, 1995:75)

Page 16: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

3

Perilaku tarikat dan tasawuf akan membentuk perilaku kesalehan.

Yang mana kesalehan terbagi menjadi dua. Yaitu kesalehan ritual atau

individual dan kesalehan sosial.

Kesalehan ritual sering diartikan sebagai kesalehan beribadah

yangmana hanya mahluk dan Tuhan semata. Dan hanya menekankan pada

ibadah mahdhoh saja. Baik ibadah mahdhoh individu maupun kelompok.

Kesalehan sosial adalah perilaku orang orang yang sangat peduli

dengan orang lain dengan menggunakan nilai-nilai islam. Orang-orang ini

sangat memikirkan orang lain, baik tatakrama, sopan santun meski ibadah

mahdhoh golongan ini tidak terlalu tekun.

Orang Indonesia sering dianggap sebagai orang-orang yang taat

beribadah. Karena dilihat dari tradisi-tradisi keagamaan maupun dari ritus-

ritus beragama. Seperti halnya tahlilan, maulud, manaqib bahkan ibadah

haji yang pelaksananya setiap tahun semakin bertambah.

Namun pada kenyataannya masih banyak orang Indonesia yang

berada pada keadaan miskin dan terbelakang. Hal ini membuktikan bahwa

kesalehan orang Indonesia masih kurang, baik rakyat ataupun pemimpin.

Begitu pula para penggerak amil zakat belum maksimal dalam melakukan

tugasnya.

Hal ini didorong karena kurang sadarnya seseorang tentang makna

beribadah yang dilakukan. Seseorang hanya menganggap ibadahnya

sebagai kewajiban individu, tanpa melihat aspek sosial dari peribadatan

yang dilakukan.

Page 17: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

4

Jika memahami ibadah tidak sekedar tekstual, namun juga melihat

secara kontekstual seseorang akan mengerti dan memahami arti ibadah

mahdhoh yang dilakukannya.

Dari uraian diatas, penulis ingin meneliti dengan judul

PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AH TARIKAT

SADZALIYAH DI DESA BANYUKUNING KECAMATAN

BANDUNGAN KABUPATEN SEMRANG TAHUN 2015

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan judul penelitian di atas maka yang menjadi rumusan

masalahnya adalah:

1. Bagaimana sejarah munculnya Tarikat Sadzaliyah di Krajan

Banyukuning kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang?

2. Apa pokok-pokok ajaran tarikat Sadzaliyah?

3. Bagaimana jama‟ah Tarikat Sadzaliyah dalam membangun

Perilaku sosial masyarakat?

C. Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini, permasalahan yang penulis tekankan adalah

mengenai Perilaku sosial anggota jama‟ah Taikat Sadzliyah di Desa

Banyukuning, Kecamatan Bnadungan Kabupaten Semarang.

Page 18: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

5

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat penulis

rumuskan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu:

1. Mengetahui sejarah munculnya Tarikat Sadzaliyah di Krajan

Banyukuning, Kecamatan Bandunagn Kabupaten Semarang.

2. Memahami pokok-pokok ajaran Tarikat Sadzaliyah

3. Mengetahi peranan Tarikat Sadzaliyah dalam membangun perilaku

sosial masyarakat Krajan Banyukuning kecamatan Bandungan

Kabupaten Semarang.

E. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau pengaruh

terhadap peneliti dan yang hendak diteliti:

1. Bagi pihak peneliti

a. Peneliti dapat mempelajari tentang peranan Tarikat Sadzaliyah

dalam kehidupan sosial masyarakat baik dari fungsi

keagamaan dan non keagamaan .

b. Peneliti dapat mengetahui seberapa pesat pengaruh Tarikat

Sadzaliyah dalam membangun perilaku sosial masyarakat.

2. Bagi pihak yang diteliti

Memberi gambaran tentang sejarah dan pentingnya menjaga

kesalehan sosial yang dapat dimaksimalkan oleh masyarakat dan

dapat diterapkan peranannya. Serta menjadi masukan bagi para

Page 19: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

6

ulama dalam mengasuh dan membimbing jama‟ah pada khususnya

dan masyarakat umum agar tercipta kesalehan sosial bagi

kemaslahatan masyarakat.

3. Bagi masyarakat umum

Memudahkan masyarakat dan memberikan gambaran tentang

Tarikat Sadzaliyah.

F. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalah pahaman pengertian dalam memahami

judul skripsi diatas, maka penulis akan memberikan batasan pengertian

tentang istilah-istilah sebagai variabel yang berkaitan dengan judul di

atas, yaitu:

a. Perilaku Sosial

Perilaku sosial adalah perilaku yang terjadi dalam situasi

sosial yakni bagaimana orang berfikir, merasa dan bertindak karena

kehadiran orang lain. (Achmad Mendatu dalam Fajriyah, 2011:19)

Sosial artinya berkenaan dengan masyarakat: perlu adanya

komunikasidalam usaha menunjang pembangunan: suka

memperhatikan kepentingan umum (suka menolong, menderma,

dan sebagainya) (Depdiknas, dalam Maskiyah, 2012:7).

b. Anggota

Anggota adalah bagian dari sesuatu yang berangkai.

(Depdiknas:2007)

Page 20: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

7

c. Jama‟ah

Jama‟ah atau jema‟ah adalah kumpulan atau rombongan

beribadah yang terdiri dari banyak orang dan berada dalam satu

himpun. (Depdiknas:2007)

d. Tarikat

Tarikat adalah cara atau aturan hidup (dl keagamaan atau

ilmu kebatinan)yang mana merupakan persekutuan para penuntut

ilmu tasawuf(Depdiknas, 2007:1144). Pengertian lain tarikat adalah

jalan, petunjuk dalam melakukan suatu ibadah sesuai dengan ajaran

yang dianjurkan dan dicontohkan oleh Nabi dan dikerjakan oleh

sahabat, tabi‟in, turun-temurun kepada guru-guru, sambung –

menyambung dan rantai-berantai (Abu Bakar dalam

Maskiyah,2012:6).

e. Sadzaliyah

Sadzaliyah merupakan nama dari sebuah tarikat yang di

ajarkan oleh as-Syadzili Ali bin Abdillah bin Abdul-Jabbar yang

berasal dari Maroko. Nama sadzaliyah sendiri diperoleh dari

tempat beliau belajar ilmu Tarikat serta pengembangannya di

Syadzilah, yaitu daerah dekat Tunis Afrika.

(http://bengkelhatialaustadzdanu.blogspot.com/2013/07/sejarah-abil-

hasyan-syadzili-manaqib.html).

Page 21: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

8

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif.

Penelitian kualitatif menurut Bogdan Dan Taylor, metodologi

kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

yang berperilaku yang dapat diamati. (Moleong, 2008:4)

Penelitian kualitatif dari sisi definisi lainnya dikemukakan

bahwa hal itu merupakan penelitian yang memanfaatkan

wawancara terbuka untuk menelaah dan memahami sikap,

pandangan, perasaan dan perilaku individu atau kelompok orang.

(Moleong, 2008:5)

Landasan pendekatan kualitatif ini adalah berdasarkan pada

fenomenologi yang menurut Hasserl dalam bukunya (Moleong,

2008:15)

diartikan sebagai suatu study tentang kesadaran dari

perspektif pokok dari seseorang. Peneliti dalam pandangan

fenomenologi berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-

kaitannya terhadap orang- orang yang berada dalam situasi- situasi

tertentu. (Moleong, 2008:17)

2. Kehadiran Peneliti

a. Peneliti telah melakukan penelitian dengan metode observasi

langsung ke lokasi.

Page 22: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

9

b. Penelitian dengan metode wawancara dan dokumentasi

Peran peneliti disini sebagai pengamat penuh, dimana peneliti

melakukan pengamatan terhadap anggota jama‟ah di

lingkungan, dan melakukan wawancara kepada beberapa

informan.

3. Lokasi dan waktu penelitian

Lokasi penelitian ini berada di Dusun Krajan Banyukuning,

Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Dimulai pada hari

Selasa Pon, 16 September 2014.

4. Sumber Data

Dalam peneliti memperoleh data dilakukan dengan melalui

wawancara, observasi langsung dan pengumpulan data-data tertulis

sebagai dokumentasi.

5. Prosedur Pengumpulan Data

a. Metode Interview ( Wawancara )

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan

cara bertatap muka langsung antara interviewer dan

interviewee. Metode pengumpulan data dengan cara tanya

jawab sepihak yang dikerjakan dengan cara sistematis dan

berlandaskan kepada tujuan penelitian. Dalam hal ini penulis

mengambil informan dari jama‟ah tarikat sadzaliyah, yaitu

mursyid Tarikat Sadzaliyah di desa Banyukuning Ighfirli, dan

Page 23: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

10

13 informan yang terdiri dari pasutri dan satu orang tidak.

Sehingga peneliti mengambil tuju jawaban dari responden.

b. Metode Observasi

Metode observsi adalah metode dengan jalan

pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap

fenomena-fenomena yang diselidiki (Sutrisno Hadi dalam

Kurniawati, 2010:9). Metode ini digunakan untuk

memberikan gambaran yang jelas tentang ajaran tarikat

sadzaliyah serta jama‟ah dan hubungan sosial jama‟ah

dengan masyarakat.

c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah pengumpulan data

penelitian dengan bersumber pada tulisan (Arikunto,

1995:94). Metode ini digunakan untuk mengumpulkan

dokumen-dokumen yang telah ada guna memperoleh

informasi yang diperlukan dalam penelitian. (Winarno

Surahmat dalam Pangestu dalam Kurniawati, 2010:9)

menjelaskan bahwa metode ini merupakan laporan tertulis

dari suatu peristiwa yang isinya terdiri dari penjelasan dan

pemikiran terhadap peristiwa dan tertulis dengan sengaja

untuk menyimpan atau meneruskan keterangan-keterangan

mengenai peristiwa tersebut. Metode dokumentasi adalah

mencari data mengenai hal-hal atau variabel-variabel yang

Page 24: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

11

berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, foto, notulen

rapat, dsb.

6. Analisis data

Analisis data merupakan suatu analisis untuk mencari atau

mengumpulkan data deskriptif serta data aktual. Maka dalam

pengolahan data penulis menganalisis isinya (Suryabrata, 1995:65).

Dalam penelitian kualitatif ini analisis data dilakukan selama dan

setelah pengumpulan data. Adapun analisis data yang digunakan

adalah analisis data kualitatif dengan langkah-langkah ;

a. pengumpulan data

Usaha yang dilakukan untuk memperoleh data melalui

observasi, wawancara dan dokumentasi. Kualitas data

ditentukan oleh kualitas alat pengambil data atau alat

pengukur. Kalau alat pengambilan datanya cukup variabel

dan valid, maka datanya juga cukup variabel dan valid

(Sumardi dalam Nur Asmaiyah dalam Kurniawati, 2010:10)

b. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan,

pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan,

transformasi kasar yang muncul dari catatan tertulis di

lapangan. Reduksi data disini bukanlah suatu hal yang

terlepas dari analisis data tetapi merupakan dari bagian dari

analisis data.(A.Michael dalam Kurniawati, 2010:10)

Page 25: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

12

c. Penyajian Data

Penyajian data disini dibatasi sebagai sekumpulan

informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya

penarikan kesimpulan dan penarikan tindakan. (A. Michael

dalam Kurniawati, 2010:10)

d. penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan dalam pandangan ini hanyalah

sebagian dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan

juga diverifikasi pemikiran kembali yang melintas dalam

pemikiran penganalisa selama menulis, dan merupakan suatu

tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan dan mungkin

begitu seksama dan akan memakan tenaga dengan tinjauan

kembali. (A. Michael dalam Kurniawati, 2010:10) Dan

keempat komponen analisa diatas, prosesnya saling

berhubungan dan berlangsung terus menerus selama

penelitian dilakukan.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Dalam penelitian ini, peneliti berusaha memperoleh

keabsahan temuannya. Teknik yang dipakai untuk meguji

keabsahan temuan tersebut yaitu teknik triangulasi. Teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain.

