perilaku gerakan koperasi indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi
TRANSCRIPT
8/9/2019 PERILAKU GERAKAN KOPERASI INDONESIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
http://slidepdf.com/reader/full/perilaku-gerakan-koperasi-indonesia-terhadap-pertumbuhan-ekonomi 1/21
PERILAKU GERAKAN KOPERASI INDONESIA
TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
NAMA : DHEA AJENG CLARA P
NPM : 12213317
KELAS : 2EA33
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
8/9/2019 PERILAKU GERAKAN KOPERASI INDONESIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
http://slidepdf.com/reader/full/perilaku-gerakan-koperasi-indonesia-terhadap-pertumbuhan-ekonomi 2/21
i | Perilaku Gerakan Koperasi Indonesia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat
dan rahmatnya sehingga saya bisa menyelesaikan materi yang berjudul “Perilaku GerakanKoperasi Indonesia terhadap Pertumbuhan Ekonomi”. Makalah ini saya buat demi memenuhi
tanggung jawab saya sebagai mahasiswa Universitas Gunadarma pada mata kuliah softskill
Ekonomi Koperasi..
Tak lupa juga saya ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga saya bisa menyelesaikan materi ini dengan lancar dan tepat waktu.
Materi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun saya harapkan
demi kesempurnaan materi ini.
Semoga materi ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan informasi mengenai Perkoperasian
Indonesia. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.
Penulis.
8/9/2019 PERILAKU GERAKAN KOPERASI INDONESIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
http://slidepdf.com/reader/full/perilaku-gerakan-koperasi-indonesia-terhadap-pertumbuhan-ekonomi 3/21
ii | Perilaku Gerakan Koperasi Indonesia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .............................................................................................................................. 1
1.2. Tujuan ........................................................................................................................................... 1
1.3. Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................................. 2
2.1. Sejarah Gerakan Koperasi Indonesia ............................................................................................ 2
2.2. Gerakan Koperasi Menurut Undang Undang ................................................................................ 3
2.2.1. Pengertian Gerakan Koperasi ............................................................................................... 3
2.2.2. Prinsip-Prinsip Koperasi Indonesia ........................................................................................ 4
2.2.3. Ciri – ciri Khas Ekonomi Koperasi .......................................................................................... 5
2.3. Koperasi Sebagai Lembaga Ekonomi Rakyat ............................................................................... 6
2.4. Koperasi Indonesia Dalam Pembangunan Sosial dan Ekonomi ................................................... 9
2.4.1. Peran Koperasi dalam Perekonomian Nasional ................................................................... 9
2.4.2. Koperasi Indonesia di Bidang Ekonomi ................................................................................. 9
2.4.3. Koperasi Indonesia di Bidang Sosial .................................................................................... 10
2.4.4. Koperasi Indonesia di Bidang Pendidikan ........................................................................... 10
2.5. Dampak Koperasi Terhadap proses pembangunan Sosial Ekonomi ........................................... 11
2.5.1. Dampak Mikro Gerakan Koperasi ....................................................................................... 11
2.5.2. Dampak Makro Gerakan Koperasi ...................................................................................... 12
2.6. Kendala-Kendala Gerakan Koperasi Indonesia .......................................................................... 13
BAB III PENUTUP .................................................................................................................................... 16
3.1. Kesimpulan ................................................................................................................................. 16
3.2. Saran ........................................................................................................................................... 16
REFERENSI ............................................................................................................................................... 17
8/9/2019 PERILAKU GERAKAN KOPERASI INDONESIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
http://slidepdf.com/reader/full/perilaku-gerakan-koperasi-indonesia-terhadap-pertumbuhan-ekonomi 4/21
iii | Perilaku Gerakan Koperasi Indonesia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
8/9/2019 PERILAKU GERAKAN KOPERASI INDONESIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
http://slidepdf.com/reader/full/perilaku-gerakan-koperasi-indonesia-terhadap-pertumbuhan-ekonomi 5/21
1 | Perilaku Gerakan Koperasi Indonesia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Koperasi muncul dan tumbuh dikalangan rakyat dengan ekonomi terbatas. Orang-orang yang
memilikin kehidupan sederhana dan ekonomi yang sangat terbatas bersatu dan menolong dirinya
sendiri dengan membangun koperasi.
