perbedaan pengaruh antara latihan langsung dan …

64
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN SEPAK SILA DALAM PERMAINAN SEPAKTAKRAW PADA MAHASISWA PUTRA PEMBINAAN PRESTASI SEPAKTAKRAW JPOK FKIP UNS SURAKARTA TAHUN 2012 SKRIPSI Oleh : EKO LILIS TIANTO NIM : K5608101 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET SURAKARTA JANUARI 2013

Upload: others

Post on 09-Nov-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN SEPAK SILA

DALAM PERMAINAN SEPAKTAKRAW PADA MAHASISWA PUTRA PEMBINAAN PRESTASI SEPAKTAKRAW

JPOK FKIP UNS SURAKARTA TAHUN 2012

SKRIPSI

Oleh :

EKO LILIS TIANTO NIM : K5608101

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET

SURAKARTA

JANUARI 2013

Page 2: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN SEPAK SILA

DALAM PERMAINAN SEPAKTAKRAW PADA MAHASISWA PUTRA PEMBINAAN PRESTASI SEPAKTAKRAW JPOK FKIP UNS

SURAKARTA TAHUN 2012

Oleh :

EKO LILIS TIANTO K.5608101

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

S U R A K A R T A

JANUARI 2013

Page 4: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

Dengan ilmu kehidupan menjadi mudah, dengan seni kehidupan menjadi

indah dengan agama hidup menjadi terarah. (A.H. Mukti Ali)

Kita dapat memutar jarum jam kembali kebelakang, tetapi waktu tidak akan

pernah terulang kembali. Manfaatkanlah waktu yang diberikan oleh ALLAH

dengan sebaik-baiknya, sebelum datang waktu dimana kita menghadap-Nya

tiba.

Kesempatan + Kesiapan = Kesuksesan.

Kesempatan dan peluang itu bisa dibuat, maka buatlah kesempatanmu sendiri

untuk menjadi orang yang sukses.

Aku dengarkan ilmu seribu kali, tidak sama dengan mendengarkannya

pertama kali, maka tidak tergolong ahlinya ilmu.

Page 7: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Teriring syukur kepada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk:

Kaulah hidupku dan semangatku. Perjuanganmu yang tanpa kenal lelah, kasih

sayangmu yang tak terbatas dan doamu yang tiada terputus. Membuatku menjadi

orang yang paling bahagia memiliki kalian. Tiada kasih sayang yang seindah dan

setulus kasih sayangmu.

Terima kasih atas ilmu yang telah diberikan semoga akan menjadi bekalku

dimasa yang akan datang.

Page 8: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRAK

Eko Lilis Tianto. PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN SEPAK SILA DALAM PERMAINAN SEPAKTAKRAW PADA MAHASISWA PUTRA PEMBINAAN PRESTASI SEPAKTAKRAW JPOK FKIP UNS SURAKARTA TAHUN 2012. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Surakarta, Januari 2013.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Perbedaan pengaruh

antara latihan langsung dan tidak langsung terhadap kemampuan sepak sila

sepaktakraw pada mahasiswa putra pembinaan prestasi sepaktakraw JPOK FKIP

UNS Surakarta tahun 2012. (2) Latihan yang lebih baik pengaruhnya antara

latihan langsung dan tidak langsung terhadap kemampuan sepak sila sepaktakraw

pada mahasiswa putra pembinaan prestasi sepaktakraw JPOK FKIP UNS

Surakarta tahun 2012.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi dalam penelitian

ini mahasiswa putra pembinaan prestasi sepaktakraw JPOK FKIP UNS Surakarta

tahun 2012 berjumlah 70 orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah seluruh anggota populasi yang berjumlah 70 orang, sehingga penelitian ini

merupakan penelitian populasi. Pembagian kelompok dalam penelitian ini

dengan cara ordinal pairing. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

tes dan pengukuran sepak sila sepaktakraw dengan melakukan sepak sila

sebanyak-banyaknya dalam waktu satu menit dari Sulaiman (2008: 88-89).

Teknik analisis data yang digunakan dengan uji t pada taraf signifikansi 5%.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan: (1) Ada perbedaan

pengaruh yang signifikan antara latihan langsung dan tidak langsung terhadap

kemampuan sepak sila sepaktakraw pada mahasiswa putra pembinaan prestasi

sepaktakraw JPOK FKIP UNS Surakarta tahun 2012, dengan nilai perhitungan thit

pada kelompok latihan langsung sebesar 54,07 serta kelompok latihan tidak

langsung sebesar 16,319 dengan ttabel sebesar 2,042 pada taraf signifikasi 5%. (2)

Latihan langsung lebih baik pengaruhnya daripada latihan tidak langsung

Page 9: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

terhadap kemampuan sepak sila sepaktakraw pada mahasiswa putra pembinaan

prestasi sepaktakraw JPOK FKIP UNS Surakarta tahun 2012. Kelompok 1

(kelompok latihan langsung) memiliki peningkatan kemampuan sepak sila

sepaktakraw sebesar 60,83%. Sedangkan kelompok 2 (kelompok latihan tidak

langsung) memiliki peningkatan sebesar 37,86%.

Kata kunci: latihan langsung dan tidak langsung, kemampuan sepak sila,

permainan sepaktakraw

Page 10: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga dapat menyelesaikan

LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN

SEPAK SILA DALAM PERMAINAN SEPAKTAKRAW PADA

MAHASISWA PUTRA PEMBINAAN PRESTASI SEPAKTAKRAW JPOK

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Kepelatihan

Olahraga JPOK FKIP UNS Surakarta. Penulis menyadari bahwa

terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan

pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini

disampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. H. Mulyono, M.M., Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3. Drs.H. Agustiyanto, M.Pd., Ketua Program Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

dan selaku Narasumber yang membantu kelancaran penulis dalam menyusun

skripsi.

4. Drs. H. Agus Margono, M.Kes., Sebagai pembimbing I yang telah

memberikan semangat dan dorongan serta pembimbingan skripsi, sehingga

skripsi dapat tersusun dengan baik.

5. Febriani Fajar Ekawati, S.Pd., M.Or., sebagai pembimbing II yang telah

memberikan semangat dan dorongan serta pembimbingan skripsi, sehingga

skripsi dapat tersusun dengan baik.

Page 11: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

6. Bapak dan Ibu Dosen JPOK FKIP UNS Surakarta yang secara tulus

memberikan ilmu dan masukan-masukan kepada penulis.

7. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi yang sederhana ini dapat

bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca, khusunya dalam

sepaktakraw.

Surakarta, 3 Januari 2013

Penulis

Page 12: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

Halaman JUDUL ...................... ......

PERNYATAAN ............................................................................................

PENGAJUAN .................

PERSETUJUAN...........

PENGESAHAN

MOTTO ....... ....

PERSEMBAHAN .................... ...

ABSTRAK .... ......... . ..

KATA PENGANTAR ....

DARTAR ISI ..

DAFTAR TABEL .

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

A.

B. ....

C. ...

D. R ...

E. .

F. ...

BAB II

A. Kajian .... .

1.

a. Pengertian Permainan

b. ..

2. Sepak Sila ..... ..

a. Pengertian Sepak Sila ......

b. Teknik Sepak Sila ..... ...

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

x

xii

xv

xvi

xvii

1

1

4

5

5

6

6

7

7

7

7

9

11

11

11

Page 13: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

c. Beberapa Latihan Sepak Sila............................................

3. ...

a.

b. ..

c. Prinsip-

d. Komponen-

4. Latihan Sepak Sila ....

a. Hakikat Latihan Sepak Sila ....

b. Pelaksanaan Latihan Sepak Sila Sepaktakraw

Langsung .......................................................................

5. Latihan Sepak Sila Sepaktakraw Tidak Langsung ...

a. Hakikat Latihan Sepak Sila Sepaktakraw Tidak

......

b. Pelaksanaan Latihan Sepak Sila Sepaktakraw Tidak

......

B. Kerangka Berpikir..... ........

C. ......

BAB III METODE PENELITIAN ........

A. ...

B. Subjek Penelitian.....

C. ..

D. ..

E. Uji Prasyarat Analisis .................................................................

F. Teknik Analisis Data ..

BAB IV HASIL PENELITIAN ....

A. .............................

B. Pengujian ...

1. Uji Reliabilitas .......................................................................

2. ....

3. .....

C.

12

13

13

14

15

19

22

22

24

24

24

26

26

28

29

29

29

29

29

31

33

34

34

36

36

37

38

39

Page 14: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

1. Uji .

2. .....

D.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ..

A. ....................

B.

C.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN ...............

39

40

45

46

46

46

47

48

51

Page 15: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Deskripsi Data Tes Awal dan Tes Akhir Kemampuan Sepak

Sila Sepaktakraw pada Kelompok 1 dan Kelompok 2 ........ ..

Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data Tes Awal dan Tes

Akhir Kemampuan Sepak Sila Sepaktakraw ......

Tabel 3. Range Kategori Reliabilitas ...

Tabel 4. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data ... ..

Tabel 5. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data ..

Tabel 6. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal pada Kelompok 1

dan Kelompok 2 ... ..

Tabel 7. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir

pada Kelompok 1 ...

Tabel 8. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir

pada Kelompok 2 ...

Tabel 9. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Akhir antara Kelompok

1 dan Kelompok 2 ........... ...

Tabel 10. Rangkuman Hasil Penghitungan Nilai Perbedaan

Peningkatan Kemampuan Sepak Sila Sepaktakraw antara

Kelompok 1 dan Kelompok 2..

34

36

37

37

38

40

41

42

43

44

Page 16: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.

Gambar 2.

Gambar 3.

Gambar 4.

Gambar 5.

Gambar 6.

Gambar 7.

Gambar 8.

Gambar 9.

Gambar 10.

Gambar 11.

Gambar 12.

Gambar 13.

Gambar 14.

Lapangan Permainan Sepaktakraw ...........................................

Sepak Sila Sepaktakraw ............................................................

Skematis Kerangka Pemikiran ..................................................

Data Tes Awal Kemampuan Sepak Sila Sepaktakraw

Kelompok 1 dan Kelompok 2 ............... .... ..

Data Tes Akhir Kemampuan Sepak Sila Sepaktakraw

Kelompok 1 dan Kelompok 2 .. ......... ..

Hasil Uji Reliabilitas Tes Awal Kemampuan Sepak Sila

Sepaktakraw ....... ............... ..... .......

Hasil Uji Normalitas Data Tes Awal Kemampuan Sepak

Sila Sepaktakraw Kelompok 1 dan Kelompok 2 ...... ........

Hasil Uji Homogenitas Tes Awal Kemampuan Sepak

Sila Sepaktakraw ............... ...........

Hasil Uji Perbedaan Data Tes Awal Kemampuan Sepak

Sila Sepaktakraw antara Kelompok 1 dan Kelompok 2 ...

Hasil Uji Perbedaan Data Tes Awal dan Tes Akhir

Kemampuan Sepak Sila Sepaktakraw Kelompok 1 .........

Hasil Uji Perbedaan Data Tes Awal dan Tes Akhir

Kemampuan Sepak Sila Sepaktakraw Kelompok 2 .....

Hasil Uji Perbedaan Data Tes Akhir Kemampuan Sepak

Sila Sepaktakraw antara Kelompok 1 dan Kelompok 2 ..

Peningkatan Kemampuan Sepak Sila Sepaktakraw

antara Kelompok 1 dan Kelompok 2 .... ...

Lapangan Tes Sepak sila Sepaktakraw ....................................

8

11

26

35

35

36

38

39

40

41

42

43

44

80

Page 17: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

1. Data Tes Awal Kemampuan Sepak Sila Sepaktakraw .....

2. Rekapitulasi Rangking Data Hasil Tes Awal Sepak Sila .........

3. Pembagian Kelompok Sampel Penelitian secara Ordinal

Pairing ...................................................................................