(Moleong,2008:8)

Page 26: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

13

8. Tahapan-tahapan Penelitian

a. Kegiatan administratif meliputi, pengajuan ijin operational

untuk penelitan dari ketua STAIN SALATIGA kepada pihak

Mursyid Tarikat Sadzaliyah, menyusun pedoman wawancara

dan melakukan administrasi lainnya.

b. Kegiatan lapangan yaitu meliputi :

1) Survei awal untuk mengetahui gambaran penelitian

yaitu Tarikat Sadzaliyah dan jama‟ahnya di Dusun

Krajan Banyukuning, Kecamatan Bandungan

Kabupaten Semarang

2) Melakukan observasi langsung kelapangan dengan

melakukan wawancara kepada para responden atau

informen sebagai langkah pengumpulan data.

3) Menyaji data dengan susunan dan urutan yang

memungkinkan untuk memudahkan dalam melakukan

pemaknaan.

4) Melakukan verifikasi untuk membuat kesimpulan-

kesimpulan sebagai deskriptif temuan penelitian.

5) Menyusun laporan akhir untuk dijilid dan dilaporkan

Page 27: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tarikat Sadzaliyah

1. Pengertian Tarikat

Tarikat adalah jalan, petunjuk dalam melakukan suatu ibadah

sesuai dengan ajaran yang ditentukan dan dicontohkan oleh Nabi

SAW. dan dikerjakan oleh sahabat dan tabi‟in turun temurun

sampai kepada guru-guru (mursyid) sambung menyambung dan

rantai berantai. (Huda dalam Maskiyah, 2012:13)

Martin Van Bruinesen mengatakan bahwa kata tarikat (secara

harfiyah berarti “jalan”) mengacu baik kepada sistem latihan

meditasi maupun amalan (muroqobah, dzikir dan sebagainya) yang

dihubungkan dengan sederet guru sufi dan organisasi yang tumbuh

dalam metode tasawuf yang khas itu. (Maskiyah, 2012:13)

2. Tujuan Tarikat

Menurut Abu Bakar sufi dan tasawuf membagi ilmu dan amal

itu dalam empat tingkat, sesuai dengan fitrah dan perkembangan

keyakinan manusia, yaitu syari‟at, tarikat,hakikat dan makrifat. (

Maskiyah, 2012:14)

Menurut Syaikh Najmudin Al-Kubro tersebut dalam kitab

“Jami‟ul Auliya‟ mengatakan syariat itu merupakan uraian, tarikat

merupakan pelaksanaan, hakikat merupakan keadaan dan makrifat

itu merupakan tujuan pokok yaitu pengenalan Tuhan yang sebenar-

Page 28: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

15

benarnya. Diberinya teladan seperti bersuci thaharah, dengan

syaria‟at dengan air dan tanah,dengan tarikat bersih dari hawa

nafsu, ada hakikat bersih dari hati selain dari Allah, semuanya

mencapai Ma‟rifat Kepada Allah. Oleh karena itu orang tidak dapat

berhenti pada syari‟at saja, mengambil tarikat atau makrifat saja, ia

memperbadingkan syaria‟at dengan sampan, tarikat itu lautan,

hakikat itu mutiara, orang tidak dapat mencapai mutiara itu dengan

tidak melaui kapal dan laut. (Abu Bakar dalam Maskiyah, 2012:14)

3. Peran Mursyid Dalam Tarikat

Mursyid adalah orang yang mengtahui ilmu hakikat. Para

ulama mensyaratkan adanya syaikh dalam tarikat. Dia akan

membimbing dan mengarahkan muridin (orang yang dibimbing)

berjalan menuju Allah.kebanyakan mereka menyebut syaikh

dengan istilah mursyid (pembimbing). Dialah orang yang

mengetahui jalan. para ulama menjadikan syaikh sebagai pedoman

dalam jalan ini. Mereka dianggap sebagai orang yang paling mirip

dengan para sahabat atau tabi‟in karena kealiman dan

kesholehannya.(Muhammad Farid, 2013:9)

Adapun seorang pengajar atau mursyid hendaklah menjaga

tata krama dan tugas-tugasnya.

Tugas pertama ialah menunjukkan kasih sayang kepada

pelajar dan menganggap seperti anak Rosulullah. Guru merupakan

bapak yang sebenarnya, karena bapak menyebabkan kehidupan

Page 29: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

16

yang fana, sedangkan pengajar menyebabkan kehidupan yang

kekal. Tugas kedua ialah mengikuti teladan Rosulullah. Tugas yang

ketiga ialah, ia tidak menyimpan suatu nasihat bagi hari esok

seperti melarangnya dari mencari kedudukan sebelum patut

memperolehnya dan melarangnya belajar ilmu yang tersembunyi

sebelum menyempurnakan ilmu yang terang. Keempat ialah

menasehati pelajar dan melarang dari akhlak tercela.(Imam Al-

Ghozali, 1986:11)

4. Perilaku Sosial Yang Diajarkan Tarikat Sadzaliyah

Adapun perilaku sosial masyarakat yang di ajarkan dalam

kegiatan tarikat adalah sebagai berikut:

a. Zuhud

Kadar amal dari orang zuhud (tidak terlalu terikat

dengan hidup dunia), nampak hanya sedikit, akan tetapi

hakikatnya sangat banyak, karena lahir dari hati orang yang

tidak memperhitungkan hal milik duniawinya. Sebaliknya,

amal orang yang masih mencintai dunia, banyak pada

lahirnya, sebenarnya pada hakikatnya sedikit.

Amal orang yang zuhud itu memang sangat kecil, tetapi

mereka telah mengeluarkannya dari keihlasan hati mereka,

dan dari kemammpuan yang ada pada mereka. Tidak ada

yang mereka pikirkan terhadap apa yang mereka keluarkan

walau sangat kecil. Karena, semua itu hanya milik Allah yang

Page 30: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

17

mereka peroleh sebagai anugerah, harta benda dunia itu

mereka kembalikan kepada masyarakat yang memerlukan.

Ketika memberikan milik mereka kepada masyarakat

dan jalan Allah, harta itu tidak memmpengaruhi mereka,

karena memang sangat kecil sangkutan mereka bahkan

kebutuhan mereka terhadap harta dunia. Mereka ihlas

menerima harta yang halal, apabila datang kepada mereka.,

dan mereka pun rela apabla harta itu dipergunakan oleh siapa

saja yang memerlukan.

Amal ibadah orang zuhud berkaitan dengan keihlasan

niat yang sangat menyelamatkan ibadah mereka. Tidak

mungkin orng yang beramal, akan tetapi masih berkaitan

denganduniawinya, akan tetapi masih amal yang

ihlas.(Athaillah, 1995:103)

b. Wara‟

Wara‟ adalah salah satu sifat mulia hamba Allah yang

saleh. Untuk tidak terlalu terkait dengan keperluan dunia,

menerima dengan ikhlas apa yang ada di tangannya, dan

bersyukur atas semua yang telah dimilikinya, serta tidak

merasa iri dengan apa yang dimiliki orang lain. Sifat wara‟,

mampu menghancurkan keinginan yang berlebih-lebihan.

Sebab keinginan yang berlebih-lebihan akan menimbulkan

rasa iri dan dengki. Sifat iri dan dengki adalah sifat iblis yang

Page 31: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

18

akan melahirkan api yang bisa menghanguskan kesucian

jiwa dan raga.

Sifat wara‟ menimbulkan sifat qona‟ah (merasa cukup

dengan apa yang sudah ada ditangannya). Sikap qona‟ah akan

menimbuhkan sikap sederhana yang sangat diperlukan oleh

jiwa yang selalu ragu dan bimbang. Sifat qona‟ah akan

melahirkan pula sifat teguh mempertahankan istiqomah

(keteguhan jiwa dalam menjalankan prinsip agama yang

berkaitan dengan adab terhadap Allah dan akhlak terhadap

manusia). Sifat wara‟ yang ditampakkan dalam kehidupan

umat akan menumbuhkan sifat menghindari perbutan

syubhat, dan mengeluarkan manusia dari kesulitan yang

sedang merambah syaraf pikiran, serta memmberi

kemampuan untuk memecahkan persoalan yang sulit. Akibat

khusus dari wara‟ dalam diri orang beriman adalah

ketenangan dirinya dalam menghadapi persoalan hidup.

Tingkat wara‟ yang tertinggi adalah harapan seorang

hamba dalam seluruh bentuk kehidupan hanya diperoleh dari

Allah SWT. belaka, tidak ada hubungannya dengan manusia.

Ia melihat semua yang ia terima, ia diberi, ia di tolak semata-

mata atas izin dan anugerah Allah belaka.(Ataillah,

1995:127)

Page 32: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

19

Yahya bin Muaz berkata:”wara‟ memmpunyai dua

wajah,. Yaitu wara‟ lahiriyah, tidak mengharap kecuali dari

Allah. Wara‟ batiniyah, ia tidak memasukkan masalah

duniawi yang dilihat, kecuali hanya Allah”.

Manusia muslim yang bersifat wara‟, tidak berarti

dalam masalah diniawi ia menolak kehadiran benda-benda

duniawi, sama sekali tidak. Mereka tetap memmperhatikan

masalah kediniawian dan lengkap hidupnya, akan tetapi ia

tidak menempatkan barang-barang duniawi itu kedalam hati.

Tidak membiarka benda dunia itu menguasai hati dan jiwa

mereka, apalagi membelenggu jiwa. Benda dunia bagi orang

arif yang saleh lagi bermakrifat bukanlah kepentingan yang

harus dikejar dan diunggulkan. (Ataillah, 1995:127)

c. Tawadhu

Tawadhu adalah sifat rendah hati, dan tidak sombong.

Hal ini dikarenakan kunci yang tidak kalah pentingnya adalah

kesanggupan kita mendengar, menyerap, dan menimba ilmu

dari orang lain dalam rangka memperkaya ilmu dan

menyerap misi. Semua ini akan membuat kita semakin cepat

melesat jauh ke depan dibandingkan dengan orang-orang

yang sombong, merasa pandai sendiri, dan menganggap

cukup dengan yang dimilikinya sehingga merasa tidak

membutuhkan orang lain.(Isya, 2002:120)

Page 33: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

20

Dengan segala yang berbau kesombongan, merasa diri

hebat, super, pemborong surga , paling benar dan paling

mampu. Semua itu hanya akan membuat berkurangnya

kemammpuan yang ada pada diri kita. Sesungguhnya

kesombongan itu akan menutup hal yang sangat fitrah dari

manusia, yaitu kemampuan melengkapi diri.(Isya, 2002:121)

d. Zakat dan Shodaqoh

Zakat menurut istilah agama islam artinya” kadar harta

yang tertentu yang diberikan kepada yang berhak

menerimanya, dengan beberapa syarat. Hukumnya zakat

adalah salah satu rukun islam yang lima, fardhu „ain atas

tiap-tiap orang yang cukup syarat-syaratnya. Zakat mulai

diwajibkan pada tahun kedua hijriyah.(Sulaiman Rasjid,

2006:192)

1) Zakat Mal

Sebab-sebab kewajiban zakat berdasarkan

objeknya ada enam, yaitu, zakat ternak, emas dan

perak, perdagangan, zakat tambang, pertanian, dan

zakat fitrah. Tidak wajib zakat ini atas dan lainnya,

kecuali atas orang muslim yang merdeka dan tidak

disyaratkan sudah baligh. Maka wajib atas harta anak

kecil dan orang gila. Adapun syarat membayar zakat

mal ada lima, yaitu, harus merupakan ternakyang

Page 34: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

21

berkeliaran,genap setahun, mencapai nisab, dan

menjadi milik sempurna.

