perbedaan pengaruh latihan antara menggunakan bola basket .../perbedaan...perpustakaan.uns.ac.id...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN ANTARA MENGGUNAKAN BOLA
BASKET STANDARD DAN KOMBINASI BOLA BASKET TIDAK
STANDARD TERHADAP SHOOTING BOLA BASKET
EKSTRAKURIKULER SMA NEGERI 3
CILACAP TAHUN 2011
SKRIPSI
Oleh :
YUDHI GUNTARA
K5607016
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Yudhi Guntara
NIM : K5607016
Jurusan/Program Studi : POK/Pendidikan Kepelatihan Olah Raga
Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “ PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN
MENGGUNAKAN BOLA BASKET STANDARD DAN KOMBINASI BOLA
BASKET TIDAK STANDARD TERHADAP SHOOTING BOLA BASKET
EKSTRAKURIKULER SMA NEGERI 3 CILACAP TAHUN 2011 “ ini benar-
benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip
dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan,
saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, Juli 2012
Yang membuat pernyataan
Yudhi Guntara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN ANTARA MENGGUNAKAN BOLA
BASKET STANDARD DAN KOMBINASI BOLA BASKET TIDAK
STANDARD TERHADAP SHOOTING BOLA BASKET
EKSTRAKURIKULER SMA NEGERI 3
CILACAP TAHUN 2011
Oleh:
YUDHI GUNTARA
K5607016
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Kepelatihan Olahraga
Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
MOTTO
Dan golongan kanan, alangkah mulianya golongan kanan itu.
(QS Al-Waqi’ah [56]:27)
Berfikirlah positif,lakukan dengan positif, maka hasil akan positif. Jangan
mudah menyerah dalam keadaan apapun teruslah berusaha. (Penulis)
Untuk menjadi orang sukses anda harus berani menjadi yang pertama dan
berbeda. (Ray Kroc)
Kendalikanlah pikiran Anda karena dari sanalah segala sesuatu berasal.
(Penulis)
Segala sesuatu yang saya pikirkan dengan segenap perhatian, energi, dan
konsentrasi pikiran, baik hal yang positif maupun negatif, akan datang ke
dalam ke hidupan saya. (hukum ketertarikan/low of attraction)
Sedekah pangkal kaya. (penulis)
Semua orang pasti menginginkan perubahan, tapi tidak semua orang berani
melakukan perubahan. (Penulis)
Di dunia ini nggak ada yang nggak masuk akal, cuma akal kita saja yang
belum masuk. (penulis)
Janganlah engkau takut untuk bermimpi, dan janganlah engkau hanya
bermimpi teruslah berusaha dan berdoa semoga sukses selalu. ( penulis )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
PERSEMBAHAN
Teriring syukurku pada-Mu, skripsi ini kupersembahkan untuk :
Ayah dan Ibunda tercintaku yang selalu
membimbingku,mensuport aku.
Adeku fevti tercinta
Reni Ayu sebagai motivasiku untuk selalu survive dalam
menjadi hidup, meraih sukses bersama
Teman-teman seperjuanganku Penkepor 2007 JPOK UNS
Siswa ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri 3 Cilacap
Bapak Drs. Tri Aprilijanto Utomo, M.Kes yang telah
memberikan kepercayaan untukku untuk mengemban tugas
Almamater UNS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
ABSTRAK
Yudhi Guntara. PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN ANTARA
MENGGUNAKAN BOLA BASKET STANDARD DAN KOMBINASI BOLA
BASKET TIDAK STANDARD TERHADAP SHOOTING BOLA BASKET
EKSTRAKURIKULER SMA NEGERI 3 CILACAP TAHUN 2011. Skripsi,
Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta, Juli 2012.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Perbedaan pengaruh
latihan bola basket standart dan kombinasi bola basket tidak standart terhadap
shooting bola basket ekstrakurikuler SMA Negeri 3 Cilacap tahun 2011 (2) Latihan
mana yang lebih baik antara bola basket standart dan kombinasi bola basket tidak
standart terhadap shooting bola basket ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri 3
Cilacap tahun 2011 (3) Untuk mengetahui kedua perbedaan latihan tersebut pada
siswa ekstrakurikuler SMA Negeri 3 Cilacap tahun 2011.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi penelitian ini
adalah siswa ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri 3 Cilacap tahun 2011 yang
berjumlah 32 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Tes dan
Pengukuran ketepatan dalam shooting bola basket. Teknik analisis data yang
digunakan dengan uji t pada taraf signifikansi 5 %.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok 1 (kelompok yang mendapat
perlakuan dengan latihan dengan bola basket standart) memiliki persentase
peningkatan sebesar 28,571% lebih besar daripada kelompok 2 (kelompok yang
mendapat perlakuan latihan dengan kombinasi bola basket tidak standart) yaitu
sebesar 10,204%.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh simpulan sebagai berikut: (1)
Ada pengaruh antara latihan dengan bola basket standart dan latihan dengan
kombinasi bola basket tidak standart terhadap kemampuan shooting bola basket siswa
ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri 3 Cilacap tahun 2011, (thitung = 2,635> ttabel
5% = 2,120); (2) Latihan dengan bola basket standart lebih baik pengaruhnya
dibandingkan dengan pembelajaran dengan kombinasi bola basket tidak standart
terhadap kemampuan shooting bola basket siswa ekstrakurikuler bola basket SMA
Negeri 3 Cilacap tahun 2011, (3) Latihan dengan bola basket standart lebih baik
pengaruhnya dibandingkan dengan latihan dengan kombinasi bola basket tidak
standart terhadap kemampuan shooting bola basket siswa ekstrakurikuler bola basket
SMA Negeri 3 Cilacap tahun 2011.
Kata kunci : Latihan Shooting Menggunakan Bola Basket Standart, Latihan
Shooting Menggunakan Kombinasi Bola Basket Tidak Standart, Kemampuan
Shooting.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
ABSTRACT
Yudhi Guntara. THE DIFFERENCE OF PRACTICE EFFECT USING
STANDARD BASKETBALL AND NONSTANDARD BASKETBALL
COMBINATION ON EXTRACURRICULAR BASKETBALL SHOOTING OF
SMA NEGERI 3 CILACAP IN 2011. Thesis, Surakarta: Teacher Training and
Education Faculty of Surakarta Sebelas Maret University, July 2012.
The objective of research is to find out: (1) difference of practice effect using
standard basketball and nonstandard basketball combination on extracurricular
basketball shooting of SMA Negeri 3 Cilacap in 2011, (2) which one is better, the
practice using standard basketball or that using nonstandard basketball combination
on extracurricular basketball shooting of SMA Negeri 3 Cilacap in 2011, and (3) to
find out the difference of two practices in extracurricular students of SMA Negeri 3
Cilacap in 2011.
This study used experimental method. The population of research was
extracurricular basketball students of SMA Negeri 3 Cilacap in 2011 consisting of 32
students. Technique of collecting data used was Precision Test and Measurement in
basketball shooting. Technique of analyzing data used was t-test at significance level
of 5%.
The result of research showed that group 1 (the one treated with practice using
standard basketball) had improvement proportion of 28.571% higher than the group 2
1 (the one treated with practice using nonstandard basketball combination) of
10.204%.
Based on the result of research, it could be concluded as follows: (1) There
was an difference of practice effect using standard basketball and nonstandard
basketball combination on extracurricular students’ basketball shooting competency
of SMA Negeri 3 Cilacap in 2011, (tstatistic = 2.635 > ttable 5% = 2.120); (2) the practice
using standard basketball had a better effect than the one using nonstandard
basketball combination on extracurricular students’ basketball shooting competency
of SMA Negeri 3 Cilacap in 2011, and (3) the practice using standard basketball had
a better effect than the one using nonstandard basketball combination on
extracurricular students’ basketball shooting competency of SMA Negeri 3 Cilacap in
2011.
Keywords: Shooting practice using standard basketball, Shooting practice using
nonstandard basketball combination, shooting competency.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ........................................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................... ii
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... iii
PERSETUJUAN ............................................................................................ iv
PENGESAHAN ............................................................................................. v
MOTTO ......................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN .......................................................................................... vii
ABSTRAK ..................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. x
KATA PENGANTAR .................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah .................................................................. 5
D. Perumusan Masalah ................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ..................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 8
A. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 8
1. Permainan Bola Basket ......................................................... 8
a. Pengertian Permainan Bola Basket .................................. 8
b. Teknik Dasar Bola Basket ................................................ 9
2. Latihan Secara Umum ........................................................... 10
a. Pengertian Latihan ............................................................. 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
b. Latihan Teknik ................................................................. 11
c. Prinsip-Prinsip Latihan ...................................................... 11
d. Variabel Latihan ................................................................ 15
1. Volume Latihan .......................................................... 15
2. Intensitas Latihan ....................................................... 15
3. Densitas Latihan ......................................................... 16
4. Kompleksitas Latihan ................................................. 17
3. Latihan Keterampilan Dalam Permainan Bola Basket .......... 17
a. Ciri-Ciri Latihan Teknik ................................................... 18
b. Prinsip-Prinsip Dalam Latihan Ketreampilan ................... 18
4. Teknik Dasar Menembak (shooting) ...................................... 19
a. Macam-Macam Tembakan (shooting) Dalam
Permainan Bola Basket ..................................................... 19
b. Mekanisme Menembak (shooting) ................................... 19
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Keterampilan Tembakan (shooting) Bola
Basket ............................................................................... 20
d. Pentingnya Menembak (shooting) dalam
Bola Basket ....................................................................... 22
e. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam
Melakukan shooting ......................................................... 23
f. Kesalahan Dalam Melakukan shooting ............................ 24
5. Latihan Shooting Dengan Menggunakan Bola Basket
Standart ................................................................................. 28
a. Pelaksanaan Latihan Shooting Dengan
Menggunakan Bola Standart ........................................... 29
b. Kelebihan dan Kelemahan Latihan Shooting
dengan Menggunakan Bola Standart .............................. 29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
6. Latihan Shooting Bola Basket dengan
Menggunakan Kombinasi Bola Basket Tidak
Standart ................................................................................. 30
a. Pelaksanaan Latihan Shooting Bola Basket
dengan Menggunakan Kombinasi Bola
Basket tidak Standart ....................................................... 30
b. Pengaruh Latihan Shooting Bola Basket
dengan Menggunakan Kombinasi Bola
Basket tidak Standart ....................................................... 31
c. Kelebihan dan Kelemahan Latihan Shooting
dengan Menggunakan Kombinasi Bola
Basket Tidak Standar ....................................................... 32
B. Kerangka Berpikir. ...................................................................... 33
C. Hipotesis ..................................................................................... 35
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 36
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 36
....................................................................................................
1. Tempat Penelitian .................................................................. 36
................................................................................................
2. Waktu Penelitian ................................................................... 36
B. Metode Penelitian ...................................................................... 36
1. Metode Penelitian .................................................................. 36
2. Rancangan Penelitian ............................................................ 39
C. Variabel Penelitian ..................................................................... 40
D. Subyek Penelitian ...................................................................... 41
E. Teknik Analisis ......................................................................... 41
1. Mencari Reliabilitas .............................................................. 41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
2. Uji Prasarat Analisis .............................................................. 41
3. Uji Perbedaan ........................................................................ 43
4. Perhitungan Perbedaan Presentase Peningkatan ................... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................. 45
A. Deskripsi Data ............................................................................ 45
B. Mengecek Reliabititas ................................................................ 46
C. Pengujian Prasarat Analisis ....................................................... 47
1. Uji Normalitas ....................................................................... 47
2. Uji Homogenitas ................................................................... 47
D. Hasil Analisis Data .................................................................... 48
E. Pengujian Hipotesis ................................................................... 51
F. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................... 52
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ................................... 54
A. Simpulan .................................................................................... 54
B. Implikasi .................................................................................... 54
C. Saran .......................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 56
LAMPIRAN ................................................................................................... 58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Persentase Performa Maksimal Dalam Latihan ............................... 16
Tabel 2. Deskripsi Data Hasil Penelitian ....................................................... 45
Tabel 3. Hasil Uji Tes Reliabilitas ................................................................. 46
Tabel 4. Tabel Range Kategori Reliabilitas ................................................... 46
Tabel 5. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data ........................................... 47
Tabel 6. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data ........................................ 48
Tabel 7. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal ..................................... 48
Tabel 8. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Akhir .................................... 49
Tabel 9. Rangkuman Hasil Penghitungan Nilai Perbedaan Persentase ......... 49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Fase Persiapan .............................................................................. 25
Gambar 2. Fase Pelaksanaan .......................................................................... 26
Gambar 3. Fase Follow-Through ................................................................... 27
Gambar 4. Histogram Perbedaan Rata-Rata Tes Awal dan Tes Akhir ......... 45
Gambar 5. Histogram Perbedaan Persentase Perbedaan
Kemampuan Shooting Bola Basket .............................................. 50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Nama Sampel Penelitian ............................................... 59
Lampiran 2. Tes Awal Shooting Bola Basket ................................................ 60
Lampiran 3. Hasil Tes Awal ......................................................................... 64
Lampiran 4. Pembagian Kelompok Berdasarkan Hasil Tes Awal ................ 65
Lampiran 5. Tes Akhir Shooting Bola Basket ............................................... 67
Lampiran 6. Hasil Tes Akhir ......................................................................... 71
Lampiran 7. Rekapitulasi Hasil Penelitian .................................................... 72
Lampiran 8. Perhitungan Uji Reliabilitas Tes ............................................... 74
Lampiran 9. Perhitungan Uji Normalitas Data ............................................. 78
Lampiran 10. Perhitungan Uji Homogenitas Data .......................................... 82
Lampiran 11 Perhitungan Uji Beda ................................................................ 84
Lampiran 12. Perhitungan Persentase Peningkatan ........................................ 86
Lampiran 13. Petunjuk Pelaksanaan Tes Shooting Bola Basket ..................... 87
Lampiran 14. Program Latihan Shooting Bola Basket .................................... 89
Lampiran 15. Hasil Try Out Shooting Bola Basket ........................................ 93
Lampiran 16. Dokumentasi Penelitian ............................................................ 95
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan rahmat, hidayah, serta karunia-Nya, skripsi ini dapat penulis selesaikan
dengan baik untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan.