4. Data Tes Akhir Kemampuan Smes Kedeng Sepaktakraw ....

5. Rekapitulasi Hasil Tes Awal, Tes Akhir dan Peningkatan

Kemampuan Sepak Sila Pada Kelompok 1 ..........................

6. Rekapitulasi Hasil Tes Awal, Tes Akhir dan Peningkatan

Kemampuan Sepak Sila Pada Kelompok 2 .........................

7. Uji Normalitas Data ..............................................................

a. Uji Normalitas Data Tes Awal Kelompok 1 .... ......

b. Uji Normalitas Data Tes Awal Kelompok 2 ..............

8. Uji Homogenitas Data Tes Awal Kelompok 1 dan 2 .. ..

9. Uji Perbedaan Data Tes Awal Kelompok 1 dan Kelompok 2

10. Uji Perbedaan Data Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok 1 ..

11. Uji Perbedaan Data Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok 2 ...

12. Uji Perbedaan Data Tes Akhir pada Kelompok 1 dan

Kelompok 2 .......................................................................

13. Menghitung Peningkatan Kemampuan sepak sila

Sepaktakraw dalam Persen pada Kelompok 1 dan

Kelompok 2 . .............................................. ...

14. Petunjuk Tes dan Pengukuran sepak sila Sepaktakraw ....

15. Program Latihan sepak sila Langsung dan Tidak Langsung..

16. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian ......

17. Surat Ijin Penelitian dari Universitas Sebelas Maret

Surakarta ........................................................................

18. Surat Keterangan Penelitian dari JPOK FKIP UNS

Surakarta ................................................................................

52

53

54

55

56

57

58

58

59

61

63

65

67

69

71

72

73

75

76

77

Page 18: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ditinjau dari sejarahnya, perkembangan permainan sepaktakraw di

Indonesia kurang begitu maju dibandingkan dengan cabang olahraga permainan

lainnya seperti permainan sepakbola, bolavoli, bolabasket dan bulutangkis. Pada

awalnya permainan sepaktakraw berkembang di Indonesia hanya di daerah-daerah

tertentu, seperti di Jawa Tengah.

Perkembangan permainan sepaktakraw di Indonesia kini telah menjadi

salah satu bagian yang diajarkan di sekolah-sekolah, baik Sekolah Dasar (SD),

Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas/Kejuruan

(SMA/SMK), bahkan Perguruan Tinggi (PT). Permainan sepaktakraw diberikan

di sekolah-sekolah sebagai olahraga pilihan. Di Perguruan Tinggi khususnya

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (JPOK), permainan sepaktakraw

sebagai salah satu mata kuliah yang harus di tempuh oleh para mahasiswa. Selain

itu, permainan sepaktakraw juga sebagai olahraga pilihan dalam mata kuliah

pembinaan prestasi. Demikian halnya di JPOK FKIP UNS Surakarta, permainan

sepaktakraw merupakan olahraga pilihan yang dikembangkan dalam pembinaan

prestasi.

Pembinaan prestasi sepaktakraw di JPOK FKIP UNS Surakarta dilakukan

secara sistematis dan terprogram. Pelatihan fisik, teknik, taktik dan mental

dikembangkan secara sistematis dan kontinyu, agar para mahasiswa pembinaan

prestasi sepaktakraw JPOK FKIP UNS Surakarta memiliki keterampilan bermain

sepaktakraw. Untuk memperoleh keterampilan bermain sepaktakraw, sebagai

langkah awal dalam pelatihan sepaktakraw harus menguasai macam-macam

teknik dasar sepaktakraw. Sulaiman (2008: 15-

permainan sepaktakraw yang harus dikuasai mencakup tujuh bagian yaitu teknik

sepak, teknik memaha, teknik mendada, teknik membahu, teknik sundulan, teknik

smes -macam teknik dasar sepaktakraw tersebut

1

Page 19: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

penting untuk dikuasai oleh setiap pemain sepaktakraw, agar memiliki

keterampilan bermain sepaktakraw.

Sepak merupakan salah satu teknik sepaktakraw yang dilatihkan pada

mahasiswa pembinaan prestasi sepaktakraw JPOK FKIP UNS Surakarta. Salah

satu jenis sepak dalam permainan sepaktakraw yaitu, sepak sila. Sepak sila

merupakan salah satu cara pemain sepak takraw untuk mengontrol/menimang

bola.

Sepak sila merupakan salah satu jenis sepak sepaktakraw yang lebih

sederhana jika dibandingkan dengan sepak kuda. Namun demikian, tidak semua

mahasiswa pembinaan prestasi sepaktakraw JPOK FKIP UNS Surakarta mampu

melakukan sepak sila dengan baik dan benar. Karena dalam pembinaan prestasi

masih banyak mahasiswa yang kurang memperhatikan apabila pelatih

menjelaskan atau memberi contoh, ditambah banyak mahasiswa tidak hadir dalam

pembinaan prestai tersebut dan mahasiswa yang masuk pembinaan prestasi tidak

semuanya paham tentang sepak takraw terutama sepak sila. Sehingga mahasiswa

saat memperagakan sepak sila belum bisa melakukan dengan baik dan benar.

Agar mahasiswa pembinaan prestasi sepaktakraw JPOK FKIP UNS memiliki

kemampuan sepak sila yang baik, maka harus dilakukan latihan secara sistematis

dan kontinyu. Untuk meningkatkan kemampuan sepak sila, maka harus diterapkan

bentuk latihan yang tepat. Wijianta 10 April 2011 menjelaskan

pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi lima (5) yaitu: (1) strategi

pembelajaran langsung (direct instruction) (2) strategi pembelajaran tidak

langsung (indirect instruction) (3) strategi pembelajaran interaktif (interactive

instruction) (4) strategi belajar melalui pengalaman (experiential learning) (5)

strategi belajar mandiri (independent study

Latihan langsung dan tidak langsung merupakan bentuk latihan yang akan

diberikan pada mahasiswa putra pembinaan prestasi sepaktakraw JPOK FKIP

UNS untuk meningkatkan kemampuan sepak sila pada sepaktakraw. Dari kedua

bentuk latihan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Latihan langsung

pada prinsipnya merupakan bentuk latihan sesuai atau sama dengan keterampilan

yang dipelajari. Artinya, pemain melakukan latihan sepak sila secara berulang-

Page 20: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

ulang. Sedangkan latihan tidak langsung merupakan bentuk latihan yang bertujuan

untuk mengatasi kesulitan dalam sepak sila. Latihan secara tidak langsung dapat

dilakukan dengan cara bola digantung, bola dilambungkan sendiri atau bola

diletakkan pada ketinggian tertentu dan disepak dan lain sebagainya.

Berdasarkan karakteristik dari latihan langsung dan tidak langsung,

masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan, sehingga belum diketahui

latihan mana yang lebih efektif terhadap peningkatan kemampuan sepak sila pada

mahasiswa putra pembinaan prestasi sepaktakraw JPOK FKIP UNS. Salah satu

sisi menarik dari mahasiswa putra pembinaan prestasi sepaktakraw JPOK FKIP

UNS Surakarta tahun 2012 yaitu, pembinaan dilaksanakan secara rutin, namun

tidak semuanya memiliki kemampuan sepak sila yang baik. Hanya sebagian kecil

saja mahasiswa putra pembinaan prestasi sepaktakraw JPOK FKIP UNS

Surakarta tahun 2012 yang memiliki kemampuan sepak sila. Kondisi ini perlu

ditelusuri faktor penyebabnya baik dari pembina, mahasiswa sendiri, pelaksanaan

latihan, metode latihan dan lain sebagainya.

Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam latihan olahraga prestasi

yaitu metode latihan. Metode latihan merupakan prosedur dan cara-cara pemilihan

jenis-jenis latihan dan penataannya menurut kadar kesulitan, kompleksitas dan

beratnya beban. Karena sepak sila merupakan keterampilan yang sulit, maka

dalam pelaksanaan latihan harus diterapkan metode latihan yang tepat.

Memberikan latihan secara langsung terhadap keterampilan yang dipelajari sangat

penting agar keterampilan sepak sila dapat dilakukan secara otomatis dan reflektif.

Karena suatu keterampilan dapat dikuasai jika dilakukan latihan secara sistematis

dan kontinyu serta dilakukan secara berulang-ulang. Suharno HP. (1993: 22)

k,

taktik dan keterampilan yang benar atlet harus melakukan latihan berulang-ulang

dengan frekuensi sebanyak-

Disisi lain memberikan latihan dari cara yang mudah dan secara bertahap

ditingkatkan sangat penting, jika keterampilan yang dipelajari memiliki unsur

gerakan yang kompleks dan sulit. Untuk mengatasi latihan keterampilan yang

sulit, maka dapat dilakukan latihan secara tidak langsung dengan memberikan

Page 21: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

latihan yang lebih mudah dan sederhana. Ubahlah orientasi pembelajaran agar

lebih menekankan pada efisiensi (proses) daripada efektivitas (produk). Jelaskan

pengetahuan hasil tentang proses, untuk selanjutnya ditingkatkan kondisi tersebut

secara bertahap hingga merupakan kondisi yang sebenarnya.

Demikian halnya untuk meningkatkan kemampuan sepak sila mahasiswa

putra pembinaan prestasi sepaktakraw JPOK FKIP UNS, maka harus diterapkan

latihan yang tepat, di antaranya latihan langsung dan tidak langsung. Latihan

keterampilan tepat, maka keterampilan yang dipelajari dapat dikuasai dengan

baik. Untuk mengetahui pengaruh latihan langsung dan tidak langsung terhadap

kemampuan sepak sila sepaktakraw, maka perlu dilakukan penelitian dengan

Kemampuan Sepak Sila Sepaktakraw pada Mahasiswa Putra Pembinaan Prestasi

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, masalah

dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Tidak semua mahasiswa putra Pembinaan Prestasi Sepaktakraw JPOK FKIP

UNS Surakarta tahun 2012 memiliki kemampuan sepak sila yang baik.

2. Kemampuan sepak sila mahasiswa putra Pembinaan Prestasi Sepaktakraw

JPOK FKIP UNS Surakarta tahun 2012 yang belum baik belum ditelusuri

faktor penyababnya.

3. Belum diketahui pengaruh latihan langsung terhadap kemampuan sepak sila

sepaktakraw.

4. Belum diketahui pengaruh latihan tidak langsung terhadap kemampuan sepak

sila sepaktakraw.

5. Perlu dicari latihan yang tepat untuk meningkatkan kemampuan sepak sila

sepaktakraw mahasiswa putra pembinaan prestasi sepaktakraw JPOK FKIP

UNS Surakarta tahun 2012 antara latihan langsung dan tidak langsung.

Page 22: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

C. Pembatasan Masalah

Banyaknya masalah yang muncul dalam penelitian, maka perlu dibatasi

agar tidak menyimpang dari permasalahan penelitian. Pembatasan masalah dalam

penelitian sebagai berikut:

1. Pengaruh latihan langsung dan tidak langsung terhadap kemampuan sepak sila

sepaktakraw pada mahasiswa putra pembinaan prestasi sepaktakraw JPOK

FKIP UNS Surakarta tahun 2012.

2. Membandingkan pengaruh latihan langsung dan tidak langsung terhadap

kemampuan sepak sila sepaktakraw pada mahasiswa putra pembinaan prestasi

sepaktakraw JPOK FKIP UNS Surakarta tahun 2012.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah

diungkapkan di atas, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai

berikut:

1. Adakah perbedaan pengaruh antara latihan langsung dan tidak langsung

terhadap kemampuan sepak sila sepaktakraw pada mahasiswa putra

pembinaan prestasi sepaktakraw JPOK FKIP UNS Surakarta tahun 2012?