Zakat unta hingga mencapai lima ekor dengan

seekor kambing berusia dua tahun. Sapi telah mencapai

30 ekor dengan satu sapi. Kambing hingga mencapai 40

kambing dengan jumlah zakat seekor kambing.

Tanaman yang merupakan makanan pokok dikenakan

zakat seper sepuluh bila mencapai nisab kurang lebih

653 kg. Emas dan perak jika mencapai 200 dirham

maka zakatnya lima dirham, 20 dinar zakatnya 1/40.

Kelebihan dari emas dan perak walaupun satu dariq

dikenakan zakat. Hasil tambang berupa emas dan perak

sebesar 1/40 setelah dimurnikan.(Al-Ghozali, 1986:52-

54)

2) Zakat Fitrah

Zakat fitrah wajib berdasarkan sabda Rosullah

SAW. atas setiap muslim yang berlebihan dari makanan

pokok dan makanan pokok itu menjadi tanggungannya

pada malam hari raya iddul fitri. Ukurannya adalah 2,5

Kg. Zakat fitrah dikeluarkan dari jenis makanan

pokoknya, atau lebih baik dari itu dan pembagiannya

sesuai zakat harta.(Al-Ghozali, 1986:54)

Page 35: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

22

Selain dari sedekah wajib (zakat dan kafarat),

agama juga menganjurkan supaya bersedekah dijalan

Allah secukupnya apabila ada kepentingan-kepentingan

yang memerlukan, baik pada hal-hal tertentu atau

permasalahan umum.

Allah berfirman :

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh)

orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan

Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang

menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus

biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa

yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-

Nya) lagi Maha Mengetahui.”

Dari ayat tersebut bahwa sedekah dijalan Allah

itu akan mendapat ganjaran tuju ratus kali dari harta

yang disedekahkan, bahkan Allah akan melipat

gandakan dari itu bagi siapa yang dikehendakinya.

Sehubungan dengan harta manusia terbagi menjadi tiga

tingkatan.

1) Sanggup mengrbankan hartanya untuk kepentingan

dirinya sendiri, untuk menolong orang susah,

membantu emaslahatan dan kemajuan Agama,

memakmurkan bangsa dan tanah air. Dengan bantuan

Page 36: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

23

mereka agama islam dapat hidup maju. Umat islam

mampu berada di puncak ketinggian dan

kesempurnaan. Nama mereka akan tersimpan dalam

lembaran tarikhan di akhirat mereka mendapat ganjaran

yang setimpal dengan kemurahan mereka.

2) Tidak sanggup membelanjakan hartanya kecuali untuk

kesenangan dan kemegahan hawa nafsu sendiri.

Tingkatan ini jauh bedanya dengan hewan liar. Dengan

mereka agama tidak akan ada kemajuan, bahkan akan

mendapat kemunduran. Dengan mereka agama akan

mendapat kaca tidak baik dari pandangan luar. Orang

akan berkata bahwa islam agama yang kurang baik,

agama tidak dapat mengatur masyarakat. Tetapi kalau

ini diselidiki dengan sebenarnya, dalam agama islam

sudah tentu akan terdapat bahwa orang yang hanya

mementingkan diri sendiri itu tidak disukai oleh agama

Islam, bahkan sangat dibenci.

3) Orang yang telah diberi rizki oleh Allah, mendapat

banyak harta, sedang dia tidak mengambil manfaatnya.

Baik untuk dirinya sendiri ataupun untuk orang

lain.hanya dikumpulkan dan dijaga saja supaya jangan

keluar dari tangannya. Dia semata-mata hanya suka

pada zat harta bukan manfaatnya. Disangka harta itu

Page 37: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

24

yang akan menjadi buah dari usahanya,tidak

dibelanjakannya, baik untuk dirinya sendri atau

kemaslahatan orang lain. Orang itu kikir terhadap diri

sendiri, apalagi terhadpat yang lain. Paham ini

sebenarnya sangat jauh dari paham yang sehat. Otaknya

tak dapat dipergunakannya, bahkan dapat dikatakan

bahwa otaknya itu mendekat pada ukuran

gila.(Sulaiman Rasjid, 2006:219)

e. Silaturrahmi

Kata silaturrahmi berasal dari dua kata yaitu silahun

dan rahim. Shilah artinya hubungan dan rahmi artinya kasih

sayang, persaudaraan, Rahmad Allah ta‟ala. Dengan kata lain

silaturrahmi adalah sebuah hubungan persaudaraan yang

terkait atas dasar kebersamaan, persaudaraan, saling

mengasihi, melindungi, sehingga rahmad Allah menyertai di

tengah ikatan persaudaraan. (Fatihuddin, 2010:13)

Silaturrahmi ialah suatu ikatan persaudaraan yang

menimbulkan perdamaian dan kerukunan antar keluarga

maupun orang lain. Pada dasarnya silaturrahmi dalam konsep

islam merupakan dasar pertama kaliteori interaksi sosial. Hal

ini berkaitan dengan status manusia sebagai makhluk , terbagi

menjadi tiga rana penting.

Page 38: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

25

1) Manusia sebagai makhluk individu menunjukkan

bahwa manusia merupakan kesatuan nilai yang

memiliki kepribadian khusus. Manusia memiliki titik

kepribadian unik yang tidak sama antara individi satu

dengan individu yang lain.

2) Manusia sebagai makhluk sosial menunjukkan manusia

tidak dapat hidup sendiri. Manusia butuh bergaul

dengan manusia lainnya untuk memenuhi kebutuhan

hidup. mulai dari kebutuhan sandang pangan,

kebutuhan intelektual, atau kebutuhan aktualisasi diri

di hadapan manusia lain.

3) Manusia sebagai makhluk berketuhanan memperjelas

keterbatasan manusia. Manusia diciptakan disertai akal

untuk berfikir, hati untuk merasa, dan fisik untuk

meletakkan roh.(Fatihuddin, 2010:19)

B. Perilaku Sosial

1. Pengertian Perilaku Manusia

Perilaku sosial adalah perilaku yang terjadi dalam situasi

sosial. Yakni bagaimana orang berfikir, merasa dan bertindak

karena kehadiran orang lain

(Nurul Fajriyah, 2011:19). Perilaku merupakan fungsi dari

interaksi antara individu dengan lingkungannya.(Miftah Toha

dalam Nurul Fajriyah, 2011:20)

Page 39: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

26

Paradigma perilaku sosisl memusatkan perhatiannya kepada

antar hubungan anatara individu dan lingkungannya yang terdiri

atas bermacam-macam obyek sosial. Persoalan sosiologi menurut

paradigma ini adalah tingkah laku individu yang berlangsung

dalam hubungannya dengan faktor lingkungan yang menghasilkan

akibat-akibat atau perbuatan dalam faktor lingkungan yang

menimbulkan perubahan dalam perilaku. Bagi paradigma perilaku

sosial, individu kurang sekali memiliki kebebasan. Tanggapan yang

diberikannya ditentukan oleh sifat dasar stimulus yang datang dari

luar dirinya. (Miftah Toha dalam Nurul Fajriyah, 2011:20)

2. Prinsip Perilaku Manusia

Didalam perilaku manusia, menurut Miftah Toha harus

diketahui prinsip-prinsip dasar perilaku manusia sebagai berikut :

a. Manusia berbeda perilakunya karena lingkungan

sosialnya.

Prinsip ini penting untuk memahami mengapa

seseorang berbuat dan berperilaku berbeda-beda.

Adanya perbedaan ini karena sejak lahir manusia

ditakdirkan tidak sama kemampuannya. Selain itu juga

karena perbedaanya menyerap informasi dari suatu

gejala.

b. Manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda

Page 40: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

27

Manusia berperilaku karena didorong oleh

serangkaian kebutuhan. Dengan kebutuhan ini

dimaksudkan adalah beberapa pernyataan di dalam diri

seseorang (internal state) yang menyebabkan

seseorang itu berbuat untuk mencapainya sebagai suatu

obyek atau hasil.

c. Orang berfikir tentang masa depan dan membuat

pilihan tentang bagaimana bertindak.

Kebutuhan-kebutuhan manusia dapat dipenuhi

lewat perilaku masing-masing. Di dalam banyak hal,

seseorang dihadapkan dengan sejumlah kebutuhan yang

potensial harus dipenuhi lewat perilaku yang

dipilihnya. Hal ini mendasarkan suatu anggapan yang

menunjukan bagaimana menganalisa dan meramalkan

rangkaian tindakan apakah yang akan diikuti oleh

seseorang manakala ia mempunyai kesempatan untuk

membuat pilihan mengenai perilakunya.

d. Seseorang memahami lingkungannya dalam

hubungannya dengan pengalaman masalalu dan

kebutuhanya.

Memahami lingkungan adalah suatu proses yang

aktif, dimana seseorang mencoba membuat

lingkungannya itu mempunyai arti baginya. Proses

Page 41: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

28

yang aktif ini melibatkan seseorang individu mengakui

secara selektif aspek-aspek yang bedara di

lingkungannya. Menilai apa yang dilihatnya dalam

hubungannya dengan pengalaman masa lalu dan

mengevaluasi apa yang dialami itu dalam kaitannya

dengan kebutuhan-kebutuhan dan nilai-nilainya. Oleh

karena pengalaman dan kebutuhan seseorang itu sering

kali berbeda sifatnya, maka persepsi terhadap

lingkungan juga akan berbeda.

e. Seseorang itu mempunyai reaksi-reaksi senang atau

tidak senang

Orang-orang jarang bertindak netral mengenai

sesuatu hal yang mereka ketahui dan alami. Dan

mereka cenderung untuk mengevaluasi sesuatu yang

mereka alami dengan cara senang atau tidak senang.

Perasan senang dan tidak senang ini menjadikan

seseorang berbuat yang beda dengan orang lain dalam

rangka menanggapi suatu hal.

f. Banyak faktor yang menentukan sikap dan perilaku

seseorang.

Perilaku seseorang itu dipengaruhi banyak faktor.