Penyelesaian skripsi ini mengalami berbagai hambatan dan kesulitan, namun
berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan yang timbul dapat teratasi.
Untuk itu, atas segala bentuk bantuannya penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Mulyono, M.M selaku Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Fakultas Keguruann dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Drs. Agustiyanta, M.Pd selaku Ketua Program Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Fakultas Keguruann dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Bapak Prof. Em. Drs. Mulyono Biyakto Atmojo selaku dosen Pembimbing I dan
Hendrig Joko Prasetyo, S.Pd, M.Or sebagai dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, dorongan dan pengarahan dalam menyusun skripsi.
5. Bapak dan Ibu dosen JPOK FKIP UNS Surakarta yang secara tulus memberikan
ilmu dalam penyusunan skripsi.
6. Siswa ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri 3 Cilacap yang telah membantu
penelitian.
7. Semua pihak yang telah membantu terlaksanana penelitian ini.
Semoga amal baik tersebut mendapat imbalan. Akhirnya penulis berharap
semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.
Surakarta, Januari 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan jasmani merupakan suatu kegiatan olahraga yang spesifik
diselenggarakan di lembaga pendidikan formal atau sekolah. Aktivitas jasmani pada
umumnya atau kegiatan olahraga pada khususnya dimanfaatkan sebagai alat untuk
mencapai tujuan pendidikan. Dengan kata lain, pendidikan jasmani merupakan bagian
integral dari proses pendidikan pada umumnya. Seperti kegiatan pendidikan lainnya,
pendidikan jasmani direncanakan sedemikian rupa untuk mencapai perkembangan
total dari kepribadian siswa yang mencakup perkembangan fisik, intelegensi, emosi,
sosial, aspek moral dan spiritual.
Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang didalamnya bertujuan untuk
memperkenalkan cabang-cabang olahraga. Berdasarkan jenisnya materi pendidikan
jasmani dibedakan menjadi dua kelompok yaitu materi pokok dan materi pilihan. Di
dalam materi pokok dan materi pilihan terdapat beberapa materi cabang olahraga
yang harus diajarkan atau dipilih siswa sebagai kegiatan ekstrakurikuler.
Bola basket merupakan cabang olahraga permainan yang terangkum dalam
materi pokok pendidikan jasmani. Dalam pelaksanaan pembelajaran permainan bola
basket diajarkan macam-macam teknik dasar bola basket. Adapun macam-macam
teknik dasar bola basket yang diajarkan dalam pendidikan jasmani meliputi :
melempar dan menangkap (passing dan catching), dribble (menggiring bola),
menembak (shooting), (4) pivot atau olah kaki dan, (5) rebound.
Menembak atau shooting merupakan salah satu teknik dasar bola basket yang
mempunyai peran penting terhadap keseluruhan jalanya permainan. Hal ini karena,
menang atau kalahnya suatu tim ditentukan oleh banyaknya tembakan yang masuk
kedalam ring lawan. Untuk mencetak angka dalam permainan bola basket dapat
dilakukan dengan beberapa cara, salah satu di antaranya shooting. Menurut Soebagyo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Hartoko (1994 :222) menyatakan bahwa, “tembakan bebas merupakan kesempatan
yang diberikan kepada seseorang pemain untuk mencetak satu angka dari tembakan
tanpa rintangan untuk gol dari posisi secara langsung di belakang garis tembakan
bebas”. Tembakan bebas diberikan sebagai akibat diganggunya dengan kasar oleh
pemain lawan dalam usaha melakukan tembakan.
Berdasarkan jenisnya atau cara melakukan shooting bola basket dapat
dilakukan dengan satu tangan atau dua tangan. Sedangkan didalam pelaksanaannya
dapat dilakukan dari depan dada, dari atas kepala, dengan melompat. Hal ini
bergantung dari kebiasaan pemain dalam melakukan shooting bola basket.
Pada umumnya shooting sangat digemari siswa sekolah. Namun banyak
mengalami kendala, sehingga seringkali tembakannya gagal. Tidak semua siswa
ekstrakurikuler SMA Negeri 3 Cilacap mampu melakukan shooting bola basket
dengan baik. Ketidakmampuan siswa melakukan shooting bola basket tersebut
disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya kekuatan yang belum memadai, bola yang
terlalu berat atau ring yang terlalu tinggi. Dalam hal ini Rusli Lautan ( 1998: 322 )
berpendapat, “ faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar motorik adalah
kondisi internal dan kondisi eksternal”. Dalam hal ini, kondisi internal diartikan
kondisi yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri. Sedangkan kondisi eksternal
diartikan kondisi yang berasal dari luar diri siswa itu sendiri. Seperti kondisi
lingkungan dimana siswa tersebut tinggal, kondisi pergaulan siswa tersebut.
Kendala atau masalah yang dihadapi siswa dalam proses belajar shooting,
seorang guru harus mampu menganalisa dan mencari solusi yang tepat agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Jika dalam latihan shooting, ada beberapa
siswa belum memililki kekuatan yang memadai (terlalu berat), maka perlu langkah
yang tepat disesuaikan kondisi siswa. Seperti dikemukakan Rusli Lutan dan Adang
Suherman (2000:76) bahwa, “Rubahlah kondisi latihan untuk meraih keberhasilan
dan tingkatkan kondisi latihan secara bertahap”.
Upaya meningkatkan kemampuan shooting bola basket, maka perlu dilakukan
latihan yang didasarkan pada kondisi siswa. Merubah kondisi peralatan latihan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
merupakan salah satu cara agar tujuan latihan dapat tercapai. Jika dalam latihan
shooting bola basket, bola dianggap sebagai kendala untuk mencapai tujuan latihan
maka dapat dirubah dengan mengkombinasikan antara penggunaan bola basket
standart dan kombinasi bola basket tidak standart, maka siswa lebih cepat beradaptasi
dengan bentuk keterampilan yang sebenarnya.
Latihan shooting bola basket menggunakan bola basket standart dan
kombinasi bola basket tidak standart, bola basket standart merupakan bentuk latihan
shooting bola basket yang didasarkan pada kondisi siswa. Dari kedua latihan shooting
bola basket tersebut akan dibandingkan manakah yang lebih baik pengaruhnya
terhadap peningkatan hasil shooting bola basket. Untuk mengetahui hal tersebut perlu
dibuktikan melalui penelitian baik secara teori maupun praktek melalui penelitian
eksperimen.
Dalam penelitian ini, untuk membuktikan latohan shooting bola basket mana
yang lebih bagus pengaruhnya antara menggunakan bola basket standart dan
kombinasi bola basket tidak standart terhadap hasil shooting bola basket. Berdasarkan
kenyataannya ekstrakurikuler bola basket di SMA Negeri 3 Cilacap berjalan dengan
baik. Namun tidak semua siswa mampu melakukan shooting bola basket dengan baik.
Kondisi semacam ini perlu ditelusuri faktor penyebabnya, penguasaan siswa terhadap
teknik shooting bola basket, sarana dan prasarana dan lain sebagainya.
Memperhatikan perhitungan kemampuan shooting bola basket, seorang
pemain basket dalam belajar shooting bola basket diperlukan suatu teknik yang benar.
Dengan mempunyai teknik dasar shooting yang benar seorang pemain basket akan
menambah kepercayaan dirinya dalam bermain bola basket dan dengan mempunyai
kepercayaan yang baik, seorang pemain bola basket akan lebih mudah
mengembangkan pola permainan yang diinginkan. Dengan mempunyai teknik
shooting bola basket yang baik maka tim tersebut akan lebih mudah dalam meraih
nilai (skor) dengan demikian tujuan permainan basket akan tercapai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Permasalahan yang telah dikemukakan diatas yang melatar belakangi judul
penelitian “Perbedaan Pengaruh Latihan Antara Menggunakan Bola Basket Standart
dan Kombinasi Bola Basket Tidak Standart Terhadap Shooting Bola Basket Pada
Siswa Ekstrakurikuler SMA Negeri 3 Cilacap Tahun 2011”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
B. Identifikasi Masalah
Bedasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, masalah
dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Kendala-kendala yang dihadapi dalam latihan shooting bola basket pada siswa
ektrakurikuler SMA Negeri 3 Cilacap tahun 2011 belum ditelusuri faktor
penyebabnya.
2. Jarang diterapkan variasi-variasi latihan shooting bola basket yang didasarkan
pada kemampuan dan kondisi siswa.
3. Perlunya evaluasi dari semua faktor, baik pelatih ataupun siswa agar diperoleh
hasil belajar shooting bola basket yang optimal.
4. Belum diketahui perbedaan pengaruh latihan bola basket antara penggunaan
bola basket standart dan kombinasi bola basket tidak standart terhadap hasil
shooting bola basket.
5. Perlunya latihan shooting bola basket yang tepat untuk meningkatkan
kemampuan shooting bola basket siswa ektrakurikuler SMA Negeri 3 Cilacap
tahun 2011.
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari penafsiran yang salah terhadap permasalahan penelitian,
masalah dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut :
1. Latihan permainan bola basket dengan menggunakan bola basket standart
terhadap hasil shooting bola basket.
2. Latihan permainan bola basket menggunakan kombinasi bola basket tidak
standart terhadap hasil shooting bola basket.
3. Kedua latihan tersebut dikenakan pada siswa ekstrakurikuler SMA Negeri 3
Cilacap tahun 2011.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, dapat
dirumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Adakah pengaruh latihan shooting bola basket dengan menggunakan bola
basket standart terhadap shooting bola basket pada siswa ektrakurikuler SMA
Negeri 3 Cilacap tahun 2011?
2. Adakah pengaruh latihan shooting bola basket dengan menggunakan
kombinasi bola basket tidak standart terhadap shooting bola basket pada siswa
ekstrakurikuler SMA Negeri 3 Cilacap tahun 2011?
3. Manakah yang lebih baik antara kedua latihan tersebut terhadap shooting bola
basket pada siswa ektrakurikuler SMA Negeri 3 Cilacap tahun 2011?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, penelitian ini
mempunyai tujuan untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui adakah latihan shooting bola basket antara penggunaan
bola basket standart terhadap shooting bola basket pada siswa ekstrakurikuler
SMA Negeri 3 Cilacap tahun 2011.
2. Untuk mengetahui adakah latihan shooting bola basket menggunakan
kombinasi bola basket tidak standart terhadap shooting bola basket pada siswa
ekstrakurikuler SMA Negeri 3 Cilacap tahun 2011.
3. Untuk mengetahui perbedaan kedua latihan tersebut pada siswa
ekstrakurikuler SMA Negeri 3 Cilacap tahun 2011.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
F. Manfaat Penelitian
Berkaitan dengan permasalahan dan tujuan penelitian tersebut di atas,
diharapkan penelitian ini memberikan manfaat antara lain :
1. Dapat meningkatkan kemampuan shooting bola basket siswa ekstrakurikuler
SMA Negeri 3 Cilacap tahun 2011 yang dijadikan obyek penelitian.
2. Membantu pelatih basket dalam menentukan prioritas kondisi fisik guna
meningkatkan kemampuan shooting bola basket pada ekstrakurikuler SMA
Negeri 3 Cilacap.
3. Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam bidang
penelitiaan ilmiah untuk dapat dikembangkan lebih lanjut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Permainan Bola Basket
a. Pengertian Permainan Bola Basket
Permainan bola basket merupakan permainan beregu, yang masing-masing regu terdiri
dari 5 orang pemain. Tujuan permainan bola basket yaitu untuk mendapatkan skor atau nilai
dengan memasukan bola kedalam keranjang lawan dan mencegah tim lawan melakukan hal
serupa. Hal ini sesuai dengan pendapat Soebagyo Hartoko (1994:1) bahwa :
“ Bola basket dimainkan oleh dua regu, masing-masing terdiri dari lima orang pemain.