Berawal pada tahun 1896 seorang Paming Praja Patih R. Ariya Wiria Atmaja di Purwekorto
terdorong untuk mendirikan bank untuk pegawai negeri yang terjerat oleh lintah darat. Beliau
juga ingin membuka bank untuk petani petani. Beliau ingin membuat koperasi kredit seperti
dijerman, kemudian ini diteruskan oleh De Wolffvan Westerrode seorang Asisten residen
Belanda, ia berhasil datang ke jerman dan berencana mengubah Bank Pertolongan Tabungan
menjadi Bank Pertolongan Tabungan dan Pertanian.
Koperasi sangat berperan penting ditengah masyarakat Indonesia,terutama dalam proses
berlangsungnya perekonomian Indonesia ditengah masyarakat.Hampir setiap orang mengenal
Koperasi. Walaupun Koperasi dipahami secara berbeda-beda oleh masyarakat. Tampak jelas
koperasi berhubungan dengan ekonomi kerakyatan. Ekonomi Kerakyatan berpihak pada rakyat
miskin dan Koperasi memperjuangkan kebutuhan ekonomi para anggotanya dan memiliki tujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Koperasi diharapkan mampu membantu
pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Makalah ini akan membahas mengenai pengaruh Gerakan
Koperasi Indonesia terhadap pertumbuhan Ekonomi.
1.2. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan mengenai Pengaruh Gerakan
Koperasi di Indonesia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi serta memberikan motivasi kepada
pembaca untuk meningkatkan perkoperasian Indonesia
1.3. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Gerakan Koperasi di Indonesia?
2. Bagaimana pengaruh Gerakan Koperasi Indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi?
3. Apa kendala-kendala yang dihadapi Gerakan Koperasi Indonesia?
8/9/2019 PERILAKU GERAKAN KOPERASI INDONESIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
http://slidepdf.com/reader/full/perilaku-gerakan-koperasi-indonesia-terhadap-pertumbuhan-ekonomi 6/21
2 | Perilaku Gerakan Koperasi Indonesia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Gerakan Koperasi Indonesia
Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya merupakan hasil
dari usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang sangat kaya. Koperasi
tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial yang
ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin memuncak. Beberapa orang yang penghidupannya
sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi
yang sama, secara spontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya sendiri dan manusia
sesamanya.
Pada tahun 1896 seorang Pamong Praja Patih R.Aria Wiria Atmaja di Purwokerto mendirikan
sebuah Bank untuk para pegawai negeri (priyayi). Ia terdorong oleh keinginannya untuk
menolong para pegawai yang makin menderita karena terjerat oleh lintah darat yang memberikan
pinjaman dengan bunga yang tinggi. Maksud Patih tersebut untuk mendirikan koperasi kredit
model seperti di Jerman. Cita-cita semangat tersebut selanjutnya diteruskan oleh De Wolffvan
Westerrode, seorang asisten residen Belanda. De Wolffvan Westerrode sewaktu cuti berhasil
mengunjungi Jerman dan menganjurkan akan mengubah Bank Pertolongan Tabungan yang
sudah ada menjadi Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian. Selain pegawai negeri juga para
petani perlu dibantu karena mereka makin menderita karena tekanan para pengijon. Ia juga
menganjurkan mengubah Bank tersebut menjadi koperasi. Di samping itu ia pun mendirikan
lumbung-lumbung desa yang menganjurkan para petani menyimpan pada pada musim panen dan
memberikan pertolongan pinjaman padi pada musim paceklik. Ia pun berusaha menjadikanlumbung-lumbung itu menjadi Koperasi Kredit Padi. Tetapi Pemerintah Belanda pada waktu itu
berpendirian lain. Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian dan Lumbung Desa tidak
dijadikan Koperasi tetapi Pemerintah Belanda membentuk lumbung-lumbung desa baru, bank –
bank Desa , rumah gadai dan Centrale Kas yang kemudian menjadi Bank Rakyat Indonesia
(BRI). Semua itu adalah badan usaha Pemerntah dan dipimpin oleh orang-orang Pemerintah.
Pada zaman Belanda pembentuk koperasi belum dapat terlaksana karena:
1. Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah yang memberikan
penerangan dan penyuluhan tentang koperasi.
2. Belum ada Undang-Undang yang mengatur kehidupan koperasi.
3. Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi karena pertimbangan politik, khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum politik untuk tujuan yang
membahayakan pemerintah jajahan itu.