Adakalanya perilaku seseorang dipengaruhi oleh

kemampuannya, ada pula karena kebutuhannya dan ada

Page 42: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

29

juga yang kareana dipengaruhi oleh pengalaman dan

lingkungannya. (Miftah Toha dalam Nurul Fajriyah,

2011:21-22)

3. Dasar Perilaku Manusia

Ada beberapa hamparan atau dasar untuk memahami perilaku

manusia yang berinteraksi dengan lingkungannya, yaitu:

a. Hamparan Kognitif

Hamparan kognitif ini meliputi kegiatan-kegiatan

mental yang sadar seperti misalnya berfikir,

mengetahui, memahami dan kegiatan konsepsi mental

seperti sikap, kepercayaan dan pengharapan yang

semuanya itu merupakan faktor yang menuentukan di

dalam sesuatu.

b. Hamparan Penguatan

Konsepsi penguatan menjelaskan bahwa stimulasi

adalah sesuatu yang merubah perilaku seseorang. Suatu

stimulasi bisa berupa benda fisik maupun materi. Dan

dapat di jumpai dalam lingkungan manusia. Adapun

respon adalah setiap perubahan dalam perilaku

individu. Dalam pendekatan konsepsi pengutan ini ,

suatu respon terjadi karena adanya stimulus. Dengan

demikian suatu stimulus selalu menghasilkan respon

dan respon selalu dihasilkan stimulus.

Page 43: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

30

c. Hamparan Psikoanalisis

Hamparan psikoanalisis menunjukkan bahwa

perilaku manusia dikuasai oleh personalitasnya atau

kepribadiannya. Frued menjelaskan bahwa hampir

semua kegiatan mental adalah tidak dapat diketahui dan

tidak bisa didekati secara mudah bagi setiap individu,

namun kegiatan tertentu dari mental dapat

mempengaruhi perilaku manusia. (Miftah Toha dalam

Nurul Fajriyah:2011)

Perilaku manusia pada hakekatnya adalah berorientasai pada

tujuan, dengan kata lain bahwa perilaku seseorang itu pada

umumnya dirangsang oleh keinginan untuk mencapai beberapa

tujuan. Satuan dasar dari setiap perilaku adalah kegiatan, sehingga

dengan demikian semua perilaku itu adalah serangkaian aktifitas

atau kegiatan. Perilaku seseorang dapatdikaji sebagai saling

interaksinya atau ketergantungannya beberapa unsur yang

merupakan suatu lingkaran. Unsur-unsur itu secara pokok terdiri

dari motivasi dan tujuan. Menurut Frued Luthans terdiri dari tiga

unsur yaitu kebutuhan (need), dorongan (drive), dan tujuan

(goals).( Miftah Toha dalam Nurul Fajriyah:2011)

Page 44: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

31

4. Cara Pembentukan Perilaku

Perilaku sosial manusia sebagian besar ialah berupa perilaku

yang dibentuk, perilakuyang dipelajari. Berkaitan denga hal

tersebut, maka ada beberapa cara pembentukan perilaku yaitu:

a. Pembentukan perilaku dengan kebiasaan

Salah satu cara pembentukan perilaku dapat

ditempuh dengan kebiasaan atau kondisioning. Dengan

cara membiasakan diri untuk perikalu seperti yang

diharapkan, akhirnya akan terbentuklah perilaku

tersebut.

b. Pembentukan perilaku dengan pengertian

Disamping pembentukan perilaku dengan

kebiasaan, pembentukan perilaku dapat ditempuh

dengan pengertian atau insight.cara ini didasarkan atas

teori belajar kognif, yaitu belajar dengan disertai

adanya pengertian.

c. Pembentukan perilaku dengan menggunakan model

Dismping cara-cara pembentukan perilaku seperti

tersebut, pembentukan perilaku masih dapat ditempuh

dengan menggunakan model atau contoh. Cara ini

didasarkan atas teori belajar sosial (social learning

theory) atau observational learning theory yang

Page 45: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

32

dikemukakan oleh bandura. (Miftah Toha dalam Nurul

Fajriyah:2011)

5. Etika Sosial

Didalam perilaku sosial manusia di batasi oleh etika-etika

atau norma sosial, adapun etika sosial tersebut adalah sebagai

berikut:

a. Menyapa, Senyum dan santun

Menggalang silaturrahmi yang benar sabaiknya

dimulaii dengan keramah-tamahan. Wajah yang asri

dan menyejukkan sangatlah berpengaruh terhadap

penilaian orang yang dihadapinya. Agama Islam

meletakkan senyum yang ramah sekelas dengan

shadaqoh yang baik. Perilaku sosial dilakukan dengan

pembukaan yang santun, baik dari segi perkataan,

perbuatan, perencanaan yang matang dan dengan

senyum yang ramah akan menjadikan hubungan baik

antar tetangga, kerabat atau orang lain.

Senyum ramah, tutur dan tindak yang santun, jika

dikaitkan dengan indikasi kebahagiaan, maka orang-

orang bahagia di dunia bahkan negara bukan ditentukan

oleh kekayaan, kemajuan suatu negara, atau

kelengkapan fasilitas hidup. Artinya kebahagiaan itu

lahir dari orang-orang yang selalu menjaga persatuan,

Page 46: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

33

kebersamaan, keterbukaan, keramahtamahan, dan

ujung-ujungnya karena dasar civil society-nya

mengambil konsep silaturrahmi.(Fatihuddin, 2010:126)

b. Mengunjungi Orang Sakit dan Takziyah

Rasulullah SAW. bersabda:

Jenguklah orang-orang yang sakit dan

antarkanlah jenazah, karena hal itu bisa menginatkan

dirimu akan akhirat.

Maksudnya ialah agar seseorang seseorang

senantiasa ingat terhadap kehidupan akhirat. Sebab

pada saat ini banyak orang yang

melalaikannya.(Mughni:114)

Ikatan persaudaraan ibarat satu tubuh, jika bagian

tubuh ada yang sakit, maka tubuh yang lain merasakan

sakitnya. Dalam kondisi interaksi sosial yang normal,

serta ikatan personality yang baik, hal seperti

menjenguk orang yang sakit adalah sesuatu yang biasa.

Bahkan suatu anjuran yang mendekati kewajiban tanpa

beban. (Fatihuddin, 2010:236)

Page 47: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

34

BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Tempat Penelitian

1. Kondisi Umum Desa

Wilayah Geografis

Kabupaten : Semarang

Kecamatan : Bandungan

Desa : Banyukuning

Dusun : Banyukuning

Luas Wilayah : 486 Ha

Pemukiman : 110 Ha

Perbukitan & Ladang : 80 Ha

Sawah : 260 Ha

Prasarana Lain : 36 Ha

Jumlah RW : 2 RW

Jumlah RT : 9 RT

Batas Wilayah :

1) Sebelah Utara :Dusun Banaran Desa

Banyukuning Kecamatan Bandungan

2) Sebelah Timur :Dusun Gelaran Desa

Kenteng, Kecamatan Bandungan

Page 48: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

35

3) Sebelah Selatan :Dusun Mendongan Desa

Banyukuning Kecamatan Bandungan Kabupaten

Semarang

4) Sebelah Barat :Dusun Berokan, Dusun

Pakisan Desa Banyukuning

2. Jumlah Penduduk

Tabel 1

Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki 555

Perempuan 674

Jumlah 1229

(Sumber : Wawancara Pada Kadus)

3. Komposisi Penduduk Menurut Agama Yang Dianut

Tabel 2

No Agama Jumlah Keterangan

1. Islam 1229

2. Katolik 3 Warga Mukum, bukan

warga tetap

3. Kristen -

4. Hindu -

5. Budha -

6. Aliran

Kepercayaan

-

(Sumber : Wawancara Pada Kadus)

Page 49: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

36

4. Komposisi Penganut Tarikat Dan Aliran Agama Islam Di Desa

Banyukuning

Tabel 3

No Nama Jama‟ah Tarikat Jumlah Keterangan

1. Tarikat Sadzaliyah 27

orang

2. Tarikat

QodariyahWanaqsabandiyah

63

Orang

3. Tarikat Kholidiyah 42

Orang

4. Tarikat Wahidiyah 21

Orang

5. MTA 1

Orang

6. Wahabi 3

Orang

7. Khuruj 7

Orang

(Sumber : Observasi Lapangan)

5. Kegiatan Sosial keagamaan masyarakat

Tabel 4

No Kegiatan Anggota Jumlah Waktu Tempat

Page 50: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

37

1. Pengajian

Lapanan

Semua

masyarakat

Senin

Wage

Bergilir

tiap RT

2. Mujaha-

dah

Semua

Masyarakat

Malam

Sabtu

Wage

Masjid

3. Mujaha-

dah

Semua

Masyarakat

Malam

Sabtu

Legi

Rumah

Bapak

Shole-

khan

4. Yasinan Ibu-ibu Dusun

Banyukuning

Malam

kamis

Bergilir

pada

anggota

5. Fidak‟an Anggota

Fidak‟an

Apabila

ada yang

meminta

-

6. Sima‟an

Alqur‟an

Ibu-ibu

anggota

Jum‟at bergilir

7. Yasinan

Laki-laki

Bapak-bapak Tergan-

tung

jumlah

KK

dalam

Malam

Jum‟at

Bergilir

(dilaksa-

nakan

per RT)

Page 51: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

38

RT

8. Yasinan

Perem-

puan

Ibu-ibu Tergan-

tung

jumlah

KK

dalam

RT

Tergantu

ng

kesepaka

tan Per

RT

Bergilir

(Sumber : Observasi Lapangan)

6. Data organisasi kegamaan

a. Muslimat NU Cabang Bandungan Ranting Banyukuning

b. Fatayat NU Cabang Bandungan Ranting Banyukuning

B. Tarikat Sadzliyah

1. Sejarah Tarikat Sadzaliyah Di Desa Banyukuning

Tarikat Sadzaliyah diamalkan warga pertama kali kurang

lebih pada Tahun 1960an oleh salah seorang kyai di desa itu.

Beliau bernama Khumaidi. Khumaidi daluhu menimba ilmu di

Desa Poncol, Popongan, Bringin, Semarang, Jawa Tengah.

Sebelum Ajaran Tarikat Sadzaliyah masuk sebagian besar

masyarakat telah mengamalkan ajaran Tarikat Qodariyah

Wanaqsabandiyah. Pada masa itu jumlah orang yang mengamalkan

ajaran Tarikat Sadzaliyah sangatlah jarang, hanya beliau dan

beberapa orang saja. Namun dari mana awal beliau di baiat atau

Page 52: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

39

sanad gurunya tidak diketahui, karena sebagian besar warga yang

nyantri di Poncol tidak mengamalkannya. Sepeninggal beliau

Tarikat Sadzaliyah mati suri di daerah ini, bahkan putra putri beliau

pada masa itu belum mengamalkannya.

Tarikat sadzaliyah kembali ada di desa ini setelah adanya

akhirussanah Madrasah Ainul Anwar yang pertama kali, yaitu pada

Tahun 1987. Seorang kyai dari Parakan Temanggung bernama

Muhaimin Gunardo menjadi pembicara dalam Akhirussanah ini.

Setelah selesai kyai Muhaimin Gunardo menanyakan pada

masyayih Madrasah Ainul Awar yaitu Ighirli. Apakah ighfirli

sudah menjalankan tarikat, beliau menjawab belum. Kyai

Muhaimin Gunardo meminta Ighfili datang kerumahnya.

Setelah satu tahun berlalu yaitu tahun 1988 Ighfirli kembali

sowan kerumah kyai Muhaimin Gunardo bersama Ihsan yang

merupakan salah seorang tetangga Ighfirli. kyai Muhaimin

Gunardo meminta kepada keduanya untuk menjalankan tarekat

agar dapat istiqomah dalam mengingat Allah. Ighfirli menyanggupi

untuk baiat, namun dalam hati Ihsan masih ada keraguan.