2. Manakah yang lebih baik pengaruhnya antara latihan langsung dan tidak

langsung terhadap kemampuan ssepaktakraw sepak sila pada mahasiswa putra

pembinaan prestasi sepaktakraw JPOK FKIP UNS Surakarta tahun 2012?

Page 23: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini

mempunyai tujuan untuk mengetahui:

1. Perbedaan Pengaruh latihan langsung dan tidak langsung terhadap

kemampuan sepak sila sepaktakraw pada mahasiswa putra pembinaan prestasi

sepaktakraw JPOK FKIP UNS Surakarta tahun 2012.

2. Latihan yang lebih baik pengaruhnya antara latihan langsung dan tidak

langsung terhadap kemampuan sepak sila sepaktakraw pada mahasiswa putra

pembinaan prestasi sepaktakraw JPOK FKIP UNS Surakarta tahun 2012.

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat baik bagi peneliti

maupun mahasiswa yang dijadikan obyek penelitian antara lain:

1. Dapat meningkatkan kemampuan sepak sila sepaktakraw bagi mahasiswa

yang dijadikan sampel penelitian, sehingga dapat mendukung keterampilan

bermain sepaktakraw.

2. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan keolahragaan bagi peneliti dan

mahasiswa pembinaan prestasi sepaktakraw JPOK FKIP UNS Surakarta.

3. Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam bidang

penelitian ilmiah untuk dapat dikembangkan lebih lanjut.

Page 24: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Sepaktakraw

a. Pengertian Permainan Sepaktakraw

Sepaktakraw merupakan olahraga tradisional yang kini telah

berkembang dan menjadi olahraga prestasi seperti olahraga permainan

lainnya. Sepaktakraw merupakan olahraga beregu yang dimainkan oleh dua

regu.

sepaktakraw dilakukan oleh dua regu yang berhadapan di lapangan yang

dipisahkan oleh jaring (net) yang terbentang membelah lapangan menjadi

dua bagian. Setiap regu yang berhadapan terdiri atas 3 orang pemain yang

bertugas sebagai tekong yang berdiri di belakang, dua orang lainnya berada

di sebelah kiri dan kanan yang disebut apit kiri dan apit kanan. Hal senada

dikemukakan Ucup Yusuf, Sudradjat Prawirasaputra & Lingling Usli

(2001: 10) bahwa:

Permainan sepaktakraw dilakukan di lapangan berukuran 13,4m X 6,10m yang dibagi oleh dua garis dan net (jaring) setinggi 1,55 dengan lebar 72 cm dan lubang jaring sekitar 4-5 cm. Bola yang dimainkan terbuat dari rotan atau fiber glass yang dianyam dengan lingkaran 42-44 cm. Permainan sepaktakraw dilakukan oleh dua regu yang berhadapan di lapangan yang dipisahkan oleh jaring (net) yang terbentang membelah lapangan menjadi dua bagian. Setiap regu yang berhadapan terdiri atas 3 orang pemain yang bertugas sebagai tekong yang berdiri paling belakang, dua orang lainnya menjadi pemain depan yang berada di sebelah kiri dan kanan yang disebut apit kiri dan apit kanan.

Berdasarkan dua pendapat tersebut menunjukkan bahwa, sepaktakraw

merupakan olahraga permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu yang

saling berhadapan yang dipisahkan oleh jaring (net) yang membentang

membagi lapangan menjadi dua.Setiap regu terdiri tiga orang pemain yang

7

Page 25: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

terdiri dari tekong, apit kanan dan apit kiri. Untuk lebih jelasnya berikut ini

disajikan ilustrasi lapangan permainan sepaktakraw sebagai berikut:

Gambar 1. Lapangan Permainan Sepaktakraw (Ratinus Darwis & Panghulu Basa, 1992:106)

Permainan sepaktakraw dimainkan tanpa menggunakan tangan untuk

memukul bola, bahkan tidak boleh menyentuh lengan.Bola hanya boleh

menyentuh atau dimainkan dengan kaki, dada, bahu dan kepala.Permainan

sepaktakraw diawali dengan sepak mula sebagai servis yang dilakukan oleh

tekong. Sepak mula dilakukan oleh tekong atas lambungan bola oleh

pelambung yang diarahkan ke tekong. Tekong harus berada di dalam

lingkaran yang telah disediakan. Begitu juga untuk tekong, pada waktu

melakukan sepak mula salah satu kakinya harus tetap berada di dalam

lingkaran tempat tekong melakukan sepak mula. Tekong harus

mengarahkan bola ke daerah lawan melalui atas net (jaring). Di lain pihak

lawan harus menerima bola dan mengembalikannya ke daerah lawan. Pihak

Page 26: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

lawan diberi kesempatan menyentuh bola sebanyak tiga kali.Untuk dapat

bermain sepakatraw dengan baik, maka setiap pemain sepaktakraw harus

menguasai teknik dasar sepaktakraw.

b. Teknik Dasar Sepaktakraw

Peningkatan prestasi olahraga menuntut adanya perbaikan dan

pengembangan unsur teknik untuk mencapai tujuannya. Teknik dikatakan

baik apabila ditinjau dari segi anatomis, fisiologis, mekanika, biomeknika

dan mental terpenuhi persyaratannya secara baik, dapat diterapkan dalam

praktek dan memberikan sumbangan terhadap pencapaian prestasi

maksimal. Demikian halnya dalam permainan sepaktakraw, menguasai

teknik dasar merupakan faktor utama agar memiliki keterampilan bermain

sepaktakraw. Sulaiman (2008: 15) menyatakan,

Untuk dapat bermain sepaktakraw dengan baik, maka seorang pemain yang merupakan individu-individu dalam regu (tim) harus menguasai teknik-teknik dasar bermain dengan baik. Kalau masing-masing pemain menguasai teknik dasar dengan baik, hal ini merupakan modal utama untuk dapat memadukan mereka dalam satu regu yang solid, sehingga permainan dapat optimal dan regu tersebut pasti akan dapat memenangkan pertandingan dengan mudah.

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, menguasai

teknik dasar sepaktakraw sangat penting. Setiap pemain sepaktakraw harus

menguasai teknik dasar sepaktakraw, karena dapat meningkatkan kualitas

individu dan tim, sehingga dapat memenangkan pertandingan. Adapun

teknik dasar sepaktakraw menurut Ucup Yusuf dkk., (2001: 30-42) bahwa,

sepak cungkil, heading, memaha, mendada, menapak, sepak mula, smes,

dan blocking dijelaskanteknik sepaktakraw sebagai

berikut:

(1) Sepak Sila Sepak sila adalah menyepak bola dengan menggunakan kaki bagian dalam gunanya untuk menerima dan menimang bola, mengumpan dan menyelamatkan serangan lawan.

(2) Sepak Kuda (Sepak Kura) Sepak kuda atau sepak kura adalah sepakan dengan menggunakan kura kaki atau dengan punggung kaki. Digunakan untuk

Page 27: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

menyelamatkan bola dari serangan lawan, memainkan bola dengan usaha menyelamatkan bola dan mengambil bola yang rendah.

(3) Sepak Cungkil Sepak cungkil adalah menyepak bola dengan menggunakan kaki (jari kaki). Digunakan untuk mengambil bola yang jauh, rendah dan bola-bola yang liar pantulan dari bloking.

(4) Menapak Menapak adalah menyepak bola dengan menggunakan telapak kaki. Digunakan untuk : smes ke pihak lawan, menahan atau membloking smes dari pihak lawan dan menyelamatkan bola dekat net (jaring).

(5) Sepak Simpuh atau Sepak Badek Sepak badek adalah menyepak bola dengan kaki bagian luar atau samping luar. Digunakan untuk menyelamatkan bola dari pihak lawan dan mengontrol bola dalam usaha penyelamatan.

(6) Main Kepala (heading) Main Kepala (heading) adalah memainkan bola dengan kepala.Digunakan untuk menerima bola pertama dari pihak lawan, meyelamatkan bola dari serangan lawan.

(7) Mendada Mendada adalah memainkan bola dengan dada, digunakan untuk mengontrol bola untuk dapat dimainkan selanjutnya.

(8) Memaha Memaha adalah memainkan bola dengan paha dalam usaha mengontrol bola, digunakan untuk menahan, menerima dan menyelamatkan bola dari serangan lawan.

(9) Membahu Membahu adalah memainkan bola dengan bahu dalam usaha mempertahankan dari serangan pihak lawan yang mendadak, dimana pihak pertahanan dalam keadaan terdesak dan dalam posisi yang kurang baik.

Pendapat tersebut menunjukkan, teknik dasar sepaktakraw terdiri

beberapa macam di antaranya: sepak sila, sepak kuda, sepak badak, sepak

cungkil, heading, memaha, mendada, menapak, sepak mula, smes, dan

blocking. Untuk menunjang keterampilan bermain sepaktakraw, maka

macam-macam teknik dasar sepaktakraw harus dikuasai dengan baik dan

benar.Berkaitan dengan macam-macam teknik dasar sepaktakraw tersebut,

penelitian ini mengkaji dan meneliti sepak sila.

Page 28: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

2. Sepak Sila

a. Pengertian Sepak Sila

Menurut Ratinus

digunakan untuk :

1. Menerima dan menimang (menguasai) bola

2. Mengumpan dan antaran bola

3. Menyelamatkan serangan lawan

b. Teknik Melakukan Sepak Sila

1. Berdiri dengan dua kaki terbuka berjarak selebar bahu

2. Kaki sepak digerakkan melipat setinggi lutut kaki tumpu

3. Bola dikenai atau bersentuh dengan bagian dalam kaki sepak pada bagian

bawah dari bola

4. Kaki tumpu agak ditekuk sedikit, badan dibungkukkan sedikit

5. Mata melihat kepada bola

6. Kedua tangan dibuka dan dibengkokkan pada siku sebagai penjaga

keseimbangan

7. Pergelangan kaki sepak pada waktu menyepak ditegangkan atau

dikeraskan

8. Bola disepak keatas lurus melewati tinggi kepala

Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan ilustrasi gambar sepak sila

sepaktakraw sebagai berikut:

Gambar 2. Sepak sila sepak takraw

(Ratinus Darwis & Penghulu Basa, 1992:17)

Page 29: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

c. Beberapa Latihan Sepak Sila

1. Latihan sendiri (kawal dan timang bola sendiri)

a. Setiap pemain diberi sebuah bola

b. Bola dilambung dan disepak dengan kaki bagian dalam (sepak sila)

lurus keatas setinggi kepada atau lebih, lalu ditangkap

c. Seperti latihan b ditimang satu kali lalu ditangkap

d. Seperti latihan b lalu ditimang dua kali

e. Ditimang sebanyak mungkin bila bola jatuh diulangi lagi

2. Latihan berteman atau berpasangan (satu melawan satu)

a. Pemain berbaris dua bersaf berhadapan sejumlah bola yang ada

b. Barisan A melambunhgkan bola kebarisan B, B menyepak bola

dengan kaki bagian dalam (sepak sila) arahkan ke A dan A

menangkap bola. Latihan ini dilakukan bergantian

c. A melambungkan bola ke B, B menerima dan menyepak bola

dengan kaki dalam (sepak sila) lurus keatas setinggi kepala tau

lebih kemudian menyepaknya lagi dengan kaki dalam ke A, A

menangkap bola. Latihan ini dilakukan bergantian

d. Seperti latihan b dan c tapi B menimang dua kali lalu berikan ke A.