8/9/2019 PERILAKU GERAKAN KOPERASI INDONESIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
http://slidepdf.com/reader/full/perilaku-gerakan-koperasi-indonesia-terhadap-pertumbuhan-ekonomi 7/21
3 | Perilaku Gerakan Koperasi Indonesia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Mengantisipasi perkembangan koperasi yang sudah mulai memasyarakat, Pemerintah Hindia
Belanda mengeluarkan peraturan perundangan tentang perkoperasian. Pertama, diterbitkan
Peraturan Perkumpulan Koperasi No. 43, Tahun 1915, lalu pada tahun 1927 dikeluarkan pula
Peraturan No. 91, Tahun 1927, yang mengatur Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi bagi
golongan Bumiputra. Pada tahun 1933, Pemerintah Hindia-Belanda menetapkan Peraturan
Umum Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi No. 21, Tahun 1933. Peraturan tahun 1933 itu,
hanya diberlakukan bagi golongan yang tunduk kepada tatanan hukum Barat, sedangkan
Peraturan tahun 1927, berlaku bagi golongan Bumiputra. Diskriminasi pun diberlakukan pada
tataran kehidupan berkoperasi
Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo memberikan peranan bagi
gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan rakyat.[8] Pada tahun 1915 dibuat peraturan
Verordening op de Cooperatieve Vereeniging, dan pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe
Cooperatieve.
Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan untuk memperjuangkankedudukan ekonomi pengusah-pengusaha pribumi. Kemudian pada tahun 1929, berdiri Partai
Nasional Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi.
Namun, pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431 sehingga mematikan usaha koperasi
untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Jepang lalu
mendirikan koperasi kumiyai. Awalnya koperasi ini berjalan mulus. Namun fungsinya berubah
drastis dan menjadi alat Jepang untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan rakyat
Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesiamengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan
sebagai Hari Koperasi Indonesia. Sekaligus membentuk Sentral Organisasi Koperasi Rakyat
Indonesia (SOKRI) yang berkedudukan di Tasikmalaya (Bandung sebagai ibukota provinsi
sedang diduduki oleh tentara Belanda).
2.2. Gerakan Koperasi Menurut Undang Undang
2.2.1. Pengertian Gerakan Koperasi
Undang – undang No. 25 tahun 1992, memberikan definisi “Koperasi adalah badan usaha
yang beranggotakan orang – orang atau badan hukum koperasi yang melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasar atas asas kekeluargaan”.
8/9/2019 PERILAKU GERAKAN KOPERASI INDONESIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
http://slidepdf.com/reader/full/perilaku-gerakan-koperasi-indonesia-terhadap-pertumbuhan-ekonomi 8/21
4 | Perilaku Gerakan Koperasi Indonesia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Berdasarkan batasan koperasi, koperasi Indonesia mengandung 5 unsur sebagai berikut :
· Koperasi adalah badan usaha ( Business Enterprise )
· Koperasi adalah kumpulan orang – orang dan atau badan – badan hukum
koperasi
· Koperasi Indonesia adalah koperasi yang bekerja berdasarkan “prinsip – prinsipkoperasi”
· Koperasi Indonesia adalah “Gerakan Ekonomi Rakyat”.
· Koperasi Indonesia “berazaskan kekeluargaan”
2.2.2. Prinsip-Prinsip Koperasi Indonesia
Menurut UU No.25 Th. 1992 Tentang Perkoperasian Prinsip-Prinsip Koperasi yaitu :
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
Sifat sukarela dalam keanggotaan koperasi mengandung makna bahwa menjadi anggota
tidak boleh dipaksa oleh siapapun.
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
Prinsip demokrasi menunjukkan bahwa pengelolaan koperasi dilakukan atas kehendak
dan keputusan para anggota. Anggota koperasi adalah pemegang dan pelaksana
kekuasaan tertinggi dalam koperasi.
3. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya
jasa usaha masing-masing anggota
Besarnya modal yang dimiliki anggota tidak mutlak dijadikan dasar dalam pembagian
SHU. Ketentuan ini merupakan perwujudan nilai kekeluargaan dan keadilan.
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
Terbatas disini maksudnya adalah wajar,tidak melebihi suku bunga yang berlaku dipasar.
5. Kemandirian
Kemandirian artinya dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada pihak lain. Semua
keputusan dan kegiatan koperasi dilandasi oleh kepercayaan, pada pertimbangan,
8/9/2019 PERILAKU GERAKAN KOPERASI INDONESIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
http://slidepdf.com/reader/full/perilaku-gerakan-koperasi-indonesia-terhadap-pertumbuhan-ekonomi 9/21
5 | Perilaku Gerakan Koperasi Indonesia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
kemampuan, dan usaha sendiri. Kemandirian juga berarti kebebasan yang bertanggung
jawab pada perbuatan sendiri dan kehendak untuk mengelola diri sendiri.