Keraguan itu bukan karna beliau tidak mau, namun karena beliau

sudah mengamalkan ajaran Tarikat Qodariyah Wanaqsabandiyah.

Kebimbangannya itu ia tanyakan kepada kyai Muhaimin Gunardo.

Beliau menjawab “boleh baiat asal kamu bisa menjalankannya,

bukankah antara Qodariyah dan Naqsabandiyah dua tarikat yang

Page 53: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

40

berbeda”. Keduanya mengihsankan perintah kyai Muhaimin

Gunardo. Pada saat itu pula mereka berdua di baiat.

Sesampainya di rumah beliau mengamalkan. dari amalan

keduanya menumbuhkan keinginan tetangganya. Khasbun Aziz

dan Sugi mengikuti ajarn tarikat ini, kemudian ikut baiat. Pada

awalnya keduanya juga telah mengamalkan ajaran tarekat

Qodariyah Wanaqsabandiyah. Dari kegiatan mujahadah yang di

amalkan banyak orang tertarik mengikuti amalnya tak jarang

jam‟ah mengajak sanak saudara dan kerabatnya, sehingga Tarikat

Sadzaliyah dapat kembali berlangsung di desa Banyukuning.

2. Pandangan Hidup Pemikiran Pendiri Tarikat Saziliyah

Tarikat Sadziliyah adalah salah satu tarikat yang besar di

samping Tarikat Qadiriyah, Rifaiyah,Naqsyabandiah dan

Suhrawardiyah. Tarikat Syadziliyah adalah tarikat yang paling

layak disejajarkan dengan Tarikat Qadiriyah dalam hal

penyebarannya. Ibn Ataillah mengemukan bahwa Al-Syadzili

adalah orang yang ditetapkan oleh Allah SWT. sebagai pewaris

Nabi Muhammad SAW.

Al-Syadzili tidak menuliskan ajaran-ajarannya dalam sebuah

kitab karya tulis. Diantara sebab-sebabnya adalah karena

kesibukannya melakukan pengajaran-pengajaran terhadap murid-

muridnya yang sangat banyak dan sesungguhnya ilmu-ilmu tarikat

itu adalah ilmu hakikat, oleh karena itulah akal manusia tidak

Page 54: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

41

mampu menerimanya. Ajaran-ajarannya dapat diketahui dari para

muridnya misalnya tulisan Ibn Ataillah Al-Iskandari. Ketika Al-

Syadzili ditanya perihal mengapa ia tak mau menuliskan ajaran-

ajarannya, maka ia menjawab, “Kutubi Ashabi” yang artinya kitab-

kitabku adalah sahabat-sahabatku”.

Ini pokok-pokok Ajaran tarekat Al-Syadziliyah:

a. Tidak menganjurkan kepada murid-muridnya untuk

meninggalkan profesi dunia mereka. Dalam hal

pandangannya mengenai pakaian, makanan dan

kendaraan yang layak dalam kehidupan yang sederhana

akan menumbuhkan rasa syukur kepada Allah SWT.

dan mengenal rahmat illahi. Meninggalkan dunia yang

berlebihan akan menimbulkan hilangnya rasa syukur,

dan berlebih-lebihan dalam memanfaatkan dunia akan

membawa kepada kezaliman. Manusia sebaiknya

menggunakan nikmat Allah SWT dengan sebaik-

baiknya sesuai petunjuk Allah danRasul-Nya.

b. Tidak mengabaikan dalam menjalankan syariat Islam.

Ia adalah salah satu tokoh sufi yang menempuh jalur

tasawwuf hampir searah dengan al-Ghazali, yakni suatu

tasawwuf yang berlandaskan kepada al-Quran dan al-

Sunnah, mengarah pada asketisme, pelurusan dan

Page 55: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

42

penyucian jiwa (tazkiyatun nafs) dan pembinaan moral

(akhlaq), suatu tasawuf yang dinilai cukup moderat.

c. Zuhud tidak berarti harus menjauhi dunia karena pada

dasarnya zuhud adalah mengosongkan hati dari selain

Tuhan. Dunia yang dibenci para sufi adalah dunia yang

melengahkan dan memperbudak manusia. Kesenangan

dunia adalah tingkah laku syahwat, berbagai keinginan

yang tak kunjung habis, dan hawa nafsu yang tak kenal

puas. Semua itu hanyalah permainan (al-‟aab)dan

senda gurau (al-lahw) yang akan melupakan Allah.

Dunia yang semacam inilah yang dibenci para sufi.

d. Tidak ada larangan bagi kaum salik untuk menjadi

miliuner yang kaya raya, asalkan hatinya tidak

bergantung pada harta yang dimilikinya. Seorang salik

boleh tetap mencari harta kekayaan, namun jangan

sampai melalaikan-Nya dan jangan sampai menjadi

hamba dunia, tiada kesedihan ketika harta hilang dan

tiada kesenangan berlebihan ketika harta datang.

Sejalan dengan itu pula, seorang salik tidak harus

memakai baju lusuh yang tidak berharga, yang akhirnya

hanya akan menjatuhkan martabatnya. Dan konon

dengan konsepnya ini, banyak kalangan usahawan-

usahawan tertarik menjadi pengikut ajaran Al-Syadzili.

Page 56: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

43

e. Berusaha merespons apa yang sedang mengancam

kehidupan ummat, berusaha menjambatani antara

kekeringan spiritual yang dialami oleh banyak orang

yang hanya sibuk dengan urusan duniawi, dengan sikap

pasif yang banyak dialami oleh para salik. Al-Syadzili

menawarkan tasawuf posotif yang ideal dalam arti

bahwa di samping berupaya mencari „langit‟ (berusaha

untuk bekalan akhirat),juga harus beraktivitas dalam

realitas sosial di „bumi‟ ini. Beraktivitas sosial demi

kemaslahatan umat adalah bagian integral dari hasil

kontemplasi.

f. Tasawuf adalah latihan-latihan jiwa dalam rangka

ibadah dan menempatkan diri sesuai dengan ketentuan

Allah SWT.Tasawuf memiliki empat aspek penting,

yakni berakhlakdengan akhlak Allah SWT. Senantiasa

melakukan perintah-perintah-Nya, dapat menguasai

hawa nafsu serta berupaya selalu bersama dan

berkekalan dengan-Nya secara sungguh-

sungguh (sentiasa berzikir setiat detik didalam

mengingati Allah SWT.

g. Dalam kaitannya dengan al- Ma‟rifah atau mengetahui,

Al-Syadzili berpendapat bahwa ma‟rifah adalah salah

satu tujuan ahli tarikat atau tasawuf yang dapat

Page 57: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

44

diperoleh dengan dua jalan. Pertama

adalah mawahib atau „ain al-jud (sumber kemurahan

Tuhan) yaitu Tuhan memberikannya dengan tanpa

usaha dan Dia memilihnya sendiri orang-orang yang

akan diberikan anugerah tersebut. Kedua

adalah makasib atau badzu al-Majhud yaitu ma‟rifah

akan dapat diperoleh melalui usaha keras, melalui al-

riyadhah, mulazamah al-dzikri, mulazamah al-wudlu,

puasa, shalat sunnah dan amal saleh lainnya.

(http://kasisnawatihp.blogspot.com/2014/09/tarekat-

qodariyah-tarekat-syadziliyah.html)

3. Ajaran Hizib (Doa dan Zikir) Tarekat Syaziliyah

Hizib yang diajarkan oleh Kyai Muhaimin Gunardo berasal

dari gurunya Mbah Penjalu Tulungagung. Hizib Tarekat

Syadziliyah jumlahnya cukup banyak dan setiap murid tidak

menerima hizib yang sama karena disesuaikan dengan situasi dan

kondisi ruhiyah murid sendiri dan kebijaksanaan mursyid. Adapun

hizib-hizib tersebut antara lain adalah: hizb al-Asyfa‟, hizb al-

kafi atau al-autad, hizb al-bahr, hizb al-baladiyah atau al-

birhatiyah, hizb al-barr, hizb an-nasr, hizb al-mubarak, hizb al-

salamah, hizb al-nur danhizb al-hujb. Hizib-hizib tersebut tidak

boleh diamalkan oleh semua orang, kecuali telah mendapatkan izin

Page 58: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

45

atau ijazah dari mursyid atau seorang murid yang ditunjuk oleh

mursyid untuk mengijazahkannya.

Adapun buku manakib yang diamalkan merupakan hizb al-

barr dan an-nasr. Ini dinukil dari

1) Mafarikhul aliygah fi ma‟atsiri sadzaliyah.

2) Tabaqotul „auliya‟ karanagan Syaikh Abdul Wahab

Asy Sya‟rani.

3) Jamiul usul.

4) An-nur jali fi manaqibisy syaikh abi hasan asy syadzali

Dan lain- lain.(Muhaiminan, 1997:16)

4. Amalan Wajib Tarekat Sadzaliyah

Seorang ahli tarekat memiliki kewajiban dalam melaksakan

ijazah yang diberikan oleh mursyidnya. Amalan yang di berikan

merupakan dzikir kalimah toyyibah. Hal ini bertujuan agar

seseorang lebih mendekatkan diri pada Allah. Sehingga

memunculkan komuniksi yang baik antara hamba dengan

Kholiqnya. Allah berfirman dalam Surat An-nisa : 103

“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat (mu),

ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu

berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka

dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu

adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang

yang beriman”.

Page 59: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

46

Adapun amalan yang wajib di baca adalah sebagai berikut :

1) Fatikhah untuk Nabi Muhammad SAW.

2) Fatikhah untuk syaikh Abu Hasan Sadzili\

3) Fatikhah untuk Mursyid

4) Takbir 100 kali

5) Istighfar 100 kali

6) Sholawat Sadzaliyah

7) Dzikir 100 kali

Allah berfirman dalam QS. Al-Muzamil 7-8 :

“Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan

yang panjang (banyak). Sebutlah nama Tuhanmu, dan

beribadahlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan.”

Firman Allah dalam QS. Al-Insan 25-26

“Dan sebutlah nama Tuhanmu pada (waktu) pagi dan

petang. Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-

Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di

malam hari.”

5. Silsilah Syaikh Abu Hasan Sadzili

Rosulullah SAW.

Sayidati Fatimah

Sayid Hasan

Sayid Hasan Mustana

Page 60: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

47

Sayid Abdullha

Sayid Idris Mustana

Sayid Isa

Sayid Muhammad

Sayid Akhmad

Sayid Ali

Sayid Wardi

Sayid Yusa‟

Sayid Yusuf

Sayid Qhushoyyi

Sayid Khotim

Sayid Hurmuh

Sayid Tamin

Sayid Abdul Jabar

Sayid Abdullah

Ali Abi Hasan Asy Syadzali

(Muhaiminan, 1997:16)

6. Sanad Tarikat Sadzaliyah Di desa Banyukuning

Page 61: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

48

Tabel 5

(Sumber: Wawancara Ighfirli)

7. Daftar Anggota Jama’ah Tarikat Sadzaliyah Di Dusun Krajan

Banyukuning

Table 6

No. Nama Alamat Pekerjaan

1 Ighfili Banyukuning Tani

2 Miyati Banyukuning Tani

3 Muh. Yoto Banyukuning Tani

4 Muslimatun Banyukuning Tani

5 Parmadi Banyukuning Tani

6 Amin Banyukuning Tani

7 Mardum Banyukuning Tani

8 Khasbun Aziz Banyukuning Perangkat

Desa / Tani

Ighfirli dan Anggota Jama'ah Tarikat Sadzaliyah Desa Banyukuning

Muhaimin Gunardo (Parakan Temanggung)

Penjalu ( Tulungagung)

Syaikh Zakky (Makkah)

Page 62: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

49

9 Sutirah Banyukuning Dagang

10 Muakodi Banyukuning Tani

11 Nur Wakijo Banyukuning Tani

12 Nur Muhaiminan Banyukuning Dagang

13 Daryati Banyukuning Tani

14 Sahli Banyukuning -

15 Mukiyah Banyukuning -

16 Juri Banyukuning Tani

17 Tarmiyati Banyukuning Tani

18 Shofi‟i Banyukuning Tani

19 Naimatun Banyukuning Dagang

20 Riyamah Banyukuning -

21 Darji Banyukuning -

22 Zaenudin Banyukuning -

23 Slamet Banyukuning -

24 Badriyah Banyukuning -

25 Rohani Banyukuning -

Page 63: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

50

26 Dakori Banyukuning Tani

27 Kundarni Banyukuning Dagang

(Sumber : Observasi Lapangan)

8. Gambaran Umum Anggota Jama’ah Tarikat Sadzaliyah Yang

Menjadi Subyek Penelitian.