Latihan dilaksanakan bergantian

e. A lambungkan bola ke B, B menyepak bola dengan kaki bagian

dalam (sepak sila) ke A. A berikan ke B. Demikian selanjutnya

sampai bola jatuh ketanah, setelah jatuh latihan dilakukan kembali

f. A dan B melakukan tendang-tendangan dengan menggunakan kaki

dalam (sepak sila) seperti latihan e setiap pemain sebelum

memberikan bola kelawannya harus menimang bola sekali

g. Seperti latihan e setiap pemain memainkan atau menimang bola

dua kaki sebelum diserahkan kepada lawannya

h. Seperti latihan g, setiap pemain memainkan atau menimang bola

beberapa kali sebelum memberikan kepada lawannya (partnernya)

Page 30: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

3. Latihan dengan formasi lingkaran

a. Pemain berdiri membuat lingkaran (formasi lingkaran)

b. Bola disepak dengan kaki bagian dalam (sepak sila) lurus keatas

setinggi kepala atau lebih diberikan kepada teman siapa saja yang

diingini

c. Seperti latihan b, sebelum bola diberikan kepada teman ditimang

satu kali

d. Seperti latihan b, sebelum bola diberikan kepada teman ditimang

dua kali

3. Latihan

a. Hakikat Latihan

Latihan merupakan suatu proses yang dilakukan secara teratur guna

mencapai tujuan. Berkaitan dengan latihan Sudjarwo (1993: 14)

ses yang sistematis secara berulang-

training) merupakan

proses kerja yang sistematis dan dilakukan secara berulang-ulang dengan

beban

berlatih yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari kian

menambah jumlah beban latihan serta intensitas l

Hakikat latihan yang dikemukakan tiga ahli tersebut pada prinsipnya

mempunyai pengertian yang hampir sama, sehingga dapat disimpulkan

bahwa, latihan (training) merupakan proses kerja atau berlatih yang

sistematis dan kontinyu, dilakukan secara berulang-ulang dengan beban

latihan yang semakin meningkat.

Latihan yang sistematis yaitu program latihan direncanakan secara

matang, dilaksanakan sesuai jadwal menurut pola yang telah ditetapkan, dan

evaluasi sesuai dengan alat yang benar.Penyajian materi harus dilakukan

dari materi yang paling mudah ke arah materi yang paling sukar, dari materi

yang sederhana mengarah kepada materi yang paling kompleks.

Page 31: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Latihan harus dilakukan secara berulang-ulang, maksudnya latihan

harus dilakukan menimal tiga kali dalam seminggu. Dengan pengulangan

ini diharapkan gerakan yang pada saat awal latihan dirasakan sukar

dilakukan, pada tahap-tahap berikutnya akan menjadi lebih mudah

dilakukan.

Beban latihan harus meningkat maksudnya, penambahan jumlah

beban latihan harus dilakukan secara periodik, sesuai dengan prinsip-prinsip

latihan, dan tidak harus dilakukan pada setiap kali latihan, namun tambahan

beban harus segara dilakukan ketika atlet merasakan latihan yang

dilaksanakan terasa ringan.

b. Tujuan Latihan

Latihan (training) merupakan proses kerja atau berlatih yang

sistematis dan kontinyu, dilakukan dalam waktu yang lama dan secara

berulang-ulang dengan beban latihan yang semakin meningkat untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Russel R. Pate., BruceMc.

membantu atlet meningkatkan keterampilan dan prestasi olahraganya

umum latihan yaitu:

(1) Untuk mencapai dan meningkatkan perkembangan fisik secara multiralteral.

(2) Untuk meningkatkan dan mengamankan perkembangan fisik yang spesifik, sesuai dengan kebutuhan olahraga yang ditekuni.

(3) Untuk menghaluskan dan menyempurnakan teknik dari cabang olahraganya.

(4) Untuk meningkatkan dan menyempurnakan teknik maupun strategi yang diperlukan.

(5) Untuk mengelola kualitas kemauan. (6) Untuk menjamin dan mengamankan persiapan individu maupun

tim secara optimal. (7) Untuk memperkuat tingkat kesehatan tiap atlet. (8) Untuk pencegahan cidera. (9) Untuk meningkatkan pengetahuan teori.

Page 32: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Tujuan umum latihan pada prinsipnya sangat luas.Namun hal yang

utama dari latihan olahraga prestasi yaitu, untuk meningkatkan keterampilan

dan mencapai prestasi setinggi mungkin dari atlet yang berlatih.Menurut

Yusuf Adisasmita & Aip Syarifuddin (1996: 12-

mencapai tujuan tersebut, ada empat aspek yang harus diperhatikan dalam

latihan y

yang satu dengan aspek yang lainnya.Untuk mencapai prestasi yang tinggi,

maka keempat aspek tersebut harus dilatih dan ditingkatkan secara

maksimal.

c. Prinsip-Prinsip Latihan

Dalam setiap kali latihan, baik atlet maupun pelatih harus

memperhatikan prinsip-prinsip latihan.Dengan memperhatikan dan

mempertimbangkan prinsip-prinsip latihan diharapkan latihan yang

dilakukan dapat meningkat dengan cepat, dan tidak berakibat buruk baik

pada fisik maupun teknik atlet. Berkaitan dengan prinsip latihan Joseph

yang hendaknya dipergunakan dalam latihan ya

Prinsip latihan pada dasarnya merupakan suatu pedoman dalam

memberikan beban latihan, sehingga beban latihan dapat diberikan dengan

tepat, sehingga akan terjadi peningkatan. Latihan yang didasarkan prinsip

latihan yang tepat, maka tujuan prinsip latihan akan tercapai. menurut

Sudjarwo (1993: 21- -prinsip latihan yang harus diperhatikan

dalam latihan di antaranya (1) Prinsip individu, (2) Prinsip penambahan

beban, (3) Prinsip interval, (4) Prinsip penekanan beban (stress), (5) Prinsip

Prinsip-prinsip latihan tersebut sangat penting untuk diperhatikan

dalam latihan.Tujuan latihan dapat tercapai dengan baik, jika prinsip-prinsip

latihan tersebut dilaksanakan dengan baik dan benar. Penerapan prinsip-

prinsip latihan yang benar akan lebih memperbesar kemungkinan dalam

Page 33: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

pencapaian tujuan latihan lebih maksimal. Untuk lebih jelasnya prinsip-

prinsip latihan dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Prinsip Individu

Manfaat latihan akan lebih berarti, jika di dalam pelaksanaan

latihan didasarkan pada karakteristik atau kondisi atlet yang dilatih.

Perbedaan antara atlet yang satu dengan yang lainnya tentunya tingkat

kemampuan dasar serta prestasinya juga berbeda.Oleh karena

perbedaan individu harus diperhatikan dalam pelaksanaan latihan.

Sadoso Sumosardjuno (1994: 13) menyatakan, "Meskipun sejumlah

atlet dapat diberi program pemantapan kondisi fisik yang sama, tetapi

kecepatan kemajuan dan perkembangannya tidak sama". Menurut

A

salah satu syarat dalam melakukan olahraga kontemporer. Prinsip ini

harus diterapkan kepada setiap atlet, sekali atlet tersebut memiliki

prestasi yang sama. Konsep latihan ini harus disusun dengan

kekhususan yang dimiliki setiap individu agar tujuan latihan dapat

Manfaat latihan akan lebih berarti jika program latihan yang

diterapkan direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan karakteristik

dan kondisi setiap atlet. Sudjarwo (1993: 21)

beban latihan harus selalu mengingat kemampuan dan kondisi masing-

masing atlet. Faktor-faktor individu yang harus mendapat perhatian

misalnya tingkat ketangkasan atlet, umur atau lamanya berlatih,

kesehatan dan kesegaran jasmani ser

2) Prinsip Penambahan Beban (Over Load Principle)

Prinsip beban lebih merupakan dasar dan harus dipahami

seorang pelatih dan atlet.Prinsip beban lebih merupakan prinsip

latihan yang mendasar untuk memperoleh peningkatan kemampuan

kerja.Kemampuan seseorang dapat meningkat jika mendapat

rangsangan berupa beban latihan yang cukup berat, yaitu di atas dari

Page 34: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

beban latihan yang biasa diterimanya.Andi Suhendro (1999: 3.7)

dalam la

Lutan dkk. (1992: 95) berpendapat:

Setiap bentuk latihan untuk keterampilan teknik, taktik, fisik dan mental sekalipun harus berpedoman pada prinsip beban lebih. Kalau beban latihan terlalu ringan, artinya di bawah kemampuannya, maka berapa lama pun atlet berlatih, betapa sering pun dia berlatih atau sampai bagaimana capek pun dia mengulang-ulang latihan itu, prestasinya tidak akan meningkat.

Berdasarkan dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa,

prinsip beban lebih bertujuan untuk meningkatkan perkembangan

kemampuan tubuh. Pembebanan latihan yang lebih berat dari

sebelumnya akan merangsang tubuh untuk beradaptasi dengan beban

tersebut, sehingga kemampuan tubuh akan meningkat. Kemampuan

tubuh yang meningkat mempunyai peluang untuk mencapai prestasi

yang lebih baik.

Salah satu hal yang harus tetap diperhatikan dalam peningkatan

beban latihan harus tetap berada di atas ambang rangsang latihan.

Beban latihan yang terlalu berat tidak akan meningkatkan kemampuan

atlet, tetapi justru sebaliknya yaitu kemunduran kemampuan kondisi

fisik atau dapat mengakibatkan atlet menjadi sakit.

3) Prinsip Interval

Interval atau istirahat merupakan bagian penting dalam

latihan.Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kondisi atlet. Berkaitan

secara interval adalah merupakan serentetan latihan yang diselingi

dengan istirahat tertentu(interval). Faktor istirahat (interval haruslah

diperhatikan setelah jasmani melaku

Istirahat atau interval merupakan faktor yang harus diperhatikan

dalam latihan.Kelelahan akibat dari latihan harus diberi istirahat.

Page 35: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Dengan istirahat akan memulihkan kondisi atlet, sehingga untuk

melakukan latihan berikutnya kondisinya akan lebih baik.

4) Prinsip Penekanan Beban (Stress)

Pemberian beban latihan pada suatu saat harus dilaksanakan

dengan tekanan yang berat atau bahkan dapat dikatakan membuat

atalet stress. Penekanan beban latihan harus sampai menimbulkan

kelelahan secara sungguh-sungguh, baik kelelahan lokal maupun

kelelahan total jasmani dan rokhani atlet. Dengan waktu tertentu serta

beban latihan dengan intensitas maksimal akan berakibat timbulnya

kelelahan lokal yaitu otot-otot tertentu atau pun fungsi organisme.

Kelelahan total disebabkan adanay beban latihan dengan volume yang

besar, serta intensitasnya maksimal dengan waktu yang cukup lama.

Prinsip penekanan beban (stress) diberikan guna meningkatkan

kemampuan organisme, penggemblengan mental yang sangat

diperlukan untuk menghadapi pertandingan-pertandingan.

5) Prinsip Makanan Baik

Makanan yang sehat dan baik sangat penting bagi seorang

atlet.Makanan yang dikonsumsi atlet harus sesuai dengan tenaga yang

diperlukan dalam latihan.Untuk menentukan jenis makanan yang

harus dikonsumsi seorang atlet harus bekerjasama dengan ahli gizi.

-

35% lemak, 15% putih telur, 50-60% hidrat arang dan vitamin serta

n yang baik untuk

seorang atlet, maka harus diperhatikan agar kondisi atlet tetap terjaga,

sehingga akan mendukung pencapaian prestasi yang maksimal.