Tujuan tiap regu ialah memasukkan bola ke keranjang lawan dan mencegah regu lawan
menguasai bola atau membuat angka. Bola boleh dioper, ditepuk, digelindingkan, atau
digiring sambil memantul mantulkan (dribble) ke segala arah.”
Pencapaian prestasi dalam permainan bola basket dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor yang paling menentukan terhadap pencapaian prestasi dalam bola basket yaitu faktor
kemampuan dari atlit itu sendiri. Faktor dari dalam diri atlit yang harus dikembangkan untuk
mencapai prestasi dalam permainan bola basket yaitu faktor kemampuan teknik, fisik, taktik dan
mental.
Teknik dasar merupakan unsur dasar yang harus dikuasai pemain, untuk mencapai
prestasi dalam permainan bola basket. Teknik dasar dalam permainan bola basket menurut
Soebagyo Hartoko (1994:22) meliputi :
1) Operan (passing)
2) Menangkap (catching)
3) Menembak (shooting)
4) Menggiring (dribble)
5) Olah kaki (foot work)
6) Pivot
7) Jumping
8) Gerak tipu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Unsur-unsur teknik dasar tersebut harus mendapatkan perhatian yang serius bagi para
pelatih, pembina maupun pemain bola basket. Dari berbagai macam teknik dalam permainan
tersebut, teknik dasar yang sangat penting dalam permainan bola basket adalah kemampuan
shooting bola basket untuk memasukkan bola kedalam keranjang.
b. Teknik Dasar Bola Basket
Teknik dasar permainan bola basket merupakan komponen-komponen yang fundamental
dan harus dikuasai oleh setiap pemain. Wissel Hal (2000: 15) menyatakan, “meskipun bola
basket adalah permainan tim, namun penguasaan teknik dasar individual sangatlah penting
sebelum bermain di dalam tim”. Hal senada dikemukakan Imam Sadikun (1992: 223) bahwa,
“Ketrampilan bermain bola basket dapat dicapai sampai tingkat tinggi apabila gerak dasarnya
baik. Oleh karena itu teknik dasar perlu dilakukan dengan cara-cara yang benar agar
ketrampilannya dapat ditingkatkan”.
Berdasarkan dua pendapat tersebut menunjukkan bahwa, menguasai teknik dasar bola
basket secara individu merupakan kemampuan yang harus dimiliki setiap pemain bola basket.
Penguasaan teknik dasar bola basket yang baik akan dapat mendukung penampilan seorang
pemain baik secara individu maupun secara tim. Menurut Soebagio Hartoko (1993:22-25) teknik
dasar permainan bola basket terdiri dari : “(1) operan, (2) menangkap, (3) menembak, (4)
menggiring, (5) olah kaki, (6) gerakan berporos, (7)melompat/meloncat, (8) gerak tipu”. Hal
senada dikemukakan Wissel Hal (2000:15) bahwa, “shooting, passing, dribbling, rebounding,
defending bergerak dengan bola dan bergerak tanpa bola adalah teknik dasar yang harus dikuasai
“
Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, teknik dasar permainan
bola terdiri dari dua macam yaitu teknik dasar tanpa bola dan teknik dasar dengan bola. Kedua
teknik dasar tersebut merupakan komponen-komponen dalam permainan bola basket yang saling
mendukung terhadap ketrampilan bermain bola basket. Teknik-teknik tersebut diatas harus
dikuasai oleh setiap pemain agar dapat mendukung penampilannya dalam bertanding. Dengan
menguasai macam-macam teknik dasar bermain bola basket dengan baik memberi peluang untuk
dapat memenangkan pertandingan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
2. Latihan Secara Umum
a. Pengertian Latihan
Latihan merupakan suatu proses yang harus dilaksanakan oleh seorang atlet untuk
mencapai prestasi yang setinggi-tingginya. Berikut ini disajikan pengertian latihan secara umum
yang dikemukakan oleh beberapa ahli, sebagai berikut :
1) Menurut Suharno HP. (1993: 7), “latihan adalah suatu proses penyempurnaan atau
pendewasaan atlet secara sadar untuk mencapai mutu prestasi maksimal dengan diberi beban-
beban fisik dan mental secara teratur dan terarah, meningkat, bertahap dan berulang-ulang
waktunya”.
2) Menurut Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifuddin (1996: 145), “latihan adalah proses yang
sistematis dari berlatih yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari kian
menambah jumlah beban latihan serta intensitas latihannya”.
3) Menurut A. Hamidsyah Noer (1996: 6), “latihan adalah suatu proses yang sistematis dan
kontinyu dari berlatih atau bekerja yang dilakukan dengan berulang-ulang secara kontinyu
dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan untuk mencapai tujuan”.
Berdasarkan batasan-batasan di atas dapat disimpulkan bahwa, latihan (training)
merupakan proses kerja atau berlatih yang sistematis dan kontinyu serta berulang-ulang dengan
beban latihan dan intensitas latihan yang semakin meningkat. Peningkatan beban dan intensitas
latihan ini dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan atlet yang berlatih. Dalam
pelaksanaan latihan ada beberapa aspek yang sangat penting untuk mencapai prestasi.
b. Latihan Teknik
Setiap cabang olahraga selalu berisikan teknik-teknik dari cabang olahraga yang
bersangkutan. Untuk menguasai teknik dengan baik, diperlukan latihan teknik yang sistematis
dan kontinyu. Berikut ini disajikan pengertian-pengertian latihan teknik yang disajikan oleh
beberapa ahli, sebagai berikut :
1) Menurut Sudjarwo (1993: 41), ”latihan teknik bertujuan untuk pengembangan dan
pembentukan sikap dan gerak melalui pengembangan motorik dan system persyarafan
menuju gerakan otomatis”.
2) Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifuddin (1996: 127), ”latihan teknik adalah latihan yang
khusus dimaksudkan untuk membentuk dan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan motorik
dan neuromuskular”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Berdasarkan pengertian latihan teknik di atas dapat diambil kesimpulan bahwa latihan
teknik merupakan latihan yang bertujuan untuk mengembangkan dan menyempurnakan teknik-
teknik gerakan pada cabang olahraga. Suatu teknik dalam cabang olahraga dapat dikuasai dengan
baik apabila dilakukan secara sistematis dan kontinyu dengan berpedoman pada prinsip-prinsip
latihan yang tepat.
c. Prinsip-Prinsip Latihan
Latihan merupakan suatu proses yang dilakukan secara berulang-ulang dengan
meningkatkan beban latihan secara periodik. Dalam pemberian beban latihan harus memahami
prinsip-prinsip latihan yang sesuai dengan tujuan latihan. Berkaitan dengan prinsip latihan
menurut Sudjarwo (1993: 21-23) yaitu: “agar pemberian dosis latihan dapat dilaksanakan secara
tepat dan tidak merusak atlet”.
Adapun prinsip-prinsip latihan yang harus diperhatikan dalam latihan menurut Bompa
(1999: 27-52) meliputi: “(1) prinsip aktif dan bersungguh-sungguh dalam berlatih, (2) prinsip
perkembangan menyeluruh, (3) prinsip spesialisasi, (4) prinsip individual, (5) prinsip latihan
bervariasi, (6) prinsip modeling adalah proses pelatihan, (7) prinsip beban meningkat”.
1) Prinsip aktif dan bersungguh-sungguh dalam berlatih
Didalam pelatihan perlu timbale balik informasi yang diberikan kepada siswa. Dengan
partisipasiaktif dan bersungguh-sungguh maka pelatih akan mudah dalam pemberian materi.
Menurut Bompa (1990: 29) bahwa “Keikutsertaan aktif dan teliti di dalam pelatihan akan
dimaksimalkan pelatih pada waktu tertentu secara konsisten”. Dengan keikutsertaan atlit maka
materi yang diajarkan cepat ditangkap oleh siswa. Mendiskusikan kemajuan atlit perlu diketahui,
atlit perlu menghubungkan informasi sasaran menerima dari pelatih dengan penilaian tentang
pencapaianya. Atlit akan mampu memahami hal positif dan hal negative aspek dari
pencapaianya, apa yang ia harus tingkatkan dan bagaimana ia boleh meningkatkan hasilnya.
2) Prinsip perkembangan menyeluruh
Di dalam pelatihan kita dapat mengamati perkembangan atlit-atlit muda yang cukup
cepat, dari sinilah kita dapat mengembangkan suatu program latihan khusus. Pengembangan,
persiapan phisik terutama adalah suatu kebutuhan dasar. Pendekatan seperti ini ke pelatihan
adalah suatu prasyarat untuk mengkhususkan sesuatu di bidang olahraga.
Bompa (1999: 30) menjelaskan bahwa ”program pelatihan, pertunjukan secara
multilateral pengembangan”. Ketika pengembangan ini menjangkau suatutingkatan dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
diterima oleh atlit, terutama pengembangan phisik, dari sinilah atlit masuk tahap pengembangan
hal ini dapat mendorong atlit yakni dalam pelatihan untuk capaian tinggi”
3) Prinsip Spesialisasi
Spesialisasi yang dikhususkan untuk suatu olahraga, yaitu Spesialisasi yang
menghadirkan unsur utama yang diperlukan untuk memperolehsukses di dalam suatu olahraga.
Spesialisasi adalah suatu kompleks, secara sepihakpun, proses ini berdasar pada pemgembangan
multilateral. Dari suatu pelajaran pelatihan pemula pertama hingga ke atlit yang telah dewasa,
total volume pelatihan dan bagian latihan khusus secara konstan semakin ditingkatkan.
Bompa (1999: 34) menyatakan bahwa ”Rata-rata di dalam pelatihan, atau tindakan atlit
yang khusus untuk memperoleh suatu efek pelatihan harus berlatih dari olahraga yang khusus
dan berlatih untuk pengembangan kemampuan biomotor. Yang terdahulu mengacu pada latihan
yang paralel atau meniru bergeraknya olahraga yang spesifik. Yang belakangan mengacu pada
latihan itu. Kemudian dikembangkan kekuatan, kecepatan dan daya tahan.
4) Prinsip Individual
Individualisasi di dalam pelatihan adalah salah satu kebutuhan yang utama di dalam
pelatihan jaman ini. Mengacu pada gagasan di mana pelatih harus memperlakukan atlit masing-
masing secara individu baik berdasar kemampuanya, potensi belajar karakteristik, dan pokok-
pokok olahraga. Dengan mengabaikan tingkatan capaian. Model konsep pelatihan itu utuh,
menurut karakteristik atlit psikologis dan fisiologis secara alami akan meningkatkan pelatihan
secara objektif.
Bompa (1999: 37) menyatakan “ Pelatihan model individualisasi gunakanlah koreksi
individu teknis atau mengkhususkan perorangan, untuk suatu peristiwa atau posisi beregu yang
menilai secara obyektif dan secara subyektif mengamati suatu atlit. Dengan cara ini, pelatih
dapat mengetahui kebutuhan atlit memaksimalkan kemampuanya”.
5) Prinsip Latihan bervariasi
Pelatihan sekarang ini adalah menuntut suatu aktivitas yang berat dan menuntut atlit
untuk berlatih secara kondusif dan kontinyu, Volume dan Intensitas pelatihan secara terus-
menerus dapat menyebabkan atlit di dalam pertengahan ataupun pengulangan di dalam latihan
menjadikan atlit tersebut merasa bosan. Untuk menjangkau capaian tinggi, volume pelatihan
harus melebihi kemampuan atlit. Di sisi lain Bompa (1999: 40) Menyatakan “Untuk
mengalahkan sifat membosankan dan kebosanan di (dalam) pelatihan, suatu pelatihan harus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
mengkreatifitaskan dengan pengetahuan suatu sumber daya latihan yang besar yang mengijinkan
perubahan berkala. Pelatih dapat memperkaya keterampilan dan latihan dengan mengadopsi
bergeraknya pola teladan yang teknis serupa atau yang mengembangkan kemampuan biomotor
olahraga”.
6) Prinsip modeling (Proses Pelatihan )
Modal pelatihan, walaupun tidak selalu diorganisir dengan baik dan sering juga
memanfaatkan suatu pendekatan acak telah ada sejak tahun 1960. Di dalam istilah umum suatu
model adalah suatu tiruan, suatu simulasi suatu kenyataan dibuat dari unsur-unsur yang spesifik
yang mana peristiwa itu orang mengamati atau menyelidiki.
Menurut Bompa (1999: 40) bahwa “model pelatihan adalah suatu usaha pelatih untuk
mengarahkan dan mengorganisir pelajaran pelatihanya sedemikian sehingga sasaran hasil, isi dan
metode adalah serupa bagi mereka pada suatu kompetisi”. Pelatih mengenal pokok-pokok
kompetisi suatu hal yang diperlukan prasyarat dengan sukses memperagakan proses latihan.
Pokok-pokoknya menyangkut struktur, seperti volume, intensitas, kompleksitas, jumlah periode
atau game, dan semacamnya harus secara penuh dipahami. Persamaan dengan perbandingan
kontribusi menyangkut system anaerobic dan aerobic untuk suatu olahraga menjadi arti penting
modal untuk pemahaman aspek dan kebutuhan harus ditekankan di dalam pelatihan.