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa peneliti

bermaksud mengetahui tentang perilaku sosial anggota jama‟ah

tarikat sadzaliyah. Subyek penelitian ini adalah bapak-bapak ibu-

ibu anggota jam‟ah tarikat sadzaliyah. Dimana sebagian dari

mereka adalah orang-orang yang telah lanjut usia. Secara umum

mereka berusia antara 40-97 Tahun. Setiap hari mereka melakukan

rutinitas pekerjaan mereka seperti bertani, berdagang, dan ada pula

yang hanya di rumah dikarenakan faktor usia mereka yang telah

lanjut, sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan aktifitas.

Dalam pengamatan penulis anggota jama‟ah tarikat

sadzaliyah Desa Banyukuning Kecamatan Bnadungan terdapat

kurang lebih 27 orang yang mampu dijadikan sebagai subyek

penelitian. Namun tidak kesemua subyek dapat memberikan

respon, dikarenakan bebepara alasan. Adapun alasanya adalah

sebagai berikut:

1) Tidak bisa diwawancarai dengan alasan sibuk.

Page 64: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

51

2) Tidak bisa diwawancarai dengan alasan sudah udhur,

yaitu dengan kurangnya pendengaran dan pengingatan

orang yang sudah lanjut usia sehingga tidak dapat

berkomunikasi dengan baik. Bahkan sering terjadi salah

faham ketika berkomunikasi.

3) Kurangnya keterbukaan anggota jama‟ah tarikat

sadzaliyah terhadap perilaku sosial individu.

Berdasarkan berbagai pertimbangan dan observasi lapangan

yang intens, penulis akhirnya menentukan 13 informan yang terdiri

dari pasutri anggota jama‟ah tarikat sadzaliyah di Desa

Banyukuning Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang kecuali

satu orang. Dari semua responden dapat diambil enam jawaban,

karena mereka lebih banyak saling melengkapi jawaban

pasangannya serta satu menjawab, namun secara global.

C. Hasil Wawancara

Sebagaimana tercantum pada pembahasan yang sudah ditulis pada

bagian sebelumnya mengenai penjabaran pokok pemikiran tarikat

sadzliyah, perilaku sosial, dan pembinaan adab dan akhlak bagi anggota

jama‟ah Tarikat Sadzaliyah, maka teori tersebut dapat penulis jabarkan

dalam enam pertanyaan. Peneliti lebih menekankan pada kaitannya

dengan harta. Karena dari situ orang banyak membedakan antara satu

orang dengan orang lain. Namun disela-sela jawaban peneliti juga

Page 65: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

52

menangkap ungkapan lain yang bukan dari pertanyaan yang diberikan.

Akan tetapi ada hubungannya dengan penjabaran pada teori di Bab II.

Pada pertanyan pertama tidak berkaitan dengan perilaku sosial,

akan tetapi berkaitan dengan pemahan seseorang tentang tarikat.

Berikut adalah jawaban dari pertanyaan yang diberikan peneliti

kepada informan diwaktu yang berbeda. Jawaban seputar perilaku sosial

anggota jamaah Tarikat Sadzaliyah.

1. Apa yang anda ketahui tentang tarikat sadzaliyah?

a. “ saya tidak mau jawab, mau memaksa seperti apa saya tidak

mau jawab. Setiap orang memiliki pemahaman sendiri-

sendiri untuk memahami tarikat, saya tidak mau mengatakan

tentang Tarikat Sadzaliyah, karena apabila ada perbedaan

antara saya (Pak N) dengan (Pak I) atau dengan jam‟ah lain

akan menjadikan persepsi yang berbeda, sehingga akan

menjelekkan tarikat, terutama Tarikat Sadzliyah”. (R1-NW:4-

08-2015)

b. “Pada awalnya kami hanya ikut-ikutan dalam tarikat ini.

Kami hanya ikut jama‟ah ngaji. Kami asal saja ikut tarikat.

Namun lama-kelamaan kami merasa nyaman. Ikut tarikat

ternyata bukan sekedar ngaji, namun menjadi beban dan

tanggung jawab yang harus dijalankan. Bukan sekedar

amalan bacaaan yang dibaca setelah salat, namun perilaku.

Kami memang belum bisa menjadi orang baik. Memakai

Page 66: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

53

kerudung atau pakaian yang diajarkan, setidaknya kami

menjaga perilaku kami”. (R2-SN:07-08-2015)

c. “Tarikat adalah suatu sarana untuk mendekat dan diri dengan

Allah”. Istrinya menambahkan ” Membaca sholawat, dzikir,

mengurangi nafsu, sebagai sarana mensabarkan hati,

menenangkan hati, serta membuat hati lebih terang. Dengan

tarikat, hidup akan selamat, damai sejahtera dengan

istiqomah, bahagia dunia akherat”. (R3-DK-04-08-2015)

d. “ apa ya. Sana tanya pada pak firli saja” istrinya

menambahkan “ dulu bapak juga mengamalkan seperti ini,

hizb bahr tapi ya saya tidak berani ikut membaca, karena

dulu dimarahi bapak”. Jawabnya sambil tersenyum. (R4-

MM-04-08-2015)

e. “ Apabila kamu mau tahu tentang tarikat sadzaliyah tanyalah

pada orang yang lebih pandai, yaitu pak firli”. (R5-PA-05-08-

2015)

f. “ Tarikat ya untuk mendekatkan diri dengan Allah”. (R6-

NW-06-08-2015)

2. Bagaimana sikap anda ketika berada dalam suatu majelis dimana

orang-orang yang berada di dalam majlis tersebut berasal dari

berbagai macam latar belakang sosial?

a. “ Ya biar orang mau seperti apa”. (R1-NW:4-08-2015)

Page 67: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

54

b. “ Baik atau buruk orang, kaya atau miskin itu sama saja. Toh

semua sama saja makan nasi, sama-sama memakai baju dari

kain. Orang itu belum tentu seperti apa yang dia kenakan.

Terkadang orang yang berpenampilan seadanya dia merasa

bahagia, namun orang yang memakai baju bagus gelisah

dengan bebannya”. (R2-SN:07-08-2015)

c. “ Di buat sama saja. Semua adalah ciptaan Allah tidak ada

perbedaan didalam penciptaan manusia”. (R3-DK-04-08-

2015)

d. “ Bebas, tidak ada perbedaan didalamnya”. (R4-MM-04-08-

2015)

e. “ Semua orang itu sama saja”. (R5-PA-05-08-2015)

f. “ Biasa saja”. (R6-NW-06-08-2015)

3. Bagaimana sikap anda jika tetangga anda membeli mobil atau

membangun rumah yang sangat mengah?

a. Responden tidak bersedia menjawab pertanyaan. (R1-NW:4-

08-2015)

b. “ Saya ikut senang dan bahagia. Karena suatu saat saya akan

meminta bantuan pada tetangga saya, apabila memiliki mobil

sewaktu-waktu saya minta bantuan, apa anak saya lahiran

akan lebih mudah”. (R2-SN:07-08-2015)

c. “ Tidak boleh emosi, berdoa saja, semoga tertular, agar bisa

membeli dan membangun rumah”. (R3-DK-04-08-2015)

Page 68: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

55

d. “Ya biarkan saja, ikut bahagia. Apabila dia punya bisa

dimintai tolong. Kalau rasa ingin pasti ada, ya berdoa saja.

Kalau sekarang saja tak buat apa. Sudah tua seperti ini. Biar

anak cucu saja yang punya. Kalau harta duania meski tua

harus tetap mencari”. (R4-MM-04-08-2015)

e. “Malahane. Dari pada tetangga saya kekurangan, lebih baik

berkecukupan”. (R5-PA-05-08-2015)

f. ”Ya biarkan saja, wong dia bisa karena bekerja”. (R6-NW-

06-08-2015)

4. Bagaimakah sikap anda apabila anda memiliki harta berupa

panenan yang melimpah? Apakah anda akan menyisihkan untuk

zakat atau sodaqoh?

a. “ Jika saya lego palilo ya saya akan berikan, kalau tidak ya

tidak”. (R1-NW:4-08-2015)

b. “ Kalau ada pasti saya beri, kami itu tidak bisa kalau

menjawab pertanyaan apalagi harus menulis, kami akan lebih

ihlas kalau dimintai uang. Cilek‟e nang limangewu gedene

nang seket ewu itu lebih mudah dari kami”, suaminya

menambahkan “ dapat sedikit disukuri, banyak ya sukur.

Yang didapat juga harus dibagi dengan orang lain, baik untuk

zakat atau sodaqoh”. (R2-SN:07-08-2015)

c. “ Sebaiknya zakat mal baik harta dari sawah ataupun hasil

dagang dari pasar. Shodaqoh itu bagi kami bukan sunah,

Page 69: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

56

tetapi suatu kewajiban yang harus dijalankan”. (R3-DK-04-

08-2015)

d. “ Harus bersedekah. Meski hanya sedikit. Kalau tidak ya pas

menengok orang sakit, nyumbang, layat, itu diniati sodaqoh

sekalian zakat mal”. (R4-MM-04-08-2015)

e. “ Saya berikan seihlasnya”. (R5-PA-05-08-2015)

f. “ Kenapa harus dibagi pada orang lain, wong saya mencari ya

sendiri. Buat anak cucu saja cukup. Soqoh ya sa berikan pada

anak cucu saya”. (R6-NW-06-08-2015)

5. Apa yang anda lakukan jika anda mengetahui tetangga anda dalam

keadaan kesusahan ekonomi?

a. Responden tidak menjawab, namun responden mengalihkan

pertanyaan yang diberikan peneliti dengan hal lain. (R1-

NW:4-08-2015)

b. “ Saya akan membantu semampu saya, ra ketong meng sak

mplok‟an ( meskipun hanya satu suapan)”. (R2-SN:07-08-

2015)

c. “ Dibantu semampunya”. (R3-DK-04-08-2015)

d. “ Diberi semampunya, seihlasnya. Apabila tidak punya ya

pinjam. Kalua tidak ya meminta waktu sampai punya”. (R4-

MM-04-08-2015)

e. “Dibantu semammpunya. Tidak memaksa diluar

kemammpuan kita”. (R5-PA-05-08-2015)

Page 70: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

57

f. “Ya tak bantu thow”. (R6-NW-06-08-2015)

6. Bagamaina sikap anda terhadap anggota jama‟ah tarikat yang lain,

apabila tarikat yang lain melakukan ritual ajarannya?

a. Responden malah mengatakan jika ada orang yang berkata “

wong melu torekoh, nak ditakoni ora semaor(orang yang

telah mengikuti tarikat, namun jika di tegur atau ditanya

orang tidak menjawab)”. (R1-NW:4-08-2015)

b. “ Biar saja, dulu saya tarikat juga ikut-ikutan, saya tidak tahu

mana benar dan mana yang salah, biarlah Allah yang menilai

mana yang baik. Tapi saya yakin kalau semua baik dan

bertujuan hanya untuk mendekatkan diri kepada Allah”. (R2-

SN:07-08-2015)

c. “ Tidak apa-apa, itu memang pengamalan mereka”. (R3-DK-

04-08-2015)

d. “ Biar amalnya sendiri-sendiri. Karena hanya Allah yang

menilai. Manusia hanya bisa mencari dan diliputi dengan

kebodohan. Sehingga hanya mengikuti ajaran Nabi SAW.

dan Allah semata. Yang terpenting kita mengikuti guru biar

Allah yang memberi balasan terhadap apa yang dikerjakan”.