6) Prinsip Latihan Sepanjang Tahun

Pencapaian prestasi yang tinggi dibutuhkan latihan yang teratur

dan te

sistematis dari latihan yang diberikan secara teratur dan ajeg serta

Page 36: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

dilaksanakan sepanjang tahun tanpa berseling.Hal ini bukan berarti

Sistematis suatu latihan sepanjang tahun akan diketahui melalui

periode-periode latihan. Oleh karena itu, latihan sepanjang tahun harus

dijabarkan dalam periode-periode latihan. Melalui penjabaran dalam

periode-periode latihan, maka tujuan kan lebih fokus, sehingga

prestasi yang tinggi dapat dicapai.

d. Komponen-Komponen Latihan

Setiap pelatihan olahraga akan mengarah kepada sejumlah perubahan

yang bersifat anatomis, fisiologis, biokimia, kejiwaan dan keterampilan.

Efisiensi dari suatu kegiatan merupakan akibat dari waktu yang dipakai,

jarak yang ditempuh dan jumlah pengulangan (volume), beban dan

kecepatannya intensitas, serta frekuensi penampilan (densitas).

Semua komponen dibuat sedemikian rupa dalam berbagai model yang

sesuai dengan karakteristik fungsional dan ciri kejiwaan dari cabang

olahraga yang dipelajari. Sepanjang fase latihan, pelatih harus menentukan

tujuan latihan secara pasti, komponen mana yang menjadi tekanan latihan

dalam mencapai tujuan penampilannya yang telah direncanakan. Cabang

olahraga yang banyak menentukan keterampilan yang tinggi termasuk tenis

lapangan, maka kompleksitas latihan merupakan hal yang sangat

diutamakan. Menurut Andi Suhendro (1999: 3.17) komponen-komponen

penting yang harus diperhatikan dalam suatu latihan melip

latihan, (2) intensitas latihan, (3) density atau kekerapan latihan dan, (4)

Komponen-komponen latihan tersebut sangat penting dalam latihan

olahraga prestasi.Komponen-komponen latihan tersebut berkaitan antara

yang satu dengan yang lainnya.Oleh karena itu, komponen-komponen

latihan tersebut harus diterapkan dengan baik dan benar agar tujuan latihan

dapat tercapai. Untuk lebih jelasnya komponen-komponen latihan dapat

diuraikan secara singkat sebagai berikut :

Page 37: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

1) Volume Latihan

Sebagai komponen utama, volume adalah prasyarat yang sangat

penting untuk mendapatkan teknik yang tinggi dan pencapaian fisik yang

adalah ukuran yang menunjukkan jumlah atau kuantitas derajat besarnya

suatu rangsang yang dapat ditujukan dengan jumlah repetisi, seri atau set

gerak setiap giliran". Pengertian seri atau set, menurut M. Sajoto (1995:

Peningkatan volume latihan merupakan puncak latihan dari semua

cabang olahraga yang memiliki komponen aerobik dan juga pada cabang

olahraga yang menuntut kesempurnaan teknik atau keterampilan

taktik.Hanya jumlah pengulangan latihan yang tinggi yang dapat

menjamin akumulasi jumlah keterampilan yang diperlukan untuk

perbaikan penampilan secara kuantitatif.Perbaikan penampilan seorang

atlet merupakan hasil dari adanya peningkatan jumlah satuan latihan serta

jumlah kerja yang diselesaikan setiap satuan latihan.

2) Intensitas Latihan

Intensitas latihan merupakan komponen kualitas latihan yang

mengacu pada jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu unit waktu

tertentu.Semakin banyak kerja yang dilakukan, semakin tinggi

takaran yang menunjukkan kadar atau tingkatan pengeluaran energi atlet

dalam aktivitas jasmani baik dalam latihan maupun perta

Intensitas latihan tercermin dari kuatnya stimuli (rangsangan)

syaraf dalam latihan.Kuatnya rangsangan tergantung dari beban,

kecepatan gerakan dan variasi interval atau istirahat antar ulangan.Antara

intensitas latihan dan volume latihan sulit untuk dipisahkan, karena

latihan selalu mengkaitkan antara kuantitas dan kualitas latihan.Untuk

mencapai hasil latihan yang baik, maka intensitas latihan yang diberikan

Page 38: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

tidak boleh terlalu tinggi atau terlalu rendah. Intensitas suatu latihan yang

tidak memadai atau terlalu rendah, maka pengaruh latihan yang

ditimbulkan sangat kecil bahkan tidak ada sama sekali. Sebaliknya bila

intensitas latihan terlalu tinggi dapat menimbulkan cidera.

3) Densitas Latihan

Densitas merupakan frekuensi (kekerapan) dalam melakukan

serangkaian stimuli (rangsangan) harus dilakukan dalam setiap unit

waktu dalam latihan.Dalam hal ini Andi Suhendro (1999: 3.24)

Density merupakan ukuran yang menunjukkan derajat

Densitas menunjukkan hubungan yang dicerminkan dalam waktu

antara aktifitas dan pemulihan (recovery) dalam latihan.Ketepatan

densitas dinilai berdasarkan perimbangan antara aktivitas dan

pemulihan.Perimbangan ini berpengaruh terhadap peningkatan

kemampuan seseorang. Lama waktu isntirahat atau interval antar

aktivitas tergantung pada berbagai faktor antar alain: intensitas latihan,

status kemampuan peserta, fase latihan, serta kemampuan spesifik yang

ditingkatkan.

4) Kompleksitas Latihan

Kompleksitas dikaitan pada kerumitan bentuk latihan yang

dilaksanakan dalam latihan.Kompleksitas dari suatu keterampilan

membutuhkan koordinasi, dapat menjadi penyebab penting dalam

menambah intensitas latihan. Keterampilan teknik yang rumit atau sulit,

mungkin akan menimbulkan permasalahan dan akhirnya akan

menyebabkan tekanan tambahan terhadap otot, khususnya selama tahap

dimana koordinasi syaraf otot berada dalam keadaan lemah. Suatu

gambaran kelompok individual terhadap keterampilan yang kompleks,

dapat membedakan dengan cepat mana yang memiliki koordinasi yang

baik dan yang jelek.Seperti dikemukakan Bompa (1990: 28) bahwa,

Page 39: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Komponen-komponen latihan yang telah disebutkan di atas harus

dipahami dan diperhatikan dalam pelaksanaan latihan.Untuk memperoleh

hasil latihan yang optimal, komponen-komponen latihan tersebut harus

diterapkan dengan baik dan benar.

4. Latihan Sepak Sila Sepaktakraw Langsung

a. Hakikat Latihan Sepak Sila Sepaktakraw Langsung

Latihan pada prinsipnya merupakan pembelajaran yang dilakukan

secara berulang-ulang dengan meningkatkan beban latihan secara bertahap.

Dalam pelaksanaan latihan dapat dilakukan langsung atau direct. Rusli

langsung yaitu guru

atau pelatih mengajarkan secara langsung teknik yang sebenarnya. Para

siswa diminta untuk melakukan gerakan dalam teknik dasar. Meskipun

demikian, latihan tersebut dapat diatur dalam kondisi yang paling mudah

dari teknik sebenar-benarny Menurut Adang Suherman & Agus

memandang bahwa guru melakukan kontrol yang penuh terhadap apa yang

10 April (2011)dijelaskan strategi latihan langsung yaitu:

(1) Strategi pembelajaran langsung merupakan strategi yang kadar berpusat pada gurunya paling tinggi, dan paling sering digunakan. Pada strategi ini termasuk di dalamnya metode-metode ceramah, pertanyaan didaktik, pengajaran eksplisit, praktek dan latihan serta demonstrasi.

(2) Strategi pembelajaran langsung efektif digunakan untuk memperluas informasi atau mengembangkan keterampilan langkah demi langkah.

Berdasarkan tiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, latihan

langsung merupakan bentuk latihan teknik suatu cabang olahraga yang pada

saat melakukan gerakannya merupakan satu rangkaian teknik gerakan.

Dalam latihan secara langsung, pelatih melakukan kontrol atau koreksi

terhadap atlet, sehingga selama atlet berlatih keterampilan teramati secara

langsung baik proses maupun hasilnya.

Page 40: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Latihan langsung berorientasi pada keterampilan yang sebenarnya dari

teknik yang dipelajari.Suatu teknik gerakandapat dirancang atau disusun

dari yang sederhana atau mudah. Adang Suherman & Agus Mahendra

(2001: 144) menyatakan:

Guru Penjas yang menggunakan pembelajaran langsung melakukan hal-hal sebagai berikut:

(1)Memecah keterampilan ke dalam bagian-bagian tertentu hingga batas dapat diatur dan berorientasi pada keberhasilan.

(2)Secara jelas menerangkan dan mendemonstrasikan apa yang harus dilakukan siswa.

(3)Merancang tugas yang tersetruktur untuk siswa hingga mudah dipelajari.

(4)Mewajibkan siswa untuk bertanggung jawab pada tugasnya melalui latihan aktif dan umpan balik khusus.

Banyak hal yang harus dilakukan seorang pelatih, jika dalam latihan

dilakukan secara langsung. Keterampilan yang dipelajari dapat dipilah-pilah

ke bagian-bagian yang sederhana atau mudah, menerangkan dan

memberikan contoh tugas latihan yang harus dilakukan atletnya, merancang

tugas latihan secara runtut dan jelas serta mampu mengorganisasikan latihan

dengan baik agar para atletnya aktif melakukan tugas latihan, sehingga ada

umpan balik dari atlet terhadap tugas latihan yang diterimanya.

Ditinjau dari hukum belajar gerak bahwa, latihan sepak silasecara

langsung didasarkan pada hukum kesiapan.Sugiyanto & Agus Kristiyanto

law of readiness) menyatakan

bahwa belajar akan berlangsung sangat efektif jika pelaku belajar berada

dalam suatu kesiap

Latihan akan berlangsung secara efektif apabila atlet telah siap

memberikan respon untuk berdaptasi dengan stimulusnya. latihan sepak

silasecara langsung didasarkan pada hukum kesiapan. Sugiyanto & Agus

Kristiyanto secara langsung berprinsip pada semua atlet telah siap dengan

keterampilan yang dipelajari dan telah siap untuk memberikan respon .

Dalam hal ini atlet telah memiliki kesiapan baik fisik atau biologis,

psikologis dan latar belakang pengetahuan yang baik. Karena tingkat

Page 41: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

kesiapan dan latar belakang yang dimiliki siswa akan mempengaruhi

terhadap hasil latihan.

b. Pelaksanaan Latihan Sepak Sila Sepaktakraw Langsung

Pelaksanaan latihan sepak sila sepaktakraw secara langsung yaitu:

pelatih menyusun rencana latihan secara sistematis dan terprogram dan

menjelaskannya. Pelatih menjelaskan teknik sepak sila yang meliputi: sikap

awal, gerakan menimang dan gerak lanjut. Selanjutnya pelatih

mendemonstrasikan gerakan sepak sila. Dari penjelasan teknik sepak sila

dan contoh dari pelatih, selanjutnya atlet meperagakan atau melakukan

latihan sepak sila secara berulang-ulang sesuai program latihan yang telah

dijadwalkan. Menurut Ratinus Darwis dan Penghulu Basa (1992:16) latihan

sepak sila dapat dilakukan dengan cara yaitu,

(1)Berdiri dengan dua kaki terbuka berjarak selebar bahu (2)Kaki sepak digerakkan melipat setinggi lutut kaki tumpu (3)Bola dikenai atau bersentuh dengan bagian dalam kaki sepak pada

bagian bawah dari bola (4)Kaki tumpu agak ditekuk sedikit, badan dibungkukkan sedikit (5)Mata melihat kepada bola (6)Kedua tangan dibuka dan dibengkokkan pada siku sebagai penjaga

keseimbangan (7)Pergelangan kaki sepak pada waktu menyepak ditegangkan atau

dikeraskan (8)Bola disepak keatas lurus melewati tinggi kepala

5. Latihan Sepak Sila Sepaktakraw Tidak Langsung

a. Hakikat Latihan Sepak Sila Tidak Langsung

Latihan sepak sila sepaktakraw tidak langsung merupakan kebalikan

dari latihan langsung. Latihan tidak langsung merupakan bentuk

pembelajaran yang merubah dengan bentuk latihan yang berbeda, tetapi

mengarah pada keterampilan yang sebenarnya.Rusli Lutan (1988: 418)

menyusun rencana latihan secara cermat dalam rangkaian urutan yang logis

sebel

Menurut Adang Suherman & Agus Mahendra (2001: 146) bahwa,

Page 42: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Sedangkan Wijianta 10 April

2011 dijelaskan strategi latihan tidak langsung (indirect instruction) bahwa:

(1) Pembelajaran tidak langsung memperlihatkan bentuk keterlibatan tinggi siswa dalam melakukan observasi, penyelidikan, penggambaran inferensi berdasarkan data atau pembentukan hipotesis.