Prinsip –prinsip koperasi diatas menjadi ciri khas yang membedakan koperasi dengan
badan usaha yang lain. Hal ini dapat dilihat dari beberapa perbedaan,berikut ini prinsip badan usaha lain :
Organisasi yang dibentuk pada badan usaha lainnya berorientasi pada
pengefisiensian sumber daya untuk memaksimalkan laba.
Badan usaha lain memproduksi produk atau jasa untuk dijual dan menghasilkan
laba maksimal.
Sumber ekonomi badan usaha lain adalah tenaga kerja, modal atau uang, tanah
dan manajemen untuk mengatur kelangsungan hidup badan usaha tersebut.
Pengambilan keputusan dilakukan oleh para stake holder dan para pemegang
saham.
Pembagian keuntungan tergantung pada besarnya modal para pemegang saham.
Perbedaan mendasar antara koperasi dengan badan usaha lainnya terdapat pada tujuan
yang ingin dicapai, badan usaha lain bertujuan untuk mendapatkan laba yang sebesar-
besarnya sedangkan koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidupanggotanya baik secara ekonomi maupun sosial.
2.2.3. Ciri – ciri Khas Ekonomi Koperasi
Ciri – ciri Khas Ekonomi Koperasi :
1. Sifat keanggotaan
2. Pembagian keuntungan
3. Hubungan personal antara organisasi dan manajer
4. Keterlibatan pemerintah dalam penciptaan stabilitas dan operasi
8/9/2019 PERILAKU GERAKAN KOPERASI INDONESIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
http://slidepdf.com/reader/full/perilaku-gerakan-koperasi-indonesia-terhadap-pertumbuhan-ekonomi 10/21
6 | Perilaku Gerakan Koperasi Indonesia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
5. Hubungan organisasi dan masyarakat
Penjelasannya seperti :
Berasas kekeluargaan dan bersifat terus menerus
Prinsip kebersamaan yang selalu mengutamakan pemenuhan kebutuhan,
kemakmuran, dan kesejahteraan para anggota khususnya dan masyarakat pada
umumnya
Keanggotaan sukarela dan terbuka bagi setiap Warga Negara Republik Indonesia
untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi
Tidak mencari untung yang sebesar-besarnya
Anggota yang diutamakan, anggota koperasi mempunyai hak suara yang sama
Modal koperasi berubah-ubah tergantung pada keluar masuk anggota yang
diperoleh dari simpanan para anggotanya
Bekerja dengan terang-terangan
Bergotong royong berdasarkan persamaan derajat hak dan kewajiban agar bisamencapai tujuan
Rapat anggota adalah pemegang kekuasaan tertinggi
2.3. Koperasi Sebagai Lembaga Ekonomi Rakyat
Koperasi sebagai sebuah lembaga ekonomi rakyat telah lama dikenal di Indonesia,
bahkan Dr. Muhammad Hatta, salah seorang Proklamator Republik Indonesia yang
dikenal sebagai Bapak Koperasi, mengatakan bahwa Koperasi adalah Badan Usaha
Bersama yang bergerak dalam bidang perekonomian, beranggotakan mereka yang
umumnya berekonomi lemah yang bergabung secara sukarela dan atas dasar persamaan
8/9/2019 PERILAKU GERAKAN KOPERASI INDONESIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
http://slidepdf.com/reader/full/perilaku-gerakan-koperasi-indonesia-terhadap-pertumbuhan-ekonomi 11/21
8/9/2019 PERILAKU GERAKAN KOPERASI INDONESIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
http://slidepdf.com/reader/full/perilaku-gerakan-koperasi-indonesia-terhadap-pertumbuhan-ekonomi 12/21
8 | Perilaku Gerakan Koperasi Indonesia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Secara konsepsional, Koperasi sebagai Badan Usaha yang menampung pengusaha
ekonomi lemah, memiliki beberapa potensi keunggulan untuk ikut serta memecahkan
persoalan social-ekonomi masyarakat. Peran Koperasi sebagai upaya menujudemokrasi
ekonomi secara kontitusional tercantum dalam Pasal 33 UUD 1945. Namundalam perjalanannya, pengembangan koperasi dengan berbagai kebijakan yang
telahdicanangkan oleh Pemerintah Republik Indonesia, keberadaannya masih belum
memenuhi kondisi sebagaimana yang diharapkan masyarakat[2].