Berikut ini adalah langkah kesimpulan ketika pelatih berdasarkan pada pengamatan
memutuskan unsur-unsur tentang pelatihan harus ditahan, apakah sedang berkurang. Di dalam
langkah berikutnya pelatih memperkenalkan (1) unsur-unsur kwalitatif, yang mengacu pada
intensitas pelatihan, teknis, rencana dan aspek, (2) psikologis komponen kwantitatif, mengenai
volume pelatihan, jangka waktu dan jumlah pengulangan yang diperlukan otomatis unsur
kualitatif yang baru berdasarkan pada penambahan. Yang baru adalah pelatih merinci dan
mencoba untuk menyempurnakan kedua-duanya dengan model kuantitatif kualitatif.
7) Prinsip Beban Berlebih
Prinsip beban berlebih yaitu peningkatan di dalam proses latihan, dalam pelatihan
memerlukan waktu lama dan adaptasi. Atlit bereaksi menurut anatomi, secara fisiologis, dan
secara psikologis jenis program yang ditingkatkan di dalam pelatihan, untuk meningkatkan
reaksi neuromuscular, koordinasi, dan kapasitas tubuh dan psikologis untuk mengatasi tekanan
dari beban latihan yang diberikan, atlit memerlukan waktu dan kepemimpinan pelatih yang
berkompeten.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Bompa (1999: 44) menyatakan “Prinsip dari berangsur-angsur beban meningkat adalah
untuk pelatihan atlit dalam perencanaan, dari suatu Siklus program latihan, dan semua atlit perlu
mengikutinya dengan mengabaikan tingkat capaian mereka. Peningkatan menilai capaian
tergantung secara langsung pada tingkat dan cara di mana meningkatkan beban pelatihan
tersebut”.
d. Variabel Latihan
Setiap kegiatan olahraga yang dilakukan oleh atlet akan mengarah kepada sejumlah
perubahan yang bersifat anatomis, fisiologis, biokimia, dan kejiwaan. Menurut Depdiknas (2000:
105) bahwa,”Dalam proses latihan yang efisien dipengaruhi : (1) Volume latihan, (2) Intensitas
latihan, (3) Densitas latihan,dan (4) Kompleksitas latihan”. Apabila seorang pelatih
merencanakan suatu latihan yang dinamis, maka harus mempertimbangkan semua aspek yang
menjadi komponen latihan tersebut di atas. Untuk lebih jelasnya komponen-komponen latihan
dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut :
1) Volume Latihan
Sebagai komponen utama, volume adalah syarat yang sangat penting untuk mendapatkan
teknik yang tinggi dan pencapaian fisik yang lebih baik. Bompa (1999: 77) berpendapat
bahwa,”Volume adalah hal penting prasyarat yang kuantitatif untuk taktis tinggi dan terutama
prestasi”. Sedangkan repetisi menurut Suharno HP. (1993: 32) adalah “Ulangan gerak berapa
kali siswa harus melakukan gerak setiap giliran”. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut
menunjukkan bahwa, volume latihan mencerminkan kuantitas atau banyaknya latihan yang
dilakukan pada saat latihan.
2) Intensitas Latihan
Menurut Bompa (1999: 81) bahwa,“Intensitas adalah fungsi dari kekuatan rangsangan
syaraf yang dilakukan dalam latihan, dan kekuatan rangsangan tergantung dari beban kecepatan
geraknya, variasi interval atau istirahat di antara tiap ulangannya”. Suharno HP (1993: 31)
menyatakan bahwa, “Intensitas adalah takaran yang menunjukkan kadar atau tingkatan
pengeluaran energi atlet dalam aktivitas jasmani baik dalam latihan maupun pertandingannya”.
Bompa (1999: 82) menyatakan bahwa, persentase performa maksimal dalam latihan di
klasifikasikan sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Tabel 1: Persentase Performa Maksimal dalam Latihan
Hasil latihan dapat dicapai secara optimal, maka intensitas latihan yang diberikan tidak
boleh tinggi atau terlalu rendah. Intensitas suatu latihan yang tidak memadai atau terlalu rendah,
maka pengaruh latihan yang ditimbulkan sangat kecil bahkan tidak ada sama sekali. Sebaliknya
bila intensitas latihan terlalu tinggi dapat menimbulkan cidera.
3) Densitas Latihan
Menurut Bompa (1999: 91) menyatakan bahwa,”Densitas adalah frekuensi dimana atlet
ditunjukkan ke suatu rangkaian stimuli per bagian waktu”. Dengan demikian densitas berkaitan
dengan suatu hubungan yang dinyatakan dalam waktu antara kerja dan pemulihan. Densitas yang
mencukupi akan menjamin efisiensi latihan dan menghindarkan atlet dari kelelahan yang
berlebihan. Densitas yang seimbang akan mengarah kepada pencapaian rasio optimal antara
rangsangan latihan dan pemulihan.
Istirahat interval yang direncanakan diantara dua rangsangan, bergantung langsung pada
intensitasnya dan lamanya setiap rangsangan yang diberikan. Rangsangan di atas tingkat
intensitas submaksimal menuntut interval istirahat yang relatif lama, dengan maksud untuk
memudahkan pemulihan seseorang dalam menghadapi rangsangan berikutnya. Sebaliknya
rangsangan pada intensitas rendah membutuhkan sedikit waktu untuk pemulihan, karena tuntutan
terhadap rangsangan pun juga rendah.
4) Kompleksitas Latihan
Kompleksitas dikaitkan pada kerumitan bentuk latihan yang dilaksanakan dalam latihan.
Hal ini sesuai pendapat Depdiknas (2000: 108) bahwa, ”Kompleksitas latihan menunjukkan
tingkat keragaman unsur yang dilakukan dalam latihan”. Kompleksitas dari suatu keterampilan
membutuhkan koordinasi, dapat menjadi penyebab yang penting dalam menambah intensitas
Persentase performan maksimal Intensitas
30%-50% Rendah
50-70% Intermediate
70-80% Medium
80-90% Submaksimal
90-100% Maksimal
100-105% Supermaksimal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
latihan. Keterampilan teknik yang rumit atau sulit, mungkin akan menimbulkan permasalahan
dan akhirnya akan menyebabkan tekanan tambahan terhadap otot, khususnya selama tahap
dimana koordinasi syaraf otot berada dalam keadaan lemah. Suatu gambaran kelompok
individual terhadap keterampilan yang kompleks dan dapat membedakan dengan cepat mana
yang memiliki koordinasi yang baik dan yang jelek. Seperti dikemukakan Astrand dan Rodahl
dalam Bompa (1983: 36) ”semakin sulit bentuk latihan semakin besar juga perbedaan individual
serta efisiensi mekanismenya”.
Komponen-komponen latihan yang disebutkan di atas, harus dipahami dan diperhatikan
dalam pelaksanaan latihan. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam latihan, maka
komponen-komponen di atas harus diterapkan dengan baik dan benar.
3. Latihan Keterampilan dalam Permainan Bola Basket
Keterampilan teknik merupakan suatu landasan pokok dalam usaha mencapai prestasi
yang optimal dalam bola basket. Setiap pemain bola basket harus memiliki keterampilan teknik
dengan baik. Usaha untuk meningkatkan keterampilan teknik dasar dapat dilakukan melalui
latihan.
a. Ciri-ciri Latihan Teknik
Latihan teknik memiliki ciri-ciri yang bersifat khusus. Adapun ciri-ciri latihan teknik
menurut Suharno HP. (1985:43) adalah sebagai berikut :
“ (1) Pada dasarnya teknik relevan dengan cabang olahraga, (2) Ulangan gerakan (repetition)
biasanya banyak, (3) Gerakan dari yang mudah ke gerakan yang sukar, serta gerakan bagian
keseluruhan atau sebaliknya, dan (4) Semua gerakan diawali dengan daya pikir kemudian ke
otomatis gerakan teknik “.
Melatih teknik tujuannya untuk mengotomatisasikan gerak sesuai dengan teknik yang
diperlukan dalam olahraga yang dikembangkan. Latihan teknik dalam permainan bola basket,
adalah latihan yang bertujuan untuk mengembangkan penguasaan gerak di dalam cabang
olahraga bola basket.
b. Prinsip-prinsip Dalam Latihan Keterampilan
Pengulangan gerakan merupakan prinsip utama dalam pelaksanaan latihan keterampilan.
Dengan melalui gerakan yang diulang-ulang, gerakan yang dilatihkan akan dilakukan secara
otomatis dan reflektif. Pelatih harus memperhatikan prinsip-prinsip dalam memberikan materi
dalam latihan teknik yang benar. (Agus Kristiyanto, 1997:23) Menyatakan bahwa pemberian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
materi latihan harus “(1) Mulai dari yang mudah ke yang sukar, (2) mulai dari yang sederhana ke
yang kompleks, (3) mulai dari gerakan yang kurang memerlukan tenaga ke yang lebih
memerlukan tenaga yang lebih banyak memerlukan tenaga “.
Dalam memberikan materi latihan teknik bola basket, pelatih harus memperhatikan
prinsip-prinsip tersebut. Pelatih bola basket harus memberikan drill (latihan teknik) secara
berulang-ulang, dengan berdasarkan prinsip mudah ke yang sukar dan dari yang sederhana ke
yang kompleks. Melalui latihan teknik secara intensif dengan berdasarkan prinsip yang benar,
maka pemain akan dapat menguasai keterampilan teknik dasar bermain bola basket dengan baik.
4. Teknik Dasar Menembak (Shooting)
a. Macam-macam tembakan (Shooting) dalam Permainan Bola Basket
Ditinjau dari pelaksanaan tembakan bola basket dapat dilakukan dengan beberapa
macam. Hal ini bergantung pada kebiasaan dari pemain itu sendiri atau situasi yang sedang
dihadapi dalam permainan. Soebagio Hartoko (1993: 23-24)
menyatakan bahwa, “Bila dilihat dari posisi badan saat menembak, tembakan dalam permainan
bola basket dapat dibedakan menjadi (1) menghadap papan,
(2) membelakangi papan. Ditinjau dari pelaksanaanya, menembak dapat dilakukan dengan
berhenti, memutar, melompat, dan berlari”. A. Sarumpaet dkk. (1992:230-233) membedakan
teknik menembak terdiri atas : “(1) Menembak dengan dua tangan dari dada, (2) Tembakan dua
tangan dari atas kepala, (3) Tembakan satu tangan di atas kepala, (4) Tembakan satu tangan
dengan meloncat dan, (5) Tembakan lay up (lay up shoot)“.
Macam-macam tembakan tersebut dapat dilakukan di setiap permainan bola basket. Hal
terpenting dan harus diperhatikan untuk melakukan tembakan yaitu melakukan tembakan pada
posisi yang menguntungkan. Untuk menjadi pemain basket yang baik, harus mampu melakukan
beberapa jenis tembakan, sehingga setiap ada kesempatan melakukan tembakan mampu
memanfaatkanya dengan melakukan tembakan yang akurat dan tepat pada keranjang tanpa
mendapat rintangan.
b. Mekanisme Menembak (Shooting)
Menembak atau shooting merupakan bentuk keterampilan yang memiliki unsur gerakan
yang cukup kompleks. Dalam gerakan menembak terdapat beberapa unsur gerakan yang saling
berkaitan satu dengan lainya. Untuk memperoleh hasil tembakan yang baik, seorang penembak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
harus mampu mengkoordinasikan unsur-unsur yang terlibat dalam gerakan menembak dengan
baik dan benar. Menurut Wissel Hal (2000: 46) mekanika dasar tembakan bebas terdiri :
1) Pandangan
2) Keseimbangan
3) Posisi tangan
4) Posisi siku
5) Irama tembakan
6) “Followthrough”
Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, mekanika tembakan bebas terdiri dari enam
bagian. Pandangan berfungsi untuk melihat target atau ring. Pusatkan pandangan pada sisi muka
ring. Keseimbangan terletak pada posisi kaki. Untuk memperoleh keseimbangan yang baik yaitu
menjaga ujung kaki sebagai kontrol keseimbangan. Posisi tangan saat melakukan tembakan yaitu
tangan ditempatkan tepat di belakang bola, tanganyang lainya di bawah bola sebagai penjaga
keseimbangan. Irama menembak merupakan sinkronisasi antara kaki, pinggang, bahu, siku
tembak, kelenturan pergelangan tangan dan jari tangan. Followthrough merupakan gerak lanjut
atau sikap akhir dari tembakan. Sikap akhir dari tembakan bebas yaitu, setelah bola lepas
pertahankan lengan tetap di atas dan terentang sepenuhnya dengan jari tengah menunjuk lurus
pada target. Dari keenam bagian mekanika tembakan bebas tersebut sangat penting untuk
diperhatikan agar tembakan berhasil dengan baik. Jika dalam melakukan tembakan bebas bagian-
bagian tersebut tidak diperhatikan, maka tembakan tidak akan berhasil.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Ketrampilan Tembakan (Shooting) Bola Basket
Faktor-faktor keterampilan shooting merupakan teknik yang sangat penting dalam
permainan bola basket. Oleh karena itu, semua pemain menguasai dan memiliki keterampilan
shooting dengan baik dan akurat. Untuk dapat melakukan keterampilan shooting dengan akurat
tidaklah mudah, tetapi harus melalui latihan secara berulang-ulang, rutin, dan teratur. Menurut
Soebagio Hartoko (1994:33) bahwa, “sebenarnya rahasia daripada menembak mahir adalah
ketekunan latihan, dan sekali lagi latihan dalam setiap peningkatan secara tepat”. Dengan latihan
yang tekun, maka akan membuat kebiasaan yang mengarah pada otomatisasi gerakan, sehingga
dapat menambah ketepatan dalam melakukan tembakan (shooting).