(2) Dalam pembelajaran tidak langsung, peran guru beralih dari penceramah menjadi fasilitator, pendukung, dan sumber personal (resource person). Guru merancang lingkungan belajar, memberikan kesempatan siswa untuk terlibat, dan jika memungkinkan memberikan umpan balik kepada siswa ketika mereka melakukan inkuiri.

(3) Strategi pembelajaran tidak langsung mensyaratkan digunakannya bahan-bahan cetak, non-cetak, dan sumber-sumber manusia.

Berdasarkan tiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, latihan

sepak sila sepaktakraw tidak langsungyaitu, latihan yang berorientasi pada

cara belajar dari cara yang mudah untuk selanjutnya ditingkatkan pada

gerakan yang lebih sulit atau kompleks. Dalam latihan secara tidak langsung

dapat dilakukan dengan cara yang variatif baik alat maupun cara

melakukannya. Misalnya menggunakan bola tangan, dengan bola digantung,

dengan bola di oper oleh teman dan lain sebagainya.

Ditinjau dari belajar gerak, latihan sepak sila tidak langsung termasuk

dalam latihan yang didasarkan pada perluasan isi materi latihan. Rusli Lutan

merupakan perluasan isi atau materi.Maksud perluasan isi atau materi yaitu,

penyusunan aktivitas latihan secara progresive dari yang mudah ke yang

dikemukakan Berdasarkan pertimbangan

tingkat kesulitan dan tingkat kompleksitas, penyusunan materi pelajaran

hendaknya mengikuti prinsip-prinsip: (1) Dimulai dari materi latihan yang

mudah dan ditingkatkan secara berangsur-angsur ke materi yang lebih

sukar, (2) Dimulai dari materi latihan yang sederhana dan ditingkatkan

secara berangsur-angsur ke materi yang semakin kompleks.

Page 43: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Berdasarkan dua pendapat tersebut menunjukkan bahwa, latihan sepak

sila tidak langsung merupakan latihan yang dilakukan dari cara yang mudah,

karena keterampilan yang dipelajari memiliki unsur gerakan yang sulit dan

kompleks. Dari latihan yang mudah dan sederhana, diharapkan dapat

mentransfer secara positif ke gerakan atau keterampilan yang sebenarnya.

bersifat menguntungkan. Transfer positif terjadi apabila penguasaan

keterampilan sebelumnya dapat membantu atau mempermudah dalam usaha

b. Pelaksanaan Latihan Sepak sila Tidak Langsung

Pelaksanaan latihan sepak sila sepaktakraw tidak langsung yaitu,

pelatih menyusun bentuk-bentuk latihan sepak sila dengan cara yang lebih

mudah. Latihan tidak langsung sepak siladalam penelitian ini yaitu, dengan

bola digantung, dengan bola diumpan. Dari masing-masing bentuk latihan

yang telah disusun, pelatih menjelaskan cara pelaksanaannya masing-

masing dan memberikan contoh atau mendemonstrasikan. Selanjutnya, atlet

mempratikkan masing-masing bentuk latihan sesuai program latihan yang

telah dijadwalkan.

B. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian pustaka yang mendasari dari variabel penelitian,

maka dapat digambarkan kerangka konseptual kerangka berpikir sebagai berikut:

Gambar 3. Skematis Kerangka Berpikir

SEPAK SILA

METODE LATIHAN LATIHAN TIDAK

LANGSUNG LATIHAN

LANGSUNG

HASIL LATIHAN

Page 44: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Sepak sila merupakan gerakan yang cukup mudah dibandingkan dengan

sepak kuda. Tetapi, pada kenyataannya masih banyak mahasiswa yang belum bias

menguasai sepak sila meskipun sudah dilatih oleh pelatih. Kemampuan sepak sila

mahasiswa putra pembinaan prestasi sepaktakraw JPOK FKIP UNS Surakarta

tahun 2012 masih belum dapat melakukan sepak sila dengan baik dan benar.

Dalam meningkatkan kemampuan sepak sila sepaktakraw dapat

menggunakan latihan dengan latihan sepak sila sepaktakraw langsung dan tidak

langsung.

Latihan sepak sila sepaktakraw langsung merupakan latihan keterampilan

yang didasarkan pada kesiapan atlet keterampilan yang sebenarnya. Latihan

keterampilan yang sebenarnya dan dilakukan secara berulang-ulang akan lebih

cepat dikuasai atlet. Latihan sepak sila sepaktakraw langsung memiliki kelebihan

antara lain: lebih cepat menguasai teknik sepak sila dengan baik dan benar, dapat

meningkatkan koordinasi gerak antara lambungan bola dengan ketepatan sepakan,

mahasiswa memiliki konsep seperti permainan sebenarnya dan berusaha

melakukan sepak sila yang baik, mahasiswa memiliki orientasi mahasiswa

melakukan sepakan yang terkonrol, sehingga selalu berusaha melakukan sepakan

semaksimal mungkin. Kelemahan latihan sepak sila langsung antara lain: atlet

yang belum siap akan mengalami kesulitan melakukan sepak sila, akan sering

terjadi kesalahan teknik serta sepakan sering gagal, mahasiswa akan cepat bosan

dan jenuh karena latihan monoton dan tidak menyenangkan.

Latihan sepak sila tidak langsung merupakan latihan yang mempunyai

tujuan untuk mengatasi kesulitan dalam latihan sepak silas. Karena sepak sila

memiliki unsur gerakan yang sulit dan kompleks. Untuk mengatasi kesulitan

dalam melakukan sepak sila, maka dapat dilakukan dengan cara yang mudah.

Cara latihan sepak sila tidak langsung di antaranya dengan bola digantung, bola

dilambungkan sendiri. Berdasarkan cara pelaksanaan latihan sepak sila tidak

langsung memiliki kelebihan antara lain: dapat menghasilkan koordinasi gerak

yang baik, dapat menentukan ketepatan antara perkenaan bagian kaki dengan

bola, dapat memotivasi jangkauan sepakan lebih tinggi. Kelemahan latihan sepak

sila sepaktakraw secara tidak langsung antara lain: kurangnya koordinasi gerakan

Page 45: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

terhadap datangnya bola pada saat melakukan sepakan dalam permainan, terjadi

ketergantungan pemain pada saat melakukan sepakan hanya pada umpan yang

tepat saja dan kurang dapat memastikan antara bola masuk dan bola keluar setelah

menerima bola dari lawannya.

Dari uraian tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa diduga, 1) Ada

perbedaan pengaruh antara latihan langsung dan tidak langsung terhadap

kemampuan sepak sila sepaktakraw pada mahasiswa putra pembinaan prestasi

sepaktakraw JPOK FKIP UNS Surakarta tahun 2012, 2) Latihan langsung lebih

baik pengaruhnya daripada latihan tidak langsung terhadap kemampuan sepak sila

sepaktakraw pada mahasiswa putra pembinaan prestasi sepaktakraw JPOK FKIP

UNS Surakarta tahun 2012.

C. Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berpikir yang telah

dikemukakan di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Ada perbedaan pengaruh antara latihan langsung dan tidak langsung terhadap

kemampuan sepak sila sepaktakraw pada mahasiswa putra pembinaan prestasi

sepaktakraw JPOK FKIP UNS Surakarta tahun 2012.

2. Latihan langsung lebih baik pengaruhnya daripada latihan tidak langsung

terhadap kemampuan sepak sila sepaktakraw pada mahasiswa putra

pembinaan prestasi sepaktakraw JPOK FKIP UNS Surakarta tahun 2012.

Page 46: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dilapangan sepaktakraw komplek stadion

Manahan Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama satu setengah bulan (enam minggu)

dengan tiga kali latihan dalam satu minggu. Penelitian dilaksanakan dari bulan

November sampai dengan bulan Desember 2012, pada hari Selasa sore mulai

jam 15.00 sampai dengan jam 17.00, Rabu sore mulai jam 15.00 sampai

pagi dari jam 07.00 sampai dengan jam 09.00.

B. Subjek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa putra pembinaan prestasi

sepaktakraw JPOK FKIP UNS Surakarta tahun 2012 yang berjumlah 70 orang.

Subjek yang digunakan adalah semua anggota populasi pembinaan prestasi

sepaktakraw JPOK FKIP UNS yang berjumlah 70 orang. Dengan demikian

penelitian ini merupakan penelitian populasi.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan tes dan pengukuran

sepak sila.Petunjuk pelaksanaan tes terlampir.

D. Rancangan Penelitian

1. Metode Eksperimen

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Dasar

penggunaan metode ini adalah kegiatan percobaan yang diawali dengan

29

Page 47: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

memberikan perlakuan kepada subjek yang diakhiri dengan suatu bentuk tes

guna mengetahui pengaruh perlakuan yang telah diberikan. Sugiyanto (1995:

penelitian eksperimental adalah untuk meneliti ada

tidaknya hubungan sebab akibat serta besarnya hubungan sebab akibat tersebut

dengan cara memberikan perlakuan (treatment) terhadap kelompok eksperimen

yang hasilnya dibandingkan dengan hasil kelompok kontrol yang tidak diberi

perlakuan atau diberi

2. Rancangan Penelitian

Rancangan dalam penelitian ini Pretest-Posttest

.Gambar rancangan penelitian sebagai berikut:

KE 1 Treatment A Posttest

R Pretest MSOP

KE 2 Treatment B Posttest

Keterangan : R = Random Pretest = Tesawal kemampuan sepak sila sepaktakraw MSOP = Matched Subject Ordinal Pairing KE1 = Kelompok 1 (K1) KE2 = Kelompok 2 (K2) Treatment A = Latihan sepak sila langsung Treatment B = Latihan sepak sila tidak langsung Posttest = Tes akhir kemampuan sepak sila sepaktakraw

Pembagian kelompok eksperimen didasarkan pada kemampuan sepak

sila pada tes awal. Setelah hasil tes awal dirangking, kemudian subjek yang

memiliki kemampuan setara dipasang-pasangkan kedalam kelompok 1 (K1)

dan kelompok 2 (K2). Dengan demikian kedua kelompok tersebut sebelum

diberi perlakuan merupakan kelompok yang seimbang. Apabila pada akhirnya

terdapat perbedaan, maka hal ini disebabkan oleh pengaruh perlakuan yang

diberikan. Pembagian kelompok dalam penelitian ini dengan cara ordinal

Page 48: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

pairing. Adapun teknik pembagian kelompok secara ordinal pairing menurut

Sutrisno Hadi (1995: 485) sebagai berikut :

1 2

4 3

5 6

8 7

9 dan seterusnya

E. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji

reliabilitas, normalitas, dan uji homogenitas. Adapun langkah-langkah dari

masing-masing uji prasyarat analisis sebagai berikut:

1. Uji Reliabilitas

Tingkat keajegan hasil tes diketahui melalui uji reliabilitas. Uji

reliabilitas penelitian ini menggunakan korelasi inter klas dari Mulyono B.