Secara kuantitatif jumlah koperasi di Indonesia cukup banyak, berdasarkan data
Departemen Koperasi & UKM pada tahun 2004 tercatat 130.730, tetapi yang aktif
mencapai 28,55%, sedangkan yang menjalan rapat tahunan anggota (RAT)hanya 35,42%
koperasi saja. Dengan demikian, dari segi kualitas, keberadaan koperasi masih perlu
upaya yang sungguh-sungguh untuk ditingkatkan mengikuti tuntutan lingkungan dunia
usaha dan lingkungan kehidupan dan kesejahteraan para anggotanya. Pangsa koperasi
dalam berbagai kegiatan ekonomi masih relative kecil, dan ketergantungan koperasi
terhadap bantuan dan perkuatan dari pihak luar, terutama Pemerintah, masih sangat besar.
Dalam teori strategi pembangunan ekonomi, kemajuan Koperasi dan usaha kerakyatan
harus berbasiskan kepada dua pilar:[3]
1. Tegaknya sistem dan mekanisme pasar yang sehat;
2. Berfungsinya aransmen kelembagaan atau regulasi pemerataan ekonomi yang effektif.
Namun dalam kenyataan yang dirasakan hingga saat ini, seringkali terjadi debat publikuntuk menegakkan kedua pilar utama di atas hanya terjebak pada pilihan kebijakan dan
strategi pemihakan yang skeptis dan cenderung mementingkan hasil daripada proses dan
mekanisme yang harus dilalui untuk mencapai hasil akhir tersebut.
Koperasi Sukses
Kisah Sukses Koperasi Peserta Program Perkuatan Permodalan Agribisnis/Sektoral di
Indonesia. "Di sini ditetapkan sejumlah kriteria sukses di antaranya sukses penyaluran
dana, pemanfaatan dana, dan pengembalian dana baik dalam mekanisme pengembalian
maupun mekanisme suku bunga pinjaman. Selain itu, sukses juga akan diukur dari sisi
peningkatan usaha dana dan pengembangan usaha dana. Sampai sejauh ini permasalahan
yang kerap kali timbul dalam pembinaan dan pengembangan KUKM di antaranya adalah
rendahnya kemampuan KUKM untuk mengakses sumber permodalan. Mereka sulit akses
modal baik dari lembaga keuangan bank maupun bukan bank.
8/9/2019 PERILAKU GERAKAN KOPERASI INDONESIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
http://slidepdf.com/reader/full/perilaku-gerakan-koperasi-indonesia-terhadap-pertumbuhan-ekonomi 13/21
8/9/2019 PERILAKU GERAKAN KOPERASI INDONESIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
http://slidepdf.com/reader/full/perilaku-gerakan-koperasi-indonesia-terhadap-pertumbuhan-ekonomi 14/21
10 | Perilaku Gerakan Koperasi Indonesia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Peranan koperasi sangat terasa dalam pembangunan nasional dibidang ekonomi karena
koperasi banyak berperan dalam hal tersebut, diantaranya:
a. Membantu meningkatkan penghasilan dan kemakmuran khususnya anggota dan
masyarakat pada umumnya.
b. Membantu meningkatkan kemampuan usaha, baik perorangan maupun masyarakat.
c. Membantu pemerintah dalam menyediakan lapangan pekerjaan.
d. Membantu usaha meningkatkan taraf hidup masyarakat.
e.
Menyelanggarakan kehidupan ekonomi secara demokratis.
f. Membantu pembangunan dan pengembangan potensi ekonomi anggota khususnya
dan masyarakat umumnya.
g. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional.
h. Koperasi dapat menjadi pencipta pasar baru dan sumber inovasi
i. Menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor. Peran koperasi, usaha mikro,
kecil dan menengah sangat strategis dalam perekonomian nasional, sehingga perlu
menjadi fokus pembangunan ekonomi nasional pada masa mendatang
2.4.3. Koperasi Indonesia di Bidang Sosial
Koperasi juga berperan dalam pembangunan nasional dibidang sosial karena padadasarnya koperasi adalah organisasi atau perkumpulan yang bersifat sukarela. Peranan
koperasi dibidang ini diantaranya:
1. Menjadi pendorong bagi para anggotanya untuk memiliki semangat kerja samadalam membangun tatanan sosial masyarakat yang lebih baik.
2. Membantu terciptanyanya suatu tatanan sosial yang bersifat demokratis sertamelindungi hak dan kewajiban semua orang.
3. Membantu terwujudnya suatu kehidupan masyarakat yang tentram dan damai.
2.4.4. Koperasi Indonesia di Bidang Pendidikan
8/9/2019 PERILAKU GERAKAN KOPERASI INDONESIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
http://slidepdf.com/reader/full/perilaku-gerakan-koperasi-indonesia-terhadap-pertumbuhan-ekonomi 15/21
11 | Perilaku Gerakan Koperasi Indonesia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Koperasi juga berperan di bidang pendidikan karena didalam koperasi ini terdapat ilmu-
ilmu atau nilai-nilai yang seharusnya diajarkan sejak dini kepada anak-anak usia sekolah.