(R4-MM-04-08-2015)

e. “ Tidak apa-apa. Mereka hanya mengikuti gurunya”. (R5-PA-

05-08-2015)

f. Responden tidak menjawab. (R6-NW-06-08-2015)

Page 71: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

58

Ada seorang responden yang langsung ingin mengetahui semua

pertanyaan. Maka peneliti mengutarakan semua pertanyaan secara

langsung. Responden tersebut menjawab “ saiki aku wes tuwo, wong wes

tuwo nang ngendi to parane, melu torekoh sakdermo sarono kanggo

ndepe-ndepe marang Gusti. Saiki arep shodakoh, arep zakat yo nggowo

opo, urep meng melu anak, njagakke anak, ngeleh, wareg yo kono moso

bodo‟o anak‟e ( Sekarang saya sudah tua, orang sudah tua mau kemana,

mengikuti tarikat hanya untuk mendekatkan diri dengan Tuhan. Saat ini,

mau shodaqoh, zakat, mau menggunakan apa. Hidup hanya ikut pada

anak. Lapar, kenyang saya serahkan pada anak”. (R7-SL-25-07-2015)

BAB IV

Page 72: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

59

PEMBAHASAN

A. Deskripsi Perilaku Sosial Anggota Jama’ah Tarikat Sadzaliyah

Pada bagian ini penulis ingin memaparkan perilaku sosial anggota

jama‟ah tarikat sadzaliyah yang dilakukan dalam kehidupan sehari hari.

Terkait dengan perilaku yang menjadi tuntunan telah dipaparkan pada

Bab II. Penulis hanya membatasi pada kehidupan yang berkaitan dengan

interaksi dengan tetangga, serta tentang harta benda yang merupakan hal

pokok dalam kehidupan seseorang .

Berdasarkan pada uraian bab sebelumnya yaitu pada Bab III

tentang perilaku sosial anggota jama‟ah tarikat sadzaliyah di desa

Banyukuning Kecamatan Bnadungan Kabupaten Semarang dapat penulis

paparkan sebagai berikut.

Tidak semua anggota jama‟ah Tarikat Sadzaliyah mengetahui

tentang arti tarikat yang sebenarnya. Adapun mereka mengetahui, mereka

lebih tertutup tentang ajarannya kepada orang lain yang bukan

merupakan anggota atau kelompok dari tarikat tersebut. Adapun jawaban

dari responden “R1” “Setiap orang memiliki pemahaman sendiri-sendiri

untuk memahami tarikat, saya tidak mau mengatakan tentang tarikat

sadzaliyah, karena apabila ada perbedaan antara saya (Pak N) dengan

(Pak I) atau dengan jam‟ah lain akan menjadikan persepsi yang berbeda,

sehingga akan menjelekkan tarikat, terutama Tarikat Sadzliyah”.

Menurut pengamatan penulis responden ini kurang faham tentang arti

Page 73: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

60

tarikat sadzaliyah, namun beliau berusaha menutupi ketidak tahuannya

dengan cara beliau berbicara.

Jawaban dari responden “R2” “Pada awalnya kami hanya ikut-

ikutan dalam tarikat ini. Kami hanya ikut jama‟ah ngaji. Kami asal saja

ikut tarikat. Namun lama-kelamaan kami merasa nyaman. Ikut tarikat

ternyata bukan sekedar ngaji, namun menjadi beban dan tanggung jawab

yang harus dijalankan. Bukan sekedar amalan bacaaan yang dibaca

setelah salat, namun perilaku. Kami memang belum bisa menjadi orang

baik. Memakai kerudung atau pakaian yang diajarkan, setidaknya kami

menjaga perilaku kami”. Kedua responden ini, yang merupakan pasutri

memang benar-benar tidak mengetahui arti dari Tarikat Sadzaliyah,

namun pada kehidupannya mereka ingin memperbaiki diri dengan

berperilaku lebih baik, serta beribadah lebih tekun.

Jawaban dari responden “R3” “Tarikat adalah suatu sarana untuk

mendekatkan diri dengan Allah. Membaca sholawat, dzikir, mengurangi

nafsu, sebagai sarana mensabarkan hati, menenangkan hati, serta

membuat hati lebih terang. Dengan tarikat hidup akan selamat, damai

sejahtera dengan istiqomah. Bahagia dunia akherat”. Responden ini

memang lebih memahami dan mampu memberi penjelasan tentang

rangkaiaan kegiatan serta isi amalan Tarikat Sadzaliyah. Meskipun

dibanding yang lain responden ini paling akhir masuk Tarikat

Sadzaliyah, namun beliau bisa mengamalkan ajaran tarikat dengan baik.

Page 74: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

61

Jawaban dari responden “R4” “Pada pertanyaan pertama responden

tidak berani menjawab, namun beliau menjelaskan bahwa apa yang

diamalkan ini sama dengan yang ayahnya (Kyai Khumaidi) amalkan.

Meski pada awalnya beliau tidak mengetahui kalau itu adalah amalan

Tarikat Sadzaliyah”. Responden ini merupakan anak serta menantu dari

pembawa Tarikat Sadzaliyah pertama kali di desa Banyukuning. Bapak

“M” juga merupakan badal dari mursyid di Banyukuning. Meskipun

mereka mengannggap diri mereka adalah dzuriyah Kyai, namun

pemahaman mereka kurang, mereka hanya menjalankan apa yang ada di

teks amalan wajib, tanpa membaca arti dan ajarannya.

Jawaban responden “R5” ”Apabila kamu mau tahu tentang Tarikat

Sadzaliyah tanyalah pada orang yang lebih pandai, yaitu pak firli”.

Responden hanya menjawab semampunya dikarenakan usia responden

yang sudah udhur.

Jawaban responden “R6” “Tarikat ya untuk mendekatkan diri

dengan Allah” menurut pengamatan penulis, responden mengeahui,

namun tidak bersedia memberi jawaban.

Menurut pengamatan penulis masih banyak anggota jama‟ah

Tarikat Sadzliyah yang tidak mengetahui arti dan tujuan tarikat

sebenarnya. Seharusnya mursyid lebih mengenalkan arti dan tujuan

tarikat, agar anggotanya memahami dari tarikat itu sendiri, sehingga

mereka dapat mengamalkan amalan ibadahnya lebih baik dari orang yang

tidak mengikuti tarikat.

Page 75: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

62

Dari pertanyaan no 2 dan 3 jawaban responden ”R1” lebih tidak

peduli, pada kesehariaanya beliau memang jarang mengikuti pengajian

atau kegiatan kemasyarakatan, kecuali ngaji lingkungan dan mujahadah

tarikat sazdaliayah.

Dilihat jawaban responden “R2” pada poin A mereka lebih

menghargai orang lain, meskipun pada kegiatan keagamaan mereka

jarang mengikuti karena kesibukannya namun hubungan mereka dengan

orang lain sangat baik. Mereka mau bergaul dengan siapa saja meski

mereka termasuk orang kaya.

Dari responden “R3” responden lebih terbuka, dalam kehidupan

sehari-hari responden ini sangat aktif dalam kegiatan keagamaan ataupun

organisasi keagamaan. Mereka juga ramah terhadap siapa saja. Baik di

rumah atau pun di pasar.

Responden “R4”, respoden ini termasuk orang yang aktif

mengikuti kegiatan keagamaan. Beliau menganggap semua sama saja

tidak membedakan satu sama lain. Untuk keinginan terhadap sesuatu

mereka ingin namun melihat usia dan kemammpuannya yang sudah tidak

mungkin.

Responden “R5” termasuk orang yang kurang aktif dalam kegiatan

keagamaan, responden tergolong orang yang kurang bergaul dengan

masyarakat.

Responden “R6” termasuk orang yang kurang peduli terhadap

orang lain. Meskipun responden termasuk orang yang aktif dalam

Page 76: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

63

kegiatan keagamaan responden lebih tidak peduli, responden seolah

membatasi dirinya dengan peneliti.

Perilaku sosial anggota jama‟ah tarikat sadzaliyah dapat

disimpulkan. Anggota jama‟ah tarikat memiliki zuhud dan wara‟. Mereka

tidak membedakan seseorang berdasarkan latar belakangnya. Mereka

menganggap setiap orang sedrajat. Mereka menganggap bahwa setiap

manusia diciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah. Sedangkan

sebagian orang perilaku zuhud dan wara‟ terhadap perilaku sosialnya

kurang. Mereka lebih acuh terhadap orang lain. Menurut pengamatan

penulis dalam kehidupan sehari-hari jika dalam majlis pengajian antara

anggota jama‟ah Tarikat Sadzaliyah dengan orang lain sama saja. Mereka

duduk berdampingan tanpa ada perbedaan.

Sifat wara‟ dan zuhud akan menjadikan hati bersih dari riya, adalah

hati yang telah terbentuk oleh kumpulan ikhlas yang jujur. Allah Ta‟ala

akan memberikan pahala kepada orang yang beramal dengan ikhlas hati

dan menempatkan ke tempat yang ia ridhai. Riya‟ itu adalah akibat

manusia begitu tergoda oleh hidup dunia sementara. Kerusakan,

ketamakan, dan perbuatan yang sama dengan itu telah menghadirkan

bermacam-macam penyakit yang merusak ibadah.

Hasil dari responden pada pertanyaan nomor 4, 5 lebih berkaitan

terhadap zakat, shadaqah dan hubungan silaturrahmi. Dari jawaban

responden pada bab III, sebagian besar responden bersedia mengeluarkan

zakat, shadaqoh dan bersedia membantu tetangga yang sedang berada

Page 77: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

64

dalam kesusahan sedangkan, sebagian kecil dari mereka belum bisa

menjalankannya.

Adapun responden “R1”, Responden tidak menjawab, namun

responden mengalihkan pertanyaan yang diberikan peneliti dengan hal

lain. Ada pendapat dari tetangga dekat responden “ apalagi dimintai

uang, diminta menjawab saja tidak mau, padahal memberi jawaban kan

termasuk shadaqoh” hal ini dapat di simpulkan bahwa ada beberapa

kemungkinan dari jawaban-jawaban responden “R1” adapun alasan yang

dapat ditarik peneliti pertama, responden sebenarnya tidak berkenan

dengan kehadiran peneliti, kedua meskipun responden termasuk orang

mampu namun memang responden agak pelit. Terlihat dari sikapnya saat

bersamaan peneliti mewawancarainya ada orang yang meminta

sumbangan, namun responden “R1” malah marah-marah.