Kemampuan seorang pemain dalam melakukan tembakan, sangat dipengaruhi oleh teknik
dasar gerakan yang dilakukan dalam pelaksanaan menembak. Dalam pelaksanaan pertandingan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
ada berbagai faktor yang menentukan terhadap hasil tembakan. Dalam hal ini Soebagio Hartoko
(1994:44) mengemukakan bahwa, hal-hal yang ikut menentukan mudah atau sukarnya
menembak ialah :
1) Dekat jauhnya antara jarak basket dengan penembak
2) Mobilitas penembak
3) Sikap permulaan penembak
4) Frekuensi tembakan
5) Situasi
(1) Jarak Keranjang Dengan Penembak
Jarak keranjang dengan penembak menentukan terhadap hasil tembakan yang dilakukan.
Jika jarak keranjang dengan penembak jauh maka akan sulit bagi penembak untuk dapat
memasukkan bola ke dalam keranjang. Makin jauh jarak penembak dengan keranjang, maka
akan semakin sulit untuk melakukan tembakan. Sebaliknya, semakin dekat jarak keranjang akan
mudah untuk melakukan tembakan. Oleh karena itu, untuk memasukkan bola pemain harus
berusaha untuk mendekati keranjang.
(2) Mobilitas Penembak
Gerakan yang dilakukan pemain pada saat menembak akan mempengaruhi keberhasilan
dalam menembak. Menembak dari sikap diam ditempat memiliki tingkat keberhasilan yang lebih
besar dari pada menembak dalam keadaan bergerak memutar.
(3) Sikap Permulaan Menembak
Sikap permulaan menembak mempengaruhi tingkat kesulitan dalam upaya memasukkan
bola ke dalam keranjang. Penembak dengan sikap permulaan menghadap kearah keranjang akan
lebih mudah dari pada menembak dari sikap permulaan serong atau membelakangi keranjang.
(4) Frekuensi Tembakan
Frekuensi tembakan merupakan jumlah kesempatan yang diberikan penembak untuk
melakukan tembakan. Lebih sedikit kesempatan yang diberikan penembak, maka untuk
melaksanakan tembakan akan lebih sukar. Maka dalam permainan bola basket semua pemain
harus berusaha untuk menciptakan kesempatan yang sebanyak-banyaknya untuk melakukan
tembakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
(5) Situasi
Situasi atau keadaan yang terjadi, baik keadaan pemain itu sendiri maupun situasi
disekitarnya memberikan pengaruh terhadap hasil tembakan. Keadaan pemain itu sendiri seperti
kelelahan, penguasaan terhadap keseimbangan yang kurang dan mental yang buruk akan
mengurangi keberhasilan dalam melakukan tembakan. Selain itu situasi dari luar seperti
misalnya ada penjaga yang menghalang-halangi akan mempersulit dalam melakukan tembakan.
d. Pentingnya Menembak (shooting) dalam Bola Basket
Menembak (shooting) merupakan usaha untuk memasukkan bola ke dalam keranjang
(ring) basket.Wissel Hal (2000:43) menyatakan “shooting (menembak) adalah keahlian yang
sangat penting di dalam olahraga bola basket”. Pendapat lain dikemukakan Soebagio Hartoko
(1993: 38) bahwa, “teknik dasar terpenting dalam bola basket adalah kemahiran menembak yang
dibuat oleh satu regu”.
Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, menembak merupakan teknik dasar
yang penting dalam permainan bola basket, bahkan dapat menentukan menang atau kalahnya
suatu tim. Hal ini karena, kemenangan suatu tim ditentukan oleh jumlah tembakan yang masuk
pada keranjang lawan. Untuk menciptakan penembak-penembak yang baik, maka di dalam
latihan harus diarahkan dengan baik kapan harus melakukan tembakan dan kapan tidak
melakukan tembakan. Hal ini bergantung pada situasi yang sedang yang dihadapi atau posisi
pemain saat melakukan tembakan.
Keberhasilan tembakan dalam permainan bola basket dipengaruhi oleh banyak
faktor.Penguasaan teknik yang baik dan rasa percaya diri merupakan faktor yang dapat
mendukung keberhasilan tembakan. Seperti dikemukakan Wissel Hal (2000: 44) bahwa,
“Hubungan langsung antara percaya diri merupakan faktor yang paling konsisten yang kita kenal
pada penembak-penembak handal, karena memiliki rasa percaya diri dapat mengontrol pikiran
perasaan dan teknik menembaknya”. Hal ini artinya memiliki rasa percaya diri, mempu
mengatasi tekanan dari lawan, mampu mengontrol pikiran dan perasaan serta mampu
penguasaan teknik yang baik saat melakukan tembakan merupakan faktor-faktor yang harus
dimiliki seorang pemain bola basket. Memang tidak mudah untuk memiliki ketrampilan
menembak yang baik, harus dilakukan latihan yang rutin dan sungguh-sungguh.
e. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam melakukan Shooting
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Untuk menunjang keberhasilan shooting, seorang penembak harus betul-betul dalam
kondisi yang siap, memiliki ketenangan dan konsentrasi yang baik. Wissel Hal (2000: 51)
menyatakan, “ ketika melakukan tembakan bebas diperlukan konsentrasi, ketenangan, keyakinan
dan percaya diri serta teknik yang baik”. Pendapat lain dikemukakan Nancy Lieberman dan
Robbin Robert (1997: 102), ada beberapa yang harus diperhatikan saat melakukan shooting agar
berhasil dengan baik antara lain :
1) Menarik napas yang dalam, meregangkan otot-otot supaya rileks.
2) Mendribble bola beberapa kali sebelum anda menembak untuk memperoleh irama.
3) Teknik secara konsisten, setiap tembakan harus dilakukan gerakan yang sama. Pinalti
merupakan satu kesatuan irama, kebiasaan dan mekanis. Menjaga keseimbangan tubuh.
Arahkan lemparan dengan memfokuskan pandangan kesasaran sampai proses tembakan
selesai.
4) Berdiri dengan sikap yang benar. Kebanyakan lapangan tertutup memiliki tanda
ditengah-tengah garis fouls. Tempatkan kaki di tanda itu. Sejajarkan kaki kanan apabila
penembak tangan kanan, demikian pula sebaliknya.
5) Berpikir positif dan percaya diri dan yakinkan akan berhasil.
Hal-hal seperti di atas penting untuk di pahami dan dikuasai bagi seorang penembak
bebas. Mental yang baik, konsentrasi dan keyakinan sangat penting untuk dimiliki agar tembakan
berhasil dengan baik.
f. Kesalahan dalam Melakukan Shooting
Kesalahan saat melakukan tembakan akan mengakibatkan bola tidak masuk dalam ring.
Menurut Wissel Hal (2000: 54) kesalahan-kesalahan yang paling umum dalam melakukan
tembakan bebas antara lain :
1) Secara berulangkali mengubah kebiasaan tembakan bebas (free throw) atau hanya
iseng.
2) Merasa tertekan sebelum dan saat tembakan bebas (free throw)
3) Menggunakan irama menembak yang lebih tidak seimbang atau lebih lambat pada
saat melempar bebas dibandingkan menembak dari lapangan.
4) Kurang yakin dan mudah terganggu, khususnya oleh pikiran dan komentar-komentar
negatif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
5) Lemparan bebas pendek karena melangkah menjauh dari garis untuk kembali
bertahan.
Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi saat melakukan shooting hendaknya
diperhatikan dan dihindari oleh seorang penembak. Lebih lanjut Wissel Hal (2000: 54)
mengemukakan cara-cara untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut adalah :
1) Biasakan metode tembakan bebas (free throw)
2) Tarik napas dalam-dalam untuk melepaskan semua yang ada dalam pikiran dan
tubuh sampai benar-benar merasakan santai. Lemaskan bahu dan Lentur. Lakukan
hal yang sama pada lengan, tangan dan jari-jari.
3) Katakan kata sandi dalam irama yang seimbang yang sesuai arah tembakan, atur
waktu dari saat mulai menembak hingga saat bola dilepaskan.
4) Konsentrasilah ketika mendengar pernyataan negatif atau terlintas pikiran negatif
dari diri sendiri. Hilangkan pikiran negatif dengan segera dan gantikan dengan
keyakinan positif.
5) Lebihkanlah fase gerak lanjut (followthrough) dengan menjaga lengan di atas dan
tetap pada garis tersebut sampai bola mencapai ring.
Berhasil dan tidaknya sebuah tembakan bebas sangat bergantung dari kemampuan
penembak. Teknik yang baik, kebiasaan, konsentrasi dan keyakinan adalah faktor yang harus
dimiliki Hal Wissel (2000: 51) menyatakan sukses dalam melakukan tembakan bebas
memerlukan keahlian, kebiasaan, konsentrasi dan keyakinan”. Hal ini berarti teknik yang baik
belum tentu akan berhasil melakukan tembakan bebas. Konsentrasi dan keyakinan sangat penting
dalam melakukan tembakan bebas.
Pelaksanaan tiap tahapan teknik shooting bola basket tersebut adalah :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Fase Persiapan
Gambar 1. Fase persiapan gerakan shooting bola basket
( Wissel Hal 1996:48 )
Keterangan :
1. Lihat target
2. Kaki terentang selebar bahu
3. Jari kaki lurus
4. Lutut dilenturkan
5. Bahu dirilekskan
6. Tangan yang tidak menembak berada dibawah bola
7. Tangan untuk menembak di belakang bola
8. Ibu jari rileks
9. Siku masuk ke dalam
10. Bola diantara telinga dan bahu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Fase Pelaksanaan
Gambar 2. Fase pelaksanaan gerakan shooting bola basket
( Wissel Hal 1996:49 )
Keterangan :
1. Lihat target
2. Rentangkan kaki, punggung, bahu
3. Rentangkan siku
4. Lenturkan pergelangan dan jari-jari ke depan
5. Lepaskan ibu jari
6. Tangan penyeimbangan pada bola sampai terlepas
7. Irama yang seimbang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Fase Follow-Through
Gambar 3. Fase follow-through gerakan shooting bola basket
( Wissel Hal 1996:49 )
Keterangan :
1. Lihat target
2. Lengan terentang
3. Jari telunjuk menunjuk pada target
4. Telapak tangan ke bawah saat shooting
5. Seimbangkan dengan telapak tangan ke atas
5. Latihan Shooting Bola Basket dengan Menggunakan Bola Basket Standart
a. Pelaksanaan Latihan Shooting bola basket dengan Menggunakan Bola Basket
Standart
Latihan shooting bola basket dengan metode bola basket standart merupakan cara
mengajar shooting bola basket menggunakan bola basket ukuran internasional. Adapun ukuran
ukuran bola basket standart atau ukuran internasional menurut Wissel Hal (2000: 3) yaitu, “bola
basket berbentuk bulat atau bundar (spherical) dan berwarna orange. Keliling bola basket untuk
laki-laki maksimum adalah 30 inci dan minimum 29,5 inci, sedangkan untuk wanita maksimum
29 inci dan minimum 28,5 inci”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Pelaksanaan latihan shooting bola basket menggunakan bola basket standart yaitu siswa
melakukan shooting bola basket secara berulang-ulang sesuai dengan program yang telah
dijadwalkan. Siswa melaksanakan shooting bola basket dari daerah tembakan bebas
menggunakan bola basket standart secara berulang-ulang. Siswa diberi kesempatan untuk
melakukan shooting bola basket baik dengan satu tangan atau dua tangan ataupun dilakukan dari
atas kepala atau dari depan dada tergantung dari kebiasaan siswa. Hal ini penting dan harus
diperhatikan, seorang guru harus menjelaskan teknik shooting bola basket yang baik dan benar.
Dalam pelaksanaannya latihan shooting bola basket, guru dapat menciptakan kondisi
latihan yang bervariasi, misalnya siswa melakukan secara sendiri-sendiri atau dilakukan secara
berkelompok dan barkompetitif. Maksudnya, dari masing-masing kelompok berusaha
memasukkan bola sebanyak-banyaknya. Kondisi latihan ini sangat penting untuk diperhatikan
agar siswa terhindar dari rasa bosan dan jenuh dalam melaksanakan tugas ajar. Jika siswa telah
memiliki pengalaman sejenis, maka belajar shooting bola basket menggunakan bola basket
standart bukan merupakan hal yang sulit, bahkan siswa akan cepat untuk menguasai gerakan
shooting bola basket dengan baik.
b. Kelebihan dan Kelemahan Latihan Shooting Bola Basket dengan Menggunakan Bola
Basket Standart.