Maka seharusnya ilmu koperasi menjadi salah satu pelajaran yang diajarkan kepadasiswa-siswi di sekolah.
Dengan begitu para siswa akan mendapat ilmu-ilmu dari koperasi diantaranya bagaimana
bekerjasama dengan orang lain dalam organisasi yang nantinya akan diterapkan dalamkehidupan sehari-hari.
Jika dilihat dari segi pandangan pemerintah yang mendukung pengembangan koperasi hal
tersebut tidak dianggap sebagai sasaran akhir dalam pengka melaksanakan kebijakan
pembangunan nasional. Ada 3 perbedaan penting mengenai koperasi sebagai sarana pemerintah, sebagai sarana swadaya yang otonom dari para anggota dan koperasi yang
diawasi Negara:
1. Koperasi sebagai sarana atau alat pemerintah, di mana pemerintah mempengaruhiatau mengawasi organisasi ini secara langsung dan secara administrasi untuk
melaksanakan tigas-tugas khusus dan kegiatan-kegiatan tertentu dalam rangka
menerapkan kebijakan dan program pembangunan.
2. Koperasi dipertimbangkan pemerintah sebagai alat swadaya para anggotanya, danmencoba mempengaruhi secara tidak langsung agar menunjang kepentingan para
anggotanya dan untuk merangsang timbulnya dampak-dampak yang berkaitan dengan
pembangunan
3. Koperasi diawasi Negara, di mana pengaruh administrasi pemerintah secara
langsung terhadap penetapan tujuan dan pengambilan keputusan usaha pada organisasi-
organisasi koperasi sering diterapkan.
2.5. Dampak Koperasi Terhadap proses pembangunan Sosial Ekonomi
2.5.1. Dampak Mikro Gerakan Koperasi
Dampak mikro yang bersifat langsung terhadap para anggota dan perekonomiannya,
yang timbul dari peningkatan jasa pelayanan perusahaan koperasi dan dari kegiatan-
kegiatan kelompok koperasi. Jika pelayanan tersebut diterima oleh anggota dapat :
· Menerapkan metode-metode produksi yang inovatif, yang memungkinkan
peningkatan produktivitas dan hasil produksi keseluruhannya dalam jumlah yang besar.
· Melakukan diversivikasi atau spesialisasi dalam proses produksinya.
Dampak mikro yang bersifat tidak langsung terhadap lingkungan organisasi
koperasi dapat secara serentak memberikan kontribusi pada perkembangan social dan
ekonomi. Dampak-dampak persaingan dari koperasi; pembentukan suatu perusahaan
8/9/2019 PERILAKU GERAKAN KOPERASI INDONESIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
http://slidepdf.com/reader/full/perilaku-gerakan-koperasi-indonesia-terhadap-pertumbuhan-ekonomi 16/21
12 | Perilaku Gerakan Koperasi Indonesia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
koperasi dalam situasi pasar yang ditandai oleh persaingan, akan memaksa para pesaing
lainnya untuk memperbaiki dan meningkatkan pelayanan mereka.
2.5.2. Dampak Makro Gerakan Koperasi
Ada 4 kontribusi-kontribusi dalam beberapa bidang :
1. Politik
Kontribusi-kontribusi yang potensial terhadap pembangunan politik, sejumlah harapan
dari dampak belajar para anggota koperasi, yang berpartisipasi secara aktif dalam
lembaga-lembaga kopersi yang diorganisasi secara demokratis.
2. Sosial
Kontribusi-kontribusi yang potensial terhadap pembangunan social budaya. Wadah ini
sebagai perkumpulan yang bersifat sukarela dalam proses pembangunan dari bawah
diharapkan akan bertitik tolak dari struktur social yang ada, dan akan merangsang
inovasi-inovasi tertentu yang dapat mengubah masyarakat tradisional tanpa merusaknya.
3. Ekonomi Sosial
Jika koperasi berhasil meningkatkan pelayanannya secara efisiensi bagi para anggotanya
yang secara social ekonomis lemah dan miskin, maka ia telah memberikan kontribusi
yang cukup besar terhadap proses integrasi ekonomi dan social.