Adapun Hikmah Zakat dan Shadaqoh sebagai berikut. Pertama,

menolong orang yang lemah dan susah agar dia dapat menunaikan

kewajiban terhadap Allah dan terhadap makhluk Allah

(masyarakat).Kedua, membersihkan diri dari sifat kikir dan akhlak

tercela, serta mendidik diri agar bersifat mulia dan pemurah dengan

membiasakan membayarkan amanat kepada orang yang berhak dan

berkepentingan.Ketiga, sebagai ucapan syukur dan terima kasih atas

nikmat kekayaan yang diberikan kepadanya.. Keempat, guna menjaga

kejahatan-kejahatan yang akan timbul dari si miskin dan yang

susah.Kelima, guna mendekatkan hubungan kasih sayang dan cinta

Page 78: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

65

mencintai antara si miskin dan si kaya. Rapatnya hubungan tersebut akan

membuahkan beberapa kebaikan dan kemajuan, serta faedah bagi kedua

golongan dan masyarakat umum. (sulaiman Rasjid, 2006:218)

Pada pertanyaan nomor 6 jawaban responden hampir sama, yaitu

membiarkan, karena mereka menjalani ajarannya masing-masing.

Banyak anggota jama‟ah tarikat yang hanya mengamalkan ijazah

saja, naumun pendididikan syari‟at sebagai landasan dasar atau pondasi

dalam ibadah seringa mereka abaikan, atau dikesampingkan. Sehingga

aspek pendidikan rohani tidak hanya berkecimpung pada tarikat saja.

Aspek lain dari hasil penelitian ini adalah dimensi konsekuesial

keberagamaan sebagai implikasi dari ajaran islam. Yang dilaksanakan

berdasarkan pada pokok pemikiran pendiri Tarikat Sadzaliyah terutama

tentang aspek sosial. Tentang apek sosial terhadap penderitaan orang lain

yang sedang mengalami kesusahan ekonomi, menjenguk orang sakit,

nyumbang orang yang mantu dan lain-lain. Banyak anggota jam‟ah

tarikat sadzliyah yang peduli terhadap lingkungan dan menganggap satu

sama lain sama saja. Antara yang kaya dan miskin saling membantu.

Dikarenakan mereka sadar bahwa manusia adalah mahluk individu

sosial. Dimana satu sama lain saling membutuhkan.

Rosulullah bersabda:

“Jika engkau dapat beramal dalam keadaan ridho kepada Allah,

maka beramallah, dan jika tidak dapat, maka dalam melakukan

Page 79: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

66

kesabaran atas hal-hal yang engkau membencinya, terdapat kebaikan

yang banyak”

Menurut pengamatan penulis kesadaran masyarakat secara umum

dalam mendekatkan diri kepada Allah sangat baik. Hal ini dapat dilihat

dari banyaknya kegiatan rutin, baik kegiatan yang dilaksanakan di tingkat

dusun maupun tingkat lingkungan. Hal ini juga menunjukkan bahwa

kesadaran untuk bersedekah juga bagus.

B. Deskripsi Perilaku Sosial Masyarakat Banyukuning

Adapun perilaku sosial yang berlaku dimasyarakat yang seolah

sudah bukan menjadi beban adalah:

1. Menjenguk orang sakit

Menjenguk orang sakit biasanya dilakukan bersama-

sama, apabila orang sakit itu berada di rumah sakit. Namun

apabila dirumah masyarakat lebih sering beragkat sendiri-

sendiri.

2. Takziyah

Adapun ramkaian takziyah yang dilakukan masyarakat

Banyukuning adalah:

a. Memandikan, mengkafani, merupakan tugas dari modin

atau orang yang dipercaya.

b. Menggali kubur dilakukan oleh bapak-bapak secara

suka rela.

c. Mentahlilkan saat jenazah masih dirumah.

Page 80: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

67

d. Membaca Alqur‟an 30 Juz saat sore hari, dilakukan

oleh bapak-bapak.

e. Sonjo, sonjo adalah tahlil saat malam, dilaksanakan dari

hari pertama sampai hari ketuju.

3. Berangkat pengajian

Pengajian lebih sering dilaksanakan untuk umum,

namun masih banyak masyarakat yang tidak berangkat. Yang

berangkat dalam satu pengajian denan pengajian yang lain,

biasanya hanya orang-orang yang sama. Kebanyakan

masyarakat lebih berat meninggalkan pekerjaannya.

4. Memberi shodaqoh saat bulan sura

Shadaqoh dibulan as-sura biasanya rutin dilaksanakan

satiap satu tahun sekali. Shodaqoh ini diikuti oleh masyarakat

umum. Yang diberikan untuk anak-anak yatim atau tidak

mampu.

5. Membayar zakat fitrah dan zakat mall di masjid saat

bulan ramadhan

Zakat fitrah dan zakat mall dikumpulkan menjadi satu

pada saat bulan ramadhan. Namum pembagiannya berbeda,

zakat fitrah akan dibagiakan, pembagiannya dibagi kembali

untuk semua KK, karena pernah ada suatu kejadian hanya

Page 81: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

68

orang miskin yang diberi, namun menjadi masalah yang tidak

diinginkan.

Zakat mal lebih diarahkan ke masjid, pembangunan

madrasah atau disimpankan lembaga, zakat mall yang ada di

desa Banyukuning juga akan di berikan untuk membantu

orang yang tidak mampu yang sedang sakit di rumah sakit,

hal ini untuk meringankan beban masyarakat.

6. Nyumbang (kondangan)

Istilah nyumbang diperuntukkan untuk kondangan

orang yang sedan memiliki hajatan, baik diperuntukkan orang

menikah, sunat ataupun acara lain, yang mana tetangga

sedang ada perlu.

7. Tilek Bayi

Tilek bayi berarti menjenguk bayi, namun arti

sebenarnya dalam masyarakat adalah menenok orang yang

baru saja melahirkan.

Page 82: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

69

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan pembahasan dan analisis dari Bab I sampai dengan

Bab IV, guna menjawab pokok permasalahan dalam penelitian yang dilakukan,

maka ada beberapa hal yang menjadi titik tekan pada skripsi ini, yaitu:

1. Sejarah tarikat Sadzaliyah di Desa Banyukuning

Tarekat Sadzaliyah diamalkan warga pertama kali kurang

lebih pada Tahun 1960an oleh salah seorang kyai di desa itu.

Beliau bernama Kyai Khumaidi. Sepeninggal beliau Tarekat

Sadzaliyah mati suri di daerah ini, bahkan putra putri beliau pada

masa itu belum mengamalkannya

Tarekat Sadzaliyah kembali ada di desa ini setelah adanya

akhirussanah Madrasah Ainul Anwar yang pertama kali, yaitu pada

Tahun 1987. Seorang kyai dari Parakan Temanggung bernama

Muhaimin Gunardo menjadi pembicara dalam Akhirussanah ini.

Tahun 1988 Ighfirli kembali sowan kerumah kyai Muhaimin

Gunardo bersama Ihsan yang merupakan salah seorang tetangga

Ighfirli. Sesampainya di rumah beliau mengamalkan. dari amalan

keduanya menumbuhkan keinginan tetangganya. Khasbun Aziz

dan Sugi mengikuti ajarn tarikat ini, kemudian ikut baiat. Dari

kegiatan mujahadah yang di amalkan, banyak orang tertarik

mengikuti amalnya tak jarang jam‟ah mengajak sanak saudara dan

Page 83: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

70

kerabatnya, sehingga tarekat sadzaliyah dapat kembali berlangsung

di desa Banyukuning.

2. Pokok-Pokok Ajaran Tarikat Sadzaliyah

a. Tidak menganjurkan kepada murid-muridnya untuk

meninggalkan profesi dunia mereka.

b. Tidak mengabaikan dalam menjalankan syariat Islam.

c. Zuhud tidak berarti harus menjauhi dunia karena pada

dasarnya zuhud adalah mengosongkan hati dari selain Tuhan.

d. Tidak ada larangan bagi kaum salik untuk menjadi miliuner

yang kaya raya, asalkan hatinya tidak bergantung pada harta

yang dimilikinya.

e. Berusaha merespons apa yang sedang mengancam kehidupan

ummat, berusaha menjembatani antara kekeringan spiritual

yang dialami oleh banyak orang yang hanya sibuk dengan

urusan duniawi, dengan sikap pasif yang banyak dialami oleh

para salik.

f. Tasawuf adalah latihan-latihan jiwa dalam rangka ibadah dan

menempatkan diri sesuai dengan ketentuan Allah SWT.

g. Ma‟rifat

3. Perilaku Sosial Masyarakat Yang Di Ajarkan Dalam

Kegiatan Tarikat

a. Zuhud (tidak terlalu terikat dengan hidup dunia),

Page 84: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

71

b. Wara‟ adalah salah satu sifat untuk tidak terlalu terkait

dengan keperluan dunia.

c. Tawadhu adalah sifat rendah hati, dan tidak sombong.

d. Zakat menurut istilah agama islam artinya” kadar harta yang

tertentu yang diberikan kepada yang berhak menerimanya,

dengan beberapa syarat.

Silaturrahmi berasal dari dua kata yaitu silahun dan rahim. Shilah

artinya hubungan dan rahmi artinya kasih sayang, persaudaraan, Rahmad

Allah ta‟ala.

B. Saran

Berdasarkan permasalahan yang peneliti bahas dalam skripsi ini

yaitu mengenai Perilaku Sosial Anggota Jama‟ahtarikat Sadzaliayah

Desa Banyukuning Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang, maka

peneliti hendak menampaikan saran:

1. Untuk Anggota Jama‟ah Tarikat Sadzaliayah

Tetap menjalankan ibadah ritual denagn baik, baik secara

syariat atau pun jalan tarikat yang telah di tempuh. Tidak

memisahkan antara syari‟at dengan tarikat. Namun menjalankan

ibadah berdasarkan tingkatan yang telah mereka jalani. Mengikuti

tarikat bukan hanya sekedar ikut-ikutan ataupun mengisi waktu

senggang. Namun harus memahami antara orang yang hanya

berpegangan pada jalur syaria‟at saja dan tanggung jawab mereka

terhadap jalan yang ia tempuh.

Page 85: PERILAKU SOSIAL ANGGOTA JAMA’AHe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/105/1/Siti Fitriyah_11110192.pdfAgus Ulin Nuha yang telah memberikan Motivasi dan semangat. Teman-teman angkatan

72

2. Untuk Mursyid

Memberi pendidikan secara universal, baik pendidikan

syari‟at yang menjadi pondasi seseorang dalam menjalankan

ibadah mahdhohnya. Mursyid diharapkan tidak hanya mengenalkan

tentang kebahagiaan akhirat saja, namun harus mengenalkan pada

aspek lain yang fundamenta; dalam kehidupannya di dunia.

Pendidikan tarikat yang merupakan tahapan lebih tinggi dalam

mengenal Allah, memahami arti yang berada dalam syaria‟at secara

lebih. Pendidikan Akhalak dan adab, baik akhlak terhadap Roobnya

maupun terhadap sesama. Mengenalkan makna tarikat secara

makna maupun contoh yang nyata.