Perlu disadari bahwa setiap bentuk latihan tentu memiliki kelebihan dan kelemahan.
Demikian halnya latihan shooting bola basket menggunakan bola basket standart juga memiliki
juga memiliki kelebihan dan kelemahan. Berdasarkan pelaksanaan latihan shooting bola basket
dengan bola basket standart dapat diidentifikasikan kelebihan dan kelemahannya. Kelebihan
latihan shooting bola basket dengan menggunakan bola basket standart antara lain :
1) Siswa akan lebih cepat beradaptasi terhadap berat bola, sehingga berat bola lama
kelamaan tidak akan dirasakan berat.
2) Siswa akan terbiasa dengan bola basket standart, sehingga akan meningkatkan
kepekaannya melakukan gerakan shooting bola basket.
3) Siswa akan lebih mudah melakukan shooting karena bola basket standart sering
digunakan untuk main dan latihan bola basket.
4) Dengan kemampuan beradaptasi dan kepekaan terhadap gerakan, siswa dapat
melakukan shooting bola basket dengan bola basket standart menjadi lebih baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Sedangkan kelemahan metode pembelajaran shooting bola basket dengan menggunakan
bola basket standart antara lain :
1) Bagi siswa yang belum siap (kekuatan belum memadai) akan mengalami kesulitan
melakukan shooting bola basket menggunakan bola basket standart, bola terasa berat
sehingga hasilnya kurang baik.
2) Siswa yang belum siap (kekuatan belum memadai) mengakibatkan shootingnya tidak
sampai pada ring, sehingga siswa cepat lelah dan bosan karena shootingnya sering
gagal.
6. Latihan Shooting Bola Basket dengan Menggunakan Kombinasi Bola Basket
Tidak Standart
a. Pelaksanaan Latihan Shooting Bola Basket Dengan Menggunakan Kombinasi Bola
Basket Tidak Standart
Latihan shooting bola basket dengan menggunakan kombinasi bola basket tidak standart
yang dimaksud yaitu latihan shooting bola basket menggunakan bola basket ukuran mini dan
bola basket ukuran standart. Adapun ukuran bola basket mini menurut Aip Syarifuddin dan
Muhadi (1991/1992: 172) yaitu, “bola berbentuk bulat dengan ukuran berat 450-500 gram,
keliling 23,62-28,74 inci”.
Latihan shooting bola basket dengan kombinasi bola basket tidak standart merupakan
suatu bentuk pembelajaran yang berorientasi untuk mengatasi kendala-kendala dalam latihan
keterampilan. Dalam hal ini ukuran bola atau bola basket ukuran standart merupakan faktor
penghambat dalam latihan shooting. Bola basket ukuran standart dirasakan terlalu berat,
sehingga siswa mengalami kesulitan untuk melakukan shooting. Dalam hal ini Rusli Lutan dan
Adang Suherman (2000:75-76) menyatakan, “modifikasi peralatan, apabila peralatan diduga
sebagai penghambat keberhasilan. Manakala kondisi sebenarnya menjadi penghambat belajar
keterampilan tidak berkembang, rubahlah kondisi latihan itu pada tingkat yang bisa dilakukan
siswa selama perubahan kondisi tersebut tidak merusak integritas skill yang dipelajari”.
Pada prinsipnya pelaksanaan pembelajaran shooting bola basket dengan kombinasi bola
basket tidak standart sama dengan latihan shooting bola basket menggunakan bola basket
standart. Perbedaannya terletak pada alat (bola) yang digunakan yaitu bola ukuran lebih kecil.
Pada awalnya siswa mempraktekkan shooting bola basket menggunakan bola basket tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
standart secara berulang-ulang sampai batas yang telah ditentukan. Untuk selanjutnya
ditingkatkan menggunakan bola basket ukuran standart.
Latihan shooting bola basket dengan kombinasi bola basket tidak standart, diharapkan
siswa tidak mengalami kesulitan atau mudah beradaptasi dengan bola basket ukuran standart.
Perubahan bola dari bola basket standart dirubah ke kombinasi bola basket tidak standart siswa
akan lebih cepat menyesuaikannya, karena telah memiliki kemampuan yang memadai, sehingga
shooting bola basket menggunakan bola basket standart dapat berjalan dengan baik.
b. Pengaruh Latihan Shooting Bola Basket Menggunakan Kombinasi Bola Basket Tidak
Standart
Latihan shooting bola basket kombinasi bola basket tidak standart merupakan bentuk
belajar yang mempertimbangkan tingkat kesulitan dan kondisi siswa dalam mempelajari
keterampilan. Berkaitan dengan hal tersebut Sugiyanto (1996: 64) menyatakan :
Berdasarkan pertimbangan tingkat kesulitan dan tingkat kompleksitas, penyusunan materi
pelajaran hendaknya mengikuti prinsip-prinsip :
1) Dimulai dari materi belajar yang mudah dan ditingkatkan secara berangsur-angsur ke
materi yang sukar.
2) Dimulai dari belajar yang sederhana dan ditingkatkan secara berangsur-angsur ke
materi yang semakin kompleks.
Prinsip-prinsip penyusunan materi pelajaran tersebut sangat penting untuk dipahami dan
dimengerti seorang guru. Belajar yang dilakukan tahap demi tahap memberikan peluang yang
lebih baik bagi siswa untuk bisa berkembang lebih cepat terhadap penguasaan gerak
keterampilan yang dipelajari. Hasil yang dicapai pada tahap awal bisa menjadi modal unntuk
mempelajari materi berikutnya yang lebih sulit atau lebih kompleks. Kemampuan fisik dan gerak
akan berkembanh sejalan dengan aktivitas mempraktekkan gerak berulang-ulang. Dengan
meningkatnya kemampuan fisik dan gerak akan menjadi siap untuk mempelajari gerakan-
gerakan yang semakin sukar atau berat dan kompleks.
c. Kelebihan dan Kelemahan Latihan Shooting Bola Basket dengan Menggunakan
Kombinasi Bola Basket Tidak Standart
Ditinjau dari alat atau bola yang digunakan, latihan shooting bola basket menggunakan
bola basket tidak standart dapat diidentifikasikan kelebihan dan kelemahannya. Kelebihan
latihan shooting bola basket menggunakan kombinasi bola basket tidak standart antara lain :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
1) Siswa akan merasa senang, dan memiliki motivasi yang tinggi karena menggunakan bola
yang lebih ringan baru ditingkatkan menggunakan bola standart.
2) Siswa akan lebih mampu menembakkan bola sampai pada target (ring) karena bola yang
ringan, sehingga mempunyai peluang yang besar bola dapat masuk ke dalam ring.
3) Belajar yang dilakukan secara bertahap sehingga siswa lebih cepat beradaptasi terhadap
gerakan keterampilan yang lebih sulit atau kompleks.
Sedangkan kelemahan latihan shooting bola basket menggunakan kombinasi bola basket
tidak standart antara lain :
1) Dibutuhkan ketelatenan dan kesabaran dalam pembelajaran, karena pembelajaran ini
memerlukan urutan-urutan penyajian materi secara bertahap, jika tahap yang mudah sudah
dikuasai baru ditingkatkan pada tahap yang lebih sulit atau kompleks.
2) Dibutuhkan waktu yang lebih lama, bila pada tahap sebelumnya siswa belum menguasai
dengan baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
B. Kerangka Berpikir
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan di atas dapat diajukan kerangka
pemikiran sebagai berikut :
1) Adakah Pengaruh Latihan Shooting Bola Basket Standart Terhadap Shooting Bola
Basket
Berdasarkan peralatan yang digunakan dalam latihan shooting bola basket yaitu
menggunakan bola basket standart, jelas hal ini menunjukkan perbedaan yang mencolok. Latihan
shooting bola basket menggunakan bola basket standart berorientasi pada latihan kesiapan
kondisi siswa. Kelebihan latihan shooting bola basket menggunakan menggunakan bola basket
standart antara lain : siswa akan lebih cepat beradaptasi terhadap berat bola, sehingga berat bola
lama kelamaan tidak akan dirasakan, dapat meningkatkan kepekaan gerakan shooting bola basket
dengan bola basket standart, dengan kemampuan beradaptasi dengan dan kepekaan terhadap
gerakan. Kelemahan metode latihan shooting bola basket menggunakan bola basket standart
antara lain: bagi siswa yang belum siap akan mengalami kesulitan melakukan shooting bola
basket menggunakan bola basket standart, siswa yang belum siap (kekuatan belum memadai)
mengakibatkan bola tidak sampai pada ring atau sering gagal, sehingga siswa cepat lelah dan
bosan karena bola yang berat.
Dengan demikian diduga, antara latihan shooting bola basket menggunakan bola basket
standart memiliki pengaruh terhadap hasil belajar shooting bola basket dalam permainan bola
basket.
2) Adakah Pengaruh Latihan Shooting Bola Basket Dengan Kombinasi Bola Basket Tidak
Standart
Sedangkan latihan shooting bola basket menggunakan kombinasi bola basket tidak
standart merupakan bentuk latihan yang berorientasi pada tingkat kesulitan alat (bola) dianggap
sebagai faktor penghambat untuk menguasai keterampilan shooting, karena siswa belum siap
yaitu kekuatannya belum memadai.
Kelebihan latihan shooting bola basket menggunakan kombinasi bola basket tidak
standart antara lain : siswa akan merasa senang, dan memiliki motivasi yang tinggi karena
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
bolanya lebih ringan, siswa akan mampu menembakkan bola sampai pada target (ring) karena
bola ringan, siswa akan lebih cepat beradaptasi terhadap beban (bola) jika ditingkatkan atau
bolanya diganti dengan bola basket standart. Kelemahan latihan shooting bola basket
menggunakan kombinasi bola basket tidak standart antara lain : dibutuhkan ketelatenan dan
kesabaran dalam latihan, karena latihan ini memerlukan urutan-urutan penyajian materi secara
bertahap, dibutuhkan waktu yang lebih lama, kalau tahap sebelumnya belum dikuasai.
Berdasarkan karakteristik latihan shooting bola basket menggunakan kombinasi bola
basket tidak standart serta kelebihan dan kelemahan. Perbedaan perlakuan akan menimbulkan
respon yang berbeda pula pada diri pelaku.
3) Mana Yang lebih Baik Antara Latihan Shooting Bola Basket Menggunakan Bola
Basket Standart dan Kombinasi Bola Basket Tidak Standart Terhadap Kemampuan
Shooting Bola Basket
Latihan shooting bola basket menggunakan bola basket standart dan kombinasi bola
basket tidak standart merupakan latihan yang memiliki karakteristik berbeda. Dalam pelaksanaan
shooting bola basket menggunakan bola basket standart dan kombinasi bola basket tidak standart
tidak lepas dari dukungan kemampuan kondisi fisik. Latihan shooting menggunakan bola basket
standart, siswa atau atlet dituntut melakukan teknik menembak yang baik, sasaran serta mampu
mengontrol gerakan-gerakan shooting bola basket menjadi lebih akurat. Bola basket standart
terlalu berat dan terlalu besar daripada kombinasi bola basket tidak standart untuk siswa atau
atlet pemula. Untuk itu perlu diteliti mana yang lebih baik antara kedua latihan tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
C. Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran dapat dirumuskan hipotesis
sebagai berikut :
1. Ada pengaruh latihan shooting bola basket menggunakan bola basket standart terhadap
shooting bola basket pada siswa ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri 3 Cilacap tahun
2011.
2. Ada pengaruh latihan shooting bola basket menggunakan kombinasi bola basket tidak
standart terhadap shooting bola basket pada siswa ekstrakurikuler SMA Negeri 3 Cilacap
tahun 2011.
3. Bola basket standart lebih baik pengaruhnya daripada kombinasi bola basket tidak standart
terhadap shooting bola basket pada siswa ekstrakurikuler SMA Negeri 3 Cilacap tahun
2011.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian dan pengambilan data ini dilaksanakan di lapangan
Olahraga Bola Basket SMA Negeri 3 Cilacap.
2. Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini pengambilan data tes awal pada tanggal 14 Juni 2011,
perlakuan dimulai pada tanggal 21 Juni 2011 sampai tanggal 30 Juli 2011, dan
pengambilan data tes akhir pada tanggal 6 Agustus 2011. Dengan frekuensi latihan
3 kali dalam seminggu, tepatnya pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu.