(2001: 42) dengan rumus sebagai berikut :

MSA MSW

R = MSA

Keterangan :

R = Koefisien reliabilitas

MSA = Jumlah rata-rata dalam kelompok

MSW = Jumlah rata-rata antar kelompok

2. Uji Normalitas

Uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitan ini adalah uji

normalitas. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan metode

Page 49: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Lilliefors dari Sudjana (2002: 466). Prosedur pengujian normalitas tersebut

sebagai berikut :

a) Pengamatan x1, x2,.....xn dijadikan bilangan baku z1, z2,...... zn dengan

menggunakan rumus :

Xi - X zi =

S Keterangan :

Xi = Dari variable masing-masing sampel

X = Rata-rata

S = Simpangan baku

b) Untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal

baku, kemudian dihitung peluang F(zi) = P(z zi).

c) Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2,......zn yang lebih kecil atau sama

dengan zi. Jika proporsi dinyatakan oleh S(zi).

banyaknya z1, z2,......zn yang zi maka S(zi) = n d) Hitung selisihF(zi) - S(zi) kemudian ditentukan harga mutlak nya.

e) Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih

tersebut.

Sebutlah harga terbesar ini Lo.

3. Uji Homogenitas

Dalam uji homogenitas dilakukan dengan cara membagi varians yang

lebih besar dengan varians yang lebih kecil. Menurut Sutrisno Hadi (2004:

312) rumusnya adalah :

SD2bs Fdbvb:dbvk =

SD2kt Keterangan :

Fdbvb :dbvk = Derajat kebebasan KE1 dan KE2

SD2bs = Standart deviasi KE1

SD2kt = Standart deviasi KE2

Page 50: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

F. Teknik Analisis Data

1. Uji Perbedaan

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan uji perbedaan dari

Sutrisno Hadi (1995: 457) sebagai berikut :

Keterangan :

t = Nilai uji perbedaan

Md = Mean perbedaan dari pasangan

d2 =Jumlah deviasi kuadrat tiap sampel dari mean perbedaan

N = Jumlah pasangan

Untuk mencari mean deviasi digunakan rumus sebagai berikut

Keterangan :

D = Perbedaan masing-masing subjek

N = Jumlah pasangan

Menghitung prosentase peningkatan kemampuan sepak sila sepaktakraw

antara latihan langsung dan tidak langsung menggunakan rumus sebagai

berikut:

Mean different Prosentase peningkatan = X 100% Mean pretest

Mean different = mean posttest mean pretest

Page 51: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Tujuan penelitian dapat dicapai dengan pengambilan data pada sampel

yang telah ditentukan. Data yang dikumpulkan terdiri dari data tes awal secara

keseluruhan, kemudian dikelompokkan menjadi dua kelompok dan dilakukan tes

akhir pada masing-masing kelompok. Data tersebut kemudian dianalisis dengan

statistik, seperti terlihat pada lampiran. Rangkuman hasil analisis data secara

keseluruhan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 1. Diskripsi Data Tes Awal dan Tes Akhir Kemampuan Sepak Sila

Sepaktakraw pada Kelompok 1 dan Kelompok 2.

Kelompok Tes N Max Min Mean SD

Kelompok 1 awal 35 66 26 40,57 9,18

akhir 35 80 56 65,25 9,00

Kelompok 2 Awal 35 63 25 40,51 9,08

Akhir 35 80 56 55,85 8,81

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa, pada kelompok 1

mengalami peningkatan setelah mendapatkan perlakuan. Demikian halnya pada

kelompok 2 juga mengalami peningkatan akibat dari perlakuan yang diberikan.

Jika dibandingkan antara kelompok 1 dan kelompok 2 menunjukkan bahwa,

kelompok 1 memiliki peningkatan kemampuan sepak sila sepaktakraw yang lebih

besar dibandingkan dengan kelompok 2. Untuk memahami nilai data tes awal dan

tes akhir kemampuan sepak sila sepaktakraw antara kelompok 1 dan kelompok 2

disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

34

Page 52: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

1. Data Tes Awal Kemampuan Sepak sila Sepaktakraw Kelompok 1 dan

Kelompok 2

Gambar 4. Grafik Data Tes Awal Kemampuan Sepak Sila Sepaktakraw Kelompok 1 dan Kelompok 2

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan, dari hasil tes awal

kemampuan sepak sila sepaktakraw antara kelompok 1 dan kelompok 2

hasilnya stabil atau tidak ada perbedaan yang jauh baik dari Mean, SD, nilai

Maximal dan nilai Minimal. Hal ini artinya, sebelum diberi perlakuan

kelompok 1 dan kelompok 2 memiliki kemampuan awal sepak sila

sepaktakraw yang seimbang.

2. Deskripsi Data Tes Akhir Kemampuan Sepak Sila Sepaktakraw

Kelompok 1 dan Kelompok 2

Gambar 5. Grafik Data Tes Akhir Kemampuan Sepak Sila Sepaktakraw

antara Kelompok 1 dan Kelompok 2

Page 53: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan, dari hasil tes akhir

kemampuan Sepak Sila sepaktakraw antara kelompok 1 dan kelompok 2

hasilnya ada perbedaan baik dari Mean, SD, nilai Maximal dan nilai Minimal.

Hal ini disebabkan karena perlakuan yang diberikan pada masing-masing

kelompok.

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Sebelum dilakukan analisis data perlu dilakukan pengujian persyaratan

analisis. Pengujian persyaratan analisis yang dilakukan terdiri dari uji normalitas

dan uji homogenitas.

1. Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas tes awal dan tes akhir kemampuan sepak sila

sepaktakraw dalam penelitian sebagai berikut:

Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data Tes Awal dan Tes Akhir Kemampuan Sepak Sila Sepaktakraw

Tes Reliabilitas Kategori

Tes awal kemampuan sepak sila sepaktakraw 0.91 Tinggi Sekali

Tes akhir kemampuan sepak sila sepaktakraw 0.98 Tinggi Sekali

Untuk memahami hasil uji reliabilitas tes awal dan tes akhir kemampuan Sepak Sila sepaktakraw dalam penelitian disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Gambar 6. Grafik Hasil Uji Reliabilitas Tes Awal dan Tes Akhir

Kemampuan Sepak Sila Sepaktakraw

Reliabilitas

Page 54: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, hasil uji

reliabilitas tes awal kemampuan sepak sila sepaktakraw pada tes awal

dalam kategori tinggi sekali dengan nilai 0.9109. Sedangkan hasil uji

reliabilitas tes akhir kemampuan sepak sila sepaktakraw dalam kategori

cukup dengan nilai 0.9830. Untuk mengartikan kategori koefisien

reliabilita tes tersebut menggunakan pedoman tabel koefisien korelasi dari

Book Walter seperti dikutip Mulyono B.(1992: 15) sebagai berikut:

Tabel 3. Range Kategori Reliabilitas Kategori Validita Reliabilita Obyektivita

Tinggi sekali

Tinggi

Cukup

Kurang

Tidak signifikan

0,80 1,0

0,70 0,79

0,50 0,69

0,30 0,49

0,00 0,29

0,90 1,0

0,80 0,89

0,60 0,79

0,40 0,59

0,00 0,39

0,95 1,0

0,85 0,94

0,70 0,84

0,50 0,69

0,00 0,49

2. Uji Normalitas

Sebelum dilakukan analisis data diuji distribusi kenormalannya dari data

tes awal kemampuan sepak sila sepaktakraw. Uji normalitas data dalam

penelitian ini digunakan metode Lilliefors. Hasil uji normalitas data yang

dilakukan terhadap hasil tes awal pada kelompok 1 dan kelompok 2 adalah

sebagai berikut:

Tabel 4. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data

Kelompok N Mean SD L hitung Lt 5%

K1 35 40,57 9,18 0,078 0,149

K2 35 40,51 9,08 0,103 0,149 Untuk memahami hasil uji normalitas tes awal kemampuan sepak sila

sepaktakraw antara kelompok 1 dan kelompok 2 dalam penelitian disajikan dalam

bentuk grafik sebagai berikut:

Page 55: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Gambar 7. Grafik Hasil Uji Normalitas Data Tes Awal Kemampuan sepak sila Sepaktakraw Kelompok 1 dan Kelompok 2

Berdasarkan hasil uji normalitas yang dilakukan pada kelompok 1 (K1)

diperoleh nilai Lhitung = 0,078. Nilai tersebut lebih kecil dari angka batas

penolakan pada taraf signifikan 5% yaitu 0,149. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa data pada kelompok 1 (K1) termasuk berdistribusi normal.

Sedangkan dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada kelompok 2 (K2)

diperoleh nilai Lhitung = 0,103, ternyata juga lebih kecil dari angka batas penolakan

hipotesis nol pada taraf signifikan 5% yaitu ,149. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa data pada kelompok 2 (K2) termasuk berdistribusi normal.

3. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui kesamaan varians dari

kedua kelompok. Jika kedua kelompok tersebut memiliki kesamaan varians,

maka apabila nantinya kedua kelompok memiliki perbedaan, maka perbedaan

tersebut disebabkan perbedaan rata-rata kemampuan sepak sila sepaktakraw.

Hasil uji homogenitas data antara kelompok 1 dan kelompok 2 sebagai berikut:

Tabel 5. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data

Kelompok N SD2 Fhitung Ft 5%

K 1 35 81,902 1,02 1,80

K 2 35 80,249

Page 56: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Untuk memahami hasil uji homogenitas kemampuan sepak sila

sepaktakraw antara kelompok 1 dan kelompok 2 dalam penelitian disajikan

dalam bentuk grafik sebagai sebagai berikut:

Gambar 8. Grafik Hasil Uji Homogenitas Data Tes Awal Kemampuan Sepak Sila Sepaktakraw

Berdasarkan hasil uji homogenitas yang dilakukan diperoleh nilai

Fhitung= 1,02. Sedangkan dengan db = 34 lawan 30, angka Ft 5%= 1,80, ternyata

nilai Fhitung 1,02 lebih kecil dari Ft 5%= 1,80. Karena Fhitung < Ftabel 5%, maka

hipotesis nol diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelompok

1 (K1) dan kelompok 2 (K2) memiliki varians yang homogen.

C. Hasil Analisis Data

A. Uji Perbedaan Sebelum Diberi Perlakuan

Sebelum diberi perlakuan kelompok yang dibentuk dalam penelitian diuji

perbedaanya terlebih dahulu. Hal ini dengan maksud untuk mengetahui

ketetapan anggota pada kedua kelompok tersebut. Sebelum diberi perlakuan

berangkat dari keadaan yang sama atau tidak. Hasil uji perbedaan antara

kelompok 1 dan kelompok 2 sebelum diberi perlakuan sebagai berikut:

Page 57: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Tabel 6. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal pada Kelompok 1 dan Kelompok 2.

Kelompok N Mean t Ttabel 5%

K1 35 40,57 0,183 2,042

K2 35 40,51

Untuk memahami hasil uji perbedaan tes awal kemampuan sepak sila

sepaktakraw antara kelompok 1 dan kelompok 2 dalam penelitian disajikan

dalam bentuk grafik sebagai sebagai berikut:

Gambar 9. Grafik Hasil Uji Perbedaaan Data Tes Awal Kemampuan Sepak Sila Sepaktakraw antara Kelompok 1 dan Kelompok 2

Berdasarkan hasil pengujian perbedaan tes awal dengan analisis statistik

t-test antara kelompok 1 dan kelompok 2 diperoleh nilai sebesar 0,183 dan ttabel

dengan N = 35, db = 35 1 = 34 pada taraf signifikansi 5% sebesar 2,042. Hal

ini menunjukkan bahwa thitung < ttabel. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa, H0 diterima. Hal ini artinya, antara kelompok 1 dan kelompok 2

sebelum diberi perlakuan tidak ada perbedaan yang signifikan pada awalnya.