4. Ekonomi
Kontribusi-kontribusi yang potensial terhadap pembangunan ekonomi :
a. Perubahan secara bertahap perilaku para petani dan pengusaha kecil dan menengah
yang semula berpikir tradisional menjadi termotivasi dan akan memperoleh kesempatan
untuk memanfaatkan sumber dayanya sendiri.
b. Diversivikasi struktur produksi, perluasan usaha pengadaan bahan makanan dari
bahan mentah.
c. Peningkatan pendapatan dan perbaikan situasi ekonomi para petani, pengrajin, dan
pekerja lepas dapat mengurangi kemiskinan di pedesaan.
d. Peningkatan kegiatan pembentukan modal dan perbaikan “modal manusia” melalui
pendidikan latihan manajer, karyawan, dan anggota.
8/9/2019 PERILAKU GERAKAN KOPERASI INDONESIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
http://slidepdf.com/reader/full/perilaku-gerakan-koperasi-indonesia-terhadap-pertumbuhan-ekonomi 17/21
13 | Perilaku Gerakan Koperasi Indonesia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
e. Transformasi secara bertahap para petani yang orintasinya pada pemenuhan
kebutuhan dasar ke dalam suatu system ekonomi yang semakin berkembang, melalui
pembagian kerja dan spesialisasi yang semakin meningkat.
f. Pengembangan pasar, perbaikan stuktur pasar, perilaku pasar dan prestasi pasar, dan
persaingan semakin efektif akan memperbaiki koordinasi yang saling membantu dari berbagai rencana ekonomi konsumen dan produsen berbagai barang dan jasa.
2.6. Kendala-Kendala Gerakan Koperasi Indonesia
Masalah yang dihadapi koperasi akan semakin meluas jika tidak ditangani sesegera
mungkin. Sebelum melakukan tindakan pemecahan masalah langkah awal yang harus
kita lakukan adalah menganalisa penyebab terjadinya masalah. Setelah kita mengetahuiakar permasalahannya dimana barulah kita dapat melakukan langkah konkrit yang
diharapkan dapat memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Dalam penyelesaianmasalah ini dibutuhkan keterlibatan semua elemen masyarakat baik pemerintah dan
masayarakat itu sendiri.Berikut ini masalah yang dihadapi koperasi secara umum dancara mengatasi permasalahan tersebut , yaitu :
1.Koperasi jarang peminatnya
Koperasi jarang peminatnya dikarenakan ada pandangan yang berkembang dalammasyarakat bahwa koperasi adalah usaha bersama yang diidentikkan dengan masyarakat
golongan menengah ke bawah. Dari sinilah perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat
tentang koperasi. Dengan adanya sosialisasi diharapkan pengetahuan masyarakat tentang
koperasi akan bertambah. Masyarakat dapat mengetahui bahwa sebenarnya koperasimerupakan ekonomi rakyat yang dapat menyejahterakan anggotanya. Sehingga mereka
berminat untuk bergabung.
2.Kualitas Sumber Daya yang terbatas.
Koperasi sulit berkembang disebabkan oleh banyak faktor, yaitu bisa disebabkan Sumber
Daya Manusia yang kurang. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah pengurus
koperasi. Seperti yang sering dijumpai, pengurus koperasi biasanya merupakan tokoh
masyarakat sehingga dapat dikatakan rangkap jabatan, kondisi seperti inilah yangmenyebabkan ketidakfokusan terhadap pengelolaan koperasi itu sendiri. Selain rangkap
jabatan biasanya pengurus koperasi sudah lanjut usia sehingga kapasitasnya terbatas.
Perlu dilakukan pengarahan tentang koperasi kepada generasi muda melalui pendidikan
agar mereka dadat berpartisipasi dalam koperasi.Partisipasi merupakan faktor yang
penting dalam mendukung perkembangan koperasi. Partisipasi akan meningkatkan rasatanggung jawab sehingga dapat bekerja secara efisien dan efektif.
8/9/2019 PERILAKU GERAKAN KOPERASI INDONESIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
http://slidepdf.com/reader/full/perilaku-gerakan-koperasi-indonesia-terhadap-pertumbuhan-ekonomi 18/21
14 | Perilaku Gerakan Koperasi Indonesia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
3.Banyaknya pesaing dengan usaha yang sejenis.
Pesaing merupakan hal yang tidak dapat dielakkan lagi, tetapi kita harus mengetahui
bagaimana menyikapinya. Bila kita tidak peka terhadap lingkungan (pesaing) maka mau
tidak mau kita akan tersingkir. Bila kita tahu bagaimana menyikapinya maka koperasi
akan survive dan dapat berkembang.