B. Metode Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.
Dasar penggunaan metode ini adalah kegiatan percobaan yang diawali dengan
memberikan perlakuan kepada subyek yang diakhiri dengan suatu bentuk tes guna
mengetahui pengaruh perlakuan yang telah diberikan. Menurut Jerry R.Thomas,
Jack K. Nelson, dan Stephen J. Silverman ( 2005: 321 ) “ Metode experimental
adalah upaya untuk membangun hubungan sebab dan akibat. Yaitu variabel
independen dimanipulasi untuk menilai efeknya pada variable. Namun, tergantung
proses pembentukan sebab dan akibat. “
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Perlakuan ke Kebenaran exsternal
Campbel dan Stanley (1963) dalam Thomas & Nelson, buku Research
Methods in Physical Activity, 4th ed (2001: 311) yang dikenali empat perlakuan ke
kebenaran exsternal, atau kemampuan untuk menyamaratakan hasil kepada lain
participans, pengaruran, ukuran dan demikian semua :
a) Reactive atau efek pengukian interaktip: pretest membuat peserta
lebih mengena atau sensitip kepada pelatihan yang akan datang.
Suatu hasil pelatihan itu tidak dapat efektif tanpa adanya pretest.
b) Interaksi penyimpangan pemiilihan dan pelatihan yang bersifat
percobaan: ketika suatu kelompok terpilih beberapa karakteristik,
pelatihan boleh bekerja hanya pada kelompok yang dikenai proses
karakteristik itu.
c) Efek reaktif tentang pengaturan bersifat percobaan: pelatihan yang
efektif di dalam situasi yang dibatasi tidak mungkin efektif di dalam
pengaturan.
d) Gangguan pelatihan ganda: kapan peserta melakukan lebih dari satu
tretmen, efek dari sebelumnya treatment dapat mempengaruhi orang-
orang pelatihan.
Perlakuan ke kebenaran internal
Campbel dan Stanley (1963) dalam Thomas & Nelson, buku Research
Methods in Physical Activity, 4th ed (2001: 311) menyatakan tentang kebenaran
internal adalah suatu dasar minimum, tanpa validitas internal eksperimen percobaan
tidak bisa diinterprestasikan. Yang dikenali sembilan perlakuan kepada
eksperimen/percobaan antara lain :
a) Sejarah:
Peristiwa yang terjadi sepanjang eksperimen yang bukanlah dari
perlakuan.
b) Kematangan:
Proses di dalam peserta melakukan hsil pada berlalunya waktu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
c) Pengujian:
Efek pada suatu tes untuk menemukan administrasi berikutnya
menggunakan tes yang sama.
d) Instrumentasi:
Menggunakan alat ukur yang sesuai.
e) Kemunduran statistik (statistik regresi):
f) Penyimpangan pemilihan;
Memilih perbandingan menggolongkan untuk cara nonrandom.
g) Kesempatan pada percobaan hilang:
Hilangnya peserta dari perbandingan kelompok menggolongkan
untuk pertimbangan non random.
h) Interaksi pemilihan kematangan:
Berlalunya waktu pelatihan mempengaruhi satu kelompok tetapi
tidak mempengaruhi kelompok yang tidak sama.
i) Pengharapan:
Experimenters atau penguji mengantisipasi peserta tertentu akan
melaksanakan lebih baik.
2. Rancangan Penelitian
Rancangan dalam penelitian ini adalah “Pretest-Posttest Design”. Gambar
rancangan penelitian sebagai berikut :
KE 1 ____ Treatment A _____Posttest
S ___Pretest ___MSOP ___
KE 2 ____ Treatment B _____Posttest
Keterangan :
S = Subjek
Pretest = Tes awal kemampuan shooting bola basket
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
MSOP = Matched Subject Ordinal Pairing
KE1 = Kelompok 1 (K )
KE2 = Kelompok 2 (K )
TreatmentA = Latihan shooting bola basket dengan menggunakan bola basket
standart
TreatmentB = Latihan shooting bola basket dengan menggunakan kombinasi bola
basket tidak standart
Posttest = Tes akhir kemampuan shooting bola basket
Pembagian kelompok eksperimen didasarkan pada kemampuan shooting
bola basket pada tes awal. Setelah hasil test awal dirangking, kemudian subjek yang
memiliki kemampuan setara dipasang-pasangkan ke dalam kelompok 1 ( K ) dan
kelompok 2 ( K ). Dengan demikian kedua kelompok tersebut sebelum diberi
perlakuan merupakan kelompok yang seimbang. Apabila pada akhirnya terdapat
perbedaan, maka hal ini disebabkan oleh pengaruh perlakuan yang diberikan.
Pembagian kelompok dalam penelitian ini dengan cara ordinal pairing.
Adapun teknik pembagian kelompok secara ordinal pairing menurut
Sutrisno Hadi (1995: 485) sebagai berikut :
(A1) (A2)
1 2
4 3
5 6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
C. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas (independen) dan satu
variabel terikat (dependen) yaitu :
1). Variabel bebas (independen) yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain.
Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini yaitu:
a) Variabel manipulatif terdiri atas:
(1) Latihan shooting bola basket menggunakan bola basket standart
(2) Latihan shooting bola basket menggunakan kombinasi bola basket tidak
standart
(2) Data Variabel terikat (dependen) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan shooting bola
basket.
D. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah semua siswa putra eksterakurikuler SMA
Negeri 3 Cilacap Tahun 2011 yang berjumlah 32 orang. Keseluruhan subyek
dijadikan sampel penelitian.
E. Teknik Analisis
1. Mencari Reliabilitas
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi interklas, dengan
rumus sebagai berikut:
Keterangan:
R = Koefisien reliabilitas
MSA = Jumlah rata-rata dalam kelompok
MSW = Jumlah rata-rata antar kelompok
2. Uji Persyaratan Analisis
Uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji
normalitas dan uji homogenitas.
A
WA
MS
MSMSR
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
a) Uji Normalitas (Metode Lilliefors)
Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian ini
berasal dari populasi yang normal atau tidak.
Langkah-langkah:
1) Pengamatan X1,X2,X3........Xn dijadikan bilangan baku Z1,Z2,Z3.............Zn,
dengan menggunakan rumus :
Zi = { X1 – X }/SD, dengan X dan SD berturut-turut merupakan rata-rata dan
simpangan baku.
2) Data dari populasi tersebut kemudian diurutkan dari skor terendah sampai skor
tertinggi.
3) Untuk tiap bilangan baku ini dan dengan menggunakan daftar distribusi normal
baku kemudian dihitung peluang F(Zi) = P(Z<Zi).
4) Menghitung perbandingan antara nomor subyek I dengan subyek n yaitu :
S(Zi) = i/n
5) Mencari selisih antara F(Zi) – S(Zi), dan ditentukan harga mutlaknya.
6) Menentukan harga terbesar dari harga mutlak diambil sebagai Lo.
Rumusnya : Lo = )()( ii ZSZF maksimum.
Kriteria:
Lo < Ltab : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Lo > Ltab : Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.
b) Uji Homogenitas (Metode Bartlet)
Uji Homogenitas dilakukan dengan uji Bartlet. Langkah-langkah
pengujiannya sebagai berikut :
1) Membuat tabel perhitungan yang terdiri dari kolom-kolom kelompok sampel :
dk (n-1), 1/dk, Sdi2, dan (dk) log Sdi
2
2) Menghitung varians gabungan dari semua sampel.
Rumusnya : SD2 =
1
1................1 2
n
Sdn i
B = Log )1(2 nSd i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
3) Menghitung X2
Rumusnya : X2 = (Ln) B-(n-1) Log Sdi 1................(2)
Dengan (Ln 10) = 2,3026
Hasilnya (X2 hitung) kemudian dibandingkan dengan (X
2 tabel), pada taraf
signifikansi α = 0,05 dan dk (n-1)
4) Apabila X2 hitung < X
2 tabel, maka Ho diterima.
Artinya varians populasi bersifat homogen. Sebaliknya apabila X2 hitung > X
2
tabel, maka Ho ditolak. Artinya varians populasi bersifat tidak homogen.
3. Uji Perbedaan
Uji perbedaan penelitian ini yaitu dengan teknik uji t dengan rumus
(Sutrisno Hadi, 1995 : 457) sebagai berikut :
√∑
( )
Keterangan :
t : Nilai uji perbedaan
Md : Mean deviasi (beda) dari pasangan
∑d2 : Jumlah deviasi kuadrat dari mean perbedaan
N : Jumlah pasangan
Untuk mencari Mean deviasi digunakan rumus sebagai berikut :
|∑ |
Keterangan :
D : Perbedaan masing-masing subjek
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
N : Jumlah pasangan
Data yang diperoleh dari hasil perhitungan t tes baik tes awal maupun tes
akhir dikonsultasikan dengan t table pada taraf signifikan 5% dengan db = N-1
4. Perhitungan Perbedaan Presentase Peningkatan
Perhitungan presentase peningkatan pada kelompok 1 & kelompok 2
dilakukan dengan rumus sebagai berikut :
Persentase peningkatan =
Mean different = mean posttest – mean pretest
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Rangkuman hasil analisis data secara keseluruhan disajikan dalam bentuk
tabel sebagai berikut:
Tabel 2. Diskripsi Data Hasil Penelitian
Kelompok Tes n Nilai Tertinggi Nilai Terrendah Mean SD
1 Awal 16 10 4 6,125 1,628
Akhir 16 10 5 7,875 1,668
2 Awal 16 9 4 6,125 1,544
Akhir 16 9 5 6,750 1,390
Perbedaan rata-rata kemampuan shooting dalam permainan bola basket
Siswa Ekstrakurikuler Bola Basket SMA Negeri 3 Cilacap Tahun 2011
digambarkan dalam histogram berikut:
Gambar 4. Histogram Perbedaan Rata-rata Tes Awal dan Tes Akhir
Kelompok 1 dan kelompok 2
0.000
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
6.000
7.000
8.000
9.000
Tes Awal Tes Akhir
Kelompok 1
Kelompok 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
B. Mengecek Reliabilitas
Agar data yang dianalisis adalah hasil suatu tes pengukuran yang baik,
maka perlu uji reliabilitas. Adapun hasil perhitungan reliabilitas tes dapat dilihat
dalam tabel berikut:.
Tabel 3. Hasil Uji Tes Reliabilitas
Tes Nilai Reliabilitas Kategori
Awal 0,68 Diragukan
Akhir 0,74 Kurang
Dalam mengartikan kategori koefisien reliabilitas tes, digunakan tabel
koefisien korelasi dari Assessing Sport Skills ( Bradford N. Strand and Rolayne
Wilson, 1993 ) seperti dibawah ini:
Tabel 4. Tabel Range Kategori Reliabilitas
Kategori Validitas Reliabilitas
Sangat Baik 0,85 – 0,99 0,95 – 0,99
Baik 0,80 – 0,84 0,90 – 0,94
Cukup 0,70 – 0,79 0,80 – 0,89
Kurang - 0,70 – 0,79
Diragukan 0,60 – 0,69 0,60 – 0,69
Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai reliabilitas tes awal kemampuan
shooting bola basket dalam permainan bola basket siswa Ekstrakurikuler Bola
Basket SMA Negeri 3 Cilacap Tahun 2011 adalah 0,68 dengan kategori diragukan
dan nilai reliabilitas tes akhir kemampuan shooting bola basket dalam permainan
bola basket siswa Ekstrakurikuler Bola Basket SMA Negeri 3 Cilacap Tahun
2011 adalah 0,74 dengan kategori kurang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
C. Pengujian Persyaratan Analisis
Sebelum dilakukan analisis data, perlu dilakukan pengujian persyaratan
analisis. Pengujian persyaratan analisis yang dilakukan terdiri dari uji normalitas
dan uji homogenitas.
1. Uji Normalitas
Sebelum dilakukan analisis data diuji distribusi kenormalannya. Uji
normalitas data dalam penelitian ini digunakan liliefors. Hasil uji normalitas data
yang dilakukan terhadap hasil tes pada kelompok 1 dan kelompok 2 adalah
sebagai berikut:
Tabel 5. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data
Tes Kelompok n Mean SD Lhitung Ltabel Keterangan
Awal 1 16 6,125 1,628 0,1927 0,2215 Normal
2 16 6,125 1,544 0,2044 0,2215 Normal
Akhir 1 16 7,875 1,668 0,1251 0,2215 Normal
2 16 6,750 1,390 0,2052 0,2215 Normal
Berdasarkan hasil uji normalitas yang dilakukan, diperoleh nilai Lhitung
pada tes awal kelompok 1, tes awal kelompok 2, tes akhir kelompok 1 dan tes
akhir kelompok 2 lebih kecil dari nilai Ltabel dengan taraf signifikansi 5%. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa data tes awal kelompok 1, tes awal
kelompok 2, tes akhir kelompok 1 dan tes akhir kelompok 2 berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui kesamaan varians dari
kedua kelompok. Jika kedua kelompok tersebut memiliki kesamaan varians, maka
apabila nantinya kedua kelompok memiliki perbedaan, maka perbedaan tersebut
disebabkan perbedaan rata-rata kemampuan. Uji homogenitas data dalam
penelitian ini digunakan metode bartlet. Hasil uji homogenitas data yang
dilakukan terhadap hasil tes pada kelompok 1 dan kelompok 2 adalah sebagai
berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Tabel 6. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data
Tes ∑ Kelompok Ni S2 X
2hit X
2tabel Kesimpulan
Awal 2 16 2,517 0,042 3,841 Homogen
Akhir 2 16 2,358 0,495 3,841 Homogen
Berdasarkan hasil uji homogenitas yang dilakukan, diperoleh nilai X2
hitung
dari tes awal dan tes akhir lebih kecil dari X2
tabel dengan taraf signifikansi 5%.