B. Uji Perbedaan sesudah Diberi Perlakuan

Setelah dilakukan perlakuan, yaitu kelompok 1 diberi perlakuan latihan

sepak sila sepaktakraw secara langsung dan kelompok 2 diberi perlakuan

latihan sepak sila sepaktakraw secara tidak langsung kemudian dilakukan uji

Page 58: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

perbedaan. Uji perbedaan yang dilakukan dalam penelitian ini hasilnya sebagai

berikut:

a. Hasil uji perbedaan tes awal dan tes akhir pada kelompok 1 yaitu:

Tabel 7. Rangkuman Uji Perbedaan Hasil Tes Awal dan Tes Akhir pada

Kelompok 1

Kelompok N Mean thitung ttabel 5%

Tes awal 35 40,57 54,07 2,042

Tes akhir 35 65,25

Untuk memahami hasil uji perbedaan tes awal dan tes akhir kemampuan

sepak sila sepaktakraw kelompok 1 dalam penelitian disajikan dalam bentuk

grafik sebagai sebagai berikut:

Gambar 10. Grafik Hasil Uji Perbedaaan Data Tes Awal dan Tes Akhir Kemampuan Sepak Sila Sepaktakraw Kelompok 1

Berdasarkan hasil pengujian perbedaan dengan analisis statistik t-test

kelompok 1 antara hasil tes awal dan tes akhir diperoleh nilai sebesar 54,07

dan ttabel dengan N = 35, db = 35 1 = 34 dengan taraf signifikansi 5% adalah

sebesar 2,042. Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel , sehingga dapat

disimpulkan H0 ditolak. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa antara

tes awal dan tes akhir pada kelompok 1 terdapat perbedaan yang signifikan.

Page 59: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

b. Hasil uji perbedaan tes awal dan tes akhir pada kelompok 2 yaitu:

Tabel 8. Rangkuman Hasil Ujin Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir pada

Kelompok 2.

Kelompok N Mean thitung ttabel 5%

Tes awal 35 40,52 16,319 2,042

Tes akhir 35 55,85

Untuk memahami hasil uji perbedaan tes awal dan tes akhir kemampuan

sepak sila sepaktakraw kelompok 2 dalam penelitian disajikan dalam bentuk

grafik sebagai sebagai berikut:

Gambar 11. Grafik Hasil Uji Perbedaaan Data Tes Awal dan Tes Akhir Kemampuan Sepak Sila Sepaktakraw Kelompok 2

Berdasarkan pengujian perbedaan dengan analisis statistik t-test

kelompok 2 antara hasil tes awal dan tes akhir diperoleh nilai sebesar 16,319,

dan ttabel dengan N = 35, db = 35 1 = 34 pada taraf signifikansi 5% sebesar

2,042. Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel, sehingga dapat disimpulkan

bahwa H0 ditolak. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa antara tes

awal dan tes akhir pada kelompok 2 terdapat perbedaan yang signifikan.

Page 60: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

c. Hasil uji perbedaan tes akhir antara kelompok 1 dan kelompok 2 yaitu :

Tabel 9. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Akhir antara Kelompok 1 dan

Kelompok 2

Kelompok N Mean thitung ttabel 5%

K1 35 65,25 3,792 2,042

K2 35 55,85

Untuk memahami hasil uji perbedaan tes akhir kemampuan sepak sila

sepaktakraw antara kelompok 1 dan kelompok 2 dalam penelitian disajikan

dalam bentuk grafik sebagai sebagai berikut:

Gambar 12. Grafik Hasil Uji Perbedaaan Data Tes Akhir Kemampuan sepak sila Sepaktakraw antara Kelompok 1 dan Kelompok 2

Berdasarkan pengujian perbedaan dengan analisis statistik t-test hasil

tes akhir antara kelompok 1 dan kelompok 2 diperoleh nilai sebesar 3,792,

dan ttabel dengan N = 35, db = 35 1 = 34 pada taraf signifikansi 5% adalah

sebesar 2,042. Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak. Berdasarkan hasil tersebut

menunjukkan hasil tes akhir antara kelompok 1 dan kelompok 2 terdapat

perbedaan yang signifikan.

d. Perbedaan Prosentase Peningkatan Kemampuan Sepak Sila Sepaktakraw

Untuk mengetahui kelompok mana yang memiliki prosentase

peningkatan kemampuan sepak sila sepaktakraw yang lebih besar dapat

Page 61: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

diketahui melalui penghitungan perbedaan prosentase peningkatan tiap-tiap

kelompok. Nilai perbedaan peningkatan kemampuan sepak sila sepaktakraw

dalam persen antara kelompok 1 dan kelompok 2 sebagai berikut:

Tabel 10. Rangkuman Hasil Penghitungan Nilai Perbedaan Peningkatan

Kemampuan Sepak Sila Sepaktakraw antara Kelompok 1 dan Kelompok 2.

Kelompok N Mean Pretest

Mean Posttest

Mean Different

Prosentase Peningkatan

Kelompok 1 35 40,57 65,25 24,68 60,83%

Kelompok 2 35 40,51 55,85 15,34 37,86%

Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik prosentase

peningkatan kemampuan sepak sila sepaktakraw antara kelompok 1 dan

kelompok 2 sebagai berikut:

Gambar 13. Grafik Peningkatan Kemampuan Sepak Sila Sepaktakraw antara Kelompok 1 dan Kelompok 2

Berdasarkan hasil pengitungan prosentase peningkatan kemampuan

sepak sila sepaktakraw diketahui bahwa kelompok 1 memiliki peningkatan

kemampuan sepak sila sepaktakraw sebesar 60,83%. Sedangkan kelompok

2 memiliki peningkatan kemampuan sepak sila sepaktakraw sebesar

37,86%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelompok 1 memiliki

prosentase peningkatan kemampuan sepak sila sepaktakraw yang lebih

besar dari pada kelompok 2.

Page 62: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

D. Pengujian Hipotesis

1. Perbedaan Pengaruh Latihan Langsung dan Tidak Langsung terhadap

Kemampuan Sepak Sila Sepaktakraw

Berdasarkan hasil analisis data uji t yang dilakukan pada tes awal dan tes

akhir kelompok 1 (kelompok latihan langsung) diperoleh nilai sebesar = 54,07.

Sedangkan pada kelompok 2 (kelompok latihan tidak langsung) diperoleh nilai

sebesar = 16,319 dengan ttabel = 2,042. Hasil tersebut menunjukkan bahwa thitung

> ttabel 5%, yang berarti hipotesis nol ditolak. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa, terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil tes awal

dan tes akhir kemampuan sepak sila sepaktakraw pada kelompok 1 dan 2. Hal

ini artinya, kelompok 1 dan 2 memiliki peningkatan kemampuan sepak sila

sepaktakraw yang disebabkan oleh perlakuan yang diberikan yaitu latihan

sepak sila sepaktaktraw secara langsung dan tidak langsung. Dengan demikian

hipotesis yang menyatakan, ada perbedaan pengaruh latihan langsung dan tidak

langsung terhadap kemampuan sepak sila sepaktakraw pada mahasiswa putra

pembinaan prestasi sepaktakraw JPOK FKIP UNS Surakarta tahun 2012, dapat

diterima kebenarannya.

2. Latihan Langsung Lebih Baik Pengaruhnya terhadap Kemampuan Sepak

Sila Sepaktakraw

Berdasarkan hasil penghitungan prosentase peningkatan kemampuan

sepak sila sepaktakraw diketahui bahwa, kelompok 1 memiliki nilai prosentase

peningkatan kemampuan sepak sila sepaktakraw sebesar 60,83%. Sedangkan

kelompok 2 memiliki peningkatan kemampuan sepak sila sepaktakraw sebesar

37,86%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa, kelompok 1

memiliki prosentase peningkatan kemampuan sepak sila sepaktakraw yang

lebih besar daripada pada kelompok 2. Dengan demikian hipotesis yang

menyatakan, latihan langsung lebih baik pengaruhnya daripada latihan tidak

langsung terhadap kemampuan sepak sila sepaktakraw pada mahasiswa putra

pembinaan prestasi sepaktakraw JPOK FKIP UNS Surakarta tahun 2012, dapat

diterima kebenarannya.

Page 63: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah dilakukan,

ternyata hipotesis yang diajukan dapat diterima. Dengan demikian dapat diperoleh

simpulan sebagai berikut:

1. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan langsung dan tidak

langsung terhadap kemampuan sepak sila sepaktakraw pada mahasiswa putra

pembinaan prestasi sepaktakraw JPOK FKIP UNS Surakarta tahun 2012

dengan 3,792 > 2,042.

2. Dilihat dari hasil prosentase peningkatan pada K1 (latihan langsung) sebesar

60,83% dan K2 (latihan tidak langsung) sebesar 37,86% (K1= 60,83% > K2=

37,86%) sehingga, latihan langsung lebih baik pengaruhnya daripada latihan

tidak langsung terhadap kemampuan sepak sila sepaktakraw pada mahasiswa

putra pembinaan prestasi sepaktakraw JPOK FKIP UNS Surakarta tahun

2012.

B. Implikasi

Berdasarkan pada hasil simpulan dalam penelitian ini, ternyata latihan

langsung dan tidak langsung memberikan pengaruh terhadap peningkatan

kemampuan sepak sila sepaktakraw. Atas dasar hasil penelitian dapat dijelaskan

implikasi yang ditimbulkan antara lain sebagai berikut:

Latihan langsung dan tidak langsung merupakan bentuk latihan yang dapat

digunakan untuk meningkatkan kemampuan sepak sila sepaktakraw. Latihan

langsung merupakan latihan yang berorientasi pada keterampilan sebenarnya.

Sesuai dengan hasil yang di capai, latihan ini mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap laihan sepak sila sehingga jika dilakukan secara berulang-

ulang akan lebih cepat dikuasai. Untuk itu latihan langsung lebih tepat ditujukan

pada atlet yang sudah menguasai teknik sepak sila.

46

Page 64: PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN LANGSUNG DAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Sedangkan latihan tidak langsung merupakan bentuk latihan yang

dilakukan dari cara yang lebih mudah. Latihan tidak langsung lebih relevan

diberikan pada pemula, karena sepak sila sepaktakraw merupakan keterampilan

yang sulit, sehingga latihan untuk pemula dilakukan dari cara yang mudah (tidak

langsung). Selain itu, latihan tidak langsung dibutuhkan adaptasi terhadap

keterampilan sebenarnya, sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama.

C. Saran

Sehubungan dengan simpulan yang telah diambil dan implikasi yang

ditimbulkan, maka kepada Pembina dan Mahasiswa Pembinaan Prestasi

Sepaktakraw FKIP JPOK UNS Surakarta disarankan sebagai berikut:

1. Hendaknya dalam pelaksanaan pembinaan prestasi sepaktakraw di JPOK

FKIP UNS Surakarta latihan lebih ditingkatkan baik aspek fisik, teknik, taktik

dan mental agar mampu berpretasi lebih tinggi.

2. Dalam pelaksanaan pembinaan prestasi sepaktakraw di JPOK FKIP UNS

Surakarta hendaknya menggunakan latihan langsung untuk meningkatkan

kemampuan sepak sila.

3. Diharapkan para pelatih atau pembina sepaktakraw di JPOK FKIP UNS

Surakarta senantiasa meningkatkan pengetahuannya dalam pelatihan olahraga,

khususnya pelatihan sepaktakraw.