Dalam menanggapi pesaing kita harus mempunyai trik – trik khusus, trik – trik/ langkahkhusus tersebut dapat kita lakukan dengan cara melalui harga barang/jasa, sistem kredit
dan pelayanan yang maksimum. Mungkin koperasi sulit untuk bermain dalam harga, tapi
hal ini dapat dilakukan dengan cara sistem kredit, yang pembayarannya dapat dilakukan
dalam waktu mingguan ataupun bulanan tergantung perjanjian. Dengan adanya halseperti ini diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat untuk menjadi anggota.
4. Keterbatasan Modal.
Pemerintah perlu memberikan perhatian kepada koperasi yang memang kesulitan dalammasalah permodalan. Dengan pemberian modal koperasi dapat memperluas usahanya
sehingga dapat bertahan dan bisa berkembang. Selain pemerintah, masyarakat merupakan
pihak yang tak kalah pentingnya, dimana mereka yang memiliki dana lebih dapatmenyimpan uang mereka dikoperasi yang nantinya dapat digunakan untuk modal
koperasi.
5. Partisipasi anggota.
Sebagai anggota dari koperasi seharusnya mereka mendukung program-program yang
ada di koperasi dan setiap kegiatan yang akan dilakukan harus melalui keputusan
bersama dan setiap anggota harus mengambil bagian di dalam kegiatan tersebut.
6. Perhatian pemerintah.
Pemerintah harus bisa mengawasi jalannya kegiatan koperasi sehingga bila koperasi
mengalami kesulitan, koperasi bisa mendapat bantuan dari pemerintah, misalnya saja
membantu penyaluran dana untuk koperasi.Akan tetapi pemerintah juga jangan terlalumencampuri kehidupan koperasi terutama hal-hal yang bersifat menghambat
pertumbuhan koperasi. Pemerintah hendaknya membuat kenijakan-kebijakan yang dapat
membantu perkembangan koperasi.
7. Manajemen koperasi.
Dalam pelaksanaan koperasi tentunya memerlukan manajemen, baik dari bentuk
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Karena hal ini sangat
berfungsi dalam pengambilan keputusan tetapi tidak melupakan partisipasi dari anggota.
8/9/2019 PERILAKU GERAKAN KOPERASI INDONESIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
http://slidepdf.com/reader/full/perilaku-gerakan-koperasi-indonesia-terhadap-pertumbuhan-ekonomi 19/21
15 | Perilaku Gerakan Koperasi Indonesia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Apabila semua kegiatan koperasi bisa dijalankan dengan baik dan setiap anggota mau
mengambil bagian di dalam kegiatan koperasi serta perhatian pemerintah dapat
memberikan motifasi yang baik, koperasi pasti dapat berjalan dengan lancar
8/9/2019 PERILAKU GERAKAN KOPERASI INDONESIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
http://slidepdf.com/reader/full/perilaku-gerakan-koperasi-indonesia-terhadap-pertumbuhan-ekonomi 20/21
16 | Perilaku Gerakan Koperasi Indonesia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang – orang atau badan hukum koperasiyang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomirakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Koperasi di Indonesia keberadaanya semakin
tersingkir akibat banyaknya badan usaha yang mengedepankan keuntungan. Kurangnya
eksistensi koperasi tidak mengurangi manfaat koperasi sendiri, terbukti saat ini koperasi masih
menjadi organisasi rakyat yang mengedepankan kesejahteraan anggotanya. Peran pemerintahsangat diperlukan untuk mengembalikan kembali eksistensi Gerakan Koperasi Indonesia
3.2. Saran
Untuk memajukan koperasi di Indonesia diperlukan dorongan dari berbagai pihak seperti pemerintah dan masyarakat. Kurangnya partisipasi masyarakat kepada koperasi membuatkeberadaan koperasi di Indonesia semakin tersingkir. Oleh karena itu dibutuhkan partisipasi yang
cukup supaya eksistensi Gerakan Koperasi dapat terus terjaga sehingga Gerakan Koperasi dapat
turut membantu meningkatkan pembangunan Indonesia
8/9/2019 PERILAKU GERAKAN KOPERASI INDONESIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
http://slidepdf.com/reader/full/perilaku-gerakan-koperasi-indonesia-terhadap-pertumbuhan-ekonomi 21/21
17 | Perilaku Gerakan Koperasi Indonesia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
REFERENSI
1. https://meilina03.wordpress.com/2013/10/02/ekonomi-koperasi/
2. http://stevendarmawan.blogspot.com/2011/11/permasalahan-umum-koperasi-dan.html
3. http://ditasinthia.blogspot.com/2013/12/peranan-dan-dampak-koperasi-dalam.html