Karena X2
hitung < X2
tabel, maka dapat disimpulkan bahwa kelompok 1 dan
kelompok 2 memiliki varians yang homogen.
D. Hasil Analisis Data
1. Uji Perbedaan Sebelum Diberi Perlakuan
Sebelum diberi perlakuan kelompok yang dibetuk dalam penelitian diuji
perbedaannya terlebih dahulu. Hal ini dengan maksud untuk mengetahui
ketetapan anggota pada kedua kelompok tersebut. Sesudah diberi perlakuan
berangkat dari keadaan yang sama atau tidak. Hasil uji perbedaan antara
kelompok 1 dan kelompok 2 sebelum diberi perlakuan sebagai berikut:
Tabel 7. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal Antara Kelompok 1 dan
Kelompok 2 Sebelum Diberi Perlakuan
Kelompok n Mean thitung ttabel
1 16 6,125 0,000 2,120
2 16 6,125
Berdasarkan hasil pengujian perbedaan tes awal dengan t-test antara
kelompok 1 dan kelompok 2 diperoleh nilai sebesar 0,000 dan t tabel dengan taraf
signifikansi 5% dan n = 16 sebesar 2,120. Karena thitung < ttabel, maka dapat
disimpulkan bahwa kelompok 1 dan kelompok 2 sebelum diberi perlakuan tidak
terdapat perbedaan yang signifikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
2. Uji Perbedaan Setelah Diberi Perlakuan
Setelah diberi perlakuan, yaitu kelompok 1 diberi perlakuan bermain
secara individu dan kelompok 2 diberikan perlakuan bermain secara kelompok,
kemudian dilakukan uji perbedaan. Uji perbedaan yang dilakukan dalam
penelitian ini hasilnya sebagai berikut:
a. Hasil uji perbedaan tes akhir antara kelompok 1 dan kelompok 2
yaitu:
Hasil uji perbedaan antara kelompok 1 dan kelompok 2 setelah diberi
perlakuan adalah sebagai berikut:
Tabel 8. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Akhir antara Kelompok 1 dan
Kelompok 2 Setelah Diberi perlakuan
Kelompok N Mean thitung ttabel
1 16 7,875 2,635 2,120
2 16 6,750
Berdasarkan hasil pengujian perbedaan dengan analisis statistik t-test
antara kelompok 1 dan kelompok diperoleh nilai sebesar 2,635 dan t tabel dengan
taraf signifikansi 5% dan n = 16 sebesar 2,120. Karena thitung > ttabel, maka dapat
disimpulkan bahwa kelompok 1 dan kelompok 2 setelah diberi perlakuan terdapat
perbedaan yang signifikan.
b. Perbedaan Persentase Peningkatan
Kelompok mana yang memiliki persentase peningkatan yang lebih baik
dapat diketahui melalui perhitungan perbedaan persentase peningkatan tiap-tiap
kelompok. Adapun nilai perbedaan peningkatan kelompok 1 dan kelompok 2
adalah sebagai berikut:
Tabel 9. Rangkuman Hasil Penghitungan Nilai Perbedaan Persentase
Peningkatan Antara Kelompok 1 dan Kelompok 2
Kelompok n Mean
Mean Different Persentase Peningkatan Pretest Posttest
1 16 6,125 7,875 1,750 28,571%
2 16 6,125 6,750 0,625 10,204%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Gambar 5. Histogram Perbedaan Persentase Peningkatan
Kemampuan Shooting Bola Basket
Berdasarkan hasil perhitungan prosentase peningkatan, diketahui bahwa
kelompok 1 memiliki peningkatan sebesar 28,571%. Sedangkan kelompok 2
memiliki peningkatan sebesar 10,204%. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa kelompok 1 memiliki prosentase peningkatan yang lebih baik daripada
kelompok 2.
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
25.00%
30.00%
35.00%
Kelompok 1 Kelompok 2
Persentase Peningkatan
PersentasePeningkatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
E. Pengujian Hipotesis
1. Ada Pengaruh Latihan Dengan Menggunakan Bola Basket Standart
Terhadap Kemampuan Shooting Bola Basket Siswa Ekstrakurikuler Bola
Basket SMA Negeri 3 Cilacap Tahun 2011
Berdasarkan hasil pengujian perbedaan yang dilakukan pada data tes akhir
antara kelompok 1 dan kelompok 2 diperoleh hasil thitung sebesar 2,635, sedangkan
ttabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 2,120. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa, terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan
shooting bola basket kelompok 1 dan kelompok 2. Dengan demikian hipotesis
yang menyatakan, ada perbedaan pengaruh antara latihan dengan menggunakan
bola basket standart dan latihan kombinasi bola basket tidak standart terhadap
kemampuan shooting bola basket siswa ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri 3
Cilacap tahun 2011, dapat diterima kebenarannya.
2. Ada Pengaruh Latihan Shooting Bola Basket Dengan Menggunakan Kombinasi Bola
Basket Tidak Standart Terhadap Shooting Bola Basket Pada Siswa Ekstrakurikuler
SMA Negeri 3 Cilacap tahun 2011
Berdasarkan hasil pengujian perbedaan dengan analisis statistik t-test antara
kelompok 1 dan kelompok diperoleh nilai sebesar 2,635 dan t tabel dengan taraf
signifikansi 5% dan n = 16 sebesar 2,120. Karena thitung > ttabel, maka dapat disimpulkan
bahwa kelompok 1 dan kelompok 2 setelah diberi perlakuan terdapat perbedaan yang
signifikan antara kemampuan shooting bola basket kelompok 1 dan kelompok 2. Dengan
demikian hipotesis yang menyatakan, ada pengaruh latihan menggunakan bola basket
standart dan kombinasi bola basket tidak standart terhadap kemampuan shooting bola
basket siswa ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri 3 Cilacap tahun 2011, dapat
diterima kebenarannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
3. Latihan Dengan Menggunakan Bola Basket Standart Lebih Baik
Pengaruhnya Dibandingkan dengan Latihan Menggunakan Kombinasi
Bola Basket Tidak Standart terhadap Kemampuan Shooting Bola Basket
Siswa Ekstrakurikuler Bola Basket SMA Negeri 3 Cilacap Tahun 2011
Berdasarkan hasil penghitungan persentase peningkatan kemampuan
shooting bola basket dalam permainan bola basket diketahui bahwa, kelompok 1
memiliki nilai persentasi peningkatan hasil belajar kemampuan shooting bola
basket dalam permainan bola basket sebesar 28,571%. Sedangkan kelompok 2
memiliki peningkatan kemampuan shooting bola basket dalam permainan bola
basket sebesar 10,204%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa,
kelompok 1 memiliki persentase peningkatan kemampuan shooting bola basket
dalam permainan bola basket yang lebih besar daripada kelompok 2. Dengan
demikian hipotesis yang menyatakan, latihan dengan menggunakan bola basket
standart lebih baik pengaruhnya dibandingkan dengan latihan menggunakan
kombinasi bola basket tidak standart terhadap kemampuan shooting bola basket
siswa ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri 3 Cilacap tahun 2011, dapat
diterima kebenarannya.
F. Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian ini memberikan interpretasi lebih lanjut,
terutama mengenai hasil analisis data yang telah dikemukakan sebelumnya.
Pembahasannya sebatas dalam pengertian evaluasi dan atau belum ke arah
verifikasi suatu teori. Karena itu, pembahasannya lebih cenderung ke deskripsi
empiris.
Atas dasar hasil analisis data diperoleh informasi sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan kemampuan shooting bola basket antara kelompok siswa
yang diberi perlakuan dengan latihan shooting bola basket menggunakan bola
basket standart dan kelompok siswa yang diberi perlakuan dengan latihan
shooting bola basket menggunakan kombinasi bola basket tidak standart. Hal
ini dibuktikan dari hasil uji-t yang dilakukan pada data tes akhir antara
kelompok siswa yang diberi perlakuan dengan latihan shooting bola basket
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
menggunakan bola basket standart dan kelompok siswa yang diberi perlakuan
dengan latihan shooting bola basket menggunakan kombinasi bola basket
tidak standart diperoleh hasil thitung sebesar 2,635, sedangkan ttabel pada taraf
signifikansi 5% sebesar 2,120.
Perbedaan ini dikarenakan dari kedua model latihan shooting bola basket
tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Pada latihan shooting bola basket
menggunakan bola basket standart siswa akan lebih cepat beradaptasi terhadap berat
bola, sehingga berat bola lama kelamaan tidak akan dirasakan berat, siswa akan terbiasa
dengan bola basket standart, sehingga akan meningkatkan kepekaannya melakukan
shooting bola basket. Dengan kemampuan beradaptasi dan kepekaan terhadap gerakan,
siswa dapat melakukan shooting bola basket dengan bola basket standart menjadi lebih
baik.
Sedangkan, latihan shooting bola basket menggunakan kombinasi bola basket
tidak standart dibutuhkan ketelatenan dan kesabaran dalam latihan, karena latihan ini
memerlukan urutan-urutan penyajian materi secara bertahap, jika tahap yang mudah
sudah dikuasai baru ditingkatkan pada tahap yang lebih sulit atau kompleks, Dibutuhkan
waktu yang lebih lama, bila pada tahap sebelumnya siswa belum menguasai dengan
baik.
2. Kemampuan shooting bola basket kelompok siswa yang diberi perlakuan
dengan latihan shooting bola basket menggunakan bola basket standart lebih
baik daripada kemampuan shooting bola basket kelompok siswa yang diberi
perlakuan dengan latihan shooting bola basket menggunakan kombinasi bola
basket tidak standart. Hal ini dibuktikan dari perbedaan persentase
peningkatan kemampuan shooting bola basket kelompok siswa yang diberi
perlakuan dengan latihan shooting bola basket menggunakan bola basket
standart mengalami peningkatan sebesar 28,571% lebih besar dari
peningkatan kemampuan shooting bola basket kelompok siswa yang
diberi perlakuan dengan latihan shooting bola basket menggunakan
kombinasi bola basket tidak standart yang hanya sebesar 10,204%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dari hasil analisis data yang telah dilakukan
ternyata hipotesis yang diajukan dapat diterima. Dengan demikian dapat diperoleh
simpulan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh antara latihan dengan bola basket standart terhadap kemampuan
shooting bola basket siswa ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri 3 Cilacap
tahun 2011.
2. Ada pengaruh antara latihan dengan kombinasi bola basket tidak standart terhadap
kemampuan shooting bola basket SMA Negeri 3 Cilacap tahun 2011.
3. Latihan dengan bola basket standart lebih baik pengaruhnya dibandingkan dengan
latihan dengan kombinasi bola basket tidak standart terhadap kemampuan shooting
bola basket siswa ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri 3 Cilacap tahun 2011.
Kelompok 1 (kelompok yang mendapat perlakuan latihan dengan menggunakan
bola basket standart) memiliki persentase peningkatan sebesar 28,571% lebih besar
daripada kelompok 2 (kelompok yang mendapat perlakuan latihan dengan
kombinasi bola basket tidak standart) yaitu sebesar 10,204%.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, dapat dikaji implikasi hasil
penelitian sebagai berikut:
1. Dari hasil penelitian ini para pelatih/pembina bisa memilih bentuk latihan yang baik
antara menggunakan bola basket standart dan kombinasi bola basket tidak standart
untuk meningkatkan keterampilan shooting bola basket pada siswa ekstrakurikuler
SMA Negeri 3 Cilacap tahun 2011.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
2. Dalam usaha peningkatan keterampilan shooting bola basket menggunakan bola
basket standart, sedangkan latihan dengan kombinasi bola basket tidak standart
sekedar dijadikan untuk variasi saja.
3. Latihan dengan kombinasi bola basket tidak standart dijadikan pilihan untuk
meningkatkan keterampilan shooting bola basket .
C. Saran
Sehubungan dengan simpulan yang telah diambil dan implikasi yang
ditimbulkan, maka disarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Hendaknya dalam pelaksanaan ekstrakurikuler bola basket di SMA Negeri 3 Cilacap
latihan lebih ditingkatkan baik aspek fisik, teknik, taktik dan mental agar mampu
berprestasi lebih tinggi.
2. Dalam latihan shooting bola basket ekstrakurikuler SMA Negeri 3 Cilacap sebaiknya
menggunakan latihan bola basket standart dalam meningkatkan kemampuan
keterampilan shooting bola basket.
3. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi pelatih atau pembina ekstrakurikuler
SMA Negeri 3 Cilacap untuk meningkatkan pengetahuannya dalam latihan olahraga
khususnya keterampilan bola basket.